3. Kematian bayi baru
lahir (0 – 28 hari)
merupakan 2/3 dari
kematian bayi
Kematian perinatal
(0–7 hari) merupakan
2/3 dari kematian
bayi baru lahir
Kematian bayi (0 – 1
hari) merupakan 2/3
dari kematian
perinatal
Fenomena“duapertiga”
WHAT ? :
5. Prinsip dasar
Asfiksia kematian tinggi
27% angka kematian neonatus
Dapat terjadi selama antepartum,
intrapartum maupun post partum
Dapat mengakibatkan kecacatan
6. Penyebab kematian
NEONATAL
Penyebab kematian
BAYI
BBLR 29,0
Gangguan
perinatal 34,7
Asfiksia 27,0
Infeksi saluran
Napas 27,6
Tetanus 9,5 Diare 9,4
Masalah
gangguan
pemberian
ASI
9,5 Kelainan
saluran cerna
4,3
Masalah
hematologi
5,6 Tetanus 3,4
Infeksi 5,4 Kelainan saraf 3,2
Lain-lain 12,7 Lain-lain 17,4
Sekitar 80-90% kematian dapat dicegah dengan teknologi sederhana yang tersedia tingkatSekitar 80-90% kematian dapat dicegah dengan teknologi sederhana yang tersedia tingkat
puskesmas dan jaringannya.puskesmas dan jaringannya.
Sekitar 10-20% kasus rujukan memerlukan biaya mahal & teknologi tinggi.Sekitar 10-20% kasus rujukan memerlukan biaya mahal & teknologi tinggi.
WHY ?
SUMBER: SKRT, 2001
7. Langkah promotif/preventif
Pencegahan asfiksia
- Px. Kehamilan teratur & berkualitas
- Tingkatkan status nutrisi ibu
- Manajemen persalinan baik dan benar
- Pelayanan neonatal esential
resusitasi yang baik dan benar
9. Cairan dalam alveoli &
pembuluh darah yang
kontriksi sebelum lahir
Cairan
dalam
alveoli
Konstriksi
pembuluh
darah
10. Aliran darah melalui duktus
arteriosus & keluar dari paru-paru
sebelum lahir
Arteri
pulmonal
Duktus
arteriosus
Aorta
11. Cairan dalam alveoli digantikan oleh
udara
Cairan
paru-paru
janin
udara
Napas pertama Napas kedua Napas selanjutnya
12. Dilatasi pembuluh darah paru saat lahir
Dilatasi
Cairan dalam
alveoli
O2 dalam
alveoli
Konstriksi
13. Penghentian aliran melalui duktus
arteriosus setelah lahir karena darah
mengalir ke paru-paru
Penutupan duktus
arteriosus
Arteri
pulmonal
aorta
Darah yg mengandung
O2 di aorta
14. Perubahan FJ dan tekanan
darah selama apnu
Apnu
primer
Apnu
sekunder
Frekuensi jantung
Tekanan darah
200
150
100
0
40
20
0
Waktu
Waktu
Pernapasan megap-megap
16. Faktor ibu
Preeklamsia dan eklamsia
APB (plasenta previa, solusio plasenta)
Partus lama/macet
Demam sebelum dan selama persalinan
Infeksi berat
Kehamilan lewat waktu (> 42 mg)
17. Faktor plasenta dan tali pusat
Infark plasenta
Hematum plasenta
Lilitan tali pusat
Tali pusat prolaps
Simpul tali pusat
19. Persiapan Resusitasi Bayi Baru Lahir
1. Persiapan keluarga
2. Persiapan tempat
3. Persiapan alat resusitasi
4. Persiapan diri.
20.
21. Menilai reaksi bayi saat lahir
Jaga tetap hangat, posisi, bersihkan jalan
napas, keringkan, rangsang, & beri O2 (bila
perlu)
Berikan ventilasi yang efektif:
Balon & sungkup
Intubasi endotrakeal
Kompresi dada
Pemberian
obat2an
Selalu
diperlukan
Lebih
jarang
diperlukan
Kadang-
kadang
22.
