1. PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI HALAL
DALAM RANGKA MENDUKUNG INFRASTRUKTUR DAN SUPPLY CHAIN
INDUSTRI KOSMETIK, OBAT, JAMU, DAN OBAT TRADISIONAL
20 Mei 2022
Adie Rochmanto Pandiangan
Direktur Perwilayahan Industri
Direktorat Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional
Disampaikan pada Webinar Halal Friday’s Talks
2. OUTLINE
I. PELUANG PENGEMBANGAN INDUSTRI HALAL DAN KAWASAN INDUSTRI HALAL
DI INDONESIA
II. EKOSISTEM HALAL
III. MODEL KAWASAN INDUSTRI HALAL
IV. ALUR PERMOHONAN SURAT KETERANGAN KI HALAL
V. ROADMAP PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI HALAL
VI. TANTANGAN EKOSISTEM HALAL
VII. PERKEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI HALAL INDONESIA
VIII. USULAN INSENTIF BAGI KAWASAN INDUSTRI HALAL
IX. PERKEMBANGAN INDUSTRI KOSMETIK, OBAT, JAMU DAN OBAT TRADISIONAL
2
3. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
I. PELUANG PASAR DAN INVESTASI SEKTOR HALAL DUNIA
PELUANG
PASAR
TRILIUN
konsumsi yoy atas
% pertumbuhan
MILIAR Muslim
tersebar
sektor ekonomi
riil
PELUANG
BISNIS
Keuntungan yang dapat
dicapai senilai $1 miliar+ pada
semua sektor
SEKTOR PERTUMBUHAN TERBAIK TAHUN 2020
Bahan baku halal
Makanan berbahan dasar daging dan cemilan
Pembiayaan Syariah
Keuangan dan Perdagangan Syariah
Perjalanan Umrah berplatform digital
Fashion Muslim Premium
Keuangan
Syariah
Lifestyle berbasis Syariah
Produk
Halal
Proyeksi
Pertumbuhan
CAGR
2018-2024
TRILIUN
pada 2024
PELUANG INVESTASI
Perorangan
Modal
Ventura
Perusahaan
Terbuka
Perusahaan
Tertutup
Meskipun pertumbuhan investasi YoY mencapai 399%,
ekonomi syariah masih dibawah potensi
MILIAR
Investasi pada
2018/2019
Pertumbuhan YoY
4. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
PELUANG INDUSTRI DALAM KAWASAN INDUSTRI HALAL DI INDONESIA
✔ Potensi sumber daya alam Indonesia yang besar memberikan peluang untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku industri
✔ Populasi Indonesia yang besar merupakan pasar potensial bagi hasil industri. Selain itu, Indonesia merupakan populasi muslim
terbesar di dunia sebesar 222 juta jiwa, yang merupakan pasar potensial untuk produk halal
✔ Beberapa Kawasan Industri telah menerapkan konsep eco industrial park (kawasan industri berwawasan lingkungan) dimana konsep
ini menjadi bagian kriteria permohonan Kawasan Industri Halal.
✔ Beberapa industri telah mengimplementasikan kesesuaian proses halal pada alur produksinya seperti PT. Unilever di KI Jababeka & di
KI Sei Mangkei dan PT. Paragon di Kawasan Industri di Tangerang
✔ Pada beberapa Kawasan Industri yang telah memiliki Perizinan Berusahan Kawasan Industri (IUKI), memiliki sarana prasarana yang
menjadi kriteria dalam perolehan Surat Keterangan Sebagai Kawasan Industri Halal berupa (1) Penyediaan instalasi air baku sesuai
persyaratan halal; (2) Pagar Pembatas, (3) laboratorium dan/atau LPH yang digunakan, (4) prosedur distribusi dan penyimpanan
barang baku/barang jadi sesuai persyaratan halal (logistic), contohnya : KI MM2100, KI Jababeka, KI Deltamas, KIIC, dll.
CPO & CPKO
(30 juta ton)
No.1 di Dunia
Lada
(88 ribu ton)
No.3 Di Dunia
Kakao
(450 ribu ton)
No.3 di Dunia
Rumput Laut
(273 Ribu ton)
No.1 di Dunia
Kelapa
(3,3 Juta ton)
No.1 di Dunia
Ikan & Udang
(10,5 Juta ton)
No.2 di Dunia
Jagung
(16,72 Juta Ton)
Impor
(3,2 Juta Ton)
Kedelai
(2,67 juta Ton)
Impor
(2,16 Juta Ton)
Ubi Kayu
(24 Juta Ton)
Impor
(0)
Daging
(594 ribu Ton)
Impor
(69 ribu Ton)
Gula
(5,88 Juta Ton)
Impor
(2,86 Juta Ton)
Beras
(30,13 juta Ton)
Impor
(537 ribu Ton)
5. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
II. EKOSISTEM HALAL
5
Industri
halal
Infrastrukt
ur industri
halal
Sistem
Logistik
Halal
Sertifikasi
Halal
Pembiayaa
n syariah
Edukasi
dan
promosi
halal
Berupa pembangunan Kawasan
Industri Halal yang meliputi RnD,
sumber bahan baku, produksi dan
distribusi yang akan menyokong
sistem logistik, penerapan sertifikasi
dan akan menerapkan pembiayaan
syariah .
Melingkupi hub, rute, tata kelola
gudang, transportasi, port yang
telah terlengkapi ketelusuran,
pelacakan, dan pengujian
(blockchain, AI, Integrated
System, IoT, RFID dan Traceability
System).
