SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  26
Télécharger pour lire hors ligne
TATA CARA
KERJASAMA
PENYELENGGARAAN SPAM
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
YANG TERKAIT DENGAN KERJASAMA SPAM
1. UU 23/2014
2. PP 50/2007
3. PP 121/2015
4. PP 122/2015
5. PP 54/2017
6. Perpres 38/2015
7. Permen Bappenas No. 4/2015
8. Peraturan LKPP No. 19/2015
9. Permen PUPR No. 1/PRT/M/2016
10. Permen PUPR No. 10/PRT/M/2016
11. Permen PUPR No. 19/PRT/M/2016
12. Peraturan Daerah yang terkait dengan kerjasama investasi dan perizinan
13. Peraturan Menteri Keuangan yang terkait dengan pemberian dukungan finansial dan
penjaminan (apabila diperlukan dukungan/penjaminan)
14. Peraturan yang terkait lainnya (izin lingkungan, penanaman modal, dll)
15. Peraturan Direksi PDAM tentang Tata Cara Kerjasama dan Pengadaan BUP
KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA (KPBU)
DALAM PENYELENGGARAAN SPAM
Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha yang selanjutnya
disebut KPBU, adalah kerjasama antara pemerintah dengan badan
usaha dalam menyediakan infrastruktur untuk kepentingan umum
dengan mengacu kepada spesifikasi yang telah ditetapkan
sebelumnya oleh menteri / kepala lembaga / kepala daerah / badan
usaha milik negara / badan usaha milik daerah yang sebagian atau
seluruhnya menggunakan sumber daya Badan Usaha dengan
memperhatikan pembagian risiko di antara para pihak.
APA PERBEDAAN KERJASAMA SPAM (KPBU / B to B)
DENGAN PRIVATISASI
KERJASAMA SPAM:
Aset dibangun dan dimiliki
sementara oleh BUP selama masa
kerjasama sesuai dengan
persyaratan dalam perjanjian, dan
setelah masa kerjsama berakhir,
aset diserahkan seluruhnya
kepemilikannya kepada PJPK
dalam kondisi baik dan bisa
beroperasi.
PRIVATISASI:
Penjualan saham BUMN/BUMD
kepada pihak lain (BUS/masyarakat/
manajemen), sehingga pihak lain
tersebut yang menguasai dan
memiliki atau bertindak sebagai
pengendali utama dari keseluruhan
operasional perusahaan. Kepemilikan
pihak lain atas BUMN/BUMD akan
bersifat permanen.
MENGAPA PERLU KPBU
a. Keterbatasan anggaran pemerintah untuk pembangunan infrastruktur.
b. Skema KPBU dapat menjadi alternatif sumber pendanaan dan pembiayaan
dalam penyediaan infrastruktur atau layanan publik.
c. Skema KPBU memungkinkan pelibatan swasta dalam menentukan proyek yang
layak untuk dikembangkan.
d. Skema KPBU memungkinkan untuk memilih dan memberi tanggung jawab
kepada pihak swasta untuk melakukan pengelolaan secara efisien.
e. Skema KPBU memungkinkan untuk memilih dan memberi tanggung jawab
kepada pihak swasta untuk melakukan pemeliharaan secara optimal, sehingga
layanan publik dapat digunakan dalam waktu yang lebih lama.
SIAPA SAJA PEMRAKARSA KPBU
PRAKARSA PEMERINTAH/BUMN/BUMD SPAM (SOLICITED)
Merupakan suatu proyek infrastruktur yang diinisiasi oleh pemerintah dan
ditawarkan kepada Badan Usaha untuk dikerjasamakan.
Siklus proyek KPBU terdiri dari 4 tahap, yaitu: Perencanaan, Persiapan
Proyek, Transaksi dan Manajemen Kontrak.
PRAKARSA BADAN USAHA (UNSOLICITED)
Merupakan suatu proyek infrastruktur yang diinisiasi oleh Badan Usaha dan
proposal yang diajukan oleh Badan Usaha harus memenuhi persyaratan
kesesuaian dengan rencana induk sektor, kelayakan secara ekonomi dan
finansial, serta Badan Usaha memiliki kemampuan keuangan yang memadai
untuk membiayai pelaksanaan proyek yang diprakarsai.
MEKANISME KERJASAMA SPAM
1. MEKANISME KPBU
Merupakan kerjasama yang memerlukan dukungan dari Pemerintah Pusat
dan/atau Pemerintah Daerah, yang dapat berbentuk dukungan fiskal dan/atau
dukungan nonfiskal.
2. MEKANISME BUSINESS TO BUSINESS (B to B)
Merupakan kerjasama yang tidak memerlukan dukungan dari Pemerintah
Pusat dan/atau Pemerintah Daerah, baik dukungan fiskal maupun dukungan
nonfiskal, dan para pihak sepakat bahwa keseluruhan pembiayaan serta
segala risiko kerjasama SPAM hanya menjadi beban para pihak yang
melakukan kerjasama (tidak membebankan risiko kepada pihak lain)
UU NO. 23/2014
PEMERINTAHAN DAERAH
Substansi pengaturan kerjasama dalam UU No. 23 Tahun 2014
lebih mengatur kerjasama antar daerah
dan kerjasama daerah dengan badan usaha, baik untuk
sektor/bidang yang terkait dengan pelayanan publik atau
sektor/bidang lainnya.
PP NO. 121/2015
PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR
Pasal 2
(1) Pengusahaan Sumber Daya Air diselenggarakan dengan memperhatikan prinsip:
a. tidak mengganggu, mengesampingkan, dan meniadakan hak rakyat atas Air;
b. perlindungan negara terhadap hak rakyat atas Air;
c. kelestarian lingkungan hidup sebagai salah satu hak asasi manusia;
d. pengawasan dan pengendalian oleh negara atas Air bersifat mutlak;
e. prioritas utama pengusahaan atas Air diberikan kepada badan usaha milik
negara atau badan usaha milik daerah; dan
f. pemberian Izin Pengusahaan Sumber Daya Air dan Izin Pengusahaan Air
Tanah kepada usaha swasta dapat dilakukan dengan syarat tertentu dan ketat
setelah prinsip sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf e
dipenuhi dan masih terdapat ketersediaan Air.
PP NO. 121/2015
PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR
Pasal 5
(2). Pengusahaan Sumber Daya Air dapat dilakukan oleh perseorangan atau badan usaha berdasarkan Izin
Pengusahaan Sumber Daya Air atau Izin Pengusahaan AirTanah dari Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya.
(3). Pemberian izin dilakukan secara ketat dengan urutan prioritas:
a. pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari bagi kelompok yang memerlukan Air dalam jumlah besar;
b. pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari yang mengubah kondisi alami Sumber Air;
c. pertanian rakyat di luar sistem irigasi yang sudah ada;
d. Pengusahaan Sumber Daya Air untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari melalui sistem
penyediaan Air Minum;
e. kegiatan bukan usaha untuk kepentingan publik;
f. Pengusahaan Sumber Daya Air oleh badan usaha milik negara atau badan usaha milik
daerah; dan
g. Pengusahaan Sumber Daya Air oleh badan usaha swasta atau perseorangan.
PP NO. 122/2015 – SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
PJPK DALAM KERJASAMA PENYELENGGARAAN SPAM
Pasal 42 - PP 122/2015
(1) Penyelenggaraan SPAM dilaksanakan oleh:
a. BUMN/BUMD;
b. UPT/UPTD;
c. Kelompok Masyarakat; dan/atau
d. Badan Usaha.
(2) Penyelenggaraan SPAM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat
bekerjasama dengan badan usaha swasta.
Dengan pengaturan bahwa BUMN/BUMD dapat bekerjasama dengan badan usaha swasta, maka
secara tidak langsung BUMN/BUMD akan bertindak sebagai PJPK, dengan ketentuan bahwa proyek
kerjasama yang bersangkutan tidak memerlukan dukungan fiskal dari pemerintah.
Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK)
DALAM KERJASAMA PENYELENGGARAAN SPAM
Pasal 56 - PP 122/2015
(1) Dalam hal BUMN atau BUMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (3) huruf
b tidak mampu membiayai kebutuhan Penyelenggaraan SPAM dengan jaringan
perpipaan di dalam maupun di luar pelayanan wilayah BUMN atau BUMD, BUMN
atau BUMD dapat melakukan kerjasama dengan badan usaha swasta
dengan prinsip tertentu.
(2) Prinsip tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:
a. Surat Izin Pengambilan Air dimiliki oleh BUMN atau BUMD; dan
b. Penyelenggaraan SPAM yang dilakukan dengan kerjasama mengutamakan
masyarakat berpenghasilan rendah.
KERJASAMA BUMD DALAM
PERATURAN PEMERINTAH No. 54/2017
Pasal 94 - PP 54/2017
(1) BUMD dapat melakukan kerja sama dengan pihak lain.
(2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus saling menguntungkan dan
melindungi kepentingan Pemerintah Daerah, masyarakat luas, dan pihak yang bekerja
sama.
(3) Pelaksanaan kerja sama BUMD dengan pihak lain merupakan kewenangan Direksi
sesuai dengan mekanisme internal perusahaan.
