SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  11
PT. ……………………………...




                           GUIDE SHEET



             JUDUL : MENGATASI PEMOGOKAN KERJA


                  NO. DOKUMEN :

                        G S T - H G A - 0 0 6 - 0 0




TANGGAL DIBUAT          : 01 Agustus 2011
TANGGAL BERLAKU         : 01 Oktober 2011
JUMLAH HALAMAN          : 10 ( Sepuluh ) halaman

       DIBUAT OLEH :          DIPERIKSA OLEH :            DISETUJUI OLEH :




Nama    :                 Nama    :                Nama     :
Jabatan :                 Jabatan :                Jabatan :
Tanggal :                 Tanggal :                Tanggal :
PT. …………………………………..
                                                            HLM : 1 dari 10

              No. Dokumen :   G S T - H G A - 0 0 6 - 0 0


   JUDUL                      CATATAN PERUBAHAN

    NO                                                NO    DIUBAH   DISETUJUI
            TANGGAL            ISI PERUBAHAN
PERUBAHAN                                             DDC   OLEH       OLEH




01.08.02                                                       FRM-DDC-001-00
PT. …………………………………..
                                                                             HLM : 2 dari 10

           No. Dokumen :      G S T - H G A - 0 0 6 - 0 0


JUDUL                     MENGATASI PEMOGOKAN KERJA


FALSAFAH

Pemogokan karyawan adalah hak pihak karyawan didalam perusahaan, apabila ada kesepakatan dan
kebijakan yang tidak dilaksanakan oleh pihak perusahaan setelah dilakukan musyawarah serta mufakat
secara bipartit yang sesuai dengan pasal, bab yang tertuang didalam KKB perusahaan

DEFINISI

Pemogokan kerja dapat terjadi setiap saat, apabila terdapat ketidaksesuaian antara pihak pengusaha dan
pihak karyawan didalam tuntutan yang diminta, dan tuntutan tersebut masih dalam proses pengajuan
atau usulan sedang dalam proses pembahasan antara pihak karyawan, perusahaan dan SPTPS

1. PEMOGOKAN LIAR ( WILDCAT STRIKE )

2. PEMOGOKAN SIMPATI ( SYMPATHY STRIKE )

3. PEMOGOKAN KARENA KETIDAKADILAN ( UNFAIR PRACTICES STRIKE )

4. PEMOGOKAN EKONOMI ( ECONOMIC STRIKE )



TUJUAN

Untuk memberikan masukan kepada seluruh pimpinan dilingkungan perusahaan didalam menghadapi
mengatasi setiap ada masalah pemogokan karyawan



                   UNSUR-UNSUR DALAM JENIS PEMOGOKAN KERJA

ADA 4 ( EMPAT ) JENIS UTAMA PEMOGOKAN YAKNI :

1. PEMOGOKAN LIAR ( WILDCAT STRIKE )

Merupakan suatu pemogokan kerja pihak karyawan yang disertai dengan perusakan dan sabotase
peralatan produksi atau aset - aset vital perusahaan. Pada tahapan ini pemogokan ini cenderung
diprovokasi oleh pihak ketiga. Biasanya terjadi secara mendadak, tanpa dapat diprediksi sebelumnya
oleh seluruh pihak didalam mengantisipasi awal kejadiannya dilapangan
PT. …………………………………..
                                                                             HLM : 3 dari 10

           No. Dokumen :     G S T - H G A - 0 0 6 - 0 0


JUDUL                    MENGATASI PEMOGOKAN KERJA


2. PEMOGOKAN SIMPATI ( SYMPATHY STRIKE )

  Terjadi apabila pekerja SP( Serikat Pekerja ) / SB ( Serikat Buruh )melakukan mogok kerja untuk
  pemogokan yang lain atau atas instruksi organisasi yang diatasnya atau atas solidaritas maupun
  ajakan. Bahkan sering berupa intimidasi perusahaan tetangga/ industri sejenis/ satu grup usaha.

3. PEMOGOKAN KARENA KETIDAKADILAN ( UNFAIR PRACTICES STRIKE )

  Merupakan pemogokan menentang terhadap praktek perlakuan tenaga kerja yang tidak adil,dengan
  tujuan memprotes perlakuan ilegal dari pengusaha ataupun perusahaan.

4. PEMOGOKAN EKONOMI ( ECONOMIC STRIKE )

  Terjadi karena kegagalan untuk menyepakati pelaksanaan hak-hak normatif setiap pekerja ataupun
  terjadinya perselisihan kepentingan antara pekerja dengan pengusaha ataupun perusahaan yang tidak
  sesuai didalam isi KKB - PP yang berlaku, menurut UU Tenaga Kerja



                           MENDETEKSI TAHAPAN PEMOGOKAN

LIMA FASE YANG SERING TERJADI DALAM TAHAPAN PEMOGOKAN :

1. FASE HARAPAN ( EXPECTATION )

  Pengajuan Tuntutan
  a. Hak Normatif
  b. Kepentingan

2. FASE PERTENTANGAN ( CONTRADICTION )

  Pekerja, SP (Serikat Pekerja)/ SB (Serikat Buruh) menggunakan argumentasi yang menguatkan
  pendapat mereka.Argumentasi ini bisa bersifat ilmiah maupun emosional
  Taktik permainan dalam (inside games) sering digunakan SP (Serikat Pekerja) untuk melakukan
  kampanye terselubung didalam perusahaan dalam rangka meyakinkan, agar setiap tuntutannya telah
  dianggap benar dan mendapat dukungan seluruh pekerja.
JUDUL         CATATANKONTROL DOKUMEN GUNTUNG
                  MATRIKS PENYELENGGARADAN DATA
                   PENGENDALIAN DOKUMEN DOKUMEN
                     PT. PULAU SAMBU DAN DATA
                      PENGEMBALIAN KONTROL DOKUMEN DAN DATA
                          CATATAN PERUBAHAN
                            CONTOH STEMPEL
                      PT. …………………………………..
                                                                            HLM : 4 dari 10

           No. Dokumen :     G S T - H G A - 0 0 6 - 0 0


JUDUL                    MENGATASI PEMOGOKAN KERJA


3. FASE TEKANAN ( PRESSURE )

  *   Memperlambat proses kerja
  *   Menolak kerja lembur
  *   Tidak masuk dengan alasan sakit mendadak
  *   Cuti masal
  *   Menurunkan kualitas produksi dan memperbanyak afal (cacat produksi)
  *   Memberi tenggak waktu kepada Pengusaha
  *   Corat-coret ditempat umum dengan memberi ancaman
  *   Rapat umum dengan pimpinan organisasi pekerja yang lebih tinggi

