SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  68
Télécharger pour lire hors ligne
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan juga di sebut sebagai periode penting dalam siklus
kehidupan wanita. Sebagai bagian siklus hidup seorang wanita,
kehamilan merupakan proses normal, alami dan sehat, bukan suatu
penyakit atau kelainan. Meskipun kadang-kadang perubahan tubuh ibu
hamil menimbulkan reaksi tidak nyaman, tetapi hal tersebut bukanlah
suatu penyakit yang perlu di tangani secara medis, kecuali oleh karena
faktor tertentu keadaan semakin memburuk (terjadi komplikasi).
(Bartini, 2012)
Dalam masa kehamilan terjadi beberapa perubahan dalam sistem
tubuh ibu. Ini menyebabkan timbulnya beberapa respon yang
seringkali menimbulkan ketidak nyamanan bagi ibu hamil. Selain
perubahan dari faktor fisik, faktor psikologis juga mengalami
perubahan yang dapat menimbulkan reaksi ketidak nyamanan. Banyak
faktor Yang mempengaruhi kesehatan wanita pada masa hamil seperti
; faktor fisik, psikologis keluarga, lingkungan, bahkan kebijakan
pemerintah. (Bartini, 2012)
Menurut Organisasi Kesehatan dunia yaitu World Health
Organization ( WHO ) tahun 2012 sebanyak 37 juta kelahiran
terjadi di kawasan Asia Tenggara setiap tahun, sementara total
kematian ibu dan bayi di diperkirakan berturut-turut 170 ribu dan
2
1,3 juta per tahun. sebanyak 98 persen dari kematian ibu dan anak
terjadi di India, Bangladesh, Indonesia dan Myanmar (WHO 2012,
di akses 12 Maret 2014).
Program kesehatan yang dibuat pemerintah untuk berupaya
keras menurunkan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia sebesar
228/100.000 kelahiran hidup (survei demografi kesehatan
indonesia/SDKI 2007). Angka kematian ibu (AKI) pada tahun 2011
masih tinggi di bandingkan negara ASEAN lainnya yaitu sebesar
228/100.000 kehaliran hidup. pada tahun 2012 sebesar
228/100.000 kelahiran hidup di banding pada tahun 2013 menjadi
359. Namun angka tersebut masih jauh dari target nasional yang
harus di capai pada tahun 2015, yaitu 102/100.000 kelahiran hidup,
(Mahesa Bismo di akses 22 April 2014)
Data dinas kesehatan Sulawesi selatan tahun 2012, jumlah angka
kematian ibu adalah 160 orang atau 110,26 per 100.000 kelahiran
hidup, terdiri dari kematian ibu hamil 45 orang (28,1%), kematian ibu
bersalin 60 orang (40%), kematian ibu nifas 55 orang (30%), adapun
kematian menurut umur yaitu < 20 tahun sebanyak 12 orang, umur 20-
34 tahun sebanyak 102 orang dan ≥35 tahun sebanyak 46 orang
(Depkes, 2012).
Brdasarkan data yang di peroleh dari dinas kesehatan kabupaten
Gowa pada tahun 2011 angka kematian ibu sebanyak 5 orang dari
3
12984 ibu hamil di sebabkan karena umur kurang dari 20 tahun 1
orang 20-34 tahun
Berdasarkan data yang di peroleh dari puskesmas parangloe Gowa
tahun 2013 jumlah ibu hamil 289 , dan tidak ada kematian pada ibu
hamil
Angka kematian ibu (AKI) di Kota Makassar pada tahun 2012 yaitu
sebesar 8,32 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini didapatkan dari
hasil formulasi data yang dilaporkan serta hasil pencatatan unit-unit
pelayanan kesehatan yang direkap dan dilaporkan oleh Bidang Bina
Kesehatan Masyarakat Kota Makassar dimana tercatat 2 kasus
kematian ibu maternal dari 24.034 kelahiran hidup yang disebabkan
perdarahan yaitu perdarahan karena plasenta previa dan perdarahan
karena atonia uteri (Dinas Kesehatan Kota Makassar, 2012 ).
Tingginya AKI di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa hal yang
lebih dikenal dengan istilah 4 terlalu dan 3 terlambat yakni telalau
muda, terlalu tua, terlalu sering melahirkan, terlalu banyak, terlambat
dalam mencapai fasilitas kesehatan, terlambat mendapat pertolongan,
serta terlambat mengenali tanda bahaya kehamilan dan persalian
(Anita, 2014).
Program kesehatan yang dibuat pemerintah untuk berupaya keras
menurunkan angka kematian ibu, contohnya adalah dengan upaya
Gerakan Sayang Ibu (GSI) dan penempatan bidan di berbagai desa.
4
Pelaksanaan berbagai program kesehatan tersebut sangat
membutuhkan sumber daya manusia yang kompoten agar dapat
mencapai tujuannya, terutama bidan. Bidan berperan penting sebagai
ujung tombak atau orang yang berada digaris terdepan karena
merupakan tenaga kesehatan yang berhubungan langsung dengan
wanita sebagai sasaran program. Oleh sebab itu, bidan perlu
senantiasa meningkatkan kompetensinya, salah satunya dengan
meningkatkan pemahaman mengenai asuhan kebidanan mulai dari
wanita hamil hingga nifas serta asuhan kebidanan untuk kesehatan
bayi (Anita, 2014)
Menjalani kehamilan bagi seorang perempuan seharusnya sebuah
peristiwa yang menyenagkan. Akan tetapi, banyak kejadian kalau
kehamilan menjadi peristiwa yang mendebarkan dan bahkan
menakutkan bagi seorang ibu. Banyak ketakutan dan kekhawatiran
yang muncul yang seharusnya itu semua dapat di selesaikan dan di
tangani dengan mudah ( Poppy Indrawati, 2010).
Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan
kesehatan obstetrik untuk optimalisasiluaran meternal dan neonatal
melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan
(Sarwono, 2010)
Dari data tersebut maka penulis tertarik untuk membahas lanjut dan
memaparkan dalam karya tulis ilmiah dengan judul Asuhan kebidanan
pada Ny”S” gestasi 38 minggu 6 hari di puskesmas parangloe Sebagi
5
wujud perhatian dan tanggung jawab dalam memberikan konstribusi
pemikiran pada berbagai pihak yang berkompeten dengan masalah
tersebut, guna mencari solusi terbaik atas permasalahan di atas
B. Ruang lingkup penulisan
Adapun ruang lingkup penulisan karya tulis ilmiah mencakup asuhan
kebidanan antenatal pada Ny” S” dengan gestasi 38 minggu 6 hari di
Puskesmas Parangloe
C. Tujuan penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny”S” gestasi 38
minggu 6 hari di Puskesmas Parangloe tanggal 09 s.d 13 Mei 2014
dengan menggunakan pendekatan asuhan kebidanan sesuai
dengan wewenang bidan.
2. Tujuan Khusus
a. Melaksanakan pengkajian dan analisis pada Ny”S” gestasi 38
minggu 6 hari di Puskesmas Parangloe tanggal 09 s.d 13 Mei
2014
b. Merumuskan diagnosa/masalah aktual pada Ny”S” gestasi 38
minggu 6 hari di Puskesmas Parangloe tanggal 09 s.d 13 Mei
2014
c. Merumuskan masalah diagnosa/masalah potensial pada Ny”S”
gestasi 38 minggu 6 hari di Puskesmas Parangloe tanggal 09
s.d 13 Mei 2014
6
d. Mengidentifikasi perlunya tindakan segera dan kalaborasi pada
Ny”S” gestasi 38 minggu 6 hari di Puskesmas Parangloe
tanggal 09 s.d 13 Mei 2014
e. Menetapkan rencana tindakan asuhan kebidanan yang telah di
susun pada Ny”S” gestasi 38 minggu 6 hari di Puskesmas
Parangloe tanggal 09 s.d 13 Mei 2014
f. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan yang telah di susun
pada Ny”S” gestasi 38 minggu 6 hari di Puskesmas Parangloe
tanggal 09 s.d 13 Mei 2014
g. Mengevaluasi hasil tindakan yng telah di laksanakan pada
Ny”S” gestasi 38 minggu 6 hari di Puskesmas Parangloe
tanggal 09 s.d 13 Mei 2014
h. Mendokumentasikan semua temuan dan tindakan yang telah di
berikan pada Ny”S” gestasi 38 minggu 6 hari di Puskesmas
Parangloe tanggal 09 s.d 13 Mei 2014
D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat penulisan kasus di atas tersebut adalah :
1. Manfaat praktis
Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta
tambahan pengalaman yang sangat berharga dalam penerapan
asuhan kebidanan antenatal
7
2. Manfaat institusi
Hasil penulisan dapat di harapkan dapat memberikan informasi
dan kepala instansi terkait dalam meningkatkan kualitas pelayanan
khususnya departemen kesehatan
3. Manfaat institusi (ilmiah)
Penelitian ini di harapkan dapat menambah pengetahuan
keterampilan dan menjadi salah satu acuan bagi para mahasiswa
dan peneliti selanjutnya khususnya mahasiswa akademi kebidanan
makassar
4. Manfaat bagi penulis
Dapat memperluas wawasan keilmuan dan menjadi sarana
pengembangan diri melalui penulisan karya tulis ilmiah dan
merupakan pengalaman berharga bagi penulisan
E. Metode penulisan
Dalam penyusunan karya tulis ini metode yang di gunakan adalah :
1. Studi kepustakaan
Dengan membeca dan mempelajari buku-buku, literatur, internet,
profil kesehatan dan hasil penelitian yang ada kaitannya dengan
karya tulis
2. Studi kasus
Dengan menggunakan metode pendekatan masalah dalam asuha
kebidanan yang meliputi : pengkajian dan analisis data,
menetapkan diagnosa/masalah aktual dan potensial,
8
identifikasitindakan dan evaluasi asuhan kebidanan pada ibu hamil
serta mendokumentasikan.
