SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
1. Memunculkan Masalah Yang Harus Diselesaikan Oleh Karakter
Pembukaan ini favorit para penulis. Pembaca (dan manusia umumnya) tertarik pada masalah –
khususnya yang terjadi pada orang lain.
Mari kita lihat contohnya pada cerpen The Gift Of The Magi (1906) karya O. Henry.
Satu dolar dan delapan puluh tujuh sen. Cuma itu. Bahkan, enam puluh sen dari jumlah itu terdiri
dari uang receh bernilai satu sen-an, hasil simpanannya selama ini—yang didapatnya dengan
cara mendesak tukang sayur, tukang daging dan penjaga toko kelontong agar sudi menjual
dagangan mereka kepadanya dengan harga termurah. Proses tawar-menawar itu tidak jarang
membuatnya malu, hingga pipinya memerah, sebagaimana semua orang pasti merasakan hal
yang sama jika mereka ada di posisinya. Tiga kali sudah Della mempermalukan diri. Satu dolar
dan delapan puluh tujuh sen. Lebih sial lagi, besok adalah Hari Natal.
Contoh pembukaan diatas lansung mengetengahkan pokok persoalan yang harus diselesaikan
oleh karakter (Della) :
Satu dolar dan delapan puluh tujuh sen. Cuma itu…
…… besok adalah Hari Natal.
Emosi pembaca terhubung dengan cerita karena mengangkat masalah yang familar. Di
Indonesia, sebagian besar kita mengalaminya –minimal- sekali setahun (cukup mengganti Natal
dengan Lebaran).
Untuk menonjolkan masalah, O. Henry mendramatisir latar belakang karakter yang hidup pas-
pas-an.
Lewat detail; Uang receh. Mendesak pedagang untuk memberikan harga termurah.
…membuatnya malu hingga pipinya merah…. O. Henry menunjukkan beban hidup keseharian
karakternya. Informasi ini dengan sendirinya meningkatkan intensitas masalah.
2. Memulai Dengan Aksi
Jenis pembukaan ini lansung melompat ke tengah cerita. Tanpa latar belakang.
Sebuah insiden memotong semua latar belakang yang bertele-tele (biasanya hadir dalam draft
awal)…tepat saat aksi karakter mengambil alih cerita.
Contohnya cerpen The Man Who Shouted Teresa karya penulis Italia, Italo Calvino.
Aku menjauh dari trotoar, berjalan mundur beberapa langkah dengan wajah tengadah, lalu dari
tengah jalan, seraya mengatupkan kedua tangan agar membentuk corong di sekitar mulut, aku
berteriak sekeras-kerasnya: “Teresa!”
Teknik membuka cerpen dengan aksi mengacu ketat pada prinsip show don’t tell (tunjukkan,
jangan katakan).
Lihat bagaimana Italo Calvino menunjukkan aksi tokoh ‘Aku’ lewat rincian; Menjauh, berjalan
mundur, wajah tengadah, mengatupkan tangan…
Menunjukkan membuat adegan lebih hidup. ketimbang hanya mengatakan ‘aku berdiri di
trotoar dan berteriak memanggil Teresa’.
3. Memberikan Garis Besar Cerita
Pembaca bisa mengidentifikasi garis besar cerita hanya dengan membaca paragraf pertama.
Namun hati-hati menggunakan jenis pembukaaan ini. Menampilkan seluruh garis besar cerita
sama saja menyuruh pembaca Anda pergi. Karena itu, jenis pembukaan ini sengaja menahan
informasi penting mengenai motif karakter (alasan mengapa kisah terjadi).
Contohnya cerpen Pesta Makan Malam (1973) karya Roald Dahl, seorang penulis dan penyair
asal Inggris.
Begitu George Cleaver resmi menjadi seorang jutawan, dia dan istrinya, Mrs. Cleaver, pindah
dari rumah kecil mereka di pinggiran kota ke sebuah rumah mewah di tengah kota London.
Pasangan itu kemudian menyewa jasa seorang koki asal Prancis, Monsieur Estragon, dan
seorang pelayan berkebangsaan Inggris, Tibbs—dengan tuntutan gaji yang sangat besar.
Dibantu oleh kedua orang tersebut, pasangan Mr. dan Mrs. Cleaver pun berniat menaikkan
status sosial mereka dan mulai mengadakan pesta makan malam yang luar biasa mewah
sebanyak beberapa kali seminggu.
Pembaca bisa mengetahui, kalau cerpen ini berkisah tentang rencana pasangan Cleaver untuk
meningkatkan status sosial mereka.
Dikatakan garis besar, juga, karena telah memperkenalkan karakter, yang terdiri dari Mr & Mrs.
Cleaver, koki Estragon, dan pelayan Tibbs. Mengandung benih konflik antara pasangan Cleaver
Vs. Koki & pelayan yang menuntut gaji besar…serta latar di rumah mewah kediaman pasangan
Cleaver.
Yang tersisa hanya alasan; kenapa ?
