SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  67
Asfiksia pada bayi baru lahir
Dr. I MADE KARDANA, Sp.A
Bagian Ilmu Kesehatan Anak
RS Sanglah / Fakultas Kedokteran
UNUD
Batasan
Kegagalan bernafas secara
spontan dan teratur segera setelah
lahir
 Kematian bayi baru
lahir (0 – 28 hari)
merupakan 2/3 dari
kematian bayi
 Kematian perinatal
(0–7 hari) merupakan
2/3 dari kematian
bayi baru lahir
 Kematian bayi (0 – 1
hari) merupakan 2/3
dari kematian
perinatal
Fenomena“duapertiga”
WHAT ? :
KECENDERUNGAN
ANGKA KEMATIAN NEONATAL, BAYI & BALITA
29
26
20
59
51
35
32
79
63
46
39
0
20
40
60
80
100
88-92 93-97 98-02 susenas 2004
AKN
AKB
AKBalita
Sumber : SDKI, 2002-2003,Susenas 2004Sumber : SDKI, 2002-2003,Susenas 2004
MDG 4:
AKB: 17/1000 KH
AKBAL: 23/1000 KH
Indikator Jumlah Kematian
Pertahun Perhari Perjam
Kematian neonatal (0-28 hari) 20/1000 KH 89.770 246 10
Kematian Bayi (0-12 bulan) 35/1000 KH 157.080 430 18
Kematian Balita (0-60 bulan) 46/1000 KH 206.580 569 24
WHAT ?
:
Prinsip dasar
Asfiksia  kematian tinggi
 27% angka kematian neonatus
Dapat terjadi selama antepartum,
intrapartum maupun post partum
Dapat mengakibatkan kecacatan
Penyebab kematian
NEONATAL  
Penyebab kematian
BAYI
BBLR 29,0  
Gangguan
perinatal 34,7
Asfiksia 27,0  
Infeksi saluran
Napas 27,6
Tetanus 9,5   Diare 9,4
Masalah
gangguan
pemberian
ASI
9,5   Kelainan
saluran cerna
4,3
Masalah
hematologi
5,6 Tetanus 3,4
Infeksi 5,4   Kelainan saraf 3,2
Lain-lain 12,7   Lain-lain 17,4
Sekitar 80-90% kematian dapat dicegah dengan teknologi sederhana yang tersedia tingkatSekitar 80-90% kematian dapat dicegah dengan teknologi sederhana yang tersedia tingkat
puskesmas dan jaringannya.puskesmas dan jaringannya.
Sekitar 10-20% kasus rujukan memerlukan biaya mahal & teknologi tinggi.Sekitar 10-20% kasus rujukan memerlukan biaya mahal & teknologi tinggi.
WHY ?
SUMBER: SKRT, 2001
Langkah promotif/preventif
Pencegahan asfiksia
- Px. Kehamilan teratur & berkualitas
- Tingkatkan status nutrisi ibu
- Manajemen persalinan baik dan benar
- Pelayanan neonatal esential
 resusitasi yang baik dan benar
Fisiologi Janin Dalam
Kandungan dan Setelah
Lahir.
Cairan dalam alveoli &
pembuluh darah yang
kontriksi sebelum lahir
Cairan
dalam
alveoli
Konstriksi
pembuluh
darah
Aliran darah melalui duktus
arteriosus & keluar dari paru-paru
sebelum lahir
Arteri
pulmonal
Duktus
arteriosus
Aorta
Cairan dalam alveoli digantikan oleh
udara
Cairan
paru-paru
janin
udara
Napas pertama Napas kedua Napas selanjutnya
Dilatasi pembuluh darah paru saat lahir
Dilatasi
Cairan dalam
alveoli
O2 dalam
alveoli
Konstriksi
Penghentian aliran melalui duktus
arteriosus setelah lahir karena darah
mengalir ke paru-paru
Penutupan duktus
arteriosus
Arteri
pulmonal
aorta
Darah yg mengandung
O2 di aorta
Perubahan FJ dan tekanan
darah selama apnu
Apnu
primer
Apnu
sekunder
Frekuensi jantung
Tekanan darah
200
150
100
0
40
20
0
Waktu
Waktu
Pernapasan megap-megap
Penyebab asfiksia
Faktor ibu
Faktor plasenta dan tali pusat
Faktor bayi
Faktor ibu
Preeklamsia dan eklamsia
APB (plasenta previa, solusio plasenta)
Partus lama/macet
Demam sebelum dan selama persalinan
Infeksi berat
Kehamilan lewat waktu (> 42 mg)
Faktor plasenta dan tali pusat
Infark plasenta
Hematum plasenta
Lilitan tali pusat
Tali pusat prolaps
Simpul tali pusat
Faktor bayi
Prematur
Air ketuban bercampur mekonium
Kelainan kongenital (pernafasan)
Persiapan Resusitasi Bayi Baru Lahir
1. Persiapan keluarga
2. Persiapan tempat
3. Persiapan alat resusitasi
4. Persiapan diri.
Menilai reaksi bayi saat lahir
Jaga tetap hangat, posisi, bersihkan jalan
napas, keringkan, rangsang, & beri O2 (bila
perlu)
Berikan ventilasi yang efektif:
Balon & sungkup
Intubasi endotrakeal
Kompresi dada
Pemberian
obat2an
Selalu
diperlukan
Lebih
jarang
diperlukan
Kadang-
kadang
 Standar Tindakan Pencegahan (The
US CDC & Prevention)
– Lindungi diri dari Produk
cairan
pasien (darah,urin, feses,
liur, muntahan)
– Sarung tangan, masker,
pelindung mata harus dipakai
– Resusitasi mouth to mouth
harus dihindari
– Kamar bersalin harus
dilengkapi balon resusitasi &
sungkup, laringoskop, pipa
endotrakeal, penghisap
mekanik & alat pelindung lain
yang dibutuhkan
RESUSITASI BAYI BARU LAHIR
Menentukan apakah bayi perluMenentukan apakah bayi perlu
resusitasiresusitasi
1. Cukup bulan ?1. Cukup bulan ?
2. Cairan amnion2. Cairan amnion
bening ?bening ?
Tanya & jawab hal-hal di bawah iniTanya & jawab hal-hal di bawah ini
3. Bernapas atau menangis ?3. Bernapas atau menangis ?
 Perhatikan dada bayiPerhatikan dada bayi
 Tidak ada usaha napasTidak ada usaha napas  perlu intervensiperlu intervensi
 Megap-megapMegap-megap  perlu intervensiperlu intervensi
4. Tonus otot ?4. Tonus otot ?
Tonus otot baik : fleksi & bergerak aktifTonus otot baik : fleksi & bergerak aktif
LANGKAH AWALLANGKAH AWAL
i. Berikan kehangatani. Berikan kehangatan
ii. Posisikan;ii. Posisikan;
bersihkan jalan napasbersihkan jalan napas
bila perlubila perlu
iii. Keringkan, rangsang,iii. Keringkan, rangsang,
reposisireposisi
30 detik
i. MEMBERIKAN KEHANGATANi. MEMBERIKAN KEHANGATAN
 Letakkan bayi di bawah alat pemancar panasLetakkan bayi di bawah alat pemancar panas
ii. POSISIKAN;ii. POSISIKAN;
BERSIHKAN JALAN NAPASBERSIHKAN JALAN NAPAS BILABILA
PERLUPERLU
 Letakkan bayi dengan kepalaLetakkan bayi dengan kepala
sedikit tengadahsedikit tengadah
 

