Proposal ini mengajukan program budidaya jamur kancing untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Kepunduhan. Program ini akan memberikan pelatihan tentang manfaat gizi dan ekonomi jamur kancing serta cara budidaya jamur kancing yang meliputi persiapan media tanam, proses pengomposan, sterilisasi, dan penanaman bibit. Diharapkan program ini dapat menambah pengetahuan masyarakat dan menjadi sumber penghasilan baru.
1. PROPOSAL PROGRAM UNGGULAN KKN POSDAYA
DESA KEPUNDUHAN KECAMATAN KRAMAT
KABUPATEN TEGAL
MEWUJUDKAN KELUARGA KECIL SEJAHTERA MELALUI
WORKSHOP BUDIDAYA JAMUR KANCING
OLEH :
1. Arif Fadilah Umar 4311500032
2. Moch. Darmanto 6411500033
3. Devi Pratiwi 1611500126
4. Ristia Apriliani 1711500085
5. Rosheila Novaida Nurfatikha 1511500106
6. Nenti Mauliya 1111500128
7. Alismawati 1311500021
8. Ari Budi Priyadi 1110500023
9. Ahmad Al-Qohar 4111500002
10. M. Zanuar Bagus Anggita 5111500016
11. Inayatun Lihayati 1611500079
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2014
2. KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang selalu memberikan nikmat Iman dan Islam,
serta haturan sholawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW, keluarga dan
para sahabat. Alhamdulillah, berkah bagi kami, kelompok mahasiswa kuliah kerja
Nyata (KKN) POSDDAYA 2014 Desa Kepunduhan, Kecamatan Kramat,
Kabupaten Tegal, Universitas Pancasakti Tegal, hingga dapat menyelesaikan
proposal program unggulan sesuai prosedur yang ada.
Beberapa uraian kami paparkan dalam proposal program unggulan ini,
kami rancang untuk dievalusikan pada pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata.
Dalam proposal ini penyusun membutuhkan kritik dan saran yang
membangun untuk membantu kami dalam penyusunan proposal-proposal
selanjutnya. Pemnyusun berharap proposal ini bermanfaat bagi para pembaca
pada umumnya dan pihak sponsor serta universitas pada khususnya.
Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Tegal, Agustus 2014
KKN UPS TEGAL
Desa Kepunduhan
3. PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Mewujudkan Keluarga Kecil Sejahtera Melalui
Workshop Budidaya Jamur Kancing
2. Ketua Pelaksana
Nama : Arif Fadilah Umar
NPM : 4311500032
3. Jumlah Anggota : 11 Mahasiswa
4. Dosen Pembimbing Lapangan
Nama : Noor Zuhry, S.Pi, M.Si
NIP/NIPY : 108329111973
5. Waktu Pelaksanaan :
6. Lokasi Kegiatan : Ds.Kepunduhan Kec.Kramat Kab.Tegal
7. Jumlah Biaya : Rp.
8. Sumber Pembiayaan : 1. Mahasiswa
2. Universitas Pancasakti
Tegal, Agustus 2014
Kepala Desa Kepunduhan, Koordinator Desa,
Yudha Kurniawan, S.H Arif Fadilah Umar
NPM 4311500032
Mengetahui :
Ketua Panitia KKN 2014, Dosen Pembimbing
Dra. Mursydah, DH.S.H, M.H Noor Zuhry, S.Pi, M.Si
NIPY 10326121961 NIPY 108329111973
4. BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Jamur merupakan organisme yang tidak berklorofil sehingga jamur tidak
dapat menyediakan makanan sendiri dengan cara fotosintesis seperti pada
tanaman yang berklorofil. Oleh karena itu, jamur mengambil zat-zat makanan
yang sudah jadi yang dibuat oleh organisme lain untuk kebutuhan hidupnya.
Karena ketergantungannnya terhadap organisme lain, maka jamur
digolongkan sebagai tanaman heterotrofik.
