SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  35
DESYA VANNY P
110 202 090
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
EPILEPSI
Definisi
• Bangkitan berulang
• Gangguan fungsi otak yang intermitten
• Listrik abnormal & berlebihan di otak
• Bangkitan serupa (stereotipik)
• Berlangsung secara mendadak dan sementara
• Bukan disebabkan oleh suatu penyakit
(unprovoked)
Klasifikasi
• Bangkitan parsial
– Sederhana
– Kompleks
– Berkembang menjadi umum
• Bangkitan umum
– Absence/ lena/ petit mal
– Tonik-klonik/ grand mal
– Tonik
– Klonik
– Mioklonik
– Atonik
• Tidak digolongkan
Parsial Sederhana
• Tidak terjadi gangguan kesadaran
• Dapat berupa gerakan motorik, sensorik,
otonom, atau psikis
• Tergantung lokasi di otak
• Dapat dimulai dari tangan atau kaki, menyebar
ke bagian yang sama
Parsial Kompleks
• Terdapat gangguan kesadaran
• Dapat didahului aura
• Diikuti gerakan yang tidak bertujuan seperti
mengunyah, menelan, atau gerakan motorik
lain tanpa tujuan yang jelas
• Bingung setelah kejang berhenti
Absence/ Lena/ Petit Mal
• Gangguan kesadaran secara mendadak dalam
beberapa detik (5-10 detik)
• Motorik terhenti & diam tanpa reaksi
• Tonus otot skeletal tidak menghilang
• Mata memandang jauh ke depan
• Pemulihan kesadaran segera, tanpa bingung
• EEG: Spike wave dengan frekuensi 3 Hz yang
bangkit secara menyeluruh
Tonik
• Kontraksi otot yang kaku pada tubuh atau
ekstremitas.
• Berlangsung 30 detik
• Mata mendelik ke atas
• Wajah dapat terlihat adanya distorsi (karena
kontraksi otot), dan pernafasan terganggu.
• Dapat diikuti kebingungan setelah kejang.
Klonik
• Bersifat berulang-ulang, ritmik
• Pola bergantian antara gerakan dan istirahat.
Tonik-Klonik/ Grand Mal
• Kehilangan kesadaran
• Dapat didahului jeritan atau sentakan.
• Kaku (fase tonik) selama 10-30 detik, diikuti
kelojotan pada ekstremitas (fase klonik) selama
30-60 detik.
• Dapat disertai mulut berbusa atau mengompol.
• Setelah bangkitan pasien menjadi lemas dan
bingung.
• Sering tidur setelah bangkitan.
Mioklonik
• Gerakan mioklonus berupa gerakan seperti
menyentak, tiba-tiba, sangat singkat.
• Single atau berturutan
• Tidak semua gerakan mioklonus adalah
kejang.
• Hilangnya tonus postural secara tiba-tiba.
• Head drop
• Dapat jatuh  drop attack
• Berlangsung sangat singkat
Atonik
Status Epileptikus
• Bangkitan berkepanjangan atau berturut-turut
tanpa diselingi pulihnya kesadaran
Etiologi
• Idiopatik
– Tidak diketahui
– Umumnya memiliki predisposisi genetik
• Kriptogenik
– Dicurigai ada faktor penyebab, tapi tidak dapat
ditemukan
• Simptomatik
– Kelainan pada otak
– Kelainan kongenital
– Tumor otak
– Proses degeneratif
