SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
Gunung Berapi
      Kelompok 3
   Adela Sharfina H.
  Deanda Dewindaru
 Ervina Agustrianawati
   Shintya Novelia E.

       Kelas XI IS 1
      SMAN 1 Bekasi
          2010
Definisi Gunung Berapi
• Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat
   didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam
   wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di
   bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan
   hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.

• Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena
   pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau
   gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai
   musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di
   daerah Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah yang populer sebagai Bledug Kuwu.
JENIS GUNUNG BERAPI BERDASARKAN
BENTUKNYA
   Stratovolcano
    Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-
    ubah sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis
    dari beberapa jenis batuan.
   Perisai
    Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih
    cair
   Cinder Cone
    Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan
    vulkanik menyebar di sekeliling gunung
   Kaldera
    Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat
    yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan
Klasifikasi gunung berapi di Indonesia
• Gunung api Tipe A : tercatat pernah mengalami erupsi
  magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600.

• Gunung api Tipe B : sesudah tahun 1600 belum tercatat lagi
  mengadakan erupsi magmatik namun masih
  memperlihatkan gejala kegiatan vulkanik seperti kegiatan
  solfatara.

• Gunung api Tipe C : sejarah erupsinya tidak diketahui dalam
  catatan manusia, namun masih terdapat tanda-tanda
  kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola
  pada tingkah lemah.
Proses Terjadinya Gunung
1.   Akumulasi sedimen: lapisan lapisan sedimen dan batuan vulkanik
     menumpuk sampai kedalaman beberapa kilometer.
2.   Perubahan bentuk batuan dan pengangkatan kerak bumi:sedimen
     yang terbentuk tadi mengalami deformasi karena adanya gaya
     kompresi akibat tumbukan antar lempeng-lempeng tektonik.
3.   Pengangkatan kerak bumi akibat gerakan blok sesar: tumbukan
     antar lempeng akan mengangkat sebagian kerak bumi sebagai
     lipatan lebih tinggi dari sekitarnya sehingga terbentuk gunung.
     Sedangkan jika terjadi gaya tegangan atau tarikan antar lempeng
     maka akan terbentuk graben (lembah)
SKEMA PROSES TERJADINYA
 PEGUNUNGAN HIMALAYA
           Sebelum      terbentuk   pegunungan
           Himalaya ,terjadi gerakan lempeng
           India ke arah lempeng Eurasia.
           Lempeng India merupakan komposisi
           batuan yang sangat tua 2-2,5 milyar
           tahun.
           Titik referensi yang berwarna kotak
           kuning masih berada dibawah.
           Setelah mengalami proses tumbukan
           yang lama antara dua lempeng
           tersebut maka sebagian dari tepi
           lempeng India terangkat dimana
           terlihat kotak kuning berubah posisi
           ke tempat yang lebih tinggi. Sehingga
           terbentuklah pegunungan Himalaya
           saat                              ini.
Kulit bumi yang sebelumnya
dalam                    kondisi
seimbang,     mendapat      gaya
tektonik yang saling berlawanan
arah (gaya regangan) akibat
desakan panas ke atas, sehingga
menimbulkan              retakan
(cracking).
Proses tektonik ini berlangsung
terus menerus dalam jangka
waktu geologi yang cukup lama.
Blok yang retak menjadi turun
akibat gaya tarik gaya berat
sehingga              terbentuk.
Rangkaian Gunung-Gunung di Muka
             Bumi




 Sistem rangkaian jalur pegunungan di bumi meliputi Pegunungan
 Cordillera,         Amerika           Utara,         Pegunungan
 Andes, Alpin, Ural, Appalache, Himalaya, Caledonia dan Tasmania.
 Gambar di atas menunjukkan Peta Rangkaian Gunung-Gunung di
 Bumi.
Tingkat Isyarat Gunung Berapi Di
                Indonesia
Status        Makna                           Tindakan

                Menandakan           gunung      Wilayah yang terancam
                berapi yang segera atau          bahaya direkomendasikan
                sedang meletus atau ada          untuk dikosongkan
                keadaan     kritis     yang
                                                 Koordinasi      dilakukan
                menimbulkan bencana
                                                 secara harian
AWAS            Letusan        pembukaan
                                                 Piket penuh
                dimulai dengan abu dan
                asap

                Letusan berpeluang terjadi
                dalam waktu 24 jam
Menandakan                 gunung     Sosialisasi   di    wilayah
        berapi       yang          sedang     terancam
        bergerak ke arah letusan
                                              Penyiapan sarana darurat
        atau menimbulkan bencana
                                              Koordinasi harian
        Peningkatan                intensif
        kegiatan seismik                      Piket penuh