Kenapa untuk meningkatkan status sosial, pasangan Cleaver mesti menggelar pesta-pesta
makan malam yang mewah …sampai rela menggaji mahal seorang koki asal Perancis ?
Roald Dahl sengaja menahan informasi tersebut sebagai trik menarik orang membaca.
4. Mengisyaratkan Bahaya (Ketegangan)
Pembukaan ini memberi pertanda kepada pembaca tentang bahaya yang menghampiri karakter
– Manusia menyukai ketegangan, sebenarnya.
Contohnya bisa dilihat pada cerpen The Interlopers (1919) karya Saki (nama pena dari Hector
Hugh Munro), seorang penulis asal Inggris
Di tengah rimbunnya pepohonan dalam sebuah hutan lebat di belah timur tebing Pegunungan
Carpathian, seorang pria berdiri tegap mengawasi sekelilingnya. Saat itu musim dingin, dan ia
tampak seolah sedang menunggu monster hutan datang menghampirinya, dalam jangkauan
pandangannya, agar kemudian dapat ia bidik dengan senapan berburunya.
Saki mengirim pertanda bahaya melalui :
– Karakterisasi ; ….berdiri tegap mengawasi sekelilingnya…dan ..tampak seolah menunggu
monster hutan.
– Latar ; …Pegunungan, tebing, hutan lebat, musim dingin, dan…
– Peralatan untuk membunuh berupa…. senapan berburu.
5. Menampilkan Lokasi Cerita
Membuka dengan tempat kejadian hanya jika tempat tersebut berperan besar dalam cerita.
Contohnya seperti cerpen A Clean, Well-Lighted Place (1926) karya karya Ernest Hemingway.
Saat itu larut malam dan semua orang beranjak meninggalkan café tersebut kecuali seorang pria
tua yang duduk dalam bayang-bayang dedaunan pohon yang berdiri kokoh di samping sebuah
lampu listrik. Di siang hari, jalanan di depan café sarat akan debu kotor, namun di malam hari
embun yang terbentuk di udara serta-merta menyingkirkan serpihan debu dari permukaan jalan.
Itulah sebabnya si pria tua senang duduk di café saat semua orang justru ingin pulang ke rumah,
karena ia tuli dan di malam hari suasana di jalan tersebut berubah sunyi, seolah membawanya
ke alam lain.
Pembukaan ini memberi petunjuk kepada pembaca adanya hubungan spesial antara lokasi
kejadian dengan karakter ….dan tema cerita secara keseluruhan – Hemingway sudah
mengisyaratkan itu melalui judul. Juga.
Dengan kata lain, sebuah lokasi sekaligus merepresentasikan karakter & tema itu sendiri.
Lihat contoh diatas. Hemingway meminjam tempat sebagai media karakterisasi… Visualisasi
lokasi cerita mewakili sifat penyendiri karakter si pria tua. Itulah tipe pria-pria berjiwa rentan,
kesepian, dan biasanya mengidap insomnia – itu sebabnya memilih kafe (yang bercahaya
terang). Bukan bar.
Catatan : tidak ada alasan pribadi kenapa saya memilih cerpen ini sebagai contoh
Paragraf Pertama Memancing Pertanyaan Pembaca
Paragraf pertama sebuah cerpen menarik karena memicu rasa ingin tahu pembaca.
Pertanyaan menyuap orang agar meneruskan bacaan.
Meski kelima paragraf pertama cerpen diatas berbeda, namun semuanya memancing
pertanyaan dibenak pembaca :
- Membuka dengan masalah yang harus diselesaikan oleh karakter
Pembaca ingin tahu bagaimana karakter menyelesaikan masalah ? Perubahan apa yang terjadi
pada diri karakter setelah melewati masalah ? (resolusi).
- Membuka dengan aksi (insiden)
Apa maksud karakter melakukan aksi (insiden) ?
- Membuka dengan garis besar cerita… TAPImenahan informasi penting mengenai motif;
kenapa karakter melakukan sesuatu?
- Membuka dengan pertanda bahaya (ketegangan)
Apakah karakter berhasil melewati bahaya ? Apa yang akan terjadi dengannya ?
- Membuka dengan menampilkan lokasi cerita
Mengapa tempat tersebut istimewa ? Apa hubungan lokasi cerita dengan karakter…dan tema
cerita secara keseluruhan?
…Satu hal lagi. Selalu menampilkan karakter dalam paragraf pertama.
Ada alasan mengapa kelima pembukaan cerpen diatas lansung memperkenalkan karakternya.
Penulisnya tahu sifat dasar manusia. Setelah semua, manusia paling tertarik dengan sesamanya.
Itu sebabnya kehadiran karakter, atau nama orang, lansung menarik perhatian pembaca.
Sangkalan : Belum ada teknik menulis yang berlaku efektif bagi semua penulis… Teknik
menulis yang sama tidak menjamin hasil yang sama ditangan dua penulis berbeda.

