SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  19
Télécharger pour lire hors ligne
4.1
Bab 4
Energetika Gelombang
Penyusun: Andhy Setiawan
Pendahuluan
Pada bab ini Anda akan mempelajari mengenai energi yang dirambatkan gelombang
serta pemantuan dan transmisi gelombang dengan arah datang normal terhadap bidang batas
dua medium. Pada gelombang mekanik, energi dan momentum dijalarkan melalui gangguan
dalam medium, gangguan ini dapat menjalar karena adanya interaksi di dalam medium, yang
muncul karena sifat elastis dan inersia mediumnya. Makin kuat interaksi di dalam medium,
makin cepat penjalaran gelombang. Sedangkan pada gelombang elektromagnetik, energi dan
momentum dijalarkan oleh medan listrik dan medan magnet yang dapat merambat melalui
vakum. Perambatan energi dalam gelombang elektromagnetik digambarkan oleh vektor
poynting. Secara khusus gelombang elektromagnetik ini akan dibahas pada topik tersendiri
mengenai gelombang elektromagnetik.
Dalam bab mengenai energetika ini dibahas mengenai energi, intensitas dan momentum
beserta keterkaitannya, impedansi dan intensitas (termasuk taraf intensitas) gelombang bunyi,
impedansi dan daya gelombnag, serta pemantulan dan transmisi gelombang. Persamaan
gelombang telah diturunkan secara kinematika dan dinamika gelombang. Pada bab ini
penurunan persamaan differensial gelombang dijabarkan melalui hukum kekekalan energi.
Setelah mempelajari bab ini Anda diharapkan memiliki kemampuan untuk:
1. Menurunkan persamaan differensial gelombang berdasarkan hukum kekekalan energi.
2. Memformulasikan rapat energi dan rapat energi rata-rata serta rapat daya (intensitas) dan
intensitas rata-rata.
3. Memformulasikan rapat momentum dan rapat momentum rata-rata serta rapat aliran
momentum dan rapat aliran momentum rata-rata.
4. Menerapkan hubungan antara rapat momentum, rapat aliran momentum, rapat energi dan
intensitas.
5. Memformulasikan intensitas gelombang bunyi.
6. Menentukan/menerapkan hubungan antara intensitas gelombang bunyi dengan impedansi
dan tekanan.
7. Melakukan perhitungan sederhana mengenai taraf intensitas gelombang bunyi.
4.2
B A B 4 Energetika Gelombang
8. Menurunkan hubungan antara daya dan impedansi gelombang
9. Menurunkan persamaan koefisien pantul dan koefisien transmisi dalam ungkapan-
ungkapan bilangan gelombang, rapat massa, dan impedansi berdasarkan syarat batas.
10. Memformulasikan reflektansi dan transmitansi dan kaitannya dengan koefisien pantul dan
koefisien transmisi.
11. Menjelaskan kasus khusus untuk nilai impedansi tertentu berkaitan dengan transmitansi
dan reflektansi.
12. Menggunakan formulasi koefisien pantul dan transmisi dan melakukan perhitungan
reflektansi dan transmitansi.
Kemampuan yang Anda peroleh setelah mempelajari bab ini diharapkan dapat
memperkaya wawasan dan memperdalam pemahaman mengenai konsep-konsep gelombang
yang secara umum mungkin pernah diperoleh sebelumnya pada pembahasan fisika di level
yang lebih bawah. Kemampuan yang diperoleh diharapkan dapat menjadi penguatan terhadap
pemahaman konsep-konsep gelombang yang pernah diperoleh sebelumnya.
Sesuai dengan kemampuan yang diharapkan tercapai, uraian dalam bab ini tidak dapat
terlepas dari analisis secara matematis. Dalam mempelajari bab ini, sebaiknya Anda terlebih
dahulu telah mempersiapkan pengetahuan matematika terutama tentang differensial parsial,
integral, persamaan differensial, dan ekspanasi fungsi kedalam bentuk deret pangkat.
Untuk membantu Anda dalam menguasai hal tersebut di atas, dalam bab ini akan
disajikan uraian materi beserta tes formatif yang terbagi dalam dua kegiatan belajar sebagai
berikut:
Kegiatan Belajar 1: Energi dan Intensitas Gelombang
a. Penjabaran Persamaan Gelombang berdasarkan Kekekalan Energi.
b. Rapat Energi dan Intensitas.
c. Rapat Momentum dan Aliran Momentum.
d. Intensitas dan Taraf Intensitas.
Kegiatan Belajar 2: Pemantulan dan Transmisi Gelombang
a. Impedansi dan Daya Gelombang
b. Koefisien Pantul dan Koefisien Transmisi
c. Reflektansi dan Transmitansi
Agar Anda lebih mudah dalam mempelajari materi tersebut, ikuti petunjuk berikut ini:
1. Bacalah dengan cermat bagian Pendahuluan ini sampai Anda mengetahui betul
kemampuan apa yang harus tercapai setelah mempelajari bab ini.
4.3
B A B 4 Energetika Gelombang
2. Baca sepintas secara keseluruan dan carilah konsep-konsep yang bersifat prinsip. Pahami
terlebih dahulu setiap kasus atau sistem yang ditinjau dalam pembahasan. Pelajari
pengertian demi pengertian melalui pemahaman sendiri atau bertukar pikiran dengan
teman.
3. Ulangi dan lakukan sendiri setiap langkah dalam penurunan persamaan dan analisis yang
bersifat matematis. Pahami terlebih dahulu apa yang akan ditentukan melalui pembahasan
secara matematis tersebut.
4. Terapkan prinsip-prinsip yang telah Anda peroleh dalam situasi yang mungkin Anda
temukan dalam kejadian sehari-hari.
5. Mantapkan pemahaman dan kemampuan Anda melalui diskusi dalam kelompok atau
dengan teman.
4.4
B A B 4 Energetika Gelombang
Kegiatan Belajar 1
Energi dan Intensitas Gelombang
Pada keiatan belajar ini dibahas mengenai energi yang dirambatkan gelombang.
Pembahasan dimulai dengan penurunan persamaan differensial gelombang berdasarkan
perumusan energi mekanik (energi kinetik dan energi potensial) dan penerapan hukum
kekekalan energi mekanik. Selanjutnya dibahas mengenai repat energi dan kaitannaya dengan
rapat momenetum dan intensitas gelombang. Selain itu dibahas juga mengenai impedansi dan
intensitas gelombang bunyi. Dalam pembahasan yang terakhir ini diperlukan persamaan-
persamaan yang telah dibahas pada bab sebelumnya.
A. Penjabaran Persamaan Gelombang Berdsarakan Kekekalan Energi.
Persamaan gelombang dalam bentuk differensial, seperti pada persamaan (2.8), dapat
pula diturunkan dari hukum kekekalan energi. Untuk gelombang pada pegas dengan rapat
massa , ditinjau suatu elemen pegas dengan massa dm, dan panjang dx, maka persamaan
energi kinetik dapat dituliskan sebagai
2
2
1









t
dmdEk


2
2
1









t
dxdEk

 (4.1)
Energi potensial pegas dapat dituliskan sebagai
 2
)()(
2
1
xdxxkdEP   . (4.2a)
Dengan mengekspansikan bentuk )( dxx  pada suku pertama ruas kanan persamaan (4.2a)
kedalam bentuk deret seperti pada persamaan (3.2a), dan dengan menggunakan hubungan
antara konstanta elastisitas k dan modulus elastisitas K, yakni K =k dx, maka pesamaan energi
potensial dapat dituliskan melalui persamaan
2
2
)(
2
1









x
dx
dx
K
dEP


2
2
1









x
KdxdEP

. (4.2b)
Energi mekanik E diperoleh dengan menjumlahkan energi kinetik persamaan (4.1) dan energi
potensial yang diungkapkan oleh persamaan (4.2b), sehingga diperoleh.
dx
x
K
t
dE

























22
2
1 
  dx
x
K
t
E
22
 

























 , (4.3)
yang mana pengintegralan dilakukan memanjang mencakup ke seluruh medium
4.5
B A B 4 Energetika Gelombang
Energi E bernilai tetap sehingga derivasinya terhadap waktu .0
dt
dE
Dengan
demikian maka dari persamaan (4.3) diperoleh
0
2
2
2




















 dx
txx
Kdx
tt

 (4.4)
Berdasarkan aturan differensiasi dari perkalian dua fungsi maka dapat ditulis
txxxttxdx
d


















  2
2
2
 2
22
xttxdx
d
txx 

















 
(4.5)
sehingga dengan mensubstitusikannya pada persamaan (4.4) diperoleh
02
2
medium
2
2

























 dx
xt
K
tx
Kdx
tt

 . (4.6a)
Suku ke-dua persamaan (4.6a) sama dengan nol karena di perbatasan medium fungsi
gelombang maupun turunannya lenyap. Dengan demikian maka persamaan (4.6a) dapat
dituliskan lagi sebagai
02
2
2
2














 dx
tx
K
t

 . (4.6b)
Agar persamaan (4.6b) terpenuhi, yaitu nilai integral tersebut lenyap untuk sembarang
pengambilan elemen medium, maka harus berlaku
02
2
2
2














tx
K
t

 (4.6c)
sehingga diperoleh
0
)()(
2
2
2
2

dt
xd
Kdx
xd 
atau 0
)()(
2
2
2
2

dx
xdK
dt
xd 


, (4.7)
yang merupakan ungkapan persamaan differensial gelombang yang dicari. Dengan
membandingkan persamaan (4.7) ini dengan persamaan umum differensial gelombang yang
terdapat pada persamaan (2.7) maka dapat ditentukan cepat rambat gelombang yang
merambat pada pegas adalah

