Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas hasil analisis kualitas soal yang dibuat guru Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK PGRI 1 Lamongan berdasarkan validitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal. Secara umum kualitas soal tersebut masuk kategori baik menurut validitas dan reliabilitas, namun masih perlu perbaikan pada tingkat kesukaran dan daya beda so
Kualitas soal yang dibuat oleh guru kompetensi keahlian teknik gambar bangunan di smk pgri 1 lamongan
1. KUALITAS SOAL YANG DIBUAT OLEH GURU KOMPETENSI
KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN
DI SMK PGRI 1 LAMONGAN
ARTIKEL
OLEH
MENIK ARIYANTI
NIM 109521414431
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
MEI 2013
2. KUALITAS SOAL YANG DIBUAT OLEH GURU KOMPETENSI
KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN
DI SMK PGRI 1 LAMONGAN
ARTIKEL
Diajukan kepada
Universitas Negeri Malang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program Sarjana
Pendidikan Teknik Bangunan
Oleh
Menik Ariyanti
NIM 109521414431
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
MEI 2013
3. KUALITAS SOAL YANG DIBUAT OLEH GURU KOMPETENSI
KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN
DI SMK PGRI 1 LAMONGAN
Menik Ariyanti, Ahmad Dardiri, dan Mujiyono
Universitas Negeri Malang
Email: ariyanti_menik@yahoo.co.id, ahmaddardiri.um@gmail.com,
mujiyono_um@yahoo.com
ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan
mengetahui perbedaan kualitas soal yang dibuat oleh guru adaptif,
normatif, dan produktif Kompetensi Keahlian Teknik Gambar
Bangunan di SMK PGRI 1 Lamongan. Rancangan penelitian ini
adalah deskriptif kuantitatif. Data dokumentasi yang digunakan berupa
silabus, soal ulangan, dan lembar jawaban siswa. Populasi penelitian
adalah semua soal yang dibuat oleh guru Kompetensi Keahlian Teknik
Gambar Bangunan di SMK PGRI 1 Lamongan. Kesimpulan yang
diperoleh, yaitu: (1) Kualitas soal yang dibuat oleh guru adaptif,
normatif, dan produktif di SMK PGRI 1 Lamongan berdasarkan
validitas logis (isi) dan reliabilitas soal memiliki kualifikasi sangat
baik, sedangkan berdasarkan tingkat kesukaran soal memiliki
kualifikasi baik dan berdasarkan daya pembeda soal memiliki
kualifikasi kurang baik, (2) Tidak ada perbedaan yang signifikan
antara kualitas soal yang dibuat oleh guru adaptif, normatif, dan
produktif Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK
PGRI 1 Lamongan.
Kata kunci: kualitas soal, kompetensi guru, teknik gambar bangunan
Berdasarkan observasi awal terhadap soal-soal ulangan yang dibuat oleh
guru di SMK PGRI 1 Lamongan, masih terdapat kesalahan. Hal ini dapat dilihat
dari segi bahasa bahwa ditemukan kesalahan-kesalahan penulisan yang belum
disesuaikan dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Misalnya, penulisan
tanda baca dan struktur kata. Penulisan tanda baca yang salah dapat menyulitkan
siswa dalam memahami soal yang diujikan, sehingga akan berpengaruh terhadap
kemampuan siswa dalam menjawab soal tersebut.
Guru tidak memperhatikan validitas dan reabilitas soal-soal yang diujikan
kepada siswa. Berdasarkan wawancara peneliti dengan wakil kepala sekolah SMK
PGRI 1 Lamongan pada tanggal 14 Januari 2013 dan 11 Februari 2013 dihasilkan
informasi bahwa di sekolah tersebut belum pernah ada pelatihan teknik
4. penyusunan soal untuk guru dan soal-soal yang telah dibuat oleh guru belum
pernah dianalisis. Soal-soal yang dibuat oleh guru tetapi belum dianalisis
menunjukkan soal-soal tersebut belum diketahui kualitasnya. Hal ini bertolak
belakang dengan pedoman umum penilaian yang disusun oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (hal: 15) yang menyebutkan bahwa dalam melaksanakan
penilaian, pendidik menganalisis kualitas instrumen dengan mengacu pada
persyaratan instrumen serta menggunakan acuan kriteria. Kualitas instrumen
tersebut yang akan menunjukkan soal-soal tersebut baik atau tidak.
Berdasarkan penelitian Puspitasari (2011: 58-74) menyimpulkan bahwa
soal UAS Geografi Kelas X di SMA Negeri 1 Blitar Tahun Ajaran 2009/2010”
memiliki validitas kurikuler yang baik, validitas bahasa yang kurang baik,
validitas item, tingkat kesukaran, daya pembeda yang jelek dan realibilitas rendah.