Untuk menghimpun data/informasi dan pengkajian menggunakan
teknik :
a. Anamnese/wawancara
Penulisan melakukan tanya jawab dengan klien dan
keluarganya guna mendapatkan data yang di perlukan untuk
memberikan asuhan kebidanan pada klien tersebut
b. Pemeriksaan fisik
Melakukan pemeriksaan fisik secera sistematis pada klien
dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi dan
pemeriksaan penunjang (laboratorium), serta pemeriksaan
diagnostik lainnya dengan menggunakan format pengkajian.
c. Pengkajian emosional, ekonomi dan spritual
Pengkajian psikososial meliputi status ekonomi, respon
terhadap kondisi yang di alami serta pola interaksi klien
terhadap keluarga, petugas kesehatan dan lingkungannya serta
pengetahuan tentang nilai kesehatan.
3. Studi dokumentasi
Dengan membeca dan mempelajari status kesehatan klien yang
bersumber dari catatan dokter, bidan, perawat maupun sumber lain
yang menunjang yaitu hasil pemeriksaan yang berhubungan
dengan keadaan klien
9
4. Diskusiadakan diskusi atau tanya jawab dengan tenaga
kesehatan, yaitu bidan atau dokter yang menangani langsung klien
tersebut setra diskusi dengan dosen pembimbing karya tulis ilmiah
F. Sistematika penulisan
Untuk memudahkan pemahaman dalam penulisan dan penyusunan
karya tulis ilmiah, penulis menyusun dan menulis dalam bab sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat penulisan
E. Metode penulisan
F. Sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan tentang Kehamilan
1. Tinjauan kehamilan
2. Diagnosa Kehamilan
3. Perubahan Fisiologi yang terjadi dalam Kehamilan
4. Perubahan Fisikologi Wanita Hamil
10
B. Tinjauan antenatal care
1. Pengertian antenatal care
2. Manfaat antenatal care
3. Informasi penting untuk setiap kali kunjungan antenatal care
4. Asuhan kebidanan kunjungan ulang atau setiap kunjungan
C. Proses asuhan kebidanan
1. Pengertian asuhan kebidanan
2. Tahapan asuhan kebidanan
D. pendokumentasian
BAB IIIKERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
B. Defenisi Operasional Dan Kriteria Objektif
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Waktu Dan Lokasi Penelitian
C. Populasi Dan Sampel
D. Cara Pengumpulan Data
E. Pengelolahan Dan Penyajian Data
BAB VHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Karakteriktis Responden
B. Hasil Penelitian
11
C. Pembahasan
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
12
BAB II
TUJUAN PUSTAKA
A. Tujuan Umum Tentang Kehamilan
1. Tinjauan kehamilan
Menurut federasi obstetri ginekologi internasional,kehamilan di
definisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa
dan ovum dan di lanjutkan dengan nidasi atau implantasi.Bila di
hitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,kehamilan normal
akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan luar atau
9 bulan menurut kalender internasional.Kehamilan terbagi dalam 3
trimester,di mana trimester ke satu berlangsung dalam 12
minggu,trimester ke dua 15 minggu (minggu ke- 13 hingga ke- 27),
dan trimester ke- 13 minngu (minggu ke- 28 hingga ke-40).
(Sarwono, 2012)
2. Diagnosa kehamilan
a. Tanda dugaan kehamilan
Berikut ini tanda-tanda dugaan adanya kehamilan
1) Amenorea (terlambat datang bulan). Konsepsi dan nidasi
menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de Graaf dan
ovulasi, dengan mengetahui hari pertama haid terakhir
dengan hitungan rumus Naegle, dapat di tentukan perkiraan
persalinan
13
2) Mual muntah (emesis). Pengaruh ekstrogen dan progestron
yang menyebabkan pengeluaran asam lambung yang
berlebihan.
3) Ngidam, wanita hamil sering menginginkan makanan
tertentu, keinginan yang demikian tersebut di sebut ngidam
4) Singkop atau pingsan
5) Payudara tegang
6) Sering miksin, desakan rahim ke depan yang menyebabkan
kandung kemih cepat terasa penuhdan sering miksi
7) Konstipasi atau obstipasi, pengaruh ekstrogen yang
menyebabkan kesulitan untuk buang air besar
8) Pigmentasi kulit
9) Epulis, hipertrifi gusi yang di sebut epulis, dapat terjadi bila
hamil
10)Varises atau penampakan pembuluh darah vena
b. Tanda tidak pasti kehamilan
1) Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hami
2) Pada pemeriksaan dalam, di jumpai tanda hegar, chadwicks,
piscaseck, kontraksi Braxton Hicks, dan teraba ballotement
3) Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif. Tetapi sebagian
kemungkinan positif palsu
c. Tanda pasti hamil
1) Gerakan janin dalam rahim
14
2) Terlihat atau teraba bagian janin
3) Denyut jantung janin terdengar dengan stetoskop, atau
alat doppler, dilihat dengan alat ultrasonografi.
(Manuaba, 2013)
3. Perubahan fisiologi yang terjadi dalam kehamilan
a. Uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima
dan melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, plasenta
amnion) sampai persalinan. Uterus mempunyai kemampuan
yang luar biasa untuk bertambah besar dengan cepat selama
kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula dalam
beberaapa minggu setelah persalinan. Pada perempuan tidak
hamil uterus mempunyai berat 70 g dan kapasitas 10 ml atau
kurang. Selama kehamilan, uterus akan berubah menjadi suatu
organ yang mampu menampung janin, plasenta, dan cairan
amnion rata-rata pada akhir kehamilan volume totalnya
mencapai 51 bahkan dapat mencapai 20 atau lebih dengan
berat rata-rata 1100 g.
Pembesaran uterus meliputi peregangan dan penebalan sel-
sel otot, sementara produksi miosit yang baru sangat terbatas.
Bersamaan dengan hal itu terjadi akumulasi jaringan ikat dan
elastis, terutama pada lapisan otot luar. Kerja sama tersebut
akan meningkatkan kekuatan dinding uterus. Daerah korpus
15
pada bulan-bulan pertama akan menebal tetapi seiring dengan
bertambahnya usia kehamilan akan menipis pada akhir
kehamilannya hanya berkisar 1,5 cm bahkan kurang.
Gambar 2.1 : Perubahan uterus
Sumber : EGC, 2013
b. Serviks
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak
dan kebiruan. Perubahan ini akan terjadi akibat penambahan
vaskularisasi dan terjadinya edema pada seluruh serviks,
bersamaan dengan terjadinya hipertrofi dan hiperplasia pada
kelenjar-kelenjar serviks .Berbeda kontras dengan korpus,
serviks hanya memiliki 10-15 % otot polos. Jaringan ikat
ekstraselular serviks terutama kolagen tipe 1 dan 3 dan sedikit
tipe 4 pada membrana basalis. Diantara moleku-molekul
kolagen itu, berkatalasi glikosaminoglikan dan proteoglika,
terutama dermatan sulfat, asam hialuronat, dan heparin sulfat.
Juga di temukan fibronektin dan elastin di antara selabut
kolagen. Rasio tertinggi elastin terhadap kolagen terdapat
16
ostium interna. Baik elastin maupun otot polos semakin
menurun jumlahnya mulai dari ostium interna ke ostium
eksterna.
c. Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan aakan berhenti dan
pematangan folikel baru juga di tunda. Hanya satu corpus
luteum yang dapat di temukan di ovarium. Folikel ini akan
berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan
setelah itu akan berperan sebagai penghasilan progesteron
dalam jumlah yang relatif minimal.
d. Vagina dan perineum
Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia
terlihat jelas pada kulit dan otot-otot di perineum dan vulva,
sehingga pada vagina akan terlihat dengan tanda Chadwick
perubahan ini meliputi penipisan mukosa dan hilangnya
sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi dari sel-sel otot polos.
Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang
merupakan persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu
persalinana dengan meningkatnya ketebalan mukosa,
mengendornya jaringan ikat, dan hifertopi sel otot polos.
Perubahan ini mengakibatkan bertambah panjangnya dinding
vagina. Apabila mukosa juga mengalami hipertrofi dengan
gambaran seperti paku sepatu.
17
e. Kulit
Pada kulit didnding perut akan terjadi perubahan warna
menjadi kemerahan, kusam, dan kadang-kadang juga akan
mengenai daerah payudara dan paha. Perubahan ini di kenal
dengan nama striae gravidarum. Pada multipara selain striae
kemerahan itu sering kali di temukan garis berwarna perak
berkilau yang merupakan sikatrik dari striae sebelumnya.
