Makalah ini membahas tentang pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia. Bahasa gaul adalah bahasa yang digunakan di kalangan anak muda dan remaja, yang memiliki struktur dan kosakata tersendiri. Penggunaan bahasa gaul semakin marak di era globalisasi dan berpengaruh terhadap penurunan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Upaya yang dapat dilakukan antara lain memberikan pemahaman lebih mendalam tentang penting
2. PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah tentang Dampak Bahasa Gaul Terhadap Bahasa Indonesia.
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada bapak Dadi Waras Suhardjono, SS
selaku dosen Bahasa Indonesia di Universtas Mercu Buana (Menteng) serta semua
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca. Akhir kata penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca, sehingga kritik dan saran tersebut dapat penulis gunakan untuk perbaikan
pada makalah-makalah selanjutnya.
Jakarta, 7 Januari 2017
Penulis
HDA
ii
3. ABSTRAK
Bahasa Indonesia adalah bahasa Ibu. Bahasa persatuan yang mempersatukan
semua elemen dari seluruh Bangsa Indonesia. Negeri yang terdiri dari banyak suku
tentunya akan mempunyai banyak bahasa daerah. Bahasa Indonesia hadir sebagai
bahasa pemersatu Bangsa Indonesia.
Seiring dengan perkembangan jaman dan pengaruh dari kemajuan dunia baik itu
dalam dunia ilmu, teknologi maupun pengetahuan bahasa Indonesia mendapat
pengaruh dari beberapa bahasa asing yang kemudian menjadi sebauh serapan atau
kosa kata baru untuk Bahasa Indonesia. Hal ini merupakan sebuah kemajuan, namun
kemajuan ini juga berpengaruh kepada keaslian dari Bahasa Indonesia itu sendiri.
Dalam beberapa komunitas di kota besar muncullah bahasa baru dalam
kalangan anak muda dan remaja. Bahasa ini mereka sebut dengan bahasa gaul.
Bahasa gaul atau bahasa prokem populer di kalangan anak muda dan remaja
mulai era tahun 1980-an. Pada saat itu ia dikenal sebagai 'bahasanya para anak
jalanan' disebabkan arti kata prokem dalam pergaulan sebagai preman. Namun seiring
bertambahnya waktu bahasa prokem yang tadinya hanya dipakai para preman atau
anak jalanan sebagai bahasa rahasia beralih fungsi menjadi bahasa gaul.
Di era globalisasi ini penggunaan bahasa gaul makin meraja dan terus muncul
bahasa gaul baru yang membuat eksistensi bahasa Indonesia kian menurun.
Penggunaan bahasa gaul ini membuat remaja makin sulit mengetahui bahasa
Indonesia yang baik yang benar. Bahkan penggunaan bahasa yang terlalu sering
mebuat orang-orang tak sadar bahwa bahasa tersebut bukan bahasa yang baik dan
benar. Tidak jarang dalam acara formal pun banyak orang yang menggunakan bahasa
gaul yang dalam konteksnya tidak sengaja.
Memberi pengertian yang lebih mendalam akan pentingnya berbahasa Indonesia
yang baik dan benar dan menanamkan sikap cinta bahasa Indonesia sejak masa
kanak-kanak merupakan beberapa upaya untuk menjaga eksistensi Bahasa Indonesia
dari pengaruh bahasa gaul.
