SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  7
POLITIK PENDIDIKAN: DINAMIKA ANTARA 
KEPENTINGAN KEKUASAAN DAN KUALITAS PENDIDIKAN 
Anselmus Yata Mones 
Email : anselmojata@gmail.com 
Abstrack : Political education is a policy in education to achieve educational goals. that 
develop skills and character development and a dignified civilization in 
order to achieve the life of the nation, aimed at developing the potential of 
students to become a man of faith and fear of God Almighty, noble, healthy, 
knowledgeable, skilled, creative, independent, and be a citizen of a 
democratic and responsible. An overall education policy formulation process 
and outcome measures described education strategic vision, mission 
education in order to realize the achievement of the purpose of education in 
a community for a certain period of time. 
Pendahuluan 
Salah satu topik dalam ranah polemik pendidikan nasional adalah gugatan terhadap 
rendahnya kualitas output lembaga-lembaga pendidikan kita. Pemerintah pun sebenarnya 
tidak “budek (baca:tuli)” dan tinggal diam. Respons positif terus mengalir. Berbagai 
kebijakan dan regulasi untuk memperbaiki kualitas pendidikan digelindingkan. Mulai 
dari bongkar pasang kurikulum, penggantian undang-undang, deregulasi pendidikan, 
sampai dengan upaya meningkatkan anggaran pendidikan. Namun, cita-cita kita untuk 
mendongkrak kualitas pendidikan (baca: kualitas lulusan) masih jauh dari harapan. 
(harapan baru akan pelaksanaan Kurikulum 2013, semakin pudar setelah banyak 
persoalan yang dihadapi baik oleh sekolah, guru dan siswa) 
Hasil penelitian yang dilakukan oleh United Nations Development Programme 
(UNDP) atau badan program pembangunan milik PBB, pada tahun 2000 secara 
mengejutkan melakukan uji publik terhadap 500 perguruan tinggi terbaik di dunia tak 
satu pun terdapat perguruan tinggi kita. Daya saing SDM kita hanya menempati urutan 
ke-109 dari 174 negara . Dan Menurut daftar peringkat reputasi universitas atau World 
Reputation Rankings tahun 2013 yang diterbitkan oleh majalah Times Higher Education, 
tak satu pun universitas kita masuk dalam kategori 100 besar Perguruan Tinggi terbaik 
dunia. ”Rapor merah” ini adalah sinyal bahwa sistem pendidikan kita belum terintegrasi 
dengan benar sehingga kualitas lulusan yang kita hasilkan masih belum memiliki daya 
saing. (bandingkan juga tenaga-tenaga kerja kita yang bekerja di luar negeri, kebanyakan 
dari mereka hanya sebagai tenaga pembantu rumah tangga dan pekerja kasar lainnya) 
Ada banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya mutuh pendidikan kita di 
antaranya adalah pertama, faktor pendanaan/biaya pendidikan. Meskipun ada 
peningkatan biaya pendidikan sebagaimana diatur dalam undang-undang No.20 tahun 
2003, yakni 20%, namun dalam pemanfaatannya atau dalam pengeloaannya belum tepat 
sasaran. Kedua, faktor permasalahan metode dalam sistem pendidikan nasional. Di mana
guru secara aktif menyuapi anak didiknya dengan ilmu (transfer of kowledge). 
Sedangkan siswa dibiarkan pasif mengikuti proses pembelajaran. Ketiga, pengajaran 
karakter (sikap/Nilai) dan bukan penilaian raport. Proses pembentukan karakter siswa 
sangatlah ditonjolkan. Faktor yang keempat adalah manajemen sekolah. Wewenang untuk 
mengambil kebijakan prinsipil dalam bidang pendidikan di Indonesia masih dipegang 
oleh pemerintah pusat (sentralisasi pendidikan). Artinya, pemerintahan daerah belum 
berani mengambil otoritas untuk menentukan masa depan pendidikan berdasarkan 
karakteristik kebutuhan lokal daerah masing-masing.Corak seragam di sekolah formal 
diseluruh Indonesia masih tetap dipertahankan.. Dengan demikian standarisasi 
pendidikan di manapun di Indonesia seyogyanya adalah sama. Hal inilah yang sangat 
menyulitkan kualitas pendidikan kita. Karena akses pendidikan di setiap wilayah di 
indonesia berbeda. Maka itu diharapkan otonomi pendidikan dan pelaksanaan 
pembelajaran di sekolah haruslah benar-benar menjadi perioritas di masa mendatang. 