Diagnosis
• Anamnesis
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Untuk mendapatkan gambaran kejang saat ini.
2. Riwayat medik dahulu
Dapat memberikan informasi dalam
menentukan etiologinya
3. Riwayat sosial
4. Riwayat keluarga
5. Riwayat alergi
6. Riwayat pengobatan
Pemeriksaan Penunjang
EEG
CT scan
MRI
Pemeriksaan CSF
Pemeriksaan darah:
• Hematologi lengkap
• Elektrolit
• GD
• Fungsi hati dan ginjal
• dll
Penatalaksanaan
• Prinsip penatalaksanaan:
– Obat anti epilepsi (OAE) diberikan bila diagnosis
epilepsi telah ditegakkan.
– Dimulai dengan monoterapi
– Dimulai dari dosis rendah, dinaikkan bertahap hingga
dosis efektif atau timbul ES.
– Apabila dengan OAE dosis maksimum tidak dapat
mengontrol bangkitan, ditambahkan OAE ke-2
– BilaOAE II sudah mencapai dosis terapi, dosis OAE I
diturunkan secara perlahan
– OAE ke-3 diberikan bila dengan OAE I dan II tidak
terkontrol.
Obat Anti Epilepsi
• Golongan hidantion
• Golongan barbiturat
• Golongan suksinimid
• Golongan iminostilben
• Asam valproat
• Golongan benzodiazepin
Golongan Hidantion
• Fenitoin
• DOC hampir semua jenis epilepsi kecuali petit
mal
• Indikasi:
– Tonik-klonik
– Parsial (sederhana & kompleks)
• ES:
– SSP: diplopia, ataksia, vertigo, nistagmus, tremor,
mengantuk, lelah, ggg mental berat (akibat < as
folat)
– Sal cerna & mulut: nyeri ulu hati, anoreksia, N, V,
hiperplasia gusi, edema gusi
– Kulit: ruam morbiliform, hiperpireksia,
limfadenopati, eritem, keratosis dan hirsutisme
– Ikterus, hepatitis, anemia megaloblastik
– Teratogenik
Golongan Barbiturat
• Fenobarbital
• Indikasi: DOC kejang dan kejang demam pada
anak
• ES: Sedasi, psikosis akut, agitasi
Golongan Suksinimid
• Etosuksimid
• DOC untuk petit mal
• ES: Mual, sakit kepala, mengantuk, ruam kulit,
agranulositosis, pansitopenia
Golongan Iminostilben
• Karbamazepin
• Indikasi:
– Parsial kompleks
– Tonik-klonik
– Petit mal
• ES: Pusing, vertigo, ataksia, diplopia,
pandangan kabur, N, V, rx alergi, retensi
cairan, teratogenik
Asam Valproat
• Indikasi
– Lena yang disertai tonik-klonik
– mioklonik
• ES: Ggg sal cerna, ggg sistem saraf, ggg fungsi
hati, ruam kulit, alopesia, nekrosis hati
Golongan Benzodiazepin
• Diazepam
• Indikasi
– Status epileptikus
– Parsial sederhana
– Lena
• ES: Obstruksi sal nafas, depersi-henti nafas,
hipotensi, mengantuk, henti jantung
• Klonazepam
• Indikasi
– Terapi adjuvant OAE lain untuk bangkitan
mioklonik, atonik
– Semua tipe kejang kecuali tonik-klonik
– Lena dan status epileptikus
• ES: Ataksia, mengantuk, ggg kepribadian
Penghentian OAE
• Bebas dari bangkitan minimal 2 tahun
• Gambaran EEG normal
• Dilakukan secara bertahap
TERIMA KASIH

