SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  17
Télécharger pour lire hors ligne
PRESENTASI
Branch Office :
Jl. Magelang Km 7,5 No 47 Yogyakarta
Phone /Fax : ( 0274 ) 869899,
email : coloniyogyakarta@yahoo.co.id
jasa pengendalian hama
PENDAHULUAN
Vision :
menjadi perusahaan
dengan kualitas
pelayanan terbaik
dalam setiap
pekerjaannya,
berstandar
Internasional serta
harga yang kompetitif.
Commitment :
Kami mengutamakan kepercayaan yang
telah diberikan,
dengan motto :
“tidak ada kerjasama
tanpa kepercayaan”
(nothing friendship without trust )
 Aktivitas pengendalian hama ditujukan
untuk:
Menekan populasi hama vektor penyakit sehingga
menurunkan risiko penyebaran kuman penyakit
tertentu yang dibawanya;
 Menekan populasi hama sehingga
menurunkan risiko:
 Kerugian akibat kerusakan jaringan kabel
listrik dan komunikasi termasuk jaringan
kabel komputer.
 Susut nilai inventory karena kerusakan
kemasan dan produk.
 Sanitasi lingkungan
 Menekan populasi hama gudang untuk
mengamankan bahan pangan yang
disimpan di dalamnya.
 Menekan populasi hama lingkungan secara
umum untuk menjaga mutu sanitasi hotel,
restoran, perkantoran, dan pemukiman.
MANFAAT
PENGENDALIAN HAMA
BIDANG JASA
PENGENDALIAN HAMA
Rodent Control
(RC)
Cockroach
Control (CC)
Termite Control
(TC)
Insect Control
Tikus Kecoa Rayap
Lalat &
Nyamuk
RODENT CONTROL
PENGENDALIAN TIKUS
Penyakit Penyebab penyakit Vektor Cara penularan
Leptospirosis Bakteri Sprirochete /
Leptospira
- Melalui selaput lendir atau
luka dikulit bila terpapar oleh
air yang tercemar darah dan
urine tikus
Pes /Plague Bakteri Yersinia Pestis Pinjal Melalui gigitan
Keracunan
makanan / Food
poisoning
Bakteri Salmonells - Melalui kontaminasi kotoran
tikus di permukaan makanan
yang menimbulkan
pencemaran makanan
Demam gigitan
tikus
Bakteri Spirillum atau
Streptobasillus
- Melalui gigitan tikus karena
bakteri yang tersembunyi
didalam mulut dan hidung
tikus
Hantavirus /
Deman berdarah
Virus : Hantavirus - Melalui kotoran, urine, cairan
tubuh atau kontaminasi
langsung
Trichinosis Cacing : Trichinella
Spiralis
- Tidak langsung dengan cara
memakan hewan pemangsa
tikus
Murine Thypus Rickettsiae mooser Pinjal Melalui sisa hancuran tubuh
pinjal terinfeksi lewat luka
akibat garukan
Rickettsial Pox Rickettsiae bacteria Tungau
dan
caplak
pada tikus
rumah
Melalui gigitan tungau dari
tikus rumah
Fakta :
Tikus betina beranak setiap
24 – 28 hari
Tikus jantan mampu kawin
bergantian dengan 20 tikus
betina dalam waktu 6 jam
TIKUS MERUPAKAN HEWAN
MENGERAT YANG LEBIH DIKENAL
SEBAGAI HAMA TANAMAN
PERTANIAN, PERUSAK BARANG DI
GUDANG, DAN HEWAN PENGANGGU
YANG MENJIJIKKAN DIPERUMAHAN.
MERUPAKAN SPESIES HEWAN
TERBESAR DALAM KELAS MAMALIA.
TIKUS JUGA DIKENAL SEBAGAI
SUMBER PENULAR DARI BEBERAPA
PENYAKIT.
TANDA KEHADIRAN TIKUS