More Related Content

What's hot

perancangan berorientasi objek
perancangan berorientasi objekperancangan berorientasi objek
perancangan berorientasi objekDoni Sanjaya
 
Sejarah Perkembangan Windows
Sejarah Perkembangan WindowsSejarah Perkembangan Windows
Sejarah Perkembangan WindowsAddien RaXman
 
《发展汉语高级综合1》课件 第9课 Developing Chinese Advanced Comprehensive Course Ⅰ Lesson ...
《发展汉语高级综合1》课件 第9课  Developing Chinese Advanced Comprehensive Course Ⅰ Lesson ...《发展汉语高级综合1》课件 第9课  Developing Chinese Advanced Comprehensive Course Ⅰ Lesson ...
《发展汉语高级综合1》课件 第9课 Developing Chinese Advanced Comprehensive Course Ⅰ Lesson ...Phoenix Tree Publishing Inc
 
sikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistik
sikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistiksikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistik
sikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistikAjengIlla
 
Students worksheet Procedure Text
Students worksheet Procedure TextStudents worksheet Procedure Text
Students worksheet Procedure TextPriyanka Eka
 
Konsep Inheritance
Konsep InheritanceKonsep Inheritance
Konsep InheritanceRiski_kiki
 
Easy Steps to Chinese Teacherbook 7
Easy Steps to Chinese Teacherbook 7Easy Steps to Chinese Teacherbook 7
Easy Steps to Chinese Teacherbook 7Chao Shi
 
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Fajar Jabrik
 
Tugas laporan uas pbo
Tugas laporan uas pboTugas laporan uas pbo
Tugas laporan uas pboMoch Syahrin
 
Konsep dan Sejarah Sistem Operasi
Konsep dan Sejarah Sistem OperasiKonsep dan Sejarah Sistem Operasi
Konsep dan Sejarah Sistem OperasiA Sisdianto Sumarna
 
Rpp membaca menulis procedure
Rpp membaca menulis procedureRpp membaca menulis procedure
Rpp membaca menulis procedureRiska Pramita
 
Bahasa inggris praktik
Bahasa inggris praktikBahasa inggris praktik
Bahasa inggris praktikHeri Suryono
 
Representasi Data dalam Komputer
Representasi Data dalam KomputerRepresentasi Data dalam Komputer
Representasi Data dalam KomputerFarichah Riha
 
TUGAS SISWA : Sistem Operasi iOS
TUGAS SISWA : Sistem Operasi iOSTUGAS SISWA : Sistem Operasi iOS
TUGAS SISWA : Sistem Operasi iOSboyhokage
 
TOEFL EXERCISE 14 - Listen for WISHES
TOEFL EXERCISE 14 - Listen for  WISHESTOEFL EXERCISE 14 - Listen for  WISHES
TOEFL EXERCISE 14 - Listen for WISHESDEDE IRYAWAN
 
Makalah Web Programming 1
Makalah Web Programming 1Makalah Web Programming 1
Makalah Web Programming 1Dwi Mardianti
 
Object Oriented Analysis & Design (Analisis & Perancangan Berorientasi Objek)
Object Oriented Analysis & Design (Analisis & Perancangan Berorientasi Objek)Object Oriented Analysis & Design (Analisis & Perancangan Berorientasi Objek)
Object Oriented Analysis & Design (Analisis & Perancangan Berorientasi Objek)Noval C. Kesuma
 

What's hot (20)

perancangan berorientasi objek
perancangan berorientasi objekperancangan berorientasi objek
perancangan berorientasi objek
 
NEWS ITEM TEXT.pptx
NEWS ITEM TEXT.pptxNEWS ITEM TEXT.pptx
NEWS ITEM TEXT.pptx
 
Sejarah Perkembangan Windows
Sejarah Perkembangan WindowsSejarah Perkembangan Windows
Sejarah Perkembangan Windows
 
《发展汉语高级综合1》课件 第9课 Developing Chinese Advanced Comprehensive Course Ⅰ Lesson ...
《发展汉语高级综合1》课件 第9课  Developing Chinese Advanced Comprehensive Course Ⅰ Lesson ...《发展汉语高级综合1》课件 第9课  Developing Chinese Advanced Comprehensive Course Ⅰ Lesson ...
《发展汉语高级综合1》课件 第9课 Developing Chinese Advanced Comprehensive Course Ⅰ Lesson ...
 
