SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
RUMAH LAYAK HUNI 
PERTEMUAN KE 9
RUMAH LAYAK HUNI 
Sebuah rumah adalah kebutuhan dasar manusia. Kapan dan bagaimana sebuah rumah dapat 
dikatakan layak? Sebuah konsep akademis dikemukakan untuk menjawab maksud sebuah 
perumahan dan pemukiman. Pengertian layak boleh saja sangat suyektif, sehingga indikator layak 
bagi seseorang akan berbeda dengan orang lain, jalaslah bahwa layak itu bersifat relative. 
Tentu saja dalam hal sebuah rumah dan pemukiman yang layak, harus tetap dibatasi oleh 
pemaknaan yang bisa diterima secara obyektif. Bertujuan agar bisa menjadi ukuran dalam rangka 
pengadaan rumah. Tidak hanya berlaku untuk yang berpenghasilan tinggi saja tapi juga bagi 
berpenghasilan rendah. 
Rumah yang layak harus dimaknai dari beberapa segi, diantaranya: segi sosiologis, filosofis, 
kesehatan, legalitas maupun dari sisi pisik, apalagi dari sisi energi yaitu hemat energi. Paling tidak 
rumah dan pemukiman yang layak memenuhi syarat minimal bagi kebutuhan manusia untuk hidup 
secara manusiawi.
INDIKATOR LAYAK 
Secara teoritis cukup sangat mudah menemukan kriteria rumah yang layak 
untuk dihuni. Secara sederhana dapat dimaknai sebuah rumah dan 
pemukiman yang layak adalah tempat tinggal keluarga dan warga dengan 
dukungan fasilitas lingkungan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar, 
mulai dari air bersih, penerangan, sanitasi saluran pembuangan limbah, serta 
aman bagi aktivitas penghunianya untuk meraih produktifitas. Indikator layak 
diantaranya: Filosofis, Sosiologis dan Legalitas.
• Segi Filosofis, dapat dikatakan bahwa rumah merupakan kebutuhan hakiki bagi makhluk 
hidup, selain sandang dan pangan, untuk menjaga eksistensi dan tempat berlindung bagi 
penghuninya. 
• Segi Sosiologis, rumah harus menjadi tempat bagi penghuninya untuk beraktifitas yang 
produktif. 
• Segi Legalitas, harus ada jaminan kepastian hukum bagi penghuninya, sebagai tempat 
untuk berdiam, karena menyadari bahwa rumah itu miliknya secara sah. Penghuninya tidak 
khawatir bahwa sewaktu-waktu rumahnya akan dirampas, diusir atau digusur. Hanya bila 
saja rumah yang layak dari segi fisik saja, yaitu apakah cukup dengan beralaskan tanah, 
beratap jerami dan berdinding anyaman bambu? 
• Toalet dan/atau Toilet 
Tulisan toilet berarti dua yaitu yang diserap dari bahasa Inggris dan/atau Prancis. Toilet 
(berasal bhs Prancis berati kakus atau jamban) bila di dilafalkan orang Prancis terdengar 
“toalet” sebaiknya untuk kakus sebutan sesuai sebutan Prancis untuk diserap sebagai 
bahasa Indonesia, jadi bukan toilet, bila toilet (berasal bhs Inggris) dilafalkan toilet, berarti 
tempat/meja meletakkan alat-alat kecantikan perempuan untuk berhias yang biasanya 
terletak dikamar tidur (lihat Kamus Umum bahasa Indonesia PN Blai Pustaka, Jakarta 
1979), jadi toilet mempunyai beberapa arti. Mungkin lebih baik disebut “jamban” atau 
“kakus” atau “Kamar Kecil” sehingga memilik satu arti, seperti waktu dahulu, bila ingin 
mempopulerkan bahasa Indonesia.
Segi Kesehatan, terdapat beberapa prisip yaitu: 
• 1.Maksimalkan cahaya Matahari 
Cahaya matahari dapat dimanfaatkan dengan optimal bila memperhatikan: 
• 1). Orientatasi bangunan memperhatikan lintasan matahari. Bangunan sebaiknya 
mengarah ke utara atau ke selatan untuk menghindari radiasi panas matahari 
langsung. 2). Ukuran ruangan dan bukaan jendela. Bukaan jendela yang lebar 
dianjurkan, lebar 2 kali tinggi ruangan, bertujuan agar cahaya/radiasi matahari 
maksimal masuk kedalam ruangan. Minimal intensitas cahaya di ruangan 60 lux 
dan tidak menyilaukan. 
• 2.Ventilasi alami 
Ventilasi bertujuan agar sirkulasi udara terjadi dalam ruangan secara alamiah. 
Ventilasi pada dinding minimal terdapat dibagian bawah dan atas, bagian bawah 
