SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
Télécharger pour lire hors ligne
Makalah Aqidah Akhlak 1
TUGAS MAKALAH AQIDAH AKHLAK
SEMESTER VI
Kelompok 1
Ririn Apriyanti (12030072)
Windy Meilani Putri (12030087)
Arvina Frida Karela (12030090)
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2015
Makalah Aqidah Akhlak 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, yang Maha menentukan setiap detail takdir
sekaligus menetapkan segala hikmah disebaliknya. Semata-mata demi kebaikan
dan keadilan pada hamba-hamba-Nya. Shalawat dan salam semoga terlimpah
kepada manusia terbaik sepanjang sejarah manusia, sang khatamul anbiya’,
Muhammad Al-Musthafa, beserta keluarga, sahabat dan seluruh umat yang
senantiasa istiqamah menapaki risalahnya yang paripurna, hingga akhir zaman.
Bersyukurlah, sepahit apapun kondisi kami, masih selalu diberikan kesempatan
dan kesehatan untuk mengerjakan dan menyelesaikan penulisan tugas makalah
ini.
Dapat kami selesaikan makalah ini tentunya tidak lepas dari dukungan berbagi
pihak terutama Dosen pembimbing mata kuliah Aqidah Akhlak, oleh karena itu
kami mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingannya.
Akhirnya, besar harapan kami agar makalah ini dapat bermanfaat memberikan
informasi, gambaran, dan dapat berguna bagi pembelajaran di dunia. Amin ya
rabbal alamin.
Pringsewu, 1 Maret 2015
Kelompok 1
Makalah Aqidah Akhlak 3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 2
1.3 Metode Pengumpulan Data ....................................................... 2
1.4 Tujuan ....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sumber Aqidah ......................................................................... 3
2.2 Tingkatan Aqidah ...................................................................... 10
2.3 Kedudukan dan Urgensi Aqidah ............................................... 11
2.4 Fungsi Aqidah............................................................................ 16
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 18
Makalah Aqidah Akhlak 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sebagai seorang yang beragama Islam wajiblah memiliki aqidah yang kuat.
Untuk memiliki aqidah yang kuat sebagai seorang muslim maka yang harus
dilakukan adalah mempelajari lebih dalam tentang aqidah akhlak.
Pengertian Aqidah itu sendiri secara etimologi berasal dari kata ‘aqada-
ya’qidu-‘aqdan yang berarti simpul, ikatan, dan perjanjian yang kokoh dan
kuat. Setelah terbentuk menjadi ‘aqidatan (aqidah) berarti kepercayaan atau
keyakinan. Kaitan antara aqdan dan aqidatan adalah bahwa keyakinan itu
tersimpul dan tertambat dengan kokoh dalam hati, bersifat mengikat dan
mengandung perjanjian. Makna aqidah secara etimologi ini akan lebih jelas
apabila dikaitkan dengan pengertian terminologinya, seperti yang
diungkapkan Hasan Al-Banna dalam Majmu’Ar-Rasaail :
“aqaid (bentuk jamak dari ‘aqidah) adalah beberapa perkara yang wajib
diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi
keyakinan yang tidak tercampur sedikitpun dengan keragu-raguan. ” (dalam
Azra Azyumardi dkk, 2002 : 115)
Dari pengertian aqidah di atas belumlah cukup untuk menjadikan aqidah kita
kuat sebagai seorang muslim. Maka disini penulis akan menyajikan makalah
yang membahas seputar aqidah yaitu mengenai sumber-sumber aqidah,
tingkatan aqidah, fungsi aqidah, serta kedudukan dan urgensi aqidah.
Harapannya makalah ini dapat menambah pengetahuan dan dapat
memperkuat aqidah kita semua sebagai seorang hamba Allah.
Makalah Aqidah Akhlak 5
1.2 Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah
ini adalah “Aqidah Akhlak”. Untuk memberikan kejelasan makna serta
menghindri meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini permasalahnya
dibatasi pada :
1) Sumber Aqidah Islam
2) Tingkatan Aqidah Islam
3) Kedudukan dan urgensi Aqidah Islam
4) Fungsi Aqidah Islam
1.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan makalah ini penulis menggunakan media internet dan
studi kepustakaan, dimana penulis browsing pada media internet dan mencari
sumber dari berbagai buku di perpustakaan.
1.4 Tujuan
Pada dasarnya tujuan dari pembuatan makalah ini terbagi menjadi dua bagian,
yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan khusus dalam penyusunan makalah
ini adalah untuk memenuhi kewajiban kami sebagai mahasiswa yang harus
menyelesaikan salah satu tugas dari dosen pembimbing kami dalam mata
kuliah Aqidah Akhlak. Adapun tujuan umum penyusunan makalah ini adalah
untuk mengetahui tentang Aqidah Akhlak dalam Islam sehingga dapat
mengaplikasikan pada kehidupan sehari-hari, selain itu juga kami tujukan
untuk semua yang membutuhkan informasi atau pengetahuan yang kami
angkat dalam tema makalah ini.
Makalah Aqidah Akhlak 6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sumber Aqidah
Sumber-sumber Aqidah Islam adalah sebagai berikut :
1. Al-Qur’an
Al-Qurán adalah perkataan Allah yang hakiki, diturunkan kepada
Rasulullah dengan proses wahyu, membacanya termasuk ibadah,
disampaikan kepada kita dengan jalan mutawaatir (jumlah orang yang
banyak dan tidak mungkin bersepakat untuk berbohong), dan terjaga dari
penyimpangan, perubahan, penambahan dan pengurangan. Dalam hal ini
Allah Iberfirman :
Artimya :
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya
kami benar-benar memeliharanya.” (Q.S. Al-Hijr, 15 : 9)
Al-Qur’an adalah firman Allah yang diwahyukan kepada Rasulullah
sholallahu ‘alaihi wassalam melalui perantara Jibril. Di dalamnya, Allah
telah menjelaskan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh hamba-Nya
sebagai bekal kehidupan di dunia maupun di akhirat. Ia merupakan
petunjuk bagi orang-orang yang diberi petunjuk, pedoman hidup bagi
orang yang beriman, dan obat bagi jiwa-jiwa yang terluka. Keagungan
lainnya adalah tidak akan pernah ditemui kekurangan dan celaan di dalam
Al-Qur’an, sebagaimana dalam firman-Nya :
Makalah Aqidah Akhlak 7
Artinya :
“Telah sempurnalah kalimat Rabbmu (Al-Qur’an) sebagai kalimat yang
benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah-rubah kalimat-Nya dan
Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. Al An’am,
6 : 115)
Al Imam Asy Syatibi mengatakan bahwa sesungguhnya Allah telah
menurunkan syariat ini kepada Rasul-Nya yang di dalamnya terdapat
penjelasan atas segala sesuatu yang dibutuhkan manusia tentang kewajiban
dan peribadatan yang dipikulkan di atas pundaknya, termasuk di dalamnya
perkara akidah. Allah menurunkan Al-Qur’an sebagai sumber hukum
akidah karena Dia tahu kebutuhan manusia sebagai seorang hamba yang
diciptakan untuk beribadah kepada-Nya. Bahkan jika dicermati, akan
ditemui banyak ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang akidah,
baik secara tersurat maupun secara tersirat. Oleh karena itu, menjadi hal
yang wajib jika kita mengetahui dan memahami akidah yang bersumber
dari Al-Qur’an karena kitab mulia ini merupakan penjelasan langsung dari
Rabb manusia, yang haq dan tidak pernah sirna ditelan masa.
2. As Sunnah
Seperti halnya Al Qur’an, As Sunnah adalah satu jenis wahyu yang datang
dari Allah subhanahu wata’ala walaupun lafadznya bukan dari Allah tetapi
maknanya datang dari-Nya. Hal ini dapat diketahui dari firman Allah :
Artinya :
Makalah Aqidah Akhlak 8
“Dan dia (Muhammad) tidak berkata berdasarkan hawa nafsu, ia tidak
lain kecuali wahyu yang diwahyukan.” (Q.S. An Najm, 53: 3-4)
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam juga bersabda :
“Tulislah, Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak keluar
darinya kecuali kebenaran sambil menunjuk ke lidahnya.” (Riwayat Abu
Dawud)
Yang menjadi persoalan kemudian adalah kebingungan yang terjadi di
tengah umat karena begitu banyaknya hadits lemah yang dianggap kuat
dan sebaliknya, hadits yang shohih terkadang diabaikan, bahkan tidak
jarang beberapa kata “mutiara” yang bukan berasal dari Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wassalam dinisbatkan kepada beliau. Hal ini tidak lepas
dari usaha penyimpangan yang dilakukan oleh musuh-musuh Allah untuk
mendapatkan keuntungan yang sedikit. Kekuatan As Sunnah dalam
menetapkan syariat, termasuk perkara akidah ditegaskan dalam banyak
ayat Al-Qur’an, diantaranya firman Allah yang artinya :
“Dan apa yang diberikan Rasul kepada kalian maka terimalah dan apa
yang ia larang maka tinggalkanlah.” (Q.S. Al Hasyr, 15 : 7)
Dan firman-Nya yang artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul.”
(Q.S. An Nisaa, 4 : 59)
Firman Allah tersebut menunjukkan bahwa tidak ada pilihan lain bagi
seorang muslim untuk tidak menaati Al-Quran dan As Sunnah.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa sumber aqidah islam
adalah Al-Qur’an dan As Sunnah artinya informasi apa saja yang wajib
diyakini hanya diperoleh melalui Al-Qur’an dan As Sunnah. Al-Qur’an
Makalah Aqidah Akhlak 9
memberikan penjelasan kepada manusia tentang segala sesuatu. Berikut
Firman Allah :
ِ‫ل‬ْ‫م‬ُ‫س‬ ‫ل‬ِ‫م‬‫ل‬ِ َُُْ َْْ‫ى‬‫م‬ْ‫س‬ َ‫ح‬ُ‫ِم‬‫ة‬ َِ‫ى‬ُ ًِ ِ‫ش‬ِ‫ي‬ُ‫ء‬ ِ ًِ ِ ُ ‫ى‬ِ ًِ ‫م‬ْ‫ي‬ْ‫ا‬ُ‫ل‬‫ى‬‫ي‬ُ‫ا‬ْ‫س‬‫ِل‬َُ‫س‬َ‫ِل‬‫م‬ ًِ ِ‫ُو‬ ِ‫ا‬ِ‫ل‬ َِ‫ل‬ . . .
