Dokumen tersebut memberikan analisis rasio keuangan PT Unilever Indonesia Tbk pada tahun 2007 dan 2008 untuk mengukur kinerja perusahaan. Secara umum, analisis menunjukkan kinerja keuangan perusahaan tidak mengalami peningkatan signifikan berdasarkan perhitungan rasio likuiditas, aktivitas, leverage, dan profitabilitas. Hal ini mengindikasikan perusahaan perlu meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan mempertahankan likuiditasnya
2. Laporan Keuangan
• Laporan keuangan merupakan suatu data yang
dapat memberikan gambaran dan informasiinformasi mengenai keadaan keuangan suatu
perusahaan pada suatu saat atau pada suatu
periode tertentu dan dapat membantu
investor dan para pelaku pasar modal lainnya
dalam mengidentifikasikan keadaan suatu
perusahaan
3. Analisis Laporan Keuangan
• Salah satu alat analisis atas laporan keuangan
adalah dengan menggunakan analisis Ratio
Financial Statement (bentuk rasio) untuk
mengetahui prestasi keuangan perusahaan
dari tahun ke tahun dan hasil analisis tersebut
dapat digunakan untuk menilai kinerja
perusahaan.
4. Jenis Laporan Keuangan
Neraca (Balance Sheet): laporan yang sistematis
tentang aktiva, hutang, modal dari suatu
perusahaan pada suatu saat tertentu.
• Laporan laba rugi (Income Statement) : suatu
laporan yang menunjukkan pendapatan dari
penjualan, berbagai biaya, dan laba yang
diperoleh oleh perusahaan selama periode
tertentu
• Laporan saldo laba (Statement of Shareholders
Equity): suatu laporan yang menunjukkan
perubahan laba ditahan selama periode tertentu
5. • Laporan arus kas (Statement of Cash Flow) :
Tujuan dari pembuatan laporan arus kas ini
adalah memberikan informasi mengenai
penerimaan dan pembayaran kas perusahaan
selama periode tertentu
• Catatan atas laporan keuangan: berisi rincian
neraca dan laporan laba rugi, kebijakan
akuntansi, dan lain sebagainya.
6. Manfaat Analisis Laporan
Keuangan
Arti penting analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1.Bagi pihak manajemen: untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan, kompensasi,pengembangan karier
2.Bagi pemegang saham: untuk mengetahui kinerja
perusahaan, pendapatan, keamanan investasi.
3. Bagi kreditor: untuk mengetahui kemampuan perusahaan
melunasi utang beserta bunganya.
4. Bagi pemerintah: pajak, persetujuan untuk go public.
5. Bagi karyawan: Penghasilan yang memadai, kualitas hidup,
keamanan kerja
7. Jenis Rasio Laporan
Keuangan
1. Liquidity Ratio yaitu rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka
pendek tepat pada waktunya.
a). Current Ratio, merupakan alat ukur bagi kemampuan
likuiditas (solvabilitas jangka pendek) yaitu kemampuan untuk
membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva
lancar.
• Formulasinya :
Rasio lancar = Aktiva lancar/Kewajiban lancar
8. b. Quick ratio, merupakan alat ukur bagi kemampuan
perusahaan untuk membayar hutang yang segera harus
dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid.
Formulasinya :
Rasio Quick = (Aktiva lancar-Persediaan)/Kewajiban
Lancar
2).Activity Ratio merupakan alat ukur sejauh mana
efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber
daya-sumber dayanya.
a. Days sales Outstanding
DSO = Piutang/(Penjualan Tahunan/365)
9. b. Inventory Turnover, yaitu rasio untuk mengukur efisiensi
penggunaan persediaan atau rasio untuk mengukur
kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan
untuk berputar dalam suatu periode tertentu.
Rasio Perputaran Persediaan = Penjualan/Persediaan
c. Average days in Inventory = 360/Inventory Turnover
d. Total Asset Turnover, yaitu rasio untuk mengukur
efisiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan.
Rasio Perputaran Total Aktiva = Penjualan/Total aktiva
10. 3).Leverage Ratio yaitu rasio untuk mengukur seberapa
besar perusahaan dibiayai dengan hutang.
a. Debt To Total Assets Ratio, yaitu rasio yang
menghitung berapa bagian dari keseluruhan
kebutuhan dana yang dibiayai dengan hutang.
