Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
GAME UNTUK AUD
1. Tugas Kelompok
Mata Kuliah Komputer untuk AUD
REVIEW GAME AUD “FREEDING FRENZY”
Nama Kelompok :
NUR HALIMAH (1142113007)
WIDYA (1142113016)
NOVIA HARTINAH (1141113023)
SITI ZAHARA (1141113028)
ULFA RAFIQAH (1141113032)
Dosen Pembimbing : Drs. Dwi Budiwiwaramulja, M.Sn.
KELAS REG.A
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS IMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Banyak berbagai games yang tersedia di berbagai media, baik dari media sosial, media
elektronik dan media lainnya. Berbagai games-games yang tersedia di media memudahkan
anak untuk bermain. Anak hanya perlu mengetahui peraturan game-games yang ada di media.
Sehingga anak mampu melakukan permainan yang disenangi oleh anak. Banyaknya games
yang ada di online-online, di laptop, komputer dan sebagainya haruslah yang sesuai dengan
anak. Sebuah permainan atau game adalah sebuah sistem dimana pemain terlibat dalam
sebuah konflik buatan, disini pemain berinteraksi dengan sistem dan konflik dalam
permainan yang merupakan rekayasa atau buatan, dalam permainan terdapat peraturan yang
bertujuan untuk membatasi perilaku pemain dan menentukan permainan. Game bertujuan
untuk menghibur, biasanya game banyak disukai oleh anak – anak hingga orang dewasa.
Game sebenarnya penting untuk perkembangan otak, untuk meningkatkan konsentrasi dan
melatih untuk memecahkan masalah dengan tepat dan cepat karena dalam game terdapat
berbagai konflik atau masalah yang menuntut kita untuk menyelesaikannya dengan cepat dan
tepat. Banyak sekali permainan-permainan yang ada tetapi tidak sesuai dengan anak. Yang
dapat membuat pengaruh negative terhadap aspek-aspek yang ada dalam diri anak. Karena
aspek aspek perkembangan yang dimiliki oleh anak dapat berkembang juga melalui bermain,
karena dunia anak adalah dunia bermain. Bermain dan anak merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan. Aktivitas bermain dilakukan anak dan aktivitas anak selalu
menunjukkan kegiatan bermain. Bermain dan anak sangat erat kaitannya. Oleh karena itu,
salah satu prinsip pembelajaran di pendidikan anak usia dini adalah bermain dan belajar.
Orang tua haruslah memberikan permainan permainan yang sesuai dengan usia anak. Orang
tua juga harus memperhatikan anak pada saat anak sedang bermain. Orang tua haruslah
melihat terlebih dahulu permainan yang sedang ingin di mainkan oleh anak agar anak-anak
tidak mudah terjerumus ke hal-hal yang bisa menghambat aspek-aspek perkembangan anak.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana ciri-ciri game yang sesuai untuk AUD?
b. Game mana yang sesuai untuk AUD?
c. Apakah permainan “ FREEDING FRENZY” dapat mengembangkan ke 6 aspek
perkembangan anak
d. Apakah kelebihan dan kekurangan dari permainan “FREEZING FRENZY”
3. C. Tujuan dan Manfaat
a. Dapat mengetahui ciri-ciri game yang sesuai dengan anak usia dini
b. Dapat mengetahui bahwa game “Freeding Frenzy”dapat mengembangkan aspek
perkembangan anak
c. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari game tersebut.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan Teori
Tinjauan (Teori) tentang PAUD
a. Pengertian Anak Menurut Pasal 1 Undang undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak, anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas)
tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.
b. Pengertian PAUD Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Menurut Pasal 1 ayat 14 UU Sisdiknas 2003 didefinisikan sebagai “Suatu
upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.”
c. Prinsip PAUD
Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini didasarkan atas prinsip- prinsip
sebagai berikut:
1. Berorientasi pada kebutuhan anak. Kegiatan pembelajaran harus selalu
ditujukan pada pemenuhan kebutuhan perkembangan anak secara
individu.
2. Kegiatan belajar selalu dilakukan melalui bermain. Dengan bermain yang
menyenangkan dapat merangsang anak untuk melakukan eksplorasi
dengan menggunakan benda-benda yang ada di sekitarnya, sehingga anak
menemukan pengetahuan dari benda-benda yang dimainkannya.
