Dokumen tersebut membahas tentang nabi Elia dalam Alkitab. Elia digambarkan sebagai figur religius yang berapi-api melawan ibadah Baal namun juga mengalami kelemahan manusia seperti takut dan putus asa. Pengalaman di Gunung Horeb membantu Elia memperbarui pemahamannya tentang Allah.
2. Alkitab adalah sebuah kisah tentang mimpi
dan kegagalan, ideal dan mimpi buruk,
kepahlawanan dan penipuan.
Alkitab adalah catatan yang berisi tentang
relasi dan interaksi antara manusia
dengan Allah (kuasa rohani yang tertinggi)
Alkitab adalah teks rohani (spiritual text:
keith ward)
3. Alkitab: kumpulan tanggapan manusia
atas perjumpaannya dengan Allah dalam
sejarah Israel, dalam mimpi, dalam
penglihatan, dalam nubuat para nabi.
Alkitab memperlihatkan rangkaian
perkembangan pemahaman akan identitas
Allah dan sifat Allah
Tujuan membaca kisah dalam Alkitab:
semakin memahami Allah dan manusia
dan relasi-Nya.
4. Fifth Mountain (Paulo Coelho)
Nama Elia disebutkan 117 kali dalam Alkitab
Injil Sinoptik : Transfigurasi, Penyaliban (Mrk
15:34-36)
Injil Yohanes: seorang nabi yang
diperbandingkan dengan Yohanes Pembaptis
Roma 11:2-4 (kisah tentang krisis Elia)
Yakobus 5:17, Elia sebagai teladan pendoa
5. Nabi : berbicara atas nama Allah, juru
bicara Allah
kritik :mengingatkan, menuduh,
mengancam,
Harapan : menghibur dengan janji,
membangkitkan semangat dan harapan
Tujuan kenabian: mendorong manusia
untuk membangun relasi yang harmonis
dengan Allah
6. Sulit dibayangkan figur alkitabiah yang
lebih dramatis daripada nabi Elia (1 Raja
17-19, 1 Raj 21, 2 Raja 1-2)
Muncul tiba-tiba, tanpa silsilah maupun
mandat.
Dia berbicara dan segera terjadi.
Dianggap penyembuh, pembuat mukjizat,
penentang praja, dan penentang ibadah
Baal yang paling berapi-api.
7. Karier kenabian: Nabi di Kerajaan Israel
Utara ,paruh pertama abad ke-9 SM,
dalam masa pemerintahan Ahab dan
istrinya Izebel.
Alkitab menggambarkan Elia sebagai figur
religius,dilihat dari kisah dan legendanya,
nabi seeperti Musa (Ul 18:18), bukti
historis tentang kisahnya masih
diperdebatkan
8. Eliyahu, berarti “Allahku adalah Yahweh.”
Elia adalah satu-satunya nabi dalam
Perjanjian Lama yang memilih penggantinya.
Di gunung Horeb, Elia mendapat tugas untuk
mengurapi tiga orang: Elisa sebagai
penggantinya; Hazael, sebagai raja Aram;
and Yehu, sebagai raja Israel. Elia hanya
mengurapi Elisa; dua orang yang lain diurapi
oleh Elisa.
9. Elia dan penggantinya Elisa berkarya dalam
hubungannya dengan “ anak-anak para nabi”,
sangat mungkin seperti serikat para nabi
Karena Elia tidak wafat—dia diangkat ke
surga dalam angin badai dengan “kereta
berapi dengan kuda berapi” (2Raj 2:11) – dia
dapat kembali untuk mengantar “hari TUHAN
yang besar dan dahsyat” (Mal 4:5 ITB)
10. Berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-
Gilead, kepada Ahab: "Demi Tuhan
(YHWH) yang hidup, Allah Israel, yang
kulayani, sesungguhnya tidak akan ada
embun atau hujan pada tahun-tahun ini,
kecuali kalau kukatakan" (1Raj 17:1).
Konteks: Sinkretisme di Kerajaan Israel
Utara: menyembah YHWH sekaligus Baal
dan Astarte
11. YHWH (TUHAN): Allah Pembebas dan
Pelindung = sangat cocok untuk diimani
bagi mereka yang dilanda ketakutan dan
ancaman.
Baal dan Astarte: Dewa-Dewi kesuburan
bangsa Kanaan = cocok untuk peternak
dan petani.
12. Elia ingin menegaskan: YHWH = Allah
pelindung, pembebas, sekaligus Allah
yang memberi kesuburan.
Kekeringan : tanda YHWH mengalahkan
Baal dan Astarte
Ironisnya: Elia sendiri juga mengalami
kelaparan karena nubuatnya sendiri
sehingga ia harus minta makan pada
seorang janda.
13. Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata:
"Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan
bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah,
ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia."
Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya
sepatah katapun.
22 Lalu Elia berkata kepada rakyat itu:
"Hanya aku seorang diri yang tinggal
sebagai nabi TUHAN, padahal nabi-nabi
Baal itu ada empat ratus lima puluh orang
banyaknya. (1Raj 18:21-22 ITB)
14. Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis
korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu,
bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.
