SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  19
Disampaikan Oleh
Kafni
 Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur
dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu
entitas
Tujuan laporan keuangan adalah memberikan
informasi mengenai posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi
sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam
pembuatan keputusan ekonomi.
 Laporan keuangan juga menunjukkan hasil
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan
sumber daya yang dipercayakan kepada mereka
 Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan
keuangan menyajikan informasi mengenai entitas
yang meliputi:
 (a) aset;
 (b) laibilitas;
 (c) ekuitas;
 (d) pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan
kerugian;
 (e) kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik;dan
 (f) arus kas
Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen komponen
berikut ini:
 (a) laporan posisi keuangan pada akhir periode;
 (b) laporan laba rugi komprehensif selama periode
 (c) laporan perubahan ekuitas selama periode;
 (d) laporan arus kas selama periode;
 (e) catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan
akuntansi penting dan informasi penjelasan lainnya; dan
 (f) laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang
disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi
secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos
laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos
dalam laporan keuangannya.
 Setiap wajib pajak badan dalam negeri wajib untuk
menyelenggarakan pembukuan yang bertujuan untuk
menghitung penghasilan netto ataupun rugi secara fiskal.
(Pasal 28(1) UU No. 28/2007)
 Pembukuan yang dilakukan dapat didasarkan Standar
Akuntansi Keuangan (SAK).
 Untuk tujuan perhitungan pajak terhutang, dilakukanlah
koreksi fiskal atas laporan keuangan komersial.
 Rekonsiliasi dapat dilakukan sendiri oleh wajib pajak. Hal ini
sesuai dengan azas self assessment
 1. Beda tetap
 2. Beda Waktu
 1. Beda Tetap Penghasilan
 Penerimaan menurut STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
(SAK) merupakan penghasilan tetapi menurut UU PPh bukan
merupakan penghasilan.
 Penerimaan yang menurut SAK bukan merupakan
penghasilan tetapi menurut UU PPh merupakan penghasilan.
 Menurut SAK, penghasilan yang dikenakan pemungutan
pajak bersifat final diperhitungkan dalam laporan penghasilan
sedangkan menurut UU PPh tidak masuk dalam laporan
penghasilan.
 2. Beda Tetap Biaya
 Pengeluaran yang menurut SAK merupakan
beban tetapi menurut PPh tidak boleh dikurangi
dari penghasilan bruto
 Beda Tetap Murni, Beda Tetap yang disebabkan
tidak dipenuhi syarat-syarat khusus
 Beda Tetap yang disebabkan praktek-praktek
akuntansi yang tidak sehat
 Beda Waktu merupakan perbedaan biaya tiap
tahun atau tahun buku karena perbedaan metode
yang digunakan atau perbedaan penilaian
persediaan yang digunakan, tetapi secara
keseluruhan jumlah yang dibebankan sebagai
biaya adalah sama
 Menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan:
 SPT lebih bayar dan / atau rugi.
 SPT tidak disampaikan atau terlambat.
 SPT memenuhi kriteria yang ditentukan Dirjen Pajak untuk
diperiksa.
 Adanya indikasi tidak dipenuhi kewajiban-kewajiban selain
kewajiban pada huruf b.
 Tujuan lain, dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan
 Pemberian NPWP secara jabatan atau pencabutan NPWP.
 Pemberian NPKP secara jabatan dan pengukuhan atau pencabutan
NPPKP
 Penentuan jumlah angsuran, bagi WP baru.
 Wajib Pajak mengajukan keberatan atau banding.
 Pengumpulan bahan untuk penyusunan Norma Penghitungan.
 Pencocokan data dan / atau alat keterangan. Penentuan Wajib