K
v  (4.8)
4.6
B A B 4 Energetika Gelombang
seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Untuk gelombang mekanis longitudinal
dalam batang, modulus elastisitas K ditempati oleh modulus elastisitas tarikan atau modulus
Young Y.
B. Rapat Energi dan Intensitas.
Energi kinetik untuk elemen medium sepanjang x dengan massa m, dapat dituliskan
sebagai
2
2
1









t
mEk

. (4.9)
dan energi potensialnya dapat diungkapkan sebagai
    2
2
1
xxxkEp   . (4.10a)
Dengan mengekspansikan bentuk )( xx  pada suku pertama ruas kanan persamaan
(4.10a) kedalam bentuk deret seperti pada persamaan (3.2a), dan dengan mengingat modulus
elastisitas K =k x, maka diperoleh ungkapan untuk energi potensial adalah
  2
2
1









x
x
xKEp

. (4.10b)
Dari persamaan (4.8) dapat diperoleh hubungan 2
mvxK  sehingga dengan
mensubstitusikannya pada persamaan (4.10b) diperoleh
  2
2
2
1









x
x
mvEp

. (4.10c)
Menggunakan hubungan
 
x
x


dengan
 
t
x


yang diperoleh dari persamaan (2.6a), maka
persamaan (4.10c) menjadi
  2
2
1









t
x
mEp

. (4.10d)
Energi total E merupakan jumlah dari energi kinetik yang diungkapkan persamaan
(4.9) dan energi potensial yang diungkapkan oleh persamaan (4.10d), sehingga dapat
dituliskan sebagai
  2









t
x
mE

(4.11)
Rapat energi per satuan volume medium dapat dituliskan sebagai
4.7
B A B 4 Energetika Gelombang
2









t

E . (4.12)
Untuk gelombang dengan fungsi  txktx   cos.),( 0 , maka rapat energinya dapat
dihitung sebagai berikut
)(sin22
0
2
tkx  E . (4.13a)
Menggunakan bantuan hubungan trigonometeri cos 2a = 1  2 cos2
a dengan a
sembarang, maka persamaan (4.13) dapat dimodifikasi menjadi
 )(2cos1
2
0
2
2
1
tkx  E . (4.13b)
Dari persamaan (4.13) nampak bahwa energi juga merambat dengan kecepatan v = /k tetapi
dengan frekuensi sudut 2
Rapat energi rata-rata dapat diperoleh dengan menggunakan nilai rata-rata dari
kuadrat fungsi sinusoidal yang dapat ditulis 2
12
sin a dengan a sembarang. Dengan
demikian. melalui penggunaan persamaan (4.13a) untuk menghitung rapat energi rata-rata,
diproleh
 tkx   22
0
2
sinE 
2
0
2
2
1
E (4.14)
Dari persamaan rapat energi ini, dapat diturunkan persamaan intensitas. Intensitas I
merupakan daya P persatuan luas A, atau disebut juga rapat daya. Sedangkan daya
merupakan laju energi dE/dt . Sehingga rapat daya dapat disebut juga sebagai rapat laju
energi atau laju rapat energi. Hubungan ketiga besaran tersebut secara matematis dapat
ditelusuri sebagai berikut
vI
dt
dx
Adx
dE
A
dtdE
I
A
P
I E (4.15a)
dengan v adalah kecepatan fase atau cepat rambat gelombang. Dengan substitusi E dari
persamaan (4.12) maka diperoleh
2









t
vI

 (4.15b)
Untuk gelombang yang memiliki fungsi  txktx   cos.),( 0 , maka
intensitasnya adalah
)(sin22
0
2
tkxvvI   E . (4.16)
Dari persamaan (4.16) ini dapat dihitung intensitas rata-rata, yaitu
 tkxvI   22
0
2
sin  vI
2
0
2
2
1
 (4.17)
4.8
B A B 4 Energetika Gelombang
Intensitas rata-rata atau rapat daya rata-rata dapat juga disebut laju rapat energi rata-rata
sehingga dapat juga diperoleh dari persamaan (4.15a) dengan mengganti rapat energi oleh
rapat energi rata-rata. Dengan cara seperti ini maka diperoleh
vvI
2
0
2
2
1
 E
yang sama dengan persamaan (4.17).
C. Rapat Momentum dan Aliran Momentum
Pembahasan rapat momentum dilakukan dengan meninjau gelombang transversal
yang merambat pada tali dengan tegangan sebesar T. Walaupun ditinjau pada tali, namun
perumusan rapat momentum berlaku secara umum. Elemen tali sepanjang dx bermassa dm
terletak pada kurva )(x memiliki kecepatan yang tegak lurus dengan kelengkungan kurva,
sehingga dapat diuraikan dalam komponen longitudinal dan transversal seperti diperlihatkan
pada gambar 4.1. Rapat momentum P dan rapat aliran momentum G diberikan oleh
kecepatan longitudinal.
Gambar 4.1 Komponen kecepatan transversal dan longitudinal dari elemen tali
dalam perambatan gelombang
Momentum persatuan volume atau rapat momentum dituliskan sebagai
lu
dV
dm
P atau luP . (4.18)
Kurva pada elemen tali yang ditinjau memiliki sudut kemiringan  seperti terlihat pada
gambar 4.1. Dari definisi kemiringan kurva dapat ditulis sebagai 

tan


x
dan dari
gambar 4.1
t
l
u
u
tan maka diperoleh hubungan
dx
(x+dx)
(x)
u
T
T


u
uv
ul
4.9
B A B 4 Energetika Gelombang
x
uu tl




. (4.19)
Persamaan (4.19) disubstitusikan pada persmaan (4.18) dengan terlebih dahulu memasukkan
t
ut




maka diperoleh
xt 





P (4.20)
Berdasarkan hubungan
 
x
x


dengan
 
t
x


yang diperoleh dari persamaan (2.6a), maka
persamaan (4.20) menjadi
2









tv

P (4.21)
dengan v adalah cepat rambat gelombang.
Mengikuti persamaan intensitas sebagi aliran rapat energi, maka persamaan rapat
aliran momentum atau aliran rapat momentum G dapat dituliskan sebagai
vPG  
2









t

G . (4.22)
Persamaan ini ternyata sama dengan persamaan rapat energi yang diungkapkan dalam
persamaan (4.12). Jadi rapat energi sama dengan aliran rapat momentum, sedangkan aliran
rapat energi adalah intensitas. Dengan demikian maka dapat diperoleh hubungan
2
vvvI PGE  (4.23a)
dan otomatis berlaku
2
vvvI PGE  (4.23b)
Untuk gelombang yang memiliki fungsi  txktx   cos.),( 0 maka rapat
momentum dan rapat aliran momentum P dan G dan rata-ratanya dengan mudah dapat
diperoleh, yaitu
)(sin22
0
2
tkx
v


P dan
2
0
2
2
1


v
P
)(sin22
0
2
tkx  G dan
2
0
2
2
1
G
D. Intensitas dan Taraf Intensitas
Pembahasan intensitas pada bagian ini dilakukan dengan meninjau perambatan
gelombang longitudinal pada kolom gas yang dapat dipandang sebagai gelombang bunyi.
4.10
B A B 4 Energetika Gelombang
Pada pembahasan dinamika gelombang Bab 3 Kegiatan Belajar 1 bagian C.2, telah diperoleh
persamaan gerak elemen gas yang dapat dinyatakan dalam persamaan (3.21b), dan persamaan
differensial gelombang yang dinyatakan oleh persamaan (3.25), berturut-turut dapat
dituliskan lagi di sini sebagai berikut
x
p
t 




2
2


02
2
2
2






x
B
t



.
Berdasarkan kedua persamaan tersebut maka dapat diperoleh hubungan antara
gelombang tekanan dan gelombang pergeseran
2
2
x
B
x
p




 

x
Bp




(4.24)
Daya atau arus energi gelombang dapat dituliskan sebagai
t
pAP




. (4.25a)
Substitusi persamaan (4.24) pada persamaan (4.25) dan berdasarkan hubungan
 
x
x


dengan
 
t
x


dari persamaan (2.6a) maka diperoleh
tx
BAP







2









x
BAvP

atau
2









tv
BA
P

(4.25b)
Berdasarkan persamaan (4.25b) ini maka intensitas atau rapat daya P/A dapat ditulis
sebagai
2









x
BvI

atau
2









tv
B
I

(4.26)
Dengan memasukkan harga B dari cepat rambat gelombang

B
v  seperti yang diperoleh
sebelumnya, maka ungkapan intensitas pada persamaan (4.26) menjadi
2
3









x
vI

 atau
2









t
vI

 (4.27)
yang konsiten dengan persamaan (4.15b) yang diperoleh pada pembahasan rapat energi.
Hubungan antara intensitas dan tekanan dapat dinyatakan juga dalam ungkapan
impedansi. Impedansi gelombang dapat dituliskan sebagai
4.11
B A B 4 Energetika Gelombang

















tx
BZ

(4.28a)
atau dapat juga ditulis sebagai
v
B
Z  . (4.28b)
Dengan menggunakan hubungan cepat rambat v dan modulus B maka persamaan (4.28b)
dapat ditulis sebagai
vZ  . (4.28c)
Substitusi persamaan (4.24) ke dalam persamaan (4.26) menghasilkan
2
2
p
B
v
B
p
vBI 





