2. Pendahuluan
• Sosiologi dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang hidup bersama atau cara
berinteraksi dengan sesama shg tercipta
hubungan timbal balik sesuai dengan fungsi
masing-masing.
3. Ruang Lingkup
• Mengkaji berbagai gejala sosial satu dengan
yang lainnya sebagai dasar untuk mencari
signifikasinya sehingga dampak atau pengaruh
sosial dapat diketahui.
4. Ruang Lingkup
• 1. Eksistensi masyarakat sbg obyek Sosiologi
• 2. Gejala sosial dengan dinamikanya.
• 3. Stratifikasi dengan kelas kelas sosialnya.
• 4. Demografi dan perkembangan
masyarakat.
• 5. Norma sosial yang dianut sebagai
pandangan hidup masyarakat.
5. Tujuan Mempelajari Sosiologi Hukum
• 1. Sosiologi hukum bertujuan memberikan
penjelasan penjelasan praktek hukum baik oleh
penegak hukum maupun masyarakat.
• 2. Memperlihatkan hukum secara impiris
yaitu: hukum senantiasa menguji
keabsahan empiris dari suatu peraturan atau
pernyataan hukum.
6. Karakter Sosiologi Hukum
1. Gejala sosial yang berakibat tindakan
melawan hukum.
2. Tindakan mentaati/ tdk mentaati hukum.
3. Tindakan melakukan upaya hukum, baik di
tingkat kepolisian, kejaksaan , pengadilan.
4. Penafsiran masyarakat terhadap hukum
7. 5. Sosiologi hukum tidak memberikan penilaian
melainkan mendekati hukum dari segi
obyektifitas semata dan bertujuan untuk
memberikan penjelasan terhadap fenomena
hukum yang nyata.
6. Hukum sebagai produk penafsiran
masyarakat.
•Dari beberapa keterangan diatas dapat
disimpulkan bahwa kajian utama sosiologi
hukum adalah berbagai norma dan peraturan
yang terdapat dalam masyarakat yang telah
disepakati sebagai hukum.
8. Hukum... ?
• Ketentuan ketentuan yang menjadi peraturan
yang hidup dalam suatu masyarakat yang
bersifat mengendalikan, mencegah, mengikat,
memaksa, mengatur atau ketentuan
ketentuan lainya yang apabila dilanggar
diancam dgn sanksi.
9. Sosiologi Hukum.
• Merupakan kajian – kajian Ilmu Sosiologi
terhadap hukum yang berlaku di masyarakat
dan mempelajari secara analisis dan empiris
terhadap perilaku serta gejala sosial yang
menjadi penyebab lahirnya hukum di
masyarakat.
• Mengapa timbul sosiologi Hukum... ?.
10. Fenomena Sosial
• Secara Sosiologis dapat diartikan sebagai
dinamika sosial yang berkaitan dengan
manusia dengan segala macam latar
belakangnya, seperti dorongan kebutuhan
hidup, kemanusiaan, ketidakadilan dalam
hukum, ketimpangan sosial dan bahkan
kepentingan politik.
11. HUKUM DAN SISTEM SOSIAL
Teori sibenertika Talcott Parson : sistem sosial merupakan
suatu sinergi antara berbagai sub sistem sosial yang saling
mengalami ketergantuangan dan keterkaitan.
Adanya hubungan yang saling keterkaitan, interaksi dan
saling ketergantungan.
Hukum dan politik saling dominan untuk menjadi yang
paling unggul/ dominan/ primer dalam konfigurasinya.
Hukum dalam kehidupan sistem sosial seharusnya hukum
menjadi sus sistem yang menentukan.
Salah satu sistem yang dominan akan diikuti oleh sistem yang
lainnya, demikian juga ketika terjadi supremasi hukum
maka aspek-aspek lain mengikuti.
12. Hukum sebagai Mekanisme Pengintegrasi (Bredemeier)
Masukan dari fungsi Proses Pengintegrasian Bentuk Keluaran
Adaptasi
(Ekonomi)
Penataan kembali proses
produksi dalam masyarakat
Legalisasi dan konkretisasi
tujun-tujun masyarakat
Sistem Hukum
(Pengadilan)
Pengerjaan Tujuan
(politik)
KeadilanMempertahankan
pola (Budaya)
13. HUKUM DAN NORMA SOSIAL
• Social Control bertujuan semua orang berperilaku sesuai
harapan yang menimbulkan konformitas social yaitu pola
perilaku yang sesuai dengan norma sehingga tercapai tujuan
diberlakukannya suatu kaidah sosial.
• Kenyataannya sering terjadi kondisi-kondisi unconformity,
sehingga kontrol sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau
kekuasaan negara tidak sesuai harapan yang ada.
• Kontrol social dapat dilakukan oleh masyarakat (social
control by society) maupun oleh Negara (social control by
government).
• Kontrol oleh masyarakat melalui kaidah sosial non formal
sementara oleh Negara dilakukan melalui kaidah social
bersifat formal.