Pajak berlokasi di daerah tertentu.
 Penentuan tempat terutang PPN dan / atau PPh. Pasal 21.
 Tujuan lainnya
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR SE – 96/PJ/2009 tanggal 05 Oktober 2013
Dalam rangka meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap
Wajib Pajak oleh Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pusat Direktorat
Jenderal Pajak telah menyusun rasio total benchmarking. Rasio
total benchmarking tersebut dapat digunakan sebagai alat bantu
untuk menilai kewajaran kinerja keuangan dan pemenuhan
kewajiban perpajakan oleh Wajib Pajak.
 Rasio Total Benchmarking memiliki karakteristik
sebagai berikut :
◦ Rasio Total Benchmarking disusun berdasarkan kelompok usaha;
◦ Benchmarking dilakukan atas rasio-rasio yang berkaitan dengan
tingkat laba dan input-input perusahaan;
◦ Ada keterkaitan antar rasio benchmark;
◦ Fokus pada penilaian kewajaran kinerja keuangan dan
pemenuhan kewajiban perpajakan
 Total benchmarking hanya merupakan suatu alat bantu (supporting
tools) yang dapat digunakan oleh aparat pajak dalam membina
wajib pajak dan menilai kepatuhan perpajakannya serta tidak dapat
digunakan secara langsung sebagai dasar penerbitan surat
ketetapan pajak.
 Wajib Pajak yang memiliki kinerja keuangan yang lebih rendah
daripada benchmark, tidak selalu berarti bahwa wajib pajak tersebut
tidak melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan benar. Perlu
diagnosa lebih mendalam untuk dapat menentukan apakah wajib
pajak tersebut benar-benar tidak patuh atau terdapat faktor-faktor
lain yang menyebabkan wajib pajak memiliki kinerja yang berbeda
dengan benchmark.
 Rasio-rasio yang berkaitan dengan tingkat laba dan
input-input perusahaan yang dilakukan
benchmarking terdiri dari :
◦ Gross Profit Margin (GPM), yaitu rasio antara laba kotor terhadap
penjualan;
◦ Operating Profit Margin (OPM), yaitu rasio antara laba bersih dari
operasi terhadap penjualan;
◦ Pretax Profit Margin (PPM), yaitu rasio antara laba bersih
sebelum dikenakan pajak penghasilan terhadap penjualan;
◦ Corporate Tax to Turn Over Ratio (CTTOR), yaitu rasio antara
pajak penghasilan terutang terhadap penjualan;
◦ Net Profit Margin (NPM), yaitu rasio antara laba bersih setelah
pajak penghasilan terhadap penjualan;
◦ Dividend Payout Ratio (DPR), yaitu rasio antara jumlah dividen
tunai yang dibayarkan terhadap laba bersih setelah pajak;
◦ Rasio PPN Masukan, yaitu rasio antara jumlah PPN Masukan
yang dikreditkan dalam satu tahun pajak terhadap Penjualan,
tidak termasuk pajak masukan yang dikreditkan dari transaksi
antar cabang;
◦ Rasio biaya gaji terhadap penjualan;
◦ Rasio biaya bunga terhadap penjualan;
◦ Rasio biaya sewa terhadap penjualan;
◦ Rasio biaya penyusutan terhadap penjualan;
◦ Rasio “input antara” lainnya terhadap penjualan;
◦ Rasio penghasilan luar usaha terhadap penjualan; dan
◦ Rasio biaya luar usaha terhadap penjualan.
 Untuk lebih memudahkan dalam penggunaan dan pemanfaatannya,
nilai rasio-rasio benchmark akan dimuat dalam Aplikasi Profile
Wajib Pajak Berbasis Web (Approweb).
 Segera setelah nilai-nilai rasio benchmark termuat dalam
Approweb, para Account Representative agar memanfaatkannya
dalam melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Wajib
Pajak yang menjadi tanggung jawabnya.
 Dalam hal nilai-nilai rasio benchmark belum dapat dimuat dalam
Approweb, para Account Representative agar memanfaatkannya
secara manual.
 Tindak lanjut hasil pemanfaatan Total Benchmarking yang berupa
himbauan, konseling, atau pemeriksaan mengikuti ketentuan dalam
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-170/PJ/2007.
Semoga bermanfaat bagi pembaca