 , (4.29)
dan dengan menggunakan persamaan (4.28b) maka diperoleh hubungan intensitas dan
tekanan yang diungkapkan dlam bentuk impedansi, yaitu
21
p
Z
I  (4.30)
Intensitas gelombang bunyi biasanya dinyatakan sebagai taraf intensitas bunyi. Taraf
intensitas I ini dalam satuan Bel dinyatakan sebagai logaritma dari perbandingan intensitas
yang ditinjau terhadap intensitas acuan I0, yang dapat ditulis sebagai
0
log
I
I
I . (4.31)
Dengan demikian maka dalam satuan decibel (dB), taraf intensitas dinyatakan sebagai
0
log10
I
I
I . (4.31)
Besarnya intensitas acuan I0 = 1012
W/m2
. Taraf intensitas bunyi yang dapat didengar
manusia berada pada kisaran 100 dB (I =1010
I0) sampai 30 dB (I =103
I0).
Daftar Pustaka
M. O. Tjia, 1994, Gelombang, Dabara Publishers, Solo.
Frank S. Crawford, Jr.,1978, Waves, Berkeley Physics, Vol. 3, Mc Graw Hill, New York.
Taufik Ramlan R., 2001, Diktat Gelombang Optik, Bandung : penerbit UPI
William C. Elmore and Mark A Heald, 1985, Physics of Waves, Dover Publication Inc. New
York
Zahara Muslim, 1994, Gelombang dan Optik, Depdikbud-Dikti.
4.12
B A B 4 Energetika Gelombang
Tes Formatif Bab 4 Kegiatan Belajar 1
Jawablah soal-soal di bawah ini
1. Turunkan persamaan differsensial gelombang pada pegas berdasarkan hukum kekekalan
energi.
2. Turunkan persamaan rapat energi dan intensitas gelombang dan tentukan hubungan antara
keduanya.
3. Turunkan persamaan rapat momentum dan rapat aliran momentum dan tentukan
hubungan antara keduanya.
4. Suatu gelombang   )153(cos10, txtx   cm (x dalam meter dan t dalam sekon)
merambat pada medium dengan rapat massa 1 g/cm3
, tentukan: (a) rapat momentum, (b)
rapat energi, (c) rapat daya, dan (d) intensitas rata-rata gelombang tersebut.
5. Tinjau suatu gelombang yang merambat dengan rapat energi memenuhi fungsi
32
J/m)10203(sin100 tx   (x dalam meter dan t dalam sekon). Tentukan: (a) rapat
arus energi, (b) rapat momentum, (c) rapat arus momentum, (d) rapat momentum rata-
rata, dan (e) intensitas rata-rata.
6. Buktikan bahwa intensitas gelombang bunyi dapat dinyatakan sebagai 21
p
Z
I  dengan Z
adalah impedansi, dan p adalah gelombang tekanan.
7. Dua gelombang bunyi intensitasnya masing-masing 60 dan 600 mikrowatt/cm2
.
Berapakah perbedaan taraf intensitas kedua bunyi tersebut (dalam dB)?
4.13
B A B 4 Energetika Gelombang

T0
Fz T (x,t) = f(x-vt) = f()
Kegiatan Belajar 2
Pemantulan dan Transmisi Gelombang
Pada kegiatan belajar ini dibahas mengenai pemantulan dan transmisi gelombang
yang datang secara normal pada permukaan batas dua medium. Pembahasan diawali dengan
penentuan impedansi gelombang yang ditinjau pada tali. Selanjutnya pembahasan mengenai
penerapan syarat batas pada perbatasan medium untuk memperoleh perandingan antara
amplitudo gelombagan yang dipantulkan dengan amplitudo gelombang datang dan antara
amplitudo gelombang transmisi dengan amplitudo gelombang datang. Perbandingan tersebut
dapat dinyatakan melalui perbandingan bilangan gelombang, perbandingan impedansi,
ataupun perbandingan densitas (rapat massa) medium. Berkaitan dengan energi dibahas
mengenai fraksi energi yang dipantulkan dan fraksi energi yang ditransmisikan melalui
penentuan reflektansi dan transmitansi.
A. Impedansi dan Daya Gelombang.
Gambar 4.2 gaya luar yang bekerja pada elemen tali
Ditinjau gelombang yang merambat pada tali. Elemen tali yang mendapatkan
gangguan diperlihatkan pada gambar 4.2. Pada saat elemen tali mendapatkan gaya luar Fz,
sifat inersia menyebabkan elemen tali melawan gaya tersebut dengan gaya yang sebanding
dengan kecepatannya, sehingga dapat dituliskan
dt
d
ZFz

 (4.32)
dengan Z adalah impedansi gelombang. Dalam pembahasan rangkain listrik AC dikenal
impedansi listrik yang merupakan besaran yang mewakili hambatan listrik, dan memenuhi
hubungan V = Z dq/dt dengan V beda potensial antar ujung-ujung penghantar dan q adalah
muatan listrik. Hubungan tersebut memiliki bentuk yang sama dengan persamaan (4.32).
4.14
B A B 4 Energetika Gelombang
Pada pembahasan gelombang besaran yang mewakili hambatan ini dinamakan impedansi
gelombang.
Berdasarkan gambar 4.2 dapat dipeoleh
tan0TFz  atau
dt
d
TFz

0 (4.33)
dari hubungan
dt
d
vdx
d  1
 yang dapat dilihat pada persamaan (2.6a), maka persamaan
(4.33) dpat dituliskan sebagai
dt
d
v
T
F o
z

 . (4.34)
Dengan membandingkan persamaan (4.32) dan (4.34) maka diperoleh
v
T
Z o
 (4.35)
Daya gelombag dapat ditulikan sebagai
t
FP z




. (4.36)
Dengan mengamil besarnya Fz dari persamaan (4.32) maka diperoleh
tt
ZP







2









t
ZP

(4.37)
yang memiliki bentuk yang sama dengan persamaan daya pada rangkaian listrik, yaitu
2







dt
dq
ZP .
B. Koefisien Pantul dan Koefisien Transmisi.
Gambar 4.3 Perambatan gelombang melewati batas dua medium.
Perambatan gelombang melalui perbatasan dua medium yang mana gelombang
datang tegak lurus dengan bidang batas, dapat diilustrasikan dengan perambatan gelombang
pada persambungan tali yang rapat massa atau densitasnya berbeda seperti diperlihatkan pada
4.15
B A B 4 Energetika Gelombang
gambar 4.3. Pada gambar tersebut ditunjukkan pulsa gelombang datang dari medium pertama
(sebelah kiri), dan pada saat melewati persambungan tali (dapat dipandang sebagai batas dua
medium), maka ada pulsa gelombang yang diteruskan dan ada pulsa gelombang yang
ditransmisikan. Secara umum, perambatan gelombang yang melewati batas dua medium
dapat diilustrasikan pada gambar 4.4.
Gambar 4.4 perambatan gelombang saat melewati perbatasan medium
Misalkan gelombang datang, gelombang pantul dan gelombang transmisi berturut-
turut dinyatakan oleh d, p, dan t. Ketiganya dapat dinyatakan dalam fungsi gelombang
masing-masing
 txkAdd   1cos (4.38a)
 txkApp   1cos (4.38b)
 txkAtt   2cos . (4.38c)
Pada perbatasan dua medium (x = 0) berlaku syarat batas berupa kontinuitas
simpangan, kontinuitas kemiringan, dan sinkronisasi gerak yang dapat dinyataka sebagai
berikut:
a. Kontinuitas simpangan: 21  
b. Kontinuitas kemiringan:
xx 



 21 
c. Sinkronisasi gerak:
tt 



 21 
yang mana indeks 1 dan 2 menunjukkan medium.
Berdasarkan syarat batas kontinuitas simpangan, maka diperoleh
d
p
t
medium 1 medium 2
x
x = 0
4.16
B A B 4 Energetika Gelombang
tpd AAA  
d
t
d
p
A
A
A
A
1 ( 4.39a)
yang dapat dituliskan sebagai
tr 1 (4.39b)
dengan
d
p
A
A
r  disebut sebagai koefisien refleksi (pantul), dan
d
t
A
A
t  disebut sebagai
koefisien transmisi.
Berdasarkan syarat kontinuitas kemiringan maka dapat diperoleh
  tpd AkAAk 21  . (4.40a)
Substitusi At dari persamaan (4.39a) ke persamaan (4.40a) maka diperoleh
   pdpd AAkAAk  21 . (4.40b)
Dari persamaan (4.40) dan dari hubungan
d
p
A
A
r  maka diperoleh
21
21
kk
kk
r


 . (4.41)
Dengan mensubstitusikan persamaan (4.41) ini pada persamaan (4.39b), maka diperoleh
ungkapan untuk koefisien transmisi, yaitu
21
12
kk
k
t

 . (4.42)
Pada pembahasan sebelumnya telah diperoleh pada persamaan (4.35) bahwa
v
T
Z o
 .
Berdasarkan hubungan k =/v maka persamaan (4.41) dan (4.42) dapat dituliskan dalam
bentuk perbandingan impedansi sebagai
21
21
ZZ
ZZ
r