Sistem jaminan halal/
Halal Assurance System
(HAS) dan peningkatan
SDM Industri Halal
Lembaga/ layanan jasa
keuangan dan perbankan
syariah, penyusunan skema
relaksasi IKM halal
Penjualan dan pemasaran
meliputi label branding dan
pemasaran sesuai Syariah
Pasar
Domestik & Global
Indonesia sebagai bagian dari Rantai Nilai
Halal Global yang akan mempelopori Halal
Traceability dan Halal Assurance System yang
terpercaya
6. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
III. MODEL KAWASAN INDUSTRI HALAL
Memiliki Perizinan Berusaha
Kawasan Industri dengan
persyaratan:
✔ NIB + Izin
✔ Minimal lahan 50 Hektar
✔ Berada di KPI
✔ Memiliki masterplan
✔ Memiliki Tata tertib KI dan
struktur organisasi
✔ Membangun gedung pengelola
dan sebagian infrastruktur
dasar
Infrastruktur
Dasar
✔ Jaringan jalan
✔ Jaringan listrik
✔ WWTP
✔ WTP
✔ Saluran
Drainase
KAWASAN
INDUSTRI
KAWASAN INDUSTRI
HALAL
Memiliki Surat Keterangan Kawasan
Industri Halal
✔ Perizinan Berusaha Kawasan Industri
✔ Memiliki masterplan KI Halal
✔ Lahan dapat berupa seluruh kaveling
industri atau Sebagian kaveling industri
untuk area atau zona halal
✔ Menyiapkan:
❑ Tim Manajemen
Halal
❑ Sistem Manajemen
Halal
❑ Kantor pengelola
❑ Laboratorium halal
❑ Lembaga
pemeriksa halal
(LPH)
❑ Instalasi
pengolahan air
baku khusus
industri halal
Kawasan Industri halal
adalah tempat pemusatan kegiatan
industri yang memiliki perizinan
berusaha kawasan industri dan
dilengkapi dengan sistem dan
fasilitas untuk mengembangkan
industri yang menghasilkan produk
halal
6
7. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
IV. ALUR PERMOHONAN SURAT KETERANGAN KI HALAL
MENTERI PERINDUSTRIAN
(didelegasikan kepada DIREKTUR JENDERAL)
PERUSAHAAN
KAWASAN INDUSTRI
Telah memiliki
• NIB (Nomor Induk Berusaha)
• IUKI (Izin Usaha Kawasan
Industri)/ IPKI (Izin Perluasan
Kawasan Industri)
Form Permohonan Verifikasi KI Halal, dan upload
dokumen:
Persyaratan
a. IUKI / IPKI
b. masterplan KIH
Kriteria
c. bagan struktur dan sertifikat kompetensi manajemen
halal
d. dokumentasi, dokumen kerja sama, dan/atau sertifikat
akreditasi laboratorium
e. dokumentasi LPH
f. dokumentasi, dokumen kerja sama, dan/atau sertifikat
halal instalasi pengolahan air baku
g. dokumentasi dan gambar teknik kantor pengelola
h. dokumentasi pembatas
i. dokumen sistem jaminan halal
• Pemeriksaan dokumen
• Perbaikan dokumen melalui fasilitas percakapan SIINas
• Pembentukan Tim Verifikasi dengan permohonan personil
kepada:
• Pemeriksaan Lapangan (5 hari setelah dokumen lengkap dan
benar), kesesuaian dokumen dan kondisi kawasan industri
• Hasil pemeriksaan (BAP) yang dilakukan tim verifikasi
memuat telah / tidak terpenuhinya kriteria
• Dirjen a.n Menteri menandatangani Surat Keterangan
Kawasan Industri Halal
BPJPH MUI
SURAT KETERANGAN
KAWASAN INDUSTRI HALAL
memuat:
▪ nama dan alamat Perusahaan Kawasan
Industri Halal
▪ luas Kawasan Industri Halal
▪ jenis pembatas zona halal
▪ laboratorium dan/atau LPH yang
digunakan
▪ instalasi pengolahan air baku yang
digunakan
▪ logistik yang digunakan
▪ jumlah penyelia halal
▪ jenis industri Produk Halal
siinas.kemenperin.go.id
Penerbitan melalui SIINas
berdasarkan PERMENPERIN NO. 17/2020
7
8. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
USULAN PERUBAHAN PERMENPERIN 17/2020
MENTERI PERINDUSTRIAN
berwenang menetapkan dan mengevaluasi KI Halal
(didelegasikan kepada DIREKTUR JENDERAL)
PERUSAHAAN
KAWASAN INDUSTRI
Telah memiliki
• NIB (Nomor Induk Berusaha)
• IUKI (Izin Usaha Kawasan
Industri)/ IPKI (Izin Perluasan
Kawasan Industri)
Form Permohonan Verifikasi KI Halal, dan upload
dokumen:
Persyaratan
a. IUKI / IPKI
b. masterplan KIH
Kriteria
c. bagan struktur dan sertifikat kompetensi manajemen
halal
d. dokumentasi, dokumen kerja sama, dan/atau sertifikat
akreditasi laboratorium
e. dokumentasi LPH
f. dokumentasi, dokumen kerja sama, dan/atau sertifikat
halal instalasi pengolahan air baku
g. dokumentasi dan gambar teknik kantor pengelola
h. dokumentasi pembatas
i. dokumen sistem jaminan halal
• Pemeriksaan dokumen
• Perbaikan dokumen melalui fasilitas percakapan SIINas
• Pembentukan Tim Verifikasi dengan permohonan personil
kepada:
• Pemeriksaan Lapangan (5 hari setelah dokumen lengkap dan
benar), kesesuaian dokumen dan kondisi kawasan industri
• Hasil pemeriksaan (BAP) yang dilakukan tim verifikasi
memuat telah / tidak terpenuhinya kriteria
Usulan Penambahan:
• Tim Verifikasi menyampaikan BAP kepada Dirjen
• Dirjen menyampaikan usulan Penetapan Kawasan Industri
sebagai Kawasan Industri Halal kepada Menteri
• Penerbitan Keputusan Menteri, berlaku 4 tahun dengan
evaluasi tiap 2 tahun sekali
• Dapat dilakukan perpanjangan Penetapan KI Halal
BPJPH MUI
KEPUTUSAN MENTERI
KAWASAN INDUSTRI HALAL
memuat:
▪ nama dan alamat Perusahaan Kawasan
Industri Halal
▪ luas Kawasan Industri Halal
▪ jenis pembatas zona halal
▪ laboratorium dan/atau LPH yang
digunakan
▪ instalasi pengolahan air baku yang
digunakan
▪ logistik yang digunakan
▪ jumlah penyelia halal
▪ jenis industri Produk Halal
siinas.kemenperin.go.id
Keputusan Menteri disampaikan
melalui SIINas
Usulan Perubahan PERMENPERIN NO. 17/2020
Perubahan dari Surat Keterangan menjadi Penetapan KI Halal
oleh Menteri Perindustrian melalui Keputusan Menteri
1
8
9. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
USULAN PERUBAHAN PERMENPERIN NO. 17/2020 (2)
Fasilitas fiskal, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Perusahaan Kawasan Industri Halal wajib menyampaikan laporan tertulis yang
disampaikan melalui SIINas pada tiap 6 (enam) bulan sekali kepada Menteri melalui
Direktur Jenderal meliputi:
a. pelaksanaan tinjauan tim manajemen halal sesuai dengan dokumen sistem
manajemen halal;
b. perkembangan Perusahaan Industri yang berlokasi di KI Halal;
c. perkembangan infrastruktur, sarana dan prasarana, serta sumber daya
manusia di KI Halal;
d. perkembangan kepemilikan atau kerja sama laboratorium halal, LPH, dan
instalasi pengolahan air baku halal;
e. pelaksanaan program yang mendorong Perusahaan Industri di dalam Kawasan
Industri untuk mendapatkan sertifikat halal bagi seluruh produk yang
dihasilkan; dan
f. data register produk halal yang keluar dan masuk ke dalam KI Halal.
(Pada Permenperin 17/2020 sebelumnya, belum ada
pengaturan pemberian fasilitas fiskal)
2
Pelayanan terpadu berupa:
a. prioritas ekspor/impor bahan baku dan barang jadi;
b. percepatan dan kemudahan sertifikasi/registrasi produk
halal;
c. pembinaan kompetensi sumber daya manusia pada
lingkup halal;
d. jaminan halal atas bahan baku dan/atau barang jadi yang
masuk/keluar Kawasan Industri Halal; dan/atau
e. pelayanan prioritas untuk fasilitasi dalam peningkatan
citra produk halal
3
4
9
10. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
V. ROADMAP PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI HALAL
2020 Sem.1
Penyusunan dasar hukum
Pembentukan KI Halal dan Promosi
Pusat Halal Daerah berupa
Permenperin
2020 Sem.2
• Penerbitan Permenperin Nomor
17 Tahun 2020 tentang Surat
Keterangan KI Halal
Kawasan Industri Halal menjadi penekanan dalam rangka penguatan ekosistem industri halal
2021 Sem.1
• Penerbitan Suket KI Halal di Bintan Inti
Halal Hub (106,46 Ha) PT. Bintan Inti
Industrial Estate,
Bintan, Kep. Riau
• Pelaksanaan FGD PerumusanIntegrasi
logistik halal melalui Halal Traceability
System (Standar)
2022 Sem.1
• Pengusulan kriteria dan skema insentif
bagi Halal Player (PMK) industri dan
kawasan industri
• Pengusulan Permenperin tentang
Penetapan KI Halal dari status
keterangan
2021 Sem.2
• Koordinasi penguatan IKM
sekitar KI Halal sesuai potensi
daerah
- Pembiayaan
- Penyuluhan
- Orientasi Suplai DN/ Ekspor
- Penguatan Sentra IKM dan
Pesantren
(dalam proses Ditjen. IKMA)
2022 Sem.2
• Pengembangan SDM
Industri Halal dan Riset
Kebutuhan Industri Halal
melalui Kerjasama Halal
Center / Pusat Kajian Halal
2023
Pengintegrasian Ekonomi Digital dan
Pemanfaatan Jasa Keuangan Syariah
pada Rantai Nilai Industri Halal
2024
• Penyiapan Global Halal Hub
Indonesia
• KI Halal masuk dalam
Peringkat Global Islamic
Economy Index
• Analisis Dampak KI Halal
melalui Penghitungan
Indeks Kesejahteraan
Masyarakat
*) Surat Keterangan KI Halal masuk kedalam Perizinan Berusaha
Non KBLI OSS (PBUMKU) melalui SIINas
10
• Penerbitan Suket KI Halal di Halal
Modern Valley (500 Ha) PT. Modern
Industrial Estat, Serang, Banten
• Penerbitan Suket KI Halal di Halal
Industrial Park Sidoarjo (148,35 Ha) PT.
