SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  32
ASPEK-ASPEK
 PROSES DAN PROSEDUR PENGESAHAN
      BADAN HUKUM KOPERASI
    ANGGARAN DASAR KOPERASI
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KOPERASI
               dan
       PEMBUBARAN KOPERASI
Menurut Undang-undang No. 25 Tahun 1992

Koperasi adalah :

Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.


Koperasi Primer adalah :

Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang
seorang.

Koperasi Sekunder adalah :

Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi.
                                                           1
PRINSIP KOPE RA SI INDONE SIA


2. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

3. Pengelolaan dilakukan secara demokratis

4. Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding

   dengan besarnya jasa masing-masing anggota

5. Pembagian balas jasa yang terbatas terhadap modal

6. Kemandirian

7. Pendidikan perkoperasian

8. Kerjasama antar koperasi


                                                       2
Dari pengertian itu dapat dijabarkan

1. Koperasi   adalah Badan usaha, artinya dalam
   memperjuangkan kepentingan ekonomi anggotanya
   koperasi dituntut untuk bergerak dan berperilaku
   sebagaimana layaknya “badan usaha” lainnya, yaitu
   harus dikelola secara professional efektif dan efisien,
   sehingga dapat tumbuh menjadi organisasi yang
   tangguh dan mandiri.
2. Koperasi adalah kumpulan orang-orang dan bukan
   kumpulan modal. Artinya koperasi mempersatukan
   orang-orang yang mempunyai kepentingan ekonomi
   yang sama untuk bersama-sama secara gotong-
   royong berjuang mencapai tujuan bersama dengan
   mengutamakan pelayanan akan kepentingan ekonomi
   anggotanya. Hal ini yang membedakan koperasi
   dengan PT atau badan usaha lain yang merupakan
   kumpulan modal dan cenderung bertujuan mencapai
   laba sebesar-besarnya.
                                                             3
2. Pembeda lain koperasi dengan PT dan badan usaha
   lainnya dan merupakan ciri khas koperasi adalah
   anggota merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa
   koperasi, sehingga kemajuan dan keberhasilan
   koperasi    akan      berimbas    pada     peningkatan
   kesejahteraan anggota dan bukan hanya pada orang
   tertentu (pemilik modal seperti pada PT).
4. Di dalam koperasi anggota bekerjasama berdasarkan
   prinsip koperasi yang diwarnai dengan kesukarelaan,
   persamaan derajat, hak, kewajiban dan demokrasi. Ini
   berarti koperasi milik para anggota sendiri dan dengan
   demikian pada dasarnya diatur, diurus dan
   diselenggarakan sesuai dengan keinginan para
   anggota koperasi itu sendiri.
5. Segala kegiatan dan usaha koperasi didasarkan atas
   persamaan kebutuhan yang menimbulkan kesadaran
   untuk mempersatukan diri dalam koperasi. Jadi
   mereka bergabung secara sukarela atas kesadaran
   akan adanya kepentingan dan kebutuhan bersama,
   karenanya dalam koperasi tidak ada paksaan,
   ancaman atau campur tangan dari pihak lain.              4
Mengingat arti koperasi sebagaimana disebut
diatas, maka koperasi mempunyai peran yang
besar dalam menyusun usaha bersama-sama
yang bertujuan untuk memenuhi kepentingan
dan kebutuhan yang dirasakan bersama,
yang       pada akhirnya mengangkat harga diri,
meningkatkan kedudukan serta kemampuan untuk
mengembangkan potensi diri dan meningkatkan
kesejahteraan bersama.


                                                  5
Kegiatan Usaha :

 Kegiatan usaha utama yang dijalankan oleh
  koperasi adalah kegiatan usaha yang memiliki
  keterkaitan dengan kepentingan ekonomi
  anggota.
 Kegiatan usaha koperasi berfungsi menyokong
  kegiatan usaha atau kepentingan ekonomi
  anggotanya.
 Perkembangan kegiatan usaha koperasi
  seharusnya berimbas pada perkembangan
  usaha anggota atau peningkatan pemenuhan
  ekonomi anggotanya.



                                                 6
Kelembagaan K operasi :
“Sebagai landasan atau pondasi bagi koperasi
dalam upaya mengembangkan organisasi dan
kegiatan usaha koperasi untuk mencapai tujuan
koperasi, yaitu pelayanan yang optimal terhadap
kepentingan/kebutuhan     anggota     sehingga
keberdayaan dan kesejahteraan anggota dapat
meningkat”.




                                                  7
KE L E MBA GA A N K OPE RA SI


Nilai & Prinsip                                                Kepentingan
   Koperasi                             Struktur                 Anggota
                                                     O
                  Karakteristik                      r
                                                     g
                  Koperasi              Perangkat    a
                                        Organisasi   n
                                                             Profesionalisme
    Jatidiri                                         i
   Koperasi                              Koperasi    s
                                                     a
                                                     s
                                                     i
                                        Koperasi               Efisiensi dan
                                                                Efektifitas




                                      Manajemen
                                   Ketatalaksanaan          Usaha              Tujuan
                                     Akuntabilitas                             Koperasi
                                  Partisipasi Anggota




                                                                                        8
Struktur Internal Organisasi Koperasi umumnya
terdiri dari 3 unsur yaitu :

  1.    Unsur Perangkat Organisasi Koperasi
        - Rapat Anggota
        - Pengurus
        - Pengawas

  2.    Unsur Dewan Penasehat atau Penasehat


  3.   Unsur   pelaksana   yaitu   manajer    dan
karyawan


                                                    9
STRUK TUR INTE RN ORG A NISA SI K OPE RA SI

         A                                A                             A                               A



                                                         RA



             DP                                           P                                        BP


                                                         M



             KB                                         KB                                         KB

                     K                                              K                                       K

                     K                                              K                                       K
A   : Anggota ( Anggota perorangan untuk Koperasi Primer )
              ( Koperasi Primer atau Koperasi Pusat, Koperasi Gabungan untuk Koperasi Sekunder ).
RA : Rapat Anggota              KB : Kepala Bagian              M : Manajer
P : Pengurus                    K : Karyawan                    ------------------- : Garis tanggung
           jawab
BP : Badan Pemeriksa            DP : Dewan Penasehat             _____________ = Garis wewenang
                                                                                                                10
Rapat A nggota :

  Adalah rapat yang dihadiri oleh seluruh
  anggota koperasi.
  Merupakan      kekuasaan     tertinggi   dalam
  organisasi koperasi.
  Rapat Anggota merupakan perwujudan dari
  karakteristik koperasi, yaitu anggota sebagai
  pemilik sekaligus sebagai pengguna jasa
  koperasi.
  Segala keputusan yang menyangkut sepak
  terjang     koperasi     harus      dimintakan
  persetujuan kepada anggota dan diputuskan
  melalui Rapat Anggota.



                                                   11
KOPE RA SI SE K UNDE R

Koperasi Sekunder pada dasarnya dibentuk untuk
menjalankan      fungsi   membantu     koperasi   primer
anggotanya untuk mencapai tujuannya. Oleh sebab itu
koperasi sekunder pada dasarnya menjalankan usaha-
usaha yang tidak dapat di lakukan oleh koperasi primer
secara sendiri-sendiri dan mensinergikan segenap potensi
yang dimiliki oleh koperasi primernya untuk meningkatkan
daya aksesnya baik terhadap sumber-sumber permodalan,
pemasaran maupun teknologi.