23. Standar Tindakan Pencegahan (The
US CDC & Prevention)
– Lindungi diri dari Produk
cairan
pasien (darah,urin, feses,
liur, muntahan)
– Sarung tangan, masker,
pelindung mata harus dipakai
– Resusitasi mouth to mouth
harus dihindari
– Kamar bersalin harus
dilengkapi balon resusitasi &
sungkup, laringoskop, pipa
endotrakeal, penghisap
mekanik & alat pelindung lain
yang dibutuhkan
25. Menentukan apakah bayi perluMenentukan apakah bayi perlu
resusitasiresusitasi
1. Cukup bulan ?1. Cukup bulan ?
2. Cairan amnion2. Cairan amnion
bening ?bening ?
Tanya & jawab hal-hal di bawah iniTanya & jawab hal-hal di bawah ini
26. 3. Bernapas atau menangis ?3. Bernapas atau menangis ?
Perhatikan dada bayiPerhatikan dada bayi
Tidak ada usaha napasTidak ada usaha napas perlu intervensiperlu intervensi
Megap-megapMegap-megap perlu intervensiperlu intervensi
27. 4. Tonus otot ?4. Tonus otot ?
Tonus otot baik : fleksi & bergerak aktifTonus otot baik : fleksi & bergerak aktif
28. LANGKAH AWALLANGKAH AWAL
i. Berikan kehangatani. Berikan kehangatan
ii. Posisikan;ii. Posisikan;
bersihkan jalan napasbersihkan jalan napas
bila perlubila perlu
iii. Keringkan, rangsang,iii. Keringkan, rangsang,
reposisireposisi
30 detik
29. i. MEMBERIKAN KEHANGATANi. MEMBERIKAN KEHANGATAN
Letakkan bayi di bawah alat pemancar panasLetakkan bayi di bawah alat pemancar panas
30. ii. POSISIKAN;ii. POSISIKAN;
BERSIHKAN JALAN NAPASBERSIHKAN JALAN NAPAS BILABILA
PERLUPERLU
Letakkan bayi dengan kepalaLetakkan bayi dengan kepala
sedikit tengadahsedikit tengadah
32. 1. Cairan amnion tak tercampur1. Cairan amnion tak tercampur
mekoniummekonium
Tekanan negatifTekanan negatif << 100 mmHg100 mmHg
Mulut lalu hidungMulut lalu hidung
Penghisapan singkatPenghisapan singkat
dan lembutdan lembut
…… ii. MEMBERSIHKAN JALAN NAPASii. MEMBERSIHKAN JALAN NAPAS
33. CATATAN
Menurut Pedoman resusitasi yang
baru dari AAP (2005), untuk bayi
yang lahir dengan ketuban
tercampur mekonium, pengisapan
intra partum setelah kepala bayi
lahir – sebelum bahu dilahirkan
tidak lagi dilakukan secara rutin
34. 2. Cairan amnion tercampur mekonium2. Cairan amnion tercampur mekonium
…… ii. MEMBERSIHKAN JALAN NAPASii. MEMBERSIHKAN JALAN NAPAS
36. Penilaian 3 tanda:
1. Pernapasan ………….... spontan dan teratur ?spontan dan teratur ?
2. Frekuensi jantung …….. > 100 kali/menit ?…….. > 100 kali/menit ?
(hitung dalam 6 detik, kalikan 10)(hitung dalam 6 detik, kalikan 10)