Artinya :
“...Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur'an) untuk menjelaskan
segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-
orang yang berserah diri.” (Q.S. Al- Nahl, 16 : 89)
Sedangkan akal fikiran bukanlah merupakan sumber aqidah, dia hanya
berfungsi untuk memahami nash-nash (teks) yang terdapat dalam kedua
sumber tersebut dan mencoba membuktikan secara ilmiah kebenaran yang
disampaikan oleh Al-Qur’an dan As Sunnah (jika diperlukan). Itupun harus
didasari oleh semua kesadaran bahwa kemampuan akal manusia sangat
terbatas.
Akal tidak akan mampu menjangkau masalah-masalah ghaib, bahkan tidak
akan mampu menjangkau sesuatu yang tidak terikat dengan ruang dan waktu.
Salah satu contohnya adalah akal mungkin tidak bisa menerima surga dan
neraka karena tidak bisa diketahui melalui indera. Akan tetapi melalui
penjelasan yang berasal dari Al-Qur’an dan As Sunnah maka akan dapat
diketahui bahwasanya setiap manusia harus meyakininya. Oleh sebab itu akal
tidak boleh dipaksa memahami hal-hal ghaib dan menjawab pertanyaan
segala sesuatu tentang hal-hal ghaib. Akal hanya perlu membuktikan jujurkah
atau bisakah kejujuran si pembawa berita tentang hal-hal ghaib tersebut
dibuktikan secara ilmiah oleh akal fikiran.
Manfaat dari meyakini Al-Qur’an dan As Sunnah adalah :
1. Shiraathal Mustaqiim (jalan yang lurus) adalah bagi pengikut wahyu Allah
seperti yang difirmankan-Nya :
Makalah Aqidah Akhlak 10
Artinya :
“Maka berpegang teguhlah kepada yang telah diwahyukan
kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang lurus.”
(Q.S. Az-Zukhruf, 43 : 43)
Imam Ibnu Katsir berkata pada tahsir ayat ini: “Yaitu, peganglah Al-
Qur’an yang diturunkan ke dalam hatimu, karena sesungguhnya ia adalah
al-haq, dan apa yang ditunjukkan olehnya adalah al-haq, yang membawa
kepada jalan Allah yang lurus, yang menhantarkan menuju surga-surga
penuh kenikmatan dan kebaikan yang kekal abadi.”
Oleh karena kitab Allah adalah kebenaran, maka dengannya Allah
mengeluarkan manusia dari berbagai macam kegelapan menuju cahaya.
Kegelapan kekafiran, bid’ah, maksiat, kebodohan, dan kelalaian, menuju
cahaya iman, sunnah, ketaatan, ilmu, dan dzikir. Seperti Firman Allah
yang artinya :
“Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan
Kitab yang menerangkan. Dengan Kitab itulah Allah menunjuki
orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan,
dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu
dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan
seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (Q.S. Al-
Maidah, 5: 15-16)
2. Mengikuti wahyu Allah cukup bagi orang-orang yang beriman, seperti
pada Firman Allah berikut :
ِ‫ُو‬ ِ‫ا‬ِ‫ل‬ َِ‫ِل‬‫ل‬ْ‫م‬ُ‫س‬ ‫ل‬ِ‫م‬‫ل‬ِ َُُْ َْْ‫ى‬‫م‬ْ‫س‬ َ‫ح‬ُ‫ِم‬‫ة‬ َِ‫ى‬ُ ًِ ِ‫ش‬ِ‫ي‬ُ‫ء‬ ِ ًِ ِ ُ ‫ى‬ِ ًِ ‫م‬ْ‫ي‬ْ‫ا‬ُ‫ل‬‫ى‬‫ي‬ُ‫ا‬ْ‫س‬ ‫ِل‬َُ‫س‬َ‫ِل‬‫م‬ ًِ . . .
Makalah Aqidah Akhlak 11
Artinya :
“...Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur'an) untuk menjelaskan
segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-
orang yang berserah diri.” (Q.S. Al- Nahl, 16 : 89)
Imam Ibnu katsir berkata pada tafsir ayat ini: “Sesungguhnya al-Qur’an
memuat segala ilmu yang bermanfaat, memuat berita yang telah terjadi
dan ilmu yang akan terjadi, dan memuat segala yang halal dan yang haram,
dan segala yang dibutuhkan oleh menusia di dalam urusan dunia mereka,
agama, kehidupan, dan akhirat. Dan petunjuk terhadap hati, serta rahmat
dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.”
Karena petunjuk Al-Qur’an dan As-Sunnah telah lengkap, agama ini telah
sempurna, maka merupakan perkara wajar, bahkan wajib untuk
mencukupkan diri denagn agama ini, tanpa mengikuti selainnya.
Berikut dalil- dalil yang berisikan tentang larangan mengikuti selain wahyu
Allah SWT :
1. Al-Qurán Surat Al-A’Raf ayat 3
Artinya :
“Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah
kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu
mengambil pelajaran (daripadanya).” (Q.S. Al-A’raf, 7 : 3)
Imam Ibnu Katsir berkata pada tafsir ayat ini: “(Ikutilah apa yang diturunkan
kepada Rabbmu) yaitu: ikutilah peninggalan-peninggalan nabi yang ummi,
yang datang kepada kamu membawa kitab (Al-Qur’an) yang telah diturunkan
kepada kamu dari Penguasa dan Pemilik segala sesuatu. (Dan janganlah kamu
Makalah Aqidah Akhlak 12
mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya) yaitu janganlah kamu keluar dari
apa yang dibawa oleh rasul kepada kamu menuju selain-Nya, sehingga kamu
menyimpang dari hukum Allah menuju hukum selain-Nya.”
Setelah kita mengetahui keterangan di atas, maka kita dapatkan banyak di
antara umat Islam yang terjerumus ke dalam bid’ah atau terpengaruh
pemikiran bid’ah, berpedoman terhadap hal-hal yang tidak dibenarkan oleh
agama.
Sebagian mereka menjadikan akal dan logika sebagai sumber aqidah dan
hukum. Mereka menempatkan akal manusia yang terbatas di atas wahyu
Allah, sehingga mereka meninggalkan wahyu dengan alasan logika dan akal.
Padahal, wahyu adalah kebenaran mutlak sedangkan akal manusia terbatas.
2. Al-Qur’an Surat Fushshilat Ayat 42
Artinya :
“Kebatilan tidak datang kepadanya (Al-Qur’an) baik dari depan
maupun dari belakang. (Al-Qur’an) diturunkan dari (Rabb) Yang
Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.” (Q.S. Fushshilat, 41 : 42)
Dengan tegas Allah menyetakan bahwa kitab-Nya tidak didatangi oleh
kebatilan, baik disaat diturunkannya, atau sesudahnya. Kebathilan maknanya
adalah kedustaan atau kesia-siaan. Kemudian akal siapa yang dipakai ukuran
untuk menolak wahyu? Jika akal orang kafir, seperti Iblis, Fir’aun, Abu
Lahab, atau Abu jahal, maka wajar mereka menolak wahyu, karena memang
mereka orang-orang kafir. Namun, jika yang dipakai adalah akal Abu Bakar,
Umar bin Khoththob, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, pastilah akal
mereka ini menerima wahyu, meyakininya dengan tanpa keraguan.
Makalah Aqidah Akhlak 13
Sebagian mereka menjadikan perkataan imam-imam (tokoh-tokoh) yang
dianggap maksum sebagai sumber aqidah. Padahal tidak ada yang maksum
dikalangan umat ini setelah Nabi Muhammad. Sehingga, perkataan siapapun
selain Rasulullah dapat diterima atau ditolak, dilihat dari kebenaran. Ibnu
Abbas berkata: “Tidak ada seorangpun kecuali perkataannya diambil atau
ditolak, selain nabi.” (H.R. Thabrani, di dalam Mu’jamul kabir, no. 11941).
Sebagian mereka menjadikan perasaan, mimpi, hikayat, dan kasyf
(menyingkap perkara ghaib) sebagai sumber aqidah. Padahal semua perkara
ini tidak ada jaminan kebenarannya, sehingga tidak boleh dijadikan sebagai
sumber aqidah. Dan Sebagian mereka menjadikan hadits-hadits lemah dan
palsu sebagai sumber agama. Maka sesungguhnya, sikap mereka itu telah
menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya.
2.2 Tingkatan Aqidah
Akidah islam mempunyi 3 tingkatan yaitu :
1. Tingkatan orang yang menerima aqidah sebagai ajaran dan
mempercayainya sebagai tradisi yang berlaku. Orang yang berakidah
seperti ini kadangkala ragu terhadap apa yg telah dipercayainya bilaman
ia menghadapai kesamaran-kesamaran.
2. Tingkatan orang yang menerimanya lewat pemikiran dan penalaran,
sehingga imanya semakin bertambah dan keyakinannya semakin
kuat. Orang yang berakidah pada tingkatan ini tidak mudah terguncang
oleh syubhat-syubhat (kesamaran-kesamaram), sebab ia mampu menepis
atau menolaknya.
3. Tingkatan orang yang mengekalkan penalaran dan pemikirannya dan
senantiasa memohon pertolongan kepada Allah untuk menaati-Nya. Pada
tingkatan ini seseorang dapat melihat dengan kesadaran batinnya kepada
sesuatu yang dapat menyempurnakan keimanan dan keyakinannya.
Makalah Aqidah Akhlak 14
2.3 Kedudukan dan Urgensi Aqidah
2.3.1 Kedudukan Aqidah dalam Islam
Dalam ajaran Islam, aqidah memiliki kedudukan yang sangat penting. Ibarat
suatu bangunan, aqidah adalah pondasinya, sedangkan ajaran Islam yang lain,
seperti ibadah dan akhlaq, adalah sesuatu yang dibangun di atasnya. Rumah
yang dibangun tanpa pondasi adalah suatu bangunan yang sangat rapuh.
Tidak usah ada gempa bumi atau badai, bahkan untuk sekedar menahan atau
menanggung beban atap saja, bangunan tersebut akan runtuh dan hancur
berantakan.
Maka, aqidah yang benar merupakan landasan (asas) bagi tegak agama (din)
dan diterimanya suatu amal. Allah SWT berfirman :
ِْْ ِ َِْ‫ن‬‫ل‬َِْ‫ر‬ِْ ‫اى‬ ْ ُ ‫ى‬‫آ‬َِ ًِ ‫ل‬ِِّْ‫س‬‫ل‬َِ ِ‫ي‬ِ‫ي‬ِ‫ل‬ َُِ‫ي‬ُ‫ر‬ِ ُ‫ا‬َِ ِِْْْ ِ ِ‫ح‬‫ي‬ِ‫ش‬ْ‫س‬ ‫ُك‬‫ى‬‫ب‬ ُ ِ‫آ‬ ِ‫لد‬ِِ َُِ‫ي‬َِ‫ِك‬َِ‫ء‬َِ ِْ.
Artinya:
“Maka barangsiapa mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya (di
akhirat), maka hendaklah ia beramal shalih dan tidak menyekutukan seorang
pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (Q.S. Al-Kahfi, 18 : 110)
Allah SWT juga berfirman :
Artinya:
“Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi
sebelummu, bahwa jika engkau betul-betul melakukan kesyirikan, maka
sungguh amalmu akan hancur, dan kamu benar-benar akan termasuk orang-
orang yang merugi.” (Q.S. az-Zumar, 39 : 65)
Makalah Aqidah Akhlak 15