Dengan keberadaan koperasi sekunder, menggambarkan
bahwa sesungguhnya koperasi dapat bergerak dan
berkiprah dalam sektor apa saja ditingkatan apa saja.
Artinya bila ada sektor usaha yang pada level tertentu
tidak bisa dilakukan oleh koperasi primer, maka dapat
diakses melalui koperasi sekundernya
                                                           12
PE RA N KOPE RA SI SE K UNDE R

                              Dampak

                                                P
                                                e
                                                s
                                Akses
                                                a
                                Modal
KP
                                                i
                                                n
                                                g
                                Akses
                                Pasar
KP     Sinergi                             Peningkatan
     Potensi dan   Koperasi                Kemampuan      Sektor Usaha   Hasil
     Kemampuan     Sekunder                & Daya Saing

                                 Akses
KP
                               Teknologi
                                                P
                                                e
                                                s
KP                              Akses
                                                a
                              Manajemen
                                                i
                                                n
                                                g

                              Dampak


                                                                          13
Peran K operasi Sekunder :
Mendukung pemberdayaan dan pengembangan
koperasi primer anggotanya melalui :
1. Membantu perkuatan akses terhadap sumber-
   sumber permodalan, pasar dan teknologi serta
   manajemen.
2. Pengelolaan sektor usaha tertentu yang tidak bisa di
   akses oleh koperasi primer anggotanya.
3. Mentransfer pengetahuan di bidang manajemen dan
   teknologi kepada koperasi primer anggotanya.
4. Menularkan budaya profesionalisme efisiensi dan
   efektifitas dalam pengelolaan organisasi dan usaha
   koperasi.
5. Sebagai cermin bagi kemajuan koperasi primer
   anggotanya.
                                                          14
CONTOH STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI SEKUNDER



Tingkat Nasional                            IND




Tingkat Propinsi/DI.          PUS          PUS            PUS




Tingkat
Kabupaten/Kota         PRIM   PRIM          PRIM          PRIM   PRIM
Kampung




                                     Anggota Perorangan             15
PROSE S PE NG E SA HA N BA DA N HUK UM K OPE RA SI
          UU 25/1992
                                                                                                            Pengesahan
                                                                                                       selambat-lambatnya
           PP 4/1994                                                                 Diterima          3 bulan sejak berkas
                                                                                                         diterima lengkap
                                           • Pejabat yang berwenang
                                             wajib melakukan penelitian
                                             terhadap materi Anggaran
    PERMEN 01/2006                           Dasar yang diajukan.
                                                                                                       Keputusan penolakan
                                                                                                           dan alasannya
                                           • Pejabat yang berwenang                                    disampaikan kembali
          Sekelompok orang                   melakukan pengecekan                                      kepada kuasa pendiri
                                             terhadap keberadaan                                       paling lama 3 bulan
           yang mempunyai
             kegiatan dan                    koperasi tersebut.
         kepentingan ekonomi                                                                           Terhadap penolakan,
                                                                                                        para pendiri dapat
              yang sama.                                                                                   mengajukan
                                                                                      Ditolak           permintaan ulang
                   PRA KOPERASI                                                                          pengesahan akta
                                                                                                        pendirian koperasi
                                                                                                       dalam jangka waktu
                                                                                                       paling lama 1 bulan.
                                           Kop. Primer
                                          Sekurang -                                                   Keputusan terhadap
        Rapat Persiapan               -
                                                                                                        permintaan ulang
                                          kurangnya di                                                  tersebut diberikan
     Rapat Pembentukan                    hadiri 20 orang                                                 paling lambat
                                          pendiri.                                                           1 bulan.

Membahas Anggaran Dasar Koperasi :                                    Mengajukan
                                          Kop. Sekunder                permohanan
Anggaran Dasar memuat antara lain :                                pengesahan secara
• Nama & tempat kedudukan.                                       tertulis kepada Pejabat
• Maksud & tujuan                     - Dihadiri sekurang              berwenang.
                                          kurangnya 3                                           disetujui        ditolak
• Bidang usaha.
• Keanggotaan.                            (tiga) koperasi
                                          melalui wakil-
• Rapat Anggota.                          wakilnya.
• Pengurus, Pengawas.
• Sisa Hasil Usaha.                                                                               Keputusan
                                           Pembuatan Akta oleh                                      akhir
                                                Notaris.                                                                 16
PROSE S PE NG E SA HA N BA DA N HUK UM K OPE RA SI

1.   Dasar Hukum :
     - Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang
     Perkoperasian.
     - Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1994 tentang
        Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan Akta
     Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar     Koperasi.
     - Peraturan Menteri Nomor 01 Tahun 2006 yaitu tentang
        Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan,          Pengesahan
        Akta Pendirian dan Perubahan         Anggaran Dasar
     Koperasi.
5.   Koperasi sebaiknya dibentuk oleh sekelompok orang/anggota
     masyarakat yang mempunyai kegiatan dan kepentingan
     ekonomi yang sama.
6.   Sebelum mendirikan koperasi, sebaiknya didahului dengan
     penyuluhan tentang perkoperasian agar kelompok masyarakat
     yang ingin mendirikan koperasi tersebut memahami
     mengenai perkoperasian, sehingga anggota koperasi nantinya
     benar-benar memahami nilai dan prinsip koperasi dan paham
     akan hak dan kewajibannya sebagai anggota koperasi.
                                                                  17
4.   Proses pendirian koperasi dimulai dengan pelaksanaan Rapat
     Pembentukan Koperasi dimana untuk Koperasi Primer
     sekurang-kurangnya dihadiri oleh 20 orang anggota pendiri,
     sedangkan untuk Koperasi Sekunder sekurang-kurangnya
     dihadiri oleh 3 (tiga) koperasi melalui wakil-wakilnya.

3.   Rapat pembentukan koperasi tersebut dihadiri oleh Pejabat
     Dinas/Instansi/Badan Yang Membidangi Koperasi setempat
     (sesuai domisili anggota) dimana kehadiran pejabat tersebut
     bertujuan antara lain untuk : memberi arahan berkenaan
     dengan pembentukan koperasi, melihat proses pelaksanaan
     rapat pembentukan, sebagai narasumber apabila ada
     pertanyaan berkaitan dengan perkoperasian dan untuk
     meneliti isi konsep anggaran dasar yang dibuat oleh para
     pendiri sebelum di”akta”kan oleh Notaris Pembuat Akta
     Koperasi setempat.Selain itu apabila memungkinkan rapat
     pembentukan tersebut juga dapat dihadiri oleh Notaris
     Pembuat Akta Koperasi yaitu Notaris yang ditetapkan melalui
     Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM untuk
     membantu membuat/menyusun akta pendirian, perubahan
     anggaran dasar dan pembubaran koperasi.

                                                                   18
6. Dalam Rapat Pembentukan akan dibahas mengenai Anggaran
   Dasar Koperasi yang memuat antara lain :
   - Nama dan tempat kedudukan
   - Maksud dan tujuan
   - Bidang usaha
   - Keanggotaan
   - Rapat Anggota
   - Pengurus dan Pengawas
   - Sisa Hasil Usaha
7. Pembuatan atau penyusunan akta pendirian koperasi
   tersebut dibuat dihadapan dan atau oleh Notaris Pembuat
   Akta Koperasi dimaksud.
8. Selanjutnya Notaris atau kuasa Pendiri mengajukan
   permohonan pengesahan secara tertulis kepada pejabat yang
   berwenang yaitu :
   Untuk koperasi primer yang anggotanya tersebar di lebih dari
    1 (satu) propinsi dan untuk koperasi sekunder adalah Deputi
   Bidang Kelembagaan Koperasi dan UKM, Kementerian
   Koperasi dan UKM.
   Untuk Koperasi Primer yang anggotanya meliputi satu
   propinsi     atau      Kabupaten/Kota     adalah      Kepala
   Dinas/Kantor/Badan yang menangani urusan perkoperasian
   Propinsi/Kabupaten/Kota setempat.
                                                                  19
2.   Pejabat yang berwenang akan melakukan :
     -   Penelitian terhadap meteri Anggaran Dasar yang
         diajukan.
     -   Pengecekan terhadap keberadaan koperasi tersebut.

10. Apabila permohonan diterima maka pengesahan selambat
    lambatnya 3 (tiga) bulan sejak berkas diterima lengkap.

11. Jika permohonan ditolak maka Keputusan penolakan dan
    alasannya disampaikan kembali kepada kuasa pendiri
    paling lama 3 (tiga) bulan sejak permohonan diajukan.

12. Terhadap Penolakan, para pendiri dapat mengajukan
    permintaan ulang pengesahan akta pendirian koperasi
    dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan. Keputusan
    terhadap permintaan ulang tersebut diberikan paling
    lambat 1 (satu) bulan.