 (4.43)
dan
21
12
ZZ
Z
t

 . (4.44)
Selain dapat dinyatakan dalam bentuk perbandingan bilangan gelombang dan
perbandingan impedansi, koefisien pantul dan koefisien transmisi dapat juga dinyatakan
dalam perbandingan densitas (rapat massa). Berdasarkan hubungan
v
T
Z o
 dan

oT
v 
4.17
B A B 4 Energetika Gelombang
maka diperoleh oTZ  sehingga persmaan (4.43) dan (4.44) dapat dituliskan dalam
bentuk
22
21




r (4.45)
dan
21
12



t . (4.46)
C. Reflektansi dan Transmitansi
Reflektansi R merupakan fraksi energi gelombang yang dipantulkan saat melewati
perbatasan medium. Adapun transmitansi T merupakan fraksi energi yang ditransmisikan
melewati perbatasan medium. Dengan kata lain berturut-turut merupakan perbandingan
energi gelombang yang dipantulkan dan energi gelombang yang ditransmisikan terhadap
energi gelombang yang datang.
Karena daya merupakan laju energi, maka reflektansi dapat dipandang sebagai
perbandingan daya gelombang yang dipantulkan terhadap daya gelombang yang datang, dan
transmitansi sebagai perbandingan daya gelombang yang ditransmisikan terhadap gelombang
yang datang. Berdasarkan persamaan (4.37) maka diperoleh hubungan
2
2
)(
)(
d
p
d
p
A
A
P
P
R   2
rR  (4.47)
dan
2
1
2
2
)(
)(
d
t
d
t
AZ
AZ
P
P
T   2
1
2
t
Z
Z
T  . (4.48)
Berdasarkan hukum kekekalan energi, maka tpd EEE  atau dapat dinyatakan
sebagai
1
d
t
d
p
E
E
E
E
atau 1
d
t
d
p
P
P
P
P
Sehingga dapat ditulis
1TR (4.49)
Selanjutnya dapat ditinjau beberapa kasus sebagai berikut
4.18
B A B 4 Energetika Gelombang
a. Kasus dengan kesesuaina (matching) impedansi yang sempurna, Z1 = Z2, maka diperoleh
nilai r = 0 dan t =1. Dengan kata lain R = 0 dan T = 1. Jadi kasus ini menunjukkan
transmisi total.
b. Kasus Z1/Z2 = 0 (infinite drag), atau dapat ditulis Z2 >> Z1, maka diperoleh r = 1 (tanda
negative menunjukkan terjadi pembalikan fase), dan t = 0. Dengan kata lain nilai R = 1
dan T = 0. Jadi kasus ini menunjukkan pemantulan total. Persamaan gelombang pada
medium pertama merupakan superposisi dari gelombang datang dan gelombang pantul
sehingga dapat dituliskan sebagai
)cos()cos( 111 txkAtxkA dd   .
Dengan bantuan hubungan trigonometri, maka diperoleh
   txkAd  sinsin2 11  atau  t sin101 
yang menunjukkan bahwa pemantulan total menghasilkan gelombang berdiri dengan
distribusi amplitudo sebesar  xkAd 110 sin2 yang menghasilkan 010  di x = 0,
seperti pada tali dengan ujung terikat.
c. Kasus Z2/Z1 = 0 (zero drag), atau dapat ditulis Z1 >> Z2, maka diperoleh r = 1, dan t = 2.
Denan kata lain R = 1 dan T = 0. Jadi pada kasus ini juga menunjukkan terjadinya
pemantulan total. Persamaan gelombang pada medium pertama dapat dituliskan sebagai
)cos()cos( 111 txkAtxkA dd   .
Dengan menggunakan hubungan trigonometri diperoleh
)(cos)cos(2 11 txkAd   atau )(cos101 t 
yang juga menunjukkan bahwa pemantulan total menghasilkan gelombang berdiri dengan
distribusi amplitudo sebesar  xkAd 110 cos2 yang memberikan 210 dA di x = 0,
seperti pada tali dengan ujung bebas.
Daftar Pustaka
M. O. Tjia, 1994, Gelombang, Dabara Publishers, Solo.
Frank S. Crawford, Jr.,1978, Waves, Berkeley Physics, Vol. 3, Mc Graw Hill, New York.
Taufik Ramlan R., 2001, Diktat Gelombang Optik, Bandung : penerbit UPI
William C. Elmore and Mark A Heald, 1985, Physics of Waves, Dover Publication Inc. New
York
Zahara Muslim, 1994, Gelombang dan Optik, Depdikbud-Dikti.
4.19
B A B 4 Energetika Gelombang
Tes Formatif Bab 4Kegiatan Belajar 2
Jawablah soal-soal di bawah ini
1. Buktikan bahwa daya gelombang memiliki persamaan yang sama dengan daya pada
rangkaian listrik.
2. Turunkan persamaan koefisisen pantul dan koefisien transmisi transmisi dalam ungkapan
(a)bilangan gelombang, (b) impedansi, dan (c) densitas.
3. Buktikan bahwa (a) reflektansi sama dengan kuadrat dari koefisien pantul, dan (b)
transmitansi sama dengan perkalian antara perbandingan impedansi medium dengan
kuadrat koefisien transmisi.
4. Dua buah tali yang berbeda disambung dan direntangkan hingga memiliki tegangan tali
sebesar 4 N. Pulsa dengan amplitudo 6 cm, merambat melalui persambungan dua tali
tersebut. Densitas masing-masing tali adalah 10 g/m dan 40 g/m. Tentukanlah: (a)
impedansi masing-masing tali, (b) amplitudo gelombang pantul, (c) amplitudo gelombang
transmisi, dan (d) reflektansi dan transmitansi.
5. Suatu gelombang merambat melalui 2 tali yang berbeda dengan koefisien transmisi t =
1,6. Gelombang datang pada tali dengan densitas 4 g/cm dinyatakan oleh fungsi
gelombang   )1503(cos2,d txtx   cm (x dalam meter dan t dalam sekon). Tentukan:
(a) fungsi gelombang pantul  tx,r , (b) fungsi gelombang transmisi  tx,t , (c) fraksi
energi yang direfleksikan (reflektansi), dan fraksi energi yang ditransmisikan
(transmitansi), (d) densitas medium tempat gelombang yang ditransmisikan.
6. Jelaskan secara lengkap mengenai perambatan gelombang melalui dua medium yang
berbeda untuk kasus infinite drag.

Contenu connexe

Tendances

Perbedaan fisika klasik dengan fisika kuantum
Perbedaan fisika klasik dengan fisika kuantumPerbedaan fisika klasik dengan fisika kuantum
Perbedaan fisika klasik dengan fisika kuantumSmile Fiz
 
Diktat fisika statistik mikrajuddin abdullah
Diktat fisika statistik   mikrajuddin abdullahDiktat fisika statistik   mikrajuddin abdullah
Diktat fisika statistik mikrajuddin abdullahPetrus Bahy
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikwindyramadhani52
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikKira R. Yamato
 
Susunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat IntiSusunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat IntiFita Permata
 
Makalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikMakalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikbestricabebest
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2keynahkhun
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonKira R. Yamato
 
Hamburan dalam perspektif klasik dan kuantum
Hamburan dalam perspektif klasik dan kuantumHamburan dalam perspektif klasik dan kuantum
Hamburan dalam perspektif klasik dan kuantumPharu Aoi
 
Sistem partikel
Sistem partikel Sistem partikel
Sistem partikel adhafanny
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika IntiFKIP UHO
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumHana Dango
 
Hamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherfordHamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherfordNurochmah Nurdin
 
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatAhmad Faisal Harish
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bMuhammad Ali Subkhan Candra
 

Tendances (20)

Perbedaan fisika klasik dengan fisika kuantum
Perbedaan fisika klasik dengan fisika kuantumPerbedaan fisika klasik dengan fisika kuantum
Perbedaan fisika klasik dengan fisika kuantum
 
Diktat fisika statistik mikrajuddin abdullah
Diktat fisika statistik   mikrajuddin abdullahDiktat fisika statistik   mikrajuddin abdullah
Diktat fisika statistik mikrajuddin abdullah
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
 
STATISTIK BOSE-EINSTEIN
STATISTIK BOSE-EINSTEINSTATISTIK BOSE-EINSTEIN
STATISTIK BOSE-EINSTEIN
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
MODUL FISIKA KUANTUM
MODUL FISIKA KUANTUMMODUL FISIKA KUANTUM
MODUL FISIKA KUANTUM
 
Susunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat IntiSusunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat Inti
 
Makalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikMakalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonik
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
 
Fisika Zat Padat
Fisika Zat PadatFisika Zat Padat
Fisika Zat Padat
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
 
Hamburan dalam perspektif klasik dan kuantum
Hamburan dalam perspektif klasik dan kuantumHamburan dalam perspektif klasik dan kuantum
Hamburan dalam perspektif klasik dan kuantum
 
Sistem partikel
Sistem partikel Sistem partikel
Sistem partikel
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Hamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherfordHamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherford
 
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
 
Dinamika kisi kristal
Dinamika kisi kristalDinamika kisi kristal
Dinamika kisi kristal
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
 
Ketidakpastian Heisenberg
Ketidakpastian HeisenbergKetidakpastian Heisenberg
Ketidakpastian Heisenberg
 

En vedette

“Energi dan Momentum pada Gelombang Elektromagnetik”
“Energi dan Momentum pada Gelombang Elektromagnetik”“Energi dan Momentum pada Gelombang Elektromagnetik”
“Energi dan Momentum pada Gelombang Elektromagnetik”Millathina Puji Utami
 
Persentase Gelombang
Persentase GelombangPersentase Gelombang
Persentase GelombangVicky Anggara
 
Aplikasi pembiasan gelombang
Aplikasi pembiasan gelombangAplikasi pembiasan gelombang
Aplikasi pembiasan gelombangafi_fiz
 
Karakteristik gelombang
Karakteristik gelombangKarakteristik gelombang
Karakteristik gelombangdieniisnaeni
 
The Three Domains of Educational Activities
The Three Domains of Educational ActivitiesThe Three Domains of Educational Activities
The Three Domains of Educational ActivitiesMillathina Puji Utami
 
Materi 04 sifat partikel dari gelombang (ii)
Materi 04   sifat partikel dari gelombang (ii)Materi 04   sifat partikel dari gelombang (ii)
Materi 04 sifat partikel dari gelombang (ii)FauzulAreUzura
 
Ppt interferensi gelombang
Ppt interferensi gelombangPpt interferensi gelombang
Ppt interferensi gelombangRini Fakhrunnisa
 
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...SlideShare
 
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksHow to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksSlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareSlideShare
 

En vedette (18)

Energi Gelombang
Energi GelombangEnergi Gelombang
Energi Gelombang
 
“Energi dan Momentum pada Gelombang Elektromagnetik”
“Energi dan Momentum pada Gelombang Elektromagnetik”“Energi dan Momentum pada Gelombang Elektromagnetik”
“Energi dan Momentum pada Gelombang Elektromagnetik”
 