4. FASE TARGET PERUBAHAN ( TARGET OF CHANGE )

  * Mogok kerja De Facto sampai dengan tuntuannya dipenuhi dan menghasilkan kesepakatan antara
    pekerja SP( Serikat Pekerja )/SB ( Serikat Buruh ) dengan pengusaha ataupun perusahaan
  * Proses ini bisa cepat maupun lama, bahkan bisa berakhir dengan penutupan perusahaan,karena
    kehendak pihak pengusaha

5. FASE PEMULIHAN ( RECOVERY )

  * Meskipun kesepakatan telah ada, tidak menjamin bahwa pekerja mau menjalankan tugas
  * Keragu-raguan yang sering timbul dari pekerja :

      a. Takut di PHK ataupun pengunduran diri secara tidak baik
      b. Curiga bahwa kesepakatan merupakan jebakan Pengusaha

  * Proses penyelesaian perselisihan industrial karena kemauan salah satu ataupun dua belah pihak
  * Ketidakpuasan karena tidak semua harapan/ tuntutan dipenuhi
  * Persiapan aspek tehnis produksi dan kerusakan akibat pemogokan
PT. …………………………………..
                                                                           HLM : 5 dari 10

          No. Dokumen :     G S T - H G A - 0 0 6 - 0 0


JUDUL                    MENGATASI PEMOGOKAN KERJA


                        ALTERNATIF MENGATASI PEMOGOKAN

PENGUSAHA DAPAT MEMBUAT BEBERAPA ALTERNATIF BILA PERUSAHAAN MENJADI
SASARAN MOGOK KERJA :

1. BLOCKING AREA

  Alternatif ini dilakukan dengan menutup wilayah atau departemen yang terkena pemogokan, serta
  dengan demikian menahan kegiatan operasi mereka sampai pemogokan selesai,dengan harapan tidak
  merembet ke area atau departemen lain.

2. CONTRACT OUT

  Alternatif ini dilakukan dengan cara mengambil tenaga kontrak dari luar selama berlangsungnya masa
  pemogokan agar tidak mempertajam efek pemogokan

3. CONTINUES PROCESS

  Perusahaan terus melanjutkan operasi dengan menggunakan para atasan dan karyawan lainnya yang
  tidak mogok karena tertahan pada shiftnya, sedang cuti, untuk mengisi tempat karyawan yang ikut
  pemogokan tersebut

4. REPLACEMENT

  Alternatif ini dilakukan jika pemogokan dilakukan dengan tidak adil serta tidak sesuai ketentuan
  undang-undang yang berlaku, dengan demikian pekerja yang ikut mogok kerja telah dianggap resmi
  mengundurkan diri secara tidak baik, kecuali bersedia bekerja kembali tanpa syarat apapun

5. LOCK OUT

  Perusahaan menyatakan libur dengan mengunci semua jalan masuk kelokasi,sampai waktu yang tidak
  ditentukan batasannya

6. MOVING THE OPERATIONAL OFFICE

  Apabila memungkinkan kantor operasional dapat dipindahkan sementara untuk dapat tetap melayani
  konsumen meskipun bersifat darurat atau sementara
PT. …………………………………..
                                                                            HLM : 6 dari 10

          No. Dokumen :      G S T - H G A - 0 0 6 - 0 0


JUDUL                    MENGATASI PEMOGOKAN KERJA


                       ACTION PLAN MENGHADAPI PEMOGOKAN

BILA SUATU PEMOGOKAN AKAN TERJADI, RENCANA-RENCANA HARUS DILAKUKAN
UNTUK MENGHADAPINYA

ADA 8 ( DELAPAN ) PEDOMAN UNTUK MENGURANGI KEBINGUNGAN :

1. AMANKAN FASILITAS

  * Para penyelia hendaknya mengawasi orang asing di dalam gedung dan jalan masuk
  * Prioritaskan dan kontrol fasilitas vital perusahaan
  * Pertimbangakan untuk menyewa penjaga guna melindungi para pengganti yang masuk dan keluar
    dari tempat kerja dan mengawasi serta mengontrol para petugas piket.

2. BERITAHUKAN PELANGGAN

  Satu jawaban resmi yang baku terhadap semua pelanggan hendaknya dipersiapkan serta sebaiknya
  hanya bersifat informatif

3. KONTAK SEMUA PEMASOK DAN RELASI BISNIS YANG AKAN MELEWATI PINTU
   GERBANG

  Tentukanlah metode alternatif untuk mendapatkan pemasok pengganti

4. PENGATURAN PETUGAS PIKET DAN DISTRIBUSI LOGISTIK ( MAKANAN )

5. SIAPKAN FOTO DAN ALAT REKAMAN KEJADIAN

  Diperlukan untuk dokumentasi, pasanglah peralatan Video Tape dan Mikrophone secara jarak jauh
  untuk memantau perlakuan yang salah dari lini piket serta perkembangan situasi dan kronologis awal
  terjadinya pemogokan

6. CATAT SEMUA FAKTA

  Catatlah fakta dilapangan apapun yang menyangkut tindakan dengan kegiatan mogok serta insiden-
  insiden seperti pelanggaran, ancaman, pendudukan massa, perusakan gedung atau masalah-masalah
  yang ada. Perhatikan dengan cermat setiap tanggapan polisi dan berilah respon yang cepat atas
  permintaan bantuan dukungan operasi yang diperlukan oleh aparat
PT. …………………………………..
                                                                             HLM : 7 dari 10

            No. Dokumen :     G S T - H G A - 0 0 6 - 0 0


JUDUL                       MENGATASI PEMOGOKAN KERJA


7. KUMPULKAN BARANG BUKTI DAN PENDUKUNGNYA

8. BENTUK DAN INTENSIFKAN KOMUNIKASI MELALUI CRISIS CENTER ATAU



                            ADU STRATEGI DALAM PERUNDINGAN

ADA 14 ( EMPAT BELAS ) LANGKAH DALAM ADU STRATEGI :

1.    Pastikan bahwa kita telah menetapkan sasaran yang jelas untuk setiap butir tawar-menawar
      dan kita memahami tentang yang melandasi sasaran yang telah ditetapkan

2.    Jangan tergesa-gesa

3.    Persiapkanlah dengan baik data perusahaan yang mendukung posisi kita

4.    Usahakan selalu menjaga keluwesan dalam posisi kita, jangan berbuat sesuatu yang berbahaya
      untuk diri kita sendiri

