SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
NAMA KELOMPOK :
1. Nova Dwi A gustina
2. Negi Indrajaya
3. M. Amar Rahman
4. Putri Hardani
5. Messi Apriani
BAB 2
BERKARYA SENI RUPA
DAFTAR ISI
 A. Berekspresi
 B. Bereksperimen
 C. Pengertian Dasar Seni Lukis
1 . Mengamati 4 . Menalar
2 . Menayangkan 5 . menyajikan
3 . mencoba
1 . Penciptaan seni rupa murni
2. Aspek operasional
1 . Ruang lingkup seni lukis 4 . tekstur
2 . Unsur visual 5 . bentuk
3 . ruang
DAFTAR ISI
 D. Penciptaan Desain
 E. Prinsip Desain
1 . Keselarasan ( harmony ) 4 . Keseimbangan ( balance )
2 . Kesebandingan ( proportion ) 5 . Penekanan ( emphasis )
3 . Irama ( rytheme )
A. BEREKSPRESI
1 . Mengamati
Pertama-tama, marilah kita melakukan pengamatan terhadap realitas internal dari
kehidupan spiritual kita, misalnya dengan cara memusatkan perhatian pada
kehidupan rohani kita, hal itu mungkin berkenaan dengan cita- cita, emosi, intuisi,
gairah, nalar, kepribadian dan pengalaman-pengalaman kejiwaan lain yang sekarang
kita alami.
2 . Menayangkan
Kemudian kita dapat bertanya kepada diri sendiri, gejala kejiwaan mana yang paling
bermasalah, yang paling penting untuk diekspresikan lewat kegiatan melukis.
Diharapkan dengan cara itu kehidupan batin kita akan menjadi lebih tenang, sehat,
dan seimbang. Lalu tetapkanlah itu sebagai gagasan atau sumber inspirasi kreativitas
kita. (penentuan tema atau subject matter).
3 . Mencoba
Selanjutnya cobalah mereka-reka wujud visual gagasan tersebut, dalam imajinasi kita,
lalu buatlah sketsa-sketsa alternatif bagaimana rupa karya lukisan yang kita inginkan,
apakah figuratif menyerupai bentuk-bentuk alamiah, semi figuratif karena telah
mengalami distorsi dari bentuk alamiahnya, atau non figuratif, yang sama sekali tidak
melukiskan gejala alamiah lagi, melainkan hanya bentuk-bentuk abstrak. Tidak ada
batasan yang dapat mengekang kebebasan kreatif kita dalam memilih gambaran wujud
lukisan. Batasannya adalah pencapaian kepuasan berekspresi, sama dengan
terealisasinya suatu gagasan menjadi lukisan.
A. BEREKSPRESI
4 . Menalar
Dari sejumlah sketsa yang telah kita buat sebelumnya, analisislah kekuatan
dan kelemahan setiap sketsa. baik dari aspek konseptual, visual, dan
kemungkinan penggunaan media teknik berkarya yang sesuai. Pilihlah
salah satu sketsa paling representatif yang memenuhi harapan kita.
Kemudian berekspresilah dengan penuh rasa percaya diri. Untuk menandai
lukisan telah selesai atau belum, tolok ukurnya adalah kepuasan yang kita
alami. Jika rasa puas itu telah muncul dalam hati kita, kepuasan
mempersepsi wujud lukisan yang kita ciptakan, maka lukisan itu dapat
dibubuhi dengan tanda tangan atau inisial kita. Sebagai bukti kitalah
penciptanya, dan kita bertanggung jawab penuh atas ciptaan tersebut.
5 . Menyajikan
Pengertian penyajian sebuah lukisan, berbeda dengan penyajian makalah
dalam kegiatan seminar atau diskusi. Dalam konteks ini kita mengerjakan
pemberian bingkai yang sesuai, baik ukurannya, warnanya, maupun
kesesuaian dengan aliran lukisan kita. Selanjutnya menulis ringkasan
konsep, deskripsi visual, pembuatan label (judul lukisan, tahun, media yang
digunakan, ukuran, nama pencipta, serta foto karya lukisan).
B. BEREKSPERIMEN
1 . Penciptaan seni rupa murni
Bereksperimen dalam Seni RupaPenciptaan seni rupa murni adalah kegiatan
berkarya seni lukis, seni grafis, seni patung, seni serat, dan lain-lain, untuk
mengungkapkan perasaan, pikiran, dan pengalaman kehidupan menjadi suatu
perwujudan visual yang dilandasi dengan kepekaan artistik. Kepekaan artistik
disini dapat berarti "memerlukan kemampuan dalam mengelola atau
mengorganisir elemen-elemen visual untuk mewujudkan gagasan menjadi sebuah
karya nyata".
a.Aspek Konseptual
1) Penemuan Sumber Inspirasi
2) Penetapan Interes Seni
3) Penetapan Interes Bentuk
4) Penetapan Prinsip estetik
a.Aspek visual
Struktur Visual
Komposisi
Gaya pribadi
B. BEREKSPERIMEN
2. Aspek Operasional dalam Bereksperimen dalam Seni Rupa
Langkah-langkah kerja dalam proses perwujudan karya secara keseluruhan
dimulai dari penetapan bahan, peralatan utama dan pendukung, serta teknik-
teknik dalam memperlakukan bahan beserta peralatannya. Seluruh proses
tersebut dikelompokkan ke dalam tiga tahap:
1. Tahap persiapan. Melakukan pengadaan dan pengolahan bahan utama, bahan
pendukung, dan pengadaan peralatan.
2. Tahap Pelaksanaan. Berkenaan dengan pengalaman artistik, aktivitas proses
kreasi dari awal sampai selesai.
3. Tahap akhir. Karya seni rupa yang sudah selesai diciptakan, masih
membutuhkan tindakan-tindakan khusus agar siap untuk dipamerkan. Jenis
karya seni rupa tertentu memerlukan pembersihan secara menyeluruh, lapisan
pengawet (coating), atau lembaran kaca dan bingkai. Jenis lain membutuhkan
kemasan. Semuanya harus digarap dengan baik dan benar, sampai sebuah
