Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia
1. KEDATANGAN BANGSA EROPA
KE INDONESIA
KELOMPOK 1 :
•ABIM NURHUDA Y. P.
•ADDINA MILLATI AZMI
•SURYATINING WAHYU P.
•ZAMIRA DIVA D.
(01)
(02)
(27)
(28)
3. JALUR PERDAGANGAN DARAT
Hubungan perdagangan antara kawasan asia dan eropa sudah
dilakukan sejak 500 SM. Jalur perdagangan darat itu melintasi gurun yang
tandus, pegunungan yang terjal, serta perbedaan iklim yang mencolok, sampai
di penghujung asia barat yaitu kota dagang Antiokia dan Tyrus. Jalur
perdagangan darat pertama yang dilalui oleh para saudagar dari kedua benua
tersebut adalah yang terkenal dengan sebutan jalur sutra.
Jalur Sutra adalah yang jalur paling terkenal sebagai rute perdagangan
dari peradaban Tiongkok kuno. Perdagangan sutra tumbuh di bawah Dinasti
Han (202 SM - AD 220) pada abad pertama dan kedua Masehi. Awalnya, sutra
dihasilkan Tiongkok kuno untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, di dalam
kekaisaran. Setelah produksi menjadi banyak, mereka mulai menjualnya ke
arah Barat. Dalam perjalanan, mereka sering diserang oleh suku-suku kecil di
Asia Tengah yang ingin merampas komoditi berharga yang dibawa pedagang.
Akibatnya, Dinasti Han memperluas pertahanan militernya lebih jauh ke Asia
Tengah 135-90 SM dalam rangka untuk melindungi para pedagang.
4. JALUR PERDAGANGAN LAUT
Sejak awal abad masehi, hubungan perdagangan melalui jalan laut
telah dilakukan oleh bangsa- bangsa di asia timur, asia barat, asia tenggara
, serta bangsa eropa. Jalan sutra berangsur- angsur mulai ditinggalkan oleh
saudagar- saudagar cina, arab, india, dan eropa.
Faktor- faktor ditinggalkannya jalur darat :
1. Teknologi kapal layar sudah ditemukan, yang bisa menampung
600 – 700 orang.
2. Resiko keamanannya lebih aman dan terjaga.
3. Telah ditemukannya ilmu perbintangan (astronomi).
4. Tersebarnya agama Buddha.
5. Barang dagangan yang diperjual belikan oleh para pedagang Indonesia di
pelabuhan selat malaka, yaitu kapur barus, kemenyan, kayu cendana, rempah- rempah
(pala dan cengkih), bulu burung, dan gading. Sebelum abad ke- 16 M, barang- barang
tersebut bisa sampai di eropa terutama cengkih dan pala dengan menempuh jalan yang
bertahap dan memakan waktu yang lebih lama. Rempah- rempah tersebut diangkut
dari selat malaka ke hitu dan banda, yang kemudian diangkut ke pelabuhanpelabuhan yang ada di bagian barat Indonesia, seperti pelabuhan pesisir jawa, pantai
timur Sumatra, dan selat malaka. Dari malaka, rempah- rempah tersebut dibawa
pedagang Gujarat, arab, cina, bahkan pedagang Indonesia sendiri ke kota transit
perdagangan di india, seperti koya cambay, Gujarat, calicut atau kalkuta.
Dari india, rempah- rempah tersebut di bawa oleh pedagang- pedagang
Gujarat, dan arab terus ke barat terus melintasi laut arab. Dari laut arab jalur
bercabang dua. Jalur pertama, menujuke teluk muskat, (oman) melalui selat
hormuz, dan teluk Persia, basra, baru kemudian sampai di pusat-pusat perdagangan di
laut tengan. Jalur kedua, melalui teluk aden, laut merah, dan sampai ke kota suez. Dari
suez, perjalanan dilanjutkan melalui darat menuju pusat perdagangan di iskandariah
(Alexandria) dan Tunisia. Dari kedua kota dagang inilah rempah-rempah di bawa ke
konstantinopel. Kemudian dari konstantinopel, rempah-rempah di angkut oleh
pedagang portugis dan spanyol ke eropa. Dari pedagang portugis dan
spanyol, rempah-rempah bisa dinikmati. Oleh orang orang eropa. Jauhnya jarak antara
asia dan eropa, serta banyaknya pedagang yang terlibat serta panyalurannya yang
dilakukan secara berantai telah manyebabkan harga rempah-rempah menjadi sangat
mahal di eropa.