Pada banyak perempuan kulit di garis pertengahan
perutnya(linea alba)akan muncul menjadi hitam kecoklatan yang
di sebut dengan linea nigra. Kadang-kadang akan muncul dalam
ukuran yang bervariasi pada wajah dan leher yang disebut
dengan cloasma atau melasma gravidarum. Selain itu pada
areola dan daerah genital juga akan terlihat pigmentasi yang
berlebihan. Pigmentasi yang berlebihan itu biasanya akan hilang
atau sangat jauh berkurang setelah persalinan. Kontrasepsi oral
juga bisa menyebabkan terjadinya hiperpigmentasi yang sama.
f. Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan
payudaranya menjadi lebih lunak. Setelah bulan ke dua
payudara akan bertambah ukurannya dan vena-vena di bawah
kulit akan lebih terlihat. Puting payudara akan lebih besar ,
kehitaman, dan tegak setelah bulan pertama suatu cairan
berwarna kekuningan yang di sebut colostrum dapat keluar.
18
Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai
bersekresi meskipun dapat di keluarkan, air susu belum dapat
di produksi karena hormon prolaktin di tekan oleh prolaktin
hibitin hormon. Setelah persalinan kadar progesteron dan
ekstrogen akan menurung sehingga pengaruh inhibisi
progesteron terhadap laktalbulmin akan hilang. Peningkatan
prolaktin kan merangsang sintesis laktose dan pada akhir akan
meningkatkan produksi air susu. Pada bulan yang sama aerola
akan membesar dan cenderung untuk menonjol keluar. Jika
payudara makin memebesar, striae seperti yang terlihat pada
perut akan muncul. Ukuran payudara sebelum kehamilan tidak
mempunyai hubungan dengan banyaknya air susu yang akan
dihasilkan.
g. Perubahan metabolik
Sebagian besar penambahan berat badan selama
kehamilan berasal dari uterus dan hasilnya. Kemudian
payudara, volume darah, dan cairan ekstraseluler .Di perkirakan
selama kehamilan berat badanakan bertambah 12,5 kg.
Peningkatan jumlah cairan selama kehamilan adalah suatu
hal yang fisiologis. Hal ini di sebabkan oleh turunnya
osmolaritas dari 10 mOsm/kg yang diinduksi oleh makin
merendahnya ambang rasa haus dan sekresi vasopresin.
Fenomena ini mulai terjadi pada awal kehamilan. Pada saat
19
aterm ± 3,5. Cairan berasal dari janin, plasenta dan cairan
amnion, sedangkan 3 liter lainnya berasal dari janin, plasenta,
dan cairan amnion, sedangkan 3 liter lainnya berasal dari
akumulasi peningkatan volume darah ibu, uterus, dan payudara
sehingga minimal tambahan cairan selama kehamilan adalah
6,5. Penambahan tekanan vena kava yang bermanifestasi pada
adanya puttiing edema di kaki dan tungkai terutama pada akhir
kehamilan.
Hasil konsepsi, uterus, dan darah ibu secara relatif
mempunyai kadar protein yang lebih tinggi di bandingkan lemak
dan karbohidrat. WHO menganjurkan asupan protein per hari
pada ibu hamil 51 kg.
h. Sistem kardiovaskular
Pada minggu ke-5 kardiac output akan meningkat dan
perubahan ini terjadi untuk mengurangi resistensi vaskular
sistemik. Selain itu, juga terjadi peningkatan denyut jantung.
Antara minggu ke-10 dan 20 terjadi peningkatan volume plasma
sehingga juga terjadi peningkatan preload . Pepfrma ventrikel
selama kehamilan di pengaruhi oleh penurunan resistensi
vaskular sistemik dan perubahan pada aliran pulsasi
arterial.peningkatan ekstrogen dan progesteron juga akan
menyebabkan vasodilatasi dan penurunan resistensi vaskular
perifer.
20
Vartikel kiri akan mengalami hipertrofi dilatasi untuk
memfasiliitasi perubahan cardiac output, tetapi kontraktilitasnya
tidak berubah. Volume darah akan meningkat secara progesif
mulai minggu ke 6-8 kehamilan dan mencapai puncaknya pada
minggu ke 32-34 dengan perubahan kecil setelah minggu
tersebut.
i. Traktus digestivus
Seiring dengan makin besarnya uterus, lambung dan usus
akan tergeser. Demikian juga dengan yang lainnyaseperti
ependiks yang akan bergeser ke arah atas dan lateral.
Perubahan yang nyata akan terjadi pada penurunan motilitas
otot polos pada traktus digestivus dan penurunan sekresi asam
hidroklorid dan peptin di lambung sehingga akan menimbulkan
gejala berupa pyrosis (heartburn)yang di sebabkan oleh refluks
asam lambung ke esofagus bawah sebagai akibat perubahan
posisi lambung dan menurunnya tonus spingter esofagus
bagian bawah. Mual terjadi akibat penurunan asam hidroklorid
dan penurunan motilitas, serta konstipasi sebagai akibat
penurunan motilitas usus besar.
j. Traktus urinaris
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan
tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga
menimbulkan sering berkemih. Keadaan ini maki hilang dengan
21
makin tuanya kehamilan bagi urerus keluar dari rongga
panggul.pada akhir krhamilan, jika kepala janin sudah mulai
turun ke pintu atas panggul, keluhan ini akan timbul kembali.
Pada ureter akan terjadi dilatasi di mana sisi kanan akan lebih
membesar di bandingkan ureter kiri.
k. Sistem endokrin
Selama kehamilan normal kelenjar hipofisis akan membesar
± 135 %. Akan tetapi, kelenjar ini tidak begitu mempunyai arti
penting dalam kehamilan. Pada perempuan yang mengalami
hipofisektomi persalinan dapat berjalan lancar. Hormon prolaktin
akan meningkat 10x lipat pada saat kehamilan aterm.
Sebaliknya, setelah persalinan konsentrasinya pada plasma
akan menurun. Hal ini juga di temukan pada ibu-ibu yang
menyusui.
Kelenjar adrenal pada kehamilan normal akan mengecil,
sedangkann hormon androstenedion, testosteron,
dioksikortikosteron, aldosteron, dan kortisol akan meningkat.
Sementara itu, dihidroepiandrosteron sulfat akan menurung.
l. Sistem muskuloskeletan
Lordosis yang progresif akan menjadi bentuk yang uumum
pada kehamilan. Akibat kompensasi dari pembesaran uterus ke
posisi anterior, lordosis menggeser pusat daya berat ke
belakang ke arah dua tungkai. Sendi sakroiliaka, sakrokoksigis
22
dan pubisakan meningkat mobilitasnya, yang di perkirakan
karena pengaruh hormonal. Mobilitas tersebut dapat
mengakibatkan perubahan sikap ibu dan pada akhirnya
menyebabkan perasaan tidak enak pada bagian bawah
punggung terutama pada akhir kehamilan. (Sarwono, 2011 )
4. Perubahan fisikologi pada wanita hamil
a. Pada kehamilan trimester I
Kehamilan terimester pertama merupakan priode adaptasi.
Respond yang muncul pada periode ini adalah sebagai berikut :
1) Ketidak yakinan atau ketidak pastian
Awal minggu kehamilan, wanita akan merasa tidak yakin
dengan kehamilannya tersebut.
2) Ambivalen
Ambivalend definisikan sebagai komplik perasaan yang
simultan, seperti cinta dan benci terhadap seseorang,
sesuatu atau keadaan. Setiap wanita hamil memiliki rasa
ambivalen dalam dirinya selama masa kehamilan. Beberapa
wanita merasa tidak nyata dan bukanlah saat yang tepat
untuk hamil, walaupun ini telah di rencanakan.
3) Fokus pada diri sendiri
Awal kehamilan, pusat fikiran ibu terfokus pada dirinya
sendiri, bukan pada janin. Ibu ,merasa bahwa jain
merupakan bagian tidak terpisahkan bagi diri ibu, calon ibu
23
juga mulai berkeinginan untuk menghentikan rutinitasnya
yang penuh tuntutan sosial dan tekanan agar dapat
menikmati waktu kosong tanpa beban.
4) Perubahan seksual
Selam trimester I, sering kali keinginan seksual wanita
menurun. Ketakutan akan keguguran menjadi penyebab
pasangan menghindari aktivitas seksual. Perubahan
psikologis kehamilan trimester I adalah
a) Merasa tidak sehat dan benci kehamilannya
b) Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi
dalam tubuhnya
c) Mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa
dirinya sedang hamil
d) Mengalami girah seks yang lehih tinggi tapi libido turung
e) Khawatir kehilangan bentuk tubuh
f) Membutuhkan penerimaan kehamilannya dengan
keluarga
g) Ketidak stabilan emosi dan suasana hati
b. Pada kehamilan trimester II
Kehamilan trimester II ,merupakan priode kesehatan yang baik
perubahan psikologis yang terjadi pada trimester ke II adalah
sebagai berikut :
1) Tanda-tanda kehamilan secara fisik
24
Kehamilan trimester II, terlihat tanda-tanda perubahan fisik
yang jelas, sehingga di rasakan keberadaan janin. Tanda-
tandanya tersebut di antaranya uterus yang membesar
dengan cepat dan dapat di rasakan jika di palpasi di daerah
abdomen, naiknya berat badan, payudara yang mulai
membesar.