4. 3. Merangsang munculnya kreativitas dan inovasi. Kreativitas dan inovasi
tercermin melalui kegiatan yang membuat anak tertarik, fokus, serius dan
konsentrasi.
4. Menyediakan lingkungan yang mendukung proses belajar. Lingkungan
harus diciptakan menjadi lingkungan yang menarik dan menyenangkan
bagi anak selama mereka bermain.
5. Mengembangkan kecakapan hidup anak. Kecakapan hidup diarahkan
untuk membantu anak menjadi mandiri, disiplin, mampu bersosialisasi,
dan memiliki keterampilan dasar yang berguna bagi kehidupannya kelak.
6. Menggunakan berbagai sumber dan media belajar yang ada di lingkungan
sekitar.
7. Dilaksanakan secara bertahap dan berulang-ulang dengan mengacu pada
prinsip-prinsip perkembangan anak.
8. Rangsangan pendidikan bersifat menyeluruh yang mencakup semua aspek
perkembangan. Setiap kegiatan anak sesungguhnya dapat
mengembangkan berbagai aspek perkembangan/ kecerdasannya. Tugas
guru/kader/pamong adalah memfasilitasi agar semua aspek perkembangan
anak dapat berkembang secara optimal.
Tinjauan tentang Bermain (Game)
a. Pengertian Bermain
Menurut tokoh-tokoh pendidikan anak-anak, seperti: Plato, Aristoteles, Frobel,
Hurlock dan Spencer (dalam Satya, 2006) sesuai kutipan dari Jurnal Pendidikan
Luar Biasa oleh N Tatat Hartati tentang Penelitian Laporan Penelitian
Permainan/Bermain.Pdf bahwa bermain adalah suatu upaya anak untuk mencari
kepuasan, melarikan diri ke alam fantasi dengan melepaskan segala keinginannya
yang tidak dapat tersalurkan, seperti : keinginan untuk menjadi presiden, raja,
permaisuri dan lain-lain. Bermain sebagai kegiatan mempunyai nilai praktis.
Artinya bermain digunakan sebagai media untuk meningkatkan keterampilan dan
kemampuan tertentu pada anak. Sedangkan menurut Hurlock sesuai kutipan dari
Jurnal Pendidikan Luar Biasa oleh N Tatat Hartati tentang Penelitian Laporan
Penelitian Permainan/Bermain.Pdf bahwa bermain adalah setiap kegiatan yang
dilakukan untuk kesenangan. Disamping itu bermain bagi anak 8 adalah upaya
yang menyalurkan energi yang berlebihan dan dapat menghindari hal-hal negatif
yang diakibatkan dari tenaga yang berlebihan, salah-satu contoh akibat dari
5. kelebihan tenaga ini adalah timbulnya perkelahian antar pelajar. Jadi
kesimpulannya adalah bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan
bagi anak agar anak dapat melepaskan keinginannya yang terhambat serta melalui
bermain anak akan dapat mengembangkan keenam aspek perkembangannya.
b. Ciri-ciri game yang sesuai dengan AUD
a. Simbolik, bermain pada dasarnya adalah aktivitas yang dilakukan anak untuk
anak mengemukakan berbagia ide dan gagasannya kedalam bentuk-
b. Bermakna, bermain padahakikatnya kegiatan memainkan berbagai pengalama
n, keterampilan dan pemahaman yang dapat dilakukannya sejalan dengan apa
yang telah diketahui anak
c. Aktif, kegiatan bermain adalah kegiatan aktif yang dilakukan anak dengan me
libatkan berbagai jenis aktivitas baik fisik, psikis, maupun imajinasinya.
d. Menyenangkan, bermain adalah segala jenis kegiatan yang dilakukan yang da
pat memberikan rasa senang, kegembiraan, dan keceriaan pada anak.
e. Motivasional, bermain adalah segala jenis kegiatan yang dilakukan atas dasar
dorongan dari dalam diri anak sehingga anak melakukannya dengan penuh se
mangat.
f. Beraturan, segala bentuk permainan memiliki aturan-
aturan, baik dalam hal waktu, lingkungan, maupun peralatannya. Hal inilah ya
ng menyebabkan anak dapat melakukan berbagai jenis permainan jika waktun
ya ada, lingkungan mendukung, dan peralatannya tersedia.
