Penafsiran Alkitabiah adalah suatu proses spiritual dan rasional, yang mencoba untuk memahami penulis yang diilhami Tuhan di jaman dulu sedemikian hingga berita dari Tuhan itu dapat dimengerti dan diterapkan pada jaman kita sekarang ini. Proses spiritual adalah suatu proses yang sangat menentukan namun sukar untuk didefinisikan. Proses ini melibatkan sifat keterbukaan dan kepasrahan kepada Tuhan. Harus ada kelaparan (1) akan Dia, (2) untuk mengenal-Nya, dan (3) untuk melayani-Nya. Proses ini memerlukan doa, pengakuan dan kesediaan untuk merubah gaya hidup. Peranan Roh sangatlah menentukan dalam proses penafsiran ini, namun mengapa banyak Kristen yang sungguh-sungguh dan hidup kudus memahami Alkitab secara berbeda adalah suatu misteri. Proses rasional lebih mudah untuk dijelaskan. Kita harus bersikap konsisten adil terhadap suatu naskah, dan tidak boleh dipengaruhi oleh pandangan-pandangan yang bersifat denominasional ataupun kepribadian. Kita semua secara historis telah dipengaruhi oleh suatu pandangan tertentu. Tak satupun dari kita yang bisa menjadi penafsir yang benar-benar netral dan obyektif. Komentari ini menawarkan suatu proses rasional yang teliti, yang disusun berdasarkan tiga prinsip penafsiran untuk membantu kita mengatasi pandangan-pandangan pribadi kita.
Paskah adalah hari raya Kristen yang paling penting, karena tanpa kematian dan kebangkitan Kristus, sia-sialah iman kita. Ayo, para guru sekolah minggu, guru Kristen, orang tua, pelayan Tuhan, dan siapa pun yang rindu untuk mengerti makna Paskah lebih dalam, ikutilah kelas diskusi "Paskah" yang diselenggarakan oleh SABDA Live Ministry Learning Center. Kita akan belajar bersama-sama secara interaktif!
#paskah2022
#passover
#kematiankristus
#kebangkitankristus
#ministrylearningcenter
#SABDAEvent
#sabdalive
Penafsiran Alkitabiah adalah suatu proses spiritual dan rasional, yang mencoba untuk memahami penulis yang diilhami Tuhan di jaman dulu sedemikian hingga berita dari Tuhan itu dapat dimengerti dan diterapkan pada jaman kita sekarang ini. Proses spiritual adalah suatu proses yang sangat menentukan namun sukar untuk didefinisikan. Proses ini melibatkan sifat keterbukaan dan kepasrahan kepada Tuhan. Harus ada kelaparan (1) akan Dia, (2) untuk mengenal-Nya, dan (3) untuk melayani-Nya. Proses ini memerlukan doa, pengakuan dan kesediaan untuk merubah gaya hidup. Peranan Roh sangatlah menentukan dalam proses penafsiran ini, namun mengapa banyak Kristen yang sungguh-sungguh dan hidup kudus memahami Alkitab secara berbeda adalah suatu misteri. Proses rasional lebih mudah untuk dijelaskan. Kita harus bersikap konsisten adil terhadap suatu naskah, dan tidak boleh dipengaruhi oleh pandangan-pandangan yang bersifat denominasional ataupun kepribadian. Kita semua secara historis telah dipengaruhi oleh suatu pandangan tertentu. Tak satupun dari kita yang bisa menjadi penafsir yang benar-benar netral dan obyektif. Komentari ini menawarkan suatu proses rasional yang teliti, yang disusun berdasarkan tiga prinsip penafsiran untuk membantu kita mengatasi pandangan-pandangan pribadi kita.
Paskah adalah hari raya Kristen yang paling penting, karena tanpa kematian dan kebangkitan Kristus, sia-sialah iman kita. Ayo, para guru sekolah minggu, guru Kristen, orang tua, pelayan Tuhan, dan siapa pun yang rindu untuk mengerti makna Paskah lebih dalam, ikutilah kelas diskusi "Paskah" yang diselenggarakan oleh SABDA Live Ministry Learning Center. Kita akan belajar bersama-sama secara interaktif!
