SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  63
KELOMPOK 4
Muhammad Anshori (21011014065)
Nailatul Fadhillah (210110140069)
Pratami Ananda Rambitan (210110140084)
Saddam Ali (21011014121)
Siti Raissa Qadarida Rahmatiana (21011014064)
KOMUNIKASI DAN HUBUNGAN
ANTARPRIBADI
1
PIK
NAILATUL FADHILLAH
SADDAM ALI,
MUHAMMAD ANSHORI
SITI RAISSA QADARIDA RAHMATIANAPRATAMI ANANDA RAMBITAN
WAWANCARA
MEMPERBAIKI KOMUNIKASI
ANTARPRIBADI DAN MANAJEMEN
KONFLIK
PENGEMBANGAN DAN PERUSAKAN
HUBUNGAN
PENDAHULUAN KOMUNIKASI DAN
HUBUNGAN ANTARPRIBADI
3
PIK
PENDAHULUAN
KOMUNIKASI DAN
HUBUNGAN ANTARPRIBADI
PENDAHULUAN KOMUNIKASIDAN
HUBUNGANANTARPRIBADI
KOMUNIKASI
ANTARPRIBADI
HUBUNGAN
ANTARPRIBADI
DAYA TARIK
ANTARPRIBADI
KOMUNIKASI ANTARPRIBADI
DEFINISI BERDASARKANKOMPONEN
Menjelaskan komunikasi antarpribadidengan mengamati komponen-
komponen utamanya.
DEFINISI BERDASARKANHUBUNGANDIADIK (RELATIONSHIPDYADIC)
Komunikasi antarpribadi sebagai komunikasi yang berlangsungantaradua
orangatau lebih yang mempunyai hubunganyang sudahjelas.
DEFINISI BERDASARKANPENGEMBANGAN(DEVELOPMENT) :
Komunikasi antarpribadi dilihat sebagai akhir dari perkembangan komunikasi
yang tidak pribadi pada satu ekstrim dan menjadi pribadi pada ekstrim lain.
Hal ini dipengaruhi oleh :
•Prediksi berdasarkanpsikologis.
•Pengetahuanyang menjelaskan.
• Aturanyang ditetapkan pribadi. BACK
HUBUNGAN ANTARPRIBADI
TAHAP-TAHAP
HUBUNGAN
ANTARPRIBADI
KELUASAN DAN
KEDALAMAN
HUBUNGAN
BERBEDA-BEDA
BACK
HUBUNGAN TERBINA MELALUI
TAHAP:
KONTAK
KETERLIBATAN
KEAKRABAN
PERUSAKAN
PEMUTUSAN
KELUAR
KELUAR
KELUAR
KELUAR
KELUAR
BACK
KELUASAN DAN KEDALAMAN
HUBUNGAN BERBEDA
Jumlah topik yang dibicarakan dan derajat personal yang
digunakan pada topik pembicaraan dapat menguraikan
hubungan.
Banyaknya topik yang dikomunikasikan disebut keluasan
(breadth), derajat dalamnya disebut kedalaman (depth).
Penetrasi sosial
Pada tahap awal topik yang dibahas sedikit dan dangkal,
namun semakin lama pada tahap-tahap selanjutnya topik yang
dibahas semakin luas dan dalam.
Depenetrasi sosial
Hubungan sudah mulai rusak, keluasan dan kedalaman mulai
berkurang atau berbalik arah dengan sendirinya.
BACK
DAYA TARIK ANTARPRIBADI
1. DAYA TARIK :
•FISIK
•KEPRIBADIAN
2. KEDEKATAN (PROKSIMITAS)
3. PENGUKUHAN atau PENGHARGAAN
4. KESAMAAN
5. SALING MELENGKAPI (COMPLEMENTARITY)
HIPOTESIS KEPUTUSAN
Mengatakan bahwa
manusia berkawan dan
atau berkencan dengan
mereka yang setara
dengan kita dalam hal
daya tarik fisik.
PENGEMBANGAN DAN KERUSAKAN
HUBUNGAN
TOPIK
Definisi dan alasan pengembangan
hubungan
Memprakarsai hubungan: Jumpa pertama
Perusakan hubungan dan sebab-sebabnya
Perubahan yang terjadi ketika komunikasi
hubungan memburuk
Pengembangan Hubungan
Kontak dengan orang lain begitu pentingnya
sehingga kultur kita telah membentuk segala
macam substitusi untuk menggantikan ketiadaan
hubungan ini.
(Desmond Morris, Intimate Behavior: 1972)
1.
• Mengurangi kesepian
2.
• Mendapatkan rangsangan
3.
• Memaksimalkan kesenangan &
meminimalkan penderitaan
Mengapa manusia memiliki hasrat untuk
mengembangkan hubungan?
MENGURANGI KESEPIAN
Kontak dengan sesama manusia mengurangi kesepian.
Kesendirian BUKAN BERARTI selalu merasa kesepian
Meskipun kita bersama orang lain, kita mempunyai
kebutuhan yang terpenuhi akan kontak yang dekat – kadang-
kadang secara fisik maupun secara emosional, dan lebih
sering kedua-duanya. (Peplau & Periman, 1982; Rubenstein
& Shaver, 1982.)
MENDAPATKAN
RANGSANGAN (STIMULASI)
 Manusia adalah makhluk intelektual, maka kita membutuhkan
stimulasi intelektual
 Manusia adalah makhluk fisik, maka kita membutuhkan
stimulasi fisik
 Manusia adalah makhluk emosional, maka kita membutuhkan
stimulasi emosional
First thing you have to know:
Kontak antarmanusia
merupakan salah satu cara
terbaik untuk mendapatkan
stimulasi!
MENDAPATKAN PENGETAHUAN DIRI (SELF-KNOWLEDGE)
Sebagian besar melalui kontak dengan sesama manusialah
kita belajar mengenai diri kita sendiri. Dalam diskusi tentang
kesadaran-diri telah dijelaskan bahwa kita melihat diri sendiri
sebagian melalui mataorang lain. Persepsi diri kita sangat
dipengaruhi oleh apa yang kita yakini dipikirkan orang
tentang diri kita
MEMAKSIMALKAN KESENANGAN,
MEMINIMALKAN PENDERITAAN
“Kita berusaha berhubungan dengan manusia
lain untuk memaksimalkan kesenangan dan
meminimalkan penderitaan.”
MEMPRAKARSAI HUBUNGAN
JUMPA PERTAMA
Meneliti
kualitas
Melihat
lampu hijau
Membuka
perjumpaan
Topik yang
memadukan
Ciptakan citra
yang
menyenangkan
Perilaku nonverbal yang membantu
dalam memprakarsai hubungan
Ciptakan kontak mata
Mengisyaratkan minat dan tanggapan positif
Memusatkan perhatian
Mengupayakan kedekatan jarak
Menjaga postur tubuh yang terbuka
Memberikan tanggapan yang nyata
Mengukuhkan perilaku positif
Menghindari sikap berlebihan
Perilaku verbal yang membantu dalam
memprakarsai hubungan
Berkenalan
Memusatkan pembicaraan mengenai pihak kedua
Saling memberikan pujian
Mengeluarkan aura semangat positif
Menekankan pada hal-hal positif
Menghindari pengungkapan diri yang negatif atau terlalu intim
Mencari kesamaan
PERUSAKAN HUBUNGAN
Perusakan hubungan: melemahnya
ikatan yang mempertalikan orang
bersama
PERUSAKAN HUBUNGAN DAPAT TERJADI
DALAM:
Perusakan berangsur:
salah satu pihak mengembangkan hubungan dekat dengan
pasangan baru dan hubungan baru ini perlahan-lahan
menyingkirkan pasangan lama.
Perusakan mendadak:
salah satu pihak atau kedua pihak melanggar sesuatu yang
sangat penting bagi hubungan tersebut
Manfaat putusnya hubungan
Memberi waktu bagi kedua belah
pihak untuk memperoleh kembali
kebebasan dan kemandirian mereka
Memberi waktu untuk
merenungkan kembali kedua belah
pihak serta hubungan tersebut
Memberi waktu keproduktifan bagi
kedua belah pihak
SEBAB PERUSAKAN HUBUNGAN
Semakin memudar
alasan untuk membina
hubungan
Adanya pihak ketiga
Perubahan sifat
hubungan
Harapan yang tak
terkatakan
Ketidakpuasaan seks
Masalah yang
berkaitan dengan
pekerjaan
Kesulitan keuangan
Beban pengorbanan
dan kebahagiaan yang
tidak adil
Melunturnya
komitmen
Perubahan komunikasi dalam hubungan yang
sedang memburuk
Penarikan diri
Berkurangnya pengungkapan
diri
Kebohongan semakin
sering muncul Berkurangnya reaksi
evaluatif yang positif
dan bertambahnya
reaksi evaluatif yang
negatif
Berkurangnya permintaan akan
perilaku yang menyenangkan dan