Soal-soal yang diujikan di SMA Negeri 1 Blitar Tahun Ajaran 2009/2010 tidak
dianalisis terlebih dahulu. Keadaan yang sama bisa saja terjadi di SMK PGRI 1
Lamongan yaitu tingkat validitas soal-soal yang diujikan memiliki validitas dan
reliabilitas yang kurang baik karena soal-soal ulangan tidak dianalisis terlebih
dahulu.
Penggunaan soal-soal yang belum diketahui validitas dan reabilitasnya
tidak bisa dijadikan sebagai tolok ukur untuk mengukur kemampuan siswa karena
masih diragukan kualitasnya. Kekurangoptimalan hasil belajar dapat diteliti
melalui analisis soal-soal yang diujikan kepada siswa. Apakah soal-soal tersebut
sudah memenuhi syarat validitas dan reabilitas atau tidak.
SMK PGRI 1 Lamongan merupakan satu-satunya Sekolah Menengah
Kejuruan di Kabupaten Lamongan yang memiliki Kompetensi Keahlian Teknik
Gambar Bangunan. Guru di SMK PGRI 1 Lamongan Kompetensi Keahlian
Teknik Gambar Bangunan terdiri dari guru yang mengajar kelompok mata
pelajaran adaptif, nomatif, dan produktif. Setiap guru mata pelajaran membuat
sendiri soal-soal yang akan diujikan kepada siswa. Sehingga untuk memperluas
kajian kualitas soal yang dibuat oleh guru Kompetensi Keahlian Teknik Gambar
Bangunan, maka peneliti mengambil ketiga kelompok soal mata pelajaran sebagai
subjek penelitian.
5. METODE
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitaif.
Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) soal ulangan siswa di
SMK PGRI 1 Lamongan, (2) lembar jawaban siswa, (3) silabus Kompetensi
Keahlian Teknik Gambar Bangunan.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua soal yang dibuat oleh guru
Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK PGRI 1 Lamongan,
sedangkan sampel dalam penelitian ini berjumlah 13 soal mata pelajaran yang
terdiri dari 6 mata pelajaran adaptif, 5 mata pelajaran normatif, dan 2 mata
pelajaran produktif.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa dokumentasi yaitu
soal ulangan akhir semester yang dibuat oleh guru, lembar jawaban siswa, silabus
mata pelajaran adaptif, formatif, dan produktif.
HASIL dan PEMBAHASAN
Kualitas Soal
Tabel 4.1. Hasil Analisis Validitas (Logis) Isi Soal
No Mata Pelajaran Soal Valid Soal Kurang
Valid
Soal Tidak
Valid
SoalƩ % Ʃ
Soal
% Ʃ
Soal
%
1 Adaptif
a. IPS 38 95,00% 2 5,00% 0 0,00%
b. Kimia 40 100,00% 0 0,00% 0 0,00%
c. Fisika 35 100,00% 0 0,00% 0 0,00%
d. Matematika 27 90,00% 2 6,67% 1 3,33%
e. Bahasa Inggris 40 80,00% 3 6,00% 7 14,00%
f. Kewirausahaan 40 100,00% 0 0,00% 0 0,00%
2 Normatif
a. Penjas 34 85,00% 5 12,50% 1 2,50%
b. Pend. Kewarganegaraan 35 87,50% 1 2,50% 4 10,00%
c. Pend. Agama Islam 34 85,00% 4 10,00% 2 5,00%
d. Bahasa Indonesia 45 90,00% 4 8,00% 1 2,00%
e. Seni Budaya 24 60,00% 3 7,50% 13 32,50%
3 Produktif
a. Dasar Kompetensi Kejuruan 28 70,00% 5 12,50% 7 17,50%
b. Produktif 30 75,00% 1 2,50% 9 22,50%
6. Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa pada kelompok mata pelajaran
normatif yaitu Seni Budaya memiliki persentase soal tidak valid sebesar 32,5%
dan pada mata pelajaran Dasar-dasar Kompetensi Kejuruan (DKK) memiliki
persentase soal kurang valid sebesar 12,5%. Kedua mata pelajaran tersebut
memiliki persentase soal kategori kurang valid dan tidak valid terbesar
dibandingkan mata pelajaran yang lain. Sedangkan persentase soal kategori valid
terbesar terdapat pada kelompok mata pelajaran adaptif yaitu pada mata pelajaran
Kimia, Fisika, dan Kewirausahaan dengan persentase sebesar 100%. Namun,
untuk setiap kelompok mata pelajaran memiliki persentase soal kategori valid
tertinggi pada masing-masing soal, yaitu pada kelompok mata pelajaran adaptif
memiliki persentase sebesar 100%, kelompok mata pelajaran normatif sebesar
90%, dan kelompok mata pelajaran produktif sebesar 75%.