                                                               20
TAMBAHAN YANG PERLU DILAMPIRKAN DLM
PEMBENTUK AN KOPERASI YANG MEMPUNYAI
UNIT USAHA SIMPAN PINJAM :

1. Surat bukti penyetoran modal tetap USP pada asi primer
   sekurang-kurangnya Rp. 15.000.000,- (lima belas juta
   rupiah) dan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)
   untuk USP pada koperasi sekunder berupa deposito
   pada Bank Pemerintah yang disetorkan atas nama
   Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah cq.
   Ketua Koperasi yang bersangkutan.
2. Rencana kerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun.
3. Administrasi dan pembukuan koperasinya.
4. Nama dan riwayat hidup Pengurus, Pengawas dan calon
   Pengelola.
5. Daftar sarana kerja.
6. Surat Perjanjian Kerja antara Pengurus Koperasi dengan
   Pengelola/Manager/Direksi.


                                                            21
ASPEK ASPEK PENTING
DALAM PENYUSUNAN
AKTA
PERKOPERASIAN




                      22
POKOK BAHASAN


  Dasar hukum,
  Akta Perkoperasian,
  Materi muatan penting yang
  perlu diatur dalam
  Anggaran Dasar koperasi.




                               23
DASAR HUKUM


1.   UU nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian.
2.   PP. nomor 4 tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tatacara
     Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
3.   PP. nomor 17 tahun 1994 tentang Pembubaran Koperasi oleh
     Pemerintah
4.   PP nomor 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam
     oleh Koperasi.
5.   PP. nomor 33 tahun 1998 tentang Modal Penyertaan pada Koperasi.
6.   Surat Keputusan Menteri Koperasi dan PPK nomor 36/Kep/M/II/1998
     tentang Pedoman Pelaksanaan Penggabungan dan Peleburan
     Koperasi.
7.   Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan PKM nomor
     19/KEP/Meneg/III/2000 tentang Pedoman kelembagaan dan Usaha
     Koperasi.
8.   Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
     Republik Indonesia Nomor 01/Per/M.KUKM/I/2006 tanggal 9 Januari
     2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta
     Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.




                                                                        24
AKTA PERKOPERASIAN


1.   Akta Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.

2.   Akta Pendirian Koperasi.

3.   Berita Acara Rapat Anggota Koperasi, antara lain :

     a. Pembentukan Koperasi.
     b. Rapat Anggota :
         1).    Rapat Anggota Tahunan.
         2).    Rapat Anggota Penyusunan dan Pengesahan
                RAPBK.
     c. Rapat Anggota Luar Biasa:
         1).    Penggabungan Koperasi.
         2).    Pembagian Koperasi.
         3).    Peleburan Koperasi.
         4).    Lain Lain (Pemberhentian Pengurus, Anggota dst).




                                                                   25
ANGGARAN DASAR KOPERASI


1. Anggaran Dasar memuat ketentuan‑ketentuan pokok yang
   merupakan dasar bagi tata kehidupan koperasi, sehingga
   didalamnya dimuat hal‑hal yang harus disusun secara
   ringkas, singkat, jelas dan mudah dimengerti oleh
   siapapun;

2. Ketentuan pokok yang dimuat dalam Anggaran Dasar
   meliputi:

   a.   struktur organisasi;
   b.   kegiatan usaha;
   c.   modal dan keuangan;
   d.   manajemen.




                                                            26
3.   Pengaturan organisasi sebagaimana dimaksud angka 2 huruf a
     adalah mengenai :
     a. nama dan tempat kedudukan;
     b. maksud dan tujuan;
     c. landasan dan azas;
     d. keanggotaan;
     e. perangkat organisasi;
     f. rapat‑rapat termasuk rapat anggota;
     g. jangka waktu berdirinya;
     h. sanksi.

4.   Pengaturan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud angka 2 huruf b,
     adalah mengenai :
     a. kegiatan usaha yang dijalankan Koperasi;
     b. pendapatan koperasi, Sisa Hasil Usaha (SHU) dan
        pembagiannya;
     c. tanggungan;
     d. tahun buku koperasi.



                                                                       27
5.   Pengaturan modal dan keuangan sebagaimana dimaksud
       angka 2 huruf c, adalah mengenai :
     a. modal sendiri;
     b. modal pinjaman;
     c. modal penyertaan.

6.   Pengaturan manajemen sebagaimana dimaksud angka 2
     huruf d, adalah mengenai:
     a. wewenang, hak, tugas, kewajiban dan tanggung
        jawab dari perangkat organisasi dan pengelola koperasi;
     b. hubungan kerja antar perangkat organisasi dan antara
        perangkat organisasi dengan Pengelola Usaha Koperasi;
     c. laporan keuangan dan neraca.




                                                                  28
MATERI MUATAN ANGGARAN DASAR

Materi muatan dalam Anggaran Dasar Koperasi
sekurang‑kurangnya meliputi :

a.   Daftar nama pendiri;
b.   Nama dan tempat kedudukan;
c.   Landasan dan asas;
d.   Maksud dan tujuan serta bidang usaha;
e.   Ketentuan mengenai keanggotaan;
f.   Ketentuan mengenai rapat anggota;
g.   Ketentuan mengenai pengurus;
h.   Ketentuan mengenai pengawas;
i.   Ketentuan mengenai pengelola;
j.   Ketentuan mengenai permodalan;
k.   Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya Koperasi;
l.   Ketentuan mengenai Sisa Hasil Usaha;
m. Ketentuan mengenai sanksi;
n.   Ketentuan mengenai pembubaran;
o.   Ketentuan mengenai perubahan Anggaran Dasar;
p.   Ketentuan mengenai Anggaran Rumah Tangga dan
peraturan khusus.

                                                            29
Materi Anggaran Dasar Koperasi dapat
diperluas dengan menetapkan hal‑hal lain
yang diperlukan sesuai dengan
kepentingan anggota, organisasi atau
usaha koperasi yang bersangkutan,
sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan




                                           30
P en u t u p

•   Koperasi adalah milik dari para anggotanya.

•   Anggota adalah pemilik sekaligus pengguna
    jasa koperasi.

•   Kemajuan dan perkembangan koperasi
    sangat ditentukan oleh peranserta aktif para
    anggota.

•   Peran anggota sangat strategis bagi
    koperasi, baik koperasi primer maupun
    koperasi sekunder.
       Kenal-kop




                                                   49

Contenu connexe

Tendances

Organisasi koperasi (iii)
Organisasi koperasi (iii)Organisasi koperasi (iii)
Organisasi koperasi (iii)hhh_fam
 
STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI
STRUKTUR ORGANISASI KOPERASISTRUKTUR ORGANISASI KOPERASI
STRUKTUR ORGANISASI KOPERASITisa Marisa Rohma
 
Modal Koperasi
Modal KoperasiModal Koperasi
Modal KoperasiAi Solihat
 
Materi koperasi
Materi koperasiMateri koperasi
Materi koperasiDiny94
 
Tata cara pendirian koperasi ppt
Tata cara pendirian koperasi pptTata cara pendirian koperasi ppt
Tata cara pendirian koperasi pptBudi Burhanudin
 
Aspek hukum koperasi indonesia
Aspek hukum koperasi indonesiaAspek hukum koperasi indonesia
Aspek hukum koperasi indonesiamailinursal
 
Ppt penerapan good corporate governance dalam pasar modal 3
Ppt penerapan good corporate governance dalam pasar modal 3Ppt penerapan good corporate governance dalam pasar modal 3
Ppt penerapan good corporate governance dalam pasar modal 3nova sabrina
 
2. pentingnya manajemen kelembagaan koperasi
2. pentingnya manajemen kelembagaan koperasi2. pentingnya manajemen kelembagaan koperasi
2. pentingnya manajemen kelembagaan koperasiArya Hista
 
Perubahan Koperasi Konvensional ke Syariah
Perubahan Koperasi Konvensional ke SyariahPerubahan Koperasi Konvensional ke Syariah
Perubahan Koperasi Konvensional ke SyariahPristiyanto SS
 
Alat Kelengkapan Orgnisasi Koperasi
Alat Kelengkapan Orgnisasi KoperasiAlat Kelengkapan Orgnisasi Koperasi
Alat Kelengkapan Orgnisasi KoperasiAi Solihat
 
