SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
Download to read offline
ANALISA KELAYAKAN
MESIN PENGGILING PADI
Ary Mustofa Ahmad
Teknologi Penanganan
Pascapanen Padi
• Biji-bijian adalah bahan pangan yang
mempunyai daya tahan tinggi karena tidak
mudah rusak saat diangkut dan tahan
lama bila disimpan dengan cara yang
benar, dan sebelumnya diolah dengan
cara yang benar pula
Analisa kelayakan mesin penggiling padi
Analisa kelayakan mesin penggiling padi
Analisa kelayakan mesin penggiling padi
Susut yang disebabkan oleh faktor fisik dapat terjadi
selama kegiatan panen, perontokan, pengeringan, dan
pengangkutan. Contoh-contoh terjadinya susut pada
masing-masing kegiatan antara lain:
1. Penundaan panen juga dapat menyebabkan
keretakan pada biji-bijian sehingga akan
mudah rusak pada proses pengolahannya
2. Kerusakan mekanis yang disebabkan oleh
peralatan atau mesin yang digunakan
3. Proses pengeringan yang tidak sempurna yaitu
terlalu cepat
4. Biji-bijian tercecer bila tidak dikemas dengan
cara yang benar.
Analisa kelayakan mesin penggiling padi
Faktor Biologis
• Biasanya disebabkan oleh serangan hama dan
jamur yang merupakan masalah utama dalam
penanganan pascapanen biji-bijian. Pada keadaan
tertentu, tikus dapat menjadi hama yang sangat
merugikan dalam penyimpanan biji-bijian.
• Tikus bukan hanya memakan biji-bijian, tetapi
kotorannya juga akan mempengaruhi kualitas biji-
bijian yang disimpan secara keseluruhan.
Beberapa jenis tikus bahkan dapat menjadi
perantara masuknya mikroba patogen ke dalam
biji-bijian yang disimpan.
Faktor Fisiologis
• Peningkatan aktifitas metabolisme akibat respirasi
sangat kecil bila dibandingkan dengan produk lain
seperti buah dan sayuran
• Bila biji-bijian tidak dikeringkan dengan benar
(kadar airnya masih tinggi), atau disimpan pada
tempat yang hangat dan lembab, transpirasi uap
air oleh biji-bijian yang disimpan meningkat
sehingga kelembaban udara dalam ruang
penyimpanan juga meningkat. Hal yang demikian
dapat menciptakan lingkungan yang cocok bagi
pertumbuhan mikroorganisme perusak biji-bijian.
Alat Pemberasan
Tinjauan Teknis Mesin-mesin
Penggilingan padi
– Secara umum, mesin-mesin yang digunakan dalam
usaha industri jasa penggilingan padi dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
• �Mesin pemecah kulit/sekam atau pengupas
kulit/sekam gabah kering giling (huller atau
husker)
• �Mesin pemisah gabah dan beras pecah kulit
(brown rice separator)
• �Mesin penyosoh atau mesin pemutih (polisher)
• �Mesin pengayak bertingkat (sifter)
• �Mesin atau alat bantu pengemasan (timbangan
dan penjahit karung)
MESIN PEMECAH KULIT
• Mesin pemecah kulit/sekam gabah kering
giling berfungsi untuk memecahkan dan
melepaskan kulit gabah. Input bahan dari
mesin ini adalah gabah kering giling
(GKG), yaitu gabah dengan kadar air
sekitar 14% basis basah dan outputnya
berupa beras pecah kulit (BPK) yang
berwarna putih kecoklatan (kusam) atau
disebut juga brown rice.
Mesin Pemecah Kulit Tipe Rol
Karet (Rubber Roll Husker)
Mesin pemecah kulit tipe rol karet (rubber roll
husker) memecahkan sekam dengan dua buah rol
karet yang dipasang berdekatan.
Kedua rol karet tersebut diputar dengan kecepatan
yang berbeda dan arah yang berlawanan.
Untuk mendapatkan hasil pengupasan yang baik,
jarak antar kedua rol diatur sekitar 0.5-0.8 mm,
yaitu lebih kecil daripada ketebalan satu butir
gabah.
Rol yang berputar dengan kecepatan tinggi dinamai
rol utama, sedangkan rol lainnya dinamakan rol
pembantu.
Rol utama juga disebut fixed roll karena dipasang pada
suatu poros stasioner, sedangkan rol pembantu
disebut movable roll karena posisinya dapat digeser
untuk mengatur jarak antara kedua rol.
Rol utama berputar dengan kecepatan sudut 1050 rpm,
sedangkan rol pembantu berputar dengan kecepatan
800 rpm, atau kira-kira 24% lebih lambat daripada rol
utama.
Kedua rol mempunyai diameter yang sama, berkisar
antara 150-250 mm tergantung kapasitas yang
direncanakan. Tebalnya berkisar antara 60 mm
sampai 250 mm. (Patiwiri, 2006)
Mesin pemecah kulit gabah tipe rubber roll (Sumber : PT Agrindo
.Aliran bahan pada mesin pemecah kulit gabah tipe rubber roll (Sumber : PT Agrindo)
Analisa kelayakan mesin penggiling padi
MESIN PENYOSOH
• Selanjutnya beras pecah kulit mengalami proses
penyosohan Hasil dari proses penyosohan
adalah beras putih yang siap dipasarkan atau
dimasak
• Beras pecah kulit yang diumpankan ke dalam
mesin ini didorong memasuki silinder dengan
permukaan dalam tidak rata Beras pecah kulit
akan berdesakan dan bergesekan dengan
permukaan silinder yang tidak rata sehingga
lapisan kulit arinya (aleuron) yang berwarna
kecoklatan terkikis. Kulit ari yang terkikis ini
menjadi dedak.
Mesin penyosoh beras pecah kulit tipe friksi jetpeller (Sumber : PT Agrindo)
MESIN PENGAYAK BERAS
• Beras putih hasil proses penyosohan kemudian
perlu dipisahkan menurut kelompok mutunya
yaitu beras utuh dan beras kepala sebagai mutu
terbaik, beras patah sebagai mutu kedua, dan
beras menir sebagai mutu ketiga. Pemisahan
dilakukan menggunakan mesin pengayak
bertingkat (sifter) atau silinder pemisah (silinder
separator).
• Ketiga macam mutu beras tadi akan
dicampurkan kembali dengan perbandingan
tertentu untuk menentukan harga jual sebelum
beras dikemas bila akan dipasarkan