Contenu connexe

Tendances

AKUNTANSI PERUBAHAN HARGA
AKUNTANSI PERUBAHAN HARGAAKUNTANSI PERUBAHAN HARGA
AKUNTANSI PERUBAHAN HARGADesy Ratna
 
Tugas 3 metode harga perolehan
Tugas 3 metode harga perolehanTugas 3 metode harga perolehan
Tugas 3 metode harga perolehanfadhly arsani
 
Penentuan harga transfer
Penentuan harga transferPenentuan harga transfer
Penentuan harga transfervitalfrans
 
pph pasal 24
pph pasal 24pph pasal 24
pph pasal 241l2j3n
 
Perencanaan pajak internasional
Perencanaan pajak internasionalPerencanaan pajak internasional
Perencanaan pajak internasional20ianpratama
 
sistem pengendalian manajemen ch 13
sistem pengendalian manajemen ch 13sistem pengendalian manajemen ch 13
sistem pengendalian manajemen ch 13Shofia hilmy
 
Akuntansi kombinasi bisnis
Akuntansi kombinasi bisnisAkuntansi kombinasi bisnis
Akuntansi kombinasi bisnisMalang
 
Kode Etik Profesi Akuntan Publik ppt
Kode Etik Profesi Akuntan Publik pptKode Etik Profesi Akuntan Publik ppt
Kode Etik Profesi Akuntan Publik pptFuad Rahardi
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganRose Meea
 
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...Jiantari Marthen
 
Ch07 - accounting intermediate - IND
Ch07 - accounting intermediate - INDCh07 - accounting intermediate - IND
Ch07 - accounting intermediate - INDMaiya Maiya
 
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASBKERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASBmas ijup
 
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuanganAnalisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuanganAbdi Az
 
Analisis laporan-kinerja-keuangan
Analisis laporan-kinerja-keuanganAnalisis laporan-kinerja-keuangan
Analisis laporan-kinerja-keuanganFarah Nurfauziah
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjonoxyrces
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPerum Perumnas
 

Tendances (20)

AKUNTANSI PERUBAHAN HARGA
AKUNTANSI PERUBAHAN HARGAAKUNTANSI PERUBAHAN HARGA
AKUNTANSI PERUBAHAN HARGA
 
Tugas 3 metode harga perolehan
Tugas 3 metode harga perolehanTugas 3 metode harga perolehan
Tugas 3 metode harga perolehan
 
Penentuan harga transfer
Penentuan harga transferPenentuan harga transfer
Penentuan harga transfer
 
Pp laba ditahan
Pp laba ditahanPp laba ditahan
Pp laba ditahan
 
Akl 2 metode harga perolehan
Akl 2 metode harga perolehanAkl 2 metode harga perolehan
Akl 2 metode harga perolehan
 
pph pasal 24
pph pasal 24pph pasal 24
pph pasal 24
 
Perencanaan pajak internasional
Perencanaan pajak internasionalPerencanaan pajak internasional
Perencanaan pajak internasional
 
sistem pengendalian manajemen ch 13
sistem pengendalian manajemen ch 13sistem pengendalian manajemen ch 13
sistem pengendalian manajemen ch 13
 
Akuntansi kombinasi bisnis
Akuntansi kombinasi bisnisAkuntansi kombinasi bisnis
Akuntansi kombinasi bisnis
 
Positive Theory
Positive TheoryPositive Theory
Positive Theory
 
Kode Etik Profesi Akuntan Publik ppt
Kode Etik Profesi Akuntan Publik pptKode Etik Profesi Akuntan Publik ppt
Kode Etik Profesi Akuntan Publik ppt
 
Laporan posisi keuangan
Laporan posisi keuanganLaporan posisi keuangan
Laporan posisi keuangan
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
 
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
 
Ch07 - accounting intermediate - IND
Ch07 - accounting intermediate - INDCh07 - accounting intermediate - IND
Ch07 - accounting intermediate - IND
 
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASBKERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
 
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuanganAnalisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
 
Analisis laporan-kinerja-keuangan
Analisis laporan-kinerja-keuanganAnalisis laporan-kinerja-keuangan
Analisis laporan-kinerja-keuangan
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
 

En vedette

Kel. 6 pemeriksaan pajak-2
Kel. 6 pemeriksaan pajak-2Kel. 6 pemeriksaan pajak-2
Kel. 6 pemeriksaan pajak-2hartantoahock
 