karya seni rupa sudah siap untuk dipamerkan.
C. PENGERTIAN DASAR SENI LUKIS
1 . Ruang lingkup seni lukis
Secara teknis lukisan adalah pembubuhan pigmen atau wama dengan bahan
pelarut di atas permukaan bidang dasar, seperti pada kanvas, panel untuk
menghasilkan sensasi atau ilusi ruang, gerakan, tekstur, untuk
mengekspresikan berbagai makna atau nilai subjektif, baik yang sifatnya
intelektual, emosi, simbolik, relegius, dan lain-lain.
2. Unsur Visual
 Garis Warna Hangat dan Warna
Sejuk
 Warna Warna Kromatik dan
Akromatik
 Sifat Warna Warna Objek dan Warna
Pigmen
 Notasi Warna
 Warna-Warna Antara
Unsur terpenting dalam karya seni rupa adalah garis, warna,
Sifat Warna,Warna Objek dan Warna Pigmen, Notasi Warnaa
Warna-Warna Antara. Elemen atau unsur yang dapat dilihat
dalam seni rupa merupakan sebuah bagian yang penting dalam
menciptakan karya seni rupa. Elemen rupa merupakan obyek
material yang akan disusun agar menjadi sebuah karya seni.
Unsur-unsur atau elemen tersebut diantaranya: garis, bidang,
tekstur, gelap terang, warna, nada/irama (rhytme), dan
komposisi. Sebagai berikut :
3. Ruang
RUANG, SPACE, EXTENS OR AREA OF GROUND, SURFACE ETC. ARTINYA, RUANG ADALAH
KELUASAN DARI SUATU BIDANG ATAU PERMUKAAN. DALAM DESIGN ELEMENTER
DISEBUTKAN RUANG BISA DIKATAKAN BENTUK DUA ATAU TIGA DIMENSIONAL, BIDANG
ATAU KELUASAN. KELUASAN POSITIF
ATAU NEGATIF YANG DIBATASI OLEH LIMIT.
4. Tekstur
ADA UMUMNYA PELUKIS MEMANFAATKAN TEKSTUR YANG MERUPAKAN KUALITAS DARI
SUATU PERMUKAAN, NILAI KESAN RABA ATAU BERKAITAN DENGAN INDRA PERABA.
SUATU STRUKTUR PENGGAMBARAN PERMUKAAN OBJEK, SEPERTI BUAH-BUAHAN, BATU,
KAIN, KULIT, RAMBUT, BARANG ELEKTRONIK, DAN LAIN SEBAGAINYA. TEKSTUR BISA
KASAR, HALUS, LUNAK, KERAS, BERBUTIR, BISA JUGA KASAR ATAU LICIN, TERATUR, ATAU
TIDAK BERATURAN, SESUAI DENGAN KUALITAS YANG AKAN DIEKSPRESIKAN SANG
PELUKIS.
5. Bentuk
SEMUA KARYA SENI RUPA TENTU MEMILIKI BENTUK, APAKAH BENTUK TERSEBUT EALISTIK ATAU
ABSTRAK, REPRESENTASIONAL ATAU NON REPRESENTASIONAL, DIRANCANG DENGAN CERMAT ATAU
DIHASILKAN DENGAN SPONTAN. APAPUN JENIS DAN ALIRAN SENI LUKIS, SEMUANYA MERUPAKAN
PENGORGANISASIAN ELEMEN RUPA MENJADI BENTUK SENI. DALAM TEORI SENI, PEMAKAIAN ISTILAH
BENTUK MERUPAKAN TERJEMAHAN DARI BAHASA INGGRIS "SHAPE", SEDANGKAN ISTILAH WUJUD
MERUPAKAN TERJEMAHAN DARI "FORM". BENTUK BIASANYA DIARTIKAN SEBAGAI ASPEK VISUAL,
BAGIAN-BAGIAN YANG TERGABUNG MENJADI SATU YANG DISEBUT RUPA ATAU WUJUD. WUJUD
MENGANDUNG PENGERTIAN YANG KHAS DALAM KONTEKS SENI RUPA. BENTUK DALAM PENGERTIAN
SENI LUKIS MEMILIKI BANYAK SEGI, ADA BENTUK FIGURATIF, BENTUK SEMI FIGURATIF DAN BENTUK
NON FIGURATIF. BENTUK FIGURATIF BISA MENGHASILKAN BENTUK IMITATIF YAITU BERUPAYA MENIRU
SEGALA BENTUK PERWUJUDAN BENDA-BENDA ALAM (KEINDAHAN ALAM PEGUNUNGAN, FAUNA,
FLORA, PANTAI, DAERAH PERTANIAN, POTRET, DALAM SETTING ALAMIAHNYA) ATAU BENTUK-
BENTUK CIPTAAN MANUSIA (SEPERTI PABRIK, ISTANA, KOTA, MENARA, PELABUHAN, HOTEL, DAN
LAIN-LAIN) OBJEK INI DI LUKIS PERSIS SEPERTI KEADAAN ASLINYA.
D. PENCIPTAAN DESAIN
Desain sebagai kata kerja berarti proses penciptaan objek baru,
sedangkan sebagai kata benda desain berarti hasil akhir sebuah proses
kreatif baik dalam wujud rencana, proposal, atau karya desain sebagai
objek nyata.
Sebagai aktivitas reka letak atau perancangan, desain dikerjakan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat akan benda-benda fugsional yang
estetis.
Proses kreasi desain mencakup
(1) studi pendahuluan
(2) Profil Pasar dan Segmen Konsumen.
(3) Alternatif Desain,
(4) Uji coba, dan
(5) Standar prosedur Produksi.
E. PRINSIP DESAIN
1. Keselarasan (harmony)
Dalam suatu desain adalah keteraturan tatanan di antara bagian-bagian
desain, yaitu susunan yang seimbang, menjadi satu kesatuan yang
padu dan utuh, masing-masing saling mengisi sehingga mencapai
kualitas yang disebut harmoni.
2. Kesebandingan (proportion)
Merupakan perbandingan antar satu bagian dengan bagian lain, atau
antara bagian-bagian dengan unsur keseluruhan secara visual
memberikan efek menyenangkan, artinya tidak timpang atau janggal
baik dari segi bentuk maupun warna.
3. Irama (rythme)
Dalam pengertian visual dapat dirasakan karena ada faktor pengulangan
di atas bidang atau dalam ruang, yang menyebabkan timbulnya efek
optik seperti gerakan, getaran, atau perpindahan dari unsur yang satu
ke unsur yang lain.
4. Keseimbangan (balance)
Dalam penciptaan desain adalah upaya penciptaan karya yang memiliki
daya tarik visual. Kesimbangan pada unsur dan bagian desain, maupun
pada keindahan dan fungsi desain.
5. Penekanan (emphasis)
Dalam merealisasi gagasan desain, adalah penentuan faktor utama yang
ditonjolkan karena kepentingannya, ada faktor pendukung gagasan yang
penyajiannya tidak perlu mengundang perhatian, meski kehadirannya
dalam keseluruhan desain tetap penting.