1. Cairan amnion tak tercampur1. Cairan amnion tak tercampur
mekoniummekonium
 Tekanan negatifTekanan negatif << 100 mmHg100 mmHg
 Mulut lalu hidungMulut lalu hidung
 Penghisapan singkatPenghisapan singkat
dan lembutdan lembut
…… ii. MEMBERSIHKAN JALAN NAPASii. MEMBERSIHKAN JALAN NAPAS
CATATAN
Menurut Pedoman resusitasi yang
baru dari AAP (2005), untuk bayi
yang lahir dengan ketuban
tercampur mekonium, pengisapan
intra partum setelah kepala bayi
lahir – sebelum bahu dilahirkan
tidak lagi dilakukan secara rutin
2. Cairan amnion tercampur mekonium2. Cairan amnion tercampur mekonium
…… ii. MEMBERSIHKAN JALAN NAPASii. MEMBERSIHKAN JALAN NAPAS
iii. KERINGKAN_RANGSANG_REPOSISIiii. KERINGKAN_RANGSANG_REPOSISI
 MengeringkanMengeringkan
.... kehilangan panaskehilangan panas
merangsang napasmerangsang napas
 Rangsang taktilRangsang taktil
.... merangsang napasmerangsang napas
1.1. Menepuk/menyentilMenepuk/menyentil
telapak kakitelapak kaki
2. Menggosok punggung/2. Menggosok punggung/
perut/dada/perut/dada/
ekstremitasekstremitas
Penilaian 3 tanda:
1. Pernapasan ………….... spontan dan teratur ?spontan dan teratur ?
2. Frekuensi jantung …….. > 100 kali/menit ?…….. > 100 kali/menit ?
(hitung dalam 6 detik, kalikan 10)(hitung dalam 6 detik, kalikan 10)
3. Warna kulit …………….. kemerahan ?kemerahan ?
PENILAIAN WARNA KULITPENILAIAN WARNA KULIT
 Seluruh tubuh kemerahanSeluruh tubuh kemerahan
 Sianosis sentral vs sianosis periferSianosis sentral vs sianosis perifer
 Sianosis sentralSianosis sentral  perlu intervensiperlu intervensi
 Kadar oksigenKadar oksigen : 100%: 100%
 Aliran oksigenAliran oksigen : minimal 5 L / menit: minimal 5 L / menit
PEMBERIAN OKSIGEN ALIRAN BEBASPEMBERIAN OKSIGEN ALIRAN BEBAS
1 2 3
VENTILASI TEKANANVENTILASI TEKANAN
POSITIFPOSITIF
Balon tidak mengembang sendiri
Balon mengembang sendiriBalon mengembang sendiri
Balon Mengembang
Sendiri
Bagian2
B.M.S.:
1. Pintu masuk udara &
tempat memasang
reservoar O2
2. Pintu masuk O2
3. Pintu keluar O2
4. Susunan katup
5. Reservoar O2
6. Katup pelepas tekanan
(pop-off valve)
7. Tempat memasang
manometer (bagian ini
mungkin tidak ada)
1 6
5
2
7
3
4
S U N G K U P
Ukuran
Tepi
Bentuk