Tabel 4.2. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal
No. Mata Pelajaran Tingkat Kesukaran
SoalƩ
Kategori Sedang
%
1. Adaptif
a. IPS 33 82,50%
b. Kimia 24 60,00%
c. Fisika 14 40,00%
d. Matematika 22 73,33%
e. Bahasa Inggris 40 80,00%
f. Kewirausahaan 20 50,00%
Rata-Rata 64,31%
2. Normatif
a. Pend. Kewarganegaraan 30 75,00%
b. Pend. Agama Islam 18 45,00%
c. Penjas 28 70,00%
d. Bahasa Indonesia 24 48,00%
e. Seni Budaya 27 67,50%
Rata-Rata 61,10%
3. Produktif
a. Dasar Kompetensi Kejuruan 26 65,00%
b. Produktif 28 70,00%
Rata-Rata 67,50%
7. Pada Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa persentase soal pada kelompok mata
pelajaran adaptif yang memiliki persentase tingkat kesukaran sedang yang paling
tinggi terdapat pada soal ulangan IPS yaitu 82,50%, sedangkan pada kelompok
mata pelajaran normatif yang memiliki persentase tingkat kesukaran sedang
terbesar pada soal ulangan Pend. Kewarganegaraan yaitu 75%. Selanjutnya pada
kelompok mata pelajaran produktif persentase soal yang memiliki tingkat
kesukaran sedang terbesar terdapat pada soal ulangan KK yaitu sebesar 70%.
Berdasarkan Tabel 4.2 juga diketahui bahwa soal ulangan yang memiliki
persentase rata-rata soal dengan kategori sedang paling besar adalah kelompok
mata pelajaran produktif dengan persentase rata-rata sebesar 67,50%, kemudian
diikuti dengan kelompok mata pelajaran adaptif dengan persentase rata-rata
sebesar 64,31%, selanjutnya persentase rata-rata terkecil yaitu pada kelompok
mata pelajaran normatif sebesar 61,10.
Tabel 4.3. Hasil Analisis Daya Pembeda Soal
No. Mata Pelajaran Daya Pembeda
Jumlah Soal Kategori
Cukup, Baik, dan
Baik Sekali
%
1. Adaptif
a. IPS 12 30,00%
b. Kimia 8 20,00%
c. Fisika 10 28,57%
d. Matematika 7 23,33%
e. Bahasa Inggris 13 26,00%
e. Kewirausahaan 15 37,50%
Rata-Rata 27,57%
2. Normatif
a. Pend. Kewarganegaraan 25 62,50%
b. Pend. Agama Islam 12 30,00%
c. Penjas 21 30,00%
d. Bahasa Indonesia 11 22,00%
e. Seni Budaya 8 20,00%
Rata-Rata 32,90%
3. Produktif
a. Dasar Kompetensi Kejuruan 9 25,50%
b. Produktif 16 40,00%
Rata-Rata 31,25%
8. Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa persentase soal yang
memiliki daya beda kategori cukup, baik, dan baik sekali terbesar pada kelompok
mata pelajaran adaptif adalah soal ulangan Kewirausahaan dengan persentase
sebesar 37,50%, sedangkan persentase soal yang memiliki daya beda kategori
cukup, baik, dan baik sekali terbesar pada kelompok mata pelajaran normatif
adalah soal ulangan Pend. Kewarganegaraan dengan persentase sebesar 62,50%.
Selanjutnya persentase soal yang memiliki daya beda kategori cukup, baik, dan
baik sekali terbesar pada kelompok mata pelajaran produktif adalah soal ulangan
Bahasa KK dengan persentase sebesar 40,00%.
Hasil analisis yang ditunjukkan pada Tabel 4.3 juga dapat diketahui bahwa
persentase rata-rata daya beda soal ulangan kelompok mata pelajaran adaptif
sebesar 27,57% dan 32,90% untuk kelompok mata pelajaran normatif. Sedangkan
persentase rata-rata terkecil ditunjukkan oleh kelompok mata pelajaran produktif
dengan persentase sebesar 31,25%.