Contenu connexe

Tendances (20)

Vertigo
VertigoVertigo
Vertigo
 
Laporan PBL 1 Modul Hemiparesis
Laporan PBL 1 Modul HemiparesisLaporan PBL 1 Modul Hemiparesis
Laporan PBL 1 Modul Hemiparesis
 
Stroke case Philjeuwbens
Stroke case Philjeuwbens Stroke case Philjeuwbens
Stroke case Philjeuwbens
 
PPT KOLELITIASIS.ppt
PPT KOLELITIASIS.pptPPT KOLELITIASIS.ppt
PPT KOLELITIASIS.ppt
 
TIROTOKSIKOSIS
TIROTOKSIKOSISTIROTOKSIKOSIS
TIROTOKSIKOSIS
 
histologi telinga (modul orsen)
histologi telinga (modul orsen)histologi telinga (modul orsen)
histologi telinga (modul orsen)
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
Ckd
CkdCkd
Ckd
 
Gastritis/Penyakit maag
Gastritis/Penyakit maagGastritis/Penyakit maag
Gastritis/Penyakit maag
 
Diabetes Melitus
Diabetes MelitusDiabetes Melitus
Diabetes Melitus
 
Hidrosefalus
HidrosefalusHidrosefalus
Hidrosefalus
 
119920864 hernia-inguinalis-ppt
119920864 hernia-inguinalis-ppt119920864 hernia-inguinalis-ppt
119920864 hernia-inguinalis-ppt
 
Abses hati
Abses hatiAbses hati
Abses hati
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan KesadaranRuang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
 
Ppt farmakologi diabetes
Ppt farmakologi diabetesPpt farmakologi diabetes
Ppt farmakologi diabetes
 
Glaukoma
GlaukomaGlaukoma
Glaukoma
 
Hipertensi dalam kehamilan : Update
Hipertensi dalam kehamilan : UpdateHipertensi dalam kehamilan : Update
Hipertensi dalam kehamilan : Update
 
GLAUKOMA
GLAUKOMAGLAUKOMA
GLAUKOMA
 
Neuropati perifer non diabetik
Neuropati perifer non diabetikNeuropati perifer non diabetik
Neuropati perifer non diabetik
 

En vedette (8)

Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
38128375 epilepsi
38128375 epilepsi38128375 epilepsi
38128375 epilepsi
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Askep epilepsi
Askep epilepsiAskep epilepsi
Askep epilepsi
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Epilepsi
Epilepsi Epilepsi
Epilepsi
 

Similaire à EPILEPSI

Similaire à EPILEPSI (20)

epilepsi anak.pptx
epilepsi anak.pptxepilepsi anak.pptx
epilepsi anak.pptx
 
Cerebral_Palsy.ppt
Cerebral_Palsy.pptCerebral_Palsy.ppt
Cerebral_Palsy.ppt
 
idoc.pub_gangguan-psikotik.pdf
idoc.pub_gangguan-psikotik.pdfidoc.pub_gangguan-psikotik.pdf
idoc.pub_gangguan-psikotik.pdf
 
Ppt dedek selvi
Ppt dedek selviPpt dedek selvi
Ppt dedek selvi
 
Epilepsi _ status epileptikus.pptx
Epilepsi _ status epileptikus.pptxEpilepsi _ status epileptikus.pptx
Epilepsi _ status epileptikus.pptx
 
PENYAKIT_DAN_GANGGUAN_SYARAF.pptx
PENYAKIT_DAN_GANGGUAN_SYARAF.pptxPENYAKIT_DAN_GANGGUAN_SYARAF.pptx
PENYAKIT_DAN_GANGGUAN_SYARAF.pptx
 
Migraine - SAKIT KEPALA
Migraine - SAKIT KEPALAMigraine - SAKIT KEPALA
Migraine - SAKIT KEPALA
 
Patofisiologi kelainan sistem persarafan
Patofisiologi kelainan sistem persarafanPatofisiologi kelainan sistem persarafan
Patofisiologi kelainan sistem persarafan
 
Anamnesis Gangguan Neurologi.pptx
Anamnesis Gangguan Neurologi.pptxAnamnesis Gangguan Neurologi.pptx
Anamnesis Gangguan Neurologi.pptx
 
Anamnesis Gangguan Neurologi.pptx
Anamnesis Gangguan Neurologi.pptxAnamnesis Gangguan Neurologi.pptx
Anamnesis Gangguan Neurologi.pptx
 
Epilepsi s1-va
Epilepsi s1-vaEpilepsi s1-va
Epilepsi s1-va
 
EPILEPSI
EPILEPSIEPILEPSI
EPILEPSI
 
Presentase
PresentasePresentase
Presentase
 
Askep strok
Askep strokAskep strok
Askep strok
 
how it happened Epilepsi
how it happened Epilepsihow it happened Epilepsi
how it happened Epilepsi
 
