PENDEKATAN: DIALOG, KOMUNIKASI, PUBLIC ENGAGEMENT – BUKAN “PUKUL BALIK”
• Better approach in the medium to long term is to acknowledge that both public apprehensions and the “wait and see” rationale regarding the Covid-19 vaccines are legitimate rather than to dismiss them.
• Ramp up efforts at communication, public engagement and building trust at all levels of the community.
• Lead by examples:
• Former US presidents Barack Obama, George W
Bush and Bill Clinton have publicly expressed
willingness to be vaccinated.
• Prime Minister Lee Hsien Loong has announced
that the members of the Cabinet would also undergo vaccination to demonstrate their belief that the vaccines are safe.
• In Singapore, other political, religious and healthcare leaders can similarly lead by example.
ANALISIS TRENDING TOPIC HARIAN INDONESIA DAN CAPRES 02
LAWAN STIGMA NAKES
1. LAWAN HOAX &
DISINFORMASI COVID-19
KONSPIRASI, PSIKOLOGI MISINFORMASI,
DAN SOLUSI
Ismail Fahmi, Ph.D.
Director Media Kernels Indonesia (Drone Emprit)
Lecturer at the University of Islam Indonesia
Ismail.fahmi@gmail.com
WEBINAR DAGA #14
23 DESEMBER 2020
2. 2
1992 – 1997 Undergraduate, Electrical Engineering, ITB, Indonesia
2003 – 2004 Master, Information Science, University of Groningen, NL
2004 – 2009 Doctor, Information Science, University of Groningen, NL
2009 – Now Engineer at Weborama (Paris/Amsterdam)
2014 – Now Founder PT. Media Kernels Indonesia, a Drone Emprit Company
2015 – Now Consultant at Perpustakaan Nasional, Inisiator Indonesia OneSearch
2017 – Now Lecturer at the IT Magister Program of the Universitas Islam Indonesia
Ismail Fahmi, Ph.D.
Ismail.fahmi@gmail.com
4. ANALISIS TOPIK
4
Penolakan penguburan adalah
perilaku yang paling banyak muncul
akibat stigmatisasi terhadap pasien.
Muncul juga beberapa peristiwa dalam
jumlah kecil, seperti pengucilan,
pengusiran, atau perundungan
terhadap pasien.
Berikutnya, terlihat bahwa penyebab
yang paling dominan dari perilaku di
atas adalah takut tertular penyakit dari
pasien, atau misinformasi mengenai
tata cara penanganan pasien maupun
jenazah. Sedangkan ada juga
penyebab berupa tidak percaya pada
tenaga kesehatan atau provokasi dari
pihak ketiga.
Perilaku
655
24%
Penyebab
Misinformasi
Provokasi1.866
68%
TolakPenguburan
Pengucilan
Pengusiran
Takut
Dampak
PHK241
9% Bantuan
451 16%
151 5%
40 1%
1.186 43%
587 21%
160 0%
130 5%
111 4%
Perundunga
n
13 0%
Tidak Percaya 66 2%
Provokasi 27 1%
5. TOP NARASI
5
1.827 times 394 times 286 times 270 times 215 times
Narasi tentang pasien pada pekan ini, ada yang serius, seperti menyoroti pasien dari latar belakang dokter yang meninggal akibat Covid. Atau
menyoroti asumsi keliru mengenai pasien tanpa gejala yang diduga tidak menularkan virus. Ada juga yang mengambil sudut pandang ‘receh’ bahwa
orang takut sakit hanya karena tidak mau ketinggalan pembukaan lounge di Bekasi. Sedangkan sisanya ada yang secara tak langsung menyatakan
bahwa pasien non Covid turut dirugikan karena tidak dapat penanganan tepat waktu. Ada juga yang malah melenceng ke arah politik.
dirgarambe: Kami kembali
kehilangan. Beliau sdg
menempuh pendidikan spesialis
peny dalam & sehari2 merawat
pasien #COVID19 di RS Sutomo,
Surabaya. Allahummaghfirlahu
warhamhu wa ‘afihi wa’fu’anhu.