More Related Content

What's hot

Makalah kimia tentang pengolahan minyak bumi
Makalah kimia tentang pengolahan minyak bumiMakalah kimia tentang pengolahan minyak bumi
Makalah kimia tentang pengolahan minyak bumigis nargis
 
63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas
63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas
63 majas Ringkasan Jenis-jenis MajasKhoirun Nif'an
 
Pembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNA
Pembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNAPembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNA
Pembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNATri Suwandi
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPABab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPATezzara Clara Sutjipto
 
gerakan 30 september 1965 PKI
gerakan 30 september 1965 PKIgerakan 30 september 1965 PKI
gerakan 30 september 1965 PKIDicko Agustian
 
Daftar nama dan rumus kation dan anion
Daftar nama dan rumus kation dan anionDaftar nama dan rumus kation dan anion
Daftar nama dan rumus kation dan anionVJ Asenk
 
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijauRancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijauSa Ya
 
Struktur dan kebahasaan teks prosedur
Struktur dan kebahasaan teks prosedurStruktur dan kebahasaan teks prosedur
Struktur dan kebahasaan teks prosedurPrisma Rozandika
 
PPT Teks Eksplanasi
PPT Teks Eksplanasi PPT Teks Eksplanasi
PPT Teks Eksplanasi Rubyrubi26
 
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017Muhamad Yogi
 
Proposal PKWU Kerajinan Batok Kelapa
Proposal PKWU Kerajinan Batok KelapaProposal PKWU Kerajinan Batok Kelapa
Proposal PKWU Kerajinan Batok KelapaMs Nova
 
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratoriumAlat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratoriumEkoNurcahyaningrum1
 
Pengertian dan contoh caption bahasa inggris
Pengertian dan contoh caption bahasa inggrisPengertian dan contoh caption bahasa inggris
Pengertian dan contoh caption bahasa inggriscaturprasetyo11tgb1
 
Kelimpahan unsur golongan IA-III A
Kelimpahan unsur golongan IA-III AKelimpahan unsur golongan IA-III A
Kelimpahan unsur golongan IA-III Attanitaaprilia
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivAlfan Fatoni
 

What's hot (20)

Makalah kimia tentang pengolahan minyak bumi
Makalah kimia tentang pengolahan minyak bumiMakalah kimia tentang pengolahan minyak bumi
Makalah kimia tentang pengolahan minyak bumi
 
BENZENA dan turunannya
BENZENA dan turunannyaBENZENA dan turunannya
BENZENA dan turunannya
 
63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas
63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas
63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas
 
Pembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNA
Pembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNAPembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNA
Pembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNA
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPABab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
 
Minyak bumi (ppt. show)
Minyak bumi (ppt. show)Minyak bumi (ppt. show)
Minyak bumi (ppt. show)
 
gerakan 30 september 1965 PKI
gerakan 30 september 1965 PKIgerakan 30 september 1965 PKI
gerakan 30 september 1965 PKI
 
Daftar nama dan rumus kation dan anion
Daftar nama dan rumus kation dan anionDaftar nama dan rumus kation dan anion
Daftar nama dan rumus kation dan anion
 
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijauRancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
Rancangan percobaan pertumbuhan biji kacang hijau
 
Struktur dan kebahasaan teks prosedur
Struktur dan kebahasaan teks prosedurStruktur dan kebahasaan teks prosedur
Struktur dan kebahasaan teks prosedur
 
PPT Teks Eksplanasi
PPT Teks Eksplanasi PPT Teks Eksplanasi
PPT Teks Eksplanasi
 
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
 
Proposal PKWU Kerajinan Batok Kelapa
Proposal PKWU Kerajinan Batok KelapaProposal PKWU Kerajinan Batok Kelapa
Proposal PKWU Kerajinan Batok Kelapa
 
Perang Aceh
Perang AcehPerang Aceh
Perang Aceh
 
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratoriumAlat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
 
Naskah drama 8 orang
Naskah drama 8 orangNaskah drama 8 orang
Naskah drama 8 orang
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji MakananLaporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
 
Pengertian dan contoh caption bahasa inggris
Pengertian dan contoh caption bahasa inggrisPengertian dan contoh caption bahasa inggris
Pengertian dan contoh caption bahasa inggris
 
Kelimpahan unsur golongan IA-III A
Kelimpahan unsur golongan IA-III AKelimpahan unsur golongan IA-III A
Kelimpahan unsur golongan IA-III A
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babiv
 

Similar to SENI LUKIS

Modul-Desain-Grafis.pdf
Modul-Desain-Grafis.pdfModul-Desain-Grafis.pdf
Modul-Desain-Grafis.pdfIndahHasibuan2
 
