Dokumen ini membahas tentang alih fungsi lahan terbuka hijau, khususnya persawahan, menjadi perumahan di kawasan Padang Bulan, Kota Medan. Lahan persawahan di daerah ini secara perlahan dialihfungsikan menjadi perumahan tanpa memenuhi persyaratan ruang terbuka hijau yang diperlukan untuk kota. Hal ini berpotensi memengaruhi lingkungan dan kualitas hidup masyarakat di sekitarnya.
2. Sebuah kawasan persawahan memiliki nilai yang penting dalam suatu daerah. Selain fungsi sawah yang sudah dijelaskan di atas, persawahan mempunyai fungsi yang lain.
3. Persawahan sebagai nilai ekonomi. Persawahan dipergunakan masyarakat sekitar untuk melakukan cocok tanam yang merupakan sumber mata pencaharian bagi beberapa masyarakat, khususnya masyarakat kota Medan.
4. Persawahan sebagai pemenuhan kebutuhan pangan. Dari pengolahan persawahan ini akan dihasilkan beberapa hasil pertanian, yaitu Padi, Jagung, dll. Maupun hasil perikanan, misalnya ikan mas, ikan jair dan beberapa ikan air tawar. Dari hasil tersebut mampu membantu supply pangan pada suatu daerah.
5. Persawahan sebagai nilai estetika. Padatnya aktivitas maupun kondisi bangunan di kota Medan terkadang membuat manusia yang beraktivitas di dalamnya merasa jenuh. Persawahan mampu membantu masyarakat tersebut sehingga ketika berada di daerah persawahan dapat membantu secara psikologis untuk mendapat ketenangan dan keluasan pandangan.
6. Alih Fungsi Persawahan di Kawasan Padang BulanMEDAN-Tata ruang Kota Medan sudah lama melengceng dari aturan. Hal itu menjadi ancaman kelangsungan hidup di kota seluas 26.500 hektar ini. Suhu udara terus naik, iklim tak menentu, kadar oksigen berkurang sedangkan gas karbondioksida terus meningkat. Ruang terbuka hijau (RTH) yang ditumbuhi pohon besar seharusnya dapat memproduksi oksigen (O2) dan menyerap karbondioksida (CO2). (Harian Sumut Pos). Perumahan atau juga sering disebut juga permukiman berasal dari kata housing dalam bahasa Inggris yang artinya adalah perumahan dan kata human settlement yang artinya pemukiman. Perumahan memberikan kesan tentang rumah atau kumpulan rumah beserta prasarana dan sarana ligkungannya. Perumahan menitiberatkan pada fisik atau benda mati, yaitu houses dan land settlement. Sedangkan pemukiman memberikan kesan tentang pemukim atau kumpulan pemukim beserta sikap dan perilakunya di dalam lingkungan, sehingga pemukiman menitikberatkan pada sesuatu yang bukan bersifat fisik atau benda mati yaitu manusia (human).3 Dengan demikian perumahan dan pemukiman merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan sangat erat hubungannya, pada hakekatnya saling melengkapi Masalah yang terjadi secara perlahan-lahan tapi pasti terjadi di kawasan Padang Bulan. Dimana banyak lahan terbuka khususnya lahan persawahan yang dialihfungsikan menjadi perumahan. Daerah pesawahan di daerah ini satu demi satu diubah menjadi daerah perumahan dan bangunan komersial. Daerah yang menjadi perhatian penulis sendiri adalah di daerah Jalan Abdul Hakim dan Jalan Pembangunan, Padang Bulan, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan. Dimana di daerah ini masih terdapat areal persawahan yang cukup luas bagi sebuah kota besar. Dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Hasil gambar dari google earth yang diambil pada tahun 2003, dimana di daerah Padang Bulan/Selayang, khususnya di sepanjang Jalan Abdul Hakim memiliki wilayah persawahan yang cukup luas. Gambar 1 Peta Wilayah Padang Bulan/Selayang (Sumber : Google Earth : Image 2003) Dari pantauan penulis bahwa pembangunan dilaksanakan secara bertahap. Dimulai dari lahan yang satu dan dilanjutkan dengan lahan yang lain disekitarnya. Walaupun demikian pembangunan perumahan dan permukiman tersebut memiliki pihak pengembang yang berbeda satu dengan yang lainnya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan fungsi ruang terbuka hijau tersebut, antara lain :Terbatasnya lahan yang hendak dibangun pada daerah RTH yang mengalami perubahan; Kebutuhan akan pemenuhan fasilitas yang ingin dibangun untuk melayani penduduk; Kurangnya pengawasan dari pemerintah terhadap perubahan RTH; Tingkat pendapatan masyarakat berpengaruh terhadap tingkat kebutuhan akan RTH; Kondisi perekonomian. Daerah Padang Bulan sendiri adalah daerah yang memliki potensi yang besar untuk dijadikan daerah perumahan dan permukiman karena daerah ini memliki kepadatan penduduk yang kecil. Berikut adalah beberapa contoh perumahan yang menggantikan persawahan. ` Gambar 2 : Perumahan yang sedang dibangun. (Sumber : Dokumentasi, 2009) Gambar 3 : Sawah yang sedang dibangun (Sumber : Domentasi, 2009) Kawasan yang berdekatan