5.    Jangan sekedar memperhatikan diri kita sendiri dengan apa yang dikatakan dan dilakukan
      pihak lain; Carilah alasan mengapa. Ingatlah bahwa motivasi ekonomi bukan satu-satunya
      penjelasan atas sikap dan tindakan pihak lain

6.    Hargailah arti pentingnya menyelamatkan muka pada pihak lain

7.    Tetaplah berjaga-jaga pada maksud yang nyata dari pihak lain menyangkut tidak hanya tujuan
      melainkan juga perioritas

8.    Jadilah pendengar yang baik

9.    Bangunlah satu reputasi untuk menjadi jujur tetapi tegas

10.   Belajarlah untuk mengendalikan emosi kita; jangan emosi .Gunakan emosi sebagai alat bukan
      hambatan

11.   Pastikan ketika kita membuat setiap gerakan tawar-menawar sehingga kita tahu hubungannya
      dengan semua pihak lain
PT. …………………………………..
                                                                                HLM : 8 dari 10

              No. Dokumen :      G S T - H G A - 0 0 6 - 0 0


JUDUL                        MENGATASI PEMOGOKAN KERJA


12.     Ukurlah setiap gerakan terhadap sasaran

13.     Ingatlah bahwa perundingan tawar-menawar kolektif, pada dasarnya merupakan bagaian dari
        proses kesepakatan. Tidak mungkin mendapatkan semua kue

14.     Perhatikanlah dampak dari perundingan sekarang terhadap mereka di tahun-tahun mendatang



               8 ( DELAPAN ) JURUS DALAM MENCEGAH KONFLIK INDUSTRIAL

" DELAPAN JURUS " CUKUP EFEKTIF DITERAPKAN DAN DAPAT MENJADI WACANA
UNTUK DIKEMBANGKAN DALAM DALAM MENCIPTAKAN HUBUNGAN KERJA YANG
HARMONIS TANPA KONFLIK INDUSTRIAL, SEHINGGA TERCAPAI KENYAMANAN
BEKERJA DAN BERUSAHA

PARADIGMA BARU YANG PERLU DIKEMBANGKAN AGAR TERCAPAI INDUSTRIAL SERVICE
ADALAH :

1. PROAKTIF DAN ANTI SIPATIF BUKAN REAKTIF

      * Jangan menunggu bola panas
      * Mengelola resiko dalam kondisi terburuk sekalipun (disiapkan contingency plan)
      * Aktif melakukan akses dengan sumber informasi bukan last minutes style

2. PEMBERDAYAAN BUKAN PERSONNEL ADMINISTRATIVE

      * Pemberdayaan pekerja melalui dimensi menejemen SDM realisasinya yang terukur dan terarah
        dengan demikian masalah pekerja tidak cukup dilihat dari sekedar hitam / putih atau hak dan
        kewajibannya

      * Bersama-sama membuat rencana kerja untuk kalender kegiatan SP/SB

      * Meningkatkan wawasan industrial melalui proses pelatihan atau pendidikan
PT. …………………………………..
                                                                               HLM : 9 dari 10

             No. Dokumen :      G S T - H G A - 0 0 6 - 0 0


JUDUL                       MENGATASI PEMOGOKAN KERJA


3. PARTISIPATIF MANAGEMENT BUKAN SEKEDAR SUPPORTER

     a. Melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan :

       *   Piknik karyawan
       *   Seragam
       *   Kantin
       *   Tempat ibadah & perayaan hari besar keagamaan
       *   Koperasi
       *   Fasilitas seni dan olah raga
       *   Usaha-usaha kesejahteraan lain

     b. Menciptakan hubungan kerja yang positif secara psikologis

4. SYSTEM RECRUITMENT BY COMPETENCY BUKAN BY CONNECTION

     Bahwa dalam kaderisasi dan perekrutan karyawan maupun pemilihan pengurus SP/SB
     diarahkan lebih didasarkan kompetensi bukan karena KKN

5. INVOLVMENT BY THIRD PARTY BUKAN PERMANENT RELATIONSHIP ONLY

     Tidak semua masalah harus diselesaikan oleh perusahaan sendiri namun bisa melibatkan pihak
     ketiga, misalnya : Mediasi, Arbitrase, Tokoh

     * Pekerjaan yang tidak merupakan inti bisnis dapat dilakukan Outsourcing
     * Tidak semua proses pekerjaan harus diselesaikan oleh pekerja tetap namun pekerja kontrak
       dapat dipertimbangkan asal sesuai aturan yang berlaku ( komposisi karyawan tetap dan kontrak )

6.     QUALITY ORIENTED BUKAN END RESULT ORIENTED

       * Bahwa yang penting hasil saja tidak cukup karena hasil tidak mewakili efisiensi dan
         produktifitas
       * Orientasi pada kualitas dapat mengukur efisiensi dan produktifitas
PT. …………………………………..
                                                                             HLM : 10 dari 10

           No. Dokumen :      G S T - H G A - 0 0 6 - 0 0


JUDUL                     MENGATASI PEMOGOKAN KERJA



7. UNION AS A PART OF JOINT EFFORT BUKAN ADVOCATION INSTITUTION ONLY

  * Seringkali pengusaha melibatkan serikat pekerja hanya bila ada dipute (misalnya PHK)
  * Perlu upaya bersama antara pengusaha dan SP/SB untuk peningkatan disiplin, efisiensi,
    produktifitas

8. ALL MANAGERS ARE HUMAN RESOURCES MANAGERS



RUANG LINGKUP

Diterapkan serta dipergunakan untuk seluruh bagian, departemen, divisi dilingkunganya didalam tata
cara mengatasi pemogokan karyawan dilingkungan TPS group



PENGGANGGUNG JAWAB

HR & GA Manager bertanggung jawab didalam mengatasi pemogokan karyawan disetiap bagian,
departemen, divisi dengan bekerja sama bersama pihak SPTPS serta instansi yang terkait

Contenu connexe

Tendances

MSDM (SELEKSI DAN ORIENTASI SDM)
MSDM (SELEKSI DAN ORIENTASI SDM)MSDM (SELEKSI DAN ORIENTASI SDM)
MSDM (SELEKSI DAN ORIENTASI SDM)Fitri117
 
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusiaHubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusiaMaxMedia
 
Perspektif Hubungan Industrial
Perspektif Hubungan IndustrialPerspektif Hubungan Industrial
Perspektif Hubungan IndustrialSeta Wicaksana
 
Metode Pelatihan dan Pengembangan SDM
Metode Pelatihan dan Pengembangan SDMMetode Pelatihan dan Pengembangan SDM
Metode Pelatihan dan Pengembangan SDMAsri Surbakti
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaFrans Dione
 