PSV 3053 TEMA DAN KANDUNGAN DALAM EMPAT BIDANG
PSV 3053 TEMA DAN KANDUNGAN DALAM EMPAT BIDANG PSV 3053 TEMA DAN KANDUNGAN DALAM EMPAT BIDANG
PSV 3053 TEMA DAN KANDUNGAN DALAM EMPAT BIDANG melissaluai
 
Estetika laporan
Estetika laporanEstetika laporan
Estetika laporancikguherti
 
MODUL V SENI BUDAYA KB1: PEMBELAJARAN APRESIASI SENI RUPA
MODUL V SENI BUDAYA KB1: PEMBELAJARAN APRESIASI SENI RUPAMODUL V SENI BUDAYA KB1: PEMBELAJARAN APRESIASI SENI RUPA
MODUL V SENI BUDAYA KB1: PEMBELAJARAN APRESIASI SENI RUPAPPGhybrid3
 
21963733 apresiasi-seni
21963733 apresiasi-seni21963733 apresiasi-seni
21963733 apresiasi-seniEvelyna Usun
 
Pengantar Seni Budaya
Pengantar Seni BudayaPengantar Seni Budaya
Pengantar Seni BudayaSanggar Model
 
PERKEMBANGAN SENI VISUAL SELEPAS MERDEKA
PERKEMBANGAN SENI VISUAL SELEPAS MERDEKAPERKEMBANGAN SENI VISUAL SELEPAS MERDEKA
PERKEMBANGAN SENI VISUAL SELEPAS MERDEKAMaryam Ahmad
 
Bahasa seni visual tahun 4
Bahasa seni visual tahun 4Bahasa seni visual tahun 4
Bahasa seni visual tahun 4SK BATANG BENAR
 
Seni Visual penggal 1: pendekatan sejarah dan kritikan
Seni Visual penggal 1: pendekatan sejarah dan kritikanSeni Visual penggal 1: pendekatan sejarah dan kritikan
Seni Visual penggal 1: pendekatan sejarah dan kritikanFairuz Alwi
 
MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR DALAM SENI RUPA
MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR DALAM SENI RUPAMAKALAH ILMU BUDAYA DASAR DALAM SENI RUPA
MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR DALAM SENI RUPAdefrisiswanto
 

Similar to SENI LUKIS (20)

Modul-Desain-Grafis.pdf
Modul-Desain-Grafis.pdfModul-Desain-Grafis.pdf
Modul-Desain-Grafis.pdf
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
PSV 3053 TEMA DAN KANDUNGAN DALAM EMPAT BIDANG
PSV 3053 TEMA DAN KANDUNGAN DALAM EMPAT BIDANG PSV 3053 TEMA DAN KANDUNGAN DALAM EMPAT BIDANG
PSV 3053 TEMA DAN KANDUNGAN DALAM EMPAT BIDANG
 
Rpt psv t2 2017
Rpt psv t2 2017Rpt psv t2 2017
Rpt psv t2 2017
 
Estetika laporan
Estetika laporanEstetika laporan
Estetika laporan
 
MAKALAH SENI RUPA 3 DIMENSI
MAKALAH SENI RUPA 3 DIMENSIMAKALAH SENI RUPA 3 DIMENSI
MAKALAH SENI RUPA 3 DIMENSI
 
Format Tata letak
Format Tata letakFormat Tata letak
Format Tata letak
 
MODUL V SENI BUDAYA KB1: PEMBELAJARAN APRESIASI SENI RUPA
MODUL V SENI BUDAYA KB1: PEMBELAJARAN APRESIASI SENI RUPAMODUL V SENI BUDAYA KB1: PEMBELAJARAN APRESIASI SENI RUPA
MODUL V SENI BUDAYA KB1: PEMBELAJARAN APRESIASI SENI RUPA
 
21963733 apresiasi-seni
21963733 apresiasi-seni21963733 apresiasi-seni
21963733 apresiasi-seni
 
Prinsip senirupa
Prinsip senirupaPrinsip senirupa
Prinsip senirupa
 
Psv 1
Psv 1Psv 1
Psv 1
 
Pengantar Seni Budaya
Pengantar Seni BudayaPengantar Seni Budaya
Pengantar Seni Budaya
 
PERKEMBANGAN SENI VISUAL SELEPAS MERDEKA
PERKEMBANGAN SENI VISUAL SELEPAS MERDEKAPERKEMBANGAN SENI VISUAL SELEPAS MERDEKA
PERKEMBANGAN SENI VISUAL SELEPAS MERDEKA
 
Bahasa seni visual tahun 4
Bahasa seni visual tahun 4Bahasa seni visual tahun 4
Bahasa seni visual tahun 4
 
Absensi latihan kabaret
Absensi latihan kabaretAbsensi latihan kabaret
Absensi latihan kabaret
 
Materi Bab 2 Berkarya Seni Rupa
Materi Bab 2 Berkarya Seni RupaMateri Bab 2 Berkarya Seni Rupa
Materi Bab 2 Berkarya Seni Rupa
 
Seni Visual penggal 1: pendekatan sejarah dan kritikan
Seni Visual penggal 1: pendekatan sejarah dan kritikanSeni Visual penggal 1: pendekatan sejarah dan kritikan
Seni Visual penggal 1: pendekatan sejarah dan kritikan
 
MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR DALAM SENI RUPA
MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR DALAM SENI RUPAMAKALAH ILMU BUDAYA DASAR DALAM SENI RUPA
MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR DALAM SENI RUPA
 
Seni Rupa
Seni RupaSeni Rupa
Seni Rupa
 
Bab 1 t1 dunia reka bentuk 1-2018
Bab 1 t1 dunia reka bentuk 1-2018Bab 1 t1 dunia reka bentuk 1-2018
Bab 1 t1 dunia reka bentuk 1-2018
 