Tabel 4.4. Hasil Analisis Reliabilitas Soal
No Mata Pelajaran M k SDt
2
Reliabilitas Kriteria
1 Adaptif
a. IPS 22,20 40 96,87 0,92 Sangat Tinggi
b. Kimia 27,10 40 142,64 0,96 Sangat Tinggi
c. Fisika 23,90 35 120,97 0,96 Sangat Tinggi
d. Matematika 15,80 30 60,75 0,91 Sangat Tinggi
e. Bahasa Inggris 30,86 50 199,62 0,96 Sangat Tinggi
f. Kewirausahaan 28,80 40 160,27 0,97 Sangat Tinggi
2 Normatif
a. Penjas 28,36 40 189,87 0,98 Sangat Tinggi
b. Seni Budaya 23,60 40 109,37 0,93 Sangat Tinggi
c. Pend. Kewarganegaraan 23,30 40 107,84 0,95 Sangat Tinggi
d. Pend. Agama Islam 29,60 40 169,12 0,98 Sangat Tinggi
e. Bahasa Indonesia 36,21 50 270,98 0,98 Sangat Tinggi
3 Produktif
a. Dasar Kompetensi Kejuruan 25,20 40 125,24 0,95 Sangat Tinggi
b. Produktif 35,50 40 295,28 0,99 Sangat Tinggi
( )
−
−
− 2
.
1
1 tSDk
MkM
k
k
9. Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa semua soal ulangan
memiliki kriteria reliabilitas sangat tinggi baik dari kelompok mata pelajaran
adaptif, normatif, maupun produktif. Namun harga koefisien korelasi (r) tertinggi
sebesar 0,99 dimiliki soal ulangan Produktif yang termasuk dalam kelompok mata
pelajaran produktif. Selanjutnya, pada kemlompok mata pelajaran adaptif dan
normatif memiliki harga koefisien korelasi (r) tertinggi sebesar 0,98 pada soal
ulangan Penjas, Pend. Agama Islam , dan Bahasa Indonesia.
Berdasarkan Tabel 4.4. terlihat bahwa persentase rata-rata koefisien
korelasi (r) tertinggi sebesar 96,96% dimiliki oleh kelompok mata pelajaran
produktif, sedangkan persentase rata-rata koefisien korelasi (r) terendah sebesar
96,96% dimiliki oleh kelompok mata pelajaran adaptif.
Perbedaan Kualitas Soal yang Dibuat oleh Guru Adaptif, Normatif, dan
Produktif
Berdasarkan Tabel 4.5. diperoleh harga F hitung sebesar 0,0046 sedangkan
dengan menggunakan Tabel Nilai q Kritik (Tukey) (Sutrisno: 2010) dengan dba =
2, dbd = 10, dan α = 0,05 diperoleh haga F tabel sebesar 3,15. Karena F hitung < F
tabel, maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima. Sehingga kesimpulan yang
dapat diambil bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kualitas soal
yang dibuat oleh guru adaptif, normatif, dan produktif berdasarkan validitas logis
(isi), tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas soal.
Tabel 4.5. Hasil Analisis Hipotesis dengan Oneway
Sumber db JK KT F
Antara (A) 2 8,22 4,11 0,0046
Dalam (D) 9 8053,15 894,79
Total 11 8061,377
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
yang signifikan antara kualitas soal yang dibuat oleh guru adaptif, normatif, dan
produktif. Hal ini terjadi karena persentase rata-rata yang kelompok mata
pelajaran memiliki rentang yang tidak terlalu jauh. Semua guru kelompok mata
adaptif, normatif, dan produktif memiliki kualifikasi kualitas soal yang sama yaitu
10. sangat baik jika dilihat dari validitas logis (isi) dan reliabilitas soal, baik jika
dilihat dari tingkat kesukaran soal, dan kurang baik jika dilihat dari daya pembeda
soal. Hal ini juga sesuai dengan hasil uji hipotesis yang menghasilkan kesimpulan
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kualitas soal yang dibuat oleh
guru adaptif, normatif, dan produktif.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dijelaskan pada bab IV dan V, maka
kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Kualitas soal yang dibuat oleh guru
adaptif, normatif, dan produktif Kompetensi Keahlian di SMK PGRI 1 Lamongan
berdasarkan validitas logis (isi) dan reliabilitas soal memiliki kualifikasi sangat
baik, sedangkan berdasarkan tingkat kesukaran soal memiliki kualifikasi baik dan
berdasarkan daya pembeda soal memiliki kualifikasi kurang baik, (2) Tidak ada
perbedaan yang signifikan antara kualitas soal yang dibuat oleh guru adaptif,
normatif, dan produktif di SMK PGRI 1 Lamongan.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan kepada
peneliti adalah (1) Guru adaptif, normatif, dan produktif hendaknya selalu
meningkatkan kompetensinya dalam menyusun soal, terutama mengenai tingkat
kesukaran dan daya pembeda soal, misalnya dengan mengikuti kegiatan pelatihan
dalam penyusunan soal, aktif dalam forum MGMP, (2) Kepala sekolah hendaknya
memfasilitasi guru untuk bisa mengikuti kegiatan pelatihan penyusunan, seperti
mengadakan atau mengikutsertakan guru dalam pelatihan penyusunan soal.