Budidaya jamur merupakan salah satu budidaya yang tidak mengenal
musim dan tidak membutuhkan tempat yang luas. Jenis-jenis jamur yang
umum dibudidayakan ialah jamur yang menguntungkan bagi manusia
diantaranya jamur merang (Volvariella volvaceae), jamur tiram (Pleurotus
ostreatus), jamur kuping (Auricularia polytricha), jamur payung (Lentinus
edodes), dan jamur kancing (Agaricus Sp). Hasil panen jamur tersebut tidak
hanya untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri bahkan ada juga yang di
ekspor, seperti jamur kancing dan jamur payung. Media untuk pertumbuhan
jamur dapat menggunakan limbah yaitu limbah pertanian (merang dan daun
pisang) dan limbah industri (serbuk gergaji). Ramuan atau campuran yang
digunakan sebagai media juga bermacam-macam, sedangkan metode yang
digunakan untuk budidaya jamur ini juga bermacam-macam, seperti cara
ilmiah, konvensional, tradisional, dan semi modern.
Jamur kancing kabarnya sudah dibudidayakan di Perancis pada abad ke-
17. Di Eropa konon jamur kancing sudah diketahui tumbuh secara alami di
atas tumpukan kotoran kuda sejak zaman kuno di Romawi dan Yunani. Jamur
kancing yang berwarna coklat muda merupakan hasil mutasi alami di
perkebunan milik seorang petani di Pennsylvania di tahun 1926.
Jamur kancing (Agaricus bisporus) yang biasa disebut juga dengan
jamur champignon atau button mushroom, merupakan salah satu dari sekian
jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia. Jamur kancing ini
5. memang tidak pernah absent dari kuliner khas negeri paman sam seperti pizza,
omelete dan salad. Karena rasanya yang sedikit manis seperti daging membuat
jamur kancing menjadi salah satu bahan masakan yang terpenting.
Jamur kompos atau champignon adalah jamur pangan yang berbentuk
hampir bulat seperti kancing dan berwarna putih bersih, krem, atau coklat
muda. Jamur kancing merupakan jamur yang paling banyak dibudidayakan di
dunia. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai table mushroom, white
mushroom, common mushroom atau cultivated mushroom. Di Perancis disebut
sebagai champignon de Paris, tapi penutur bahasa Inggris sering menyebutnya
sebagai champignon yang dalam bahasa Perancis mencakup segala jenis fungi,
termasuk jamur pangan, jamur beracun, dan jamur penyebab infeksi. Jamur
kancing dipanen sewaktu masih berdiameter 2-4 cm. Tubuh buah dewasa
dengan payung yang sudah mekar mempunyai diameter sampai 20 cm.
Sayangnya, jamur ini masih sulit dibudidayakan, karena hanya bisa hidup di
daerah bersuhu rendah berkisar 17 derajat - 20 derajat celcius. Di Indonesia,
budidaya champignon terdapat di dataran Tinggi Dieng, Purwokerto,
Probolinggo dan Pangalengan Bandung. Champignon banyak dicari karena
selain tekstur dan rasanya yang lezat, juga berkhasiat mengurangi resiko
Penyumbatan pembuluh darah akibat kolesterol, juga sebagai bahan baku
kosmetik. Pasarnya selain untuk konsumsi dalam negeri, juga untuk ekspor.
Dari uraian diatas, jelas prospek pengembangan usaha jamur kancing di
Indonesia cukup menjanjikan. Dalam beberapa tahun terakhir, minat
masyarakat dalam mengonsumsi jamur juga semakin meningkat dan terus
meningkat dari tahun ke tahun. Dari segi bisnis, usaha jamur kancing sangat
menguntungkan. Hal ini, disebabkan waktu panen jamur kancing yang relative
singkat yakni sekitar 10 hari. Peluang pasar jamur kancing tidak terbatas
selain dipasarkan pada penjual sayuran dipasar bisa juga sebagai pemasok
bahan makanan di restoran atau warung makan secara langsung.
Di Desa Kepunduhan sendiri, budidaya jamur kancing masih jarang
bahkan cenderung tidak ada karena sebagiaan besar masyarakatnya adalah
petani padi. Maka dari itu Tim KKN Posdaya Universitas Pancasakti Tegal
6. Desa Kepunduhan Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal bermaksud memberi
penyuluhan wawasan tentang “Budidaya Jamur Kancing” sebagai peluang
usaha baru.
2. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Dengan dilaksanakannya KKN diharapkan kami mampu berperan secara
maksimal guna pengabdian masyarakat sesuai tri drama perguruan tinggi.