Mengingat pentingnya kedudukan aqidah di atas, maka para Nabi dan Rasul
mendahulukan dakwah dan pengajaran Islam dari aspek aqidah, sebelum
aspek yang lainnya. Rasulullah saw berdakwah dan mengajarkan Islam
pertama kali di kota Makkah dengan menanamkan nilai-nilai aqidah atau
keimanan, dalam rentang waktu yang cukup panjang, yaitu selama kurang
lebih tiga belas tahun. Dalam rentang waktu tersebut, kaum muslimin yang
merupakan minoritas di Makkah mendapatkan ujian keimanan yang sangat
berat. Ujian berat itu kemudian terbukti menjadikan keimanan mereka sangat
kuat, sehingga menjadi basis atau landasan yang kokoh bagi perjalanan
perjuangan Islam selanjutnya. Sedangkan pengajaran dan penegakan hukum-
hukum syariat dilakukan di Madinah, dalam rentang waktu yang lebih
singkat, yaitu kurang lebih selama sepuluh tahun. Hal ini menjadi pelajaran
bagi kita mengenai betapa penting dan teramat pokoknya aqidah atau
keimanan dalam ajaran Islam.
2.3.2 Urgensi Aqidah Islam
1. Membebaskan manusia dari penghambaan kepada selain Allah
Seseorang yang beraqidah Islam hanya menyembah dan tunduk kepada
Allah, menjauhi segala bentuk ketundukan dan penghambaan kepada
selain Alla, karena yang berhak disembah dan diberi ketundukan mutlak
hanyalah Allah Swt.
Seseorang yang beraqidah Islam meyakini bahwa Yang Mahakuasa
hanyalah Allah Swt, Yang Berkuasa untuk mendatangkan kebaikan dan
yang berkuasa untuk menghilangkan keburukan. Allah berfirman:
“Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka
tidak ada yang menghilangkannya melainkan dia sendiri. dan jika dia
mendatangkan kebaikan kepadamu, maka dia Maha Kuasa atas tiap-tiap
sesuatu.” (Q.S. Al-An’am, 6 : 17)
Makalah Aqidah Akhlak 16
Oleh karena itu Rasulullah menyuruh kita untuk hanya memohon
pertolongan kepada Allah saja sebagaimana sabda beliau :
“…dan jika kamu minta pertolongan maka mintalah pertolongan kepada
Allah SWT.” (HR Tirmidzi)
Dengan demikian maka seorang muslim tidak tergantung dan berserah diri
kepada siapapun kecuali kepada Allah Swt. sebagaimana firman Allah:
“…jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: ‘Saksikanlah
bahwa kami adalah orang-orang Muslim (yang berserah diri kepada
Allah)” (Q.S. Ali Imran, 3 : 64)
2. Membangkitkan jiwa berani dan cinta demi kebenaran
Aqidah Islam akan melahirkan manusia-manusia pemberani dan cinta
membela kebenaran. Karena Islam mengajarkan bahwa segala sesuatu
yang terjadi di muka bumi ini sudah Allah tentukan dan sudah Allah
takdirkan. Tidak ada kematian kecuali atas izin Allah seperti dalam
firman-Nya yang artinya :
“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah,
sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya…” (Q.S. Ali Imram, 3 :
145)
3. Aqidah sumber ketentraman jiwa dan keamanan manusia
Aqidah Islam akan melahirkan manusia-manusia yang memiliki
ketentraman jiwa dan sekaligus mendatangkan rasa aman pada manusia
baik di dunia maupun di akhirat. Allah berfirman:
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi
tenteram.” (Q.S. Ar-Ra’d, 13 : 28)
Makalah Aqidah Akhlak 17
Dan firman Allah lainnya yang artinya :
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka
dengan kedzaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan
mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. Al-An’am, 6 :
82)
4. Aqidah membangun kepribadian yang seimbang
Pribadi yang seimbang diawali dengan keyakinan akan keesaan Tuhannya.
Berbeda dengan orang-orang yang meyakini Tuhan mereka lebih dari satu
maka orang itu akan mengalami keraguan dan kebimbangan. Dan inilah
yang diungkapkan oleh Nabi Yusuf yang diabadikan dalam Al-Qur’an :
“Hai kedua penghuni penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan yang
bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha
Perkasa?” (Q.S. Yusuf, 12 : 39)
Seluruh ajaran Islam juga mengajak kita untuk hidup secara tawazun/
seimbang. Allah berfirman:
“Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Q.S. Al-Qashash,
28 : 77)
5. Aqidah sumber kehidupan yang baik untuk pribadi dan masyarakat
di dunia dan di akhirat
Berikut dalil yang menjelaskan tentang balasan untuk perbuatan
yang baik :
Makalah Aqidah Akhlak 18
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun
perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan
Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya
akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih
baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. An-Nahl, 16 : 97)
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa
mereka disebabkan perbuatannya.” (Q.S. Al-A’raaf, 7 : 96)
6. Aqidah adalah dasar persaudaraan, persamaan dan keadilan
Aqidah Islam adalah asas persaudaraan, kesetaraan dan keadilan, karena
Islam memandang seluruh manusia adalah keturunan Adam a.s. Berarti
seluruh manusia adalah saudara. Allah berfirman :
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah
menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan
isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-
laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang
dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain,
dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu
menjaga dan mengawasi kamu.” (Q.S. An-Nisaa, 4 : 1)
Islam memandang bahwa antara sesama Muslim adalah bersaudara,
bahkan ikatan aqidah jauh lebih kuat daripada ikatan nasab. Seperti Firman
Allah berikut :
“...orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu
damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan
takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (Q.S. Al-
Hujuraat, 49 : 10)
Makalah Aqidah Akhlak 19
2.3 Fungsi Aqidah
Sesuai dengan fungsi umumnya sebagai dasar agama, maka keberadaan
aqidah Islam sangat menentukan bagi seorang muslim. Berikut adalah fungsi
dan peranan aqidah yang sangat besar dalam hidup seorang muslim :
1. Aqidah Islam merupakan landasan seluruh ajaran Islam. Di atas
keyakinan dasar inilah dibangun ajaran Islam lainya, yaitu syari’ah
(hukum islam) dan akhlaq (moral Islam). Oleh karena itu, pengamalan
ajaran Islam lainya seperti shalat, puasa, haji, etika Islam (akhlak) dan
seterusnya, dapat diamalkan di atas bagunan keyakinan dasar tersebut.
Tanpa keyakinan dasar, pengamalan ajaran agama tidak akan memiliki
makna apa-apa.
2. Akidah Islam berfungsi membentuk kesalehan seseorang di dunia,
sebagai modal awal mencapai kebahagiaan di akhirat. Hal ini secara
fungsional terwujud dengan adanya keyakinan terhadap kehidupan kelak
di hari kemudian dan setiap orang mempertanggungjawabkan perbuatanya
di dunia.
3. Akidah Islam berfungsi menyelamatkan seseorang dari keyakinan-
keyakinan yang menyimpang, seperti bid’ah, khurafat, dan
penyelewengan-penyelewengan lainya.
4. Akidah islam berfungsi untuk menetapkan seseorang sebagai muslim atau
non muslim.
Hubungan Aqidah dengan semua ibadah seperti yang telah disebutkan dalam
fungsi aqidah di atas adalah, semua ibadah yang kita lakukan tidak akan ada
gunanya jika tidak dilandasi dengan aqidah yang kuat dan kokoh. Ibarat
sebuah bangunan, tidak ada gunanya kita membangun bangunan yang megah
jika pondasi yang kita bangun tidak kokoh, pastinya bangunan itu akan roboh.
Makalah Aqidah Akhlak 20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sumber aqidah islam adalah Al-Qur’an dan As Sunnah artinya informasi apa
saja yang wajib diyakini hanya diperoleh melalui Al-Qur’an dan As Sunnah.
Al-Qur’an memberikan penjelasan kepada manusia tentang segala sesuatu.
Sedangkan akal fikiran bukanlah merupakan sumber aqidah, dia hanya
berfungsi untuk memahami nash-nash (teks) yang terdapat dalam kedua
sumber tersebut dan mencoba membuktikan secara ilmiah kebenaran yang
disampaikan oleh Al-Qur’an dan As Sunnah (jika diperlukan). Itupun harus
didasari oleh semua kesadaran bahwa kemampuan akal manusia sangat
terbatas.
Dalam ajaran Islam, aqidah memiliki kedudukan yang sangat penting. Ibarat
suatu bangunan, aqidah adalah pondasinya, sedangkan ajaran Islam yang lain,
seperti ibadah dan akhlaq, adalah sesuatu yang dibangun di atasnya. Rumah
yang dibangun tanpa pondasi adalah suatu bangunan yang sangat rapuh.
Tidak usah ada gempa bumi atau badai, bahkan untuk sekedar menahan atau
menanggung beban atap saja, bangunan tersebut akan runtuh dan hancur
berantakan.
Hubungan Aqidah dengan semua ibadah yang kita lakukan tidak akan ada
gunanya jika tidak dilandasi dengan aqidah yang kuat dan kokoh. Ibarat
sebuah bangunan, tidak ada gunanya kita membangun bangunan yang megah
jika pondasi yang kita bangun tidak kokoh, pastinya bangunan itu akan roboh.
Makalah Aqidah Akhlak 21
DAFTAR PUSTAKA
Azyumardi, Azra ddk. 2002. Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi
Umum. Depak.
http://a2hk.blogspot.com/2013/05/sumber-aqidah-islam.html
http://iqbalinformatikaumi.blogspot.com/2012/12/tingkatan-iman-dan-aqidah.html
http://nayawati.blogspot.com/2009/11/1-pengertian-dan-fungsi-aqidah-
hubungan.html
http://gunturgunawan81.blogspot.com/2013/10/pengertian-dan-kedudukan-
aqidah-dalam.html
http://ertikahuda.weebly.com/4/post/2012/5/kedudukan-aqidah-dalam-islam.html