2) Janin sebagai fokus utama
Pada tahap ini, janin sudah menjadi fokus utama dari ibu. Ibu
mulai memperhatikan kesehatan dari janin. Ibu menjadi
tertarik akan informasi tentang diet dan perkembangan fetal.
3) Narsisme dan intrivert
Tahap ini beberapa wanita akan menjadi lebih narsis dan
introvert terhadap dirinya sendiri, sadar akan
kemampuannya untuk melindungi dan menyediakan
kebutuhan untuk janin.
4) Citra tubuh
Pada trimester ke II, perubahan bentuk tubuh terjadi begitu
cepat dan terlihat jelas. Perubahan yang terjadi meliputi
perbesaran abdomen, penebalan pinggang, dan
pembesaran payudara.
5) Perubahan seksual
Ketertarikan dan aktivitas seksual selama masa kehamilan
bersifat individual dan sulit di tebak. Bersifat individual,
25
karena ada pasangan yang puas ada yang tidak. Perubahan
psikologis pada trimester ke II adalah
a) Ibu sudah mulai merasa sehat
b) Mulai bisa menerima kehamilannya
c) Merasa gerakan bayi dan merasakan kehadiran bayi
sebagai seseorang di luar dirinya
d) Merasa terlepas dari ketidak nyamanan dan
kekhawatiran
e) Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum di rasa
beban
f) Libido dan gairah seks meningkat
g) Merasa bayi sebgai individu yang merupakan bagian
dirinya
h) Hubungan sosial meningkat dengan orang lain
i) Ketertarikan dan aktivitas terfokus pada kehamilan,
kelahiran dan persiapan peran barunya
c. Pada kehamilan trimester ke III
Pada trimester ke III, calon ibu semakin peka
perasaannya. Tingkat kecemasan ibu semakin meningkat.
Calon ibu akan lebih sering mengelus-elus perutnya untuk
menunjukkan perlindungannya kepada janin,senang berbicara
kepada janin terutama ketika janin berubah posisi. Perubahan
psikologis pada trimester ke III adalah :
26
1) Rasa tidak nyaman kembali timbul
2) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi lahir tepat waktu
3) Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya
4) Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dalam
kondisi yang tidak normal
5) Semakin ingin menyudahi kehamilannya
6) Merasa sedih karena terpisah oleh bayinya
7) Merasa kehilangan perhatian
8) Bermimpi dan berkhayal tentang batinya
9) Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya
10) Libido menurun
(Hutari Pujin Astuti, 2012)
B . Tinjauan tentang antenatal Care
1. Pengertian Antenatal Care
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalisasikan kesehatan mental dan fisik ibu hamil,
sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas persiapan
pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara
wajar (Manuaba 2010)
Antenatal care adalah pelayanan yang di berikan oleh ibu hamil
secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya.
Pelayanan antenatal ini meliputi pemeriksaan kehamilan, upaya
27
koreksi terhadap penyimpangan dan intervensi dasar yang di
lakukan (Dep.Kes. RI, 2012)
2. Manfaat antenatal
Antenatal dapat memberikan manfaat mengenai kesehatan
umum ibu, menegakkan secara dini komplikasi kehamilan dan
menetapkan resiko kehamilan (resiko tinggi, resiko meragukan,
resiko rendah). Asuhan antenatal juga untuk menyiapkan
persalinan, mempersiapkan perawatan bayi dan laktasi serta
memulihkan kesehatan ibu yang optimalsaat akhiri kala nifas.
Setiap ibu hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa
mengancam jiwanya, baik untuk dirinya maupun janinnya oleh
karena itu setiap wanita hamil memerlukan sebanyak 4 kali
kunjungan selama periode antenatal.
a. Satu kali kunjungan pada trimester I (usia kehamilan 0-13
minggu)
b. Satu kali pada kunjungan pada trimester ke II (usia kehamilan
14-28 minggu)
c. Dua kali kunjungan selama trimester ke III (usia kehamilan 28-
40 minggu)
(Sulistiyawati, 2009)
Tujuan utama ANC adalah menurunkan atau mencegah
kesakitan kematian maternal dan prinatal. Adapun tujuan
khususnya :
28
1) Memonitor kemajuan kehamilan guna memastikan kesehatan
ibu dan perkembangan bayi yang normal
2) Mengenali secara dini penyimpangan dari normal dan
memberikan penatalaksanaan yang di perlukan
Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan
dalam rangka mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik,
emosional, dan logis untuk menghadapi kelahiran serta
kemungkinan adanya komplikasi (Ika Pantikawati, 2012)
3. Informasi Penting Untuk Setiap Kunjungan Antenatal Care
a. Trimester I (sebelum minggu ke-14)
1) Menjalin hubungan saling percaya
2) Deteksi masalah
3) Mencegah masalah (TT dan anemia
4) Persiapan persalinan dan komplikasi
5) Perilaku sehat (gizi, latihan/senam, kebersihan, istirahat)
b. Trimester kedua (sebelum minggu ke-28)
Setelah bidan menyampulkan bahwa pasien sudah cukup
paham dengan informasi yang harus di ketahui pada
trimester I, maka pada trimester ke II ini bidan
memberikaninformasi yang berkaitan dengan pre-eklamsia
ringan.
c. Trimester ketiga (setelah 36 minggu)
1) Gemeli (28-36 minggu)
29
Pada usia kehamilan ini informasi yang perlu di
sampaikan adalah hasil pemeriksaan kesejahteraanjanin
dalam kandungan,salah satunya adalahjanin tunggal atau
ganda.
2) Letak janin (>36 minggu)
Gambaran persalinan yang akan di lalui merupakan salah
satu halyang di khawatirkan oleh ibu dan keluarga pada
akhir masa kehamilan (Sulistyawati, 2009)
4. Asuhan kebidanan kunjungan ulang atau setiap kunjungan
Untuk kunjungan ANC harus melakukan “14 T” :
a. Timbang berat badan ibu
b. Memerika tekanan darah
c. Mengukur tinggi fundus uteri
d. Memberika imunisasi TT sesuai jadwal
e. Memberikan tablet Fe
f. Test untuk PMS (penyakit menular seksual)
g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
h. Terapi kebugaran
i. Test VDRL
j. Test reduksi urine
k. Test protein urine
l. Test HB
m. Merapi lodium
30
n. Terapi malaria
(Bartini, 2012)
C. Proses asuhan kebidanan
1. Pengertian Asuhan kebidanan
Asuhan kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang di
gunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikirandan
tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan
keterampilan dalam rangkaian/tahapan yang logis untuk
pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien
(Verney,2012). Asuhan kebidanan terdiri dari tujuh langkah yang
berurutan, yang di mulai dengan pengumpulan data dasar dan
berakhir dengan evaluasi. Tujuh langkah tersebut membentuk
kerangka yang lengkap dan bisa di aplikasikan dalam suatu situasi
2. Tahapan dalam asuhan kebidanan
Proses asuhan berhubungan, berkeseimbangan dan berulang
kembali. Untuk bisa mengevaluasi efektifitas dari rencana asuhan,
di perlukan proses dalam pengumpulan data, mengevaluasi dan
membuat rencana. Tahapan dalam proses asuhan kebidanan ada
7 langkah, yaitu :
a. Langkah I : Identifikasi dan analisa data dasar yang
meneyeluruh untuk menilai klien, yang meliputi pengkajian
riwayat kesehatan klien, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
31
panggul atas indikasi atau catatan riwayat kesehatan yang lalu
dan sekarang, pemeriksaan laboratorium. Semua informasi
saling berhubungan dari semua sumber yaitu menyangkut
dengan kondisi pasien.
b. Langkah II : Identifikasi masalah aktual mengidentifikasi
data secera spesifik ke dalam rumusan diagnosa kebidanan
dan masalah. Kata diagnosa dan masalah di gunakan kedua-
duanya dan mempunyai pengertian yang berbeda-beda.
Problem tidak dapat didefenisikan sebagai suatu diagnosa
tetapi memerlukan suatu pengembangan rencana
keperawatan secara menyeluruh pada klien. Masalah lebih
sering berhubungan dengan bagaimana klien menguraikan
keadaan yang ia rasakan, sedangkan diagnosa lebih sering
didefenisikan oleh bidan yang difokuskan pada apa yang
dialami klien.
c. Langkah III : Identifikasi adanya masalah potensial dari
kumpulan masalah dan diagnosa,identifikasi faktor-faktor
potesial yang memerlukan antisipasi segera,tindakan
pemecahan bila memungkinkan atau waspada penuh dan
persipan terhadap keadaan yang mungkin muncul dan sambil
menunggu dan mempersiapkan pelayanan untuk segala
sesuatu yang mungkin terjadi. Langkah ini sangat penting
dlam memberikan perawatan kesehatan yang aman.