Sehingga kami berusaha membungkai berbagai elemen masyarakat
menjadi satu kesatuan yang utuh. Dengan adanya program ini kami juga
mengharapkan peningkatan kesehjeraan masyarakat baik dari segi
ekonomi dan peningkatan dari segi lingkungan.
b. Tujuan
· Terlaksananya program budidaya jamur kancing.
· Peningkatan kesejahteraan masyarakat dari segi ekonomi
· Lebih banyak peminat jamur kancing
· Menjadi tambahan makanan bergizi bagi masyarakat.
3. Bentuk Kegiatan
a. Sosialisasi tentang adanya peluang usaha baru.yang mempunyai nilai
ekonomi dan nilai gizi.
b. Pelatihan budidaya Jamur kancing
4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari : Minggu
Tanggal :
Waktu : 08.00 WIB - selesai
Tempat : Pendopo Balai Desa Kepunduhan
7. BAB II
KANDUNGAN GIZI JAMUR KANCING
1. Hasil Penelitian dari Berbagai Publikasi Kementerian Kesehatan RI
· Lemak 0,1 g 0%
· Lemak tak jenuh ganda 0,1 g
· Lemak tak jenuh tunggal 0 g
· Kolesterol 0 mg 0%
· Sodium 1 mg 0%
· Kalium 143 mg 4%
· Karbohidrat 4,9 g 1%
· Serat 1,9 g 7%
· Gula 1,4 g
· Protein 1,4 g 2%
· Vitamin A 0%
· Vitamin C 0%
· Vitamin B-6 0%
· Vitamin B-12 0%
· Kalsium 0%
· Besi 1%
· Magnesium 1%
2. Manfaat Jamur Kancing Bagi Tubuh
a. Mencengah penyakit kanker payudara dan prostat.
b. Mengurangi resiko penyumbatan pembuluh darah koroner pada penderita
penyakit hipertensi dan jantung akibat kolesterol.
c. Meningkatkan imunitas tubuh terhadap infeksi.
d. Memotong kalori yang berlebih.
8. e. Meningkatkan aktivitas sel pembunuh dalam sistem kekebalan tubuhnya.
f.. Untuk formula kosmetik dan bahan baku penghalus kulit
BAB III
BAHAN – BAHAN DAN PERALATAN
1. Bahan – bahan
· Bibit jamur (F3)
· Jerami
· Bekatul
· Kapur Pertanian
· ZA
· Urea
· Air Kelapa
· Kotoran kuda / kotoran ayam
· TSP
· Tanah
· Sodium metabiosulfit
· Natrium klorida
2. Alat
· Ember
· Alat mencampur & alat pencampur
· Gunting/alat pemotong untuk jerami
· Timbangan
· Alat pembangkit uap air
· Drum sterilisasi
· Rak
· Terpal
9. · Botol
· AC/Kipas angin/Balok es
· Kotak plastik/kardus
3. Cara Kerja
· Tahapan pertama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan media tanam.
Untuk pembudidayaan jamur kancing, media tanam yang digunakan
terbuat dari campuran jerami padi (100%), kapur pertanian (2,5%), bekatul
(3%), dan ditambahkan urea (9%), ZA (1%), dan TSP (1,2%).
· Tahapan kedua yaitu proses pengomposan. Caranya dengan memotong
jerami padi dengan ukuran 10-15 cm, dicuci hingga bersih dan ditiriskan
sampai kelembapannya 65%. Selanjutnya tumpuk jerami dengan ukuran
10-15 cm dan tambahkan media lain berupa bekatul dan kapur diatasnya.
Susun lapisan media tersebut berselang-seling antara jerami padi dengan
campuran bekatul dan kapur. Pada hari berikutnya lakukan pembalikan,
agar campuran media merata dan tambahkan urea sebanyak 0,9% (bila
kurang lembab bisa ditambahkan air). Pada hari ke enam media
ditambahkan dengan ZA 1%, dan diaduk-aduk agar semuanya merata.
Sedangkan pada hari ke sepuluh, tambahkan TSP sebanyak 1,2% lalu
aduk-aduk dan diamkan selama 12-17 hari. Proses pengomposan yang
sempurna akan menghasilkan kompos dengan ciri warna yang gelap, tidak
berbau, struktur halus/remah dan pH netral (pH 7).
