Dokumen tersebut membahas sistem pernapasan pada manusia dan hewan. Terdapat informasi tentang alat pernapasan, proses pernapasan, mekanisme, volume udara, dan pertukaran gas. Juga dibahas kelainan dan sistem pernapasan pada hewan.
2. PETA KONSEP
Respirasi Pada
Manusia
Kelainan Pada
Sistem
Pernapasan
Sistem
Pernapasan
Pada Hewan
A. Alat Pernapasan
B. Proses Pernapasan
C. Mekanisme
Pernapasan
D. Frekuensi
Pernapasan
E. Volume Udara
Pernapasan
F. Proses Pertukaran
O2 dan CO2
G. Pernapasan Buatan
1. Asma
2. Sinusitis
3. Renitis
4. Bronkitis
5. Tonsilitis
6. TBC
7. Emfisema
8. Difteri
9. Asfiksi
10. Pneumonia
1. Struktur alat
pernapasan burung
2. Proses
pernapasanpada
burung
SISTEM
RESPIRASI
3. Sistem Respirasi pada Manusia
Bernapas adalah menghirup dan menghembuskan
udaramelalui
paru-paru, sedangkan respirasi (pernapasan) adalah seluruh
proses pengambilan oksigen, pengeluaran karbondioksida, serta
pembentuan energi yang terjadi di dalam tubuh.
1. Respirasi Aerob (oksidasi)
Proses ini merupakan pemecahan molekul dengan
menggunakan oksigen, reaksi umumnya sebagai berikut:
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + 675 kalori
2. Respirasi Anaerob
Proses ini merupakan pemecahan molekul tidak menggunakan
oksigen, reaksi umumnya sebagai berikut:
C6H12O6 → 2C2H5OH + CO2 + 28 kalori
4. 3. Rantai Transportasi Elektron
Transpor elektron terjadi di dalam mitokondria yang banyak
menghasilkan ATP. Reaksi menghasilkan ATP melibatkan sistem
elektron pembawa. Pada reaksi ini yang berperan penting adalah
NADH, FAD, dan molekul-molekul khusus dalam respirasi antara
lain Ko-enzim A, flavoprotein, dan sitokrom. Hasil akhir dari reaksi
transpor elektron adalah H2O. Reaksi tersebut dapat dituliskan
sebagai berikut:
10 NADH + 5O2 → 10 NAD+
+ 10H2O + 30 ATP
2 FADH2 + O2 → 2 FAD + 2H2O + 4 ATP
5. A. Alat Pernapasan Manusia
1. Hidung
Hidung merupakan alat pernapasan paling awal yang
dilalui udara. Di dalam rongga hidung udara mengalami
penyaringan oleh rambut-rambut kecil (silia) dan
penghangatan karena adanya kontak rambut-rambut kecil
(silia) yang ada di dalam rongga hidung dengan permukaan
selaput lendir yang dilalui udara sehingga menjadi lembab.
6. 2. Faring
Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran
tenggorokan (nasofaring) yang merupakan saluran pernapasan,dan
saluran kerongkongan (oralfaring) yang merupakan saluran
pencernaan. Faring merupakan saluran pernapasan yang berada
pada lintasan makanan dan udara, dimulai dari akhir lubang hidung
hingga daerah awal laring (pangkal tenggorok). Fungsi faring hanya
sebagai tempat lewatnya udara, menuju ke laring dan juga
digunakan sebagai alat artikulasi bunyi.
7. 3. Laring
Laring merupakan daerah kotak suara dengan selaput suara.
Pita suara terletak di dinding laring bagian dalam. Selaput suara
akan bergetar jika terhembus udara dari paru-paru. Pada laring
terdapat katup pangkal tenggorok (epiglottis) dan tulang-tulang
rawan yang membentuk struktur jakun. Pada laring juga terdapat
cairan yang berguna untuk menangkap debu dan kotoran yang
masuk.