(4) Dalam hal kerja sama berupa pendayagunaan aset tetap yang dimiliki BUMD, kerja
sama dimaksud dilakukan melalui kerja sama operasi.
(5) Dalam hal kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (4) berupa tanah dan/atau
bangunan yang berasal dari penyertaan modal Daerah pada perusahaan perseroan
Daerah dan dikerjasamakan dalam jangka waktu lebih dari 10 (sepuluh) tahun harus
disetujui oleh RUPS luar biasa.
KERJASAMA BUMD DALAM
PERATURAN PEMERINTAH No. 54/2017
(6) Kerja sama dengan pihak lain berupa pendayagunaan ekuitas berlaku ketentuan:
a. disetujui oleh KPM atau RUPS luar biasa;
b. laporan keuangan BUMD 3 (tiga) tahun terakhir dalam keadaan sehat;
c. tidak boleh melakukan penyertaan modal berupa tanah dari BUMD yang berasal
dari penyertaan modal Daerah; dan
d. memiliki bidang usaha yang menunjang bisnis utama.
(7) BUMD memprioritaskan kerja sama dengan BUMD milik Pemerintah Daerah lain
dalam rangka mendukung kerja sama daerah.
(8) Pemerintah Daerah dapat memberikan penugasan kepada BUMD untuk
melaksanakan kerja sama.
(9) Ketentuan lebih lanjut mengenai kerja sama BUMD diatur dalam Peraturan Menteri.
BENTUK KERJASAMA SPAM
Pasal 56 - PP 122/2015
(3) Kerjasama dengan badan usaha swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat
dilakukan dalam bentuk:
a. investasi Pengembangan SPAM dan/atau Pengelolaan SPAM terhadap unit Air Baku dan
unit produksi;
b. investasi unit distribusi yang selanjutnya dioperasikan dan dikelola oleh BUMN atau BUMD
yang bersangkutan; dan/atau
c. investasi teknologi pengoperasian dan pemeliharaan dalam rangka mengupayakan
Penyelenggaraan SPAM yang efektif dan efisien dengan mekanisme kontrak berbasis
kinerja.
Dengan pengaturan tersebut, maka bentuk kerjasama yang dapat dilakukan adalah BOT untuk
pembangunan IPA dan jual beli air curah atau BOT Plus (jaringan).
KETENTUAN BADAN USAHA PELAKSANA
1. Badan usaha tunggal (memiliki kemampuan teknis dan keuangan sendiri)
2. Badan usaha konsorsium;
• Konsorsium terdiri dari perusahaan-perusahaan yang memiliki kemampuan
finansial, pengalaman di bidang konstruksi pembangunan instalasi pengolahan
air minum, dan pengelolaan instalasi pengolahan air minum yang dibuktikan
dengan dokumen kontrak/perjanjian yang dipersyaratan dalam dokumen
prakualifikasi.
• Bagi peminat yang berbentuk konsorsium, dan telah dinyatakan lulus
prakualifikasi, dilarang mengubah susunan anggota konsorsium hingga proses
pengadaan berakhir.
KETENTUAN BADAN USAHA PELAKSANA
Badan usaha konsorsium;
• Dalam hal badan usaha Peserta Prakualifikasi merupakan perusahaan asing,
maka harus membentuk Konsorsium dengan Badan Usaha Nasional yaitu
badan usaha yang berbadan hukum yang kepemilikan modal atau sahamnya
100% dalam negeri. Konsorsium perusahaan asing dan Badan Usaha
Nasional sebagaimana dimaksud, nantinya harus membentuk badan usaha
baru khusus hanya dipergunakan untuk keperluan pelaksanaan
kerjasama ini dengan komposisi saham Perusahaan Asing tidak melebihi
95% (sembilan puluh lima perseratus) dan Badan Usaha Nasional paling
kurang memiliki saham sebesar 5% (lima perseratus).
• Peserta memiliki perjanjian konsorsium.
• Konfirmasi/Persetujuan Pemberian Dukungan Pemerintah
dan/atau Jaminan Pemerintah
• Penetapan Lokasi oleh Gubernur
• Proses Alokasi, Pencairan, Pengawasan & Pemantauan
Pemberian Dukungan Pemerintah dan/atau Pemantauan &
Evaluasi Pelaksanaan Perjanjian Penjaminan & Perjanjian
Regres
1. Penyusunan rencana anggaran dana KPBU;
2. Identifikasi dan penyusunan Usulan KPBU;
3. Pengganggaran dana tahap perencanaan;
4. Penggambil keputusan lanjut/tidak lanjut rencana
KPB
5. Penyusuna Daftar rencana KPBU; dan
6. Pengkategorian KPBU.
Out ut:
Studi Pendahuluan
Daftar Prioritas Proyek
1. Penyusunan rencana anggaran dana KPBU;
2. Identifikasi dan penyusunan Usulan KPBU;
3. Pengganggaran dana tahap perencanaan;
4. Penggambil keputusan lanjut/tidak lanjut
rencana KPBU
5. Penyusuna Daftar rencana KPBU; dan
6. Pengkategorian KPBU.
1.Penyiapan Kajian KPBU;
2.Pengajuan Dukungan Pemerintah;
3.Pengajuan Jaminan Pemerintah; dan
4.Pengajuan Penetapan Lokasi
1. Penjajakan Minat Pasar (market Soaunding);
2. Penetapan Lokasi KPBU;
3. Pengadaan Badan Usaha Pelaksanaan KPBU;
4. Penandatanganan Perjanjian KPBU; dan
5. Pemenuhan Pembiayaan (Financial Close)
OUTPUT:
• Dokumen Perjanjian KPBU
• Dokumen Pelelangan umum
• Dokumen Persetujuan Prinsip
• Dokumen Persetujuan Prinsip Dokumen Kelayakan
• Dokumen Perjanjian Penjaminan
• Dokumen Perjanjian Regres
OUTPUT:
Studi Pendahuluan
Daftar Prioritas Proyek
OUTPUT:
Prastudi Kelayakan
Proses Permohonan Kebutuhan
Dukungan Pemerintah dan/atau Jaminan
Pemerintah Pengajuan Penetapan Lokasi
Kajian Lingkungan Hidup/PJPK Izin Lingkungan
PROSES PENGADAAN TANAH
Tahap 1:
PERENCANAAN PROYEK KERJA SAMA
Tahap 2:
PENYIAPAN PROYEK KERJA SAMA
Tahap 3:
TRANSAKSI PROYEK KERJA SAMA
TAHAPAN PELAKSANAAN KPBU PRAKARSA PEMERINTAH
Pengajuan LOI,
jawaban LOI dan
penyusunan PraFS
Penilaian (layak
secara ekonomi
dan keuangan)
Surat Persetujuan
untuk meneruskan
penyusunan FS &
dokumen terkait
Menyusun FS
disertai dengan
dokumen terkait
Penilaian FS,
kelengkapan
dokumen dan
persyaratan PQ
Kajian (awal) Prastudi Kelayakan
terdiri dari:
a. kajian hukum dan kelembagaan;
b. kajian teknis;
c. kajian ekonomi dan komersial;
d. kajian lingkungan dan sosial;
e. kajian bentuk KPBU dalam
Penyediaan Infrastruktur;
f. kajian risiko;
g. kajian kebutuhan Dukungan
Pemerintah dan/atau Jaminan
Pemerintah; dan
h. kajian mengenai masalah yang
perlu ditindaklanjuti (out
standing issues).
Layak secara
ekonomi &
keuangan?
STOP
YA
TIDAK
Layak dan
BUS calon
pemrakarsa
mampu?
STOP
YA
TIDAK
Penetapan unsolicited
project dan BU
pemrakarsa
TAHAPAN GARIS BESAR PROSES KERJA SAMA ATAS PRAKARSA BADAN USAHA
PERSIAPAN PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan
Prakualifikasi
2. Pelaksanaan
Pemilihan:
a. Pelelangan
b. Penunjukan
langsung
3. Penandatanganan
perjanjian
kerjasama
1. Pebentukan Panitia
Pengadaan
2. Konfirmasi kesiapan
proyek
3. Konfirmasi minat pasar
4. Penyusuanan jadwal
5. Penyusunan dokumen
pengadaan (rencana
dokumen PQ dan RFP)
6. Pengelolaan ruangan
data dan informasi
TAHAPAN PENGADAAN
KELEMBAGAAN YANG AKAN TERKAIT LANGSUNG
DENGAN KERJASAMA SPAM
1. Kementerian PUPR
2. Kementerian Keuangan (dalam hal adaVGF dan/atau PDF)
3. Pemerintah Kabupaten/Kota
4. DPRD Kabupaten/Kota
5. PT. PII (dalam hal ada penjaminan)
6. PDAM selaku PJPK
7. Badan Usaha Pelaksana
8. Panitia Pengadaan
9. Tim Penyiapan Kerjasama
10. Tim Manajemen/Monitoring Pelaksanaan Kerjasama
KEPALA DAERAH
PDAM (PJPK)
BADAN USAHA
PELAKSANA
Persetujuan
Perjanjian BOT
Pembayaran air curah
CONTOH HUBUNGAN KELEMBAGAAN
KERJASAMA BUSINESS TO BUSINESS
-TIM KERJASAMA
- PANITIA LELANG
-TIM MONEV
KEPALA DAERAH
PDAM (PJPK)
BADAN USAHA
PELAKSANA
Dukungan
Penugasan
Perjanjian BOT
Pembayaran air curah
DPRD
CONTOH HUBUNGAN KELEMBAGAAN KPBU
DENGAN DUKUNGAN DARI PEMERINTAH DAERAH
-TIM KERJASAMA
- PANITIA LELANG
-TIM MONEV
Persetujuan
PEMERINTAH INDONESIA
KEMENTERIAN
PUPR
KEMENTERIAN
KEUANGAN
WALIKOTA
SEMARANG
PDAM KOTA
SEMARANG
(PJPK)
BADAN USAHA
PELAKSANA
PT. PII
Dukungan
fisik
Dukungan
Penugasan
IzinPengusahaan(SIPA)
Perjanjian Regres
Dukungan Kelayakan (VGF)
Perjanjian BOT
Pembayaran air curah
Perjanjian
Penjaminan
DPRD
KOTA
SEMARANG
CONTOH HUBUNGAN KELEMBAGAAN KPBU
DENGAN DUKUNGAN PEMERINTAH
SPAM SEMARANG BARAT
-TIM KERJASAMA
- PANITIA LELANG
-TIM MONEV
K E S I M P U L A N
KERJASAMA SPAM DENGAN
POLA KPBU ... APABILA
KERJASAMAYANG
BERSANGKUTAN
MEMERLUKAN DUKUNGAN
PEMERINTAH
KERJASAMA SPAM DENGAN
POLA “B to B” … APABILA
KERJASAMAYANG
BERSANGKUTAN TIDAK
MEMERLUKAN DUKUNGAN
PEMERINTAH
PERATURAN PERUNDANG
UNDANGAN TENTANG KPBU
PERATURAN DIREKSI PDAM
TENTANG “B to B”
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Contenu connexe

