SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  50
Télécharger pour lire hors ligne
Teknik Ototronik


           BAB 11                                 11.1. Penggolongan Sistem
      SISTEM INJEKSI                                    Injeksi
       ELEKTRONIK                                    Penggolongan sistem injeksi
                                                  dapat ditinjau dari berbagai hal :
     Sistem injeksi mulai ditemukan
pada tahun 1922–1927 ketika Robert
                                                  11.1.1. Ditinjau dari tempat
bosch menemukan Pompa Injeksi
Diesel. Sejak tahun 1960 Prinsip
                                                          penyemprotan bahan
Injeksi Bensin mulai diterapkan pada                      bakar
kendaraan bermotor, pada tahun
                                                       Ditinjau        dari      tempat
1967 pabrik mobil VW sudah
                                                  penyemprotan bahan bakar sistem
menerapkan sistem D-Jetronik, baru
                                                  injeksi dapat dibedakan menjadi 2,
tahun 1973 Sistem Injeksi Bensin
                                                  yaitu sistem injeksi langsung dan
mulai dipakai secara meluas pada
                                                  sistem injeksi tidak langsung.
kendaraan bermotor.
     Sistem injeksi digunakan untuk
menyemprotkan        bahan     bakar
                                                  11.1.1.1. injeksi langsung/Direct
kedalam engine yang akan dicampur                           Gasoline Injection (GDI)
dengan udara untuk keperluan
                                                     Pada sistem GDI penginjeksian
pembakaran.
                                                  bahan bakar dilakukan langsung
                                                  pada ruang bakar.




                           Gambar 11.1 Direct Gasoline Injection

         Keterangan :
            1. bahan bakar bertekanan tinggi             7. knock sensor
            2. saluran bensin bersam                     8. sensor putaran dan CKP
            3. injektor                                  9. sensor temperatur mesin
            4. koil pengapian                           10 sensor putaran dan CKP
            5. sensor CMP                               11. sensor Oksigen
            6. intake manifold


Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                 311
Teknik Ototronik




                               Gambar 11.2 Injeksi tidak langsung

           Keterangan :
               1.    Sensor Udara masuk                4. Katup Gas
               2.    ECU (kontrol unit)                5. Busi
               3.    Injektor


                                         menjadi 3, yaitu sistem injeksi
                                         simultan (penyemprotan bersama-
                                         sama), sistem injeksi grup dan sistem
                                         injeksi squential.

                                         11.1.2.1 Sistem Injeksi Simultan

                                             Penyemprotan secara simultan
                                         adalah model ritme penyemprotan
                                         secara serentak pada semua silinder,
                                         penyemprotan terjadi serentak di
Gambar 11.3 Proses pembakaran GDI        semua silinder setiap 1 putaran poros
                                         engkol ( 360o poros engkol ).
11.1.1.2. injeksi tidak langsung

     Pada    sistem  injeksi  tidak
langsung penginjeksian dilakukan
sebelum ruang bakar, tepatnya pada
intake manifold.


11.1.2. Ditinjau dari ritme
        pemyemprotan                         Gambar 11.4 Grafik Sistem Injeksi
                                                        Simultan
     Ditinjau dari ritme penyemprotan
sistem injeksi dapat dibedakan
312                                 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


11.1.2.2 Sistem Injeksi Grup                      11.1.3. Ditinjau dari Jumlah
                                                          Penyemprot
     Penyemprotan       secara    grup
adalah model ritme penyemprotan                        Ditinjau dari jumlah penyemprot
secara serentak pada group silinder,              sistem injeksi debedakan menjadi 2,
penyemprotan terjadi serentak di grup             yaitu Single Point Injection (SPI) dan
silinder setiap 2 putaran poros engkol            Multi Point Injection (MPI).
(720o poros engkol).                                   Sistem      injeksi   ini  masih
                                                  menyerupai sistem karburator tetapi
                                                  telah dilengkapi dengan bahan bakar
                                                  bertekanan dan pengaturan jumlah
                                                  penyemprotannya sudah dikontrol
                                                  secara elektronik.




 Gambar 11.5 Grafik Sistem Injeksi Grup


11.1.2.3 Sistem Injeksi Squential                       Gambar 11.7 Single Point Injection

    Penyemprotan secara Squential                            Keterangan :
adalah model ritme penyemprotan                                   1. bensin
secara individu pada setiap silinder                              2. udara
                                                                  3. katup gas
dengan jarak penyemprotan 180o                                    4. intake manifold
antar silinder satu dengan silinder                               5. injektor
urutan berikutnya. Sehingga dalam                                 6. engine
720o derajat poros engkol terjadi 4
penyemprotan pada silinder yang
berbeda.




                                                        Gambar 11.8 Multy Point Injection

                                                                 Keterangan :
    Gambar 11.6 Grafik Sistem Injeksi                              1. bensin
              Squential                                            2. udara
                                                                   3. katup gas
                                                                   4. intake manifold
                                                                   5. injektor
                                                                   6. engine

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                       313
Teknik Ototronik


     Pada     sistem   SPI    injektor     penampangnya luas pada bagian
terpasang satu buah untuk kebutuhan        sebelum dudukan injektor.
keseluruhan silinder, sehingga pada
sistem ini perbedaan panjang intake
manifold     masih    mempengaruhi         11.1.4. Ditinjau dari Sistem
perbedaan       pemasukan      bensin              Pengontrol Penyemprotan
kedalam engine.
     Pada sistem MPI, injektor                  Ditinjau dari sistem pengontrol
terpasang satu buah pada masing-           penyemprotan sistem injeksi dapat
masing silinder sehingga pada sistem       dibedakan menjadi 3, yaitu Sistem
ini panjang intake manifold tidak          Injeksi Mekanis, Sistem Injeksi
mempengaruhi               perbedaan       Mekanis Elektronik, Sistem Injeksi
pemasukan bensin kedalam engine.           Elektronik.
Ketersediaan udara dijamin dengan
bentuk     intake    manifold    yang



                                Injeksi Bensin




         Mekanis               Mekanis Elektris                      Elektris

      ( K- Jetronik )           ( KE - Jetronik )                    ( EFI )
  Injektor menyemprot        Injeksi K yang                Injektor dibuka secara
  terus menerus pada         dikontrol dengan              elektromagnetik dengan
  tekanan tertentu           ECU                           Kontrol Unit (ECU)




      ( L – Jetronik )          ( D – Jetronik )                 ( Motronik )
                                                           Engine Management
                                                           System
  Penginjeksian              Penginjeksian
  berdasarkan aliran         berdasarkan tekanan           Penggabungan
  udara pada intake          pada intake manifold          beberapa control engine
  manifold                                                 (injeksi, pengapian, isc,
                                                           egr. dll)



                Gambar 11.9 Penggolongan pengontrol penyemprotan



314                                   Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik



11.1.4.1 Sistem Injeksi Mekanis                           Pada     sistem  K     Jetronik,
         (K-Jetronik)                                kelistrikan hanya pada bagian
                                                     pengaliran bahan bakar dan pada
    Sistem injeksi mekanis (K-                       bagian penambah bahan bakar saat
Jetronik) pengendaliannya mutlak                     start dingin dan penambahan udara
secara mekanik. Pengukuran jumlah                    saat dingin (Gambar 11.10).
udara     yang   masuk    dengan
penimbang udara mekanis.




                            Gambar 11.10 Kelistrikan K-Jetronik

   Keterangan:
         1. Kunci kontak                        5.      Pompa bensin lstrik
         2. Injektor start dingin               6.      Regulator panas mesin
         3. Sakelar waktu start dingin          7.      Katup pengatur udara tambahan
         4. Relai pompa bensin                          (Thermo time switch)




Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                   315
Teknik Ototronik




                              Gambar 11.11 Sistem K-Jetronik

Keterangan :
1. pompa bensin              5. penimbang udara               9. Thermo time switch
2. penyimpan tekanan         6. regulator tekanan bensin      10. pengatur udara tambahan
3. saringan bensin           7. injektor                      11. regulator panas mesin
4. regulator tekanan bensin 8. injektor star dingin



     Pada sistem injeksi mekanis                 thermo time switch, akibatnya injektor
kerja sistem dapat dibedakan dalam               star dingin menyemprot bensin.
mondisi-kondisi sebagai berikut:                 Gambar 11.12.

Ø     Saat temperatur engine dingin

     Ketika temperatur engine dingin
perlu tambahan bahan bakar dan
udara. Pada K-Jetronik dilengkapi
dengan injektor star dingin yang akan
menambah bensin selama engine di
star dalam keadaan dingin dan
penambahan udara oleh pengatur
udara.tambahan.
     Saat engine dingin (kurang dari
70o C) kontak pada thermo time
switch keadaan menghubung. Saat
mesin di star akan mengalir listrik dari
terminal 50 kunci kontak menuju                   Gambar 11.12 Sistem injeksi star dingin
injektor dan selanjutnya ke ground                           menyemprot
melalui bimetal dan kontak pada
316                                        Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


     Selain itu juga mengalir listrik
dari terminal 50 kunci kontak menuju
kumparan pemanas pada thermo
time switch lalu ke ground, sehingga
selang beberapa waktu (2-6 detik)
pemanas akan memanaskan bimetal
dan bimetal melengkung membuka
kontaknya.      Akibatnya     injektor
kehilangan     ground    dan     tidak             Gambar 11.14 Pengatur udara tambahan
menyemprot lagi.
                                                          Keterangan
                                                               1.   Terminal
                                                               2.   Elemen pemanas
                                                               3.   Bimetal
                                                               4.   Katup penutup saluran
                                                               5.   Saluran udara tambahan
                                                               6.   Pegas penarik




Gambar 11.13 Sistem injeksi star dingin
         tidak menyemprot

     Setelah engine panas (lebih dari
70o Celcius) bimetal pada thermo
time switch dalam keadaan membuka
kontaknya, sehingga saat star engine
panas tidak ada penambahan bensin
melalui injektor star dingin.
     Penambahan udara saat dingin                   Gambar 11.15 Regulator panas engine
terjadi apabila saluran bypass pada
pengatur udara tambahan membuka                         Keterangan
     Saluran udara tambahan akan                          1. Terminal
membuka waktu motor dingin, dan                           2. Elemen pemanas
elemen pemanas akan menutup                               3. Bimental
saluran kembali bila motor sudah                          4. Katup membran
                                                          5. Saluran    pengontrol   tekanan
panas
                                                             bahan bakar
     Bersamaan        dengan     katup                    6. Saluran ke pluyer pengontrol
pengatur udara tambahan, regulator                        7. Pegas
panas     engine      akan    mengatur                    8. Ventilasi
perbandingan campuran waktu motor
belum panas

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                        317
Teknik Ototronik


     Pada waktu dingin, membran            11.1.4.2 Sistem Injeksi Mekanis
melengkung ke bawah tekanan                         Elektronik (KE Jetronik)
diatas plunyer turun (Gambar 11.15),
piring plat sensor lebih mudah
terangkat bensin akan bertambah                 Sistem injeksi mekanis elektris
banyak pada aliran udara sama..            (KE-Jetronik) pengendalian jumlah
      Bila motor sudah panas, pegas        penyemprotan         bensin       sudah
akan menekan membran pada posisi           menerapkan           aktuator elektrik
lurus tekanan diatas plunyer jadi lebih    (Electro Hydroulic pressure actuator).
besar, sehingga piring plat sensor         Pengukuran jumlah udara yang
lebih sulit terangkat sehingga bensin      masuk juga sudah dengan sistem
berkurang pada aliran udara sama..         elektrik (airflow sensor)          yang
                                           digeserkan oleh penimbang udara
Ø    Saat Kunci Kontak ON tapi tidak       mekanis. Sensor-sensor lain juga
     ada putaran                           sudah dipasangkan TPS (Throtle
     Apabila mesin tidak berputar          Position Sensor).
maka pada terminal minus/1 koil tidak           Pengaturan elektris yang ada
menibulkan sinyal walaupun kunci           untuk mengatur tekanan bahan bakar
kontak ON.                                 pada membran distributor bensin.
     Karena tidak ada sinyal yang               Saat temperatur engine dingin,
memicu transistor pada relay pompa         sensor temperatur bertahanan besar
bensin maka kumparan relay pompa           dan memberi informasi ke ECU,
tidak dialiri arus sehingga kontak         sehingga ECU akan mengalirkan
relay    pompa    bensin   keadaan         arus yang besar menuju Electro
membuka/OFF dan pompa bensin               Hydroulic pressure actuator. Aktuator
tidak mendapat suplai tegangan,            akan menutup saluran lebih rapat
pompa bensin tidak bekarja, tidak          sehingga tekanan dibagian bawah
ada bensin tersemprot dan engine           membran distributor tekanan bahan
tidak hidup.                               bakar lebih rendah dan membran
                                           lebih mudah melengkung kebawah
Ø    Saat KK ON dan ada putaran            sehingga bahan bakar yang mengalir
     Apabila mesin berputar saat           menuju      injektor   lebih    banyak.
kunci kontak ON maka pada terminal         Sebaliknya       setelah     temperatur
1 koil timbul sinyal. Karena ada sinyal    engine panas.
yang memicu transistor pada relay               Ketika engine berputar, piston
pompa bensin maka kumparan relay           menghisap udara melalui penimbang
pompa bensin ada arus yang                 udara yang akan terangkat keatas,
mengalir dan menarik kontak relay          semakin tinggi plunyer regulator
pompa menutup/ON. Saat itu akan            tekanan bahan bakar terangkat
mengalir arus listrik dari bateray         semakin banyak bensin menuju
menuju kontak relay pompa dan              injektor. Airflow sensor efektif bekerja
menuju pompa bensin terus ke               pada saat akselerasi dan engine
ground dan pompa bensin bekarja,           dingin.
ada bensin tersemprot pada injektor-
injektor dan mesin dapat hidup.



318                                  Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik




                             Gambar 11.16 Sistem KE-Jetronik

   Keterangan :
      1. regulator tekanan bensin            4. sensor katup gas /Throtle Position Sensor
      2. sensor temperatur engine            5. Electro Hydroulic pressure actuator
      3. airflow sensor                      6. ECU


      Sensor   katup    gas   (TPS)                     Istilah-istilah yang digunakan
dilengkapi dengan saklar idle yang                 untuk memberi nama sistem injeksi
menutup saat katup gas tidak dibuka,               pada kendaraan bermacam-macam
dan akan membuka saat katup gas                    dari berbagai merek
diinjak.    Sensor     ini    hanya
berpengaruh setelah engine panas.                  - TOYOTA      - EFI (Electronic Fuel
Sensor TPS juga bersama-sama                                       Injection)
dengan      sensor   rpm     engine                - HONDA       - PGMFI
mendeteksi terjadinya decelerasi/                                  (Programmed Fuel
perlambatan yang akan memberi                                      Injection)
sinyal    ke    ECU     dan     ECU                - MAZDA       - EGI        (Electronic
menghentikan penginjeksian.                                        Gasoline Injection)
                                                   - BOSCH       - JETRONIK
                                                   - GM          - MULTEC
11.1.4.3 Sistem Injeksi Elektronik


Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                  319
Teknik Ototronik


     Prinsip dari semua sistem diatas            Sensor utama untuk mengetahui
sama, ada yang sistem injeksi dan           jumlah udara yang masuk ke engine
sistem pengapian dibuat dengan              merupakan kombinasi dari sensor
ECU terpisah dan ada juga yang satu         massa udara dan sensor putaran
ECU untuk sistem injeksi dan sistem         engine. Kedua sensor tersebut
pengapian.                                  menginformasikan       kepada    ECU
     BOSCH memberi nama spesifik            berapa jumlah udara yang masuk ke
untuk ECU yang melayani sistem              engine pada setiap putaran, lalu ECU
injeksi    elektronik     dan    sistem     memberi sinyal kepada injektor
pengapian elektronik dengan nama            dengan       durasi     penyemprotan
MOTRONIK.                                   tertentu. Harapan dari pengaturan
     Sistem       injeksi     elektronik    menginginkan         bahan      bakar
dilengkapi dengan sensor-sensor             diinjeksikan dengan jumlah yang
yang dapat dibedakan menjadi                perbandingannya sesuai dengan
sensor utama dan sensor-sensor              hukum stoichiometric , 14,7 Kg masa
pengoreksi. Sensor utama digunakan          udara untuk setiap 1 Kg bensin.
untuk        menentukan          jumlah          Karena keadaan kerja engine
penyemprotan injeksi dasar dan              sangat beragam dan kebutuhan
sensor-sensor       pengoreksi    untuk     perbandingan        campuran     juga
merubah       jumlah      penyemprotan      beragam maka dipasangkan sensor-
berdasarkan keadaan-keadaan kerja           sensor lain.
engine.




             Gambar 11.17 Sensor utama dan pengaturanInjeksi dasar




320                                   Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik




               Gambar 11.18 Hubungan sensor dengan Injeksi bahan bakar




                          Gambar 11.19 Sistem injeksi L-Jetronik

     Keterangan:
            1. Tanki bensin             8. injektor star dingin   15.   sensor temperatur
            2. Pompa                    9. penyetel Rpm           16.   thermo time switch
            3. saringan                10. sensor TPS             17.   sensor RPM
            4. common rail             11. TPS 16.                18.   Idle Speed Control
            5. regulator tekanan       12. airflow meter          19.   penyetel CO
            6. ECU                     13. relay EFI              20.   baterai
            7. injektor                14. lambda sensor          21.   kunci kontak

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                   321
Teknik Ototronik



11.2. Sistem Aliran Bensin                       Sementara pada sistem tanpa
                                            saluran     pengembali      regulator
     Sistem aliran bahan bakar pada         tekanan sistem terdapat pada tanki
sistem injeksi dapat dibedakan              sehingga bahan bakar yang kembali
menjadi sistem aliran dengan saluran        ke tanki langsung berada didalam
pengembali dan sistem aliran tanpa          tanki, bahan bakar ini tidak
pengembali.                                 membawa radiasi panas engine
                                            sehingga temperatur didalam tanki
                                            tidak terpengaruh temperatur engine.




  Gambar 11.20 Sistem aliran dengan
        saluran pengembali
                                                Gambar 11.21 Sistem aliran tanpa
      Keterangan:                                    saluran pengembali
      1. Tanki
      2. pompa                                   Keterangan:
      3. saringan                                      1. Tanki
      4. saluran tekanan tinggi                        2. pompa
      5. regulator tekanan                             3. saringan
      6. injektor                                      4. saluran tekanan tinggi
      7. pipa penyalur                                 5. regulator tekanan
      8. saluran pengembali.                           6. injektor
                                                       7. pipa penyalur
                                                       8. saluran pengembali.
     Pada sistem dengan aliran
pengembali regulator tekanan bahan
bakar terdapat diluar tanki dekat           11.2.1. Pompa bensin
dengan common rail, sehingga bahan
bakar yang tidak terinjeksi akan                 Pompa bensin pada sistem
kembali menuju tanki melalui saluran        injeksi elektronik berfungsi untuk
pengembali.                                 menghasilkan tekanan dan aliran
     Pada sistem ini bahan bakar            bahan bakar menuju injektor melalui
yang kembali menuju tanki telah             saluran      tekanan     tinggi dan
membawa radiasi panas engine                commonrail dengan tekanan dan
sehingga pada tanki ada kenaikan            aliran rata-rata yang harus memenuhi
temperatur dan penguapan yang               untuk kebutuhan kerja engine.
terjadi lebih banyak.