a. Kotoran tikus (droping)
b. Smeer/ rubmarks (tanda hitam yang ditinggalkan oleh tikus
yg berasal dari minyak atau lemak yang ada pada tubuh tikus
dan debu sepanjang dinding yang dilewati
c. Bau urine tikus yang berlebih
d. Bekas tanda-tanda gigitan tikus (gnow mark)
e. Jejak kaki tikus dll
Non-chemical control
a. Sanitasi – mereduksi makanan dan shelter sekecil mungkin.
b. Rodent proofing – mengubah struktur bangunan sehingga tikus tidak
dapat masuk ke dalam bangunan
c. Trapping – menggunakan perangkap atau lem untuk menangkap tikus.
PENGENDALIAN
Chemical control
Baiting
a. Dengan metode peracunan
tradisional (single dose poisons).
b. Dengan multiple-dose anticoagulant
rodentisida.
c. Dengan single-dose anticoagulant
rodentisida
COCKROACH CONTROL
PENGENDALIAN KECOA
No Bakteri/Mikroorganisme Penyakit
1. Salmonella enyeritids Keracunan makanan
2. Salmonella oranienburg Keracunan makanan
3. Salmonella typhimurium Keracunan makanan
4. Mycobacterium tuberculosis TBC
5. Mycobacterium leprae Lepra
6. Entamoeba histolytica Disentri
7. Escherichia coli Perih lambung
8. Ancylostoma duodenale Cacingan pada manusia
9. Ancylostoma ceylanicium Cacingan pada anjing
10. Ascaris lumbricoides Kaki gajah
11. Taenia saginata Cacing pipih
Fakta :
Pada kondisi yang menguntungkan, dalam setahun sepasang
kecoa dapat menghasilkan anak kecoa sebanyak 20.000 ekor
KECOA MASUK ORDO DICTYOPTERA,
MEMPUNYAI KULIT YANG KERAS DAN
BERSAYAP, TERDIRI ± 3.500 SPESIES
DAN TERSEBAR DI SELURUH DUNIA.
MERUPAKAN HEWAN MALAM
(NOCTURNAL), HABITATNYA DITEMPAT
YANG LEMBAB DAN HANGAT. KECOA
MERUPAKAN INANG ATAU VECTOR
PEMBAWA PENYAKIT BUKAN PENYEBAB
PENYAKIT
Pengendalian kecoa tidak bisa dilakukan dalam satu kali treatment atau
hanya menggunakan satu jenis pestisida saja. Kepedulian dan kerjasama
klien juga mempunyai peranan penting, karena perkembangan kecoa sangat
tergantung pada sanitasi dan higienitas lingkungan.
Sanitasi adalah tindakan yang dapat dilakukan klien untuk membatasi atau
mengurangi populasi kecoa, seperti :
a. Sumber makanan harus dihilangkan misalnya dengan mengumpulkan
sampah dalam kantung sampah,
b. menutup celah dan retakan yang bisa menjadi tempat kecoa
c. mengatur pembuangan air kotor dengan baik,
d. jangan menumpuk barang terlalu tinggi dan tidak tertata.
PENGENDALIAN
Penyemprotan secara
“Knock Down Effect”
Penyemprotan secara “Residual Effect”
Pengumpanan
Trapping
TERMITE CONTROL
PENGENDALIAN RAYAP
Rayap adalah hama serangga yang
paling merusak kayu di Indonesia.
Di negara berkembang serta iklim
tropis seperti Indonesia, hama
rayap sangat cepat berkembang.
Kerusakan yang ditimbulkan mulai
dari skala ringan hingga berat yaitu
sampai terancam robohnya suatu
bangunan atau rusaknya benda-
benda seni yang bernilai sangat
mahal.
Fakta :
Ukuran badan ratu rayap bisa mencapai 100 kali rayap
