1. Artikel memberikan tips dalam mempersiapkan diri untuk wawancara kerja, seperti riset perusahaan, kedisiplinan waktu, dan membaca pikiran pewawancara.
2. Penting untuk mengetahui lokasi perusahaan, jenis seleksi, dan informasi kontak sebelum wawancara.
3. Riset mengenai bisnis, kultur, dan kondisi terkini perusahaan dapat membantu memberikan jawaban yang relevan.
Training matriks and project development for director by daniel doni sundjojo
How to win job interview by Daniel Doni Sundjojo
1. HOW TO WIN JOB INTERVIEW
By Daniel Doni Sundjojo
Always prepare yourself…………….
Hendro (bukan nama sebenarnya) gembira bukan kepalang. Ketekunannya
mengirimkan surat lamaran, yang konon sudah mencapai ratusan itu, akhirnya
membuahkan hasil. Pagi itu, Hendro mendapat telepon dari PT. Maju (juga
bukan nama sebenarnya) untuk datang ke perusahaan untuk mengikuti
seleksi. Si penelepon meminta Hendro untuk datang ke PT. Maju hari Kamis,
yang berarti 3 hari lagi, pukul 08.00 WIB, dengan membawa alat tulis.
Apabila anda menjadi Hendro, apa yang anda lakukan ?
Banyak sekali pelamar yang memiliki mental ” berani mati” Setelah mendapat
telepon ataupun surat yang mengkonfirmasikan panggilan untu mengikuti
seleksi, mereka, entah karena larut dalam kebahagiaannya, tidak melakukan
konfirmasi ataupun penggalian informasi dari penelepon. Sebenarnya, anda
dapat melakukan penggalian informasi sejak tahap anda menerima panggilan
telepon maupun surat untuk seleksi. Informasi penting pertama yang anda
perlukan, adalah menanyakan lokasi perusahaan, jika memang anda tidak
mengenal seluk beluk lokasi perusahaan tersebut. Apabila alamat perusahaan
itu, merupakan daerah yang anda tidak pernah ke sana, sebaiknya anda
menanyakan ancer-ancer yang akan membantu anda untuk mencari lokasi
perusahaan. Kemudian, informasi lain yang anda perlukan, adalah seleksi itu
hanya wawancara atau ada psikotes juga? Apabila psikotes, maka anda harus
melakukan persiapan ekstra, termasuk istirahat dan makan yang cukup.
Sebab, psikotes umumnya berlangsung cukup lama, mulai dari 4 jam hingga
sehari. Untuk berjaga-jaga, bawalah alat tulis sendiri, sehingga anda tidak
menjadi senewen, ketika alat tulis yang disediakan perusahaan macet ataupun
tidak enak. Sebagian perusahaan menyediakan fasilitas makan siang atau
minimal snack untuk peserta psikotes, namun, tak sedikit pula yang tidak
menyediakan fasilitas itu, bila anda tipe orang yang tidak tahan lapar, tidak
ada salahnya anda membawa bekal makanan sendiri. Hal penting lain, tanyalah
nomor telepon perusahaan tersebut, dan kontak person yang bisa diajak
berkomunikasi oleh anda apabila ada hal penting yang perlu ditanyakan atau
dikonfirmasikan.
2. Cek lokasi perusahaan
Hari ini, saya mengadakan janji wawancara dengan Ageng (bukan nama
sebenarnya) pukul 09.00 WIB. Tidak seperti pelamar lain, yang biasanya
datang sebelum waktunya, hingga pukul 09.05 WIB tidak ada kabar dari
Ageng. Saya mengira mungkin Ageng tidak berminat untuk datang mengikuti
wawancara. Saya berpikir : ”Tidak apa, itu hak dia” Saya pun memutuskan
untuk melakukan kegiatan lain. Namun, pukul 09.10 WIB, ada seseorang yang
datang mencari saya. Staf saya mengatakan bahwa ada orang bernama Ageng
ada janji interview dengan saya.” Untung, saya tipe orang yang baik, akhirnya
saya ijinkan dia bertemu dengan saya. (Sebagai catatan, tidak semua orang
bersedia mewawancarai pelamar yang terlambat tanpa kabar”). Kemudian,
ketika sudah berhadapan dengan saya, kalimat pertama yang terucap dari
mulutnya adalah : ” Maaf Pak, saya tadi salah jalan.” Saya pun tersenyum, dan
tetap melanjutkan wawancara. Namun, hasilnya dapat ditebak, dia tidak lolos,
bukan karena terlambat ( walaupun oleh sebagian besar orang, hal ini bisa jadi
menentukan), namun karena secara psikologis, Ageng sudah ”capai” akibat
mencari-cari jalan sambil diburu sang waktu. Hal inilah yang membuat kondisi
mental dan fisik Ageng terkuras, sehingga ketika dilakukan serangkaian
wawancara, apalagi psikotes, dia membutuhkan waktu untuk mengembalikan
kondisinya dulu, dan saat kondisi fisik dan mentalnya sudah in, bisa jadi
proses wawancara sudah selesai..
Hal yang merugikan bukan? Kesempatan untuk bekerja di perusahaan, yang
bisa jadi sudah anda idam-idamkan, hilang begitu saja karena hal yang konyol
seperti itu. Walaupun pewawancara memaafkan keterlambatan anda, namun
sedikit banyak, performance anda akan sangat menurun akibat kelelahan
anda, baik secara fisik maupun mental. Hal lain yang perlu anda ketahui,
terlambat akan menimbulkan kesan yang buruk untuk anda, kecuali
diakibatkan hal-hal yang di luar kemampuan anda, misalnya musibah, pesawat
delay dan sebagainya, itupun anda harus memberitahu ke pihak perusahaan,
begitulah etikanya. Jangan biarkan anda terlambat tanpa pemberitahuan.
Namun, hal yang perlu diminimalkan adalah keterlambatan karena hal-hal
konyol, misalnya tidak tahu jalan. Untuk itu, paling tidak sehari sebelum
jadwal wawancara, Anda sebaiknya datang ke lokasi perusahaan, sehingga
anda benar-benar jelas mengenai rute yang harus ditempuh, jalur yang harus
dipilih, sarana transportasi yang akan anda gunakan, jika anda menggunakan
kendaraan umum, dengan mencoba datang ke lokasi perusahaan anda bisa
3. memastikan rute kendaraan umum yang anda perlukan. Selain itu, hal ini akan
sangat berguna untuk melakukan estimasi waktu, walaupun anda harus
memperhitungkan kondisi lalu lintas yang mungkin berbeda dengan saat anda
datang untuk wawancara sesungguhnya.
4. Riset riset dan riset
Hal yang jarang dilakukan pelamar saat memenuhi panggilan kerja, adalah
mencari informasi mengenai perusahaan yang dilamar. Informasi itu bisa
berbagai macam, mulai dari core bussiness dari perusahaan itu, standar gaji
dari perusahaan tersebut ( anda dapat mencari tahu dari teman yang kerja di
perusahaan tersebut, atau mencari informasi ”harga pasar” untuk posisi yang
anda lamar, dengan orang yang memiliki kualifikasi seperti anda, tentu saja
dengan level perusahaan yang setara dengan level perusahaan yang anda
lamar. Gaji seorang supervisor di perusahaan skala internasional, bisa jadi
lebih tinggi dari gaji seorang manajer di perusahaan kecil. Hal yang tidak
banyak diketahui oleh pelamar, pewawancara akan lebih respect apabila anda
mengetahui profile perusahaan product, serta core bussinessnya. Hal ini
menunjukkan bahwa anda sangat antusias untuk bekerja di perusahan mereka.
Selain itu, dia juga tidak perlu berlama-lama untuk menerangkan panjang
lebar mengenai perusahaan tersebut. Dari penelitian saya, banyak
pewawancara yang menyatakan bahwa saat interview, mereka harus bercerita
berulang-ulang mengenai profile perusahaan,hal itu adalah hal yang paling
membosankan dalam sesi wawancara. Dalam walk in interview, ketika satu
pelamar mendapat jatah hanya beberapa menit untuk diwawancarai, tidak
mengetahui profile perusahaan akan sangat menghabiskan waktu anda, ketika
pewawancara sibuk bercerita tentang perusahaan, maka anda akan kehilangan
waktu untuk meyakinkan pewawancara bahwa anda orang yang tepat untuk
mereka rekrut. Anda dapat mencari informasi di website, artikel di koran
hingga dari orang-orang yang anda kenal. Hal yang baik apabila anda
mengetahu tipe orang – orang yang berkuasa di perusahan itu, hal ini akan
menguntungkan apabila anda dapat memposisikan bahwa anda adalah tipe yang
cocok untuk bekerjasama dengan tim penguasa perusahan tersebut. Anda
juga dapat mencari informasi mengenai proses yang sedang terjadi di
perusahaan tersebut, apakah perusahaan itu sedang dalam proses penurunan,
merger, atau akan melakukan ekspansi. Anda juga penting untuk mencari
informasi mengenai lingkungan bisnis perusahaan, peraturan pemerintah yang
berkaitan dengan bisnis perusahaan, termasuk larangan bahan baku produk
dari perusaaah tersebut yang mungkin akan digulirkan dalam waktu dekat ini,
hambatan-hambatan yang mungkin akan ditemui perusahaan, kultur
perusahaan, strategi perusahaan, keadaan keuangan, kompetitor, program-
program perusahaan yang dilakukan saat ini. Informasi-informasi tersebut
membuat anda memiliki kartu truf untuk memenangkan proses interview,
5. karena dengan bekal informasi tersebut, anda akan dapat meyakinkan
pewawancara, bahwa anda adalah orang yang dapat memberikan kontribusi
nyata kepada perusahaan, terutama yang terkait dengan bidang anda,
sehingga jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan
pewawancara berkaitan dengan hal-hal tersebut dapat anda jawab dengan
tepat, berdasarkan informasi yang akurat serta aktual, tidak hanya berisi
jawaban-jawaban text book yang mengambang, yang hanya memposisikan anda
sebagai seorang yang teoritikal dan idealis di mata pewawancara.
6. You don’t apply to your Grandma’s Company
Ya, Anda tidak sedang melamar di perusahaan milik Nenek Anda, jadi pastikan
Anda bersikap dan berpenampilan sesopan mungkin. Jangan pernah melamar
menggunakan pakaian berbahan jeans, kecuali jika perusahaan tersebut
meminta anda berpakaian demikian dan itu diberitahukan di iklan koran.
Namun, biasanya, bahkan perusahaan entertaintment pun, jarang meminta
anda melakukan wawancara dengan berpakaian jeans. Pakailah pakaian dengan
bahan kain, serta jangan lupa bersepatu kulit, sekali lagi, kecuali anda diminta
datang dengan penampilan yang “gaul”. Bersikaplah sopan bahkan mulai dari
anda menemui satpam perusahaan tersebut. Ketika anda menunggu, walau
mungkin anda kesal karena menunggu lama, tetaplah bersikap seolah-olah
anda tidak kesal. Apabila anda ingin ke toilet, mintalah ijin terlebih dahulu.
Ini akan membuat kesan pertama yang baik untuk Anda. Selama proses
wawancara, hendaknya anda duduk dengan sopan, matikan telepon genggam
anda. Tahukah anda, bahwa bunyi telepon genggam di tengah-tengah proses
wawancara akan membuat pewawancara senewen, apalagi kalau Anda
menyempatkan diri untuk menerima telepon di tengah-tengah proses
wawancara, beruntung apabila si pewawancara tidak menyuruh anda pulang.
7. Guess the Interviewer’s mind
Hal yang penting bagi anda adalah bagaimana mengetahui apa yang sedang
dirasakan atau dipikirkan pewawancara. Tataplah mata pewawancara, sehingga
anda akan dapat merasakan apa yang dirasakan pewawancara. Apakah dia
bosan terhadap penjelasan anda yang bertele-tele. Ketika pewawancara sudah
sering menggeser posisi duduknya, ini tanda-tanda dia sudah mulai bosan
dengan penjelasan anda yang menurutnya jauh dari harapan. Apabila dia
mengernyitkan dahinya, bisa jadi dia merasa anda terlalu banyak membual.
Anda juga harus dapat membaca apa yang dipikirkan pewawancara. Kadang
pewawancara bersikap seolah-olah anda di atas angin, hal ini sering digunakan
untuk melihat sejauh mana anda dapat mengkontrol diri anda, Banyak
kandidat yang setelah melihat pewawancara mengangguk-angguk atau
menggumam ”good...goood” menjadi terlalu bersemangat dan berkobar-kobar.
Hati-hati, anda tengah terpancing dengan jebakan seorang pewawancara lihai.
Dengan keadaan seperti itu, akan terlihat sikap anda yang sebenarnya,
mungkin anda seenaknya sendiri, arogan, suka meremehkan orang, egois, dan...
pembual. Cukup banyak kandidat yang mengira dia sukses dalam wawancara
dengan kondisi seperti ini, padahal gagal total. Tetaplah bersikap low profile,
ingat, mayoritas perusahaan tidak menyukai orang arogan duduk sebagai
karyawan baru mereka, karena biasanya, karyawan baru dengan mental
seperti ini justru membuat suasana tidak kondusif. Anda juga harus dapat
membaca pikiran pewawancara, kadang-kadang mereka menjebak anda dengan
pernyataan yang salah, jangan ragu untuk meluruskan hal yang menurut anda
salah, tapi dengan cara yang halus, jangan berdebat dengan mereka, tetap
saja, posisi anda pasti kalah dibanding mereka.