More from MuhammadAmarRahman

Kedudukan Warga Negara Dan Pendudukan Indonesia
Kedudukan Warga Negara Dan Pendudukan IndonesiaKedudukan Warga Negara Dan Pendudukan Indonesia
Kedudukan Warga Negara Dan Pendudukan IndonesiaMuhammadAmarRahman
 
Modull tirani matahari terbit
Modull tirani matahari terbit  Modull tirani matahari terbit
Modull tirani matahari terbit MuhammadAmarRahman
 
Latar belakang pendudukan jepang di indonesia
Latar belakang pendudukan jepang di indonesiaLatar belakang pendudukan jepang di indonesia
Latar belakang pendudukan jepang di indonesiaMuhammadAmarRahman
 
Bab 07 bank lembaga keuangan bukan bank dan otoritas jasa keuangan
Bab 07 bank lembaga keuangan bukan bank dan otoritas jasa keuanganBab 07 bank lembaga keuangan bukan bank dan otoritas jasa keuangan
Bab 07 bank lembaga keuangan bukan bank dan otoritas jasa keuanganMuhammadAmarRahman
 
Soal mit sejarah indonesia kelas 11 ipa ips
Soal mit sejarah indonesia kelas 11 ipa ips Soal mit sejarah indonesia kelas 11 ipa ips
Soal mit sejarah indonesia kelas 11 ipa ips MuhammadAmarRahman
 
Buku Siswa Kelas 11 Seni Budaya Semester 1 Kurikulum K13
Buku Siswa Kelas 11 Seni Budaya Semester 1  Kurikulum K13Buku Siswa Kelas 11 Seni Budaya Semester 1  Kurikulum K13
Buku Siswa Kelas 11 Seni Budaya Semester 1 Kurikulum K13MuhammadAmarRahman
 
Buku siswa kelas 11 prakarya dan kewirausahaan Semester 1 dan 2
Buku siswa kelas 11 prakarya dan kewirausahaan Semester 1 dan 2Buku siswa kelas 11 prakarya dan kewirausahaan Semester 1 dan 2
Buku siswa kelas 11 prakarya dan kewirausahaan Semester 1 dan 2MuhammadAmarRahman
 
Buku Siswa Kelas 11 Seni Budaya Semester 1 dan 2 Kurikulum K13
Buku Siswa Kelas 11 Seni Budaya Semester 1 dan 2 Kurikulum K13Buku Siswa Kelas 11 Seni Budaya Semester 1 dan 2 Kurikulum K13
Buku Siswa Kelas 11 Seni Budaya Semester 1 dan 2 Kurikulum K13MuhammadAmarRahman
 
Buku PPKN ( Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan) Kurikulum 13 Kelas 11 (XI)
Buku PPKN ( Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan) Kurikulum 13 Kelas 11 (XI)Buku PPKN ( Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan) Kurikulum 13 Kelas 11 (XI)
Buku PPKN ( Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan) Kurikulum 13 Kelas 11 (XI)MuhammadAmarRahman
 
Membangun bangsa melalui perilaku taat, kompetisi dalam kebaikan, dan Etos Ke...
Membangun bangsa melalui perilaku taat, kompetisi dalam kebaikan, dan Etos Ke...Membangun bangsa melalui perilaku taat, kompetisi dalam kebaikan, dan Etos Ke...
Membangun bangsa melalui perilaku taat, kompetisi dalam kebaikan, dan Etos Ke...MuhammadAmarRahman
 
Bab 6 Membangun Bangsa Melalui Perilaku Taat, Kompetisi dalam Kebaikan, dan E...
Bab 6 Membangun Bangsa Melalui Perilaku Taat, Kompetisi dalam Kebaikan, dan E...Bab 6 Membangun Bangsa Melalui Perilaku Taat, Kompetisi dalam Kebaikan, dan E...
Bab 6 Membangun Bangsa Melalui Perilaku Taat, Kompetisi dalam Kebaikan, dan E...MuhammadAmarRahman
 
Buku Sejarah Indonesia Kelas 11 (XI) Kurikulum 13
Buku Sejarah Indonesia Kelas 11 (XI) Kurikulum 13Buku Sejarah Indonesia Kelas 11 (XI) Kurikulum 13
Buku Sejarah Indonesia Kelas 11 (XI) Kurikulum 13MuhammadAmarRahman
 
Buku Agama Islam Kelas 11 (XI) Kurikulum 13
Buku Agama Islam Kelas 11 (XI) Kurikulum 13Buku Agama Islam Kelas 11 (XI) Kurikulum 13
Buku Agama Islam Kelas 11 (XI) Kurikulum 13MuhammadAmarRahman
 
Semangat menuntut ilmu, menerapakan, dan menyampaikan kepada sesama
Semangat menuntut ilmu, menerapakan, dan menyampaikan kepada sesamaSemangat menuntut ilmu, menerapakan, dan menyampaikan kepada sesama
Semangat menuntut ilmu, menerapakan, dan menyampaikan kepada sesamaMuhammadAmarRahman
 
BAB 2 Mengevaluasi Perang Melawan Keserakahan Kongsi Dagang (abad ke-16 sampa...
BAB 2 Mengevaluasi Perang Melawan Keserakahan Kongsi Dagang (abad ke-16 sampa...BAB 2 Mengevaluasi Perang Melawan Keserakahan Kongsi Dagang (abad ke-16 sampa...
BAB 2 Mengevaluasi Perang Melawan Keserakahan Kongsi Dagang (abad ke-16 sampa...MuhammadAmarRahman
 

More from MuhammadAmarRahman (17)

Kedudukan Warga Negara Dan Pendudukan Indonesia
Kedudukan Warga Negara Dan Pendudukan IndonesiaKedudukan Warga Negara Dan Pendudukan Indonesia
Kedudukan Warga Negara Dan Pendudukan Indonesia
 
Modull tirani matahari terbit
Modull tirani matahari terbit  Modull tirani matahari terbit
Modull tirani matahari terbit
 