Hentikan fitnah yg keji. Tdk ada
dokter yg diuntungkan pd situasi
ini. Kami bertaruh nyawa.
dirgarambe: Hari ini, pernyataan
salah satu pejabat WHO yg
menyebutkan "Pasien yg Tak
Bergejala Jarang Menularkan"
mendapat kritik luas dr para ahli
sedunia. Pernyataan ini
menyesatkan. Berbagai bukti
ilmiah scr meyakinkan
menunjukkan bhw SEMUA org yg
terinfeksi #COVID19 dapat
menularkan.
GiaPratamaMDBuat yg mikir
semua dokter mendadak kaya
raya gara-gara pandemi itu salah
banget. Kenyataannya
penghasilan dokter juga anjlok,
jam praktek dibatasi, jumlah
pasien lain selain covid menurun,
dan operasi2 non emergency
(sprti katarak dan tumor kecil)
ditunda atau bhkn dibatalkan.
Xeerenxee: Takut corona
Takut swab test Takut positif
corona Takut ga ikut grand
opening holywings bekasi
mochamadarip: Pertamina di
bawah Ahok, ikut mendukung
program pemerintah mengatasi
pasien corona. Bayangkan jika
Ahok masih jadi gubernur DKI.
Tak ada yg namanya bansos
salah sasaran & bansos ngemis
pusat, TGUPP dapat full bonus
sedang ASN dipotong 50%. Kan
gila!
6. TOP INFLUENCERS
6
Perbincangan tentang Covid19, khususnya pasien dan tenaga kesehatannya didominasi oleh akun dokter (@dirgarambe,
@GiaPratamaMD, dan @blogdokter). Hal ini terbilang baik, karena informasi yang mereka sebarluaskan itu
(kemungkinan) berasal dari latar belakang keahlian dan pengalaman mereka sendiri. Sedangkan @xeerenxee cenderung
berasal dari warganet biasa, dan @mochamadarip cenderung berasal dari latar belakang influencer politik.
@dirgarambe @GiaPratamaMD
03 04 05
@xeerenxee @mochamadarip @blogdokter
2.223 engagement 289 engagement 270 engagement 215 engagement 186 engagement
7. ANALISIS EMOSI: FEAR
7
• 1
2
Emosi yang masih dominan muncul dalam perbincangan adalah fear. Mulai dari takut jadi
carrier virus, takut pada orang lain di luar sana, takut swab test, hingga takut menjalani
New Normal. Selain itu, salah satu yang cukup populer adalah konten yang menyalahkan
pasien sendiri, yang takut jujur pada dokter.
@blogdokter
Salahnya Pasien sendiri
Pasien berbohong, nakes kena infeksi
Covid19. Nakes banyak yang sakit dan
meninggal dunia karena Covid19 sehingga
mereka takut dan memperketat skrining
pasien. Pasien mengeluh karena dipersulit
saat berobat dan harus di-rapid tes dengan
biaya sendiri.
Blog Dokter Astari Ratna
@AstariRatna3
Curiga pada Orang lain
W suka mikir orang2 yg pada berani
olahraga di luar dan rame2 gitu apa tida
takut salah satu diantara mereka ada yg
positif covid?
Kiren
@kiranadss
Takut New Normal
diliat dr line siaga angka harian nya nambah
banyak bgt yang positif covid. jujur takut, ini
serius new normal?:(
sharkkk
@syakiratendra
Takut Swab test
Kalau liat gini aja bikin ngilu, gimana sama
mereka yang sehari harinya pake ngt? Gabisa
bayanginn ! Tp menfesnya mengundang
ketakutan. Takutnya nnti yg sebenarnya
positif covid, tp takut buat ikut swab test
"# haduuu jangan begitu yaa!
Ruris Haristiani
@rui_ruris
Takut jadi carrier
Pernah. Takut positif corona? Tidak. Tpi takut
jadi healthy carrier. Karna 85% carrier adalah
yang masih muda. 85%. Takut nyebarin ke
orang tua. Yang ada komorbidnya. Yang
imunnya ndk kuat. Itu sih.