322                                   Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


   Kemampuan yang harus dimiliki                       Katup pengembali berfungsi
pompa :                                            mengontrol bensin agar tetap penuh
   Ø Mampu mengalirkan bahan                       pada ruang pompa, karena bensin
      bakar      60 sampai     200                 berfungsi sebagai pelumas dan
      liter/jam.                                   pendingin pompa oleh sebab itu
   Ø Mampu memberi tekanan                         bensin dengan sistem injeksi tidak
      bahan bakar 3 sampai 4,5                     baik kalau tangki kosong.
      Bar.                                             Ada pula pompa bensin yang
   Ø Mampu memberi tekanan 50                      dipasangkan didalam tanki bahan
      sampai 60% saat start dingin.                bakar langsung (intank unit).
     Pada waktu kunci kontak “ON”
pompa bekerja beberapa detik,
selama start dan mesin hidup pompa
bekerja terus sesuai dengan aturan:
bila mobil terjadi kecelakaan, bensin
tidak    boleh     tertumpah,   maka
meskipun kunci kontak “ON” pompa
harus tidak bekerja bila mesin mati.
                                                            Gambar 11.23 Pompa intank

                                                            Keterangan:
                                                               1. saringan
                                                               2. pompa
                                                               3. jet pump
                                                               4. regulator tekanan
                                                               5. sensor pengukur bensin
                                                               6. strainer
         Gambar 11.22 Pompa bensin

         Keterangan:
            1. impeller
            2. hisapan pompa
            3. motor listrik
            4. tutup sambungan
            5. katup anti balik                         Roller-cell pump   Internal-gear pump
            6. katup pembatas
            7. kenektor


     Besar arus listrik yang mengalir
pada pompa saat beban penuh 8-10
A tegangan 12 Volt oleh karena itu
pada mesin-mesin injeksi bensin                         Peripheral pump    Side-channel pump
alternator harus berdaya lebih besar
     Katup pembatas akan terbuka
bila tekanan bahan bakar pada                            Gambar 11.24 Macam-macam
sistem sudah melebihi 8 bar                                   impeller pompa


Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                      323
Teknik Ototronik


11.2.2. Saringan bensin                 pada sistem aliran bensin agar tetap,
                                        berkisar 3 – 4,5 bar.
     Saringan    bensin    berfungsi         Tekanan bahan bakar dari pipa
menyaring kotoran yang terbawa oleh     penyalur ditentukan oleh regulator
aliran bahan bakar dari tanki,          bahan bakar. Dengan tekanan yang
sehingga bensin yang menuju             dijaga tetap maka pengaturan jumlah
injektor   diharapkan   benar-benar     injeksi bensin semata-mata dapat
bersih.                                 dengan mengatur lamanya sinyal
      Ada bermacam-macam bentuk         mengaktifkan injektor.
saringan bensin.




                                        Gambar 11.26 Regulator tekanan bensin
 Gambar 11.25 Macam-macam saringan
                                             Keterangan:
                                                 1. dari pipa bertekanan
     Bahan saringan bensin adalah                2. saluran pengembali
campuran antara kertas superhalus                3. katup membran
dan polyester fiber dengan pori-pori             4. membran/diafragma
yang sangat halus sehingga dapat                 5. pegas
menyaring partikel sampai 3 µm                   6. intake manifold
     Aliran bensin dirancang dari
bagian luar saringan menuju bagian           Pada system dengan saluran
dalam saringan sehingga kotoran         pengembali tekanan bahan bakar
yang dapt tersaring lebih banyak dan    dipengaruhi oleh kevakuman pada
umur saringan lebih panjang. Oleh       intake manifold. Vakum intake
karena itu pemasangan saringan          manifold yang dihubungkan pada
bensin perlu memperhatikan arah         bagian sisi diafragma pada regulator
aliran bensin.                          melemahkan        tegangan    pegas
                                        diafragma, sehingga menambah
                                        volume kembalinya bahan bakar dan
11.2.3. Regulator tekanan               menurunkan tekanan bahan bakar.
                                        Dengan demikian apabila vakum
    Regulator   tekanan   bensin        intake   manifold     naik (tekanan
berfungsi mengatur tekanan kerja        mengecil), tekanan bahan bakar juga
324                               Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


sehingga perbedaan tekanan intake                  (pulsation damper) untuk meredam
manifold dengan tekanan kerja bahan                getaran tekanan tersebut agar
bakar dipertahankan tetap pada                     terhindar dari timbulnya gelembung
semua keadaan kerja, yaitu berkisar                udara yang dapat mengganggu kerja
2,55 atau 2,9 kg/cm2.                              sistem.




                                                   Gambar 11.29 Peredam getaran bensin

                                                        Keterangan:
                                                        1. pipa pembagi bensin
Gambar 11.27 Grafik perbedaan tekanan                   2. dari pompa bensin
 bensin dan kevakuman intakemanifold                    3. membran
                                                        4. peredam
    Pada sistem aliran bensin tanpa
saluran pengembali (Returnless Fuel
system) tekanan bahan bakar dibuat                 11.2.5. Injektor
tetap    (tidak    terpengaruh   oleh
kevakuman        intake     manifold).                 Injektor            berfungsi
Kompensasi dari variasi tekanan                    menyemprotkan bensin menuju engin
pada intake dilakukan oleh ECU                     untuk dicampur dengan udara. Agar
dengan menambah atau mengurangi                    bensin mudah bercampur dengan
durasi injeksinya.                                 udara maka bensin dikabutkan
                                                   dengan halus sehingga mudah
                                                   berubah menjadi uap.




  Gambar 11.28 Regulator sistem aliran
    bensin tanpa saluran pengembali

11.2.4. Peredam getaran                                 Gambar 11.30 Konstruksi injektor

                                                          Keterangan:
     Kerja injektor adalah membuka                           1. pintle
dan menutup untuk menyemprotkan                              2. katup jarum
bensin dengan melepas tekanan                                3. jangkar
sistem, sehingga terjadi getaran pada                        4. pegas
pipa pembagi (tekanan berfluktuasi).                         5. kumparan selenoid
Terkadang pada pipa pembagi bahan                            6. terminal/konektor
bakar dipasangkan peredam getaran                            7. strainer/saringan

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                      325
Teknik Ototronik


    Injektor pada sistem injeksi                jumlah      penyemprotan       dasar,
bekerja secara      elektromagnetik.            selanjutnya sensor-sensor lain untuk
Kerja injektor dikontrol oleh ECU               mengoreksi sesuai kondisi kerja yang
dengan sinyal negatif. Lebar pulsa              sedang terjadi
sinyal dari ECU akan menentukan                      Secara garis besar kondisi kerja
jumlah      bahan    bakar    yang              penginjeksian dapat digolongkan
terkabutkan, semakin panjang pulsa              sebagai berikut:
semakin banyak bensin terkabutkan.                1. Keadaaan start dingin
                                                  2. Keadaan pemanasan
                                                  3. Keadaan idle
11.3. Pengaturan Injeksi                          4. keadaan beban rendah
                                                  5. keadaan beban tinggi (power)
    Durasi injeksi pada sistem injeksi            6. keadaan percepatan (akselerasi)
elektronik dipengaruhi oleh kondisi-              7. keadaan             perlambatan
kondisi kerja engine yang dapat                      (decelerasi)
diketahui dengan memasangkan                      8. penyesuaian dengan ketinggian
sensor-sensor.

                                                Koreksi Temperatur Engine

                                                     Pada temperatur rendah bahan
                                                bakar akan sulit menjadi uap dan
                                                cenderung mengalami kondensasi.
                                                Maka bahan bakar yang tercampur
                                                dengan udara akan cenderung kurus
                                                serta kurang homogen.
                                                Dalam sistem injeksi sensor ECT
                                                (Engine Coolant Temperature) akan
  Gambar 11.31 Durasi injeksi saat idle         mengirim informasi temperatur mesin
                                                ke ECU guna koreksi durasi injeksi,
                                                semakin       rendah       temperatur
                                                penambahan bahan bakar semakin
                                                tinggi,   penambahan       berangsur-
                                                angsur turun dan berhenti pada
                                                temperatur kerja (60 – 80 °C).




      Gambar 11.32 Durasi injeksi saat
                berbeban

    Pada bagian terdahulu telah
disebutkan bahwa terdapat sensor-
sensor utama yang akan menentukan                 Gambar 11.33 Koefisien koreksi ECT

326                                       Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


    Dari grafik Koefisien koreksi ECT              MAP, Katup Gas (TPS), dan putaran
dapat dillihat bahwa penambahan                    (RPM).
bahan bakar berbanding terbalik                        Bila beban naik (Udara masuk
dengan temperatur mesin. Dan                       banyak) durasi injeksi naik, bila
berhenti (tidak ada penambahan                     putaran (RPM) naik frekuensi injeksi
pada 60°C)                                         naik dengan durasi sama.

Koreksi Temperatur Udara Masuk                     Koreksi Percepatan
(Intake)
                                                       Pada awal percepatan, ECU
    Kepadatan udara dipengaruhi                    membuat       durasi  injeksi besar
oleh temperatur udara, kepadatan                   (campuran kaya) untuk menjaga
akan berkurang bila temperatur                     supaya mesin tidak tersendat.
bertambah. Sensor IAT (Intake Air                      Besar kecilnya durasi injeksi
Temperatur)        menginformasikan                tergantung pada seberapa cepat
temperatur udara masuk dan ECU                     katup gas membuka dan beban
akan mengatur durasi injeksi sesuai                mesin. Semakin cepat bukaan katup
dengan perubahan kepadatan udara                   gas dan beban mesin, semakin besar
yang ada. ECU diprogram pada                       durasi injeksi.
20°C, menambah bahan bakar bila
temperatur kurang dari 20°C dan                    Koreksi Perlambatan (Fuel Cut Off)
mengurangi bila lebih.
                                                   Sensor pendukung :
                                                         - Sensor Putaran (RPM)
                                                         - Sensor Katup Gas (TPS)
                                                         - Sensor MAP
                                                   Reaksi ECU = Mematikan Injektor
                                                   sesaat (Fuel Cut Off).
                                                        Selama katup gas menutup dan
                                                   putaran mesin tinggi, kendaraan tidak
                                                   memerlukan bahan bakar.
                                                        Fuel Cut Off terhadap putaran
                                                   engine adalah variable, tergantung
                                                   dari temperature mesin. Bila terjadi
   Gambar 11.34 Koefisien koreksi IAT
                                                   extra beban, ECU membuka injeksi
                                                   lebih awal (fuel cut off putaran tinggi).
     Model ini tidak berlaku untuk
kendaraan yang memakai sensor
Massa Udara /MAF (Mass Air Flow)

Koreksi Beban

    Bila kendaraan bekerja pada
beban tinggi, ECU akan menambah
durasi injeksi. Sensor pendukung                    Gambar 11.35 Variasi fuel cut Off pada
untuk koreksi beban : Sensor MAF,                             variasi putaran


Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                   327
Teknik Ototronik


     Dari grafik dapat disimpulkan
bahwa fuel cut off tertinggi pada
putaran 2000 bila temperature
rendah dan berangsur mengecil
seiring     kenaikan     temperature,
putaran terendah pada temperature
kerja.
       Hal diatas untuk menjaga dari
kerusakan      mesin,    ECU      akan
mematikan injector (fuel cut off) pada
putaran tinggi, missal 6200 RPM.                Gambar 11.37 Koreksi durasi injeksi
                                                      pada beda tegangan

Koreksi Tegangan Baterai
                                             Koreksi Ketinggian
     Besar kecilnya tegangan baterai
akan     mempengaruhi       kecepatan
pembukaan katup injector. Bila
tegangan baterai rendah waktu
pembukaan injector lebih lambat dari
waktu yang diberikan ECU. Dengan
begitu ECU akan mengoreksi durasi
injeksi seiring perubahan tegangan.




                                                Gambar 11.38 Koreksi durasi injeksi
                                                   pada perbedaan ketinggian

                                                 Kepadatan       udara      akan
                                             berkurang seiring dengan tingginya
                                             suatu daerah (tekanan turun).
                                             ECU mengoreksi durasi sesuai
                                             dengan daerah (tekanan udara).

  Gambar 11.36 Contoh koreksi durasi
               injeksi                       11.4. Sensor
        pada beda tegangan
                                                  Sensor     merupakan     bagian
                                             penting pada sistem kontrol engine.
     Pada saat tegangan baterai              Sensor-sensor      menginformasikan
rendah, maka ECU membuat durasi              kondisi-kondisi yang sedang terjadi
lebih lama supaya durasi aktualnya           pada saat itu (realtime) dan ECU
sesuai dengan keinginan.                     akan merespon seketika juga dari
                                             informasi-informasi tersebut.


328                                    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik




                              Gambar 11.39 Tingkatan sensor

                     Keterangan :
                            SE : Sensor
                            SA : Sinyal conditioning (analog)
                            A/D : Analog to Digital Converter
                            SG : ECU
                            MC : Microcomputer

11.4.1. Tingkatan sensor                           4.   Mengurangi    eror   pengiriman
                                                        sinyal.
   Sensor           ditinjau        dari
pengolahannya dapat kita bedakan
menjadi 4 tingkat :                                11.4.2. Macam–Macam Sensor
• Conventional :         tingkat paling
   rendah, dia hanya berupa                            Pada sistem injeksi elektronik
   sensor.                                         sensor-sensor memberikan informasi
• 1st      Integration level : level               berbagai hal ke ECU untuk
   pertama       sudah        dilengkapi           menentukan jumlah penyemprotan
   pengolah sinyal (sinyal analog).                bensin.
• 2nd Integration level : level kedua
   sinyal yang keluar sudah bentuk                 11.4.2.1. Sensor Temperatur
   digital.
• 3rd Integration level : level paling                 Sensor temperature menguna-
   tinggi tergolong „ Intelegent                   kan bahan thermistor, merupakan
   Sensor“.                                        bahan solid-state variable resistor
                                                   terbuat dari semiconductor. NTC
                                                   (Negative Temperature Coefficient).
Keuntungan „Intelegent Sensor“ :                   Sensor ini nilai tahanannya akan
1. Mengurangi beban pada ECU                       berkurang bila temperatur naik (nilai
2. Flexsibel,        memungkinkan                  tahanan berbanding terbalik terhadap
   komunikasi      jaringan     BUS                temperatur).
   (komunikasi serial).
3. Dapat digunakan banyak ECU
   (pengiritan sensor)

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                               329
Teknik Ototronik




      Gambar 11.40 Macam-macam NTC
                  resistor

    Pada temperatur 0ºC NTC                 Gambar 11.42 Letak ECT pada engine
mempunyai tahanan ± 5 KΩ, dan
pada temperatur 80ºC tahanan ± 250
Ω. Bila dilihat dari grafik spesifikasi
NTC akan terlihat seperti gambar
dibawah ini.

                                                 Gambar 11.43 Engine Coolant
                                                        Temperature




                                            Gambar 11.44 Hubungan ECT dengan
  Gambar 11.41 Hubungan temperatur                        ECU
     dengan tahanan pada NTC


                                           2. Intake Air Temperature (IAT)
1. Engine Coolant Temperature                 Sensor
   (ECT)
                                               IAT terletak pada saluran udara
    ECT terletak pada blok engine          masuk (intake manifold) berfungsi
dekat     dengan   selang   menuju         untuk mendeteksi suhu udara masuk.
radiator,   sensor   ini  membaca              Kisar temperatur yang dapat
temperatur air pendingin pada              terdeteksi – 40°C s/d +120°C.
engine.



330                                  Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


                                                   (derajat) pembukaan katup gas guna
                                                   mengkoreksi AFR (Air Fuel Ratio),
                                                   pendeteksi perlambatan bersama
                                                   sama dengan sensor RPM untuk fuel
                                                   cut-Off dan untuk mendeteksi beban
                                                   maksimum.


  Gambar 11.45 Letak IAT pada engine




                                                          Gambar 11.48 Letak TPS
      Gambar 11.46 Pengukuran IAT
                                                       Posisi pada kendaraan pada
                                                   ujung lain dari penggerak Katup Gas.
                                                   Rentang kerja dalam 0 % - 100 %
                                                   pembukaan katup gas, setara
                                                   dengan 0,5 Volt - 4,7 Volt.




  Gambar 11.47 Hubungan IAT dengan
                ECU

    IAT dihubungkan seri dengan
tahanan dan diberi tegangan 5 V. Bila                   Gambar 11.49 Penyetelan TPS
tahanan pada IAT berubah (karena
temperatur), tegangan sinyal akan
mengalami perubahan. Perubahan
tegangan identik dengan perubahan
temperatur.


11.4.2.2. Throttle                  Position
          Sensor (TPS)

    TPS merupakan sebuah tahanan
geser dengan bahan karbon arang,
berfungsi untuk mengetahui posisi                        Gambar 11.50 Bagian TPS

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                 331
Teknik Ototronik


                                         udara masuk (setelah filter udara),
                                         dengan demikian semua udara yang
                                         masuk akan terukur. Oleh karena itu
                                         saluran dari filter udara sampai ke
                                         engine    tidak     boleh   terdapat
                                         kebocoran.


                                         1. Sensor Flap (impact pressure) Air
                                            Flow Sensor

                                             Sensor air flow meter terbuat dari
Gambar 11.51 TPS model 4 pin potensio
                                         karbon arang.
                                             Ketika pedal gas ditekan untuk
                                         membuka katup gas. Udara diisap
Cara Kerja :
                                         oleh motor jumlah udara yang
     Tegangan 5 volt dari ECU
                                         mengalir diukur oleh pengukur jumlah
sebagai sumber, bila katup gas
                                         udara.
dibuka akan membuat perbandingan
tegangan      yang berasal   dari
perbandingan tahanan, sehingga
mengeluarkan sinyal tegangan 0,5
s/d 4,7 Volt.


11.4.2.3. Air Flow Sensor
          (Sensor Udara Masuk)
                                         Gambar 11.52 Lokasi air flow meter pada
     Air flow sensor merupakan                        kendaraan
sensor utama pada sistem injeksi
yang digunakan untuk mengukur                Pengukur         aliran     udara
jumlah udara yang masuk ke engine        memberikan informasi utama secara
dan dari informasi jumlah udara yang     elektris    ke      unit    pengontrol
masuk ke engine oleh sensor ini ECU      elektronika, selnjutnya volume bensin
akan menentukan seberapa jumlah          yang diinjeksikan diatur oleh unit
bahan bakar yang yang sesuai untuk       pengontrol elektronika
disemprotkan pada perbandingan
dasar       sesuai      perbandingan
stoichiometrik.
     Ada bermacam-macam sensor
udara masuk, namun fungsinya
sama, selain mempengaruhi jumlah
semprotan bensin juga digunakan
untuk       mempengaruhi         saat
pengapian.
     Posisi air flow meter pada
kendaraan terletak pada saluran                 Gambar 11.53 Air flow meter

332                                Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik




                          Gambar 11.54 Cara kerja air flow meter




                            Gambar 11.55 Sirkuit Air Flow Meter




                                                    Gambar 11.57 Tegangan air flow meter
                                                                   baru
 Gambar 11.56 Tegangan air flow meter
                lama

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                333
Teknik Ototronik


    Air flow meter model lama hasil
ukur tegangan akan naik bila plat
sensor terangkat (Udara masuk),
sementara air flow meter model baru
hasil pengukuran tegangan akan
turun bila plat sensor terangkat
(Udara masuk)



2. Sensor Massa Udara (Kawat dan
   Film Panas)

    Sensor masa udara model kawat
panas     terbuat       dari platinum,
thermister, metallic film.
    Ada dua macam kawat panas,
yang selanjutnya disebut dengan tipe
A dan tipe B.                                    Gambar 11.59 Rangkaian Pengolah
                                                              Sinyal

                                             Keterangan :
                                                QM = Mass Flow
                                                UM = Tegangan Sinyal
                                                RH = Tahanan Kawat Panas
                                                (Platinum)
                                                RK = Resistor Kompensasi (IAT)
                                                RM = Tahanan Ukur
                                                R1,R2 = Tahanan Pelengkap




      Gambar 11.58 Sensor Massa Udara           Gambar 11.60 Sensor Massa Udara
             kawat panas tipe A                        kawat panas tipe B




334                                     Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


                                                  tegangan dapat dilihat pada gambar
                                                  diatas.




  Gambar 11.61 Bagian-bagian Sensor
   Massa Udara kawat panas tipe B
                                                        Gambar 11.63 Sinyal Sensor Massa
Keterangan :                                               Udara kawat panas tipe B
    1. Bypass Udara masuk
    2. IAT Sensor (Thermister)                        Untuk menjaga performa dan
    3. Massa Udara
                                                  kesetabilan sensor, maka sensor
    4. Kawat panas (Platinum)
                                                  akan melakukan pembersihan diri
                                                  dari deposit akibat pembakaran
                                                  dengan cara memanaskan sensor
                                                  (temperatur ± 1000 °C) beberapa
                                                  saat setiap posisi ”OFF”.