meningkatnya permintaan untuk
menghentikan perilaku negatif
Berkurangnya tindakan
saling memuji
29
PIK
Memperbaiki Komunikasi
Antarpribadi dan Manajemen
Konflik.
30
Pembahasan
Manajemen Konflik
Ancangan Humanistik Untuk Efektivitas Antarpribadi
Ancangan Pragmatis Untuk Efektivitas Antarpribadi
Ancangan Pergaulan Sosial Untuk Efektivitas Antarpribadi
31
Ancangan Humanistik (Ancangan lunak)
mempunyai lima kualitas
umum yang dipertimbangkan yaitu:
Keterbukaan (openness), empati (empathy),
sikap mendukung (supportiveness), sikap
positif (positiveness), dan kesetaraan
(equality).
Ancangan Humanistik Untuk Efektivitas
Komunikasi Antarpribadi
32
5 Kualitas Umum Yang Dipertimbangkan
dalam ancangan lunak
1. Komunikator yang efektif harus terbuka pada orang yang diajaknya berinteraksi.
2. Mengacu pada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap
stimulus atau rangsangan yang datang.
3. Menyangkut kepemilikan perasan dan kepemilikan.
Keterbukaan
Empati adalah sebagai kemampuan seseorang untuk mengetahui apa
yang sedang dialami orang lain pada saat tertentu, dari sudut pandang
orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu.
Empati
Sikap mendukung dapat diperlihatkan dengan bersikap deskriptif,
bukan evaluatif, spontan, bukan strategi, dan profisional bukan
sangat yakin.
Sikap
Mendukung
1. Komunikasi antarpribadi terbina jika orang memilki sikap positif
terhadap diri merka sendiri.
2. perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umunya sangat
penting untuk interaksi yang efektif.
Sikap
Positif
Kesataraan
Komunikasi antarpribadi akan lebih efektif apabila suasananya setara.
Cth: “Salah satu dari kita harus memanggil dosen, apakah kamu
menghendaki saya yang melakukannya, atau kamu mau melakukannya
sendiri?”
Ancangan Pragmatis Untuk
Efektivitas Antarpribadi
Ancangan Pragmatis Untuk Efiktivitas Antarpribadi
Ancangan pragmatis, keprilakuan, atau sering dikatakan
sebagai ancangan ”keras” untuk efektivitas antarpribadi,
adakalanya dinamai model kompetensi, memusatkan pada
perilaku yang spesifik yang harus digunakan oleh
komunikator untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Model ini juga menawarkan lima kualitas efektivitas:
• Kepercayaan diri (confidence)
• Kebersatuan (Immediacci)
• Manajemen interaksi (Interaction Mangement)
• Daya ekspresi (Expresiveness), dan
• Orientasi ke pihak lain (Author Orientation)
Kepercayaan Diri & Kebersatuan
1. Kepercayaan Diri
Komunikator yang efektif memiliki kepercayaan
diri sosial yang artinya perasaan cemas tidak
dengan mudah dilihat oleh orang lain.
2. Kebersatuan (Immediaccy)
Kebersatuan mengacu pada penggabungan
antara pembicara dan pendengar yaitu
terciptanya rasa kebersamaan dan kebersatuan.
3. Manajemen Interaksi
(Interaction Management)
Manajemen Interaksi
Komunikator yang efektif mengendalikan interaksi untuk kepuasan
kedua pihak. Dalam manajaemen interaksi yang efektif, tidak
seorangpun merasa diabaikan atau merasa menjadi tokoh penting.
Masing-masing pihak berkontribusi dalam keseluruhan komunikasi.
Pemantauan-Diri (Self-Monitoring).
Pemantauan diri berhubungan secara integral dengan manajemen
interaksi antarpribadi. Pemantauan diri adalah manipulasi citra yang
kita tampilkan kepada pihak lain (Snyder, 1986). Pemantaun-diri
yang cermat selalu menyesuaikan perilaku mereka menurut umpan
balik dari pihak lain, guna mendapatkan efek yang paling
menyenangkan.
4. Daya Ekspresi
Daya ekspresi mengacu pada keterampilan
mengkomunikasikan keterlibatan tulus dalam
inter aksi antarpribadi. Kita berperan serta dalam
permainan dan tidak sekadar menjadi penonton.
Daya ekspresi sama dengan keterbukaan dalam
hal penekanannya pada keterlibatan, dan ini
mencakup, missalnya, ekspresi tanggungjawab
atas pikiran dan perasaan, mendorong daya
ekspresi atau keterbukaan orang lain, dan
memberikan umpan balik yang relevan dan patut.
5. Orientasi Kepada Orang Lain
Orientasi kepada orang lain adalah lawan
dari orientasi kepada diri sendiri. Orientasi
mengacu pada emampuan kita untuk
menyesuaikan diri dengan lawan bicara
selama perjumpaan antarpribadi. Orientasi ini
mencakup pengkomunikasian perhatian dan
minat terhadap apa yang dikatakan lawan
bicara.
Ancangan Pergaulan Sosial untuk
Efektivitas
Ancangan Pergaulan Sosial untuk Efektivitas
Model lain dari mana prinsip-prinsip efektivitas
antarpribadi dapat diturunkan adalah model teori
pergaulan sosial (social exchange theory). Teori
pergaulan sosial mengatakan bahwa kita
mengembangkan hubungan bila manfaatnya lebih besar
daripada biaya yang harus kita keluarkan. Kita
melibatkan diri dalam hubungan yang akan memberikan
keuntungan bagi kita.
Tetapi keuntungan ini menuntut biaya atau
“bayaran” tertentu. Sebagai contoh, untuk memperoleh
keuntungan keuangan, anda harus bekerja dan dengan
demikian mengorbankan sebagian kebebasan anda.
Teori Kesetaraan (Ekuitas)
Kita bukan saja menginginkan manfaat yang lebih
besar daripada biaya yang kita keluarkan,
melainkan kita juga menghendaki manfaat yang
kita dan mitra kita terima sebanding dengan
biaya yang masing-masing kita keluarkan.
Kita dapat dengan mudah menemukan pedoman-
pedoman praktis untuk efektivitas komunikasi
antarpribadi dalam ancangan ini, berikut adalah 4
diantaranya.
1. Bertukar Manfaat
Dalam setiap hubungan, selalu ada biaya. Imbangilah
biaya ini dengan memepertukarkan manfaat atau
kesenangan (khususnya perilaku saling mengasihi).
2. Menanggung beban biaya bagian anda
Seperti jelas dari teori ekuitas, kita merasa tidak puas
bila kita harus memikul bagian biaya secara tidak adil.
Ingatlah bahwa mitra kita juga akan merasakan hal
yang sama. Bila mitra anda memikul beban biaya yang
lebih besar, pikullah sebagian darinya agar hubungan
lebih setara.
3. Mengintensifkan pertukaran manfaat saat biaya
meningkat
Bila hubungan mengalami masalah, inilah saat untuk
menerapkan ancangan aktif dan mengintensifkan
pertukaran manfaat dan dukungan.
4. Memperbesar manfaat untuk mengurangi daya
tarik alternatif
Bila biaya hubungan melampaui manfaatnya, daya tarik
alternatif meningkat tapi bila sebaliknya maka daya
tarik alternatif menurun.
Manajemen Konflik dalam
Konteks Komunikasi Antar Pribadi
Jenis Konflik Efektif
• BERKELAHI SECARA SPORTIF. Jagalah agar anda hanya
menyerang “daerah” yang tidak menyakiti pihak lawan
dan tidak akan menyebabkan semakin parahnya