Contoh daftar temuan pemeriksaan pajak (dari kpp untuk wajib pajak badan)
Contoh daftar temuan pemeriksaan pajak (dari kpp untuk wajib pajak badan)Contoh daftar temuan pemeriksaan pajak (dari kpp untuk wajib pajak badan)
Contoh daftar temuan pemeriksaan pajak (dari kpp untuk wajib pajak badan)Siti Zulaichah
 
Persiapan pemeriksaan pajak
Persiapan pemeriksaan pajakPersiapan pemeriksaan pajak
Persiapan pemeriksaan pajakAde Septian
 
Pemeriksaan Pajak
Pemeriksaan PajakPemeriksaan Pajak
Pemeriksaan PajakAsmadi Koto
 
STUDI KASUS UMUM PERPAJAKAN
STUDI KASUS UMUM PERPAJAKANSTUDI KASUS UMUM PERPAJAKAN
STUDI KASUS UMUM PERPAJAKANhendri van jr
 
Pemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di Indonesia
Pemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di IndonesiaPemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di Indonesia
Pemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di IndonesiaUniversity of Brawijaya
 
Peraturan Terkait Pemeriksaan Pajak
Peraturan Terkait Pemeriksaan PajakPeraturan Terkait Pemeriksaan Pajak
Peraturan Terkait Pemeriksaan PajakAhmad Muzaini
 
Uu p ph-001-13-uu pph 2013-00 mobile
Uu p ph-001-13-uu pph 2013-00 mobileUu p ph-001-13-uu pph 2013-00 mobile
Uu p ph-001-13-uu pph 2013-00 mobile阳 欧
 
Keberatan (Pajak)
Keberatan (Pajak)Keberatan (Pajak)
Keberatan (Pajak)Vivi Silvia
 
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDINGPENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDINGsischayank
 
Jurnal Modernisasi Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pad...
Jurnal Modernisasi Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pad...Jurnal Modernisasi Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pad...
Jurnal Modernisasi Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pad...Universitas Negeri Gorontalo
 
Kontrol audit sistem informasi
Kontrol audit sistem informasiKontrol audit sistem informasi
Kontrol audit sistem informasiDinda Afani
 
Dampak e commerce dan pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajak
Dampak e commerce dan pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajakDampak e commerce dan pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajak
Dampak e commerce dan pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajakPuti Rahmiani
 
121338083 pengaruh-pemeriksaan-pajak-daerah-terhadap-penerimaan-pajak-daerah-...
121338083 pengaruh-pemeriksaan-pajak-daerah-terhadap-penerimaan-pajak-daerah-...121338083 pengaruh-pemeriksaan-pajak-daerah-terhadap-penerimaan-pajak-daerah-...
121338083 pengaruh-pemeriksaan-pajak-daerah-terhadap-penerimaan-pajak-daerah-...Operator Warnet Vast Raha
 

En vedette (20)

Kel. 6 pemeriksaan pajak-2
Kel. 6 pemeriksaan pajak-2Kel. 6 pemeriksaan pajak-2
Kel. 6 pemeriksaan pajak-2
 
Contoh daftar temuan pemeriksaan pajak (dari kpp untuk wajib pajak badan)
Contoh daftar temuan pemeriksaan pajak (dari kpp untuk wajib pajak badan)Contoh daftar temuan pemeriksaan pajak (dari kpp untuk wajib pajak badan)
Contoh daftar temuan pemeriksaan pajak (dari kpp untuk wajib pajak badan)
 
Persiapan pemeriksaan pajak
Persiapan pemeriksaan pajakPersiapan pemeriksaan pajak
Persiapan pemeriksaan pajak
 
Kup pemeriksaan pajak
Kup pemeriksaan pajakKup pemeriksaan pajak
Kup pemeriksaan pajak
 
Pemeriksaan Pajak
Pemeriksaan PajakPemeriksaan Pajak
Pemeriksaan Pajak
 
STUDI KASUS UMUM PERPAJAKAN
STUDI KASUS UMUM PERPAJAKANSTUDI KASUS UMUM PERPAJAKAN
STUDI KASUS UMUM PERPAJAKAN
 
Pemeriksaan Pajak
Pemeriksaan PajakPemeriksaan Pajak
Pemeriksaan Pajak
 
Pemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di Indonesia
Pemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di IndonesiaPemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di Indonesia
Pemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di Indonesia
 