Latar belakang pendudukan jepang di indonesia
Latar belakang pendudukan jepang di indonesiaLatar belakang pendudukan jepang di indonesia
Latar belakang pendudukan jepang di indonesia
 
Pameran karya seni rupa
Pameran karya seni rupaPameran karya seni rupa
Pameran karya seni rupa
 
Bab 07 bank lembaga keuangan bukan bank dan otoritas jasa keuangan
Bab 07 bank lembaga keuangan bukan bank dan otoritas jasa keuanganBab 07 bank lembaga keuangan bukan bank dan otoritas jasa keuangan
Bab 07 bank lembaga keuangan bukan bank dan otoritas jasa keuangan
 
Soal mit sejarah indonesia kelas 11 ipa ips
Soal mit sejarah indonesia kelas 11 ipa ips Soal mit sejarah indonesia kelas 11 ipa ips
Soal mit sejarah indonesia kelas 11 ipa ips
 
Buku Siswa Kelas 11 Seni Budaya Semester 1 Kurikulum K13
Buku Siswa Kelas 11 Seni Budaya Semester 1  Kurikulum K13Buku Siswa Kelas 11 Seni Budaya Semester 1  Kurikulum K13
Buku Siswa Kelas 11 Seni Budaya Semester 1 Kurikulum K13
 
Makalah PPKN
Makalah PPKNMakalah PPKN
Makalah PPKN
 
Buku siswa kelas 11 prakarya dan kewirausahaan Semester 1 dan 2
Buku siswa kelas 11 prakarya dan kewirausahaan Semester 1 dan 2Buku siswa kelas 11 prakarya dan kewirausahaan Semester 1 dan 2
Buku siswa kelas 11 prakarya dan kewirausahaan Semester 1 dan 2
 
Buku Siswa Kelas 11 Seni Budaya Semester 1 dan 2 Kurikulum K13
Buku Siswa Kelas 11 Seni Budaya Semester 1 dan 2 Kurikulum K13Buku Siswa Kelas 11 Seni Budaya Semester 1 dan 2 Kurikulum K13
Buku Siswa Kelas 11 Seni Budaya Semester 1 dan 2 Kurikulum K13
 
Buku PPKN ( Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan) Kurikulum 13 Kelas 11 (XI)
Buku PPKN ( Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan) Kurikulum 13 Kelas 11 (XI)Buku PPKN ( Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan) Kurikulum 13 Kelas 11 (XI)
Buku PPKN ( Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan) Kurikulum 13 Kelas 11 (XI)
 
Membangun bangsa melalui perilaku taat, kompetisi dalam kebaikan, dan Etos Ke...
Membangun bangsa melalui perilaku taat, kompetisi dalam kebaikan, dan Etos Ke...Membangun bangsa melalui perilaku taat, kompetisi dalam kebaikan, dan Etos Ke...
Membangun bangsa melalui perilaku taat, kompetisi dalam kebaikan, dan Etos Ke...
 
Bab 6 Membangun Bangsa Melalui Perilaku Taat, Kompetisi dalam Kebaikan, dan E...
Bab 6 Membangun Bangsa Melalui Perilaku Taat, Kompetisi dalam Kebaikan, dan E...Bab 6 Membangun Bangsa Melalui Perilaku Taat, Kompetisi dalam Kebaikan, dan E...
Bab 6 Membangun Bangsa Melalui Perilaku Taat, Kompetisi dalam Kebaikan, dan E...
 
Buku Sejarah Indonesia Kelas 11 (XI) Kurikulum 13
Buku Sejarah Indonesia Kelas 11 (XI) Kurikulum 13Buku Sejarah Indonesia Kelas 11 (XI) Kurikulum 13
Buku Sejarah Indonesia Kelas 11 (XI) Kurikulum 13
 
Buku Agama Islam Kelas 11 (XI) Kurikulum 13
Buku Agama Islam Kelas 11 (XI) Kurikulum 13Buku Agama Islam Kelas 11 (XI) Kurikulum 13
Buku Agama Islam Kelas 11 (XI) Kurikulum 13
 
Semangat menuntut ilmu, menerapakan, dan menyampaikan kepada sesama
Semangat menuntut ilmu, menerapakan, dan menyampaikan kepada sesamaSemangat menuntut ilmu, menerapakan, dan menyampaikan kepada sesama
Semangat menuntut ilmu, menerapakan, dan menyampaikan kepada sesama
 
BAB 2 Mengevaluasi Perang Melawan Keserakahan Kongsi Dagang (abad ke-16 sampa...
BAB 2 Mengevaluasi Perang Melawan Keserakahan Kongsi Dagang (abad ke-16 sampa...BAB 2 Mengevaluasi Perang Melawan Keserakahan Kongsi Dagang (abad ke-16 sampa...
BAB 2 Mengevaluasi Perang Melawan Keserakahan Kongsi Dagang (abad ke-16 sampa...
 