permusuhan dan kemarahan.
• TANGGUNG JAWAB (pikiran dan perasaan). Bila tidak
sependapat dengan mitra anda atau menjumpai
perilakunya yang tidak benar, katakanlah, misalnya, “saya
tidak setuju dengan ...” atau “saya tidak menyukai hal itu
bila kamu ...”. janganlah mengelakkan tanggung jawab
dengan mengatakan misalnya, “ semua orang bilang kamu
salah mengenai ...”
• LANGSUNG DAN SPESIFIK. Pusatkan konflik anda pada saat
kini dan di sini, jangan melantur ke masalah-masalah yang
terjadi dua bulan yang lalu, melibatkan tambahan musuh.
Jangan sok membaca pikiran dan menuduhkan motif.
Jenis Konflik Efektif
Jenis Konflik Efektif
• BERTENGKAR SECARA AKTIF. Jangan tutup telinga dan
pikiran anda selama pertengkaran (jangan mencoba untuk
menghindar). Jika konflik ingin diselesaikan, maka harus
dihadapi secara aktif oleh kedua pihak.
• GUNAKAN HUMOR untuk meredakan ketegangan. Bukan
humor yang bersifat sarkastik untuk menyindir atau
mempermalukan pihak lain. Hindarilah humor untuk
memenangkan perang atau menjatuhkan pihak lain.
Jenis Konflik Tidak Produktif
• Penghindaran. Salah satu reaksi paling sering
dilakukan. dalam bentuk pelarian fisik
(meninggalkan tempat konflik, tidur, atau
menyetel radio keras-keras) atau secara psikologis
(tidak menanggapi argumen atau masalah yang
dikemukakan).
• Minimasi. mengganggap enteng perasaan pihak
lain. kita mengatakan dan barangkali percaya,
bahwa konflik, penyebabnya, dan akibatnya sama
sekali tidak penting.
• non-negosiasi, tidak mau mendiskusikan atau
mendengarkan argumen pihak lain. memaksakan
pendapat sampai pihak lain menyerah.
Jenis Konflik Tidak Produktif
• Menyalahkan. Menerapkan strategi bertengkar yang
disebut menyalahkan (blaming) orang lain juga terkadang
menyalahkan diri sendiri.
• Meredam. teknik bertengkar yang secara harfiah
membungkam pihak lain. Sering digunakan adalah
menangis, berpura-pura sangat emosional, dan bahkan
melakukan reaksi “fisik” tertentu (sakit kepala atau sesak
napas).
• Karung goni. Tindakan menimbun kekecewaan dan
kemudian menumpahkannya pada lawan bertengkar.
• Manipulasi. Konflik terbuka dihindari. salah satu pihak
berusaha mengalihkan konflik dengan bersikap seoalh-olah
konflik telak berakhir.
Jenis Konflik Tidak Produktif
WAWANCARA
Satu bentuk komunikasi antarpribadi di
mana dua orang berinteraksi terutama dalam
format tanya-jawab untk mencapai tujuan
tertentu.
Wawancara
Wawancara
Informasi
Wawancara
Persuasif
Wawancara
Penilaian
Wawancara
Pengunduran
Diri
Wawancara
Penerimaan
Karyawan
Wawancara
Konseling
Wawancara Informasi
Pewawancara mencari tahu beberapa hal tentang orang yang
diwawancarai, biasanya orang yang berprestasi atau memiliki reputasi
tertentu.
Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mendapatkan informasi
spesifik dari seseorang yang dianggap mengetahui sesuatu yang tidak
diketahui oleh orang lain.
Contoh :
Wawancara yang dilakukan oleh pembela selama suatu sidang pengadilan
Wawancara Persuasif
Pewawancara mengajukan pertanyaan yang mengarahkan orang yang
diwawancara untuk sampai pada hasil yang dikehendaki.
Tujuannya adalah untuk mengubah sikap atau perilaku seseorang.
Contoh :
Misalnya seorang tamu tampil dalam sebuah program talkshow di televisi dan
berbicara mengenai film baru, informasi tertentu dikomunikasikan, kemudian ia
berusaha meyakinkan pemirsa untuk menonton film tersebut. Usaha tersebutlah
yang kemudian kita sebut dengan unsur persuasif dalam wawancara.
Wawancara Penilaian
Merupakan evaluasi kinerja orang yang diwawancara, dinilai oleh manajemen atau
kolega yang lebih berpengalaman.
Tujuannya adalah menemukan bagian-bagian dimana pihak yang diwawancara
berprestasi dengan baik, dan di bagian mana yang bersangkutan kurang berprestasi dan
mengapa, lalu kemudian dilakukan perbaikan.
Wawancara ini penting karena dapat membantu anggota baru dari suatu organisasi
melihat bagaimana kesesuaian prestasi mereka dengan harapan para pengambil keputusan di
organisasi itu.
Contoh : Mungkin anda pernah melihat ada seorang staf dinas pendidikan mengamati
kegiatan belajar mengajar di kelas anda dulu ketika SMA, barangkali pengamat ini sedang
mengamati guru anda sebagai bagian dari wawancara penilaian.
Wawancara Pengunduran diri
Membantu perusahaan untuk melakukan evaluasi, dengan mencari tahu alasan
karyawannya mengundurkan diri.
Tujuannya adalah membuat pengunduran diri ini terjadi secara menyenangkan
dan efisien baik bagi karyawan mapun perusahaan.
Wawancara ini telah dilakukan oleh sekitar 80 persen dari seluruh perusahaan
di Amerika Serikat.
Wawancara Penerimaan Karyawan
Dalam wawancara ini, banyak informasi dan persuasi saling dipertukarkan.
Pewawancara akan menggali informasi tentang anda, minat anda dan bakat anda dan begitu
pula sebaliknya, anda akan tahu keadaan perusahaan, manfaatnya dan keunggulannya.
Wawancara Konseling
Biasanya wawancara dilakukan oleh orang yang telah berlatih dibidang
psikologi.
Tujuan wawancara ini adalah membantu seseorang untuk dapat lebih efektif,
bergaul secara lebih baik dengan teman, kerabat, anak-anak atau kekasih.
Agar wawancara ini ada manfaatnya, pewawancara harus banyak mempelajari orang
yang diwawancara, kebiasaaan, masalah, persepsi diri, tujuan, dan sebagainya.
Contoh :
Orang yang sedang punya banyak masalah, biasanya pergi ke psikiater untuk
menghilangkan stress dengan memceritakan masalah yang sedang dihadapi dan
meminta tanggapan dari si ahli.
URUTAN DALAM PROSES WAWANCARA
• menyiapkan diri
• menetapkan sasaran
• menyiapkan jawaban dan pertanyaan
Sebelum
wawancara
• melakukan presentasi diri yang Efektif
• Tiba tepat waktu
• membina hubungan dengan pewawancara
• Demonstrasikan komunikasi antarpribadi yang efektif
Selama
wawancara
• mengkaji wawancara secara mental
• tindak lanjut
Setelah
wawancara
Perilaku yang Efektif dalam Situasi Wawancara
Keterbukaan
Empati
Sikap mendukung
Sikap positif
Kesetaraan
Keyakinan diri
Kebersatuan
Manajemen Interaksi
Daya
Perilaku yang Menimbulkan Kesan Negatif
dalam Wawancara
Keterampilan komunikasi yang buruk
Suara yang lemah
Kesalahan dalam ejaan atau tata bahasa
Penampilan pribadi yang buruk
Pakaian yang tidak pantas
Penampilan yang tidak rapi
Kurang ramah
Persiapan yang buruk
Tidak memperhatikan pewawancara
Jawaban terhadap pertanyaan tidak jelas
Pik   kelompok 4(2)