6. Jalur Sutra (merah) yang secara finansial penting dan rute perdagangan rempahrempah (biru) diblokir oleh Kesultanan Utsmaniyah sekitar 1453 dengan jatuhnya
Kekaisaran Bizantium, memacu eksplorasi yang awalnya termotivasi oleh temuan rute
laut memutari Afrika dan memicu Zaman Penjelajahan.
7. TERJADINYA PERANG SALIB
Perang Salib adalah serangkaian peperangan yang terjadi antara umat
Kristen Eropa dengan Kaum Muslimin. Perang Salib ini merupakan konflik
terbesar antara umat Islam yang tengah berkuasa di sebahagian Eropa, Afrika
Utara dan Asia, melawan Kristen yang baru bangkit dan berusaha merebut kota
Yerusalem.
Disebut Perang Salib, karena umat Kristen dalam perang tersebut
memakai logo salib yang berwarna merah di dada mereka. Penggunaan logo
salib ini, sedikit banyaknya diilhami oleh perintah dari Injil yang
memerintahkan kepada umat Kristen untuk mengangkat salib. Perintah
menggunakan Salib yang terbuat dari kain berwarna merah yang disulam pada
jubah seragam pasukan Salib sebagai lambang bahwa Perang Salib semata-mata
untuk mempertahankan eksistensi umat Kristen.
8. FAKTOR PEMICU TERJADINYA PERANG SALIB :
1. Faktor Agama
Pemerintahan Bani Saljuk yang wilayah kekuasaannya meliputi
Yerusalem memperketat aturan ziarah bagi orang Kristen ke Bait al-Maqdis.
Lalu lintas ziarah mereka terhambat. Kemerdekaan mereka untuk berziarah
menjadi hilang. Oleh karena itu, mereka bergerak untuk merebut kembali
kebebasan mereka dan menguasai Yerusalem yang dianggap sebagai holy land
dari kekuasaan umat Islam.
Di samping itu, Perang Salib merupakan ekspedisi spektakuler sebagai
akibat tidak langsung dari proses kebangkitan semangat religius yang melanda
Eropa pada abad X-XI M. Dengan demikian, Perang Salib merupakan salah
satu upaya membela kepercayaan Kristen.
9. 2. Faktor Politik
Menurut Philip K. Hitti, konflik Timur-Barat merupakan konflik yang
panjang dalam sejarah.
Memasuki abad pertengahan, ketika umat Kristen melihat wilayah
mereka terancam oleh ekspansi Islam, bahkan Konstantinopel terancam dari
serangan Bani Saljuk, sebab wilayah di sekitar Asia kecil telah dikuasi oleh
mereka. Dalam keadaan seperti ini imperium Bizantium menggalang dukungan
segenap umat Kristen di daratan Eropa untuk mempertahankan imperiumnya.
Di samping itu, peristiwa kekalahan pasukan Armanus, Raja
Romawi, dari pasukan Bani Saljuk di bahwa pimpinan Alp Arselan (355-465
H/1063-1072 M) yang mengakibatkan Manzikart jatuh ke tangan kaum
muslimin (464 H/1071 M), menjadi suatu trauma politis yang harus segera
dibalas. Dalam pada itu, muncul cita-cita di kalangan Kristen Eropa untuk
mendirikan kerajaan al-Masih di seluruh wilayah Timur dan menjadikan Timur
sebagai zona Kristen. Tradisi mengembara dan bakat kemiliteran suku Teutonia
yang telah mengubah arah sejarah Eropa sejak penghancuran gereja Sepulchre
(gereja tempat dikuburnya Yesus) yang dilakukan oleh Khalifah al-Hakim dari
Fathimiyah (386-411 H/996-1020 M) pada tahun 1009. Jadi, dalam hal ini
tampak adanya dendam politik dari pihak Kristen-Eropa terhadap Islam.
10. 3. Ambisi pribadi Paus Gregory VII
Setelah jatuhnya Manzikert dan mengantisipasi ancaman dari Bani
Saljuk, pihak kaisar Byzantium mengajukan permohonan kepada Paus Gregory
VII dengan kesediaan menyatukan kembali gereja Yunani dengan gereja Latin
yang tunduk di bawah kewenangan Paus. Oleh karena itu Paus berupaya
mengkonsolidasikan kekuatan agar alam Masehi tunduk semua di bawah satu
pemerintahan agama yang dipimpin oleh Paus. Untuk merealisasikan hal
tersebut, maka diserukanlah peperangan guna menyapu-bersih umat Islam dari
Palestina dan menundukkan gereja-gereja di Timur. Dari sini tampak bahwa
Paus berkeinginan mempertahankan supremasinya sebagai pemegang
kedaulatan umat Kristiani.