Makmur Berkah Amanda, Sidoarjo, Jawa
Timur
• Penyusunan kajian Insentif
bagi Halal Player / Pemberian
Fasilitas (KI, logistik, industri)
dalam proses
• Pembentukan KI Halal dengan
Kerjasama Halal Park Luar Negeri
• Penerbitan PMK tentang
Kriteria dan Skema Insentif
Bagi Halal Player
• Penerbitan Permenperin
tentang Penetapan KI Halal
11. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
VI. TANTANGAN EKOSISTEM HALAL
11
1
Kebijakan
1. Penyusunan Insentif Pembentukan KIH dan bagi industri halal
2. Mendorong Sertifikasi dan Standardisasi Produk Halal
3. Penyusunan Roadmap Pengembangan Industri Halal
4. Pembangunan Indonesia Halal Integrity Community dengan Halal
Traceability System
2
Sumber Daya Manusia
1. Pelatihan dan sertifikasi penyelia halal
2. Sosialisasi sertifikasi halal
3. Pendampingan IKM terhadap sertifikasi halal
3
Infrastruktur
1. Mendorong penciptaan sistem Logistik Halal
2. Pembangunan platform digital Halal Traceability System 🡪 integrasi
antara Halal Authority dengan KIH dan pelaku bisnis menggunakan
digital technology (seperti ETS & Blockchain)
3. Pembangunan infrastruktur pendukung industri halal
4
Sosialisasi
1. Peningkatan promosi tentang Halal
2. Peningkatan awareness halal melalui sosialisasi, pendidikan dan
informasi di media
5
Produksi
1. Eksplorasi bahan baku yang memenuhi kriteria halal
2. Pemetaan substitusi impor bahan baku/produk halal pada beberapa
sektor tertentu
3. Penerapan standar produk halal global
Percepatan Pembangunan Ekosistem Halal di KI
Halal
1. Promosi KI Halal
2. Business Matching dengan pelaku industri halal DN & LN
3. Percepatan usulan Halal Incentives
4. Afirmasi kebijakan Halal Traceability System dan Halal Assurance
5. Percepatan sertifikasi dan lalu lintas produk halal
6. Peningkatan kompetensi auditor halal, penyelia halal, dan LPH
7. Pendampingan sertifikasi bagi industri
12. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
VIII. INSENTIF FISKAL PADA BERBAGAI JENIS KAWASAN DAN USULAN
BAGI KAWASAN INDUSTRI HALAL
12
Fasilitas Kawasan Industri
Kawasan
Ekonomi Khusus
Kawasan Berikat
Kawasan
Perdagangan
Bebas dan
Pelabuhan
Bebas
Kawasan Industri Halal
KIH Tipe A
(KIH yang berada
dalam KEK)
KIH Tipe B
(KIH yang berada
dalam KPBPB)
KIH Tipe C
(KIH yang berdiri
sendiri)
Tax
Allowance
∙ Pengurangan PPh
sebesar 30% dari
jumlah penanaman
modal, selama 6
tahun masing-
masing sebesar 5%
per tahun yang
dihitung sejak saat
mulai berproduksi
secara komersial
∙ Pengurangan Pajak
Penghasilan badan
paling banyak
100% dan paling
sedikit 10%
∙ Pengurangan PPh
dan PPh Badan
∙ Pengurangan PPh
pada bidang dan
daerah tertentu
sebesar 30%,
dibebankan
selama 6 tahun
masing-masing
sebesar 5%
pertahun
∙ Pengurangan PPh berupa
kompensasi kerugian
yang lebih lama dari 5
tahun tetapi tidak lebih
dari 10 tahun
∙ PPh Pasal 21 Ditanggung
Pemerintah
∙ Pengurangan angsuran
PPh Pasal 25 sebesar 30%
∙ Pengembalian
pendahuluan PPN
sebagai Pengusaha Kena
Pajak (PKP) berisiko
rendah bagi Wajib Pajak
yang menyampaikan SPT
Masa PPN lebih bayar
dengan jumlah restitusi
paling banyak Rp 5 Milyar
Sebagaimana yang
telah diatur untuk
KEK
∙ Keringanan
perpajakan untuk
lalu lintas barang
internasional.
∙ Insentif
perpajakan untuk
mendukung
ekspor dan
pengembangan
produk.
Mengikuti
ketentuan KEK
Usulan: subsidi tax insentif untuk ekspor ke negara konsumsi industri produk halal (tax rebate)
13. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
VII. PERKEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI HALAL INDONESIA
13
Modern Cikande Industrial Estate
Batamindo Industrial Park
Bintan Inti Industrial Estate
3
Jakarta Industrial Estate Pulogadung
Kawasan Industri Safe N Lock
Kawasan Industri Surya Borneo
Modern Cikande Industrial Estate
Telah mendapatkan surat keterangan KI Halal
Bintan Inti Industrial Estate
Telah mendapatkan surat keterangan KI Halal
Kawasan Industri Safe N Lock
Telah mendapatkan surat keterangan KI Halal
Jakarta Industrial Estate Pulogadung
masih dalam tahap Perencanaan
Batamindo Industrial Park
masih dalam tahap Perencanaan
Kawasan Industri Surya Borneo
masih dalam tahap Perencanaan
Kawasan Industri
Tenayan*
Kawasan Industri
Makassar (KIMA)**
Kawasan Industri Subang
Kawasan Industri Ladong***
3
1
2
*) KEK Barsela dan KI Tenayan berada pada tahap perencanaan pembangunan Kawasan Industri, yang
didalam masterplannya akan mencantumkan zona /klaster halal sebagai salah satu sub sektor
**) KIMA, berada pada tahap perencanaan pengembangan KI Halal untuk klaster makanan eksisting
***) KI Ladong, sudah memiliki IUKI dan didorong untuk mengembangkan klaster halal guna lebih
mendorong potensi hilirisasi produk halal dari sumber daya alam didaerah tersebut
KEK Barsela*
1
2
A. Kawasan Industri Halal Eksisting B. Kawasan Industri Halal (Rencana)
3
1
2
• Kawasan Industri yang sudah memperoleh Surat Keterangan KI Halal : 3 (Tiga) Kawasan Industri
• Kawasan Industri yang sudah memiliki rencana KI Halal : 3 (Tiga) Kawasan Industri
• Kawasan Industri yang dalam tahap perencanaan KI Halal : 3 (Tiga) Kawasan Industri dan 1 (Satu)
KEK
14. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
1. KI MODERN CIKANDE
14
TELAH MENDAPATKAN SURAT KETERANGAN KI HALAL
Penetapan
Surat Keterangan Kawasan Industri Halal
No. 307 / KPAII/IX/2020
Tanggal 2 Septemberr 2020
Lokasi
Jl. Jakarta Serang Km 68, Cikande
Kab. Serang
Prov. Banten
Nama KI Halal
MODERN HALAL VALLEY
Pengelola
PT. Modern Industrial Estate
Luas
500 Ha, dengan 3 tahap pembangunan
Tahap I 150 Ha
Tahap II 150 Ha
Tahap III 200 Ha
Pembatas
Jalan dan Drainase
Jenis Industri Produk Halal
Makanan
Farmasi
Kosmetika
Penyelia Halal
1 (satu) orang
Instalasi Air Baku
PT. MIE (sertifikat halal)
Laboratorium
LPPOM MUI (terakreditasi lingkup halal)
Lembaga Pemeriksa Halal
LPPOM MUI (terakreditasi lingkup halal)
Tenan
▪ PT. Charoen Pokphand Indonesia (94 Ha)
▪ MCDelica Food Indonesia (4500 m2)
▪ PT. Primera Panca Dwima (5000 m2)
FASILITAS YANG TELAH DAN AKAN TERSEDIA :
▪ proses yang terintegrasi dan fasilitas
pendukung
▪ pusat penelitian dan pengembangan
▪ politeknik teknologi pangan
▪ sistem manajemen mutu halal
▪ lembaga pembiayaan syariah
▪ pelabuhan, logistik, dan fasilitas kepabeanan
▪ fasilitas instalasi pengolahan air baku (IPAb)
dengan system RO
▪ fasilitas instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
▪ fasilitas manajemen limbah B3
▪ laboratorium halal & kantor serifikasi halal
▪ Jalan dan drainase standar internasional
▪ jaringan listrik PLN dan telekomunikasi
▪ pusat pelayanan terpadu
▪ Fasilitas KLIK BKPM
▪ dryport stasiun Catang (pusat logistik halal
berikat)
TENAN :
PT. CHAROEN PHOEKPAND INDONESIA
Perusahaan Multinasional dari Thailand, dengan 16 belas bidang usaha antara lain : pembibitan ayam ras,
kegiatan rumah potong dan pengepakan daging unggas dan bukan unggas, serta industri pengolahan dan
pengawetan produk daging dan daging unggas.