#paskah2022
#passover
#kematiankristus
#kebangkitankristus
#ministrylearningcenter
#SABDAEvent
#sabdalive
Setiap orang yang telah diselamatkan dalam Kristus senantiasa terus bertumbuh dalam kedewasaan sambil membimbing orang lain mencapai kedewasaan serupa dengan Kristus
Apa bedanya "lahir baru" dan "hidup baru"? Ini kerap menjadi pertanyaan di kalangan orang-orang percaya. Kabar gembira! Sahabat MLC diundang untuk bergabung dalam perbincangan tentang Doktrin Keselamatan yang diadakan oleh GKA abdi Sabda.
Kita tidak bisa lagi menyerahkan sepenuhnya pertumbuhan iman pada gereja dan Sekolah Minggu saja.
Orangtua perlu membiasakan anak untuk melakukan saat teduh sendiri
Makalah teologi pb, pandangan surat surat umum tentang akhir zaman.markustuturmutu
Didalam Makalah ini penulis menjelaskan tentang pandangan akhir Zaman menurut surat - surat umum ( Ibrani, Yakobus, 1 Petrus, 2 Petrus, dan Yudas ). semoga dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Tugas memuridkan adalah tugas orangtua dalam setiap keluarga. Orangtua harus mengenalkan anak-anak kepada Kristus dan mengarahkan mereka untuk hidup di dalam Tuhan dan firman-Nya. Namun, ini bukan tugas yang mudah. Ada hal-hal yang harus kita perhatikan dalam membimbing anak-anak kepada Kristus. Simak PPT berikut untuk mengetahui cara membimbing anak kepada Kristus.
Setiap orang yang telah diselamatkan dalam Kristus senantiasa terus bertumbuh dalam kedewasaan sambil membimbing orang lain mencapai kedewasaan serupa dengan Kristus
Apa bedanya "lahir baru" dan "hidup baru"? Ini kerap menjadi pertanyaan di kalangan orang-orang percaya. Kabar gembira! Sahabat MLC diundang untuk bergabung dalam perbincangan tentang Doktrin Keselamatan yang diadakan oleh GKA abdi Sabda.
Kita tidak bisa lagi menyerahkan sepenuhnya pertumbuhan iman pada gereja dan Sekolah Minggu saja.
Orangtua perlu membiasakan anak untuk melakukan saat teduh sendiri
Makalah teologi pb, pandangan surat surat umum tentang akhir zaman.markustuturmutu
Didalam Makalah ini penulis menjelaskan tentang pandangan akhir Zaman menurut surat - surat umum ( Ibrani, Yakobus, 1 Petrus, 2 Petrus, dan Yudas ). semoga dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Tugas memuridkan adalah tugas orangtua dalam setiap keluarga. Orangtua harus mengenalkan anak-anak kepada Kristus dan mengarahkan mereka untuk hidup di dalam Tuhan dan firman-Nya. Namun, ini bukan tugas yang mudah. Ada hal-hal yang harus kita perhatikan dalam membimbing anak-anak kepada Kristus. Simak PPT berikut untuk mengetahui cara membimbing anak kepada Kristus.
Yesus Seketika lebih rendah dari Malaikat-malaikat di sorga dalam Ibrani 2:5-...yosephdion06
The Lord Jesus Christ came to earth to save His people from the sins that bound them. He came into the world taking human form until he died on the cross and rose on the third day and sat at the right hand of God the Father. Jesus had 2 statuses regarding his divinity and as a human. Because he has the status of a human, of course many do not understand whether when Jesus is in human status it will affect His divinity. It turns out that this is in accordance with the context of Hebrews 2:5-9 which when we see that it has a unique sentence that is immediately lower, as it can be seen that what is being addressed here is not Jesus who was human or Jesus who has human status but here shows that human status is that is, we who live in this world who are said to be lower than angels are not Jesus, but in the next verse it will show how Jesus is glorified and glorified.
Analsis kritis jurnal ini diperoleh dari hasil membaca dan membandingkan jurnal yang berjudul Filsafat Pendidikan Dalam Pengembangan Sains
Berbasis Kearifan Lokal dan Manajemen kurikulum bahasa arab di madrasah: kajian problematika
Analisis kritis jurnal ini membahas konsep dan sejarah perkembangan aliran perenialisme, tokoh-tokohnya, serta implementasinya dalam pendidikan Islam, sekaligus menyoroti pentingnya bahasa ibu dalam proses pembelajaran dan perannya dalam perkembangan awal bahasa seseorang yang diperoleh dari lingkungan keluarga, terutama dari ibu.