Contenu connexe

Tendances

Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)atone_lotus
 
Konflik Dalam Organisasi
Konflik Dalam OrganisasiKonflik Dalam Organisasi
Konflik Dalam OrganisasiEko Mardianto
 
Konflik Dalam Organisasi
Konflik Dalam OrganisasiKonflik Dalam Organisasi
Konflik Dalam OrganisasiEko Mardianto
 
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologi
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologiKomunikasi kelompok dalam perspektif psikologi
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologiBahRum Subagia
 
Menejemen konflik kelompok 3 akbid paramata muna
Menejemen konflik kelompok 3 akbid paramata muna Menejemen konflik kelompok 3 akbid paramata muna
Menejemen konflik kelompok 3 akbid paramata muna Operator Warnet Vast Raha
 
Pengajian Perniagaan- Kemahiran berunding
Pengajian Perniagaan- Kemahiran berunding Pengajian Perniagaan- Kemahiran berunding
Pengajian Perniagaan- Kemahiran berunding umishahirah
 

Tendances (10)

Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
Keterikatan Sosial Hubungan Interpersonal (Psikologi Sosial)
 
Pelaku dan Pesan Kampanye
Pelaku dan Pesan KampanyePelaku dan Pesan Kampanye
Pelaku dan Pesan Kampanye
 
Konflik Dalam Organisasi
Konflik Dalam OrganisasiKonflik Dalam Organisasi
Konflik Dalam Organisasi
 
Konflik Dalam Organisasi
Konflik Dalam OrganisasiKonflik Dalam Organisasi
Konflik Dalam Organisasi
 
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologi
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologiKomunikasi kelompok dalam perspektif psikologi
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologi
 
Yuyunnnnn
YuyunnnnnYuyunnnnn
Yuyunnnnn
 
Tugas rangkuman teknik negosiasi
Tugas rangkuman teknik  negosiasiTugas rangkuman teknik  negosiasi
Tugas rangkuman teknik negosiasi
 
Menejemen konflik kelompok 3 akbid paramata muna
Menejemen konflik kelompok 3 akbid paramata muna Menejemen konflik kelompok 3 akbid paramata muna
Menejemen konflik kelompok 3 akbid paramata muna
 
Pengajian Perniagaan- Kemahiran berunding
Pengajian Perniagaan- Kemahiran berunding Pengajian Perniagaan- Kemahiran berunding
Pengajian Perniagaan- Kemahiran berunding
 
8 konflik-nego
8   konflik-nego8   konflik-nego
8 konflik-nego
 

En vedette

The Leadership Experience
The Leadership ExperienceThe Leadership Experience
The Leadership Experiencebisnistigak
 
Komunikasi antar pribadi
Komunikasi antar pribadiKomunikasi antar pribadi
Komunikasi antar pribadi1115500020BBK
 
Persentasi ttg stres animated
Persentasi ttg stres animatedPersentasi ttg stres animated
Persentasi ttg stres animatedFikriawan Hasli
 
Mughni hbl (komunikasi antar pribadi)
Mughni hbl (komunikasi antar pribadi)Mughni hbl (komunikasi antar pribadi)
Mughni hbl (komunikasi antar pribadi)Mughnibagus
 
Peran dan fungsi pemimimpin dalam manajemen konflik
Peran dan fungsi pemimimpin dalam manajemen konflikPeran dan fungsi pemimimpin dalam manajemen konflik
Peran dan fungsi pemimimpin dalam manajemen konflikSulistia Rini
 
Conflict management
Conflict management Conflict management
Conflict management Swapnil Patel
 
Conflict Management Stages
Conflict Management StagesConflict Management Stages
Conflict Management Stagesrealjames
 
Ssbi viii & ix manajemen konflik
Ssbi   viii & ix manajemen konflikSsbi   viii & ix manajemen konflik
Ssbi viii & ix manajemen konflikShahril Budiman Png
 
Conflict management with lessons from history by Mark Kozak-Holland, 18 Oct 2...
Conflict management with lessons from history by Mark Kozak-Holland, 18 Oct 2...Conflict management with lessons from history by Mark Kozak-Holland, 18 Oct 2...
Conflict management with lessons from history by Mark Kozak-Holland, 18 Oct 2...Association for Project Management
 
The conflict management
The conflict managementThe conflict management
The conflict managementAmit Chaudhary
 
Modul 1 hubungan industrial
Modul 1 hubungan industrialModul 1 hubungan industrial
Modul 1 hubungan industrialriswan ludfi
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen KonflikAkmal1986
 
How to use the Big 5 personality traits to write persuasive copy
How to use the Big 5 personality traits to write persuasive copyHow to use the Big 5 personality traits to write persuasive copy
How to use the Big 5 personality traits to write persuasive copyNathalie Nahai
 
Conflict Management By Ramesh
Conflict Management By RameshConflict Management By Ramesh
Conflict Management By RameshRamesh Raut
 
Dasar dasar pembentukan team
Dasar dasar pembentukan teamDasar dasar pembentukan team
Dasar dasar pembentukan teamslamet soegiarto
 

En vedette (20)

The Leadership Experience
The Leadership ExperienceThe Leadership Experience
The Leadership Experience
 
Manajemen konflik dalam_organisasi
Manajemen konflik dalam_organisasiManajemen konflik dalam_organisasi
Manajemen konflik dalam_organisasi
 
Komunikasi antar pribadi
Komunikasi antar pribadiKomunikasi antar pribadi
Komunikasi antar pribadi
 
Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Antar PribadiKomunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Antar Pribadi
 
Persentasi ttg stres animated
Persentasi ttg stres animatedPersentasi ttg stres animated
Persentasi ttg stres animated
 
Kepemimpinan konflik
Kepemimpinan konflikKepemimpinan konflik
Kepemimpinan konflik
 