Menempati areal seluas 150 Ha (94 Ha di tahap VII)
MCDELICA FOOD INDONESIA
Bergerak di bidang makanan siap saji, menempati areal seluas 4500 m2, progress pembangunan 99% dan
sudah mulai proses produksi
PT. PRIMERA PANCA DWIMA
Bergerak di bidang makanan, menempati areal seluas 5000 m2, sedang proses pematangan lahan
PROGRESS :
▪ sinergi dengan industri kecil disekitar KI Halal
▪ pengelola KI Halal sedang menyiapkan platform e-
commerce untuk ekosistem yang terbentuk di MHV
bekerjasama dengan NU dan GAPPMI
▪ pembangunan pintu gerbang dan halal center
▪ tahap kerjasama IKM dan RPH di KIH
▪ kolaborasi 30 tenant produk halal
▪ nota kesepahaman: BPJPH, LPPOM MUI, bank syariah
Indonesia, Barakah Halal Hub (Taiwan), Cordova Halal
Hub (Spanyol), Penang International Halal Hub
(Malaysia) dan Iskandar Halal Park (Malaysia)
15. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
2. KI SAFE N LOCK
15
TELAH MENDAPATKAN SURAT KETERANGAN KI HALAL
Penetapan
Surat Keterangan Kawasan
Industri Halal
No. 373 / KPAII/X/2020
Tanggal 22 Oktober 2020
Lokasi
Jl. Veteran Lingkar Timur KM 5.5 Kawasan
Industri Safe N Lock Kav. E
Kab. Sidoarjo
Prov. Jawa Timur
Nama KI Halal
HALAL INDUSTRIAL PARK
SIDOARJO (HIPS) Pengelola
PT. Makmur Berkah Amanda
Luas
9.95 Ha dan 138.40 Ha (total 148,35 Ha)
Tahap I 21 Ha (2021)
Tahap II 50 Ha (2022)
Tahap III 77 Ha (2023 - 2025)
Pembatas
Jalan dan Drainase
Jenis Industri Produk Halal
Consumer goods
Kosmetika
Makanan Minuman
Obat (khususnya herbal)
Penyelia Halal
6 (enam) orang
Instalasi Air Baku
CV. MBT (proses sertifikasi halal)
Laboratorium
PT. MBS Kerjasama LPPOM MUI
(terakreditasi lingkup halal, proses
perpanjangan)
Lembaga Pemeriksa Halal
PT. MBS Kerjasama LPPOM MUI
(terakreditasi lingkup halal, proses
perpanjangan)
Tenan
Terdapat 39 tenan, di antaranya yaitu
Gangsu Aminbio Gelatin Halal dan 25 unit
IKM
FASILITAS YANG TELAH DAN AKAN TERSEDIA :
▪ jalan akses dengan row 30 m, dan 19 m
▪ akses kontainer 40 feet
▪ jaringan listrik PLN dan telekomunikasi Telkom
▪ jembatan timbang
▪ laboratorium LPPOM MUI
▪ fasilitas instalasi pengolahan air baku (IPA) bersertifikat halal
▪ fasilitas instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
▪ 24 jam cctv dan sistem keamanan (OVNI)
▪ klinik medis dan farmasi
▪ sarana ibadah
▪ kantin dan sarana olahraga
▪ sarana pendidikan
▪ showcase untuk produk halal
▪ syariah finance center
PROGRESS :
▪ Launching 2021 (25 ha) dengan menyediakan 118 unit Standard Factory Building (SFB)
dengan berbagai fasilitas seperti kantor manajemen halal dan masjid
▪ Pembangunan kantor pengelola dan laboratorium
▪ Tahap pertama pengembangan HIPS meliputi area seluas 15 hektar, diperuntukkan
bagi 13 unit kavling besar serta 68 unit standard factory building kavling kecil untuk
IKM, dengan 32 unit kavling di antaranya telah terbangun
▪ Sisa lahan pada zona industri halal sedang dalam tahap konstruksi yaitu penyelesaian
pembangunan Gedung standard industri sebanyak 20 unit (2022)
TENAN :
GANGSU AMINBIO GELATIN HALAL
Bergerak di bidang industri gelatin, menempati area 50
Ha. Saat ini dalam proses pengurusan incentives.
16. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
3. KI BINTAN INTI
16
TELAH MENDAPATKAN SURAT KETERANGAN KI HALAL
Penetapan
Surat Keterangan Kawasan Industri
Halal
No. B/97/KPAII/PWI/III/2021
Tanggal 18 Maret 2021
Lokasi
Wisma BIE Jl. Tanjung Lobam, Kawasan Industri
Bintan, Lobam
Kab. Bintan
Prov. Kepulauan Riau
Nama KI Halal
BINTAN INTI HALAL HUB Pengelola
PT. Bintan Inti Industrial Estate
Luas
106,46 Ha
Pembatas
Papan Penanda, Drainase, dan Pagar
Jenis Industri Produk Halal
Makanan Minuman
Farmasi
Medis
Penyelia Halal
1 (satu) orang
Instalasi Air Baku
PT. BIIE (sertifikat halal)
Laboratorium
PT. Sucofindo (terakreditasi lingkup halal)
Lembaga Pemeriksa Halal
PT. Sucofindo (terakreditasi lingkup halal)
Tenan
PT. Bionesia Organic Foods
FASILITAS YANG TELAH DAN AKAN TERSEDIA :
▪ power plant
▪ water treatment plant
▪ waste water treatment plant
▪ telecomm
▪ bank
▪ worker’s dormitory
▪ medical facility
▪ OVNI
▪ Pelabuhan di dalam kawasan dengan status
terminal khusus (tarsus)
▪ Berada di kawasan FTZ
TENAN :
PT BIONESIA ORGANIC FOODS
Perusahaan multinasional, dengan produk olahan kelapa. Seluruh
hasil produksinya berorientasi ekspor ditujukan untuk negara
Eropa. Menempati lahan seluas 1,1 Ha.