g. Berepisode, layaknya sebuah cerita bermainpun memiliki tahapan yakni awal,
tengah, dan akhir dalam asatu tema tertentu yang dipilih anak. Jika sebuah pe
rmainan telah memasuki tahap akhir, biasanya anak akan memainkan permain
an baru.
h. Memiliki aspek-aspek yang dapat mengembangkan perkembangan pada anak
i. Dapat mendidik anak agar dapat menambah pengetahuan anak
j. Dapat mengarahkan anak ke hal-hal yang positif dan dapat menjauhkan anak
dari hal-hal yang negative
k. Sesuai dengan usia anak, perhatian dan kemampuan anak
l. Game dapat menimbulkan kesenangan pada anak
c. Prinsip-prinsip bermain
1. Prinsip Produktivitas.
6. Permainan edukatif harus dapat mengembangkan sikap produktif pada
diri anak sebagai pengguna dan pemain dalam permainan itu sendiri. Harus
bersifat mendidik kegiatan yang positif bagi anak.
2. Prinsip Aktivitas
Permainan edukatif harus mampu mengembangkan sikap aktif pada
anak. Permainan yang digunakan dan dapat diterapkan langsung dengan anak
(siswa terlibat langsung).
3. Prinsip Efektivitas dan Efisiensi.
Prinsip ini menjadi tolak ukur dari efek permainan edukatif yang
digunakan. Permainan yang digunakan bisa dibuat dari bahan-bahan yang
tidak terpakai (daur ulang).
4. Prinsip Kreativitas
Melalui permainan, diharapkan anak mampu merancang sesuatu yang
baru dan berbeda dan menimbulkan kepuasan pada anak. Permainan dapat
menimbulkan anak secara kreatif dalam melaksanakan suatu kegiatan.
5. Prinsip Mendidik
Dengan Menyenangkan Permainan edukatif harus memperhatikan sisi
kemampuan anak. Sehingga dapat menghasilkan kegiatan yang positif dan
dapat menyenangkan si anak, agar permainan yang digunakan tidak bosan.
d. Manfaat bermain
1. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek fisik
Bermain bemanfaat untuk menunjang kekuatan otot tubuh pada anak agar
tubuh anak menjadi sehat dan kuat serta perkembangan motorik kasar dan
halus pada anak dapat membuat anak melatih gerakan koordinasi antara mata
dan tangan serta dapat membuat anak lebih percaya diri
2. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek sosial
Bermain bermanfaat agar anak dapat belajar berbagi hak milik, menggunakan
mainan secara bergilir, melakukan kegiatan bermain bersama, dapat
berkomunikasi dengan sesama temannya aar dapat saling bertukar pikiran
atau informasi
3. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek emosi atau kepribadian
Dari kegiatan bermain yang dilakukan anak akan mempunyai penilaian
terhadap dirinya tentangkelebihan-kelebihan yang ia miliki sehingga dapat
7. membantu pembentukan konsep diri yang positif, anak akan memiliki sikap
murah hati, tulus, dan baik.
4. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek kognisi
Melalui bermain anak dapat mengembangkan daya ciptanya secara bebas,
baik melalui coretan yang ia buat, criteria yang ia ungkapkan, serta hasil
karya anak lainnya yang ia salurkan melalui hasil imajinasinya sendiri
e. Fungsi Bermain
Menurut Jurnal Penelitian PAUDIA, Volume 1 No. 1 2011 Bermain memiliki
fungsi yang sangat luas bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, baik secara
fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, maupun psikomotorik. Perkembangan
secara fisik, seperti keterampilan motorik kasar, menjadi lebih fleksibel dalam
berlari, melompat, memanjat, berguling, berputar dan lain sebagainya.
Keterampilan motorik halusnya meningkat, pada saat anak menyentuh, meraba,
memegang suatu benda (alat permainan), secara spontan hal ini akan
mengantarkan anak dalam kesiapan menggambar, mewarnai, memegang.