Pelanggaran ham oleh pt freeport di papua b arat
Pelanggaran ham oleh pt freeport di papua b aratPelanggaran ham oleh pt freeport di papua b arat
Pelanggaran ham oleh pt freeport di papua b aratFerdy Achmad Razzaaq
 
Pendekatan strategis
Pendekatan strategisPendekatan strategis
Pendekatan strategisdewi syarvian
 
Rapat Bisnis Lengkap - Komunikasi Bisnis (4EA21 Kelompok 4)
Rapat Bisnis Lengkap - Komunikasi Bisnis (4EA21 Kelompok 4)Rapat Bisnis Lengkap - Komunikasi Bisnis (4EA21 Kelompok 4)
Rapat Bisnis Lengkap - Komunikasi Bisnis (4EA21 Kelompok 4)Tajdidatul Khiyaroh
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahan93220872
 
teori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinanteori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinanHadik27
 

Tendances (20)

Inovasi sdm sebagai keunggulan kompetitif
Inovasi sdm sebagai keunggulan kompetitifInovasi sdm sebagai keunggulan kompetitif
Inovasi sdm sebagai keunggulan kompetitif
 
Dinamika kelompok dalam organisasi
Dinamika kelompok dalam organisasiDinamika kelompok dalam organisasi
Dinamika kelompok dalam organisasi
 
MSDM (SELEKSI DAN ORIENTASI SDM)
MSDM (SELEKSI DAN ORIENTASI SDM)MSDM (SELEKSI DAN ORIENTASI SDM)
MSDM (SELEKSI DAN ORIENTASI SDM)
 
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusiaHubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
Hubungan Industrial dalam manajemen sumber daya manusia
 
Perspektif Hubungan Industrial
Perspektif Hubungan IndustrialPerspektif Hubungan Industrial
Perspektif Hubungan Industrial
 
Metode Pelatihan dan Pengembangan SDM
Metode Pelatihan dan Pengembangan SDMMetode Pelatihan dan Pengembangan SDM
Metode Pelatihan dan Pengembangan SDM
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Presentasi k3-listrik.ppt
Presentasi k3-listrik.pptPresentasi k3-listrik.ppt
Presentasi k3-listrik.ppt
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia
 
Orientasi dan Penempatan
Orientasi dan PenempatanOrientasi dan Penempatan
Orientasi dan Penempatan
 
Pengantar Produktivitas
Pengantar Produktivitas Pengantar Produktivitas
Pengantar Produktivitas
 
Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
 
Pelanggaran ham oleh pt freeport di papua b arat
Pelanggaran ham oleh pt freeport di papua b aratPelanggaran ham oleh pt freeport di papua b arat
Pelanggaran ham oleh pt freeport di papua b arat
 
Lks bipartit 4
Lks bipartit 4Lks bipartit 4
Lks bipartit 4
 
Contoh KPI SDM dan HR
Contoh KPI SDM dan HR Contoh KPI SDM dan HR
Contoh KPI SDM dan HR
 
Ppt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
Ppt - Perencanaan Sumber Daya ManusiaPpt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
Ppt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
 
Pendekatan strategis
Pendekatan strategisPendekatan strategis
Pendekatan strategis
 
Rapat Bisnis Lengkap - Komunikasi Bisnis (4EA21 Kelompok 4)
Rapat Bisnis Lengkap - Komunikasi Bisnis (4EA21 Kelompok 4)Rapat Bisnis Lengkap - Komunikasi Bisnis (4EA21 Kelompok 4)
Rapat Bisnis Lengkap - Komunikasi Bisnis (4EA21 Kelompok 4)
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahan
 
teori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinanteori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinan
 

Similaire à CONTOH SOP Mengatasi Pemogokan Karyawan

Matakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah  ketenagakerjaanMatakuliah  ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaanZul Kifli
 
TEMPLATE PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU_.doc
TEMPLATE PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU_.docTEMPLATE PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU_.doc
TEMPLATE PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU_.docMeneerGultom
 
Manajemen-Hubungan-Industrial-Pertemuan-12.ppt
Manajemen-Hubungan-Industrial-Pertemuan-12.pptManajemen-Hubungan-Industrial-Pertemuan-12.ppt
Manajemen-Hubungan-Industrial-Pertemuan-12.pptAhmadNailulAuthor
 
TUGAS PPT KETENAGAKERJAAN SELI RAHMAWATI.pptx
TUGAS PPT KETENAGAKERJAAN SELI RAHMAWATI.pptxTUGAS PPT KETENAGAKERJAAN SELI RAHMAWATI.pptx
TUGAS PPT KETENAGAKERJAAN SELI RAHMAWATI.pptxasikinAja5
 
Materi_1.3_Pengendalian_Pelaksanaan_Kegiatan.ppt
Materi_1.3_Pengendalian_Pelaksanaan_Kegiatan.pptMateri_1.3_Pengendalian_Pelaksanaan_Kegiatan.ppt
Materi_1.3_Pengendalian_Pelaksanaan_Kegiatan.pptDedekAriansyah1
 
dasarhukum bejana.ppt
dasarhukum bejana.pptdasarhukum bejana.ppt
dasarhukum bejana.pptLctmLpp
 
MAKALAH ISU ISU Kesehatan dan selanutnya3.docx
MAKALAH ISU ISU Kesehatan dan selanutnya3.docxMAKALAH ISU ISU Kesehatan dan selanutnya3.docx
MAKALAH ISU ISU Kesehatan dan selanutnya3.docxAgnikaAr
 
Pemberitahuan dan Laporan PHK Dirjen Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial T...
Pemberitahuan dan Laporan PHK Dirjen Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial T...Pemberitahuan dan Laporan PHK Dirjen Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial T...
Pemberitahuan dan Laporan PHK Dirjen Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial T...Imam Prastio
 
Tugas manajemen konstruksi ke6
Tugas manajemen konstruksi ke6Tugas manajemen konstruksi ke6
Tugas manajemen konstruksi ke6DoniRamaGunadha
 
Matakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaanMatakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaanBagoes Prasetya
 
4071010 surat-perjanjian-kerja
4071010 surat-perjanjian-kerja4071010 surat-perjanjian-kerja
4071010 surat-perjanjian-kerjaAlexander Nikolas
 
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1chienmario
 
Aditya dn 17.1003.222.01.0666 - kls b
Aditya dn   17.1003.222.01.0666 - kls bAditya dn   17.1003.222.01.0666 - kls b
Aditya dn 17.1003.222.01.0666 - kls bAdityaNugraha166
 