Gelombang materi
Gelombang materiGelombang materi
Gelombang materi
 
Vektor potensial
Vektor potensialVektor potensial
Vektor potensial
 
Persentase Gelombang
Persentase GelombangPersentase Gelombang
Persentase Gelombang
 
Aplikasi pembiasan gelombang
Aplikasi pembiasan gelombangAplikasi pembiasan gelombang
Aplikasi pembiasan gelombang
 
PERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLERPERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLER
 
Karakteristik gelombang
Karakteristik gelombangKarakteristik gelombang
Karakteristik gelombang
 
Gelombang
GelombangGelombang
Gelombang
 
getaran dan gelombang
getaran dan gelombanggetaran dan gelombang
getaran dan gelombang
 
Getaran
GetaranGetaran
Getaran
 
The Three Domains of Educational Activities
The Three Domains of Educational ActivitiesThe Three Domains of Educational Activities
The Three Domains of Educational Activities
 
Getaran dan gelombang
Getaran dan gelombangGetaran dan gelombang
Getaran dan gelombang
 
Materi 04 sifat partikel dari gelombang (ii)
Materi 04   sifat partikel dari gelombang (ii)Materi 04   sifat partikel dari gelombang (ii)
Materi 04 sifat partikel dari gelombang (ii)
 
Ppt interferensi gelombang
Ppt interferensi gelombangPpt interferensi gelombang
Ppt interferensi gelombang
 
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
 
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksHow to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShare
 

Similaire à Energetika Gelombang

Kb 1 modul-5_fis_zat_padat
Kb 1 modul-5_fis_zat_padatKb 1 modul-5_fis_zat_padat
Kb 1 modul-5_fis_zat_padatIka Permata Sari
 
Rpp mekanika kuantum
Rpp mekanika kuantumRpp mekanika kuantum
Rpp mekanika kuantumJoko Wahyono
 
Modul Gaya Elektromagnetik
Modul  Gaya ElektromagnetikModul  Gaya Elektromagnetik
Modul Gaya ElektromagnetikEko Supriyadi
 
PPT_Gelombang_Elektromagnet.pptx
PPT_Gelombang_Elektromagnet.pptxPPT_Gelombang_Elektromagnet.pptx
PPT_Gelombang_Elektromagnet.pptxFernandoManik1
 
Kelompok 2 a sifat mekanik zat
Kelompok 2 a sifat mekanik zatKelompok 2 a sifat mekanik zat
Kelompok 2 a sifat mekanik zatLinkin Park News
 
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faraday
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faradaymakalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faraday
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faradaynoussevarenna
 
GELOMBANG ELEKTROMAGNET.ppt
GELOMBANG ELEKTROMAGNET.pptGELOMBANG ELEKTROMAGNET.ppt
GELOMBANG ELEKTROMAGNET.pptSungJinWoo31
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikNurul Shufa
 
Gelombana EM
Gelombana EMGelombana EM
Gelombana EMAlin_24
 
Tugas kelompok termodinamika
Tugas kelompok termodinamikaTugas kelompok termodinamika
Tugas kelompok termodinamikaFatahillah Agung
 
4. contoh 1 rpp bersintak - induksi faraday
4. contoh 1 rpp bersintak - induksi faraday4. contoh 1 rpp bersintak - induksi faraday
4. contoh 1 rpp bersintak - induksi faradaySMK N 2 BELU ATAMBUA NTT
 
Bahan ajar fisika radiasi benda hitam
Bahan ajar fisika radiasi benda hitamBahan ajar fisika radiasi benda hitam
Bahan ajar fisika radiasi benda hitameli priyatna laidan
 

Similaire à Energetika Gelombang (20)

Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Rps fisdas 2
Rps fisdas 2Rps fisdas 2
Rps fisdas 2
 
Sifat partikel dan gelombang
Sifat partikel dan gelombangSifat partikel dan gelombang
Sifat partikel dan gelombang
 
Kb 1 modul-5_fis_zat_padat
Kb 1 modul-5_fis_zat_padatKb 1 modul-5_fis_zat_padat
Kb 1 modul-5_fis_zat_padat
 
Rpp mekanika kuantum
Rpp mekanika kuantumRpp mekanika kuantum
Rpp mekanika kuantum
 
Modul Gaya Elektromagnetik
Modul  Gaya ElektromagnetikModul  Gaya Elektromagnetik
Modul Gaya Elektromagnetik
 
Kimia dasar
Kimia dasarKimia dasar
Kimia dasar
 
Kimia dasar
Kimia dasarKimia dasar
Kimia dasar
 
PPT_Gelombang_Elektromagnet.pptx
PPT_Gelombang_Elektromagnet.pptxPPT_Gelombang_Elektromagnet.pptx
PPT_Gelombang_Elektromagnet.pptx
 
Kelompok 2 a sifat mekanik zat
Kelompok 2 a sifat mekanik zatKelompok 2 a sifat mekanik zat
Kelompok 2 a sifat mekanik zat
 
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faraday
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faradaymakalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faraday
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faraday
 
GELOMBANG ELEKTROMAGNET.ppt
GELOMBANG ELEKTROMAGNET.pptGELOMBANG ELEKTROMAGNET.ppt
GELOMBANG ELEKTROMAGNET.ppt
 
teori kuantum
teori kuantumteori kuantum
teori kuantum
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Gelombana EM
Gelombana EMGelombana EM
Gelombana EM
 
Tugas kelompok termodinamika
Tugas kelompok termodinamikaTugas kelompok termodinamika
Tugas kelompok termodinamika
 
4. contoh 1 rpp bersintak - induksi faraday
4. contoh 1 rpp bersintak - induksi faraday4. contoh 1 rpp bersintak - induksi faraday
4. contoh 1 rpp bersintak - induksi faraday
 
1.Landasan Fistum.ppt
1.Landasan Fistum.ppt1.Landasan Fistum.ppt
1.Landasan Fistum.ppt
 
tugas1
tugas1tugas1
tugas1
 
Bahan ajar fisika radiasi benda hitam
Bahan ajar fisika radiasi benda hitamBahan ajar fisika radiasi benda hitam
Bahan ajar fisika radiasi benda hitam
 

Dernier

Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 

Dernier (20)

Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 

Energetika Gelombang

  • 1. 4.1 Bab 4 Energetika Gelombang Penyusun: Andhy Setiawan Pendahuluan Pada bab ini Anda akan mempelajari mengenai energi yang dirambatkan gelombang serta pemantuan dan transmisi gelombang dengan arah datang normal terhadap bidang batas dua medium. Pada gelombang mekanik, energi dan momentum dijalarkan melalui gangguan dalam medium, gangguan ini dapat menjalar karena adanya interaksi di dalam medium, yang muncul karena sifat elastis dan inersia mediumnya. Makin kuat interaksi di dalam medium, makin cepat penjalaran gelombang. Sedangkan pada gelombang elektromagnetik, energi dan momentum dijalarkan oleh medan listrik dan medan magnet yang dapat merambat melalui vakum. Perambatan energi dalam gelombang elektromagnetik digambarkan oleh vektor poynting. Secara khusus gelombang elektromagnetik ini akan dibahas pada topik tersendiri mengenai gelombang elektromagnetik. Dalam bab mengenai energetika ini dibahas mengenai energi, intensitas dan momentum beserta keterkaitannya, impedansi dan intensitas (termasuk taraf intensitas) gelombang bunyi, impedansi dan daya gelombnag, serta pemantulan dan transmisi gelombang. Persamaan gelombang telah diturunkan secara kinematika dan dinamika gelombang. Pada bab ini penurunan persamaan differensial gelombang dijabarkan melalui hukum kekekalan energi. Setelah mempelajari bab ini Anda diharapkan memiliki kemampuan untuk: 1. Menurunkan persamaan differensial gelombang berdasarkan hukum kekekalan energi. 2. Memformulasikan rapat energi dan rapat energi rata-rata serta rapat daya (intensitas) dan intensitas rata-rata. 3. Memformulasikan rapat momentum dan rapat momentum rata-rata serta rapat aliran momentum dan rapat aliran momentum rata-rata. 4. Menerapkan hubungan antara rapat momentum, rapat aliran momentum, rapat energi dan intensitas. 5. Memformulasikan intensitas gelombang bunyi. 6. Menentukan/menerapkan hubungan antara intensitas gelombang bunyi dengan impedansi dan tekanan. 7. Melakukan perhitungan sederhana mengenai taraf intensitas gelombang bunyi.
  • 2. 4.2 B A B 4 Energetika Gelombang 8. Menurunkan hubungan antara daya dan impedansi gelombang 9. Menurunkan persamaan koefisien pantul dan koefisien transmisi dalam ungkapan- ungkapan bilangan gelombang, rapat massa, dan impedansi berdasarkan syarat batas. 10. Memformulasikan reflektansi dan transmitansi dan kaitannya dengan koefisien pantul dan koefisien transmisi. 11. Menjelaskan kasus khusus untuk nilai impedansi tertentu berkaitan dengan transmitansi dan reflektansi. 12. Menggunakan formulasi koefisien pantul dan transmisi dan melakukan perhitungan reflektansi dan transmitansi. Kemampuan yang Anda peroleh setelah mempelajari bab ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dan memperdalam pemahaman mengenai konsep-konsep gelombang yang secara umum mungkin pernah diperoleh sebelumnya pada pembahasan fisika di level yang lebih bawah. Kemampuan yang diperoleh diharapkan dapat menjadi penguatan terhadap pemahaman konsep-konsep gelombang yang pernah diperoleh sebelumnya. Sesuai dengan kemampuan yang diharapkan tercapai, uraian dalam bab ini tidak dapat terlepas dari analisis secara matematis. Dalam mempelajari bab ini, sebaiknya Anda terlebih dahulu telah mempersiapkan pengetahuan matematika terutama tentang differensial parsial, integral, persamaan differensial, dan ekspanasi fungsi kedalam bentuk deret pangkat. Untuk membantu Anda dalam menguasai hal tersebut di atas, dalam bab ini akan disajikan uraian materi beserta tes formatif yang terbagi dalam dua kegiatan belajar sebagai berikut: Kegiatan Belajar 1: Energi dan Intensitas Gelombang a. Penjabaran Persamaan Gelombang berdasarkan Kekekalan Energi. b. Rapat Energi dan Intensitas. c. Rapat Momentum dan Aliran Momentum. d. Intensitas dan Taraf Intensitas. Kegiatan Belajar 2: Pemantulan dan Transmisi Gelombang a. Impedansi dan Daya Gelombang b. Koefisien Pantul dan Koefisien Transmisi c. Reflektansi dan Transmitansi Agar Anda lebih mudah dalam mempelajari materi tersebut, ikuti petunjuk berikut ini: 1. Bacalah dengan cermat bagian Pendahuluan ini sampai Anda mengetahui betul kemampuan apa yang harus tercapai setelah mempelajari bab ini.
  • 3. 4.3 B A B 4 Energetika Gelombang 2. Baca sepintas secara keseluruan dan carilah konsep-konsep yang bersifat prinsip. Pahami terlebih dahulu setiap kasus atau sistem yang ditinjau dalam pembahasan. Pelajari pengertian demi pengertian melalui pemahaman sendiri atau bertukar pikiran dengan teman. 3. Ulangi dan lakukan sendiri setiap langkah dalam penurunan persamaan dan analisis yang bersifat matematis. Pahami terlebih dahulu apa yang akan ditentukan melalui pembahasan secara matematis tersebut. 4. Terapkan prinsip-prinsip yang telah Anda peroleh dalam situasi yang mungkin Anda temukan dalam kejadian sehari-hari. 5. Mantapkan pemahaman dan kemampuan Anda melalui diskusi dalam kelompok atau dengan teman.
  • 4. 4.4 B A B 4 Energetika Gelombang Kegiatan Belajar 1 Energi dan Intensitas Gelombang Pada keiatan belajar ini dibahas mengenai energi yang dirambatkan gelombang. Pembahasan dimulai dengan penurunan persamaan differensial gelombang berdasarkan perumusan energi mekanik (energi kinetik dan energi potensial) dan penerapan hukum kekekalan energi mekanik. Selanjutnya dibahas mengenai repat energi dan kaitannaya dengan rapat momenetum dan intensitas gelombang. Selain itu dibahas juga mengenai impedansi dan intensitas gelombang bunyi. Dalam pembahasan yang terakhir ini diperlukan persamaan- persamaan yang telah dibahas pada bab sebelumnya. A. Penjabaran Persamaan Gelombang Berdsarakan Kekekalan Energi. Persamaan gelombang dalam bentuk differensial, seperti pada persamaan (2.8), dapat pula diturunkan dari hukum kekekalan energi. Untuk gelombang pada pegas dengan rapat massa , ditinjau suatu elemen pegas dengan massa dm, dan panjang dx, maka persamaan energi kinetik dapat dituliskan sebagai 2 2 1          t dmdEk   2 2 1          t dxdEk   (4.1) Energi potensial pegas dapat dituliskan sebagai  2 )()( 2 1 xdxxkdEP   . (4.2a) Dengan mengekspansikan bentuk )( dxx  pada suku pertama ruas kanan persamaan (4.2a) kedalam bentuk deret seperti pada persamaan (3.2a), dan dengan menggunakan hubungan antara konstanta elastisitas k dan modulus elastisitas K, yakni K =k dx, maka pesamaan energi potensial dapat dituliskan melalui persamaan 2 2 )( 2 1          x dx dx K dEP   2 2 1          x KdxdEP  . (4.2b) Energi mekanik E diperoleh dengan menjumlahkan energi kinetik persamaan (4.1) dan energi potensial yang diungkapkan oleh persamaan (4.2b), sehingga diperoleh. dx x K t dE                          22 2 1    dx x K t E 22                             , (4.3) yang mana pengintegralan dilakukan memanjang mencakup ke seluruh medium
  • 5. 4.5 B A B 4 Energetika Gelombang Energi E bernilai tetap sehingga derivasinya terhadap waktu .0 dt dE Dengan demikian maka dari persamaan (4.3) diperoleh 0 2 2 2                      dx txx Kdx tt   (4.4) Berdasarkan aturan differensiasi dari perkalian dua fungsi maka dapat ditulis txxxttxdx d                     2 2 2  2 22 xttxdx d txx                     (4.5) sehingga dengan mensubstitusikannya pada persamaan (4.4) diperoleh 02 2 medium 2 2                           dx xt K tx Kdx tt   . (4.6a) Suku ke-dua persamaan (4.6a) sama dengan nol karena di perbatasan medium fungsi gelombang maupun turunannya lenyap. Dengan demikian maka persamaan (4.6a) dapat dituliskan lagi sebagai 02 2 2 2                dx tx K t   . (4.6b) Agar persamaan (4.6b) terpenuhi, yaitu nilai integral tersebut lenyap untuk sembarang pengambilan elemen medium, maka harus berlaku 02 2 2 2               tx K t   (4.6c) sehingga diperoleh 0 )()( 2 2 2 2  dt xd Kdx xd  atau 0 )()( 2 2 2 2  dx xdK dt xd    , (4.7) yang merupakan ungkapan persamaan differensial gelombang yang dicari. Dengan membandingkan persamaan (4.7) ini dengan persamaan umum differensial gelombang yang terdapat pada persamaan (2.7) maka dapat ditentukan cepat rambat gelombang yang merambat pada pegas adalah  K v  (4.8)
  • 6. 4.6 B A B 4 Energetika Gelombang seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Untuk gelombang mekanis longitudinal dalam batang, modulus elastisitas K ditempati oleh modulus elastisitas tarikan atau modulus Young Y. B. Rapat Energi dan Intensitas. Energi kinetik untuk elemen medium sepanjang x dengan massa m, dapat dituliskan sebagai 2 2 1          t mEk  . (4.9) dan energi potensialnya dapat diungkapkan sebagai     2 2 1 xxxkEp   . (4.10a) Dengan mengekspansikan bentuk )( xx  pada suku pertama ruas kanan persamaan (4.10a) kedalam bentuk deret seperti pada persamaan (3.2a), dan dengan mengingat modulus elastisitas K =k x, maka diperoleh ungkapan untuk energi potensial adalah   2 2 1          x x xKEp  . (4.10b) Dari persamaan (4.8) dapat diperoleh hubungan 2 mvxK  sehingga dengan mensubstitusikannya pada persamaan (4.10b) diperoleh   2 2 2 1          x x mvEp  . (4.10c) Menggunakan hubungan   x x   dengan   t x   yang diperoleh dari persamaan (2.6a), maka persamaan (4.10c) menjadi   2 2 1          t x mEp  . (4.10d) Energi total E merupakan jumlah dari energi kinetik yang diungkapkan persamaan (4.9) dan energi potensial yang diungkapkan oleh persamaan (4.10d), sehingga dapat dituliskan sebagai   2          t x mE  (4.11) Rapat energi per satuan volume medium dapat dituliskan sebagai