Perkembangan kognitif, yaitu keterampilan anak dalam berfikir. Pada saat
bermain dengan teman sebaya, anak akan belajar membangun pengetahuannya
sendiri dari interaksi. Mereka dapat menyelesaikan masalah yang ditemukan pada
saat bermain, sehingga anak dapat terlatih untuk berfikik logic. Bermain penting
untuk Perkembangan bahasa anak. Pada saat anak bermain, ketika kemampuan
kognitifnya tumbuh dan berkembang, anak mulai berfikir secara simbolik melalui
pemerolehan dan penggunaan bahasa. Perkembangan psikologis yaitu
pemahaman diri, ketika anak tumbuh secara kognitif dan fisik, ia akan mulai
menyadari keberadaan dirinya. Dalam sosial emosional, yaitu kemampuan anak
berbagi rasa, secara psikologis anak telah melewati masa-masa sulit (bereaksi
dengan menangis) dan dapat menyampaikan pesan dan perasaannya,
keinginannya, kemauannya dengan tepat. Dengan bermain anak dapat
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, baik teman sebaya, ataupun orang
dewasa. Keterampilan sosial ini akan terus bertambah ketika ia mulai
berkomunikasi dengan teman sebayanya.
B. Pembahasan Game “Freeding Frenzy”
Game Untuk AUD (“FREEDING FRENZY”)
8. a. Deskripsi Game
Game Freeding Frenzy terdiri dari beberapa level yang semakin tinggi level
permainannya. Itu akan membuat semakin sulit anak untuk melakukan permainan
tersebut. Dibutuhkan konsentrasi dalam memainkan permainan tersebut agar anak
dapat melanjutkan level-level selanjutnya. Game Freeding Frenzy memiliki aturan
dalam memainkannya, ikan yang dimiliki harus memakan ikan yang lebih kecil untuk
menjadi lebih besar dan menghindari ikan yang besar agar tidak dimakan. jika ikan
yang kita miliki dimakan oleh ikan-ikan yang lainnya yang lebih besar, maka ikan
yang dimiliki akan mati, dan level permainannya akan tidak bertambah-tambah.
Apabila ikan yang dimiliki menjadi bertambah ukurannya maka ikan tersebut dapat
memakan ikan-ikan yang ukurannya lebih kecil dari ikan tersebut. Adapun game
Freeding Frenzy memiliki kriteria yang sesuai untuk anak usia dini karena game ini
memiliki berbagai variasi warna yang membuat anak tertarik untuk memainkannya.
Kemudian game ini dilengkapi oleh suara-suara seperti suara yang sedang makan.
Dalam game ini kita bertindak sebagai ikan kecil di lautan yang harus bertahan hidup
di tengah ikan-ikan yang lebih besar dari kita. Tujuan kita adalah menjadi pemuncak
rantai makanan dengan cara terus memakan ikan-ikan hingga parameter memakan
ikan terisi penuh, di mana ada 3 tingkatan ikan yang harus kita makan tahap demi
tahap, dari yang terkecil hingga yang terbesar. Saat bermain kita juga harus berhati-
hati dengan ikan yang tingkatan levelnya lebih besar dari kita, jangan coba-coba
mendekatinya atau kita dilahap dan kalah. Game yang sangat sederhana. Sekarang
bayangkan anda menjadi ikan yang semulanya kecil dalam Feeding Frenzy ini dan
kita bisa belajar beberapa hal dari ikan kecil ini. Dalam game ini pertama tama kita
akan memainkan ikan kecil,kemudian memakan ikan yang lebih kecil agar menjadi
besar dan kemudian bisa memakan ikan yang lebih besar. Kita juga memainkan Ikan
sesuai level, pertama kita memainkan ikan kecil dan pada level terakhir kita
memainkan ikan paus. Dalam game ini juga terdapat beberapa gelembung yang
apabila kita memakannya akan mendapat kemampuan tertentu. Dan masih banyak lagi
kemampuan kemampuan lainnya.
b. Ciri-ciri game “Freeding Frenzy”
1. Game dapat dimainkan oleh semua kalangan usia, baik itu anak-anak, remaja,
maupun dewasa
2. Game dapat melatih koordinasi antara mata dan tangan anak
9. 3. Menimbulkan emosi pada pemain jika ikan yang dimainkan dimakan oleh ikan
yang lebih besar
4. Game tersebut sesuai dan cukup bagus, pewarnaan ikan-ikan yang ada sangat
membuat anak tertarik
c. Kriteria permainan yang sesuai dengan AUD
1. Sesuai dengan usia anak, kemampuan, dan kehidupan anak,
2. Permainan tersebut dapat menyenangkan bagi anak dan tidak membuat anak
cepat bosan
3. Bukan pilihan orang tua tetapi berdasarkan minat anak terhadap mainan
tersebut.