8. Be the favourite person
Ketika saya menanyakan kepada sesama pewawancara mengenai seperti apa
jenis kandidat yang mereka sukai dan akan mereka rekomendasikan,
mayoritas dari mereka menyebutkan beberapa item seperti berikut :
• Karakter yang kuat, hal ini sangat diperlukan oleh perusahaan, tanpa
ini, karyawan baru tersebut hanyalah menjadi figur yang ikut-ikutan.
Padahal seringkali, tujuan perusahaan untuk merekrut karyawan baru
untuk menjadi agent of change.
• Integritas, memiliki integritas terhadap perusahaan dan pekerjaannya.
Tanpa ini, seorang karyawan baru hanya akan menjadi figur yang hanya
bekerja ala kadarnya, tidak ada effort lebih untuk maju.
• Leadership. Banyak perusahaan mengambil kebijakan memilih orang
dalam untuk menduduki jabatan managerial. Hal ini dengan
pertimbangan, mereka sudah paham dengan culture dan bisnis
perusahaan, sehingga tidak membuang waktu untuk melakukan orientasi
bagi calon-calon manager. Untuk itu, walaupun untuk kandidat level
staff sekalipun, perusahaan selalu berusaha untuk mencari figur yang
memiliki leadership cukup tinggi. Selain itu, seorang yang memiliki
leadership tinggi akan dapat bekerja secara independent, hal ini
penting karena perusahaan bukanlah lembaga training yang terus
menerus membimbing karyawan, namun perusahaan ingin karyawan pro
aktif dan mampu menyelesaikan pekerjaannya secara mandiri.
• Fleksibilitas. Hal ini juga sangat penting. Fleksibel bukan berarti tidak
taat prosedur. Namun fleksibel adalah mampu memberikan kontribusi
terbaik dalam berbagai kondisi. Kandidat yang memiliki fleksibilitas
tinggi akan mampu menyelesaikan multitask, berkomunikasi dengan
berbagai tingkatan dan mampu mengambil keputusan di berbagai
kondisi, serta menjadi agent of change bagi perusahaan,
• Inisiatif. Perusahaan tidak akan menghire seseorang yang menunggu
untuk diperintah baru jalan. Perusahanaan mencari figur yang proaktif
dan selalu berinisiatif ke arah yang positif dalam pekerjaannya.
• Positive Thinking. Perusahaan akan rugi memperkerjakan seseorang
yang selalu berpikir negatif. Oleh karena itu perusahaan akan selalu
mencari orang yang positif thinking, bahkan di kondisi terburuk
sekalipun.
9. • Berorientasi pada proses dan hasil. Anda harus ingat, perusahaan
bukanlah sebuah yayasan sosial, apalagi panti asuhan. Ketika
perusahaan menghire Anda, yang diinginkan adalah Anda membantu
perusahaan dengan memberikan solusi, bukan menghambat atau bahkan
menambah masalah. Anda akan diukur berdasarkan kontribusi anda, dan
ini hanya dapat anda berikan dengan orientasi pada proses dan hasil,
bukan memberikan perkataan-perkataan yang mengambang.
• Etika kerja. Sepandai apapun seseorang, percuma bila tidak memiliki
etika. Hal ini penting, karena akan menentukan keutuhan perusahaan.
Seorang yang tidak memiliki etika, akan membuat sesama karyawan
resah dan ini tidak sehat untuk sebuah perusahaan
• Memiliki knowledge, skill, ability sesuai dengan jenis pekerjaan yang
dilamar. Sudah selayaknya, bahwa ketika anda melamar suatu posisi,
pastikan Anda memiliki pemahaman terhadap tugas yang akan diberikan
perusahaan melalui posisi yang anda lamar. Janganlah melamar suatu
posisi yang anda tidak mengerti sama sekali tentang tugas dan
bagaimana menyelesaikannya. Namun, dalam beberapa hal, anda bisa
jadi ingin melakukan perubahan dalam karir anda, dalam hal ini, anda
tetap harus mencari informasi mengenai job yang anda inginkan dan
membekali diri anda dengan knowledge, skill, ability dari job idaman
anda.
• Dapat mengerjakan multi task. Anda harus sadar, bahwa di perusahaan,
tidaklah mungkin anda mengerjakan satu tugas sampai selesai, baru
setelah itu memikirkan tugas berikutnya. Ini perusahaan, bukan kursus.
Sementara anda mengerjakan satu tugas, pikiran anda mungkin sudah
harus mencari solusi untuk tugas berikutnya, dan bisa jadi Boss
memecah keasyikan anda mengerjakan tugas yang belum selesai,
dengan tugas baru. Kebanyakan Boss adalah figur yang very demanding,
dia tidak akan menunggu anda datang ke mejanya untuk mengatakan
tugas anda sudah selesai, dan meminta tugas baru darinya. Bisa jadi
tugas akan datang bertubi-tubi dengan deadline yang sempit. Untuk
mengatasi hal ini, anda harus memiliki kemampuan untuk mengerjakan
multi task, bahkan di saat yang bersamaan.
• Dapat bekerja di bawah tekanan. Semua pekerjaan selalu ada tekanan.
Tidak mungkin anda bekerja dengan term ”selesainya”. Semua tugas
selalu ada deadline yang harus dipenuhi, dan bekerja dengan deadline
memerlukan pribadi yang mampu bekerja di bawah tekanan. Tekanan
bukan saja mengenai deadline, namun perilaku Boss, rekan sekerja,
10. ataupun lingkungan kerja dapat memberikan tekanan tersendiri bagi
Anda.
• Teamwork. Perusahaan membutuhkan figure orang yang mampu
bekerjasama dalam team untuk mencapai tujuan perusahaan. Untuk itu,
Anda harus mengasah kemampuan bekerjasama dengan orang lain,
bukan kemampuan tipu muslihat untuk menjatuhkan rekan kerja Anda
dan menjilat atasan. Ingat, musuh Anda adalah kompetitor, bukan
rekan sekerja Anda.
• Percaya Diri. Kandidat yang menjawab pertanyaan dengan menunduk,
secara tidak sadar sudah menggali lubangnya sendiri. Pewawancara
mencari kandidat yang memiliki percaya diri tinggi dan mampu
mengungkapkan ide-ide brilyannya. Untuk mampu mengungkapkan
pendapat, seseorang harus memiliki percaya diri. Namun, percaya diri
yang berlebihan juga akan berakibat negatif bagi anda, sewajarnya
saja.
• Communication Skill, sudah jelas, kandidat tidak akan berhasil tanpa
memiliki skill untuk berkomunikasi, namun jangan disalah artikan
dengan ”pinter ngomong”. Memang., ”pinter ngomong” adalah nilai
tambah, namun yang lebih penting adalah mampu menyampaikan
pemikirannya dengan cara yang tepat dan dapat diterima oleh orang
lain dengan baik.
• Problem solving. Anda di hire untuk menyelesaikan masalah, inilah yang
harus diingat. Untuk itu, perusahaan akan mencari orang dengan
kemampuan problem solving yang excellent, bukan tipe seorang penyair
yang berbelit-belit.
• Memiliki kemauan untuk belajar. Inilah yang terpenting. Adakalanya,
perusahaan lebih memilih seseorang dengan nilai akademis rata-rata,
pengalaman biasa-biasa namun memiliki kemauan belajar yang tinggi,
dibanding seseorang yang sudah berpengalaman puluhan tahun, atau
seseorang yang memiliki indeks prestasi 4 (dari 4)sekalipun, namun
tidak memiliki kemauan untuk belajar.
11. Ready to ” Behavioral-based Interviewing”
Behavioral –based interviewing merupakan jenis interview yang mendasarkan
pada prinsip, bahwa cara yang paling tepat untuk memprediksi perfomance
kandidat saat bergabung di perusahaan ini adalah dengan melihat bagaimana
performance kandidat tersebut di masa lalu dalam situasi yang sama/mirip.
Pewawancara biasanya memberikan kasus untuk anda selesaikan, tentu saja,
bekal anda adalah pengalaman Anda di masa lalu ketika anda menghadapi
kasus serupa. Untuk itu, anda harus mempersiapkan situasi-situasi,
penyelesaian, asumsi yang dulu mendasari anda untuk menyelesaikan kasus
yang similar dengan kasus yang mungkin ditanyakan oleh pewawancara. Kasus-
kasus yang tentunya berhubungan dengan posisi yang akan dilamar. Bila Anda
melamar jadi HR Manager, mungkin anda akan mendapatkan pertanyaan
mengenai bagaimana merekrut orang yang sesuai untuk sebuah posisi,
bagaimana mengatasi konflik di organisasi, bagaimana melakukan PHK sesuai
undang-undang ketenaga kerjaan, bagaimana mendevelop orang dan
organisasi. Bila Anda melamar menjadi Manager Marketing, mungkin anda
akan dicecar pertanyaan mengenai program marketing communication yang
tepat untuk suatu produk, bagaimana melaunching produk baru, bagaimana
me-relaunhing produk yang gagal di pasaran, bagaimana mendapatkan
informasi tentang kompetitor Anda dan sebagainya. Dengan mempersiapkan
hal tersebut, Anda tidak akan gelagapan dan dapat memberikan jawaban
konkret dan detail dari pertanyaan yang diajukan. Ingat, mayoritas sesi
wawancara memiliki waktu yang singkat, jadi jangan habiskan waktu anda
dengan berlama-lama berpikir atau mengatakan eee…….eeee ….e apa….Selain
menghabiskan waktu, ini juga membuat nilai anda jatuh di hadapan
pewawancara. Jangan lupa, selain anda memprediksi pertanyaan-pertanyaan
yang berupa kasus untuk Anda selesaikan, prediksilah pertanyaan-pertanyaan
yang timbul dari Curriculum Vitae Anda, misalnya, apa alasan Anda keluar dari
perusahaan terdahulu, mengapa Anda lama menganggur (bila memang di CV
anda tersirat seperti itu), gaji anda terdahulu, lingkup tugas Anda terdahulu
dan sebagainya. Hal yang perlu Anda lakukan adalah melakukan mock-
interview (simulasi interview) hal ini akan membuat Anda dapat berpikir cepat
dan tepat tanpa harus berurusan dengan yang namanya nervous atau vaktor
non teknis yang mungkin akan mengganggu Anda. Bagi kandidat fresh
graduate, Anda bisa mempersiapkan pengetahuan Anda di bangku kuliah dan
memodifikasinya dengan wawasan yang anda miliki dari dosen, praktisi
12. ataupun dari sumber informasi lainnya misalnya internet, seminar dan
sebagainya untuk menjawab pertanyaan yang mungkin.
13. Practices Makes Perfect
Slogan bijak yang digunakan dalam promosi Toyota ini sangatlah benar.
Semakin sering Anda berlatih, semakin sempurnalah performa Anda.
Demikian juga dengan interview. Semakin sering Anda berlatih, bersimulasi
dalam berbagai mock-interviewing, dalam berbagai kondisi yang mungkin, akan
membuat performa Anda semakin sempurna untuk memenangkan proses
interview. Anda bisa melatih diri Anda mulai dari bagaimana menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan oleh pewawancara, beradaptasi
dengan berbagai kondisi wawancara, mulai dari tempat duduk yang nyaman
hingga tempat duduk yang membuat anda capai, mulai dari ruangan ber AC
hingga ruangan non-AC nan panas, mulai dari ruang privat yang hanya Anda
dan pewawancara saja yang ada di ruangan itu, ruangan umum yang banyak
orang duduk di sana, lalu lalang di sana, hingga interview di ruang makan
ataupun lobby hotel. Anda juga dapat berlatih menghadapi berbagai macam
karakter pewawancara, mulai dari yang baik, pengertian, hingga yang very
demanding, mulai dari pewawancara yang enak diajak bicara, hingga yang
ketus dan memancing emosi Anda, mulai dari pewawancara berlatar belakang
psikologi yang umumnya memberikan pertanyaan yang menuntun Anda hingga
pewawancara berlatar belakang teknik yang biasanya langsung menohok. Mulai
dari pewawancara yang humoris hingga yang temperamental. Anda juga harus
menyiapkan diri Anda untuk menghadapi berbagai jenis wawancara, mulai dari
wawancara melalui telepon, terutama jika anda melamar di luar domisili Anda,
sangat mungkin mereka melakukan wawancara pendahuluan melalui telepon,
wawancara yang mengharuskan Anda melakukan praktek misalnya praktek
menerima telepon apabila anda melamar posisi receptionist, wawancara yang
mengharuskan anda melakukan presentasi program kerja, hingga wawancara
tim yang melibatkan banyak pewawancara dari berbagai sudut pandang. Bagi
fresh-graduate, Anda bisa melatih kemampuan Anda di career centre yang
ada di kampus Anda untuk melakukan simulasi dan menanyakan pertanyaan-
pertanyaan apa yang mungkin timbul saat wawancara. Bila anda memiliki handy
cam, akan lebih bagus jika latihan anda itu direkam, sehingga Anda bisa
menonton ulang dan mengetahui apa yang perlu diperbaiki dari performa Anda
saat mock-interview..