 
Kecepatan Melakukan VentilasiKecepatan Melakukan Ventilasi
40-60 kali/menit40-60 kali/menit
RemasRemas
(pompa)(pompa)
LepasLepas
(dua … tiga)(dua … tiga)
RemasRemas
(pompa)(pompa)
Bila dada tidak
mengembang
Kondisi
 Lekatan tidak
adekuat
 Jalan napas
tersumbat
 Tidak cukup
tekanan
Tindakan
• Pasang kembali sungkup ke
wajah.
• Reposisi kepala.
• Periksa sekresi, hisap bila ada
• Lakukan ventilasi dengan mulut
sedikit terbuka.
• Naikkan tekanan sampai tampak
gerakan naik turun dada yang
mudah
Melakukan ventilasi yang efektif
merupakan kunci keberhasilan
hampir semua resusitasi
neonatus
KOMPRESI DADA
POSISI PENOLONG
2 orang Penolong
Kedua ibu jari menekan tulang dada
Kedua tangan melingkari dada, jari-jari tangan
selain ibu jari menopang bagian belakang
bayi
Teknik Kompresi Dada
IBU JARI
Ujung jari tengah & jari telunjuk atau jari tengah &
jari manis dari satu tangan menekan tulang dada
Tangan yang lain menopang bagian belakang bayi
Teknik Kompresi Dada
Dua Jari
LOKASI KOMPRESI DADA
Gerakkan jariGerakkan jari
sepanjang tepisepanjang tepi
bawah iga sampaibawah iga sampai
mendapatkan sifoidmendapatkan sifoid
Letakkan ibu jari /Letakkan ibu jari /
jari-jari pada tulangjari-jari pada tulang
dada, sedikit di atasdada, sedikit di atas
sifoidsifoid
BENAR
Jari tetap
menempel di dada
SALAH
Jari terangkat
dari dada
TEKANAN KOMPRESI DADA
Kedalaman 1/3 diameter antero-posterior dada
FREKUENSI
Satu Dua Tiga Pompa
Indikasi Intubasi Endotrakea
 Terdapat mekonium & bayi mengalami depresi
 Jika VTP dengan balon & sungkup tidak efektif
 Membantu koordinasi kompresi dada & VTP
 Pemberian epinefrin untuk stimulasi FJ
 Indikasi lain:
sangat prematur & hernia diafragmatika
 IndikasiIndikasi :: Setelah VTP 30 detikSetelah VTP 30 detik dandan
VTP + kompresi dada selama 30 detikVTP + kompresi dada selama 30 detik
 FJ tetap < 60 kali/menitFJ tetap < 60 kali/menit
AsistolikAsistolik
 PersiapanPersiapan : 1 ml cairan 1:10.000: 1 ml cairan 1:10.000
 Dosis IVDosis IV : 0,1-0,3 mL/kgBB larutan 1:10.000: 0,1-0,3 mL/kgBB larutan 1:10.000
ETET : 0,3-1,0 mL/kgBB larutan 1:10.000: 0,3-1,0 mL/kgBB larutan 1:10.000
 Kecepatan pemberianKecepatan pemberian : secepat mungkin: secepat mungkin
EpinefrinEpinefrin
 IndikasiIndikasi:: Bila bayi pucat, kehilangan darah & /Bila bayi pucat, kehilangan darah & /
tak memberikan respons yang memuaskantak memberikan respons yang memuaskan
terhadap resusitasiterhadap resusitasi
Cairan yang dipakaiCairan yang dipakai: - Garam fisiologis (dianjurkan): - Garam fisiologis (dianjurkan)
-- Ringer laktatRinger laktat
-- Darah O – negatifDarah O – negatif
 DosisDosis : 10 mL/kgBB: 10 mL/kgBB
 JalurJalur : vena umbilikalis: vena umbilikalis
 KecepatanKecepatan : 5-10 menit: 5-10 menit
Cairan Penambah VolumeCairan Penambah Volume
DarahDarah
 IndikasiIndikasi : Bila dicurigai terjadi asidosis metabolik: Bila dicurigai terjadi asidosis metabolik
atau terbukti terjadi asidosis metabolikatau terbukti terjadi asidosis metabolik
 DosisDosis :: 2 mEq/kgBB (larutan 4,2 %)2 mEq/kgBB (larutan 4,2 %)
 JalurJalur : vena umbilikalis: vena umbilikalis
 KecepatanKecepatan :: << 1 mEq/kgBB/menit1 mEq/kgBB/menit
 PerhatianPerhatian : Jangan diberikan bila: Jangan diberikan bila
ventilasi belum adekuatventilasi belum adekuat
Natrium bikarbonatNatrium bikarbonat
Penghentian Resusitasi
Dipertimbangkan setelah 10 menit
upaya resusitasi adekuat tidak
didapatkan tanda-tanda kehidupan
(TAK ADA DENYUT JANTUNG & USAHA NAPAS)
Orang tua perlu dilibatkan dalam
pengambilan keputusan
Tindakan Setelah
Resusitasi
 Pemantauan pascaresusitasi
 Dekontaminasi, mencuci dan mensterilkan
alat
 Membuat catatan tindakan resusitasi
 Konseling pada keluarga
Pemantauan Pascaresusitasi
 Bukan dirawat secara Rawat gabung
 Pantau tanda vital : napas, jantung, kesadaran dan
produksi urin
 Jaga bayi agar senantiasa hangat
 Bila tersedia fasilitas, periksa kadar gula darah dan
berikan injeksi vitamin K1
 Perhatian khusus diberikan pada waktu malam hari
 Berikan imunisasi Hepatitis B pada saat bayi masih
dirawat dan Polio pada saat pulang
Kapan Harus Merujuk
 Paling ideal adalah rujukan antepartum
 Bila Puskesmas tidak mempunyai fasilitas lengkap
tidak memberi respons terhadap tindakan
resusitasi selama 2-3 menit
 Bila Puskesmas mempunyai fasilitas lengkap dan
kemampuan melakukan pemasangan ET &
pemberian obat-obatan serta bayi tdk memberikan
respons thp tindakan resusitasi  rujukan
Penghentian Resusitasi
Dipertimbangkan setelah 10 menit
upaya resusitasi adekuat tidak
didapatkan tanda-tanda kehidupan
(TAK ADA DENYUT JANTUNG & USAHA NAPAS)
Orang tua perlu dilibatkan dalam
pengambilan keputusan
Mencatat Tindakan Resusitasi
 Kondisi bayi saat lahir
 Tindakan yg diperlukan utk memulai pernapasan (Tahapan
resusitasi yg telah dilakukan)
 Waktu antara lahir dgn memulai pernapasan
 Pengamatan scr klinis selama & sesudah tindakan resusitasi
 Hasil tindakan resusitasi
 Bila tindakan resusitasi gagal, apa kemungkinan penyebab
kegagalan
 Nama-nama tenaga kesehatan yg menangani tindakan
Konseling pada Keluarga
 Bila resusitasi berhasil & bayi dirawat scr rawat gabung,
lakukan Konseling Pemberian ASI dini & eksklusif & Asuhan
Bayi Normal lainnya (Perawatan Neonatal Esensial)
 Bila bayi memerlukan perawatan/pemantauan khusus,
konseling keluarga ttg Pemberian ASI dini & jelaskan ttg
keadaan bayi
 Bila bayi sdh tdk memerlukan perawatan lagi di Puskesmas,
nasehati ibu & keluarga utk kunjungan ulang utk pemantauan
tumbuh kembang bayi selanjutnya
 Bila resusitasi tdk berhasil/bayi meninggal dunia, berikan
dukungan emosional kpd keluarga
Pemantauan Tumbuh
Kembang
Lakukan kunjungan neontal (KN1)  minimal 1 kali,
sblm bayi berumur 7 hari
 Apakah pernah timbul kejang selama di rumah
 Apakah pernah timbul gangguan napas : sesak
napas, retraksi, apnu
 Apakah bayi minum ASI dengan baik (dpt
menghisap & menetek dgn baik)
 Apakah bayi dijumpai tanda/gejala gangguan
pertumbuhan & perkembangan
Materi Pelatihan PONED - Asfiksia dan Resusitasi Bayi Baru Lahir