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)LabibAqilFawaizElB
Istilah profetik mempunyai makna kenabian, profetik menurut Kuntowijoyo adalah suatu tujuan yang ingin di capai untuk menjadi manusia kebebasan dan dekat dengan robnya. Terdapat 3 poin utama dari pembahasan teori profetik menurut Kuntowijoyo, terdiri dari nilai humanisasi, liberasi dan transendensi.
Analisis kritis jurnal ini diperoleh dari hasil membaca dan membandingkan jurnal yang berjudul "The Philosophy of Existensialism: Individual Awareness in Indonesian Education" dan "Peranan Filsafat dan Bahasa sebagai Media Komunikasi"
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
1. 1
PANDANGAN SURAT-SURAT UMUM TENTANG
SIAPAKAH YESUS KRISTUS?
MAKALAH
Oleh
Miksen Tenis
20198614
TEOLOGI PB 1
PRODI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI MAWAR SARON LAMPUNG
November 2021
2. 2
Daftar isi
Bab 1 pendahuluan
a. Latar belakang
b. Rumusan masalah
c. Tujuan
Bab 2 pembahasan?
a. Pandangan surat Ibrani tentang Yesus
Yesus Imam Agung yang Besar (Ibr 4:14)
b. Pandangan surat Yakobus tentang Yesus
Yesus sebagai penyanyang dan penuh belas kasihan (Yak. 5:11)
c. Pandangan 1 Petrus tentang Yesus
Yesus di pandang sebagai yang mempunyai kuasa ( 1 pet 5:11).
d. Pandangan 2 Petrus tentang Yesus
Yesus di pandang sebagai Juruselamat ( 2 Pet 1 : 11)
e. Pandangan surat Yudas tentang Yesus
Yesus sebagai Juruselamat (Yud 1:25)
Bab 3 penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
Referensi...........
3. 3
BAB 1
PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Sekarang kita bisa mengetahui labih dalam mengenai pribadi Yesus menurut kitab-
kitab umum. Apa yang Alkitab katakan mengenai pribadi Yesus. Sebagai umst Kristen
pelu mengelah pribadi Tuhan yang sebenarnya.
b. Rumusan masalah
Siapakan Yesus Kristus
c. Tujuan
Tujuan yang difokuskan di sini adalah agar dapat mengerti pribadi Yesus yang
sebenarnya menurut pandangan surat-surat umum dalam Alkitab.
BAB 2
PEMBAHASAN
a. Pandangan surat Ibrani tentang Yesus
Yesus Imam Agung yang Besar(Ibr 4:14)
Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua
langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
Dalam TB, ayat ini diterjamahkan sesuai dengan susunan kalimat Yunani, yaitu
dengan menyebutkan alasannya terlebih dahulu, kita sekarang mempunyai Imam Besar
Agung: pernyataan ini sesungguhnya diulangi dari 2:17. Dalam tafsiran BIMK: Imam
Agng yang Besar, memang rasa kurang cocok dalam bahasa Indonesia, karena besar sama
artinya dengan Agung. TB dan BIMK menerjamahkan dengan cara seperti ini, karena
istilah yang dipakai disini memang agak berbeda dengan yang di ayat-ayat lainnya. Dalam
kalimat Yunaninya, Imam Besar Agung terdiri dari dua kata, yaitu satu kata benda, yang
Ketika dalam bentuk tunggal di ayat-ayat lain diterjamahkan Imam Besar, dan satu kata
sifat Besar/Agung.
Seperti di 2:17, sitilah Imam Besar mungkin sulit dieterjamahkan dalam banyak
bahasa. Istilah Imam sendiri mungkin sudah dikenal dan digunakan dalam banyak budaya
dan masyarakat. Tetapi pekerjaan dan kedudukan mereka berbeda dengan imam-imam
besar dalam PL.
Dalam budaya tertentu, istilah imam mungkin dipakai untuk menyebut pelayan
jemaat (pendeta atau pastor) dari gereja tertentu. Namun dalam beberapa bahasa, mungkin
ada beberapa istilah untuk imam. Istilah-istilah itu mungkin berbeda dengan arti dan
4. 4
konotasinya. Kata itu, kita harus memastikan bahwa istilah yang dipakai untuk menyebut
Yesus Kristus merupakan istilah yang tepat artinya, tanpa mengandung kesan buruk.