Total Utang Terhadap Total Aktiva = Total Utang/Total
Aktiva
4). Profitability Ratio yaitu rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memperoleh
keuntungan dari penggunaan modalnya.
a. Margin Laba Kotor = Laba Kotor/Penjualan
b. Laba Operasi = EBIT/Penjualan
c. Margin Laba Bersih = EAT/Penjualan
d. Return Of Assets = EAT/Total Aktiva
e. Return Of Equity = EAT/Ekuitas
11. Analisis Data
2007
LIKUIDITAS (LIQUIDITY
RATIO)
Rasio Lancar (Current
Ratio)
Rasio Quick (Quick Ratio)
AKTIVITAS (ACTIVITY
RATIO)
Jumlah Hari Piutang Tak
Tertagih (DSO)
Perputaran Persediaan
(Inventory Turnover)
Rata-Rata Persediaan
(Average days In
Inventory)
Perputaran Total Aktiva
(Total Assets Turnover)
2008
Perubahan
Keterangan
1,20
0,97
turun
memburuk
0,89
0,66
turun
memburuk
47,39
53,53
naik
memburuk
7,41
6,39
turun
membaik
48,58
56,43
naik
memburuk
1,17
1,10
turun
memburuk
12. 2007
2008
Perubahan
Keterangan
0,53
0,60
naik
memburuk
Margin Laba Kotor (Gross Profit
Margin)
0,50
0,51
naik
membaik
Margin Laba Operasi (Operating
Profit Margin)
0,24
0,26
naik
membaik
Margin Laba Bersih (Net Profit
Margin)
0,17
0,18
naik
membaik
Return On Assets
0,20
0,20
turun
memburuk
Return On Equity
0,43
0,49
naik
membaik
MANAJEMEN UTANG (LEVERAGE
RATIO)
Total Utang Terhadap Total Aktiva
(Debt To Total Assets)
PROFITABILITAS (PROFITABILITY
RATIO)
13. Hasil Analisis
1) Rasio Likuiditas
Berdasarkan analisis Rasio Likuiditas, kinerja
keuangan perusahaan mengalami penurunan di
tahun 2008, jika dibandingkan dengan satu tahun
sebelumnya yaitu tahun 2007. Nilai Rasio
Likuiditas pada PT.UNILEVER Indonesia Tbk,
sebagian besar berada di bawah angka 1, di mana
semakin tinggi Rasio Likuiditas suatu perusahaan
seharusnya semakin besar kemampuan
perusahaan untuk membayar kewajiban jangka
pendek. Rasio Likuiditas yang lebih rendah pada
tahun 2008 menunjukkan manajemen yang buruk
atas sumber likuiditas atau pengelolaan aktiva
lancar yang kurang bagus (kurang efisien)
karena masih banyak aktiva yang menganggur.
14. 2). Rasio Aktivitas
Berdasarkan perhitungan pada
analisis rasio aktivitas,
Perusahaan hanya mengalami
perbaikan pada Rasio
Perputaran Persediaan
(Inventory Turnover), sementara
pada analisis rasio lainnya
mengalami kenaikan dimana
berdasarkan evaluasi rasio jika
rasio ini mengalami kenaikan
pada tahun berikutnya maka
kinerja perusahaan tidak
15. 3). Rasio Manajemen Utang (Leverage Ratio)
Kinerja keuangan perusahaan dilihat dari
sisi Leverage Ratio, mengalami kenaikan
dibandingkan dengan satu tahun
sebelumnya. Apabila semakin besar nilai
Rasio Manajemen Utang pada suatu
perusahaan menunjukkan bahwa kinerja
keuangan perusahaan semakin menurun,
karena tingginya nilai rasio menunjukkan
bahwa sebagian besar investasi didanai
oleh utang atau dana pinjaman, dengan
kata lain porsi pemegang saham semakin
kecil dalam menjamin investasi yang
mengakibatkan pembayaran bunga
menjadi semakin besar.
16. 4). Rasio Profitabilitas
Berdasarkan analisis rasio
profitabilitas, perusahaan tidak
mengalami perubahan dalam
kemampuan menghasilkan laba kotor,
laba operasi, maupun laba bersih. Angka
yang ditunjukkan pada analisis rasio
pada tahun 2007 hampir sama dengan
analisis rasio 2008 yang berarti kinerja
perusahaan dalam kemampuan
menghasilkan laba tidak mengalami
peningkatan, tetapi hal ini menunjukkan
hasil yang baik dibandingkan adanya
penurunan kemampuan menghasilkan
laba.
17. Kesimpulan
Perusahaan PT UNILEVER Indonesia Tbk.,
tidak mengalami peningkatan yang
signifikan dalam setiap perhitungan
analisis rasio yang telah dilakukan. Hal
ini menunjukkan bahwa kinerja
perusahaan belum baik dalam beberapa
hal, antara lain:
a. Rendahnya kemampuan Perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangan jangka
pendek tepat pada waktunya (analisis
rasio likuiditas).
b. Rendahnya efektivitas Perusahaan dalam
menggunakan sumber daya (analisis rasio
aktivitas)
c. Tingginya angka seberapa besar
perusahaan dibiayai dengan hutang
(analisis rasio leverage).
18. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dilakukan, maka
terdapat beberapa saran yang perlu diperhatikan
sebagai masukan, sebagai berikut :
1) Mempertahankan nilai likuiditas perusahaan, yang
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendeknya.
2) Perusahaan harus lebih efisien memanfaatkan aktiva
yang dimiliki dalam kegiatan operasionalnya untuk
meningkatkan pendapatan atau meningkatkan laba
bersih.
3) Mengurangi jumlah utangnya dengan meningkatkan
penyediaan dana oleh pemegang saham.