11. PENGUASAAN YUNANI OLEH TURKI
Kejatuhan Konstantinopel adalah penaklukan ibu kota Kekaisaran Romawi
Timur, yang terjadi setelah pengepungan sebelumnya, di bawah komando Sultan
Utsmaniyah yang berumur 21 tahun, yaitu Muhammad al-Fatih, melawan tentara
bertahan yang dikomandoi oleh Kaisar Bizantium Konstantinus XI. Pengepungan
berlangsung dari Jumat, 6 April 1453- Selasa, 29 Mei 1453 (berdasarkan Kalender
Julian), ketika kota itu ditaklukkan oleh Utsmaniyah.
Penaklukan Konstantinopel menandai berakhirnya Kekaisaran Romawi yang
juga merupakan pukulan besar untuk Kristen. Beberapa intelektual Yunani dan nonYunani meninggalkan kota sebelum dan sesudah pengepungan, migrasi terutama ke
Italia. Itu merupakan beberapa tanda akhir Abad Pertengahan oleh jatuhnya kota dan
kekaisaran.
Pergantian kekuasaan dari Kekaisaran Romawi Timur kepada Kesultanan
Utsmaniyah ini menyebabkan jalur perdagangan antara Eropa dan Asia Barat di Laut
Tengah terputus. Orang-orang Eropa tidak lagi datang ke Konstantinopel dan
Venesia yang merupakan pelabuhan transit dalam perdagangan antara Asia dan
Eropa. Suplai rempah-rempah untuk dunia Kristen yang dulunya bisa didapatkan di
Konstantinopel tidak tersedia lagi karena konflik antar agama Kristen dan Islam.
Para pedagang terpaksa mencari jalur lain ke sumber rempah-rempah dan hal
tersebut membawa bangsa Eropa ke kepulauan Nusantara yang pada akhirnya
membuat bangsa Belanda menjajah Nusantara selama 350 tahun lamanya.
12. Kemunduran perdagangan di Laut Tengah juga berdampak
terhadap perekonomian. Wilayah di sekitar Laut Tengah yang
semula ramai dikunjungi para pedagang dari timur yang
membawa rempah-rempah jadi sepi. Hal ini menyebabkan
keguncangan perekonomian di sekitar Laut Tengah (Mediterania).
Pengepungan Konstantinopel yang Kedua (dilukis 1499)
13. PERUBAHAN JALUR PERDAGANGAN BANGSA EROPA
Pada tahun 1453, bangsa Turki Utsmani merebut Konstantinopel
sehingga Kekaisaran Bizantium berakhir. Dengan posisinya yang
mengendalikan rute perdagangan rempah-rempah satu-satunya yang ada
pada saat itu, Kesultanan Utsmaniyah berada di posisi yang menguntungkan
untuk menarik pajak sangat besar terhadap barang dagangan yang menuju
Eropa Barat. Orang-orang Eropa Barat, tidak ingin tergantung pada kekuatan
ekspansionis non-Kristen dalam perdagangan yang menguntungkan dengan
timur, merencanakan untuk menemukan rute laut alternatif yang memutari
Afrika.
Negara pertama yang mencoba untuk mengelilingi Afrika adalah
Portugal, yang sejak awal abad ke-15 mulai menjelajahi Afrika utara di bawah
Henry sang Navigator. Portugis pertama kali melintasi Tanjung Harapan pada
tahun 1488 dalam sebuah ekspedisi yang dipimpin oleh Bartolomeus Dias.
Hanya sembilan tahun kemudian pada tahun 1497 atas perintah Manuel I dari
Portugal, empat kapal di bawah komando navigator Vasco da Gama mengitari
Tanjung Harapan, melanjutkan ke pantai timur Afrika ke Malindi untuk
berlayar menyeberangi Samudera Hindia menuju Kalikut di selatan Hindustan
- ibukota penguasa lokal Zamorin. Kekayaan Hindia sekarang telah terbuka
bagi orang Eropa untuk dieksplorasi.