Mesin pengayak beras dengan saringan bertingkat dan hasil proses pemisahannya
(Sumber : PT Agrindo)
RICE MILLING UNIT
• Rice milling unit (RMU) merupakan jenis mesin
penggilingan padi generasi baru yang kompak
dan mudah dioperasikan, dimana proses
pengolahan gabah menjadi beras dapat
dilakukan dalam satu kali proses (one pass
process). RMU rata-rata mempunyai kapasitas
giling kecil yaitu antara 0.2 hingga 1.0 ton/jam,
walau mungkin sudah ada yang lebih besar lagi
Gambar RMU dan alur proses RMU
Analisa kelayakan mesin penggiling padi
RICE MILLING PLANT
• RMP dapat memiliki kapasitas yang berbeda,
sehingga waktu operasional tiap unit tidak sama
untuk jumlah padi yang sama
• RMP biasanya memiliki kapasitas giling yang
lebih besar daripada RMU yaitu antara 1.0
hingga 5.0 ton/jam. Perbedaan kapasitas giling
ini menjadi penting sebab akan meningkatkan
efisiensi penggunaan mesin-mesin penggilin
Gambar RMP dan alur proses RMP
Analisa kelayakan mesin penggiling padi
Analisa kelayakan mesin penggiling padi
ANALISA FINANCIAL
• Perhitungan biaya untuk alat dan mesin bidang
pertanian dan industri dikenal 2 komponen
biaya, yaitu Biaya tetap (fixed cost atau Owning
Cost) dan Biaya tidak tetap (variable cost atau
Operating cost).
Biaya Tetap (fixed cost atau
Owning Cost).
• Biaya tetap dihitung sebagai pengeluaran walaupun alat
atau mesin tidak dipergunakan. Unsur biaya yang
termasuk ke dalam komponen ini adalah :
1) Biaya penyusutan (Depreciation Cost),
2) Biaya bunga modal investasi (Interest on investment),
3) Biaya asuransi(Insurance),
4) Biaya pajak (Taxes),
5) Biaya beban gudang/garasi/gedung (Housing/Shelter
Cost),
6)Biaya Dana Sosial, sumbangan dan lain-lain.
Biaya penyusutan (Depreciation
Cost)
• Biaya Penyusutan dapat didefinisikan sebagai biaya
akibat penurunan atau kemerosotan dari nilai modal suatu
alat atau mesin akibat pertambahan umurnya
• Faktor yang mempengaruhi :
Kerusakan alat, peningkatan biaya operasi, munculnya alat
baru yang lebih efisien, adanya pengembangan proyek
baru dalam perusahaan.
Penghitungan dengan metode garis lurus
D = P-S
N
Dimana:
D = Biaya penyusutan tiap tahun, Rp/th
P = Prchase price (harga beli), Rp
S= Nilai akhir, % P (Rp),
N = Perkiraan umur ekonomi (pemakaian),
Umur Ekonomi dan Umur
Pelayanan
• Umur ekonomi dari suatu alat atau mesin adalah umur
suatu alat atau mesin dari sejak pembelian dengan
keadaan baru 100% hingga umur pada saat alat dan
mesin atau alat tersebut lebih ekonomis bila diganti
dengan yang baru dari pada jika digunakan terus.
• Pada saat tersebut mungkin saja alat atau mesin itu masih
dapat digunakan (masih dalam umur pelayanan), tetapi
sudah tidak ekonomis lagi
Biaya tidak tetap (variable cost atau
Operating cost).
• Biaya tidak tetap terdiri atas:
• a) Biaya bahan bakar
• b) Biaya perawatan preventip,
• c) Biaya reparasi,
• d) Biaya ban (khusus untuk traktor roda),
• e) Biaya operator.
• Biaya Bahan Bakar = 10 % x BHP x harga perliter
jam
Biaya tidak tetap lain
Biaya Oli pelumas dan Gemuk = 10% x Biaya Bahan bakar
yang dipakai
Biaya Ban per jam = biaya pergantian / perkiraan jumlah
jam umur ban
Biaya perbaikan dan pemeliharaan = 1,2 % (P – S) / 100jam
• Dimana: P = harga baru S = nilai akhir mesin
Biaya Aplikator untuk Mesin
• Bp = A + B x C
X
Bp = biaya pokok per tahun.
A = biaya tetap per tahun.
X = jumlah jam kerja per tahun.
B = biaya tidak tetap per tahun.
C = kapasitas kerja traktor (jam/ha).
Break Even Point
• Break even point (BEP) adalah suatu istilah dalam bidang
ekonomi yang dapat diartikan sebagai “titik impas”, yaitu
suatu kondisi pada saat total biaya pengeluaran sama
dengan total pendapatan.
• Agar usaha alat tidak rugi maka traktor harus dapat
mengerjakan lahan di atas batas BEP-nya.
• Y = a + b X.
• Dimana: Y= biaya pokok
• a = biaya tetap per tahun.
• b = biaya tidak tetap per hektar.
• X = lahan yang diolah per tahun.
• Y > Y1 usaha rugi dan jika Y < Y1 usaha menguntungkan
Net Present Value (NPV)
• Net Present Value (NPV) merupakan perbedaan antara
nilai sekarang (present value) dari manfaat dan biaya.
Apabila NPV bernilai positif, dapat diartikan sebagai
besarnya keuntungan yang diperoleh dari proyek.
Sebaliknya NPV yang bernilai negatif menunjukan
kerugian
Internal Rate of Return (IRR)
• Nilai IRR merupakan suatu tingkat pengembalian modal
yang digunakan dalam suatu proyek, yang nilainya
dinyatakan dalam persen per tahun. Nilai IRR merupakan
nilai tingkat bunga, dimana nilai NPV-nya sama dengan
nol
R/C RASIO
• Analisis R/C Rasio
• Analisis Return Cost (R/C) ratio merupakan perbandingan
antara penerimaan (revenue) dan biaya (cost). Analisis
R/C rasio dibedakan menjadi analisis R/C rasio atas biaya
tunai dan analisis R/C rasio atas biaya total. Pernyataan
tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk rumus sebagai
berikut:
• R/C rasio = Jumlah penerimaan/ Jumlah biaya
• Kriteria keputusan
• R/C > 1, usahatani untung
• R/C < 1, usahatani rugi
• R/C = 1, usahatani impas
Analisis Benefit/Cost
• Analisis benefit/cost merupakan perbandingan antara
pendapatan dengan biaya.
• B/C=
• Dimana:
• B/C > 1 , Pemakaian mesin pemupukan menguntungkan
berarti diterima,
• B/C = 1 , Pemakaian mesin pemupukan tidak ada
manfaatnya
• B/C < 1 , Pemakaian mesin pemupukan merugikan usaha
tani.
TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT

More Related Content

What's hot

Laporan besar irigasi dan drainase
Laporan besar irigasi dan drainaseLaporan besar irigasi dan drainase
Laporan besar irigasi dan drainasefahmiganteng
 
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanInterpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanbramantiyo marjuki
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHAlfian Nopara Saifudin
 
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar AgronomiLaporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar AgronomiPutrimian Hairani
 
limpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyalimpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyaFitria Anggrainy
 
Lahan pasang surut
Lahan pasang surutLahan pasang surut
Lahan pasang surutsobarputra
 
Tanaman padi berdasarkan tempat tumbuh
Tanaman padi berdasarkan tempat tumbuhTanaman padi berdasarkan tempat tumbuh
Tanaman padi berdasarkan tempat tumbuhAngely Putry
 
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan ArcgisLaporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan ArcgisLaras Kun Rahmanti Putri
 
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawitPanduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawitZul Rapi
 
Bab iv bahan organik tanah
Bab iv bahan organik tanahBab iv bahan organik tanah
Bab iv bahan organik tanahAndrew Hutabarat
 
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATSTRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATmahviro vivi
 
laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologiedhie noegroho
 
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinya
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinyaPermasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinya
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinyaOperator Warnet Vast Raha
 
Bakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanamanBakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanamanAli Babang
 

What's hot (20)

Laporan besar irigasi dan drainase
Laporan besar irigasi dan drainaseLaporan besar irigasi dan drainase
Laporan besar irigasi dan drainase
 
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanInterpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
 
Evaporasi (Penguapan)
Evaporasi (Penguapan)Evaporasi (Penguapan)
Evaporasi (Penguapan)
 
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar AgronomiLaporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
 
limpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyalimpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannya
 
Bab 5: Jenis-jenis Peta dan Fungsi
Bab 5:   Jenis-jenis Peta dan FungsiBab 5:   Jenis-jenis Peta dan Fungsi
Bab 5: Jenis-jenis Peta dan Fungsi
 
Lahan pasang surut
Lahan pasang surutLahan pasang surut
Lahan pasang surut
 
Tanaman padi berdasarkan tempat tumbuh
Tanaman padi berdasarkan tempat tumbuhTanaman padi berdasarkan tempat tumbuh
Tanaman padi berdasarkan tempat tumbuh
 
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan ArcgisLaporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
 
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawitPanduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
Panduan Perencanaan pembangunan perkebunan kelapa sawit
 
Bab iv bahan organik tanah
Bab iv bahan organik tanahBab iv bahan organik tanah
Bab iv bahan organik tanah
 
budidaya kelapa sawit
budidaya kelapa sawitbudidaya kelapa sawit
budidaya kelapa sawit
 
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATSTRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
 
Air tanah
Air tanahAir tanah
Air tanah
 
laporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologilaporan praktikum agroklimatologi
laporan praktikum agroklimatologi
 
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinya
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinyaPermasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinya
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinya
 
Berat volume
Berat volumeBerat volume
Berat volume
 
Dasar Ilmu Tanah
Dasar Ilmu TanahDasar Ilmu Tanah
Dasar Ilmu Tanah
 
Bakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanamanBakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanaman
 