3. Warna kulit …………….. kemerahan ?kemerahan ?
37. PENILAIAN WARNA KULITPENILAIAN WARNA KULIT
Seluruh tubuh kemerahanSeluruh tubuh kemerahan
Sianosis sentral vs sianosis periferSianosis sentral vs sianosis perifer
Sianosis sentralSianosis sentral perlu intervensiperlu intervensi
38. Kadar oksigenKadar oksigen : 100%: 100%
Aliran oksigenAliran oksigen : minimal 5 L / menit: minimal 5 L / menit
PEMBERIAN OKSIGEN ALIRAN BEBASPEMBERIAN OKSIGEN ALIRAN BEBAS
1 2 3
42. Balon Mengembang
Sendiri
Bagian2
B.M.S.:
1. Pintu masuk udara &
tempat memasang
reservoar O2
2. Pintu masuk O2
3. Pintu keluar O2
4. Susunan katup
5. Reservoar O2
6. Katup pelepas tekanan
(pop-off valve)
7. Tempat memasang
manometer (bagian ini
mungkin tidak ada)
1 6
5
2
7
3
4
45. Kecepatan Melakukan VentilasiKecepatan Melakukan Ventilasi
40-60 kali/menit40-60 kali/menit
RemasRemas
(pompa)(pompa)
LepasLepas
(dua … tiga)(dua … tiga)
RemasRemas
(pompa)(pompa)
46. Bila dada tidak
mengembang
Kondisi
Lekatan tidak
adekuat
Jalan napas
tersumbat
Tidak cukup
tekanan
Tindakan
• Pasang kembali sungkup ke
wajah.
• Reposisi kepala.
• Periksa sekresi, hisap bila ada
• Lakukan ventilasi dengan mulut
sedikit terbuka.
• Naikkan tekanan sampai tampak
gerakan naik turun dada yang
mudah
50. Kedua ibu jari menekan tulang dada
Kedua tangan melingkari dada, jari-jari tangan
selain ibu jari menopang bagian belakang
bayi
Teknik Kompresi Dada
IBU JARI
51. Ujung jari tengah & jari telunjuk atau jari tengah &
jari manis dari satu tangan menekan tulang dada
Tangan yang lain menopang bagian belakang bayi
Teknik Kompresi Dada
Dua Jari
52. LOKASI KOMPRESI DADA
Gerakkan jariGerakkan jari
sepanjang tepisepanjang tepi
bawah iga sampaibawah iga sampai
mendapatkan sifoidmendapatkan sifoid
Letakkan ibu jari /Letakkan ibu jari /
jari-jari pada tulangjari-jari pada tulang
dada, sedikit di atasdada, sedikit di atas
sifoidsifoid
53. BENAR
Jari tetap
menempel di dada
SALAH
Jari terangkat
dari dada
TEKANAN KOMPRESI DADA
Kedalaman 1/3 diameter antero-posterior dada
55. Indikasi Intubasi Endotrakea
Terdapat mekonium & bayi mengalami depresi
Jika VTP dengan balon & sungkup tidak efektif
Membantu koordinasi kompresi dada & VTP
Pemberian epinefrin untuk stimulasi FJ
Indikasi lain:
sangat prematur & hernia diafragmatika
56. IndikasiIndikasi :: Setelah VTP 30 detikSetelah VTP 30 detik dandan
VTP + kompresi dada selama 30 detikVTP + kompresi dada selama 30 detik
FJ tetap < 60 kali/menitFJ tetap < 60 kali/menit
AsistolikAsistolik
PersiapanPersiapan : 1 ml cairan 1:10.000: 1 ml cairan 1:10.000
Dosis IVDosis IV : 0,1-0,3 mL/kgBB larutan 1:10.000: 0,1-0,3 mL/kgBB larutan 1:10.000
ETET : 0,3-1,0 mL/kgBB larutan 1:10.000: 0,3-1,0 mL/kgBB larutan 1:10.000
Kecepatan pemberianKecepatan pemberian : secepat mungkin: secepat mungkin
EpinefrinEpinefrin
57. IndikasiIndikasi:: Bila bayi pucat, kehilangan darah & /Bila bayi pucat, kehilangan darah & /
tak memberikan respons yang memuaskantak memberikan respons yang memuaskan
terhadap resusitasiterhadap resusitasi
Cairan yang dipakaiCairan yang dipakai: - Garam fisiologis (dianjurkan): - Garam fisiologis (dianjurkan)
-- Ringer laktatRinger laktat
-- Darah O – negatifDarah O – negatif
DosisDosis : 10 mL/kgBB: 10 mL/kgBB
JalurJalur : vena umbilikalis: vena umbilikalis
