1. Workshop
#RukunBersosmed
Ismail Fahmi, PhD.
Drone Emprit
Media Kernels Indonesia
Ismail.fahmi@gmail.com
Forum Literasi & Bimtek Media Sosial
Kemkominfo, MUI Pusat, MUI Bandung
Hoilday Inn, Bandung - 7 Oktober 2017
2. 2
1992 – 1997 S1, Teknik Elektro, ITB
2003 – 2004 S2, Computational Linguistics, Universitas Groningen, Belanda
2004 – 2009 S3, Computational Linguistics, Universitas Groningen, Belanda
2000 – 2003 Inisiator IndonesiaDLN (Digital Library Network pertama di Indonesia)
Mengembangkan Ganesha Digital Library (GDL)
Mendirikan Knowledge Management Research Group (KMRG) ITB
Membangun Digital Library ITB
2009 – Sekarang Engineer di Weborama, Perusahaan berbasis big data (Paris/Amsterdam)
2012 – Sekarang Co-Founder Awesometrics, Media Monitoring & Analytics Company
2014 – Sekarang Founder PT. Media Kernels Indonesia, a Natural Language Processing Company
2015 – Sekarang Konsultan Perpustakaan Nasional, Inisiator Indonesia OneSearch
2017 – Sekarang Dosen Tetap Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia
Ismail Fahmi, PhD.
Ismail.fahmi@gmail.com
3. Agenda
• Tentang Drone Emprit (Alat Analisis Media)
• Hoax dan Polarisasi di Media Online dan Media Sosial
• Cara Mendeteksi Hoax dan Ujaran Kebencian
• Melawan Hoax
• Karakter Pengguna dan Media Sosial
• Konten Pembangun Isu Positif dan Negatif
3
4. Tentang Drone Emprit
• Sebuah sistem untuk memonitor dan
menganalisa media online dan sosial berbasis
teknologi big data.
• Dikembangkan sejak tahun 2009 di
Amsterdam, Belanda, oleh anak bangsa,
melalui Media Kernels Netherlands B.V.
• Mulai tahun 2012 digunakan di Indonesia.
• Berbasis teknologi Artificial Intelligent (Machine
Learning) dan Natural Language Processing
(NLP).
• Dikenal sebagai ‘Drone Emprit’ dalam berbagai
pemberitaan di TV dan Media Nasional.
4
Drone Emprit
5. 5
2-8 Januari 2017
TEMPO
Topik: Peternakan hoax di
media sosial
Media Kernels:
• Diberitakan dengan
name ‘Drone Emprit’.
• Menyajikan peta
Social Network
Analysis (SNA)
tentang bagaimana
sebuah hoax berasal,
menyebar, siapa
influencers utama,
dan siapa groupnya.
• Beberapa isu yang
dianalisis: 10 Juta
Tenaga Kerja China,
dan Aleppo (ISIS).
LAPORAN UTAMA TEMPO, 2-8 Januari 2017
6. confidential
6
12 Januari 2017
KANTOR STAF
PRESIDEN
Kasus: Isu hoax
menyerang pemerintah
tentang 10 Juta Tenaga
Kerja China Illegal.
Media Kernels:
• Menyajikan dua studi
kasus: 10 Juta tenaga
kerja china illegal,
dan sentimen negatif
terhadap gerakan anti
hoax.
• Menunjukkan timeline
resonansi isu, dan
peta percakapan
dengan fitur SNA.
• Menunjukkan kurang
efektifnya komunikasi
pemerintah, dan apa
yang bisa dilakukan
untuk perbaikan.
FGD KEHUMASAN SELURUH KEMENTERIAN DAN
LEMBAGA DI KANTOR STAF PRESIDEN (KSP)
7. confidential
7
12 Maret 2017
THE WALL STREET
JOURNAL
Topik: Fake News.