8. ANALISIS EMOSI: ANGER
8
• 1
3
Ekspresi anger yang muncul dari warganet adalah kemarahan atau kesesalan
terhadap semua pihak. Mulai dari marah pada dokter atau tenaga kesehatan,
marah pada PDP atau pasien, dan marah pada ‘orang sehat’ yang seolah
mengabaikan social distancing.
Kagayaku SHINee
@AmASHINeeTrash
Marah pada dokter
Beneran gagal paham dokter yang banyak
followersnya nge-tweet kaya gini. Kalau
penderita COVID19 di Jakarta makin banyak
karena eksposur ke virus yg tinggi akibat
ikutan Newnormal bangke ini, semoga dia
inget dia ikut kontribusi
Eaj geprak
@niceniecesix
Kesal pada orang yang abai
Social distancing
Gatau kesel, ini padahal udah 3 rumah sakit
nolak pasien covid/non covid loh, gila aja
bayangin kalo semua kek gitu ! jangan
sampe si
Jorg Ernst Rontgen von Kirchoff
@physicedelixx
Tidak terima hasil tes
bang, gua paham kok. meninggalnya
kecelakaan, tp swab rapid tai anjing dll dkk
‘hasilnya’ positif. media seneng, dapet
konten. blow up lah~ dan dokter punya
ribuan alasan untuk meyakinkan bahwa ‘si
ojol’ positif covid. gapapa bang, kita sbg
manusia berhak untuk tidak percaya.
Ayaaaa
@kkhaeya
Marah pada PDP yang
Masih berkeliaran
deket rumah saudara kemarin sekeluarga abis
diangkut ambulance karna salah satu dri
mereka positif covid. jujur sih kesel padahal
udah pdp dr tgl 29 mei masih aja bolak balik
tempat kerja dia ke sini *fyi tempat kerjanya
salah satu daerah yg jumlah positif covidnya
tinggi*
IRFAN
@irfanataulawal
Jangan sembarang marah
pada Nakes
Dan tolong jangan jadi ignorant terus
berkomentar seperti "kan bukan karena
COVID-19" lantas membenarkan kejadian
tersebut, khawatir jadinya masyarakat
menanggap kalau bukan karena COVID-19
gapapa atau jadi marah ke tenaga medis,
padahal jelas ada status positif COVID-19
9. ANALISA JARINGAN SOSIAL
9
• Analisa jaringan sosial (Social
Network Analysis – SNA) kali ini
memperlihatkan berbagai klaster
narasi dengan aktor-aktor dominan
yang berasal dari latar belakang
kedokteran, media massa, atau
warganet/publik kebanyakan.
• Sedangkan klaster beberapa dokter
yang letaknya berdekatan,
mengindikasikan adanya narasi yang
hampir sama. Misalnya
@dirgarambe, @blogdokter,
@GiaPratamaMD, bahkan
@BBCIndonesia yang sama-sama
mengadvokasi nasib dokter di saat
pandemi.
Dokter
Media
Massa
11. ANALISIS TOPIK
• 8
Manifestasi stigmatisasi dalam bentuk fisik
terhadap Nakes, bisa dibilang semakin kecil.
Tercermin dari sedikitnya jumlah perilaku
yang muncul. Kalau pun ada, itu berupa
penolakan penguburan jenazah dengan
protap Covid19. Jumlah perundungan,
pengusiran, dan pengucilan terhadap
Nakes juga sangat sedikit.
Alih-alih, stigmatisasi kini lebih banyak
muncul dalam bentuk pemikiran. Misalnya
banyak muncul misinformasi dan
ketakutan, ketidakpercayaan, serta
provokasi yang ditujukan kepada Nakes.
Dampak bantuan terhadap Nakes juga
masih cukup banyak. Walau ada juga terjadi
PHK, seperti Nakes yang dirumahkan di
Makassar atau Semarang. Namun itu lebih
disebabkan oleh kendala keuangan, bukan
akibat stigmatisasi terhadap mereka.