KecepatanKecepatan : 5-10 menit: 5-10 menit
Cairan Penambah VolumeCairan Penambah Volume
DarahDarah
58. IndikasiIndikasi : Bila dicurigai terjadi asidosis metabolik: Bila dicurigai terjadi asidosis metabolik
atau terbukti terjadi asidosis metabolikatau terbukti terjadi asidosis metabolik
DosisDosis :: 2 mEq/kgBB (larutan 4,2 %)2 mEq/kgBB (larutan 4,2 %)
JalurJalur : vena umbilikalis: vena umbilikalis
KecepatanKecepatan :: << 1 mEq/kgBB/menit1 mEq/kgBB/menit
PerhatianPerhatian : Jangan diberikan bila: Jangan diberikan bila
ventilasi belum adekuatventilasi belum adekuat
Natrium bikarbonatNatrium bikarbonat
59. Penghentian Resusitasi
Dipertimbangkan setelah 10 menit
upaya resusitasi adekuat tidak
didapatkan tanda-tanda kehidupan
(TAK ADA DENYUT JANTUNG & USAHA NAPAS)
Orang tua perlu dilibatkan dalam
pengambilan keputusan
60. Tindakan Setelah
Resusitasi
Pemantauan pascaresusitasi
Dekontaminasi, mencuci dan mensterilkan
alat
Membuat catatan tindakan resusitasi
Konseling pada keluarga
61. Pemantauan Pascaresusitasi
Bukan dirawat secara Rawat gabung
Pantau tanda vital : napas, jantung, kesadaran dan
produksi urin
Jaga bayi agar senantiasa hangat
Bila tersedia fasilitas, periksa kadar gula darah dan
berikan injeksi vitamin K1
Perhatian khusus diberikan pada waktu malam hari
Berikan imunisasi Hepatitis B pada saat bayi masih
dirawat dan Polio pada saat pulang
62. Kapan Harus Merujuk
Paling ideal adalah rujukan antepartum
Bila Puskesmas tidak mempunyai fasilitas lengkap
tidak memberi respons terhadap tindakan
resusitasi selama 2-3 menit
Bila Puskesmas mempunyai fasilitas lengkap dan
kemampuan melakukan pemasangan ET &
pemberian obat-obatan serta bayi tdk memberikan
respons thp tindakan resusitasi rujukan
63. Penghentian Resusitasi
Dipertimbangkan setelah 10 menit
upaya resusitasi adekuat tidak
didapatkan tanda-tanda kehidupan
(TAK ADA DENYUT JANTUNG & USAHA NAPAS)
Orang tua perlu dilibatkan dalam
pengambilan keputusan
64. Mencatat Tindakan Resusitasi
Kondisi bayi saat lahir
Tindakan yg diperlukan utk memulai pernapasan (Tahapan
resusitasi yg telah dilakukan)
Waktu antara lahir dgn memulai pernapasan
Pengamatan scr klinis selama & sesudah tindakan resusitasi
Hasil tindakan resusitasi
Bila tindakan resusitasi gagal, apa kemungkinan penyebab
kegagalan
Nama-nama tenaga kesehatan yg menangani tindakan
65. Konseling pada Keluarga
Bila resusitasi berhasil & bayi dirawat scr rawat gabung,
lakukan Konseling Pemberian ASI dini & eksklusif & Asuhan
Bayi Normal lainnya (Perawatan Neonatal Esensial)
Bila bayi memerlukan perawatan/pemantauan khusus,
konseling keluarga ttg Pemberian ASI dini & jelaskan ttg
keadaan bayi
Bila bayi sdh tdk memerlukan perawatan lagi di Puskesmas,
nasehati ibu & keluarga utk kunjungan ulang utk pemantauan
tumbuh kembang bayi selanjutnya
Bila resusitasi tdk berhasil/bayi meninggal dunia, berikan
dukungan emosional kpd keluarga
66. Pemantauan Tumbuh
Kembang
Lakukan kunjungan neontal (KN1) minimal 1 kali,
sblm bayi berumur 7 hari
Apakah pernah timbul kejang selama di rumah
Apakah pernah timbul gangguan napas : sesak
napas, retraksi, apnu
Apakah bayi minum ASI dengan baik (dpt
menghisap & menetek dgn baik)
Apakah bayi dijumpai tanda/gejala gangguan
pertumbuhan & perkembangan