Para guru/pendidik benar-benar otonom, tanpa dipengaruhi oleh intervensi politik di 
suatu daerah. Selain itu dibutuhkan keputusan politik dan kemauan politik yang sungguh-sungguh 
untuk mengubah sistem pendidikan di Indonesia menjadi pembangun budaya 
bangsa. Sayang ahli-ahli pendidikan kita lebih berorientasi kepada teksbook dibanding 
melakukan ujicoba sistem di lapangan. 
Hakikat Pendidikan di Indonesia 
Undang-undang Dasar 1945, secara jelas memuat tentang tujuan utama pelaksanaan 
pendidikan di Indonsia yakni “Mencerdaskan kehidupan bangsa, beriman, bertakwa 
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan 
mandiri sebagai warga negara demokratis dan bertanggung jawab”. Pendidikan utamanya 
adalah mencerdaskan, hal ini berarti bahwa pendidikan dapat membebaskan manusia dari 
segala belenggu. Pendidikan merupakan transfer of knowledge, transfer of value, transfer 
of culture and transfer of religius. Pendidikan merupakan upaya untuk memanusiakan 
manusia. Hakikat proses pendidikan ini sebagai upaya untuk mengubah perilaku individu 
atau kelompok agar memiliki nilai-nilai yang disepakati berdasarkan agama, filsafat, 
ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan. 
Secara singkat dapat dirumuskan hakikat pendidikan sebagai berikut: 
1. Pendidikan merupakan proses interaksi manusiawi yang ditandai 
keseimbangan antara kedaulatan subjek didik dengan kewibawaan pendidik; 
2. Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi lingkungan 
yang mengalami perubahan yang semakin pesat; 
3. Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat; 
4. Pendidikan berlangsung seumur hidup;Pendidikan merupakan kiat dalam 
menerapkan prinsip-prinsip ilmu.
Apa itu Politik Pendidikan? 
Politik sangat kuat erat hubungan dengan Kekuasaan. Dalam hal ini inti dalam 
berpolitik adalah untuk mengurus urusan rakyat, sedangkan pendidikan adalah upaya 
penyadaran menuju pada pembebasan dari penindasan dan belenggu (Paulo Freire). 
Kedua kata antara politik dan Pendidikan adalah suatu kesatuan yang tidak bisa 
terpisahkan dalam kehidupan nyata. Karena memang politik itu adalah pendidikan, dan 
pendidikan adalah politik itu sendiri. (John Dewey ). Jika demikian halnya, maka 
kekuasan dalam artian kata politik untuk mengurus kepentingan rakyat harus membuat 
sistem pendidikan yang membebaskan. 
Politik pendidikan atau the politics of education adalah kajian tentang relasi antara 
proses munculnya berbagai tujuan pendidikan dengan cara-cara penyampaiannya. Kajian 
ini lebih terfokus pada kekuatan yang menggerakkan perangkat pencapaian tujuan 
pendidikan dan bagaimana serta kemana perangkat tersebut akan diarahkan. Kajian 
politik pendidikan terkonsentrasi pada peranan Negara dalam bidang pendidikan, 
sehingga dapat menjelaskan asumsi dan maksud dari berbagai strategi perubahan 
pendidikan dalam suatu masyarakat secara lebih baik. Kajian politik pendidikan dapat 
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kaitan antara berbagai kebutuhan 
politik Negara dengan isu-isu praktis sehari hari di sekolah; tentang kesadaran kelas; 
tentang berbagai bentuk dominasi dan subordinasi yang sedang dibangun melalui jalur 
pendidikan. 
Peran Politik dalam Pendidikan 
Proses politik di Indonesia mencakup banyak segi, salah satu di antaranya adalah 
proses perumusan dan pelaksanaan keputusan politik. Setiap kegiatan politik selalu 
berkaitan dengan bagaimana proses perumusan dan pelaksanaan keputusan politik. Kata 
lain dari keputusan politik adalah kebijakan politik sebagai wujud dari tindakan politik. 
Bila dalam konteks negara, kegiatan politik di dalamnya berkaitan dengan proses 
pembuatan atau perumusan serta implementasi keputusan politik yang bersifat publik. 
Keputusan politik suatu negara merupakan suatu kebijakan publik (public policy). Wujud 
paling kongkrit dari kebijakan publik dari negara adalah peraturan pemerintah, keputusan 
menteri, keputusan presiden, undang-undang, dan lain-lain. 
Dalam proses pembuatan kebijakan publik, proses-proses politik sangat kental 
mewarnainya. Mulai dari pemunculan issu, kemudian berkembang menjadi debat publik 
melalaui media massa serta forum-forum terbatas, lalu ditangkap aspirasinya oleh partai 
politik untuk diartikulasikan dan dibahas dalam lembaga legislatif, sehingga menjadi 
kebijakan publik. Bahkan terkadang, proses tersebut bila berlangsung lebih singkat. 