                                                  Sensor Massa Udara (Film Panas)




      Gambar 11.62 Pengolah sinyal

    Kawat     panas dijaga       pada
temperatur tetap dirangkai dengan
termistor seperti gambar. Suatu aliran
udara akan menyebabkan kawat
panas menjadi dingin, rangakian
elektronik akan mempertahankan
temperatur pada kawat panas tetap.
Pada     waktu     yang    bersamaan
rangkaian elektronik mengukur arus
yang mengalir ke kawat panas dan
mengeluarkan       sinyal    tegangan              Gambar 11.64 Sensor massa udara film
sebanding dengan aliran arus. Grafik                             panas

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                 335
Teknik Ototronik



                                                3. Karman Vortex

                                                    Ada bermacam-macam karman
                                                vortex. Ada yang terbuat dari opto
                                                coupler (pasangan LED dan Photo
                                                Transistor), dan ada pula yang
                                                menggunakan pasangan pengirim
                                                gelombang radio dan penerimanya.




      Gambar 11.65 Sensor Film Panas

      Keterangan :
         1. Pendingin
         2. Pengatur Jarak                      Gambar 11.67 Rangkaian Karman Vortex
         3. Driver stage
         4. Rangkaian Pengolah sinyal
         5. Elemen Sensor (Metallic Film




 Gambar 11.66 Rangkaian Sensor Film
               Panas
                                                   Gambar 11.68 Bagian Karman Vortex
Keterangan :
QM = Mass Flow                                      Keterangan:
UM = Tegangan Sinyal                                 1. Pembentuk pusaran udara
IH = Arus Pemanasan                                  2. Plat penstabil pusaran udara
RH = Tahanan Kawat Panas (Platinum)                  3. Bagian pemancar gelombang
RK = Resistor Kompensasi (IAT)                       4. Penerima gelombang
RS = Sensor Resistor                                 5. Pengolah Sinyal
R1,R2,R3 = Tahanan pemhubung                         6. Saluran By Pass


336                                        Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


    Bagian 1 & 2 berfungsi untuk
membuat pusaran udara yang akan
diukur melalui pemancar & penerima
gelombang frekuensi tinggi. Dengan
sebuah pengolah sinyal , gelombang
frekuensi   tinggi  pada     bagian
penerima diubah bentuknya menjadi
impuls tegangan yang diterima oleh
komputer.

                                                        Gambar 11.71 Bagian-bagian MAP
                                                                    sensor

                                                  Keterangan:
                                                        1,3 = Konektor
                                                        2 = Vacum referensi
                                                        4 = Silicon Chip Ukur
                                                        5 = Gelas Isolator
   Gambar 11.69 Sinyal Karman Vortex                    6 = Rumah Vacum
                                                        7 = Input Vacum

11.4.2.4. Manifold Absolute                            Letak pada kendaraan di saluran
          Pressure (MAP)                          udara masuk, salurannya setelah
                                                  katup gas.
    Beban engine dibaca dari sensor                    Piezo Resistive adalah bahan
MAP juga diperhitungkan untuk                     yang nilai tahanannya tergantung
menentukan durasi injeksi dan saat                dari perubahan bentuknya. Piezo
pengapian yang tepat.                             resistive       dibuat        berbentuk
    MAP sensor terbuat dari Piezo                 diafragma/membran        silicon chip
Resistive,     berfungsi      untuk               antara        ruangan          referensi
mengetahui tekanan udara masuk                    (kevakuman = 0,2 bar) dan ruangan
yang akan menerjemahkan beban                     yang berhubung dengan intake
kendaraan.                                        manifold.
                                                       Perbedaan tekanan antara ruang
                                                  referensi dengan intake manifold
                                                  berakibat perubahan lengkungan
                                                  pada membran silicon chip. Pengolah
                                                  sinyal merubah menjadi tegangan
                                                  sinyal. Tegangan paling tinggi MAP
                                                  sensor terjadi ketika tekanan intake
                                                  manifold paling tinggi yaitu saat kunci
                                                  kontak ”ON” mesin ”MATI”, atau saat
                                                  katup gas diinjak tiba-tiba/akselerasi.
                                                  Sebaliknya tegangan paling rendah
                                                  terjadi saat deselerasi/perlambatan
                                                  yaitu ketika katup gas menutup tetapi
    Gambar 11.70 Lokasi MAP sensor
                                                  putaran engine tinggi.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                 337
Teknik Ototronik


                                             11.4.2.5. Sensor Putaran

                                                  Ada berbagai macam sensor
                                             putaran yang dapat ditemui di
                                             berbagai kendaraan, fungsi dari
                                             semuanya       sama   yaitu   untuk
                                             menentukan posisi TOP silinder,
                                             menentukan saat injeksi bensin dan
       Gambar 11.72 Kerja MAP sensor         saat     pengapian,   juga    untuk
                                             mengetahui kecepatan putar engine
     MAP sensor memiliki 3 buah              yang selanjutnya data putaran akan
konektor. Sumber tegangan 5 volt             digunakan untuk menentukan jumlah
memerlukan dua konektor dan satu             injeksi bensi.
terminal sebagai tegangan sinyal
menuju inputan ECU. Data tegangan            1. Sensor Induktif pada Distributor
kerja MAP sensor berkisar antara 0,2
volt sampai dengan 4,5 volt.                      Sensor putaran induktif terdiri
                                             dari kumparan dan magnet.
                                                  Frekwensi dan amplitudo dari
                                             sinyal AC ini dipengaruhi oleh putaran
                                             mesin.
                                                  Ketika poros distributor berputar
                                             rotor sinyal ikut berputar, saat rotor
                                             sinyal    mendekati     stator   kutup
                                             terjadilah perubahan kekuatan medan
  Gambar 11.73 Hubungan MAP sensor           magnet pada inti kumparan akibatnya
             dengan ECU                      timbul induksi pada kumparan, begitu
                                             pula saat rotor sinyal menjauhi kutup
                                             stator akan terjadi induksi dengan
                                             arah kebalikan. Jika dilihat dengan
                                             osciloscope bentuk osilasi sinyal
                                             induksinya sebagai berikut:




      Gambar 11.74 Rangkaian Pengolah
                   Sinyal

Keterangan :
 A = Unit MAP Sensor
 B = Op-Amp
 C = Rangkaian Kompensasi
      Temperatur
 Uo = Tegangan sumber                           Gambar 11.75 Bentuk sinyal induktif
 UM = Tegangan sensor
 UA = Tegangan sinyal


338                                     Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik



                                                  Sensor CKP          dan   CMP     pada
                                                  distributor

                                                       Untuk system injeksi skuensial
                                                  dan maka sinyal putaran (CKP)
                                                  dilengkapi dengan sensor posisi
                                                  silinder (CMP). Hal ini juga untuk
                                                  mengatur pemajuan saat pengapian.




   Gambar 11.76 Sensor putaran pada
              distributor

   Keterangan :

      1    =   Rotor
      2    =   Stator
      3    =   Kumparan Induktif
      4    =   Plat Dudukan
      5    =   Busing Rotor
      6    =   Badan Stator
      7    =   Celah Udara                              Gambar 11.77 Sensor CKP dan CMP
      8    =   Magnet Permanan                                   pada distributor
      9    =   Celah Dalam
     10    =   Plat Dudukan Tetap



Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                339
Teknik Ototronik




                                           Gambar 11.79 Satu sensor induktif pada
                                                      poros engkol

                                                Keterangan :
                                                   1. magnet permanen
                                                   2. bodi sensor
                                                   3. inti besi sensor
                                                   4. kumparan
                                                   5. roda gigi dengan dibuang satu
                                                      gigi sebagai referensi




  Gambar 11.78 Pengaturan pemajuan
             pengapian
                                              Gambar 11.80 Bentuk sinyal sensor
                                               induktif dengan satu buah sensor
2. Sensor Induktif pada Poros Engkol
                                              Keuntungan satu sensor induktif
    Sensor       induktif    yang         diperoleh dua data,yaitu data RPM
dipasangkan pada poros engkol ada         dan posisi TOP. Namun pengolahan
yang dengan satu sensor dan ada           sinyal lebih rumit.
yang dua sensor.


340                                  Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


                                                  3. Sensor Hall pada distributor




                                                        Gambar 11.83 IC Hall ketika
 Gambar 11.81 Dua sensor induktif pada
                                                           menghasilkan sinyal
            poros engkol

         Keterangan :                                   Pada IC hall terdapat empat
            1. Sensor CKP                         buah terminal. Antara terminal 2 dan
            2. Sensor CMP                         1 dihubungkan dengan sumber
            3. Magnet Permanen                    tegangan, antara terminal 3 dan 4
            4. Inti Besi Lunak                    merupakan terminal tegangan hall
            5. Kumparan                           yang akan dibangkitkan.
            6. Rumah Poros Engkol                       Apabila permukaan IC Hall tidak
            7. Tonjolan segmen                    ditembus medan magnet, maka pada
             8. Roda Gaya                         penampang IC akan terdistribusi
                                                  elektron     dengan     merata    yang
                                                  mengalir dari terminal 2 menuju
                                                  terminal 1, pada saat ini antara
                                                  terminal 3 dan 4 tidak terdapat beda
                                                  potensial (tidak timbul tegangan hall).
                                                        Namun jika permukaan IC Hall
                                                  ditembus medan magnet, maka
                                                  elektron yang mengalir dari terminal 2
                                                  menuju terminal 1 pada penampang
                                                  IC akan terdistribusi tidak merata,
                                                  elektron akan terdesak mendekati
                                                  terminal 3, karena terjadi perbedaan
                                                  jumlah elektron antara terminal 3 dan
                                                  4 maka terdapat beda potensial
                                                  (timbul tegangan hall).
                                                        Ketika sudu sedang berada
                                                  didalam celah maka medan magnet
                                                  akan dialirkan keatas dan tidak
                                                  menembus IC Hall kemagnetan tidak
  Gambar 11.82 Bentuk Sinyal CKP dan              ada, akibatnya tidak timbul tegangan
                CMP
                                                  hall.


Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                 341
Teknik Ototronik


     Bila rotor sinyal berputar maka      4. Sensor Photodioda
sudu akan meninggalkan celah,
medan magnet menembus IC hall,                 Sensor photodioda sebenarnya
sehingga timbul tegangan hall.            sebuah optokopler yang terdiri dari
Dengan berputarnya rotor terus            sebuah LED dan Photodiode. Sensor
menurus timbul dan hilang tegangan        ini terpasang pada distributor yang
hall silih berganti.                      dihubungkan poros cam.
     Dengan       dilewatkan  sebuah
pengolah sinyal (inverter/pembalik)
maka saat ada tegangan hall
tegangan       sinyal   tidak  timbul,
sebaliknya saat tidak ada tegangan
hall timbullah tegangan sinyal yang
masuk ke ECU.




  Gambar 11.84 Distributor dengan hall
              generator


                                             Gambar 11.86 Dioda dengan sensor
                                                        photodioda


                                               LED yang terpasang pada
                                          distributor selalu menyala ketika kunci
                                          kontak ON sebagai pemancar cahaya
                                          dan photodioda basisnya sebagi
                                          penerima,      diantara    LED     dan
                                          photodioda terdapat disc/lempengan
                                          yang dirancang untuk membuka dan
                                          menutup cahaya menuju photodioda.
                                               Celah pada lempengan akan
                                          berputar sehingga cahaya LED
                                          mengenai photodioda atau tidak.
                                          Sinyal dari photodioda sebagai
 Gambar 11.85 Hubungan kemagnetan         sensor CKP, dan CMP.
 dalam sudu dengan tegangan hall dan
           tegangan sinyal



342                                  Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik




     Gambar 11.87 Sinyal dari sensor
              photodioda
                                                        Gambar 11.89 Sinyal knocking
     Ada bermacam-macam
rancangan lempengan pada berbagai
distributor, salah satunya sebagai                    Bila terjadi knoking (pinking),
berikut:                                          akan terjadi getaran pada sensor
                                                  knoking berupa nois seperti terlihat
                                                  pada      gambar.       ECU        akan
                                                  memundurkan saat pengapian 2 kali
                                                  sampai tidak terjadi detonasi lagi.




 Gambar 11.88 Lempengan dengan360
        lubang dan 4 lubang

    Lubang sejumlah 360 digunakan
sebagai sensor CKP dan 4 lubang
untuk CMP, salah satu dari 4 lubang
dengan lebar berbeda sebagai tanda
TOP silinder 1.


11.4.2.6. Sensor Knoking.                               Gambar 11.90 Sensor knocking

     Sensor knocking terbuat dari                       Keterangan
                                                         1    = Piezoceramic element
bahan Piezoceramic, letak sensor
                                                         2 = Seismic mass
knocking pada blok engine. Sensor ini                    3    = Rumah sensor
berfungsi untuk mendeteksi terjadinya                    4    = Baut pengencang
detonasi pada engine dan informasi                       5    = Permukaan kontak
ini dimanfaatkan untuk merubah saat                      6    = Konektor
pengapian.                                               7    = Blok Silinder
                                                         V = Getaran


Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                  343
Teknik Ototronik


    Jumlah sensor knocking yang         kualitas gas buang dengan cara
dipasangkan pada blok engine            menambah kadar oksigen bila gas
tergantung dari jumlah silinder.        buang kekurangan oksigen.
Engine dengan jumlah silinder 4              Bila ada perbedaan jumlah O2
dipasangkan 1 buah sensor, untuk        gas buang dengan O2 udara luar,
engine dengan 5 atau 6 silinder         akan terjadi beda potensial antara
dipasangkan 2 sensor, untuk engine      kedua elektroda sensor oksigen.
bersilinder 8 atau lebih bisa           Tegangan yang dibangkitkan max 1
terpasang 2 sensor atau lebih.          volt. Temperatur kerja min 400 °C.


11.4.2.7. Sensor Gas Buang.

     Sensor gas buang sering juga
disebul Lambda sensor atau O2
sensor. Lambda sensor terbuat dari
Zirconium Dioxide (ZrO2) dan Platina
(sebagai elektroda)
     Tidak semua sistem injeksi           Gambar 11.91 Letak sensor gas buang
elektronik dilengkapi dengan sensor
oksigen ini. Dengan semakin ketatnya    Keterangan :
aturan emisi gas buang maka             1. Lambda Sensor
sebagian besar kendaraan baru           2. Ceramic monolic
sekarang dilengkapi dengan sensor       3. Wire screen
ini.                                    4. Heat resistant double shell
     Fungsi sensor gas buang untuk
membaca kualitas gas buang yang
selanjutnya      digunakan     untuk
mengkoreksi penginjeksian bensin.
Sistem yang menggunakan logika ini
disebut dengan Sistem Closed-loop
A/F Rasio.
     Sensor oksigen terletak pada
saluran gas buang (exhousmanifold)
     Pada kendaraan ada pula yang
dilengkapi dengan dua buah sensor
oksigen ini. Sistem dengan dua
sensor oksigen satu terpasang
sebelum katalitik konverter dan
satunya setelah katalitik konverter.
                                           Gambar 11.92 Bagian sensor oksigen
Tujuan pemasangan dua sensor
adalah selain untuk mengkoreksi A/F     Keterangan :
ratio    juga    untuk     mengontrol         1. Lapisan proteksi keramic
kerusakan katalitik konverter.                2. ZrO2 (Zirconium Dioxide)
     Katalitik konverter merupakan            3. Electroda
komponen       untuk     memperbaiki          4. Saluran Buang

344                                Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik




                                                        Gambar 11.95 Karakteristik Sensor λ

                                                  Keterangan :
                                    a.                  Campuran kaya
                                    b.                  Campuran kurus

                                                  λ = 1 Berbandingan bahan bakar
                                                      dan udara 14,7 : 1
                                                      (Tegangang sinyal = ± 0,45 V)
                                                  λ < 1 Campuran kaya
    Gambar 11.93 Model Closed-Loop                    (Tegangang sinyal = 0,6 – 1,0 V)
                Control                           λ > 1 Campuran miskin
       dan sinyal yang dihasilkan                     (Tegangang sinyal = 0,4 – 0,1 V)

                                                      Kendaraan yang dipasangkan
                                                  sensor ini harus menggunakan bahan
                                                  bakar bebas timah, karena timah
                                                  sangat potensial menempel pada
                                                  permukaan sensor dan akan
                                                  mengganggu kerja sensor.


                                                  11.5. Aktuator

                                                      Ada berbagai macam aktuator
                                                  yang mempengaruhi kerja sistem
                                                  pembentuk perbandingan campuran
                                                  udara dan bensin pada sistem injeksi
                                                  elektronik, yaitu:
   Gambar 11.94 Rangkaian pengolah                   1. Relay Pompa Bensin
           sinyal sensor O2
                                                     2. Injektor
                                                     3. ISC (Idle Speed Control)
                                                     4. Lampu Kontrol (Engine Check)
                                                     5. Lain-lain


Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                    345
Teknik Ototronik


11.5.1. Relay Pompa Bensin                 mengenal tipe L-jetronik, D-Jetronik
                                           dan masih ada tipe lain lagi.
    Sistem injeksi elektronik sangat       Pebedaan tipe tersebut juga diikuti
beragam ditinjau dari penggunaan/          dengan perbedaan skema kelistrikan
pemanfaatan               sensornya.       pada relai pompa bensin.
Penggolongan       oleh      BOSCH




             Gambar 11.96 Kelistrikan pompa bensin sistem L-Jetronik




             Gambar 11.97 Kelistrikan pompa bensin sistem D-Jetronik


     Pada tipe L-Jetronik       pompa      posisi starter dan sinyal putaran dari
bensin akan bekerja pada saat ada          distributor.
sinyal start dan apabila saklar air flow        Sehingga ketika mesin distarter
meter menutup, yaitu apabila ada           pompa bensin bekerja dan setelah
aliran udara melewati flap pada air        ada putaran pompa dipertahankan
flow meter.                                tetap bekerja, ketika mesin dimatikan
     Pada sistem D-Jetronik pompa          pompa akan berhenti bekerja karena
bensin bekerjanya dipengaruhi oleh         sinyal putaran tidak ada.

346                                  Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


11.5.2. Injektor
                                                       Injektor yang terpasang di engine
    Injektor merupakan aktuator yang              memiliki dua terminal, salah satu
berfungsi menyemprotkan bahan                     terminal      terhubung      ke    relay
bakar kedalam mesin.                              kombinasi, dimana setiap kunci
                                                  kontak pada posisi ON sudah
                                                  terdapat tegangan bateray (stanby),
                                                  terminal satunya dihubungkan ke
                                                  ECU sebagai pengatur kerja injektor,
                                                  dengan sinyal aktif LOW.
                                                       Ditinjau dari urutan penyemprotan
                                                  pada EFI dapat digolongkan menjadi
                                                  dua macam, yaitu :
                                                  Ø Penyemprotan Group (Group 1,3
                                                       dan Group 2,4)
                                                  Ø Penyemprotan Skwensial (sesuai
        Gambar 11.98 Letak injektor                    IO)
                                                       Hal-hal yang perlu diperhatikan
     Injektor bekerja berdasarkan
                                                  terhadap pemeriksaan injektor:
elektro-magnetis yang diatur oleh
                                                  a. Jika injektor memiliki tahananan
ECU. Bahan bakar disemprotkan
                                                     1,0-3,0 ohm harus dirangkaikan
dengan sangat halus. Terkadang tiap
                                                     resistor 5,0-8,0 ohm secara seri
injektor dirangkai dengan tahanan
                                                     sebelum dihubungkan dengan
luar
                                                     sumber tegangan 12 volt, tetapi
                                                     jika injektor memiliki tahanan 15-17
                                                     ohm        dapat     langsung      di
                                                     sambungkan dengan tegangan 12
                                                     volt.
                                                  b. Bentuk penyemprotan yang baik
                                                     adalah berbentuk tirus dan sama
                                                     pada setiap injektor.