pekerja. Ratu rayap dapat mencapai usia + 40 tahun didalam
tanah dan bisa bertelur 8. 000 per hari
Menggunakan system baiting (umpan). Yang lebih
dikenal dengan istilah sistem Sentricon*, sebuah teknologi
paling maju dan ramah lingkungan di bidang pengendalian
rayap yang diproduksi oleh Perusahaan Amerika, Dow
Agro Sciences.
Bahan aktif system Sentricon* adalah hexaflumuron
0,5% yang mampu menggagalkan proses ganti kulit
(molting) yang terjadi pada rayap dan menyebabkan
kematian total kelompok rayap tersebut.
Kelebihan lain dari system Sentricon*, pada saat
pemasangan tidak perlu melakukan pengeboran lantai
maupun pembongkaran bangunan, serta tidak
menimbulkan bau sehingga tidak mengganggu aktivitas
manusia dan sangat aman buat kehidupan karena tidak
mengkontaminasi lingkungan.
PENGENDALIAN
SENTRICON COMPONENT
Unit In Ground (IG)
Wood Monitoring
Key
Recruit II (RII)
Unit Above Ground (AG)
INSECT CONTROL
LALAT DAN NYAMUK
Hanya nyamuk betina yang menusuk dan
menghisap darah manusia/hewan yang
gunanya untuk pembentukan telur. Dalam
mencari mangsa untuk menghisap darah,
nyamuk mempunyai waktu-waktu tertentu
Lingkungan kehidupan lalat sangat erat
hubungannya dengan kehidupan manusia.
Pengaruh lalat sangat penting dalam
kesehatan masyarakat karena dapat
menularkan penyakit seperti thypus,
cholera, cancingan dan penyakit perut
lainnya
Sanitasi
1. Membersihkan got dan saluran limbah secara rutin, sehingga air selalu
mengalir.
2. Memusnahkan semak-semak belukar yang tidak perlu.
3. Membuang dan membersihkan sampah secara teratur
4. Hindari penyimpanan bahan makanan berbau seperti ikan, daging mentah
dan bahan makanan berbau amis lainnya di tempat terbuka.
5. Gunakan kawat kassa anti lalat pada setiap lubang ventilasi.
PENGENDALIAN
Nyamuk
 Penyemprotan permukaan (surface
spraying) – di dalam dan di luar
gedung untuk mendapatkan efek
’knock down’ dan penyemprotan
dinding rumah (pelaburan) untuk
mendapatkan efek ’residual’.
 Penyemprotan ruang (space
spraying) – menggunakan aerosol,
mister (cold fogger), swing fogger,
pestigas dan lain lain.
Lalat
 Penyemprotan permukaan dengan mist
blower untuk area luar atau dengan
hand sprayer untuk area dalam. Secara
residual dengan menyemprot tempat
sampah, di tempat-tempat kotor yang
biasa dihinggapi lalat.
 Penyemprotan ruang dengan
menggunakan swing fogger atau cold
fogger. Hanya dilakukan pada tempat-
tempat tertutup seperti got, saluran
pembuangan air limbah atau ruangan
dalam yang memang terinfestasi lalat
cukup berat.
 Penggunaan larvasida untuk
membunuh larva dan lalat dewasa.
PENGENDALIAN
KIMIAWI
HUBUNGI KAMI
Fajari Wibowo
085283627208
fajariswibowo@gmail.com
Branch Office :
Jl. Magelang Km 7,5 No 47 Yogyakarta
Phone /Fax : ( 0274 ) 869899,
email : coloniyogyakarta@yahoo.co.id