PHK karena permasalahan kontrak kerja
PHK karena permasalahan kontrak kerjaPHK karena permasalahan kontrak kerja
PHK karena permasalahan kontrak kerjaKartika Febriyanti
 

Similaire à CONTOH SOP Mengatasi Pemogokan Karyawan (20)

Matakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah  ketenagakerjaanMatakuliah  ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaan
 
TEMPLATE PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU_.doc
TEMPLATE PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU_.docTEMPLATE PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU_.doc
TEMPLATE PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU_.doc
 
Outsourching2
Outsourching2Outsourching2
Outsourching2
 
Contoh Hak & Kewajiban Pengusaha (Based On UU Naker No.13 Th 2003)
Contoh Hak & Kewajiban Pengusaha (Based On UU Naker No.13 Th 2003)Contoh Hak & Kewajiban Pengusaha (Based On UU Naker No.13 Th 2003)
Contoh Hak & Kewajiban Pengusaha (Based On UU Naker No.13 Th 2003)
 
Hak & Kewajiban Pengusaha (Berdasarkan UU Ketenagakerjaan)
Hak & Kewajiban Pengusaha (Berdasarkan UU Ketenagakerjaan)Hak & Kewajiban Pengusaha (Berdasarkan UU Ketenagakerjaan)
Hak & Kewajiban Pengusaha (Berdasarkan UU Ketenagakerjaan)
 
Merumahkan karyawan
Merumahkan karyawanMerumahkan karyawan
Merumahkan karyawan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Manajemen-Hubungan-Industrial-Pertemuan-12.ppt
Manajemen-Hubungan-Industrial-Pertemuan-12.pptManajemen-Hubungan-Industrial-Pertemuan-12.ppt
Manajemen-Hubungan-Industrial-Pertemuan-12.ppt
 
Slide pkb
Slide pkb Slide pkb
Slide pkb
 
TUGAS PPT KETENAGAKERJAAN SELI RAHMAWATI.pptx
TUGAS PPT KETENAGAKERJAAN SELI RAHMAWATI.pptxTUGAS PPT KETENAGAKERJAAN SELI RAHMAWATI.pptx
TUGAS PPT KETENAGAKERJAAN SELI RAHMAWATI.pptx
 
Materi_1.3_Pengendalian_Pelaksanaan_Kegiatan.ppt
Materi_1.3_Pengendalian_Pelaksanaan_Kegiatan.pptMateri_1.3_Pengendalian_Pelaksanaan_Kegiatan.ppt
Materi_1.3_Pengendalian_Pelaksanaan_Kegiatan.ppt
 
dasarhukum bejana.ppt
dasarhukum bejana.pptdasarhukum bejana.ppt
dasarhukum bejana.ppt
 
MAKALAH ISU ISU Kesehatan dan selanutnya3.docx
MAKALAH ISU ISU Kesehatan dan selanutnya3.docxMAKALAH ISU ISU Kesehatan dan selanutnya3.docx
MAKALAH ISU ISU Kesehatan dan selanutnya3.docx
 
Pemberitahuan dan Laporan PHK Dirjen Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial T...
Pemberitahuan dan Laporan PHK Dirjen Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial T...Pemberitahuan dan Laporan PHK Dirjen Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial T...
Pemberitahuan dan Laporan PHK Dirjen Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial T...
 
Tugas manajemen konstruksi ke6
Tugas manajemen konstruksi ke6Tugas manajemen konstruksi ke6
Tugas manajemen konstruksi ke6
 
Matakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaanMatakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaan
 
4071010 surat-perjanjian-kerja
4071010 surat-perjanjian-kerja4071010 surat-perjanjian-kerja
4071010 surat-perjanjian-kerja
 
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
 
Aditya dn 17.1003.222.01.0666 - kls b
Aditya dn   17.1003.222.01.0666 - kls bAditya dn   17.1003.222.01.0666 - kls b
Aditya dn 17.1003.222.01.0666 - kls b
 
PHK karena permasalahan kontrak kerja
PHK karena permasalahan kontrak kerjaPHK karena permasalahan kontrak kerja
PHK karena permasalahan kontrak kerja
 

Plus de Shobrie Hardhi, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.

Plus de Shobrie Hardhi, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. (20)

Test Kepribadian Lewat Gambar
Test Kepribadian Lewat GambarTest Kepribadian Lewat Gambar
Test Kepribadian Lewat Gambar
 
Forever Life Management
Forever Life ManagementForever Life Management
Forever Life Management
 
Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa
Manajemen Kehidupan Sepanjang MasaManajemen Kehidupan Sepanjang Masa
Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa
 
Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa
Manajemen Kehidupan Sepanjang MasaManajemen Kehidupan Sepanjang Masa
Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa
 
Contoh Perjajnjian Kerja Tetap Bilingual ( 2 Bahasa )
Contoh Perjajnjian Kerja Tetap Bilingual ( 2 Bahasa )Contoh Perjajnjian Kerja Tetap Bilingual ( 2 Bahasa )
Contoh Perjajnjian Kerja Tetap Bilingual ( 2 Bahasa )
 
Contoh Perjanjian Kerja Kontrak Bilingual (2 Bahasa)
Contoh Perjanjian Kerja Kontrak Bilingual (2 Bahasa)Contoh Perjanjian Kerja Kontrak Bilingual (2 Bahasa)
Contoh Perjanjian Kerja Kontrak Bilingual (2 Bahasa)
 
Contoh Perjajnjian Kerja Tetap ( 2 Bahasa )
Contoh Perjajnjian Kerja Tetap ( 2 Bahasa )Contoh Perjajnjian Kerja Tetap ( 2 Bahasa )
Contoh Perjajnjian Kerja Tetap ( 2 Bahasa )
 
Contoh Perjanjian Kerja Kontrak ( 2 Bahasa )
Contoh Perjanjian Kerja Kontrak ( 2 Bahasa )Contoh Perjanjian Kerja Kontrak ( 2 Bahasa )
Contoh Perjanjian Kerja Kontrak ( 2 Bahasa )
 
CONTOH JOBDES LENGKAP
CONTOH JOBDES LENGKAPCONTOH JOBDES LENGKAP
CONTOH JOBDES LENGKAP
 
TRAINING FOR TRAINERS
TRAINING FOR TRAINERSTRAINING FOR TRAINERS
TRAINING FOR TRAINERS
 
TRAINING OF TRAINERS (TOT)
TRAINING OF TRAINERS (TOT)TRAINING OF TRAINERS (TOT)
TRAINING OF TRAINERS (TOT)
 