Jangan sampai istilah yang dipilih itu menyiratan seorang pemimpin yang penuh kepalsuan
atau menyalahgunakan jabatan, ataupun yang mempunyai kesan buruk lainnya. Istilah
Imam Besar, BIMK Imam Agung, didalam Alkitab dipakai untuk menyebut ketua dari
semua imam. Mereka bertugas menyembelih kurban dan mempersembahkannya di Rumah
Tuhan. Imam Besar sendiri masuk ke dalam ruang Mahasuci sekali setahun, yakni pada
Hari Raya Pendamaian. Mereka masuk ke sana untuk mempersembahkan kurban bagi
dirinya dan bagi umat Israel.
Kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung mungkin kurang wajar dalam bahasa
tertentu, karena Imam Besar Agung tidak dimiliki oleh seseorang atau orang banyak. Dia
justru bertugas untuk kepentingan orang banyak. Untuk itu, kita dapat menerjamahkan
seperti: Yesus, yaitu Anak Allah “itu”, telah menjadi Imam Utama Tertinggi bagi kita.1
b. Pandangan Surat Yakobus Tentang Yesus
Yesus sebagai penyanyang dan penuh belas kasihan (Yak. 5:11)
Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun;
kamu telah mendengat tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada
akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan Maha penyayang dan penuh belas
kasihan.
Kasih Tuhan merupakan alasan mengapa Ayub menerima Kembali kebahagiaan
dan kesejahteraan pada akhir penderitaannya. Penyataan ini mengingatkan pada Keluaran
34:6 dan Mazmur 103:8. Maha Penyayang diterjamahkan dari kata Yunani yang berarti
“penuh kasih saying”, “berlimpah kasih saying”, “sangat penyayang”, atau pun “sangat
baik”. Sedangkan kata untuk penuh belas kasihan mengambarkan Allah Bapa sebagai
“murah hati” atau “penuh rahmat”. Ini berarti bahwa Allah dapat dengan cepat
mengampuni “orang yang berbuat salah” terjamahannya juga dapat menjadi: Tuhan itu
penuh kasih saying dan sangat baik hati.2
c. Pandangan surat 1 Petrus tentang Yesus
Yesus di pandang sebagai yang mempunyai kuasa ( 1 pet 5:11).
Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin.
Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya. Kata ganti Ia di sini tentu saja
adalah Allah. Kuasa: kata ini diterjamahkan dari kata yang berarti kemampuan, kekuatan
dan wewenang untuk memerintah atau mengendalikan secara mutlak. Empunya Kuasa
dapat juga diterjamahkan seperti: tetap berkuasa dan memerintah atau cukup berkuasa
1 Paul Ellingworth dan Eugene A. Nida,Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Kepada Orang-orang Ibrani,
(Jakarta:LAI dan YKBBI “Yayasan Karunia Bakti Budaya Indonesia”,2013).Hal 99-100
2 I-Jin Loh dan Howar A. Hatton, Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Yakobus, (Jakarta:LAI dan YKBI “Yayasan
Karunia Bakti Budaya Indonesia”,2009).Hal 170-171
5. 5
(BIMK). Amin: kata ini berasa dari bahasa Ibrani, yaitu Amen. Dalam PB, istilah ini
biasanya dipakai sebagai penutup pujian dan doa. Istilah ini benar dan akan terjadi. Dalam
bahasa tertentu, amin dapat diungkapkan menjadi: memang betul begitu, atau sungguh, itu
benar, atau semoga demikian adanya atau kiranya terjadi begitu. Sesuai dengan penjelasan
di atas, di samping TB dan BIMK, ayat ini dapat juga diterjamahkan sebagai: Allah sendiri
lah yang tetap berkuasa dan memerintah atas segala sesuatu sampai selama-lamanya!
Amin.3
d. Pandangan surat 2 Petrus tentang Yesus
Yesus di pandang sebagai Juruselamat ( 2 Pet 1 : 11)
Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung. 1:11
Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan
kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Tuhan dan Juruselamat Kita, Yesus Kristus di sini disebut sebagai Tuhan dan
Juruselamat. Dalam PB, sebutan gabungan seperti ini hanya hanya dipakai di surat ini, di
2:20 dan 3: 18.
Dalam beberapa bahasa, kita perlu memperlihatkan dengan lebih jelas lagi bahwa
Tuhan dan Juruselamat di sini sama maksudnya. Untuk itu, bagian akhir ayat ini dapat
juga diterjamahkan menjadi: Dialah yang menyelamatkan kita, Yesus Kristus, memerintah
selamanya. Dialah yang menyelamatkan kita, atau tempat Yesus Kristus memerintah
selamanya. Dialah Tuhan kita dan yang menyelamatkan kita, atau kerajaan yang tidak
pernah berakhir milik Tuhan kita, Yesus Kristus, yaitu penyelamat kita.
