1. Dokumen tersebut merangkum isi surat Al-Quran ke-32, Surat As-Sajdah. Surat ini memuat ayat sajadah pada ayat ke-15.
2. Surat ini membahas tentang kenabian Nabi Muhammad, keesaan dan kekuasaan Allah, proses penciptaan manusia, sikap orang mukmin dan kafir, serta hukuman bagi orang yang berdosa.
3. Surat ini juga membahas tentang kewajiban sujud saat membaca ayat
1. 1
AS SAJDAH (SUJUD)
Surat ke-32 Al Quran. Jumlah ayatnya 30.
urat As-Sajdah adalah salah satu surat yang dibaca Rasulullah Saw. Sebelum
beliau tidur. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam Hadis yang
diriwayatkan oleh At-Tirmizi, Ad-Darimi, dan Ahmad dari Jabir bin ‘Abdullah.
Surat ini juga dibaca beliau pada Shalat Subuh pada hari Jum’at. Sebagaimana
yang dijelaskan dalam Hadis yang diriwayatkan Muslim dan An-Nasa’i dari Ibnu
‘Abbas.
Ayat Sajadah
Surat As-Sajdah ayat 15 (32:15) adalah ayat sajadah.
Ada lima belas tempat dalam Al Quran yang kita di sunahkan melakukan sujud
tilawah setelah membacanya. Saat sujud tilawah, doa yang dibaca adalah sebagai
berikut:
ََدَجَسَىِه ْج َوَِىذَّلِلََهَقَلَخَهَر َّوَص َوَََّقَش َوََهَعْمَسَهَرَصَب َوَََكَارَبَتََََّللاََنَس ْحَأَََِينقِلاَخْال
"Sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo sam’ahu, wa
bashorohu. Tabarakallahu ahsanul kholiqiin."
"Wajahku bersujud pada (Zat) yang menciptakan dan membentuknya, membukakan
pendengaran dan penglihatannya, dengan daya dan kekuatan-Nya. Mahasuci Allah,
sebaik-baik pencipta."
(Al Qur’an 55 Masterpiece)
Surat ini termasuk golongan surat-surat Makkiyah. Jumlah ayatnya 30. Dinamakan
Surat As Sajdah karena dalam surat ini ada ayat Sajdah yaitu ayat ke-15.
Di antara isinya:
1. Mengokohkan kerasulan Muhammad Saw.
2. Meyakinkan bahwa Allah itu Maha Berkuasa dan Maha Tunggal. Dialah yang
menciptakan alam semesta dan mengaturnya dengan rapi sekali.
3. Menerangkan proses kejadian manusia dan periode-periode yang
ditempuhnya.
S
2. 2
4. Menerangkan keadaan orang-orang mukmin dan periode-periode yang
ditempuhnya.
5. Orang-orang kafir meminta dipercepat datang hari kiamat karena mereka
tidak meyakininya.
Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang
1. Alif Laam Miim.
2. Al Quran yang tidak diragukan turun dari Tuhan alam semesta.
3. Apakah mereka mengatakan, "Dia (Muhammad) mengada-adakannya." Bukan
demikian. Tetapi ia benar-benar datang dari Tuhanmu, agar kamu memberi
peringatan kepada kaum yang belum sampai kepada mereka orang yang
memberi peringatan. Mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk.
Ayat 1 s/d 3 menerangkan bahwa Al Quran pasti dan tidak diragukan lagi datang dari Allah
Pencipta alam semesta. Al Quran, yang begitu dalam dan lengkap isinya, mencakup semua
yang diperlukan manusia untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan keselamatan di
akhirat, tidak mungkin dibikin manusia. Apalagi Muhammad, seorang yang buta huruf. Dia
hanya menyampaikan apa yang tertera di dalamnya.
4. Allah yang menciptakan ruang angkasa dan bumi serta apa yang ada di
antara keduanya dalam masa enam hari (enam tahap). Kemudian Dia
bersemayam di atas 'Arsy. Tidak ada penolongmu dan tidak pula ada
pemberi syafaat selain daripada-Nya. Mengapakah kamu tidak mengambil
pelajaran?
5. Dia yang mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian disampaikan
kepada-Nya dalam satu hari yang lamanya seribu tahun menurut
perhitunganmu.
6. Demikianlah Allah Maha Tahu akan yang gaib dan yang nyata, Yang Maha
Perkasa lagi Maha Penyayang.