4. Tingkat kesulitan sebaiknya disesuaikan pada rentang usia anak, alat permainan
tidak terlalu sulit dan juga tidak terlalu mudah bagi anak
5. Tidak memilih permainan yang menurut urutan usia, karena ada anak yang
lambat perkembangan fisik dan mentalnya dari anak-anak seusianya atau juga
sebaliknya, maka yang menjadi dasar pemilihan permainan lebih pada
perkembangan fisik dan mental anak secara individu.
6. Anak harus memiliki waktu yang cukup dalam bermain
7. Dapat dimainkan secara bervariasi/cara
8. Menarik dari segi warna dan bentuk atau suara (jika bersuara)
9. Mudah didapat dan dekat dengan lingkungan anak
10. Permainan yang ada cara/aturan bermainnya.
d. Hal-hal yang bisa diambil dari game “freeding frenzy”
1. Berani
Ikan yang kita mainkan dalam Feeding Frenzy dituntut untuk tetap survive dan
menjadi pemuncak rantai makanan dalam stage itu. Coba anda ditempatkan
dalam posisi seperti itu, anda hanya seekor kecil yang dikelilingi oleh ikan-ikan
lain yang ukuran tubuhnya lebih besar dari anda dan ikan tersebut siap untuk
melahap anda bulat-bulat. Apa yang anda akan lakukan? Lari? Pasrah? Atau
ngompol di celana? Hehe yang terakhir abaikan saja. Ikan kecil tersebut hanya
akan tetap disana menghadapi segala halangan rintangan untuk ya itu tadi,
memuncaki rantai makanan dengan cara yang simple, melahap ikan kecil lain.
Yang patut kita ambil disini adalah kita tak perlu melakukan usaha berlebihan
yang diri kita sebenarnya tidak mampu, kita cukup berjuang dengan apa yang kita
10. miliki. Tujuan yang kita perjuangkan pun tidak perlu membuat orang lain
terkesan, cukup untuk diri kita sendiri. Terlihat egois memang namun kita hidup
hanya sementara, nikmati hidup kita, nikmati dulu apa yang telah kita capai dan
jika punya kemampuan lebih buatlah anda berarti bagi orang lain. Kembali lagi
ke pribadinya lagi, berani melakukan itu atau tidak? Pertanyaan yang sering kita
dengar namun sangat penting. Dengan berani kita bisa mengawali sesuatu, berani
menjalaninya, dan berani untuk menerimanya.
2. Mengubah hal mustahil menjadi nyata
Lihatlah pemandangan seekor ikan yang tadinya kecil sekarang bisa melahap
seekor hiu yang dulu selalu mengancamnya. Apakah di dunia nyata kita bisa
melihat seperti itu? Kita tidak tahu. Sebagai gambaran, sekarang coba bayangkan
anda masih hidup di zaman sebelum Wright bersaudara di lahirkan kemudian
teman anda mengatakan: “Aku ingin menuju ke langit biru sana, bagaimana
rasanya ya?” Kira-kira anda akan menjawab apa? Kalau saya akan menjawab
seperti ini: “Nggak mungkin! Jangan ngimpi.” Ketika kita hidup pada masa itu
pastilah mustahil bagi kita untuk terbang. Untungnya Tuhan telah menciptakan
Wright bersaudara ini. Mereka berdua membuat keajaiban, membuat hal yang
mustahil menjadi nyata pada zaman itu. Mereka menciptakan mesin yang bisa
kita gunakan untuk terbang dan merupakan cikal bakal pesawat modern sekarang
ini. Seperti halnya ikan di Feeding Frenzy, mereka hanya terus berjuang dan
berjuang untuk bertahan hidup. Melawan segala ancaman mustahil baginya dan
akhirnya tibalah hari untuk mengalahkan kemustahilan itu. Selalu ada celah-celah
jalan keluar yang Tuhan berikan untuk kita sesempit apapun itu. “Manusia hanya
bisa berjuang dan Tuhan yang menentukan.” Kata-kata itu sangat pas, biarlah
manusia berusaha mencari dan membuat keajaiban lalu dengan izin Tuhan semua
itu akan terealisasi pada waktunya.