DAFTAR RUJUKAN
Depdiknas. 2004. Draft Naskah Akademik Sertifikasi Kompetensi Pendidik dan
Tenaga Pendidik. (Online),
(http://duniapendidikanfisekt08.blogspot.com/2011/02/kompetensi-guru-
menurut-uu-no-142005), diakses tanggal 6 Februari 2013.
Joesmani. 1988. Pengukuran dan Evaluasi dalam Pengajaran. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
11. Kunandar. 2007. Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Lubis, Hanifah. 2008. Studi Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam dalam
Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran di SMA Negeri 88 Jakarta, (Online),
(http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCsQFjAA
&url=http%3A%2F%2Fidb4.wikispaces.com%2Ffile%2Fview
%2Fdv4016-STUDI%2BKOMPETENSI%2BGURU%2BPENDIDIKAN
%2BAGAMA%2BISLAM%2BDALAM%2BPELAKSANAAN
%2BEVALUASI%2BPEMBELAJARAN%2BDI%2BSMA%2BNEGERI
%2B88%2BJAKARTA.pdf&ei=GC4YUfraNo-
qrAfIxoGABA&usg=AFQjCNGXiR3Ydw8IgZcpHsMR-WjuGNb1PA),
diakses tanggal 11 Februari 2013.
Matondang, Zulfikri. 2007. Pengembangan Tes Kompetensi Pedagogik Guru
SMK Bidang Bangunan. Jurnal Evaluasi Pendidikan, Vol. 1 No. 1 Maret
2010.
Mardapi, Djemani. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes.
Yogyakarta: Mitra Cendekia.
Mujimin. Kompetensi Guru dalam Menyusun Butir Soal Pada Mata Pelajaran
Bahawa Jawa di Sekolah Dasar, (Online) (http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCsQFjAA
&url=http%3A%2F%2Fjournal.unnes.ac.id%2Fnju%2Findex.php
%2Flingua%2Farticle%2Fdownload
%2F875%2F817&ei=RSwYUd6ZL8XXrQfG2wE&usg=AFQjCNGMk4p
TJwqi-mtTObDMpHK3ARiPtw), diakses tanggal 11 Februari 2013.
Mulyasa. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja
Rosdikarya.
Murtadho, Nurul. 2009. Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Arab SMA/MA di
Malang Raya Sebagai Acuan Pengembangan Model Pembinaan dan
Peningkatan Keprofesionalan Melalui Lesson Study. Jurnal Pendidikan.
12. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. (Online),
(http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CCgQFjAA&url=http
%3A%2F%2Fwww.paudni.kemdikbud.go.id%2Fwp-content%2Fuploads
%2F2012%2F08%2FPPNo74th2008.pdf&ei=XoIdUeTXM8zRrQeWiYC
ACQ&usg=AFQjCNH6dat6KACCt1UqZXospevNpdQR0Q&bvm=bv.425
53238,d.bmk), diakses 11 Februari 2013.
PPKI UM.2010.Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Edisi Kelima).Malang:
Universitas Negeri Malang.
Purwanto, E. 2006. Evaluasi Proses dan Hasil dalam Pembelajaran: Aplikasi
dalam Bidang Studi Geografi. Malang: UM Press.
Raka, Joni. 1984. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Surabaya: Karya Anda.
Subagio, Heru. 2012. Validasi Soal Ujian Akhir Semester (UAS) Semester 2
(Dua) Mata Pelajaran Geografi Kelas X di SMAN 1 Cluring Tahun
Ajaran 2010/2011. Skripsi, Jurusan Geografi, FIS Universitas Negeri
Malang.
Supriyoko, Ki. 10 Agustus 2006. Revitalisasi Pendidikan Nasional. Klipping
Koran Kompas, hal 11.
Surapranata, Sumarna. 2005. Analisis, Validitas, Reabilitas, dan Interpretasi
Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sutrisno. 2010. PBG404: Statistik, Catatan Minggu ke-10.
Sutrisno. 2012. MKF403: Evaluasi Pendidikan, Catatan Minggu ke-11.
Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen.
Thoha, M. Chabib. 2003. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo.