SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
Rheumatic Heart
DiseaseNur Afiqah Binti Jasmi
11-2013-031
RHEUMATIC HEART DISEASE
Demam reumatik akut adalah post-infeksi, sequela
faringitis nonsupuratif akibat Streptococcus
pyogenes , atau Group A β hemolytic
Streptococcus (GABHS)
Proses rematik ini merupakan reaksi peradangan
yang dapat mengenai banyak organ tubuh
terutama jantung, sendi dan sistem saraf pusat.
DEFINISI
Rheumatic Heart Disease (RHD) atau Penyakit
jantung reumatik (PJR) merupakan kelainan katup
jantung yang menetap akibat demam reumatik
akut sebelumnya, terutama mengenai katup mitral
(75%), aorta (25%), jarang mengenai katup
trikuspid, dan katup pulmonal. Penyakit jantung
reumatik dapat menimbulkan stenosis atau
insufisiensi atau keduanya.
ETIOLOGI
Group A β-hemolytic streptococcus (GABHS)
(contoh: Streptococcus pyogenes)
Dinding sel terdiri dari protein ( antigen M, T, dan R
)
Terdapat lebih dari 80 jenis protein M
Komponen dinding sel pada jenis M tertentu yang
dapat mengakibatkan antibodi bereaksi denga
jaringan otot jantung.
EPIDEMIOLOGI
PATOFISIOLOGI
molekul mimikri
antara protein M (
subtipe
1,3,5,14,18,19
dan 24 ) dengan
antigen
glikoprotein
jantung, sendi
dan jaringan
lainnya
miosin,
tropomiosin
endotelium
katup
Badan Aschoff terdiri dari fokus-fokus
eosinofil yang menelan kolagen dikelilingi
limfosit, terutama sel T terkadang plasma
sel dan makrofag besar
Ditemukan pada
ketiga lapisan
dari jantung,
perikardium,
miokardium dan
endokardium
yang disebut
sebagai
pankarditis
Pada perikardium, inflamasi diikuti oleh
eksudat fibirinous atau serofibrinous
Perikarditis
Bread &
Butter
Mitral Insufisiensi/
Regurgitasi
-Chorda tendinae
menebal
-Dilatasi LV & LA
Mitral Stenosis
-Fibrosis pada cincin
mitral, adhesi
komisura, dan
kontraktur dari katup
-Hipertrofi LA
-Hipertensi pulmonal
Aorta
Insufisiensi/Regurgitasi
-Sklerosis katup aorta
-Volume overload
-Dilatasi dan hipertrofi LV
-SV meningkat
Kelainan katup
trikuspid &
pulmonal jarang
terjadi
J NES
CRITERIA
22
MAJORMAJOR
1 MAJOR1 MAJOR
++
2 MINOR2 MINOR
"MIGRATORY
"
POLYARTHRI
TISSering bermula dari sendi di kaki ->
ke atas
Berpindah-pindah dan saling
tumpang tindih
Nyeri, pembengkakan, kemerahan,
teraba panas
CARDITIS
Murmur
Cardiomegaly
-Most common radiologic
manifestation of carditis
Perikarditis dan gagal
jantung kongestif
SUBCUTANEOUS NODULES
Terdapat di daerah
ekstensor persendian, pada
kulit kepala serta kolumna
vertebralis.
Padat, tidak terasa nyeri
Last inly a couple of weeks
Tanda ini pada umumnya
tidak akan ditemukan jika
tidak terdapat karditis
ERYTHEMA MARGINATUM
Makula yang berwarna
merah, pucat di bagian
tengah, tidak terasa gatal
Terutama timbul di daerah
badan, pantat, anggota gerak
bagian proksimal
Sydenham Chorea
Gerakan tidak disadari dan tidak
bertujuan
Seringnya bilateral
Manifestasi lambat berbanding gejala
lain
MANIFESTASI KLINIS PJR
Pankarditis
kesulitan bernafas (dispnea)
nyeri dada ringan sampai sedang
nyeri dada pleuritik
edema
batuk
ortopnea
murmur
Perikarditis
Perikardial friction rub
Perkusi menjadi semakin redup pada jantung
Suara jantung yang bergumam.
Mitral Regurgitation
Ringan: tanda gagal jantung tidak terlihat,
prekordium tenang dan pada auskultasi terdapat
holosistolik murmur yang menjalar ke aksila.
Berat: tanda dari gagal jatung dapat terlihat,
jantung membesar, dengan impuls ventrikel kiri
apikal yang berat
Terdengar holosistolik murmur, serta murmur
pendek mid-diastolik yang bergemuruh/rumbling
Mitral Stenosis
Lesi minimal: Asimtomatik
Lesi berat: dispnea, ortopnea, PND , edema
pulmonal dan aritmia atrial
hipertensi pulmonal -> dilatasi ventrikel
kanan -> insufisiensi triskupid fungsional,
hepatomegali, ascites, dan edema
mumur diastolik mitral yang panjang,
bernada rendah dan rumbling
Aortic Regurgitation
Ringan: asimtomatik
Berat: tekanan darah sistolik meninggi dan
diastolik merendah. Dilatasi LV
Keringat berlebihan. Dispnea dapat
berkembang menjadi ortopnea, edema
pulmonal
Murmur sistolik ejeksi
Aortic Stenosis