32
d. Langkah IV : Perlunya tindakan segera dan kolaborasi
proses asuhan kebidanan di lakukan secara terus menerus
selama klien dalam perawatan bidan. Proses terus menerus
ini menghasulkan data baru yang juga segera dinilai . data
yang muncul dapat menggambarkan suatu keadaan darurat di
mana bidan harus segera bertindak untuk menyelamatkan
klien.
e. Langkah V : Rencana tindakan
Mengembangkan rencana secera komprehensif di tentukan
pada langkah sebelumnya, juga antisipasi diagnosa masalah
yang di dasari atas rasional tindakan yang relevan yang di
akui kebenarannya . Sesuai dengan kondisi situasi dan
asumsi yang seharusnya di kerjakan atau tidak oleh bidan.
Untuk efektifnya rencana harus ada persetujuan oleh bidan
dan pasien, oleh sebab itu sebelumnya harus terlebih dahulu
didiskusikan dengan klien.
f. Langkah IV : Implementasi
Implementasi dapat di kerjakan keseluruhan oleh bidan
ataupun kerja sama dengan tim kesehatan lain. Bidan harus
bertanggung jawab terhadap tindakan langsung ataupun
terhadap tindakan konsultasi dan kalaborasi. Implementasi
yang ifisien akan mengurangi waktu perawatan dan biaya
33
perawatan serta akan meningkatkan kualitas pelayanan pada
klien.
g. Langkah IV : Evaluasi
Langkah akhir dari asuhan kebidanan adalah evaluasi ini di
lakukan pada setiap langkah asuhan kebidanan. Pada tahap
ini, bidan harus mengetahui sejauh mana keberhasilan
asuhan kebidanan yang di berikan kepada klien berdasarkan
tujuan yang di rencanakan.
D. Pendokumentasian proses asuhan kebidanan
Metode pendokumentasian SOAP merupakan intisari dari proses
fikir dlam asuhan kebidanan yang menggambarkan catatan
perkembangan klien dan merupakan suatu sistem pencatatan dan
pelaporan informasi tentang kondisi dan perkembangan kesehatan
reproduksi dan semua kegiatan yang di lakukan oleh bidan dan
memberikan asuhan kebidanan terdapat dalam rekam medikdengan
pengertian
1. Subjektif (S)
Menggambarkan pendokumentasian hasil asuhan pengumpulan
data klien melalui anamnesis sebagai langkah 1 varney
2. Objektif (O)
Adalah yang di temukan baik melalui inspeksi, palpasi
auskultasi dan perkusi oleh pemeriksaan dan hasil pemeriksaan
34
laboratorium dan pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan
diagnostik lainnya sebagai langkah 1 varney
3. Assesment (A)
Adalah kesimpulan pemeriksaan berdasarkan data dari data
dan data objektif dalam suatu identifikasi sebagai langkah 2,3,
dan 4 varney
4. Planning (P)
Menggambarkan pendokumentasian dan perencanaan,
tindakan implementasi dan evaluasi berdasarkan sebagai
langkah 5,6, dan 7 varney (verney 2010)
35
Bagan 2.1 rencana pendukomentasian asuhan kebidanan.
Alur Pikir Bidan Pencatatan Asuhan Kebidanan
Proses Asuhan Kebidanan Pendokumentasian Asuhan
Kebidanan
7 Langkah Varney
5 Langkah
(Kompetensi Bidan)
SOAP
Data Data Subjektif Objektif
Diagnosis/Masalah Assessment/
Diagnosis
Analisis Dan
Interprestasi
1. Diagnosis
2. Antisipasi
Diagnosis/
Masalah
Potensial
3. Tindakan Segera
Antisipasi Diagnosis/
Masalah Potensial
Kebutuhan Segera Untuk
Konsultasi, Kolaborasi
Planning:
1 Konsul
2 Tes Dignostik/
Laboratorium
3 Rujukan
4 Pendidikan/Konseling
5 Follow Up
Planning Planning
(Dokumentasi
Implementasi)
1. Asuhan Mandiri
2. Kolaborasi
3. Tes Diagnostic/
Lab
4. Konseling
5. Follow Up
Implementasi Implementasi
Evaluasi Evaluasi
(sumber varney ; di kutip oleh betty, 2012)
36
BAB III
STUDI KASUS
ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY”S”
DENGAN GESTASI 38 MINGGU 6 HARI
DI PUKESMAS PARANGLOE
TANGGAL 09 MEI 2014
No. Register : 47.10.2013
Tanggal kunjungan : 09 Mei 2014, jam 10.00 wita
Tanggal pengkajian : 09 Mei 2014, jam 10.30 wita
Nama pengkaji : Anita
Langkah I Identifikasi Data Dasar
A. Identitas istri suami
Nama : Ny”S” / Tn”A”
Umur : 26 tahun / 30 tahun
Nikah lamanya : 2x ±1 tahun
Suku : makassar / makassar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : S1 / S1
Pekerjaan : Guru / guru
Alamat : Jl. Borisallo
B. Data biologis / fisiologi
1. Keluhan utama
37
a. Ibu datang untuk memeriksa kehamilannya
2. Riwayat keluhan
a. Kehamilan yang ke dua dan tidak pernah keguguran
b. HPHT tanggal 10 agustus 2013
c. HTP tanggal 17 mei 2014-05-2014
d. Umur kehamilan 38 minggu 2 hari
e. Pergerakan janin pada umur 5 bulan sampai sekarang di
bagian kiri bawah perut ibu
f. Imunisasi TT sebanyak 2 kali
1) TT1 29 November 2013
2) TT2 15 Februari 2014
g. Tidak pernah mengalami nyeri dan pelepasan darah
pervaginam selama kehamilannya
C. Riwayat kehamilan sekarang
1. Ibu tidak pernah di rawat di rumah sakit
2. Ibu tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, penyakit Dm
serta tidak ada riwayat alergi makanan
D. Riwayat persalinan nifas lalu
No Tahun Umur
kehamilan
Persalianan Penolong JK Nifas
Jenis Tempat
1 2010 38 minggu Spontan RS.Syeh
yusuf
Dokter ♂
T.A.K
2 2014 Kehamilan sekarang
38
E. Riwayat reproduksi
1. Riwayat haid
a. Manarche : 14 tahun
b. Siklus haid : 20-30 hari
c. Lama haid : 6-7 hari
2. Riwayat ginekologi
Tidak pernah menderita riwayat penyakit yang berhubungan
dengan kesehatan reproduksi
3. Riwayat KB
Ibu pernah menjadi akseptor KB suntik depoprogestin ± 1 tahun
F. Riwayat sosial ekonomi
1. Pengambilan keputusan umum ibu baik
a. Ibu tampak sehat dan bahagia
b. BB ibu sebelum hamil : 41 kg
c. BB ibu sebelum selama hamil : 57 kg
2. Tanda-tanda vital
TD : 100 /70 mmHg
N : 80 x/ menit
S : 36,5 °c
P : 22 x/ menit
39
3. Pemeriksaan fisik (inspeksi,palpasi,perkusi)
a. Kepala
1) Inspeksi
Kulit kepala bersih, rambut berwarna hitam, tidak rontok,
dan tidak ada ketombe
2) Palpasi
Tidak ada benjolan dan nyeri tekan
b. Wajah
1) Inspeksi
Tidak ada oedema, tidak ada cloasma gravidarum, wajah
simetris kiri dan kanan
2) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan
c. Mata
1) Inspeksi
Konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak ada secret dan
polip
d. Hidung
1) Inspeksi
Simetris kiri dan kanan, tidak ada secret dan polip
2) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan
40
e. Mulut
1) Inspeksi
Mulut bersih, bibir lembab dan tidak pecah-pecah, tidak ada
gigi tanggal dan caries
f. Telinga
1) Inspeksi
Tidak ada polip, bersih, simetris kiri dan kanan
2) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan
g. Leher
1) Inspeksi
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan vena
jugularis
h. Payudara
1) Inspeksi
Simetris kiri dan kanan hyperpegmentasi pada areola
mamae dan puting terbentuk
2) Palpasi
Tidak ada benjolan, colostrum ada bila di pencet dan tidak
ada nyeri tekan
41
i. Abdomen
1) Inspeksi
Tampak lineanigra, striae alba, pembesaran perut sesuai
dengan umur kehamilan
2) Palpasi
Leopold I : 3 jrbpx, 36 cm
Leopold II : Punggung kiri
Leopold III : kepala
Leopold IV : BDP
4. Auskultasi DJJ terdengar 137x / menit terdengar jelas dan kuat
5. Ekstremitas atas dan bawah
a. Tidak ada oedema
b. Tidak ada varises
c. Refleks patella (+) kiri dan kanan