Peraturan Terkait Pemeriksaan Pajak
Peraturan Terkait Pemeriksaan PajakPeraturan Terkait Pemeriksaan Pajak
Peraturan Terkait Pemeriksaan Pajak
 
pp
pppp
pp
 
Uu p ph-001-13-uu pph 2013-00 mobile
Uu p ph-001-13-uu pph 2013-00 mobileUu p ph-001-13-uu pph 2013-00 mobile
Uu p ph-001-13-uu pph 2013-00 mobile
 
Keberatan (Pajak)
Keberatan (Pajak)Keberatan (Pajak)
Keberatan (Pajak)
 
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDINGPENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
PENETAPAN PAJAK, KEBERATAN dan BANDING
 
2.KUP...NPWP
2.KUP...NPWP2.KUP...NPWP
2.KUP...NPWP
 
Pertemuan 3 2
Pertemuan 3 2Pertemuan 3 2
Pertemuan 3 2
 
Session 2
Session 2Session 2
Session 2
 
Jurnal Modernisasi Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pad...
Jurnal Modernisasi Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pad...Jurnal Modernisasi Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pad...
Jurnal Modernisasi Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pad...
 
Kontrol audit sistem informasi
Kontrol audit sistem informasiKontrol audit sistem informasi
Kontrol audit sistem informasi
 
Dampak e commerce dan pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajak
Dampak e commerce dan pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajakDampak e commerce dan pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajak
Dampak e commerce dan pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajak
 
121338083 pengaruh-pemeriksaan-pajak-daerah-terhadap-penerimaan-pajak-daerah-...
121338083 pengaruh-pemeriksaan-pajak-daerah-terhadap-penerimaan-pajak-daerah-...121338083 pengaruh-pemeriksaan-pajak-daerah-terhadap-penerimaan-pajak-daerah-...
121338083 pengaruh-pemeriksaan-pajak-daerah-terhadap-penerimaan-pajak-daerah-...
 

Similaire à Laporan Keuangan dan Koreksi Fiskal

PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptxPSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptxDexMaru
 
Roma, PSAK, Suryanih, Stiami Tanggerang Kota 2018
Roma, PSAK, Suryanih, Stiami Tanggerang Kota 2018Roma, PSAK, Suryanih, Stiami Tanggerang Kota 2018
Roma, PSAK, Suryanih, Stiami Tanggerang Kota 2018roma rizki wanda siregar
 
02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)
02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)
02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)SiscaSantika
 
Akuntansi Pajak, Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
Akuntansi Pajak, Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI TangerangAkuntansi Pajak, Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
Akuntansi Pajak, Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI TangerangEva Hadi Yanii
 
AKT_Pajak,Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI TangerangAKT_Pajak,Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI TangerangEva Hadi Yanii
 
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,PSAK46,STIAMI
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,PSAK46,STIAMIAkt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,PSAK46,STIAMI
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,PSAK46,STIAMIAngga Septiawan
 
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara InternasionalPenyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara InternasionalDeady Rizky Yunanto
 
Akt_pajak,Rahmadina,PSAK 46,Suryanih,STIAMI Kota Tangerang
Akt_pajak,Rahmadina,PSAK 46,Suryanih,STIAMI Kota TangerangAkt_pajak,Rahmadina,PSAK 46,Suryanih,STIAMI Kota Tangerang
Akt_pajak,Rahmadina,PSAK 46,Suryanih,STIAMI Kota Tangerangrahmadina_745
 
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, Suryanih, STIAMI KOTA TANGERANG
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, Suryanih, STIAMI KOTA TANGERANGRAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, Suryanih, STIAMI KOTA TANGERANG
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, Suryanih, STIAMI KOTA TANGERANGrahmadina_745
 
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, STIAMI_SURYANIH
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, STIAMI_SURYANIHRAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, STIAMI_SURYANIH
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, STIAMI_SURYANIHrahmadina_745
 