  Gambar 11.99 Bagian-bagian injektor

Konstruksi
1 = Lubang penyemprot
2 = Batang katup jarum
3 = Kumparan magnet listrik
4 = Pegas
5 = Terminal
6 = Saringan                                        Gambar 11.100 Bentuk penyemprotan
7 = Saluran masuk bensin                                         injektor
X = Celah pengangkatan katup jarum

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                 347
Teknik Ototronik


c. Pemeriksaan kebocoran dilakukan                  Durasi penyemprotan injektor
   dengan memberi tekanan sesuai             berkisar 1 sampai 14 mili detik.
   tekanan yang dipertahankan oleh           Bentuk osilasi kerja injektor dapat
   regulator tekanan, selama 60 detik        dilihat dengan osiloskop atau engine
   semestinya tidak terdapat tetesan.        tester, durasi penyemprotan dapat
                                             terukur.




  Gambar 11.101 Injektor yang menetes

d. Dengan tekanan kerja normal,
   rata-rata penyaluran sekitar 0,2-
   0,25 liter selama 160 detik, tetapi
   dapat juga sampai 0,45 liter
   tergantung petunjuk buku manual.




                                                Gambar 11.103 Durasi injeksi terukur


                                             11.5.3. ISC (Idle Speed Control)/
                                                     IAC (Idle Air Control)

                                                 Idle speed control dipasangkan
                                             pada saluran by-pass pada intake
                                             manifold, ISC digunakan untuk
      Gambar 11.102 Pengetesan jumlah        kebutuhan penambahan udara masuk
                  injeksi                    ke engine. Perubahan jumlah udara
                                             yang masuk ke engine menyebabkan
e. Perawatan     yang    lebih    baik       perubahan campuran bahan bakar
   dilakukan dengan pembersihan              dan udara. Hal ini terjadi saat start
   menggunakan             Pembersih         dingin dan selama pemanasan awal,
   Ultrasonik.     Hal        tersebut       serta saat diperlukan kenaikan
   memungkinkan          pembersihan         putaran saat ada pembebanan ketika
   bagian dalam injektor selama              engine kerja idle.
   beberapa menit, ikuti petunjuk                Ada juga yang mengatur putaran
   penggunaan dari pembuat alat.             idel dengan membuka katup gas
f. Terkadang saringan dan tutup              sedikit yang diterapkan pada single
   ujung jarum harus diganti.                point injector.

348                                     Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik




                          Gambar 11.104 Letak ISC pada engine



Macam-macam ISC/IAC


a. Model Katup Bimetal

     Katup dipasangkan dimesin dan
bersinggungan       langsung dengan
temperatur mesin. Pada katup
terdapat     pegas      bimetal  yang
dilengkapi dengan pemanas.
     Ketika temperatur mesin dingin
katup     terbuka      sehingga   ada
tambahan udara masuk dan putaran
mesin idel tinggi. Setelah temperatur                   Gambar 11.105 ISC dengan katup
berangsur      naik     bimetal  akan                              bimetal
melengkung menekan katup menutup
                                                          Keterangan
saluran by pass secara bertahap dan                           1. bimetal strip
putaran idel akan turun.                                      2. elemen pemanas
   Sistem diatas tidak dikontrol oleh                         3. katup plat
ECU, bukan termasuk bagian Sistem                             4. udara by-pass
Injeksi Elektronik.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                    349
Teknik Ototronik


b. Model Katup Selenoid

    ISC ini bekerjanya diatur oleh              Ketika temperatur mesin masih
ECU yang disesuaikan dengan                 dingin dan putaran mesin idel, ECU
bermacam masukan sensor, selain itu         akan mengeluarkan sinyal untuk
juga beban-beban kendaraan.                 mengoperasikan selenoid menarik
                                            katupnya melawan pegas yang ada
                                            dibelakangnya, sehingga saluran by
                                            pass terbuka dan udara yang masuk
                                            kemesin       bertambah,     akibatnya
                                            putaran idel jadi tinggi.
                                                Setelah temperatur mesin panas
                                            ECU akan menghentikan sinyal yang
                                            menuju selenoid sehingga pegas
                                            yang ada dibelakang katup selenoid
                                            akan mendorong katup selenoid
                                            menutup saluran dan putaran idel jadi
                                            turun    karena      tambahan    udara
                                            dihentikan.

      Gambar 11.106 ISC dengan katup
                 selenoid




                 Gambar 11.107 Skema sistem ISC dengan katup selenoid



350                                    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik



c. Model Katup Rotari
                                                  d. Model Katup dengan Motor Step
     Pada IAC ini didalam saluran by                  Motor step memiliki empat buah
pass dipasangkan katup rotary yang                kumparan      dan     memungkinkan
gerakannya dibatasi 90°. Penggerak                digunakan sebagai penentu posisi
dari katup rotari berupa motor DC.                yang presisi dengan derajat tertentu.
     Ketika temperatur mesin masih                ISC yang menggunakan motor step
dingin ECU mengeluarkan sinyal                    dikontrol oleh ECU dengan sinyal
berupa duty cycle yang besarnya                   yang urutannya tertentu.
tergantung dari sensor temperatur
dan RPM mesin.




                                                    Gambar 11.110 ISC dengan penggerak
 Gambar 11.108 ISC dengan katup rotari
                                                                motor step
    Semakin      dingin      temperatur
semakin besar duty cycle yang
dikelurakan ECU sehingga semakin
lebar pembukaan saluran by pass dan
semakin tinggi putaran idel.




                                                    Gambar 11.111 Contoh ISC berbentuk
                                                                motor step

    Gambar 11.109 Skema sistem ISC
         dengan katup rotari

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                               351
Teknik Ototronik




           Gambar 11.112 Skema ISC dengan penggerak motor step


Urutan untuk mengurangi udara:                            Urutan untuk menambah udara:
    Tr1 à Tr2 à Tr3 à Tr4

Urutan untuk menambah udara
    Tr4 à Tr3 à Tr2 à Tr1


e. Model Katup Selenoid Pembuka
   Katup Gas
     ISC jenis ini biasanya berupa
motor DC bergigi reduksi dan
dilengkapi dengan saklar. Jenis ini
banyak     dipasang   pada    Mono
Jetronics.                             Gambar 11.113 ISC pembuka katup gas
     Ketika kondisi mesin idle dan
dingin ECU mengeluarkan tegangan             Keterangan:
dan menggerakkan motor maju                      1. Katup Gas
                                                 2. Motor DC
kedepan, posisi motor akan tertahan
                                                 3. Terminal / konektor
disana oleh gigi reduksi. Motor ini              4. Saklar Idel
baru akan mundur jika ECU
memberikan tegangan dengan arah
kebalikan.


352                              Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


                                                       Lampu control/MIL umumnya
                                                  terpasang di papan instrument
                                                  (dashboard) ruang kemudi.
                                                       Fungsi dari MIL adalah untuk
                                                  memberi informasi kepada pengemudi
                                                  keadaan sistem, apakah sistem OK
                                                  atau terdapat masalah.
                                                       Apabila sistem pada kendaraan
                                                  tidak terdapat masalah, maka saat
                                                  mesin hidup MIL akan mati,
Gambar 11.114 Konstruksi ISC pembuka
             katup gas                            sebaliknya bila ada masalah MIL akan
                                                  menyala.
Keterangan:                                            Tidak semua masalah akan
   1. ISC position sensor                         menyalakan MIL. Umumnya terdapat
   2. Pegas pengembali                            ketentuan kapan MIL akan menyala
   3. ISC aktuator                                kaitannya dengan permasalahan yang
   4. Throtle Position Sensor                     terjadi. Apabila data yang terkirim
   5. Saklar CTP (Closed throttle                 oleh sensor masih berada pada
      Position)                                   rentang    kerja    sensor   tersebut,
                                                  walaupun data semestinya jauh
11.5.4. Lampu Indikator Kerusakan
                                                  berbeda, maka MIL tetap tidak
        (Engine Check) / MIL
                                                  menyala.
        (Malfunction Indicator Lamp)




                   Gambar 11.115 Skema MIL (Check Engine) pada ECU


Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                               353
Teknik Ototronik



      Kemungkinan             adanya     menunjukkan rambu-rambu untuk
permasalahan sensor yang tidak           Trouble shooting.
menyalakan MIL menunjukkan tetap              Trouble shooting dimulai dari
perlunya         diagnosa       untuk    gejala/kondisi        yang       dialami
membandingkan          data   terbaca    kendaraan, selanjutnya dianalisa
dengan data semestinya pada              kemungkinan-kemungkinan
kondisi pengukuran.                      penyebabnya,        dan     dilanjutkan
      Sekarang telah banyak Scantool     dengan memeriksa kemungkinan
dipasaran yang dapat membantu kita       penyebab kondisi diatas. Catatan
untuk lebih cepat menentukan letak       diperlukan untuk semua langkah
permasalahan        serta   membantu     yang telah dilakukan.
kebutuhan diagnosa.                           Hal-hal yang harus diperhatikan
      Pada buku manual beberapa          ketika bekerja dengan sistem yang
kendaraan ada yang menjelaskan           elektronis adalah:
cara mengakses kode permasalahan         • Penggunaan multimeter analog
jika tidak memiliki Scantool.               dapat menimbulkan induksi diri
                                            dari     kumparan     dan      dapat
                                            merusakkan bagian ECU/ECM.
Aktuator-aktuator lain                   • Jangan menggunakan lampu tes
                                            yang bukan LED, karena tahanan
     Pada kebanyakan kendaraan              terlalu rendah, jika teledor dapat
sekarang masih dilengkapi dengan            merusakkan ECU.
beberapa aktuator lain, misalnya         • Pemahaman tentang logika kerja
untuk kebutuhan perbaikan emisi gas         dan data teknis diperlukan,
buang dilengkapi dengan: pemanas            sehingga dengan diketahui data
sensor lambda, solenoid EGR,                yang terukur dapat menentukan
Selenoid/motor    Pengatur      Katup       apa sesuai dengan data kerja
Elektronik, Katup Pernafasan Tanki,         yang semestinya. Oleh karena itu
dan juga untuk efisiensi pendinginan        perlu dicari/diketahui data-data
mesin dilengkapi dengan relay               teknis yang semestinya.
pengendali motor pendingin mesin.             Bila terjadi gangguan (masalah)
     Semua aktuator tersebut prinsip     pada sistem elektronik seperti
kerjanya sama dengan aktuator-           kerusakan sensor dan aktuator (kabel
aktuator utama yang telah dijelaskan,    putus     atau     hubung      singkat).
hanya kondisi apa dan kapan              Kendaraan akan tetap berfungsi
semuanya         diatur        dalam     dengan       menggunakan       program
pemrograman yang ada di ECU.             darurat. Dengan program darurat
                                         kendaraan dapat berjalan dengan
                                         kondisi     bahan-bakar     cenderung
11.6. Diagnosa Gangguan                  boros,     karena    kondisi     sensor
                                         sesungguhnya tidak diketahui.
    Trouble shooting merupakan                Lampu indikator kerusakan akan
upaya penyelesaian permasalahan          nyala jika kerusakan terjadi pada
pada kendaraan.                          sensor dengan sinyal yang masuk
    Banyak langkah dapat dilakukan,      menuju ECU/ECM diluar data kerja
biasanya   buku    manual     telah
354                                Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


atau sinyalnya putus atau short (0                 menghubungkan terminal soket DLC
atau 5 volt).                                      (Data Link Conector).
    Kerusakan yang menyebabkan                         Toyota dengan DLC berbentuk
MIL nyala dapat diperiksa dengan                   rectanguler 17 pin dapat diakses
memanggil kode kerusakan.                          kode       kerusakannya   dengan
                                                   menghubungkan terminal TE1 dan
                                                   E1 seperti pada gambar.




    Gambar 11.116. MIL (Malfunction
           Indicator Lamp)

     Kerusakan pada bagian sistem
tidak selalu terekam dan muncul
pada lampu indikator kerusakan                          Gambar 11.117. DLC Toyota 17 pin
(engine    check)/MIL   (Malfunction
Indicator Lamp).                                       Ketika terminal TE1 dan E1
     Secara umum pemanggilan kode                  dihubungkan dengan kabel maka
kerusakan dapat dilakukan dengan                   MIL akan berkedip. Kedipan yang
Scanner tool. Biasanya setiap merek                ada memiliki arti khusus.
terdapat Scanner tool khusus untuk                     Jika lampu berkedip dengan
merk bersangkutan, tetapi dipasaran                irama tetap seperti gambar
juga terdapat berbagai produk yang                 11.178, menunjukkan tidak ada
dapat digunakan untuk berbagai
                                                   kerusakan pada sensor sistem.
merk kendaraan.
     Adapula sistem yang dilengkapi
dengan pemanggilan kode kerusakan
dengan On Board Diagnosis (OBD),
tanpa dengan scanner tool tetapi
dengan langkah-langkah tertentu
yang ditunjukkan oleh buku manual.


11.6.1. Diagnosa Gangguan
        Tanpa Scanner Tool

    Ada beberapa kendaraan yang
secara spesifik menunjukkan cara
mengakses kode kerusakan dengan                         Gambar 11.118 Kedipan pada MIL


Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                  355
Teknik Ototronik


Tabel 11.1 Kode-kode kerusakan Toyota

Data Code Kerusakan pada Toyota (dengan MAP sensor):
      Code             Kerusakan                       Kemungkinan gangguan
      1111   Tidak ada kerusakan
       12    CKP, CMP Sinyal                  Kabel, CKP/CMP sensor, ECU
       13    CKP Sinyal                       Kabel, CKP/CMP sensor, ECU
       14    Ignition Sinyal                  Kabel, Ignition Amplifier, ECU
       16    Tranmission Control Sinyal       Kabel, ECU
       21    Oksigen sensor (O2)              Kabel, O2 sensor, ECU
       22    ECT (sensor temp. Mesin)         Kabel, ECT sensor, ECU
       24    IAT (sensor temp. Udara          Kabel, IAT sensor, ECU
             masuk)
       25    Campuran kurus                   Kabel, udara palsu, pengapian, tekanan
                                              bensin, Injektor, MAP, ECT, IAT, O2,
                                              ECU
       26    Campuran Gemuk                   Kabel, udara palsu, pengapian, tekanan
                                              bensin, Injektor, MAP, ECT, IAT, O2,
                                              ECU
       31    MAP (Manifold Absolute           Kabel, MAP sensor, ECU
             Pessure)
       33    (IAC) Idel Air Control           Kabel, IAC valve, ECU
       41    TPS (Throttle Position Sensor)   Kabel, TP sensor, ECU
       42    VSS (Veheicle Speed Sensor)      Kabel, VS sensor, ECU
       43    Start Signal                     Kabel, kunci kontak, ECU
       51    Saklar idel                      Kabel, TP sensor, ECU
       52    Knock sensor                     Kabel, Knock sensor, ECU
       53    Knock control malfunktion        ECU


Catatan : Reset code kerusakan dengan melepas sikring/ fuse EFI selama 15
detik.

     Diagnosa Kendaraan Honda                       Lokasi DLC Honda berada
pada dasarnya sama dengan Toyota,               dibawah   dasboard pada sisi
yaitu     dengan      menghubungkan             penumpang.
terminal tertentu dari DLC.


356                                       Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


     Ada beberapa bentuk DLC pada
Honda: DLC 3 pin, DLC 16 pin atau
DLC 5 pin. Dari masing-masing DLC
tersebut didampingi dengan 2 pin
untuk On Board Diagnosis dengan
dihubungkan menggunakan kabel.
     Kode gangguan akan muncul
dengan nyala panjang dan pendek.
Jika nyalanya terus berarti tidak ada
kode kerusakan yang terdeteksi atau
tersimpan pada ECU.                                     Gambar 11.121 DLC Honda 16 pin


                                                   Tabel 11.2 Kode-kode kerusakan
                                                   Honda

                                                    Code               Kerusakan
                                                        1    Oksigen sensor/heater oksigen
                                                             sensor
                                                        2    Vehicle speed sensor (VSS)
                                                        3    Manifold Absolute Pessure (MAP)
                                                        4    Engine Speed Sensor/CKP
                                                             sensor
                                                        5    Manifold Absolute Pessure (MAP)
    Gambar 11.119 DLC Honda 5 pin
                                                        6    Engine coolant temperature(ECT)
                                                             sensor
                                                        7    TPS (Sensor Katup Gas)
                                                        8    CKP Sensor
                                                        9    CMP (Sensor Top/Cam shaft)
                                                        10   IAT (Intake Air Temperature)
                                                        11   Penyetel CO
                                                        12   EGR sistem
                                                        13   Baromatric pressure
                                                        14   IAC (idle Air Control)
                                                        15   Pompa bensin/ relai pompa
                                                             bensin
                                                        16   Ignition coil
                                                        17   Vehicle speed sensor (VSS)
                                                        19   Transmission lock-up selonoid
       Gambar 11.120 DLC Honda 3 pin                    20   Electronik Load sensor
                                                        21   VTEC Sistem
                                                        22   VTEC Sistem
                                                        23   Knock Sensor

                                                   Catatan : Reset code kerusakan
                                                   cabut fuse radio back up 7,5 A
                                                   selama 20 detik


Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                  357
OPTIMASI SISTEM INJEKSI
OPTIMASI SISTEM INJEKSI
OPTIMASI SISTEM INJEKSI

Contenu connexe

Tendances

DASAR PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN.pptx
DASAR PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN.pptxDASAR PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN.pptx
DASAR PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN.pptxindra809107
 
Pemeliharaan mesin kenderaan ringan xii
Pemeliharaan mesin kenderaan ringan xiiPemeliharaan mesin kenderaan ringan xii
Pemeliharaan mesin kenderaan ringan xiiLholo Ismunasib
 
Sistem power steering
Sistem power steeringSistem power steering
Sistem power steeringpakanton
 
Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Dwi Ratna
 
sistem-pelumasan.ppt
sistem-pelumasan.pptsistem-pelumasan.ppt
sistem-pelumasan.pptAchmadSafii4
 
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.fungsi-dan-cara-kerja-common rail.
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.Eko Soeripno
 
Agung Fathony - Sistem pendingin
Agung Fathony - Sistem pendinginAgung Fathony - Sistem pendingin
Agung Fathony - Sistem pendingingunksho
 
Modul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineModul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineAhmad Faozi
 
Modul Perawatan Suspensi Sepeda Motor
Modul Perawatan Suspensi Sepeda MotorModul Perawatan Suspensi Sepeda Motor
Modul Perawatan Suspensi Sepeda Motorjamilnurgiyanto84
 
Rem drum (rem teromol)
Rem drum (rem teromol)Rem drum (rem teromol)
Rem drum (rem teromol)HairulKabri
 
Ppt oprsn sistem pelumasan pendinginan mbr- 19-sdk
Ppt oprsn  sistem pelumasan  pendinginan mbr- 19-sdkPpt oprsn  sistem pelumasan  pendinginan mbr- 19-sdk
Ppt oprsn sistem pelumasan pendinginan mbr- 19-sdkdewi inne kumalasari
 
PGM FI (Programmed Fuel Injection)
PGM FI (Programmed Fuel Injection)PGM FI (Programmed Fuel Injection)
PGM FI (Programmed Fuel Injection)alohapoint
 
1. power point
1.  power  point1.  power  point
1. power pointAtar Ringo
 
Teknik perawatan dan perbaikan otomotif - Ototronik SMK
Teknik perawatan dan perbaikan otomotif - Ototronik SMKTeknik perawatan dan perbaikan otomotif - Ototronik SMK
Teknik perawatan dan perbaikan otomotif - Ototronik SMKKukuh Adhi Rumekso
 
Sistem pengapian konvensional
Sistem pengapian konvensionalSistem pengapian konvensional
Sistem pengapian konvensionalEuisnalu14
 

Tendances (20)

DASAR PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN.pptx
DASAR PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN.pptxDASAR PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN.pptx
DASAR PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN.pptx
 
SISTEM EFI
SISTEM EFI SISTEM EFI
SISTEM EFI
 
Pemeliharaan mesin kenderaan ringan xii
Pemeliharaan mesin kenderaan ringan xiiPemeliharaan mesin kenderaan ringan xii
Pemeliharaan mesin kenderaan ringan xii
 
Sistem power steering
Sistem power steeringSistem power steering
Sistem power steering
 
Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)
 
sistem-pelumasan.ppt
sistem-pelumasan.pptsistem-pelumasan.ppt
sistem-pelumasan.ppt
 
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.fungsi-dan-cara-kerja-common rail.
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.
 