        Semua data menunjukkan
        bahwa        aktivitas       dapat
        segera berlanjut ke letusan
SIAGA
        atau menuju pada keadaan
        yang dapat menimbulkan
        bencana

        Jika      tren      peningkatan
        berlanjut,       letusan     dapat
        terjadi    dalam      waktu      2
        minggu
Ada    aktivitas    apa   pun    Penyuluhan/sosialisasi
          bentuknya
                                           Penilaian bahaya
          Terdapat kenaikan aktivitas di
                                           Pengecekan sarana
          atas level normal
                                           Pelaksanaan piket terbatas
          Peningkatan aktivitas seismik
WASPADA
          dan kejadian vulkanis lainnya

          Sedikit perubahan aktivitas
          yang     diakibatkan      oleh
          aktivitas magma, tektonik dan
          hidrotermal
          Tidak ada gejala aktivitas       Pengamatan rutin

NORMAL    tekanan magma
                                           Survei dan penyelidikan
          Level aktivitas dasar
Bahaya gunung berapi
•   Bahaya Utama
    1.   Awan Panas, merupakan campuran material letusan antara gas dan
         bebatuan (segala ukuran) terdorong ke bawah akibat densitas yang tinggi
         dan merupakan adonan yang jenuh menggulung secara turbulensi bagaikan
         gunung awan yang menyusuri lereng
    2.   Lontaran Material (pijar),terjadi ketika letusan (magmatik) berlangsung
    3.   Hujan Abu lebat, terjadi ketika letusan gunung api sedang berlangsung
         Karena ukurannya yang halus, material ini akan sangat berbahaya bagi
         pernafasan, mata, pencemaran air tanah
    4.   Lava, merupakan magma yang mencapai permukaan, sifatnya liquid (cairan
         kental dan bersuhu tinggi, antara 700 – 12000 C. Karena cair, maka lava
         umumnya mengalir mengikuti lereng dan membakar apa saja yang dilaluinya
    5.   Gas Racun, muncul tidak selalu didahului oleh letusan gunung api sebab gas
         ini dapat keluar melalui rongga-rongga ataupun rekahan-rekahan yang
         terdapat di daerah gunung api.
    6.   Tsunami, umumnya dapat terjadi pada gunung api pulau, dimana saat
         letusan terjadi material-material akan memberikan energi yang besar untuk
         mendorong air laut ke arah pantai sehingga terjadi gelombang tsunami
• Bahaya Ikatan

  Bahaya ikutan letusan gunung api adalah bahaya yang terjadi setelah
  proses peletusan berlangsung. Bila suatu gunung api meletus akan terjadi
  penumpukan material dalam berbagai ukuran di puncak dan lereng bagian
  atas. Pada saat musim hujan tiba, sebagian material tersebut akan
  terbawa oleh air hujan dan tercipta adonan lumpur turun ke lembah
  sebagai banjir bebatuan, banjir tersebut disebut lahar.
Solusi
Persiapan Dalam Menghadapi Letusan Gunung Merapi
• Mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk
   mengungsi.
• Membuat perencanaan penanganan bencana.
• Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan.
• Mempersiapkan kebutuhan dasar

Jika Terjadi Letusan Gunung Berapi
• Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah
    aliran lahar.
• Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas. Persiapkan
    diri untuk kemungkinan bencana susulan.
• Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan panjang,
    celana panjang, topi dan lainnya.
• Jangan memakai lensa kontak.
• Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung
• Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua
    belah tangan.
Setelah Terjadi Letusan Gunung Berapi

•   Jauhi wilayah yang terkena hujan abu

•   Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau
    meruntuhkan atap bangunan.