PT INDO GEMILANG COCONUT LESTARI
Perusahaan dalam negeri yang mengolah sabut kelapa untuk
media tanam (cocopeat). Pembangunan infrastruktur di lahan
seluas 1,5 ha pada tahap awal dan akan dikembangkan 1,5 lagi di
tahun 2023
PROGRESS :
▪ dalam tahap penjajakan enquiry yang masuk
▪ perluasan sister company dari Bionesia untuk ekspansi untuk
produk cocopeat dan produk makanan olahan kelapa
17. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
DALAM TAHAP PERSIAPAN
17
Lokasi
Manyingsal
Kab. Subang
Prov. Jawa Barat
Pengusul
Konsorsium PP - RNI - JIEP
Luas
Tahap perencanaan total 1.508 ha, dengan
peruntukan KI Halal pada zona industri kecil
1. KI TERPADU SUBANG 2. KI SURYA BORNEO
Jenis Industri Produk Halal
Sektor pangan
Lokasi
Kab. Kotawaringin Barat
Prov. Kalimantan Barat
Pengusul
PT. Surya Borneo Industry
Luas
Tahap perencanaan KIH total ± 4 Ha
Telah memiliki IUKI seluas 96 Ha
Jenis Industri Produk Halal
Sektor hilirisasi kelapa sawit
18. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
DALAM TAHAP PERSIAPAN
18
3. JAKARTA INDUSTRIAL ESTATE PULOGADUNG 4. KI BATAMINDO
Lokasi
Kota Batam
Prov. Kepulauan Riau
Pengusul
PT. Batamindo Investment Cakrawala
Luas
17 Ha dari total KI 320 Ha
Jenis Industri Produk Halal
Makanan
Farmasi
Kosmetik
Farming
Lokasi
Pulogadung, Jakarta Timur
Prov. DKI Jakarta
Pengusul
PT. Jakarta Industrial Estate Pulogadung
Luas
Tahap perencanaan KIH total ±5 Ha
Telah memiliki IUKI seluas 500 Ha
Jenis Industri Produk Halal
Food and Beverages
19. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
DALAM TAHAP PERENCANAAN
19
1. KEK BARSELA 3. KI MAKASSAR
tahap perencanaan pembangunan Kawasan Industri, yang didalam
masterplannya akan mencantumkan zona /klaster halal sebagai salah
satu sub sektor
Lokasi
Barsela
Kab. Aceh Barat Daya
Prov. Aceh
Pengusul
PT Barsela Integra Madani
(konsorsium PT Indonesia Surin Madani dengan Pemda)
2. KI TENAYAN
Tahap perencanaan pembangunan Kawasan Industri, yang didalam
masterplannya akan mencantumkan zona /klaster halal sebagai salah
satu sub sektor
Lokasi
Kota Pekanbaru
Prov. Riau
Pengusul
PT. Sarana Pembangunan Pekanbaru
tahap perencanaan pengembangan KI Halal untuk pengembangan
KIMA dan/atau KI Maros
Lokasi
Kota Makassar
Prov. Sulawes Selatan
Pengusul
PT. Kawasan Industri Makassar
4. KI LADONG
sudah memiliki IUKI dan didorong untuk mengembangkan klaster
halal guna lebih mendorong potensi hilirisasi produk halal dari
sumber daya alam didaerah tersebut
Lokasi
Kab. Aceh Besar
Prov. Aceh
Pengusul
PT. Pembangunan Aceh
Luas
Tahap perencanaan KIH total ± 10 Ha
Telah memiliki IUKI seluas 256 Ha
Luas
10 Ha dari total KI 66 Ha
Luas
Tahap perencanaan KIH total ±10 Ha
Telah memiliki IUKI seluas 332 Ha
20. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022 20
Fasilitas Kawasan Industri
Kawasan Ekonomi
Khusus
Kawasan Berikat
Kawasan
Perdagangan
Bebas dan
Pelabuhan Bebas
Kawasan Industri Halal
KIH Tipe A
(KIH yang berada
dalam KEK)
KIH Tipe B
(KIH yang berada
dalam KPBPB)
KIH Tipe C
(KIH yang berdiri
sendiri)
Tax Holiday
∙ Pembebasan PPh
Badan, paling
banyak 100%
∙ Pembebasan PPN
atas impor mesin
dan peralatan
pabrik
∙ Pengurangan PPh
badan diberikan
sebesar 100%,
untuk
penanaman
modal paling
sedikit Rp
100.000.000
∙ PPN dan Pajak
Penjualan Barang
Mewah tidak
dipungut atas
barang impor ke
KEK dan barang-
barang tertentu
lainnya
∙ Dapat
memasukkan Alat
Pelindung Diri,
desinfektan,
masker, alat
pengukur suhu
tubuh dan barang
lain untuk
penanggulangan
Covid-19 yang
diperuntukkan
untuk digunakan
sendiri, atas
pemasukan
barang tersebut
dibebaskan Bea
Masuk dan tidak
dipungut PPN
penyerahannya
∙ Pembebasan PPh
Pasal 22 Impor
∙ Pemasukan
barang ke
Kawasan Bebas
dari luar Daerah
Pabean diberikan
pembebasan PPN
∙ pemasukan
barang ke
Kawasan Bebas
dari luar Daerah
Pabean tidak
dipungut Pajak
Penghasilan Pasal
22 Undang-
Undang Pajak
Penghasilan
∙ sebagaimana
yang telah diatur
untuk KEK
∙ Tidak dipungut
PPh Impor
∙ Dibebaskan dari
PPn untuk
pembelian impor
∙ Tidak dipungut
PPh Impor
∙ Pembebasan PPN
atau PPN dan
Pajak Barang
Mewah
∙ Mengikuti
ketentuan KEK
∙ Tidak dipungut
PPh Impor
∙ Dibebaskan dari
PPn untuk
pembelian impor
dan domestik
VIII. INSENTIF FISKAL PADA BERBAGAI JENIS KAWASAN DAN USULAN
BAGI KAWASAN INDUSTRI HALAL
21. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022 21
Fasilitas
Kawasan
Industri
Kawasan
Ekonomi Khusus
Kawasan Berikat
Kawasan
Perdagangan
Bebas dan
Pelabuhan Bebas
Kawasan Industri Halal
KIH Tipe A
(KIH yang berada
dalam KEK)
KIH Tipe B
(KIH yang berada
dalam KPBPB)
KIH Tipe C
(KIH yang berdiri
sendiri)
Bea Masuk
∙ Pembebasan
bea masuk atas
impor mesin
∙ Pembebasan
bea masuk dan
PDRI
∙ Pembebasan bea masuk
atas mesin serta barang
dan bahan yang berasal
dari Kawasan Tempat
Penimbunan Berikat
∙ Dapat memasukkan Alat
Pelindung Diri, desinfektan,
masker, alat pengukur
suhu tubuh dan barang lain
untuk penanggulangan
Covid-19 yang
diperuntukkan untuk
digunakan sendiri, atas
pemasukan barang
tersebut dibebaskan Bea
Masuk dan tidak dipungut
pajak dalam rangka
impornya
∙ Pembebasan bea
masuk atas mesin
serta barang dan
bahan yang
berasal dari
Kawasan
Perdagangan
Bebas dan
Kawasan
Pelabuhan Bebas
∙ Pemasukan
barang ke