Komisura katup dan cusps menjadi melekat dan
bersatu, lubang katup menjadi kecil dengan bentuk
bulat atau segitiga.
Murmur sistolik dan diastolik dari stenosis aorta
dan insufisiensi terdengar paling baik pada bagian
bawah jantung.
Gagal Jantung Kongestif
sekunder akibat insufisiensi katup yang berat atau
miokarditis
takipnea, ortopnea, distensi vena jugularis, rales,
hepatomegali, ritme galop, edema dan pembengkakan
ekstremitas.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG
mitral insufisuensi: gel P bifasik prominen+ tanda
hipertrofi ventrikel kiri
mitral stenosis: gel P notched dan hipertrofi
ventrikel kanan
insufisiensi aorta: mungkin normal
Perikarditis: dapat terjadi ST elevasi pada lead II, III,
aVF, and V4 -V6.
Atrial flutter, Atrial Takikardi
LABORATORIUM
Kultur
Antibodi Streptococcal: ASTO, antideoxyribonuklease
(DNAse) B, antihyaluronidase, antistreptokinase,
antistreptococcal esterase dan anti-DNA
Rapid Streptococcus Antigen Test
C Reactive Protein
Erythrocyte sedimentation rate (ESR)
Pencitraan
- Foto Toraks
-Echocardiografi
-Kateterisasi
Insufisiensi mitral: pembesaran atrium kiri dan ventrikel kiri
Mitral stenosis: pembesaran atirum kiri dan pembesaran
arteri pulmonalis dan ruang jantung kanan
Insufisiensi aorta: pembesaran ventrikel kiri dan aorta.
Penemuan Histologi
Badan Aschoff di perikardium, regio
perivaskular dari miokardium dan
endokardium.
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan medis pada mereka yang menderita PJR
adalah untuk
Mengeliminasi faringitis GABHS (bila masih ada)
Mensupresi inflamasi dari respon autoimun
Memberikan tatalakasana suportif bagi penderita gagal
jantung.
ANTIBIOTIK
Antibiotik Dosis Durasi
Penicillin V 250 mg by peroral 2 to 3 kali sehari (≤27 kg) atau
500 mg peroral 2 to 3 kali sehari (>27 kg)
10 hari
Benzathine penicillin
G
600,000 units intramuscular (≤27 kg) atau1,200,000
units intramuscular (>27 kg)
1x
Amoxicillin 50 mg/kg peroral setiap hari 10 hari
Cephalosporina (first
generation)
Drug-dependent 10 hari
Clindamycina 20 mg/kg/hari terbagi 3 dosis peroral 10 hari
Clarithromycina 15 mg/kg/hari terbagi 2 dosis peroral 10 hari
Azithromycina 12 mg/kg peroral setiap hari 5 hari
Anti-Inflamasi untuk Arthritis,
Athralgia dan Karditis : Aspirin: 4-
8g/hari yang dibagi dalam 4
sampai 6 dosis
Sydenham Chorea: Self Limiting
Demam: Aspirin
CARDITIS : glucocorticoids, digoxin,
diuretik, reduksi afterload
Prednison: 1-2mg/kg/hari maksimal 80mg/hari selama 2-3
minggu
Digoxin: Digoxin peroral atau IV dengan dosis 125-
250mcg/hari.
Diuretics: Furosemid peroral atau IV dengan dosis 20-
40mg/jam selama 12-24 jam jika terdapat indikasi. 7
Agen pengurang afterload: ACE inhibitor-captopril
Profilaksis Sekunder
Antibiotic Dose
Benzathine
penicillin G
600,000 units intramuscular (≤27 kg) or 1,200,000 units
intramuscular (>27 kg) Every 4 weeks (3 weeks in high-risk
areas/populations)
Penicillin V 250 mg by mouth twice daily
Sulfadiazine 0.5 g by mouth daily (≤27 kg) or1 g by mouth daily (>27 kg)
Macrolidea Drug-dependent
NON MEDIKA MENTOSA
1. Diet
2. Tirah baring
3. Edukasi
 antibiotik secara berkelanjutan untuk
mencegah infeksi streptokokus
berikutnya.
INDIKASI OPERASI
Mitral Stenosis: FC III ke atas
Mitral Regurgitation: Disfungsi Ventrikel Kiri
Stenosis Aorta: gradien sistolik 75 mmHg harus dioperasi
walaupun tanpa gejala
PENCEGAHAN
Kategori Durasi
Demam rematik tanpa karditis Minimal selama 5 tahun atau sampai usia
21 tahun, yang mana lebih lama
Demam rematik dengan karditis
tetapi tanpa penyakit jantung
residual (tidak ada kelainan katup)
Minimal 10 tahun atau hingga dewasa,
yang mana lebih lama
Demam rematik dengan karditis dan
penyakit jantung residual (kelainan
katup persisten)
Minimal 10 tahun sejak episode terakhir
dan minimal sampai usia 40 tahun, kadang-
kadang selama seumur hidup
PROGNOSIS
Keadaan jantung pada saat memulai
pengobatan.
Kekambuhan dari demam rematik
Penyembuhan dari kerusakan jantung
Prognosis sangat baik bila karditis
sembuh pada permulaan serangan akut
demam rematik.