  • 7. 4.7 B A B 4 Energetika Gelombang 2          t  E . (4.12) Untuk gelombang dengan fungsi  txktx   cos.),( 0 , maka rapat energinya dapat dihitung sebagai berikut )(sin22 0 2 tkx  E . (4.13a) Menggunakan bantuan hubungan trigonometeri cos 2a = 1  2 cos2 a dengan a sembarang, maka persamaan (4.13) dapat dimodifikasi menjadi  )(2cos1 2 0 2 2 1 tkx  E . (4.13b) Dari persamaan (4.13) nampak bahwa energi juga merambat dengan kecepatan v = /k tetapi dengan frekuensi sudut 2 Rapat energi rata-rata dapat diperoleh dengan menggunakan nilai rata-rata dari kuadrat fungsi sinusoidal yang dapat ditulis 2 12 sin a dengan a sembarang. Dengan demikian. melalui penggunaan persamaan (4.13a) untuk menghitung rapat energi rata-rata, diproleh  tkx   22 0 2 sinE  2 0 2 2 1 E (4.14) Dari persamaan rapat energi ini, dapat diturunkan persamaan intensitas. Intensitas I merupakan daya P persatuan luas A, atau disebut juga rapat daya. Sedangkan daya merupakan laju energi dE/dt . Sehingga rapat daya dapat disebut juga sebagai rapat laju energi atau laju rapat energi. Hubungan ketiga besaran tersebut secara matematis dapat ditelusuri sebagai berikut vI dt dx Adx dE A dtdE I A P I E (4.15a) dengan v adalah kecepatan fase atau cepat rambat gelombang. Dengan substitusi E dari persamaan (4.12) maka diperoleh 2          t vI   (4.15b) Untuk gelombang yang memiliki fungsi  txktx   cos.),( 0 , maka intensitasnya adalah )(sin22 0 2 tkxvvI   E . (4.16) Dari persamaan (4.16) ini dapat dihitung intensitas rata-rata, yaitu  tkxvI   22 0 2 sin  vI 2 0 2 2 1  (4.17)
  • 8. 4.8 B A B 4 Energetika Gelombang Intensitas rata-rata atau rapat daya rata-rata dapat juga disebut laju rapat energi rata-rata sehingga dapat juga diperoleh dari persamaan (4.15a) dengan mengganti rapat energi oleh rapat energi rata-rata. Dengan cara seperti ini maka diperoleh vvI 2 0 2 2 1  E yang sama dengan persamaan (4.17). C. Rapat Momentum dan Aliran Momentum Pembahasan rapat momentum dilakukan dengan meninjau gelombang transversal yang merambat pada tali dengan tegangan sebesar T. Walaupun ditinjau pada tali, namun perumusan rapat momentum berlaku secara umum. Elemen tali sepanjang dx bermassa dm terletak pada kurva )(x memiliki kecepatan yang tegak lurus dengan kelengkungan kurva, sehingga dapat diuraikan dalam komponen longitudinal dan transversal seperti diperlihatkan pada gambar 4.1. Rapat momentum P dan rapat aliran momentum G diberikan oleh kecepatan longitudinal. Gambar 4.1 Komponen kecepatan transversal dan longitudinal dari elemen tali dalam perambatan gelombang Momentum persatuan volume atau rapat momentum dituliskan sebagai lu dV dm P atau luP . (4.18) Kurva pada elemen tali yang ditinjau memiliki sudut kemiringan  seperti terlihat pada gambar 4.1. Dari definisi kemiringan kurva dapat ditulis sebagai   tan   x dan dari gambar 4.1 t l u u tan maka diperoleh hubungan dx (x+dx) (x) u T T   u uv ul
  • 9. 4.9 B A B 4 Energetika Gelombang x uu tl     . (4.19) Persamaan (4.19) disubstitusikan pada persmaan (4.18) dengan terlebih dahulu memasukkan t ut     maka diperoleh xt       P (4.20) Berdasarkan hubungan   x x   dengan   t x   yang diperoleh dari persamaan (2.6a), maka persamaan (4.20) menjadi 2          tv  P (4.21) dengan v adalah cepat rambat gelombang. Mengikuti persamaan intensitas sebagi aliran rapat energi, maka persamaan rapat aliran momentum atau aliran rapat momentum G dapat dituliskan sebagai vPG   2          t  G . (4.22) Persamaan ini ternyata sama dengan persamaan rapat energi yang diungkapkan dalam persamaan (4.12). Jadi rapat energi sama dengan aliran rapat momentum, sedangkan aliran rapat energi adalah intensitas. Dengan demikian maka dapat diperoleh hubungan 2 vvvI PGE  (4.23a) dan otomatis berlaku 2 vvvI PGE  (4.23b) Untuk gelombang yang memiliki fungsi  txktx   cos.),( 0 maka rapat momentum dan rapat aliran momentum P dan G dan rata-ratanya dengan mudah dapat diperoleh, yaitu )(sin22 0 2 tkx v   P dan 2 0 2 2 1   v P )(sin22 0 2 tkx  G dan 2 0 2 2 1 G D. Intensitas dan Taraf Intensitas Pembahasan intensitas pada bagian ini dilakukan dengan meninjau perambatan gelombang longitudinal pada kolom gas yang dapat dipandang sebagai gelombang bunyi.
  • 10. 4.10 B A B 4 Energetika Gelombang Pada pembahasan dinamika gelombang Bab 3 Kegiatan Belajar 1 bagian C.2, telah diperoleh persamaan gerak elemen gas yang dapat dinyatakan dalam persamaan (3.21b), dan persamaan differensial gelombang yang dinyatakan oleh persamaan (3.25), berturut-turut dapat dituliskan lagi di sini sebagai berikut x p t      2 2   02 2 2 2       x B t    . Berdasarkan kedua persamaan tersebut maka dapat diperoleh hubungan antara gelombang tekanan dan gelombang pergeseran 2 2 x B x p        x Bp     (4.24) Daya atau arus energi gelombang dapat dituliskan sebagai t pAP     . (4.25a) Substitusi persamaan (4.24) pada persamaan (4.25) dan berdasarkan hubungan   x x   dengan   t x   dari persamaan (2.6a) maka diperoleh tx BAP        2          x BAvP  atau 2          tv BA P  (4.25b) Berdasarkan persamaan (4.25b) ini maka intensitas atau rapat daya P/A dapat ditulis sebagai 2          x BvI  atau 2          tv B I  (4.26) Dengan memasukkan harga B dari cepat rambat gelombang  B v  seperti yang diperoleh sebelumnya, maka ungkapan intensitas pada persamaan (4.26) menjadi 2 3          x vI   atau 2          t vI   (4.27) yang konsiten dengan persamaan (4.15b) yang diperoleh pada pembahasan rapat energi. Hubungan antara intensitas dan tekanan dapat dinyatakan juga dalam ungkapan impedansi. Impedansi gelombang dapat dituliskan sebagai
  • 11. 4.11 B A B 4 Energetika Gelombang                  tx BZ  (4.28a) atau dapat juga ditulis sebagai v B Z  . (4.28b) Dengan menggunakan hubungan cepat rambat v dan modulus B maka persamaan (4.28b) dapat ditulis sebagai vZ  . (4.28c) Substitusi persamaan (4.24) ke dalam persamaan (4.26) menghasilkan 2 2 p B v B p vBI        , (4.29) dan dengan menggunakan persamaan (4.28b) maka diperoleh hubungan intensitas dan tekanan yang diungkapkan dlam bentuk impedansi, yaitu 21 p Z I  (4.30) Intensitas gelombang bunyi biasanya dinyatakan sebagai taraf intensitas bunyi. Taraf intensitas I ini dalam satuan Bel dinyatakan sebagai logaritma dari perbandingan intensitas yang ditinjau terhadap intensitas acuan I0, yang dapat ditulis sebagai 0 log I I I . (4.31) Dengan demikian maka dalam satuan decibel (dB), taraf intensitas dinyatakan sebagai 0 log10 I I I . (4.31) Besarnya intensitas acuan I0 = 1012 W/m2 . Taraf intensitas bunyi yang dapat didengar manusia berada pada kisaran 100 dB (I =1010 I0) sampai 30 dB (I =103 I0). Daftar Pustaka M. O. Tjia, 1994, Gelombang, Dabara Publishers, Solo. Frank S. Crawford, Jr.,1978, Waves, Berkeley Physics, Vol. 3, Mc Graw Hill, New York. Taufik Ramlan R., 2001, Diktat Gelombang Optik, Bandung : penerbit UPI William C. Elmore and Mark A Heald, 1985, Physics of Waves, Dover Publication Inc. New York Zahara Muslim, 1994, Gelombang dan Optik, Depdikbud-Dikti.
  • 12. 4.12 B A B 4 Energetika Gelombang Tes Formatif Bab 4 Kegiatan Belajar 1 Jawablah soal-soal di bawah ini 1. Turunkan persamaan differsensial gelombang pada pegas berdasarkan hukum kekekalan energi. 2. Turunkan persamaan rapat energi dan intensitas gelombang dan tentukan hubungan antara keduanya. 3. Turunkan persamaan rapat momentum dan rapat aliran momentum dan tentukan hubungan antara keduanya. 4. Suatu gelombang   )153(cos10, txtx   cm (x dalam meter dan t dalam sekon) merambat pada medium dengan rapat massa 1 g/cm3 , tentukan: (a) rapat momentum, (b) rapat energi, (c) rapat daya, dan (d) intensitas rata-rata gelombang tersebut. 5. Tinjau suatu gelombang yang merambat dengan rapat energi memenuhi fungsi 32 J/m)10203(sin100 tx   (x dalam meter dan t dalam sekon). Tentukan: (a) rapat arus energi, (b) rapat momentum, (c) rapat arus momentum, (d) rapat momentum rata- rata, dan (e) intensitas rata-rata. 6. Buktikan bahwa intensitas gelombang bunyi dapat dinyatakan sebagai 21 p Z I  dengan Z adalah impedansi, dan p adalah gelombang tekanan. 7. Dua gelombang bunyi intensitasnya masing-masing 60 dan 600 mikrowatt/cm2 . Berapakah perbedaan taraf intensitas kedua bunyi tersebut (dalam dB)?