Tendances

Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
WORKSHOP FINAL FS SPAM KARIAN NON KPBU _PPC BANTEN_ BD_Update 05 APRIL 22_R01...
WORKSHOP FINAL FS SPAM KARIAN NON KPBU _PPC BANTEN_ BD_Update 05 APRIL 22_R01...WORKSHOP FINAL FS SPAM KARIAN NON KPBU _PPC BANTEN_ BD_Update 05 APRIL 22_R01...
WORKSHOP FINAL FS SPAM KARIAN NON KPBU _PPC BANTEN_ BD_Update 05 APRIL 22_R01...heli supardi
 
Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)Joy Irman
 
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota Pematangsiantar
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota PematangsiantarLap akhir Jakstrada SPAM Kota Pematangsiantar
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota PematangsiantarRIYANNUGRAHA7
 
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku E
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku EPedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku E
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku ELestari Rachmawati
 
KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU)
KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU)KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU)
KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU)Abdul Rahim
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatinfosanitasi
 
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya AirRekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Airushfia
 
Sistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air Limbah
Sistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air LimbahSistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air Limbah
Sistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air LimbahJoy Irman
 
Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaa...
Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaa...Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaa...
Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaa...infosanitasi
 
Aspek Kelembagaan, Pembiayaan, Peraturan, dan Peran Masyarakat dalam Pengelol...
Aspek Kelembagaan, Pembiayaan, Peraturan, dan Peran Masyarakat dalam Pengelol...Aspek Kelembagaan, Pembiayaan, Peraturan, dan Peran Masyarakat dalam Pengelol...
Aspek Kelembagaan, Pembiayaan, Peraturan, dan Peran Masyarakat dalam Pengelol...Joy Irman
 