Rahmadina(Rahma),Akt_Pajak,PSAK 46,Suryanih,Stiami Kota Tangerang
Rahmadina(Rahma),Akt_Pajak,PSAK 46,Suryanih,Stiami Kota TangerangRahmadina(Rahma),Akt_Pajak,PSAK 46,Suryanih,Stiami Kota Tangerang
Rahmadina(Rahma),Akt_Pajak,PSAK 46,Suryanih,Stiami Kota Tangerangrahmadina_745
 
AKUNTANSI PEMERINTAHAN PENYUSUNAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
AKUNTANSI PEMERINTAHAN PENYUSUNAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANAKUNTANSI PEMERINTAHAN PENYUSUNAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
AKUNTANSI PEMERINTAHAN PENYUSUNAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANLetifa Wahyuni
 
Indri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMI
Indri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMIIndri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMI
Indri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMIIndri Yanti
 
AKT_Pajak,indri,suryani,PSAK46,STIAMI Kampus Tangerang
AKT_Pajak,indri,suryani,PSAK46,STIAMI Kampus TangerangAKT_Pajak,indri,suryani,PSAK46,STIAMI Kampus Tangerang
AKT_Pajak,indri,suryani,PSAK46,STIAMI Kampus TangerangIndri Yanti
 
Indri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMI
Indri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMIIndri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMI
Indri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMIIndri Yanti
 
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan KeuanganPSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuanganluthfi nk
 
Tulisanku (arbi ghazali)
Tulisanku (arbi ghazali)Tulisanku (arbi ghazali)
Tulisanku (arbi ghazali)ibrahim ibrahim
 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46TANTO CHANDRA
 

Similaire à Laporan Keuangan dan Koreksi Fiskal (20)

PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptxPSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptx
PSAK-1-Penyajian-Laporan-Keuangan-Revisi-2013-08082016.pptx
 
Roma, PSAK, Suryanih, Stiami Tanggerang Kota 2018
Roma, PSAK, Suryanih, Stiami Tanggerang Kota 2018Roma, PSAK, Suryanih, Stiami Tanggerang Kota 2018
Roma, PSAK, Suryanih, Stiami Tanggerang Kota 2018
 
02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)
02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)
02 laporan keuangan_komersial_dan_fiskal (1)
 
Psak03
Psak03Psak03
Psak03
 
Akuntansi pajak
Akuntansi pajakAkuntansi pajak
Akuntansi pajak
 
Akuntansi Pajak, Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
Akuntansi Pajak, Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI TangerangAkuntansi Pajak, Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
Akuntansi Pajak, Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
 
AKT_Pajak,Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI TangerangAKT_Pajak,Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Eva Hadi Yani, Suryanih, PSAK 46, STIAMI Tangerang
 
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,PSAK46,STIAMI
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,PSAK46,STIAMIAkt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,PSAK46,STIAMI
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,PSAK46,STIAMI
 
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara InternasionalPenyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
 
Akt_pajak,Rahmadina,PSAK 46,Suryanih,STIAMI Kota Tangerang
Akt_pajak,Rahmadina,PSAK 46,Suryanih,STIAMI Kota TangerangAkt_pajak,Rahmadina,PSAK 46,Suryanih,STIAMI Kota Tangerang
Akt_pajak,Rahmadina,PSAK 46,Suryanih,STIAMI Kota Tangerang
 
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, Suryanih, STIAMI KOTA TANGERANG
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, Suryanih, STIAMI KOTA TANGERANGRAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, Suryanih, STIAMI KOTA TANGERANG
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, Suryanih, STIAMI KOTA TANGERANG
 
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, STIAMI_SURYANIH
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, STIAMI_SURYANIHRAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, STIAMI_SURYANIH
RAHMADINA, PSAK 46, Akuntansi Pajak, STIAMI_SURYANIH
 
Rahmadina(Rahma),Akt_Pajak,PSAK 46,Suryanih,Stiami Kota Tangerang
Rahmadina(Rahma),Akt_Pajak,PSAK 46,Suryanih,Stiami Kota TangerangRahmadina(Rahma),Akt_Pajak,PSAK 46,Suryanih,Stiami Kota Tangerang
Rahmadina(Rahma),Akt_Pajak,PSAK 46,Suryanih,Stiami Kota Tangerang
 