CNF
CNFCNF
CNF
 
sikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistik
sikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistiksikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistik
sikap bahasa dan pemilihan bahsa - sosiolinguistik
 
Perkenalan diri
Perkenalan diriPerkenalan diri
Perkenalan diri
 
Students worksheet Procedure Text
Students worksheet Procedure TextStudents worksheet Procedure Text
Students worksheet Procedure Text
 
Konsep Inheritance
Konsep InheritanceKonsep Inheritance
Konsep Inheritance
 
Easy Steps to Chinese Teacherbook 7
Easy Steps to Chinese Teacherbook 7Easy Steps to Chinese Teacherbook 7
Easy Steps to Chinese Teacherbook 7
 
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
Makalah Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)
 
Tugas laporan uas pbo
Tugas laporan uas pboTugas laporan uas pbo
Tugas laporan uas pbo
 
Konsep dan Sejarah Sistem Operasi
Konsep dan Sejarah Sistem OperasiKonsep dan Sejarah Sistem Operasi
Konsep dan Sejarah Sistem Operasi
 
Rpp membaca menulis procedure
Rpp membaca menulis procedureRpp membaca menulis procedure
Rpp membaca menulis procedure
 
Bahasa inggris praktik
Bahasa inggris praktikBahasa inggris praktik
Bahasa inggris praktik
 
Representasi Data dalam Komputer
Representasi Data dalam KomputerRepresentasi Data dalam Komputer
Representasi Data dalam Komputer
 
TUGAS SISWA : Sistem Operasi iOS
TUGAS SISWA : Sistem Operasi iOSTUGAS SISWA : Sistem Operasi iOS
TUGAS SISWA : Sistem Operasi iOS
 
TOEFL EXERCISE 14 - Listen for WISHES
TOEFL EXERCISE 14 - Listen for  WISHESTOEFL EXERCISE 14 - Listen for  WISHES
TOEFL EXERCISE 14 - Listen for WISHES
 
Makalah Web Programming 1
Makalah Web Programming 1Makalah Web Programming 1
Makalah Web Programming 1
 
Object Oriented Analysis & Design (Analisis & Perancangan Berorientasi Objek)
Object Oriented Analysis & Design (Analisis & Perancangan Berorientasi Objek)Object Oriented Analysis & Design (Analisis & Perancangan Berorientasi Objek)
Object Oriented Analysis & Design (Analisis & Perancangan Berorientasi Objek)
 

Viewers also liked

15th EPConf 5-14-2013 SJ Final
15th EPConf 5-14-2013 SJ Final15th EPConf 5-14-2013 SJ Final
15th EPConf 5-14-2013 SJ FinalSuresh Jambunathan
 
2015 review & 2016 forecast to optical transport equipment market
2015 review & 2016 forecast to optical transport equipment market2015 review & 2016 forecast to optical transport equipment market
2015 review & 2016 forecast to optical transport equipment marketKerry Zhang
 
Elec Pwr Conf Baltimore 2012 5-17-2012 SJ FINAL
Elec Pwr Conf Baltimore 2012 5-17-2012 SJ FINALElec Pwr Conf Baltimore 2012 5-17-2012 SJ FINAL
Elec Pwr Conf Baltimore 2012 5-17-2012 SJ FINALSuresh Jambunathan
 
As kymo를 이용해야 하는 5가지 이유
As kymo를 이용해야 하는 5가지 이유As kymo를 이용해야 하는 5가지 이유
As kymo를 이용해야 하는 5가지 이유성보 윤
 
EverWorx Print Management - General Introduction
EverWorx Print Management - General IntroductionEverWorx Print Management - General Introduction
EverWorx Print Management - General IntroductionDennis Bokina
 
elegance e-brochure
elegance e-brochureelegance e-brochure
elegance e-brochureMeenal Dagar
 
GettingASeatAtTheCrisisCommTableFINAL3
GettingASeatAtTheCrisisCommTableFINAL3GettingASeatAtTheCrisisCommTableFINAL3
GettingASeatAtTheCrisisCommTableFINAL3Heather McClurg
 
PETERGRZNARIK_CV_2015_new
PETERGRZNARIK_CV_2015_newPETERGRZNARIK_CV_2015_new
PETERGRZNARIK_CV_2015_newPeter GRZNARIK
 
Askymo를 이용해야 하는 5가지 이유
Askymo를 이용해야 하는 5가지 이유Askymo를 이용해야 하는 5가지 이유
Askymo를 이용해야 하는 5가지 이유성보 윤
 

Viewers also liked (20)

15th EPConf 5-14-2013 SJ Final
15th EPConf 5-14-2013 SJ Final15th EPConf 5-14-2013 SJ Final
15th EPConf 5-14-2013 SJ Final
 