Ayat 4 s/d 6 adalah ayat-ayat yang disebutkan mutasyabihat, yaitu ayat-ayat yang
menerangkan sifat-sifat Allah dengan kalimat-kalimat yang mirip dengan tindak-tanduk
manusia. Singgasana Allah, urusan Allah, bersemayam Allah dan lain sebagainya. Cara
memahami ayat-ayat yang demikian: 1. Diserahkan saja kepada Allah bagaimana cara yang
demikian, atau: 2. Ditakwilkan. Dijadikan saja sebagai perumpamaan sekedar untuk
membandingkan dan memudahkan memahami saja.
7. Dialah yang telah menciptakan segala sesuatu dengan amat sempurna. Dan
dimulai-Nya menciptakan manusia dari tanah.
8. Kemudian diciptakan-Nya keturunan (manusia) dari sari air yang tidak
berarti (mani).
3. 3
9. Kemudian dibentuk-Nya dan ditiupkan-Nya roh kepadanya. Dan diciptakan-
Nyalah pendengaran, penglihatan, dan hati (pikiran). Sedikit sekali kamu
bersyukur.
10.Dan mereka (orang-orang musyrik) berkata, "Apakah, apabila kami telah
hancur lebur di dalam tanah, kami akan menjadi ciptaan yang baru?" Bahkan
mereka menyangkal akan menemui Tuhannya.
11.Katakanlah, "Malaikatulmaut ditugaskan untuk mencabut nyawamu.
Kemudian kepada Tuhanmu kamu akan kembali."
Ayat 7 s/d 10 menerangkan:
a. Allah menciptakan segala sesuatu dengan amat sempurna. Manusia lebih sempurna lagi
dari segala ciptaan-Nya. Firman Allah, "Sesungguhnya Kami ciptakan manusia yang
paling sempurna." (95:4).
b. Proses kejadian manusia yang mulanya dari sari makanan sampai menjadi manusia yang
sempurna sungguh menarik sekali untuk diselidiki oleh ilmuwan. Penyelidikan ini akan
berjalan terus, tidak akan habis-habisnya, karena begitu rumit dan ajaibnya susunan
tubuh khalifah Allah ini. Firman Allah, "Apakah kamu tidak memperhatikan
(menyelidiki) susunan tubuhmu?" (15:21).
c. Allah lebih mudah menghidupkan manusia kembali sesudah mati. Tidak ada alasan
orang-orang musyrik untuk sangsi.
12.Dan (amat mengerikan) jika kamu melihat, ketika orang-orang berdosa itu
menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya. Mereka berkata, "Ya Tuhan
kami! Kami telah melihat dan mendengar. Maka kembalikanlah kami (ke
dunia) agar kami beramal saleh. Sesungguhnya kami yakin."
13.Dan jika Kami kehendaki, tentu Kami berikan petunjuk kepada setiap jiwa.
Tetapi putusan-Ku sudah pasti. Sesungguhnya Aku akan mengisi neraka
Jahannam penuh dengan sebahagian jin bersama manusia.
14.Maka rasailah (siksaan ini), karena kamu melupakan akan menemui harimu
ini (hari akhirat). Dan Kami melupakan kamu (pula). Dan rasakanlah azab
yang abadi disebabkan perbuatanmu.
15.Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami adalah
mereka yang, apabila diperingatkan (dibacakan) kepadanya ayat-ayat Kami
itu, sujud tiarap dan tasbih memuji Tuhannya dan mereka tidak sombong.
16.Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya (tidak berapa banyak tidur).
Mereka berdoa kepada Tuhannya dengan perasaan cemas dan harapan. Dan
mereka menyumbangkan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan.
17.Tidak ada orang yang mengetahui nikmat-nikmat yang menyenangkan hati
yang disediakan untuk mereka sebagai balasan (amal saleh) yang mereka
lakukan.
4. 4
18.Apakah orang yang beriman sama dengan orang yang fasik? Tidak. Mereka
tidak sama.
19.Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh surga-surgalah tempat
kediamannya, ganjaran perbuatan yang telah mereka lakukan.