Viewers also liked

Analisa kelayakan mesin penggiling padi
Analisa kelayakan mesin penggiling padiAnalisa kelayakan mesin penggiling padi
Analisa kelayakan mesin penggiling padidewi inne kumalasari
 
Proposal penggiling padi
Proposal penggiling padiProposal penggiling padi
Proposal penggiling padiyuswadi31
 
Perbedaan Kualitas Beras Sosoh dan Beras tanpa disosoh
Perbedaan Kualitas Beras Sosoh dan Beras tanpa disosohPerbedaan Kualitas Beras Sosoh dan Beras tanpa disosoh
Perbedaan Kualitas Beras Sosoh dan Beras tanpa disosohZelika Gita Sari
 
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Sieving (pengayakan)
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Sieving (pengayakan)ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Sieving (pengayakan)
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Sieving (pengayakan)Fransiska Puteri
 
Traktor pertanian
Traktor pertanianTraktor pertanian
Traktor pertanianYuwan Kilmi
 
Pengelolaan traktor roda dua untuk usaha tani
Pengelolaan traktor roda dua untuk usaha taniPengelolaan traktor roda dua untuk usaha tani
Pengelolaan traktor roda dua untuk usaha tanidewi inne kumalasari
 
Proposal hand traktor ok
Proposal hand traktor okProposal hand traktor ok
Proposal hand traktor okRaffael Net
 
Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)
Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)
Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)Muhammad Mustafa
 

Viewers also liked (11)

Analisa kelayakan mesin penggiling padi
Analisa kelayakan mesin penggiling padiAnalisa kelayakan mesin penggiling padi
Analisa kelayakan mesin penggiling padi
 
Pabrik Pengolahan Padi Modern
Pabrik Pengolahan Padi ModernPabrik Pengolahan Padi Modern
Pabrik Pengolahan Padi Modern
 
Proposal penggiling padi
Proposal penggiling padiProposal penggiling padi
Proposal penggiling padi
 
Perbedaan Kualitas Beras Sosoh dan Beras tanpa disosoh
Perbedaan Kualitas Beras Sosoh dan Beras tanpa disosohPerbedaan Kualitas Beras Sosoh dan Beras tanpa disosoh
Perbedaan Kualitas Beras Sosoh dan Beras tanpa disosoh
 
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Sieving (pengayakan)
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Sieving (pengayakan)ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Sieving (pengayakan)
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Sieving (pengayakan)
 
Traktor pertanian
Traktor pertanianTraktor pertanian
Traktor pertanian
 
Pengelolaan traktor roda dua untuk usaha tani
Pengelolaan traktor roda dua untuk usaha taniPengelolaan traktor roda dua untuk usaha tani
Pengelolaan traktor roda dua untuk usaha tani
 
Pengering Padi
Pengering  PadiPengering  Padi
Pengering Padi
 
Proposal hand traktor ok
Proposal hand traktor okProposal hand traktor ok
Proposal hand traktor ok
 
Proposal tanaman padi
Proposal tanaman padiProposal tanaman padi
Proposal tanaman padi
 
Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)
Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)
Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)
 

Similar to Analisa kelayakan mesin penggiling padi

Laporan praktikum acara 5 pay
Laporan praktikum acara 5 payLaporan praktikum acara 5 pay
Laporan praktikum acara 5 payNilna Arohmah
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikumrizky hadi
 
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptxPengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptxAgusGede3
 
fdokumen.com_panen-ksawit.ppt
fdokumen.com_panen-ksawit.pptfdokumen.com_panen-ksawit.ppt
fdokumen.com_panen-ksawit.pptSyanjayaDaulay
 
Metode konstruksi manajemen alat berat
Metode konstruksi   manajemen alat beratMetode konstruksi   manajemen alat berat
Metode konstruksi manajemen alat beratFahreza Lukman
 
Laporan alsintan2
Laporan alsintan2Laporan alsintan2
Laporan alsintan2Yuwan Kilmi
 
DASAR APHP-2-Elemen 1-PENGECILAN UKURAN.pptx
DASAR APHP-2-Elemen 1-PENGECILAN UKURAN.pptxDASAR APHP-2-Elemen 1-PENGECILAN UKURAN.pptx
DASAR APHP-2-Elemen 1-PENGECILAN UKURAN.pptxRiniAsihTursilawati
 
5. PEMBUATAN PAKAN KONSENTRAT.ppt
5. PEMBUATAN PAKAN KONSENTRAT.ppt5. PEMBUATAN PAKAN KONSENTRAT.ppt
5. PEMBUATAN PAKAN KONSENTRAT.pptZaynderBuble1
 
Makalah agroekologi
Makalah agroekologiMakalah agroekologi
Makalah agroekologiMaki hakim
 
MAKALAH TUGAS AKHIR-RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK GRANUL KAPASIT...
MAKALAH TUGAS AKHIR-RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK GRANUL KAPASIT...MAKALAH TUGAS AKHIR-RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK GRANUL KAPASIT...
MAKALAH TUGAS AKHIR-RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK GRANUL KAPASIT...crysta aditya rachman
 
Rice Mill Powered Rice Husk
Rice Mill Powered Rice HuskRice Mill Powered Rice Husk
Rice Mill Powered Rice Huskslamet sulaiman
 
Alat – alat mekanisasi pertanian
Alat – alat mekanisasi pertanianAlat – alat mekanisasi pertanian
Alat – alat mekanisasi pertaniandedidarmaandrians
 