39 Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu,
sujudlah mereka serta berkata: "TUHAN, Dialah
Allah! TUHAN, Dialah Allah!"
40 Kata Elia kepada mereka: "Tangkaplah nabi-
nabi Baal itu, seorangpun dari mereka tidak boleh
luput." Setelah ditangkap, Elia membawa mereka
ke sungai Kison dan menyembelih mereka di
sana. (1Raj 18:38-40 ITB)
15. Mengapa Elia kejam?
YHWH : Pahlawan perang (Maskulin)
Baal dan Astarte: sosok feminin –
memberikan kesuburan
Elia : nabi dengan pemikiran konservatif
Orang biasanya mengikuti Allah yang
dipahaminya – Elia, pejuang yang keras
(kejam?)
Pemahaman Elia mengenai Allah tidak
berimbang
16. Menolak yang berbau feminim
Elia garang melawan raja Ahab, tetapi
takut ketika berhadapan dengan Izebel,
istri Ahab (1 Raj 19:1-4)
Elia takut dengan yang ditolaknya, sisi
lembut dan feminim
Elia melarikan diri ke padang gurun
17. 1 Raja 17-18 menampilkan Elia sebagai
figur atau pahlawan iman, kuat dalam
kuasa Allah, doa dan firman-Nya manjur.
1 Raja 19 menampilkan Elia sebagai orang
yang lemah takut dan putus asa.
18. Ketika Ahab memberitahukan kepada Izebel
segala yang dilakukan Elia dan perihal Elia
membunuh semua nabi itu dengan pedang, 2
maka Izebel menyuruh seorang suruhan
mengatakan kepada Elia: "Beginilah kiranya
para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi
dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu
ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti
nyawa salah seorang dari mereka itu
19. 3 Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi
menyelamatkan nyawanya; dan setelah
sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah
Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana.
4 Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun
sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di
bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin
mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya
TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini
tidak lebih baik dari pada nenek moyangku.”
(1Raj 19:1-4 ITB)
20. Takut terhadap Izebel(Sosok Feminin)
Depresi (meninggalkan bujangnya di
Bersyeba)
Putus asa: ingin mati
Kecewa. Bekerja untuk YHWH, hasilnya
tidak ada. Ibadah terhadap Baal dan
Astarte tetap berjalan.
21. “Tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia
serta berkata kepadanya: "Bangunlah,
makanlah!" (1Raj19:5 ITB)
Dalam Alkitab, Allah tidak pernah
meninggalkan orang pilihannya mengalami
kekecewaan dan hilang semangat.
Allah selalu mengutus Malaikat-Nya
(tipologi dalam Alkitab).
22. Maka bangunlah ia, lalu makan dan
minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia
berjalan empat puluh hari empat puluh
malam lamanya sampai ke gunung Allah,
yakni gunung Horeb. (1 Raj 19:8).
40 = angka kepenuhan
Perjalanan untuk menemukan jati dirinya
dan untuk mempersiapkan dan mengenal
Allah secara benar.
23. Firman TUHAN datang kepadanya,
demikian: "Apakah kerjamu di sini, hai
Elia?“ (Tuhan tidak tahu kerja Elia???)
10 Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya
bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena
orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu,
meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan
membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang;
hanya aku seorang dirilah yang masih hidup
dan mereka ingin mencabut nyawaku." (1Raj
19:9-10 ITB)
24. Lalu firman-Nya: "Keluarlah dan berdiri di atas gunung
itu di hadapan TUHAN!" Maka TUHAN lalu! Angin
besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan
memecahkan bukit-bukit batu, mendahului TUHAN.
Tetapi tidak ada TUHAN dalam angin itu. Dan sesudah
angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada TUHAN
dalam gempa itu.
12 Dan sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak
ada TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu
datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa.
13 Segera sesudah Elia mendengarnya, ia
menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi
ke luar dan berdiri di pintu gua itu. (1Ki 19:11-13 ITB)
25. Angin, gempa dan api (Allah yang
maskulin dan cara mengabdi Elia
sebelumnya: berapi-api dan cenderung
keras dan kejam)
Angin sepoi-sepoi basa [suara
keheningan] (Allah yang feminin dan
usulan Allah agar Elia berkerja sebagai
nabi secara tenang)
Di gunung Horeb, Elia mengalami
kebaruan hidup, dalam memahami Allah
26. Berjuang sendirian lebih sering membuat
orang cepat lelah dan berputus asa.
Pengalaman perjumpaan dengan Allah
mampu mentranformasi sebuah
pemahaman dan perjuangan.
27. Allah jarang memperkenalkan diri secara
langsung. Ia lebih membiarkan orang
berjuang untuk mencari jawabnya.
Metode Alkitab: mengalami – evaluasi -
pembaruan
Sebagai pejuang Allah, orang perlu
menjalin relasi dengan Allah dan selalu
berjumpa dengan-Nya.