Mughni hbl (komunikasi antar pribadi)
Mughni hbl (komunikasi antar pribadi)Mughni hbl (komunikasi antar pribadi)
Mughni hbl (komunikasi antar pribadi)
 
Peran dan fungsi pemimimpin dalam manajemen konflik
Peran dan fungsi pemimimpin dalam manajemen konflikPeran dan fungsi pemimimpin dalam manajemen konflik
Peran dan fungsi pemimimpin dalam manajemen konflik
 
Makalah Manajemen Konflik
Makalah Manajemen KonflikMakalah Manajemen Konflik
Makalah Manajemen Konflik
 
Conflict management
Conflict management Conflict management
Conflict management
 
Conflict Management Stages
Conflict Management StagesConflict Management Stages
Conflict Management Stages
 
Ssbi viii & ix manajemen konflik
Ssbi   viii & ix manajemen konflikSsbi   viii & ix manajemen konflik
Ssbi viii & ix manajemen konflik
 
Conflict management with lessons from history by Mark Kozak-Holland, 18 Oct 2...
Conflict management with lessons from history by Mark Kozak-Holland, 18 Oct 2...Conflict management with lessons from history by Mark Kozak-Holland, 18 Oct 2...
Conflict management with lessons from history by Mark Kozak-Holland, 18 Oct 2...
 
The conflict management
The conflict managementThe conflict management
The conflict management
 
Big 5 model of personality & organizationally relevant personality traits
Big 5 model of personality & organizationally relevant personality traitsBig 5 model of personality & organizationally relevant personality traits
Big 5 model of personality & organizationally relevant personality traits
 
Modul 1 hubungan industrial
Modul 1 hubungan industrialModul 1 hubungan industrial
Modul 1 hubungan industrial
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
How to use the Big 5 personality traits to write persuasive copy
How to use the Big 5 personality traits to write persuasive copyHow to use the Big 5 personality traits to write persuasive copy
How to use the Big 5 personality traits to write persuasive copy
 
Conflict Management By Ramesh
Conflict Management By RameshConflict Management By Ramesh
Conflict Management By Ramesh
 
Dasar dasar pembentukan team
Dasar dasar pembentukan teamDasar dasar pembentukan team
Dasar dasar pembentukan team
 

Similaire à Pik kelompok 4(2)

Kb 1 komunikasi modul 3
Kb 1 komunikasi modul 3Kb 1 komunikasi modul 3
Kb 1 komunikasi modul 3Uwes Chaeruman
 
DASAR-DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL.ppt
DASAR-DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pptDASAR-DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL.ppt
DASAR-DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pptHamkaMaliki
 
komunikasi interpersonalskill
komunikasi interpersonalskillkomunikasi interpersonalskill
komunikasi interpersonalskillSayur Lodeh
 
Persentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal
Persentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonalPersentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal
Persentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonalLingga - Universitas Riau
 
Hubungan interpersonal
Hubungan interpersonalHubungan interpersonal
Hubungan interpersonalIAIN Walisongo
 
makalah Komunikasi Interpersonal ok.pdf
makalah Komunikasi Interpersonal ok.pdfmakalah Komunikasi Interpersonal ok.pdf
makalah Komunikasi Interpersonal ok.pdfAlyaraisa Alpasha
 
Bentuk Bentuk Komunikasi Dalam kehidupan sehari - hari
Bentuk Bentuk Komunikasi Dalam kehidupan sehari - hariBentuk Bentuk Komunikasi Dalam kehidupan sehari - hari
Bentuk Bentuk Komunikasi Dalam kehidupan sehari - hariDonalParinra
 
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaHubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaTiara II
 
1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.ppt
1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.ppt1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.ppt
1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.pptAnggaWinata5
 
seminar KP 7 Kelompok 1 A 2019 2.pptx
seminar KP 7 Kelompok 1 A 2019 2.pptxseminar KP 7 Kelompok 1 A 2019 2.pptx
seminar KP 7 Kelompok 1 A 2019 2.pptxTiaraTia10
 
Tugas Kelompok 1_20240324_211113_0000.pdf
Tugas Kelompok 1_20240324_211113_0000.pdfTugas Kelompok 1_20240324_211113_0000.pdf
Tugas Kelompok 1_20240324_211113_0000.pdfChandraDewi41
 
TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)
TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)
TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)ErhanReza
 
Makalah kap
Makalah kapMakalah kap
Makalah kapSaid Jie
 
Manajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart Runtu
Manajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart RuntuManajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart Runtu
Manajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart RuntuYeremiapmr
 
Makalah interpersonal dan intrapersonal skill
Makalah interpersonal dan intrapersonal skillMakalah interpersonal dan intrapersonal skill
Makalah interpersonal dan intrapersonal skillReyhan Abi
 
Day 6 Psikologi Komunikasi
Day 6 Psikologi KomunikasiDay 6 Psikologi Komunikasi
Day 6 Psikologi KomunikasiAdePutraTunggali
 

Similaire à Pik kelompok 4(2) (20)

Kb 1 komunikasi modul 3
Kb 1 komunikasi modul 3Kb 1 komunikasi modul 3
Kb 1 komunikasi modul 3
 
Asimen interpersonal
Asimen interpersonalAsimen interpersonal
Asimen interpersonal
 
DASAR-DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL.ppt
DASAR-DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pptDASAR-DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL.ppt
DASAR-DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL.ppt
 
komunikasi interpersonalskill
komunikasi interpersonalskillkomunikasi interpersonalskill
komunikasi interpersonalskill
 
Persentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal
Persentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonalPersentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal
Persentase Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal
 
Hubungan interpersonal
Hubungan interpersonalHubungan interpersonal
Hubungan interpersonal
 
makalah Komunikasi Interpersonal ok.pdf
makalah Komunikasi Interpersonal ok.pdfmakalah Komunikasi Interpersonal ok.pdf
makalah Komunikasi Interpersonal ok.pdf
 
Bentuk Bentuk Komunikasi Dalam kehidupan sehari - hari
Bentuk Bentuk Komunikasi Dalam kehidupan sehari - hariBentuk Bentuk Komunikasi Dalam kehidupan sehari - hari
Bentuk Bentuk Komunikasi Dalam kehidupan sehari - hari
 
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu BuanaHubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
Hubungan Antar Pribadi Kelompok 15 Universitas Mercu Buana
 
1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.ppt
1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.ppt1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.ppt
1_HUBUNGAN DALAM KOMUNIKASI.ppt
 
seminar KP 7 Kelompok 1 A 2019 2.pptx
seminar KP 7 Kelompok 1 A 2019 2.pptxseminar KP 7 Kelompok 1 A 2019 2.pptx
seminar KP 7 Kelompok 1 A 2019 2.pptx
 
Tugas Kelompok 1_20240324_211113_0000.pdf
Tugas Kelompok 1_20240324_211113_0000.pdfTugas Kelompok 1_20240324_211113_0000.pdf
Tugas Kelompok 1_20240324_211113_0000.pdf
 
TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)
TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)
TUGAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (B)
 
Makalah kap
Makalah kapMakalah kap
Makalah kap
 
Manajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart Runtu
Manajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart RuntuManajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart Runtu
Manajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart Runtu
 
konsep diri
konsep dirikonsep diri
konsep diri
 
Makalah interpersonal dan intrapersonal skill
Makalah interpersonal dan intrapersonal skillMakalah interpersonal dan intrapersonal skill
Makalah interpersonal dan intrapersonal skill
 