Contenu connexe

Tendances

Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)
Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)
Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)YonaFirdaliRanti
 
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggidpalupiw
 
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan GinekologiManajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan GinekologiDokter Tekno
 
04. slide adaptasi neonatus
04. slide adaptasi neonatus04. slide adaptasi neonatus
04. slide adaptasi neonatusJoni Iswanto
 
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAAN
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAANPEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAAN
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAANDokter Tekno
 
Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamilKelas ibu hamil
Kelas ibu hamilGepy Gbu
 
Contoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normalContoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normalWarnet Raha
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalHendrik Sutopo
 
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...Muh Saleh
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV PersalinanIndah Widi
 
02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatalJoni Iswanto
 
Jenjang Karir Bidan
Jenjang Karir BidanJenjang Karir Bidan
Jenjang Karir Bidanyantiyanti45
 
Pemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luarPemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luarRiska Ramadhana
 

Tendances (20)

Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)
Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)
Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)
 
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
 
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan GinekologiManajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
 
Soal soal ukom
Soal   soal ukomSoal   soal ukom
Soal soal ukom
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
 
04. slide adaptasi neonatus
04. slide adaptasi neonatus04. slide adaptasi neonatus
04. slide adaptasi neonatus
 
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAAN
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAANPEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAAN
PEMBERIAN MGSO4 DI RSIA BUDI KEMULIAAN
 
Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamilKelas ibu hamil
Kelas ibu hamil
 
Contoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normalContoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normal
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
 
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campakaskeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV Persalinan
 
02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal
 
Jenjang Karir Bidan
Jenjang Karir BidanJenjang Karir Bidan
Jenjang Karir Bidan
 
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulanaskeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
 
Ppt nifas
Ppt nifasPpt nifas
Ppt nifas
 
Pemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luarPemeriksaan panggul luar
Pemeriksaan panggul luar
 

Similaire à Materi Pelatihan PONED - Asfiksia dan Resusitasi Bayi Baru Lahir

Askep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru LahirAskep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru LahirAmalia Senja
 
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBLASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBLIra Aryanti
 
materi kegawatdaruratan kebidanan untuk disticia
materi kegawatdaruratan kebidanan untuk disticiamateri kegawatdaruratan kebidanan untuk disticia
materi kegawatdaruratan kebidanan untuk disticiasinarpertiwi
 
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahuMakalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahuOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahuMakalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahuWarnet Raha
 
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahuMakalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahuOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahuMakalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahuSeptian Muna Barakati
 
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptxkegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptxAtinzunikah2
 
Makalah asfiksia 3
Makalah asfiksia 3Makalah asfiksia 3
Makalah asfiksia 3Warnet Raha
 
PPT_ASFIKSIA.pptx
PPT_ASFIKSIA.pptxPPT_ASFIKSIA.pptx
PPT_ASFIKSIA.pptxfarizrafiz
 

Similaire à Materi Pelatihan PONED - Asfiksia dan Resusitasi Bayi Baru Lahir (20)

ppt asfeksia fix.pptx
ppt asfeksia fix.pptxppt asfeksia fix.pptx
ppt asfeksia fix.pptx
 
04. bbl resti
04. bbl resti04. bbl resti
04. bbl resti
 
Asfiksia
AsfiksiaAsfiksia
Asfiksia
 
Bab i8
Bab i8Bab i8
Bab i8
 
Askep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru LahirAskep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru Lahir
 
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBLASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL
 
Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA
Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA
Asfiksia AKPER PEMKAB MUNA
 
materi kegawatdaruratan kebidanan untuk disticia
materi kegawatdaruratan kebidanan untuk disticiamateri kegawatdaruratan kebidanan untuk disticia
materi kegawatdaruratan kebidanan untuk disticia
 
Adaptasi fisiologi neonatus
Adaptasi fisiologi neonatusAdaptasi fisiologi neonatus
Adaptasi fisiologi neonatus
 
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahuMakalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
 
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahuMakalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
 
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahuMakalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
 
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahuMakalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
 
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptxkegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
kegawatan-neonatus-asfiksia.pptx
 
Makalah asfiksia 3
Makalah asfiksia 3Makalah asfiksia 3
Makalah asfiksia 3
 
Askep asfiksia AKPER PEMDA MUNA
Askep asfiksia AKPER PEMDA MUNA Askep asfiksia AKPER PEMDA MUNA
Askep asfiksia AKPER PEMDA MUNA
 
PPT_ASFIKSIA.pptx
PPT_ASFIKSIA.pptxPPT_ASFIKSIA.pptx
PPT_ASFIKSIA.pptx
 
Asfiksia
AsfiksiaAsfiksia
Asfiksia
 
100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia
 
100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia100103439 makalah-asfiksia
100103439 makalah-asfiksia
 

Plus de Dayu Agung Dewi Sawitri

Materi Seminar HKN ke 50 : Obesitas dan Infertilitas
Materi Seminar HKN ke 50 : Obesitas dan Infertilitas Materi Seminar HKN ke 50 : Obesitas dan Infertilitas
Materi Seminar HKN ke 50 : Obesitas dan Infertilitas Dayu Agung Dewi Sawitri
 