PROPOSAL KOPERASI SIMPAN PINJAM 3EA20
PROPOSAL KOPERASI SIMPAN PINJAM 3EA20PROPOSAL KOPERASI SIMPAN PINJAM 3EA20
PROPOSAL KOPERASI SIMPAN PINJAM 3EA20Ghea Megah Pahleti
 
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)Eka Wahyuliana
 
Akuntansi koperasi dan umkm
Akuntansi koperasi dan umkmAkuntansi koperasi dan umkm
Akuntansi koperasi dan umkmdianakholifah
 
EKONOMI KOPERASI
EKONOMI KOPERASIEKONOMI KOPERASI
EKONOMI KOPERASIeka wanchu
 
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanPembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanCorinna Theodora
 

Tendances (20)

Organisasi koperasi (iii)
Organisasi koperasi (iii)Organisasi koperasi (iii)
Organisasi koperasi (iii)
 
STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI
STRUKTUR ORGANISASI KOPERASISTRUKTUR ORGANISASI KOPERASI
STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI
 
Modal Koperasi
Modal KoperasiModal Koperasi
Modal Koperasi
 
Materi koperasi
Materi koperasiMateri koperasi
Materi koperasi
 
Presentasi Koperasi
Presentasi KoperasiPresentasi Koperasi
Presentasi Koperasi
 
PENGAWASAN.pptx
PENGAWASAN.pptxPENGAWASAN.pptx
PENGAWASAN.pptx
 
Tata cara pendirian koperasi ppt
Tata cara pendirian koperasi pptTata cara pendirian koperasi ppt
Tata cara pendirian koperasi ppt
 
desain organisasi
desain organisasidesain organisasi
desain organisasi
 
Aspek hukum koperasi indonesia
Aspek hukum koperasi indonesiaAspek hukum koperasi indonesia
Aspek hukum koperasi indonesia
 
Ppt penerapan good corporate governance dalam pasar modal 3
Ppt penerapan good corporate governance dalam pasar modal 3Ppt penerapan good corporate governance dalam pasar modal 3
Ppt penerapan good corporate governance dalam pasar modal 3
 
2. pentingnya manajemen kelembagaan koperasi
2. pentingnya manajemen kelembagaan koperasi2. pentingnya manajemen kelembagaan koperasi
2. pentingnya manajemen kelembagaan koperasi
 
PROPOSAL PENELITIAN KOPERASI
PROPOSAL PENELITIAN KOPERASIPROPOSAL PENELITIAN KOPERASI
PROPOSAL PENELITIAN KOPERASI
 
Perubahan Koperasi Konvensional ke Syariah
Perubahan Koperasi Konvensional ke SyariahPerubahan Koperasi Konvensional ke Syariah
Perubahan Koperasi Konvensional ke Syariah
 
Alat Kelengkapan Orgnisasi Koperasi
Alat Kelengkapan Orgnisasi KoperasiAlat Kelengkapan Orgnisasi Koperasi
Alat Kelengkapan Orgnisasi Koperasi
 
PROPOSAL KOPERASI SIMPAN PINJAM 3EA20
PROPOSAL KOPERASI SIMPAN PINJAM 3EA20PROPOSAL KOPERASI SIMPAN PINJAM 3EA20
PROPOSAL KOPERASI SIMPAN PINJAM 3EA20
 
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
 
Sejarah Koperasi
Sejarah KoperasiSejarah Koperasi
Sejarah Koperasi
 
Akuntansi koperasi dan umkm
Akuntansi koperasi dan umkmAkuntansi koperasi dan umkm
Akuntansi koperasi dan umkm
 
EKONOMI KOPERASI
EKONOMI KOPERASIEKONOMI KOPERASI
EKONOMI KOPERASI
 
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanPembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
 

En vedette

Draft AD/ART Koperasi Pelangi Ciderum
Draft AD/ART Koperasi Pelangi CiderumDraft AD/ART Koperasi Pelangi Ciderum
Draft AD/ART Koperasi Pelangi CiderumNegeri Pelangi
 
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"Mia Mancani
 
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
Anggaran dasar dan anggaran rumah tanggaAnggaran dasar dan anggaran rumah tangga
Anggaran dasar dan anggaran rumah tanggaFaron Virgilio
 
Daftar Nama Koperasi
Daftar Nama KoperasiDaftar Nama Koperasi
Daftar Nama Koperasidylanolov
 
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSIUNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSIhenra saragih
 
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasiContoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasiTien Agustini mistiawati
 
Proposal koperasi copy
Proposal koperasi copyProposal koperasi copy
Proposal koperasi copyfspi
 
Peraturan Menteri Perhubungan Pm.6 tahun 2013 tentang Jenis, Struktur, dan Go...
Peraturan Menteri Perhubungan Pm.6 tahun 2013 tentang Jenis, Struktur, dan Go...Peraturan Menteri Perhubungan Pm.6 tahun 2013 tentang Jenis, Struktur, dan Go...
Peraturan Menteri Perhubungan Pm.6 tahun 2013 tentang Jenis, Struktur, dan Go...Bayu Ardiansyah
 
Perbedaan koperasi dengan badan usaha lain
Perbedaan koperasi dengan badan usaha lainPerbedaan koperasi dengan badan usaha lain
Perbedaan koperasi dengan badan usaha lainEko Mardianto
 
Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014
Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014
Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014Hendrik Tobing
 
Anggaran rumah tangga koperasi aman mandiri
Anggaran rumah tangga koperasi aman mandiriAnggaran rumah tangga koperasi aman mandiri
Anggaran rumah tangga koperasi aman mandiriAkademi Bahasa
 
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjam
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjamBab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjam
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjamvikingsyara
 
Contoh Draft A D A R T
Contoh Draft  A D  A R TContoh Draft  A D  A R T
Contoh Draft A D A R Tgazzah
 
Proposal pendirian koperasi
Proposal pendirian koperasiProposal pendirian koperasi
Proposal pendirian koperasirili_oktaviani
 
contoh laporan keuangan Koperasi
contoh laporan keuangan Koperasicontoh laporan keuangan Koperasi
contoh laporan keuangan KoperasiSiregil
 

En vedette (20)

Draft AD/ART Koperasi Pelangi Ciderum
Draft AD/ART Koperasi Pelangi CiderumDraft AD/ART Koperasi Pelangi Ciderum
Draft AD/ART Koperasi Pelangi Ciderum
 
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"
 
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
Anggaran dasar dan anggaran rumah tanggaAnggaran dasar dan anggaran rumah tangga
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
 
Koperasi tkbm pelabuhan (inkop)
Koperasi tkbm pelabuhan (inkop)Koperasi tkbm pelabuhan (inkop)
Koperasi tkbm pelabuhan (inkop)
 
Daftar Nama Koperasi
Daftar Nama KoperasiDaftar Nama Koperasi
Daftar Nama Koperasi
 
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSIUNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
 
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasiContoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
 
Proposal koperasi copy
Proposal koperasi copyProposal koperasi copy
Proposal koperasi copy
 
Peraturan Menteri Perhubungan Pm.6 tahun 2013 tentang Jenis, Struktur, dan Go...
Peraturan Menteri Perhubungan Pm.6 tahun 2013 tentang Jenis, Struktur, dan Go...Peraturan Menteri Perhubungan Pm.6 tahun 2013 tentang Jenis, Struktur, dan Go...
Peraturan Menteri Perhubungan Pm.6 tahun 2013 tentang Jenis, Struktur, dan Go...
 