TEKNIK PRESENTASI EFEKTIF DAN MEMUKAU
TEKNIK PRESENTASI EFEKTIF DAN MEMUKAUTEKNIK PRESENTASI EFEKTIF DAN MEMUKAU
TEKNIK PRESENTASI EFEKTIF DAN MEMUKAU
 
TEKNIK PRESENTASI YANG EFEKTIF
TEKNIK PRESENTASI YANG EFEKTIFTEKNIK PRESENTASI YANG EFEKTIF
TEKNIK PRESENTASI YANG EFEKTIF
 
THE POWER OF LEARNING
THE POWER OF LEARNINGTHE POWER OF LEARNING
THE POWER OF LEARNING
 
TIME MANAGEMENT
TIME MANAGEMENTTIME MANAGEMENT
TIME MANAGEMENT
 
TOTAL CHANGE MANAGEMENT
TOTAL CHANGE MANAGEMENTTOTAL CHANGE MANAGEMENT
TOTAL CHANGE MANAGEMENT
 
TEKNIK PRESENTASI
TEKNIK PRESENTASITEKNIK PRESENTASI
TEKNIK PRESENTASI
 
Teknik Meningkatkan Penjualan Anda
Teknik Meningkatkan Penjualan AndaTeknik Meningkatkan Penjualan Anda
Teknik Meningkatkan Penjualan Anda
 
Strategi Membangun Bisnis & Presentasi Bisnis
Strategi Membangun Bisnis & Presentasi BisnisStrategi Membangun Bisnis & Presentasi Bisnis
Strategi Membangun Bisnis & Presentasi Bisnis
 
Runtuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 Pertanyaan
Runtuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 PertanyaanRuntuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 Pertanyaan
Runtuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 Pertanyaan
 