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Rencana Sistem Terpusat ...
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Rencana Sistem Terpusat ...Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Rencana Sistem Terpusat ...
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Rencana Sistem Terpusat ...Joy Irman
 
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan Joy Irman
 
Bab 6 pendekatan dan metodologi
Bab 6 pendekatan dan metodologiBab 6 pendekatan dan metodologi
Bab 6 pendekatan dan metodologisukarja wirajaya
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Penataan Ruang
 
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
 
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1Joy Irman
 

Tendances (20)

Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Perencanaan Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
 
WORKSHOP FINAL FS SPAM KARIAN NON KPBU _PPC BANTEN_ BD_Update 05 APRIL 22_R01...
WORKSHOP FINAL FS SPAM KARIAN NON KPBU _PPC BANTEN_ BD_Update 05 APRIL 22_R01...WORKSHOP FINAL FS SPAM KARIAN NON KPBU _PPC BANTEN_ BD_Update 05 APRIL 22_R01...
WORKSHOP FINAL FS SPAM KARIAN NON KPBU _PPC BANTEN_ BD_Update 05 APRIL 22_R01...
 
Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Terpusat (Off-site)
 
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota Pematangsiantar
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota PematangsiantarLap akhir Jakstrada SPAM Kota Pematangsiantar
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota Pematangsiantar
 
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku E
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku EPedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku E
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku E
 
KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU)
KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU)KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU)
KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU)
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempat
 
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya AirRekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air
 
Sistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air Limbah
Sistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air LimbahSistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air Limbah
Sistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air Limbah
 
Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaa...
Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaa...Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaa...
Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaa...
 
Aspek Kelembagaan, Pembiayaan, Peraturan, dan Peran Masyarakat dalam Pengelol...
Aspek Kelembagaan, Pembiayaan, Peraturan, dan Peran Masyarakat dalam Pengelol...Aspek Kelembagaan, Pembiayaan, Peraturan, dan Peran Masyarakat dalam Pengelol...
Aspek Kelembagaan, Pembiayaan, Peraturan, dan Peran Masyarakat dalam Pengelol...
 
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Rencana Sistem Terpusat ...
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Rencana Sistem Terpusat ...Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Rencana Sistem Terpusat ...
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) - Rencana Sistem Terpusat ...
 
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
 
Bab 6 pendekatan dan metodologi
Bab 6 pendekatan dan metodologiBab 6 pendekatan dan metodologi
Bab 6 pendekatan dan metodologi
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
 
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
 
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
 

Similaire à Tata Cara Kerjasama SPAM oleh Effendi Mansur

Perpres no 38 tahun 2015
Perpres no 38 tahun  2015Perpres no 38 tahun  2015
Perpres no 38 tahun 2015Irman Gapur
 
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...Penataan Ruang
 
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1ssuser167cff
 
HORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptx
HORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptxHORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptx
HORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptxssuser58c7a6
 
Ringkasan Perpres Nomor 38 Tahun 2015
Ringkasan Perpres Nomor 38 Tahun 2015Ringkasan Perpres Nomor 38 Tahun 2015
Ringkasan Perpres Nomor 38 Tahun 2015Amir Syafrudin
 
Kajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management Project
Kajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management ProjectKajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management Project
Kajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management ProjectOswar Mungkasa
 
Per 09 mbu 07 2015 program kemitraan & program bl bumn
Per 09 mbu 07 2015 program kemitraan & program bl bumnPer 09 mbu 07 2015 program kemitraan & program bl bumn
Per 09 mbu 07 2015 program kemitraan & program bl bumnDody Heriawan Priatmoko
 
Perpres Nomor 38 Tahun 2015.pdf
Perpres Nomor 38 Tahun 2015.pdfPerpres Nomor 38 Tahun 2015.pdf
Perpres Nomor 38 Tahun 2015.pdfBilherSihombing2
 
BENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptxBENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptxbandi2340
 
Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010
Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010
Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010Joy Irman
 
Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010
Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010
Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010Joy Irman
 
Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Bad...
Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah  dengan Bad...Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah  dengan Bad...
Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Bad...infosanitasi
 
Kebijakan-Pembiayaan-Daerah-dan-KPBU(1).pptx
Kebijakan-Pembiayaan-Daerah-dan-KPBU(1).pptxKebijakan-Pembiayaan-Daerah-dan-KPBU(1).pptx
Kebijakan-Pembiayaan-Daerah-dan-KPBU(1).pptxMaresEd
 
Kajian Pola Kemitraan Pemerintah Kota Dengan Swasta Dalam Pembangunan Daerah ...
Kajian Pola Kemitraan Pemerintah Kota Dengan Swasta Dalam Pembangunan Daerah ...Kajian Pola Kemitraan Pemerintah Kota Dengan Swasta Dalam Pembangunan Daerah ...
Kajian Pola Kemitraan Pemerintah Kota Dengan Swasta Dalam Pembangunan Daerah ...Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
MENAGIH MASTER PLAN SUPLAI AIR INDONEISA (Bisnis Indonesia 19 Juni 2015)
MENAGIH MASTER PLAN SUPLAI AIR INDONEISA (Bisnis Indonesia 19 Juni 2015)MENAGIH MASTER PLAN SUPLAI AIR INDONEISA (Bisnis Indonesia 19 Juni 2015)
MENAGIH MASTER PLAN SUPLAI AIR INDONEISA (Bisnis Indonesia 19 Juni 2015)Helsi Dinafitri
 
221221190856-nspkairminum.pptx
221221190856-nspkairminum.pptx221221190856-nspkairminum.pptx
221221190856-nspkairminum.pptxAbdulNasser30
 
Sumber Pendanaan Hibah untuk Program Sanitasi Kota dan Kabupaten
Sumber Pendanaan Hibah untuk Program Sanitasi Kota dan KabupatenSumber Pendanaan Hibah untuk Program Sanitasi Kota dan Kabupaten
Sumber Pendanaan Hibah untuk Program Sanitasi Kota dan Kabupateninfosanitasi
 

Similaire à Tata Cara Kerjasama SPAM oleh Effendi Mansur (20)

Perpres no 38 tahun 2015
Perpres no 38 tahun  2015Perpres no 38 tahun  2015
Perpres no 38 tahun 2015
 
Perpres no 38_2015
Perpres no 38_2015Perpres no 38_2015
Perpres no 38_2015
 
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
 
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
 
HORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptx
HORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptxHORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptx
HORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptx
 
Ringkasan Perpres Nomor 38 Tahun 2015
Ringkasan Perpres Nomor 38 Tahun 2015Ringkasan Perpres Nomor 38 Tahun 2015
Ringkasan Perpres Nomor 38 Tahun 2015
 
Kajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management Project
Kajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management ProjectKajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management Project
Kajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management Project
 
PER-09/MBU/07/2015 tentang PKBL BUMN
PER-09/MBU/07/2015 tentang PKBL BUMNPER-09/MBU/07/2015 tentang PKBL BUMN
PER-09/MBU/07/2015 tentang PKBL BUMN
 
Per 09 mbu 07 2015 program kemitraan & program bl bumn
Per 09 mbu 07 2015 program kemitraan & program bl bumnPer 09 mbu 07 2015 program kemitraan & program bl bumn
Per 09 mbu 07 2015 program kemitraan & program bl bumn
 
Perpres nomor 38_tahun_2015
Perpres nomor 38_tahun_2015Perpres nomor 38_tahun_2015
Perpres nomor 38_tahun_2015
 
Perpres Nomor 38 Tahun 2015.pdf
Perpres Nomor 38 Tahun 2015.pdfPerpres Nomor 38 Tahun 2015.pdf
Perpres Nomor 38 Tahun 2015.pdf
 
BENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptxBENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptx
 
Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010
Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010
Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010
 
Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010
Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010
Penjelasan atas peraturan presiden nomor 54 tahun 2010
 
Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Bad...
Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah  dengan Bad...Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah  dengan Bad...
Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Bad...
 