14. Don’t Arrogant with your background
Janganlah bersikap arogan dengan background Anda. Bila Anda orang kaya,
pintar, banyak pengalaman, berasal dari universitas ternama, atau bahkan
lulusan universitas favorit di luar negeri, janganlah itu membuat Anda
arrogan dan lupa diri. Ingat, anggaplah segalanya tidak berarti ketika Anda
melakukan interview untuk perusahaan baru. Sebanyak-banyaknya pengalaman
Anda, toh kondisi perusahaan yang anda lamar berbeda dengan kondisi
perusahaan Anda terdahulu, sehingga segala pengalaman Anda di masa lalu
hanya berguna untuk memberikan wawasan dasar saja, anda tetap harus
memiliki kreatifitas untuk memodifikasinya sesuai kondisi perusahaan, tidak
dapat Anda terapkan begitu saja. Bila Anda kaya, janganlah bersikap tidak
membutuhkan pekerjaan tersebut, jika memang Anda tidak membutuhkan
pekerjaan itu, sebaiknya Anda tidak usah melamar dan bekerjalah untuk
perusahaan orang tua Anda. Jika Anda pintar, itu tidaklah berarti sekalipun
Anda memiliki Indeks Prestasi tertinggi di universitas Anda, karena kasus
yang Anda hadapi di perusahaan nanti belum tentu dapat dipecahkan dengan
kepintaran Anda, tapi mungkin dengan kegigihan. Jika Anda berasal dari
universitas favorit, atau alumni dari luar, well, ingatlah, sementara Anda
kuliah, dunia bisnis sudah sangat berubah secara cepat dan radikal, seringkali
tidak sesuai dengan yang diajarkan bahkan oleh Universitas paling top di
dunia sekalipun. Untuk itu, tetaplah ingat, anggaplah semua kelebihan itu
tidak ada saat anda melakukan wawancara, selalu berpikir anda hanya orang
yang memiliki kemauan belajar tinggi, maka Anda akan berhasil dalam
wawancara tersebut.
15. Hindari kata ”Pokoknya” dan ”Tidak mampu”
Kata-kata ini bagai mantera pengundang malaikat pencabut nyawa yang siap
membunuh anda begitu Anda mengucapkan kata-kata ini untuk menjawab
pertanyaan pewawancara. Percayalah, begitu Anda mengucapkan ” cursed
words” ini, maka nilai anda akan jatuh, dan bisa dipastikan, 90 % anda gagal
dalam interview itu. Anda masih mungkin diterima, jika pewawancara orang
yang tidak jeli, atau memang perusahaan sangat membutuhkan Anda. Kata
”pokoknya” hanya membuat pewawancara mengetahui kalau Anda orang yang
tidak kompeten dan berusaha menutupi ketidak kompetenan Anda.Kata lain
yang menjadi kartu mati dan tingkat kegagalan anda diterima bisa mencapai
100%, adalah ”tidak mampu”. Ketika anda mendapat pertanyaan dari
pewawancara dan menyatakan tidak mampu, maka apa yang dapat diharapkan
dari diri Anda? Walaupun pada kenyataanya Anda memang tidak mampu,
namun jangan sekali-kali menjawab dengan kata ”tidak mampu”. Mungkin Anda
bisa menjawab : ” Saya belum pernah menangani hal itu, namun saya percaya
saya mampu mengerjakannya, saya fast learner yang gigih” Atau, Anda bisa
mengatakan Anda mampu, konsekuensinya, apabila Anda benar-benar diminta
untuk mengerjakan hal tersebut, Anda harus belajar keras. Untuk
meminimalkan hal ini, lamarlah posisi yang sesuai dengan kemampuan Anda.
16. Bila Anda menyia-nyiakan kesempatan, kesempatan itu tidak hilang, namun
diambil orang lain.
Banyak orang yang menyia-nyiakan kesempatan dalam mengikuti wawancara.
Padahal, bisa jadi wawancara yang anda ikuti menentukan arah hidup Anda,
untuk itu, seriuslah dalam mengikuti berbagai wawancara. Sekalipun ada orang
yang merekomedasikan Anda, atau ada kenalah di perusahaan, tetaplah serius
dalam proses ini.
17. Conpensation and Benefit : Hargailah diri anda.
Seringkali, ketika ditanya mengenai conpensation dan benefit yang anda
harapkan? Mayoritas kandidat tertunduk atau mengatakan ”terserah”.
Biasanya, saya akan menjawab ” Well, jika demikian, saya berikan gaji Upah
Minimum Kabupaten/Kotamadya? Mau?” Memang, untuk perusahaan besar,
biasanya mereka memiliki standar gaji sendiri sesuai dengan jobs grade di
perusahaan tersebut. Namun apabila mereka menanyakan itu, Anda harus
menjawab. Karena jawaban ”terserah” bisa diartikan Anda tidak dapat
menghargai diri Anda sendiri, dan secara mental, ini cukup membuat nilai anda
merosot di mata pewawancara. Mungkin Anda bisa menanyakan berapa range
di perusahaan tersebut, jika Anda memang tidak memiliki bayangan atas
standar gaji di perusahaan tersebut. Atau bisa menjawab diplomatis : sesuai
tanggung jawab yang diberikan perusahaan. Namun jika diminta menjawab
sebuah angka, sebaiknya Anda menjawab. Untuk menjawab hal ini memang
tidak mudah, untuk itu, Anda harus melakukan riset mengenai gaji yang wajar
untuk orang dengan kompetensi seperti Anda, untuk menempati posisi yang
anda lamar di perusahan tersebut (jika mungkin) ataupun di perusahaan yang
similar dan memiliki size yang setara dengan perusahaan yang Anda lamar,
tentu saja di kota yang sama. Hal ini akan membantu Anda untuk mendapatkan
rate gaji yang optimal. Kalau Anda mengajukan angka yang tinggi, bisa jadi
perusahaan akan mundur apabila memang standar di perusahaan tersebut
tidak sebesar yang anda minta, untuk berjaga-jaga hal ini, sebaiknya anda
menambahkan kata-kata ”negotiable” bila memang angka yang anda minta
cukup tinggi menurut pasar. Jika yang Anda minta terlalu rendah, Anda akan
rugi, karena mestinya Anda bisa mendapat lebih dari itu. Untuk itu,
diperlukan riset untuk mendapatkan gaji yang optimal. Mengenai benefit,
Anda juga dapat melakukan riset mengenai benefit apa yang berhak Anda
dapatkan untuk menduduki posisi tersebut. Janganlah berlebihan, hal ini
hanya akan membuat pewawancara menilai anda sebagai orang yang tidak tahu
diri, terlebih kalau kompetensi anda biasa-biasa saja atau bahkan fresh
graduate. Banyak kandidat fresh graduate yang tidak bisa mengukur dirinya,
menuntut gaji tinggi, ruangan sendiri, kendaraan dan sebagainya, hal ini hanya
akan membuat anda tidak dilirik untuk tahap berikutnya, yang wajar saja,
sesuai dengan level anda. Fasilitas yang umum diberikan perusahaan adalah
asuransi. Fasilitas lain biasanya berkaitan dengan jabatan atau lingkup kerja.
Fasilitas kendaraan adalah hal yang biasa bagi level Manager, terutama bagian
18. Penjualan. Begitu juga fasilitas telepon genggam termasuk pulsa dengan limit
tertentu, penggantian bahan bakar kendaraan dengan limit tertentu, hingga
Car Ownership Program, semua disesuaikan dengan level dan lingkup kerja
anda. Untuk perusahaan yang berlokasi jauh dari pusat kota besar, biasanya
mereka menyediakan antar jemput di lokasi yang telah disepakati. Mengenai
ruang, serahkan saja pada mereka, jangan menuntut ruang yang privat untuk
Anda sendiri, karena banyak perusahaan sekarang yang menggunakan ruang
kerja dengan model sekat, kecuali untuk level tertentu. Pada umumnya,
perusahaan juga menyediakan makan bagi karyawan, atau dalam bentuk uang
makan. Namun tidak sedikit pula perusahaan yang tidak memberikan fasilitas
ini dan sudah dianggap borongan dengan salary yang mereka berikan.
19. Usia versus Kompetensi
Batasan usia bisa jadi menentukan status aplikasi anda. Mayoritas perusahaan
memberikan batasan bagi karyawan baru level staff maksimal 30 tahun, level
lower manager ( koordinator, kepala regu) hingga 32, level middle manager
(supervisor, manager) hingga 38, level top management (senior manager,
general manager, CEO) hingga 42, level Direksi hingga 50 tahun, atau dengan
pertimbangan lain. Tentu saja usia tersebut haruslah diimbangi dengan
kemampuan yang excellent sesuai dengan level jabatan yang anda lamar.
Memang ada beberapa perkecualian mengenai usia, misalnya untuk Manager
Human Resources, perusahaan umumnya menginginkan usia minimal 35 tahun,
dengan pertimbangan untuk menjadi seorang Manager Human Resources,
seseorang haruslah mature. Untuk itu, ketika anda melamar untuk posisi
staff dan usia anda sudah melebihi 35 tahun, kemungkinan untuk diterima
sangatlah kecil, kecuali anda memiliki value added, misalnya pengalaman.
Namun, apabila anda memiliki pengalaman yang cukup banyak dan track record
yang excellent, mengapa anda tidak mencoba peruntungan dengan melamar di
level middle manager? Persoalannya, apabila di usia seperti itu, anda tidak
memiliki kompetensi yang memenuhi syarat untuk menjadi seorang level
middle manager, dan hanya memenuhi syarat sebagai seorang staff, ini akan
menjadi kendala yang besar bagi anda. Untuk itu, carilah pengalaman
sebanyak-banyaknya, kembangkanlah kompetensi anda seluas-luasnya,
sehingga anda pantas menduduki level jabatan sesuai usia anda. Sebenarnya,
ada cara untuk ”memperpanjang usia” di level tertentu, yaitu dengan studi
lanjut. Apabila Anda ingin melamar di level staff, karena kemampuan anda
memang sampai di level itu, dan usia anda sudah 32 tahun, mungkin
perusahaan akan mempertimbangkannya apabila anda memiliki gelar S-2.
Namun, jangan berharap dengan gelar S-2, anda berhak mendapatkan salary
lebih tinggi, kecuali anda melamar di institusi pendidikan atau ilmiah.
20. Kemaslah Lamaran anda dalam kemasan yang eyecatching
Sadar atau tidak, kompetisi untuk mendapatkan pekerjaan sangatlah ketat.
Setiap tahun, jumlah pencari kerja semakin bertambah, di sisi lain, jumlah
lapangan kerja semakin berkurang. Banyak perusahaan yang tutup atau
memilih merelokasi perusahaannya ke luar negeri, seperti Cina, Vietnam dan
negara-negara lain, dengan berbagai alasan, membuat lapangan kerja
sangatlah menyusut. Saya pernah memasang iklan di koran untuk merekrut
beberapa posisi, dan percaya atau tidak, jumlah pelamar yang masuk hampir
mencapai 10 karung goni. Lalu, bagaimana cara memilihnya? Karena dikejar
deadline, jujur saja, tidak semua aplikasi dibuka, apalagi direview. Sedikit
berbau random. Untuk itu, sangat menguntungkan bila anda mengirimkan
surat lamaran dengan sampul yang eye-catching, walaupun tidak mengurangi
kesan formalnya. Atau pakailah amplop yang besar, setidaknya mudah
terlihat, dibandingkan amplop yang kecil-kecil. Menggunakan CD mungkin bisa
membantu, namun jangan abaikan juga ada kemungkinan perekrut malas untuk
membukanya di komputer. Usahakan nama anda ditulis mencolok, misalnya
dengan mengetiknya di kertas putih, sehingga mudah terlihat, bandingkan
dengan menulis dengan ballpoint biru pada sampul coklat, kurang eye-
catching.
21. Surat lamaran, bukan sekedar pelengkap.
Perlukah anda membuat surat lamaran untuk ”menemani” curriculum vitae?
Jawabnya, perlu. Anggaplah anda mengajukan leaflet, menawarkan suatu
seminar, tanpa surat pengantar dari perusahaan atau instansi, mungkin leaflet
anda hanya akan dibuang di tempat sampah atau dimusnahkan di mesin
penghancur dokumen. Beda kalau disertai surat pengantar, hal ini akan
menjelaskan tujuan leaflet itu dikirimkan ke anda, serta deskripsi singkat
mengenai produk atau layanan yang ditawarkan kepada anda, perusahaan atau
instansi yang bertanggung jawab, dan tanda tangan penanggung jawabnya.
Demikian pula surat lamaran, kalau curriculum vitae adalah leafletnya,
proposalnya, maka surat lamaran adalah surat pengantarnya. Dengan adanya
surat lamaran, maka curriculum vitae anda dikirim dengan suatu maksud
tertentu, yaitu melamar di posisi tertentu berdasarkan iklan lowongan yang
dikeluarkan perusahaan, baik di media massa, kampus, bahkan tempat ibadah.
Hal ini, selain menunjukkan keseriusan anda, juga membantu bagian Human
Resources dalam mengidentifikasi maksud Anda. Jangan sampai anda
memberikan pekerjaan rumah bagi bagian Human Resources untuk menduga-
duga posisi apa yang anda lamar, dan apabila mereka cukup pusing, tidak
mustahil aplikasi anda akan diabaikan.Selain itu, dengan mengirimkan surat
lamaran, anda memiliki kesempatan untuk sekali lagi meyakinkan pihak
perusahaan bahwa anda layak untuk diberi kesempatan mengikuti proses
seleksi. Surat lamaran juga berguna untuk memberikan informasi yang
mungkin tidak dapat anda cantumkan di curriculum vitae, misalnya mengapa
anda interest untuk bergabung di perusahaan tersebut, apakah anda bersedia
bekerja di hari libur, bekerja dengan sistem shift, apakah anda bersedia jika
perusahaan mengharuskan anda melakukan perjalanan dinas, apakah anda
bersedia ditempatkan di kota tertentu, hingga mencantumkan gaji dan
fasilitas yang anda harapkan (hanya apabila iklan lowongan meminta anda
22. mencantumkan gaji dan fasilitas yang anda harapkan, jika tidak, jangan
sekali-kali anda mencantumkan hal ini, karena akan menghantarkan anda pada
situasi dilematis : apabila permintaan anda terlalu tinggi, maka perusahaan
akan mundur teratur, apabila perusahaan ternyata memiliki standar
konpensasi dan benefit yang lebih tinggi dari yang anda minta, anda rugi.