iii
4. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................................I
PENGANTAR.....................................................................................................................II
ABSTRAK.........................................................................................................................III
DAFTAR ISI.....................................................................................................................IV
PENGANTAR........................................................................................................................................... II
ABSTRAK............................................................................................................................................... III
DAFTAR ISI............................................................................................................................................ IV
BAB I......................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN..................................................................................................................................... 1
I.1 Latar Belakang................................................................................................................................................ 1
I.2 Permasalahan................................................................................................................................................ 1
I.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................................................ 2
I.4 Manfaat Penulisan.........................................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN........................................................................................................................................ 3
II.1 Definisi Bahasa ........................................................................................................................................... 3
2.1.1 Bahasa Baku ......................................................................................................................................................3
2.1.2 Bahasa Gaul ......................................................................................................................................................4
2.1.3 Struktur Dalam Pemakaian Bahasa Gaul ..........................................................................................................4
II.2 Fungsi Bahasa................................................................................................................................................ 6
II.3 Eksistensi Bahasa Indonesia...........................................................................................................................6
iv
5. II.4 Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Bahasa Indonesia........................................................................................7
II.5 Media Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Gaul.......................................................................................7
II.6 Contoh Penulisan Bahasa Gaul.......................................................................................................................8
II.6 Cara Mengatasi Perkembangan Bahasa Gaul................................................................................................11
BAB IV.................................................................................................................................................... 12
PENUTUP.............................................................................................................................................. 12
IV.1 Kesimpulan................................................................................................................................................ 12
IV.2 Saran......................................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................. 13
v
6. BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan seharusnya kita gunakan
dalam kegiatan sehari-hari. Selain itu menggunakan bahasa Indonesia harus dengan
baik dan benar, bukan dicampuradukkan dengan bahasa daerah, bahasa asing dan
bahasa “gaul“. Dalam hal ini media sangat berpengaruh kepada masyarakat dalam
berbahasa. Tetapi pada kenyataannya, media justru menampilkan atau menulis berita
yang cenderung menggunakan bahasa Indonesia yang dicampur dengan bahasa gaul,
bahkan bahasa asing. Remaja-remaja saat ini cenderung lebih arogan dibandingkan
dengan zaman dulu. Teknologi dan pengetahuan kini sudah semakin maju, begitu pula
dengan cara berpikir anak-anak muda zaman sekarang. Bahasa gaul memang pebuh
rahasia. Hanya mereka yang dapat mengomunikasikannya secara aktif. Terbukti
dengan banyaknya hasil karya para remaja yang cenderung lebih banyak
menggunakan bahasa ‘gaul’ daripada bahasa Indonesia baku seperti dalam membuat
novel, puisi, cerpen, dan sebagainya.
Dewasa ini pemakaian bahasa Indonesia semakin hari semakin kacau, dan
belum ada lembaga pemerintahan dan masyarakat yang memberikan perhatian
terhadap masalah ini. Apabila penggunaan bahasa Indonesia kian hari terus tergeser
oleh bahasa asing atau bahasa daerah, maka posisi bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional akan terlupakan oleh masyarakat Indonesia.
I.2 Permasalahan
1. Bagaimana bentukan kata bahasa gaul sebagai tutur remaja di Indonesia?
2. Bagaimana struktur bahasa gaul sebagai tutur remaja di Indonesia
3. Bagaimana pola makna bahasa gaul remaja Indonesia dalam karya tulis remaja?
4. Bagaimana eksistensi bahasa Indonesia saat ini ?
5. Apa pengaruh eksistensi bahasa gaul terhadap Bahasa Indonesia ?
7. 6. Apa faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa gaul?
7. Bagaimana mengatasi perkembangan dan pemakaian bahasa gaul terhadap remaja ?
I.3 Tujuan Penulisan
1. Mendeskripsikan bentukan kata bahasa gaul sebagai tutur remaja di Indonesia
2. Mendeskripsikan struktur bahasa gaul sebagai tutur remaja di Indonesia
3. Mendeskripsikan pola makna bahasa gaul remaja Indonesia dalam karya tulis remaja
4. Menjelaskan eksistensi bahasa Indonesia saat ini
5. Menjelaskan pengaruh eksistensi bahasa gaul terhadap Bahasa Indonesia
6. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa gaul
7. Menjelaskan cara mengatasi perkembangan dan pemakaian bahasa gaul terhadap
remaja.