Contenu connexe

Similaire à Presentasi coloni fajari

Pengendalian Vektor Lalat
Pengendalian Vektor LalatPengendalian Vektor Lalat
Pengendalian Vektor LalatInoy Trisnaini
 
PENGENDALIAN VEKTOR DAN RODENT DI RUMAH SAKIT.pptx
PENGENDALIAN VEKTOR DAN RODENT DI RUMAH SAKIT.pptxPENGENDALIAN VEKTOR DAN RODENT DI RUMAH SAKIT.pptx
PENGENDALIAN VEKTOR DAN RODENT DI RUMAH SAKIT.pptxTazmanianDevilz
 
Pengendalian Vektor Rumah Sakit
Pengendalian Vektor Rumah SakitPengendalian Vektor Rumah Sakit
Pengendalian Vektor Rumah SakitQbenk Aja
 
PPT SANITASI PENGOLAHAN IKAN KALENG.pptx
PPT SANITASI PENGOLAHAN IKAN KALENG.pptxPPT SANITASI PENGOLAHAN IKAN KALENG.pptx
PPT SANITASI PENGOLAHAN IKAN KALENG.pptxHarifaAlfiatuRochman
 
MATERI TRAINING MIKA EVELIN-LALAT.pptx
MATERI TRAINING MIKA EVELIN-LALAT.pptxMATERI TRAINING MIKA EVELIN-LALAT.pptx
MATERI TRAINING MIKA EVELIN-LALAT.pptxMarcelTimothy
 
MAISA YUSLENA_PTM 3 kesehatan masyarakat.pptx
MAISA YUSLENA_PTM 3 kesehatan masyarakat.pptxMAISA YUSLENA_PTM 3 kesehatan masyarakat.pptx
MAISA YUSLENA_PTM 3 kesehatan masyarakat.pptxMaisaYuslena
 
PENYAKIT KECACINGAN (klp.7).pptx
PENYAKIT KECACINGAN (klp.7).pptxPENYAKIT KECACINGAN (klp.7).pptx
PENYAKIT KECACINGAN (klp.7).pptxRirinDwiAngraeni
 
Pest kontrol mas
Pest kontrol masPest kontrol mas
Pest kontrol masmasrura91
 
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasiSterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasiHildaHerman1
 
Penyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmasPenyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmasDR Irene
 
Tugas power point mengenai cara mengusir nyamuk dengan metode ilmiah
Tugas power point mengenai cara mengusir nyamuk dengan metode ilmiahTugas power point mengenai cara mengusir nyamuk dengan metode ilmiah
Tugas power point mengenai cara mengusir nyamuk dengan metode ilmiahAnang Andika Putra Siswanto
 
10. Biosecurity.pdf
10. Biosecurity.pdf10. Biosecurity.pdf
10. Biosecurity.pdfGraceBara1
 
Pengendalian hama tikus dengan burung hantu
Pengendalian hama tikus dengan burung hantuPengendalian hama tikus dengan burung hantu
Pengendalian hama tikus dengan burung hantuBunda Ratri
 
Keterampilan Dasar Kebidanan
Keterampilan Dasar KebidananKeterampilan Dasar Kebidanan
Keterampilan Dasar KebidananSindianisa24
 

Similaire à Presentasi coloni fajari (20)

Pengendalian Vektor Lalat
Pengendalian Vektor LalatPengendalian Vektor Lalat
Pengendalian Vektor Lalat
 
PENGENDALIAN VEKTOR DAN RODENT DI RUMAH SAKIT.pptx
PENGENDALIAN VEKTOR DAN RODENT DI RUMAH SAKIT.pptxPENGENDALIAN VEKTOR DAN RODENT DI RUMAH SAKIT.pptx
PENGENDALIAN VEKTOR DAN RODENT DI RUMAH SAKIT.pptx
 
Makalah kesling pembuangan sampah
Makalah kesling pembuangan sampahMakalah kesling pembuangan sampah
Makalah kesling pembuangan sampah
 
Pengendalian Vektor Rumah Sakit
Pengendalian Vektor Rumah SakitPengendalian Vektor Rumah Sakit
Pengendalian Vektor Rumah Sakit
 
PPT SANITASI PENGOLAHAN IKAN KALENG.pptx
PPT SANITASI PENGOLAHAN IKAN KALENG.pptxPPT SANITASI PENGOLAHAN IKAN KALENG.pptx
PPT SANITASI PENGOLAHAN IKAN KALENG.pptx
 
MATERI TRAINING MIKA EVELIN-LALAT.pptx
MATERI TRAINING MIKA EVELIN-LALAT.pptxMATERI TRAINING MIKA EVELIN-LALAT.pptx
MATERI TRAINING MIKA EVELIN-LALAT.pptx
 
Termite presentation
Termite presentationTermite presentation
Termite presentation
 
MAISA YUSLENA_PTM 3 kesehatan masyarakat.pptx
MAISA YUSLENA_PTM 3 kesehatan masyarakat.pptxMAISA YUSLENA_PTM 3 kesehatan masyarakat.pptx
MAISA YUSLENA_PTM 3 kesehatan masyarakat.pptx
 