CONTOH SOP Mengatasi Pemogokan Karyawan

  • 1. PT. ……………………………... GUIDE SHEET JUDUL : MENGATASI PEMOGOKAN KERJA NO. DOKUMEN : G S T - H G A - 0 0 6 - 0 0 TANGGAL DIBUAT : 01 Agustus 2011 TANGGAL BERLAKU : 01 Oktober 2011 JUMLAH HALAMAN : 10 ( Sepuluh ) halaman DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH : Nama : Nama : Nama : Jabatan : Jabatan : Jabatan : Tanggal : Tanggal : Tanggal :
  • 2. PT. ………………………………….. HLM : 1 dari 10 No. Dokumen : G S T - H G A - 0 0 6 - 0 0 JUDUL CATATAN PERUBAHAN NO NO DIUBAH DISETUJUI TANGGAL ISI PERUBAHAN PERUBAHAN DDC OLEH OLEH 01.08.02 FRM-DDC-001-00
  • 3. PT. ………………………………….. HLM : 2 dari 10 No. Dokumen : G S T - H G A - 0 0 6 - 0 0 JUDUL MENGATASI PEMOGOKAN KERJA FALSAFAH Pemogokan karyawan adalah hak pihak karyawan didalam perusahaan, apabila ada kesepakatan dan kebijakan yang tidak dilaksanakan oleh pihak perusahaan setelah dilakukan musyawarah serta mufakat secara bipartit yang sesuai dengan pasal, bab yang tertuang didalam KKB perusahaan DEFINISI Pemogokan kerja dapat terjadi setiap saat, apabila terdapat ketidaksesuaian antara pihak pengusaha dan pihak karyawan didalam tuntutan yang diminta, dan tuntutan tersebut masih dalam proses pengajuan atau usulan sedang dalam proses pembahasan antara pihak karyawan, perusahaan dan SPTPS 1. PEMOGOKAN LIAR ( WILDCAT STRIKE ) 2. PEMOGOKAN SIMPATI ( SYMPATHY STRIKE ) 3. PEMOGOKAN KARENA KETIDAKADILAN ( UNFAIR PRACTICES STRIKE ) 4. PEMOGOKAN EKONOMI ( ECONOMIC STRIKE ) TUJUAN Untuk memberikan masukan kepada seluruh pimpinan dilingkungan perusahaan didalam menghadapi mengatasi setiap ada masalah pemogokan karyawan UNSUR-UNSUR DALAM JENIS PEMOGOKAN KERJA ADA 4 ( EMPAT ) JENIS UTAMA PEMOGOKAN YAKNI : 1. PEMOGOKAN LIAR ( WILDCAT STRIKE ) Merupakan suatu pemogokan kerja pihak karyawan yang disertai dengan perusakan dan sabotase peralatan produksi atau aset - aset vital perusahaan. Pada tahapan ini pemogokan ini cenderung diprovokasi oleh pihak ketiga. Biasanya terjadi secara mendadak, tanpa dapat diprediksi sebelumnya oleh seluruh pihak didalam mengantisipasi awal kejadiannya dilapangan
  • 4. PT. ………………………………….. HLM : 3 dari 10 No. Dokumen : G S T - H G A - 0 0 6 - 0 0 JUDUL MENGATASI PEMOGOKAN KERJA 2. PEMOGOKAN SIMPATI ( SYMPATHY STRIKE ) Terjadi apabila pekerja SP( Serikat Pekerja ) / SB ( Serikat Buruh )melakukan mogok kerja untuk pemogokan yang lain atau atas instruksi organisasi yang diatasnya atau atas solidaritas maupun ajakan. Bahkan sering berupa intimidasi perusahaan tetangga/ industri sejenis/ satu grup usaha. 3. PEMOGOKAN KARENA KETIDAKADILAN ( UNFAIR PRACTICES STRIKE ) Merupakan pemogokan menentang terhadap praktek perlakuan tenaga kerja yang tidak adil,dengan tujuan memprotes perlakuan ilegal dari pengusaha ataupun perusahaan. 4. PEMOGOKAN EKONOMI ( ECONOMIC STRIKE ) Terjadi karena kegagalan untuk menyepakati pelaksanaan hak-hak normatif setiap pekerja ataupun terjadinya perselisihan kepentingan antara pekerja dengan pengusaha ataupun perusahaan yang tidak sesuai didalam isi KKB - PP yang berlaku, menurut UU Tenaga Kerja MENDETEKSI TAHAPAN PEMOGOKAN LIMA FASE YANG SERING TERJADI DALAM TAHAPAN PEMOGOKAN : 1. FASE HARAPAN ( EXPECTATION ) Pengajuan Tuntutan a. Hak Normatif b. Kepentingan 2. FASE PERTENTANGAN ( CONTRADICTION ) Pekerja, SP (Serikat Pekerja)/ SB (Serikat Buruh) menggunakan argumentasi yang menguatkan pendapat mereka.Argumentasi ini bisa bersifat ilmiah maupun emosional Taktik permainan dalam (inside games) sering digunakan SP (Serikat Pekerja) untuk melakukan kampanye terselubung didalam perusahaan dalam rangka meyakinkan, agar setiap tuntutannya telah dianggap benar dan mendapat dukungan seluruh pekerja.
  • 5. JUDUL CATATANKONTROL DOKUMEN GUNTUNG MATRIKS PENYELENGGARADAN DATA PENGENDALIAN DOKUMEN DOKUMEN PT. PULAU SAMBU DAN DATA PENGEMBALIAN KONTROL DOKUMEN DAN DATA CATATAN PERUBAHAN CONTOH STEMPEL PT. ………………………………….. HLM : 4 dari 10 No. Dokumen : G S T - H G A - 0 0 6 - 0 0 JUDUL MENGATASI PEMOGOKAN KERJA 3. FASE TEKANAN ( PRESSURE ) * Memperlambat proses kerja * Menolak kerja lembur * Tidak masuk dengan alasan sakit mendadak * Cuti masal * Menurunkan kualitas produksi dan memperbanyak afal (cacat produksi) * Memberi tenggak waktu kepada Pengusaha * Corat-coret ditempat umum dengan memberi ancaman * Rapat umum dengan pimpinan organisasi pekerja yang lebih tinggi 4. FASE TARGET PERUBAHAN ( TARGET OF CHANGE ) * Mogok kerja De Facto sampai dengan tuntuannya dipenuhi dan menghasilkan kesepakatan antara pekerja SP( Serikat Pekerja )/SB ( Serikat Buruh ) dengan pengusaha ataupun perusahaan * Proses ini bisa cepat maupun lama, bahkan bisa berakhir dengan penutupan perusahaan,karena kehendak pihak pengusaha 5. FASE PEMULIHAN ( RECOVERY ) * Meskipun kesepakatan telah ada, tidak menjamin bahwa pekerja mau menjalankan tugas * Keragu-raguan yang sering timbul dari pekerja : a. Takut di PHK ataupun pengunduran diri secara tidak baik b. Curiga bahwa kesepakatan merupakan jebakan Pengusaha * Proses penyelesaian perselisihan industrial karena kemauan salah satu ataupun dua belah pihak * Ketidakpuasan karena tidak semua harapan/ tuntutan dipenuhi * Persiapan aspek tehnis produksi dan kerusakan akibat pemogokan
  • 6. PT. ………………………………….. HLM : 5 dari 10 No. Dokumen : G S T - H G A - 0 0 6 - 0 0 JUDUL MENGATASI PEMOGOKAN KERJA ALTERNATIF MENGATASI PEMOGOKAN PENGUSAHA DAPAT MEMBUAT BEBERAPA ALTERNATIF BILA PERUSAHAAN MENJADI SASARAN MOGOK KERJA : 1. BLOCKING AREA Alternatif ini dilakukan dengan menutup wilayah atau departemen yang terkena pemogokan, serta dengan demikian menahan kegiatan operasi mereka sampai pemogokan selesai,dengan harapan tidak merembet ke area atau departemen lain. 2. CONTRACT OUT Alternatif ini dilakukan dengan cara mengambil tenaga kontrak dari luar selama berlangsungnya masa pemogokan agar tidak mempertajam efek pemogokan 3. CONTINUES PROCESS Perusahaan terus melanjutkan operasi dengan menggunakan para atasan dan karyawan lainnya yang tidak mogok karena tertahan pada shiftnya, sedang cuti, untuk mengisi tempat karyawan yang ikut pemogokan tersebut 4. REPLACEMENT Alternatif ini dilakukan jika pemogokan dilakukan dengan tidak adil serta tidak sesuai ketentuan undang-undang yang berlaku, dengan demikian pekerja yang ikut mogok kerja telah dianggap resmi mengundurkan diri secara tidak baik, kecuali bersedia bekerja kembali tanpa syarat apapun 5. LOCK OUT Perusahaan menyatakan libur dengan mengunci semua jalan masuk kelokasi,sampai waktu yang tidak ditentukan batasannya 6. MOVING THE OPERATIONAL OFFICE Apabila memungkinkan kantor operasional dapat dipindahkan sementara untuk dapat tetap melayani konsumen meskipun bersifat darurat atau sementara