More Related Content

What's hot

Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakSyscha Lumempouw
 
Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabilfikri asyura
 
266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
266199956 laporan-kasus-abortus-imminens266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
266199956 laporan-kasus-abortus-imminensMuhammad Abu Dzar
 
transfusi darah
transfusi darahtransfusi darah
transfusi darahDina Awwe
 
Demam reumatik & penyakit jantung rematik
Demam reumatik & penyakit jantung rematikDemam reumatik & penyakit jantung rematik
Demam reumatik & penyakit jantung rematikGunk Arie'sti
 
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)Novi Y'uZzman
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHKharima SD
 
193897174 case-bedah-hemoroid
193897174 case-bedah-hemoroid193897174 case-bedah-hemoroid
193897174 case-bedah-hemoroidhomeworkping3
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAISeascape Surveys
 

What's hot (20)

2.pemeriksaan ginekologi
2.pemeriksaan ginekologi2.pemeriksaan ginekologi
2.pemeriksaan ginekologi
 
Konjungtivitis
KonjungtivitisKonjungtivitis
Konjungtivitis
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
 
Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
266199956 laporan-kasus-abortus-imminens266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
 
transfusi darah
transfusi darahtransfusi darah
transfusi darah
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Cairan infuse
Cairan infuseCairan infuse
Cairan infuse
 
Demam reumatik & penyakit jantung rematik
Demam reumatik & penyakit jantung rematikDemam reumatik & penyakit jantung rematik
Demam reumatik & penyakit jantung rematik
 
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
 
Kolesistitis
KolesistitisKolesistitis
Kolesistitis
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
Keratitis mata
Keratitis mataKeratitis mata
Keratitis mata
 
Case OMSK
Case OMSKCase OMSK
Case OMSK
 
Pengantar ilmu anatomi
Pengantar ilmu anatomiPengantar ilmu anatomi
Pengantar ilmu anatomi
 
193897174 case-bedah-hemoroid
193897174 case-bedah-hemoroid193897174 case-bedah-hemoroid
193897174 case-bedah-hemoroid
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
 
Giovanni status bedah
Giovanni   status bedahGiovanni   status bedah
Giovanni status bedah
 
Herniasi Otak
Herniasi OtakHerniasi Otak
Herniasi Otak
 
Omsk
OmskOmsk
Omsk
 

Similar to Rheumatic Heart Disease (20)

patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.pptpatologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
patologi_gangguan-sistem-kardiovaskuler.ppt
 
angina pectoris
 angina pectoris angina pectoris
angina pectoris
 
Sindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner AkutSindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner Akut
 