Contenu connexe

Tendances

Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’anKedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’anRobet Saputra
 
Urgensi dan Kedudukan Islam
Urgensi dan Kedudukan IslamUrgensi dan Kedudukan Islam
Urgensi dan Kedudukan IslamMuhammadYuliadi1
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatIrma Puji Lestari
 
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaPembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaHolong Marina Ops
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaBuyung Iskandar
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuPutriAgilya
 
hadits hadits tentang manajemen sumber daya manusia (sdm)
hadits hadits tentang manajemen sumber daya manusia (sdm)hadits hadits tentang manajemen sumber daya manusia (sdm)
hadits hadits tentang manajemen sumber daya manusia (sdm)taqiudinzarkasi
 
Studi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisStudi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisatjehh
 
ruang lingkup ajaran agama Islam
ruang lingkup ajaran agama Islamruang lingkup ajaran agama Islam
ruang lingkup ajaran agama IslamTeguh Prasetyo
 
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013Surya Surya
 
Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern
Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan ModernImplementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern
Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan ModernSastra Diharlan
 
Pengertian Ibadah Maliyah dan 9 Contohnya
Pengertian Ibadah Maliyah dan 9 ContohnyaPengertian Ibadah Maliyah dan 9 Contohnya
Pengertian Ibadah Maliyah dan 9 ContohnyaHabibullah Al Faruq
 
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnyaHadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnyaRiana Arum
 

Tendances (20)

Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’anKedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
 
Urgensi dan Kedudukan Islam
Urgensi dan Kedudukan IslamUrgensi dan Kedudukan Islam
Urgensi dan Kedudukan Islam
 
Ppt aqidah islam
Ppt aqidah islamPpt aqidah islam
Ppt aqidah islam
 
Hubungan iman, islam, dan ihsan
Hubungan iman, islam, dan ihsanHubungan iman, islam, dan ihsan
Hubungan iman, islam, dan ihsan
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
 
Metode studi islam
Metode studi islamMetode studi islam
Metode studi islam
 
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaPembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agama
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 
Tugas makalah agama
Tugas makalah agamaTugas makalah agama
Tugas makalah agama
 
hadits hadits tentang manajemen sumber daya manusia (sdm)
hadits hadits tentang manajemen sumber daya manusia (sdm)hadits hadits tentang manajemen sumber daya manusia (sdm)
hadits hadits tentang manajemen sumber daya manusia (sdm)
 
Studi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisStudi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historis
 
ruang lingkup ajaran agama Islam
ruang lingkup ajaran agama Islamruang lingkup ajaran agama Islam
ruang lingkup ajaran agama Islam
 
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
 
Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern
Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan ModernImplementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern
Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern
 
Pengertian Ibadah Maliyah dan 9 Contohnya
Pengertian Ibadah Maliyah dan 9 ContohnyaPengertian Ibadah Maliyah dan 9 Contohnya
Pengertian Ibadah Maliyah dan 9 Contohnya
 
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
 
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnyaHadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
 
Materi Dakwah
Materi DakwahMateri Dakwah
Materi Dakwah
 

Similaire à Makalah Aqidah Akhlak

MEMAHAMI DASAR DAN TUJUAN AKIDAH ISLAM
MEMAHAMI DASAR DAN TUJUAN AKIDAH ISLAMMEMAHAMI DASAR DAN TUJUAN AKIDAH ISLAM
MEMAHAMI DASAR DAN TUJUAN AKIDAH ISLAMMANSORI
 
Materi Keagungan Al-Qur'an kelompok 2
Materi Keagungan Al-Qur'an kelompok 2Materi Keagungan Al-Qur'an kelompok 2
Materi Keagungan Al-Qur'an kelompok 2fitridheasari
 
Rpp 1 akidah islam
Rpp 1 akidah islamRpp 1 akidah islam
Rpp 1 akidah islamopik13
 
Sunber vajaran agama_islam
Sunber vajaran agama_islamSunber vajaran agama_islam
Sunber vajaran agama_islamLintoe1
 
pptaqidahislam-150517090646-lva1-app6891.pdf
pptaqidahislam-150517090646-lva1-app6891.pdfpptaqidahislam-150517090646-lva1-app6891.pdf
pptaqidahislam-150517090646-lva1-app6891.pdfherlinguru
 
KONSEP ASAS ISLAM.pptx
KONSEP ASAS ISLAM.pptxKONSEP ASAS ISLAM.pptx
KONSEP ASAS ISLAM.pptxNurRaimiLiyana
 
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester GenapMakalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester GenapLianita Dian
 
Materi keimanan dan ketaqwaan kelompok 2
Materi keimanan dan ketaqwaan kelompok 2Materi keimanan dan ketaqwaan kelompok 2
Materi keimanan dan ketaqwaan kelompok 2fitridheasari
 
slide Akidah ahli sunnah wal jamaah.pptx
slide Akidah ahli sunnah wal jamaah.pptxslide Akidah ahli sunnah wal jamaah.pptx
slide Akidah ahli sunnah wal jamaah.pptxmohamad340049
 