Misalnya diawali dari munculnya issu-issu, kemudian berkembang menjadi debat publik, 
lalu ditangkap aspirasinya oleh pemerintah yang dituangkan dalam sebuah peraturan 
pemerintah. 
Peran politik dalam pendidikan sangatlah besar. Diantaranya berbagai kebijakan-kebijakan 
dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan pendidikan demi tercapainya 
tujuan pendidikan sebagaimana tercantum dalam undang-undang dasar 1945, kebijakan-kebijakan 
tersebut sangat erat kaitannya dengan mati hidupnya sebuah lembaga 
pendidikan. Misalnya ; pendanaan (biaya operasional), sarana-prasarana, tenaga pendidik
dan kependidikan, termasuk di dalamnya penerapan sistem pengeloaan dan manajemen 
kurikulum yang harus ditentukan oleh pemerintah. Namun menjadi kendala ketika 
berbagai macam kepentingan dari pihak penguasa, melakukan intervensi demi 
keuntungan pribadi dan kelompok, akibatnya kebijakan yang seharusnya demi 
pencapaian tujauan pendidikan, tidak lagi tepat sasaran dan tidak banyak membantu 
peningkatan mutu pendidikan di sekolah-sekolah. Lembaga-lembaga pendidikan sudah 
seharusnya didukung, namun otonomi dalam proses dan praktek pendidikan menjadi hal 
utama. 
Kebijakan Politik Pendidikan Berdasarkan Hakekat Pendidikan. 
Pada hakikatnya kebijakan pendidikan merupakan suatu peraturan yang berfungsi 
sebagai kontrol yang mempunyai fungsi: (1) sebagai pemersatu bangsa, (2) perluasan 
kesempatan, dan (3) sebagai pengembangan diri. Dengan demikian pendidikan 
diharapkan dapat memperkuat keutuhan bangsa dalam negara kesatuan republik 
indonesia (NKRI), memberikan kesempatan yang sama bagi setiap warga negara untuk 
ikut serta dalam rangka pembangunan, dan memungkinkan setiap individu untuk 
mengembangkan potensi yang dimilikinya. 
UU Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional 
merupakan dasar hukum penyelenggaraan dan reformasi sistem pendidikan nasional. 
Misi pendidikan nasional adalah untuk mengupayakan perluasan kesempatan 
memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat indonesia, meningkatkan mutu 
pendidikan yang memiliki daya saing ditingkat nasional, regional, dan internasional. 
(Muktar. 2009:413) 
Sistem pemerintahan berganti, berganti pula ideologi/cita-cita negaranya. Pada 
masa pemerintahan Soekarno, skenario yang pertama kali dilakukan oleh Soekarno dan 
kabinetnya adalah bagaimana mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 
Semenjak proklamasi 17 agustus 1945, sekolah-sekolah yang telah dibangun pada 
masa pendudukan Jepang dilanjutkan dengan serba kekurangan. Namun demikian, dasar-dasar 
pendidikan nasional telah disempurnakan dan disesuaikan dengan kebutuhan 
bangsa Indonesia. Masa revolusi pendidikan nasional mulai meletakkan dasar-dasarnya. 
Sejarah pendidikan di Indonesia modern dimulai dengan lahirnya gerakan Boedi 
Oetomo di tahun 1908, “Pagoeyoeban Pasoendan” di tahun 1913, dan Taman Siswa di 
tahun 1922. Perjuangan kemerdekaan menghasilkan kemerdekaan RI tahun 1945. 
Di Indonesia, berubahnya subsistem pendidikan (kurikulum, UU) biasanya tidak 
ditanggapi dengan antusiasme, namun malah sebaliknya membuat masyarakat ragu 
apakah penguasa di Indonesia memiliki visi pendidikan yang jelas atau tidak. Visi 
pendidikan diharapkan mampu menentukan tujuan pendidikan yang jelas. 
Karena, tujuan pendidikan yang jelas pada gilirannya akan mengarahkan ke 
pencapaian kompetensi yang dibutuhkan serta metode pembelajaran yang efektif. Dan 
pada akhirnya, kelak pendidikan mampu menjawab tuntutan untuk mensejahterakan 
masyarakat dan kemajuan bangsa. Setidaknya ada empat tujuan yang menjadi idealisme 
pendidikan. (Haryatmoko. 2008:67) 
Pada masa revolusi sangat terasa serba terbatas, tetapi bangsa kita dapat 
melaksanakan pendidikan nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam UUD 1945.