8. 4. Trakea
Batang tenggorok (trakea) terletak di depan kerongkongan
(saluran makanan). Batang tenggorok tersusun dari tulang-tulang
rawan yang berbentuk cincin. Dinding sebelah dalam tenggorok
mempunyai selaput lendir yang sel-selnya berambut getar. Selaput
lendir dan rambut getar berfungsi untuk menahan dan
mengeluarkan udara kotor (debu) agar tidak masuk ke dalam paru-
paru. Akibat pengeluaran secara paksa tersebut kita akan batuk
atau bersin. Jadi, fungsi trakea yaitu mengusir debu-debu halus
yang lolos dari penyaringan di rongga hidung.
9. 5. Bronkus
Cabang batang tenggorok (bronkus) tersusun dari tulang-
tulang rawan yang berbentuk cincin. Bronkus merupakan
percabangan dari trakea, bercabang menjadi 2 yaitu ke kanan
menuju paru-paru kanan dan ke kiri menuju paru-paru kiri. Kedua
bronkus masing-masing masuk ke dalam paru-paru. Di dalam
paru-paru bronkus bercabang-cabang menjadi bronkiolus yang
menuju setiap lobus paru-paru. Fungsi bronkus adalah
menyediakan tempat laluan jalannya udara yang dibawa masuk ke
dalam paru-paru dan untuk mengeluarkan udara.
10. 6. Pulmo (Paru-paru)
Paru-paru merupakan tempat terjadinya penyerapan oksigen
dan karbondioksida. Paru-paru (pulmo) terletak di dalam rongga
dada di atas diafragma (sekat antara rongga dada dan rongga
perut). Pada bagian kiri terdiri atas 2 gelambir (lobus), sedangkan
pada bagian kanan terdiri atas 3 gelambir. Paru-paru terbungkus
oleh suatu selaput paru-paru (pleura).
11. B. Proses Pernapasan
Udara dapat masuk dan keluar paru-paru karena adanya
tekanan udara luar dengan udara dalam paru-paru. Perbedaan
tekanan tersebut disebabkanoleh terjadinya perubahan besar
kecilnya rongga udara, rongga perut, dan rongga alveolus. Perubahan
besarnya rongga ini karena kerja otot-otot pernapasan, yaitu otot
antara tulang rusuk dan otot diafragma.
Proses pernapasan terjadi pada 2 tahap, yaitu:
1. Proses Inspirasi
Pada proses ini terjadi penghisapan oksigen dari luar ke daam
paru-paru. Bila otot diafragma berkontraksi, maka diafragmanya akan
mendatar. Otot tulang rusuk berkontraksi sehingga tulang rusuk
terangkat. Keadaan ini akan menambah besarnya rongga dada.
Diikuti mengembangnya paru-paru, sehingga udara masuk melalui
hidung.
12. 2. Proses Ekspirasi
Proses ini terjadi ketike menghembuskan udara. Pada
proses ini terjadi pengeluaran karbondioksida dan uap air dari paru-
paru keluar tubuh. Otot-otot dinding diafragma akan mengendur
dan ditekan ke atas oleh rongga perut, tulang rusuk kembali ke
posisi semula, sehingga rongga dada menyempit. Akibatnya udara
dapat
terdorong keluar paru-paru.
13. C. Mekanisme Pernapasan
Ada 2 macam mekanisme pernapasan pada manusia, yaitu:
1. Pernapasan Dada
Pernapasan Dada terjadi bila otot-otot tulang rusuk luar
berkontraksi , akibatnya tulang rusuk naik dan volume rongga dada
akan lebih kecil dari pada udara luar. Karena adanya perbedaan
tekanan udara ini, maka udara luar masuk ke rongga dada, sehigga
terjadi proses inspirasi.
Proses ekspirasi terjadi apabila otot antar tulang rusuk dalam
berelaksasi. Akibatnya, tulang rusuk turun dan volume rongga dada
mengecil, sehingga tekana udara di dalam rongga dada akan lebih
besar. Selanjutnya udara akan terdorong keluar.
14. 1. Pernapasan Perut
Pernapasan perut terjadi bila otot-otot diafragma berkontraksi,
akibatnya diafragma mendatar, rongga dada membesar dan
tekanan udara menjadi lebih kecil. Sehingga udara luar masuk ke
dalam paru-paru, sehigga terjadi proses inspirasi.
Proses ekspirasi terjadi apabila otot diafragma berelaksasi.
Rongga dada mengecil, sehingga tekanan udara menjadi lebih
besar, akibatnya udara keluar dari paru-paru.