Selain itu, bisa jadi persepsi anda dan perekrut berbeda dalam hal
keseimbangan gaji dan tanggung jawab yang dibebankan ke anda, tentu saja
karena anda tidak mengetahui lingkup kerja yang akan menjadi tanggung
jawab anda sampai anda mengikuti proses interview. Apabila anda diminta
mencantumkan, anda dapat menulis : antara Rp. 10juta hingga 15 juta,
tergantung lingkup kerja saya. ) . Dalam surat lamaran, sebaiknya memiliki
komponen-komponen di bawah ini :
• Nama dan Alamat Anda, atau paling tidak, alamat anda.
• Tanggal Surat di buat
• Nama dan Alamat Perusahaan, dan ditujukan ke siapa, atau PO.BOX
bila perusahaan menginginkan anda mengirimkan lamaran ke PO.BOX
• Salam pembuka
• Kalimat pembuka.
• Alasan anda melamar di perusahaan tersebut. Anda dapat sedikit
memberikan pujian pada perusahaan tersebut, tanpa terlihat menjilat,
sekaligus sedikit menonjolkan diri anda, misalnya. Anda bisa
mengatakan : ”Saya melihat perusahaan anda berkembang terus, dan
sekarang menjadi perusahaan terbesar di bidang consumer goods. Dan
ketika perusahaan anda membutuhkan orang berkualitas untuk
memperkuat jajaran manajemen, saya berminat untuk menjadi salah
satu dari tim manajemen perusahaan anda.”
• Mengapa perusahaan harus menghire anda? Jabarkan kompetensi,
pengalaman dan achievement anda secara singkat. Bagian ini adalah
kesempatan anda untuk ”menjual diri”
• Harapan agar perusahaan menghubungi Anda. Pada bagian ini, anda juga
dapat mencantumkan nomor telepon yang dapat dihubungi sewaktu-
waktu, serta beberapa informasi seperti anda bersedia ditempatkan di
mana saja dan sebagainya.
• Penutup, anda bisa mengatakan : saya menunggu kabar dari anda untuk
berdiskusi mengenai kualifikasi anda. , Terima kasih.
23. • Tanda tangan dan nama lengkap. Perekrut akan mengabaikan surat
lamaran yang tidak ditanda tangani, kecuali lamaran melalui email atau
apabila perekrut benar-benar terpesona dengan kualifikasi anda.
Contoh Surat Lamaran :
Daniel Kertajaya 24, Surabaya
Don_1@dani.com
June,5, 2007
HRD Manager
PT Jaya Selalu, Tbk
Jalan Bunga Indah no.1
Surabaya 600011
Dear HRD Manager,
I saw recently that your organization has acknowledged as the best company
in Health Care Product. It’s amazing achievement for your company. More
the point, as your advertised opening for dedicated salesman is precise fit to
my qualification, and if you seeking best performer salesman who have
communication and negotiator skill, leadership, fast learner and hard
working, we should meet.
I offer 5 years proven successful record in sales , including 3 times salesman
of the year. I also break the records as the highest revenue in company
history. Now, I would work for company as Salesman. As you indicated that
the position will be Jakarta based, I willing relocate to Jakarta or other
branch of your company.
I would welcome the opportunity to meet with you in person to learn about
your bussiness and discuss about my potential contribution for your company.
Please contact me in 031 55333 to ask any question or arrange the meeting.
24. Thank you for your consideration. I look forward to hearing from you.
Sincerely,
Daniel
25. Jadikan Curriculum Vitae sebagai alat untuk menjual diri Anda.
Menurut Anda, apakah definisi curriculum vitae itu? Daftar riwayat hidup?
Well, itu terjemahannya. Atau mungkin Anda menjawab, ” Outline mengenai
career history, segala sesuatu mengenai perjalanan career kita, dan tentu
saja, mengenai diri kita.” Better, tapi masih kurang tepat. Ya. Curriculum
vitae adalah alat untuk menjual diri Anda. Curriculum Vitae adalah ”leaflet”
dari diri Anda sendiri. Dan sebagaimana layaknya leaflet, tolok ukur
keberhasilannya adalah, seberapa efektifkah, curriculum vitae anda mampu
meyakinkan Human Resources Manager bahwa Anda cukup berharga untuk
diberi kesempatan mengikuti proses seleksi. Untuk itu, Anda harus benar-
benar mengidentifikasi, apa yang akan anda tawarkan dari diri anda ke
curriculum vitae, dan bagaimana menuangkannya, sehingga membuat si
pembaca tertarik untuk menghire anda, bukan malah membuat si pembaca
bingung, atau mengeryitkan dahinya.
Curriculum Vitae, seperti layaknya leaflet, dapat terdiri dari kombinasi
beberapa hal berikut ini :
• Identitas Anda, dan bagaimana mereka dapat mengkontak Anda. Bagian
ini sekurang-kurangnya menyebutkan nama lengkap Anda, tempat dan
tanggal lahir, alamat Anda serta nomor telepon yang mudah dihubungi.
• Objective. Poin ini menyerupai headline sebuah leaflet, seperti yang
intinya menjelaskan apa tujuan anda membuat curriculum vitae itu, dan
tentunya, apa tujuan anda melamar di perusahaan tersebut. Memang,
sekilas nampak basa basi, namun hal ini sangatlah membantu anda
terutama, bagi anda yang ingin mencoba jalur lain dari karir Anda.
Namun, seperti halnya leaflet, objectives hendaknya dibuat sespesifik
mungkin, jangan bersifat umum. Coba bayangkan ketika anda membaca
sebuah leaflet dan di atasnya ditulisi : “ Hadirilah”, apa reaksi anda
saat itu? Anda mungkin berpikiran : “ Hadirilah apa??” dengan tanda
tanya besar di pikiran anda. Bandingkan dengan : ” Sip theatre, bioskop
termegah di dunia, kini hadir di kota anda. ” Mana yang lebih membuat
anda tertarik? Begitu juga curriculum vitae anda, mana yang membuat
si pembaca mengangguk atau mana yang membuat dia mengernyitkan
dahi :
26. o Objective : Seeking managerial level in large-size
company atau
o Objective : Human Resources Manager position
that needs high-callibre candidates who have 15
years excellent track-records of Human
Resources Management in World Class Company,
fast learner, able to working under pressure,
creative problem solving.
Untuk dapat memberikan kesan pertama yang mengesankan, jauhkan
objective anda dari kata-kata yang muluk-muluk dan cenderung berisi
kata-kata klise, jelaskan tujuan anda secara efektif, tidak mengambang
atau terlalu umum, bila perlu, langsung saja sebutkan posisi yang anda
inginkan, dan jelaskan, mengapa anda layak melamar posisi itu, tentu saja,
cukup secara singkat, mengenai detilnya, dapat anda tulis di bagian career
history.
• Profile Anda. Seperti halnya leaflet, bagian ini merupakan gambaran
sekilas mengenai diri anda, kompetensi, track record dan achievement
yang dapat anda tawarkan kepada perusahaan. Tentu saja, yang
membuat mereka tertarik menghire Anda. Tonjolkan hal-hal yang
menjadikan anda berharga di mata perwawancara, misalnya
meningkatkan efisiensi, meningkatkan omzet, memperbaiki tagihan,
menekan cost, meningkatkan kinerja suatu tim atau hal-hal lain yang
dapat membuat mereka tertarik. Contoh :
Fast learner, result oriented, hard worker with ten years of
experience in direct selling, excellent in handling customer and
complaint, salesman of the year for 5 times in row, skilled
communicator and negotiator.
Janganlah mempermalukan diri Anda di bagian profile. Saya pernah
menerima curriculum vitae seseorang dan pada bagian profilenya ada
statement seperti ini : “…sulit bangun pagi, mudah mengantuk dan lelah,
temperamental..” Mungkin maksudnya jujur, namun, siapa yang mau
menerima kandidat seperti ini?
• Skill yang Anda miliki. Untuk bagian ini, secara singkat, anda
menjabarkan mengenai skill yang anda miliki. Pada umumnya, daftar
27. skill yang anda miliki dikelompokkan dan diberi tajuk : ”Key Skill, Area
of Expertise, Selected Competency, dan sebagainya. Contoh :
Area of Expertise
o Performance Management
o Conpensation and Benefit
o Training and Development
o Organizational Development
o Change Management
_________________________________________________
• Career History. Hal ini sangatlah penting, seperti sebuah leaflet yang
menawarkan suatu jasa konsultasi, tentu saja sangatlah penting untuk
mencantumkan daftar perusahaan yang pernah menggunakan jasa biro
konsultasi tersebut. Begitu juga dengan curriculum vitae, adalah
sangat penting bagi perusahaan, untuk mengetahui perusahaan mana
saja yang pernah menggunakan ”jasa” anda, dan untuk berapa lama.
Informasi ini sekaligus menjadi bagian terpenting dalam melakukan
assessment terhadap kredibilitas Anda. Sebaiknya, Career History
diawali dari perusahaan yang paling akhir menjadi tempat anda bekerja
dan seterusnya. Tekankan pada pengalaman-pengalaman anda yang
relevan dengan posisi yang anda lamar. Pengalaman kerja yang hanya
satu atau dua bulan saja, sebaiknya tidak perlu dicantumkan, karena
bagi sebagian besar perusahaan yang berada di Indonesia, mereka
selalu bertanya-tanya, mengapa Anda hanya bertahan 2 bulan pada
perusahaan terdahulu, dan bukan tidak mungkin mereka menjudgment
anda berprestasi buruk sehingga dikeluarkan,atau terlibat kasus yang
membuat anda terpaksa dikeluarkan, padahal bisa jadi penyebabnya
adalah hal lain, misalnya, orang tua anda sakit dan dalam keadaan kritis,
28. sehingga dengan sangat terpaksa anda resign. Magang kerja juga tidak
perlu dicantumkan, kecuali anda memang fresh graduate.
Contoh :
Dida Group, Tbk
Human Resources Manager, 1999- to present.
Report to President Director, my responsibility to oversee daily
Operation of Human Resources Department, develop employee
and organization lingkages to company’s goals
____________________________________________________
• Achievement dan Result. Hal lain yang penting Anda cantumkan adalah
achievement anda di perusahaan terdahulu. Pada akhirnya, anda akan
dinilai dari seberapa besar kontribusi yang dapat anda berikan ke
perusahaan. Untuk itu, cantumkan achievement anda dari setiap
pekerjaan terdahulu, terutama yang mendukung posisi yang anda lamar.
Contoh :
Achieved a new record of revenue IDR 300 million in the first
years of my departure in company.
Atau
Completed the user-friendly Human Resources Information
System that make significant impact in Human Resources
Department.
Untuk mengefisiensikan curriculum vitae anda, point achievement dan
Result dapat langsung dikombinasikan di career history, contoh :
____________________________________________________
Maju Bersama, Ltd
Sales Manager, 2000- 2006
Manage daily operations and sales performance for health care
29. product. Build relation with customer to transform them into loyal
customer category.
Achievement :
o Record breaking National Sales by 45 % (at 2003) by
targeting local market.
o Strengthen brand image through added local radio spot to
advertising.
o Generating repeat bussiness from customer (95%)
o Manager of the year, 3 times a row.
____________________________________________________
• Pendidikan dan Training yang pernah anda ikuti. Adalah kewajiban bagi
Anda untuk mencantumkan pendidikan yang telah anda selesaikan, dan
sebagai nilai tambah, training yang pernah anda ikuti, namun, sekali
lagi, yang relevan dengan posisi yang anda lamar. Contoh :
Education :
Universitas Petra, Surabaya
Bachelor degree in Industrial Engineering
GPA : 3.5 (4 scale)
Universitas Airlangga, Surabaya
Master degree in Human Resources Management.
GPA : 3,9 (4 scale), cumlaude
Thesis for Master Degree Program :
Learning Organization in Domo Enterprise and its impact to
productivity and performance of employee.
30. Keterangan :
Anda sebaiknya mencantumkan judul skripsi, thesis atau
disertasi anda bila relevan dengan posisi yang anda lamar.
Professional Development Highlights :
o Supervisory Management Training (designed by
Universitas Airlangga) Surabaya, 2002
o Leadership Training (designed by Universitas Airlangga),
Surabaya, 2001
• Skill Pendukung, misalnya software komputer, kemampuan bahasa
asing. Contoh :
____________________________________________________
My technologies expertise include :
o Network : SAP
o Software : MS. Office, Adobe Photoshop
My Foreign Language expertise :
o Fluent in Fluent in English (oral and written)
_____________________________________________________
• Publikasi karya ilmiah, paten dari penemuan anda, pengalaman menjadi
pembicara seminar. Hal ini akan sangat diperhitungkan, terutama bila
anda melamar di posisi-posisi : dosen, research and development,
analyst, penulis. Contoh :
Publications
o Learning Organization and its impact to company’s performance
: Case Study in Surabaya Jaya, Tbk., Journal of Management.,
Magister Manajemen Universitas Airlangga, December 2006.
31. Speaking Engagement
o Speaker – “Why Organization must learn” Seminar, Magister
Manajemen Universitas Airlangga, 2006.