Proses Koperasi
Proses KoperasiProses Koperasi
Proses Koperasi
 
Perbedaan koperasi dengan badan usaha lain
Perbedaan koperasi dengan badan usaha lainPerbedaan koperasi dengan badan usaha lain
Perbedaan koperasi dengan badan usaha lain
 
Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014
Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014
Putusan sidang mk pembatalan uu koperasi telahucap-28-mei2014
 
Anggaran rumah tangga koperasi aman mandiri
Anggaran rumah tangga koperasi aman mandiriAnggaran rumah tangga koperasi aman mandiri
Anggaran rumah tangga koperasi aman mandiri
 
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjam
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjamBab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjam
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjam
 
Excel Laporan Keuangan
Excel Laporan KeuanganExcel Laporan Keuangan
Excel Laporan Keuangan
 
Laporan keuangan lengkap
Laporan keuangan lengkapLaporan keuangan lengkap
Laporan keuangan lengkap
 
Ppt Ekonomi Koperasi
Ppt Ekonomi KoperasiPpt Ekonomi Koperasi
Ppt Ekonomi Koperasi
 
Contoh Draft A D A R T
Contoh Draft  A D  A R TContoh Draft  A D  A R T
Contoh Draft A D A R T
 
Proposal pendirian koperasi
Proposal pendirian koperasiProposal pendirian koperasi
Proposal pendirian koperasi
 
contoh laporan keuangan Koperasi
contoh laporan keuangan Koperasicontoh laporan keuangan Koperasi
contoh laporan keuangan Koperasi
 

Similaire à KELEMBAGAAN KOOPERASI

Ad art koperasi_mengenal_koperasi_di_ind
Ad art koperasi_mengenal_koperasi_di_indAd art koperasi_mengenal_koperasi_di_ind
Ad art koperasi_mengenal_koperasi_di_indAszenkey Permana
 
PMO 01 jati diri koperasi.pdf
PMO 01 jati diri koperasi.pdfPMO 01 jati diri koperasi.pdf
PMO 01 jati diri koperasi.pdfpancajayaabadi
 
Makalah tentang Koperasi
Makalah tentang KoperasiMakalah tentang Koperasi
Makalah tentang KoperasiRajabul Gufron
 
Pengertian koperasi
Pengertian koperasiPengertian koperasi
Pengertian koperasiEdy Rahardjo
 
presentasi EKONOMI BAB KOPERASI SMA tema flower vintage
presentasi EKONOMI BAB KOPERASI SMA tema flower vintagepresentasi EKONOMI BAB KOPERASI SMA tema flower vintage
presentasi EKONOMI BAB KOPERASI SMA tema flower vintagePii Uphi
 
Kop eko kerakyatan-2011 ambon
Kop eko kerakyatan-2011 ambonKop eko kerakyatan-2011 ambon
Kop eko kerakyatan-2011 ambonRully Indrawan
 
Maria Aulia Ulfa_C1A020034 Tugas PPT.pptx
Maria Aulia Ulfa_C1A020034 Tugas PPT.pptxMaria Aulia Ulfa_C1A020034 Tugas PPT.pptx
Maria Aulia Ulfa_C1A020034 Tugas PPT.pptxathaoppaioppai
 
Prinsip dasar dan peran koperasai
Prinsip dasar dan peran koperasaiPrinsip dasar dan peran koperasai
Prinsip dasar dan peran koperasaiNenengYuyuRohana
 
Manajemen koperasi dan UMKM Pertemuan 2.pptx
Manajemen koperasi dan UMKM Pertemuan 2.pptxManajemen koperasi dan UMKM Pertemuan 2.pptx
Manajemen koperasi dan UMKM Pertemuan 2.pptxokfiresti1
 
PERAN KOPERASI Dalam Pengembangan SDM Mencapai Pendapatan Anggota.pptx
PERAN KOPERASI Dalam Pengembangan SDM Mencapai Pendapatan Anggota.pptxPERAN KOPERASI Dalam Pengembangan SDM Mencapai Pendapatan Anggota.pptx
PERAN KOPERASI Dalam Pengembangan SDM Mencapai Pendapatan Anggota.pptxenternitysport
 
Badan Usaha Koperasi ( Akuntansi Dasar SMK Kelas X)
Badan Usaha Koperasi ( Akuntansi Dasar SMK Kelas X)Badan Usaha Koperasi ( Akuntansi Dasar SMK Kelas X)
Badan Usaha Koperasi ( Akuntansi Dasar SMK Kelas X)Amelia Febiani
 
Manajemen Usaha Koperasi.pptx
Manajemen Usaha Koperasi.pptxManajemen Usaha Koperasi.pptx
Manajemen Usaha Koperasi.pptxAaReza1
 
Pengertian koperasi secara umum (1)
Pengertian koperasi secara umum (1)Pengertian koperasi secara umum (1)
Pengertian koperasi secara umum (1)achmad yusuf
 
Bab 10 Koperasi.pptx
Bab 10 Koperasi.pptxBab 10 Koperasi.pptx
Bab 10 Koperasi.pptxBonseAris1
 

Similaire à KELEMBAGAAN KOOPERASI (20)

Minggu
MingguMinggu
Minggu
 
Informasi perkoperasian
Informasi perkoperasianInformasi perkoperasian
Informasi perkoperasian
 
Koperasiku
KoperasikuKoperasiku
Koperasiku
 
Ad art koperasi_mengenal_koperasi_di_ind
Ad art koperasi_mengenal_koperasi_di_indAd art koperasi_mengenal_koperasi_di_ind
Ad art koperasi_mengenal_koperasi_di_ind
 
PMO 01 jati diri koperasi.pdf
PMO 01 jati diri koperasi.pdfPMO 01 jati diri koperasi.pdf
PMO 01 jati diri koperasi.pdf
 
Makalah tentang Koperasi
Makalah tentang KoperasiMakalah tentang Koperasi
Makalah tentang Koperasi
 
Pengertian koperasi
Pengertian koperasiPengertian koperasi
Pengertian koperasi
 
Kd 1. koperasi
Kd 1. koperasiKd 1. koperasi
Kd 1. koperasi
 
presentasi EKONOMI BAB KOPERASI SMA tema flower vintage
presentasi EKONOMI BAB KOPERASI SMA tema flower vintagepresentasi EKONOMI BAB KOPERASI SMA tema flower vintage
presentasi EKONOMI BAB KOPERASI SMA tema flower vintage
 
Kop eko kerakyatan-2011 ambon
Kop eko kerakyatan-2011 ambonKop eko kerakyatan-2011 ambon
Kop eko kerakyatan-2011 ambon
 
Maria Aulia Ulfa_C1A020034 Tugas PPT.pptx
Maria Aulia Ulfa_C1A020034 Tugas PPT.pptxMaria Aulia Ulfa_C1A020034 Tugas PPT.pptx
Maria Aulia Ulfa_C1A020034 Tugas PPT.pptx
 
Prinsip dasar dan peran koperasai
Prinsip dasar dan peran koperasaiPrinsip dasar dan peran koperasai
Prinsip dasar dan peran koperasai
 
Manajemen koperasi dan UMKM Pertemuan 2.pptx
Manajemen koperasi dan UMKM Pertemuan 2.pptxManajemen koperasi dan UMKM Pertemuan 2.pptx
Manajemen koperasi dan UMKM Pertemuan 2.pptx
 
PERAN KOPERASI Dalam Pengembangan SDM Mencapai Pendapatan Anggota.pptx
PERAN KOPERASI Dalam Pengembangan SDM Mencapai Pendapatan Anggota.pptxPERAN KOPERASI Dalam Pengembangan SDM Mencapai Pendapatan Anggota.pptx
PERAN KOPERASI Dalam Pengembangan SDM Mencapai Pendapatan Anggota.pptx
 
Badan Usaha Koperasi ( Akuntansi Dasar SMK Kelas X)
Badan Usaha Koperasi ( Akuntansi Dasar SMK Kelas X)Badan Usaha Koperasi ( Akuntansi Dasar SMK Kelas X)
Badan Usaha Koperasi ( Akuntansi Dasar SMK Kelas X)
 
Manajemen Usaha Koperasi.pptx
Manajemen Usaha Koperasi.pptxManajemen Usaha Koperasi.pptx
Manajemen Usaha Koperasi.pptx
 
Pengertian koperasi secara umum (1)
Pengertian koperasi secara umum (1)Pengertian koperasi secara umum (1)
Pengertian koperasi secara umum (1)
 
ekonomi koperasi
ekonomi koperasiekonomi koperasi
ekonomi koperasi
 
1. koperasi indonesia
1. koperasi indonesia1. koperasi indonesia
1. koperasi indonesia
 