Perilaku
170
6%
Penyebab
Takut
Provokasi1.676
60%
TolakPenguburan
Perundungan
Pengusiran
Misinformasi
Dampak
PHK961
34% Bantuan
128 5%
37 1%
3 0%
845 30%
683 24%
160 0%
568 20%
393 15%
Pengucilan an 2 0%
Tidak Percaya 97 3%
Provokasi 51 2%
12. ANALISIS EMOSI
• 1
2
Ekspresi yang paling dominan dalam perbincangan masih menunjukkan emosi fear. Secara
lebih spesifik, yang paling banyak muncul dari netizen adalah ketakutan terhadap segala
sesuatu yang berhubungan dengan tenaga kesehatan maupun fasilitas kesehatan. Mulai dari
paranoid, takut ke rumah sakit atau takut berobat. Ada juga yang berusaha menegaskan
bahwa takut sakit tidak perlu dipertentangkan dengan takut akan Tuhan.
@Ina_James
Paranoid berlebihan
Jadi aku sempat radang tenggorokan dan
takut periksa ke RS ntar dikira reaktif corona.
Jdi aku ke apotek disaranin ini. Ampuh 2 hari
nyeri telan dan meriang hilang tapi nasfu
makanku jdi luar biasa a
Qory Aina
Am ai
@scndsmy
Kuatir ke Dokter
td nangis coba pas ibuk dirujuk ke rs ke
dokter bedah. takut bgt gtau pas mau
masuk ruang dokter aku gak jd ikut masuk
karna kan ya lagi covid ya trus yaudah aku
nunggu diluar. lah malah nangis karna
ngebayangin ngeri ntar gmn ibuk.
Rongcoys
@fiergertz
Takut pada Allah dan Covid
Kami yg melindungi diri dari dampak covid
19 bukan berarti kami lebih takut covid drp
Allah Yang katanya gak takut covid cuman
takut Allah hayo sana ke RS rujukan covid
tanpa APD
Ganda
@PrasetyoGanda
Takut Sakit Perut
Abis makan pecel lele sakit perut pengen
berobat ke dokter takut dibilang corona
R18
@1Rhienny
Takut ke dokter gigi
Jadi takut ke dokter gigi..udah nunggu 4 bulan
gara2 corona. Timeline isinya berita dentist
meninggal melulu...corona kapan kelarnya sih
13. ANALISIS EMOSI
• 1
2
Berikutnya, emosi yang juga cukup banyak muncul adalah trust (meski dalam konteks
ini, lebih ke arah distrust). Warganet menunjukkan bahwa akibat Corona ini,
kepercayaan mereka hilang terhadap dokter, tenaga kesehatan, institusi kesehatan,
hingga media massa.
@ade_lya92
Nakes tidak Dipercaya
Kok bisa yaaa mereka mikirnya gitu.. Malah ada yg
bilg kalo semua yg masuk RS bakal dibilang covid,
meninggal karena penyakit non covid dibilang covid
biar dana dari pemerintah cair, keluarga pasien
disogok sekian juta.. Efeknya bnyk yg gk percaya
sama nakes bhkn corona itu sndri
Adelia Ratna Ken Dedes
@LustyKendedes
Bumil tidak percaya
Nakes
Ada ibu hamil yg ga mau ikut prosedur rapid
test di faskes tempat i periksa kandungab
karena katanya ada yg tertular covid gara2
itu. Dan ibunya ngeyel, nakes akhirnya
nyerah.
Rememberthedayz
@Naaayyyy12
Jangan percaya Media
Sakit batuk pilek dibawa ke rs dibilang cv19,
meninggal sakit jantung dibilang gara gara
cv19, dikit dikit covid. Gimana ga banyak
data pasien positifnya !. Masih percaya
kalian sama media bulshit ?
Ay
@piyyak
Tertular karena ke RS
Kadang ada orang yg mikir gini, "Meninggal
karena kecelakaan, ga ada hubungannya sama
covid" Balik lagi, pasien dirawat dimana? Kalo
pasien dirawat di rumah sakit rujukan covid.