untuk masuk udara sejuk dan bagian atas untuk keluar udara hangat. Luas lubang 
udara (ventilasi) minimal 10% dari luas lantai. Aliran udara ini akan mendorong 
udara hangat dan CO2 keluar ruangan rumah.
• 3.Bagian-bagian ruang seperti: lantai dan dinding tidak lembab serta tidak 
terpengaruh pencemaran seperti bau, rembesan air kotor maupun udara kotor. 
• 4.Komponen-komponen dalam ruangan seperti: 
1). Lantai, kedap air dan mudah dibersihkan. 2). Dinding: (1). Di ruang tidur, ruang 
keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk pengaturan sirkulasi udara. (2). 
Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan. 3). 
Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan. 4). Bumbung 
rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus dilengkapi dengan 
penangkal petir. 5). Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai 
ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi 
dan ruang bermain anak. 6). Ruang dapur harus dilengkapi lubang udara sebagai 
sarana pembuangan asap. 
• 5.Manajemen limbah 
Manajemen limbah bertujuan agar persediaan air bersih rumah tidak tercemar, 
artinya: 
1). Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak 
menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah. 2). Limbah padat harus 
dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak menyebabkan pencemaran terhadap 
permukaan tanah dan air tanah.
• 6. Penampungan air hujan. Air hujan yang tertampung itu digunakan: 1). 
Menyiram kebun bunga, 2). Menyiram toalet (lubang kakus). 3). 
Pembersihan kendaraan dll. Cara ini akan mengefisienkan/menghemat air 
dari PDAM atau air yang diambil dari tanah (dipompa) atau sumur. 
• 7. Lapisan permukaan tanah diluar bangunan tembus air (air dapat 
merembes), jadi hindari permukaan tanah sekitar rumah yang kedap air. Ini 
bertujuan untuk menambah persediaan air tanah dan/atau mengurangi 
genangan air/banjir di musim hujan. 
• 8. Terdapat sarana penyimpanan makanan yang aman dan higienis. 
• 9. Tidak terdapat binatang penular penyakit, seperti sarang tikus dirumah dll.
SEGI ENERGI 
Rumah sebaiknya hemat energy, bila tidak energy itu akan merupakan beban yang harus 
ditanggung (dibayar) selama rumah itu ditempati atau sebelum dirobohkan. Apa pula itu 
rumah hemat energi? Rumah hemat energi adalah rumah yang banyak memanfaatkan 
penerangan alami dari matahari di siang hari artinya tidak menyalakan lampu (penerangan) 
buatan di siang hari dalam rumah, jadi terdapat lubang kukaan cahaya (jendela) jang 
memadai untuk menerangi ruangan rumah. Demikian pula untuk menggerakkan udara, yaitu 
aliran udara alamiah bukan buatan Seperti kipas atau tata udara, artinya udara bergerak 
secara alami dengan memanfaatkan perbedaan tekanan udara di dalam rumah dan luar 
rumah, artinya rumah harus mempunyai lubang udara (ventilasi) yang memadai, sehingga 
udara dalam ruangan dapat bergerak leluasa masuk-keluar rumah tanpa bantuan kipas atau 
yang sejenisnya. Hemat energi sejalan dengan rumah sehat
PENGERTIAN RUMAH LAYAK HUNI 
Menurut Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik 
IndonesiaNomor: 22/Permen/M/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal 
BidangPerumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota 
menyatakanbahwa: Rumah layak huni adalah rumah yang memenuhi 
persyaratan keselamatanbangunan dan kecukupan minimum luas bangunan 
serta kesehatan penghuninya.
KRITERIA RUMAH LAYAK HUNI 
• Memenuhi persyaratan keselamatan bangunan meliputi: 
1. struktur bawah/pondasi; 
2. struktur tengah/kolom dan balak (Beam). 
3. struktur atas. 
• Menjamin kesehatan meliputi pencahayaan, penghawaan dan sanitasi. 
• Memenuhi kecukupan luas minimum 7,2 m²/orang sampai dengan 12m²/orang.