SENI LUKIS

  • 1. NAMA KELOMPOK : 1. Nova Dwi A gustina 2. Negi Indrajaya 3. M. Amar Rahman 4. Putri Hardani 5. Messi Apriani
  • 3. DAFTAR ISI  A. Berekspresi  B. Bereksperimen  C. Pengertian Dasar Seni Lukis 1 . Mengamati 4 . Menalar 2 . Menayangkan 5 . menyajikan 3 . mencoba 1 . Penciptaan seni rupa murni 2. Aspek operasional 1 . Ruang lingkup seni lukis 4 . tekstur 2 . Unsur visual 5 . bentuk 3 . ruang
  • 4. DAFTAR ISI  D. Penciptaan Desain  E. Prinsip Desain 1 . Keselarasan ( harmony ) 4 . Keseimbangan ( balance ) 2 . Kesebandingan ( proportion ) 5 . Penekanan ( emphasis ) 3 . Irama ( rytheme )
  • 5. A. BEREKSPRESI 1 . Mengamati Pertama-tama, marilah kita melakukan pengamatan terhadap realitas internal dari kehidupan spiritual kita, misalnya dengan cara memusatkan perhatian pada kehidupan rohani kita, hal itu mungkin berkenaan dengan cita- cita, emosi, intuisi, gairah, nalar, kepribadian dan pengalaman-pengalaman kejiwaan lain yang sekarang kita alami. 2 . Menayangkan Kemudian kita dapat bertanya kepada diri sendiri, gejala kejiwaan mana yang paling bermasalah, yang paling penting untuk diekspresikan lewat kegiatan melukis. Diharapkan dengan cara itu kehidupan batin kita akan menjadi lebih tenang, sehat, dan seimbang. Lalu tetapkanlah itu sebagai gagasan atau sumber inspirasi kreativitas kita. (penentuan tema atau subject matter). 3 . Mencoba Selanjutnya cobalah mereka-reka wujud visual gagasan tersebut, dalam imajinasi kita, lalu buatlah sketsa-sketsa alternatif bagaimana rupa karya lukisan yang kita inginkan, apakah figuratif menyerupai bentuk-bentuk alamiah, semi figuratif karena telah mengalami distorsi dari bentuk alamiahnya, atau non figuratif, yang sama sekali tidak melukiskan gejala alamiah lagi, melainkan hanya bentuk-bentuk abstrak. Tidak ada batasan yang dapat mengekang kebebasan kreatif kita dalam memilih gambaran wujud lukisan. Batasannya adalah pencapaian kepuasan berekspresi, sama dengan terealisasinya suatu gagasan menjadi lukisan.
  • 6. A. BEREKSPRESI 4 . Menalar Dari sejumlah sketsa yang telah kita buat sebelumnya, analisislah kekuatan dan kelemahan setiap sketsa. baik dari aspek konseptual, visual, dan kemungkinan penggunaan media teknik berkarya yang sesuai. Pilihlah salah satu sketsa paling representatif yang memenuhi harapan kita. Kemudian berekspresilah dengan penuh rasa percaya diri. Untuk menandai lukisan telah selesai atau belum, tolok ukurnya adalah kepuasan yang kita alami. Jika rasa puas itu telah muncul dalam hati kita, kepuasan mempersepsi wujud lukisan yang kita ciptakan, maka lukisan itu dapat dibubuhi dengan tanda tangan atau inisial kita. Sebagai bukti kitalah penciptanya, dan kita bertanggung jawab penuh atas ciptaan tersebut. 5 . Menyajikan Pengertian penyajian sebuah lukisan, berbeda dengan penyajian makalah dalam kegiatan seminar atau diskusi. Dalam konteks ini kita mengerjakan pemberian bingkai yang sesuai, baik ukurannya, warnanya, maupun kesesuaian dengan aliran lukisan kita. Selanjutnya menulis ringkasan konsep, deskripsi visual, pembuatan label (judul lukisan, tahun, media yang digunakan, ukuran, nama pencipta, serta foto karya lukisan).
  • 7. B. BEREKSPERIMEN 1 . Penciptaan seni rupa murni Bereksperimen dalam Seni RupaPenciptaan seni rupa murni adalah kegiatan berkarya seni lukis, seni grafis, seni patung, seni serat, dan lain-lain, untuk mengungkapkan perasaan, pikiran, dan pengalaman kehidupan menjadi suatu perwujudan visual yang dilandasi dengan kepekaan artistik. Kepekaan artistik disini dapat berarti "memerlukan kemampuan dalam mengelola atau mengorganisir elemen-elemen visual untuk mewujudkan gagasan menjadi sebuah karya nyata". a.Aspek Konseptual 1) Penemuan Sumber Inspirasi 2) Penetapan Interes Seni 3) Penetapan Interes Bentuk 4) Penetapan Prinsip estetik a.Aspek visual Struktur Visual Komposisi Gaya pribadi
  • 8. B. BEREKSPERIMEN 2. Aspek Operasional dalam Bereksperimen dalam Seni Rupa Langkah-langkah kerja dalam proses perwujudan karya secara keseluruhan dimulai dari penetapan bahan, peralatan utama dan pendukung, serta teknik- teknik dalam memperlakukan bahan beserta peralatannya. Seluruh proses tersebut dikelompokkan ke dalam tiga tahap: 1. Tahap persiapan. Melakukan pengadaan dan pengolahan bahan utama, bahan pendukung, dan pengadaan peralatan. 2. Tahap Pelaksanaan. Berkenaan dengan pengalaman artistik, aktivitas proses kreasi dari awal sampai selesai. 3. Tahap akhir. Karya seni rupa yang sudah selesai diciptakan, masih membutuhkan tindakan-tindakan khusus agar siap untuk dipamerkan. Jenis karya seni rupa tertentu memerlukan pembersihan secara menyeluruh, lapisan pengawet (coating), atau lembaran kaca dan bingkai. Jenis lain membutuhkan kemasan. Semuanya harus digarap dengan baik dan benar, sampai sebuah karya seni rupa sudah siap untuk dipamerkan.