I.4 Manfaat Penulisan
Penulis berharap agar makalah ini bermanfaat dapat menguraikan permasalahan
yang dibahas secara jelas, yaitu tentang dampak bahasa gaul terhadap bahasa
Indonesia. Data dari makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi
pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai artikel
dari media elektronik seperti Internet yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut
diolah dengan teknik analisis isi melalui kegiatan mengeksposisikan data serta
mengaplikasikan data tersebut dengan tema makalah.
8. BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Definisi Bahasa
Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan bahasa sebagai sistem lambang
bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerjasama,
berinteraksi, dan mengindentifikasikan diri.
Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian
bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara
anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal
(bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.(http://wismasastra.wordpress.com).
Dari pendapat Keraf diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa Bahasa adalah
kunci pokok bagi kehidupan manusia di dunia ini, karena dengan bahasa, orang bisa
berinteraksi dengan sesamanya dan bahasa merupakan sumber daya bagi kehidupan
bermasyarakat. Selain itu, bahasa juga mencakup sistem lambang bunyi yang arbitrer
dan sistem bunyi yang memiliki arti serta makna.
2.1.1 Bahasa Baku
Setiap negara mempunyai bahasa resmi masing-masing. Dalam Bahasa
Indonesia bahasa resmi itu disebut bahasa baku. Bahasa baku terdiri dari kata-kata
yang baku. Kata-kata baku adalah kata-kata yang standar sesuai dengan aturan
kebahasaan yang berlaku, didasarkan atas kajian berbagai ilmu, termasuk ilmu bahasa
dan sesuai dengan perkembangan zaman, dengan kata lain bahasa baku adalah
bahasa yang menjadi bahasa pokok yang menjadi bahasa standar dan acuan yang
digunakan sehari-hari pada bahasa percakapan maupun bahasa tulisan. Bahasa baku
lazim digunakan dalam :
9. a. Komunikasi resmi ( Tertulis ) Contoh : surat-menyurat resmi, pengumuman resmi,
undang-undang dan lain-lain
b. Wacana Teknis Contohnya : laporan resmi, karangan ilmiah, buku pelajaran dan
lain-lain
c. Pembicaraan di depan umum
Contohnya : ceramah, kuliah, pidato dan lain-lain
d. Pembicaraan dengan orang yang dihormati dan sebagainya ( Formal )
Contohnya : guru terhadap murid, saat sedang rapat di intansi tertentu,
pembicaraan kenegaraan.
2.1.2 Bahasa Gaul
Bahasa gaul atau bahasa prokem yang khas Indonesia dan jarang dijumpai di
negara-negara lain kecuali di komunitas-komunitasIndonesia. Bahasa gaul dijadikan
sebagai bahasa dalam pergaulan anak-anak remaja. Istilah ini muncul pada akhir tahun
1980-an. Pada saat itu ia dikenal sebagai 'bahasanya para anak jalanan' disebabkan
arti kata prokem dalam pergaulan sebagai preman. Namun seiring bertambahnya waktu
bahasa prokem yang tadinya hanya dipakai para preman atau anak jalanan sebagai
bahasa rahasia beralih fungsi menjadi bahasa gaul.
2.1.3 Struktur Dalam Pemakaian Bahasa Gaul
Struktur dan tatabahasa dari bahasa prokem tidak terlalu jauh berbeda dari
bahsa formalnya ( bahasa Indonesia ). Pada dasarnya ragam bahasa gaul remaja
memiliki ciri khusus, singkat, lincah, dan kreatif. Dalam banyak kasus kosakata yang
digunakan cenderung pendek, sementara kata yang agak panjang diperpendek melalui
proses morfologi atau menggantinya dengan kata yang lebih pendek. Hal itu dapat
dilihat dari :
a. Pengunaan awalan e Kata emang itu bentukan dari kata memang yang disisipkan
bunyi e. Disini jelas terlihat terjadi pemendekan kata berupa mengilangkan huruf
depan (m). Sehingga terjadi perbedaan saat melafalkan kata tersebut dan merancu
dari kata aslinya.
10. b. Kombinasi k, a, g Kata kagak bentukan dari kata tidak yang bunyinya tid diganti kag.