Contenu connexe

Tendances

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SemarangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SemarangPenataan Ruang
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
 
PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002
PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002
PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002inideedee
 
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahJoy Irman
 
Opsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase PermukimanOpsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase Permukimaninfosanitasi
 
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian PertanahanKonsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahanushfia
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota BandungRencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota BandungPenataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MakassarRencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MakassarPenataan Ruang
 
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTISYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTILeks&Co
 
Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan
Perencanaan Teknis dan Manajemen PersampahanPerencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan
Perencanaan Teknis dan Manajemen PersampahanJoy Irman
 
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...Muh Saleh
 
Kepmen 534 2001 spm tt ruang perkim
Kepmen 534 2001 spm tt ruang perkimKepmen 534 2001 spm tt ruang perkim
Kepmen 534 2001 spm tt ruang perkimVerry Damayanti
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa TimurRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa TimurPenataan Ruang
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RPersyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RJoy Irman
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPenataan Ruang
 
Aspek Perumahan Dan Permukiman
Aspek Perumahan Dan PermukimanAspek Perumahan Dan Permukiman
Aspek Perumahan Dan Permukimanpindotutuko
 
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTRhenny ferniza
 
4. elemen urban design
4. elemen urban design4. elemen urban design
4. elemen urban designBenny Iskandar
 

Tendances (20)

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SemarangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
 
PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002
PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002
PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT) - 403/KPTS/M/2002
 
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
 
Opsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase PermukimanOpsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase Permukiman
 
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian PertanahanKonsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota BandungRencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MakassarRencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
 
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTISYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
 
Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan
Perencanaan Teknis dan Manajemen PersampahanPerencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan
Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan
 
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
 
Kepmen 534 2001 spm tt ruang perkim
Kepmen 534 2001 spm tt ruang perkimKepmen 534 2001 spm tt ruang perkim
Kepmen 534 2001 spm tt ruang perkim
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa TimurRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RPersyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
 
Aspek Perumahan Dan Permukiman
Aspek Perumahan Dan PermukimanAspek Perumahan Dan Permukiman
Aspek Perumahan Dan Permukiman
 
ARSITEKTUR PERMUKIMAN
ARSITEKTUR PERMUKIMANARSITEKTUR PERMUKIMAN
ARSITEKTUR PERMUKIMAN
 
Peraturan Zonasi
Peraturan ZonasiPeraturan Zonasi
Peraturan Zonasi
 
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTR
 
4. elemen urban design
4. elemen urban design4. elemen urban design
4. elemen urban design
 

En vedette

Menuju Kota Tanpa Permukiman Kumuh
Menuju Kota Tanpa Permukiman KumuhMenuju Kota Tanpa Permukiman Kumuh
Menuju Kota Tanpa Permukiman KumuhOswar Mungkasa
 
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan PermukimanUndang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukimaninideedee
 
Program KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPR
Program KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPRProgram KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPR
Program KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPRAdvisory Specialist for P2KP
 
Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.
Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.
Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.Oswar Mungkasa
 
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016ayi sugandhi
 
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKU
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKUSurat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKU
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKUAdvisory Specialist for P2KP
 
Buku Saku Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Buku Saku Pembangunan Permukiman dan Perumahan Buku Saku Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Buku Saku Pembangunan Permukiman dan Perumahan Oswar Mungkasa
 
Pembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan Rakyat
Pembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan RakyatPembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan Rakyat
Pembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan RakyatOswar Mungkasa
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...infosanitasi
 
Paparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota Surakarta
Paparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota SurakartaPaparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota Surakarta
Paparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota SurakartaBagus ardian
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...Joy Irman
 

En vedette (11)

Menuju Kota Tanpa Permukiman Kumuh
Menuju Kota Tanpa Permukiman KumuhMenuju Kota Tanpa Permukiman Kumuh
Menuju Kota Tanpa Permukiman Kumuh
 
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan PermukimanUndang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
 
Program KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPR
Program KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPRProgram KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPR
Program KOTAKU_strategi_percepatan_penanganan_kumuh_Perkotaan_Dir PKP-DJCK-PUPR
 
Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.
Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.
Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.
 