Kebijakan-Pembiayaan-Daerah-dan-KPBU(1).pptx
Kebijakan-Pembiayaan-Daerah-dan-KPBU(1).pptxKebijakan-Pembiayaan-Daerah-dan-KPBU(1).pptx
Kebijakan-Pembiayaan-Daerah-dan-KPBU(1).pptx
 
Kajian Pola Kemitraan Pemerintah Kota Dengan Swasta Dalam Pembangunan Daerah ...
Kajian Pola Kemitraan Pemerintah Kota Dengan Swasta Dalam Pembangunan Daerah ...Kajian Pola Kemitraan Pemerintah Kota Dengan Swasta Dalam Pembangunan Daerah ...
Kajian Pola Kemitraan Pemerintah Kota Dengan Swasta Dalam Pembangunan Daerah ...
 
MENAGIH MASTER PLAN SUPLAI AIR INDONEISA (Bisnis Indonesia 19 Juni 2015)
MENAGIH MASTER PLAN SUPLAI AIR INDONEISA (Bisnis Indonesia 19 Juni 2015)MENAGIH MASTER PLAN SUPLAI AIR INDONEISA (Bisnis Indonesia 19 Juni 2015)
MENAGIH MASTER PLAN SUPLAI AIR INDONEISA (Bisnis Indonesia 19 Juni 2015)
 
221221190856-nspkairminum.pptx
221221190856-nspkairminum.pptx221221190856-nspkairminum.pptx
221221190856-nspkairminum.pptx
 
Sumber Pendanaan Hibah untuk Program Sanitasi Kota dan Kabupaten
Sumber Pendanaan Hibah untuk Program Sanitasi Kota dan KabupatenSumber Pendanaan Hibah untuk Program Sanitasi Kota dan Kabupaten
Sumber Pendanaan Hibah untuk Program Sanitasi Kota dan Kabupaten
 

Plus de H2O Management

Investing in Indonesia's fisheries - BKPM
Investing in Indonesia's fisheries - BKPMInvesting in Indonesia's fisheries - BKPM
Investing in Indonesia's fisheries - BKPMH2O Management
 
Mini Workshop Infrastruktur Daerah - Skema KPBU - 2018
Mini Workshop Infrastruktur Daerah - Skema KPBU - 2018Mini Workshop Infrastruktur Daerah - Skema KPBU - 2018
Mini Workshop Infrastruktur Daerah - Skema KPBU - 2018H2O Management
 
Konektivitas Infrastruktur Wilayah dan Antar Wilayah
Konektivitas Infrastruktur Wilayah dan Antar Wilayah Konektivitas Infrastruktur Wilayah dan Antar Wilayah
Konektivitas Infrastruktur Wilayah dan Antar Wilayah H2O Management
 
Alternatif KPS untuk Rumah Sakit
Alternatif KPS untuk Rumah SakitAlternatif KPS untuk Rumah Sakit
Alternatif KPS untuk Rumah SakitH2O Management
 
Public Infrastructure Investment
Public Infrastructure Investment Public Infrastructure Investment
Public Infrastructure Investment H2O Management
 
Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018H2O Management
 
Dealing PPP Investment - Developing Power Plant
Dealing PPP Investment - Developing Power Plant Dealing PPP Investment - Developing Power Plant
Dealing PPP Investment - Developing Power Plant H2O Management
 
Government Guarantee Agreement (GA) for Power Plant - IPP
Government Guarantee Agreement (GA) for Power Plant - IPPGovernment Guarantee Agreement (GA) for Power Plant - IPP
Government Guarantee Agreement (GA) for Power Plant - IPPH2O Management
 
Jokowi dan Segudang PR Infrastruktur Indonesia - 08-2014
Jokowi dan Segudang PR Infrastruktur Indonesia - 08-2014Jokowi dan Segudang PR Infrastruktur Indonesia - 08-2014
Jokowi dan Segudang PR Infrastruktur Indonesia - 08-2014H2O Management
 
Can PPPs solve Indonesias infrastructure needs
Can PPPs solve Indonesias infrastructure needsCan PPPs solve Indonesias infrastructure needs
Can PPPs solve Indonesias infrastructure needsH2O Management
 
Presentasi Panduan Umum Pelaksana KPBU
Presentasi Panduan Umum Pelaksana KPBUPresentasi Panduan Umum Pelaksana KPBU
Presentasi Panduan Umum Pelaksana KPBUH2O Management
 
01-IIGF Business Model
01-IIGF Business Model01-IIGF Business Model
01-IIGF Business ModelH2O Management
 
08-P3-Complex Decisions
08-P3-Complex Decisions08-P3-Complex Decisions
08-P3-Complex DecisionsH2O Management
 
00- Indonesia's PPP - Bidding Process - Investor Guide
00- Indonesia's PPP - Bidding Process - Investor Guide00- Indonesia's PPP - Bidding Process - Investor Guide
00- Indonesia's PPP - Bidding Process - Investor GuideH2O Management
 
Growth Strategies - bappenas -_dr._ir._bastary_pandji_indra
Growth Strategies - bappenas -_dr._ir._bastary_pandji_indraGrowth Strategies - bappenas -_dr._ir._bastary_pandji_indra
Growth Strategies - bappenas -_dr._ir._bastary_pandji_indraH2O Management
 
H2O Group Briefing Program 4 Partner
H2O Group Briefing Program 4 PartnerH2O Group Briefing Program 4 Partner
H2O Group Briefing Program 4 PartnerH2O Management
 

Plus de H2O Management (18)

Investing in Indonesia's fisheries - BKPM
Investing in Indonesia's fisheries - BKPMInvesting in Indonesia's fisheries - BKPM
Investing in Indonesia's fisheries - BKPM
 
Mini Workshop Infrastruktur Daerah - Skema KPBU - 2018
Mini Workshop Infrastruktur Daerah - Skema KPBU - 2018Mini Workshop Infrastruktur Daerah - Skema KPBU - 2018
Mini Workshop Infrastruktur Daerah - Skema KPBU - 2018
 
Konektivitas Infrastruktur Wilayah dan Antar Wilayah
Konektivitas Infrastruktur Wilayah dan Antar Wilayah Konektivitas Infrastruktur Wilayah dan Antar Wilayah
Konektivitas Infrastruktur Wilayah dan Antar Wilayah
 
Alternatif KPS untuk Rumah Sakit
Alternatif KPS untuk Rumah SakitAlternatif KPS untuk Rumah Sakit
Alternatif KPS untuk Rumah Sakit
 
Public Infrastructure Investment
Public Infrastructure Investment Public Infrastructure Investment
Public Infrastructure Investment
 
Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018
 
Dealing PPP Investment - Developing Power Plant
Dealing PPP Investment - Developing Power Plant Dealing PPP Investment - Developing Power Plant
Dealing PPP Investment - Developing Power Plant
 
Government Guarantee Agreement (GA) for Power Plant - IPP
Government Guarantee Agreement (GA) for Power Plant - IPPGovernment Guarantee Agreement (GA) for Power Plant - IPP
Government Guarantee Agreement (GA) for Power Plant - IPP
 
Jokowi dan Segudang PR Infrastruktur Indonesia - 08-2014
Jokowi dan Segudang PR Infrastruktur Indonesia - 08-2014Jokowi dan Segudang PR Infrastruktur Indonesia - 08-2014
Jokowi dan Segudang PR Infrastruktur Indonesia - 08-2014
 
Can PPPs solve Indonesias infrastructure needs
Can PPPs solve Indonesias infrastructure needsCan PPPs solve Indonesias infrastructure needs
Can PPPs solve Indonesias infrastructure needs
 
Presentasi Panduan Umum Pelaksana KPBU
Presentasi Panduan Umum Pelaksana KPBUPresentasi Panduan Umum Pelaksana KPBU
Presentasi Panduan Umum Pelaksana KPBU
 
003 -PFI Scheme UK
003 -PFI Scheme UK003 -PFI Scheme UK
003 -PFI Scheme UK
 
01-IIGF Business Model
01-IIGF Business Model01-IIGF Business Model
01-IIGF Business Model
 
08-P3-Complex Decisions
08-P3-Complex Decisions08-P3-Complex Decisions
08-P3-Complex Decisions
 
SOL GEN FAQs May 14
SOL GEN FAQs May 14SOL GEN FAQs May 14
SOL GEN FAQs May 14
 
00- Indonesia's PPP - Bidding Process - Investor Guide
00- Indonesia's PPP - Bidding Process - Investor Guide00- Indonesia's PPP - Bidding Process - Investor Guide
00- Indonesia's PPP - Bidding Process - Investor Guide
 
Growth Strategies - bappenas -_dr._ir._bastary_pandji_indra
Growth Strategies - bappenas -_dr._ir._bastary_pandji_indraGrowth Strategies - bappenas -_dr._ir._bastary_pandji_indra
Growth Strategies - bappenas -_dr._ir._bastary_pandji_indra
 
H2O Group Briefing Program 4 Partner
H2O Group Briefing Program 4 PartnerH2O Group Briefing Program 4 Partner
H2O Group Briefing Program 4 Partner
 