Huruf konsonan pada kata pertama diganti dengan k huruf vocal i diganti a. Huruf
konsonan kedua diganti g. sehingga kata tidak menjadi kagak.
c. Sisipan e Kata temen merupakan bentukan dari kata teman yang huruf vocal a
menjadi e. Hal ini mengakibatkan terjadinya perbedaan pelafalan
Contoh penulisan dengan bahasa gaul :
1. Gue/gua : kata ini sudah digunakan digunakan oleh Suku Betawi sejak bertahun-tahun
lalu dan menjadi kata untuk menyebut “saya”.
2. Lo, elu, dsb : kata ini juga sudah digunakan digunakan oleh Suku Betawi sejak
bertahun-tahun lalu dan menjadi kata untuk menyebut “Anda / Kamu”.
3. Bonyok : Kata ini merupakan singkatan dari Bokap-Nyokap (orang tua). Tidak jelas
siapa yang mempopulerkan kata ini, tapi kata ini mulai sering digunakan diperiode
awal 2000an, ketika bahasa sms mulai populer di kalangan remaja.
Bokap (Ayah) dan Nyokap (Ibu) sendiri merupakan istilah yang telah populer sejak
tahun 80an dan masih digunakan hingga hari ini.
4. LEBAY: Merupakan hiperbol dan singkatan dari kata “berlebihan”. Kata ini populer di
tahun 2006an. Kalo tidak salah Ruben Onsu atau Olga yang mempopulerkan kata ini
di berbagai kesempatan di acara-acara di televisi yg mereka bawakan, dan biasanya
digunakan untuk “mencela” orang yang berpenampilan norak.
5. GARING : Kata ini merupakan kata dari bahasa Sunda yang berarti “tidak lucu”.
Awalnya kata-kata ini hanya digunakan di Jawa Barat saja. Namun karena banyaknya
mahasiswa luar pulau yang kuliah di Jawa Barat (Bandung) lalu kembali ke kota
kelahiran mereka, kata ini kemudian dipakai mereka dalam beberapa kesempatan.
Karena seringnya digunakan dalam pembicaraan, akhirnya kata ini pun menjadi
populer di beberapa kota besar di luar Jawa Barat.
11. 6. Jaim : Ucapan jaim ini di populerkan oleh Bapak Drs. Sutoko Purwosasmito, seorang
pejabat di sebuah departemen, yang selalu mengucapkan kepada anak buahnya untuk
menjaga tingkah laku atau menjaga image.
7. Cukstaw : Kata ini merupakan singkatan dari cukup tahu.
8. Hoax : Hoax diartikan sebagai berita palsu, diambil dari kata sama dalam bahasa
Inggris yang berarti cerita bohong. Di film Amerika berjudul The Hoax (2006) yang
dianggap mengandung kebohongan. Awalnya hanya pengguna Internet di Amerika
saja yang memakai istilah Hoax, tapi lama-lama kata ini menjadi dipakai di seluruh
dunia.
9. Mager : Singkatan dari ‘malas gerak’.
10.LOL : Kata ini belakangan ini sering dipakai, terutama dalam komunikasi chatting, baik
di YM, FB, Twitter, atau pun komunitas yang lain. Kata itu merupakan singkatan dari
Laugh Out Loud yang berarti “Tertawa Terbahak-bahak”.
II.2 Fungsi Bahasa
Fungsi bahasa menurut Abidin, dkk ( 2010 : 3 ) menjelaskan bahwa fungsi utama
bahasa adalah sebagai media komunikasi, tetapi selain sebagai media komunikasi
bahasa juga memiliki fungsi lain yaitu :
1. Fungsi ekspresif Bahasa dapat digunakan untuk mengekspresikan ide,
gagasan, dan pengelaman. Contohnya dalam puisi. Pengarang
mengeksperikan ide, gagasan dan pengalamanya dengan bahasa yang ditulis
per bait yang disebut puisi
2. Fungsi estetis Bahasa sebagai media yang indah untuk menyampaikan pesan.
Fungsi estetis ini biasa diwujudkan dalam bentuk karya sastra.