Sejarah Turunnya Al-Qur’an.pdf
Sejarah Turunnya Al-Qur’an.pdfSejarah Turunnya Al-Qur’an.pdf
Sejarah Turunnya Al-Qur’an.pdfZukét Printing
 
MAKALAH AL-QUR'AN.docx
MAKALAH AL-QUR'AN.docxMAKALAH AL-QUR'AN.docx
MAKALAH AL-QUR'AN.docxNadila Utami
 

Similaire à Makalah Aqidah Akhlak (20)

MEMAHAMI DASAR DAN TUJUAN AKIDAH ISLAM
MEMAHAMI DASAR DAN TUJUAN AKIDAH ISLAMMEMAHAMI DASAR DAN TUJUAN AKIDAH ISLAM
MEMAHAMI DASAR DAN TUJUAN AKIDAH ISLAM
 
Materi Keagungan Al-Qur'an kelompok 2
Materi Keagungan Al-Qur'an kelompok 2Materi Keagungan Al-Qur'an kelompok 2
Materi Keagungan Al-Qur'an kelompok 2
 
Rpp 1 akidah islam
Rpp 1 akidah islamRpp 1 akidah islam
Rpp 1 akidah islam
 
Sunber vajaran agama_islam
Sunber vajaran agama_islamSunber vajaran agama_islam
Sunber vajaran agama_islam
 
pptaqidahislam-150517090646-lva1-app6891.pdf
pptaqidahislam-150517090646-lva1-app6891.pdfpptaqidahislam-150517090646-lva1-app6891.pdf
pptaqidahislam-150517090646-lva1-app6891.pdf
 
Iman kepada kitab
Iman kepada kitabIman kepada kitab
Iman kepada kitab
 
KONSEP ASAS ISLAM.pptx
KONSEP ASAS ISLAM.pptxKONSEP ASAS ISLAM.pptx
KONSEP ASAS ISLAM.pptx
 
Tugas tik(makalah)
Tugas tik(makalah)Tugas tik(makalah)
Tugas tik(makalah)
 
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester GenapMakalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
Makalah Agama Islam Kelas X. Semester Genap
 
Materi keimanan dan ketaqwaan kelompok 2
Materi keimanan dan ketaqwaan kelompok 2Materi keimanan dan ketaqwaan kelompok 2
Materi keimanan dan ketaqwaan kelompok 2
 
slide Akidah ahli sunnah wal jamaah.pptx
slide Akidah ahli sunnah wal jamaah.pptxslide Akidah ahli sunnah wal jamaah.pptx
slide Akidah ahli sunnah wal jamaah.pptx
 
Mafudhat.docx
Mafudhat.docxMafudhat.docx
Mafudhat.docx
 
Mafudhat.pdf
Mafudhat.pdfMafudhat.pdf
Mafudhat.pdf
 
Makalah pai ferry
Makalah pai ferryMakalah pai ferry
Makalah pai ferry
 
Sejarah Turunnya Al-Qur’an.pdf
Sejarah Turunnya Al-Qur’an.pdfSejarah Turunnya Al-Qur’an.pdf
Sejarah Turunnya Al-Qur’an.pdf
 
pendidikan islam
pendidikan islampendidikan islam
pendidikan islam
 
MAKALAH AL-QUR'AN.docx
MAKALAH AL-QUR'AN.docxMAKALAH AL-QUR'AN.docx
MAKALAH AL-QUR'AN.docx
 
Studi Islam
Studi IslamStudi Islam
Studi Islam
 
pert-1.ppt
pert-1.pptpert-1.ppt
pert-1.ppt
 
Ciri orang yang bertakwa
Ciri orang yang bertakwaCiri orang yang bertakwa
Ciri orang yang bertakwa
 

Plus de Arvina Frida Karela

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN- PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ...
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN- PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ...LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN- PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ...
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN- PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ...Arvina Frida Karela
 
Seminar proposal (Studi Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Matematika pada ...
Seminar proposal (Studi Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Matematika pada ...Seminar proposal (Studi Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Matematika pada ...
Seminar proposal (Studi Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Matematika pada ...Arvina Frida Karela
 
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Arvina Frida Karela
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Arvina Frida Karela
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Arvina Frida Karela
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Arvina Frida Karela
 
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)Arvina Frida Karela
 
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...Arvina Frida Karela
 
Modulus Elastisitas dan Regangan
Modulus Elastisitas dan Regangan Modulus Elastisitas dan Regangan
Modulus Elastisitas dan Regangan Arvina Frida Karela
 

Plus de Arvina Frida Karela (20)

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN- PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ...
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN- PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ...LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN- PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ...
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN- PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN ...
 
Modul Kalkulus Lanjut
Modul Kalkulus LanjutModul Kalkulus Lanjut
Modul Kalkulus Lanjut
 
Seminar proposal (Studi Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Matematika pada ...
Seminar proposal (Studi Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Matematika pada ...Seminar proposal (Studi Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Matematika pada ...
Seminar proposal (Studi Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Matematika pada ...
 
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
 
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
 
Keterampilan Bertanya
Keterampilan BertanyaKeterampilan Bertanya
Keterampilan Bertanya
 
Presentasi Aqidah Akhlak
Presentasi Aqidah AkhlakPresentasi Aqidah Akhlak
Presentasi Aqidah Akhlak
 
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
 
Karya tulis arvina
Karya tulis arvinaKarya tulis arvina
Karya tulis arvina
 
Kliping seni budaya
Kliping seni budayaKliping seni budaya
Kliping seni budaya
 
Kliping Kesenian
Kliping KesenianKliping Kesenian
Kliping Kesenian
 
Modulus Elastisitas dan Regangan
Modulus Elastisitas dan Regangan Modulus Elastisitas dan Regangan
Modulus Elastisitas dan Regangan
 
Sistem Respirasi Pada Manusia
Sistem Respirasi Pada Manusia Sistem Respirasi Pada Manusia
Sistem Respirasi Pada Manusia
 
Tata Cara Perawatan Jenazah
Tata Cara Perawatan JenazahTata Cara Perawatan Jenazah
Tata Cara Perawatan Jenazah
 
Ayah (Puisi)
Ayah (Puisi)Ayah (Puisi)
Ayah (Puisi)
 
Presentasi Kewirausahaan
Presentasi KewirausahaanPresentasi Kewirausahaan
Presentasi Kewirausahaan
 