Tata Cara Kerjasama SPAM oleh Effendi Mansur

  • 2. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN KERJASAMA SPAM 1. UU 23/2014 2. PP 50/2007 3. PP 121/2015 4. PP 122/2015 5. PP 54/2017 6. Perpres 38/2015 7. Permen Bappenas No. 4/2015 8. Peraturan LKPP No. 19/2015 9. Permen PUPR No. 1/PRT/M/2016 10. Permen PUPR No. 10/PRT/M/2016 11. Permen PUPR No. 19/PRT/M/2016 12. Peraturan Daerah yang terkait dengan kerjasama investasi dan perizinan 13. Peraturan Menteri Keuangan yang terkait dengan pemberian dukungan finansial dan penjaminan (apabila diperlukan dukungan/penjaminan) 14. Peraturan yang terkait lainnya (izin lingkungan, penanaman modal, dll) 15. Peraturan Direksi PDAM tentang Tata Cara Kerjasama dan Pengadaan BUP
  • 3. KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA (KPBU) DALAM PENYELENGGARAAN SPAM Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha yang selanjutnya disebut KPBU, adalah kerjasama antara pemerintah dengan badan usaha dalam menyediakan infrastruktur untuk kepentingan umum dengan mengacu kepada spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh menteri / kepala lembaga / kepala daerah / badan usaha milik negara / badan usaha milik daerah yang sebagian atau seluruhnya menggunakan sumber daya Badan Usaha dengan memperhatikan pembagian risiko di antara para pihak.
  • 4. APA PERBEDAAN KERJASAMA SPAM (KPBU / B to B) DENGAN PRIVATISASI KERJASAMA SPAM: Aset dibangun dan dimiliki sementara oleh BUP selama masa kerjasama sesuai dengan persyaratan dalam perjanjian, dan setelah masa kerjsama berakhir, aset diserahkan seluruhnya kepemilikannya kepada PJPK dalam kondisi baik dan bisa beroperasi. PRIVATISASI: Penjualan saham BUMN/BUMD kepada pihak lain (BUS/masyarakat/ manajemen), sehingga pihak lain tersebut yang menguasai dan memiliki atau bertindak sebagai pengendali utama dari keseluruhan operasional perusahaan. Kepemilikan pihak lain atas BUMN/BUMD akan bersifat permanen.
  • 5. MENGAPA PERLU KPBU a. Keterbatasan anggaran pemerintah untuk pembangunan infrastruktur. b. Skema KPBU dapat menjadi alternatif sumber pendanaan dan pembiayaan dalam penyediaan infrastruktur atau layanan publik. c. Skema KPBU memungkinkan pelibatan swasta dalam menentukan proyek yang layak untuk dikembangkan. d. Skema KPBU memungkinkan untuk memilih dan memberi tanggung jawab kepada pihak swasta untuk melakukan pengelolaan secara efisien. e. Skema KPBU memungkinkan untuk memilih dan memberi tanggung jawab kepada pihak swasta untuk melakukan pemeliharaan secara optimal, sehingga layanan publik dapat digunakan dalam waktu yang lebih lama.
  • 6. SIAPA SAJA PEMRAKARSA KPBU PRAKARSA PEMERINTAH/BUMN/BUMD SPAM (SOLICITED) Merupakan suatu proyek infrastruktur yang diinisiasi oleh pemerintah dan ditawarkan kepada Badan Usaha untuk dikerjasamakan. Siklus proyek KPBU terdiri dari 4 tahap, yaitu: Perencanaan, Persiapan Proyek, Transaksi dan Manajemen Kontrak. PRAKARSA BADAN USAHA (UNSOLICITED) Merupakan suatu proyek infrastruktur yang diinisiasi oleh Badan Usaha dan proposal yang diajukan oleh Badan Usaha harus memenuhi persyaratan kesesuaian dengan rencana induk sektor, kelayakan secara ekonomi dan finansial, serta Badan Usaha memiliki kemampuan keuangan yang memadai untuk membiayai pelaksanaan proyek yang diprakarsai.
  • 7. MEKANISME KERJASAMA SPAM 1. MEKANISME KPBU Merupakan kerjasama yang memerlukan dukungan dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah, yang dapat berbentuk dukungan fiskal dan/atau dukungan nonfiskal. 2. MEKANISME BUSINESS TO BUSINESS (B to B) Merupakan kerjasama yang tidak memerlukan dukungan dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah, baik dukungan fiskal maupun dukungan nonfiskal, dan para pihak sepakat bahwa keseluruhan pembiayaan serta segala risiko kerjasama SPAM hanya menjadi beban para pihak yang melakukan kerjasama (tidak membebankan risiko kepada pihak lain)
  • 8. UU NO. 23/2014 PEMERINTAHAN DAERAH Substansi pengaturan kerjasama dalam UU No. 23 Tahun 2014 lebih mengatur kerjasama antar daerah dan kerjasama daerah dengan badan usaha, baik untuk sektor/bidang yang terkait dengan pelayanan publik atau sektor/bidang lainnya.
  • 9. PP NO. 121/2015 PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR Pasal 2 (1) Pengusahaan Sumber Daya Air diselenggarakan dengan memperhatikan prinsip: a. tidak mengganggu, mengesampingkan, dan meniadakan hak rakyat atas Air; b. perlindungan negara terhadap hak rakyat atas Air; c. kelestarian lingkungan hidup sebagai salah satu hak asasi manusia; d. pengawasan dan pengendalian oleh negara atas Air bersifat mutlak; e. prioritas utama pengusahaan atas Air diberikan kepada badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah; dan f. pemberian Izin Pengusahaan Sumber Daya Air dan Izin Pengusahaan Air Tanah kepada usaha swasta dapat dilakukan dengan syarat tertentu dan ketat setelah prinsip sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf e dipenuhi dan masih terdapat ketersediaan Air.
  • 10. PP NO. 121/2015 PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR Pasal 5 (2). Pengusahaan Sumber Daya Air dapat dilakukan oleh perseorangan atau badan usaha berdasarkan Izin Pengusahaan Sumber Daya Air atau Izin Pengusahaan AirTanah dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya. (3). Pemberian izin dilakukan secara ketat dengan urutan prioritas: a. pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari bagi kelompok yang memerlukan Air dalam jumlah besar; b. pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari yang mengubah kondisi alami Sumber Air; c. pertanian rakyat di luar sistem irigasi yang sudah ada; d. Pengusahaan Sumber Daya Air untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari melalui sistem penyediaan Air Minum; e. kegiatan bukan usaha untuk kepentingan publik; f. Pengusahaan Sumber Daya Air oleh badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah; dan g. Pengusahaan Sumber Daya Air oleh badan usaha swasta atau perseorangan.
  • 11. PP NO. 122/2015 – SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PJPK DALAM KERJASAMA PENYELENGGARAAN SPAM Pasal 42 - PP 122/2015 (1) Penyelenggaraan SPAM dilaksanakan oleh: a. BUMN/BUMD; b. UPT/UPTD; c. Kelompok Masyarakat; dan/atau d. Badan Usaha. (2) Penyelenggaraan SPAM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat bekerjasama dengan badan usaha swasta. Dengan pengaturan bahwa BUMN/BUMD dapat bekerjasama dengan badan usaha swasta, maka secara tidak langsung BUMN/BUMD akan bertindak sebagai PJPK, dengan ketentuan bahwa proyek kerjasama yang bersangkutan tidak memerlukan dukungan fiskal dari pemerintah.
  • 12. Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) DALAM KERJASAMA PENYELENGGARAAN SPAM Pasal 56 - PP 122/2015 (1) Dalam hal BUMN atau BUMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (3) huruf b tidak mampu membiayai kebutuhan Penyelenggaraan SPAM dengan jaringan perpipaan di dalam maupun di luar pelayanan wilayah BUMN atau BUMD, BUMN atau BUMD dapat melakukan kerjasama dengan badan usaha swasta dengan prinsip tertentu. (2) Prinsip tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi: a. Surat Izin Pengambilan Air dimiliki oleh BUMN atau BUMD; dan b. Penyelenggaraan SPAM yang dilakukan dengan kerjasama mengutamakan masyarakat berpenghasilan rendah.
  • 13. KERJASAMA BUMD DALAM PERATURAN PEMERINTAH No. 54/2017 Pasal 94 - PP 54/2017 (1) BUMD dapat melakukan kerja sama dengan pihak lain. (2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus saling menguntungkan dan melindungi kepentingan Pemerintah Daerah, masyarakat luas, dan pihak yang bekerja sama. (3) Pelaksanaan kerja sama BUMD dengan pihak lain merupakan kewenangan Direksi sesuai dengan mekanisme internal perusahaan. (4) Dalam hal kerja sama berupa pendayagunaan aset tetap yang dimiliki BUMD, kerja sama dimaksud dilakukan melalui kerja sama operasi. (5) Dalam hal kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (4) berupa tanah dan/atau bangunan yang berasal dari penyertaan modal Daerah pada perusahaan perseroan Daerah dan dikerjasamakan dalam jangka waktu lebih dari 10 (sepuluh) tahun harus disetujui oleh RUPS luar biasa.