14. Christopher Columbus adalah yang pertama pada tahun 1492, dalam upaya untuk
mencapai Hindia dengan berlayar ke arah barat, ia membuat pendaratan di sebuah di
wilayah pulau yang sekarang dikenal sebagai Bahama. Percaya bahwa dirinya telah
mencapai Hindia, ia menyebut para penduduk asli pulau tersebut sebagai "Indian.
Delapan tahun kemudian pada tahun 1500, navigator Portugis, Pedro Álvares Cabral
ketika mencoba untuk mereproduksi rute Vasco da Gama ke Hindustan (sekarang
India), tertiup ke arah barat ke wilayah yang sekarang disebut Brasil. Setelah mengambil
kepemilikan lahan baru tersebut, Cabral melanjutkan perjalanannya ke Hindustan, akhirnya
tiba di sana pada bulan September 1500 dan kembali ke Portugal pada tahun 1501.
Saat itu Portugis telah memegang kontrol penuh dari rute laut Afrika. Dengan begitu
Spanyol jika ingin memiliki harapan untuk bersaing dengan Portugal untuk perdagangan
yang menguntungkan, harus menemukan rute alternatif. Upaya awal pertama mereka
adalah dengan Christopher Columbus, tapi ia malah menemukan sebuah benua tak dikenal
di antara Eropa dan Asia. Orang Spanyol akhirnya berhasil dengan perjalanan Ferdinand
Magellan. Pada 21 Oktober 1520 ekspedisi Magellan melintasi apa yang sekarang dikenal
sebagai Selat Magellan, membuka pantai Pasifik Amerika untuk eksplorasi. Pada 16 Maret
1521 kapal-kapalnya sampai di kepulauan yang sekarang disebut Filipina, dan kemudian
segera mencapai Kepulauan Rempah-Rempah, secara efektif mendirikan rute perdagangan
rempah ke barat yang pertama ke Asia. Magellan tewas di Filipina, namun setelah kapal
anggota ekspedisi yang terakhir berhasil kembali ke Spanyol pada tahun 1522, kru
ekspedisi yang selamat menjadi orang-orang pertama yang telah berhasil mengelilingi
bumi.
15. Rute perdagangan Armada Hindia Portugis (biru) sejak perjalanan 1498 Vasco da Gama
dan perusahaan saingannya Galiung Manila-Acapulco dan armada harta Spanyol (putih)
yang didirikan pada tahun 1568.
16. Peta rute pelayaran yang dilalui ekspedisi Ferdinand Magellan untuk mencapai Hindia
Timur, Kepulauan Maluku, dan kembali ke Eropa mengitari bumi.
17. LATAR BELAKANG BANGSA EROPA DATANG KE INDONESIA
Hindia Timur atau Indonesia telah lama dikenal sebagai daerah penghasil
rempah-rempah seperti vanili, lada, dan cengkeh. Rempah-rempah ini digunakan
untuk mengawet makanan, bumbu masakan, bahkan obat. Karena
kegunaannya, rempah-rempah ini sangat laku di pasaran dan harganya pun mahal.
Hal ini mendorong para pedagang Asia Barat datang dan memonopoli
perdagangan rempah-rempah. Mereka membeli bahan-bahan ini dari para petani
di Indonesia dan menjualnya kepada para pedagang Eropa.
Namun, jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453 ke Turki Utsmani
mengakibatkan pasokan rempah-rempah ke wilayah Eropa terputus. Hal ini
dikarenakan boikot yang dilakukan oleh Turki Utsmani. Situasi ini mendorong
orang-orang Eropa menjelajahi jalur pelayaran ke wilayah yang banyak memiliki
bahan rempah-rempah, termasuk kepulauan Nusantara (Indonesia). Dalam
perkembangannya, mereka tidak saja berdagang, tetapi juga menguasai sumber
rempah-rempah di negara penghasil. Dimulailah era kolonialisasi Barat di Asia.