Peluang tertular pasien lain juga besar. Tau ah
pusing .. mau pindah ke jepang aja jadi tkw
????
@wanna_ex1
Mencoba alternatif baru
Ketimbang Rumah Sakit
Lagi coronce.. trus penyakit lama kambuh.
Mau ke Rumah sakit mikir 2 kali. 1. Corona 2.
Ga ada emak (iya ini gue takut wkwk, soalnya
ini bisa behubungan dengan mess) Akhirnya
berpositif untuk coba halodoc. Hope this will
be works. :')
14. SNA “STIGMA TERHADAP NAKES”
• Analisa jaringan sosial (Social Network Analysis
– SNA) kali ini menunjukkan ada sangat banyak
klaster yang mengindikasikan sedemikian
banyak narasi yang muncul dalam pembicaraan
terkait stigmatisasi tenaga kesehatan (Nakes) di
media sosial.
• Terihat juga bahwa akun-akun influencer
kesehatan dan beberapa akun media massa
posisinya berdekatan, namun agak jauh dan
cenderung berseberangan dengan akun-akun
pro pemerintah dan BUMN.
• Posisi tersebut mengindikasikan, arah narasi
yang diusung para akun dokter/influencer
kesehatan berbeda jauh dengan akun-akun
pendukung pemerintah.
• Akun BUMN, terutama @pertamina dan
@Seputar_Energi muncul dan berdekatan
karena pekan lalu mereka sedang
mengampanyekan rumah sakit baru yang
dibuat oleh BUMN tersebut.
Pro
pemerintah
BUMN
Dokter/Influence
r kesehatan
16. PLANDEMIC: MASKER
16
Wawancara dengan virologist Judy Mikovits. Pertama soal masker. Dibilang
oleh virologist JM yg jadi narsum video ini, bahwa memakai masker akan
mengaktifkan virus dari diri sendiri, lalu membuat kita jadi sakit. Kalau
dipercaya, ini orang akan ramai2 melepas masker.
17. PLANDEMIC: MICROBA LAUT
17
Kedua, air laut yg asin mengandung mikroba yang bisa
menyembuhkan kl sakit (covid). Logika yang aneh. Virus itu
adanya di dalam tubuh, di paru2, di darah. Emang kl
berenang di pantai kita meminum air laut, biar mikrobanya
menyembuhkan sakit kita?
19. VIRAL TEORI KONSPIRASI: CONTEXT COLLAPSE
19
There is a concept in social media
studies known as “context collapse.”
Usually attributed to the
researcher Danah Boyd, it refers to the
way in which social media platforms
take messages that the sender intended
to be seen by one audience in a given
context and serve them up to others
who were not the intended targets.
20. CONTEXT COLLAPSE: KONSPIRASI DIBANGUN DARI
POTONGAN FAKTA, KLAIM, DARI SANA SINI
20
In an era of global social media
platforms, however, the dynamics of
context collapse mean that conspiracy
theories promoted by users in one
place are colliding with users in others.
The fragmented nature of social media
chops conspiracies into little pieces—a
factoid here, a false claim there—
creating a kind of information petri dish
for conspiracy cross-propagation,
allowing half-true facts,
decontextualized narratives, and false
beliefs to flow and fold into one
another and spread rapidly across the
world.
21. SOLUSI: FLOOD WITH FACTS AND SCIENCE
21
Cepatnya teori konspirasi ini
berkembang, membuat Sekjen
PBB menyebut gelombang
misinformasi yg dihasilkan
sebagai "dangerous epidemic
of misinformation".
Solusinya, "flood the Internet
with facts and science."
22. MENGAPA BANYAK YANG PERCAYA
TEORI KONSPIRASI?
22
Di masa krisis dengan situasi
yang kompleks seperti
sekarang ini, orang-orang
akan mudah percaya teori
konspirasi karena mereka
"butuh penjelasan yang
masuk akal bagi mereka atas
situasi yang sedang terjadi."