Penyakit Jantung Iskemik dan Angina.pptx
Penyakit Jantung Iskemik dan Angina.pptxPenyakit Jantung Iskemik dan Angina.pptx
Penyakit Jantung Iskemik dan Angina.pptx
 
NON NEOPLASTIK KARDIO.pptx
NON NEOPLASTIK KARDIO.pptxNON NEOPLASTIK KARDIO.pptx
NON NEOPLASTIK KARDIO.pptx
 
LP_Hipertensi_Pada_Lansia.doc
LP_Hipertensi_Pada_Lansia.docLP_Hipertensi_Pada_Lansia.doc
LP_Hipertensi_Pada_Lansia.doc
 
Askep lena pak yataba AKPER PEMKAB MUNA
Askep lena pak yataba  AKPER PEMKAB MUNA Askep lena pak yataba  AKPER PEMKAB MUNA
Askep lena pak yataba AKPER PEMKAB MUNA
 
Kelompok 6 kardio
Kelompok 6 kardioKelompok 6 kardio
Kelompok 6 kardio
 
SKA / CAD
SKA / CADSKA / CAD
SKA / CAD
 
PJR (1).pptx
PJR (1).pptxPJR (1).pptx
PJR (1).pptx
 
Laporan pendahuluan chf unu
Laporan pendahuluan chf unuLaporan pendahuluan chf unu
Laporan pendahuluan chf unu
 
Asuhan keperawatan disritmia
Asuhan keperawatan disritmiaAsuhan keperawatan disritmia
Asuhan keperawatan disritmia
 
ACS.ppt
ACS.pptACS.ppt
ACS.ppt
 
hipertensi oleh pakar jantung dr ika.pptx
hipertensi oleh pakar jantung dr ika.pptxhipertensi oleh pakar jantung dr ika.pptx
hipertensi oleh pakar jantung dr ika.pptx
 
GAGAL JANTUNG AKUT PPT.pptx
GAGAL JANTUNG AKUT PPT.pptxGAGAL JANTUNG AKUT PPT.pptx
GAGAL JANTUNG AKUT PPT.pptx
 
Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA
Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA
Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Lp hipertensi
Lp hipertensiLp hipertensi
Lp hipertensi
 
Cdf5 Pengangkutan
Cdf5 PengangkutanCdf5 Pengangkutan
Cdf5 Pengangkutan
 
Obat kardiovaskuler AKPER PEMKAB MUNA
Obat kardiovaskuler AKPER PEMKAB MUNAObat kardiovaskuler AKPER PEMKAB MUNA
Obat kardiovaskuler AKPER PEMKAB MUNA
 