Kita dapat merumuskan Undang-Undang Pendidikan No. 4/1950 junto no. 12/ 1954. Kita 
dapat membangun sistem pendidikan yang tidak kalah mutunya. Pendidikan memang 
tidak bisa terlepas dari tujuan negara atau pemerintah. 
Pada masa sekarang (kurung waktu 15 tahun terakhir) ada banyak undang-undang 
dan peraturan yang telah dihasilkan demi perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan 
di indonesia. Namun tak jarang kebijakan dan peraturan yang dikeluarkan tidak 
sesuaidengan kebutuhan masyarakat secara keseluruhan. Karena itu dalam berbagai 
tingkat perumusan, pelaksanaan dan evaluasi kebijakan perlu mendengar suara atau 
saran-saran dari masyarakat. Agar proses dan output yang dihasilkan dapat berguna 
secara efektif bagi masyarakat dan kemajuan bangsa. 
Penutup 
Kajian kebijakan dan politik pendidikan merupakan landasan konsep keilmuan dalam 
bidang administrasi pendidikan yang harus dipahami secara komprehensif oleh setiap 
tenaga pendidik dan kependidikan. Kebijakan dan politik pendidikan menekankan pada 
pengembangan sumber daya manusia yang menjadi pusat perhatian semua sektor dan 
subsektor pembangunan nasional menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kekuatan yang 
kuat untuk mencapai keunggulan di dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi 
agar memiliki tempat yang sejajar dengan negara-negara lain di dunia. Pemerintah 
menyadari peran dari mutu sumber daya manusia di dalam menguasai ilmu pengetahuan 
dan teknologi sebagai suatu faktor pengaturan dalam mencapai keunggulan. Berbagai 
kebijakan pendidikan digulirkan seiring dengan banyaknya kepentingan-kepentingan 
politik yang mendorong maupun menghambat kelancaran implementasi kebijakan dalam 
bidang pendidikan. diantara kebijakan tersebut meliputi equity dan equality of education, 
perubahan kebijakan undang-undang pendidikan kearah desentralisasi pendidikan, dan 
kepemimpinan pendidikan dalam menyongsong quality of life.
Daftar Pustaka 
Alif Lukmanul Hakim, Merenungkan Kembali Pancasila Indonesia, Bangsa Tanpa 
Ideologi , News letter KOMMPAK Edisi I 2007. .http://alif 
lukmanulhakim. blogspot.com. 1945 amandemen keempat, 
pasal 31 ayat 4. 
Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Rencana Strategis Departemen Pendidikan 
Nasional Tahun 2005-2009. Jakarta: Depdiknas. 
H. A.R Tilaar, 2002, Kebijakan Pendidikan, yogyakarta:Pusat Belajar 
Haryatmoko, 2008, “Menuju Orientasi Pendidikan Humanis dan Kritis”, dalam buku 
Menemukan Kembali Kebangsaan dan Kebangsaan, Jakarta: 
Departemen Komunikasi dan Informatika 
Moh. Yamin,2009, Menggugat Pendidikan Indonesia. Jogjakarta: Ar Ruz 
Muhtar, 2009, Orientasi Baru Supervisi Pendidikan, Jakarta : GP Press 
Rianti Nugroho,2008, Pendidikan Indonesia: Harapan, Visi,dan Strategi, Jogjakarta: 
Pustaka Pelajar, 
Pusposutardjo, Suprodjo. (2002). Kebijakan Pengembangan Pendidikan Tinggi di Era 
Kehidupan Mendunia. Jakarta: Depdiknas 
http://www.timeshighereducation.co.uk/world-university-rankings/2013/reputation-ranking
Daftar Pustaka 
Alif Lukmanul Hakim, Merenungkan Kembali Pancasila Indonesia, Bangsa Tanpa 
Ideologi , News letter KOMMPAK Edisi I 2007. .http://alif 
lukmanulhakim. blogspot.com. 1945 amandemen keempat, 
pasal 31 ayat 4. 
Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Rencana Strategis Departemen Pendidikan 
Nasional Tahun 2005-2009. Jakarta: Depdiknas. 