3. Jangan terlena jika sudah “di atas”
Kebiasaan saya jika sudah menjadi pemuncak rantai makanan di game ini saya
menjadi kalab dan bernafsu untuk menghabisi semua ikan yang ada di layar. Tidak
ada lagi was-was, yang ada hanyalah rasa ingin segera mengakhiri game. Namun
terkadang dalam sebuah stage terdapat ikan yang memang unbeatable. Jika dekat
dengan ikan ini pasti kita akan dilahapnya. Bukan Cuma ikan yang unbeatable, saat
kita bermain terkadang kita menemukan ranjau laut yang akan meledak jika kita
menyentuhnya. Itulah dua hal yang menyebabkan kita kalah dalam game ini. Ini
mengajarkan kita agar jangan semena-mena jika kita telah mendapat posisi yang
11. tinggi dan “berkuasa”. Pepatah “Di atas langit masih ada langit” menggambarkan
realita ini. Janganlah kita terlalu bangga dengan apa yang kita telah dapat, masih
ada ratusan bahkan ribuan lebih orang yang masih di atas kita. Manusia tidak ada
apa-apanya dengan gunung, gunung masih sangat kecil di banding bumi, bumi
masih sangat kecil dibanding matahari dan matahari hanyalah serpihan debu di
jagad raya ini. Tak patut kita sebagai manusia untuk sombong.
C. Metode
1. Metode (Studi) pustaka
Metode pengumpulan data dengan jalan mengutip dari buku buku yang ada kaitannya
dengan permasalahan obyek yang sedang diteliti oleh penulis yaitu :
a. Teori permainan yang pertama kali ditemukan oleh sekelompok ahli matematika
pada tahun 1944. Teori itu dikemukakan oleh Jhon von Neumann dan Oskar
Morgenstern yang berisi, “permainan terdiri atas sekumpulan peraturan yang
membangun situasi bersaing dari dua sampai beberapa orang atau kelompok
dengan memilih strategi yang dibangun untuk memaksimalkan kemenangan sendiri
atau pun untuk meminimalkan kemenangan lawan. Peraturan-peraturan
menentukan kemungkinan tindakan untuk setiap pemain, sejumlah keterangan
diterima setiap pemain sebagai kemajuan bermain, dan sejumlah kemenangan dan
kekalahan dalam berbagai situasi” Dengan adanya teori permainan tersebut
memberikan manfaat ke dalam beberapa hal :
1. Mengembangkan suatu analisa pengambilan keputusan dalam situasi
persaingan.
2. Menguraikan metode kuantitatif yang semantik bagi pemain yang terlibat
dalam persaingan untuk memilih strategi dalam pencapaian tujuan.
3. Memberi gambaran dan penjelasan kejadian dari situasi konflik persaingan.
b. Teori yang dikemukakan oleh Herbert Spencer
Herbert menyatakan bahwa anak memiliki energy yang digunakan untuk
mempertahankan hidup.
c. Teori Psikologi Anak oleh G. Stanley Hall
Beliau meninjau bahwa bermain dari Teori Rekapitulasi, teorinya didasarkan pada
gagasan bahwa anak merupakan mata rantai evolusi mulai dari bianatang sampai
menjadi manusia.
d. Teori Insting oleh Karl Gross
12. Bermain merupakan sifat bawaan (insting) yang berguna untuk mempersiapkan diri
melakukan peran orang dewasa.
e. Teori Bermain dari Sudut Psikoanalisa Sigmund Freud
Ia melihat bermain pada anak sebagai alat yang penting bagi pelepasan emosinya,
benda-benda serta sejumlah keterampilan social. Freud memandang bermain sama
seperti fantasia atau lamunan. Melalui bermain anak dapat memproyeksikan
harapan-harapan maupun konflik pribadinya.
f. Teori Kognitif Jean Piaget
Piaget berpendapat bahwa anak menciptakan sendiri pengetahuan mereka tentang
dunianya melalui interaksi mereka, mereka berlatih menggunakan informasi-
informasi yang sudah mereka dengar sebelumnya dengan menggabungkan
informasi baru dengan keterampilan yang sudah dikenal, mereka juga menguji
pengalamannya dengan gagasan-gagasan baru.
g. Teori Kognitif Vygotsky
Vygotsky berpendapat bahwa bermain mempunyai peran langsung terhadap
perkembangan kognisi seorang anak. Bermain merupakan cara berfikir anak dan
cara anak memecahkan masalah.