· Selanjutnya adalah tahapan sterilisasi media tanam. Proses sterilisasi
dilakukan dengan cara meletakan media tanam (yang telah dikompos)
secara merata di atas rak-rak tanam yang disiapkan di ruang kumbung
jamur, dengan ketebalan media tanam sekitar 15-20 cm. Kemudian alirkan
uap panas dari perebusan air di pembangkit uap hingga suhu ruang
kumbung mencapai 60°-65°C, pertahankan suhu tersebut selama 12 jam.
Apabila suhunya telah mencapai 65°-75°C maka bukalah ventilasi ruangan
agar suhunya kembali turun menjadi 40°-45°C. Usahakan untuk menjaga
10. kestabilan suhu di ruang kumbung pada kisaran 40°-45°C selama kurang
lebih 70 jam.
· Tahapan berikutnya yakni penanaman bibit jamur/Inokulasi. Setelah suhu
ruangan turun menjadi 32°C, maka bibit jamur kancing sudah bisa
ditanam. Untuk rak budidaya jamur dengan ukuran 3 m x 1 m, biasanya
dibutuhkan sekitar 10-14 botol bibit jamur dengan isi 220 cc. Untuk
tahapan ini dibutuhkan suhu ruangan ideal berkisar 28,8°-30° C pada
daerah dataran tinggi, dan suhu 24,4°-26,6° C pada dataran rendah.
Dengan tingkat kelembapan mencapai 90-100% maka bibit jamur kancing
akan menunjukan pertumbuhan miseliumnya pada usia 12-14 hari.
Sirkulasi udara di dalam kumbung harus merata. Untuk itu diperlukan
penggunaan kipas angin atau bahkan AC sehingga sirkulasi udara akan
tetap lancar sekalipun ruang dalam keadaan tertutup rapat.
· Proses selanjutnya yaitu casing atau pelapisan tanah setebal 3-5 cm di atas
media tanam yang telah ditumbuhi miselium. Tanah yang digunakan
sebagai casing harus tanah cokelat serta berpori, selain itu pH tanah sekitar
6,2-8, dan yang paling penting terbebas dari hama ataupun penyakit.
Sebelum tanah digunakan, sterilisasikan terlebih dahulu dengan uap panas
pada suhu 70°C selama 2-4 jam dengan ditambahkan 2 liter formalin
sebanyak 40% per m3 tanah. Pelapisan tanah sangat penting dilakukan
untuk menopang jamur agar dapat berdiri tegak. Selain itu beberapa
manfaat lainnya yaitu:
a.) membentuk mikrolimat/kondisi ruangan yang lembab sehingga dapat
merangsang pertumbuhan tubuh buah.
b.) menahan air dalam kompos sehingga kompos tidak mudah kering.
c.) mencegah terjadinya serangan hama dan penyakit.
Syarat tanah yang bias digunakan untuk pelapisan kompos ini yaitu:
a.) memiliki pH netral (pH ±7)
b.) bersih dari hama dam penyakit (disterilisasi dengan menggunakan uap
panas dengan suhu 70°C selama ±4 jam)
11. c.) memikili pori sehingga dapat menyimpan air.
· Setelah 9-14 hari setelah masa casing dilakukan, biasanya tubuh buah
mulai muncul. Untuk itu, bukalah ventilasi pada rumah kumbung jamur
agar proses pertumbuhan jamur kancing bisa lebih cepat Suhu ruangan
untuk tahap pembentukan tubuh buah ini dijaga antara 16-20°C. Kisaran
suhu ini dapat diperoleh dengan bantuan penyiraman atau pendingin AC,
atau dengan membuka pintu dan jendela. Cara lain yang lebih sederhana
yaitu dengan menyimpan balok balok es di dalam ruangan. Perlakuan suhu
rendah ini bertujuan untuk memicu perubahan fisiologis dari pertumbuhan
miselium ke pembentukan tubuh buah. (biasanya tiga hari kemudian jamur
sudah bisa dipanen).
4. Pemanenan
Primodia jamur akan tumbuh tiga minggu setelah pelapisan tanah.
Sekitar 14 hari dari muculnya primodia, jamur kancing sudah siap
dipanen. Pada saat panen, jamur pada stadium kancing yaitu jamur
dengan selubung yang masih tertutup, panjang tangkai sekitar 2 cm, dan
diameter tudung 2,5-6 cm. Pemanenan yang baik dilakukan pada suhu
lingkungan berkisar 15-16°C, ke l emb apan 80%, dan kada r CO2
0,1%. Dengan kondisi lingkungan tersebut,diharapkan jamur tidak
rusak saat pemanenan. Pemanenan seperti ini biasanya untuk produksi
skala besar karena waktu panen yang memakan waktu lama. Umumn ya ,
pangka l j amur yan g dipanen da l am ke ada an kotor .
Untuk menjaga kebersihan dan menjaga mutu, sebaiknya bagian
bawah diiris. Karena jamur kancing umumnya dipasarkan di pasar
swalayan maka ukuran jamur pun tidak menjadi masalah. Sortasi
hanya dilakukan untuk membedakan besar atau kecilnya jamur.
Setelah itu, jamur dikemas dengan menggunakan kotak plastik atau
kardus.
12. BAB IV
RENCANA ANGGARAN PROGRAM
1. Pendanaan
Posdaya adalah kegiatan yang pembiayaannya tidak dibiayai oleh
mahasiswa, perguruan tinggi atau pemerintah daerah akan tetapi ditanggung
oleh masyarakat secara gotong-royong. Mengingat dana yang dibutuhkan
untuk membiayai kegiatan tersebut tidak sedikit, maka perlu dikembangkan
usaha bersama untuk mengembangkan jaringan pendukung atau sponsor yang
sanggup menyumbang untuk kegiatan bersama.
2. Pemasukan
a. Subsidi Universitas : Rp.
b. Subsidi Mahasiswa : Rp.
Total Rp.
3. Pengeluaran
a. Bahan-Bahan
a. Bibit jamur (F3) : Rp.
b. Jerami : Rp.
c. Bekatul : Rp.
d. Kapur Pertanian : Rp.
e. ZA : Rp.
f. Urea : Rp.
g. Air Kelapa : Rp.
h. TSP : Rp.
13. i. Sodium metabiosulfit : Rp.
j . Natrium klorida : Rp .
Total : Rp.
b. Alat
a. Ember : Rp.
b. Alat mencampur & alat pencampur : Rp.
c.Gunting/alat pemotong untuk jerami : Rp.
d. Timbangan : Rp.
e.Alat pembangkit uap air : Rp.
f.Drum sterilisasi : Rp.
g. Rak : Rp.
h. Terpal : Rp.
i. Botol : Rp.
j. AC/Kipas angin/Balok es : Rp.
k. Kotak plastik/kardus : Rp .
Total : Rp.
Rekapitulasi Anggaran Program Unggulan
1. Bahan – bahan : Rp.
2 . Alat : Rp .
Total Keseluruhan : Rp.
14. BAB V
PENUTUP
Demikian rencana program yang kami buat dalam kegiatan KKN
Universitas Pancasakti Tegal tahun 2014 kelompok peserta KKN Desa
Kepunduhan Kecamatan Kramat kabupaten Tegal, semoga bermanfaat bagi
kehidupan masyarakat Desa Kepunduhan khususnya dan Pemerintah Daerah
Kabupaten Tegal pada umumnya, serta membantu Dosen Pembimbing Lapangan
dalam memantau kegiatan-kegiatan yang berlangsung di Desa Kepunduhan
Kecamatan Kramat kabupaten Tegal.
Demikian proposal yang kami buat, semoga dapat berguna bagi dosen
Pengawas dan pihak Perguruan Tinggi khususnya Universitas Pancasakti Tegal.
Tegal, Agustus 2014
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Universitas Pancasakti Tegal Tahun 2014
Desa Kepunduhan, Kec.Kramat, Kab.Tegal
15. SUSUNAN PENGURUS KKN POSDAYA
DESA KEPUNDUHAN KECAMATAN KRAMAT KABUPATEN TEGAL
TAHUN 2014
Penasehat : 1. Kepala Desa Kepunduhan
2. Ketua LPM
3. Korwil KKN
4. DPL KKN
Ketua / Koordinator Desa : Arif Fadilah Umar
Wakil Koordinator Desa : Moch. Darmanto
Sekretaris : 1. Devi Pratiwi
2. Ristia Apriliani
Bendahara : 1. Rosheila Novaida Nurfatikha
2. Nenti Mauliya
Seksi Pendidikan : Alismawati
Seksi Kesehatan : Ari Budi Priyadi
Seksi Ekonomi : Ahmad Al-Qohar
Seksi Lingkungan : 1. Inayatun Lihayati
2. M. Zanuar Bagus Anggita