Media Kernels:
• Disebut sebagai
‘Drone Emprit’
• Menyajikan contoh
data dan analisis
tentang isu 10 Juta
Tenaga Kerja China
Illegal.
LAPORAN WSJ
8. confidential
8
22 Maret 2017
MATA NAJWA
Kasus: Virus Dusta (alias
Hoax)
Nara Sumber:
• Stanley (Dewan Pers)
• Johan Budi (Stafsus
Presiden)
• Boy Rafli (Humas Polri)
• Ismail Fahmi (Drone
Emprit)
• Septiaji & Khairul
Anshar (Masy. Anti
Hoax)
Media Kernels:
• Menyajikan analisis ttg
10 Juta Tenaga Kerja
China Illegal.
• Hoax Panglima TNI vs
PKI.
MATA NAJWA LIVE ‘VIRUS DUSTA’
16. Kontra Narasi PUSPEN TNI:
Menggunakan Analisis Media Kernels
16
15 Februari 2017
PUSPEN TNI
Kasus: Panglima TNI
diviralkan akan
menghabisi semua PKI.
Media Kernels:
• Mengumpulkan dan
menganalisa data dari
media sosial.
• Menunjukkan siapa
pelaku pertama dan
tokoh yang membuat
viral dengan fitur
SNA.
Puspen TNI:
• Menyajikan hasil
analisis tsb ke Twitter,
dan membungkam
para hoax-er.
17. Peta Kontra Narasi dan Hasilnya (28 Feb 2017)
GeoMINT Solutions Highlight
17
32. 32
Pro Isu PKI Kontra Isu PKI
MajalahHistoria,Tirto, KompasTV
dan MetroTV lebih favorable
bagi yang Kontra isu PKI
Sebagian besar Media
mainstream
Lebih favorable bagi yang
Pro isu PKI
39. Dari Hoax ke Hate Speech
39
Puspen
TNI:
Netral,
fokus pada
Hoax
terkait TNI
Buzzer ini:
Memanfaatkan
untuk menyerang
sebuah kelompok
dengan asosiasi:
- Kaum primitif
- Terbelakang
Spiritual &
Intelektual
- Fantasi sorga
- Libido sex
- 72 bidadari
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10214735243360707
45. Lihat Timeline Akun Palsu
45
• Banyak nge-share artikel dari sebuah situs abal-abal: pelangi-mus-lim.blogspot.com
• Isinya banyak hoax, kata-kata provokatif, foto yang tidak pantas.
• Banyak ajakan untuk membagikan, mendoakan.
46. Lihat Timeline Akun Asli
46
• Banyak nge-share artikel dari sebuah situs resmi.
• Bahasa lebih baik.
51. 2. Secara otomatis, share ke FB Page Palsu Tokoh2 lain
Jaringan FB Page Palsu
51
3. Sering share artikel dari jaringan situs *.blogspot.com milik sendiri
1. Upload di salah satu FB Page Palsu
52. Jaringan Situs Klik Bait di Blogspot.com
52
Banyak berisi:
• Hoax
• Berita aneh-aneh
• Sedikit berita
politik, yang
disukai follower
di FB
• Iklan
53. Analisis Trafik Web
53
Trafik web relatif sangat tinggi
untuk ukuran web baru. Tren trafik
juga selalu naik.
Dapat dikonversi ke $$$
https://www.similarweb.com/website/cmm-indonesia.blogspot.com?competitors=viralkan-aja.blogspot.com
55. Resonansi Pembuat Hoax dan Buzzer
55
1. Seseorang membuat FP
Page Palsu
2. Upload hoax campur fakta
b. Buzzer lain
memanfaatkan hoax ini
untuk menyerang akun
palsu dan kelompoknya
a. Otoritas melakukan klarifikasi
3. Dapatkan klik, view, dan
$$$ dari iklan
71. Contoh #2: Hoax “Membela Islam”
71
Sumber: WA, Facebook
Isi: Ajakan membela Islam,
tampak seolah bagus dan
mulia.