Rheumatic Heart Disease

  • 1. Rheumatic Heart DiseaseNur Afiqah Binti Jasmi 11-2013-031
  • 2. RHEUMATIC HEART DISEASE Demam reumatik akut adalah post-infeksi, sequela faringitis nonsupuratif akibat Streptococcus pyogenes , atau Group A β hemolytic Streptococcus (GABHS) Proses rematik ini merupakan reaksi peradangan yang dapat mengenai banyak organ tubuh terutama jantung, sendi dan sistem saraf pusat.
  • 3.
  • 4. DEFINISI Rheumatic Heart Disease (RHD) atau Penyakit jantung reumatik (PJR) merupakan kelainan katup jantung yang menetap akibat demam reumatik akut sebelumnya, terutama mengenai katup mitral (75%), aorta (25%), jarang mengenai katup trikuspid, dan katup pulmonal. Penyakit jantung reumatik dapat menimbulkan stenosis atau insufisiensi atau keduanya.
  • 5. ETIOLOGI Group A β-hemolytic streptococcus (GABHS) (contoh: Streptococcus pyogenes) Dinding sel terdiri dari protein ( antigen M, T, dan R ) Terdapat lebih dari 80 jenis protein M Komponen dinding sel pada jenis M tertentu yang dapat mengakibatkan antibodi bereaksi denga jaringan otot jantung.
  • 7. PATOFISIOLOGI molekul mimikri antara protein M ( subtipe 1,3,5,14,18,19 dan 24 ) dengan antigen glikoprotein jantung, sendi dan jaringan lainnya miosin, tropomiosin endotelium katup
  • 8. Badan Aschoff terdiri dari fokus-fokus eosinofil yang menelan kolagen dikelilingi limfosit, terutama sel T terkadang plasma sel dan makrofag besar Ditemukan pada ketiga lapisan dari jantung, perikardium, miokardium dan endokardium yang disebut sebagai pankarditis
  • 9. Pada perikardium, inflamasi diikuti oleh eksudat fibirinous atau serofibrinous Perikarditis Bread & Butter
  • 10. Mitral Insufisiensi/ Regurgitasi -Chorda tendinae menebal -Dilatasi LV & LA Mitral Stenosis -Fibrosis pada cincin mitral, adhesi komisura, dan kontraktur dari katup -Hipertrofi LA -Hipertensi pulmonal
  • 11. Aorta Insufisiensi/Regurgitasi -Sklerosis katup aorta -Volume overload -Dilatasi dan hipertrofi LV -SV meningkat
  • 13. J NES CRITERIA 22 MAJORMAJOR 1 MAJOR1 MAJOR ++ 2 MINOR2 MINOR
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19. "MIGRATORY " POLYARTHRI TISSering bermula dari sendi di kaki -> ke atas Berpindah-pindah dan saling tumpang tindih Nyeri, pembengkakan, kemerahan, teraba panas
  • 20. CARDITIS Murmur Cardiomegaly -Most common radiologic manifestation of carditis Perikarditis dan gagal jantung kongestif
  • 21. SUBCUTANEOUS NODULES Terdapat di daerah ekstensor persendian, pada kulit kepala serta kolumna vertebralis. Padat, tidak terasa nyeri Last inly a couple of weeks Tanda ini pada umumnya tidak akan ditemukan jika tidak terdapat karditis
  • 22. ERYTHEMA MARGINATUM Makula yang berwarna merah, pucat di bagian tengah, tidak terasa gatal Terutama timbul di daerah badan, pantat, anggota gerak bagian proksimal
  • 23. Sydenham Chorea Gerakan tidak disadari dan tidak bertujuan Seringnya bilateral Manifestasi lambat berbanding gejala lain
  • 24.
  • 25. MANIFESTASI KLINIS PJR Pankarditis kesulitan bernafas (dispnea) nyeri dada ringan sampai sedang nyeri dada pleuritik edema batuk ortopnea murmur
  • 26. Perikarditis Perikardial friction rub Perkusi menjadi semakin redup pada jantung Suara jantung yang bergumam.
  • 27. Mitral Regurgitation Ringan: tanda gagal jantung tidak terlihat, prekordium tenang dan pada auskultasi terdapat holosistolik murmur yang menjalar ke aksila. Berat: tanda dari gagal jatung dapat terlihat, jantung membesar, dengan impuls ventrikel kiri apikal yang berat Terdengar holosistolik murmur, serta murmur pendek mid-diastolik yang bergemuruh/rumbling
  • 28. Mitral Stenosis Lesi minimal: Asimtomatik Lesi berat: dispnea, ortopnea, PND , edema pulmonal dan aritmia atrial hipertensi pulmonal -> dilatasi ventrikel kanan -> insufisiensi triskupid fungsional, hepatomegali, ascites, dan edema mumur diastolik mitral yang panjang, bernada rendah dan rumbling
  • 29. Aortic Regurgitation Ringan: asimtomatik Berat: tekanan darah sistolik meninggi dan diastolik merendah. Dilatasi LV Keringat berlebihan. Dispnea dapat berkembang menjadi ortopnea, edema pulmonal Murmur sistolik ejeksi