14. BIDANG KERJANYABIDANG KERJANYA
KEKUATAN SOSIALKEKUATAN SOSIAL
BIROKRASI &BIROKRASI &
PENEGAK HUKUMPENEGAK HUKUM
LEMBAGA PEMBUAT
PERATURAN
UMPANBALIKUMPANBALIK
UMPANBALIKUMPANBALIK
NORMA
NORMA
NORMA
NORMA
PEMEGANG
PERANAN
BIDANG
BEKERJANYA
KEKUATAN
SOSIAL
BIDANG
BEKERJANYA
KEKUATAN
SOSIAL
UMPAN BALIKUMPAN BALIK
AKTIFITAS
PENERAPAN
SANKSI
TEORI BEKERJANYA HUKUM
(R. Seidman : The State Law and Development, 1978 : 75)
15. BUDAYA HUKUM
(LEGAL CULTURE)
• Hukum bukan sekedar alat yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan
tertentu, tetapi merupakan perangkat tradisi, obyek pertukaran nilai yang
tidak netral dari pengaruh sosial dan budaya
• Hukum harus dilihat sebagai suatu sistem yang utuh.
• Pengertian Sistem :
a. Berorientasi pada satu tujuan
b. Lebih dari sekedar jumlah dari bagian-bagian
c. Berinteraksi dengan sistem lain yang lebih besar
d. Bekerjanya bagian-bagian menciptakan sesuatu
yang berharga.
• Secara Sosiologis : hukum sebagai sistem nilai yang merupakan sub
sistem dari sistem sosial (T. Parsons)
16. Dominasi Hukum dan Kultur
Dalam Masyarakat
Masyarakat Litigatif Masyarakat Non Litigatif
•Masy. Di Amerika
Addiction to law
•Masy. Di Burma
•Masy. Batak (Vergouwen)
•Masy. Di Amerika
Addiction to law
•Masy. Di Burma
•Masy. Batak (Vergouwen)
• Masy. Di Jepang
(Takeyoshi Kawashima)
•Masy. Di Korea
(Pyong Choon Hahm)
•Indonesia ?
• Masy. Di Jepang
(Takeyoshi Kawashima)
•Masy. Di Korea
(Pyong Choon Hahm)
•Indonesia ?
17. TEORI SIBERNETIK TALCOTT PARSONS
• Sistem sosial terbentuk dari interrelasi dan interaksi
yng dilakukan oleh individu-individu, oleh karena itu
masyarakat memiliki kebebasan-kebebasan tertentu
untuk memenuhi kebututuhan-kebutuhannya.
• Kebebasan itu ditandai oleh adanya stabilitas dalam
hubungan timbal balik dengan lingkungannya.
• Tindakan individu dalam masyarakat yang luas
dibatasi oleh dua macam lingkungan yaitu alam fisik
organik dan yang bersifat ideal disebut realitas
tertinggi.
18. Realitas Tertinggi--- tingkat iformasi tinggi (kontrol)
FISIK ORGANIK
Yang dimaksud pengendalian secara sibernetik adalah sistem-sistem yg
memiliki informasi yg tinggi tetapi energi rendah mengatur sistem
informasi lebih rendah tetapi energi lebih tinggi
Sub sistem budaya Mempertahankan pola
Sub sistem Sosial Integrasi
Sub sistem Politik Mencapai Tujuan
Sub sistem Ekonomi Adaptasi
(energi tinggi)
19. TEORI PERUBAHAN SOSIAL
• Menurut Arnold M.Rose, ada 3 teori tentang perubahan sosial
yg kemudian dihubungkan dengan hukum :
1. akumulasi progresif dari penemuan dibidang teknologi dan
motivasi keuntungan ekonomis (prilaku baru yg
membutuhkan hukum baru, mesin,radio, TV, alat2
komunikasi)
2. kontak atau konflik antar kebudayaan (alam pikiuran menjadi
lebih terbuka bukan sematap-mata karena peniruan atau
paksaan, kontak kebudayaan), membutuhkan hk baru.
3. Gerakan sosial, terjadinya ketidakpuasan dibidang-bidang
tertentu yg menyebabkan terjadiya ketidak tentraman,
kemudian melahirkan hukum baru (HAM, GENDER,KB)
20. Proses Pelembagaan (Efektivitas Hukum)
• Ketaatan seseorang bersikap tindak atau berperilaku sesuai dengan
harapan pembentuk undang-undang.
• pengaruh hukum terhadap sikap tindak atau perilaku, dapat
diklasifikasikan sebagai ketaatan (compliance), ketidaktaatan atau
penyimpangan (deviance) dan pengelakan (evasion).
• Efektifitas penegakan hukum dibutuhkan kekuatan fisik untuk
menegakkan kaidah-kaidah hukum tersebut menjadi kenyataan
berdasarkan wewenang yang sah.
• Sanksi merupakan aktualisasi dari norma hukum threats dan promises,
yaitu suatu ancaman tidak akan mendapatkan legitimasi bila tidak ada
faedahnya untuk dipatuhi atau ditaati. Internal values merupakan
penilaian pribadi menurut hati nurani dan ada hubungan dengan yang
diartikan sebagai suatu sikap tingkah laku.