PENYAKIT KECACINGAN (klp.7).pptx
PENYAKIT KECACINGAN (klp.7).pptxPENYAKIT KECACINGAN (klp.7).pptx
PENYAKIT KECACINGAN (klp.7).pptx
 
Bab i SA
Bab i SABab i SA
Bab i SA
 
MATERI TENTANG KECACINGAN
MATERI TENTANG KECACINGAN MATERI TENTANG KECACINGAN
MATERI TENTANG KECACINGAN
 
Pest kontrol mas
Pest kontrol masPest kontrol mas
Pest kontrol mas
 
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasiSterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
 
Penyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmasPenyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmas
 
Jamur tiram
Jamur tiramJamur tiram
Jamur tiram
 
Tugas power point mengenai cara mengusir nyamuk dengan metode ilmiah
Tugas power point mengenai cara mengusir nyamuk dengan metode ilmiahTugas power point mengenai cara mengusir nyamuk dengan metode ilmiah
Tugas power point mengenai cara mengusir nyamuk dengan metode ilmiah
 
10. Biosecurity.pdf
10. Biosecurity.pdf10. Biosecurity.pdf
10. Biosecurity.pdf
 
Pengendalian hama tikus dengan burung hantu
Pengendalian hama tikus dengan burung hantuPengendalian hama tikus dengan burung hantu
Pengendalian hama tikus dengan burung hantu
 
laporan akhir objek 3 print
laporan akhir objek 3 printlaporan akhir objek 3 print
laporan akhir objek 3 print
 
Keterampilan Dasar Kebidanan
Keterampilan Dasar KebidananKeterampilan Dasar Kebidanan
Keterampilan Dasar Kebidanan
 