Similar to Analisa kelayakan mesin penggiling padi (20)

3. sortasi dan pengkelasan mutu
3. sortasi dan pengkelasan mutu3. sortasi dan pengkelasan mutu
3. sortasi dan pengkelasan mutu
 
Bimtek pasca panen tp banyuasin 2018
Bimtek pasca panen tp banyuasin   2018Bimtek pasca panen tp banyuasin   2018
Bimtek pasca panen tp banyuasin 2018
 
Laporan praktikum acara 5 pay
Laporan praktikum acara 5 payLaporan praktikum acara 5 pay
Laporan praktikum acara 5 pay
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptxPengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
Pengenalan Alat Berat Pekerjaan Konstruksi.pptx
 
fdokumen.com_panen-ksawit.ppt
fdokumen.com_panen-ksawit.pptfdokumen.com_panen-ksawit.ppt
fdokumen.com_panen-ksawit.ppt
 
Metode konstruksi manajemen alat berat
Metode konstruksi   manajemen alat beratMetode konstruksi   manajemen alat berat
Metode konstruksi manajemen alat berat
 
Peralatan pabrik
Peralatan pabrikPeralatan pabrik
Peralatan pabrik
 
LAPORAN ALSIN FIX
LAPORAN ALSIN FIXLAPORAN ALSIN FIX
LAPORAN ALSIN FIX
 
Tugas mpp 1
Tugas mpp 1Tugas mpp 1
Tugas mpp 1
 
Data pendukung rab
Data pendukung rabData pendukung rab
Data pendukung rab
 
Laporan alsintan2
Laporan alsintan2Laporan alsintan2
Laporan alsintan2
 
Feb
FebFeb
Feb
 
DASAR APHP-2-Elemen 1-PENGECILAN UKURAN.pptx
DASAR APHP-2-Elemen 1-PENGECILAN UKURAN.pptxDASAR APHP-2-Elemen 1-PENGECILAN UKURAN.pptx
DASAR APHP-2-Elemen 1-PENGECILAN UKURAN.pptx
 
5. PEMBUATAN PAKAN KONSENTRAT.ppt
5. PEMBUATAN PAKAN KONSENTRAT.ppt5. PEMBUATAN PAKAN KONSENTRAT.ppt
5. PEMBUATAN PAKAN KONSENTRAT.ppt
 
Makalah agroekologi
Makalah agroekologiMakalah agroekologi
Makalah agroekologi
 
Mesin Gerudi.pptx
Mesin Gerudi.pptxMesin Gerudi.pptx
Mesin Gerudi.pptx
 
MAKALAH TUGAS AKHIR-RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK GRANUL KAPASIT...
MAKALAH TUGAS AKHIR-RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK GRANUL KAPASIT...MAKALAH TUGAS AKHIR-RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK GRANUL KAPASIT...
MAKALAH TUGAS AKHIR-RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT PUPUK ORGANIK GRANUL KAPASIT...
 
Rice Mill Powered Rice Husk
Rice Mill Powered Rice HuskRice Mill Powered Rice Husk
Rice Mill Powered Rice Husk
 
Alat – alat mekanisasi pertanian
Alat – alat mekanisasi pertanianAlat – alat mekanisasi pertanian
Alat – alat mekanisasi pertanian
 

More from dewi inne kumalasari

ANALISIS TERHADAP ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN MELIPUTI DAMPAK SOSIAL DAN PERM...
ANALISIS TERHADAP ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN MELIPUTI DAMPAK SOSIAL DAN PERM...ANALISIS TERHADAP ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN MELIPUTI DAMPAK SOSIAL DAN PERM...
ANALISIS TERHADAP ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN MELIPUTI DAMPAK SOSIAL DAN PERM...dewi inne kumalasari
 
PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASAR
PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASARPERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASAR
PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASARdewi inne kumalasari
 
Analisis terhadap aspek sosial dan lingkungan meliputi dampak sosial dan perm...
Analisis terhadap aspek sosial dan lingkungan meliputi dampak sosial dan perm...Analisis terhadap aspek sosial dan lingkungan meliputi dampak sosial dan perm...
Analisis terhadap aspek sosial dan lingkungan meliputi dampak sosial dan perm...dewi inne kumalasari
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN AMOFER JERAMI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN AMOFER JERAMILAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN AMOFER JERAMI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN AMOFER JERAMIdewi inne kumalasari
 
LAPORAN PRAKTIKUM PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF A...
LAPORAN PRAKTIKUM  PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF A...LAPORAN PRAKTIKUM  PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF A...
LAPORAN PRAKTIKUM PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF A...dewi inne kumalasari
 
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...dewi inne kumalasari
 
Peluang pasar yang didasarkan atas norma sosial budaya di jawa timur
Peluang pasar yang didasarkan atas norma sosial budaya di jawa timurPeluang pasar yang didasarkan atas norma sosial budaya di jawa timur
Peluang pasar yang didasarkan atas norma sosial budaya di jawa timurdewi inne kumalasari
 
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGI
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGIPEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGI
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGIdewi inne kumalasari
 
akulturasi kebudayaan hindu budha di indonesia
akulturasi kebudayaan hindu budha di indonesiaakulturasi kebudayaan hindu budha di indonesia
akulturasi kebudayaan hindu budha di indonesiadewi inne kumalasari
 
Laporan hasil kegiatan fisika upaya penanggulangan global warming
Laporan hasil kegiatan fisika upaya penanggulangan global warmingLaporan hasil kegiatan fisika upaya penanggulangan global warming
Laporan hasil kegiatan fisika upaya penanggulangan global warmingdewi inne kumalasari
 

More from dewi inne kumalasari (20)

ANALISIS TERHADAP ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN MELIPUTI DAMPAK SOSIAL DAN PERM...
ANALISIS TERHADAP ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN MELIPUTI DAMPAK SOSIAL DAN PERM...ANALISIS TERHADAP ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN MELIPUTI DAMPAK SOSIAL DAN PERM...
ANALISIS TERHADAP ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN MELIPUTI DAMPAK SOSIAL DAN PERM...
 
PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASAR
PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASARPERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASAR
PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASAR
 
Analisis terhadap aspek sosial dan lingkungan meliputi dampak sosial dan perm...
Analisis terhadap aspek sosial dan lingkungan meliputi dampak sosial dan perm...Analisis terhadap aspek sosial dan lingkungan meliputi dampak sosial dan perm...
Analisis terhadap aspek sosial dan lingkungan meliputi dampak sosial dan perm...
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN AMOFER JERAMI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN AMOFER JERAMILAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN AMOFER JERAMI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN AMOFER JERAMI
 
LAPORAN PRAKTIKUM PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF A...
LAPORAN PRAKTIKUM  PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF A...LAPORAN PRAKTIKUM  PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF A...
LAPORAN PRAKTIKUM PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF A...
 
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
 
Peluang pasar yang didasarkan atas norma sosial budaya di jawa timur
Peluang pasar yang didasarkan atas norma sosial budaya di jawa timurPeluang pasar yang didasarkan atas norma sosial budaya di jawa timur
Peluang pasar yang didasarkan atas norma sosial budaya di jawa timur
 
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGI
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGIPEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGI
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGI
 
pertolongan pertama
pertolongan pertamapertolongan pertama
pertolongan pertama
 
PANCASILA PEMBUKAAN UUD 45
PANCASILA PEMBUKAAN UUD 45PANCASILA PEMBUKAAN UUD 45
PANCASILA PEMBUKAAN UUD 45
 
sejarah-kerajaan islam di jawa
sejarah-kerajaan islam di jawasejarah-kerajaan islam di jawa
sejarah-kerajaan islam di jawa
 
akulturasi kebudayaan hindu budha di indonesia
akulturasi kebudayaan hindu budha di indonesiaakulturasi kebudayaan hindu budha di indonesia
akulturasi kebudayaan hindu budha di indonesia
 
Rahmat islam bagi nusantara
Rahmat islam bagi nusantaraRahmat islam bagi nusantara
Rahmat islam bagi nusantara
 
Laporan hasil kegiatan fisika upaya penanggulangan global warming
Laporan hasil kegiatan fisika upaya penanggulangan global warmingLaporan hasil kegiatan fisika upaya penanggulangan global warming
Laporan hasil kegiatan fisika upaya penanggulangan global warming
 
Islam pada masa modern
Islam pada masa modernIslam pada masa modern
Islam pada masa modern
 
TEKS ULASAN FILM JOKOWI
TEKS ULASAN FILM JOKOWITEKS ULASAN FILM JOKOWI
TEKS ULASAN FILM JOKOWI
 
Struktur teks ulasan film JOKOWI
Struktur  teks ulasan film JOKOWIStruktur  teks ulasan film JOKOWI
Struktur teks ulasan film JOKOWI
 
B. inggris kelompok 8
B. inggris kelompok 8B. inggris kelompok 8
B. inggris kelompok 8
 
Kalimat verba dan nomina
Kalimat verba dan nominaKalimat verba dan nomina
Kalimat verba dan nomina
 