  • 7. PT. ………………………………….. HLM : 6 dari 10 No. Dokumen : G S T - H G A - 0 0 6 - 0 0 JUDUL MENGATASI PEMOGOKAN KERJA ACTION PLAN MENGHADAPI PEMOGOKAN BILA SUATU PEMOGOKAN AKAN TERJADI, RENCANA-RENCANA HARUS DILAKUKAN UNTUK MENGHADAPINYA ADA 8 ( DELAPAN ) PEDOMAN UNTUK MENGURANGI KEBINGUNGAN : 1. AMANKAN FASILITAS * Para penyelia hendaknya mengawasi orang asing di dalam gedung dan jalan masuk * Prioritaskan dan kontrol fasilitas vital perusahaan * Pertimbangakan untuk menyewa penjaga guna melindungi para pengganti yang masuk dan keluar dari tempat kerja dan mengawasi serta mengontrol para petugas piket. 2. BERITAHUKAN PELANGGAN Satu jawaban resmi yang baku terhadap semua pelanggan hendaknya dipersiapkan serta sebaiknya hanya bersifat informatif 3. KONTAK SEMUA PEMASOK DAN RELASI BISNIS YANG AKAN MELEWATI PINTU GERBANG Tentukanlah metode alternatif untuk mendapatkan pemasok pengganti 4. PENGATURAN PETUGAS PIKET DAN DISTRIBUSI LOGISTIK ( MAKANAN ) 5. SIAPKAN FOTO DAN ALAT REKAMAN KEJADIAN Diperlukan untuk dokumentasi, pasanglah peralatan Video Tape dan Mikrophone secara jarak jauh untuk memantau perlakuan yang salah dari lini piket serta perkembangan situasi dan kronologis awal terjadinya pemogokan 6. CATAT SEMUA FAKTA Catatlah fakta dilapangan apapun yang menyangkut tindakan dengan kegiatan mogok serta insiden- insiden seperti pelanggaran, ancaman, pendudukan massa, perusakan gedung atau masalah-masalah yang ada. Perhatikan dengan cermat setiap tanggapan polisi dan berilah respon yang cepat atas permintaan bantuan dukungan operasi yang diperlukan oleh aparat
  • 8. PT. ………………………………….. HLM : 7 dari 10 No. Dokumen : G S T - H G A - 0 0 6 - 0 0 JUDUL MENGATASI PEMOGOKAN KERJA 7. KUMPULKAN BARANG BUKTI DAN PENDUKUNGNYA 8. BENTUK DAN INTENSIFKAN KOMUNIKASI MELALUI CRISIS CENTER ATAU ADU STRATEGI DALAM PERUNDINGAN ADA 14 ( EMPAT BELAS ) LANGKAH DALAM ADU STRATEGI : 1. Pastikan bahwa kita telah menetapkan sasaran yang jelas untuk setiap butir tawar-menawar dan kita memahami tentang yang melandasi sasaran yang telah ditetapkan 2. Jangan tergesa-gesa 3. Persiapkanlah dengan baik data perusahaan yang mendukung posisi kita 4. Usahakan selalu menjaga keluwesan dalam posisi kita, jangan berbuat sesuatu yang berbahaya untuk diri kita sendiri 5. Jangan sekedar memperhatikan diri kita sendiri dengan apa yang dikatakan dan dilakukan pihak lain; Carilah alasan mengapa. Ingatlah bahwa motivasi ekonomi bukan satu-satunya penjelasan atas sikap dan tindakan pihak lain 6. Hargailah arti pentingnya menyelamatkan muka pada pihak lain 7. Tetaplah berjaga-jaga pada maksud yang nyata dari pihak lain menyangkut tidak hanya tujuan melainkan juga perioritas 8. Jadilah pendengar yang baik 9. Bangunlah satu reputasi untuk menjadi jujur tetapi tegas 10. Belajarlah untuk mengendalikan emosi kita; jangan emosi .Gunakan emosi sebagai alat bukan hambatan 11. Pastikan ketika kita membuat setiap gerakan tawar-menawar sehingga kita tahu hubungannya dengan semua pihak lain
  • 9. PT. ………………………………….. HLM : 8 dari 10 No. Dokumen : G S T - H G A - 0 0 6 - 0 0 JUDUL MENGATASI PEMOGOKAN KERJA 12. Ukurlah setiap gerakan terhadap sasaran 13. Ingatlah bahwa perundingan tawar-menawar kolektif, pada dasarnya merupakan bagaian dari proses kesepakatan. Tidak mungkin mendapatkan semua kue 14. Perhatikanlah dampak dari perundingan sekarang terhadap mereka di tahun-tahun mendatang 8 ( DELAPAN ) JURUS DALAM MENCEGAH KONFLIK INDUSTRIAL " DELAPAN JURUS " CUKUP EFEKTIF DITERAPKAN DAN DAPAT MENJADI WACANA UNTUK DIKEMBANGKAN DALAM DALAM MENCIPTAKAN HUBUNGAN KERJA YANG HARMONIS TANPA KONFLIK INDUSTRIAL, SEHINGGA TERCAPAI KENYAMANAN BEKERJA DAN BERUSAHA PARADIGMA BARU YANG PERLU DIKEMBANGKAN AGAR TERCAPAI INDUSTRIAL SERVICE ADALAH : 1. PROAKTIF DAN ANTI SIPATIF BUKAN REAKTIF * Jangan menunggu bola panas * Mengelola resiko dalam kondisi terburuk sekalipun (disiapkan contingency plan) * Aktif melakukan akses dengan sumber informasi bukan last minutes style 2. PEMBERDAYAAN BUKAN PERSONNEL ADMINISTRATIVE * Pemberdayaan pekerja melalui dimensi menejemen SDM realisasinya yang terukur dan terarah dengan demikian masalah pekerja tidak cukup dilihat dari sekedar hitam / putih atau hak dan kewajibannya * Bersama-sama membuat rencana kerja untuk kalender kegiatan SP/SB * Meningkatkan wawasan industrial melalui proses pelatihan atau pendidikan
  • 10. PT. ………………………………….. HLM : 9 dari 10 No. Dokumen : G S T - H G A - 0 0 6 - 0 0 JUDUL MENGATASI PEMOGOKAN KERJA 3. PARTISIPATIF MANAGEMENT BUKAN SEKEDAR SUPPORTER a. Melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan : * Piknik karyawan * Seragam * Kantin * Tempat ibadah & perayaan hari besar keagamaan * Koperasi * Fasilitas seni dan olah raga * Usaha-usaha kesejahteraan lain b. Menciptakan hubungan kerja yang positif secara psikologis 4. SYSTEM RECRUITMENT BY COMPETENCY BUKAN BY CONNECTION Bahwa dalam kaderisasi dan perekrutan karyawan maupun pemilihan pengurus SP/SB diarahkan lebih didasarkan kompetensi bukan karena KKN 5. INVOLVMENT BY THIRD PARTY BUKAN PERMANENT RELATIONSHIP ONLY Tidak semua masalah harus diselesaikan oleh perusahaan sendiri namun bisa melibatkan pihak ketiga, misalnya : Mediasi, Arbitrase, Tokoh * Pekerjaan yang tidak merupakan inti bisnis dapat dilakukan Outsourcing * Tidak semua proses pekerjaan harus diselesaikan oleh pekerja tetap namun pekerja kontrak dapat dipertimbangkan asal sesuai aturan yang berlaku ( komposisi karyawan tetap dan kontrak ) 6. QUALITY ORIENTED BUKAN END RESULT ORIENTED * Bahwa yang penting hasil saja tidak cukup karena hasil tidak mewakili efisiensi dan produktifitas * Orientasi pada kualitas dapat mengukur efisiensi dan produktifitas
  • 11. PT. ………………………………….. HLM : 10 dari 10 No. Dokumen : G S T - H G A - 0 0 6 - 0 0 JUDUL MENGATASI PEMOGOKAN KERJA 7. UNION AS A PART OF JOINT EFFORT BUKAN ADVOCATION INSTITUTION ONLY * Seringkali pengusaha melibatkan serikat pekerja hanya bila ada dipute (misalnya PHK) * Perlu upaya bersama antara pengusaha dan SP/SB untuk peningkatan disiplin, efisiensi, produktifitas 8. ALL MANAGERS ARE HUMAN RESOURCES MANAGERS RUANG LINGKUP Diterapkan serta dipergunakan untuk seluruh bagian, departemen, divisi dilingkunganya didalam tata cara mengatasi pemogokan karyawan dilingkungan TPS group PENGGANGGUNG JAWAB HR & GA Manager bertanggung jawab didalam mengatasi pemogokan karyawan disetiap bagian, departemen, divisi dengan bekerja sama bersama pihak SPTPS serta instansi yang terkait