H. A.R Tilaar, 2002, Kebijakan Pendidikan, yogyakarta:Pusat Belajar 
Haryatmoko, 2008, “Menuju Orientasi Pendidikan Humanis dan Kritis”, dalam buku 
Menemukan Kembali Kebangsaan dan Kebangsaan, Jakarta: 
Departemen Komunikasi dan Informatika 
Moh. Yamin,2009, Menggugat Pendidikan Indonesia. Jogjakarta: Ar Ruz 
Muhtar, 2009, Orientasi Baru Supervisi Pendidikan, Jakarta : GP Press 
Rianti Nugroho,2008, Pendidikan Indonesia: Harapan, Visi,dan Strategi, Jogjakarta: 
Pustaka Pelajar, 
Pusposutardjo, Suprodjo. (2002). Kebijakan Pengembangan Pendidikan Tinggi di Era 
Kehidupan Mendunia. Jakarta: Depdiknas 
http://www.timeshighereducation.co.uk/world-university-rankings/2013/reputation-ranking

Contenu connexe

Dernier

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 

Dernier (20)

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 

En vedette

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by HubspotMarius Sescu
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTExpeed Software
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsPixeldarts
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 

En vedette (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

Politik pendidikan: DINAMIKA ANTARA KEPENTINGAN KEKUASAAN DAN KUALITAS PENDIDIKAN

  • 1. POLITIK PENDIDIKAN: DINAMIKA ANTARA KEPENTINGAN KEKUASAAN DAN KUALITAS PENDIDIKAN Anselmus Yata Mones Email : anselmojata@gmail.com Abstrack : Political education is a policy in education to achieve educational goals. that develop skills and character development and a dignified civilization in order to achieve the life of the nation, aimed at developing the potential of students to become a man of faith and fear of God Almighty, noble, healthy, knowledgeable, skilled, creative, independent, and be a citizen of a democratic and responsible. An overall education policy formulation process and outcome measures described education strategic vision, mission education in order to realize the achievement of the purpose of education in a community for a certain period of time. Pendahuluan Salah satu topik dalam ranah polemik pendidikan nasional adalah gugatan terhadap rendahnya kualitas output lembaga-lembaga pendidikan kita. Pemerintah pun sebenarnya tidak “budek (baca:tuli)” dan tinggal diam. Respons positif terus mengalir. Berbagai kebijakan dan regulasi untuk memperbaiki kualitas pendidikan digelindingkan. Mulai dari bongkar pasang kurikulum, penggantian undang-undang, deregulasi pendidikan, sampai dengan upaya meningkatkan anggaran pendidikan. Namun, cita-cita kita untuk mendongkrak kualitas pendidikan (baca: kualitas lulusan) masih jauh dari harapan. (harapan baru akan pelaksanaan Kurikulum 2013, semakin pudar setelah banyak persoalan yang dihadapi baik oleh sekolah, guru dan siswa) Hasil penelitian yang dilakukan oleh United Nations Development Programme (UNDP) atau badan program pembangunan milik PBB, pada tahun 2000 secara mengejutkan melakukan uji publik terhadap 500 perguruan tinggi terbaik di dunia tak satu pun terdapat perguruan tinggi kita. Daya saing SDM kita hanya menempati urutan ke-109 dari 174 negara . Dan Menurut daftar peringkat reputasi universitas atau World Reputation Rankings tahun 2013 yang diterbitkan oleh majalah Times Higher Education, tak satu pun universitas kita masuk dalam kategori 100 besar Perguruan Tinggi terbaik dunia. ”Rapor merah” ini adalah sinyal bahwa sistem pendidikan kita belum terintegrasi dengan benar sehingga kualitas lulusan yang kita hasilkan masih belum memiliki daya saing. (bandingkan juga tenaga-tenaga kerja kita yang bekerja di luar negeri, kebanyakan dari mereka hanya sebagai tenaga pembantu rumah tangga dan pekerja kasar lainnya) Ada banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya mutuh pendidikan kita di antaranya adalah pertama, faktor pendanaan/biaya pendidikan. Meskipun ada peningkatan biaya pendidikan sebagaimana diatur dalam undang-undang No.20 tahun 2003, yakni 20%, namun dalam pemanfaatannya atau dalam pengeloaannya belum tepat sasaran. Kedua, faktor permasalahan metode dalam sistem pendidikan nasional. Di mana