•   Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa
    merusak mesin
MITIGASI BENCANA GUNUNG BERAPI
1.   Pemantauan, aktivitas gunung api dipantau selama 24 jam menggunakan
     alat pencatat gempa (seismograf).
2.   Tanggap Darurat, tindakan yang dilakukan oleh DVMBG ketika terjadi
     peningkatan aktivitas gunung berapi, antara lain mengevaluasi laporan
     dan data, membentuk tim Tanggap Darurat, mengirimkan tim ke lokasi,
     melakukan pemeriksaan secara terpadu.
3.   Pemetaan, Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung berapi dapat
     menjelaskan jenis dan sifat bahaya gunung berapi, daerah rawan
     bencana, arah penyelamatan diri, lokasi pengungsian, dan pos
     penanggulangan bencana.
4.   Penyelidikan gunung berapi menggunakan metoda Geologi, Geofisika,
     dan Geokimia
5.   Sosialisasi, petugas melakukan sosialisasi kepada Pemerintah Daerah
     serta masyarakat terutama yang tinggal di sekitar gunung berapi. Bentuk
     sosialisasi dapat berupa pengiriman informasi kepada Pemda dan
     penyuluhan langsung kepada masyarakat.
Kerusakan Akibat Gunung Meletus
• Gas vulkanik adalah gas-gas yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunung
  api antara lain Karbon Monoksida (CO), Karbon Dioksida (CO2), Hidrogen
  Sulfida (H2S), Sulfur Dioksida (SO2) dan Nitrogen (N2) yang
  membahayakan bagi manusia. Lava adalah cairan magma bersuhu sangat
  tinggi yang mengalir ke permukaan melalui kawah gunung api. Lava encer
  mampu mengalir jauh dari sumbernya mengikuti sungai atau lembah yang
  ada, sedangkan lava kental mengalir tidak jauh dari sumbernya.
• Lahar juga merupakan salah satu ancaman bagi masyarakat sekitar
  Gunung Merapi. Ancaman lahar telah terjadi pada letusan Gunung Merapi
  pada tahun 1994 dan 2006. Lahar adalah banjir bandang di lereng gunung
  yang terdiri dari campuran bahan vulkanik berukuran lempung sampai
  bongkah. Lahar dapat berupa lahar panas atau lahar dingin. Lahar panas
  berasal dari letusan gunung api yang memiliki danau kawah, dimana air
  danau menjadi panas kemudian bercampur dengan material letusan dan
  keluar dari mulut gunung. Lahar dingin atau lahar hujan terjadi karena
  percampuran material letusan dengan air hujan di sekitar gunung yang
  kemudian membuat lumpur kental dan mengalir dari lereng gunung.
  Lumpur ini bisa panas atau dingin
• Awan panas (wedhus gembel) adalah hasil letusan gunung api yang paling
  berbahaya karena tidak ada cara untuk menyelamatkan diri dari awan
  panas tersebut kecuali melakukan evakuasi sebelum gunung meletusAwan
  panas hembusan adalah awan dari material letusan kecil yang
  panas, dihembuskan angin dengan kecepatan mencapai 90 km per jam.
  Awan panas jatuhan adalah awan dari material letusan panas besar dan
  kecil yang dilontarkan ke atas oleh kekuatan letusan yang besar. Material
  berukuran besar akan jatuh di sekitar puncak sedangkan yang halus akan
  jatuh mencapai puluhan, ratusan bahkan ribuan kilometer dari puncak
  karena pengaruh hembusan angin. Awan panas dapat mengakibatkan luka
  bakar pada bagian tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau
  kaki, dan juga menyebabkan sesak napas sampai tidak bisa bernapas.
  Bahkan pada letusan tahun 2006, awan panas telah merenggut dua
  korban jiwa di Kaliadem.
• Abu Letusan gunung api adalah material letusan yang sangat halus. Karena
  hembusan angin dampaknya bisa dirasakan ratusan kilometer jauhnya.
  Pada letusan besar seperti pernah terjadi di Gunung Krakatau, abu yang
  dihasilkan bahkan menutupi sinar matahasi sampai berminggu-minggu.
Kerusakan Letusan Gunung Api
Letusan gunung api dapat menyemburkan lava, lahar, material-
material padat berbagai bentuk dan ukuran, uap panas, serta debu-
debu vulkanis. Selain itu, letusan gunung api selalu disertai dengan
adanya gempa bumi lokal yang disebut dengan gempa vulkanik.
Aliran lava dan uap panas dapat mematikan semua bentuk
kehidupan yang dilaluinya, sedangkan aliran lahar dingin dapat
menghanyutkan lapisan permukaan tanah dan menimbulkan
longsor lahan. Uap belerang yang keluar dari pori-pori tanah
dapat mencemari tanah dan air karena dapat meningkatkan
kadar asam air dan tanah.
Debu-debu vulkanis sangat berbahaya bila terhirup oleh makhluk hidup
(khususnya manusia dan hewan), hal ini dikarenakan debu-debu vulkanis
mengandung kadar silika (Si) yang sangat tinggi, sedangkan debu-debu
vulkanis yang menempel di dedaunan tidak dapat hilang dengan sendirinya.
Hal ini menyebabkan tumbuhan tidak bisa melakukan fotosintesis sehingga
lambat laun akan mati. Dampak letusan gunung memerlukan waktu
bertahun-tahun untuk dapat kembali normal. Lama tidaknya waktu untuk
kembali ke kondisi normal tergantung pada kekuatan ledakan dan tingkat
kerusakan yang ditimbulkan. Akan tetapi, setelah kembali ke kondisi
normal, maka daerah tersebut akan menjadi daerah yang subur karena
mengalami proses peremajaan tanah.