Presentasi coloni fajari

  • 1. PRESENTASI Branch Office : Jl. Magelang Km 7,5 No 47 Yogyakarta Phone /Fax : ( 0274 ) 869899, email : coloniyogyakarta@yahoo.co.id jasa pengendalian hama
  • 2. PENDAHULUAN Vision : menjadi perusahaan dengan kualitas pelayanan terbaik dalam setiap pekerjaannya, berstandar Internasional serta harga yang kompetitif. Commitment : Kami mengutamakan kepercayaan yang telah diberikan, dengan motto : “tidak ada kerjasama tanpa kepercayaan” (nothing friendship without trust )
  • 3.  Aktivitas pengendalian hama ditujukan untuk: Menekan populasi hama vektor penyakit sehingga menurunkan risiko penyebaran kuman penyakit tertentu yang dibawanya;  Menekan populasi hama sehingga menurunkan risiko:  Kerugian akibat kerusakan jaringan kabel listrik dan komunikasi termasuk jaringan kabel komputer.  Susut nilai inventory karena kerusakan kemasan dan produk.  Sanitasi lingkungan  Menekan populasi hama gudang untuk mengamankan bahan pangan yang disimpan di dalamnya.  Menekan populasi hama lingkungan secara umum untuk menjaga mutu sanitasi hotel, restoran, perkantoran, dan pemukiman. MANFAAT PENGENDALIAN HAMA
  • 4. BIDANG JASA PENGENDALIAN HAMA Rodent Control (RC) Cockroach Control (CC) Termite Control (TC) Insect Control Tikus Kecoa Rayap Lalat & Nyamuk
  • 5. RODENT CONTROL PENGENDALIAN TIKUS Penyakit Penyebab penyakit Vektor Cara penularan Leptospirosis Bakteri Sprirochete / Leptospira - Melalui selaput lendir atau luka dikulit bila terpapar oleh air yang tercemar darah dan urine tikus Pes /Plague Bakteri Yersinia Pestis Pinjal Melalui gigitan Keracunan makanan / Food poisoning Bakteri Salmonells - Melalui kontaminasi kotoran tikus di permukaan makanan yang menimbulkan pencemaran makanan Demam gigitan tikus Bakteri Spirillum atau Streptobasillus - Melalui gigitan tikus karena bakteri yang tersembunyi didalam mulut dan hidung tikus Hantavirus / Deman berdarah Virus : Hantavirus - Melalui kotoran, urine, cairan tubuh atau kontaminasi langsung Trichinosis Cacing : Trichinella Spiralis - Tidak langsung dengan cara memakan hewan pemangsa tikus Murine Thypus Rickettsiae mooser Pinjal Melalui sisa hancuran tubuh pinjal terinfeksi lewat luka akibat garukan Rickettsial Pox Rickettsiae bacteria Tungau dan caplak pada tikus rumah Melalui gigitan tungau dari tikus rumah Fakta : Tikus betina beranak setiap 24 – 28 hari Tikus jantan mampu kawin bergantian dengan 20 tikus betina dalam waktu 6 jam TIKUS MERUPAKAN HEWAN MENGERAT YANG LEBIH DIKENAL SEBAGAI HAMA TANAMAN PERTANIAN, PERUSAK BARANG DI GUDANG, DAN HEWAN PENGANGGU YANG MENJIJIKKAN DIPERUMAHAN. MERUPAKAN SPESIES HEWAN TERBESAR DALAM KELAS MAMALIA. TIKUS JUGA DIKENAL SEBAGAI SUMBER PENULAR DARI BEBERAPA PENYAKIT.
  • 6. TANDA KEHADIRAN TIKUS a. Kotoran tikus (droping) b. Smeer/ rubmarks (tanda hitam yang ditinggalkan oleh tikus yg berasal dari minyak atau lemak yang ada pada tubuh tikus dan debu sepanjang dinding yang dilewati c. Bau urine tikus yang berlebih d. Bekas tanda-tanda gigitan tikus (gnow mark) e. Jejak kaki tikus dll
  • 7. Non-chemical control a. Sanitasi – mereduksi makanan dan shelter sekecil mungkin. b. Rodent proofing – mengubah struktur bangunan sehingga tikus tidak dapat masuk ke dalam bangunan c. Trapping – menggunakan perangkap atau lem untuk menangkap tikus. PENGENDALIAN Chemical control Baiting a. Dengan metode peracunan tradisional (single dose poisons). b. Dengan multiple-dose anticoagulant rodentisida. c. Dengan single-dose anticoagulant rodentisida
  • 8. COCKROACH CONTROL PENGENDALIAN KECOA No Bakteri/Mikroorganisme Penyakit 1. Salmonella enyeritids Keracunan makanan 2. Salmonella oranienburg Keracunan makanan 3. Salmonella typhimurium Keracunan makanan 4. Mycobacterium tuberculosis TBC 5. Mycobacterium leprae Lepra 6. Entamoeba histolytica Disentri 7. Escherichia coli Perih lambung 8. Ancylostoma duodenale Cacingan pada manusia 9. Ancylostoma ceylanicium Cacingan pada anjing 10. Ascaris lumbricoides Kaki gajah 11. Taenia saginata Cacing pipih Fakta : Pada kondisi yang menguntungkan, dalam setahun sepasang kecoa dapat menghasilkan anak kecoa sebanyak 20.000 ekor KECOA MASUK ORDO DICTYOPTERA, MEMPUNYAI KULIT YANG KERAS DAN BERSAYAP, TERDIRI ± 3.500 SPESIES DAN TERSEBAR DI SELURUH DUNIA. MERUPAKAN HEWAN MALAM (NOCTURNAL), HABITATNYA DITEMPAT YANG LEMBAB DAN HANGAT. KECOA MERUPAKAN INANG ATAU VECTOR PEMBAWA PENYAKIT BUKAN PENYEBAB PENYAKIT