• Penghargaan yang pernah diterima. Anda dapat mencantumkan
penghargaan yang pernah anda terima atas prestasi anda, misalnya
beasiswa, karyawan teladan, piala dan sebagainya. Contoh :
o Employee of the year for outstanding performance. (Hebat,
Tbk, 2005)
_________________________________________________________
• Keanggotaan di Organisasi Kemahasiswaan, Organisasi Profesional
ataupun Organisasi Kemasyarakatan. Bagian ini dapat anda cantumkan,
karena dengan mengikuti organisasi tersebut, logikanya, kemampuan
anda untuk berinteraksi dengan orang lain serta managerial skill anda
akan terasah. Namun, pengalaman menjabat menjadi ketua RT atau
RW, tidak perlu anda cantumkan. Contoh :
Professional Membership :
o Chairman, Executive Forum, 2006-2007
o Member of Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia
_________________________________________________________
• Referensi, cantumkan nama dan jabatan orang yang memberikan
referensi pada anda, bila mereka tidak keberatan, cantumkan juga
alamat emailnya atau nomor kontaknya agar perusahaan dapat
berkomunikasi dengan mereka. Bila mereka memberikan testimonial,
dapat juga anda tulis di bagian ini. Jangan lupa melampirkan salinan
surat referensi dari perusahaan terdahulu selain foto, ijazah,
32. transkrip nilai dai ID Card, kecuali jika di iklan lowongan ditulis :
”Untuk tahap ini tidak diperlukan dokumen lain selain surat lamaran dan
curriculum vitae.”
• Special Interest yang relevan dengan posisi yang anda lamar. Hal ini
dapat berupa hobi, kegemaran, yang mendukung posisi yang anda lamar.
Misalnya, anda melamar sebagai Food and Beverages Manager, maka
anda dapat mencantumkan kalau anda sangat suka memasak.
33. Anda tidak perlu menjelek-jelekkan mantan Boss Anda untuk mendapatkan
pekerjaan.
Mungkin anda resign (atau berkeinginan resign, sehingga anda melamar di
perusahaan lain) dari perusahaan terdahulu dengan dendam membara di hati
Anda. Mungkin anda diperlakukan buruk di perusahaan terdahulu. Mungkin
Boss anda, adalah orang yang menurut anda tidak masuk akal, mudah marah,
suka mempermalukan anda di muka umum, Mungkin Boss anda adalah orang
yang menurut anda tidak pernah menghargai anak buahnya, dan hanya
memberikan punishment dan punishment, Mungkin sistem di perusahaan lama
anda merupakan yang terburuk yang ada di dunia, dan Boss anda adalah
pimpinan terburuk yang pernah ada. Namun, ingatlah, jangan sekali-kali
menyinggung hal tersebut di dalam surat lamaran, curriculum vitae maupun
saat anda mengikuti proses seleksi, baik ketika anda menulis data calon
karyawan, yang mungkin ada pertanyaan alasan anda resign dari perusahaan
terdahulu, atau saat anda berhadapan dengan perekrut dalam proses
interview. Janganlah menjelek-jelekkan boss anda terdahulu, hal ini hanya
menunjukkan buruknya mental anda, dan anda lebih terlihat sebagai orang
yang putus asa karena dikeluarkan dari perusahaan lama anda, dibanding
seorang profesional yang ingin memenangkan masa depan anda. Janganlah
memperlihatkan kemarahan anda terhadap boss anda terdahulu, ini hanya
akan membuat perekrut memandang anda sebagai orang yang tidak mature.
Tetaplah bersikap positif, kendalikan nada bicara anda, jauh dari kesan emosi
ketika ditanyakan alasan anda resign. Ingat, anda sedang menjual diri anda,
dan seperti anda ingin membeli barang, mungkinkah anda membeli suatu
barang, ketika anda melihat penjualnya adalah orang yang mudah marah,
jangankan menawar, mendekatpun anda enggan. Begitu juga proses interview,
perekrut akan malas melanjutkan interview apabila anda terlihat
temperamen, dan yang pasti waktu dan enegy anda terbuang sia-sia hanya
untuk menjelek-jelekkan boss lama anda. Jangan pula menjawab anda jenuh
dengan pekerjaan dan suasana kerja terdahulu, ini akan mengesankan anda
adalah figur orang yang tidak gigih, dan ada kemungkinan mengalami hal yang
sama di perusahaan baru. Usahakan menjawab dengan diplomatis : ” Saya akan
dipindah ke luar kota, akhirnya saya memutuskan untuk resign baik-baik,
karena saya memiliki keluarga di kota ini.” Mungkin anda bohong dengan
jawaban ini, namun, bukankah jauh lebih baik daripada anda menunjukkan
amarah terhadap boss anda terdahulu?
34. Pendidikan versus Pengalaman
Banyak perusahaan mensyaratkan tingkat pendidikan tertentu termasuk
standar nilai yang harus dipenuhi untuk melamar. Di lowongan, biasanya ditulis
: S1 Teknik Industri IPK min. 3,0 dari 4, atau STM dengan nilai matematika
minimal 7. Pertanyaannya, andaikata anda tidak memiliki kualifikasi dalam hal
pendidikan seperti yang tertulis pada ikln lamaran, namun anda memiliki
pengalaman yang relevan dengan posisi yang diiklankan, beranikah anda
melamar? Apabila anda tidak berani melamar, anda baru saja melewatkan
kesempatan baik untuk berkarier sesuai bidang anda. Mayoritas perusahaan
akan berhitung, ketika mereka menemui pelamar dengan pengalaman sesuai
dengan posisi yang mereka butuhkan, namun memiliki tingkat pendidikan yang
tidak sesuai dengan persyaratan yang mereka umumkan. Dan biasanya,
mereka akan meloloskan anda, atau paling tidak memberi kesempatan anda
untuk mengikuti proses seleksi, mengapa? Karena anda memiliki pengalaman
yang dapat anda gunakan untuk menggantikan nilai akademis anda, dan
seringkali, setelah bekerja, bisa saja orang dengan tingkat pendidikan lebih
rendah namun berpengalaman berprestasi lebih baik dari orang yang nilai
akademisnya tinggi namun miskin pengalaman. Banyak Kepala Cabang yang
pendidikannya hanya SMA, padahal ketika iklan lowongan perusahaan
tersebut ditayangkan, terlihat dengan jelas, kualifikasi yang diminta adalah
S1, bahkan IPK nya juga dibatasi, minimal 2,8 dari 4, apa yang membuat
mereka dapat menduduki jabatan tersebut, walaupun tidak sesuai dengan
kualifikasi? Pengalaman, tentunya. Namun harus diakui hal ini sulit terjadi
pada perusahaan yang sudah menerapkan ISO atau perusahaan Terbuka.
35. Fresh Graduate?
Apabila anda fresh graduate, anda bisa menonjolkan kemampuan personal
anda, seperti kemampuan komunikasi, leadership, dan sebagainya. Tonjolkan
juga pengalaman organisasi kemahasiswaan yang pernah anda ikuti, apakah itu
Senat Mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Jurusan
dan sebagainya. Apabila anda pernah mengikuti program magang, itu adalah
senjata yang bisa menentukan lolos tidaknya anda dalam proses seleksi.
Sekali lagi, jangan terjebak dengan IPK, walau mayoritas iklan pasti
memasang IPK sebagai persyaratannya, apalagi, anda fresh graduate.
Berpikirlah nothing to lose, masukkan saja lamaran, toh jika anda tidak lolos,
anda tidak rugi apa-apa, kecuali biaya untuk membuat lamaran dan
mengirimkannya tentu saja, namun apabila anda lolos, bukankah itu hal yang
anda idam-idamkan? Anda juga harus melakukan research tentang
perusahaan, serta mempelajari lagi pengetahuan yang pernah anda dapatkan
di kuliah, hal ini akan sangat membantu, karena mayoritas pewawancara akan
paham apabila anda fresh graduate dan dapat menerima bila anda menjawab
pertanyaan mereka sesuai dengan teori yang anda dapatkan di kampus,
walaupun jika itu benar-benar dilaksanakan, bisa jadi akan gagal. Apabila anda
fresh graduate, ada baiknya anda memulai karir dari jenjang management
trainee, melalui program ini, anda akan digembleng oleh perusahaan untuk
disiapkan sebagai profesional bagi perusahaan, namun, janganlah langsung
menuntut ke perusahaan, anda harus tahu diri, bahwa anda masih fresh
graduate, dan biasanya, gaji maksimal seorang fresh graduate jenjang S1,
adalah plus minus 1 juta dari UMR, bila anda mendapatkan lebih besar dari
itu, rayakanlah, sebab itu adalah hari keberuntungan anda. Atau mungkin anda
cukup punya nyali dengan mereka yang sudah berpengalaman dan beradu nasib
dengan melamar posisi non-management trainee? Pada beberapa core
bussiness, memang dimungkinkan anda melamar posisi tertentu, yang memang
tidak terlalu mementingkan tingkat pendidikan, misalnya Event Organizer,
Broker, Salesman, Debt Collector, Operator, bagian Produksi dan sebagainya.
Sebutan Fresh Graduate bukan dominasi S1, karena banyak juga orang
dengan pendidikan S2 bahkan S3 namun tidak memiliki pengalaman kerja
apapun, bahkan magang juga tidak pernah. Hal ini seringkali menjadi kartu
mati, karena perusahaan cukup enggan mencari pelamar S2 dan S3 tanpa
pengalaman, karena mayoritas, mereka minta gaji tinggi, fasilitas excellent,
36. namun mereka tidak siap pakai. Apabila anda memang fresh graduate dari S2
dan S3, sebaiknya anda tetap melamar dari jalur management trainee, dan
jangan berharap mendapatkan gaji berlebihan, yang penting, anda diterima
dahulu, selanjutnya berjuanglah untuk mendapatkan kenaikan gaji dengan
bekerja sebaik-baiknya. Untuk itu, bila anda berencana melakukan studi
lanjut, sebaiknya itu anda lakukan setelah memiliki paling tidak 2 tahun
pengalaman kerja.
37. Enterpreneurship will kill you....
Benarkah? Bukankah enterpreneurship adalah suatu nilai tambah bagi diri
anda? Seseorang yang memiliki jiwa enterpreneur, dia tentu memiliki visi yang
tajam, instuisi yang peka, jiwa bisnis yang dalam, pemikiran yang strategic,
kemampuan managerial diatas rata-rata, negotiator ulung, dan decision maker
yang cermat, namun jangan lupa, orang yang memiliki jiwa enterpreur tidaklah
betah lama-lama menjadi karyawan. Orang dengan jiwa enterpreneur tidak
suka diperintah orang, terikat pada peraturan orang lain, dan menjalani
rutinitas di perusahaan milik orang lain. Semakin tinggi jiwa enterpreneur
seseorang, maka semakin tinggi pula keinginan orang tersebut untuk bebas,
berkreasi sesuai keinginannya sendiri. Dan tahu hasilnya : orang ini akan
berpotensi menjadi trouble maker, bukan karena performanya, karena
seorang enterpreneur biasanya memiliki performa di atas standar, namun dari
attitudenya. Orang berjiwa enterpreneur cenderung lebih mengedepankan
pendapatnya sendiri, dan ketika dia sudah berbenturan dengan tembok-
tembok hirarki perusahaan, ruang-ruang dalam struktur perusahaan, maka dia
akan mengundurkan diri, bahkan lebih cepat dari yang anda duga. Selain itu,
orang yang berjiwa enterpreneur namun melamar ke sebuah perusahaan,
cenderung dicap buruk bahkan sebelum dia masuk : mungkin dia sedang
bangkrut, sehingga memilih bekerja untuk sementara, sebaiknya kata-kata
untuk sementara ini di garis bawah yang tebal. Bahkan lebih buruk lagi, akan
ada kecurigaan dari pihak perusahaan : jangan-jangan dia melamar untuk
memanfaatkan fasilitas perusahaan, misalnya menggunakan fasilitas telepon
untuk mencari order bagi bisnisnya, menggunakan kendaraan perusahaan
untuk menawarkan dagangannya, atau yang lebih buruk lagi, mencuri data
perusahaan, mulai dari data customer hingga formula rahasia perusahaan. Hal
ini tentu akan merugikan perusahaan. Untuk itu, apabila anda seorang
enterpreneur, hal itu tidak perlu anda cantumkan, kecuali apabila anda
memang tidak memiliki pengalaman kerja atau anda melamar di perusahaan
yang memang mencari orang-orang berjiwa enterpreneur, biasanya
perusahaan yang bergerak di bidang investasi pasar modal, asuransi, door to
door sales, broker, sales property yang tidak bergaji tetap, atau kalau ada
juga sangat kecil, dan hanya memberikan uang transpor, uang makan serta
komisi jika anda mencapai target, karena anda dianggap sebagai mitra kerja,
38. bukan karyawan. Apabila anda memiliki bisnis sendiri yang bersifat profesi,
seperti dokter, konsultan, akuntan, pengacara, anda dapat mencantumkan
dengan mendeskripsikan jenis proyek yang pernah anda tangani, achievement,
nama perusahaan klient anda. Namun, sebaiknya anda menyatakan bahwa anda
sudah tidak lagi menangani bisnis itu, karena mayoritas perusahaan tidak suka
karyawan yang memiliki side job. Itupun, anda harus dapat meyakinkan bahwa
anda sudah benar-benar memilih meninggalkan bisnis anda dan memutuskan
melamar di perusahaan sebagai karyawan. Anda mungkin dapat berdalih, ingin
mencari pekerjaan yang mapan, atau ingin pindah kota, dan tidak mungkin
membawa serta bisnis anda di kota yang baru, atau ingin mengejar karir,
karena di area enterpreneur tidak ada karir.
39. Bagaimana anda memenangkan pertanyaan-pertanyaan favorit pewawancara ?
Kunci untuk memenangkan interview, tentu saja dengan memenangkan
pertanyaan-pertanyaan favorit yang bersifat umum dari pewawancara, selain
tentu saja, pertanyaan-pertanyaan teknis yang mengarah pada tugas dan
tanggung jawab anda sesuai posisi yang dilamar yang harus anda persiapkan
juga secara serius. Anda harus berhati-hati dalam menjawab pertanyaan
tersebut, karena seringkali membuat anda berada dalam situasi dilematis.
Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan favorit yang bersifat umum, dan
bagaimana sebaiknya anda menyikapinya. Anda bisa mengembangkan
kemungkinan jawaban-jawaban lain sesuai kreatifitas anda.
• Sejauh apa anda tahu mengenai perusahaan kami? Pertanyaan ini
seringkali diajukan pewawancara begitu selesai berbasa basi sejenak
dengan anda dengan menanyakan : bagaimana perjalanan anda? Apa
anda sempat tersesat dan sebagainya. Dan pertanyaan ini, bisa
dikatakan merupakan pertanyaan wajib untuk ditanyakan, dan
merupakan tiket untuk masuk ke proses selanjutnya. Jawaban ” Tidak
tahu” akan menjadikan nilai anda merosot di mata pewawancara. Untuk
itu, anda harus mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi mengenai
perusahaan yang akan anda lamar, paling tidak anda bisa menjawab
core bussiness dari perusahaan tersebut. Anda bisa mencari informasi
dari teman, media massa, search di internet, atau menelepon
perusahaan tersebut untuk menanyakan informasi singkat mengenai
perusahaan tersebut. Menghubungi perusahaan tersebut dengan
menyamar sebagai calon customer, supplier hingga menyamar sebagai
petugas kartu kredit yang ingin melakukan verifikasi data biasanya
mempermudah anda untuk mengetahui informasi singkat mengenai
perusahaan tersebut.
• Tolong ceritakan mengenai anda. Pertanyaan ini seperti pedang
bermata dua. Kalau terjebak, anda akan berputar-putar mengenai
pengalaman anda menuntut ilmu sejak TK hingga kuliah,atau anda akan
banyak bercerita mengenai masa kecil nan bahagia, jalan-jalan ke
Disneyland bahkan bercerita kalau anda pernah menjadi finalis Putri
Indonesia. Yang lebih lucu lagi, penulis pernah menjumpai kandidat yang
bercerita panjang lebar mengenai pengalamannya sebagai Ketua Rukun
40. Warga, so what?. Jawaban-jawaban seperti itu, tidaklah memiliki value
added, kecuali jika Anda memang melamar sebagai arsitek Disneyland
Indonesia, mengikuti audisi Putri Indonesia atau sejenisnya. Tapi
konteks ini Anda sedang melamar kerja yang tidak ada kaitannya
dengan Disneyland dan Putri Indonesia. Untuk itu, fokuskan jawaban
mengenai prestasi yang pernah anda capai, tentu saja yang relevan
dengan posisi yang anda inginkan. Anda dapat menceritakan pengalaman
anda menyelesaikan masalah di perusahan-perusahaan terdahulu, atau
penghargaan yang pernah anda di pekerjaan terdahulu.
• Berikan gambaran singkat mengenai keluarga Anda. Jawablah secara
singkat dan jelas, jangan pernah memberikan bumbu bahwa anda
tengah bermasalah dengan keluarga anda. Jawaban seperti ini akan
melemahkan posisi anda.
• Mengapa anda melamar di perusahaan kami? Pertanyaan ini sekaligus
juga menanyakan mengapa anda ingin pindah kerja dari perusahaan
lama. Ingatlah, jangan menjelek-jelekkan perusahaan lama, walaupun
mungkin memang benar perusahaan tempat anda sekarang bekerja
merupakan perusahaan paling buruk dalam memperlakukan
karyawannya, bahkan di seluruh dunia, namun jangan biarkan anda
merusak sesi wawancara dengan sumpah serapah terhadap pimpinan
perusahaan tempat anda bekerja. Anda juga jangan mengatakan bahwa
anda membutuhkan pekerjaan, walaupun pada kenyataannya anda sudah
menganggur hampir 4 tahun. Anda juga tidak dianjurkan menjawab
untuk mencari pengalaman, walaupun mungkin anda memang seorang
fresh graduate ataupun anda memang sedang benar-benar mencari
pengalaman baru, ingatlah, perusahaan adalah lembaga bisnis, bukan
lembaga training. Anda juga sebaiknya jangan menjawab karena butuh
uang, hal ini akan memperlihatkan motivasi anda yang semata-mata
hanyalah uang, dan akan segera resign dari perusahaan ini apabila ada
tawaran dari perusahaan lain yang lebih menggiurkan secara finansial.
Lebih buruk lagi jawaban : ” Saya butuh biaya untuk menikah”, anda
menyamakan perusahaan dengan donatur. Anda akan lebih bijaksana
jika menjawab : ” Dari informasi yang saya terima, perusahaan ini
sedang membutuhkan profesional untuk mengembangkan bisnisnya,
karena itu saya tertarik menjadi bagian dari pengembangan perusahaan
41. ini” atau ” Saya sangat tertarik karena perusahaan ini menawarkan
posisi yang sesuai dengan keahlian saya.” Tidak ada salahnya anda
menjawab dengan sedikit memuji perusahan itu, misalnya : ” Perusahaan
ini meraih penghargaan sebagai Employee’s Choice, wajar jika saya
sangat ingin bergabung ke perusahaan ini.” , ” Perusahaan ini adalah
perusahaan multinasional dan masuk 100 besar majalah Fortune, kenapa
saya harus ragu untuk bergabung di perusahaan ini”’ ” Perusahaan ini
adalah perusahaan terbesar di bidang Consumer Goods, saya tertarik
untuk berkarir di sini.” Mungkin, anda juga dapat menjawab dengan
jawaban ala mafia ” Saya ingin pindah ke tempat kerja yang lebih dekat
dari rumah saya”, ” Perusahaan saya sekarang berencana memindahkan
saya ke luar kota, sementara keluarga saya ada di sini.”, ” Saya ingin
pindah ke Jakarta, untuk itu saya mencari pekerjaan di Jakarta, dan
saya tahu bahwa perusahaan anda adalah salah satu perusahaan
terbesar di Jakarta. ” Mungkin anda sedang berbohong, namun, who
cares?
• Apa yang anda lakukan (paling tidak selama masa percobaan) bila kami
menghire anda? Pertanyaan ini sekaligus inti dari seluruh rangkaian
interview. Jawaban dari pertanyaan ini akan mejadi tolok ukur, apakah
anda orang yang pantas untuk menduduki jabatan yang anda lamar.
Untuk itu, anda harus menyiapkan action list termasuk program-
program konkret yang akan anda lakukan bila anda diterima. Untuk itu,
sekali lagi, anda harus mencari sebanyak-banyaknya informasi dari
perusahaan, masalah-masalah yang terdapat di perusahaan. Akan lebih
baik apabila anda sudah menyiapkan program kerja secara tertulis.
Hindarkan dari jawaban-jawaban klise, seperti ” Saya akan
meningkatkan kinerja perusahaan”, ” Saya akan berbuat yang terbaik
untuk perusahaan”, Jawaban-jawaban itu mungkin dapat
menghantarkan anda menjadi Putri Indonesia, namun sangat hambar
untuk menjadikan anda kandidat kuat untuk mengisi posisi yang anda
lamar. Anda juga sebaiknya menjauhkan diri dari jawaban ”Saya belum
tahu apa yang saya lakukan, karena saya kan belum mengenal situasi di
perusahaan.”, ” Saya akan beradaptasi dulu dan mempelajari culture
perusahaan” Well, apakah anda akan menghabiskan 3 bulan masa
percobaan hanya untuk adaptasi dan mempelajari culture? Lalu, untuk
apa perusahaan menggaji anda? Jawablah pertanyaan ini, sesuai dengan
informasi yang anda miliki tentang perusahaan ini. Anda juga dapat
42. menggunakan program-program kongkret yang pernah anda buat di
perusahaan lama, bila memang posisi yang anda lamar similar, tentu
saja dimodifikasi sesuai profil perusahaan yang anda lamar.
• Berapa gaji dan fasilitas yang anda harapkan? Sebelum menjawab
pertanyaan ini, anda harus menyamakan persepsi dengan pewawancara.
Yang dimaksud gaji adalah gaji pokok atau take home pay. Umumnya,
perusahaan sekarang menganggap gaji sama dengan take home pay,
yaitu jumlah uang yang anda bawa setiap bulannya, di luar komisi dan
bonus. Jangan sampai anda berbeda persepsi. Setelah itu, baru anda
menjawab pertanyaan ini, tentu saja anda harus memiliki informasi
berapa harga pasar untuk kualifikasi anda, posisi yang anda lamar,
lingkup tanggung jawab anda, level perusahaan yang anda lamar dan
kota di mana anda akan ditempatkan. Anda bisa menjawab, tentu saja
setelah anda meriset gaji dan fasilitas yang wajar untuk anda, misalnya
dengan : ”Untuk awal saya mengharapkan Rp. 10jt- 15 jt, tergantung
besar lingkup kerja saya”, atau ” Saya berharap Rp. 10 jt, tetapi saya
terbuka untuk bernegosiasi.” Anda juga dapat menjawab dengan model
seperti ini : ” Sesuai standar perusahaan ini untuk posisi yang saya
lamar, namun, waktu bekerja di perusahaan saya terdahulu, penghasilan
saya Rp. 10 juta. Nah 10 Jt ini bisa saja bukan gaji anda di perusahaan
tersebut namun sebutkanlah angka eskpetasi anda. ( toh anda juga
tidak menyatakan gaji, tapi penghasilan, bisa saja anda memiliki
penghasilan lain di luar gaji di perusahaan terdahulu) . Mengenai
fasilitas, anda juga harus peka pada kondisi perusahaan. Apabila anda
meminta mobil dinas, apakah kira-kira perusahaan sanggup? Apakah
posisi yang anda lamar memang memerlukan mobil dinas? Biasanya
fasilitas umum yang diberikan perusahaan berupa insurance. Ada juga
perusahaan yang menyediakan makan siang bagi karyawannya, atau
mobil jemputan apabila perusahaan terletak jauh di luar kota. Untuk
bahasan lebih lanjut dari pertanyaan ini, anda dapat melihat di bagian
Conpensation and Benefit : Hargailah diri anda.
• Ceritakan pengalaman terbaik anda selama anda bekerja. Pertanyaan
ini, jangan sampai membuat anda terlena dengan banyak membual.
Pewawancara akan bosan mendengar anda membual seperti Untung
Bebek. Sebaiknya, anda bercerita pengalaman yang tidak hanya
43. melibatkan anda sendiri, namun orang-orang lain. Ceritakan ketika
teman-teman kerja anda tidak membiarkan anda sendiri dalam
menghadapi problem yang anda hadapi. Atau, bagaimana anda bersama
dengan tim anda, berhasil mengubah defisit yang dialami perusahaan
menjadi profit.
• Apa kekuatan Anda ? Pertanyaan ini bukan untuk memberi kesempatan
anda untuk membual panjang lebar membanggakan diri anda. Fokuskan
pada kompetensi yang diinginkan perusahaan untuk menduduki jabatan
yang anda lamar. Misalnya : saya memiliki pengalaman bekerja di bidang
yang sama, pernah bekerja di peusahaan internasional, memiliki
jaringan customer yang loyal dan sebagainya.
• Apa kelemahan Anda? Jujurlah pada poin pertanyaan ini. Janganlah
menjawab sesuatu yang anda buat buat, misalnya sering bekerja hingga
lupa waktu. Apabila anda memang jujur, anda bisa menjawab dengan
jawaban seperti ini. Namun apabila anda mengharapkan jawaban ini
membuat perekrut terpesona karena berarti anda adalah seorang yang
giat bekerja sampai lupa waktu, anda salah. Justru hal ini
memperlihatkan time management anda tidak bagus. Apabila anda tidak
dapat memanage diri sendiri, bagaimana anda bisa memanage orang
lain? Memanage pekerjaan anda?
• Apa yang akan anda berikan pada Perusahaan? Anda juga harus jujur
pada diri anda, janganlah memakai kata-kata heroik misalnya : saya rela
mati untuk perusahaan. Ini justru nampak seperti bualan kosong. Anda
dapat menjawab dengan misalnya : Saya akan memberikan ide-ide saya
untuk pengembangan perusahaan.
• Apa masalah terberat yang pernah anda hadapi ? Janganlah anda
mempermalukan diri anda dalam menjawab pertanyaan ini dengan
menceritakan masalah yang benar-benar berat sampai anda sendiri
tidak dapat mengatasinya. Hal ini akan membuat anda seperti pelawak
di mata pewawancara. Mungkin anda berusaha jujur, namun, hal itu
akan membuat anda tereliminasi lebih awal. Jangan pula menceritakan
masalah-masalah pribadi anda dengan rekan sekerja, atasan anda,
apalagi dengan keluarga atau pacar anda, ingatlah, anda sedang
melakukan wawancara, bukan sedang curhat atau konseling, beruntung
44. jika pewawancara tidak menyodorkan tagihan karena mendengarkan
curhat anda. Namun, ceritakanlah masalah dari pengalaman profesional
sesuai dengan bidang yang anda lamar, dan berhasil diselesaikan oleh
tim anda. Ceritakan bahwa pada akhirnya, tim anda menemukan solusi
untuk mengatasi masalah tersebut.