  • 2. guru secara aktif menyuapi anak didiknya dengan ilmu (transfer of kowledge). Sedangkan siswa dibiarkan pasif mengikuti proses pembelajaran. Ketiga, pengajaran karakter (sikap/Nilai) dan bukan penilaian raport. Proses pembentukan karakter siswa sangatlah ditonjolkan. Faktor yang keempat adalah manajemen sekolah. Wewenang untuk mengambil kebijakan prinsipil dalam bidang pendidikan di Indonesia masih dipegang oleh pemerintah pusat (sentralisasi pendidikan). Artinya, pemerintahan daerah belum berani mengambil otoritas untuk menentukan masa depan pendidikan berdasarkan karakteristik kebutuhan lokal daerah masing-masing.Corak seragam di sekolah formal diseluruh Indonesia masih tetap dipertahankan.. Dengan demikian standarisasi pendidikan di manapun di Indonesia seyogyanya adalah sama. Hal inilah yang sangat menyulitkan kualitas pendidikan kita. Karena akses pendidikan di setiap wilayah di indonesia berbeda. Maka itu diharapkan otonomi pendidikan dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah haruslah benar-benar menjadi perioritas di masa mendatang. Para guru/pendidik benar-benar otonom, tanpa dipengaruhi oleh intervensi politik di suatu daerah. Selain itu dibutuhkan keputusan politik dan kemauan politik yang sungguh-sungguh untuk mengubah sistem pendidikan di Indonesia menjadi pembangun budaya bangsa. Sayang ahli-ahli pendidikan kita lebih berorientasi kepada teksbook dibanding melakukan ujicoba sistem di lapangan. Hakikat Pendidikan di Indonesia Undang-undang Dasar 1945, secara jelas memuat tentang tujuan utama pelaksanaan pendidikan di Indonsia yakni “Mencerdaskan kehidupan bangsa, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri sebagai warga negara demokratis dan bertanggung jawab”. Pendidikan utamanya adalah mencerdaskan, hal ini berarti bahwa pendidikan dapat membebaskan manusia dari segala belenggu. Pendidikan merupakan transfer of knowledge, transfer of value, transfer of culture and transfer of religius. Pendidikan merupakan upaya untuk memanusiakan manusia. Hakikat proses pendidikan ini sebagai upaya untuk mengubah perilaku individu atau kelompok agar memiliki nilai-nilai yang disepakati berdasarkan agama, filsafat, ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan. Secara singkat dapat dirumuskan hakikat pendidikan sebagai berikut: 1. Pendidikan merupakan proses interaksi manusiawi yang ditandai keseimbangan antara kedaulatan subjek didik dengan kewibawaan pendidik; 2. Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi lingkungan yang mengalami perubahan yang semakin pesat; 3. Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat; 4. Pendidikan berlangsung seumur hidup;Pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu.
  • 3. Apa itu Politik Pendidikan? Politik sangat kuat erat hubungan dengan Kekuasaan. Dalam hal ini inti dalam berpolitik adalah untuk mengurus urusan rakyat, sedangkan pendidikan adalah upaya penyadaran menuju pada pembebasan dari penindasan dan belenggu (Paulo Freire). Kedua kata antara politik dan Pendidikan adalah suatu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan dalam kehidupan nyata. Karena memang politik itu adalah pendidikan, dan pendidikan adalah politik itu sendiri. (John Dewey ). Jika demikian halnya, maka kekuasan dalam artian kata politik untuk mengurus kepentingan rakyat harus membuat sistem pendidikan yang membebaskan. Politik pendidikan atau the politics of education adalah kajian tentang relasi antara proses munculnya berbagai tujuan pendidikan dengan cara-cara penyampaiannya. Kajian ini lebih terfokus pada kekuatan yang menggerakkan perangkat pencapaian tujuan pendidikan dan bagaimana serta kemana perangkat tersebut akan diarahkan. Kajian politik pendidikan terkonsentrasi pada peranan Negara dalam bidang pendidikan, sehingga dapat menjelaskan asumsi dan maksud dari berbagai strategi perubahan pendidikan dalam suatu masyarakat secara lebih baik. Kajian politik pendidikan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kaitan antara berbagai kebutuhan politik Negara dengan isu-isu praktis sehari hari di sekolah; tentang kesadaran kelas; tentang berbagai bentuk dominasi dan subordinasi yang sedang dibangun melalui jalur pendidikan. Peran Politik dalam Pendidikan Proses politik di Indonesia mencakup banyak segi, salah satu di antaranya adalah proses perumusan dan pelaksanaan keputusan politik. Setiap kegiatan politik selalu berkaitan dengan bagaimana proses perumusan dan pelaksanaan keputusan politik. Kata lain dari keputusan politik adalah kebijakan politik sebagai wujud dari tindakan politik. Bila dalam konteks negara, kegiatan politik di dalamnya berkaitan dengan proses pembuatan atau perumusan serta