Sesuai dengan penjelasan diatas, di samping TB dan BIMK, ayat inidapat juga
diterjamahkan sebagai: jika kalian melakukan semuanya itu, kalian akan menerima hak
penuh untuk masuk ke tempat Yesus Kristus memeritah selamanya. Dialah Tuhan kita dan
yang menyelamatkan kita.4
e. Pandangan surat Yudas tentang Yesus
Yesus sebagai Juruselamat (Yud 1:25)
Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah
kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai
selama-lamanya.
Juruselamat kita: Allah digambarkan sebagai Juruselamat. Istilah ini pun biasa
dipakai orang Yahudi untuk menyebut Allah “Allah yang menyelamatkan kami”
Mzm65:6. Allah disebut Juruselamat, karena dia menyelamatkan bangsa Israel keluar dari
3 Daniel C. Arichea Jr. dan Eugene A. Nida,Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Patrus yang Pertama, (Jakarta:
LAI dan YKBBI “Yayasan Karunia Bakti Budaya Indonesia”,2013) Hal 179.)
4 Daniel C. Arichea dan Howard A. Hatton, Pedoman Penulisan Alkitab Surat Yudas dan Surat Petrus yang
Kedua, (Jakarta:LAI dan YKBBI “Yayasan Karunia Bakti Budaya Indonesia”,Mei 2013). Hal 82
6. 6
Mesir tempat mereka dijadikan budak. Allah juga menyelamatkan mereka dari masalah,
kesulitan, dan ancaman musuh. Gelar Juruselamat dalam PB biasanya dipakai untuk Yesus,
tetapi Juruselamat di sini untuk Allah.
Arti Juruselamat itu sendiri mrnunjukan pada bagimana Allah menyelamatkan
manusia. Surat ini berpusat pada peristiwa di masa depan, maka keselamatan di sini di
kaitkan dengan akhir zaman. Pada waktu itu, Allah dating untuk memberikan hidup
baruyang sejati kepada orang-orang yang percaya kepada Kristus.5
BAB 3
PENUTUP
a. Kesimpulan
Sebagai umat yang percaya kepada Tuhan, harus mengenal pribadi Tuhan lebih
dalam atau lebih benar. Karena banyak orang yang mengaku bahwa ia percaya kepada
Tuhan, tetapi ketika ada pertanyaan sederhana tentang siapakah pribadi Yesus itu banyak
orang masih bingung, oleh sebab itu sebagai umat yang percaya kepada Tuhan harus
benar-benar mengenal pribadi Tuhan yang kita sembah.
Jika kita mengenal benar pribadi Tuhan yang kita sembah, saya yakin bahwa kita
juga tidak mudah terombang-ambningkan oleh berbagai macam ajaran. Dan tidak mudah
menyerah dalam menghadapi badai hidup.
b. Saran
Jangan pernah menyerah jangan berputus asah untu mencari tahu tentang pribadi
yang kita sembah, teruslah luangkan waktumu untuk mencari tahu yang benar.
Tuhan Yesus Memberkati…
5 5 Daniel C. Arichea dan Howard A. Hatton, Pedoman Penulisan Alkitab Surat Yudas dan Surat Petrus yang
Kedua, (Jakarta:LAI dan YKBBI “Yayasan Karunia Bakti Budaya Indonesia”, Mei 2013). Hal 57
7. 7
REFERENSI
1. Paul Ellingworth dan Eugene A. Nida, Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Kepada
Orang-orang Ibrani, (Jakarta: LAI dan YKBBI “Yayasan Karunia Bakti Budaya
Indonesia”, 2013). Hal 99-100.
2. I-Jin Loh dan Howar A. Hatton, Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Yakobus, (Jakarta:
LAI dan YKBI “Yayasan Karunia Bakti Budaya Indonesia”, 2009). Hal 170-171.
3. Daniel C. Arichea Jr. dan Eugene A. Nida, Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Patrus
yang Pertama, (Jakarta: LAI dan YKBBI “Yayasan Karunia Bakti Budaya Indonesia”,
2013) Hal 179.)
4. Daniel C. Arichea dan Howard A. Hatton, Pedoman Penulisan Alkitab Surat Yudas
dan Surat Petrus yang Kedua, (Jakarta: LAI dan YKBBI “Yayasan Karunia Bakti
Budaya Indonesia”, Mei 2013). Hal 82
5. Ibid, Hal 52