• Mengapa saya harus menerima anda? Dalam menjawab pertanyaan ini,
sekali lagi, anda harus tetap sadar bahwa anda tidak sedang berurusan
dengan Departemen Sosial, untuk itu, lupakan jawaban : ”Karena saya
butuh uang”, ”Saya tidak memiliki pekerjaan”, ”Saya baru saja di PHK”
Hindarkan juga jawaban-jawaban klise seperti : ”Saya akan berbuat
yang terbaik untuk perusahaan”, untung anda tidak menjawab ” Saya
akan berbuat yang terbaik untuk nusa dan bangsa” , atau ” Saya akan
mengabdi pada perusahaan ini”, mungkin anda mengira anda tengah
melamar sebagai abdi dalem Kerajaan. Namun, ubahlah pertanyaan itu
menjadi : ”Mengapa anda qualified untuk posisi ini?” , maka anda akan
memberikan jawaban yang bijaksana. Berikan argumen, sesuai dengan
yang telah anda tulis di Curriculum Vitae anda, mengenai profil anda,
kompetensi anda, nilai tambah anda, pengalaman anda yang dapat anda
gunakan untuk meyakinkan pewawancara bahwa anda pantas untuk
direkrut. ” Saya master degree di bidang Human Resources dari
Universitas Airlangga, pengalaman lebih dari 10 tahun di bidang Human
Resources, negotiator ulung, mampu berkomunikasi dengan berbagai
tingkatan, fasih berbahasa Inggris dan Jepang, pernah menangani
proyek-proyek rekrutmen, training konpensasi, dan proyek lain di
bidang Human Resource, so mengapa anda tidak merekrut saya sebagai
Human Resources Manager?” Terdengar lebih enak, bukan?
• Bagaimana jika performance anda tidak sesuai dengan harapan kami?
Anda mungkin akan menunjukkan bahwa anda gentle dan bertanggung
jawab dengan mengatakan : ”Saya akan mengundurkan diri tanpa
diminta”, atau ”Anda bisa memecat saya.” Sepintas, jawaban itu
terdengar konsekuen. Namun, tidakkah anda sadar, bahwa ketika
performance anda buruk, perusahaan rugi segalanya, dan terutama,
rugi telah menggaji anda, paling tidak selama masa percobaan, dan anda
tidak menghasilkan apa-apa, atau bahkan menambah masalah baru.
Sehingga, dengan resignnya anda, hal itu tidak cukup, seharusnya anda
mengembalikan seluruh uang yang pernah adan terima dari perusahaan.
45. Lebih sejuk jika anda mengatakan : ”Saya jamin, anda tidak akan
kecewa dengan menghire saya.” Dan, bersiaplah melaksanakan jaminan
anda bila anda benar-benar diterima.
• Mengapa anda menganggur selama periode ini? Pertanyaan ini timbul
bila di career history anda menunjukkan bahwa ada jeda dari satu
pekerjaan ke pekerjaan yang lain dan itu cukup lama, misalnya 6 bulan
atau lebih. Dugaan pertama yang muncul dari pewawancara, anda
mengalami masalah di perusahaan yang lama lalu resign, dan perlu
waktu cukup lama untuk diterima di perusahaan lain, atau yang lebih
buruk, anda di PHK. Mungkin, itulah yang sebenarnya terjadi, namun
jawaban itu akan memancing pertanyaan lanjutan yang akan semakin
membuat anda semakin terperosok seperti ” Mengapa anda di PHK?”
atau ” Ada masalah apa dengan atasan anda?” Hal ini akan membuat
anda dengan terpaksa menceritakan kejadian yang tidak
menyenangkan, sesuatu yang membuat anda emosi dan menjelek-
jelekan atasan, atau tindakan membela diri lainnya, yang menyiratkan
bahwa anda di PHK bukan karena anda tidak mampu, namun atasan
anda yang ”brengsek”. Well, 2-0 untuk pewawancara. Sulit
menyelamatkan anda dari posisi seperti ini. Bukankah lebih positif jika
anda menjawab : ”Waktu itu saya harus merawat orang tua saya” , ”
Anak saya saat itu sedang membutuhkan perhatian saya”, ”Saat itu,
saya tertarik menjadi relawan di sebuah Non Goverment Organization.”
” Saya berencana melakukan studi lanjut, sehingga saya memilih
resign.” , atau ”Saya mencoba bisnis kecil-kecilan di rumah, namun
ternyata, saya lebih enjoy berkarir di perusahaan.”
• Berapa lama waktu yang anda perlukan untuk menyelesaikan tugas dari
pimpinan? Anda menjawab : ”Tergantung.” dan ketika anda mencoba
melakukan klarifikasi : ” Saya mesti melihat jenis tugas dan kondisinya
dulu.” Anda sudah terlambat untuk meyakinkan pewawancara bahwa
anda adalah orang yang tepat untuk menduduki posisi yang anda lamar.
Seiring meningkatnya suhu persaingan di dunia bisnis, pimpinan
perusahaan menjadi semakin very demanding. Untuk itu, mereka
menekankan pada result, result dan result. Mereka ingin anda
menyelesaikan tugas seefisien dan secepat mungkin. Namun, dalam hati
anda akan membela diri : ”Bagaimana saya bisa memperkirakan waktu
yang saya butuhkan untuk menyelesaikan tugas tertentu, saya kan
46. tidak tahu jenis tugas dan kondisinya.” Tapi anda lupa, pertanyaan ini
bisa dijawab tanpa menyebutkan berapa hari, berapa jam, berapa menit
atau bahkan berapa detik. Anda bisa menjawab secara diplomatis : ”
Saya terbiasa bekerja dengan sistem deadline, saya akan selesaikan
tugas itu sesuai dengan deadline yang diberikan pimpinan, atau bahkan
lebih cepat.”
• Anda tidak memiliki pengalaman di bidang ini, mengapa anda berani
melamar? Pertanyaan ini biasanya disodorkan ketika anda ingin
mengubah haluan dari karir anda. Misalnya, anda selama ini
berpengalaman sebagai Sales Manager, namun anda melamar sebagai
Training Manager. Jangan sekali-kali menjawab : ” Lowongan di
perusahaan anda hanya ada Training Manager, maka saya melamar
posisi itu.” atau ” Saya mencoba, siapa tahu diterima” Jawaban seperti
ini sudah cukup untuk membuat pewawancara menyesali kesalahannya
karena mengundang anda untuk mengikuti interview. Namun, anda dapat
memfokuskan dengan profil umum anda, kompetensi yang similar dari
kedua posisi tersebut, linkage antara kedua posisi tersebut,
achievement yang pernah anda terima. Anda bisa mencari celah
diantara kedua posisi tersebut dengan mengatakan : ” Saya fast
learner, result oriented, open minded, memiliki kemampuan komunikasi
yang excellent. Selain itu, sebagai Sales Manager, saya juga
mentraining dan mendevelop sales saya, senantiasa memotivasi mereka
untuk mencapai atau bahkan melebihi target, memonitor performance
sales saya, memberikan konseling jika mereka sedang ada masalah.
Saya juga mengembangkan culture yang membuat kita merasa sebagai
satu keluarga, bahu membahu mencapai target, dan hasilnya : kami
meraih penghargaan sebagai cabang terbaik, 2 tahun berturut-turut,
mengapa menurut Anda saya tidak cocok sebagai Training Manager?”
Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini, anda bisa melihat pokok
bahasan : ”Bagaimana jika anda ingin keluar dari jalur karir anda?”
• Mengapa anda sering pindah kerja? Pertanyaan ini sering dilontarkan
ketika career history anda menunjukkan anda sering berpindah-pindah
kerja bak kutu loncat. Pewawancara akan memberikan cap ”tidak loyal”
pada anda. Bagaimana anda menjawabnya? Jika anda menjawab : ” Saya
selalu mencari sesuatu yang lebih baik.” atau ”Saya orang yang idealis,
47. begitu ada sesuatu yang tidak berkenan di hati saya, saya memutuskan
untuk resign.” Tanpa disadari, anda sudah membuat pewawancara
memberikan nilai merah dari wawancara anda. Anda bisa menjawab : ”
Saya ingin membuktikan bahwa saya memiliki kemampuan untuk
bekerja di berbagai jenis industri. Dan sekarang saya merasa sudah
cukup bukti, saatnya untuk memberikan pengalaman saya bekerja di
berbagai industri, dengan permasalahan dan lingkungan yang beragam,
untuk memberikan kontribusi nyata bagi perusahaan anda. Saya yakin,
pengalaman saya akan memberikan pengaruh positif bagi perusahaan. ”
• Apakah ada yang ingin anda tanyakan? Hati-hati dengan pertanyaan
yang nampaknya seperti basa basi pemanis sebelum menutup sesi
wawancara. Karena bisa jadi dari pertanyaan inilah anda gugur.
Pertanyaan ini bisa dengan jelas memperlihatkan siapa diri anda.
Jawaban tidak ada pertanyaan, bisa diartikan anda tidak memiliki
gambaran apapun tentang perusahaan. Jawaban perusahaan ini
menggunakan sistem berapa hari kerja, cuti berapa hari, sistem
tunjangan hari raya, bagaimana dengan kenaikan gaji, fasilitas dan
sebagainya hanya akan memperlihatkan motivasi anda yang melulu
hanyalah uang dan kurang berdedikasi pada perusahaan. Jawaban
sistem promosi, perilaku pimpinan, suasana kerja, ruang kerja, hanya
menunjukkan bahwa anda orang yang berpikir jangka pendek. Jawaban
yang antusias seperti : bagaimana proses seleksi selanjutnya, atau yang
lebih bagus mungkin bagaimana pengembangan perusahaan di masa
mendatang, mungkin membuat perekrut kaget, karena tidak banyak
orang yang bertanya seperti ini, namun ini menunjukkan bahwa anda
sangat antusias dan anda memberikan pesan cerdas, bahwa bukan
hanya perusahaan yang akan menilai anda pantas atau tidak bergabung
dengan mereka, namun juga anda menilai apakah perusahaan itu layak
untuk anda atau tidak, disamping itu hal ini memperlihatkan ambisi
anda untuk berkembang bersama perusahaan.
48. Don’t be overconfidence
Percaya diri boleh boleh saja, atau bahkan harus. Namun terlalu percaya diri
akan membuat anda sulit mendapatkan pekerjaan. Dalam memilih lowongan
yang akan anda lamar, renungkanlah baik-baik, apakah anda pantas menduduki
jabatan tersebut. Anda bisa membandingkan antara kualifikasi yang diminta
dengan kualifikasi yang anda miliki saat ini. Apabila kualifikasi anda hanya
sedikit di bawah yang kualifikasi yang diminta, mungkin anda dapat
berspekulasi sambil berharap keberuntungan memihak anda. Namun apabila
kualifikasi anda terlalu jauh, anda hanya menghabiskan uang untuk membuat
lamaran dan mengirimnya. Kecuali untuk kriteria indeks prestasi dan tingkat
pendidikan, anda bisa berspekulasi tetap melamar apabila posisi tersebut
tidak memerlukan pendidikan yang spesifik namun anda memiliki pengalaman
pada bidang tersebut yang dapat menjadi nilai tambah anda untuk
diperhitungkan perekrut. Namun ini tidak berlaku untuk jenis pendidikan,
karena pada umumnya, jenis pendidikan yang diminta menunjukkan spesifikasi
yang unik dari pekerjaan tersebut, dan hanya dapat dikerjakan dengan baik
oleh orang yang memiliki jenis pendidikan seperti dimaksud.
Misalnya :
• Di iklan disyaratkan untuk menduduki posisi kepala cabang, pendidikan
harus minimal S-1. Perusahaan mungkin akan mempertimbangkan anda,
apabila anda tamatan SMA namun memiliki pengalaman 10 tahun di
bidang yang sama, core bisnis yang sama, misalnya. Sungguhpun
demikian, hal ini agak sulit apabila perusahaan tersebut sudah
menerapkan ISO.
• Namun, janganlah anda melamar apabila dalam iklan disyaratkan untuk
menduduki jabatan research and development, adalah pendidikan di
bidang teknologi pangan. Apabila anda adalah Sarjana Ekonomi,
janganlah melamar, karena jabatan tersebut sangat spesifik dan
menuntut kompetensi dari jurusan ilmu tertentu.
• Apabila di iklan disyaratkan pengalaman minimal 10 tahun dan anda
tidak berpengalaman di bidang itu, janganlah melamar. Ini yang
dimaksud dengan overconfidence apabila anda melamar iklan tersebut.
49. • Yang lebih overconfidence lagi, anda melamar posisi General Manager,
padahal, sebagai Managerpun anda belum pernah. Atau seorang fresh
graduate yang melamar posisi Manager. Hal ini sering dijumpai penulis,
dan ternyata cukup banyak orang yang memiliki overconfidence seperti
ini. Mungkin maksudnya spekulasi, namun, ingatlah, bahwa perusahaan
tidak akan berspekulasi untuk menghire orang yang tidak berkompeten.
Apalagi pada iklan yang sudah jelas-jelas ditulis : ” Bagi yang tidak
memenuhi persyaratan harap jangan melamar.” , ini sudah warning
keras perusahaan bagi orang-orang yang overconfidence.
Ingatlah : Jangan sampai anda menghamburkan uang anda hanya untuk
mengirim surat lamaran pada posisi yang jelas-jelas jauh dari kualifikasi anda.
Bahkan mungkin, dari lubuk hati andapun, anda sudah tahu kalau tidak akan
diterima, so Mengapa masih anda lakukan?
50. Kenalilah Budaya Perusahaan
Kenalilah budaya perusahaan. Perusahaan tersebut perusahaan dari negara
mana, apakah Indonesia, Cina, Jepang atau Eropa, misalnya UK. Hal ini akan
membantu anda mengidentifikasi apa yang mereka harapkan. Perusahaan
Jepang, menginginkan orang yang memiliki tingkat disiplin tinggi dan tidak
banyak bertanya. Apabila anda menjalani interview dari perusahaan Jepang,
mereka umumnya suka apabila anda hanya menjawab yang ditanyakan dan
tidak banyak mengajukan pertanyaan. Namun, perusahaan Amerika, umumnya
ingin anda aktif menanyakan mengenai perusahaan, pengembangan
perusahaan, hal ini menunjukkan anda antusias terhadap perusahaan tersebut.