Agung Fathony - Sistem pendingin
Agung Fathony - Sistem pendinginAgung Fathony - Sistem pendingin
Agung Fathony - Sistem pendingin
 
Modul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineModul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engine
 
Rem cakram
Rem cakramRem cakram
Rem cakram
 
Modul Perawatan Suspensi Sepeda Motor
Modul Perawatan Suspensi Sepeda MotorModul Perawatan Suspensi Sepeda Motor
Modul Perawatan Suspensi Sepeda Motor
 
Rem drum (rem teromol)
Rem drum (rem teromol)Rem drum (rem teromol)
Rem drum (rem teromol)
 
Ppt oprsn sistem pelumasan pendinginan mbr- 19-sdk
Ppt oprsn  sistem pelumasan  pendinginan mbr- 19-sdkPpt oprsn  sistem pelumasan  pendinginan mbr- 19-sdk
Ppt oprsn sistem pelumasan pendinginan mbr- 19-sdk
 
Presentasi Kopling
Presentasi KoplingPresentasi Kopling
Presentasi Kopling
 
Transmisi manual
Transmisi manualTransmisi manual
Transmisi manual
 
PGM FI (Programmed Fuel Injection)
PGM FI (Programmed Fuel Injection)PGM FI (Programmed Fuel Injection)
PGM FI (Programmed Fuel Injection)
 
DASAR EFI
DASAR EFI DASAR EFI
DASAR EFI
 
1. power point
1.  power  point1.  power  point
1. power point
 
Teknik perawatan dan perbaikan otomotif - Ototronik SMK
Teknik perawatan dan perbaikan otomotif - Ototronik SMKTeknik perawatan dan perbaikan otomotif - Ototronik SMK
Teknik perawatan dan perbaikan otomotif - Ototronik SMK
 
Sistem pengapian konvensional
Sistem pengapian konvensionalSistem pengapian konvensional
Sistem pengapian konvensional
 

En vedette

Bab 11-sistem-injeksi-121001221458-phpapp01
Bab 11-sistem-injeksi-121001221458-phpapp01Bab 11-sistem-injeksi-121001221458-phpapp01
Bab 11-sistem-injeksi-121001221458-phpapp01Andri Prasetyo
 
Bab 10-pengapian-elektronik
Bab 10-pengapian-elektronikBab 10-pengapian-elektronik
Bab 10-pengapian-elektronikSlamet Setiyono
 
Perbaikan sistem pengapian
Perbaikan sistem pengapianPerbaikan sistem pengapian
Perbaikan sistem pengapianAhmad Faozi
 
LOGIC CODES GENERATION AND TRANSMISSION USING AN ENCODING-DECODING SYSTEM
LOGIC CODES GENERATION AND TRANSMISSION USING AN ENCODING-DECODING SYSTEMLOGIC CODES GENERATION AND TRANSMISSION USING AN ENCODING-DECODING SYSTEM
LOGIC CODES GENERATION AND TRANSMISSION USING AN ENCODING-DECODING SYSTEMUniversity of Malaya (UM)
 
Sensor of toyota corolla (XLI)
Sensor of toyota corolla (XLI)Sensor of toyota corolla (XLI)
Sensor of toyota corolla (XLI)Mohsin ali nasir
 
Print metlit ibnu
Print metlit ibnu Print metlit ibnu
Print metlit ibnu Ibnu Hamdun
 
Comfort safety and information technology - Ototronik SMK
Comfort safety and information technology - Ototronik SMKComfort safety and information technology - Ototronik SMK
Comfort safety and information technology - Ototronik SMKKukuh Adhi Rumekso
 
Efi By Astra Internasional
Efi By Astra InternasionalEfi By Astra Internasional
Efi By Astra InternasionalYusuf AL-Rosyadi
 
Air Conditioning on Boeing 737-300
Air Conditioning on Boeing 737-300Air Conditioning on Boeing 737-300
Air Conditioning on Boeing 737-300Mukhamad Mardiansyah
 
Modul mesin bubut 7 (10)
Modul mesin bubut 7 (10)Modul mesin bubut 7 (10)
Modul mesin bubut 7 (10)Eko Supriyadi
 
Modul mesin bubut 7 (8)
Modul mesin bubut 7 (8)Modul mesin bubut 7 (8)
Modul mesin bubut 7 (8)Eko Supriyadi
 
Modul membubut komplexs
Modul membubut komplexs Modul membubut komplexs
Modul membubut komplexs Ka Riyono
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada KendaraanCharis Muhammad
 
Membongkar dan merakit alternator
Membongkar dan merakit alternatorMembongkar dan merakit alternator
Membongkar dan merakit alternatorZainal Abidin
 
Pemeriksaan sistem pengisian
Pemeriksaan sistem pengisianPemeriksaan sistem pengisian
Pemeriksaan sistem pengisiannanik setiyowati
 
Teknik pemesinan jilid 2
Teknik pemesinan jilid 2Teknik pemesinan jilid 2
Teknik pemesinan jilid 2Alen Pepa
 

En vedette (20)

Toyota soluna
Toyota solunaToyota soluna
Toyota soluna
 
Bab 11-sistem-injeksi-121001221458-phpapp01
Bab 11-sistem-injeksi-121001221458-phpapp01Bab 11-sistem-injeksi-121001221458-phpapp01
Bab 11-sistem-injeksi-121001221458-phpapp01
 
Bab 10-pengapian-elektronik
Bab 10-pengapian-elektronikBab 10-pengapian-elektronik
Bab 10-pengapian-elektronik
 
Perbaikan sistem pengapian
Perbaikan sistem pengapianPerbaikan sistem pengapian
Perbaikan sistem pengapian
 
LOGIC CODES GENERATION AND TRANSMISSION USING AN ENCODING-DECODING SYSTEM
LOGIC CODES GENERATION AND TRANSMISSION USING AN ENCODING-DECODING SYSTEMLOGIC CODES GENERATION AND TRANSMISSION USING AN ENCODING-DECODING SYSTEM
LOGIC CODES GENERATION AND TRANSMISSION USING AN ENCODING-DECODING SYSTEM
 
Sensor of toyota corolla (XLI)
Sensor of toyota corolla (XLI)Sensor of toyota corolla (XLI)
Sensor of toyota corolla (XLI)
 
Print metlit ibnu
Print metlit ibnu Print metlit ibnu
Print metlit ibnu
 
Comfort safety and information technology - Ototronik SMK
Comfort safety and information technology - Ototronik SMKComfort safety and information technology - Ototronik SMK
Comfort safety and information technology - Ototronik SMK
 
Memotong dengan gas
Memotong dengan gasMemotong dengan gas
Memotong dengan gas
 
Efi By Astra Internasional
Efi By Astra InternasionalEfi By Astra Internasional
Efi By Astra Internasional
 
Air Conditioning on Boeing 737-300
Air Conditioning on Boeing 737-300Air Conditioning on Boeing 737-300
Air Conditioning on Boeing 737-300
 
Manual E
Manual EManual E
Manual E
 
Modul mesin bubut 7 (10)
Modul mesin bubut 7 (10)Modul mesin bubut 7 (10)
Modul mesin bubut 7 (10)
 
Modul mesin bubut 7 (8)
Modul mesin bubut 7 (8)Modul mesin bubut 7 (8)
Modul mesin bubut 7 (8)
 
Modul membubut komplexs
Modul membubut komplexs Modul membubut komplexs
Modul membubut komplexs
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Starter Pada Kendaraan
 
Membongkar dan merakit alternator
Membongkar dan merakit alternatorMembongkar dan merakit alternator
Membongkar dan merakit alternator
 
Ppd ii
Ppd iiPpd ii
Ppd ii
 
Pemeriksaan sistem pengisian
Pemeriksaan sistem pengisianPemeriksaan sistem pengisian
Pemeriksaan sistem pengisian
 
Teknik pemesinan jilid 2
Teknik pemesinan jilid 2Teknik pemesinan jilid 2
Teknik pemesinan jilid 2
 

Plus de Slamet Setiyono

Teknik bodi otomotif_jilid_2
Teknik bodi otomotif_jilid_2Teknik bodi otomotif_jilid_2
Teknik bodi otomotif_jilid_2Slamet Setiyono
 
Teknik bodi otomotif_jilid_1
Teknik bodi otomotif_jilid_1Teknik bodi otomotif_jilid_1
Teknik bodi otomotif_jilid_1Slamet Setiyono
 
Teknik bodi otomotif_jilid_3
Teknik bodi otomotif_jilid_3Teknik bodi otomotif_jilid_3
Teknik bodi otomotif_jilid_3Slamet Setiyono
 
Step 1-electrical basic electricity
Step 1-electrical basic electricityStep 1-electrical basic electricity
Step 1-electrical basic electricitySlamet Setiyono
 
Step 1-chassis-steering-suspension
Step 1-chassis-steering-suspensionStep 1-chassis-steering-suspension
Step 1-chassis-steering-suspensionSlamet Setiyono
 
Step 1-chassis-brake-system
Step 1-chassis-brake-systemStep 1-chassis-brake-system
Step 1-chassis-brake-systemSlamet Setiyono
 
Step 1-electrical air conditioning
Step 1-electrical air conditioningStep 1-electrical air conditioning
Step 1-electrical air conditioningSlamet Setiyono
 
Sistem air bag penumpang depan
Sistem air bag penumpang depanSistem air bag penumpang depan
Sistem air bag penumpang depanSlamet Setiyono
 
Bab 23-sistem-kontrol-parkir
Bab 23-sistem-kontrol-parkirBab 23-sistem-kontrol-parkir
Bab 23-sistem-kontrol-parkirSlamet Setiyono
 
Bab 21-power-window-alarm
Bab 21-power-window-alarmBab 21-power-window-alarm
Bab 21-power-window-alarmSlamet Setiyono
 
31d04 tires and_disc_wheels
31d04 tires and_disc_wheels31d04 tires and_disc_wheels
31d04 tires and_disc_wheelsSlamet Setiyono
 

Plus de Slamet Setiyono (20)

9.b. transmisi manual
9.b. transmisi manual9.b. transmisi manual
9.b. transmisi manual
 
Teknik bodi otomotif_jilid_2
Teknik bodi otomotif_jilid_2Teknik bodi otomotif_jilid_2
Teknik bodi otomotif_jilid_2
 
Teknik bodi otomotif_jilid_1
Teknik bodi otomotif_jilid_1Teknik bodi otomotif_jilid_1
Teknik bodi otomotif_jilid_1
 
Teknik bodi otomotif_jilid_3
Teknik bodi otomotif_jilid_3Teknik bodi otomotif_jilid_3
Teknik bodi otomotif_jilid_3
 
Step 1-electrical basic electricity
Step 1-electrical basic electricityStep 1-electrical basic electricity
Step 1-electrical basic electricity
 
Step 1-chassis-steering-suspension
Step 1-chassis-steering-suspensionStep 1-chassis-steering-suspension
Step 1-chassis-steering-suspension
 
Step 1-chassis-brake-system
Step 1-chassis-brake-systemStep 1-chassis-brake-system
Step 1-chassis-brake-system
 
Step 1-electrical air conditioning
Step 1-electrical air conditioningStep 1-electrical air conditioning
Step 1-electrical air conditioning
 
Step 2-chassis-air-bag
Step 2-chassis-air-bagStep 2-chassis-air-bag
Step 2-chassis-air-bag
 
Fungsi cara kerja srs
Fungsi cara kerja srsFungsi cara kerja srs
Fungsi cara kerja srs
 
Sistem air bag penumpang depan
Sistem air bag penumpang depanSistem air bag penumpang depan
Sistem air bag penumpang depan
 
Bab 23-sistem-kontrol-parkir
Bab 23-sistem-kontrol-parkirBab 23-sistem-kontrol-parkir
Bab 23-sistem-kontrol-parkir
 
Bab 22-sistem-navigasi
Bab 22-sistem-navigasiBab 22-sistem-navigasi
Bab 22-sistem-navigasi
 
Bab 21-power-window-alarm
Bab 21-power-window-alarmBab 21-power-window-alarm
Bab 21-power-window-alarm
 
Bab 24 epswiper
Bab 24 epswiperBab 24 epswiper
Bab 24 epswiper
 
31d04 tires and_disc_wheels
31d04 tires and_disc_wheels31d04 tires and_disc_wheels
31d04 tires and_disc_wheels
 
Bab 17-automatic-ac
Bab 17-automatic-acBab 17-automatic-ac
Bab 17-automatic-ac
 
Bab 16 -suspensi-aktif
Bab 16 -suspensi-aktifBab 16 -suspensi-aktif
Bab 16 -suspensi-aktif
 
Bab 18 car-audio-vidio
Bab 18 car-audio-vidioBab 18 car-audio-vidio
Bab 18 car-audio-vidio
 