Contenu connexe

Tendances

Geografi- Tenaga Eksogen & Endogen
Geografi- Tenaga Eksogen & EndogenGeografi- Tenaga Eksogen & Endogen
Geografi- Tenaga Eksogen & EndogenIchi Debbora
 
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal VulkanikLaporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik'Oke Aflatun'
 
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstoneResume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone'Oke Aflatun'
 
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)Verani Nurizki
 
Makalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses GeomorfologiMakalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses Geomorfologironimputra
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)Nurul Afdal Haris
 
Power point gunung meletus
Power point gunung meletusPower point gunung meletus
Power point gunung meletusAry Kenedi
 
Mitigasi bencana kelompok 6
Mitigasi bencana kelompok 6Mitigasi bencana kelompok 6
Mitigasi bencana kelompok 6Aar Riana
 
Lipatan dan Patahan
Lipatan dan PatahanLipatan dan Patahan
Lipatan dan PatahanEva Susanti
 

Tendances (20)

Presentasi lempeng tektonik
Presentasi lempeng tektonikPresentasi lempeng tektonik
Presentasi lempeng tektonik
 
Power point lapisan atmosfer
Power point lapisan atmosferPower point lapisan atmosfer
Power point lapisan atmosfer
 
Geografi- Tenaga Eksogen & Endogen
Geografi- Tenaga Eksogen & EndogenGeografi- Tenaga Eksogen & Endogen
Geografi- Tenaga Eksogen & Endogen
 
Bilangan Formzahl
Bilangan FormzahlBilangan Formzahl
Bilangan Formzahl
 
Basic Gempa Bumi.pptx
Basic Gempa Bumi.pptxBasic Gempa Bumi.pptx
Basic Gempa Bumi.pptx
 
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal VulkanikLaporan Pembentukan Asal Vulkanik
Laporan Pembentukan Asal Vulkanik
 
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstoneResume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
 
Presentasi gempa bumi
Presentasi gempa bumiPresentasi gempa bumi
Presentasi gempa bumi
 
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
 
Makalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses GeomorfologiMakalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses Geomorfologi
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara)
 
Power point gunung meletus
Power point gunung meletusPower point gunung meletus
Power point gunung meletus
 
Seisme
SeismeSeisme
Seisme
 
Contoh makalah pemanasan global
Contoh makalah pemanasan globalContoh makalah pemanasan global
Contoh makalah pemanasan global
 
Mitigasi bencana kelompok 6
Mitigasi bencana kelompok 6Mitigasi bencana kelompok 6
Mitigasi bencana kelompok 6
 
Perubahan iklim
Perubahan iklimPerubahan iklim
Perubahan iklim
 
gempa bumi
 gempa bumi gempa bumi
gempa bumi
 
Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
 
Lipatan dan Patahan
Lipatan dan PatahanLipatan dan Patahan
Lipatan dan Patahan
 
Tenaga eksogen
Tenaga eksogenTenaga eksogen
Tenaga eksogen
 

En vedette

Kejadian gunung berapi
Kejadian gunung berapiKejadian gunung berapi
Kejadian gunung berapiZulhazmi Majid
 
Gempa bumi, Tsunami, dan Gunung Berapi
Gempa bumi, Tsunami, dan Gunung BerapiGempa bumi, Tsunami, dan Gunung Berapi
Gempa bumi, Tsunami, dan Gunung BerapiAvidia Sarasvati
 
Gunung Berapi (Volcanoes)
Gunung Berapi (Volcanoes)Gunung Berapi (Volcanoes)
Gunung Berapi (Volcanoes)NaNa Andriana
 
Presentasi tentang Gempa Bumi
Presentasi tentang Gempa BumiPresentasi tentang Gempa Bumi
Presentasi tentang Gempa Bumiachel
 
Sistem gunung lipat
Sistem gunung lipatSistem gunung lipat
Sistem gunung lipathusnuzan84
 
Geografi gempa bumi
Geografi gempa bumiGeografi gempa bumi
Geografi gempa bumiLia Melinda
 
Mitigasi bencana gunung api
Mitigasi bencana gunung apiMitigasi bencana gunung api
Mitigasi bencana gunung apigpr123456
 
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPIKelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPINanda Reda
 
Geografi alam sekitar fizikal
Geografi alam sekitar fizikalGeografi alam sekitar fizikal
Geografi alam sekitar fizikalHilmi Ahmad
 
Gempa bumi, tsunami dan gunung berapi
Gempa bumi, tsunami dan gunung berapiGempa bumi, tsunami dan gunung berapi
Gempa bumi, tsunami dan gunung berapibellarizkian
 
Gelinciran
GelinciranGelinciran
Gelinciranharalhaj
 
Bencana alam dan penanggulangannya
Bencana alam dan penanggulangannya Bencana alam dan penanggulangannya
Bencana alam dan penanggulangannya Robby Yumendra
 