Bab 10 Koperasi.pptx
Bab 10 Koperasi.pptxBab 10 Koperasi.pptx
Bab 10 Koperasi.pptx
 

Plus de Manunggal Amethyst

Batas umur dewasa dalam konsep hukum perdata
Batas umur dewasa dalam konsep hukum perdataBatas umur dewasa dalam konsep hukum perdata
Batas umur dewasa dalam konsep hukum perdataManunggal Amethyst
 
Hak menguasai tanah oleh negara
Hak menguasai tanah oleh negaraHak menguasai tanah oleh negara
Hak menguasai tanah oleh negaraManunggal Amethyst
 
Pengadilan pengadilan khusus di indonesia
Pengadilan pengadilan khusus di indonesiaPengadilan pengadilan khusus di indonesia
Pengadilan pengadilan khusus di indonesiaManunggal Amethyst
 
Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)
Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)
Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)Manunggal Amethyst
 
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar pt
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar ptContoh akta pendirian dan anggaran dasar pt
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar ptManunggal Amethyst
 
Contoh akta pengalihan hak (cessie)
Contoh akta pengalihan hak (cessie)Contoh akta pengalihan hak (cessie)
Contoh akta pengalihan hak (cessie)Manunggal Amethyst
 
Cara membagi waris menurut kuh perdata
Cara membagi waris menurut kuh perdataCara membagi waris menurut kuh perdata
Cara membagi waris menurut kuh perdataManunggal Amethyst
 
ILMU NEGARA - Dasar dasar negara
ILMU NEGARA - Dasar dasar negaraILMU NEGARA - Dasar dasar negara
ILMU NEGARA - Dasar dasar negaraManunggal Amethyst
 
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUMILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUMManunggal Amethyst
 
Kedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatif
Kedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatifKedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatif
Kedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatifManunggal Amethyst
 
Kebatalan dan degradasi akta notaris
Kebatalan dan degradasi akta notarisKebatalan dan degradasi akta notaris
Kebatalan dan degradasi akta notarisManunggal Amethyst
 
Profesi notaris sebagai jabatan terhormat
Profesi notaris sebagai jabatan terhormatProfesi notaris sebagai jabatan terhormat
Profesi notaris sebagai jabatan terhormatManunggal Amethyst
 

Plus de Manunggal Amethyst (18)

Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
 
Pengantar Hukum Dagang
Pengantar Hukum DagangPengantar Hukum Dagang
Pengantar Hukum Dagang
 
Asas asas hukum benda
Asas asas hukum bendaAsas asas hukum benda
Asas asas hukum benda
 
Batas umur dewasa dalam konsep hukum perdata
Batas umur dewasa dalam konsep hukum perdataBatas umur dewasa dalam konsep hukum perdata
Batas umur dewasa dalam konsep hukum perdata
 
Hak menguasai tanah oleh negara
Hak menguasai tanah oleh negaraHak menguasai tanah oleh negara
Hak menguasai tanah oleh negara
 
Pengadilan pengadilan khusus di indonesia
Pengadilan pengadilan khusus di indonesiaPengadilan pengadilan khusus di indonesia
Pengadilan pengadilan khusus di indonesia
 
Cabang cabang ilmu hukum
Cabang cabang ilmu hukumCabang cabang ilmu hukum
Cabang cabang ilmu hukum
 
Jaminan perorangan
Jaminan peroranganJaminan perorangan
Jaminan perorangan
 
Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)
Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)
Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)
 
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar pt
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar ptContoh akta pendirian dan anggaran dasar pt
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar pt
 
Contoh akta pengalihan hak (cessie)
Contoh akta pengalihan hak (cessie)Contoh akta pengalihan hak (cessie)
Contoh akta pengalihan hak (cessie)
 
Cara membagi waris menurut kuh perdata
Cara membagi waris menurut kuh perdataCara membagi waris menurut kuh perdata
Cara membagi waris menurut kuh perdata
 
ILMU NEGARA - Dasar dasar negara
ILMU NEGARA - Dasar dasar negaraILMU NEGARA - Dasar dasar negara
ILMU NEGARA - Dasar dasar negara
 
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUMILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
 
Public law and crime
Public law and crimePublic law and crime
Public law and crime
 
Kedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatif
Kedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatifKedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatif
Kedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatif
 
Kebatalan dan degradasi akta notaris
Kebatalan dan degradasi akta notarisKebatalan dan degradasi akta notaris
Kebatalan dan degradasi akta notaris
 
Profesi notaris sebagai jabatan terhormat
Profesi notaris sebagai jabatan terhormatProfesi notaris sebagai jabatan terhormat
Profesi notaris sebagai jabatan terhormat
 

Dernier

SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxUlyaSaadah
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptxMata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptxoperatorsttmamasa
 
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.docLATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.docjohan effendi
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsHakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsBismaAdinata
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfVenyHandayani2
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 

Dernier (20)

SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptxMata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
Mata Kuliah Etika dalam pembelajaran Kristen.pptx
 
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.docLATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
LATIHAN SOAL geo ANALISA DATA PENDUDUK.doc
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsHakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 