Perusahaan Cina ingin mengetahui kompetensi apa yang bisa anda pelajari
dengan cepat, terutama apabila mendadak ada perubahan di organisasi yang
mengharuskan anda mempelajari sesuatu dengan sangat cepat. Sedangkan
perusahaan UK dan Amerika, ingin tahu kompetensi apa yang langsung dapat
anda aplikasikan di perusahaan mereka. Perusahaan Indonesia? Mayoritas
ingin mengetahui seberapa loyal anda terhadap perusahaan.
51. Untuk apa anda bekerja ?
Hal ini perlu anda renungkan, karena ini akan mempengaruhi anda mulai dari
memilih lowongan, selama proses recruitment terlebih apabila anda diterima.
Janganlah nanti anda hanya bertahan satu dua bulan saja. Karena dari
pertanyaan ini, sangat mempengaruhi pola anda dalam memilih lowongan yang
ada di koran, internet ataupun yang disodorkan kepada anda oleh rekan anda.
• Mencari Pengalaman
Jawaban inilah yang paling sering terlontar di benak pelamar, terutama
bagi pelamar fresh graduate. Ketika jawaban inilah yang terlintas di
benak Anda, maka ekspektasi Anda terhadap pekerjaan yang anda
incar umumnya tidak muluk-muluk. Yang penting mendapat kerja.
Dengan demikian, maka anda akan melamar secara membabi buta, mulai
dari produksi hingga sales, mulai level operator hingga mungkin, anda
berani saja untuk melamar level manager. Dan memang, dari
pengalaman penulis, tidak sedikit fresh graduate yang berani melamar
untuk level Manager, sehingga tidak dapat disalahkan perusahaan
mencantumkan kalimat : ” Bagi yang tidak sesuai kriteria harap jangan
malamr.” Namun, hal ini bisa menjadi bumerang ketika Anda mendapat
pekerjaan yang sedikit asal-asalan, baik dari segi perusahaan maupun
dari segi jenis pekerjaaannya. Dari segi gaji, ketika di benak Anda
mencari pekerjaan dengan keinginan untuk mencari pengalaman, anda
tidak memiliki bargaining power yang kuat, apalagi jika pihak
perusahaan perekrut mengetahui hal ini. Bisa-bisa gaji yang mereka
tawarkan hanyalah sebesar Upah Minimum Kabupaten/ Kota. Mengapa?
Karena mereka tahu, anda membutuhkan pekerjaan. Untuk itu, bila
tujuan anda mencari pengalaman, pilihlan lowongan yang menyadiakan
posisi Management Trainee. Biasanya, perusaahaan memang
menyediakan posisi itu untuk fresh graduate yang ingin mencari
pengalaman, toh gaji tidak masalah untuk anda kan?
• Mencari uang. Ketika anda mencanangkan niat untuk mencari uang
sebanyak-banyaknya, pilihlah pekerjaan yang menjanjikan income dalam
jumlah besar, asal anda mau bekerja keras. Sebagai broker perumahan,
insurance, valas, saham dapat anda pilih. Pekerjaan ini, seringkali tidak
memiliki gaji tetap, namun, apabila anda gigih dan berhasil, anda akan
mendapat income yang bisa jadi sulit dicapai apabila anda menjadi
52. karyawan. Anda juga bisa memilih pekerjaan sebagai Designer, Arsitek,
Programmer, untuk mendapatkan uang. Apabila anda ingin yang
mendapat gaji tetap, di perusahaan, peluang mendapat gaji besar tetap
saja di kelompok Sales dan Marketing. Seorang Salesman, mungkin
hanya bergaji UMR saja, namun pendapatan dari komisinya, bisa jadi
mengalahkan seseorang yang memiliki jabatan Manager non Sales dan
Marketing Divison. Kelompok Marketing, walaupun bisa jadi tidak
mendapat komisi seperti halnya rekannya di divisi Sales, namun apabila
berhasil melakukan branding pada salah satu produk, bisa jadi
perusahan akan menawarkan bonus dan peningkatan income signifikan
dari perusahaan. Seorang brand manager perusahaan terkenal yang
berhasil mengorbitkan brand tertentu, bisa bergaji IDR 45 juta
sebulan. Namun, sesuai pameo High Risk High Return, dalam kondisi ini
sama saja. Dunia brokerage, sales. Marketing, menawarkan income
tinggi, namun resikonya tinggi juga, jika anda tidak memenuhi target
yang diharapkan perusahaan, dalam 2 atau 3 bulan, bisa jadi anda
terdepak dari perusahaan. Jadi kalau anda memilih mencari uang
sebagai prioritas, janganlah bekerja sebagai akuntansi. Orang
akuntansi, tidak dicurigai melakukan manipulasi saja sudah untung.
Dalam buku ini juga tidak dibahas mengenai anda menjadi
enterpreneur, yang sudah tentu bisa menghasilkan uang banyak, namun,
dalam buku ini lebih diperuntukkan pada non-enterpreneur yang
mencari kerja.
• Ingin dikirim ke luar negeri. Jika ini tujuan anda bekerja, pilihlah
bidang Researh and Development, atau jadilah Dosen. Pekerjaan ini
memiliki peluang besar untuk dikirim ke luar negeri, entah menjadi
peserta seminar, mengikuti training atau studi lanjut. Anda juga bisa
memilih perusahaan Asing sebagai tempat anda bekerja. Apabila anda
bekerja di perusahaan asing, terutama di bagian produksi, research
and development, quality assurances, teknik, marketing, sales, anda
akan memiliki peluang yang besar untuk dikirim ke Kantor Pusat
perusahaan tersebut di luar negeri. Kalau anda jadi bagian Rumah
Tangga, mungkin tetap saja tidak akan di kirim ke luar negeri walaupun
anda bekerja di perusahaan asing.
• Sesuai bidang ilmu. Apabila anda memiliki keinginan sesuai bidang ilmu,
ya pilihlah posisi yang sesuai ilmu anda. Misalnya, seorang sarjana
53. teknik industri, bisa berkarir sebagai PPIC, Market analyst, hingga
Human Resources, karena cakupan Teknik Industri memang cukup luas,
tapi anda akan mendapat saingan dari rekan-rekan anda jurusan
Manajemen yang tentu saja lebih dalam mempelajari hal tersebut.
Apabila anda memprioritaskan sesuai bidang ilmu, maka
kesampingkanlah permintaan gaji yang tinggi, karena beberapa
department mungkin tidaklah menjanjikan gaji yang tinggi.
• Ingin berkarir. Kalau anda ingin berkarir, pilihlah pekerjaan yang
memiliki prospek karir. Jangan memilih menjadi Sales Promotion Girl,
Secretary, Receptionist, Pramugari apabila tujuan anda ingin berkarir,
karena pekerjaan itu pada umumnya tidak memiliki karir, walaupun bisa
jadi ada perkecualian karena faktor luck. Ketika anda menjadi driver,
anda masih bisa menjadi koordinator driver atau bahkan kepala
kendaraan, apabila kompetensi anda memenuhi. Namun jarang
terdengar seorang sekretaris tiba-tiba menjadi Manager Marketing di
perusahaan yang sama, atau seorang Sales Promotion Girl tiba-tiba
menjadi Supervisor Promosi di perusahaan yang sama. Biasanya
seseorang yang menjabat pada posisi tersebut akan stagnant di posisi
tersebut. Apabila anda berada posisi tersebut dan ingin berkarir, anda
bisa melamar di perusahaan lain, namun ingatlah juga, bahwa waktu
anda terbatas.
54. Walk in Interview Process
Seringkali perusahaan menggunakan metode walk in interview dalam proses
seleksi awalnya. Dalam walk in interview, tidak seperti interview pada
umumnya, waktu anda untuk “menjual diri” tidaklah sebanyak dibandingkan
dengan interview pada umumnya. Untuk itu, sebelum menghadapi walk in
interview, berlatihlah untuk melakukan “high light” tentang kompetensi,
prestasi, achievement yang anda raih yang berkaitan dengan posisi yang anda
lamar. Tambahkan juga perubahan-perubahan yang pernah anda lakukan di
perusahaan terdahulu, terutama di posisi yang sesuai. Janganlah terlalu
banyak bercerita mengenai operasional pekerjaan anda, ingatlah, walk in
interview biasanya berjalan 10-20 menit untuk tiap kandidat. Cukuplah
tonjolkan pekerjaan spesifik anda ditambah kompetensi, achievement dan
prestasi yang pernah anda raih. Begitu anda gagal untuk menghigh light
kompetensi dan achievement anda, maka anda akan gagal meyakinkan
interviewer bahwa anda layak untuk menduduki posisi tersebut.
55. (Don’t) judges the book from its cover...
Don’t judges the book from its cover, begitu kata pepatah. Namun, pepatah
ini, umumnya tidak berlaku di dunia rekrutmen. Di dunia rekrutmen, apalagi di
Indonesia, seringkali, foto masih menjadi pertimbangan yang tidak dapat
diremehkan. Berbeda dengan perusahaan asing yang lebih melihat
kompetensi. Bahkan, beberapa perusahaan asing tidak meminta anda
mencantumkan foto pada curriculum vitae anda, demi obyektifitas. Untuk itu,
sesuaikan foto dengan posisi yang anda lamar, dan selalu gunakan foto
terbaru, karena penggunaaan foto lama, katakanlah foto anda waktu masuk
kuliah, atau bahkan masih terdaftar menjadi siwa SMU, bisa jadi akan sangat
merugikan anda. Penulis pernah menerima keluhan dari seorang pelamar yang
melamar untuk menjadi seorang Human Resources Manager. Dia mengeluh,
mengapa sudah lebih 1 tahun dia mengirimkan lamaran, namun hampir tidak
ada panggilan interview. Penulis menganalisis kompetensinya ,sebenarnya
memenuhi syarat, bentuk Curriculum Vitae nya juga lumayan, namun ketika
melihat fotonya, ternyata bukan foto terbaru, namun foto yang dia pakai
untuk melamar di perusahaan terdahulu, dan itu sudah 4 tahun lalu. Mimik
mukanya pun masih mimik muka yang kelihatan terlalu muda untuk menjadi
seorang HR Manager yang mensyaratkan maturity sebagai salah satu
persyaratan utamanya. Sebaliknya, seorang Bartender menghabiskan waktu 2
tahun mengirim lamaran tanpa hasil sebelum dia menyadari bahwa mimik dan
pose di fotonya lebih mirip seorang akuntan dibanding seorang bartender.
Andai ini terjadi pada anda, bukankah sangat merugikan anda. Buatlah mimik
wajah anda seoptimis mungkin, hindari mimik muka mengantuk, lemas,
temperamen, tidak melihat ke kamera, Cobalah anda melihat foto anda
sendiri, bayangkan anda sebagai recruiter, dan bandingkan dengan
persyaratan jabatan yang anda akan lamar, sesuaikah? Selain itu, sesuaikan
ukuran foto sesuai dengan permintaan perusahaan, karena perusahaan
mungkin memiliki tujuan tertentu dalam menetapkan ukuran foto, dan tentu
saja, mayoritas perusahaan menginginkan foto berwarna dari diri anda.
56. Sesuaikan “Bahasa” Anda dengan penginterview.
Ada beberapa macam bahasa yang harus anda perhatikan dalam interview :
1. Bahasa dalam arti bahasa. Berlatihlah menggunakan bahasa yang
mungkin akan digunakan dalam sesi interview. Ketika anda melamar di
suatu perusahaan international, persiapkanlah untuk menjalani
interview dalam bahasa Inggris, karena ada kemungkinan anda akan
menjalani interview dalam bahasa Inggris. Tidak usah takut, mereka
juga tahu kalau itu bukan bahasa asal anda, namun berlatihlah agar
anda bisa menjalani interview dengan baik. Berlatihlah mendengarkan
bahasa Inggris dan berkata dalam bahasa Inggris secara jelas, dan
tidak terlalu cepat. Andaikata anda ada kesulitan untuk mendengarkan,
jangan malu untuk menanyakan : ”I beg your pardon?” dan jika itu
terjadi, janganlah grogi, tetaplah fokus.
2. Logat. Apabila anda melamar di posisi yang berhubungan dengan
telemarketing, customer services, receptionist, usahakan anda berlatih
untuk ”Menghilangkan” logat anda, mengingat posisi tersebut sangat
membutuhkan ”bahasa tanpa logat” untuk memberikan pelayanan yang
optimal pada pelanggan.
3. Bahasa dalam arti penyampaian. Dalam menjawab pertanyaan yang
diajukan interviewer, anda harus melihat dengan siapa anda bicara.
Misalnya, anda melamar menjadi seorang Research and Development
dan menceritakan prestasi anda dalam menciptakan suatu produk di
perusahaan sebelumnya, katakanlah itu produk mesin mobil, ketika anda
berhadapan dengan calon atasan anda yang orang Research and
Development, mungkin anda bisa menjelaskan keunggulan temuan anda
dengan bahasa teknis, misalnya torsi maksimal, tenaga maksimal dan
sebagainya. Namun ketika anda berbicara dengan orang yang tidak
memahami masalah teknis, bisa jadi mereka tidak mengerti istilah
tersebut, yang pada akhirnya sia-sialah anda bercerita panjang lebar,
karena mereka tidak tahu tentang keunggulan temuan anda. Cobalah
gunakan analogi, misalnya mesin ini mampu membuat kendaraan
mencapai kecepatan 100 km/j dalam waktu 1 menit, misalnya.
4. Bahasa tubuh. Janganlah menggunakan bahasa tubuh yang berlebihan.
Penggunaaan bahasa tubuh yang berlebihan bisa jadi membuat
penginterview tidak nyaman, atau merasa digurui. Lebih buruk lagi,
57. kalau bahasa tubuh anda ternyata memberikan kesan bahwa anda tidak
siap atau grogi dalam proses interview.