21. • Friedmann: mengemukakan bahwa sebuah sistem hukum, pertama
mempunyai struktur. Kedua memilikitsubstansi, meliputi aturan, norma
dan perilaku nyata manusia yang berada didalam sistem itu. Termasuk
pula dalam pengertian substansi ini adalah semua produk, seperti
keputusan, aturan baru yang disusun dan dihasilkan oleh orang yang
berada di dalam sistem itu pula. Aspek ketiga, budaya hukum meliputi
kepercayaan, nilai, pemikiran serta harapannya. Struktur dapat
diibaratkan sebagai mesin. Substansi adalah apa yang dihasilkan atau
dikerjakan oleh mesin itu. Budaya hukum (legal culture) adalah apa saja
atau siapa saja yang memutuskan untuk menghidupkan dan mematikan
mesin itu, serta bagaimana mesin itu harus digunakan.
• Ancaman hukuman dalam sanksi negatif .
22. • Lawrence Friedman (2001: 11-18) selanjutnya menguraikan tentang fungsi
sistem hukum yakni:
a. Fungsi kontrol (social control), yang menurut Donald Black bahwa semua
hukum berfungsi sebagai kontrol social.
b. Berfungsi untuk meyelesaikan sengketa (dispute settlement) dan konflik
(conflict). Penyelesaian sengketa ini biasanya untuk penyelesaian yang
sifatnya berbentuk pertentangan lokal berskala kecil (mikro). Sebaliknya
pertentangan-pertentangan yang bersifat makro dinamakan konflik.
c. Fungsi redistribusi atau rekayasa social (redistributive function or social
engineering function). Fungsi ini mengarah pada penggunaan hukum untuk
mengadakan perubahan social yang berencana yang ditentukan oleh
pemerintah.
d. Fungsi pemeliharaan social (social maintenance function). Fungsi ini berguna
untuk menegakkan struktur hukum agar tetap berjalan susuai dengan
aturan mainnya (rule of the game).
• Berdasarkan hal tersebut di atas, bahwa fungsi penegakan hukum adalah untuk
mewujudkan sikap atau tingkah laku manusia sesuai dengan bingkai (frame
work) yang telah ditetapkan oleh suatu undang-undang atau hukum.
23. Kumpulan latihan soal-soal
• 1. Hukum itu sebenarnya penuh dengan ketidak
teraturan, namun penolakan terhadap ketidak
teraturan tersebut jarang dikumandangkan, sehingga
Satjipto Raharjo mengajak untuk mempelajari hukum
secara teratur. Untuk perlu diadakan upaya
pendekatan sosiologi terhadap hukum dengan
mengadakan kajian-kajian. Kajian-kajian apa saja
yang digukanan dan jelaskan secara rinci dari
masing-masing kajian tersebut.
24. • 2. Didalam ajaran sosiologi itu ada sosiologi
hukum dan ada sosiologi dalam hukum,
kedua-duanya saling mempengaruhi satu
sama lainya, sedangkan tujuanya sedcara
garis besar adalah untuk mengungkapkan
fenomena-fenomena sosial yang terjadi
ditengah-tengah masyarakat. Coba jelaskan
perbedaan antara Sosiology of the law dan
sosiologi in the law , dan apa kesimpulan
anda tentang perbedaan tersebut.
25. • 4. Berbicara mengenai efektifitas hukum
dalam masyarakat sama artinya kita
membicarakan daya kerja hukum dalam
mengatur dan atau memaksa masyarakat
untuk taat kepada hukum. Dalam mengkaji
hukum berarti harus mengkaji kaidah hukum.
Coba jelaskan syarat-syarat berlakunya hukum
sebagai kaidah agar hukum tersebut dapat
bermanfaat bagi masyarakat.
26. • 3. Dalam paradigma dunia ilmu pengetahuan
seperti yang telah dijelaskan oleh ’’kuhn’’
merupakan cara pandang ilmuwan terhadap apa
yang sedang dipelajari. Dalam ajaran ini tujuan
adalah mengembangkan sejumlah keyakinan
dasar yang dipergunakan untuk mengungkapkan
hakikat ilmu yang sebenarnya dan bagaimana
cara untuk mendapatkanya. Salah satu yang
dipergunakan oleh ” kuhn” dalam mengungkapkan
ilmu adalah menggunakan paradigma
positivisme . Coba jelaskan apa yang dimaksud
positivisme dan apa ciri – ciri dari paradigma
positivisme tersebut.
27. 5. Menurut “ George Ritzer “paradigma
adalah merupakan suatu gambaran
fundamental tentang subject matter dalam
suatu ilmu. Sedangkan ”kuhn ” mengartikan
Paradigma adalah merupakan cara pandang
atau kerangka berfikir yang didasarkan pada
fakta atau gejala-gejala yang diinterpretasi dan
dipahami. Coba jelaskan apa fungsi dari
paradigma tersebut.
2929