Katalog summer 2015 TianDe
Katalog summer 2015 TianDeKatalog summer 2015 TianDe
Katalog summer 2015 TianDe
 
Pencarian ide
Pencarian idePencarian ide
Pencarian ide
 
2015 review & 2016 forecast to optical transport equipment market
2015 review & 2016 forecast to optical transport equipment market2015 review & 2016 forecast to optical transport equipment market
2015 review & 2016 forecast to optical transport equipment market
 
Elec Pwr Conf Baltimore 2012 5-17-2012 SJ FINAL
Elec Pwr Conf Baltimore 2012 5-17-2012 SJ FINALElec Pwr Conf Baltimore 2012 5-17-2012 SJ FINAL
Elec Pwr Conf Baltimore 2012 5-17-2012 SJ FINAL
 
As kymo를 이용해야 하는 5가지 이유
As kymo를 이용해야 하는 5가지 이유As kymo를 이용해야 하는 5가지 이유
As kymo를 이용해야 하는 5가지 이유
 
EverWorx Print Management - General Introduction
EverWorx Print Management - General IntroductionEverWorx Print Management - General Introduction
EverWorx Print Management - General Introduction
 
sohaib mohamed
sohaib mohamedsohaib mohamed
sohaib mohamed
 
USGBC2016 SJv1.0
USGBC2016 SJv1.0USGBC2016 SJv1.0
USGBC2016 SJv1.0
 
Jo g vol7 no2 08
Jo g vol7 no2 08Jo g vol7 no2 08
Jo g vol7 no2 08
 
elegance e-brochure
elegance e-brochureelegance e-brochure
elegance e-brochure
 
RESUME
RESUMERESUME
RESUME
 
Methods of cooking
Methods of cookingMethods of cooking
Methods of cooking
 
Economics Assignment
Economics AssignmentEconomics Assignment
Economics Assignment
 
GettingASeatAtTheCrisisCommTableFINAL3
GettingASeatAtTheCrisisCommTableFINAL3GettingASeatAtTheCrisisCommTableFINAL3
GettingASeatAtTheCrisisCommTableFINAL3
 
PETERGRZNARIK_CV_2015_new
PETERGRZNARIK_CV_2015_newPETERGRZNARIK_CV_2015_new
PETERGRZNARIK_CV_2015_new
 
Askymo를 이용해야 하는 5가지 이유
Askymo를 이용해야 하는 5가지 이유Askymo를 이용해야 하는 5가지 이유
Askymo를 이용해야 하는 5가지 이유
 
AIChE2016 Chicago FINAL
AIChE2016 Chicago FINALAIChE2016 Chicago FINAL
AIChE2016 Chicago FINAL
 
Resume
ResumeResume
Resume
 
Shiksha yojna
Shiksha yojnaShiksha yojna
Shiksha yojna
 

Similar to MENGHUBUNGKAN MASALAH DENGAN KARAKTER

Ensiklopedia sastra indonesia sd smp
Ensiklopedia sastra indonesia sd smpEnsiklopedia sastra indonesia sd smp
Ensiklopedia sastra indonesia sd smpDhek Prasetya
 
B. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik Hikayat
B. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik HikayatB. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik Hikayat
B. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik HikayatRamadhani Sardiman
 
MODUL BAHASA INDONESIA BAB III CERPEN KELAS IX TINGKAT SMP-K13
MODUL BAHASA INDONESIA BAB III CERPEN KELAS IX TINGKAT SMP-K13MODUL BAHASA INDONESIA BAB III CERPEN KELAS IX TINGKAT SMP-K13
MODUL BAHASA INDONESIA BAB III CERPEN KELAS IX TINGKAT SMP-K13Apri Hartono7
 
UNSUR UNSUR DONGENG
UNSUR UNSUR DONGENGUNSUR UNSUR DONGENG
UNSUR UNSUR DONGENGM RIYADH
 
Cerpen dan penokohan
Cerpen dan penokohanCerpen dan penokohan
Cerpen dan penokohanIka Yuanita
 
Bab 2 cerita fantasi
Bab 2 cerita fantasiBab 2 cerita fantasi
Bab 2 cerita fantasisigit mitak
 
Modul 4 UN bahasa Indonesia 2013 2014
Modul 4 UN bahasa Indonesia 2013 2014Modul 4 UN bahasa Indonesia 2013 2014
Modul 4 UN bahasa Indonesia 2013 2014ekraisira
 
Cara Menulis Cerpen.pptx
Cara Menulis Cerpen.pptxCara Menulis Cerpen.pptx
Cara Menulis Cerpen.pptxsummerhare05
 