sejarah k13
sejarah k13sejarah k13
sejarah k13
 

Analisa kelayakan mesin penggiling padi

  • 1. ANALISA KELAYAKAN MESIN PENGGILING PADI Ary Mustofa Ahmad
  • 2. Teknologi Penanganan Pascapanen Padi • Biji-bijian adalah bahan pangan yang mempunyai daya tahan tinggi karena tidak mudah rusak saat diangkut dan tahan lama bila disimpan dengan cara yang benar, dan sebelumnya diolah dengan cara yang benar pula
  • 6. Susut yang disebabkan oleh faktor fisik dapat terjadi selama kegiatan panen, perontokan, pengeringan, dan pengangkutan. Contoh-contoh terjadinya susut pada masing-masing kegiatan antara lain: 1. Penundaan panen juga dapat menyebabkan keretakan pada biji-bijian sehingga akan mudah rusak pada proses pengolahannya 2. Kerusakan mekanis yang disebabkan oleh peralatan atau mesin yang digunakan 3. Proses pengeringan yang tidak sempurna yaitu terlalu cepat 4. Biji-bijian tercecer bila tidak dikemas dengan cara yang benar.
  • 8. Faktor Biologis • Biasanya disebabkan oleh serangan hama dan jamur yang merupakan masalah utama dalam penanganan pascapanen biji-bijian. Pada keadaan tertentu, tikus dapat menjadi hama yang sangat merugikan dalam penyimpanan biji-bijian. • Tikus bukan hanya memakan biji-bijian, tetapi kotorannya juga akan mempengaruhi kualitas biji- bijian yang disimpan secara keseluruhan. Beberapa jenis tikus bahkan dapat menjadi perantara masuknya mikroba patogen ke dalam biji-bijian yang disimpan.
  • 9. Faktor Fisiologis • Peningkatan aktifitas metabolisme akibat respirasi sangat kecil bila dibandingkan dengan produk lain seperti buah dan sayuran • Bila biji-bijian tidak dikeringkan dengan benar (kadar airnya masih tinggi), atau disimpan pada tempat yang hangat dan lembab, transpirasi uap air oleh biji-bijian yang disimpan meningkat sehingga kelembaban udara dalam ruang penyimpanan juga meningkat. Hal yang demikian dapat menciptakan lingkungan yang cocok bagi pertumbuhan mikroorganisme perusak biji-bijian.
  • 11. Tinjauan Teknis Mesin-mesin Penggilingan padi – Secara umum, mesin-mesin yang digunakan dalam usaha industri jasa penggilingan padi dapat dikelompokkan sebagai berikut: • �Mesin pemecah kulit/sekam atau pengupas kulit/sekam gabah kering giling (huller atau husker) • �Mesin pemisah gabah dan beras pecah kulit (brown rice separator) • �Mesin penyosoh atau mesin pemutih (polisher) • �Mesin pengayak bertingkat (sifter) • �Mesin atau alat bantu pengemasan (timbangan dan penjahit karung)
  • 12. MESIN PEMECAH KULIT • Mesin pemecah kulit/sekam gabah kering giling berfungsi untuk memecahkan dan melepaskan kulit gabah. Input bahan dari mesin ini adalah gabah kering giling (GKG), yaitu gabah dengan kadar air sekitar 14% basis basah dan outputnya berupa beras pecah kulit (BPK) yang berwarna putih kecoklatan (kusam) atau disebut juga brown rice.
  • 13. Mesin Pemecah Kulit Tipe Rol Karet (Rubber Roll Husker) Mesin pemecah kulit tipe rol karet (rubber roll husker) memecahkan sekam dengan dua buah rol karet yang dipasang berdekatan. Kedua rol karet tersebut diputar dengan kecepatan yang berbeda dan arah yang berlawanan. Untuk mendapatkan hasil pengupasan yang baik, jarak antar kedua rol diatur sekitar 0.5-0.8 mm, yaitu lebih kecil daripada ketebalan satu butir gabah. Rol yang berputar dengan kecepatan tinggi dinamai rol utama, sedangkan rol lainnya dinamakan rol pembantu.
  • 14. Rol utama juga disebut fixed roll karena dipasang pada suatu poros stasioner, sedangkan rol pembantu disebut movable roll karena posisinya dapat digeser untuk mengatur jarak antara kedua rol. Rol utama berputar dengan kecepatan sudut 1050 rpm, sedangkan rol pembantu berputar dengan kecepatan 800 rpm, atau kira-kira 24% lebih lambat daripada rol utama. Kedua rol mempunyai diameter yang sama, berkisar antara 150-250 mm tergantung kapasitas yang direncanakan. Tebalnya berkisar antara 60 mm sampai 250 mm. (Patiwiri, 2006)
  • 15. Mesin pemecah kulit gabah tipe rubber roll (Sumber : PT Agrindo
  • 16. .Aliran bahan pada mesin pemecah kulit gabah tipe rubber roll (Sumber : PT Agrindo)
  • 18. MESIN PENYOSOH • Selanjutnya beras pecah kulit mengalami proses penyosohan Hasil dari proses penyosohan adalah beras putih yang siap dipasarkan atau dimasak • Beras pecah kulit yang diumpankan ke dalam mesin ini didorong memasuki silinder dengan permukaan dalam tidak rata Beras pecah kulit akan berdesakan dan bergesekan dengan permukaan silinder yang tidak rata sehingga lapisan kulit arinya (aleuron) yang berwarna kecoklatan terkikis. Kulit ari yang terkikis ini menjadi dedak.
  • 19. Mesin penyosoh beras pecah kulit tipe friksi jetpeller (Sumber : PT Agrindo)
  • 20. MESIN PENGAYAK BERAS • Beras putih hasil proses penyosohan kemudian perlu dipisahkan menurut kelompok mutunya yaitu beras utuh dan beras kepala sebagai mutu terbaik, beras patah sebagai mutu kedua, dan beras menir sebagai mutu ketiga. Pemisahan dilakukan menggunakan mesin pengayak bertingkat (sifter) atau silinder pemisah (silinder separator). • Ketiga macam mutu beras tadi akan dicampurkan kembali dengan perbandingan tertentu untuk menentukan harga jual sebelum beras dikemas bila akan dipasarkan
  • 21. Mesin pengayak beras dengan saringan bertingkat dan hasil proses pemisahannya (Sumber : PT Agrindo)