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016
Pedoman umum program kotaku sesuai SE DJCK No 40/2016
 
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKU
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKUSurat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKU
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKU
 
Buku Saku Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Buku Saku Pembangunan Permukiman dan Perumahan Buku Saku Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Buku Saku Pembangunan Permukiman dan Perumahan
 
Pembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan Rakyat
Pembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan RakyatPembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan Rakyat
Pembiayaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Perumahan Rakyat
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 
Paparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota Surakarta
Paparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota SurakartaPaparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota Surakarta
Paparan Perda Penanganan Permukiman Kumuh Kota Surakarta
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
 

Similaire à RUMAH LAYAK

Similaire à RUMAH LAYAK (20)

rumah sehat.pdf
rumah sehat.pdfrumah sehat.pdf
rumah sehat.pdf
 
PPT Rumah Sehat.pptx
PPT Rumah Sehat.pptxPPT Rumah Sehat.pptx
PPT Rumah Sehat.pptx
 
Ikm rumah sehat
Ikm rumah sehatIkm rumah sehat
Ikm rumah sehat
 
Ppt mpkt b cl 2dfsadsadsfdsfsfasffffffffffffffffffff
Ppt mpkt b cl 2dfsadsadsfdsfsfasffffffffffffffffffffPpt mpkt b cl 2dfsadsadsfdsfsfasffffffffffffffffffff
Ppt mpkt b cl 2dfsadsadsfdsfsfasffffffffffffffffffff
 
kriteria rumah ehat 2.pptx
kriteria rumah ehat 2.pptxkriteria rumah ehat 2.pptx
kriteria rumah ehat 2.pptx
 
RUMAH SEHAT MENCIPTAKAN PEMUKIMAN SEHAT.pptx
RUMAH SEHAT MENCIPTAKAN PEMUKIMAN SEHAT.pptxRUMAH SEHAT MENCIPTAKAN PEMUKIMAN SEHAT.pptx
RUMAH SEHAT MENCIPTAKAN PEMUKIMAN SEHAT.pptx
 
Kebersihan rumah (PBSM)
Kebersihan rumah (PBSM)Kebersihan rumah (PBSM)
Kebersihan rumah (PBSM)
 
Petunjuk Konstruksi Bangunan Rumah BSPS NAHP
Petunjuk Konstruksi Bangunan Rumah BSPS NAHPPetunjuk Konstruksi Bangunan Rumah BSPS NAHP
Petunjuk Konstruksi Bangunan Rumah BSPS NAHP
 
Saptel rumah sehat 2
Saptel rumah sehat 2Saptel rumah sehat 2
Saptel rumah sehat 2
 
Saptel rumah sehat 2
Saptel rumah sehat 2Saptel rumah sehat 2
Saptel rumah sehat 2
 
Rumah sehat
Rumah sehatRumah sehat
Rumah sehat
 
Rumah sehat
Rumah sehatRumah sehat
Rumah sehat
 
Kondisi Rumah Dan Lingkungan Sederhana Dan Sehat
Kondisi Rumah Dan Lingkungan Sederhana Dan SehatKondisi Rumah Dan Lingkungan Sederhana Dan Sehat
Kondisi Rumah Dan Lingkungan Sederhana Dan Sehat
 
Perumahan
PerumahanPerumahan
Perumahan
 
Satpel rumah sehat
Satpel rumah sehatSatpel rumah sehat
Satpel rumah sehat
 
Satpel rumah sehat
Satpel rumah sehatSatpel rumah sehat
Satpel rumah sehat
 
Plh ni
Plh niPlh ni
Plh ni
 
Rumah sehat
Rumah sehatRumah sehat
Rumah sehat
 
Sehat dari perumahan
Sehat dari perumahanSehat dari perumahan
Sehat dari perumahan
 
Materi phbs
Materi phbsMateri phbs
Materi phbs
 

Plus de Nurul Angreliany

Teknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Teknik Penulisan Karya Tulis IlmiahTeknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Teknik Penulisan Karya Tulis IlmiahNurul Angreliany
 
Tata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJ
Tata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJTata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJ
Tata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJNurul Angreliany
 
Pengantar Penilaian Kinerja dan SKHK JF PPBJ
Pengantar Penilaian Kinerja dan SKHK JF PPBJPengantar Penilaian Kinerja dan SKHK JF PPBJ
Pengantar Penilaian Kinerja dan SKHK JF PPBJNurul Angreliany
 