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Dayu Agung Dewi Sawitri
 
Materi Workshop Diabetes Melitus untuk Dokter Umum - Practical Management of ...
Materi Workshop Diabetes Melitus untuk Dokter Umum - Practical Management of ...Materi Workshop Diabetes Melitus untuk Dokter Umum - Practical Management of ...
Materi Workshop Diabetes Melitus untuk Dokter Umum - Practical Management of ...Dayu Agung Dewi Sawitri
 
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013Dayu Agung Dewi Sawitri
 
PENGENALAN KELAS IBU HAMIL DI UPT. KESMAS TAMPAKSIRING II
PENGENALAN KELAS IBU HAMIL DI UPT. KESMAS TAMPAKSIRING IIPENGENALAN KELAS IBU HAMIL DI UPT. KESMAS TAMPAKSIRING II
PENGENALAN KELAS IBU HAMIL DI UPT. KESMAS TAMPAKSIRING IIDayu Agung Dewi Sawitri
 
KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR
KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYARKEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR
KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYARDayu Agung Dewi Sawitri
 
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR Dayu Agung Dewi Sawitri
 
PENGENALAN MATERI SPIP (SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH) DI UPT. KESMAS...
PENGENALAN MATERI SPIP (SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH) DI UPT. KESMAS...PENGENALAN MATERI SPIP (SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH) DI UPT. KESMAS...
PENGENALAN MATERI SPIP (SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH) DI UPT. KESMAS...Dayu Agung Dewi Sawitri
 
PENERAPAN PROGRAM PERKESMAS DI UPT KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALI TAHU...
PENERAPAN PROGRAM PERKESMAS DI UPT KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALI TAHU...PENERAPAN PROGRAM PERKESMAS DI UPT KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALI TAHU...
PENERAPAN PROGRAM PERKESMAS DI UPT KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALI TAHU...Dayu Agung Dewi Sawitri
 
IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN
IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN
IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN Dayu Agung Dewi Sawitri
 
Materi Pembinaan Kader Kesehatan Remaja (KKR) - KESPRO
Materi Pembinaan Kader Kesehatan Remaja (KKR) - KESPROMateri Pembinaan Kader Kesehatan Remaja (KKR) - KESPRO
Materi Pembinaan Kader Kesehatan Remaja (KKR) - KESPRODayu Agung Dewi Sawitri
 
PROFIL UPT. KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALI
PROFIL UPT. KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALIPROFIL UPT. KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALI
PROFIL UPT. KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALIDayu Agung Dewi Sawitri
 

Plus de Dayu Agung Dewi Sawitri (15)

Materi Seminar HKN ke 50 : Obesitas dan Infertilitas
Materi Seminar HKN ke 50 : Obesitas dan Infertilitas Materi Seminar HKN ke 50 : Obesitas dan Infertilitas
Materi Seminar HKN ke 50 : Obesitas dan Infertilitas
 
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
 
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter IndonesiaStandar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
 
Materi Workshop Diabetes Melitus untuk Dokter Umum - Practical Management of ...
Materi Workshop Diabetes Melitus untuk Dokter Umum - Practical Management of ...Materi Workshop Diabetes Melitus untuk Dokter Umum - Practical Management of ...
Materi Workshop Diabetes Melitus untuk Dokter Umum - Practical Management of ...
 
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis - 2013
 
PENGENALAN KELAS IBU HAMIL DI UPT. KESMAS TAMPAKSIRING II
PENGENALAN KELAS IBU HAMIL DI UPT. KESMAS TAMPAKSIRING IIPENGENALAN KELAS IBU HAMIL DI UPT. KESMAS TAMPAKSIRING II
PENGENALAN KELAS IBU HAMIL DI UPT. KESMAS TAMPAKSIRING II
 
KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR
KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYARKEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR
KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR
 
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
 
PENGENALAN MATERI SPIP (SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH) DI UPT. KESMAS...
PENGENALAN MATERI SPIP (SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH) DI UPT. KESMAS...PENGENALAN MATERI SPIP (SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH) DI UPT. KESMAS...
PENGENALAN MATERI SPIP (SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH) DI UPT. KESMAS...
 
PENERAPAN PROGRAM PERKESMAS DI UPT KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALI TAHU...
PENERAPAN PROGRAM PERKESMAS DI UPT KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALI TAHU...PENERAPAN PROGRAM PERKESMAS DI UPT KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALI TAHU...
PENERAPAN PROGRAM PERKESMAS DI UPT KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALI TAHU...
 
IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN
IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN
IMPLEMENTASI FORMULARIUM NASIONAL DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN
 
Materi Pembinaan Kader Kesehatan Remaja (KKR) - KESPRO
Materi Pembinaan Kader Kesehatan Remaja (KKR) - KESPROMateri Pembinaan Kader Kesehatan Remaja (KKR) - KESPRO
Materi Pembinaan Kader Kesehatan Remaja (KKR) - KESPRO
 
PROFIL UPT. KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALI
PROFIL UPT. KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALIPROFIL UPT. KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALI
PROFIL UPT. KESMAS TAMPAKSIRING II GIANYAR - BALI
 
Koordinasi JKN di Kabupaten Gianyar
Koordinasi JKN di Kabupaten GianyarKoordinasi JKN di Kabupaten Gianyar
Koordinasi JKN di Kabupaten Gianyar
 
Icd 10 2nd-ed_volume2
Icd 10 2nd-ed_volume2Icd 10 2nd-ed_volume2
Icd 10 2nd-ed_volume2
 

Dernier

BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...WulanNovianti7
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFRisaFatmasari
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfSuryani549935
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxUswaTulFajri
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptRaniNarti
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 

Dernier (17)

BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 

Materi Pelatihan PONED - Asfiksia dan Resusitasi Bayi Baru Lahir

  • 1. Asfiksia pada bayi baru lahir Dr. I MADE KARDANA, Sp.A Bagian Ilmu Kesehatan Anak RS Sanglah / Fakultas Kedokteran UNUD
  • 2. Batasan Kegagalan bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir
  • 3.  Kematian bayi baru lahir (0 – 28 hari) merupakan 2/3 dari kematian bayi  Kematian perinatal (0–7 hari) merupakan 2/3 dari kematian bayi baru lahir  Kematian bayi (0 – 1 hari) merupakan 2/3 dari kematian perinatal Fenomena“duapertiga” WHAT ? :
  • 4. KECENDERUNGAN ANGKA KEMATIAN NEONATAL, BAYI & BALITA 29 26 20 59 51 35 32 79 63 46 39 0 20 40 60 80 100 88-92 93-97 98-02 susenas 2004 AKN AKB AKBalita Sumber : SDKI, 2002-2003,Susenas 2004Sumber : SDKI, 2002-2003,Susenas 2004 MDG 4: AKB: 17/1000 KH AKBAL: 23/1000 KH Indikator Jumlah Kematian Pertahun Perhari Perjam Kematian neonatal (0-28 hari) 20/1000 KH 89.770 246 10 Kematian Bayi (0-12 bulan) 35/1000 KH 157.080 430 18 Kematian Balita (0-60 bulan) 46/1000 KH 206.580 569 24 WHAT ? :
  • 5. Prinsip dasar Asfiksia  kematian tinggi  27% angka kematian neonatus Dapat terjadi selama antepartum, intrapartum maupun post partum Dapat mengakibatkan kecacatan
  • 6. Penyebab kematian NEONATAL   Penyebab kematian BAYI BBLR 29,0   Gangguan perinatal 34,7 Asfiksia 27,0   Infeksi saluran Napas 27,6 Tetanus 9,5   Diare 9,4 Masalah gangguan pemberian ASI 9,5   Kelainan saluran cerna 4,3 Masalah hematologi 5,6 Tetanus 3,4 Infeksi 5,4   Kelainan saraf 3,2 Lain-lain 12,7   Lain-lain 17,4 Sekitar 80-90% kematian dapat dicegah dengan teknologi sederhana yang tersedia tingkatSekitar 80-90% kematian dapat dicegah dengan teknologi sederhana yang tersedia tingkat puskesmas dan jaringannya.puskesmas dan jaringannya. Sekitar 10-20% kasus rujukan memerlukan biaya mahal & teknologi tinggi.Sekitar 10-20% kasus rujukan memerlukan biaya mahal & teknologi tinggi. WHY ? SUMBER: SKRT, 2001
  • 7. Langkah promotif/preventif Pencegahan asfiksia - Px. Kehamilan teratur & berkualitas - Tingkatkan status nutrisi ibu - Manajemen persalinan baik dan benar - Pelayanan neonatal esential  resusitasi yang baik dan benar
  • 8. Fisiologi Janin Dalam Kandungan dan Setelah Lahir.
  • 9. Cairan dalam alveoli & pembuluh darah yang kontriksi sebelum lahir Cairan dalam alveoli Konstriksi pembuluh darah
  • 10. Aliran darah melalui duktus arteriosus & keluar dari paru-paru sebelum lahir Arteri pulmonal Duktus arteriosus Aorta
  • 11. Cairan dalam alveoli digantikan oleh udara Cairan paru-paru janin udara Napas pertama Napas kedua Napas selanjutnya
  • 12. Dilatasi pembuluh darah paru saat lahir Dilatasi Cairan dalam alveoli O2 dalam alveoli Konstriksi
  • 13. Penghentian aliran melalui duktus arteriosus setelah lahir karena darah mengalir ke paru-paru Penutupan duktus arteriosus Arteri pulmonal aorta Darah yg mengandung O2 di aorta
  • 14. Perubahan FJ dan tekanan darah selama apnu Apnu primer Apnu sekunder Frekuensi jantung Tekanan darah 200 150 100 0 40 20 0 Waktu Waktu Pernapasan megap-megap
  • 15. Penyebab asfiksia Faktor ibu Faktor plasenta dan tali pusat Faktor bayi
  • 16. Faktor ibu Preeklamsia dan eklamsia APB (plasenta previa, solusio plasenta) Partus lama/macet Demam sebelum dan selama persalinan Infeksi berat Kehamilan lewat waktu (> 42 mg)
  • 17. Faktor plasenta dan tali pusat Infark plasenta Hematum plasenta Lilitan tali pusat Tali pusat prolaps Simpul tali pusat
  • 18. Faktor bayi Prematur Air ketuban bercampur mekonium Kelainan kongenital (pernafasan)
  • 19. Persiapan Resusitasi Bayi Baru Lahir 1. Persiapan keluarga 2. Persiapan tempat 3. Persiapan alat resusitasi 4. Persiapan diri.
  • 20.
  • 21. Menilai reaksi bayi saat lahir Jaga tetap hangat, posisi, bersihkan jalan napas, keringkan, rangsang, & beri O2 (bila perlu) Berikan ventilasi yang efektif: Balon & sungkup Intubasi endotrakeal Kompresi dada Pemberian obat2an Selalu diperlukan Lebih jarang diperlukan Kadang- kadang
  • 22.
  • 23.  Standar Tindakan Pencegahan (The US CDC & Prevention) – Lindungi diri dari Produk cairan pasien (darah,urin, feses, liur, muntahan) – Sarung tangan, masker, pelindung mata harus dipakai – Resusitasi mouth to mouth harus dihindari – Kamar bersalin harus dilengkapi balon resusitasi & sungkup, laringoskop, pipa endotrakeal, penghisap mekanik & alat pelindung lain yang dibutuhkan
  • 25. Menentukan apakah bayi perluMenentukan apakah bayi perlu resusitasiresusitasi 1. Cukup bulan ?1. Cukup bulan ? 2. Cairan amnion2. Cairan amnion bening ?bening ? Tanya & jawab hal-hal di bawah iniTanya & jawab hal-hal di bawah ini