23. MASYRAKAT BUTUH: JAWABAN SEDERHANA
UNTUK PROBLEM YANG KOMPLEKS
23
Menurut Daniel Jolley, a psychologist
and conspiracy theory researcher:
"Mereka butuh jawaban senderhana
atas masalah yang kompleks, dan dg
menyalahkan aktor tertentu atas
masalah ini, akan sangat menarik dan
meyakinkan.”
SECURITY OF KNOWLEDGE
Di masa yang tidak pasti ini, teori
konspirasi akan memuaskan kebutuhan
psikologis yang belum terpenuhi, dan
memberikan perasaan aman karena
memiliki penjelasan atas kondisi
kompleks yang ndak jelas ini.
25. KOMPETISI ONLINE: PRO VS ANTI VAKS
25
• Penelitian 100 juta user Facebook
• Lintas benua, negara, kota, bahasa.
• Cluster anti vaksin relative lebih kecil
ukurannya.
• Namun, mereka lebih dekat dan
berinteraksi kuat dengan cluster yang
belum memutuskan pro atau anti.
• Akhir-akhir ini, pandangan anti vaksin
semakin besar pertumbuhannya, dan
diperikirakan akan mendominasi dalam
beberapa decade ke depan.
26. SNA FACEBOOK: ANTI VAKSIN LEBIH AKTIF
MENDEKATI KELOMPOK NETRAL
26
Anti Vaksin
Pro Vaksin
Undecided
• Jumlah individu anti vaksin
relative lebih kecil ukurannya.
• Namun, mereka lebih dekat
dan berinteraksi kuat dengan
cluster yang belum
memutuskan pro atau anti.
• Jumlah cluter anti vaksin
hampir 3x pro vaksin, dan
jumlah membernya lebih
banyak, meski total
individunya lbh sedikit.
28. EVOLUSI: ANTI VAKSIN LEBIH CEPAT
MEMBANGUN JARINGAN
28
a) Anti Vaksin (merah) berhasil membangun
jaringan antar group lebih banyak, lebih
kuat, dibanding pro vaksin (biru).
b) Pertumbuhan anggota group anti vaksin
(merah) lebih tinggi dibanding pro vaksin
(biru).
29. PREDIKSI: ANTI VAKSIN AKAN MENDOMINASI 10
TAHUN LAGI
29
a) Dalam 10 tahun ke depan, anti vaksin akan
mendominasi dalam jumlah pendukung.
b) Pro Vaksin bisa tetap mengungguli anti vaksin jka
bisa meyakinkan cluster undecided.
37. MAYORITAS (NON PARTISAN) BELUM MAU DIVAKSIN
MESKI PERCAYA VAKSIN BISA MEMBENTUK IMUNITAS
37
Hanya 37 persen responden yang
menyatakan secara tegas bersedia
melakukan vaksin.
"Mayoritas warga tidak mantap mau
divaksin dan ini perlu menjadi perhatian
pemerintah.” --> NON PARTISAN
Tokoh yang paling dipercaya untuk
menjelaskan pencegahan Covid-19 yaitu
dokter (71,5 persen), diikuti presiden (8,6
persen) dan tokoh agama (4,5 persen).
"Utamakan otoritas kesehatan seperti
dokter dan ahli virus untuk penerangan
ini karena warga lebih percaya pada
mereka."
38. PENDEKATAN: DIALOG, KOMUNIKASI, PUBLIC
ENGAGEMENT – BUKAN “PUKUL BALIK”
38
• Better approach in the medium to long term is to
acknowledge that both public apprehensions and
the “wait and see” rationale regarding the Covid-19
vaccines are legitimate rather than to dismiss them.
• Ramp up efforts at communication, public
engagement and building trust at all levels of the
community.
• Lead by examples:
• Former US presidents Barack Obama, George W
Bush and Bill Clinton have publicly expressed
willingness to be vaccinated.
• Prime Minister Lee Hsien Loong has announced
that the members of the Cabinet would also
undergo vaccination to demonstrate their belief
that the vaccines are safe.
• In Singapore, other political, religious and
healthcare leaders can similarly lead by
example.