SKHK Pengembangan Profesi & Penunjang
SKHK Pengembangan Profesi & PenunjangSKHK Pengembangan Profesi & Penunjang
SKHK Pengembangan Profesi & PenunjangNurul Angreliany
 
Tata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJ
Tata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJTata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJ
Tata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJNurul Angreliany
 
Materi 1. Integritas dan Profesionalisme Pengelola Pengadaan Barang/Jasa (PPBJ)
Materi 1. Integritas dan Profesionalisme Pengelola Pengadaan Barang/Jasa (PPBJ)Materi 1. Integritas dan Profesionalisme Pengelola Pengadaan Barang/Jasa (PPBJ)
Materi 1. Integritas dan Profesionalisme Pengelola Pengadaan Barang/Jasa (PPBJ)Nurul Angreliany
 
Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4
Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4
Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4Nurul Angreliany
 
Materi 9 pengadaan khusus - versi 4
Materi 9   pengadaan khusus - versi 4Materi 9   pengadaan khusus - versi 4
Materi 9 pengadaan khusus - versi 4Nurul Angreliany
 
Materi 8 pelaksanaan pbj melalui penyedia - versi 4 (1)
Materi 8   pelaksanaan pbj melalui penyedia - versi 4 (1)Materi 8   pelaksanaan pbj melalui penyedia - versi 4 (1)
Materi 8 pelaksanaan pbj melalui penyedia - versi 4 (1)Nurul Angreliany
 
Materi 7 pelaksanaan pbj melalui swakelola versi 4
Materi 7   pelaksanaan pbj melalui swakelola versi 4Materi 7   pelaksanaan pbj melalui swakelola versi 4
Materi 7 pelaksanaan pbj melalui swakelola versi 4Nurul Angreliany
 
Materi 6 persiapan pbj - versi 4
Materi 6   persiapan pbj - versi 4Materi 6   persiapan pbj - versi 4
Materi 6 persiapan pbj - versi 4Nurul Angreliany
 
Materi 5 perencanaan pengadaan - versi 4
Materi 5   perencanaan pengadaan - versi 4Materi 5   perencanaan pengadaan - versi 4
Materi 5 perencanaan pengadaan - versi 4Nurul Angreliany
 
Materi 4 pbj secara elektronik, sdm dan kelembagaan, pengawasan, pengaduan,...
Materi 4   pbj secara elektronik, sdm dan kelembagaan, pengawasan, pengaduan,...Materi 4   pbj secara elektronik, sdm dan kelembagaan, pengawasan, pengaduan,...
Materi 4 pbj secara elektronik, sdm dan kelembagaan, pengawasan, pengaduan,...Nurul Angreliany
 
Materi 3 pelaku pbj- versi 4
Materi 3   pelaku pbj- versi 4Materi 3   pelaku pbj- versi 4
Materi 3 pelaku pbj- versi 4Nurul Angreliany
 
Materi 2 tujuan, kebijakan, prinsip, dan etika pbj - versi 4
Materi 2   tujuan,  kebijakan, prinsip, dan etika pbj -  versi 4Materi 2   tujuan,  kebijakan, prinsip, dan etika pbj -  versi 4
Materi 2 tujuan, kebijakan, prinsip, dan etika pbj - versi 4Nurul Angreliany
 
Materi 1 ketentuan umum - versi 4
Materi 1   ketentuan umum - versi 4Materi 1   ketentuan umum - versi 4
Materi 1 ketentuan umum - versi 4Nurul Angreliany
 

Plus de Nurul Angreliany (20)

Pengantar Pengadaan
Pengantar PengadaanPengantar Pengadaan
Pengantar Pengadaan
 
Teknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Teknik Penulisan Karya Tulis IlmiahTeknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Teknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah
 
Tata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJ
Tata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJTata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJ
Tata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJ
 
Pengantar Penilaian Kinerja dan SKHK JF PPBJ
Pengantar Penilaian Kinerja dan SKHK JF PPBJPengantar Penilaian Kinerja dan SKHK JF PPBJ
Pengantar Penilaian Kinerja dan SKHK JF PPBJ
 
SKHK JF PPBJ - Ahli Madya
SKHK JF PPBJ - Ahli MadyaSKHK JF PPBJ - Ahli Madya
SKHK JF PPBJ - Ahli Madya
 