Kawasan Bebas
dari luar Daerah
Pabean diberikan
pembebasan bea
masuk
∙ Penangguhan bea
masuk untuk bahan
baku/penolong/alat
produksi/pengemas
∙ Pembebasan Bea
Masuk dan keluar
∙ Daftar masterlist
dikeluarkan
oleh PTSP BKPM
∙ Penangguhan bea
masuk untuk bahan
baku/penolong/alat
produksi/pengemas
VIII. INSENTIF FISKAL PADA BERBAGAI JENIS KAWASAN DAN USULAN
BAGI KAWASAN INDUSTRI HALAL
22. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022 22
Fasilitas Kawasan Industri
Kawasan Ekonomi
Khusus
Kawasan Berikat
Kawasan
Perdagangan
Bebas dan
Pelabuhan Bebas
Kawasan Industri Halal
KIH Tipe A
(KIH yang berada
dalam KEK)
KIH Tipe B
(KIH yang berada
dalam KPBPB)
KIH Tipe C
(KIH yang berdiri
sendiri)
Cukai ∙ Pembebasan
pajak Penghasilan
atas Penjualan
barang yang
tergolong sangat
mewah atas
pembelian rumah
tinggal atau
hunian yang
menjadi kegiatan
Utama pada KEK
pariwisata
∙ Aktivitas
pemasukan
barang ke
Kawasan Bebas
dari tempat
Penimbunan
Berikat diberikan
pembebasan
cukai
∙ Pembebasan
cukai bagi barang
kena cukai
produksi pabrik di
Kawasan Bebas
yang digunakan
untuk kebutuhan
konsumsi
penduduk di
Kawasan Bebas
Sertifikasi Halal ∙ Kemudahan
memperoleh
sertifikasi halal
(gratis)
∙ Kemudahan
memperoleh
sertifikasi halal
(gratis)
∙ Kemudahan
memperoleh
sertifikasi halal
(gratis)
VIII. INSENTIF FISKAL PADA BERBAGAI JENIS KAWASAN DAN USULAN
BAGI KAWASAN INDUSTRI HALAL
23. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022 23
Fasilitas Kawasan Industri
Kawasan
Ekonomi
Khusus
Kawasan Berikat
Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan Bebas
Kawasan Industri Halal
Non Fiskal ∙ One stop service:
― menggunakan platform Online Single Submission
(OSS)
― Pengelola kawasan industri diberikan kewenangan
penerbitan persetujuan lingkungan (RKL RPL Rinci)
tenantnya yang mengacu pada persetujuan lingkungan
kawasan.
― Pengamanan terintegrasi dengan Baharkam POLRI
melalui penetapan OVNI.
∙ Penjaminan ekspor: kodifikasi produk halal pada
dokumen pemberitahuan ekspor barang (PEB) melalui
kode 952 utk memudahkan mendapatkan fasilitasi
ekspor dalam bentuk Mitra Utama (MITA) atau
mendapatkan Authorized Economic Operator (AEO)
Kepabeanan
∙ Bahan Baku: Adanya penetapan Rencana Kebutuhan
Industri (RKI) dalam sistem Neraca komoditas
∙ Fasilitas Prosedur Internasional:
kerjasama saling pengakuan (MRA) sertifikat halal
antara BPJPH dan lembaga halal luar negeri (LHLN),
mengikuti halal standard yg berlaku internasional
(HACCP dan GMP)
∙ TKA: Pemberian Rekomendasi Penggunaan Tenaga
Kerja Asing dalam masa Pandemi Covid-19 melalui
SIINas (SE Menperin No 7 Tahun 2021
∙ Izin menimbun
barang asal luar
Daerah Pabean
dan/atau barang
asal TLDDP
untuk dijual ke
wisatawan asing
dan/atau
domestik di
lokasi KEK
Pariwisata
∙ Pemeriksaan fisik
atas
pemasukan/pengel
uaran barang
dilakukan secara
selektif
∙ Dapat melakukan
pengeluaran hasil
produksi ke lokal
tanpa mengurangi
kuota penjualan
lokal tahun berjalan
∙ Jangka waktu suatu Kawasan
Perdagangan Bebas dan
Pelabuhan Bebas adalah 70
tahun
∙ Pemberian
kemudahan/fasilitas
keimigrasian bagi orang asing
pelaku bisnis perdagangan
bebas
∙ Dapat menerima pinjaman
dari dalam negeri maupun
luar negeri dengan
persetujuan Dewan Kawasan,
Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Propinsi, melalui
Pemerintah Pusat
∙ Mengikuti Insentif Non Fiskal
Kawasan Industri
∙ One Stop Service (sebagai
administrator pelayanan terpadu)
dengan pemberian:
1) Fasilitas sertifikasi halal
2) Fasilitasi perizinan
3) Fasilitasi Halal Internasional
Standard (untuk produk ekspor)
∙ Pemberdayaan Industri Halal
(Pembinaan SDM Lingkup Halal)
∙ Kemudahan Mendapatkan Bahan
Baku yang Memenuhi Syarat dan
Traceability
∙ Fasilitasi Pembiayaan Ekspor:
Pembiayaan / kredit ekspor,
Penjaminan Eskpor, Asuransi
Ekspor
IX. INSENTIF NON FISKAL PADA BERBAGAI JENIS KAWASAN DAN
USULAN BAGI KAWASAN INDUSTRI HALAL
24. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
Padat Karya
Menggunakan banyak tenaga kerja baik langsung
(75.000 orang) dan tak langsung (600.000 orang) di
salon, spa dll
Dinamis Dalam Mengikuti Tren Pasar
Tren kosmetik cepat berubah bersifat
“seasonal”
Teknologi Produksi Bersifat Formulasi
Ketergantungan terhadap RnD dan skill dari
SDM
Mengandalkan Image atau Pencitraan
Desain Produk
Penting untuk memainkan brand
Back to nature
Selera konsumen bergeser ke bahan alami
Karakteristik Industri Kosmetik Nasional
SEBARAN INDUSTRI KOSMETIK
± 749
perusahaan
Secara global, pendapatan dari Industri Kecantikan dan Personal Care
Global diperkirakan mencapai US$569 Milyar pada 2020. Pasarnya
diharapkan tumbuh 5.6% (CAGR 2020-2023).
Segmen pasar terbesar adalah Personal Care yang mencapai US$312
Milyar pada 2020.
75.000 tenaga kerja (langsung)
600.000 tenaga kerja (tak langsung)
Indonesia diprediksi menjadi pasar kosmetik ke 5 terbesar di dunia
dalam 10-15 tahun mendatang, karena:
• Penduduk Indonesia semakin sadar akan penampilan;
• Make-up dan perawatan diri telah menjadi gaya hidup;
• Populasi wanita di Indonesia lebih dari 130 juta jiwa;
• Meningkatnya jumlah penduduk berpenghasilan menengah;
• Meskipun mengalami perlambatan ekonomi, tren berbelanja
kosmetik dan personal care terus meningkat.