BAHASA_INDONESIA_NOVEL.pptx
BAHASA_INDONESIA_NOVEL.pptxBAHASA_INDONESIA_NOVEL.pptx
BAHASA_INDONESIA_NOVEL.pptxwawan105766
 
BAHASA_INDONESIA_NOVEL dari berbagai -- (2).pptx
BAHASA_INDONESIA_NOVEL dari berbagai -- (2).pptxBAHASA_INDONESIA_NOVEL dari berbagai -- (2).pptx
BAHASA_INDONESIA_NOVEL dari berbagai -- (2).pptxINDAHWATIHUTABARAT17
 
Anekdot
AnekdotAnekdot
Anekdotnadsca
 
TEKS ANEKDOT CHRISTINA X - IIS 1
TEKS ANEKDOT  CHRISTINA X - IIS 1 TEKS ANEKDOT  CHRISTINA X - IIS 1
TEKS ANEKDOT CHRISTINA X - IIS 1 christinasiburian
 

Similar to MENGHUBUNGKAN MASALAH DENGAN KARAKTER (20)

Ensiklopedia sastra indonesia sd smp
Ensiklopedia sastra indonesia sd smpEnsiklopedia sastra indonesia sd smp
Ensiklopedia sastra indonesia sd smp
 
B. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik Hikayat
B. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik HikayatB. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik Hikayat
B. Indonesia - KD 7.1 Unsur Intrisik & Ekstrinsik Hikayat
 
MODUL BAHASA INDONESIA BAB III CERPEN KELAS IX TINGKAT SMP-K13
MODUL BAHASA INDONESIA BAB III CERPEN KELAS IX TINGKAT SMP-K13MODUL BAHASA INDONESIA BAB III CERPEN KELAS IX TINGKAT SMP-K13
MODUL BAHASA INDONESIA BAB III CERPEN KELAS IX TINGKAT SMP-K13
 
ORANG-ORANG TERBUNGKAM -- ALBERT CAMUS
ORANG-ORANG TERBUNGKAM -- ALBERT CAMUSORANG-ORANG TERBUNGKAM -- ALBERT CAMUS
ORANG-ORANG TERBUNGKAM -- ALBERT CAMUS
 
UNSUR UNSUR DONGENG
UNSUR UNSUR DONGENGUNSUR UNSUR DONGENG
UNSUR UNSUR DONGENG
 
Cerpen dan penokohan
Cerpen dan penokohanCerpen dan penokohan
Cerpen dan penokohan
 
Teori sastra
Teori sastraTeori sastra
Teori sastra
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Novel
NovelNovel
Novel
 
Bab 2 cerita fantasi
Bab 2 cerita fantasiBab 2 cerita fantasi
Bab 2 cerita fantasi
 
Modul 4 UN bahasa Indonesia 2013 2014
Modul 4 UN bahasa Indonesia 2013 2014Modul 4 UN bahasa Indonesia 2013 2014
Modul 4 UN bahasa Indonesia 2013 2014
 
Membangun karakter yang membawa cerita
Membangun karakter yang membawa ceritaMembangun karakter yang membawa cerita
Membangun karakter yang membawa cerita
 
SEKILAS TENTANG CERPEN
SEKILAS TENTANG CERPENSEKILAS TENTANG CERPEN
SEKILAS TENTANG CERPEN
 
Anekdot
AnekdotAnekdot
Anekdot
 
Tema
TemaTema
Tema
 
Cara Menulis Cerpen.pptx
Cara Menulis Cerpen.pptxCara Menulis Cerpen.pptx
Cara Menulis Cerpen.pptx
 
BAHASA_INDONESIA_NOVEL.pptx
BAHASA_INDONESIA_NOVEL.pptxBAHASA_INDONESIA_NOVEL.pptx
BAHASA_INDONESIA_NOVEL.pptx
 
BAHASA_INDONESIA_NOVEL dari berbagai -- (2).pptx
BAHASA_INDONESIA_NOVEL dari berbagai -- (2).pptxBAHASA_INDONESIA_NOVEL dari berbagai -- (2).pptx
BAHASA_INDONESIA_NOVEL dari berbagai -- (2).pptx
 
Anekdot
AnekdotAnekdot
Anekdot
 
TEKS ANEKDOT CHRISTINA X - IIS 1
TEKS ANEKDOT  CHRISTINA X - IIS 1 TEKS ANEKDOT  CHRISTINA X - IIS 1
TEKS ANEKDOT CHRISTINA X - IIS 1
 