D. Survey /wawancara
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan kepada 5 orang anak, dapat
disimpulkan bahwa ke-4 diantaranya anak merasa senang pada saat memainkan game
tersebut. Karena adanya berbagai macam warna pada ikan, yang membuat anak
menjadi tertarik dan senang untuk memainkannya. Akan tetapi ada salah seorang anak
yang kurang menyukai game tersebut, respon pertamanya ia senang karena ingin
bermain game, akan tetapi setelah si anak mengetahui permainannya ia mengeluh dan
baginya itu sangat membosankan. Menurut penglihatannya, permainan tersebut hanya
memakan-makan ikan agar ikan yang kita miliki bertambah besar. Berulang kali si
anak mencoba untuk menukar ikannya, setiap ikan yang dilihatnya ia ingin ikan
seperti itu. Anak tersebut lebih menyukai permainan balap-balap mobil atau kereta
daripada permainan “Freeding Frenzy”tersebut.
D. Kelebihan dan Kekurangan Game AUD “FREEDING FRENZY”:
a. Kelebihan dan kekurangan Game
a. Kelebihan (ditinjau dari pendidikan, hiburan, teknologi multimedia, seni,
kemenarikan dll.)
13. Dari game yang telah kami review memiliki kelebihan,ditinjau dari
pendidikan yaitu pada aspek kognitif misalnya, anak dapat membedakan
ukuran ikan yang besar dan kecil, anak mengetahui jenis-jenis ikan. Anak
bisa melatih ketangkasan dalam mengejar, memakan ikan yang lebih kecil
darinya atau seukurannya dan menghindari ikan-ikan lainnya yang lebih
besar daripada ikan yang kita mainkan. Pada level tertentu anak dibatasi
tempat yang banyak penjerat-penjerat di sekitarnya sehingga pemain
dituntut untuk berfikir cerdas dalam menentukan taktiknya. Anak dapat
melatih kemampuan berdisiplinan untuk menyelesaikan permainan dengan
waktu yang telah ditentukan. Anak bisa membiasakan diri untuk taat aturan
saat bermain yakni memakan ikan sesuai dengan jenis yang telah
ditentukan. Anak sangat tertarik untuk bermain permainan tersebut karena
ada jenis-jenis ikan didalamnya, dan dapat mengembangkan koordinasi
tangan dan mata anak, karena anak dirangsang untuk melihat dan langsung
bereaksi dengan menekan tombol-tombol yang tepat, serta dapat
meningkatkan rentang perhatian dan konsentrasi anak.
b. Kekurangan
Dari game yang telah kami riview memiliki kekurangan, yaitu
a. Permainan “Freding Frenzy” tidak ada mengenalkan angka, dan huruf.
Permainannya hanya monoton saja yaitu hanya memakan-makan ikan
dan gambar ikan yang ada di game tersebut kurang menarik bagi anak.
b. Permainan tidak mengandung unsur kreativitas karena imajinasi yang
dibangun bukan hasil imajinasi anak sendiri.
c. Terbatasnya interaksi sosial anak dengan orang lain. Walaupun
dimainkan bersama, tetapi anak banyak berinteraksi dengan
komputer/games dan bukan dengan teman sepermainannya.
d. Pada level tertentu player tidak dapat memahami secara langsung apa
yang harus dikerjakan karena kurangnya informasi pada level tersebut.
e. Ikan (sebagai player) yang dimainkan tidak mempunyai kekuatan yang
muncul dari ikan itu sendiri melainkan bergantung pada bola-bola yang
berisi kekuatan jadi tidak setiap saat kita bisa mempunyai kekuatan
tambahan.