Deret Matematika
Deret MatematikaDeret Matematika
Deret Matematika
 

Makalah Aqidah Akhlak

  • 1. Makalah Aqidah Akhlak 1 TUGAS MAKALAH AQIDAH AKHLAK SEMESTER VI Kelompok 1 Ririn Apriyanti (12030072) Windy Meilani Putri (12030087) Arvina Frida Karela (12030090) SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG TAHUN AJARAN 2015
  • 2. Makalah Aqidah Akhlak 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, yang Maha menentukan setiap detail takdir sekaligus menetapkan segala hikmah disebaliknya. Semata-mata demi kebaikan dan keadilan pada hamba-hamba-Nya. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada manusia terbaik sepanjang sejarah manusia, sang khatamul anbiya’, Muhammad Al-Musthafa, beserta keluarga, sahabat dan seluruh umat yang senantiasa istiqamah menapaki risalahnya yang paripurna, hingga akhir zaman. Bersyukurlah, sepahit apapun kondisi kami, masih selalu diberikan kesempatan dan kesehatan untuk mengerjakan dan menyelesaikan penulisan tugas makalah ini. Dapat kami selesaikan makalah ini tentunya tidak lepas dari dukungan berbagi pihak terutama Dosen pembimbing mata kuliah Aqidah Akhlak, oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingannya. Akhirnya, besar harapan kami agar makalah ini dapat bermanfaat memberikan informasi, gambaran, dan dapat berguna bagi pembelajaran di dunia. Amin ya rabbal alamin. Pringsewu, 1 Maret 2015 Kelompok 1
  • 3. Makalah Aqidah Akhlak 3 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 2 1.3 Metode Pengumpulan Data ....................................................... 2 1.4 Tujuan ....................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sumber Aqidah ......................................................................... 3 2.2 Tingkatan Aqidah ...................................................................... 10 2.3 Kedudukan dan Urgensi Aqidah ............................................... 11 2.4 Fungsi Aqidah............................................................................ 16 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ................................................................................ 17 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 18
  • 4. Makalah Aqidah Akhlak 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai seorang yang beragama Islam wajiblah memiliki aqidah yang kuat. Untuk memiliki aqidah yang kuat sebagai seorang muslim maka yang harus dilakukan adalah mempelajari lebih dalam tentang aqidah akhlak. Pengertian Aqidah itu sendiri secara etimologi berasal dari kata ‘aqada- ya’qidu-‘aqdan yang berarti simpul, ikatan, dan perjanjian yang kokoh dan kuat. Setelah terbentuk menjadi ‘aqidatan (aqidah) berarti kepercayaan atau keyakinan. Kaitan antara aqdan dan aqidatan adalah bahwa keyakinan itu tersimpul dan tertambat dengan kokoh dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian. Makna aqidah secara etimologi ini akan lebih jelas apabila dikaitkan dengan pengertian terminologinya, seperti yang diungkapkan Hasan Al-Banna dalam Majmu’Ar-Rasaail : “aqaid (bentuk jamak dari ‘aqidah) adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak tercampur sedikitpun dengan keragu-raguan. ” (dalam Azra Azyumardi dkk, 2002 : 115) Dari pengertian aqidah di atas belumlah cukup untuk menjadikan aqidah kita kuat sebagai seorang muslim. Maka disini penulis akan menyajikan makalah yang membahas seputar aqidah yaitu mengenai sumber-sumber aqidah, tingkatan aqidah, fungsi aqidah, serta kedudukan dan urgensi aqidah. Harapannya makalah ini dapat menambah pengetahuan dan dapat memperkuat aqidah kita semua sebagai seorang hamba Allah.
  • 5. Makalah Aqidah Akhlak 5 1.2 Rumusan Masalah Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah “Aqidah Akhlak”. Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindri meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini permasalahnya dibatasi pada : 1) Sumber Aqidah Islam 2) Tingkatan Aqidah Islam 3) Kedudukan dan urgensi Aqidah Islam 4) Fungsi Aqidah Islam 1.3 Metode Pengumpulan Data Dalam penyusunan makalah ini penulis menggunakan media internet dan studi kepustakaan, dimana penulis browsing pada media internet dan mencari sumber dari berbagai buku di perpustakaan. 1.4 Tujuan Pada dasarnya tujuan dari pembuatan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan khusus dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi kewajiban kami sebagai mahasiswa yang harus menyelesaikan salah satu tugas dari dosen pembimbing kami dalam mata kuliah Aqidah Akhlak. Adapun tujuan umum penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang Aqidah Akhlak dalam Islam sehingga dapat mengaplikasikan pada kehidupan sehari-hari, selain itu juga kami tujukan untuk semua yang membutuhkan informasi atau pengetahuan yang kami angkat dalam tema makalah ini.
  • 6. Makalah Aqidah Akhlak 6 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sumber Aqidah Sumber-sumber Aqidah Islam adalah sebagai berikut : 1. Al-Qur’an Al-Qurán adalah perkataan Allah yang hakiki, diturunkan kepada Rasulullah dengan proses wahyu, membacanya termasuk ibadah, disampaikan kepada kita dengan jalan mutawaatir (jumlah orang yang banyak dan tidak mungkin bersepakat untuk berbohong), dan terjaga dari penyimpangan, perubahan, penambahan dan pengurangan. Dalam hal ini Allah Iberfirman : Artimya : “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya.” (Q.S. Al-Hijr, 15 : 9) Al-Qur’an adalah firman Allah yang diwahyukan kepada Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam melalui perantara Jibril. Di dalamnya, Allah telah menjelaskan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh hamba-Nya sebagai bekal kehidupan di dunia maupun di akhirat. Ia merupakan petunjuk bagi orang-orang yang diberi petunjuk, pedoman hidup bagi orang yang beriman, dan obat bagi jiwa-jiwa yang terluka. Keagungan lainnya adalah tidak akan pernah ditemui kekurangan dan celaan di dalam Al-Qur’an, sebagaimana dalam firman-Nya :
  • 7. Makalah Aqidah Akhlak 7 Artinya : “Telah sempurnalah kalimat Rabbmu (Al-Qur’an) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah-rubah kalimat-Nya dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. Al An’am, 6 : 115) Al Imam Asy Syatibi mengatakan bahwa sesungguhnya Allah telah menurunkan syariat ini kepada Rasul-Nya yang di dalamnya terdapat penjelasan atas segala sesuatu yang dibutuhkan manusia tentang kewajiban dan peribadatan yang dipikulkan di atas pundaknya, termasuk di dalamnya perkara akidah. Allah menurunkan Al-Qur’an sebagai sumber hukum akidah karena Dia tahu kebutuhan manusia sebagai seorang hamba yang diciptakan untuk beribadah kepada-Nya. Bahkan jika dicermati, akan ditemui banyak ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang akidah, baik secara tersurat maupun secara tersirat. Oleh karena itu, menjadi hal yang wajib jika kita mengetahui dan memahami akidah yang bersumber dari Al-Qur’an karena kitab mulia ini merupakan penjelasan langsung dari Rabb manusia, yang haq dan tidak pernah sirna ditelan masa. 2. As Sunnah Seperti halnya Al Qur’an, As Sunnah adalah satu jenis wahyu yang datang dari Allah subhanahu wata’ala walaupun lafadznya bukan dari Allah tetapi maknanya datang dari-Nya. Hal ini dapat diketahui dari firman Allah : Artinya :
  • 8. Makalah Aqidah Akhlak 8 “Dan dia (Muhammad) tidak berkata berdasarkan hawa nafsu, ia tidak lain kecuali wahyu yang diwahyukan.” (Q.S. An Najm, 53: 3-4) Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam juga bersabda : “Tulislah, Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak keluar darinya kecuali kebenaran sambil menunjuk ke lidahnya.” (Riwayat Abu Dawud) Yang menjadi persoalan kemudian adalah kebingungan yang terjadi di tengah umat karena begitu banyaknya hadits lemah yang dianggap kuat dan sebaliknya, hadits yang shohih terkadang diabaikan, bahkan tidak jarang beberapa kata “mutiara” yang bukan berasal dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam dinisbatkan kepada beliau. Hal ini tidak lepas dari usaha penyimpangan yang dilakukan oleh musuh-musuh Allah untuk mendapatkan keuntungan yang sedikit. Kekuatan As Sunnah dalam menetapkan syariat, termasuk perkara akidah ditegaskan dalam banyak ayat Al-Qur’an, diantaranya firman Allah yang artinya : “Dan apa yang diberikan Rasul kepada kalian maka terimalah dan apa yang ia larang maka tinggalkanlah.” (Q.S. Al Hasyr, 15 : 7) Dan firman-Nya yang artinya : “Wahai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul.” (Q.S. An Nisaa, 4 : 59) Firman Allah tersebut menunjukkan bahwa tidak ada pilihan lain bagi seorang muslim untuk tidak menaati Al-Quran dan As Sunnah. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa sumber aqidah islam adalah Al-Qur’an dan As Sunnah artinya informasi apa saja yang wajib diyakini hanya diperoleh melalui Al-Qur’an dan As Sunnah. Al-Qur’an