KELEMBAGAAN KOOPERASI

  • 1. ASPEK-ASPEK PROSES DAN PROSEDUR PENGESAHAN BADAN HUKUM KOPERASI ANGGARAN DASAR KOPERASI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KOPERASI dan PEMBUBARAN KOPERASI
  • 2. Menurut Undang-undang No. 25 Tahun 1992 Koperasi adalah : Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi Primer adalah : Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang seorang. Koperasi Sekunder adalah : Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan koperasi. 1
  • 3. PRINSIP KOPE RA SI INDONE SIA 2. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka 3. Pengelolaan dilakukan secara demokratis 4. Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa masing-masing anggota 5. Pembagian balas jasa yang terbatas terhadap modal 6. Kemandirian 7. Pendidikan perkoperasian 8. Kerjasama antar koperasi 2
  • 4. Dari pengertian itu dapat dijabarkan 1. Koperasi adalah Badan usaha, artinya dalam memperjuangkan kepentingan ekonomi anggotanya koperasi dituntut untuk bergerak dan berperilaku sebagaimana layaknya “badan usaha” lainnya, yaitu harus dikelola secara professional efektif dan efisien, sehingga dapat tumbuh menjadi organisasi yang tangguh dan mandiri. 2. Koperasi adalah kumpulan orang-orang dan bukan kumpulan modal. Artinya koperasi mempersatukan orang-orang yang mempunyai kepentingan ekonomi yang sama untuk bersama-sama secara gotong- royong berjuang mencapai tujuan bersama dengan mengutamakan pelayanan akan kepentingan ekonomi anggotanya. Hal ini yang membedakan koperasi dengan PT atau badan usaha lain yang merupakan kumpulan modal dan cenderung bertujuan mencapai laba sebesar-besarnya. 3
  • 5. 2. Pembeda lain koperasi dengan PT dan badan usaha lainnya dan merupakan ciri khas koperasi adalah anggota merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi, sehingga kemajuan dan keberhasilan koperasi akan berimbas pada peningkatan kesejahteraan anggota dan bukan hanya pada orang tertentu (pemilik modal seperti pada PT). 4. Di dalam koperasi anggota bekerjasama berdasarkan prinsip koperasi yang diwarnai dengan kesukarelaan, persamaan derajat, hak, kewajiban dan demokrasi. Ini berarti koperasi milik para anggota sendiri dan dengan demikian pada dasarnya diatur, diurus dan diselenggarakan sesuai dengan keinginan para anggota koperasi itu sendiri. 5. Segala kegiatan dan usaha koperasi didasarkan atas persamaan kebutuhan yang menimbulkan kesadaran untuk mempersatukan diri dalam koperasi. Jadi mereka bergabung secara sukarela atas kesadaran akan adanya kepentingan dan kebutuhan bersama, karenanya dalam koperasi tidak ada paksaan, ancaman atau campur tangan dari pihak lain. 4
  • 6. Mengingat arti koperasi sebagaimana disebut diatas, maka koperasi mempunyai peran yang besar dalam menyusun usaha bersama-sama yang bertujuan untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan yang dirasakan bersama, yang pada akhirnya mengangkat harga diri, meningkatkan kedudukan serta kemampuan untuk mengembangkan potensi diri dan meningkatkan kesejahteraan bersama. 5
  • 7. Kegiatan Usaha :  Kegiatan usaha utama yang dijalankan oleh koperasi adalah kegiatan usaha yang memiliki keterkaitan dengan kepentingan ekonomi anggota.  Kegiatan usaha koperasi berfungsi menyokong kegiatan usaha atau kepentingan ekonomi anggotanya.  Perkembangan kegiatan usaha koperasi seharusnya berimbas pada perkembangan usaha anggota atau peningkatan pemenuhan ekonomi anggotanya. 6
  • 8. Kelembagaan K operasi : “Sebagai landasan atau pondasi bagi koperasi dalam upaya mengembangkan organisasi dan kegiatan usaha koperasi untuk mencapai tujuan koperasi, yaitu pelayanan yang optimal terhadap kepentingan/kebutuhan anggota sehingga keberdayaan dan kesejahteraan anggota dapat meningkat”. 7
  • 9. KE L E MBA GA A N K OPE RA SI Nilai & Prinsip Kepentingan Koperasi Struktur Anggota O Karakteristik r g Koperasi Perangkat a Organisasi n Profesionalisme Jatidiri i Koperasi Koperasi s a s i Koperasi Efisiensi dan Efektifitas Manajemen Ketatalaksanaan Usaha Tujuan Akuntabilitas Koperasi Partisipasi Anggota 8
  • 10. Struktur Internal Organisasi Koperasi umumnya terdiri dari 3 unsur yaitu : 1. Unsur Perangkat Organisasi Koperasi - Rapat Anggota - Pengurus - Pengawas 2. Unsur Dewan Penasehat atau Penasehat 3. Unsur pelaksana yaitu manajer dan karyawan 9
  • 11. STRUK TUR INTE RN ORG A NISA SI K OPE RA SI A A A A RA DP P BP M KB KB KB K K K K K K A : Anggota ( Anggota perorangan untuk Koperasi Primer ) ( Koperasi Primer atau Koperasi Pusat, Koperasi Gabungan untuk Koperasi Sekunder ). RA : Rapat Anggota KB : Kepala Bagian M : Manajer P : Pengurus K : Karyawan ------------------- : Garis tanggung jawab BP : Badan Pemeriksa DP : Dewan Penasehat _____________ = Garis wewenang 10
  • 12. Rapat A nggota : Adalah rapat yang dihadiri oleh seluruh anggota koperasi. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi. Rapat Anggota merupakan perwujudan dari karakteristik koperasi, yaitu anggota sebagai pemilik sekaligus sebagai pengguna jasa koperasi. Segala keputusan yang menyangkut sepak terjang koperasi harus dimintakan persetujuan kepada anggota dan diputuskan melalui Rapat Anggota. 11
  • 13. KOPE RA SI SE K UNDE R Koperasi Sekunder pada dasarnya dibentuk untuk menjalankan fungsi membantu koperasi primer anggotanya untuk mencapai tujuannya. Oleh sebab itu koperasi sekunder pada dasarnya menjalankan usaha- usaha yang tidak dapat di lakukan oleh koperasi primer secara sendiri-sendiri dan mensinergikan segenap potensi yang dimiliki oleh koperasi primernya untuk meningkatkan daya aksesnya baik terhadap sumber-sumber permodalan, pemasaran maupun teknologi. Dengan keberadaan koperasi sekunder, menggambarkan bahwa sesungguhnya koperasi dapat bergerak dan berkiprah dalam sektor apa saja ditingkatan apa saja. Artinya bila ada sektor usaha yang pada level tertentu tidak bisa dilakukan oleh koperasi primer, maka dapat diakses melalui koperasi sekundernya 12
  • 14. PE RA N KOPE RA SI SE K UNDE R Dampak P e s Akses a Modal KP i n g Akses Pasar KP Sinergi Peningkatan Potensi dan Koperasi Kemampuan Sektor Usaha Hasil Kemampuan Sekunder & Daya Saing Akses KP Teknologi P e s KP Akses a Manajemen i n g Dampak 13
  • 15. Peran K operasi Sekunder : Mendukung pemberdayaan dan pengembangan koperasi primer anggotanya melalui : 1. Membantu perkuatan akses terhadap sumber- sumber permodalan, pasar dan teknologi serta manajemen. 2. Pengelolaan sektor usaha tertentu yang tidak bisa di akses oleh koperasi primer anggotanya. 3. Mentransfer pengetahuan di bidang manajemen dan teknologi kepada koperasi primer anggotanya. 4. Menularkan budaya profesionalisme efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan organisasi dan usaha koperasi. 5. Sebagai cermin bagi kemajuan koperasi primer anggotanya. 14
  • 16. CONTOH STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI SEKUNDER Tingkat Nasional IND Tingkat Propinsi/DI. PUS PUS PUS Tingkat Kabupaten/Kota PRIM PRIM PRIM PRIM PRIM Kampung Anggota Perorangan 15
  • 17. PROSE S PE NG E SA HA N BA DA N HUK UM K OPE RA SI UU 25/1992 Pengesahan selambat-lambatnya PP 4/1994 Diterima 3 bulan sejak berkas diterima lengkap • Pejabat yang berwenang wajib melakukan penelitian terhadap materi Anggaran PERMEN 01/2006 Dasar yang diajukan. Keputusan penolakan dan alasannya • Pejabat yang berwenang disampaikan kembali Sekelompok orang melakukan pengecekan kepada kuasa pendiri terhadap keberadaan paling lama 3 bulan yang mempunyai kegiatan dan koperasi tersebut. kepentingan ekonomi Terhadap penolakan, para pendiri dapat yang sama. mengajukan Ditolak permintaan ulang PRA KOPERASI pengesahan akta pendirian koperasi dalam jangka waktu paling lama 1 bulan. Kop. Primer Sekurang - Keputusan terhadap Rapat Persiapan - permintaan ulang kurangnya di tersebut diberikan Rapat Pembentukan hadiri 20 orang paling lambat pendiri. 1 bulan. Membahas Anggaran Dasar Koperasi : Mengajukan Kop. Sekunder permohanan Anggaran Dasar memuat antara lain : pengesahan secara • Nama & tempat kedudukan. tertulis kepada Pejabat • Maksud & tujuan - Dihadiri sekurang berwenang. kurangnya 3 disetujui ditolak • Bidang usaha. • Keanggotaan. (tiga) koperasi melalui wakil- • Rapat Anggota. wakilnya. • Pengurus, Pengawas. • Sisa Hasil Usaha. Keputusan Pembuatan Akta oleh akhir Notaris. 16