  • 30. Aortic Stenosis Komisura katup dan cusps menjadi melekat dan bersatu, lubang katup menjadi kecil dengan bentuk bulat atau segitiga. Murmur sistolik dan diastolik dari stenosis aorta dan insufisiensi terdengar paling baik pada bagian bawah jantung.
  • 31. Gagal Jantung Kongestif sekunder akibat insufisiensi katup yang berat atau miokarditis takipnea, ortopnea, distensi vena jugularis, rales, hepatomegali, ritme galop, edema dan pembengkakan ekstremitas.
  • 32. PEMERIKSAAN PENUNJANG EKG mitral insufisuensi: gel P bifasik prominen+ tanda hipertrofi ventrikel kiri mitral stenosis: gel P notched dan hipertrofi ventrikel kanan insufisiensi aorta: mungkin normal Perikarditis: dapat terjadi ST elevasi pada lead II, III, aVF, and V4 -V6. Atrial flutter, Atrial Takikardi
  • 33. LABORATORIUM Kultur Antibodi Streptococcal: ASTO, antideoxyribonuklease (DNAse) B, antihyaluronidase, antistreptokinase, antistreptococcal esterase dan anti-DNA Rapid Streptococcus Antigen Test C Reactive Protein Erythrocyte sedimentation rate (ESR)
  • 34. Pencitraan - Foto Toraks -Echocardiografi -Kateterisasi Insufisiensi mitral: pembesaran atrium kiri dan ventrikel kiri Mitral stenosis: pembesaran atirum kiri dan pembesaran arteri pulmonalis dan ruang jantung kanan Insufisiensi aorta: pembesaran ventrikel kiri dan aorta.
  • 35.
  • 36. Penemuan Histologi Badan Aschoff di perikardium, regio perivaskular dari miokardium dan endokardium.
  • 37. PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan medis pada mereka yang menderita PJR adalah untuk Mengeliminasi faringitis GABHS (bila masih ada) Mensupresi inflamasi dari respon autoimun Memberikan tatalakasana suportif bagi penderita gagal jantung.
  • 38. ANTIBIOTIK Antibiotik Dosis Durasi Penicillin V 250 mg by peroral 2 to 3 kali sehari (≤27 kg) atau 500 mg peroral 2 to 3 kali sehari (>27 kg) 10 hari Benzathine penicillin G 600,000 units intramuscular (≤27 kg) atau1,200,000 units intramuscular (>27 kg) 1x Amoxicillin 50 mg/kg peroral setiap hari 10 hari Cephalosporina (first generation) Drug-dependent 10 hari Clindamycina 20 mg/kg/hari terbagi 3 dosis peroral 10 hari Clarithromycina 15 mg/kg/hari terbagi 2 dosis peroral 10 hari Azithromycina 12 mg/kg peroral setiap hari 5 hari
  • 39. Anti-Inflamasi untuk Arthritis, Athralgia dan Karditis : Aspirin: 4- 8g/hari yang dibagi dalam 4 sampai 6 dosis Sydenham Chorea: Self Limiting Demam: Aspirin
  • 40. CARDITIS : glucocorticoids, digoxin, diuretik, reduksi afterload Prednison: 1-2mg/kg/hari maksimal 80mg/hari selama 2-3 minggu Digoxin: Digoxin peroral atau IV dengan dosis 125- 250mcg/hari. Diuretics: Furosemid peroral atau IV dengan dosis 20- 40mg/jam selama 12-24 jam jika terdapat indikasi. 7 Agen pengurang afterload: ACE inhibitor-captopril
  • 41. Profilaksis Sekunder Antibiotic Dose Benzathine penicillin G 600,000 units intramuscular (≤27 kg) or 1,200,000 units intramuscular (>27 kg) Every 4 weeks (3 weeks in high-risk areas/populations) Penicillin V 250 mg by mouth twice daily Sulfadiazine 0.5 g by mouth daily (≤27 kg) or1 g by mouth daily (>27 kg) Macrolidea Drug-dependent
  • 42. NON MEDIKA MENTOSA 1. Diet 2. Tirah baring 3. Edukasi  antibiotik secara berkelanjutan untuk mencegah infeksi streptokokus berikutnya.
  • 43. INDIKASI OPERASI Mitral Stenosis: FC III ke atas Mitral Regurgitation: Disfungsi Ventrikel Kiri Stenosis Aorta: gradien sistolik 75 mmHg harus dioperasi walaupun tanpa gejala
  • 44. PENCEGAHAN Kategori Durasi Demam rematik tanpa karditis Minimal selama 5 tahun atau sampai usia 21 tahun, yang mana lebih lama Demam rematik dengan karditis tetapi tanpa penyakit jantung residual (tidak ada kelainan katup) Minimal 10 tahun atau hingga dewasa, yang mana lebih lama Demam rematik dengan karditis dan penyakit jantung residual (kelainan katup persisten) Minimal 10 tahun sejak episode terakhir dan minimal sampai usia 40 tahun, kadang- kadang selama seumur hidup
  • 45. PROGNOSIS Keadaan jantung pada saat memulai pengobatan. Kekambuhan dari demam rematik Penyembuhan dari kerusakan jantung Prognosis sangat baik bila karditis sembuh pada permulaan serangan akut demam rematik.