Askep strok
Askep strokAskep strok
Askep strok
 
CBD BPPV (Gerasimos Hasiholan)
CBD BPPV  (Gerasimos Hasiholan)CBD BPPV  (Gerasimos Hasiholan)
CBD BPPV (Gerasimos Hasiholan)
 
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
Pendekatan Klinis Penurunan Kesadaran
 
Neuromusculer d dan neuropati 2
Neuromusculer d dan neuropati 2Neuromusculer d dan neuropati 2
Neuromusculer d dan neuropati 2
 
Farmakologi antiepilepsi
Farmakologi antiepilepsiFarmakologi antiepilepsi
Farmakologi antiepilepsi
 

EPILEPSI

  • 1. DESYA VANNY P 110 202 090 UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA EPILEPSI
  • 2. Definisi • Bangkitan berulang • Gangguan fungsi otak yang intermitten • Listrik abnormal & berlebihan di otak • Bangkitan serupa (stereotipik) • Berlangsung secara mendadak dan sementara • Bukan disebabkan oleh suatu penyakit (unprovoked)
  • 3. Klasifikasi • Bangkitan parsial – Sederhana – Kompleks – Berkembang menjadi umum • Bangkitan umum – Absence/ lena/ petit mal – Tonik-klonik/ grand mal – Tonik – Klonik – Mioklonik – Atonik • Tidak digolongkan
  • 4. Parsial Sederhana • Tidak terjadi gangguan kesadaran • Dapat berupa gerakan motorik, sensorik, otonom, atau psikis • Tergantung lokasi di otak • Dapat dimulai dari tangan atau kaki, menyebar ke bagian yang sama
  • 5.
  • 6. Parsial Kompleks • Terdapat gangguan kesadaran • Dapat didahului aura • Diikuti gerakan yang tidak bertujuan seperti mengunyah, menelan, atau gerakan motorik lain tanpa tujuan yang jelas • Bingung setelah kejang berhenti
  • 7.
  • 8. Absence/ Lena/ Petit Mal • Gangguan kesadaran secara mendadak dalam beberapa detik (5-10 detik) • Motorik terhenti & diam tanpa reaksi • Tonus otot skeletal tidak menghilang • Mata memandang jauh ke depan • Pemulihan kesadaran segera, tanpa bingung • EEG: Spike wave dengan frekuensi 3 Hz yang bangkit secara menyeluruh
  • 9.
  • 10. Tonik • Kontraksi otot yang kaku pada tubuh atau ekstremitas. • Berlangsung 30 detik • Mata mendelik ke atas • Wajah dapat terlihat adanya distorsi (karena kontraksi otot), dan pernafasan terganggu. • Dapat diikuti kebingungan setelah kejang.
  • 11. Klonik • Bersifat berulang-ulang, ritmik • Pola bergantian antara gerakan dan istirahat.
  • 12.
  • 13. Tonik-Klonik/ Grand Mal • Kehilangan kesadaran • Dapat didahului jeritan atau sentakan. • Kaku (fase tonik) selama 10-30 detik, diikuti kelojotan pada ekstremitas (fase klonik) selama 30-60 detik. • Dapat disertai mulut berbusa atau mengompol. • Setelah bangkitan pasien menjadi lemas dan bingung. • Sering tidur setelah bangkitan.
  • 14.
  • 15.
  • 16. Mioklonik • Gerakan mioklonus berupa gerakan seperti menyentak, tiba-tiba, sangat singkat. • Single atau berturutan • Tidak semua gerakan mioklonus adalah kejang.
  • 17.
  • 18. • Hilangnya tonus postural secara tiba-tiba. • Head drop • Dapat jatuh  drop attack • Berlangsung sangat singkat Atonik
  • 19. Status Epileptikus • Bangkitan berkepanjangan atau berturut-turut tanpa diselingi pulihnya kesadaran