15. D. Frekuensi Pernapasan
Pada umumnya, frekuensi pernapasan pada orang
dewasa sehat dan normal berkisar antara 15-20 kali ( inspirasi-
ekspresi ) per menit. Frekuensi pada setiap orang berbeda-
beda, karena dipengaruhi faktor-faktor berikut:
1. Umur
Frekuensi pernapasan anak-anak lebih banyak dari pada
orang tua. Karena anak-anak masih dalam usia pertumbuhan
sehingga banyak memerlukan energi, maka kebutuhan
oksigennya pun lebih banyak.
2. Jenis Kelamin
Laki-laki lebih banyak frekuensi pernapasannya
dibandingkan wanita, karena laki-laki umumnya beraktivitas
lebih banyak daripada perempuan.
16. 3. Suhu Tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh, maka kebutuhan energi semakin
banyak pula sehingga kebutuhan O2 juga semakin banyak.
4. Posisi Tubuh
Orang berdiri lebih banyak frekuensi pengambilan O2 karena
otot yang berkontraksi lebih banyak sehingga memerlukan energi
yang banyak pula.
5. Kegiatan Tubuh
Semakin banyak aktivitas yang dilakukan seseorang, maka
semakin banyak kebutuhan energinya, sehingga frekuensi
pernapasannya lebih cepat.
17. E. Volume Udara Pernapasan
No. Macam Volume
Ukuran
Volume
Pengertian
1.
Volume udara
tidal
± 500 mL
Volume udara yang masuk dan keluar (setiap kali
inspirasi & ekspirasi) sebagai akibat pernapasan biasa.
2.
Volume udara
komplementer
± 1.500 mL
Volume udara yang dapat masuk ke dalam paru-paru
setelah melakukan inspirasi normal.
3.
Volume udara
suplementer
± 1.500 mL
Volume udara yang masih dapat dikeluarkan setelah
melakukan ekspirasi normal.
4.
Volume udara
residu
± 1.000 mL
Volume udara yang tersisa di dalam paru-paru yang
tidak dapat diekspirasikan.
5.
Kapasitas vital
paru-paru
± 3.500 mL
Volume udara yang dapat diembuskan secara
maksimal mungkin setelah melakukan inspirasi secara
maksimal (Volume udara tidal + Volume udara
komplementer + Volume udara suplementer)
6.
Kapasitas total
paru-paru
± 4.500 mL
Volume udara yang tertampung secara maksimal di
dalam paru-paru (Kapasitas vital paru-paru + Volume
udara residu)
18. F. Proses Pertukaran O2 dan CO2
1. Pernapasan Eksternal
Pernapasan eksternal merupakan pertukaran oksigen dari
udara dengan karbondiokssida dari kapiler darah dalam
alveolus. Oksigen di dalam alveolus masuk ke kapiler arteri
darah secara difusi, karena perbedaan tekanan parsial.
Tekanan parsialoksigen dalam alveolus lebih tinggi
dibandingkan oksien dalam kapiler darah. Di dalam kapiler
arteri darah, oksigen kemudian diikat oleh hemoglobin.
Reaksinya sebagai berikut:
Hb + O2 → HbO2
(hemoglobin) (oksihemoglobin)
oksigen yang diikat oleh hemoglobin akan dibawa ke seluruh
tubuh untuk diberikan ke sel (mitokondria) untuk proses
oksidasi, kemudian sel akan menghasiikan karbondioksida
yang kemudian diangkut lewat kapiler vena darah menuju
alveolus.
19. paru. Karbondioksida diangkut sebagai ion bikarbonat (HCO3
-
).
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
H+
+ HCO3
-
→ H2CO3 → H2O + CO2
2. Pernapasan Internal
Pernapasan internal, yaitu proses pertukaran O2 dan CO2 dari
kapiler darah ke sel-sel tubuh. Pada pernapasan internal O2 sudah
terikat pada hemoglobin dalam bentuk oksihemoglobin diangkut
menuju sel.
HbO2 Hb → Hb + O2
Hemoglobin dalam darah berfungsi untuk mengikat dan
melepaskan oksigen. Reaksi yang terjadi adalah:
dalam paru-paru
Hb4 + 4O2 4HbO2