3. A. Sifat-sifat Sains Keperawatan
B. Filosofi Dasar Sains Keperawatan
C. Paradigma Keperawatan
D. Falsafah Keperawatan
E. Pengembangan Sain
4. Roy dan Andrew (1991) menyatakan
manusia tak henti-hentinya menghadapi
stessor baik dari eksternal atau internal.
Perawat memainkan peran penting
dalam membantu individu yang sehat
maupun sakit untuk menanggapi
berbagai stressor baru, bergerak ke arah
yang lebih optimal, dan meningkatkan
kualitas hidup klien melalui adaptasi.
SAINS
KEPERAWATAN
5. Memiliki pengetahuan yang cukup tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi dan
menghambat adaptasi
Sifat Sains dalam
teori roy:
Memiliki metode yang baik dalam menilai
tingkat adaptasi
Memiliki intervesi keperawatan yang khusus
dalam mendorong dan menghambat proses
adaptasi
Memiliki metode yang efektif dalam
mengevalusi proses adaptasi sebagai hasil dari
asuhan keperawatan.
1
2
3
4
Roy
(Aligood
2006)
6. Teori harus memiliki konsep yang jelas dalam
memaparkan pandangan terhadap suatu
fenomena baru
Harus logis, sederhana namun dapat
digeneralisasikan.
Dapat menjadi dasar dalam dalam membuat
sebuah hipotesis yang diuji.
Teori dapat berkontribusi dalam meningkatkan
pengetahuan melalui penelitian
1
2
3
4
Menurut Roy, karakteristik keperawatan adalah:
7. Filosofi: memberikan pandangan umum yang luas
dari keperawatan yang berfungsi untuk menjelaskan
nilai-nilai keperawatan untuk menjawab pertanyaan
disiplin yang luas (Alligood, 2010).
Calissta Roy (2008) meyakini bahwa manusia
sebagai suatu sistem adaptasi sebagai proses dan
hasil dimana pemikiran dan perasaan orang, sebagai
individu atau kelompok, menggunakan kesadaran
dan pilihan untuk membuat integrasi manusia dan
lingkungan.
10. Falsafah keperawatan adalah keyakinan perawat
terhadap nilai-nilai keperawatan yang menjadi
pedoman dalam memberikan asuhan
keperawatan, baik kepada individu, keluarga,
kelompok, maupun masyarakat
11. Falsafah Calista Roy (1989), model adaptasi
memiliki beberapa pandangan atau keyakinan
serta nilai-nilai, antara lain:
15. Memandang individu sebagai suatu
sistem adaptif
Stimiulus lingkungan internal dan
eksternal
Fisiologis, konsep diri, fungsi peran
dan interdependensi
1. Individu (Klien)
Lingkungan adalah stimulus internal dan eksternal yang
meliputi stimulus vokal, kontekstual, dan residual. Yang
secara bersamaan membentuk “ tingkat adaptif “. Individu
atau zona kemampuan koping.
2. Lingkungan
16. Menurut Callista Roy (1969) model adaptasi memiliki beberapa
pandangan atau keyakinan serta nilai-nilai, antara lain:
Tiga tingkatan
adaptasi pada
manusia, yaitu:
Focal Stimulasi (langsung
beradaptasi) residual stimulus
Kontekstual Stimulus (stimulus
lain yang mempengaruhi)
Residual Stimulus
Manusia sebagai makhluk biologi, psikologi, dan sosial
yang selalu berinteraksi dengan lingkungan
Untuk mencapai suatu homeostatis atau terintegrasi,
seseorang harus beradaptasi dengan perubahan yang
terjadi.
17. Menurut Roy (1984) kesehatan adalah suatu
keadaan atau proses akan dan menjadi orang yang
terintegrasi utuh melalui adaptasi energi.
3. Kesehatan
Roy (1983) menggambarkan keperawatan sebagai
disiplin ilmu dan praktek.
3. Keperawatan
18. Selama lebih dari 30 tahun Roy Adaptasi Model
(RAM) telah digunakan untuk memahami dan
praktik keperawatan langsung dalam perawatan
pasien individu.
Pada abad 21 pengembangan konsep dari asumsi
teori Calissta Roy diklasifikasikan menjadi tiga
kategori: asumsi ilmiah, asumsi filosofi dan asumsi
budaya.
PENGEMBANGAN SAINS
KEPERAWATAN
19. Model adaptasi roy termasuk dalam Grand Theory
dimana roy berfokus pada individu yang terdiri dari
sistem bio-psiko-sosial-spiritual yang adaptif dan
perawat membantu individu untuk memiliki
koping. Teori model adaptasi roy ini memandang
manusia sebagai mahkluk holistik.
Pada perkembangan selanjutnya teori adaptasi roy
termasuk dalam middle-rangetheory karena telah
menjelaskan koping individu terhadap stimulus
secara spesifik
PENGEMBANGAN SAINS
KEPERAWATAN