Bab 14 abs-asr-esp
Bab 14 abs-asr-espBab 14 abs-asr-esp
Bab 14 abs-asr-esp
 

OPTIMASI SISTEM INJEKSI

  • 1. Teknik Ototronik BAB 11 11.1. Penggolongan Sistem SISTEM INJEKSI Injeksi ELEKTRONIK Penggolongan sistem injeksi dapat ditinjau dari berbagai hal : Sistem injeksi mulai ditemukan pada tahun 1922–1927 ketika Robert 11.1.1. Ditinjau dari tempat bosch menemukan Pompa Injeksi Diesel. Sejak tahun 1960 Prinsip penyemprotan bahan Injeksi Bensin mulai diterapkan pada bakar kendaraan bermotor, pada tahun Ditinjau dari tempat 1967 pabrik mobil VW sudah penyemprotan bahan bakar sistem menerapkan sistem D-Jetronik, baru injeksi dapat dibedakan menjadi 2, tahun 1973 Sistem Injeksi Bensin yaitu sistem injeksi langsung dan mulai dipakai secara meluas pada sistem injeksi tidak langsung. kendaraan bermotor. Sistem injeksi digunakan untuk menyemprotkan bahan bakar 11.1.1.1. injeksi langsung/Direct kedalam engine yang akan dicampur Gasoline Injection (GDI) dengan udara untuk keperluan Pada sistem GDI penginjeksian pembakaran. bahan bakar dilakukan langsung pada ruang bakar. Gambar 11.1 Direct Gasoline Injection Keterangan : 1. bahan bakar bertekanan tinggi 7. knock sensor 2. saluran bensin bersam 8. sensor putaran dan CKP 3. injektor 9. sensor temperatur mesin 4. koil pengapian 10 sensor putaran dan CKP 5. sensor CMP 11. sensor Oksigen 6. intake manifold Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 311
  • 2. Teknik Ototronik Gambar 11.2 Injeksi tidak langsung Keterangan : 1. Sensor Udara masuk 4. Katup Gas 2. ECU (kontrol unit) 5. Busi 3. Injektor menjadi 3, yaitu sistem injeksi simultan (penyemprotan bersama- sama), sistem injeksi grup dan sistem injeksi squential. 11.1.2.1 Sistem Injeksi Simultan Penyemprotan secara simultan adalah model ritme penyemprotan secara serentak pada semua silinder, penyemprotan terjadi serentak di Gambar 11.3 Proses pembakaran GDI semua silinder setiap 1 putaran poros engkol ( 360o poros engkol ). 11.1.1.2. injeksi tidak langsung Pada sistem injeksi tidak langsung penginjeksian dilakukan sebelum ruang bakar, tepatnya pada intake manifold. 11.1.2. Ditinjau dari ritme pemyemprotan Gambar 11.4 Grafik Sistem Injeksi Simultan Ditinjau dari ritme penyemprotan sistem injeksi dapat dibedakan 312 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 3. Teknik Ototronik 11.1.2.2 Sistem Injeksi Grup 11.1.3. Ditinjau dari Jumlah Penyemprot Penyemprotan secara grup adalah model ritme penyemprotan Ditinjau dari jumlah penyemprot secara serentak pada group silinder, sistem injeksi debedakan menjadi 2, penyemprotan terjadi serentak di grup yaitu Single Point Injection (SPI) dan silinder setiap 2 putaran poros engkol Multi Point Injection (MPI). (720o poros engkol). Sistem injeksi ini masih menyerupai sistem karburator tetapi telah dilengkapi dengan bahan bakar bertekanan dan pengaturan jumlah penyemprotannya sudah dikontrol secara elektronik. Gambar 11.5 Grafik Sistem Injeksi Grup 11.1.2.3 Sistem Injeksi Squential Gambar 11.7 Single Point Injection Penyemprotan secara Squential Keterangan : adalah model ritme penyemprotan 1. bensin secara individu pada setiap silinder 2. udara 3. katup gas dengan jarak penyemprotan 180o 4. intake manifold antar silinder satu dengan silinder 5. injektor urutan berikutnya. Sehingga dalam 6. engine 720o derajat poros engkol terjadi 4 penyemprotan pada silinder yang berbeda. Gambar 11.8 Multy Point Injection Keterangan : Gambar 11.6 Grafik Sistem Injeksi 1. bensin Squential 2. udara 3. katup gas 4. intake manifold 5. injektor 6. engine Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 313
  • 4. Teknik Ototronik Pada sistem SPI injektor penampangnya luas pada bagian terpasang satu buah untuk kebutuhan sebelum dudukan injektor. keseluruhan silinder, sehingga pada sistem ini perbedaan panjang intake manifold masih mempengaruhi 11.1.4. Ditinjau dari Sistem perbedaan pemasukan bensin Pengontrol Penyemprotan kedalam engine. Pada sistem MPI, injektor Ditinjau dari sistem pengontrol terpasang satu buah pada masing- penyemprotan sistem injeksi dapat masing silinder sehingga pada sistem dibedakan menjadi 3, yaitu Sistem ini panjang intake manifold tidak Injeksi Mekanis, Sistem Injeksi mempengaruhi perbedaan Mekanis Elektronik, Sistem Injeksi pemasukan bensin kedalam engine. Elektronik. Ketersediaan udara dijamin dengan bentuk intake manifold yang Injeksi Bensin Mekanis Mekanis Elektris Elektris ( K- Jetronik ) ( KE - Jetronik ) ( EFI ) Injektor menyemprot Injeksi K yang Injektor dibuka secara terus menerus pada dikontrol dengan elektromagnetik dengan tekanan tertentu ECU Kontrol Unit (ECU) ( L – Jetronik ) ( D – Jetronik ) ( Motronik ) Engine Management System Penginjeksian Penginjeksian berdasarkan aliran berdasarkan tekanan Penggabungan udara pada intake pada intake manifold beberapa control engine manifold (injeksi, pengapian, isc, egr. dll) Gambar 11.9 Penggolongan pengontrol penyemprotan 314 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 5. Teknik Ototronik 11.1.4.1 Sistem Injeksi Mekanis Pada sistem K Jetronik, (K-Jetronik) kelistrikan hanya pada bagian pengaliran bahan bakar dan pada Sistem injeksi mekanis (K- bagian penambah bahan bakar saat Jetronik) pengendaliannya mutlak start dingin dan penambahan udara secara mekanik. Pengukuran jumlah saat dingin (Gambar 11.10). udara yang masuk dengan penimbang udara mekanis. Gambar 11.10 Kelistrikan K-Jetronik Keterangan: 1. Kunci kontak 5. Pompa bensin lstrik 2. Injektor start dingin 6. Regulator panas mesin 3. Sakelar waktu start dingin 7. Katup pengatur udara tambahan 4. Relai pompa bensin (Thermo time switch) Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 315
  • 6. Teknik Ototronik Gambar 11.11 Sistem K-Jetronik Keterangan : 1. pompa bensin 5. penimbang udara 9. Thermo time switch 2. penyimpan tekanan 6. regulator tekanan bensin 10. pengatur udara tambahan 3. saringan bensin 7. injektor 11. regulator panas mesin 4. regulator tekanan bensin 8. injektor star dingin Pada sistem injeksi mekanis thermo time switch, akibatnya injektor kerja sistem dapat dibedakan dalam star dingin menyemprot bensin. mondisi-kondisi sebagai berikut: Gambar 11.12. Ø Saat temperatur engine dingin Ketika temperatur engine dingin perlu tambahan bahan bakar dan udara. Pada K-Jetronik dilengkapi dengan injektor star dingin yang akan menambah bensin selama engine di star dalam keadaan dingin dan penambahan udara oleh pengatur udara.tambahan. Saat engine dingin (kurang dari 70o C) kontak pada thermo time switch keadaan menghubung. Saat mesin di star akan mengalir listrik dari terminal 50 kunci kontak menuju Gambar 11.12 Sistem injeksi star dingin injektor dan selanjutnya ke ground menyemprot melalui bimetal dan kontak pada 316 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 7. Teknik Ototronik Selain itu juga mengalir listrik dari terminal 50 kunci kontak menuju kumparan pemanas pada thermo time switch lalu ke ground, sehingga selang beberapa waktu (2-6 detik) pemanas akan memanaskan bimetal dan bimetal melengkung membuka kontaknya. Akibatnya injektor kehilangan ground dan tidak Gambar 11.14 Pengatur udara tambahan menyemprot lagi. Keterangan 1. Terminal 2. Elemen pemanas 3. Bimetal 4. Katup penutup saluran 5. Saluran udara tambahan 6. Pegas penarik Gambar 11.13 Sistem injeksi star dingin tidak menyemprot Setelah engine panas (lebih dari 70o Celcius) bimetal pada thermo time switch dalam keadaan membuka kontaknya, sehingga saat star engine panas tidak ada penambahan bensin melalui injektor star dingin. Penambahan udara saat dingin Gambar 11.15 Regulator panas engine terjadi apabila saluran bypass pada pengatur udara tambahan membuka Keterangan Saluran udara tambahan akan 1. Terminal membuka waktu motor dingin, dan 2. Elemen pemanas elemen pemanas akan menutup 3. Bimental saluran kembali bila motor sudah 4. Katup membran 5. Saluran pengontrol tekanan panas bahan bakar Bersamaan dengan katup 6. Saluran ke pluyer pengontrol pengatur udara tambahan, regulator 7. Pegas panas engine akan mengatur 8. Ventilasi perbandingan campuran waktu motor belum panas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 317
  • 8. Teknik Ototronik Pada waktu dingin, membran 11.1.4.2 Sistem Injeksi Mekanis melengkung ke bawah tekanan Elektronik (KE Jetronik) diatas plunyer turun (Gambar 11.15), piring plat sensor lebih mudah terangkat bensin akan bertambah Sistem injeksi mekanis elektris banyak pada aliran udara sama.. (KE-Jetronik) pengendalian jumlah Bila motor sudah panas, pegas penyemprotan bensin sudah akan menekan membran pada posisi menerapkan aktuator elektrik lurus tekanan diatas plunyer jadi lebih (Electro Hydroulic pressure actuator). besar, sehingga piring plat sensor Pengukuran jumlah udara yang lebih sulit terangkat sehingga bensin masuk juga sudah dengan sistem berkurang pada aliran udara sama.. elektrik (airflow sensor) yang digeserkan oleh penimbang udara Ø Saat Kunci Kontak ON tapi tidak mekanis. Sensor-sensor lain juga ada putaran sudah dipasangkan TPS (Throtle Apabila mesin tidak berputar Position Sensor). maka pada terminal minus/1 koil tidak Pengaturan elektris yang ada menibulkan sinyal walaupun kunci untuk mengatur tekanan bahan bakar kontak ON. pada membran distributor bensin. Karena tidak ada sinyal yang Saat temperatur engine dingin, memicu transistor pada relay pompa sensor temperatur bertahanan besar bensin maka kumparan relay pompa dan memberi informasi ke ECU, tidak dialiri arus sehingga kontak sehingga ECU akan mengalirkan relay pompa bensin keadaan arus yang besar menuju Electro membuka/OFF dan pompa bensin Hydroulic pressure actuator. Aktuator tidak mendapat suplai tegangan, akan menutup saluran lebih rapat pompa bensin tidak bekarja, tidak sehingga tekanan dibagian bawah ada bensin tersemprot dan engine membran distributor tekanan bahan tidak hidup. bakar lebih rendah dan membran lebih mudah melengkung kebawah Ø Saat KK ON dan ada putaran sehingga bahan bakar yang mengalir Apabila mesin berputar saat menuju injektor lebih banyak. kunci kontak ON maka pada terminal Sebaliknya setelah temperatur 1 koil timbul sinyal. Karena ada sinyal engine panas. yang memicu transistor pada relay Ketika engine berputar, piston pompa bensin maka kumparan relay menghisap udara melalui penimbang pompa bensin ada arus yang udara yang akan terangkat keatas, mengalir dan menarik kontak relay semakin tinggi plunyer regulator pompa menutup/ON. Saat itu akan tekanan bahan bakar terangkat mengalir arus listrik dari bateray semakin banyak bensin menuju menuju kontak relay pompa dan injektor. Airflow sensor efektif bekerja menuju pompa bensin terus ke pada saat akselerasi dan engine ground dan pompa bensin bekarja, dingin. ada bensin tersemprot pada injektor- injektor dan mesin dapat hidup. 318 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 9. Teknik Ototronik Gambar 11.16 Sistem KE-Jetronik Keterangan : 1. regulator tekanan bensin 4. sensor katup gas /Throtle Position Sensor 2. sensor temperatur engine 5. Electro Hydroulic pressure actuator 3. airflow sensor 6. ECU Sensor katup gas (TPS) Istilah-istilah yang digunakan dilengkapi dengan saklar idle yang untuk memberi nama sistem injeksi menutup saat katup gas tidak dibuka, pada kendaraan bermacam-macam dan akan membuka saat katup gas dari berbagai merek diinjak. Sensor ini hanya berpengaruh setelah engine panas. - TOYOTA - EFI (Electronic Fuel Sensor TPS juga bersama-sama Injection) dengan sensor rpm engine - HONDA - PGMFI mendeteksi terjadinya decelerasi/ (Programmed Fuel perlambatan yang akan memberi Injection) sinyal ke ECU dan ECU - MAZDA - EGI (Electronic menghentikan penginjeksian. Gasoline Injection) - BOSCH - JETRONIK - GM - MULTEC 11.1.4.3 Sistem Injeksi Elektronik Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 319
  • 10. Teknik Ototronik Prinsip dari semua sistem diatas Sensor utama untuk mengetahui sama, ada yang sistem injeksi dan jumlah udara yang masuk ke engine sistem pengapian dibuat dengan merupakan kombinasi dari sensor ECU terpisah dan ada juga yang satu massa udara dan sensor putaran ECU untuk sistem injeksi dan sistem engine. Kedua sensor tersebut pengapian. menginformasikan kepada ECU BOSCH memberi nama spesifik berapa jumlah udara yang masuk ke untuk ECU yang melayani sistem engine pada setiap putaran, lalu ECU injeksi elektronik dan sistem memberi sinyal kepada injektor pengapian elektronik dengan nama dengan durasi penyemprotan MOTRONIK. tertentu. Harapan dari pengaturan Sistem injeksi elektronik menginginkan bahan bakar dilengkapi dengan sensor-sensor diinjeksikan dengan jumlah yang yang dapat dibedakan menjadi perbandingannya sesuai dengan sensor utama dan sensor-sensor hukum stoichiometric , 14,7 Kg masa pengoreksi. Sensor utama digunakan udara untuk setiap 1 Kg bensin. untuk menentukan jumlah Karena keadaan kerja engine penyemprotan injeksi dasar dan sangat beragam dan kebutuhan sensor-sensor pengoreksi untuk perbandingan campuran juga merubah jumlah penyemprotan beragam maka dipasangkan sensor- berdasarkan keadaan-keadaan kerja sensor lain. engine. Gambar 11.17 Sensor utama dan pengaturanInjeksi dasar 320 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 11. Teknik Ototronik Gambar 11.18 Hubungan sensor dengan Injeksi bahan bakar Gambar 11.19 Sistem injeksi L-Jetronik Keterangan: 1. Tanki bensin 8. injektor star dingin 15. sensor temperatur 2. Pompa 9. penyetel Rpm 16. thermo time switch 3. saringan 10. sensor TPS 17. sensor RPM 4. common rail 11. TPS 16. 18. Idle Speed Control 5. regulator tekanan 12. airflow meter 19. penyetel CO 6. ECU 13. relay EFI 20. baterai 7. injektor 14. lambda sensor 21. kunci kontak Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 321
  • 12. Teknik Ototronik 11.2. Sistem Aliran Bensin Sementara pada sistem tanpa saluran pengembali regulator Sistem aliran bahan bakar pada tekanan sistem terdapat pada tanki sistem injeksi dapat dibedakan sehingga bahan bakar yang kembali menjadi sistem aliran dengan saluran ke tanki langsung berada didalam pengembali dan sistem aliran tanpa tanki, bahan bakar ini tidak pengembali. membawa radiasi panas engine sehingga temperatur didalam tanki tidak terpengaruh temperatur engine. Gambar 11.20 Sistem aliran dengan saluran pengembali Gambar 11.21 Sistem aliran tanpa Keterangan: saluran pengembali 1. Tanki 2. pompa Keterangan: 3. saringan 1. Tanki 4. saluran tekanan tinggi 2. pompa 5. regulator tekanan 3. saringan 6. injektor 4. saluran tekanan tinggi 7. pipa penyalur 5. regulator tekanan 8. saluran pengembali. 6. injektor 7. pipa penyalur 8. saluran pengembali. Pada sistem dengan aliran pengembali regulator tekanan bahan bakar terdapat diluar tanki dekat 11.2.1. Pompa bensin dengan common rail, sehingga bahan bakar yang tidak terinjeksi akan Pompa bensin pada sistem kembali menuju tanki melalui saluran injeksi elektronik berfungsi untuk pengembali. menghasilkan tekanan dan aliran Pada sistem ini bahan bakar bahan bakar menuju injektor melalui yang kembali menuju tanki telah saluran tekanan tinggi dan membawa radiasi panas engine commonrail dengan tekanan dan sehingga pada tanki ada kenaikan aliran rata-rata yang harus memenuhi temperatur dan penguapan yang untuk kebutuhan kerja engine. terjadi lebih banyak. 322 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 13. Teknik Ototronik Kemampuan yang harus dimiliki Katup pengembali berfungsi pompa : mengontrol bensin agar tetap penuh Ø Mampu mengalirkan bahan pada ruang pompa, karena bensin bakar 60 sampai 200 berfungsi sebagai pelumas dan liter/jam. pendingin pompa oleh sebab itu Ø Mampu memberi tekanan bensin dengan sistem injeksi tidak bahan bakar 3 sampai 4,5 baik kalau tangki kosong. Bar. Ada pula pompa bensin yang Ø Mampu memberi tekanan 50 dipasangkan didalam tanki bahan sampai 60% saat start dingin. bakar langsung (intank unit). Pada waktu kunci kontak “ON” pompa bekerja beberapa detik, selama start dan mesin hidup pompa bekerja terus sesuai dengan aturan: bila mobil terjadi kecelakaan, bensin tidak boleh tertumpah, maka meskipun kunci kontak “ON” pompa harus tidak bekerja bila mesin mati. Gambar 11.23 Pompa intank Keterangan: 1. saringan 2. pompa 3. jet pump 4. regulator tekanan 5. sensor pengukur bensin 6. strainer Gambar 11.22 Pompa bensin Keterangan: 1. impeller 2. hisapan pompa 3. motor listrik 4. tutup sambungan 5. katup anti balik Roller-cell pump Internal-gear pump 6. katup pembatas 7. kenektor Besar arus listrik yang mengalir pada pompa saat beban penuh 8-10 A tegangan 12 Volt oleh karena itu pada mesin-mesin injeksi bensin Peripheral pump Side-channel pump alternator harus berdaya lebih besar Katup pembatas akan terbuka bila tekanan bahan bakar pada Gambar 11.24 Macam-macam sistem sudah melebihi 8 bar impeller pompa Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 323
  • 14. Teknik Ototronik 11.2.2. Saringan bensin pada sistem aliran bensin agar tetap, berkisar 3 – 4,5 bar. Saringan bensin berfungsi Tekanan bahan bakar dari pipa menyaring kotoran yang terbawa oleh penyalur ditentukan oleh regulator aliran bahan bakar dari tanki, bahan bakar. Dengan tekanan yang sehingga bensin yang menuju dijaga tetap maka pengaturan jumlah injektor diharapkan benar-benar injeksi bensin semata-mata dapat bersih. dengan mengatur lamanya sinyal Ada bermacam-macam bentuk mengaktifkan injektor. saringan bensin. Gambar 11.26 Regulator tekanan bensin Gambar 11.25 Macam-macam saringan Keterangan: 1. dari pipa bertekanan Bahan saringan bensin adalah 2. saluran pengembali campuran antara kertas superhalus 3. katup membran dan polyester fiber dengan pori-pori 4. membran/diafragma yang sangat halus sehingga dapat 5. pegas menyaring partikel sampai 3 µm 6. intake manifold Aliran bensin dirancang dari bagian luar saringan menuju bagian Pada system dengan saluran dalam saringan sehingga kotoran pengembali tekanan bahan bakar yang dapt tersaring lebih banyak dan dipengaruhi oleh kevakuman pada umur saringan lebih panjang. Oleh intake manifold. Vakum intake karena itu pemasangan saringan manifold yang dihubungkan pada bensin perlu memperhatikan arah bagian sisi diafragma pada regulator aliran bensin. melemahkan tegangan pegas diafragma, sehingga menambah volume kembalinya bahan bakar dan 11.2.3. Regulator tekanan menurunkan tekanan bahan bakar. Dengan demikian apabila vakum Regulator tekanan bensin intake manifold naik (tekanan berfungsi mengatur tekanan kerja mengecil), tekanan bahan bakar juga 324 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 15. Teknik Ototronik sehingga perbedaan tekanan intake (pulsation damper) untuk meredam manifold dengan tekanan kerja bahan getaran tekanan tersebut agar bakar dipertahankan tetap pada terhindar dari timbulnya gelembung semua keadaan kerja, yaitu berkisar udara yang dapat mengganggu kerja 2,55 atau 2,9 kg/cm2. sistem. Gambar 11.29 Peredam getaran bensin Keterangan: 1. pipa pembagi bensin Gambar 11.27 Grafik perbedaan tekanan 2. dari pompa bensin bensin dan kevakuman intakemanifold 3. membran 4. peredam Pada sistem aliran bensin tanpa saluran pengembali (Returnless Fuel system) tekanan bahan bakar dibuat 11.2.5. Injektor tetap (tidak terpengaruh oleh kevakuman intake manifold). Injektor berfungsi Kompensasi dari variasi tekanan menyemprotkan bensin menuju engin pada intake dilakukan oleh ECU untuk dicampur dengan udara. Agar dengan menambah atau mengurangi bensin mudah bercampur dengan durasi injeksinya. udara maka bensin dikabutkan dengan halus sehingga mudah berubah menjadi uap. Gambar 11.28 Regulator sistem aliran bensin tanpa saluran pengembali 11.2.4. Peredam getaran Gambar 11.30 Konstruksi injektor Keterangan: Kerja injektor adalah membuka 1. pintle dan menutup untuk menyemprotkan 2. katup jarum bensin dengan melepas tekanan 3. jangkar sistem, sehingga terjadi getaran pada 4. pegas pipa pembagi (tekanan berfluktuasi). 5. kumparan selenoid Terkadang pada pipa pembagi bahan 6. terminal/konektor bakar dipasangkan peredam getaran 7. strainer/saringan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 325