En vedette (20)

Kejadian gunung berapi
Kejadian gunung berapiKejadian gunung berapi
Kejadian gunung berapi
 
Gempa bumi, Tsunami, dan Gunung Berapi
Gempa bumi, Tsunami, dan Gunung BerapiGempa bumi, Tsunami, dan Gunung Berapi
Gempa bumi, Tsunami, dan Gunung Berapi
 
Gunung Berapi (Volcanoes)
Gunung Berapi (Volcanoes)Gunung Berapi (Volcanoes)
Gunung Berapi (Volcanoes)
 
Presentasi tentang Gempa Bumi
Presentasi tentang Gempa BumiPresentasi tentang Gempa Bumi
Presentasi tentang Gempa Bumi
 
Sistem gunung lipat
Sistem gunung lipatSistem gunung lipat
Sistem gunung lipat
 
BAB GUNUNG BERAPI
BAB GUNUNG BERAPIBAB GUNUNG BERAPI
BAB GUNUNG BERAPI
 
Geografi gempa bumi
Geografi gempa bumiGeografi gempa bumi
Geografi gempa bumi
 
Mitigasi bencana gunung api
Mitigasi bencana gunung apiMitigasi bencana gunung api
Mitigasi bencana gunung api
 
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPIKelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
 
Geografi alam sekitar fizikal
Geografi alam sekitar fizikalGeografi alam sekitar fizikal
Geografi alam sekitar fizikal
 
Gempa bumi, tsunami dan gunung berapi
Gempa bumi, tsunami dan gunung berapiGempa bumi, tsunami dan gunung berapi
Gempa bumi, tsunami dan gunung berapi
 
Gelinciran
GelinciranGelinciran
Gelinciran
 
Gunung Berapi
Gunung BerapiGunung Berapi
Gunung Berapi
 
PRESENTASI IPA (GEMPA BUMI)
PRESENTASI IPA (GEMPA BUMI)PRESENTASI IPA (GEMPA BUMI)
PRESENTASI IPA (GEMPA BUMI)
 
Vulkanisme
VulkanismeVulkanisme
Vulkanisme
 
Bencana alam dan penanggulangannya
Bencana alam dan penanggulangannya Bencana alam dan penanggulangannya
Bencana alam dan penanggulangannya
 
Tsunami powerpoint
Tsunami powerpointTsunami powerpoint
Tsunami powerpoint
 
Lapisan atmosfer
Lapisan atmosfer Lapisan atmosfer
Lapisan atmosfer
 
Struktur Lapisan Bumi
Struktur Lapisan BumiStruktur Lapisan Bumi
Struktur Lapisan Bumi
 
Gunung berapi
Gunung berapiGunung berapi
Gunung berapi
 

Similaire à Gunung berapi

Gunung ber api
Gunung ber apiGunung ber api
Gunung ber apiyudamlaran
 
Gunung Api dan Tektonisme
Gunung Api dan TektonismeGunung Api dan Tektonisme
Gunung Api dan TektonismeDwi Rahmayana
 
Gunung_Meletus.pptx
Gunung_Meletus.pptxGunung_Meletus.pptx
Gunung_Meletus.pptxEgaSaputra22
 
Pencemaran lingkungan akibat letusan gunung api
Pencemaran lingkungan akibat letusan gunung apiPencemaran lingkungan akibat letusan gunung api
Pencemaran lingkungan akibat letusan gunung apiamythafp
 
Propsal geografi gunung meletus
Propsal geografi gunung meletusPropsal geografi gunung meletus
Propsal geografi gunung meletustathian net
 
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptxJENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptxabqary1107
 
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptxJENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptxdesyomaolidya
 
Geografi lintas minat X MIA 2 - 2013/2014
Geografi lintas minat  X MIA 2 - 2013/2014Geografi lintas minat  X MIA 2 - 2013/2014
Geografi lintas minat X MIA 2 - 2013/2014Okky Silvi
 
Belajar tentang manajemen kawasan rawan bencana gunung berapi
Belajar tentang manajemen kawasan rawan bencana gunung berapiBelajar tentang manajemen kawasan rawan bencana gunung berapi
Belajar tentang manajemen kawasan rawan bencana gunung berapihelmut simamora
 
GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)
GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)
GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)danurifqi
 

Similaire à Gunung berapi (20)

Gunung ber api
Gunung ber apiGunung ber api
Gunung ber api
 
Gunung Api dan Tektonisme
Gunung Api dan TektonismeGunung Api dan Tektonisme
Gunung Api dan Tektonisme
 
Gunung_Meletus.pptx
Gunung_Meletus.pptxGunung_Meletus.pptx
Gunung_Meletus.pptx
 
Gunung Meletus elf.pptx
Gunung Meletus elf.pptxGunung Meletus elf.pptx
Gunung Meletus elf.pptx
 