Ayat 12 s/d 19 menerangkan:
a. Orang-orang berdosa akan menyesali nasib mereka di akhirat. Penderitaan mereka amat
berat. Segala doa yang mereka mohonkan tidaklah ada gunanya lagi. Sesal dahulu
pendapatan, sesal kemudian tidak berguna. Azab sengsaralah yang mereka derita
selamanya.
b. Orang mukmin apabila mendengar atau membaca ayat-ayat Sajdah seperti ayat 15, ia
sujud bersimpuh kepada Allah. Sujud itu dinamakan sujud sajdah. Itulah tanda tunduk
dan bersyukur kepada Allah.
c. Nikmat di akhirat tidak dapat dibayangkan bagaimana keadaannya. Lebih sempurna,
lebih lengkap, lebih nikmat, lebih dari segala nikmat di dunia. Sabda Rasulullah, "Allah
berkata, Aku sediakan bagi hamba-Ku yang saleh nikmat yang belum pernah dilihat
mata dan belum pernah didengar oleh telinga dan tidak pula dapat dibayangkan dalam
ingatan." Riwayat Bukhari dan Muslim.
20.Dan orang-orang yang fasik tempat mereka neraka. Setiap mereka hendak
ke luar dari sana, mereka dikembalikan lagi ke dalamnya. Dan kepada
mereka dikatakan, "Rasakanlah siksaan neraka yang dahulu kamu dustakan!"
21.Sesungguhnya akan Kami rasakan kepada mereka azab yang dekat (di dunia)
sebelum azab yang besar (di akhirat). Mudah-mudahan mereka kembali (ke
jalan yang benar).
22.Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diberi peringatan
dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia tidak mengindahkannya?
Sesungguhnya Kami akan menghukum orang-orang yang berdosa.
Ayat 20 s/d 22 menerangkan, bahwa orang-orang fasik tempatnya di neraka. Di dunia
mereka tidak tenteram. Di kala menerima rezeki mereka menjadi congkak. Pada waktu
ditimpa musibah mereka resah-gelisah. Demikianlah jiwa orang-orang yang tidak beriman.
23.Dan sesungguhnya Kami berikan kepada Musa kitab Taurat. (Sebagaimana
kepada Musa Kami berikan Taurat, maka kepadamu Muhammad Kami
berikan Al Quran). Janganlah kamu ragu-ragu menerimanya. Dan Kami
jadikan kitab Taurat petunjuk bagi Bani Israil.
24.Dan Kami jadikan di antara mereka (Bani Israil) beberapa pemimpin yang
memberikan petunjuk dengan perintah Kami karena mereka sabar. Dan
mereka meyakini ayat-ayat Kami.
25.Sesungguhnya Tuhanmu memberikan keputusan di antara mereka pada hari
kiamat tentang yang mereka perselisihkan.
5. 5
26.Bukankah Tuhan telah menunjukkan kepada mereka, berapa banyaknya
generasi sebelum mereka yang telah Kami binasakan sedang mereka telah
berjalan pada rumah-rumah mereka (telah dilihatnya bekas-bekas
keruntuhan itu). Sesungguhnya yang demikian adalah tanda-tanda
(kekuasaan Allah). Apakah mereka tidak mendengarkan?
27.Apakah tidak mereka perhatikan, bahwasanya Kami menghalau awan
mendung ke bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan (yang
turun dari awan mendung itu) tumbuh-tumbuhan yang dimakan oleh
binatang ternak mereka dan mereka sendiri. Apakah mereka tidak
memperhatikan?
28.Mereka bertanya, "Bilakah kemenangan itu datang, jika kamu memang
orang-orang yang benar?"
29.Katakanlah, "Pada hari kemenangan itu tidaklah berguna keimanan bagi
orang-orang kafir. Dan mereka tidak diberi tangguh (lagi)."
30.Maka jangan engkau indahkan mereka. Dan tunggulah (kemenangan dari
Tuhanmu) dan mereka juga menunggu (siksaan).
Ayat 23 s/d 30 menerangkan:
a. Kepada Musa diturunkan Allah Taurat untuk Bani Israil saja, sedangkan kepada
Rasulullah diturunkan-Nya Al Quran untuk seluruh umat manusia.
b. Peristiwa-peristiwa sejarah umat-umat terdahulu yang mengalami kemusnahan karena
kedurhakaan mereka tidak menjadi perhatian kaum musyrikin. Air, nikmat Allah yang
tidak ternilai, juga tidak mereka syukuri. Mereka mengejek Rasulullah dengan
pertanyaan kapan kemenangan itu akan datang. Saat yang nahas bagi mereka akan
datang. Waktu bahagia bagi Rasulullah dan orang-orang mukmin akan tiba.
---000---
(TAFSIR RAHMAT - H. OEMAR BAKRY)