Mencatut: nama tokoh
Tapi dampak yang timbul:
• Eksklusifitas muslim
• Muncul pertanyaan ‘ada
apa dengan agama lain’?
• Polarisasi warga
berdasarkan agama
menguat.
72. Klarifikasi Hoax dari Tokoh
72
Mana yang lebih
besar?
• Manfaat
• Mudhorot
buat umat dan alam
semesta?
73. Contoh #2: Mencatut Tokoh
73
Sumber: WA Group
Analisis:
• Menggunakan nama
tokoh besar sebagai
penulis
• Isi:
• Membangun
kekhawatiran,
ketidaksukaan
• Membangun
kecurigaan
• Ajakah menyebarkan
• Mempertanyakan
kepedulian pembaca
75. Contoh #3: Disinformasi
75
Sumber: Facebook
Analisis:
• Berita benar
• Foto benar
• Fakta tentang motif di
balik foto itu berbeda
• Tujuan tulisan:
• Membangun
kebencian
• Tuduhan
77. Morfologi Tulisan Berpotensi Hoax
• DITULIS DENGAN HURUF BESAR, DAN TANDA SERU!!!
• Berisi ajakan untuk menyebarkan:
• Share.. Sebarkan.. Mana kepedulian Anda?...
• Menggunakan gambar atau foto yang provokatif,
mengerikan, mengandung kekerasan, atau menyentuh
perasaan.
• Adu domba, menebar kebencian:
• Sunni vs Syiah
• Antar agama atau suku
• TNI vs Polri
• Sumber tidak jelas:
• Menggunakan situs *.blogspot.com, dll
• Akun FB atau Twitter yang tidak terverifikasi (akun palsu)
77
HATI-HATI
89. 89
Contoh kasus Jenasah
Nenek Hindun
Media menjadi
sumber utama proses
cross-checking di
forum Anti Hoax.
Ini menandakan,
peran media masih
sangat penting:
• Menjadi produser
hoax
• Menjadi hoax
buster
92. Bahaya Konten Negatif
92
Dampak Konten Negatif
• Umat menjadi pemarah
• Umat jadi penuh curiga
• Umat jadi pembenci
• Umat jadi saling menyalahkan
• Umat fokus pada melihat kesalahan dam
kekurangan orang lain
• Umat lalai terhadap kewajiban dan perintah
Allah untuk memperbaiki diri, belajar,
bekerja dengan giat
• Umat lalai untuk terus bertafakur, berpikir,
berencana demi kemajuan umat.
• dll
93. Kelebihan Konten Positif bagi Umat
93
Tujuan Konten Positif
• Umat menjadi pemaaf
• Umat jadi semangat mengoreksi diri
• Umat jadi semangat belajar dan bekerja
• Umat jadi positif thinking dalam
menghadapi tantangan dan kesulitan
• Umat berlomba menjadi pemimpin yang
amanah, adil.
• Umat jadi fokus pada membangun
kekuatan ekonomi, tanpa harus memupuk
kebencian.
• dll
94. Artikel / Cerita
94
Contoh Artikel yang viral di group WA
Bisakah kita buat versi positif dari tulisan
seperti ini, agar membangkitkan umat untuk
belajar dan bekerja lebih rajin, dan tidak
ketinggalan dari tenaga kerja global?
97. Video: 10-20 Detik Saja
97
Konten Video Islami dan Positif masih
sangat kurang. Lebih sulit dibuat. Tapi ini
peluang besar untuk berdakwah lewat
video 10-20 detik.
98. Penutup
98
Emosi positif sebenarnya lebih
meningkatkan ketertarikan publik.
Emosi positif membangkitkan
semangat dan kebahagiaan.
Konten positif lebih banyak dishare
dibanding konten negatif.
Sayang konten negatif masih lebih
banyak diproduksi.
Jihad umat Islam: membuat konten
Islami yang positif sebanyak mungkin.