3. Fungsi informatif artinya bahasa dapat digunakan untuk menginformasikan
sesuatu kepada orang lain.
4. Alat fungsional artinya bahasa dapat dijadikan sebagai alat untuk mencapai
tujuan tertentu.
II.3 Eksistensi Bahasa Indonesia
Di zaman sekarang ini perkembangan bahasa Indonesia kian menurun.
Masuknya berbagai bahasa asing yang tidak mungkin kita tolak dan ada beberapa kata
12. asing yang diserap menjadi kosa kata Indonesia. Namun, disisi lain, keberagaman
bahasa serapan juga menjadi masalah bagi orsinilitas bahasa yang kian
mengkhawatirkan dan penggunaan tata bahasa yang kian serampangan baik tulisan
maupun lisan. Tentu saja, media televisi, koran, radio, internet dan merek dagang
import adalah termasuk faktor pendorong utama yang ikut mencederai kebahasaan kita.
Fenomena ini sangat kentara pada pengunaan bahasa oleh anak-anak muda saat ini.
Munculah istilah bahasa gaul, bahasa alay, dan sebagainya. Di kalangan anak-anak,
film import juga ikut mempengaruhi perkembangan kebahasaan yang seharusnya
menjadi pondasi komunikasi. Sebut saja misalnya film animasi dari negara tetangga,
Ipin - Upin, yang diputar dengan menggunakan bahasa Melayu. Merek dagang asing
juga dengan seenaknya masuk dengan bahasa aslinya, tanpa melakukan penyesuaian
dengan bahasa nasional. Kebahasaan kita menjadi seperti pasar, dimana semua
bahasa bercampur baur. Dengan kata lain keberadaan bahasa Indonesia semakin
terkalahkan dengan munculnya bahasa lain seperti bahasa gaul.
II.4 Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Bahasa Indonesia
Di era globalisasi ini penggunaan bahasa gaul makin meraja dan terus muncul
bahasa gaul baru yang membuat eksistensi bahasa Indonesia kian menurun.
Penggunaan bahasa gaul ini membuat remaja makin sulit mengetahui bahasa
Indonesia yang baik yang benar. Bahkan penggunaan bahasa yang terlalu sering
mebuat orang-orang tak sadar bahwa bahasa tersebut bukan bahasa yang baik dan
benar. Tidak jarang dalam acara formal pun banyak orang yang menggunakan bahasa
gaul yang dalam konteksnya tidak sengaja.
II.5 Media Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Gaul
Terliahat dari contoh struktur bahasa gaul bahwa media sangat berpengaruh
terhadap penggunaan bahasa gaul, khususnya situs-situs jejaring sosial. Penikmat
situs-situs jejaring sosial kebanyakan adalah remaja. Tulisan seorang remaja di situs
jejaring sosial yang menggunakan bahasa gaul, akan dilihat dan bisa jadi ditiru oleh
remaja lain. Selain remaja anak sekolah dasar pun banyak yang menggunakan situs
jejaring sosial. Berarti banyak juga anak sekolah dasar yang seharusnya diberikan atau
diajarkan bahasa yang baik dan benar dengan adanya situs jejaring sosial sebagai
13. media juga dapat berpengaruh besar. Tapi tak dapat dipungkiri bahwa penyerapan
bahasa gaul dikalangan anak dan remaja yang tengah menjadi tren merupakan bagian
dari konformitas terhadap lingkungan. Yang dimaksud konformitas adalah meleburkan
diri pada lingkungan agar mendapat pengakuan. Dalam perkembangan sosial anak usia
SD dan remaja, konformitas memang amat diperlukan karena akan meningkatkan self
esteem (harga diri) anak. Jadi, biarkan saja anak SD ataupun remaja yang memang
diperlukan bagi perkembangan sosialnya. Yang harus diajarkan pada anak adalah soal
penempatan, dalam arti kapan dan kepada siapa bahasa tersebut boleh digunakan.
Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa media berpengaruh besar terhadap
penyebaran bahasa gaul.
II.6 Contoh Penulisan Bahasa Gaul
a. Penulisan Bahasa Gaul pada Novel
”Ibu mau apa, sih, ke sini sekarang? Udah ngga’ ada gunanya, Bu! Lebih baik Ibu pergi
aja, deh dari sini. God, this is like a nightmare for me, l right know,” Jani menghela
nafas dalam, masih dalam ketidakpercayaan.
”Jani… komment pourriez-vous dire cela a moi?” wanita itu berusaha memegang
tangan Jani, namun Jani mengelak.
”Tega? Ibu bilang tega? Bu, dengar ya … Jangan ngebahas masalah tega deh sama
saya. Saya udah ngga’ kenal kata itu lagi, thanks to you.” Tanpa ia sadari air matanya
telah bercucuran keras. Sepertinya semua luka batin Jani yang selama ini ia pendam
dan tutup-tutupi, perlahan terbuka kembali.
“Anjani!” teriak ibu yang juga mulai menitikkan air matanya....
b. Penulisan Bahasa Gaul pada Puisi
Gubuk itu Rumahku
Selama puluhan tahun lamanya
Kau masih kokoh berdiri di sana
Tempat kita bertahan hidup
14. Berlindung dari manis dan kejam dunia
Masa tlah memakan umurmu
Gubuk reot tempatku berteduh
Dari panas dan hujan
Kini tlah dimakan sang waktu
Helai demi helai lapisan kulitmu
Tlah keropos rapuh
Aku hanya bisa meratapi
Memandangmu dalam rapuhnya jiwaku
Aku tak bisa untuk berbuat banyak
Karena tak banyak dana untuk
merubahmu
Aku tak tahu... entah....
c. Penulisan Bahasa Gaul pada Cerpen
Irena ternyata membawa Icang ke sebuah pesta ulang tahun seorang temannya, entah
teman dari mana, yang jelas bukan anak Binke, yang diselenggarakan di sebuah
restoran papan atas. Temannya itu pasti se-borju Irena, buktinya sanggup menyewa
resto yang harga sekali makan sama dengan jatah ‘beasiswa’ dari ortu Icang untuk dua
bulan. Teman Irena itu bernama Anita, cewek cakep bermata sipit dan berkuning
langsat, keturunan Tionghoa. Ia menyambut Irena dengan segala kecerewetan khas
ABG golongan the have.
“Halo … Irena, akhirnya lo datang juga ke my birthday party! Gue seneng banget
karena gue pikir lo udah lupa sama gue!”
Bahasanya Jakarta-an, tetapi logatnya medok khas Solo, pikir Icang iseng.
“Masak sama temen sendiri lupa? Meski udah dua tahun nggak ketemu, aku masih
inget kamu, Nit! Kita kan tiga tahun di SMP satu kelas terus. Hei, kamu ngelanjutin
sekolah ke Aussie kan? Gimana rasanya sekolah sama bule?”
15. Ajaib, tenyata Irena bisa renyah seperti kicauan burung prenjak juga….
“Wah, extraordinary! Segalanya menyenangkan. Sayang babe lo terlalu protect sama
lo. Kuliah di luar negeri aja dilarang. Eh, gue sekarang sudah punya gebetan bule lho …
namanya Dick! Sayang dia nggak bisa ikutan terbang ke Indonesia karena sedang
sibuk penelitian buat ikutan karya ilmiah. Nah, yang satu ini … siapa? Cowok lo?”
“Cowokku?” Irena melirik Icang dengan paras merendahkan. “Eh, kamu jangan
menghinaku begitu dong! Mentang-mentang dapet doi orang bule!”
“Eh, siapa yang menghina lo?” Anita tampak bingung.
“Aku masih ngejomblo tahu nggak?”