  • 18. PROSE S PE NG E SA HA N BA DA N HUK UM K OPE RA SI 1. Dasar Hukum : - Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. - Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi. - Peraturan Menteri Nomor 01 Tahun 2006 yaitu tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi. 5. Koperasi sebaiknya dibentuk oleh sekelompok orang/anggota masyarakat yang mempunyai kegiatan dan kepentingan ekonomi yang sama. 6. Sebelum mendirikan koperasi, sebaiknya didahului dengan penyuluhan tentang perkoperasian agar kelompok masyarakat yang ingin mendirikan koperasi tersebut memahami mengenai perkoperasian, sehingga anggota koperasi nantinya benar-benar memahami nilai dan prinsip koperasi dan paham akan hak dan kewajibannya sebagai anggota koperasi. 17
  • 19. 4. Proses pendirian koperasi dimulai dengan pelaksanaan Rapat Pembentukan Koperasi dimana untuk Koperasi Primer sekurang-kurangnya dihadiri oleh 20 orang anggota pendiri, sedangkan untuk Koperasi Sekunder sekurang-kurangnya dihadiri oleh 3 (tiga) koperasi melalui wakil-wakilnya. 3. Rapat pembentukan koperasi tersebut dihadiri oleh Pejabat Dinas/Instansi/Badan Yang Membidangi Koperasi setempat (sesuai domisili anggota) dimana kehadiran pejabat tersebut bertujuan antara lain untuk : memberi arahan berkenaan dengan pembentukan koperasi, melihat proses pelaksanaan rapat pembentukan, sebagai narasumber apabila ada pertanyaan berkaitan dengan perkoperasian dan untuk meneliti isi konsep anggaran dasar yang dibuat oleh para pendiri sebelum di”akta”kan oleh Notaris Pembuat Akta Koperasi setempat.Selain itu apabila memungkinkan rapat pembentukan tersebut juga dapat dihadiri oleh Notaris Pembuat Akta Koperasi yaitu Notaris yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM untuk membantu membuat/menyusun akta pendirian, perubahan anggaran dasar dan pembubaran koperasi. 18
  • 20. 6. Dalam Rapat Pembentukan akan dibahas mengenai Anggaran Dasar Koperasi yang memuat antara lain : - Nama dan tempat kedudukan - Maksud dan tujuan - Bidang usaha - Keanggotaan - Rapat Anggota - Pengurus dan Pengawas - Sisa Hasil Usaha 7. Pembuatan atau penyusunan akta pendirian koperasi tersebut dibuat dihadapan dan atau oleh Notaris Pembuat Akta Koperasi dimaksud. 8. Selanjutnya Notaris atau kuasa Pendiri mengajukan permohonan pengesahan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang yaitu : Untuk koperasi primer yang anggotanya tersebar di lebih dari 1 (satu) propinsi dan untuk koperasi sekunder adalah Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi dan UKM, Kementerian Koperasi dan UKM. Untuk Koperasi Primer yang anggotanya meliputi satu propinsi atau Kabupaten/Kota adalah Kepala Dinas/Kantor/Badan yang menangani urusan perkoperasian Propinsi/Kabupaten/Kota setempat. 19
  • 21. 2. Pejabat yang berwenang akan melakukan : - Penelitian terhadap meteri Anggaran Dasar yang diajukan. - Pengecekan terhadap keberadaan koperasi tersebut. 10. Apabila permohonan diterima maka pengesahan selambat lambatnya 3 (tiga) bulan sejak berkas diterima lengkap. 11. Jika permohonan ditolak maka Keputusan penolakan dan alasannya disampaikan kembali kepada kuasa pendiri paling lama 3 (tiga) bulan sejak permohonan diajukan. 12. Terhadap Penolakan, para pendiri dapat mengajukan permintaan ulang pengesahan akta pendirian koperasi dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan. Keputusan terhadap permintaan ulang tersebut diberikan paling lambat 1 (satu) bulan. 20
  • 22. TAMBAHAN YANG PERLU DILAMPIRKAN DLM PEMBENTUK AN KOPERASI YANG MEMPUNYAI UNIT USAHA SIMPAN PINJAM : 1. Surat bukti penyetoran modal tetap USP pada asi primer sekurang-kurangnya Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) untuk USP pada koperasi sekunder berupa deposito pada Bank Pemerintah yang disetorkan atas nama Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah cq. Ketua Koperasi yang bersangkutan. 2. Rencana kerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun. 3. Administrasi dan pembukuan koperasinya. 4. Nama dan riwayat hidup Pengurus, Pengawas dan calon Pengelola. 5. Daftar sarana kerja. 6. Surat Perjanjian Kerja antara Pengurus Koperasi dengan Pengelola/Manager/Direksi. 21
  • 23. ASPEK ASPEK PENTING DALAM PENYUSUNAN AKTA PERKOPERASIAN 22
  • 24. POKOK BAHASAN Dasar hukum, Akta Perkoperasian, Materi muatan penting yang perlu diatur dalam Anggaran Dasar koperasi. 23
  • 25. DASAR HUKUM 1. UU nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. 2. PP. nomor 4 tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tatacara Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi. 3. PP. nomor 17 tahun 1994 tentang Pembubaran Koperasi oleh Pemerintah 4. PP nomor 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam oleh Koperasi. 5. PP. nomor 33 tahun 1998 tentang Modal Penyertaan pada Koperasi. 6. Surat Keputusan Menteri Koperasi dan PPK nomor 36/Kep/M/II/1998 tentang Pedoman Pelaksanaan Penggabungan dan Peleburan Koperasi. 7. Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan PKM nomor 19/KEP/Meneg/III/2000 tentang Pedoman kelembagaan dan Usaha Koperasi. 8. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor 01/Per/M.KUKM/I/2006 tanggal 9 Januari 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi. 24
  • 26. AKTA PERKOPERASIAN 1. Akta Perubahan Anggaran Dasar Koperasi. 2. Akta Pendirian Koperasi. 3. Berita Acara Rapat Anggota Koperasi, antara lain : a. Pembentukan Koperasi. b. Rapat Anggota : 1). Rapat Anggota Tahunan. 2). Rapat Anggota Penyusunan dan Pengesahan RAPBK. c. Rapat Anggota Luar Biasa: 1). Penggabungan Koperasi. 2). Pembagian Koperasi. 3). Peleburan Koperasi. 4). Lain Lain (Pemberhentian Pengurus, Anggota dst). 25
  • 27. ANGGARAN DASAR KOPERASI 1. Anggaran Dasar memuat ketentuan‑ketentuan pokok yang merupakan dasar bagi tata kehidupan koperasi, sehingga didalamnya dimuat hal‑hal yang harus disusun secara ringkas, singkat, jelas dan mudah dimengerti oleh siapapun; 2. Ketentuan pokok yang dimuat dalam Anggaran Dasar meliputi: a. struktur organisasi; b. kegiatan usaha; c. modal dan keuangan; d. manajemen. 26
  • 28. 3. Pengaturan organisasi sebagaimana dimaksud angka 2 huruf a adalah mengenai : a. nama dan tempat kedudukan; b. maksud dan tujuan; c. landasan dan azas; d. keanggotaan; e. perangkat organisasi; f. rapat‑rapat termasuk rapat anggota; g. jangka waktu berdirinya; h. sanksi. 4. Pengaturan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud angka 2 huruf b, adalah mengenai : a. kegiatan usaha yang dijalankan Koperasi; b. pendapatan koperasi, Sisa Hasil Usaha (SHU) dan pembagiannya; c. tanggungan; d. tahun buku koperasi. 27
  • 29. 5. Pengaturan modal dan keuangan sebagaimana dimaksud angka 2 huruf c, adalah mengenai : a. modal sendiri; b. modal pinjaman; c. modal penyertaan. 6. Pengaturan manajemen sebagaimana dimaksud angka 2 huruf d, adalah mengenai: a. wewenang, hak, tugas, kewajiban dan tanggung jawab dari perangkat organisasi dan pengelola koperasi; b. hubungan kerja antar perangkat organisasi dan antara perangkat organisasi dengan Pengelola Usaha Koperasi; c. laporan keuangan dan neraca. 28
  • 30. MATERI MUATAN ANGGARAN DASAR Materi muatan dalam Anggaran Dasar Koperasi sekurang‑kurangnya meliputi : a. Daftar nama pendiri; b. Nama dan tempat kedudukan; c. Landasan dan asas; d. Maksud dan tujuan serta bidang usaha; e. Ketentuan mengenai keanggotaan; f. Ketentuan mengenai rapat anggota; g. Ketentuan mengenai pengurus; h. Ketentuan mengenai pengawas; i. Ketentuan mengenai pengelola; j. Ketentuan mengenai permodalan; k. Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya Koperasi; l. Ketentuan mengenai Sisa Hasil Usaha; m. Ketentuan mengenai sanksi; n. Ketentuan mengenai pembubaran; o. Ketentuan mengenai perubahan Anggaran Dasar; p. Ketentuan mengenai Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus. 29
  • 31. Materi Anggaran Dasar Koperasi dapat diperluas dengan menetapkan hal‑hal lain yang diperlukan sesuai dengan kepentingan anggota, organisasi atau usaha koperasi yang bersangkutan, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan 30
  • 32. P en u t u p • Koperasi adalah milik dari para anggotanya. • Anggota adalah pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. • Kemajuan dan perkembangan koperasi sangat ditentukan oleh peranserta aktif para anggota. • Peran anggota sangat strategis bagi koperasi, baik koperasi primer maupun koperasi sekunder. Kenal-kop 49