KARAKTERISTIK DAN SEBARAN INDUSTRI KOSMETIK
DKI Jakarta 121
Jawa Timur 112
Jawa Tengah 49
Jawa Barat 41
Banten 60
Bali 28
Sumatera Utara 26
Sebaran jumlah industri (manufaktur)
25. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
PERKEMBANGAN NILAI EKSPOR DAN IMPOR
INDUSTRI KOSMETIK TAHUN 2015 – 2020
Sumber : BPS, diolah
INDUSTRI
2016 2017 2018 2019 2020 Hingga Sep 2021
Nilai (US$ Juta) Nilai (US$ Juta) Nilai (US$ Juta) Nilai (US$ Juta) Nilai (US$ Juta) Nilai (US$ Juta)
Kosmetik
Kosmetik untuk dekoratif 16,13 19,45 25,9 22,17 17,27 15,51
Kosmetik untuk
perawatan
165,97 157,83 146,51 144,69 129,68 109,15
Kosmetik untuk Rambut 63,38 63,06 73,02 92,15 87,42 73,57
Parfum dan Pewangi 224,82 276,54 310,88 247,55 228,48 199,10
INDUSTRI
2016 2017 2018 2019 2020 Hingga Sep 2021
Nilai (US$ Juta) Nilai (US$ Juta) Nilai (US$ Juta) Nilai (US$ Juta) Nilai (US$ Juta) Nilai (US$ Juta)
Kosmetik Kosmetik untuk dekoratif 61,57 72 106,85 102,63 61,90 55,21
Kosmetik untuk
perawatan
164,87 200,81 290,76 315,03 236,56 214,81
Kosmetik untuk Rambut 122,64 70,68 73,69 70,04 65,58 57,49
Parfum dan Pewangi 234,22 288,17 378,86 315,88 266,23 242,41
EKSPOR
IMPOR
26. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
ANALISIS SWOT INDUSTRI KOSMETIK
KEKUATAN KELEMAHAN
• Memiliki sekitar 30.000 jenis tanaman obat-obatan namun baru 350
jenis diantaranya yang sudah dimanfatkan secara teratur oleh
industri ekstraksi dan herbal diantaranya adalah minyak atsiri
• Indonesia memiliki warisan budaya leluhur tentang tanaman
berkhasiat sebagai obat dan perawatan tubuh
• Potensi pasar dalam negeri yang besar serta meningkatnya jumlah
populasi usia produktif (milenial)
• Populasi terbesar di ASEAN sekitar 650 juta orang
• 90% bahan baku kosmetik masih diimpor terutama bahan
fragrances
• Produk jadi impor kosmetik masih tinggi
• Kurangnya integrasi antara sektor hulu dengan sektor hilir dari
industri kosmetik
• Beberapa industri, terutama IKM, belum mampu menerapkan CPKB
(Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik & Dokumen Informasi Produk)
KESEMPATAN TANTANGAN
• Pemberlakuan ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015
• Potensi pengembangan industri bahan baku baik yang alami
maupun sintetik sangat besar
• Banyak potensi di setiap daerah yang bisa dioptimalkan untuk
pengembangan industri kosmetik
• Target produk kosmetik tidak saja untuk wanita tetapi mulai
berinovasi pada produk kosmetik untuk pria dan anak-anak.
• Meningkatkan kompetensi SDM yang terlibat dalam proses produksi
yang dapat meningkatkan standar mutu yang lebih baik
• Meningkatkan kecintaan dan kebanggaan generasi muda terhadap
produk kecantikan alamiah yang bersumber pada warisan budaya
leluhur
• Semakin menjamurnya e-commerce memunculkan produk kosmetik
ilegal tanpa prosedur resmi dari BPOM
27. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
Kebijakan dan Program Pengembangan Industri Kosmetik Nasional
Peningkatan kualitas SDM pada industri kosmetik
• Penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk Industri Kosmetik
• Pemberian Fasilitasi Bimbingan Teknis dan Pendampingan Memperoleh Cara Pembuatan Kosmetik Yang Baik (CPKB).
Peningkatan daya saing melalui fasilitas fiskal
• Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP) untuk sektor kosmetika (PMK No. 12 Tahun 2018)
• PP No. 18 Tahun 2015 tentang Tax Allowance untuk industri bahan baku dan produk kosmetik, termasuk pasta gigi (diatur lebih
lanjut dengan Permenperin No. 1 Tahun 2018)
Pengembangan dan pemanfaatan kreativitas dan inovasi
• Fasilitasi bimtek mengenai Branding Awareness
• Fasilitasi dalam pameran kosmetik di dalam dan luar negeri
• Fasilitasi pengembangan inovasi untuk formulasi bahan baku dan produk kosmetik
• Fasilitasi pengembangan link and match antara hasil riset (inovasi) dengan pelaku usaha (industri kosmetik)
28. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KOSMETIK
HILIRISASI
PRODUK JADI
KOSMETIK
DIVERSIFIKASI
MARKET
Bahan Baku Alam
1. Minyak Atsiri : cengkeh, nilam, serai wangi, kajuput,
pinus, masohi, dll
2. Tanaman Pertanian : buah langsat, bunga kembang
sepatu, kemangi, jambu biji, meniran, remujung,
pegagan, jeruk purut, dll
3. Biota Laut : alga, rumput laut, chitosan, kulit ikan, dll
Flavour & Fragrance
Parfumary
Healthy Care
Cosmetics & Skin Care
Aromatherapy
Bioaditif dan lain-lain
29. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
Perkembangan Nilai Ekspor Impor Sektor Industri Farmasi
USD miliar
Uraian 2017 2018 2019 2020 2021 Pertumbuhan (%)
» Ind. Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional 1.40 1.53 1.40 1.68 4.98 196,42
Sumber: BPS
0.63
1.40
0.60
1.53
0.61
1.40
0.64
1.68
EKSPOR IMPOR
EKSPOR IMPOR INDUSTRI FARMASI, OBAT KIMIA DAN OBAT
TRADISIONAL
2017 2018 2019 2020
USD miliar
Uraian 2017 2018 2019 2020 2021 Pertumbuhan (%)
» Ind. Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional 0.63 0.60 0.61 0.64 0.61 -4.15
IMPOR
EKSPOR
30. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
OBAT TRADISIONAL
Jamu
Obat Herbal
Terstandar
Fitofarmaka
Keamanan dan
kemanfaatan
dibuktikan secara
empiris
Keamanan dan kemanfaatan
dibuktikan secara ilmiah
melalui uji pra kilinik
Keamanan dan kemanfaatan
dibuktikan secara ilmiah
melallui uji klinik
✔ Standardisasi bahan baku & produk jadi
✔ Sertifikat CPOTB
✔ Uji pra klinik (toksisitas dan
farmakodinamika)
✔ Mutu produk
✔ Standardisasi bahan baku & produk jadi
✔ Sertifikat CPOTB
✔ Uji pra klinik
✔ Uji klinik
✔ Mutu produk Bukti ilmiah
Obat herbal adalah sediaan
obat tradisional yang telah
dibuktikan keamanan dan
khasiatnya, bahan bakunya
terdiri dari simplisia atau
sediaan galenik yang telah
memenuhi persyaratan yang
berlaku.
Populasi Industri Jamu di
Indonesia diperkirakan
sebanyak ± 1159 industri.
Industri Ekstrak Bahan Alam 17
Industri Obat Tradisional 129
UKOT 757
UMOT 256
Sumber: BPOM, 2021
31. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
Obat Modern Asli Indonesia
Saat ini jumlah produk OMAI yang sudah terdaftar di Badan POM sebanyak:
25
produk
Fitofarmaka
62
produk
OHT
>10.000
produk
Jamu
• Jumlah OMAI masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan Jamu serta potensi alam Indonesia yang melimpah.
• Produk fitofarmaka dan OHT ini baru diproduksi oleh beberapa industri farmasi dan industri obat tradisional seperti PT. Dexa Medica, PT.
Nyonya Meneer, PT. Kimia Farma, PT. Phapros, PT Deltomeds Labs, PT. Royal Medicalink Pharmalab dll.