Pencemaran lingkungan akibat letusan gunung api
Pencemaran lingkungan akibat letusan gunung apiPencemaran lingkungan akibat letusan gunung api
Pencemaran lingkungan akibat letusan gunung api
 
Gunung meletus
Gunung meletusGunung meletus
Gunung meletus
 
Gunung meletus
Gunung meletusGunung meletus
Gunung meletus
 
Propsal geografi gunung meletus
Propsal geografi gunung meletusPropsal geografi gunung meletus
Propsal geografi gunung meletus
 
GEOGRAFI
GEOGRAFIGEOGRAFI
GEOGRAFI
 
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptxJENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
 
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptxJENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
JENIS DAN INDIKATOR BENCANA-Presentasi 2 OK.pptx
 
Geografi lintas minat X MIA 2 - 2013/2014
Geografi lintas minat  X MIA 2 - 2013/2014Geografi lintas minat  X MIA 2 - 2013/2014
Geografi lintas minat X MIA 2 - 2013/2014
 
Belajar tentang manajemen kawasan rawan bencana gunung berapi
Belajar tentang manajemen kawasan rawan bencana gunung berapiBelajar tentang manajemen kawasan rawan bencana gunung berapi
Belajar tentang manajemen kawasan rawan bencana gunung berapi
 
Volcanology
VolcanologyVolcanology
Volcanology
 
Laporan museum merapi
Laporan museum merapiLaporan museum merapi
Laporan museum merapi
 
Gunung meletus
Gunung meletusGunung meletus
Gunung meletus
 
Gunung berapi
Gunung berapiGunung berapi
Gunung berapi
 
Gunung berapi
Gunung berapiGunung berapi
Gunung berapi
 
Gunung berapi
Gunung berapiGunung berapi
Gunung berapi
 
GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)
GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)
GEOGRAFI (BENTUK MUKA BUMI- TENAGA ENDOGEN)
 

Dernier

PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxRIMA685626
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 

Dernier (20)

PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 

Gunung berapi

  • 1. Gunung Berapi Kelompok 3 Adela Sharfina H. Deanda Dewindaru Ervina Agustrianawati Shintya Novelia E. Kelas XI IS 1 SMAN 1 Bekasi 2010
  • 2. Definisi Gunung Berapi • Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus. • Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah yang populer sebagai Bledug Kuwu.
  • 3. JENIS GUNUNG BERAPI BERDASARKAN BENTUKNYA  Stratovolcano Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah- ubah sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan.  Perisai Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair  Cinder Cone Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling gunung  Kaldera Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan
  • 4. Klasifikasi gunung berapi di Indonesia • Gunung api Tipe A : tercatat pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600. • Gunung api Tipe B : sesudah tahun 1600 belum tercatat lagi mengadakan erupsi magmatik namun masih memperlihatkan gejala kegiatan vulkanik seperti kegiatan solfatara. • Gunung api Tipe C : sejarah erupsinya tidak diketahui dalam catatan manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkah lemah.
  • 5. Proses Terjadinya Gunung 1. Akumulasi sedimen: lapisan lapisan sedimen dan batuan vulkanik menumpuk sampai kedalaman beberapa kilometer. 2. Perubahan bentuk batuan dan pengangkatan kerak bumi:sedimen yang terbentuk tadi mengalami deformasi karena adanya gaya kompresi akibat tumbukan antar lempeng-lempeng tektonik. 3. Pengangkatan kerak bumi akibat gerakan blok sesar: tumbukan antar lempeng akan mengangkat sebagian kerak bumi sebagai lipatan lebih tinggi dari sekitarnya sehingga terbentuk gunung. Sedangkan jika terjadi gaya tegangan atau tarikan antar lempeng maka akan terbentuk graben (lembah)
  • 6. SKEMA PROSES TERJADINYA PEGUNUNGAN HIMALAYA Sebelum terbentuk pegunungan Himalaya ,terjadi gerakan lempeng India ke arah lempeng Eurasia. Lempeng India merupakan komposisi batuan yang sangat tua 2-2,5 milyar tahun. Titik referensi yang berwarna kotak kuning masih berada dibawah. Setelah mengalami proses tumbukan yang lama antara dua lempeng tersebut maka sebagian dari tepi lempeng India terangkat dimana terlihat kotak kuning berubah posisi ke tempat yang lebih tinggi. Sehingga terbentuklah pegunungan Himalaya saat ini.
  • 7. Kulit bumi yang sebelumnya dalam kondisi seimbang, mendapat gaya tektonik yang saling berlawanan arah (gaya regangan) akibat desakan panas ke atas, sehingga menimbulkan retakan (cracking). Proses tektonik ini berlangsung terus menerus dalam jangka waktu geologi yang cukup lama. Blok yang retak menjadi turun akibat gaya tarik gaya berat sehingga terbentuk.
  • 8. Rangkaian Gunung-Gunung di Muka Bumi Sistem rangkaian jalur pegunungan di bumi meliputi Pegunungan Cordillera, Amerika Utara, Pegunungan Andes, Alpin, Ural, Appalache, Himalaya, Caledonia dan Tasmania. Gambar di atas menunjukkan Peta Rangkaian Gunung-Gunung di Bumi.
  • 9. Tingkat Isyarat Gunung Berapi Di Indonesia Status Makna Tindakan Menandakan gunung Wilayah yang terancam berapi yang segera atau bahaya direkomendasikan sedang meletus atau ada untuk dikosongkan keadaan kritis yang Koordinasi dilakukan menimbulkan bencana secara harian AWAS Letusan pembukaan Piket penuh dimulai dengan abu dan asap Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam
  • 10. Menandakan gunung Sosialisasi di wilayah berapi yang sedang terancam bergerak ke arah letusan Penyiapan sarana darurat atau menimbulkan bencana Koordinasi harian Peningkatan intensif kegiatan seismik Piket penuh Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan SIAGA atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu
  • 11. Ada aktivitas apa pun Penyuluhan/sosialisasi bentuknya Penilaian bahaya Terdapat kenaikan aktivitas di Pengecekan sarana atas level normal Pelaksanaan piket terbatas Peningkatan aktivitas seismik WASPADA dan kejadian vulkanis lainnya Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma, tektonik dan hidrotermal Tidak ada gejala aktivitas Pengamatan rutin NORMAL tekanan magma Survei dan penyelidikan Level aktivitas dasar
  • 12. Bahaya gunung berapi • Bahaya Utama 1. Awan Panas, merupakan campuran material letusan antara gas dan bebatuan (segala ukuran) terdorong ke bawah akibat densitas yang tinggi dan merupakan adonan yang jenuh menggulung secara turbulensi bagaikan gunung awan yang menyusuri lereng 2. Lontaran Material (pijar),terjadi ketika letusan (magmatik) berlangsung 3. Hujan Abu lebat, terjadi ketika letusan gunung api sedang berlangsung Karena ukurannya yang halus, material ini akan sangat berbahaya bagi pernafasan, mata, pencemaran air tanah 4. Lava, merupakan magma yang mencapai permukaan, sifatnya liquid (cairan kental dan bersuhu tinggi, antara 700 – 12000 C. Karena cair, maka lava umumnya mengalir mengikuti lereng dan membakar apa saja yang dilaluinya 5. Gas Racun, muncul tidak selalu didahului oleh letusan gunung api sebab gas ini dapat keluar melalui rongga-rongga ataupun rekahan-rekahan yang terdapat di daerah gunung api. 6. Tsunami, umumnya dapat terjadi pada gunung api pulau, dimana saat letusan terjadi material-material akan memberikan energi yang besar untuk mendorong air laut ke arah pantai sehingga terjadi gelombang tsunami
  • 13. • Bahaya Ikatan Bahaya ikutan letusan gunung api adalah bahaya yang terjadi setelah proses peletusan berlangsung. Bila suatu gunung api meletus akan terjadi penumpukan material dalam berbagai ukuran di puncak dan lereng bagian atas. Pada saat musim hujan tiba, sebagian material tersebut akan terbawa oleh air hujan dan tercipta adonan lumpur turun ke lembah sebagai banjir bebatuan, banjir tersebut disebut lahar.