  • 26. 3. Bernapas atau menangis ?3. Bernapas atau menangis ?  Perhatikan dada bayiPerhatikan dada bayi  Tidak ada usaha napasTidak ada usaha napas  perlu intervensiperlu intervensi  Megap-megapMegap-megap  perlu intervensiperlu intervensi
  • 27. 4. Tonus otot ?4. Tonus otot ? Tonus otot baik : fleksi & bergerak aktifTonus otot baik : fleksi & bergerak aktif
  • 28. LANGKAH AWALLANGKAH AWAL i. Berikan kehangatani. Berikan kehangatan ii. Posisikan;ii. Posisikan; bersihkan jalan napasbersihkan jalan napas bila perlubila perlu iii. Keringkan, rangsang,iii. Keringkan, rangsang, reposisireposisi 30 detik
  • 29. i. MEMBERIKAN KEHANGATANi. MEMBERIKAN KEHANGATAN  Letakkan bayi di bawah alat pemancar panasLetakkan bayi di bawah alat pemancar panas
  • 30. ii. POSISIKAN;ii. POSISIKAN; BERSIHKAN JALAN NAPASBERSIHKAN JALAN NAPAS BILABILA PERLUPERLU  Letakkan bayi dengan kepalaLetakkan bayi dengan kepala sedikit tengadahsedikit tengadah
  • 32. 1. Cairan amnion tak tercampur1. Cairan amnion tak tercampur mekoniummekonium  Tekanan negatifTekanan negatif << 100 mmHg100 mmHg  Mulut lalu hidungMulut lalu hidung  Penghisapan singkatPenghisapan singkat dan lembutdan lembut …… ii. MEMBERSIHKAN JALAN NAPASii. MEMBERSIHKAN JALAN NAPAS
  • 33. CATATAN Menurut Pedoman resusitasi yang baru dari AAP (2005), untuk bayi yang lahir dengan ketuban tercampur mekonium, pengisapan intra partum setelah kepala bayi lahir – sebelum bahu dilahirkan tidak lagi dilakukan secara rutin
  • 34. 2. Cairan amnion tercampur mekonium2. Cairan amnion tercampur mekonium …… ii. MEMBERSIHKAN JALAN NAPASii. MEMBERSIHKAN JALAN NAPAS
  • 35. iii. KERINGKAN_RANGSANG_REPOSISIiii. KERINGKAN_RANGSANG_REPOSISI  MengeringkanMengeringkan .... kehilangan panaskehilangan panas merangsang napasmerangsang napas  Rangsang taktilRangsang taktil .... merangsang napasmerangsang napas 1.1. Menepuk/menyentilMenepuk/menyentil telapak kakitelapak kaki 2. Menggosok punggung/2. Menggosok punggung/ perut/dada/perut/dada/ ekstremitasekstremitas
  • 36. Penilaian 3 tanda: 1. Pernapasan ………….... spontan dan teratur ?spontan dan teratur ? 2. Frekuensi jantung …….. > 100 kali/menit ?…….. > 100 kali/menit ? (hitung dalam 6 detik, kalikan 10)(hitung dalam 6 detik, kalikan 10) 3. Warna kulit …………….. kemerahan ?kemerahan ?
  • 37. PENILAIAN WARNA KULITPENILAIAN WARNA KULIT  Seluruh tubuh kemerahanSeluruh tubuh kemerahan  Sianosis sentral vs sianosis periferSianosis sentral vs sianosis perifer  Sianosis sentralSianosis sentral  perlu intervensiperlu intervensi
  • 38.  Kadar oksigenKadar oksigen : 100%: 100%  Aliran oksigenAliran oksigen : minimal 5 L / menit: minimal 5 L / menit PEMBERIAN OKSIGEN ALIRAN BEBASPEMBERIAN OKSIGEN ALIRAN BEBAS 1 2 3
  • 41. Balon mengembang sendiriBalon mengembang sendiri
  • 42. Balon Mengembang Sendiri Bagian2 B.M.S.: 1. Pintu masuk udara & tempat memasang reservoar O2 2. Pintu masuk O2 3. Pintu keluar O2 4. Susunan katup 5. Reservoar O2 6. Katup pelepas tekanan (pop-off valve) 7. Tempat memasang manometer (bagian ini mungkin tidak ada) 1 6 5 2 7 3 4
  • 43. S U N G K U P Ukuran Tepi Bentuk   
  • 44.
  • 45. Kecepatan Melakukan VentilasiKecepatan Melakukan Ventilasi 40-60 kali/menit40-60 kali/menit RemasRemas (pompa)(pompa) LepasLepas (dua … tiga)(dua … tiga) RemasRemas (pompa)(pompa)
  • 46. Bila dada tidak mengembang Kondisi  Lekatan tidak adekuat  Jalan napas tersumbat  Tidak cukup tekanan Tindakan • Pasang kembali sungkup ke wajah. • Reposisi kepala. • Periksa sekresi, hisap bila ada • Lakukan ventilasi dengan mulut sedikit terbuka. • Naikkan tekanan sampai tampak gerakan naik turun dada yang mudah
  • 47. Melakukan ventilasi yang efektif merupakan kunci keberhasilan hampir semua resusitasi neonatus
  • 50. Kedua ibu jari menekan tulang dada Kedua tangan melingkari dada, jari-jari tangan selain ibu jari menopang bagian belakang bayi Teknik Kompresi Dada IBU JARI
  • 51. Ujung jari tengah & jari telunjuk atau jari tengah & jari manis dari satu tangan menekan tulang dada Tangan yang lain menopang bagian belakang bayi Teknik Kompresi Dada Dua Jari
  • 52. LOKASI KOMPRESI DADA Gerakkan jariGerakkan jari sepanjang tepisepanjang tepi bawah iga sampaibawah iga sampai mendapatkan sifoidmendapatkan sifoid Letakkan ibu jari /Letakkan ibu jari / jari-jari pada tulangjari-jari pada tulang dada, sedikit di atasdada, sedikit di atas sifoidsifoid
  • 53. BENAR Jari tetap menempel di dada SALAH Jari terangkat dari dada TEKANAN KOMPRESI DADA Kedalaman 1/3 diameter antero-posterior dada