Langkah II Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual
GII PI A0 umur kehamilan 38 minggu 6 hari, letak memamanjang
punggung kiri, presentase belakang kepala, bergerak dalam panggul,
tunggal hidup keadaan ibu dan janin baik
1. GII PI A0
a. Ds : Kehamilan yang ke dua dan tidak pernah keguguran
b. Do : Tampak line nigra, striae alba, dan tonus otot kendor
42
Analisa dan interpretasi data
Tonus otot kendor menandakan ibu sudah mengalami peregangan
sebelumnya. Kehamilan yang ke dua, hal ini di tinjau dari
pemeriksaan fisik di temukan striae alba, albican dan striae
gravidarum di daerah abdomen. (Sarwono, 2010)
2. Umur kehamilan 38 minggu 6 hari
a. Ds :
1) Ibu umur kehamilannya ± 9 bulan
2) HPHT 10 Agustus 2013
b. Do :
1) TFU 3 jrbpx
2) Tanggl pengkajian 09 Mei 2014
3) Perut membesar sesuai dengan umur kehamilan
4) HTP tanggal 17 Mei 2014
Analisa dan interpretasi data
Rumus neagle memperhitungkan umur kehamilan berlangsung
selama 2888 hari (±40 minggu). Rimus ini menghitung umur
kehamilan berdasarkan hari pertama haid terakhir hingga
tanggal anamneses di lakukan HPHT tanggal 10 Agustus 2013
tanggal kunjungan 09 Mei 2014 gestasi 38 minggu 6 hari
(Bartini. 2012)
43
3. Punggung kiri
a. Ds :
1) Pergerakan janin kuat terutama di sebelah kiri atas
b. Do :
1) Palpasi leopold II, punggung kiri
2) Auskultasi DJJ terdengar jelas kuat dan teratur sebelah kiri
perut ibu frekuensi 137x / menit
Analisa dan interpretasi data
Untuk mengetahui punggung janin dengan cara menilai bagian
apa yang teraba di sisi kanan atau kiri perut ibu, bagian janin
yang panjang lurus dan keras di sebelah kiri dan bagian kecil-
kecil teraba di perut sebelah kanan maka letak janin punggung
kiri (Bartini, 2012)
4. Persentasi kepala
a. Ds : -
b. Do : Leopold III kepala
Analisa dan interpretasi
Pada palpasi leopol III, presentasi kepala apabila di bagian
terendah janin teraba bulat keras dan melenting. Presentasi
bokong apabila teraba bagian lunak, dan tidak melenting (Bartini,
2012)
44
5. Bergerak dalam panggul
a. Ds : -
b. Do : BDP
Analisa dan interpretasi data
Pada palpasi leopold IV untuk menegetahui sejauh mana bagian
terendah janin masuk ke dalam ruang panggul, bagian terendah
belum masuk panggul apabila ke dua ujung jari tangan pemeriksa
saling menyentuh (konvergen) sedangkan jika ke dua ujung jari
tangan pemeriksa tidak saling bertemu (divergen) berarti bagian
terendah janin sudah masuk panggul (Bartini, 2012)
6. Intra uterin
a. Ds : -
b. Do : 1) Tidk ada nyeri tekan
2) Bagian-bagian janin teraba secara leopold
Analisa dan interpretasi data
Pada intra utern ibu tidak merasakan nyeri jika ada pergerakan
janin tidak begitu mudah di raba, dan kontraksi uterus bertambh
seiring dengan berjalannya waktu persalinan sehingga penurunan
kepala janin bertambah (sulistyawati, 2009)
7. tunggal
a. Ds : Pergerakan janin hanya pada satu sisi saja
b. Do :
45
1) Leopold II : Punggung kiri
2) Leopold III: Kepala
Analisa dan interpretasi data
Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan, palpasi teraba
2 bagian besar (kepala, bokong) dan teraba bagian-bagian kecil
hanya di satu pihak (kanan atau kiri) denyut jantung janin (DJJ)
terdengar hanya di satu sisi saja rontgen hanya tampak satu
kerangka saja (Sulistyawati, 2009)
8. Hidup
a. Ds :
1) ibu merasakan pergerakan janinnya pada bagian bawah perut
kuadran kiri
b. Do :
1) Auskultasi DJJ terdengar jelas, kuat teratur pada kuadran kiri
ibu dan frekuensi 137x/ menit
Analisa dan interpretasi data
Auskultasi janin membantu memastikan apakah janin hidup dan
apakah sirkulasi janin baik akan tetapi auskultasi janin tidak
mengindikasikan secara akurat kemungkinan hasil akhir bayi.
Meskipun demikian banyak ibu merasa tenang setelah
mendengar denyut jantung janin
(Debbie dkk, 2012)
Dalam keadaan normal frekuensi dasar denyut jantung janin
berkisar antara 120-160 dpm (detik/menit) (sarwono, 2010).
46
9. Keadaan umum ibu baik
Ds : Pergerakan janin baik
Do :
1) Penampilan ibu tampak sehat dan bahagia
2) Penampilan fisik dan emosi stabil
3) TTV
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/ menit
S : 24 x/ menit
P : 36,5°c
4) Auskultasi DJJ terdengar jelas pada kuadran kiri ibu frekuensi
137x/ menit
Analisa dan interpretasi data
Keadaan umum ibu baik di tandai dengan tanda-tanda vital di
dalam batas normal. Hal ini menandakan bahwa keadaan umum
ibu sehat. Tekanan darah normal antara 90/60 hingga 140/90
mmHg dan tidak meningkat banyak selama kehamilan (Hani, 2010)
Langkah III Antisipasi Diagnosa / Masalah Potensial
Tidak ada data yang menunjang
Langkah IV Tindakan Segera / Kalaborasi
Tidak ada data yang menunjang perlunya tindakan segera
47
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Diagnosa : GII PI A0 umur kehamilan 38 minggu 6 hari letak
memanjang punggung kiri, presentase kepala bergerak dalam panggul,
tunggal, hidup keadaan umum ibu dan janin baik
1. Tujuan :
a. Agar kehamilan berlangsung normal sampai aterm
b. Keadaan umum ibu dan janin baik
2. Kriteria :
a. Pembesaran uterus sesuai dengan usia kehamilan
b. TTV dalam batas normal
TD : 110/ 70 mmHg
N : 80 x/ menit
S : 36,5 °c
P : 24 x/ menit
c. Janin dalam keadaan baik (DJJ 120-160 x/ menit)
Intervensi
Tanggal 09 Mei 2014
1. Beri informasi kepada ibu tentang hasil pemeriksaan
Rasional :
Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu sangat penting, agar ibu
mengetahui kondisi janin dan kehamilan serta membina hubungan
saling percaya antara ibu dan bidan
48
2. Beri HE tentang
a. Gizi seimbang
Rasional :
Kebutuhan gizi ibu hamil bertambah 300 gram / hari dari biasanya
untuk pertumbuhan janin dan pembentukan organ-organ tubuh
janin serta persiapan laktasi
b. Istirahat yang cukup dengan posisi miring
Rasional :
Istirahat yang cukup dapat mengurangi beban kerja jantung
mengalami peningkatan 30%-50% pada kehamilan dan
merupakan respon tubuh untuk kebutuhan oksigen pada masa
kehamilan dengan posisi miring kiri akan melancarkan peredaran
darah ke jantung
c. Personal hygine
Rasional :
Sangat beruntung ibu hamil, mencegah terjadinya infeksi pada
masa kehamilan dan juga memberikan rasa nyaman pada ibu
3. Jelaskan pada ibu tentang tanda bahaya dalam kehamilan
Rasional :
Dengan menjelaskan pada ibu tentang bahaya kehamilan maka ibu
dapat mengerti dan berusaha menghadirinya dan melaksanakan
anjuran yang di berikan oleh petugas kesehatan
49
4. Diskusikan persiapan dan kelahiran
Rasional :
Agar keluarga mempersiapkan biaya untuk persalinan dan kelahiran
bayi
5. Penatalaksanaan pemberian obat tablet Fe dan vitamin C
Rasional :
Agar setelah kelahiran, kehamilan, ibu tidak mengalami gangguan
penyakit yang mengganggu kehamilannya dan tablet Fe untuk
mencegah terjadinya keguguran Fe mengandung zat besi
6. Anjurkan ibu untuk follow Up 1 minggu kemudian
Rasional :
Di harapkan dengan penjelasan pada ibu kapan harus kembali maka
ibu akan melakukan kesempatan pada bidan sehingga tujuan dan
usaha dapat di capai.