  • 16. Teknik Ototronik Injektor pada sistem injeksi jumlah penyemprotan dasar, bekerja secara elektromagnetik. selanjutnya sensor-sensor lain untuk Kerja injektor dikontrol oleh ECU mengoreksi sesuai kondisi kerja yang dengan sinyal negatif. Lebar pulsa sedang terjadi sinyal dari ECU akan menentukan Secara garis besar kondisi kerja jumlah bahan bakar yang penginjeksian dapat digolongkan terkabutkan, semakin panjang pulsa sebagai berikut: semakin banyak bensin terkabutkan. 1. Keadaaan start dingin 2. Keadaan pemanasan 3. Keadaan idle 11.3. Pengaturan Injeksi 4. keadaan beban rendah 5. keadaan beban tinggi (power) Durasi injeksi pada sistem injeksi 6. keadaan percepatan (akselerasi) elektronik dipengaruhi oleh kondisi- 7. keadaan perlambatan kondisi kerja engine yang dapat (decelerasi) diketahui dengan memasangkan 8. penyesuaian dengan ketinggian sensor-sensor. Koreksi Temperatur Engine Pada temperatur rendah bahan bakar akan sulit menjadi uap dan cenderung mengalami kondensasi. Maka bahan bakar yang tercampur dengan udara akan cenderung kurus serta kurang homogen. Dalam sistem injeksi sensor ECT (Engine Coolant Temperature) akan Gambar 11.31 Durasi injeksi saat idle mengirim informasi temperatur mesin ke ECU guna koreksi durasi injeksi, semakin rendah temperatur penambahan bahan bakar semakin tinggi, penambahan berangsur- angsur turun dan berhenti pada temperatur kerja (60 – 80 °C). Gambar 11.32 Durasi injeksi saat berbeban Pada bagian terdahulu telah disebutkan bahwa terdapat sensor- sensor utama yang akan menentukan Gambar 11.33 Koefisien koreksi ECT 326 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 17. Teknik Ototronik Dari grafik Koefisien koreksi ECT MAP, Katup Gas (TPS), dan putaran dapat dillihat bahwa penambahan (RPM). bahan bakar berbanding terbalik Bila beban naik (Udara masuk dengan temperatur mesin. Dan banyak) durasi injeksi naik, bila berhenti (tidak ada penambahan putaran (RPM) naik frekuensi injeksi pada 60°C) naik dengan durasi sama. Koreksi Temperatur Udara Masuk Koreksi Percepatan (Intake) Pada awal percepatan, ECU Kepadatan udara dipengaruhi membuat durasi injeksi besar oleh temperatur udara, kepadatan (campuran kaya) untuk menjaga akan berkurang bila temperatur supaya mesin tidak tersendat. bertambah. Sensor IAT (Intake Air Besar kecilnya durasi injeksi Temperatur) menginformasikan tergantung pada seberapa cepat temperatur udara masuk dan ECU katup gas membuka dan beban akan mengatur durasi injeksi sesuai mesin. Semakin cepat bukaan katup dengan perubahan kepadatan udara gas dan beban mesin, semakin besar yang ada. ECU diprogram pada durasi injeksi. 20°C, menambah bahan bakar bila temperatur kurang dari 20°C dan Koreksi Perlambatan (Fuel Cut Off) mengurangi bila lebih. Sensor pendukung : - Sensor Putaran (RPM) - Sensor Katup Gas (TPS) - Sensor MAP Reaksi ECU = Mematikan Injektor sesaat (Fuel Cut Off). Selama katup gas menutup dan putaran mesin tinggi, kendaraan tidak memerlukan bahan bakar. Fuel Cut Off terhadap putaran engine adalah variable, tergantung dari temperature mesin. Bila terjadi Gambar 11.34 Koefisien koreksi IAT extra beban, ECU membuka injeksi lebih awal (fuel cut off putaran tinggi). Model ini tidak berlaku untuk kendaraan yang memakai sensor Massa Udara /MAF (Mass Air Flow) Koreksi Beban Bila kendaraan bekerja pada beban tinggi, ECU akan menambah durasi injeksi. Sensor pendukung Gambar 11.35 Variasi fuel cut Off pada untuk koreksi beban : Sensor MAF, variasi putaran Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 327
  • 18. Teknik Ototronik Dari grafik dapat disimpulkan bahwa fuel cut off tertinggi pada putaran 2000 bila temperature rendah dan berangsur mengecil seiring kenaikan temperature, putaran terendah pada temperature kerja. Hal diatas untuk menjaga dari kerusakan mesin, ECU akan mematikan injector (fuel cut off) pada putaran tinggi, missal 6200 RPM. Gambar 11.37 Koreksi durasi injeksi pada beda tegangan Koreksi Tegangan Baterai Koreksi Ketinggian Besar kecilnya tegangan baterai akan mempengaruhi kecepatan pembukaan katup injector. Bila tegangan baterai rendah waktu pembukaan injector lebih lambat dari waktu yang diberikan ECU. Dengan begitu ECU akan mengoreksi durasi injeksi seiring perubahan tegangan. Gambar 11.38 Koreksi durasi injeksi pada perbedaan ketinggian Kepadatan udara akan berkurang seiring dengan tingginya suatu daerah (tekanan turun). ECU mengoreksi durasi sesuai dengan daerah (tekanan udara). Gambar 11.36 Contoh koreksi durasi injeksi 11.4. Sensor pada beda tegangan Sensor merupakan bagian penting pada sistem kontrol engine. Pada saat tegangan baterai Sensor-sensor menginformasikan rendah, maka ECU membuat durasi kondisi-kondisi yang sedang terjadi lebih lama supaya durasi aktualnya pada saat itu (realtime) dan ECU sesuai dengan keinginan. akan merespon seketika juga dari informasi-informasi tersebut. 328 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 19. Teknik Ototronik Gambar 11.39 Tingkatan sensor Keterangan : SE : Sensor SA : Sinyal conditioning (analog) A/D : Analog to Digital Converter SG : ECU MC : Microcomputer 11.4.1. Tingkatan sensor 4. Mengurangi eror pengiriman sinyal. Sensor ditinjau dari pengolahannya dapat kita bedakan menjadi 4 tingkat : 11.4.2. Macam–Macam Sensor • Conventional : tingkat paling rendah, dia hanya berupa Pada sistem injeksi elektronik sensor. sensor-sensor memberikan informasi • 1st Integration level : level berbagai hal ke ECU untuk pertama sudah dilengkapi menentukan jumlah penyemprotan pengolah sinyal (sinyal analog). bensin. • 2nd Integration level : level kedua sinyal yang keluar sudah bentuk 11.4.2.1. Sensor Temperatur digital. • 3rd Integration level : level paling Sensor temperature menguna- tinggi tergolong „ Intelegent kan bahan thermistor, merupakan Sensor“. bahan solid-state variable resistor terbuat dari semiconductor. NTC (Negative Temperature Coefficient). Keuntungan „Intelegent Sensor“ : Sensor ini nilai tahanannya akan 1. Mengurangi beban pada ECU berkurang bila temperatur naik (nilai 2. Flexsibel, memungkinkan tahanan berbanding terbalik terhadap komunikasi jaringan BUS temperatur). (komunikasi serial). 3. Dapat digunakan banyak ECU (pengiritan sensor) Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 329
  • 20. Teknik Ototronik Gambar 11.40 Macam-macam NTC resistor Pada temperatur 0ºC NTC Gambar 11.42 Letak ECT pada engine mempunyai tahanan ± 5 KΩ, dan pada temperatur 80ºC tahanan ± 250 Ω. Bila dilihat dari grafik spesifikasi NTC akan terlihat seperti gambar dibawah ini. Gambar 11.43 Engine Coolant Temperature Gambar 11.44 Hubungan ECT dengan Gambar 11.41 Hubungan temperatur ECU dengan tahanan pada NTC 2. Intake Air Temperature (IAT) 1. Engine Coolant Temperature Sensor (ECT) IAT terletak pada saluran udara ECT terletak pada blok engine masuk (intake manifold) berfungsi dekat dengan selang menuju untuk mendeteksi suhu udara masuk. radiator, sensor ini membaca Kisar temperatur yang dapat temperatur air pendingin pada terdeteksi – 40°C s/d +120°C. engine. 330 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 21. Teknik Ototronik (derajat) pembukaan katup gas guna mengkoreksi AFR (Air Fuel Ratio), pendeteksi perlambatan bersama sama dengan sensor RPM untuk fuel cut-Off dan untuk mendeteksi beban maksimum. Gambar 11.45 Letak IAT pada engine Gambar 11.48 Letak TPS Gambar 11.46 Pengukuran IAT Posisi pada kendaraan pada ujung lain dari penggerak Katup Gas. Rentang kerja dalam 0 % - 100 % pembukaan katup gas, setara dengan 0,5 Volt - 4,7 Volt. Gambar 11.47 Hubungan IAT dengan ECU IAT dihubungkan seri dengan tahanan dan diberi tegangan 5 V. Bila Gambar 11.49 Penyetelan TPS tahanan pada IAT berubah (karena temperatur), tegangan sinyal akan mengalami perubahan. Perubahan tegangan identik dengan perubahan temperatur. 11.4.2.2. Throttle Position Sensor (TPS) TPS merupakan sebuah tahanan geser dengan bahan karbon arang, berfungsi untuk mengetahui posisi Gambar 11.50 Bagian TPS Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 331
  • 22. Teknik Ototronik udara masuk (setelah filter udara), dengan demikian semua udara yang masuk akan terukur. Oleh karena itu saluran dari filter udara sampai ke engine tidak boleh terdapat kebocoran. 1. Sensor Flap (impact pressure) Air Flow Sensor Sensor air flow meter terbuat dari Gambar 11.51 TPS model 4 pin potensio karbon arang. Ketika pedal gas ditekan untuk membuka katup gas. Udara diisap Cara Kerja : oleh motor jumlah udara yang Tegangan 5 volt dari ECU mengalir diukur oleh pengukur jumlah sebagai sumber, bila katup gas udara. dibuka akan membuat perbandingan tegangan yang berasal dari perbandingan tahanan, sehingga mengeluarkan sinyal tegangan 0,5 s/d 4,7 Volt. 11.4.2.3. Air Flow Sensor (Sensor Udara Masuk) Gambar 11.52 Lokasi air flow meter pada Air flow sensor merupakan kendaraan sensor utama pada sistem injeksi yang digunakan untuk mengukur Pengukur aliran udara jumlah udara yang masuk ke engine memberikan informasi utama secara dan dari informasi jumlah udara yang elektris ke unit pengontrol masuk ke engine oleh sensor ini ECU elektronika, selnjutnya volume bensin akan menentukan seberapa jumlah yang diinjeksikan diatur oleh unit bahan bakar yang yang sesuai untuk pengontrol elektronika disemprotkan pada perbandingan dasar sesuai perbandingan stoichiometrik. Ada bermacam-macam sensor udara masuk, namun fungsinya sama, selain mempengaruhi jumlah semprotan bensin juga digunakan untuk mempengaruhi saat pengapian. Posisi air flow meter pada kendaraan terletak pada saluran Gambar 11.53 Air flow meter 332 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 23. Teknik Ototronik Gambar 11.54 Cara kerja air flow meter Gambar 11.55 Sirkuit Air Flow Meter Gambar 11.57 Tegangan air flow meter baru Gambar 11.56 Tegangan air flow meter lama Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 333
  • 24. Teknik Ototronik Air flow meter model lama hasil ukur tegangan akan naik bila plat sensor terangkat (Udara masuk), sementara air flow meter model baru hasil pengukuran tegangan akan turun bila plat sensor terangkat (Udara masuk) 2. Sensor Massa Udara (Kawat dan Film Panas) Sensor masa udara model kawat panas terbuat dari platinum, thermister, metallic film. Ada dua macam kawat panas, yang selanjutnya disebut dengan tipe A dan tipe B. Gambar 11.59 Rangkaian Pengolah Sinyal Keterangan : QM = Mass Flow UM = Tegangan Sinyal RH = Tahanan Kawat Panas (Platinum) RK = Resistor Kompensasi (IAT) RM = Tahanan Ukur R1,R2 = Tahanan Pelengkap Gambar 11.58 Sensor Massa Udara Gambar 11.60 Sensor Massa Udara kawat panas tipe A kawat panas tipe B 334 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 25. Teknik Ototronik tegangan dapat dilihat pada gambar diatas. Gambar 11.61 Bagian-bagian Sensor Massa Udara kawat panas tipe B Gambar 11.63 Sinyal Sensor Massa Keterangan : Udara kawat panas tipe B 1. Bypass Udara masuk 2. IAT Sensor (Thermister) Untuk menjaga performa dan 3. Massa Udara kesetabilan sensor, maka sensor 4. Kawat panas (Platinum) akan melakukan pembersihan diri dari deposit akibat pembakaran dengan cara memanaskan sensor (temperatur ± 1000 °C) beberapa saat setiap posisi ”OFF”. Sensor Massa Udara (Film Panas) Gambar 11.62 Pengolah sinyal Kawat panas dijaga pada temperatur tetap dirangkai dengan termistor seperti gambar. Suatu aliran udara akan menyebabkan kawat panas menjadi dingin, rangakian elektronik akan mempertahankan temperatur pada kawat panas tetap. Pada waktu yang bersamaan rangkaian elektronik mengukur arus yang mengalir ke kawat panas dan mengeluarkan sinyal tegangan Gambar 11.64 Sensor massa udara film sebanding dengan aliran arus. Grafik panas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 335
  • 26. Teknik Ototronik 3. Karman Vortex Ada bermacam-macam karman vortex. Ada yang terbuat dari opto coupler (pasangan LED dan Photo Transistor), dan ada pula yang menggunakan pasangan pengirim gelombang radio dan penerimanya. Gambar 11.65 Sensor Film Panas Keterangan : 1. Pendingin 2. Pengatur Jarak Gambar 11.67 Rangkaian Karman Vortex 3. Driver stage 4. Rangkaian Pengolah sinyal 5. Elemen Sensor (Metallic Film Gambar 11.66 Rangkaian Sensor Film Panas Gambar 11.68 Bagian Karman Vortex Keterangan : QM = Mass Flow Keterangan: UM = Tegangan Sinyal 1. Pembentuk pusaran udara IH = Arus Pemanasan 2. Plat penstabil pusaran udara RH = Tahanan Kawat Panas (Platinum) 3. Bagian pemancar gelombang RK = Resistor Kompensasi (IAT) 4. Penerima gelombang RS = Sensor Resistor 5. Pengolah Sinyal R1,R2,R3 = Tahanan pemhubung 6. Saluran By Pass 336 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 27. Teknik Ototronik Bagian 1 & 2 berfungsi untuk membuat pusaran udara yang akan diukur melalui pemancar & penerima gelombang frekuensi tinggi. Dengan sebuah pengolah sinyal , gelombang frekuensi tinggi pada bagian penerima diubah bentuknya menjadi impuls tegangan yang diterima oleh komputer. Gambar 11.71 Bagian-bagian MAP sensor Keterangan: 1,3 = Konektor 2 = Vacum referensi 4 = Silicon Chip Ukur 5 = Gelas Isolator Gambar 11.69 Sinyal Karman Vortex 6 = Rumah Vacum 7 = Input Vacum 11.4.2.4. Manifold Absolute Letak pada kendaraan di saluran Pressure (MAP) udara masuk, salurannya setelah katup gas. Beban engine dibaca dari sensor Piezo Resistive adalah bahan MAP juga diperhitungkan untuk yang nilai tahanannya tergantung menentukan durasi injeksi dan saat dari perubahan bentuknya. Piezo pengapian yang tepat. resistive dibuat berbentuk MAP sensor terbuat dari Piezo diafragma/membran silicon chip Resistive, berfungsi untuk antara ruangan referensi mengetahui tekanan udara masuk (kevakuman = 0,2 bar) dan ruangan yang akan menerjemahkan beban yang berhubung dengan intake kendaraan. manifold. Perbedaan tekanan antara ruang referensi dengan intake manifold berakibat perubahan lengkungan pada membran silicon chip. Pengolah sinyal merubah menjadi tegangan sinyal. Tegangan paling tinggi MAP sensor terjadi ketika tekanan intake manifold paling tinggi yaitu saat kunci kontak ”ON” mesin ”MATI”, atau saat katup gas diinjak tiba-tiba/akselerasi. Sebaliknya tegangan paling rendah terjadi saat deselerasi/perlambatan yaitu ketika katup gas menutup tetapi Gambar 11.70 Lokasi MAP sensor putaran engine tinggi. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 337
  • 28. Teknik Ototronik 11.4.2.5. Sensor Putaran Ada berbagai macam sensor putaran yang dapat ditemui di berbagai kendaraan, fungsi dari semuanya sama yaitu untuk menentukan posisi TOP silinder, menentukan saat injeksi bensin dan Gambar 11.72 Kerja MAP sensor saat pengapian, juga untuk mengetahui kecepatan putar engine MAP sensor memiliki 3 buah yang selanjutnya data putaran akan konektor. Sumber tegangan 5 volt digunakan untuk menentukan jumlah memerlukan dua konektor dan satu injeksi bensi. terminal sebagai tegangan sinyal menuju inputan ECU. Data tegangan 1. Sensor Induktif pada Distributor kerja MAP sensor berkisar antara 0,2 volt sampai dengan 4,5 volt. Sensor putaran induktif terdiri dari kumparan dan magnet. Frekwensi dan amplitudo dari sinyal AC ini dipengaruhi oleh putaran mesin. Ketika poros distributor berputar rotor sinyal ikut berputar, saat rotor sinyal mendekati stator kutup terjadilah perubahan kekuatan medan Gambar 11.73 Hubungan MAP sensor magnet pada inti kumparan akibatnya dengan ECU timbul induksi pada kumparan, begitu pula saat rotor sinyal menjauhi kutup stator akan terjadi induksi dengan arah kebalikan. Jika dilihat dengan osciloscope bentuk osilasi sinyal induksinya sebagai berikut: Gambar 11.74 Rangkaian Pengolah Sinyal Keterangan : A = Unit MAP Sensor B = Op-Amp C = Rangkaian Kompensasi Temperatur Uo = Tegangan sumber Gambar 11.75 Bentuk sinyal induktif UM = Tegangan sensor UA = Tegangan sinyal 338 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 29. Teknik Ototronik Sensor CKP dan CMP pada distributor Untuk system injeksi skuensial dan maka sinyal putaran (CKP) dilengkapi dengan sensor posisi silinder (CMP). Hal ini juga untuk mengatur pemajuan saat pengapian. Gambar 11.76 Sensor putaran pada distributor Keterangan : 1 = Rotor 2 = Stator 3 = Kumparan Induktif 4 = Plat Dudukan 5 = Busing Rotor 6 = Badan Stator 7 = Celah Udara Gambar 11.77 Sensor CKP dan CMP 8 = Magnet Permanan pada distributor 9 = Celah Dalam 10 = Plat Dudukan Tetap Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 339
  • 30. Teknik Ototronik Gambar 11.79 Satu sensor induktif pada poros engkol Keterangan : 1. magnet permanen 2. bodi sensor 3. inti besi sensor 4. kumparan 5. roda gigi dengan dibuang satu gigi sebagai referensi Gambar 11.78 Pengaturan pemajuan pengapian Gambar 11.80 Bentuk sinyal sensor induktif dengan satu buah sensor 2. Sensor Induktif pada Poros Engkol Keuntungan satu sensor induktif Sensor induktif yang diperoleh dua data,yaitu data RPM dipasangkan pada poros engkol ada dan posisi TOP. Namun pengolahan yang dengan satu sensor dan ada sinyal lebih rumit. yang dua sensor. 340 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 31. Teknik Ototronik 3. Sensor Hall pada distributor Gambar 11.83 IC Hall ketika Gambar 11.81 Dua sensor induktif pada menghasilkan sinyal poros engkol Keterangan : Pada IC hall terdapat empat 1. Sensor CKP buah terminal. Antara terminal 2 dan 2. Sensor CMP 1 dihubungkan dengan sumber 3. Magnet Permanen tegangan, antara terminal 3 dan 4 4. Inti Besi Lunak merupakan terminal tegangan hall 5. Kumparan yang akan dibangkitkan. 6. Rumah Poros Engkol Apabila permukaan IC Hall tidak 7. Tonjolan segmen ditembus medan magnet, maka pada 8. Roda Gaya penampang IC akan terdistribusi elektron dengan merata yang mengalir dari terminal 2 menuju terminal 1, pada saat ini antara terminal 3 dan 4 tidak terdapat beda potensial (tidak timbul tegangan hall). Namun jika permukaan IC Hall ditembus medan magnet, maka elektron yang mengalir dari terminal 2 menuju terminal 1 pada penampang IC akan terdistribusi tidak merata, elektron akan terdesak mendekati terminal 3, karena terjadi perbedaan jumlah elektron antara terminal 3 dan 4 maka terdapat beda potensial (timbul tegangan hall). Ketika sudu sedang berada didalam celah maka medan magnet akan dialirkan keatas dan tidak menembus IC Hall kemagnetan tidak Gambar 11.82 Bentuk Sinyal CKP dan ada, akibatnya tidak timbul tegangan CMP hall. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 341