  • 9. Pengendalian kecoa tidak bisa dilakukan dalam satu kali treatment atau hanya menggunakan satu jenis pestisida saja. Kepedulian dan kerjasama klien juga mempunyai peranan penting, karena perkembangan kecoa sangat tergantung pada sanitasi dan higienitas lingkungan. Sanitasi adalah tindakan yang dapat dilakukan klien untuk membatasi atau mengurangi populasi kecoa, seperti : a. Sumber makanan harus dihilangkan misalnya dengan mengumpulkan sampah dalam kantung sampah, b. menutup celah dan retakan yang bisa menjadi tempat kecoa c. mengatur pembuangan air kotor dengan baik, d. jangan menumpuk barang terlalu tinggi dan tidak tertata.
  • 10. PENGENDALIAN Penyemprotan secara “Knock Down Effect” Penyemprotan secara “Residual Effect” Pengumpanan Trapping
  • 11. TERMITE CONTROL PENGENDALIAN RAYAP Rayap adalah hama serangga yang paling merusak kayu di Indonesia. Di negara berkembang serta iklim tropis seperti Indonesia, hama rayap sangat cepat berkembang. Kerusakan yang ditimbulkan mulai dari skala ringan hingga berat yaitu sampai terancam robohnya suatu bangunan atau rusaknya benda- benda seni yang bernilai sangat mahal. Fakta : Ukuran badan ratu rayap bisa mencapai 100 kali rayap pekerja. Ratu rayap dapat mencapai usia + 40 tahun didalam tanah dan bisa bertelur 8. 000 per hari
  • 12. Menggunakan system baiting (umpan). Yang lebih dikenal dengan istilah sistem Sentricon*, sebuah teknologi paling maju dan ramah lingkungan di bidang pengendalian rayap yang diproduksi oleh Perusahaan Amerika, Dow Agro Sciences. Bahan aktif system Sentricon* adalah hexaflumuron 0,5% yang mampu menggagalkan proses ganti kulit (molting) yang terjadi pada rayap dan menyebabkan kematian total kelompok rayap tersebut. Kelebihan lain dari system Sentricon*, pada saat pemasangan tidak perlu melakukan pengeboran lantai maupun pembongkaran bangunan, serta tidak menimbulkan bau sehingga tidak mengganggu aktivitas manusia dan sangat aman buat kehidupan karena tidak mengkontaminasi lingkungan. PENGENDALIAN SENTRICON COMPONENT Unit In Ground (IG) Wood Monitoring Key Recruit II (RII) Unit Above Ground (AG)
  • 13. INSECT CONTROL LALAT DAN NYAMUK Hanya nyamuk betina yang menusuk dan menghisap darah manusia/hewan yang gunanya untuk pembentukan telur. Dalam mencari mangsa untuk menghisap darah, nyamuk mempunyai waktu-waktu tertentu Lingkungan kehidupan lalat sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia. Pengaruh lalat sangat penting dalam kesehatan masyarakat karena dapat menularkan penyakit seperti thypus, cholera, cancingan dan penyakit perut lainnya
  • 14. Sanitasi 1. Membersihkan got dan saluran limbah secara rutin, sehingga air selalu mengalir. 2. Memusnahkan semak-semak belukar yang tidak perlu. 3. Membuang dan membersihkan sampah secara teratur 4. Hindari penyimpanan bahan makanan berbau seperti ikan, daging mentah dan bahan makanan berbau amis lainnya di tempat terbuka. 5. Gunakan kawat kassa anti lalat pada setiap lubang ventilasi. PENGENDALIAN
  • 15. Nyamuk  Penyemprotan permukaan (surface spraying) – di dalam dan di luar gedung untuk mendapatkan efek ’knock down’ dan penyemprotan dinding rumah (pelaburan) untuk mendapatkan efek ’residual’.  Penyemprotan ruang (space spraying) – menggunakan aerosol, mister (cold fogger), swing fogger, pestigas dan lain lain. Lalat  Penyemprotan permukaan dengan mist blower untuk area luar atau dengan hand sprayer untuk area dalam. Secara residual dengan menyemprot tempat sampah, di tempat-tempat kotor yang biasa dihinggapi lalat.  Penyemprotan ruang dengan menggunakan swing fogger atau cold fogger. Hanya dilakukan pada tempat- tempat tertutup seperti got, saluran pembuangan air limbah atau ruangan dalam yang memang terinfestasi lalat cukup berat.  Penggunaan larvasida untuk membunuh larva dan lalat dewasa. PENGENDALIAN KIMIAWI
  • 16.
  • 17. HUBUNGI KAMI Fajari Wibowo 085283627208 fajariswibowo@gmail.com Branch Office : Jl. Magelang Km 7,5 No 47 Yogyakarta Phone /Fax : ( 0274 ) 869899, email : coloniyogyakarta@yahoo.co.id