  • 9. Makalah Aqidah Akhlak 9 memberikan penjelasan kepada manusia tentang segala sesuatu. Berikut Firman Allah : ِ‫ل‬ْ‫م‬ُ‫س‬ ‫ل‬ِ‫م‬‫ل‬ِ َُُْ َْْ‫ى‬‫م‬ْ‫س‬ َ‫ح‬ُ‫ِم‬‫ة‬ َِ‫ى‬ُ ًِ ِ‫ش‬ِ‫ي‬ُ‫ء‬ ِ ًِ ِ ُ ‫ى‬ِ ًِ ‫م‬ْ‫ي‬ْ‫ا‬ُ‫ل‬‫ى‬‫ي‬ُ‫ا‬ْ‫س‬‫ِل‬َُ‫س‬َ‫ِل‬‫م‬ ًِ ِ‫ُو‬ ِ‫ا‬ِ‫ل‬ َِ‫ل‬ . . . Artinya : “...Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang- orang yang berserah diri.” (Q.S. Al- Nahl, 16 : 89) Sedangkan akal fikiran bukanlah merupakan sumber aqidah, dia hanya berfungsi untuk memahami nash-nash (teks) yang terdapat dalam kedua sumber tersebut dan mencoba membuktikan secara ilmiah kebenaran yang disampaikan oleh Al-Qur’an dan As Sunnah (jika diperlukan). Itupun harus didasari oleh semua kesadaran bahwa kemampuan akal manusia sangat terbatas. Akal tidak akan mampu menjangkau masalah-masalah ghaib, bahkan tidak akan mampu menjangkau sesuatu yang tidak terikat dengan ruang dan waktu. Salah satu contohnya adalah akal mungkin tidak bisa menerima surga dan neraka karena tidak bisa diketahui melalui indera. Akan tetapi melalui penjelasan yang berasal dari Al-Qur’an dan As Sunnah maka akan dapat diketahui bahwasanya setiap manusia harus meyakininya. Oleh sebab itu akal tidak boleh dipaksa memahami hal-hal ghaib dan menjawab pertanyaan segala sesuatu tentang hal-hal ghaib. Akal hanya perlu membuktikan jujurkah atau bisakah kejujuran si pembawa berita tentang hal-hal ghaib tersebut dibuktikan secara ilmiah oleh akal fikiran. Manfaat dari meyakini Al-Qur’an dan As Sunnah adalah : 1. Shiraathal Mustaqiim (jalan yang lurus) adalah bagi pengikut wahyu Allah seperti yang difirmankan-Nya :
  • 10. Makalah Aqidah Akhlak 10 Artinya : “Maka berpegang teguhlah kepada yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang lurus.” (Q.S. Az-Zukhruf, 43 : 43) Imam Ibnu Katsir berkata pada tahsir ayat ini: “Yaitu, peganglah Al- Qur’an yang diturunkan ke dalam hatimu, karena sesungguhnya ia adalah al-haq, dan apa yang ditunjukkan olehnya adalah al-haq, yang membawa kepada jalan Allah yang lurus, yang menhantarkan menuju surga-surga penuh kenikmatan dan kebaikan yang kekal abadi.” Oleh karena kitab Allah adalah kebenaran, maka dengannya Allah mengeluarkan manusia dari berbagai macam kegelapan menuju cahaya. Kegelapan kekafiran, bid’ah, maksiat, kebodohan, dan kelalaian, menuju cahaya iman, sunnah, ketaatan, ilmu, dan dzikir. Seperti Firman Allah yang artinya : “Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan. Dengan Kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (Q.S. Al- Maidah, 5: 15-16) 2. Mengikuti wahyu Allah cukup bagi orang-orang yang beriman, seperti pada Firman Allah berikut : ِ‫ُو‬ ِ‫ا‬ِ‫ل‬ َِ‫ِل‬‫ل‬ْ‫م‬ُ‫س‬ ‫ل‬ِ‫م‬‫ل‬ِ َُُْ َْْ‫ى‬‫م‬ْ‫س‬ َ‫ح‬ُ‫ِم‬‫ة‬ َِ‫ى‬ُ ًِ ِ‫ش‬ِ‫ي‬ُ‫ء‬ ِ ًِ ِ ُ ‫ى‬ِ ًِ ‫م‬ْ‫ي‬ْ‫ا‬ُ‫ل‬‫ى‬‫ي‬ُ‫ا‬ْ‫س‬ ‫ِل‬َُ‫س‬َ‫ِل‬‫م‬ ًِ . . .
  • 11. Makalah Aqidah Akhlak 11 Artinya : “...Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang- orang yang berserah diri.” (Q.S. Al- Nahl, 16 : 89) Imam Ibnu katsir berkata pada tafsir ayat ini: “Sesungguhnya al-Qur’an memuat segala ilmu yang bermanfaat, memuat berita yang telah terjadi dan ilmu yang akan terjadi, dan memuat segala yang halal dan yang haram, dan segala yang dibutuhkan oleh menusia di dalam urusan dunia mereka, agama, kehidupan, dan akhirat. Dan petunjuk terhadap hati, serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” Karena petunjuk Al-Qur’an dan As-Sunnah telah lengkap, agama ini telah sempurna, maka merupakan perkara wajar, bahkan wajib untuk mencukupkan diri denagn agama ini, tanpa mengikuti selainnya. Berikut dalil- dalil yang berisikan tentang larangan mengikuti selain wahyu Allah SWT : 1. Al-Qurán Surat Al-A’Raf ayat 3 Artinya : “Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya).” (Q.S. Al-A’raf, 7 : 3) Imam Ibnu Katsir berkata pada tafsir ayat ini: “(Ikutilah apa yang diturunkan kepada Rabbmu) yaitu: ikutilah peninggalan-peninggalan nabi yang ummi, yang datang kepada kamu membawa kitab (Al-Qur’an) yang telah diturunkan kepada kamu dari Penguasa dan Pemilik segala sesuatu. (Dan janganlah kamu
  • 12. Makalah Aqidah Akhlak 12 mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya) yaitu janganlah kamu keluar dari apa yang dibawa oleh rasul kepada kamu menuju selain-Nya, sehingga kamu menyimpang dari hukum Allah menuju hukum selain-Nya.” Setelah kita mengetahui keterangan di atas, maka kita dapatkan banyak di antara umat Islam yang terjerumus ke dalam bid’ah atau terpengaruh pemikiran bid’ah, berpedoman terhadap hal-hal yang tidak dibenarkan oleh agama. Sebagian mereka menjadikan akal dan logika sebagai sumber aqidah dan hukum. Mereka menempatkan akal manusia yang terbatas di atas wahyu Allah, sehingga mereka meninggalkan wahyu dengan alasan logika dan akal. Padahal, wahyu adalah kebenaran mutlak sedangkan akal manusia terbatas. 2. Al-Qur’an Surat Fushshilat Ayat 42 Artinya : “Kebatilan tidak datang kepadanya (Al-Qur’an) baik dari depan maupun dari belakang. (Al-Qur’an) diturunkan dari (Rabb) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.” (Q.S. Fushshilat, 41 : 42) Dengan tegas Allah menyetakan bahwa kitab-Nya tidak didatangi oleh kebatilan, baik disaat diturunkannya, atau sesudahnya. Kebathilan maknanya adalah kedustaan atau kesia-siaan. Kemudian akal siapa yang dipakai ukuran untuk menolak wahyu? Jika akal orang kafir, seperti Iblis, Fir’aun, Abu Lahab, atau Abu jahal, maka wajar mereka menolak wahyu, karena memang mereka orang-orang kafir. Namun, jika yang dipakai adalah akal Abu Bakar, Umar bin Khoththob, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, pastilah akal mereka ini menerima wahyu, meyakininya dengan tanpa keraguan.
  • 13. Makalah Aqidah Akhlak 13 Sebagian mereka menjadikan perkataan imam-imam (tokoh-tokoh) yang dianggap maksum sebagai sumber aqidah. Padahal tidak ada yang maksum dikalangan umat ini setelah Nabi Muhammad. Sehingga, perkataan siapapun selain Rasulullah dapat diterima atau ditolak, dilihat dari kebenaran. Ibnu Abbas berkata: “Tidak ada seorangpun kecuali perkataannya diambil atau ditolak, selain nabi.” (H.R. Thabrani, di dalam Mu’jamul kabir, no. 11941). Sebagian mereka menjadikan perasaan, mimpi, hikayat, dan kasyf (menyingkap perkara ghaib) sebagai sumber aqidah. Padahal semua perkara ini tidak ada jaminan kebenarannya, sehingga tidak boleh dijadikan sebagai sumber aqidah. Dan Sebagian mereka menjadikan hadits-hadits lemah dan palsu sebagai sumber agama. Maka sesungguhnya, sikap mereka itu telah menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya. 2.2 Tingkatan Aqidah Akidah islam mempunyi 3 tingkatan yaitu : 1. Tingkatan orang yang menerima aqidah sebagai ajaran dan mempercayainya sebagai tradisi yang berlaku. Orang yang berakidah seperti ini kadangkala ragu terhadap apa yg telah dipercayainya bilaman ia menghadapai kesamaran-kesamaran. 2. Tingkatan orang yang menerimanya lewat pemikiran dan penalaran, sehingga imanya semakin bertambah dan keyakinannya semakin kuat. Orang yang berakidah pada tingkatan ini tidak mudah terguncang oleh syubhat-syubhat (kesamaran-kesamaram), sebab ia mampu menepis atau menolaknya. 3. Tingkatan orang yang mengekalkan penalaran dan pemikirannya dan senantiasa memohon pertolongan kepada Allah untuk menaati-Nya. Pada tingkatan ini seseorang dapat melihat dengan kesadaran batinnya kepada sesuatu yang dapat menyempurnakan keimanan dan keyakinannya.
  • 14. Makalah Aqidah Akhlak 14 2.3 Kedudukan dan Urgensi Aqidah 2.3.1 Kedudukan Aqidah dalam Islam Dalam ajaran Islam, aqidah memiliki kedudukan yang sangat penting. Ibarat suatu bangunan, aqidah adalah pondasinya, sedangkan ajaran Islam yang lain, seperti ibadah dan akhlaq, adalah sesuatu yang dibangun di atasnya. Rumah yang dibangun tanpa pondasi adalah suatu bangunan yang sangat rapuh. Tidak usah ada gempa bumi atau badai, bahkan untuk sekedar menahan atau menanggung beban atap saja, bangunan tersebut akan runtuh dan hancur berantakan. Maka, aqidah yang benar merupakan landasan (asas) bagi tegak agama (din) dan diterimanya suatu amal. Allah SWT berfirman : ِْْ ِ َِْ‫ن‬‫ل‬َِْ‫ر‬ِْ ‫اى‬ ْ ُ ‫ى‬‫آ‬َِ ًِ ‫ل‬ِِّْ‫س‬‫ل‬َِ ِ‫ي‬ِ‫ي‬ِ‫ل‬ َُِ‫ي‬ُ‫ر‬ِ ُ‫ا‬َِ ِِْْْ ِ ِ‫ح‬‫ي‬ِ‫ش‬ْ‫س‬ ‫ُك‬‫ى‬‫ب‬ ُ ِ‫آ‬ ِ‫لد‬ِِ َُِ‫ي‬َِ‫ِك‬َِ‫ء‬َِ ِْ. Artinya: “Maka barangsiapa mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya (di akhirat), maka hendaklah ia beramal shalih dan tidak menyekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (Q.S. Al-Kahfi, 18 : 110) Allah SWT juga berfirman : Artinya: “Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi sebelummu, bahwa jika engkau betul-betul melakukan kesyirikan, maka sungguh amalmu akan hancur, dan kamu benar-benar akan termasuk orang- orang yang merugi.” (Q.S. az-Zumar, 39 : 65)