AKUNTANSI PEMERINTAHAN PENYUSUNAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
AKUNTANSI PEMERINTAHAN PENYUSUNAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANAKUNTANSI PEMERINTAHAN PENYUSUNAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
AKUNTANSI PEMERINTAHAN PENYUSUNAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
 
Indri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMI
Indri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMIIndri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMI
Indri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMI
 
AKT_Pajak,indri,suryani,PSAK46,STIAMI Kampus Tangerang
AKT_Pajak,indri,suryani,PSAK46,STIAMI Kampus TangerangAKT_Pajak,indri,suryani,PSAK46,STIAMI Kampus Tangerang
AKT_Pajak,indri,suryani,PSAK46,STIAMI Kampus Tangerang
 
Indri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMI
Indri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMIIndri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMI
Indri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMI
 
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan KeuanganPSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
 
Tulisanku (arbi ghazali)
Tulisanku (arbi ghazali)Tulisanku (arbi ghazali)
Tulisanku (arbi ghazali)
 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
 

Laporan Keuangan dan Koreksi Fiskal

  • 2.  Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.  Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka
  • 3.  Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi:  (a) aset;  (b) laibilitas;  (c) ekuitas;  (d) pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian;  (e) kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik;dan  (f) arus kas
  • 4. Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen komponen berikut ini:  (a) laporan posisi keuangan pada akhir periode;  (b) laporan laba rugi komprehensif selama periode  (c) laporan perubahan ekuitas selama periode;  (d) laporan arus kas selama periode;  (e) catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lainnya; dan  (f) laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.
  • 5.  Setiap wajib pajak badan dalam negeri wajib untuk menyelenggarakan pembukuan yang bertujuan untuk menghitung penghasilan netto ataupun rugi secara fiskal. (Pasal 28(1) UU No. 28/2007)  Pembukuan yang dilakukan dapat didasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).  Untuk tujuan perhitungan pajak terhutang, dilakukanlah koreksi fiskal atas laporan keuangan komersial.  Rekonsiliasi dapat dilakukan sendiri oleh wajib pajak. Hal ini sesuai dengan azas self assessment
  • 6.  1. Beda tetap  2. Beda Waktu
  • 7.  1. Beda Tetap Penghasilan  Penerimaan menurut STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK) merupakan penghasilan tetapi menurut UU PPh bukan merupakan penghasilan.  Penerimaan yang menurut SAK bukan merupakan penghasilan tetapi menurut UU PPh merupakan penghasilan.  Menurut SAK, penghasilan yang dikenakan pemungutan pajak bersifat final diperhitungkan dalam laporan penghasilan sedangkan menurut UU PPh tidak masuk dalam laporan penghasilan.
  • 8.  2. Beda Tetap Biaya  Pengeluaran yang menurut SAK merupakan beban tetapi menurut PPh tidak boleh dikurangi dari penghasilan bruto  Beda Tetap Murni, Beda Tetap yang disebabkan tidak dipenuhi syarat-syarat khusus  Beda Tetap yang disebabkan praktek-praktek akuntansi yang tidak sehat
  • 9.  Beda Waktu merupakan perbedaan biaya tiap tahun atau tahun buku karena perbedaan metode yang digunakan atau perbedaan penilaian persediaan yang digunakan, tetapi secara keseluruhan jumlah yang dibebankan sebagai biaya adalah sama
  • 10.  Menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan:  SPT lebih bayar dan / atau rugi.  SPT tidak disampaikan atau terlambat.  SPT memenuhi kriteria yang ditentukan Dirjen Pajak untuk diperiksa.  Adanya indikasi tidak dipenuhi kewajiban-kewajiban selain kewajiban pada huruf b.  Tujuan lain, dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