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi InterpersonalKomunikasi Interpersonal
Komunikasi Interpersonal
 
Makalah sapta
Makalah saptaMakalah sapta
Makalah sapta
 
Day 6 Psikologi Komunikasi
Day 6 Psikologi KomunikasiDay 6 Psikologi Komunikasi
Day 6 Psikologi Komunikasi
 

Dernier

Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 

Dernier (20)

Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 

Pik kelompok 4(2)

  • 1. KELOMPOK 4 Muhammad Anshori (21011014065) Nailatul Fadhillah (210110140069) Pratami Ananda Rambitan (210110140084) Saddam Ali (21011014121) Siti Raissa Qadarida Rahmatiana (21011014064) KOMUNIKASI DAN HUBUNGAN ANTARPRIBADI 1 PIK
  • 2. NAILATUL FADHILLAH SADDAM ALI, MUHAMMAD ANSHORI SITI RAISSA QADARIDA RAHMATIANAPRATAMI ANANDA RAMBITAN WAWANCARA MEMPERBAIKI KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MANAJEMEN KONFLIK PENGEMBANGAN DAN PERUSAKAN HUBUNGAN PENDAHULUAN KOMUNIKASI DAN HUBUNGAN ANTARPRIBADI
  • 5. KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DEFINISI BERDASARKANKOMPONEN Menjelaskan komunikasi antarpribadidengan mengamati komponen- komponen utamanya. DEFINISI BERDASARKANHUBUNGANDIADIK (RELATIONSHIPDYADIC) Komunikasi antarpribadi sebagai komunikasi yang berlangsungantaradua orangatau lebih yang mempunyai hubunganyang sudahjelas. DEFINISI BERDASARKANPENGEMBANGAN(DEVELOPMENT) : Komunikasi antarpribadi dilihat sebagai akhir dari perkembangan komunikasi yang tidak pribadi pada satu ekstrim dan menjadi pribadi pada ekstrim lain. Hal ini dipengaruhi oleh : •Prediksi berdasarkanpsikologis. •Pengetahuanyang menjelaskan. • Aturanyang ditetapkan pribadi. BACK
  • 8. KELUASAN DAN KEDALAMAN HUBUNGAN BERBEDA Jumlah topik yang dibicarakan dan derajat personal yang digunakan pada topik pembicaraan dapat menguraikan hubungan. Banyaknya topik yang dikomunikasikan disebut keluasan (breadth), derajat dalamnya disebut kedalaman (depth). Penetrasi sosial Pada tahap awal topik yang dibahas sedikit dan dangkal, namun semakin lama pada tahap-tahap selanjutnya topik yang dibahas semakin luas dan dalam. Depenetrasi sosial Hubungan sudah mulai rusak, keluasan dan kedalaman mulai berkurang atau berbalik arah dengan sendirinya. BACK
  • 9. DAYA TARIK ANTARPRIBADI 1. DAYA TARIK : •FISIK •KEPRIBADIAN 2. KEDEKATAN (PROKSIMITAS) 3. PENGUKUHAN atau PENGHARGAAN 4. KESAMAAN 5. SALING MELENGKAPI (COMPLEMENTARITY)
  • 10. HIPOTESIS KEPUTUSAN Mengatakan bahwa manusia berkawan dan atau berkencan dengan mereka yang setara dengan kita dalam hal daya tarik fisik.
  • 12. TOPIK Definisi dan alasan pengembangan hubungan Memprakarsai hubungan: Jumpa pertama Perusakan hubungan dan sebab-sebabnya Perubahan yang terjadi ketika komunikasi hubungan memburuk
  • 13. Pengembangan Hubungan Kontak dengan orang lain begitu pentingnya sehingga kultur kita telah membentuk segala macam substitusi untuk menggantikan ketiadaan hubungan ini. (Desmond Morris, Intimate Behavior: 1972)
  • 14. 1. • Mengurangi kesepian 2. • Mendapatkan rangsangan 3. • Memaksimalkan kesenangan & meminimalkan penderitaan Mengapa manusia memiliki hasrat untuk mengembangkan hubungan?
  • 15. MENGURANGI KESEPIAN Kontak dengan sesama manusia mengurangi kesepian. Kesendirian BUKAN BERARTI selalu merasa kesepian Meskipun kita bersama orang lain, kita mempunyai kebutuhan yang terpenuhi akan kontak yang dekat – kadang- kadang secara fisik maupun secara emosional, dan lebih sering kedua-duanya. (Peplau & Periman, 1982; Rubenstein & Shaver, 1982.)
  • 16. MENDAPATKAN RANGSANGAN (STIMULASI)  Manusia adalah makhluk intelektual, maka kita membutuhkan stimulasi intelektual  Manusia adalah makhluk fisik, maka kita membutuhkan stimulasi fisik  Manusia adalah makhluk emosional, maka kita membutuhkan stimulasi emosional First thing you have to know: Kontak antarmanusia merupakan salah satu cara terbaik untuk mendapatkan stimulasi!
  • 17. MENDAPATKAN PENGETAHUAN DIRI (SELF-KNOWLEDGE) Sebagian besar melalui kontak dengan sesama manusialah kita belajar mengenai diri kita sendiri. Dalam diskusi tentang kesadaran-diri telah dijelaskan bahwa kita melihat diri sendiri sebagian melalui mataorang lain. Persepsi diri kita sangat dipengaruhi oleh apa yang kita yakini dipikirkan orang tentang diri kita
  • 18. MEMAKSIMALKAN KESENANGAN, MEMINIMALKAN PENDERITAAN “Kita berusaha berhubungan dengan manusia lain untuk memaksimalkan kesenangan dan meminimalkan penderitaan.”
  • 20. JUMPA PERTAMA Meneliti kualitas Melihat lampu hijau Membuka perjumpaan Topik yang memadukan Ciptakan citra yang menyenangkan
  • 21. Perilaku nonverbal yang membantu dalam memprakarsai hubungan Ciptakan kontak mata Mengisyaratkan minat dan tanggapan positif Memusatkan perhatian Mengupayakan kedekatan jarak Menjaga postur tubuh yang terbuka Memberikan tanggapan yang nyata Mengukuhkan perilaku positif Menghindari sikap berlebihan
  • 22. Perilaku verbal yang membantu dalam memprakarsai hubungan Berkenalan Memusatkan pembicaraan mengenai pihak kedua Saling memberikan pujian Mengeluarkan aura semangat positif Menekankan pada hal-hal positif Menghindari pengungkapan diri yang negatif atau terlalu intim Mencari kesamaan
  • 24. Perusakan hubungan: melemahnya ikatan yang mempertalikan orang bersama
  • 25. PERUSAKAN HUBUNGAN DAPAT TERJADI DALAM: Perusakan berangsur: salah satu pihak mengembangkan hubungan dekat dengan pasangan baru dan hubungan baru ini perlahan-lahan menyingkirkan pasangan lama. Perusakan mendadak: salah satu pihak atau kedua pihak melanggar sesuatu yang sangat penting bagi hubungan tersebut
  • 26. Manfaat putusnya hubungan Memberi waktu bagi kedua belah pihak untuk memperoleh kembali kebebasan dan kemandirian mereka Memberi waktu untuk merenungkan kembali kedua belah pihak serta hubungan tersebut Memberi waktu keproduktifan bagi kedua belah pihak
  • 27. SEBAB PERUSAKAN HUBUNGAN Semakin memudar alasan untuk membina hubungan Adanya pihak ketiga Perubahan sifat hubungan Harapan yang tak terkatakan Ketidakpuasaan seks Masalah yang berkaitan dengan pekerjaan Kesulitan keuangan Beban pengorbanan dan kebahagiaan yang tidak adil Melunturnya komitmen