SKHK Pengembangan Profesi & Penunjang
SKHK Pengembangan Profesi & PenunjangSKHK Pengembangan Profesi & Penunjang
SKHK Pengembangan Profesi & Penunjang
 
Tata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJ
Tata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJTata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJ
Tata Cara Penilaian Angka Kredit JF PPBJ
 
SKHK JF PPBJ - Ahli Muda
SKHK JF PPBJ  - Ahli MudaSKHK JF PPBJ  - Ahli Muda
SKHK JF PPBJ - Ahli Muda
 
SKHK JF PPBJ Ahli Pertama
SKHK JF PPBJ Ahli PertamaSKHK JF PPBJ Ahli Pertama
SKHK JF PPBJ Ahli Pertama
 
Materi 1. Integritas dan Profesionalisme Pengelola Pengadaan Barang/Jasa (PPBJ)
Materi 1. Integritas dan Profesionalisme Pengelola Pengadaan Barang/Jasa (PPBJ)Materi 1. Integritas dan Profesionalisme Pengelola Pengadaan Barang/Jasa (PPBJ)
Materi 1. Integritas dan Profesionalisme Pengelola Pengadaan Barang/Jasa (PPBJ)
 
Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4
Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4
Soal try out Sertifikasi Pengadaan Barang Jasa Pemerintah tingkat Dasar v4
 
Materi 9 pengadaan khusus - versi 4
Materi 9   pengadaan khusus - versi 4Materi 9   pengadaan khusus - versi 4
Materi 9 pengadaan khusus - versi 4
 
Materi 8 pelaksanaan pbj melalui penyedia - versi 4 (1)
Materi 8   pelaksanaan pbj melalui penyedia - versi 4 (1)Materi 8   pelaksanaan pbj melalui penyedia - versi 4 (1)
Materi 8 pelaksanaan pbj melalui penyedia - versi 4 (1)
 
Materi 7 pelaksanaan pbj melalui swakelola versi 4
Materi 7   pelaksanaan pbj melalui swakelola versi 4Materi 7   pelaksanaan pbj melalui swakelola versi 4
Materi 7 pelaksanaan pbj melalui swakelola versi 4
 
Materi 6 persiapan pbj - versi 4
Materi 6   persiapan pbj - versi 4Materi 6   persiapan pbj - versi 4
Materi 6 persiapan pbj - versi 4
 
Materi 5 perencanaan pengadaan - versi 4
Materi 5   perencanaan pengadaan - versi 4Materi 5   perencanaan pengadaan - versi 4
Materi 5 perencanaan pengadaan - versi 4
 
Materi 4 pbj secara elektronik, sdm dan kelembagaan, pengawasan, pengaduan,...
Materi 4   pbj secara elektronik, sdm dan kelembagaan, pengawasan, pengaduan,...Materi 4   pbj secara elektronik, sdm dan kelembagaan, pengawasan, pengaduan,...
Materi 4 pbj secara elektronik, sdm dan kelembagaan, pengawasan, pengaduan,...
 
Materi 3 pelaku pbj- versi 4
Materi 3   pelaku pbj- versi 4Materi 3   pelaku pbj- versi 4
Materi 3 pelaku pbj- versi 4
 
Materi 2 tujuan, kebijakan, prinsip, dan etika pbj - versi 4
Materi 2   tujuan,  kebijakan, prinsip, dan etika pbj -  versi 4Materi 2   tujuan,  kebijakan, prinsip, dan etika pbj -  versi 4
Materi 2 tujuan, kebijakan, prinsip, dan etika pbj - versi 4
 
Materi 1 ketentuan umum - versi 4
Materi 1   ketentuan umum - versi 4Materi 1   ketentuan umum - versi 4
Materi 1 ketentuan umum - versi 4
 

Dernier

Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAgusTriyono78
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .pptTeori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .pptEndarto Yudo
 
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxstruktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxAgusTriyono78
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databasethinkplusx1
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1RifkiIntipeNerakajah
 
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergyThermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergyEndarto Yudo
 
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan Komponen
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan KomponenTeknik Tenaga Listrik, Sejarah dan Komponen
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan KomponenRatihPuspitaSiwi
 
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKFerdinandus9
 
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptxMinggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptxRahmiAulia20
 
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanyaKlasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanyafaizalabdillah10
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555zannialzur
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 