  • 14. KERJASAMA BUMD DALAM PERATURAN PEMERINTAH No. 54/2017 (6) Kerja sama dengan pihak lain berupa pendayagunaan ekuitas berlaku ketentuan: a. disetujui oleh KPM atau RUPS luar biasa; b. laporan keuangan BUMD 3 (tiga) tahun terakhir dalam keadaan sehat; c. tidak boleh melakukan penyertaan modal berupa tanah dari BUMD yang berasal dari penyertaan modal Daerah; dan d. memiliki bidang usaha yang menunjang bisnis utama. (7) BUMD memprioritaskan kerja sama dengan BUMD milik Pemerintah Daerah lain dalam rangka mendukung kerja sama daerah. (8) Pemerintah Daerah dapat memberikan penugasan kepada BUMD untuk melaksanakan kerja sama. (9) Ketentuan lebih lanjut mengenai kerja sama BUMD diatur dalam Peraturan Menteri.
  • 15. BENTUK KERJASAMA SPAM Pasal 56 - PP 122/2015 (3) Kerjasama dengan badan usaha swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dilakukan dalam bentuk: a. investasi Pengembangan SPAM dan/atau Pengelolaan SPAM terhadap unit Air Baku dan unit produksi; b. investasi unit distribusi yang selanjutnya dioperasikan dan dikelola oleh BUMN atau BUMD yang bersangkutan; dan/atau c. investasi teknologi pengoperasian dan pemeliharaan dalam rangka mengupayakan Penyelenggaraan SPAM yang efektif dan efisien dengan mekanisme kontrak berbasis kinerja. Dengan pengaturan tersebut, maka bentuk kerjasama yang dapat dilakukan adalah BOT untuk pembangunan IPA dan jual beli air curah atau BOT Plus (jaringan).
  • 16. KETENTUAN BADAN USAHA PELAKSANA 1. Badan usaha tunggal (memiliki kemampuan teknis dan keuangan sendiri) 2. Badan usaha konsorsium; • Konsorsium terdiri dari perusahaan-perusahaan yang memiliki kemampuan finansial, pengalaman di bidang konstruksi pembangunan instalasi pengolahan air minum, dan pengelolaan instalasi pengolahan air minum yang dibuktikan dengan dokumen kontrak/perjanjian yang dipersyaratan dalam dokumen prakualifikasi. • Bagi peminat yang berbentuk konsorsium, dan telah dinyatakan lulus prakualifikasi, dilarang mengubah susunan anggota konsorsium hingga proses pengadaan berakhir.
  • 17. KETENTUAN BADAN USAHA PELAKSANA Badan usaha konsorsium; • Dalam hal badan usaha Peserta Prakualifikasi merupakan perusahaan asing, maka harus membentuk Konsorsium dengan Badan Usaha Nasional yaitu badan usaha yang berbadan hukum yang kepemilikan modal atau sahamnya 100% dalam negeri. Konsorsium perusahaan asing dan Badan Usaha Nasional sebagaimana dimaksud, nantinya harus membentuk badan usaha baru khusus hanya dipergunakan untuk keperluan pelaksanaan kerjasama ini dengan komposisi saham Perusahaan Asing tidak melebihi 95% (sembilan puluh lima perseratus) dan Badan Usaha Nasional paling kurang memiliki saham sebesar 5% (lima perseratus). • Peserta memiliki perjanjian konsorsium.
  • 18. • Konfirmasi/Persetujuan Pemberian Dukungan Pemerintah dan/atau Jaminan Pemerintah • Penetapan Lokasi oleh Gubernur • Proses Alokasi, Pencairan, Pengawasan & Pemantauan Pemberian Dukungan Pemerintah dan/atau Pemantauan & Evaluasi Pelaksanaan Perjanjian Penjaminan & Perjanjian Regres 1. Penyusunan rencana anggaran dana KPBU; 2. Identifikasi dan penyusunan Usulan KPBU; 3. Pengganggaran dana tahap perencanaan; 4. Penggambil keputusan lanjut/tidak lanjut rencana KPB 5. Penyusuna Daftar rencana KPBU; dan 6. Pengkategorian KPBU. Out ut: Studi Pendahuluan Daftar Prioritas Proyek 1. Penyusunan rencana anggaran dana KPBU; 2. Identifikasi dan penyusunan Usulan KPBU; 3. Pengganggaran dana tahap perencanaan; 4. Penggambil keputusan lanjut/tidak lanjut rencana KPBU 5. Penyusuna Daftar rencana KPBU; dan 6. Pengkategorian KPBU. 1.Penyiapan Kajian KPBU; 2.Pengajuan Dukungan Pemerintah; 3.Pengajuan Jaminan Pemerintah; dan 4.Pengajuan Penetapan Lokasi 1. Penjajakan Minat Pasar (market Soaunding); 2. Penetapan Lokasi KPBU; 3. Pengadaan Badan Usaha Pelaksanaan KPBU; 4. Penandatanganan Perjanjian KPBU; dan 5. Pemenuhan Pembiayaan (Financial Close) OUTPUT: • Dokumen Perjanjian KPBU • Dokumen Pelelangan umum • Dokumen Persetujuan Prinsip • Dokumen Persetujuan Prinsip Dokumen Kelayakan • Dokumen Perjanjian Penjaminan • Dokumen Perjanjian Regres OUTPUT: Studi Pendahuluan Daftar Prioritas Proyek OUTPUT: Prastudi Kelayakan Proses Permohonan Kebutuhan Dukungan Pemerintah dan/atau Jaminan Pemerintah Pengajuan Penetapan Lokasi Kajian Lingkungan Hidup/PJPK Izin Lingkungan PROSES PENGADAAN TANAH Tahap 1: PERENCANAAN PROYEK KERJA SAMA Tahap 2: PENYIAPAN PROYEK KERJA SAMA Tahap 3: TRANSAKSI PROYEK KERJA SAMA TAHAPAN PELAKSANAAN KPBU PRAKARSA PEMERINTAH
  • 19. Pengajuan LOI, jawaban LOI dan penyusunan PraFS Penilaian (layak secara ekonomi dan keuangan) Surat Persetujuan untuk meneruskan penyusunan FS & dokumen terkait Menyusun FS disertai dengan dokumen terkait Penilaian FS, kelengkapan dokumen dan persyaratan PQ Kajian (awal) Prastudi Kelayakan terdiri dari: a. kajian hukum dan kelembagaan; b. kajian teknis; c. kajian ekonomi dan komersial; d. kajian lingkungan dan sosial; e. kajian bentuk KPBU dalam Penyediaan Infrastruktur; f. kajian risiko; g. kajian kebutuhan Dukungan Pemerintah dan/atau Jaminan Pemerintah; dan h. kajian mengenai masalah yang perlu ditindaklanjuti (out standing issues). Layak secara ekonomi & keuangan? STOP YA TIDAK Layak dan BUS calon pemrakarsa mampu? STOP YA TIDAK Penetapan unsolicited project dan BU pemrakarsa TAHAPAN GARIS BESAR PROSES KERJA SAMA ATAS PRAKARSA BADAN USAHA
  • 20. PERSIAPAN PELAKSANAAN 1. Pelaksanaan Prakualifikasi 2. Pelaksanaan Pemilihan: a. Pelelangan b. Penunjukan langsung 3. Penandatanganan perjanjian kerjasama 1. Pebentukan Panitia Pengadaan 2. Konfirmasi kesiapan proyek 3. Konfirmasi minat pasar 4. Penyusuanan jadwal 5. Penyusunan dokumen pengadaan (rencana dokumen PQ dan RFP) 6. Pengelolaan ruangan data dan informasi TAHAPAN PENGADAAN
  • 21. KELEMBAGAAN YANG AKAN TERKAIT LANGSUNG DENGAN KERJASAMA SPAM 1. Kementerian PUPR 2. Kementerian Keuangan (dalam hal adaVGF dan/atau PDF) 3. Pemerintah Kabupaten/Kota 4. DPRD Kabupaten/Kota 5. PT. PII (dalam hal ada penjaminan) 6. PDAM selaku PJPK 7. Badan Usaha Pelaksana 8. Panitia Pengadaan 9. Tim Penyiapan Kerjasama 10. Tim Manajemen/Monitoring Pelaksanaan Kerjasama
  • 22. KEPALA DAERAH PDAM (PJPK) BADAN USAHA PELAKSANA Persetujuan Perjanjian BOT Pembayaran air curah CONTOH HUBUNGAN KELEMBAGAAN KERJASAMA BUSINESS TO BUSINESS -TIM KERJASAMA - PANITIA LELANG -TIM MONEV
  • 23. KEPALA DAERAH PDAM (PJPK) BADAN USAHA PELAKSANA Dukungan Penugasan Perjanjian BOT Pembayaran air curah DPRD CONTOH HUBUNGAN KELEMBAGAAN KPBU DENGAN DUKUNGAN DARI PEMERINTAH DAERAH -TIM KERJASAMA - PANITIA LELANG -TIM MONEV Persetujuan
  • 24. PEMERINTAH INDONESIA KEMENTERIAN PUPR KEMENTERIAN KEUANGAN WALIKOTA SEMARANG PDAM KOTA SEMARANG (PJPK) BADAN USAHA PELAKSANA PT. PII Dukungan fisik Dukungan Penugasan IzinPengusahaan(SIPA) Perjanjian Regres Dukungan Kelayakan (VGF) Perjanjian BOT Pembayaran air curah Perjanjian Penjaminan DPRD KOTA SEMARANG CONTOH HUBUNGAN KELEMBAGAAN KPBU DENGAN DUKUNGAN PEMERINTAH SPAM SEMARANG BARAT -TIM KERJASAMA - PANITIA LELANG -TIM MONEV
  • 25. K E S I M P U L A N KERJASAMA SPAM DENGAN POLA KPBU ... APABILA KERJASAMAYANG BERSANGKUTAN MEMERLUKAN DUKUNGAN PEMERINTAH KERJASAMA SPAM DENGAN POLA “B to B” … APABILA KERJASAMAYANG BERSANGKUTAN TIDAK MEMERLUKAN DUKUNGAN PEMERINTAH PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN TENTANG KPBU PERATURAN DIREKSI PDAM TENTANG “B to B”