  • 15. Makalah Aqidah Akhlak 15 Mengingat pentingnya kedudukan aqidah di atas, maka para Nabi dan Rasul mendahulukan dakwah dan pengajaran Islam dari aspek aqidah, sebelum aspek yang lainnya. Rasulullah saw berdakwah dan mengajarkan Islam pertama kali di kota Makkah dengan menanamkan nilai-nilai aqidah atau keimanan, dalam rentang waktu yang cukup panjang, yaitu selama kurang lebih tiga belas tahun. Dalam rentang waktu tersebut, kaum muslimin yang merupakan minoritas di Makkah mendapatkan ujian keimanan yang sangat berat. Ujian berat itu kemudian terbukti menjadikan keimanan mereka sangat kuat, sehingga menjadi basis atau landasan yang kokoh bagi perjalanan perjuangan Islam selanjutnya. Sedangkan pengajaran dan penegakan hukum- hukum syariat dilakukan di Madinah, dalam rentang waktu yang lebih singkat, yaitu kurang lebih selama sepuluh tahun. Hal ini menjadi pelajaran bagi kita mengenai betapa penting dan teramat pokoknya aqidah atau keimanan dalam ajaran Islam. 2.3.2 Urgensi Aqidah Islam 1. Membebaskan manusia dari penghambaan kepada selain Allah Seseorang yang beraqidah Islam hanya menyembah dan tunduk kepada Allah, menjauhi segala bentuk ketundukan dan penghambaan kepada selain Alla, karena yang berhak disembah dan diberi ketundukan mutlak hanyalah Allah Swt. Seseorang yang beraqidah Islam meyakini bahwa Yang Mahakuasa hanyalah Allah Swt, Yang Berkuasa untuk mendatangkan kebaikan dan yang berkuasa untuk menghilangkan keburukan. Allah berfirman: “Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan dia sendiri. dan jika dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.” (Q.S. Al-An’am, 6 : 17)
  • 16. Makalah Aqidah Akhlak 16 Oleh karena itu Rasulullah menyuruh kita untuk hanya memohon pertolongan kepada Allah saja sebagaimana sabda beliau : “…dan jika kamu minta pertolongan maka mintalah pertolongan kepada Allah SWT.” (HR Tirmidzi) Dengan demikian maka seorang muslim tidak tergantung dan berserah diri kepada siapapun kecuali kepada Allah Swt. sebagaimana firman Allah: “…jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: ‘Saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang Muslim (yang berserah diri kepada Allah)” (Q.S. Ali Imran, 3 : 64) 2. Membangkitkan jiwa berani dan cinta demi kebenaran Aqidah Islam akan melahirkan manusia-manusia pemberani dan cinta membela kebenaran. Karena Islam mengajarkan bahwa segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini sudah Allah tentukan dan sudah Allah takdirkan. Tidak ada kematian kecuali atas izin Allah seperti dalam firman-Nya yang artinya : “Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya…” (Q.S. Ali Imram, 3 : 145) 3. Aqidah sumber ketentraman jiwa dan keamanan manusia Aqidah Islam akan melahirkan manusia-manusia yang memiliki ketentraman jiwa dan sekaligus mendatangkan rasa aman pada manusia baik di dunia maupun di akhirat. Allah berfirman: “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (Q.S. Ar-Ra’d, 13 : 28)
  • 17. Makalah Aqidah Akhlak 17 Dan firman Allah lainnya yang artinya : “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kedzaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. Al-An’am, 6 : 82) 4. Aqidah membangun kepribadian yang seimbang Pribadi yang seimbang diawali dengan keyakinan akan keesaan Tuhannya. Berbeda dengan orang-orang yang meyakini Tuhan mereka lebih dari satu maka orang itu akan mengalami keraguan dan kebimbangan. Dan inilah yang diungkapkan oleh Nabi Yusuf yang diabadikan dalam Al-Qur’an : “Hai kedua penghuni penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa?” (Q.S. Yusuf, 12 : 39) Seluruh ajaran Islam juga mengajak kita untuk hidup secara tawazun/ seimbang. Allah berfirman: “Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Q.S. Al-Qashash, 28 : 77) 5. Aqidah sumber kehidupan yang baik untuk pribadi dan masyarakat di dunia dan di akhirat Berikut dalil yang menjelaskan tentang balasan untuk perbuatan yang baik :
  • 18. Makalah Aqidah Akhlak 18 “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. An-Nahl, 16 : 97) “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Q.S. Al-A’raaf, 7 : 96) 6. Aqidah adalah dasar persaudaraan, persamaan dan keadilan Aqidah Islam adalah asas persaudaraan, kesetaraan dan keadilan, karena Islam memandang seluruh manusia adalah keturunan Adam a.s. Berarti seluruh manusia adalah saudara. Allah berfirman : “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki- laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (Q.S. An-Nisaa, 4 : 1) Islam memandang bahwa antara sesama Muslim adalah bersaudara, bahkan ikatan aqidah jauh lebih kuat daripada ikatan nasab. Seperti Firman Allah berikut : “...orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (Q.S. Al- Hujuraat, 49 : 10)
  • 19. Makalah Aqidah Akhlak 19 2.3 Fungsi Aqidah Sesuai dengan fungsi umumnya sebagai dasar agama, maka keberadaan aqidah Islam sangat menentukan bagi seorang muslim. Berikut adalah fungsi dan peranan aqidah yang sangat besar dalam hidup seorang muslim : 1. Aqidah Islam merupakan landasan seluruh ajaran Islam. Di atas keyakinan dasar inilah dibangun ajaran Islam lainya, yaitu syari’ah (hukum islam) dan akhlaq (moral Islam). Oleh karena itu, pengamalan ajaran Islam lainya seperti shalat, puasa, haji, etika Islam (akhlak) dan seterusnya, dapat diamalkan di atas bagunan keyakinan dasar tersebut. Tanpa keyakinan dasar, pengamalan ajaran agama tidak akan memiliki makna apa-apa. 2. Akidah Islam berfungsi membentuk kesalehan seseorang di dunia, sebagai modal awal mencapai kebahagiaan di akhirat. Hal ini secara fungsional terwujud dengan adanya keyakinan terhadap kehidupan kelak di hari kemudian dan setiap orang mempertanggungjawabkan perbuatanya di dunia. 3. Akidah Islam berfungsi menyelamatkan seseorang dari keyakinan- keyakinan yang menyimpang, seperti bid’ah, khurafat, dan penyelewengan-penyelewengan lainya. 4. Akidah islam berfungsi untuk menetapkan seseorang sebagai muslim atau non muslim. Hubungan Aqidah dengan semua ibadah seperti yang telah disebutkan dalam fungsi aqidah di atas adalah, semua ibadah yang kita lakukan tidak akan ada gunanya jika tidak dilandasi dengan aqidah yang kuat dan kokoh. Ibarat sebuah bangunan, tidak ada gunanya kita membangun bangunan yang megah jika pondasi yang kita bangun tidak kokoh, pastinya bangunan itu akan roboh.
  • 20. Makalah Aqidah Akhlak 20 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Sumber aqidah islam adalah Al-Qur’an dan As Sunnah artinya informasi apa saja yang wajib diyakini hanya diperoleh melalui Al-Qur’an dan As Sunnah. Al-Qur’an memberikan penjelasan kepada manusia tentang segala sesuatu. Sedangkan akal fikiran bukanlah merupakan sumber aqidah, dia hanya berfungsi untuk memahami nash-nash (teks) yang terdapat dalam kedua sumber tersebut dan mencoba membuktikan secara ilmiah kebenaran yang disampaikan oleh Al-Qur’an dan As Sunnah (jika diperlukan). Itupun harus didasari oleh semua kesadaran bahwa kemampuan akal manusia sangat terbatas. Dalam ajaran Islam, aqidah memiliki kedudukan yang sangat penting. Ibarat suatu bangunan, aqidah adalah pondasinya, sedangkan ajaran Islam yang lain, seperti ibadah dan akhlaq, adalah sesuatu yang dibangun di atasnya. Rumah yang dibangun tanpa pondasi adalah suatu bangunan yang sangat rapuh. Tidak usah ada gempa bumi atau badai, bahkan untuk sekedar menahan atau menanggung beban atap saja, bangunan tersebut akan runtuh dan hancur berantakan. Hubungan Aqidah dengan semua ibadah yang kita lakukan tidak akan ada gunanya jika tidak dilandasi dengan aqidah yang kuat dan kokoh. Ibarat sebuah bangunan, tidak ada gunanya kita membangun bangunan yang megah jika pondasi yang kita bangun tidak kokoh, pastinya bangunan itu akan roboh.
  • 21. Makalah Aqidah Akhlak 21 DAFTAR PUSTAKA Azyumardi, Azra ddk. 2002. Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum. Depak. http://a2hk.blogspot.com/2013/05/sumber-aqidah-islam.html http://iqbalinformatikaumi.blogspot.com/2012/12/tingkatan-iman-dan-aqidah.html http://nayawati.blogspot.com/2009/11/1-pengertian-dan-fungsi-aqidah- hubungan.html http://gunturgunawan81.blogspot.com/2013/10/pengertian-dan-kedudukan- aqidah-dalam.html http://ertikahuda.weebly.com/4/post/2012/5/kedudukan-aqidah-dalam-islam.html