Banyak capaian positif dari pemerintah provinsi. Namun jika informasi yang salah jauh lebih banyak dibuat dan disebarkan oleh sekelompok netizen, maka publik akan lebih banyak menerima informasi yang salah. Kewajiban dari tim Pemprov untuk menyebarkan informasi benar dan melawan informasi salah.
1. MONITORING DAN ANALISIS
PERSEPSI PUBLIK
DI MEDIA SOSIAL
Ismail Fahmi, Ph.D.
Director Media Kernels Indonesia (Drone Emprit)
Lecturer at the University of Islam Indonesia
Ismail.fahmi@gmail.com
KOPI TALK SIANG
12 OKTOBER 2021
DISKOMINFOTIK
PEMPROV DKI
2. 2
1992 – 1997 S1, Teknik Elektro, ITB
2003 – 2004 S2, Information Science, Universitas Groningen, Belanda
2004 – 2009 S3, Information Science, Universitas Groningen, Belanda
2000 – 2003 Inisiator IndonesiaDLN (Digital Library Network pertama di Indonesia)
Mengembangkan Ganesha Digital Library (GDL)
Mendirikan Knowledge Management Research Group (KMRG) ITB
Membangun Digital Library ITB
2009 – Sekarang Engineer di Weborama, Perusahaan berbasis big data (Paris/Amsterdam)
2014 – Sekarang Founder PT. Media Kernels Indonesia, a Drone Emprit Company
2015 – Sekarang Konsultan Perpustakaan Nasional, Inisiator Indonesia OneSearch
2017 – Sekarang Dosen Tetap Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia
Ismail Fahmi, Ph.D.
Ismail.fahmi@gmail.com
Lahir: Bojonegoro, 1974
Founder Media Kernels Indonesia
12. TOPIK MONITORING
• Pimpinan Daerah
• Program dan Kebijakan Pemprov
• Problem Publik
• Organisasi Perangkat Daerah
• Isu-isu yang sedang berkembang
12
15. TOOLS MONITORING
• Gratis atau Freemium:
• Terbatas keyword dan logical operatornya.
• Terbatas jumlah data.
• Terbatas periode waktunya.
• Terbatas sumber datanya.
• Analisis bisa misleading.
• Berbayar:
• Keyword sesuai dengan kebutuhan.
• Data lebih banyak volume dan periodenya.
• Fitur analisis lebih lengkap.
• Sumber data lebih banyak.
15
19. ORKESTRASI
Secara rutin Tim Orkestrasi akan mengeluarkan 2 jenis
informasi kepada Tim Gabungan Komunikasi Publik:
1. Communication Brief: Goal, point penting, dan draft
konten untuk dimobilisasikan oleh Perangkat Daerah,
Dinas, dan Relawan.
2. KPI: Evaluasi hasil mobilisasi.
19
20. COMMUNICATION BRIEF
Agar orkestrasi berjalan baik, diperlukan dirijen
yang bertugas mengumpulkan informasi penting
tentang kegiatan, program, dan juga krisis yang
terjadi, lalu menyusun catatan dan bahan untuk
dikomunikasikan oleh Tim Komunikasi Publik
(communication brief).
Berikut ini isi dari Communication Brief rutin yang
akan diterima oleh Tim:
• Temuan (dari media social dan online)
• Analisis (dari tim media berdasarkan temuan)
• Tindak lanjut (agenda setting, rencana operasi)
• Operasi narasi dan konta narasi:
• Ide teks pesan
• Ide Infografis
• Ide Meme
• Ide Video
• Rencana Hashtags
20
21. MOBILISASI KONTEN OLEH TIM GABUNGAN
Dengan “communication brief” yang sudah diterima
dari Tim Orkestrasi Humas, berikutnya para admin dan
relawan yang berada dalam Tim Komunikasi, sudah bisa
bergerak dengan kreatifitas masing-masing.
Informasi tentang agenda, poin penting narasi, dan
draft konten akan sangat membantu admin dalam
membuat konten masing-masing, sesuai dengan narasi
yang sudah disiapkan oleh Tim Orkestrasi Humas
berdasarkan data dan analisis.
Konten yang dibuat oleh admin, disesuaikan dengan
tupoksi perangkat daerah dan dinas, dalam bentuk
teks, infografis, meme, dan video.
Jika ada tagar (hashtags) bersama dalam brief tersebut,
maka semua anggota Tim Komunikasi akan
menggunakan tagar tersebut.
Konten disebar di kanal-kanal media sosial Twitter,
Instagram, Facebook, dan mungkin juga YouTube.
21
Perangkat Daerah & Dinas
Relawan
22. KPI: EVALUASI HASIL MOBILISASI
• Apakah strategi Mobilisasi dan Orkestrasi sudah “on the track”?
• Untuk mengetahuinya, perlu dilakukan evaluasi setiap saat tim melakukan
mobilisasi. Ada beberapa KPI (key performance indicator) yang bisa digunakan
untuk mengukurnya.
• Menggunakan tools media monitoring seperti Socialbakers atau Drone Emprit, Tim
Orkestrasi bisa menganalisis fitur berikut dalam dashboard sistem:
• Top Influencers: apakah akun media sosial yang dikelola admin Tim Gabungan masuk dalam daftar?
• Most Retweeted, Most Liked, Most Commented: apakah konten (teks, infografis, meme, gambar, video)
yang dibuat dan dishare admin dan relawan mendapat sambutan publik (engagement tinggi)?
• Top Hashtags: apakah hashtags yang dikampanyekan cukup berhasil?
• SNA (Social Network Analysis): apakah akun-akun yang dikelola admin dan relawan terlihat dalam peta,
membentuk interaksi aktif dan natural dengan publik dan juga tim, mendapat engagement tinggi, dan
turut dalam mengamplifikasi pesan Gubernur?
• Hasil evaluasi ini nantinya akan dikirim juga kepada admin dan relawan, sehingga
mereka bisa mendapatkan feedback langsung atas aktivitas mobilisasi yang mereka
lalkukan.
22
48. KESIMPULAN
• Popularitas tiga kepala daerah ini di media online dan media sosial
adalah: Anies Baswedan (59%), Ganjar Pranowo (33%), dan Ridwan
Kamil (9%).
• Favorabilitas (sentimen positif dikurangi sentimen negatif) mereka:
Ganjar Pranowo (55%), Ridwan Kamil (44%), dan Anies Baswedan
(17%).
• Masing-masing kepala daerah memiliki cluster pendukung yang
solid. Anies dan Ganjar didukung oleh banyak akun influensial,
sedangkan RK masih dominan dari akun pribadinya.
48
49. KESIMPULAN
• Anies Baswedan memiliki popularitas yang paling tinggi, dan ini
ternyata sangat dibantu oleh besarnya percakapan dari pendukung
Ganjar. Namun sentimen mereka yang negatif membuat favorability
Anies jadi sangat rendah.
• Ganjar Pranowo memiliki favorabilitas paling tinggi karena relatif
tidak mendapat percakapan dengan sentimen negatif yang besar
dari pendukung Anies. Namun, popularitasnya juga tergantung dari
usaha cluster pendukung Ganjar sendiri.
49
52. FALSE INFORMATION = 6X FASTER * TRUTH
Banyak capaian positif dari pemerintah provinsi. Namun jika informasi yang salah jauh lebih banyak dibuat
dan disebarkan oleh sekelompok netizen, maka publik akan lebih banyak menerima informasi yang salah.
Kewajiban dari tim Pemprov untuk menyebarkan informasi benar dan melawan informasi salah.
52