  • 28. Perubahan komunikasi dalam hubungan yang sedang memburuk Penarikan diri Berkurangnya pengungkapan diri Kebohongan semakin sering muncul Berkurangnya reaksi evaluatif yang positif dan bertambahnya reaksi evaluatif yang negatif Berkurangnya permintaan akan perilaku yang menyenangkan dan meningkatnya permintaan untuk menghentikan perilaku negatif Berkurangnya tindakan saling memuji
  • 30. 30 Pembahasan Manajemen Konflik Ancangan Humanistik Untuk Efektivitas Antarpribadi Ancangan Pragmatis Untuk Efektivitas Antarpribadi Ancangan Pergaulan Sosial Untuk Efektivitas Antarpribadi
  • 31. 31 Ancangan Humanistik (Ancangan lunak) mempunyai lima kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu: Keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan (equality). Ancangan Humanistik Untuk Efektivitas Komunikasi Antarpribadi
  • 32. 32 5 Kualitas Umum Yang Dipertimbangkan dalam ancangan lunak 1. Komunikator yang efektif harus terbuka pada orang yang diajaknya berinteraksi. 2. Mengacu pada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus atau rangsangan yang datang. 3. Menyangkut kepemilikan perasan dan kepemilikan. Keterbukaan Empati adalah sebagai kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang dialami orang lain pada saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu. Empati Sikap mendukung dapat diperlihatkan dengan bersikap deskriptif, bukan evaluatif, spontan, bukan strategi, dan profisional bukan sangat yakin. Sikap Mendukung 1. Komunikasi antarpribadi terbina jika orang memilki sikap positif terhadap diri merka sendiri. 2. perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umunya sangat penting untuk interaksi yang efektif. Sikap Positif Kesataraan Komunikasi antarpribadi akan lebih efektif apabila suasananya setara. Cth: “Salah satu dari kita harus memanggil dosen, apakah kamu menghendaki saya yang melakukannya, atau kamu mau melakukannya sendiri?”
  • 34. Ancangan Pragmatis Untuk Efiktivitas Antarpribadi Ancangan pragmatis, keprilakuan, atau sering dikatakan sebagai ancangan ”keras” untuk efektivitas antarpribadi, adakalanya dinamai model kompetensi, memusatkan pada perilaku yang spesifik yang harus digunakan oleh komunikator untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Model ini juga menawarkan lima kualitas efektivitas: • Kepercayaan diri (confidence) • Kebersatuan (Immediacci) • Manajemen interaksi (Interaction Mangement) • Daya ekspresi (Expresiveness), dan • Orientasi ke pihak lain (Author Orientation)
  • 35. Kepercayaan Diri & Kebersatuan 1. Kepercayaan Diri Komunikator yang efektif memiliki kepercayaan diri sosial yang artinya perasaan cemas tidak dengan mudah dilihat oleh orang lain. 2. Kebersatuan (Immediaccy) Kebersatuan mengacu pada penggabungan antara pembicara dan pendengar yaitu terciptanya rasa kebersamaan dan kebersatuan.
  • 36. 3. Manajemen Interaksi (Interaction Management) Manajemen Interaksi Komunikator yang efektif mengendalikan interaksi untuk kepuasan kedua pihak. Dalam manajaemen interaksi yang efektif, tidak seorangpun merasa diabaikan atau merasa menjadi tokoh penting. Masing-masing pihak berkontribusi dalam keseluruhan komunikasi. Pemantauan-Diri (Self-Monitoring). Pemantauan diri berhubungan secara integral dengan manajemen interaksi antarpribadi. Pemantauan diri adalah manipulasi citra yang kita tampilkan kepada pihak lain (Snyder, 1986). Pemantaun-diri yang cermat selalu menyesuaikan perilaku mereka menurut umpan balik dari pihak lain, guna mendapatkan efek yang paling menyenangkan.
  • 37. 4. Daya Ekspresi Daya ekspresi mengacu pada keterampilan mengkomunikasikan keterlibatan tulus dalam inter aksi antarpribadi. Kita berperan serta dalam permainan dan tidak sekadar menjadi penonton. Daya ekspresi sama dengan keterbukaan dalam hal penekanannya pada keterlibatan, dan ini mencakup, missalnya, ekspresi tanggungjawab atas pikiran dan perasaan, mendorong daya ekspresi atau keterbukaan orang lain, dan memberikan umpan balik yang relevan dan patut.
  • 38. 5. Orientasi Kepada Orang Lain Orientasi kepada orang lain adalah lawan dari orientasi kepada diri sendiri. Orientasi mengacu pada emampuan kita untuk menyesuaikan diri dengan lawan bicara selama perjumpaan antarpribadi. Orientasi ini mencakup pengkomunikasian perhatian dan minat terhadap apa yang dikatakan lawan bicara.
  • 39. Ancangan Pergaulan Sosial untuk Efektivitas
  • 40. Ancangan Pergaulan Sosial untuk Efektivitas Model lain dari mana prinsip-prinsip efektivitas antarpribadi dapat diturunkan adalah model teori pergaulan sosial (social exchange theory). Teori pergaulan sosial mengatakan bahwa kita mengembangkan hubungan bila manfaatnya lebih besar daripada biaya yang harus kita keluarkan. Kita melibatkan diri dalam hubungan yang akan memberikan keuntungan bagi kita. Tetapi keuntungan ini menuntut biaya atau “bayaran” tertentu. Sebagai contoh, untuk memperoleh keuntungan keuangan, anda harus bekerja dan dengan demikian mengorbankan sebagian kebebasan anda.
  • 41. Teori Kesetaraan (Ekuitas) Kita bukan saja menginginkan manfaat yang lebih besar daripada biaya yang kita keluarkan, melainkan kita juga menghendaki manfaat yang kita dan mitra kita terima sebanding dengan biaya yang masing-masing kita keluarkan. Kita dapat dengan mudah menemukan pedoman- pedoman praktis untuk efektivitas komunikasi antarpribadi dalam ancangan ini, berikut adalah 4 diantaranya.
  • 42. 1. Bertukar Manfaat Dalam setiap hubungan, selalu ada biaya. Imbangilah biaya ini dengan memepertukarkan manfaat atau kesenangan (khususnya perilaku saling mengasihi). 2. Menanggung beban biaya bagian anda Seperti jelas dari teori ekuitas, kita merasa tidak puas bila kita harus memikul bagian biaya secara tidak adil. Ingatlah bahwa mitra kita juga akan merasakan hal yang sama. Bila mitra anda memikul beban biaya yang lebih besar, pikullah sebagian darinya agar hubungan lebih setara.
  • 43. 3. Mengintensifkan pertukaran manfaat saat biaya meningkat Bila hubungan mengalami masalah, inilah saat untuk menerapkan ancangan aktif dan mengintensifkan pertukaran manfaat dan dukungan. 4. Memperbesar manfaat untuk mengurangi daya tarik alternatif Bila biaya hubungan melampaui manfaatnya, daya tarik alternatif meningkat tapi bila sebaliknya maka daya tarik alternatif menurun.
  • 44. Manajemen Konflik dalam Konteks Komunikasi Antar Pribadi
  • 45. Jenis Konflik Efektif • BERKELAHI SECARA SPORTIF. Jagalah agar anda hanya menyerang “daerah” yang tidak menyakiti pihak lawan dan tidak akan menyebabkan semakin parahnya permusuhan dan kemarahan.