  • 32. Teknik Ototronik Bila rotor sinyal berputar maka 4. Sensor Photodioda sudu akan meninggalkan celah, medan magnet menembus IC hall, Sensor photodioda sebenarnya sehingga timbul tegangan hall. sebuah optokopler yang terdiri dari Dengan berputarnya rotor terus sebuah LED dan Photodiode. Sensor menurus timbul dan hilang tegangan ini terpasang pada distributor yang hall silih berganti. dihubungkan poros cam. Dengan dilewatkan sebuah pengolah sinyal (inverter/pembalik) maka saat ada tegangan hall tegangan sinyal tidak timbul, sebaliknya saat tidak ada tegangan hall timbullah tegangan sinyal yang masuk ke ECU. Gambar 11.84 Distributor dengan hall generator Gambar 11.86 Dioda dengan sensor photodioda LED yang terpasang pada distributor selalu menyala ketika kunci kontak ON sebagai pemancar cahaya dan photodioda basisnya sebagi penerima, diantara LED dan photodioda terdapat disc/lempengan yang dirancang untuk membuka dan menutup cahaya menuju photodioda. Celah pada lempengan akan berputar sehingga cahaya LED mengenai photodioda atau tidak. Sinyal dari photodioda sebagai Gambar 11.85 Hubungan kemagnetan sensor CKP, dan CMP. dalam sudu dengan tegangan hall dan tegangan sinyal 342 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 33. Teknik Ototronik Gambar 11.87 Sinyal dari sensor photodioda Gambar 11.89 Sinyal knocking Ada bermacam-macam rancangan lempengan pada berbagai distributor, salah satunya sebagai Bila terjadi knoking (pinking), berikut: akan terjadi getaran pada sensor knoking berupa nois seperti terlihat pada gambar. ECU akan memundurkan saat pengapian 2 kali sampai tidak terjadi detonasi lagi. Gambar 11.88 Lempengan dengan360 lubang dan 4 lubang Lubang sejumlah 360 digunakan sebagai sensor CKP dan 4 lubang untuk CMP, salah satu dari 4 lubang dengan lebar berbeda sebagai tanda TOP silinder 1. 11.4.2.6. Sensor Knoking. Gambar 11.90 Sensor knocking Sensor knocking terbuat dari Keterangan 1 = Piezoceramic element bahan Piezoceramic, letak sensor 2 = Seismic mass knocking pada blok engine. Sensor ini 3 = Rumah sensor berfungsi untuk mendeteksi terjadinya 4 = Baut pengencang detonasi pada engine dan informasi 5 = Permukaan kontak ini dimanfaatkan untuk merubah saat 6 = Konektor pengapian. 7 = Blok Silinder V = Getaran Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 343
  • 34. Teknik Ototronik Jumlah sensor knocking yang kualitas gas buang dengan cara dipasangkan pada blok engine menambah kadar oksigen bila gas tergantung dari jumlah silinder. buang kekurangan oksigen. Engine dengan jumlah silinder 4 Bila ada perbedaan jumlah O2 dipasangkan 1 buah sensor, untuk gas buang dengan O2 udara luar, engine dengan 5 atau 6 silinder akan terjadi beda potensial antara dipasangkan 2 sensor, untuk engine kedua elektroda sensor oksigen. bersilinder 8 atau lebih bisa Tegangan yang dibangkitkan max 1 terpasang 2 sensor atau lebih. volt. Temperatur kerja min 400 °C. 11.4.2.7. Sensor Gas Buang. Sensor gas buang sering juga disebul Lambda sensor atau O2 sensor. Lambda sensor terbuat dari Zirconium Dioxide (ZrO2) dan Platina (sebagai elektroda) Tidak semua sistem injeksi Gambar 11.91 Letak sensor gas buang elektronik dilengkapi dengan sensor oksigen ini. Dengan semakin ketatnya Keterangan : aturan emisi gas buang maka 1. Lambda Sensor sebagian besar kendaraan baru 2. Ceramic monolic sekarang dilengkapi dengan sensor 3. Wire screen ini. 4. Heat resistant double shell Fungsi sensor gas buang untuk membaca kualitas gas buang yang selanjutnya digunakan untuk mengkoreksi penginjeksian bensin. Sistem yang menggunakan logika ini disebut dengan Sistem Closed-loop A/F Rasio. Sensor oksigen terletak pada saluran gas buang (exhousmanifold) Pada kendaraan ada pula yang dilengkapi dengan dua buah sensor oksigen ini. Sistem dengan dua sensor oksigen satu terpasang sebelum katalitik konverter dan satunya setelah katalitik konverter. Gambar 11.92 Bagian sensor oksigen Tujuan pemasangan dua sensor adalah selain untuk mengkoreksi A/F Keterangan : ratio juga untuk mengontrol 1. Lapisan proteksi keramic kerusakan katalitik konverter. 2. ZrO2 (Zirconium Dioxide) Katalitik konverter merupakan 3. Electroda komponen untuk memperbaiki 4. Saluran Buang 344 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 35. Teknik Ototronik Gambar 11.95 Karakteristik Sensor λ Keterangan : a. Campuran kaya b. Campuran kurus λ = 1 Berbandingan bahan bakar dan udara 14,7 : 1 (Tegangang sinyal = ± 0,45 V) λ < 1 Campuran kaya Gambar 11.93 Model Closed-Loop (Tegangang sinyal = 0,6 – 1,0 V) Control λ > 1 Campuran miskin dan sinyal yang dihasilkan (Tegangang sinyal = 0,4 – 0,1 V) Kendaraan yang dipasangkan sensor ini harus menggunakan bahan bakar bebas timah, karena timah sangat potensial menempel pada permukaan sensor dan akan mengganggu kerja sensor. 11.5. Aktuator Ada berbagai macam aktuator yang mempengaruhi kerja sistem pembentuk perbandingan campuran udara dan bensin pada sistem injeksi elektronik, yaitu: Gambar 11.94 Rangkaian pengolah 1. Relay Pompa Bensin sinyal sensor O2 2. Injektor 3. ISC (Idle Speed Control) 4. Lampu Kontrol (Engine Check) 5. Lain-lain Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 345
  • 36. Teknik Ototronik 11.5.1. Relay Pompa Bensin mengenal tipe L-jetronik, D-Jetronik dan masih ada tipe lain lagi. Sistem injeksi elektronik sangat Pebedaan tipe tersebut juga diikuti beragam ditinjau dari penggunaan/ dengan perbedaan skema kelistrikan pemanfaatan sensornya. pada relai pompa bensin. Penggolongan oleh BOSCH Gambar 11.96 Kelistrikan pompa bensin sistem L-Jetronik Gambar 11.97 Kelistrikan pompa bensin sistem D-Jetronik Pada tipe L-Jetronik pompa posisi starter dan sinyal putaran dari bensin akan bekerja pada saat ada distributor. sinyal start dan apabila saklar air flow Sehingga ketika mesin distarter meter menutup, yaitu apabila ada pompa bensin bekerja dan setelah aliran udara melewati flap pada air ada putaran pompa dipertahankan flow meter. tetap bekerja, ketika mesin dimatikan Pada sistem D-Jetronik pompa pompa akan berhenti bekerja karena bensin bekerjanya dipengaruhi oleh sinyal putaran tidak ada. 346 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 37. Teknik Ototronik 11.5.2. Injektor Injektor yang terpasang di engine Injektor merupakan aktuator yang memiliki dua terminal, salah satu berfungsi menyemprotkan bahan terminal terhubung ke relay bakar kedalam mesin. kombinasi, dimana setiap kunci kontak pada posisi ON sudah terdapat tegangan bateray (stanby), terminal satunya dihubungkan ke ECU sebagai pengatur kerja injektor, dengan sinyal aktif LOW. Ditinjau dari urutan penyemprotan pada EFI dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu : Ø Penyemprotan Group (Group 1,3 dan Group 2,4) Ø Penyemprotan Skwensial (sesuai Gambar 11.98 Letak injektor IO) Hal-hal yang perlu diperhatikan Injektor bekerja berdasarkan terhadap pemeriksaan injektor: elektro-magnetis yang diatur oleh a. Jika injektor memiliki tahananan ECU. Bahan bakar disemprotkan 1,0-3,0 ohm harus dirangkaikan dengan sangat halus. Terkadang tiap resistor 5,0-8,0 ohm secara seri injektor dirangkai dengan tahanan sebelum dihubungkan dengan luar sumber tegangan 12 volt, tetapi jika injektor memiliki tahanan 15-17 ohm dapat langsung di sambungkan dengan tegangan 12 volt. b. Bentuk penyemprotan yang baik adalah berbentuk tirus dan sama pada setiap injektor. Gambar 11.99 Bagian-bagian injektor Konstruksi 1 = Lubang penyemprot 2 = Batang katup jarum 3 = Kumparan magnet listrik 4 = Pegas 5 = Terminal 6 = Saringan Gambar 11.100 Bentuk penyemprotan 7 = Saluran masuk bensin injektor X = Celah pengangkatan katup jarum Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 347
  • 38. Teknik Ototronik c. Pemeriksaan kebocoran dilakukan Durasi penyemprotan injektor dengan memberi tekanan sesuai berkisar 1 sampai 14 mili detik. tekanan yang dipertahankan oleh Bentuk osilasi kerja injektor dapat regulator tekanan, selama 60 detik dilihat dengan osiloskop atau engine semestinya tidak terdapat tetesan. tester, durasi penyemprotan dapat terukur. Gambar 11.101 Injektor yang menetes d. Dengan tekanan kerja normal, rata-rata penyaluran sekitar 0,2- 0,25 liter selama 160 detik, tetapi dapat juga sampai 0,45 liter tergantung petunjuk buku manual. Gambar 11.103 Durasi injeksi terukur 11.5.3. ISC (Idle Speed Control)/ IAC (Idle Air Control) Idle speed control dipasangkan pada saluran by-pass pada intake manifold, ISC digunakan untuk Gambar 11.102 Pengetesan jumlah kebutuhan penambahan udara masuk injeksi ke engine. Perubahan jumlah udara yang masuk ke engine menyebabkan e. Perawatan yang lebih baik perubahan campuran bahan bakar dilakukan dengan pembersihan dan udara. Hal ini terjadi saat start menggunakan Pembersih dingin dan selama pemanasan awal, Ultrasonik. Hal tersebut serta saat diperlukan kenaikan memungkinkan pembersihan putaran saat ada pembebanan ketika bagian dalam injektor selama engine kerja idle. beberapa menit, ikuti petunjuk Ada juga yang mengatur putaran penggunaan dari pembuat alat. idel dengan membuka katup gas f. Terkadang saringan dan tutup sedikit yang diterapkan pada single ujung jarum harus diganti. point injector. 348 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 39. Teknik Ototronik Gambar 11.104 Letak ISC pada engine Macam-macam ISC/IAC a. Model Katup Bimetal Katup dipasangkan dimesin dan bersinggungan langsung dengan temperatur mesin. Pada katup terdapat pegas bimetal yang dilengkapi dengan pemanas. Ketika temperatur mesin dingin katup terbuka sehingga ada tambahan udara masuk dan putaran mesin idel tinggi. Setelah temperatur Gambar 11.105 ISC dengan katup berangsur naik bimetal akan bimetal melengkung menekan katup menutup Keterangan saluran by pass secara bertahap dan 1. bimetal strip putaran idel akan turun. 2. elemen pemanas Sistem diatas tidak dikontrol oleh 3. katup plat ECU, bukan termasuk bagian Sistem 4. udara by-pass Injeksi Elektronik. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 349
  • 40. Teknik Ototronik b. Model Katup Selenoid ISC ini bekerjanya diatur oleh Ketika temperatur mesin masih ECU yang disesuaikan dengan dingin dan putaran mesin idel, ECU bermacam masukan sensor, selain itu akan mengeluarkan sinyal untuk juga beban-beban kendaraan. mengoperasikan selenoid menarik katupnya melawan pegas yang ada dibelakangnya, sehingga saluran by pass terbuka dan udara yang masuk kemesin bertambah, akibatnya putaran idel jadi tinggi. Setelah temperatur mesin panas ECU akan menghentikan sinyal yang menuju selenoid sehingga pegas yang ada dibelakang katup selenoid akan mendorong katup selenoid menutup saluran dan putaran idel jadi turun karena tambahan udara dihentikan. Gambar 11.106 ISC dengan katup selenoid Gambar 11.107 Skema sistem ISC dengan katup selenoid 350 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 41. Teknik Ototronik c. Model Katup Rotari d. Model Katup dengan Motor Step Pada IAC ini didalam saluran by Motor step memiliki empat buah pass dipasangkan katup rotary yang kumparan dan memungkinkan gerakannya dibatasi 90°. Penggerak digunakan sebagai penentu posisi dari katup rotari berupa motor DC. yang presisi dengan derajat tertentu. Ketika temperatur mesin masih ISC yang menggunakan motor step dingin ECU mengeluarkan sinyal dikontrol oleh ECU dengan sinyal berupa duty cycle yang besarnya yang urutannya tertentu. tergantung dari sensor temperatur dan RPM mesin. Gambar 11.110 ISC dengan penggerak Gambar 11.108 ISC dengan katup rotari motor step Semakin dingin temperatur semakin besar duty cycle yang dikelurakan ECU sehingga semakin lebar pembukaan saluran by pass dan semakin tinggi putaran idel. Gambar 11.111 Contoh ISC berbentuk motor step Gambar 11.109 Skema sistem ISC dengan katup rotari Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 351
  • 42. Teknik Ototronik Gambar 11.112 Skema ISC dengan penggerak motor step Urutan untuk mengurangi udara: Urutan untuk menambah udara: Tr1 à Tr2 à Tr3 à Tr4 Urutan untuk menambah udara Tr4 à Tr3 à Tr2 à Tr1 e. Model Katup Selenoid Pembuka Katup Gas ISC jenis ini biasanya berupa motor DC bergigi reduksi dan dilengkapi dengan saklar. Jenis ini banyak dipasang pada Mono Jetronics. Gambar 11.113 ISC pembuka katup gas Ketika kondisi mesin idle dan dingin ECU mengeluarkan tegangan Keterangan: dan menggerakkan motor maju 1. Katup Gas 2. Motor DC kedepan, posisi motor akan tertahan 3. Terminal / konektor disana oleh gigi reduksi. Motor ini 4. Saklar Idel baru akan mundur jika ECU memberikan tegangan dengan arah kebalikan. 352 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 43. Teknik Ototronik Lampu control/MIL umumnya terpasang di papan instrument (dashboard) ruang kemudi. Fungsi dari MIL adalah untuk memberi informasi kepada pengemudi keadaan sistem, apakah sistem OK atau terdapat masalah. Apabila sistem pada kendaraan tidak terdapat masalah, maka saat mesin hidup MIL akan mati, Gambar 11.114 Konstruksi ISC pembuka katup gas sebaliknya bila ada masalah MIL akan menyala. Keterangan: Tidak semua masalah akan 1. ISC position sensor menyalakan MIL. Umumnya terdapat 2. Pegas pengembali ketentuan kapan MIL akan menyala 3. ISC aktuator kaitannya dengan permasalahan yang 4. Throtle Position Sensor terjadi. Apabila data yang terkirim 5. Saklar CTP (Closed throttle oleh sensor masih berada pada Position) rentang kerja sensor tersebut, walaupun data semestinya jauh 11.5.4. Lampu Indikator Kerusakan berbeda, maka MIL tetap tidak (Engine Check) / MIL menyala. (Malfunction Indicator Lamp) Gambar 11.115 Skema MIL (Check Engine) pada ECU Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 353
  • 44. Teknik Ototronik Kemungkinan adanya menunjukkan rambu-rambu untuk permasalahan sensor yang tidak Trouble shooting. menyalakan MIL menunjukkan tetap Trouble shooting dimulai dari perlunya diagnosa untuk gejala/kondisi yang dialami membandingkan data terbaca kendaraan, selanjutnya dianalisa dengan data semestinya pada kemungkinan-kemungkinan kondisi pengukuran. penyebabnya, dan dilanjutkan Sekarang telah banyak Scantool dengan memeriksa kemungkinan dipasaran yang dapat membantu kita penyebab kondisi diatas. Catatan untuk lebih cepat menentukan letak diperlukan untuk semua langkah permasalahan serta membantu yang telah dilakukan. kebutuhan diagnosa. Hal-hal yang harus diperhatikan Pada buku manual beberapa ketika bekerja dengan sistem yang kendaraan ada yang menjelaskan elektronis adalah: cara mengakses kode permasalahan • Penggunaan multimeter analog jika tidak memiliki Scantool. dapat menimbulkan induksi diri dari kumparan dan dapat merusakkan bagian ECU/ECM. Aktuator-aktuator lain • Jangan menggunakan lampu tes yang bukan LED, karena tahanan Pada kebanyakan kendaraan terlalu rendah, jika teledor dapat sekarang masih dilengkapi dengan merusakkan ECU. beberapa aktuator lain, misalnya • Pemahaman tentang logika kerja untuk kebutuhan perbaikan emisi gas dan data teknis diperlukan, buang dilengkapi dengan: pemanas sehingga dengan diketahui data sensor lambda, solenoid EGR, yang terukur dapat menentukan Selenoid/motor Pengatur Katup apa sesuai dengan data kerja Elektronik, Katup Pernafasan Tanki, yang semestinya. Oleh karena itu dan juga untuk efisiensi pendinginan perlu dicari/diketahui data-data mesin dilengkapi dengan relay teknis yang semestinya. pengendali motor pendingin mesin. Bila terjadi gangguan (masalah) Semua aktuator tersebut prinsip pada sistem elektronik seperti kerjanya sama dengan aktuator- kerusakan sensor dan aktuator (kabel aktuator utama yang telah dijelaskan, putus atau hubung singkat). hanya kondisi apa dan kapan Kendaraan akan tetap berfungsi semuanya diatur dalam dengan menggunakan program pemrograman yang ada di ECU. darurat. Dengan program darurat kendaraan dapat berjalan dengan kondisi bahan-bakar cenderung 11.6. Diagnosa Gangguan boros, karena kondisi sensor sesungguhnya tidak diketahui. Trouble shooting merupakan Lampu indikator kerusakan akan upaya penyelesaian permasalahan nyala jika kerusakan terjadi pada pada kendaraan. sensor dengan sinyal yang masuk Banyak langkah dapat dilakukan, menuju ECU/ECM diluar data kerja biasanya buku manual telah 354 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 45. Teknik Ototronik atau sinyalnya putus atau short (0 menghubungkan terminal soket DLC atau 5 volt). (Data Link Conector). Kerusakan yang menyebabkan Toyota dengan DLC berbentuk MIL nyala dapat diperiksa dengan rectanguler 17 pin dapat diakses memanggil kode kerusakan. kode kerusakannya dengan menghubungkan terminal TE1 dan E1 seperti pada gambar. Gambar 11.116. MIL (Malfunction Indicator Lamp) Kerusakan pada bagian sistem tidak selalu terekam dan muncul pada lampu indikator kerusakan Gambar 11.117. DLC Toyota 17 pin (engine check)/MIL (Malfunction Indicator Lamp). Ketika terminal TE1 dan E1 Secara umum pemanggilan kode dihubungkan dengan kabel maka kerusakan dapat dilakukan dengan MIL akan berkedip. Kedipan yang Scanner tool. Biasanya setiap merek ada memiliki arti khusus. terdapat Scanner tool khusus untuk Jika lampu berkedip dengan merk bersangkutan, tetapi dipasaran irama tetap seperti gambar juga terdapat berbagai produk yang 11.178, menunjukkan tidak ada dapat digunakan untuk berbagai kerusakan pada sensor sistem. merk kendaraan. Adapula sistem yang dilengkapi dengan pemanggilan kode kerusakan dengan On Board Diagnosis (OBD), tanpa dengan scanner tool tetapi dengan langkah-langkah tertentu yang ditunjukkan oleh buku manual. 11.6.1. Diagnosa Gangguan Tanpa Scanner Tool Ada beberapa kendaraan yang secara spesifik menunjukkan cara mengakses kode kerusakan dengan Gambar 11.118 Kedipan pada MIL Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 355
  • 46. Teknik Ototronik Tabel 11.1 Kode-kode kerusakan Toyota Data Code Kerusakan pada Toyota (dengan MAP sensor): Code Kerusakan Kemungkinan gangguan 1111 Tidak ada kerusakan 12 CKP, CMP Sinyal Kabel, CKP/CMP sensor, ECU 13 CKP Sinyal Kabel, CKP/CMP sensor, ECU 14 Ignition Sinyal Kabel, Ignition Amplifier, ECU 16 Tranmission Control Sinyal Kabel, ECU 21 Oksigen sensor (O2) Kabel, O2 sensor, ECU 22 ECT (sensor temp. Mesin) Kabel, ECT sensor, ECU 24 IAT (sensor temp. Udara Kabel, IAT sensor, ECU masuk) 25 Campuran kurus Kabel, udara palsu, pengapian, tekanan bensin, Injektor, MAP, ECT, IAT, O2, ECU 26 Campuran Gemuk Kabel, udara palsu, pengapian, tekanan bensin, Injektor, MAP, ECT, IAT, O2, ECU 31 MAP (Manifold Absolute Kabel, MAP sensor, ECU Pessure) 33 (IAC) Idel Air Control Kabel, IAC valve, ECU 41 TPS (Throttle Position Sensor) Kabel, TP sensor, ECU 42 VSS (Veheicle Speed Sensor) Kabel, VS sensor, ECU 43 Start Signal Kabel, kunci kontak, ECU 51 Saklar idel Kabel, TP sensor, ECU 52 Knock sensor Kabel, Knock sensor, ECU 53 Knock control malfunktion ECU Catatan : Reset code kerusakan dengan melepas sikring/ fuse EFI selama 15 detik. Diagnosa Kendaraan Honda Lokasi DLC Honda berada pada dasarnya sama dengan Toyota, dibawah dasboard pada sisi yaitu dengan menghubungkan penumpang. terminal tertentu dari DLC. 356 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 47. Teknik Ototronik Ada beberapa bentuk DLC pada Honda: DLC 3 pin, DLC 16 pin atau DLC 5 pin. Dari masing-masing DLC tersebut didampingi dengan 2 pin untuk On Board Diagnosis dengan dihubungkan menggunakan kabel. Kode gangguan akan muncul dengan nyala panjang dan pendek. Jika nyalanya terus berarti tidak ada kode kerusakan yang terdeteksi atau tersimpan pada ECU. Gambar 11.121 DLC Honda 16 pin Tabel 11.2 Kode-kode kerusakan Honda Code Kerusakan 1 Oksigen sensor/heater oksigen sensor 2 Vehicle speed sensor (VSS) 3 Manifold Absolute Pessure (MAP) 4 Engine Speed Sensor/CKP sensor 5 Manifold Absolute Pessure (MAP) Gambar 11.119 DLC Honda 5 pin 6 Engine coolant temperature(ECT) sensor 7 TPS (Sensor Katup Gas) 8 CKP Sensor 9 CMP (Sensor Top/Cam shaft) 10 IAT (Intake Air Temperature) 11 Penyetel CO 12 EGR sistem 13 Baromatric pressure 14 IAC (idle Air Control) 15 Pompa bensin/ relai pompa bensin 16 Ignition coil 17 Vehicle speed sensor (VSS) 19 Transmission lock-up selonoid Gambar 11.120 DLC Honda 3 pin 20 Electronik Load sensor 21 VTEC Sistem 22 VTEC Sistem 23 Knock Sensor Catatan : Reset code kerusakan cabut fuse radio back up 7,5 A selama 20 detik Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 357