• Hal ini menggambarkan bahwa belum banyak Industri yang mulai mengalihkan fokusnya kepada fitofarmaka, baik industri farmasi yang
masih berkonsentrasi pada obat-obat kimia, maupun industri obat tradisional yang belum berminat untuk meningkatkan status produknya
dari jamu.
• Hal tersebut dapat dipahami karena memang investasi yang diperlukan juga cukup banyak, seperti peningkatan dari sisi fasilitas dan
persyaratan CPOTB, serta persyaratan mutu melalui uji-uji tambahan yang harus dipenuhi agar produk dapat diakui sebagai OMAI.
32. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
Obat Modern Asli Indonesia
✔Bahan baku asli Indonesia,
bekerjasama dengan petani
Indonesia
✔R&D dilakukan di Indonesia,
oleh peneliti Indonesia
✔Uji klinis (Fase 3) dilakukan di Indonesia.
✔Diproduksi di Indonesia, oleh tenaga kerja Indonesia.
✔TKDN bisa mencapai di atas 75%.
33. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
Tantangan Menembus Pasar Global
Bahan Baku
• Sulitnya memperoleh bahan baku, baik bahan baku aktif, maupun eksipien. Saat ini ~90% bahan
baku obat masih diimpor, terutama dari China dan India.
Peningkatan Kapasitas Produksi
• Sebelum menjangkau pasar ekspor, industri farmasi harus dapat meningkatkan kapasitas
produksinya terutama untuk jenis obat yang belum dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Pemenuhan Standar
• United States Pharmacopeia (USP), British Pharmacopoeia (BP), European Pharmacopoeia (EP), dan
WHO Technical Report Series (TRS) merupakan sebagian dari berbagai standar mutu yang harus
dipenuhi untuk menembus pasar global. Proses dan fasilitas produksi pun memiliki standar
tersendiri. Setiap otoritas regulator obat seperti FDA (US) dan EMA (Eropa) memiliki persyaratan
yang berbeda-beda.
Kebijakan Proteksi Negara Tujuan Ekspor
• Perlu adanya upaya membentuk kerja sama dagang bilateral maupun regional agar produk yg akan
diekspor terjamin dan lebih mudah diterima di negara tujuan.
34. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
ANALISIS SWOT INDUSTRI FARMASI
KEKUATAN KELEMAHAN
• Potensi pasar dalam negeri yang besar
• Terjadi peningkatan total Market Size pada sektor farmasi, yang menunjukkan
tingginya permintaan dan tingkat konsumsi obat-obatan
• Tingkat kesadaran masyarakat Indonesia yang terus meningkat tentang
pentingnya kesehatan dan perlunya obat-obatan.
• Meningkatnya pendapatan masyarakat kelas menengah, yang meningkatkan
daya beli mereka terhadap obat-obatan dan suplemen kesehatan
• Terjadinya pertumbuhan industri farmasi yang cukup berarti, terutama dipicu
oleh permintaan obat imunomodulator dan suplemen kesehatan;
• Industri farmasi membutuhkan 90- 95% bahan baku obat (BBO) impor yang
meningkatkan harga produksi dan ketergantungan pada dua pemasok bahan
baku, yaitu india dan china.
• Kurang berkembangnya teknologi dan keahlian human capital pada industri
Farmasi
• Kurangnya insentif dari pemerintah untuk mendukung berkembangnya industri
bahan dasar farmasi.
• Kurangnya alokasi biaya untuk research and development dan kurangnya
ilmuwan yang ahli.
KESEMPATAN TANTANGAN
• Terus meningkatnya penanaman modal investasi pada sektor farmasi dan jasa
kesehatan secara keseluruhan
• Terus meningkatnya penanaman modal investasi pada sektor farmasi dan jasa
kesehatan secara keseluruhan
• Industri Farmasi masuk kedalam program “Making Indonesia 4.0”, yang
ditujukan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan daya saing produk dalam
negeri, juga untuk membangun kemandirian di sektor Kesehatan
• Kebijakan baru pemerintah untuk pembebasan bea masuk dan pajak impor
barang untuk penanganan pandemi COVID-19, bisa menurunkan biaya bahan
baku dan biaya produksi
• Adanya relaksasi pajak dan subsidi bagi pelaku usaha pada industri Farmasi.
Insentif ini ada di Peraturan Kementerian Perindustrian no 16 tahun 2020.
• Layanan kesehatan di Indonesia yang belum merata
• Keberadaan apotek juga masih terbatas, dan masih didominasi di pulau Jawa
• Peredaran obat palsu di Indonesia masih sangat tinggi, hingga dapat mencapai
25% dari total obat yang beredar
• Sulitnya memperoleh bahan baku, baik bahan baku aktif, maupun eksipien. Saat
ini ~90% bahan baku obat masih diimpor, terutama dari China dan India.
• Pemenuhan Standar untuk menembus pasar global. United States Pharmacopeia
(USP), British Pharmacopoeia (BP), European Pharmacopoeia (EP), dan WHO
Technical Report Series (TRS) merupakan sebagian dari berbagai standar mutu
yang harus dipenuhi untuk menembus pasar global. Proses dan fasilitas produksi
pun memiliki standar tersendiri. Setiap otoritas regulator obat seperti FDA (US)
dan EMA (Eropa) memiliki persyaratan yang berbeda-beda.
35. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
REKOMENDASI PENGEMBANGAN INDUSTRI FARMASI
Mendorong peningkatan investasi Industri Farmasi terutama pada industri kimia dasar yang memproduksi bahan baku obat, sehingga
dapat mengurangi ketergantungan impor atas bahan baku obat.
Memberikan insentif dan fasilitasi untuk menarik investasi, melalui tax allowance, tax holiday, serta super deductible tax yang
diberikan bagi industri yang terlibat dalam program vokasi dan inovasi melalui research and development (R&D) maupun
pengurangan bea masuk.
Diperlukan transformasi industri farmasi dari yang semula mengandalkan bahan baku impor baik bahan aktif (Active Pharmaceutical
Ingredients/API) maupun bahan tambahan (eksipien), menjadi industri farmasi berbasis riset yang dapat melakukan penelitian dan
pengembangan obat baru, sesuai dengan karakteristik industri farmasi yang padat pengetahuan (knowledge-based industry) yang
mengandalkan R&D untuk meningkatkan daya saing.
Diperlukan kolaborasi untuk menguasai teknologi farmasi terkini, baik kolaborasi dengan institusi/lembaga dalam negeri maupun
institusi/lembaga luar negeri. Diharapkan pada proses kolaborasi ini secara bertahap industri farmasi Indonesia mampu meningkatkan
kompetensinya melalui proses transfer teknologi, hingga pada akhirnya dapat menguasai teknologi farmasi terkini secara penuh.
Peningkatan kualitas SDM dalam rangka penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk melakukan penelitian terkait dengan
pengembangan obat baru, selain itu juga perlu pengembangan terhadap inovasi untuk mengembangkan industri farmasi. Peningkatan
kualitas SDM dilakukan baik di industri farmasi, institusi pendidikan, maupun pemerintah. Penelitianpenelitian yang dilakukanharus
sesuai dengan persyaratan/standar yang berlaku terutama di industri, sehingga hasil penelitian tersebut dapat dikomersialisasikan.
Adanya jaminan terhadap penyerapan bahan baku obat dalam negeri, dibandingkan dengan bahan baku impor yang lebih murah
dikarenakan teknologi yang lebih maju maupun proses yang lebih efisien. Meningkatkan penggunaan bahan baku dalam negeri untuk
kebutuhan produksi obat dalam negeri dengan memprioritaskan penggunaan produk sediaan farmasi dalam negeri melalui e-
tendering dan e-purchasing berbasis e-catalogue.