  • 20. Etiologi • Idiopatik – Tidak diketahui – Umumnya memiliki predisposisi genetik • Kriptogenik – Dicurigai ada faktor penyebab, tapi tidak dapat ditemukan • Simptomatik – Kelainan pada otak – Kelainan kongenital – Tumor otak – Proses degeneratif
  • 21. Diagnosis • Anamnesis 1. Riwayat Penyakit Sekarang Untuk mendapatkan gambaran kejang saat ini. 2. Riwayat medik dahulu Dapat memberikan informasi dalam menentukan etiologinya 3. Riwayat sosial 4. Riwayat keluarga 5. Riwayat alergi 6. Riwayat pengobatan
  • 23. Pemeriksaan CSF Pemeriksaan darah: • Hematologi lengkap • Elektrolit • GD • Fungsi hati dan ginjal • dll
  • 24. Penatalaksanaan • Prinsip penatalaksanaan: – Obat anti epilepsi (OAE) diberikan bila diagnosis epilepsi telah ditegakkan. – Dimulai dengan monoterapi – Dimulai dari dosis rendah, dinaikkan bertahap hingga dosis efektif atau timbul ES. – Apabila dengan OAE dosis maksimum tidak dapat mengontrol bangkitan, ditambahkan OAE ke-2 – BilaOAE II sudah mencapai dosis terapi, dosis OAE I diturunkan secara perlahan – OAE ke-3 diberikan bila dengan OAE I dan II tidak terkontrol.
  • 25. Obat Anti Epilepsi • Golongan hidantion • Golongan barbiturat • Golongan suksinimid • Golongan iminostilben • Asam valproat • Golongan benzodiazepin
  • 26. Golongan Hidantion • Fenitoin • DOC hampir semua jenis epilepsi kecuali petit mal • Indikasi: – Tonik-klonik – Parsial (sederhana & kompleks)
  • 27. • ES: – SSP: diplopia, ataksia, vertigo, nistagmus, tremor, mengantuk, lelah, ggg mental berat (akibat < as folat) – Sal cerna & mulut: nyeri ulu hati, anoreksia, N, V, hiperplasia gusi, edema gusi – Kulit: ruam morbiliform, hiperpireksia, limfadenopati, eritem, keratosis dan hirsutisme – Ikterus, hepatitis, anemia megaloblastik – Teratogenik
  • 28. Golongan Barbiturat • Fenobarbital • Indikasi: DOC kejang dan kejang demam pada anak • ES: Sedasi, psikosis akut, agitasi
  • 29. Golongan Suksinimid • Etosuksimid • DOC untuk petit mal • ES: Mual, sakit kepala, mengantuk, ruam kulit, agranulositosis, pansitopenia
  • 30. Golongan Iminostilben • Karbamazepin • Indikasi: – Parsial kompleks – Tonik-klonik – Petit mal • ES: Pusing, vertigo, ataksia, diplopia, pandangan kabur, N, V, rx alergi, retensi cairan, teratogenik
  • 31. Asam Valproat • Indikasi – Lena yang disertai tonik-klonik – mioklonik • ES: Ggg sal cerna, ggg sistem saraf, ggg fungsi hati, ruam kulit, alopesia, nekrosis hati
  • 32. Golongan Benzodiazepin • Diazepam • Indikasi – Status epileptikus – Parsial sederhana – Lena • ES: Obstruksi sal nafas, depersi-henti nafas, hipotensi, mengantuk, henti jantung
  • 33. • Klonazepam • Indikasi – Terapi adjuvant OAE lain untuk bangkitan mioklonik, atonik – Semua tipe kejang kecuali tonik-klonik – Lena dan status epileptikus • ES: Ataksia, mengantuk, ggg kepribadian
  • 34. Penghentian OAE • Bebas dari bangkitan minimal 2 tahun • Gambaran EEG normal • Dilakukan secara bertahap