  • 13. 4.13 B A B 4 Energetika Gelombang  T0 Fz T (x,t) = f(x-vt) = f() Kegiatan Belajar 2 Pemantulan dan Transmisi Gelombang Pada kegiatan belajar ini dibahas mengenai pemantulan dan transmisi gelombang yang datang secara normal pada permukaan batas dua medium. Pembahasan diawali dengan penentuan impedansi gelombang yang ditinjau pada tali. Selanjutnya pembahasan mengenai penerapan syarat batas pada perbatasan medium untuk memperoleh perandingan antara amplitudo gelombagan yang dipantulkan dengan amplitudo gelombang datang dan antara amplitudo gelombang transmisi dengan amplitudo gelombang datang. Perbandingan tersebut dapat dinyatakan melalui perbandingan bilangan gelombang, perbandingan impedansi, ataupun perbandingan densitas (rapat massa) medium. Berkaitan dengan energi dibahas mengenai fraksi energi yang dipantulkan dan fraksi energi yang ditransmisikan melalui penentuan reflektansi dan transmitansi. A. Impedansi dan Daya Gelombang. Gambar 4.2 gaya luar yang bekerja pada elemen tali Ditinjau gelombang yang merambat pada tali. Elemen tali yang mendapatkan gangguan diperlihatkan pada gambar 4.2. Pada saat elemen tali mendapatkan gaya luar Fz, sifat inersia menyebabkan elemen tali melawan gaya tersebut dengan gaya yang sebanding dengan kecepatannya, sehingga dapat dituliskan dt d ZFz   (4.32) dengan Z adalah impedansi gelombang. Dalam pembahasan rangkain listrik AC dikenal impedansi listrik yang merupakan besaran yang mewakili hambatan listrik, dan memenuhi hubungan V = Z dq/dt dengan V beda potensial antar ujung-ujung penghantar dan q adalah muatan listrik. Hubungan tersebut memiliki bentuk yang sama dengan persamaan (4.32).
  • 14. 4.14 B A B 4 Energetika Gelombang Pada pembahasan gelombang besaran yang mewakili hambatan ini dinamakan impedansi gelombang. Berdasarkan gambar 4.2 dapat dipeoleh tan0TFz  atau dt d TFz  0 (4.33) dari hubungan dt d vdx d  1  yang dapat dilihat pada persamaan (2.6a), maka persamaan (4.33) dpat dituliskan sebagai dt d v T F o z   . (4.34) Dengan membandingkan persamaan (4.32) dan (4.34) maka diperoleh v T Z o  (4.35) Daya gelombag dapat ditulikan sebagai t FP z     . (4.36) Dengan mengamil besarnya Fz dari persamaan (4.32) maka diperoleh tt ZP        2          t ZP  (4.37) yang memiliki bentuk yang sama dengan persamaan daya pada rangkaian listrik, yaitu 2        dt dq ZP . B. Koefisien Pantul dan Koefisien Transmisi. Gambar 4.3 Perambatan gelombang melewati batas dua medium. Perambatan gelombang melalui perbatasan dua medium yang mana gelombang datang tegak lurus dengan bidang batas, dapat diilustrasikan dengan perambatan gelombang pada persambungan tali yang rapat massa atau densitasnya berbeda seperti diperlihatkan pada
  • 15. 4.15 B A B 4 Energetika Gelombang gambar 4.3. Pada gambar tersebut ditunjukkan pulsa gelombang datang dari medium pertama (sebelah kiri), dan pada saat melewati persambungan tali (dapat dipandang sebagai batas dua medium), maka ada pulsa gelombang yang diteruskan dan ada pulsa gelombang yang ditransmisikan. Secara umum, perambatan gelombang yang melewati batas dua medium dapat diilustrasikan pada gambar 4.4. Gambar 4.4 perambatan gelombang saat melewati perbatasan medium Misalkan gelombang datang, gelombang pantul dan gelombang transmisi berturut- turut dinyatakan oleh d, p, dan t. Ketiganya dapat dinyatakan dalam fungsi gelombang masing-masing  txkAdd   1cos (4.38a)  txkApp   1cos (4.38b)  txkAtt   2cos . (4.38c) Pada perbatasan dua medium (x = 0) berlaku syarat batas berupa kontinuitas simpangan, kontinuitas kemiringan, dan sinkronisasi gerak yang dapat dinyataka sebagai berikut: a. Kontinuitas simpangan: 21   b. Kontinuitas kemiringan: xx      21  c. Sinkronisasi gerak: tt      21  yang mana indeks 1 dan 2 menunjukkan medium. Berdasarkan syarat batas kontinuitas simpangan, maka diperoleh d p t medium 1 medium 2 x x = 0
  • 16. 4.16 B A B 4 Energetika Gelombang tpd AAA   d t d p A A A A 1 ( 4.39a) yang dapat dituliskan sebagai tr 1 (4.39b) dengan d p A A r  disebut sebagai koefisien refleksi (pantul), dan d t A A t  disebut sebagai koefisien transmisi. Berdasarkan syarat kontinuitas kemiringan maka dapat diperoleh   tpd AkAAk 21  . (4.40a) Substitusi At dari persamaan (4.39a) ke persamaan (4.40a) maka diperoleh    pdpd AAkAAk  21 . (4.40b) Dari persamaan (4.40) dan dari hubungan d p A A r  maka diperoleh 21 21 kk kk r    . (4.41) Dengan mensubstitusikan persamaan (4.41) ini pada persamaan (4.39b), maka diperoleh ungkapan untuk koefisien transmisi, yaitu 21 12 kk k t   . (4.42) Pada pembahasan sebelumnya telah diperoleh pada persamaan (4.35) bahwa v T Z o  . Berdasarkan hubungan k =/v maka persamaan (4.41) dan (4.42) dapat dituliskan dalam bentuk perbandingan impedansi sebagai 21 21 ZZ ZZ r    (4.43) dan 21 12 ZZ Z t   . (4.44) Selain dapat dinyatakan dalam bentuk perbandingan bilangan gelombang dan perbandingan impedansi, koefisien pantul dan koefisien transmisi dapat juga dinyatakan dalam perbandingan densitas (rapat massa). Berdasarkan hubungan v T Z o  dan  oT v 
  • 17. 4.17 B A B 4 Energetika Gelombang maka diperoleh oTZ  sehingga persmaan (4.43) dan (4.44) dapat dituliskan dalam bentuk 22 21     r (4.45) dan 21 12    t . (4.46) C. Reflektansi dan Transmitansi Reflektansi R merupakan fraksi energi gelombang yang dipantulkan saat melewati perbatasan medium. Adapun transmitansi T merupakan fraksi energi yang ditransmisikan melewati perbatasan medium. Dengan kata lain berturut-turut merupakan perbandingan energi gelombang yang dipantulkan dan energi gelombang yang ditransmisikan terhadap energi gelombang yang datang. Karena daya merupakan laju energi, maka reflektansi dapat dipandang sebagai perbandingan daya gelombang yang dipantulkan terhadap daya gelombang yang datang, dan transmitansi sebagai perbandingan daya gelombang yang ditransmisikan terhadap gelombang yang datang. Berdasarkan persamaan (4.37) maka diperoleh hubungan 2 2 )( )( d p d p A A P P R   2 rR  (4.47) dan 2 1 2 2 )( )( d t d t AZ AZ P P T   2 1 2 t Z Z T  . (4.48) Berdasarkan hukum kekekalan energi, maka tpd EEE  atau dapat dinyatakan sebagai 1 d t d p E E E E atau 1 d t d p P P P P Sehingga dapat ditulis 1TR (4.49) Selanjutnya dapat ditinjau beberapa kasus sebagai berikut
  • 18. 4.18 B A B 4 Energetika Gelombang a. Kasus dengan kesesuaina (matching) impedansi yang sempurna, Z1 = Z2, maka diperoleh nilai r = 0 dan t =1. Dengan kata lain R = 0 dan T = 1. Jadi kasus ini menunjukkan transmisi total. b. Kasus Z1/Z2 = 0 (infinite drag), atau dapat ditulis Z2 >> Z1, maka diperoleh r = 1 (tanda negative menunjukkan terjadi pembalikan fase), dan t = 0. Dengan kata lain nilai R = 1 dan T = 0. Jadi kasus ini menunjukkan pemantulan total. Persamaan gelombang pada medium pertama merupakan superposisi dari gelombang datang dan gelombang pantul sehingga dapat dituliskan sebagai )cos()cos( 111 txkAtxkA dd   . Dengan bantuan hubungan trigonometri, maka diperoleh    txkAd  sinsin2 11  atau  t sin101  yang menunjukkan bahwa pemantulan total menghasilkan gelombang berdiri dengan distribusi amplitudo sebesar  xkAd 110 sin2 yang menghasilkan 010  di x = 0, seperti pada tali dengan ujung terikat. c. Kasus Z2/Z1 = 0 (zero drag), atau dapat ditulis Z1 >> Z2, maka diperoleh r = 1, dan t = 2. Denan kata lain R = 1 dan T = 0. Jadi pada kasus ini juga menunjukkan terjadinya pemantulan total. Persamaan gelombang pada medium pertama dapat dituliskan sebagai )cos()cos( 111 txkAtxkA dd   . Dengan menggunakan hubungan trigonometri diperoleh )(cos)cos(2 11 txkAd   atau )(cos101 t  yang juga menunjukkan bahwa pemantulan total menghasilkan gelombang berdiri dengan distribusi amplitudo sebesar  xkAd 110 cos2 yang memberikan 210 dA di x = 0, seperti pada tali dengan ujung bebas. Daftar Pustaka M. O. Tjia, 1994, Gelombang, Dabara Publishers, Solo. Frank S. Crawford, Jr.,1978, Waves, Berkeley Physics, Vol. 3, Mc Graw Hill, New York. Taufik Ramlan R., 2001, Diktat Gelombang Optik, Bandung : penerbit UPI William C. Elmore and Mark A Heald, 1985, Physics of Waves, Dover Publication Inc. New York Zahara Muslim, 1994, Gelombang dan Optik, Depdikbud-Dikti.
  • 19. 4.19 B A B 4 Energetika Gelombang Tes Formatif Bab 4Kegiatan Belajar 2 Jawablah soal-soal di bawah ini 1. Buktikan bahwa daya gelombang memiliki persamaan yang sama dengan daya pada rangkaian listrik. 2. Turunkan persamaan koefisisen pantul dan koefisien transmisi transmisi dalam ungkapan (a)bilangan gelombang, (b) impedansi, dan (c) densitas. 3. Buktikan bahwa (a) reflektansi sama dengan kuadrat dari koefisien pantul, dan (b) transmitansi sama dengan perkalian antara perbandingan impedansi medium dengan kuadrat koefisien transmisi. 4. Dua buah tali yang berbeda disambung dan direntangkan hingga memiliki tegangan tali sebesar 4 N. Pulsa dengan amplitudo 6 cm, merambat melalui persambungan dua tali tersebut. Densitas masing-masing tali adalah 10 g/m dan 40 g/m. Tentukanlah: (a) impedansi masing-masing tali, (b) amplitudo gelombang pantul, (c) amplitudo gelombang transmisi, dan (d) reflektansi dan transmitansi. 5. Suatu gelombang merambat melalui 2 tali yang berbeda dengan koefisien transmisi t = 1,6. Gelombang datang pada tali dengan densitas 4 g/cm dinyatakan oleh fungsi gelombang   )1503(cos2,d txtx   cm (x dalam meter dan t dalam sekon). Tentukan: (a) fungsi gelombang pantul  tx,r , (b) fungsi gelombang transmisi  tx,t , (c) fraksi energi yang direfleksikan (reflektansi), dan fraksi energi yang ditransmisikan (transmitansi), (d) densitas medium tempat gelombang yang ditransmisikan. 6. Jelaskan secara lengkap mengenai perambatan gelombang melalui dua medium yang berbeda untuk kasus infinite drag.