18. SEBAB DAN TUJUAN KEDATANGAN BANGSA BARAT
•
•
•
•
•
Secara umum, kedatangan bangsa Eropa ke Asia termasuk
ke Indonesia dilandasi keinginan mereka untuk
berdagang, menyalurkan jiwa penjelajah, dan menyebarkan
agama. Adapun sebab dan tujuan bangsa Eropa ke dunia Timur
adalah sebagai berikut :
Mencari kekayaan termasuk berdagang
Menyalurkan jiwa penjelajah
Meyakini Keberadaan Prester John
Menyebarkan agama
Mencari kemuliaan bangsa
19. Pada awalnya, tujuan kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia hanya untuk
membeli rempah-rempah dari para petani Indonesia. Namun, dengan semakin
meningkatnya kebutuhan industri di Eropa akan rempah-rempah, mereka
kemudian mengklaim daerah-daerah yang mereka kunjungi sebagai daerah
kekuasaannya. Di tempat-tempat ini, bangsa Eropa memonopoli perdagangan
rempah-rempah dan mengeruk kekayaan alam sebanyak mungkin. Untuk
memperoleh hak monopoli perdagangan ini, bangsa Eropa tidak jarang
melakukan pemaksaan. Penguasaan sering dilakukan terhadap para penguasa
setempat melalui suatu perjanjian yang umumnya menguntungkan bangsa
Eropa.
Selain itu, mereka selalu turut campur dalam urusan politik suatu
daerah, mengadu domba berbagai kelompok masyarakat dan kemudian
mendukung salah satunya. Dengan cara seperti ini, mereka dengan mudah
dapat mempengaruhi penguasa untuk memberikan hak-hak istimewa dalam
berdagang.
20. FAKTOR PENDORONG DATANGNYA BANGSA EROPA KE
INDONESIA
• Sejak abad ke -13, rempah-rempah merupakan bahan dagang yang sangat
menguntungkan, sehingga mendorong orang-orang Eropa berusaha mencari
harta kekayaan ini sekalipun menjelajah semudera.
• Adanya jiwa penjelajah Bangsa Eropa, terutama untuk menemukan
daerah-daerah baru. Mereka yakin bahwa jika berlayar ke satu arah, maka
mereka akan kembali ke tempat semula.
• Keyakinan orang-orang Eropa terutama Protugis dan Spanyol bahwa di
luar Eropa ada Prestor John (kerajaan dan penduduknya beragama Kristen).
Oleh karena itu, mereka berani berlayar jauh. Mereka yakin akan bertemu
dengan orang-orang seagama.
• Orang-orang Eropa yang sebagian besar beragama Kristen terdorong pula
untuk pergi ke mana pun guna mewartakan Injil (Gospel), mencari kekayaan
(Gold), dan kebanggaan serta kejayaan (Glory) bagi negaranya.
21. PROSES MASUKNYA BANGSA BARAT KE INDONESIA
•
•
•
•
•
•
Portugis melakukan perjalanan ke India tepatnya di Calcuta dan Goa yang di pimpin oleh
Albuquerque untuk mencari rempah-rempah, kemudian melanjutkan perjalanan ke Malaka
pada tahun 1511 yang di pimpin oleh Fransisco Serro, tetapi Malaka bukanlah pusat dari
rempah-rempah, kemudian melanjutkan perjalanan ke Maluku pada tahun 1512 dan di terima
baik oleh kerajaan Ternate karena sedang mangalami konflik dengan Tidore.
Spanyol melakukan perjalanan ke Philipina yang di pimpin oleh Magelhaens untuk mencari
rempah-rempah, kemudian melanjutkan perjalanan ke Maluku pada tahun 1527 yang di
pimpin oleh Sabastian Delcanno, dan di terima baik oleh kerajaan Tidore karena sedang
mengalami konflik dengan Ternate.
Portugis dan Spanyol pun bertemu di Maluku, maka timbulah perang berebut daerah rempahrempah. Sehingga Paus pun turun tangan dan mengeluarkan Perjanjian Saragosa yang berisi :
1. Portugis tetap di Maluku
2. Sedangkan Spanyol kembali ke Philipina
Belanda melakukan perjalanan ke Banten pada tahun 1596 yang di pimpin oleh Cornelis De
Houtman untuk mencari rempah-rempah, dan di terima baik oleh Banten karena sedang
mengalami konflik dengan Palembang.
Perjalanan Belanda yang ke dua di pimpin oleh Van Neck dan War Vick ke Palembang dan
di terima dengan baik karena sedang mengalami konflik dengan Banten.
Dengan berjalannya waktu banyak orang-orang Belanda yang datang ke Indonesia untuk
mencari rempah-rempah.
22. Pertanyaan
• Fika: Mengapa tersebarnya agama budha
menjadi faktor ditinggalkannya jalur darat
• Nadea: Mengapa maluku jadi tujuan bangsa
eropa datang ke indonesia
• Candra: Apa hubungannya ditemukan ilmu
perbintangan dalam jalur perdaganan laut