Dernier (16)

Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .pptTeori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
 
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxstruktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian database
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1
 
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergyThermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
 
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan Komponen
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan KomponenTeknik Tenaga Listrik, Sejarah dan Komponen
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan Komponen
 
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
 
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptxMinggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
 
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanyaKlasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 

RUMAH LAYAK

  • 1. RUMAH LAYAK HUNI PERTEMUAN KE 9
  • 2. RUMAH LAYAK HUNI Sebuah rumah adalah kebutuhan dasar manusia. Kapan dan bagaimana sebuah rumah dapat dikatakan layak? Sebuah konsep akademis dikemukakan untuk menjawab maksud sebuah perumahan dan pemukiman. Pengertian layak boleh saja sangat suyektif, sehingga indikator layak bagi seseorang akan berbeda dengan orang lain, jalaslah bahwa layak itu bersifat relative. Tentu saja dalam hal sebuah rumah dan pemukiman yang layak, harus tetap dibatasi oleh pemaknaan yang bisa diterima secara obyektif. Bertujuan agar bisa menjadi ukuran dalam rangka pengadaan rumah. Tidak hanya berlaku untuk yang berpenghasilan tinggi saja tapi juga bagi berpenghasilan rendah. Rumah yang layak harus dimaknai dari beberapa segi, diantaranya: segi sosiologis, filosofis, kesehatan, legalitas maupun dari sisi pisik, apalagi dari sisi energi yaitu hemat energi. Paling tidak rumah dan pemukiman yang layak memenuhi syarat minimal bagi kebutuhan manusia untuk hidup secara manusiawi.
  • 3. INDIKATOR LAYAK Secara teoritis cukup sangat mudah menemukan kriteria rumah yang layak untuk dihuni. Secara sederhana dapat dimaknai sebuah rumah dan pemukiman yang layak adalah tempat tinggal keluarga dan warga dengan dukungan fasilitas lingkungan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar, mulai dari air bersih, penerangan, sanitasi saluran pembuangan limbah, serta aman bagi aktivitas penghunianya untuk meraih produktifitas. Indikator layak diantaranya: Filosofis, Sosiologis dan Legalitas.
  • 4. • Segi Filosofis, dapat dikatakan bahwa rumah merupakan kebutuhan hakiki bagi makhluk hidup, selain sandang dan pangan, untuk menjaga eksistensi dan tempat berlindung bagi penghuninya. • Segi Sosiologis, rumah harus menjadi tempat bagi penghuninya untuk beraktifitas yang produktif. • Segi Legalitas, harus ada jaminan kepastian hukum bagi penghuninya, sebagai tempat untuk berdiam, karena menyadari bahwa rumah itu miliknya secara sah. Penghuninya tidak khawatir bahwa sewaktu-waktu rumahnya akan dirampas, diusir atau digusur. Hanya bila saja rumah yang layak dari segi fisik saja, yaitu apakah cukup dengan beralaskan tanah, beratap jerami dan berdinding anyaman bambu? • Toalet dan/atau Toilet Tulisan toilet berarti dua yaitu yang diserap dari bahasa Inggris dan/atau Prancis. Toilet (berasal bhs Prancis berati kakus atau jamban) bila di dilafalkan orang Prancis terdengar “toalet” sebaiknya untuk kakus sebutan sesuai sebutan Prancis untuk diserap sebagai bahasa Indonesia, jadi bukan toilet, bila toilet (berasal bhs Inggris) dilafalkan toilet, berarti tempat/meja meletakkan alat-alat kecantikan perempuan untuk berhias yang biasanya terletak dikamar tidur (lihat Kamus Umum bahasa Indonesia PN Blai Pustaka, Jakarta 1979), jadi toilet mempunyai beberapa arti. Mungkin lebih baik disebut “jamban” atau “kakus” atau “Kamar Kecil” sehingga memilik satu arti, seperti waktu dahulu, bila ingin mempopulerkan bahasa Indonesia.