  • 46. • TANGGUNG JAWAB (pikiran dan perasaan). Bila tidak sependapat dengan mitra anda atau menjumpai perilakunya yang tidak benar, katakanlah, misalnya, “saya tidak setuju dengan ...” atau “saya tidak menyukai hal itu bila kamu ...”. janganlah mengelakkan tanggung jawab dengan mengatakan misalnya, “ semua orang bilang kamu salah mengenai ...” • LANGSUNG DAN SPESIFIK. Pusatkan konflik anda pada saat kini dan di sini, jangan melantur ke masalah-masalah yang terjadi dua bulan yang lalu, melibatkan tambahan musuh. Jangan sok membaca pikiran dan menuduhkan motif. Jenis Konflik Efektif
  • 47. Jenis Konflik Efektif • BERTENGKAR SECARA AKTIF. Jangan tutup telinga dan pikiran anda selama pertengkaran (jangan mencoba untuk menghindar). Jika konflik ingin diselesaikan, maka harus dihadapi secara aktif oleh kedua pihak. • GUNAKAN HUMOR untuk meredakan ketegangan. Bukan humor yang bersifat sarkastik untuk menyindir atau mempermalukan pihak lain. Hindarilah humor untuk memenangkan perang atau menjatuhkan pihak lain.
  • 48. Jenis Konflik Tidak Produktif • Penghindaran. Salah satu reaksi paling sering dilakukan. dalam bentuk pelarian fisik (meninggalkan tempat konflik, tidur, atau menyetel radio keras-keras) atau secara psikologis (tidak menanggapi argumen atau masalah yang dikemukakan). • Minimasi. mengganggap enteng perasaan pihak lain. kita mengatakan dan barangkali percaya, bahwa konflik, penyebabnya, dan akibatnya sama sekali tidak penting.
  • 49. • non-negosiasi, tidak mau mendiskusikan atau mendengarkan argumen pihak lain. memaksakan pendapat sampai pihak lain menyerah. Jenis Konflik Tidak Produktif
  • 50. • Menyalahkan. Menerapkan strategi bertengkar yang disebut menyalahkan (blaming) orang lain juga terkadang menyalahkan diri sendiri. • Meredam. teknik bertengkar yang secara harfiah membungkam pihak lain. Sering digunakan adalah menangis, berpura-pura sangat emosional, dan bahkan melakukan reaksi “fisik” tertentu (sakit kepala atau sesak napas). • Karung goni. Tindakan menimbun kekecewaan dan kemudian menumpahkannya pada lawan bertengkar. • Manipulasi. Konflik terbuka dihindari. salah satu pihak berusaha mengalihkan konflik dengan bersikap seoalh-olah konflik telak berakhir. Jenis Konflik Tidak Produktif
  • 52. Satu bentuk komunikasi antarpribadi di mana dua orang berinteraksi terutama dalam format tanya-jawab untk mencapai tujuan tertentu. Wawancara
  • 54. Wawancara Informasi Pewawancara mencari tahu beberapa hal tentang orang yang diwawancarai, biasanya orang yang berprestasi atau memiliki reputasi tertentu. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mendapatkan informasi spesifik dari seseorang yang dianggap mengetahui sesuatu yang tidak diketahui oleh orang lain. Contoh : Wawancara yang dilakukan oleh pembela selama suatu sidang pengadilan
  • 55. Wawancara Persuasif Pewawancara mengajukan pertanyaan yang mengarahkan orang yang diwawancara untuk sampai pada hasil yang dikehendaki. Tujuannya adalah untuk mengubah sikap atau perilaku seseorang. Contoh : Misalnya seorang tamu tampil dalam sebuah program talkshow di televisi dan berbicara mengenai film baru, informasi tertentu dikomunikasikan, kemudian ia berusaha meyakinkan pemirsa untuk menonton film tersebut. Usaha tersebutlah yang kemudian kita sebut dengan unsur persuasif dalam wawancara.
  • 56. Wawancara Penilaian Merupakan evaluasi kinerja orang yang diwawancara, dinilai oleh manajemen atau kolega yang lebih berpengalaman. Tujuannya adalah menemukan bagian-bagian dimana pihak yang diwawancara berprestasi dengan baik, dan di bagian mana yang bersangkutan kurang berprestasi dan mengapa, lalu kemudian dilakukan perbaikan. Wawancara ini penting karena dapat membantu anggota baru dari suatu organisasi melihat bagaimana kesesuaian prestasi mereka dengan harapan para pengambil keputusan di organisasi itu. Contoh : Mungkin anda pernah melihat ada seorang staf dinas pendidikan mengamati kegiatan belajar mengajar di kelas anda dulu ketika SMA, barangkali pengamat ini sedang mengamati guru anda sebagai bagian dari wawancara penilaian.
  • 57. Wawancara Pengunduran diri Membantu perusahaan untuk melakukan evaluasi, dengan mencari tahu alasan karyawannya mengundurkan diri. Tujuannya adalah membuat pengunduran diri ini terjadi secara menyenangkan dan efisien baik bagi karyawan mapun perusahaan. Wawancara ini telah dilakukan oleh sekitar 80 persen dari seluruh perusahaan di Amerika Serikat.
  • 58. Wawancara Penerimaan Karyawan Dalam wawancara ini, banyak informasi dan persuasi saling dipertukarkan. Pewawancara akan menggali informasi tentang anda, minat anda dan bakat anda dan begitu pula sebaliknya, anda akan tahu keadaan perusahaan, manfaatnya dan keunggulannya.
  • 59. Wawancara Konseling Biasanya wawancara dilakukan oleh orang yang telah berlatih dibidang psikologi. Tujuan wawancara ini adalah membantu seseorang untuk dapat lebih efektif, bergaul secara lebih baik dengan teman, kerabat, anak-anak atau kekasih. Agar wawancara ini ada manfaatnya, pewawancara harus banyak mempelajari orang yang diwawancara, kebiasaaan, masalah, persepsi diri, tujuan, dan sebagainya. Contoh : Orang yang sedang punya banyak masalah, biasanya pergi ke psikiater untuk menghilangkan stress dengan memceritakan masalah yang sedang dihadapi dan meminta tanggapan dari si ahli.
  • 60. URUTAN DALAM PROSES WAWANCARA • menyiapkan diri • menetapkan sasaran • menyiapkan jawaban dan pertanyaan Sebelum wawancara • melakukan presentasi diri yang Efektif • Tiba tepat waktu • membina hubungan dengan pewawancara • Demonstrasikan komunikasi antarpribadi yang efektif Selama wawancara • mengkaji wawancara secara mental • tindak lanjut Setelah wawancara
  • 61. Perilaku yang Efektif dalam Situasi Wawancara Keterbukaan Empati Sikap mendukung Sikap positif Kesetaraan Keyakinan diri Kebersatuan Manajemen Interaksi Daya
  • 62. Perilaku yang Menimbulkan Kesan Negatif dalam Wawancara Keterampilan komunikasi yang buruk Suara yang lemah Kesalahan dalam ejaan atau tata bahasa Penampilan pribadi yang buruk Pakaian yang tidak pantas Penampilan yang tidak rapi Kurang ramah Persiapan yang buruk Tidak memperhatikan pewawancara Jawaban terhadap pertanyaan tidak jelas