MENGHUBUNGKAN MASALAH DENGAN KARAKTER

  • 1. 1. Memunculkan Masalah Yang Harus Diselesaikan Oleh Karakter Pembukaan ini favorit para penulis. Pembaca (dan manusia umumnya) tertarik pada masalah – khususnya yang terjadi pada orang lain. Mari kita lihat contohnya pada cerpen The Gift Of The Magi (1906) karya O. Henry. Satu dolar dan delapan puluh tujuh sen. Cuma itu. Bahkan, enam puluh sen dari jumlah itu terdiri dari uang receh bernilai satu sen-an, hasil simpanannya selama ini—yang didapatnya dengan cara mendesak tukang sayur, tukang daging dan penjaga toko kelontong agar sudi menjual dagangan mereka kepadanya dengan harga termurah. Proses tawar-menawar itu tidak jarang membuatnya malu, hingga pipinya memerah, sebagaimana semua orang pasti merasakan hal yang sama jika mereka ada di posisinya. Tiga kali sudah Della mempermalukan diri. Satu dolar dan delapan puluh tujuh sen. Lebih sial lagi, besok adalah Hari Natal. Contoh pembukaan diatas lansung mengetengahkan pokok persoalan yang harus diselesaikan oleh karakter (Della) : Satu dolar dan delapan puluh tujuh sen. Cuma itu… …… besok adalah Hari Natal. Emosi pembaca terhubung dengan cerita karena mengangkat masalah yang familar. Di Indonesia, sebagian besar kita mengalaminya –minimal- sekali setahun (cukup mengganti Natal dengan Lebaran). Untuk menonjolkan masalah, O. Henry mendramatisir latar belakang karakter yang hidup pas- pas-an. Lewat detail; Uang receh. Mendesak pedagang untuk memberikan harga termurah. …membuatnya malu hingga pipinya merah…. O. Henry menunjukkan beban hidup keseharian karakternya. Informasi ini dengan sendirinya meningkatkan intensitas masalah. 2. Memulai Dengan Aksi Jenis pembukaan ini lansung melompat ke tengah cerita. Tanpa latar belakang. Sebuah insiden memotong semua latar belakang yang bertele-tele (biasanya hadir dalam draft awal)…tepat saat aksi karakter mengambil alih cerita. Contohnya cerpen The Man Who Shouted Teresa karya penulis Italia, Italo Calvino. Aku menjauh dari trotoar, berjalan mundur beberapa langkah dengan wajah tengadah, lalu dari tengah jalan, seraya mengatupkan kedua tangan agar membentuk corong di sekitar mulut, aku berteriak sekeras-kerasnya: “Teresa!” Teknik membuka cerpen dengan aksi mengacu ketat pada prinsip show don’t tell (tunjukkan, jangan katakan). Lihat bagaimana Italo Calvino menunjukkan aksi tokoh ‘Aku’ lewat rincian; Menjauh, berjalan mundur, wajah tengadah, mengatupkan tangan… Menunjukkan membuat adegan lebih hidup. ketimbang hanya mengatakan ‘aku berdiri di trotoar dan berteriak memanggil Teresa’. 3. Memberikan Garis Besar Cerita Pembaca bisa mengidentifikasi garis besar cerita hanya dengan membaca paragraf pertama. Namun hati-hati menggunakan jenis pembukaaan ini. Menampilkan seluruh garis besar cerita sama saja menyuruh pembaca Anda pergi. Karena itu, jenis pembukaan ini sengaja menahan informasi penting mengenai motif karakter (alasan mengapa kisah terjadi).
  • 2. Contohnya cerpen Pesta Makan Malam (1973) karya Roald Dahl, seorang penulis dan penyair asal Inggris. Begitu George Cleaver resmi menjadi seorang jutawan, dia dan istrinya, Mrs. Cleaver, pindah dari rumah kecil mereka di pinggiran kota ke sebuah rumah mewah di tengah kota London. Pasangan itu kemudian menyewa jasa seorang koki asal Prancis, Monsieur Estragon, dan seorang pelayan berkebangsaan Inggris, Tibbs—dengan tuntutan gaji yang sangat besar. Dibantu oleh kedua orang tersebut, pasangan Mr. dan Mrs. Cleaver pun berniat menaikkan status sosial mereka dan mulai mengadakan pesta makan malam yang luar biasa mewah sebanyak beberapa kali seminggu. Pembaca bisa mengetahui, kalau cerpen ini berkisah tentang rencana pasangan Cleaver untuk meningkatkan status sosial mereka. Dikatakan garis besar, juga, karena telah memperkenalkan karakter, yang terdiri dari Mr & Mrs. Cleaver, koki Estragon, dan pelayan Tibbs. Mengandung benih konflik antara pasangan Cleaver Vs. Koki & pelayan yang menuntut gaji besar…serta latar di rumah mewah kediaman pasangan Cleaver. Yang tersisa hanya alasan; kenapa ? Kenapa untuk meningkatkan status sosial, pasangan Cleaver mesti menggelar pesta-pesta makan malam yang mewah …sampai rela menggaji mahal seorang koki asal Perancis ? Roald Dahl sengaja menahan informasi tersebut sebagai trik menarik orang membaca. 