“Terus dia?” Anita semakin bingung.
“Dia itu sopir keluargaku yang baru. Pacaran sama sopir? Wih … nggak level, mending
juga sama Anton yang pecandu narkoba itu! Aku sih nggak mau menurunkan harga diri,
Fren!”
Deg! Icang spontan merasakan wajahnya memanas. Benar, Irena cuma ingin
mempermalukannya di depan umum. Sialan, jelek-jelek gini gue itu idola, Fren!
“Sopir? Dia itu sopir?!”
“Iya.”
“Suuuer?”
“Yup!”
“Wah…,” Anita mengangkat sepasang alisnya, lantas membelalakkan mata sipitnya.
“Sopir lo keren banget! Gue juga mau punya gebetan kayak dia!
Penggalan novel, puisi, dan cerpen di atas adalah salah satu dari contoh novel
anak remaja yang bahasanya menggunakan bahasa gaul. Jika kita sama sekali tidak
mengerti tentang bahasa ini, kita tidak akan mengerti maksud yang disampaikan
penulis cerpen tersebut. Saat ini penggunaan bahasa gaul dalam cerpen sudah marak
di berbagai koran, majalah, atau media cetak lainnya. Ini semakin menenggelamkan
bahasa baku Indonesia.
16. II.6 Cara Mengatasi Perkembangan Bahasa Gaul
Tidak dapat dipungkiri lagi, dalam bermasyarakat, bersosialisasi lebih sering
menggunakan bahasa gaul. Anak-anak dan para remaja dalam perkembangan
psikologis pun tidak bisa ditolak atau dicegah untuk tidak terbiasa dengan bahasa gaul,
karena itu memang suatu proses dalam psikologisnya. Dengan kata lain penggunaan
bahasa gaul tidak bisa kita hilangkan atau cegah perkembangannya.
Yang dapat kita lakukan yaitu :
1. Memberi pengertian yang lebih mendalam akan pentingnya berbahasa
Indonesia yang baik dan benar,
2. Menanamkan sikap cinta bahasa Indonesia pada anak-anak atau remaja
dengan berbagai cara, contohnya mengadakan lomba puisi dan lain-lain,
3. Inisiatif dan kemauan yang kuat dari dalam diri sendiri.
17. BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Jadi, keberadaan bahasa gaul memang sangat mengganggu eksistensi bahasa
Indonesia. Namun disisi lain kita tidak bisa mencegahnya apalagi dikalangan anak-anak
dan remaja karena perkembangan psikologis keduanya menuntut mereka agar diakui di
masyarakat dan salah satunya dengan mengikuti tren bahasa gaul itu sendiri. Oleh
karena itu perkembangan bahasa gaul tidak dapat dicegah tetapi dapat diminimalisir
jika kita kembali meningkatkan eksistensi bahasa Indonesia itu sendiri.
IV.2 Saran
Dari kesimpulan diatas , penulis merumuskan saran sebagai berikut :
1. Hendaknya diadakan pemahaman yang lebih kepada anak-anak dan remaja
tentang pentingnya bahasa Indonesia dalam lingkungan pergaulan dan
kehidupan sehari-hari.
2. Mulalilah dari diri sendiri untuk menggunakan dan membudidayakan bahasa
Indonesia, dan meningkatkan kembali eksistensinya.
18. DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus,dkk. (2010). Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi.
Bandung: CV. Maulana Media Grafika.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Bahasa_prokem_Indonesia
http://klikm.net/kolom/read/2466/sumpah-satu-bangsa
http://makalah-bahasa-gaul-dan-bahasa.html
http://unkanivel.wordpress.com/2011/10/07/pengertian-bahasa-menurut-para-ahli
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/04/%E2%80%9Cpengaruh-bahasa-gaul-
http://wismasastra.wordpress.com/dalam-perkembangan-bahasa- indonesia
%E2%80%9D/
http://wismasastra.wordpress.com.http://klikm.net/kolom/read/2466/sumpah-satu-
bangsa