Langkah VI. Implementasi
Tanggal 09 Mei 2014
1. Jam 10.40 wita Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan
a. Kehamilan ibu berlangsung normal
b. Keadaan janin baik
50
2. Jam 10.50 wita Memberi HE tentang
a. Gizi seimbang
Gizi seimbang selama hamil dengan menganjurkan ibu memenuhi
kebutuhan kalori sebanyak 300 kalori / hari dengan mengomsumsi
makanan yang mengandung protein seperti, telur, ikan, tempe,
kacang-kacangan, biji-bijian serta mengandung karbohidrat lemak
dan sebagainya, serta minum susu dan makan buah-buahan
b. Istirahat
Istirahat yang cukup minimal ±7-8 jam per hari
c. Personal hygine
Personal hygine sangat penting terutama kebersihan seluruh tubuh
untuk mencegah infeksi serta menganjurkan ibu untuk mengganti
pakaian setelah mandi
3. Jam 11.00 wita Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya
kehamilan antaranya
a. Sakit kepala menetap
b. Perubahan penglihatan
c. Bengkak pada wajah dan tungkai
d. Kejang
e. Demam tinggi
f. Penurunan gerak janin
g. Perdarahan jalan lahir sebelum waktunya
h. Muntah terus menerus
51
i. KPD (ketuban pecah dini)
4. Jam 11.10 wita Penatalaksanaan obat
a. Fe : 1x1
b. Vitamin C : 2x1
c. Kalak : 3x1
d. Ibu minum obat yang di berikan
5. Jam 11.15 wita Menganjurkan ibu untuk follow Up 1 minggu kemudian
dan jika ada tanda-tanda persalinan, dan ibu bersedia melakukannya
Langkah VII. Evaluasi
Tanggal 09 Mei 2014, jam 11.20 wita
a. Kehamilan berlangsung normal di tandai dengan
1) pembesaran uterus sesuai dengan usia kehamilan (TFU 36 cm)
2) Tidak terjadi komplikasi selama kehamilan
b. Keadaan umum ibu dan janin baik di tandai dengan
1. TTV dalam batas normal
TD : 110/70 mmHg
N : 80x / menit
S : 36,5°c
P : 24 x/ menit
2. DJJ 137x/ menit, pergerakan aktif
3. Ibu mengerti dan mau melaksanakan semua anjuran yang di
abaikan
52
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL
PADA NY”S” DENGAN GESTASI 38 MINGGU 6 HARI
DI PUSKESMAS PARANGLOE
TANGGAL 09 MEI 2014
No. Register : 47.10.2013
Tanggal kunjungan : 09 Mei 2014, jam 10.00 wita
Tanggal pengkaji : 09 Mei 2014, jam 11.00 wita
Nama pengkaji : Anita
Identitas Istri / Suami
Nama : Ny”S” / Tn”A”
Umur : 26 tahun / 30 tahun
Nikah lamanya : 2x ± 1 tahun
Suku : makassar / makassar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : S1 / S1
Pekerjaan : Guru / guru
Alamat : Jl. Borisallo
Data Subjektif (S)
1. Ini adalah kelamilan yang ke 2 dan tidak pernah keguguran GII PI A0
2. HPHT tanggal 10 Agustus 2013
3. HTP tanggal 17 mei 2014
4. Umur kehamilan ± 9 bulan
5. Janin bergerak kuat
53
6. Pergerakan di rasakan di satu sisi yang lebih banyak di rasakandi
sebelah kiri
7. Tidak perlu mengalami nyeri perut yang hebat selama kehamilannya
Data Objektif (O)
1. Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan 9 bulan
2. Pemeriksaan abdomen
a. Leopold I : TFU 3 jrbpx
b. Leopold II : Punggung kiri
c. Leopold III : Kepala
d. Leopold IV : BDP
3. Berat badan
a. Sebelum hamil : 41 kg
b. Selama hamil : 57 kg
4. Auskultasi DJJ terdengar jelas pada kuadran kiri ibu dengan frekuensi
137x/ menit kuat dan teratur
5. Tidak ada nyeri tekan
Assesment (A)
GII PI A0 umur kehamilan 38 minggu 6 hari, situs memanjang punggung
kiri presentasi kepala, BDP, tunggal, hidup,keadaan ibu dan janin baik.
54
planning (P)
tanggal 09 Mei 2014
1. Jam 10.45 wita,Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa
keadaan ibu dan janin baik, ibu mengerti
2. Jam 10.50 wita,Memberi HE tentang gizi, istirahat yang cukup dan
personal hygine selam hamil
3. Jam 11.00 wita,Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan
a. Perdarahan jalan lahir sebelum waktunya
b. Penurunan gerakan janin
c. Sakit kepala menetap
d. Bengkak pda wajah dan kaki
e. Perubahan penglihatan
f. Kejang
g. Demam tinggi
h. Muntah terus menerus
Ibu mengerti tanda bahaya kehamilan dan mau melaksanakan apa
yang akan di anjurkan
4. Jam 11.10 wita,Menganjurkan ibu untuk mengomsumsi obat yang
sudah di berikan, ibu minum obat yang sudah di berikan sesuai
penjelasan tentang pentingnya obat tersebut
5. Jam 11.15 wita, Menganjurkan ibu untuk follow Up 1 minggu kemudian
dan jika ada tanda-tanda persalinan, dan ibu bersedia melakukannya
55
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA NY”S”
KUNJUNGAN RUMAH I DENGAN GESTASI 39 MINGGU 1 HARI
TANGGAL 11 MEI 2014
Data Subjektif (S)
1. Umur kehamilan ± 9 bulan
2. Ibu tidak ada kelainan selama kehamilannya
3. Ibu kadang merasakan nyeri pada pinggang
Data Objektif (O)
1. Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan 9 bulan
2. Pemeriksaan abdomen
a. Leopold I : TFU 3 jrbpx 36 cm
b. Leopold II : Punggung kiri
c. Leopold III : Kepala
d. Leopold IV : BDP
3. Auskultasi DJJ terdengar jelas pada kuadran kiri ibu dengan frekuensi
138x/ menit kuat dan teratur
4. Berat badan tetap 57 kg
5. Tidak ada nyeri tekan
56
Assesment (A)
GII PI A0 umur kehamilan 39 minggu 1 hari, situs memanjang punggung
kiri, presentasi kepala, bergerak dalam panggul, tunggal, hidup, keadaan
ibu dan janin baik.
PLANNING (P)
Tanggal 11 mei 2014, jam 10.00 wita
1. Jam 10.03 wita, menanyakan keadaan ibu, ibu dalam keadaan sehat
2. Jam 10.10 wita, melakukan pemeriksaan abdomen
a. Leopold I : 36 cm 3jrbpx
b. Leopold II : Kepala
c. Leopold II : Punggung kiri
d. Lopold IV : BDP
Ibu mengerti dan mengetahui perkembangan janinnya
3. Jam 10.25, wita Menganjurkan ibu ANC secara teratur dan teliti serta
menganjurkan ibu untuk segera datang ke sarana kesehatan jika ada
tanda-tanda persalinan, ibu mengerti dengan penjelasan yang di
berikan
4. Jam 10.30 wita, Tetap Memberi HE tentang gizi, istirahat yang cukup
dan personal hygine selama hamil
5. Jam 10.35 wita, Menganjurkan ibu untuk mengomsumsi obat yang
sudah di berikan, ibu minum obat yang sudah di berikan sesuai
penjelasan tentang pentingnya obat tersebut
57
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA NY”S”
KUNJUNGAN RUMAH II DENGAN GESTASI 39 MINGGU 5 HARI
TANGGAL 13 MEI 2014
Data Subjektif (S)
1. Ini kehamilan yang ke 2
2. HPHT tanggal 10 Agustus 2013
3. HTP tanggal 17 mei 2014
4. Umur kehamilan ± 9 bulan
5. Janin bergerak kuat
6. Pergerakan di rasakan di satu sisi yang lebih banyak di rasakandi
sebelah kiri
7. Tidak perlu mengalami nyeri perut yang hebat selama kehamilannya
Data Objektif (O)
1. Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan ±9 bulan
2. Pemeriksaan abdomen
a. Leopold I : TFU 3 jrbpx 36 cm
b. Leopold II : PU-KI
c. Leopold III : Kepala
d. Leopold IV : BDP
3. Berat badan
a. Sebelum hamil : 41 kg
b. Selama hamil : 57 kg
58
4. Auskultasi DJJ terdengar jelas pada kuadran kiri ibu dengan frekuensi
137x/ menit kuat dan teratur
5. Tidak ada nyeri tekan
ASSESMENT (A)
GII PI A0 umur kehamilan 39 minggu 3 hari, situs memanjang punggung
kiri, presentasi kepala, bergerak dalam panggul, intra uterin, tunggal,
hidup,keadaan ibu dan janin baik.
PLANNING (P)
Tanggal 13 mei 2014
1. Jam 09.43 wita Memberikan dukungan psikologis dan spritual pada
ibu dalam menghadapi persalinannya
2. Jam 09.50 wita, Mendiskusikan dengan ibu tertang persiapan kelahiran
dan persalinana bayiinya pemilihan tempat persalinan, penentuan
penolong persalinan,biaya persalinan dengan mengingatkan
SURGAKU(serahkan semua urusan rumah tangga kepada keluarga)
dan BERDOA (bersama donor ongkos angkutan),
3. Jam 10.00 wita Menganjurkan ibu untuk melahirkan di rumah sakit
agar komplikasi dapat timbul saat persalinan segera mendapatkan
penanganan tepat
4. Jam 10.05 wita Menganjurkan ibu berjalan kaki setiap pagi minimal 15
menit, ibu bersedia dan mau melakukannya
59
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas perbandingan antara tinjauan pustaka dan
kasus berdasarkan hasil pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ny “S“
dengan Gestasi 38 minggu 6 hari di Puskesmas Parangloe Tanggal 09
Mei 2014. Asuhan kebidanan dilaksanakan berdasarkan langkah-langkah
manajemen kebidanan yang selanjutnya didokumentasikan dalam bentuk
SOAP selama 3 kali kunjungan.
Pembahasan pada bab ini diawali dengan hasil tinjauan kasus
dibandingkan dengan tinjauan pustaka, selanjutnya akan diuraikan
kesenjangan yang ditemukan antara tinjauan pustaka dibanding tinjauan
kasus serta upaya untuk mengurangi kesenjangan yang ada berdasarkan
lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang bidan.
A. Hasil asuhan kebidanan Antenatal I, tanggal 09 Mei 2014
Diawali dengan menyampaikan tujuan pengumpulan data lengkap.