  • 14. Solusi Persiapan Dalam Menghadapi Letusan Gunung Merapi • Mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk mengungsi. • Membuat perencanaan penanganan bencana. • Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan. • Mempersiapkan kebutuhan dasar Jika Terjadi Letusan Gunung Berapi • Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar. • Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas. Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan. • Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya. • Jangan memakai lensa kontak. • Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung • Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan.
  • 15. Setelah Terjadi Letusan Gunung Berapi • Jauhi wilayah yang terkena hujan abu • Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan. • Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin
  • 16. MITIGASI BENCANA GUNUNG BERAPI 1. Pemantauan, aktivitas gunung api dipantau selama 24 jam menggunakan alat pencatat gempa (seismograf). 2. Tanggap Darurat, tindakan yang dilakukan oleh DVMBG ketika terjadi peningkatan aktivitas gunung berapi, antara lain mengevaluasi laporan dan data, membentuk tim Tanggap Darurat, mengirimkan tim ke lokasi, melakukan pemeriksaan secara terpadu. 3. Pemetaan, Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung berapi dapat menjelaskan jenis dan sifat bahaya gunung berapi, daerah rawan bencana, arah penyelamatan diri, lokasi pengungsian, dan pos penanggulangan bencana. 4. Penyelidikan gunung berapi menggunakan metoda Geologi, Geofisika, dan Geokimia 5. Sosialisasi, petugas melakukan sosialisasi kepada Pemerintah Daerah serta masyarakat terutama yang tinggal di sekitar gunung berapi. Bentuk sosialisasi dapat berupa pengiriman informasi kepada Pemda dan penyuluhan langsung kepada masyarakat.
  • 17. Kerusakan Akibat Gunung Meletus • Gas vulkanik adalah gas-gas yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunung api antara lain Karbon Monoksida (CO), Karbon Dioksida (CO2), Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur Dioksida (SO2) dan Nitrogen (N2) yang membahayakan bagi manusia. Lava adalah cairan magma bersuhu sangat tinggi yang mengalir ke permukaan melalui kawah gunung api. Lava encer mampu mengalir jauh dari sumbernya mengikuti sungai atau lembah yang ada, sedangkan lava kental mengalir tidak jauh dari sumbernya. • Lahar juga merupakan salah satu ancaman bagi masyarakat sekitar Gunung Merapi. Ancaman lahar telah terjadi pada letusan Gunung Merapi pada tahun 1994 dan 2006. Lahar adalah banjir bandang di lereng gunung yang terdiri dari campuran bahan vulkanik berukuran lempung sampai bongkah. Lahar dapat berupa lahar panas atau lahar dingin. Lahar panas berasal dari letusan gunung api yang memiliki danau kawah, dimana air danau menjadi panas kemudian bercampur dengan material letusan dan keluar dari mulut gunung. Lahar dingin atau lahar hujan terjadi karena percampuran material letusan dengan air hujan di sekitar gunung yang kemudian membuat lumpur kental dan mengalir dari lereng gunung. Lumpur ini bisa panas atau dingin
  • 18. • Awan panas (wedhus gembel) adalah hasil letusan gunung api yang paling berbahaya karena tidak ada cara untuk menyelamatkan diri dari awan panas tersebut kecuali melakukan evakuasi sebelum gunung meletusAwan panas hembusan adalah awan dari material letusan kecil yang panas, dihembuskan angin dengan kecepatan mencapai 90 km per jam. Awan panas jatuhan adalah awan dari material letusan panas besar dan kecil yang dilontarkan ke atas oleh kekuatan letusan yang besar. Material berukuran besar akan jatuh di sekitar puncak sedangkan yang halus akan jatuh mencapai puluhan, ratusan bahkan ribuan kilometer dari puncak karena pengaruh hembusan angin. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada bagian tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki, dan juga menyebabkan sesak napas sampai tidak bisa bernapas. Bahkan pada letusan tahun 2006, awan panas telah merenggut dua korban jiwa di Kaliadem. • Abu Letusan gunung api adalah material letusan yang sangat halus. Karena hembusan angin dampaknya bisa dirasakan ratusan kilometer jauhnya. Pada letusan besar seperti pernah terjadi di Gunung Krakatau, abu yang dihasilkan bahkan menutupi sinar matahasi sampai berminggu-minggu.
  • 19. Kerusakan Letusan Gunung Api Letusan gunung api dapat menyemburkan lava, lahar, material- material padat berbagai bentuk dan ukuran, uap panas, serta debu- debu vulkanis. Selain itu, letusan gunung api selalu disertai dengan adanya gempa bumi lokal yang disebut dengan gempa vulkanik.
  • 20. Aliran lava dan uap panas dapat mematikan semua bentuk kehidupan yang dilaluinya, sedangkan aliran lahar dingin dapat menghanyutkan lapisan permukaan tanah dan menimbulkan longsor lahan. Uap belerang yang keluar dari pori-pori tanah dapat mencemari tanah dan air karena dapat meningkatkan kadar asam air dan tanah.
  • 21. Debu-debu vulkanis sangat berbahaya bila terhirup oleh makhluk hidup (khususnya manusia dan hewan), hal ini dikarenakan debu-debu vulkanis mengandung kadar silika (Si) yang sangat tinggi, sedangkan debu-debu vulkanis yang menempel di dedaunan tidak dapat hilang dengan sendirinya. Hal ini menyebabkan tumbuhan tidak bisa melakukan fotosintesis sehingga lambat laun akan mati. Dampak letusan gunung memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dapat kembali normal. Lama tidaknya waktu untuk kembali ke kondisi normal tergantung pada kekuatan ledakan dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan. Akan tetapi, setelah kembali ke kondisi normal, maka daerah tersebut akan menjadi daerah yang subur karena mengalami proses peremajaan tanah.