  • 5. Segi Kesehatan, terdapat beberapa prisip yaitu: • 1.Maksimalkan cahaya Matahari Cahaya matahari dapat dimanfaatkan dengan optimal bila memperhatikan: • 1). Orientatasi bangunan memperhatikan lintasan matahari. Bangunan sebaiknya mengarah ke utara atau ke selatan untuk menghindari radiasi panas matahari langsung. 2). Ukuran ruangan dan bukaan jendela. Bukaan jendela yang lebar dianjurkan, lebar 2 kali tinggi ruangan, bertujuan agar cahaya/radiasi matahari maksimal masuk kedalam ruangan. Minimal intensitas cahaya di ruangan 60 lux dan tidak menyilaukan. • 2.Ventilasi alami Ventilasi bertujuan agar sirkulasi udara terjadi dalam ruangan secara alamiah. Ventilasi pada dinding minimal terdapat dibagian bawah dan atas, bagian bawah untuk masuk udara sejuk dan bagian atas untuk keluar udara hangat. Luas lubang udara (ventilasi) minimal 10% dari luas lantai. Aliran udara ini akan mendorong udara hangat dan CO2 keluar ruangan rumah.
  • 6. • 3.Bagian-bagian ruang seperti: lantai dan dinding tidak lembab serta tidak terpengaruh pencemaran seperti bau, rembesan air kotor maupun udara kotor. • 4.Komponen-komponen dalam ruangan seperti: 1). Lantai, kedap air dan mudah dibersihkan. 2). Dinding: (1). Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk pengaturan sirkulasi udara. (2). Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan. 3). Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan. 4). Bumbung rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus dilengkapi dengan penangkal petir. 5). Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi dan ruang bermain anak. 6). Ruang dapur harus dilengkapi lubang udara sebagai sarana pembuangan asap. • 5.Manajemen limbah Manajemen limbah bertujuan agar persediaan air bersih rumah tidak tercemar, artinya: 1). Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah. 2). Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak menyebabkan pencemaran terhadap permukaan tanah dan air tanah.
  • 7. • 6. Penampungan air hujan. Air hujan yang tertampung itu digunakan: 1). Menyiram kebun bunga, 2). Menyiram toalet (lubang kakus). 3). Pembersihan kendaraan dll. Cara ini akan mengefisienkan/menghemat air dari PDAM atau air yang diambil dari tanah (dipompa) atau sumur. • 7. Lapisan permukaan tanah diluar bangunan tembus air (air dapat merembes), jadi hindari permukaan tanah sekitar rumah yang kedap air. Ini bertujuan untuk menambah persediaan air tanah dan/atau mengurangi genangan air/banjir di musim hujan. • 8. Terdapat sarana penyimpanan makanan yang aman dan higienis. • 9. Tidak terdapat binatang penular penyakit, seperti sarang tikus dirumah dll.
  • 8. SEGI ENERGI Rumah sebaiknya hemat energy, bila tidak energy itu akan merupakan beban yang harus ditanggung (dibayar) selama rumah itu ditempati atau sebelum dirobohkan. Apa pula itu rumah hemat energi? Rumah hemat energi adalah rumah yang banyak memanfaatkan penerangan alami dari matahari di siang hari artinya tidak menyalakan lampu (penerangan) buatan di siang hari dalam rumah, jadi terdapat lubang kukaan cahaya (jendela) jang memadai untuk menerangi ruangan rumah. Demikian pula untuk menggerakkan udara, yaitu aliran udara alamiah bukan buatan Seperti kipas atau tata udara, artinya udara bergerak secara alami dengan memanfaatkan perbedaan tekanan udara di dalam rumah dan luar rumah, artinya rumah harus mempunyai lubang udara (ventilasi) yang memadai, sehingga udara dalam ruangan dapat bergerak leluasa masuk-keluar rumah tanpa bantuan kipas atau yang sejenisnya. Hemat energi sejalan dengan rumah sehat
  • 9. PENGERTIAN RUMAH LAYAK HUNI Menurut Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik IndonesiaNomor: 22/Permen/M/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal BidangPerumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota menyatakanbahwa: Rumah layak huni adalah rumah yang memenuhi persyaratan keselamatanbangunan dan kecukupan minimum luas bangunan serta kesehatan penghuninya.
  • 10. KRITERIA RUMAH LAYAK HUNI • Memenuhi persyaratan keselamatan bangunan meliputi: 1. struktur bawah/pondasi; 2. struktur tengah/kolom dan balak (Beam). 3. struktur atas. • Menjamin kesehatan meliputi pencahayaan, penghawaan dan sanitasi. • Memenuhi kecukupan luas minimum 7,2 m²/orang sampai dengan 12m²/orang.