  • 11.  Pemberian NPWP secara jabatan atau pencabutan NPWP.  Pemberian NPKP secara jabatan dan pengukuhan atau pencabutan NPPKP  Penentuan jumlah angsuran, bagi WP baru.  Wajib Pajak mengajukan keberatan atau banding.  Pengumpulan bahan untuk penyusunan Norma Penghitungan.  Pencocokan data dan / atau alat keterangan. Penentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah tertentu.  Penentuan tempat terutang PPN dan / atau PPh. Pasal 21.  Tujuan lainnya
  • 12. SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE – 96/PJ/2009 tanggal 05 Oktober 2013 Dalam rangka meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap Wajib Pajak oleh Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak telah menyusun rasio total benchmarking. Rasio total benchmarking tersebut dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menilai kewajaran kinerja keuangan dan pemenuhan kewajiban perpajakan oleh Wajib Pajak.
  • 13.  Rasio Total Benchmarking memiliki karakteristik sebagai berikut : ◦ Rasio Total Benchmarking disusun berdasarkan kelompok usaha; ◦ Benchmarking dilakukan atas rasio-rasio yang berkaitan dengan tingkat laba dan input-input perusahaan; ◦ Ada keterkaitan antar rasio benchmark; ◦ Fokus pada penilaian kewajaran kinerja keuangan dan pemenuhan kewajiban perpajakan
  • 14.  Total benchmarking hanya merupakan suatu alat bantu (supporting tools) yang dapat digunakan oleh aparat pajak dalam membina wajib pajak dan menilai kepatuhan perpajakannya serta tidak dapat digunakan secara langsung sebagai dasar penerbitan surat ketetapan pajak.
  • 15.  Wajib Pajak yang memiliki kinerja keuangan yang lebih rendah daripada benchmark, tidak selalu berarti bahwa wajib pajak tersebut tidak melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan benar. Perlu diagnosa lebih mendalam untuk dapat menentukan apakah wajib pajak tersebut benar-benar tidak patuh atau terdapat faktor-faktor lain yang menyebabkan wajib pajak memiliki kinerja yang berbeda dengan benchmark.
  • 16.  Rasio-rasio yang berkaitan dengan tingkat laba dan input-input perusahaan yang dilakukan benchmarking terdiri dari : ◦ Gross Profit Margin (GPM), yaitu rasio antara laba kotor terhadap penjualan; ◦ Operating Profit Margin (OPM), yaitu rasio antara laba bersih dari operasi terhadap penjualan; ◦ Pretax Profit Margin (PPM), yaitu rasio antara laba bersih sebelum dikenakan pajak penghasilan terhadap penjualan; ◦ Corporate Tax to Turn Over Ratio (CTTOR), yaitu rasio antara pajak penghasilan terutang terhadap penjualan; ◦ Net Profit Margin (NPM), yaitu rasio antara laba bersih setelah pajak penghasilan terhadap penjualan;
  • 17. ◦ Dividend Payout Ratio (DPR), yaitu rasio antara jumlah dividen tunai yang dibayarkan terhadap laba bersih setelah pajak; ◦ Rasio PPN Masukan, yaitu rasio antara jumlah PPN Masukan yang dikreditkan dalam satu tahun pajak terhadap Penjualan, tidak termasuk pajak masukan yang dikreditkan dari transaksi antar cabang; ◦ Rasio biaya gaji terhadap penjualan; ◦ Rasio biaya bunga terhadap penjualan; ◦ Rasio biaya sewa terhadap penjualan; ◦ Rasio biaya penyusutan terhadap penjualan; ◦ Rasio “input antara” lainnya terhadap penjualan; ◦ Rasio penghasilan luar usaha terhadap penjualan; dan ◦ Rasio biaya luar usaha terhadap penjualan.
  • 18.  Untuk lebih memudahkan dalam penggunaan dan pemanfaatannya, nilai rasio-rasio benchmark akan dimuat dalam Aplikasi Profile Wajib Pajak Berbasis Web (Approweb).  Segera setelah nilai-nilai rasio benchmark termuat dalam Approweb, para Account Representative agar memanfaatkannya dalam melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Wajib Pajak yang menjadi tanggung jawabnya.  Dalam hal nilai-nilai rasio benchmark belum dapat dimuat dalam Approweb, para Account Representative agar memanfaatkannya secara manual.  Tindak lanjut hasil pemanfaatan Total Benchmarking yang berupa himbauan, konseling, atau pemeriksaan mengikuti ketentuan dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-170/PJ/2007.