  • 9. C. PENGERTIAN DASAR SENI LUKIS 1 . Ruang lingkup seni lukis Secara teknis lukisan adalah pembubuhan pigmen atau wama dengan bahan pelarut di atas permukaan bidang dasar, seperti pada kanvas, panel untuk menghasilkan sensasi atau ilusi ruang, gerakan, tekstur, untuk mengekspresikan berbagai makna atau nilai subjektif, baik yang sifatnya intelektual, emosi, simbolik, relegius, dan lain-lain.
  • 10. 2. Unsur Visual  Garis Warna Hangat dan Warna Sejuk  Warna Warna Kromatik dan Akromatik  Sifat Warna Warna Objek dan Warna Pigmen  Notasi Warna  Warna-Warna Antara Unsur terpenting dalam karya seni rupa adalah garis, warna, Sifat Warna,Warna Objek dan Warna Pigmen, Notasi Warnaa Warna-Warna Antara. Elemen atau unsur yang dapat dilihat dalam seni rupa merupakan sebuah bagian yang penting dalam menciptakan karya seni rupa. Elemen rupa merupakan obyek material yang akan disusun agar menjadi sebuah karya seni. Unsur-unsur atau elemen tersebut diantaranya: garis, bidang, tekstur, gelap terang, warna, nada/irama (rhytme), dan komposisi. Sebagai berikut :
  • 11. 3. Ruang RUANG, SPACE, EXTENS OR AREA OF GROUND, SURFACE ETC. ARTINYA, RUANG ADALAH KELUASAN DARI SUATU BIDANG ATAU PERMUKAAN. DALAM DESIGN ELEMENTER DISEBUTKAN RUANG BISA DIKATAKAN BENTUK DUA ATAU TIGA DIMENSIONAL, BIDANG ATAU KELUASAN. KELUASAN POSITIF ATAU NEGATIF YANG DIBATASI OLEH LIMIT. 4. Tekstur ADA UMUMNYA PELUKIS MEMANFAATKAN TEKSTUR YANG MERUPAKAN KUALITAS DARI SUATU PERMUKAAN, NILAI KESAN RABA ATAU BERKAITAN DENGAN INDRA PERABA. SUATU STRUKTUR PENGGAMBARAN PERMUKAAN OBJEK, SEPERTI BUAH-BUAHAN, BATU, KAIN, KULIT, RAMBUT, BARANG ELEKTRONIK, DAN LAIN SEBAGAINYA. TEKSTUR BISA KASAR, HALUS, LUNAK, KERAS, BERBUTIR, BISA JUGA KASAR ATAU LICIN, TERATUR, ATAU TIDAK BERATURAN, SESUAI DENGAN KUALITAS YANG AKAN DIEKSPRESIKAN SANG PELUKIS.
  • 12. 5. Bentuk SEMUA KARYA SENI RUPA TENTU MEMILIKI BENTUK, APAKAH BENTUK TERSEBUT EALISTIK ATAU ABSTRAK, REPRESENTASIONAL ATAU NON REPRESENTASIONAL, DIRANCANG DENGAN CERMAT ATAU DIHASILKAN DENGAN SPONTAN. APAPUN JENIS DAN ALIRAN SENI LUKIS, SEMUANYA MERUPAKAN PENGORGANISASIAN ELEMEN RUPA MENJADI BENTUK SENI. DALAM TEORI SENI, PEMAKAIAN ISTILAH BENTUK MERUPAKAN TERJEMAHAN DARI BAHASA INGGRIS "SHAPE", SEDANGKAN ISTILAH WUJUD MERUPAKAN TERJEMAHAN DARI "FORM". BENTUK BIASANYA DIARTIKAN SEBAGAI ASPEK VISUAL, BAGIAN-BAGIAN YANG TERGABUNG MENJADI SATU YANG DISEBUT RUPA ATAU WUJUD. WUJUD MENGANDUNG PENGERTIAN YANG KHAS DALAM KONTEKS SENI RUPA. BENTUK DALAM PENGERTIAN SENI LUKIS MEMILIKI BANYAK SEGI, ADA BENTUK FIGURATIF, BENTUK SEMI FIGURATIF DAN BENTUK NON FIGURATIF. BENTUK FIGURATIF BISA MENGHASILKAN BENTUK IMITATIF YAITU BERUPAYA MENIRU SEGALA BENTUK PERWUJUDAN BENDA-BENDA ALAM (KEINDAHAN ALAM PEGUNUNGAN, FAUNA, FLORA, PANTAI, DAERAH PERTANIAN, POTRET, DALAM SETTING ALAMIAHNYA) ATAU BENTUK- BENTUK CIPTAAN MANUSIA (SEPERTI PABRIK, ISTANA, KOTA, MENARA, PELABUHAN, HOTEL, DAN LAIN-LAIN) OBJEK INI DI LUKIS PERSIS SEPERTI KEADAAN ASLINYA.
  • 13. D. PENCIPTAAN DESAIN Desain sebagai kata kerja berarti proses penciptaan objek baru, sedangkan sebagai kata benda desain berarti hasil akhir sebuah proses kreatif baik dalam wujud rencana, proposal, atau karya desain sebagai objek nyata. Sebagai aktivitas reka letak atau perancangan, desain dikerjakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan benda-benda fugsional yang estetis. Proses kreasi desain mencakup (1) studi pendahuluan (2) Profil Pasar dan Segmen Konsumen. (3) Alternatif Desain, (4) Uji coba, dan (5) Standar prosedur Produksi.
  • 14. E. PRINSIP DESAIN 1. Keselarasan (harmony) Dalam suatu desain adalah keteraturan tatanan di antara bagian-bagian desain, yaitu susunan yang seimbang, menjadi satu kesatuan yang padu dan utuh, masing-masing saling mengisi sehingga mencapai kualitas yang disebut harmoni. 2. Kesebandingan (proportion) Merupakan perbandingan antar satu bagian dengan bagian lain, atau antara bagian-bagian dengan unsur keseluruhan secara visual memberikan efek menyenangkan, artinya tidak timpang atau janggal baik dari segi bentuk maupun warna. 3. Irama (rythme) Dalam pengertian visual dapat dirasakan karena ada faktor pengulangan di atas bidang atau dalam ruang, yang menyebabkan timbulnya efek optik seperti gerakan, getaran, atau perpindahan dari unsur yang satu ke unsur yang lain.
  • 15. 4. Keseimbangan (balance) Dalam penciptaan desain adalah upaya penciptaan karya yang memiliki daya tarik visual. Kesimbangan pada unsur dan bagian desain, maupun pada keindahan dan fungsi desain. 5. Penekanan (emphasis) Dalam merealisasi gagasan desain, adalah penentuan faktor utama yang ditonjolkan karena kepentingannya, ada faktor pendukung gagasan yang penyajiannya tidak perlu mengundang perhatian, meski kehadirannya dalam keseluruhan desain tetap penting.