  • 22. RICE MILLING UNIT • Rice milling unit (RMU) merupakan jenis mesin penggilingan padi generasi baru yang kompak dan mudah dioperasikan, dimana proses pengolahan gabah menjadi beras dapat dilakukan dalam satu kali proses (one pass process). RMU rata-rata mempunyai kapasitas giling kecil yaitu antara 0.2 hingga 1.0 ton/jam, walau mungkin sudah ada yang lebih besar lagi
  • 23. Gambar RMU dan alur proses RMU
  • 25. RICE MILLING PLANT • RMP dapat memiliki kapasitas yang berbeda, sehingga waktu operasional tiap unit tidak sama untuk jumlah padi yang sama • RMP biasanya memiliki kapasitas giling yang lebih besar daripada RMU yaitu antara 1.0 hingga 5.0 ton/jam. Perbedaan kapasitas giling ini menjadi penting sebab akan meningkatkan efisiensi penggunaan mesin-mesin penggilin
  • 26. Gambar RMP dan alur proses RMP
  • 29. ANALISA FINANCIAL • Perhitungan biaya untuk alat dan mesin bidang pertanian dan industri dikenal 2 komponen biaya, yaitu Biaya tetap (fixed cost atau Owning Cost) dan Biaya tidak tetap (variable cost atau Operating cost).
  • 30. Biaya Tetap (fixed cost atau Owning Cost). • Biaya tetap dihitung sebagai pengeluaran walaupun alat atau mesin tidak dipergunakan. Unsur biaya yang termasuk ke dalam komponen ini adalah : 1) Biaya penyusutan (Depreciation Cost), 2) Biaya bunga modal investasi (Interest on investment), 3) Biaya asuransi(Insurance), 4) Biaya pajak (Taxes), 5) Biaya beban gudang/garasi/gedung (Housing/Shelter Cost), 6)Biaya Dana Sosial, sumbangan dan lain-lain.
  • 31. Biaya penyusutan (Depreciation Cost) • Biaya Penyusutan dapat didefinisikan sebagai biaya akibat penurunan atau kemerosotan dari nilai modal suatu alat atau mesin akibat pertambahan umurnya • Faktor yang mempengaruhi : Kerusakan alat, peningkatan biaya operasi, munculnya alat baru yang lebih efisien, adanya pengembangan proyek baru dalam perusahaan. Penghitungan dengan metode garis lurus D = P-S N Dimana: D = Biaya penyusutan tiap tahun, Rp/th P = Prchase price (harga beli), Rp S= Nilai akhir, % P (Rp), N = Perkiraan umur ekonomi (pemakaian),
  • 32. Umur Ekonomi dan Umur Pelayanan • Umur ekonomi dari suatu alat atau mesin adalah umur suatu alat atau mesin dari sejak pembelian dengan keadaan baru 100% hingga umur pada saat alat dan mesin atau alat tersebut lebih ekonomis bila diganti dengan yang baru dari pada jika digunakan terus. • Pada saat tersebut mungkin saja alat atau mesin itu masih dapat digunakan (masih dalam umur pelayanan), tetapi sudah tidak ekonomis lagi
  • 33. Biaya tidak tetap (variable cost atau Operating cost). • Biaya tidak tetap terdiri atas: • a) Biaya bahan bakar • b) Biaya perawatan preventip, • c) Biaya reparasi, • d) Biaya ban (khusus untuk traktor roda), • e) Biaya operator. • Biaya Bahan Bakar = 10 % x BHP x harga perliter jam
  • 34. Biaya tidak tetap lain Biaya Oli pelumas dan Gemuk = 10% x Biaya Bahan bakar yang dipakai Biaya Ban per jam = biaya pergantian / perkiraan jumlah jam umur ban Biaya perbaikan dan pemeliharaan = 1,2 % (P – S) / 100jam • Dimana: P = harga baru S = nilai akhir mesin Biaya Aplikator untuk Mesin • Bp = A + B x C X Bp = biaya pokok per tahun. A = biaya tetap per tahun. X = jumlah jam kerja per tahun. B = biaya tidak tetap per tahun. C = kapasitas kerja traktor (jam/ha).
  • 35. Break Even Point • Break even point (BEP) adalah suatu istilah dalam bidang ekonomi yang dapat diartikan sebagai “titik impas”, yaitu suatu kondisi pada saat total biaya pengeluaran sama dengan total pendapatan. • Agar usaha alat tidak rugi maka traktor harus dapat mengerjakan lahan di atas batas BEP-nya. • Y = a + b X. • Dimana: Y= biaya pokok • a = biaya tetap per tahun. • b = biaya tidak tetap per hektar. • X = lahan yang diolah per tahun. • Y > Y1 usaha rugi dan jika Y < Y1 usaha menguntungkan
  • 36. Net Present Value (NPV) • Net Present Value (NPV) merupakan perbedaan antara nilai sekarang (present value) dari manfaat dan biaya. Apabila NPV bernilai positif, dapat diartikan sebagai besarnya keuntungan yang diperoleh dari proyek. Sebaliknya NPV yang bernilai negatif menunjukan kerugian
  • 37. Internal Rate of Return (IRR) • Nilai IRR merupakan suatu tingkat pengembalian modal yang digunakan dalam suatu proyek, yang nilainya dinyatakan dalam persen per tahun. Nilai IRR merupakan nilai tingkat bunga, dimana nilai NPV-nya sama dengan nol
  • 38. R/C RASIO • Analisis R/C Rasio • Analisis Return Cost (R/C) ratio merupakan perbandingan antara penerimaan (revenue) dan biaya (cost). Analisis R/C rasio dibedakan menjadi analisis R/C rasio atas biaya tunai dan analisis R/C rasio atas biaya total. Pernyataan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk rumus sebagai berikut: • R/C rasio = Jumlah penerimaan/ Jumlah biaya • Kriteria keputusan • R/C > 1, usahatani untung • R/C < 1, usahatani rugi • R/C = 1, usahatani impas
  • 39. Analisis Benefit/Cost • Analisis benefit/cost merupakan perbandingan antara pendapatan dengan biaya. • B/C= • Dimana: • B/C > 1 , Pemakaian mesin pemupukan menguntungkan berarti diterima, • B/C = 1 , Pemakaian mesin pemupukan tidak ada manfaatnya • B/C < 1 , Pemakaian mesin pemupukan merugikan usaha tani.