dengan daerah persawahan ini jarang sekali terjadi banjir, hal ini dikarenakan air hujan yang turun diserap oleh daerah persawahan. Pematang sawah mampu menahan jumlah air hujan yang turun. Padahal banyak daerah – daerah lain di kota Medan yang sering mengalami banjir pada musim penghujan baik karena system drainase yang tidak berfungsi atau bahkan tidak adanya daerah resapan air hujan di daerah tersebut. Selain sebagai daerah persawahan ada juga beberapa area sebagai kolam, baik sebagai penampung air maupun pengkaran ikan air tawar. Gambar 4 : Kolam di sekitar perumahan. (Sumber : Dokumentasi, 2009) Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa hampir di setiap kota padat penduduk memiliki ruang terbuka hijau yang sempit. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk yang terus bertambah baik dari dalam kota itu sendiri maupun urbanisasi penduduk. Hal ini tentu mengkhawatirkan, Kota Medan diprediksi hanya mempunyai 795 hektar ruang terbuka hijau dari total 26.500 hektar luas Kota Medan atau sekitar 3 persen saja. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, Syaiful Bahri mengatakan, dalam rancangan pembangunan Kota Medan yang tengah disusun, direncanakan ruang terbuka hijau seluas 20 persen. Sedangkan 10 persen lagi dikelola pihak ketiga dan masyarakat atau pekarangan rumah. “Jadi dalam rancangan pembangunan Kota Medan ke depan, kami menyiapkan 20 persen ruang terbuka hijau,” kata Syaiful di Medan kemarin. Ia mengajak warga Kota Medan sama-sama membangun dan menjaga lingkungan, air dan kelestarian kota ini. Bagaimana mungkin pencapaian tersebut dapat dicapai apabila daerah persawahan yang merupakan bagian dari Ruang Terbuka Hijau harus digantikan oleh perumahan-perumahan. Walau pemerintah sudah menetapkan beberapa lokasi yang akan dikembangkan sebagai ruang terbuka hijau, yaitu total luasnya 5560 hektar dengan rincian hutan mangrove Belawan 1029 hektar, kawasan lindung sempadan sungai 666 hektar, sekitar danau (luasnya tak dicantumkan), taman kota dan taman lingkungan 612 hektar termasuk yang ada sekarang 22 hektar (betapa besarnya taman yang harus diadakan), sempadan jalan 3050 hektar (tidak jelas apakah maksudnya lahan pekarangan masyarakat yang dibuat hijau, karena kalau demikian bukan ruang terbuka hijau publik lagi namanya, tapi ruang terbuka privat). Tapi pada kenyataannya tidak semudah itu memperoleh jumlah luas lahan tersebut. Hal ini, berkaitan dengan masyarakat sendiri, dimana tidak semua masyarakat memahami dan mengerti pentingnya ruang terbuka sehingga terkadang mereka menolak untuk menjual lahan mereka atau bahkan menjual dengan harga yang mahal. KESIMPULAN Perumahan memang hal yang sangat penting bagi kebutuhan masyarakat yang tinggal dalam suatu kota. Perumahan merupakan salah satu aspek yang menjanjikan dalam suatu usaha. Persawahan sebagai ruang terbuka hijau juga tidak kalah penting dalam kehidupan suatu kota. Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kedua komponen ini dapat saling mendukung satu dengan yang lain. Dimana kedua kebutuhan penting ini dapat saling terpenuhi. Dalam hal ini, pemerintah perlu membuat suatu atutan yang jelas dan tegas dalam pengaturan Tata Ruang Kota Medan sendiri. Sejauh ini banyak kejadian atau masalah dari kesimpangsiuran dalam pelaksanaan pembangunan di Kota Medan. Banyak pembangunan yang tidak mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan pada awalnya tapi tetap saja dapat didirikan dan beroperasi. Dalam hal ini, Medan sudah memiliki masterplan (rencana tata ruang wilayah) 2 kali, yaitu 1975-2000 dan 1995-2005. Rencana tata ruang yang sekarang sudah kadaluwarsa dan syukur Pemko Medan telah mempersiapkan gantinya, yaitu masterplan Medan 2016 dan dalam proses pengesahan. Jadi, pembangunan perumahan itu memang penting dalam pertumbuhan suatu kota. Tetapi, kembali kepada pemerintah sebagai pemegang perkembangan suatu kota. Kiranya pemerintah semakin bijaksana dan tegas dalam mengerjakan setiap masterplan dan peraturan yang telah ditetapkan. DAFTAR PUSTAKA Aulia, Dwira N. dkk, 2009, Bahan Ajar Perumahan dan Permukiman.Medan : USU Press. http://www.hariansumutpos.com/2009/06/pemko-sedang-tenggelamkan-kota-Medan.html http://pkukmweb.ukm.my/~pkaukm/BUKU%201%20&%202/PDF_buku%20/16_Sains%20&%20Tech_Muchlis_Peran%20tak%20tergantikan%20kawasan%20terbuka%20hijau.pdf http://zarch.wordpress.com/2008/07/09/ruang-terbuka-publik kota/Sinkronisasi penataan ruang dengan Pembangunan perumahan dan permukiman. Wonorahardjo, Surjamanto. Dkk, 2008. Kebijakan pembangunan perumahan dan dampak lingkungan. Bandung: Institut Teknologi Bandiung.