  • 55. Indikasi Intubasi Endotrakea  Terdapat mekonium & bayi mengalami depresi  Jika VTP dengan balon & sungkup tidak efektif  Membantu koordinasi kompresi dada & VTP  Pemberian epinefrin untuk stimulasi FJ  Indikasi lain: sangat prematur & hernia diafragmatika
  • 56.  IndikasiIndikasi :: Setelah VTP 30 detikSetelah VTP 30 detik dandan VTP + kompresi dada selama 30 detikVTP + kompresi dada selama 30 detik  FJ tetap < 60 kali/menitFJ tetap < 60 kali/menit AsistolikAsistolik  PersiapanPersiapan : 1 ml cairan 1:10.000: 1 ml cairan 1:10.000  Dosis IVDosis IV : 0,1-0,3 mL/kgBB larutan 1:10.000: 0,1-0,3 mL/kgBB larutan 1:10.000 ETET : 0,3-1,0 mL/kgBB larutan 1:10.000: 0,3-1,0 mL/kgBB larutan 1:10.000  Kecepatan pemberianKecepatan pemberian : secepat mungkin: secepat mungkin EpinefrinEpinefrin
  • 57.  IndikasiIndikasi:: Bila bayi pucat, kehilangan darah & /Bila bayi pucat, kehilangan darah & / tak memberikan respons yang memuaskantak memberikan respons yang memuaskan terhadap resusitasiterhadap resusitasi Cairan yang dipakaiCairan yang dipakai: - Garam fisiologis (dianjurkan): - Garam fisiologis (dianjurkan) -- Ringer laktatRinger laktat -- Darah O – negatifDarah O – negatif  DosisDosis : 10 mL/kgBB: 10 mL/kgBB  JalurJalur : vena umbilikalis: vena umbilikalis  KecepatanKecepatan : 5-10 menit: 5-10 menit Cairan Penambah VolumeCairan Penambah Volume DarahDarah
  • 58.  IndikasiIndikasi : Bila dicurigai terjadi asidosis metabolik: Bila dicurigai terjadi asidosis metabolik atau terbukti terjadi asidosis metabolikatau terbukti terjadi asidosis metabolik  DosisDosis :: 2 mEq/kgBB (larutan 4,2 %)2 mEq/kgBB (larutan 4,2 %)  JalurJalur : vena umbilikalis: vena umbilikalis  KecepatanKecepatan :: << 1 mEq/kgBB/menit1 mEq/kgBB/menit  PerhatianPerhatian : Jangan diberikan bila: Jangan diberikan bila ventilasi belum adekuatventilasi belum adekuat Natrium bikarbonatNatrium bikarbonat
  • 59. Penghentian Resusitasi Dipertimbangkan setelah 10 menit upaya resusitasi adekuat tidak didapatkan tanda-tanda kehidupan (TAK ADA DENYUT JANTUNG & USAHA NAPAS) Orang tua perlu dilibatkan dalam pengambilan keputusan
  • 60. Tindakan Setelah Resusitasi  Pemantauan pascaresusitasi  Dekontaminasi, mencuci dan mensterilkan alat  Membuat catatan tindakan resusitasi  Konseling pada keluarga
  • 61. Pemantauan Pascaresusitasi  Bukan dirawat secara Rawat gabung  Pantau tanda vital : napas, jantung, kesadaran dan produksi urin  Jaga bayi agar senantiasa hangat  Bila tersedia fasilitas, periksa kadar gula darah dan berikan injeksi vitamin K1  Perhatian khusus diberikan pada waktu malam hari  Berikan imunisasi Hepatitis B pada saat bayi masih dirawat dan Polio pada saat pulang
  • 62. Kapan Harus Merujuk  Paling ideal adalah rujukan antepartum  Bila Puskesmas tidak mempunyai fasilitas lengkap tidak memberi respons terhadap tindakan resusitasi selama 2-3 menit  Bila Puskesmas mempunyai fasilitas lengkap dan kemampuan melakukan pemasangan ET & pemberian obat-obatan serta bayi tdk memberikan respons thp tindakan resusitasi  rujukan
  • 63. Penghentian Resusitasi Dipertimbangkan setelah 10 menit upaya resusitasi adekuat tidak didapatkan tanda-tanda kehidupan (TAK ADA DENYUT JANTUNG & USAHA NAPAS) Orang tua perlu dilibatkan dalam pengambilan keputusan
  • 64. Mencatat Tindakan Resusitasi  Kondisi bayi saat lahir  Tindakan yg diperlukan utk memulai pernapasan (Tahapan resusitasi yg telah dilakukan)  Waktu antara lahir dgn memulai pernapasan  Pengamatan scr klinis selama & sesudah tindakan resusitasi  Hasil tindakan resusitasi  Bila tindakan resusitasi gagal, apa kemungkinan penyebab kegagalan  Nama-nama tenaga kesehatan yg menangani tindakan
  • 65. Konseling pada Keluarga  Bila resusitasi berhasil & bayi dirawat scr rawat gabung, lakukan Konseling Pemberian ASI dini & eksklusif & Asuhan Bayi Normal lainnya (Perawatan Neonatal Esensial)  Bila bayi memerlukan perawatan/pemantauan khusus, konseling keluarga ttg Pemberian ASI dini & jelaskan ttg keadaan bayi  Bila bayi sdh tdk memerlukan perawatan lagi di Puskesmas, nasehati ibu & keluarga utk kunjungan ulang utk pemantauan tumbuh kembang bayi selanjutnya  Bila resusitasi tdk berhasil/bayi meninggal dunia, berikan dukungan emosional kpd keluarga
  • 66. Pemantauan Tumbuh Kembang Lakukan kunjungan neontal (KN1)  minimal 1 kali, sblm bayi berumur 7 hari  Apakah pernah timbul kejang selama di rumah  Apakah pernah timbul gangguan napas : sesak napas, retraksi, apnu  Apakah bayi minum ASI dengan baik (dpt menghisap & menetek dgn baik)  Apakah bayi dijumpai tanda/gejala gangguan pertumbuhan & perkembangan