4. Mengisyaratkan Bahaya (Ketegangan) Pembukaan ini memberi pertanda kepada pembaca tentang bahaya yang menghampiri karakter – Manusia menyukai ketegangan, sebenarnya. Contohnya bisa dilihat pada cerpen The Interlopers (1919) karya Saki (nama pena dari Hector Hugh Munro), seorang penulis asal Inggris Di tengah rimbunnya pepohonan dalam sebuah hutan lebat di belah timur tebing Pegunungan Carpathian, seorang pria berdiri tegap mengawasi sekelilingnya. Saat itu musim dingin, dan ia tampak seolah sedang menunggu monster hutan datang menghampirinya, dalam jangkauan pandangannya, agar kemudian dapat ia bidik dengan senapan berburunya. Saki mengirim pertanda bahaya melalui : – Karakterisasi ; ….berdiri tegap mengawasi sekelilingnya…dan ..tampak seolah menunggu monster hutan. – Latar ; …Pegunungan, tebing, hutan lebat, musim dingin, dan… – Peralatan untuk membunuh berupa…. senapan berburu. 5. Menampilkan Lokasi Cerita Membuka dengan tempat kejadian hanya jika tempat tersebut berperan besar dalam cerita. Contohnya seperti cerpen A Clean, Well-Lighted Place (1926) karya karya Ernest Hemingway. Saat itu larut malam dan semua orang beranjak meninggalkan café tersebut kecuali seorang pria tua yang duduk dalam bayang-bayang dedaunan pohon yang berdiri kokoh di samping sebuah lampu listrik. Di siang hari, jalanan di depan café sarat akan debu kotor, namun di malam hari embun yang terbentuk di udara serta-merta menyingkirkan serpihan debu dari permukaan jalan. Itulah sebabnya si pria tua senang duduk di café saat semua orang justru ingin pulang ke rumah, karena ia tuli dan di malam hari suasana di jalan tersebut berubah sunyi, seolah membawanya ke alam lain.
  • 3. Pembukaan ini memberi petunjuk kepada pembaca adanya hubungan spesial antara lokasi kejadian dengan karakter ….dan tema cerita secara keseluruhan – Hemingway sudah mengisyaratkan itu melalui judul. Juga. Dengan kata lain, sebuah lokasi sekaligus merepresentasikan karakter & tema itu sendiri. Lihat contoh diatas. Hemingway meminjam tempat sebagai media karakterisasi… Visualisasi lokasi cerita mewakili sifat penyendiri karakter si pria tua. Itulah tipe pria-pria berjiwa rentan, kesepian, dan biasanya mengidap insomnia – itu sebabnya memilih kafe (yang bercahaya terang). Bukan bar. Catatan : tidak ada alasan pribadi kenapa saya memilih cerpen ini sebagai contoh Paragraf Pertama Memancing Pertanyaan Pembaca Paragraf pertama sebuah cerpen menarik karena memicu rasa ingin tahu pembaca. Pertanyaan menyuap orang agar meneruskan bacaan. Meski kelima paragraf pertama cerpen diatas berbeda, namun semuanya memancing pertanyaan dibenak pembaca : - Membuka dengan masalah yang harus diselesaikan oleh karakter Pembaca ingin tahu bagaimana karakter menyelesaikan masalah ? Perubahan apa yang terjadi pada diri karakter setelah melewati masalah ? (resolusi). - Membuka dengan aksi (insiden) Apa maksud karakter melakukan aksi (insiden) ? - Membuka dengan garis besar cerita… TAPImenahan informasi penting mengenai motif; kenapa karakter melakukan sesuatu? - Membuka dengan pertanda bahaya (ketegangan) Apakah karakter berhasil melewati bahaya ? Apa yang akan terjadi dengannya ? - Membuka dengan menampilkan lokasi cerita Mengapa tempat tersebut istimewa ? Apa hubungan lokasi cerita dengan karakter…dan tema cerita secara keseluruhan? …Satu hal lagi. Selalu menampilkan karakter dalam paragraf pertama. Ada alasan mengapa kelima pembukaan cerpen diatas lansung memperkenalkan karakternya. Penulisnya tahu sifat dasar manusia. Setelah semua, manusia paling tertarik dengan sesamanya. Itu sebabnya kehadiran karakter, atau nama orang, lansung menarik perhatian pembaca. Sangkalan : Belum ada teknik menulis yang berlaku efektif bagi semua penulis… Teknik menulis yang sama tidak menjamin hasil yang sama ditangan dua penulis berbeda.