implementasi keputusan politik yang bersifat publik. Keputusan politik suatu negara merupakan suatu kebijakan publik (public policy). Wujud paling kongkrit dari kebijakan publik dari negara adalah peraturan pemerintah, keputusan menteri, keputusan presiden, undang-undang, dan lain-lain. Dalam proses pembuatan kebijakan publik, proses-proses politik sangat kental mewarnainya. Mulai dari pemunculan issu, kemudian berkembang menjadi debat publik melalaui media massa serta forum-forum terbatas, lalu ditangkap aspirasinya oleh partai politik untuk diartikulasikan dan dibahas dalam lembaga legislatif, sehingga menjadi kebijakan publik. Bahkan terkadang, proses tersebut bila berlangsung lebih singkat. Misalnya diawali dari munculnya issu-issu, kemudian berkembang menjadi debat publik, lalu ditangkap aspirasinya oleh pemerintah yang dituangkan dalam sebuah peraturan pemerintah. Peran politik dalam pendidikan sangatlah besar. Diantaranya berbagai kebijakan-kebijakan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan sebagaimana tercantum dalam undang-undang dasar 1945, kebijakan-kebijakan tersebut sangat erat kaitannya dengan mati hidupnya sebuah lembaga pendidikan. Misalnya ; pendanaan (biaya operasional), sarana-prasarana, tenaga pendidik
  • 4. dan kependidikan, termasuk di dalamnya penerapan sistem pengeloaan dan manajemen kurikulum yang harus ditentukan oleh pemerintah. Namun menjadi kendala ketika berbagai macam kepentingan dari pihak penguasa, melakukan intervensi demi keuntungan pribadi dan kelompok, akibatnya kebijakan yang seharusnya demi pencapaian tujauan pendidikan, tidak lagi tepat sasaran dan tidak banyak membantu peningkatan mutu pendidikan di sekolah-sekolah. Lembaga-lembaga pendidikan sudah seharusnya didukung, namun otonomi dalam proses dan praktek pendidikan menjadi hal utama. Kebijakan Politik Pendidikan Berdasarkan Hakekat Pendidikan. Pada hakikatnya kebijakan pendidikan merupakan suatu peraturan yang berfungsi sebagai kontrol yang mempunyai fungsi: (1) sebagai pemersatu bangsa, (2) perluasan kesempatan, dan (3) sebagai pengembangan diri. Dengan demikian pendidikan diharapkan dapat memperkuat keutuhan bangsa dalam negara kesatuan republik indonesia (NKRI), memberikan kesempatan yang sama bagi setiap warga negara untuk ikut serta dalam rangka pembangunan, dan memungkinkan setiap individu untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. UU Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional merupakan dasar hukum penyelenggaraan dan reformasi sistem pendidikan nasional. Misi pendidikan nasional adalah untuk mengupayakan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat indonesia, meningkatkan mutu pendidikan yang memiliki daya saing ditingkat nasional, regional, dan internasional. (Muktar. 2009:413) Sistem pemerintahan berganti, berganti pula ideologi/cita-cita negaranya. Pada masa pemerintahan Soekarno, skenario yang pertama kali dilakukan oleh Soekarno dan kabinetnya adalah bagaimana mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Semenjak proklamasi 17 agustus 1945, sekolah-sekolah yang telah dibangun pada masa pendudukan Jepang dilanjutkan dengan serba kekurangan. Namun demikian, dasar-dasar pendidikan nasional telah disempurnakan dan disesuaikan dengan kebutuhan bangsa Indonesia. Masa revolusi pendidikan nasional mulai meletakkan dasar-dasarnya. Sejarah pendidikan di Indonesia modern dimulai dengan lahirnya gerakan Boedi Oetomo di tahun 1908, “Pagoeyoeban Pasoendan” di tahun 1913, dan Taman Siswa di tahun 1922. Perjuangan kemerdekaan menghasilkan kemerdekaan RI tahun 1945. Di Indonesia, berubahnya subsistem pendidikan (kurikulum, UU) biasanya tidak ditanggapi dengan antusiasme, namun malah sebaliknya membuat masyarakat ragu apakah penguasa di Indonesia memiliki visi pendidikan yang jelas atau tidak. Visi pendidikan diharapkan mampu menentukan tujuan pendidikan yang jelas. Karena, tujuan pendidikan yang jelas pada gilirannya akan mengarahkan ke pencapaian kompetensi yang dibutuhkan serta metode pembelajaran yang efektif. Dan pada akhirnya, kelak pendidikan mampu menjawab tuntutan untuk mensejahterakan masyarakat dan kemajuan bangsa. Setidaknya ada empat tujuan yang menjadi idealisme pendidikan. (Haryatmoko. 2008:67) Pada masa revolusi sangat terasa serba terbatas, tetapi bangsa kita dapat melaksanakan pendidikan nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam UUD 1945.
  • 5. Kita dapat merumuskan Undang-Undang Pendidikan No. 4/1950 junto no. 12/ 1954. Kita dapat membangun sistem pendidikan yang tidak kalah mutunya. Pendidikan memang tidak bisa terlepas dari tujuan negara atau pemerintah. Pada masa sekarang (kurung waktu 15 tahun terakhir) ada banyak undang-undang dan peraturan yang telah dihasilkan demi perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan di indonesia. Namun tak jarang kebijakan dan peraturan yang dikeluarkan tidak sesuaidengan kebutuhan masyarakat secara keseluruhan. Karena itu dalam berbagai tingkat perumusan, pelaksanaan dan evaluasi kebijakan perlu mendengar suara atau saran-saran dari masyarakat. Agar proses dan output yang dihasilkan dapat berguna secara efektif bagi masyarakat dan kemajuan bangsa. Penutup Kajian kebijakan dan politik pendidikan merupakan landasan konsep keilmuan dalam bidang administrasi pendidikan yang harus dipahami secara komprehensif oleh setiap tenaga pendidik dan kependidikan. Kebijakan dan politik pendidikan menekankan pada pengembangan sumber daya manusia yang menjadi pusat perhatian semua sektor dan subsektor pembangunan nasional menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kekuatan yang kuat untuk mencapai keunggulan di dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi agar memiliki tempat yang sejajar dengan negara-negara lain di dunia. Pemerintah menyadari peran dari mutu sumber daya manusia di dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai suatu faktor pengaturan dalam mencapai keunggulan. Berbagai kebijakan pendidikan digulirkan seiring dengan banyaknya kepentingan-kepentingan politik yang mendorong maupun menghambat kelancaran implementasi kebijakan dalam bidang pendidikan. diantara kebijakan tersebut meliputi equity dan equality of education, perubahan kebijakan undang-undang pendidikan kearah desentralisasi pendidikan, dan kepemimpinan pendidikan dalam menyongsong quality of life.
  • 6. Daftar Pustaka Alif Lukmanul Hakim, Merenungkan Kembali Pancasila Indonesia, Bangsa Tanpa Ideologi , News letter KOMMPAK Edisi I 2007. .http://alif lukmanulhakim. blogspot.com. 1945 amandemen keempat, pasal 31 ayat 4. Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009. Jakarta: Depdiknas. H. A.R Tilaar, 2002, Kebijakan Pendidikan, yogyakarta:Pusat Belajar Haryatmoko, 2008, “Menuju Orientasi Pendidikan Humanis dan Kritis”, dalam buku Menemukan Kembali Kebangsaan dan Kebangsaan, Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika Moh. Yamin,2009, Menggugat Pendidikan Indonesia. Jogjakarta: Ar Ruz Muhtar, 2009, Orientasi Baru Supervisi Pendidikan, Jakarta : GP Press Rianti Nugroho,2008, Pendidikan Indonesia: Harapan, Visi,dan Strategi, Jogjakarta: Pustaka Pelajar, Pusposutardjo, Suprodjo. (2002). Kebijakan Pengembangan Pendidikan Tinggi di Era Kehidupan Mendunia. Jakarta: Depdiknas http://www.timeshighereducation.co.uk/world-university-rankings/2013/reputation-ranking
  • 7. Daftar Pustaka Alif Lukmanul Hakim, Merenungkan Kembali Pancasila Indonesia, Bangsa Tanpa Ideologi , News letter KOMMPAK Edisi I 2007. .http://alif lukmanulhakim. blogspot.com. 1945 amandemen keempat, pasal 31 ayat 4. Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009. Jakarta: Depdiknas. H. A.R Tilaar, 2002, Kebijakan Pendidikan, yogyakarta:Pusat Belajar Haryatmoko, 2008, “Menuju Orientasi Pendidikan Humanis dan Kritis”, dalam buku Menemukan Kembali Kebangsaan dan Kebangsaan, Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika Moh. Yamin,2009, Menggugat Pendidikan Indonesia. Jogjakarta: Ar Ruz Muhtar, 2009, Orientasi Baru Supervisi Pendidikan, Jakarta : GP Press Rianti Nugroho,2008, Pendidikan Indonesia: Harapan, Visi,dan Strategi, Jogjakarta: Pustaka Pelajar, Pusposutardjo, Suprodjo. (2002). Kebijakan Pengembangan Pendidikan Tinggi di Era Kehidupan Mendunia. Jakarta: Depdiknas http://www.timeshighereducation.co.uk/world-university-rankings/2013/reputation-ranking