Dokumen tersebut merangkum presentasi tentang peran media sosial dalam penyebaran paham-paham keagamaan di Indonesia. Presentasi itu menganalisis bagaimana isu-isu seperti konflik Suriah, HTI, khilafah, dan ancaman terorisme ISIS disebarkan dan dibahas di media sosial. Media sosial memainkan peran penting dalam membentuk opini publik terkait isu-isu tersebut di kalangan pendukung dan penentang.
ANALISIS TRENDING TOPIC HARIAN INDONESIA DAN CAPRES 02
Kekuatan Media Dalam Penetrasi Paham Keagamaan
1. Kekuatan Media
Dalam Penetrasi Paham
Keagamaan
Ismail Fahmi, PhD.
Drone Emprit
Media Kernels Indonesia
Ismail.fahmi@gmail.com
SEMINAR NASIONAL PRODI KPI
UIN Jakarta
13 September 2018
2. 2
1992 – 1997 S1, Teknik Elektro, ITB
2003 – 2004 S2, Information Science, Universitas Groningen, Belanda
2004 – 2009 S3, Information Science, Universitas Groningen, Belanda
2000 – 2003 Inisiator IndonesiaDLN (Digital Library Network pertama di Indonesia)
Mengembangkan Ganesha Digital Library (GDL)
Mendirikan Knowledge Management Research Group (KMRG) ITB
Membangun Digital Library ITB
2009 – Sekarang Engineer di Weborama, Perusahaan berbasis big data (Paris/Amsterdam)
2014 – Sekarang Founder PT. Media Kernels Indonesia, a Drone Emprit Company
2015 – Sekarang Konsultan Perpustakaan Nasional, Inisiator Indonesia OneSearch
2017 – Sekarang Dosen Tetap Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia
Ismail Fahmi, PhD.
Ismail.fahmi@gmail.com
3. Agenda
• Digital in Indonesia
• Cross-platform Virality Map
• Studi Kasus:
• Impor Konflik dari Suriah ke Indonesia
• Pro-kontra HTI dan Wahabi
• Pro-kontra Khilafah
• Kampanye #BukanOrmasTerlarang
• Caliphate Cyber (terrorisme)
• Kesimpulan
3
52. GRAFIK PEMBERITAAN DAN PERCAKAPAN TEROR DARI
ANSHAR CALIPHATE ARMY
Ancaman terror dari Hacktivist
1435, Anshar Caliphate Cyber
Army (underbouw ISIS) terhadap
pemerintah Indonesia, ramai
diberitakan oleh media dan
dipercakapkan oleh netizen dari
tanggal 21 – 27 Agustus 2018
53. SEKILAS TERKAIT CYBER CALIPHATE
https://www.youtube.c
om/watch?v=zAuoG9Ga
CX4
Dalam tayangan ini
terlihat gambaran
umum bagaimana
cyber caliphate
beroperasi.
54. FRAMING MEDIA
Ancaman ISIS kepada Indonesia yang tersebar via sosmed diperkuat dengan
peringatan Australia akan ada indikasi serangan teroris.
63. BUKTI KOMEN AKUN FACEBOOK FARIZA MUVIA
MERUPAKAN SIMPATISAN CALIPHATE CYBER
64. FRAMING TENTANG JAD
TERORIS MEMANFAATKAN SOSMED SEBAGAI CORONG SERUAN, MEDIA
EDUKASI PEMBUATAN BOM, DAN KONSOLIDASI
65. Peta SNA
Berdasarkan peta SNA, terlihat dominasi percakapan public lebih melihat Isu
terorisme sebagai bagian dari isu politik dan elektabilitas.
66. Kesimpulan
• Pro-kontra isu radikalisme di Indonesia banyak dihubungkan
dengan kepentingan politik, dan melibatkan unsur berikut: HTI,
Khilafah, PKS, Gerakan #2019GantiPresiden.
• Radikalisme yang mengarah kepada terorisme memiliki
hubungan dengan organisasi teroris internasional. Caliphate
Cyber merupakan “pasukan cyber” underbouw ISIS yang
memanfaatkan media social sebagai sarana pengrekrutan,
propaganda serta sebagai media untuk pelatihan pembuatan
BOM.
• Sosial media sangat membantu mereka yang pro maupun kontra
terhadap isu radikalisme dalam membangun opini dan
dukungan.
66