14. BAB III
PENUTUP
A. Penutup/Kesimpulan
Bermain adalah salah satu kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Melalui bermain
anak dapat mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak. Bermain memiliki prinsip
fungsi dan manfaat tersendiri yang berguna bagi anak untuk pengembangannya. Salah
satu permainan yang kami ambil sebagai objek penelitian adalah game “Freeding
Frenzy”. Game ini merupakan salah satu permainan yang dapat mengembangkan aspek
perkembangan anak yaitu aspek perkembangan kognitif, fisik motorik, sosial emosional.
Di dalam game tersebut juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami menyimpulkan
bahwasanya game ini sesuai untuk anak usia dini karena dapat mengajarkan aspek
perkembangan pada anak.
B. Saran
i. Pengembangan game : Feeding Frenzy adalah sequel dari feeding frenzy dari segi
display dan audio, semuanya semakin membaik dan semakin variatif dalam jenis-jenis
ikan dan background dari tiap-tiap level yang berbeda. Namun, dalam sisi informasi pra
permainan pada level tertentu sangatlah kurang sehingga player diharuskan menebak
terlebih dahulu langkah-langkah yang harus dilakukan. Seharusnya info pro permainan
detail dan tidak membuat player harus menemukan sendiri cara untuk menghadapi
lawannya. Di sisi kekuatan ikan (player) hanya mempunyai kekuatan pada saat tertentu.
Kekuatan ikan (player) bergantung pada bola-bola kekuatan yang tidak setiap saat ada.
Seharusnya ikan dibekali kekuatan khusus meskipun hanya 1, sehingga ikan tidak
hanya menghindari melainkan mempunyai bentuk penyerangan dan pertahanan untuk
melawan ikan yang lebih besar.
ii. Saran untuk orang tua : sebaiknya orang tua selalu mengawasi anak dalam bermain, dan
orang tua juga harus dapat membatasi anak dalam bermain karena jika terus menerus
bermain akan menyebabkan kerusakan pada mata dan saraf otak, serta timbul rasa
malas pada anak, orang tua maupun orang dewasa yang ada di sekitar anak dapat
mencoba mengurangi dampak negative dalam memilih permainan dan lebih
menitiberatkan pada pengaruh yang positif.
iii. Saran mahasiswa : alangkah lebih baiknya jika game ini dapat mengembangkan ke-6
aspek perkembangan pada anak, agar aspek-aspek perkembangan anak dapat
berkembang secara optimal dan kami berharap agar game ini dapat lebih bermanfaat
untuk anak usia dini karena game sangat berpengaruh pada aspek perkembangan anak.
15. DAFTAR PUSTAKA
Fadillah, M. 2014. Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini Menciptakan Pembelajaran
Menarik, Kreatif, dan Menyenangkan. Jakarta : Kencana
Gusti Ngurah Aditya Krisnawan, SS, Rancang Bangun Aplikasi Game Edukasi Bahasa
Inggris Untuk Anak Berbasis Android, diunduh dari http://ejournal.stikom-
bali.ac.id/index.php/knsi/article/viewFile/520/172. hlm 1
Mutiah, Diana. 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana
Pramono, Titin. 2012. Permainan Asyik Bikin Anak Pintar. Yogyakarta : IN Azna Books
Rahman Rosyadi dan Giat Karyono. GAME EDUKATIF ANAK USIA DINI BERBASIS
MULTIMEDIA DI YAYASAN PAUD HARAPAN BUNDA SEJATI, diunduh dari
http://repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2713.pdf, hlm 4
Sugianto, Mayke. 1995. Bermain, Mainan dan Permainan. Jakarta : Dirjen Pendidikan
Tinggi
http://www.kompasiana.com/nanda.septiana/prinsip-dan-ciri-permainan-yang-aman-untuk-
anak-usia-dini_54f73ce2a333110c0f8b4605
http://susisrir14.blogspot.co.id/2015/09/karakteristik-bermain-anak-usia-dini.html
http://www.kompasiana.com/hudamirul/hal-yang-bisa-diambil-dari-game-feeding-
frenzy_54f91968a33311ba028b469f
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/622/jbptunikompp-gdl-erdyhendra-31084-10-13.unik-
i.pdf