Pengumpulan data dilakukan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik
termasuk pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas
laboratorium untuk mengetahui kondisi kesehatan klien dimasa lalu
dan kemungkinan adanya riwayat kesehatan yang dapat
mempengaruhi kehamilan ibu saat ini.
60
Anamneses pada kunjungan awal meliputi :
Identitas klien/suami, riwayat kehamilan sekarang, riwayat
kesehatan/penyakit lalu dan sekarang, riwayat reproduksi, riwayat
sosial ekonomi, serta riwayat kebutuhan dasar. Hasil anamnesis yang
sifatnya subjektif dilanjutkan dengan data yang lebih objektif melalui
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh
petugas laboratorium untuk memudahkan dalam menetukan diagnosis,
masalah dan kebutuhan klien. Pada tahap ini penulis tidak
menemukan hambatan yang berarti karena baik klien maupun
keluarganya terbuka untuk memberikan informasi yang dibutuhkan
sehingga memudahkan penulis.
Hasil asuhan pada kunjungan awal ini menunjukkan bahwa Ny.”S”
hamil trimester III (masa gestasi 38 minggu 6 hari/HPHT :10 Agustus
2013) dengan keadaan janin baik. Kesimpulan ini berdasarkan hasil
pemeriksaan yang dikemukakan pada Ny.”S” berupa hasil
pemeriksaan fisik berupa Keadaan umum ibu baik Kesadaran
composmentis, Penampilan: ibu nampak sehat dan bersih, Keadaan
emosional: stabil, BB(sebelum hamil): 41 kg, BB (setelah hamil) :57 kg,
Lila: 26 cm, TTV:TD:110 / 70 mmHg, N : 80 x/I, S : 36,5ºC, P: 24 x/i
Rambut, bersih tidak berketombe, tidak ada benjolan dan nyeri tekan
pada kepala., wajah simetris dan tidak ada oedema, mata konjungtiva
merah muda dan sklera putih, hidung tidak ada sekret, tidak ada nyeri
tekan, telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada karies, tidak ada gigi
61
tanggal, gusi berwarna merah muda dan bibir lembab, leher tidak ada
pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan venajugularis, payudara simetris
kiri dan kanan, puting susu terbentuk, hiperpigmentasi, pada areola
mammae, tidak teraba adanya massa, Tonus otot perut tampak
tegang, tampak linea nigra dan striae alba, tidak ada luka, bekas
operasi, Leopold I : 3 jbpx (36 cm), LP: 94 cm, TBJ: 3384 gram,
Leopold II: punggung kiri (PUKI), Leopold III: kepala, Leopold IV:
bergerak dalam panggul (BDP), Denyut jantung janin terdengar 140 x/
menit, jelas, kuat dan beraturan pada kuadran kanan bawah perut ibu,
reflex patella kiri dan kanan baik, tidak ada oedema dan varices pada
tungkai.
Dari data subjektif dan objektif diperoleh assesmen/diagnosa yaitu
GII PI A0, gestasi 38 minggu 6 hari, situs memanjang, punggung
kanan, kepala, BDP, intrauterine, tunggal, hidup, keadaan ibu dan
janin baik.
Kehamilan merupakan proses yang alamiah dan normal.
Perubahan yang terjadi pada wanita hamil bersifat fisiologis, bukan
patologis. Asuhan yang di berikan mengandung konsep asuhan
sayang ibu sehingga mengacu pada penggunaan cara sederhana dan
menghindari segala bentuk prosedur serta intervensi yang tidak di
butuhkan.
Dalam memberikan asuhan kehamilan, hendaknya bidan tidak hanya
melibatkan ibu hamil, tetapi juga melibatkan keluarga. Terutama untuk
62
hal-hal yang berhubungan dengan pemantauan kesehatan ibu hamil.
Hal ini penting untuk di lakukan karena keluarga adalah bagian yang
tidak dapat di pisahkan dan ibu hamil. Dengan melibatkan keluarga,
keluarga akan merasa bertanggung jawab terhadap kesehatan ibu
hamil serta bayi yang di kandungnya sehingga jika terjadi gangguan
dan di butuhkan suatu tindakan, pasien dan keluarga dapat berperang
aktif dalam pengambilan keputusan. (Anita, 2014)
Penatalaksanaan asuhan yang diberikan berdasakan hasil
assesment, yaitu Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan
keluarga, memberikan HE tentangmenganjurkan istirahat yang cukup,
Gizi seimbang selama hamil, personal hygiene, memberikan dukungan
mental dan spiritual pada ibu, mendiskusikan persiapan kelahiran,
pemilihan tempat persalinan, pemantauan penolong persalinan, biaya
persalinan dengan mengingat “SURGAKU” (Serahkan Urusan Rumah
Tangga pada Keluarga) dan “BERDOA” (Bersama Donor Ongkos
Angkutan),menganjurkan pada ibu kunjungan ANC secara teratur 1
minggu kemudian atau untuk segera ke puskesmas jika terdapat
tanda-tanda persalinan, Pelepasan lendir dan darah, Nyeri perut
tembus belakang.
Berdasarkan uraian dalam tinjauan pustaka dan tinjauan kasus
pada Ny“S” tidak ditemukan adanya kesenjangan.
63
B. Hasil asuhan kebidanan Antenatal ke II, tanggal 11 Mei 2014
Diawali dengan menyapa ibu dan keluarga kemudian menanyakan
tentang keadaannya. Dari hasil anamnesis, ibu merasakan pergerakan
janinnya kuat di sebelah kiri perut ibu, ibu tidak mempunyai keluhan
apapun.
Dari hasil pemeriksaan secara objektif :Keadaan ibu baik,
kesadaran komposmentis, berat badan sekarang : 57 kg, tanda-tanda
vital, TD: 110/70 mmHg, N : 80 x/menit, P: 22 x/menit, S: 36,70 C,
Berdasarkan data subjektif dan objektif diperoleh
assesmen/diagnosa yaitu GII PI A0, gestasi 39 minggu 1 hari, situs
memanjang, punggung kanan, kepala, BAP, intrauterine, tunggal,
hidup, keadaan ibu dan janin baik.
Penatalaksanaan yang di berikan berdasarkan hasil assesment
yaitu menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga,
memberikan HE tentangmenganjurkan istirahat yang cukup, Gizi
seimbang selama hamil, personal hygiene, memberikan dukungan
mental dan spiritual pada ibu, mendiskusikan persiapan kelahiran,
menganjurkan ibu untuk banyak jalan, Menganjurkan ibu untuk segera
ke puskesmas jika terdapat tanda-tanda persalinan, pelepasan lendir
dan darah, nyeri perut tembus belakang.
64
C. Hasil suhan kebidanan Antenatal ke III, tanggal 13 Mei 2014
Diawali dengan menanyakan tentang keadaannya. Dari hasil
anamnesis, ibu merasakan pergerakan janinnya kuat di sebelah kiri
perut ibu, ibu tidak mempunyai keluhan apapun.
Dari hasil pemeriksaan secara objektif :Keadaan ibu baik,
kesadaran komposmentis, berat badan sekarang : 58 kg, tanda-tanda
vital, TD: 110/80 mmHg, N : 80 x/menit, P: 22 x/menit, S: 36,50 C,
Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga, memberikan
HE tentangmenganjurkan istirahat yang cukup, Gizi seimbang selama
hamil, personal hygiene, memberikan dukungan mental dan spiritual
pada ibu, mendiskusikan persiapan kelahiran, menganjurkan ibu untuk
banyak jalan, Menganjurkan ibu untuk segera ke puskesmas jika
terdapat tanda-tanda persalinan, pelepasan lendir dan darah, nyeri
perut tembus belakang.
Berdasarkan data subjektif dan objektif diperoleh
assesmen/diagnosa yaitu GII PI A0, gestasi 39 minggu 3 hari, situs
memanjang, punggung kiri, kepala, BDP, intrauterine, tunggal, hidup,
keadaan ibu dan janin baik.
Penatalaksanaan yang di berikan berdasarkan hasil assesment
yaitu menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga,
memberikan HE tentangmenganjurkan istirahat yang cukup, Gizi
seimbang selama hamil, personal hygiene,memberikan dukungan
mental dan spiritual pada ibu, mendiskusikan persiapan kelahiran,
65
menganjurkan ibu untuk banyak jalan, Menganjurkan ibu untuk segera
ke rumah sakit jika terdapat tanda-tanda persalinan, pelepasan lendir
dan darah, nyeri perut tembus belakang.
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah menguraikan dan mempelajari Asuahan Kebidanan Antenatal
Fisiologi Pada Ny “S” Dengan Gestasi 38 Minggu 6 hari di Puskesmas
Parangloe,maka dalam bab ini penulis menarik kesimpulan dan saran
yaitu :
A. Kesimpulan
1. Dari hasil anamneses didapatkan data subjektif yaitu ibu
mengatakan ini kehamilannya yang pertama dan tidak pernah
mengalami keguguran, usia kehamilan 38 minggu 6 hari, tafsiran
persalinan 17 Mei 2014, Ibu merasakan pergerakan janinnya kuat
disebelah kiri perut Ibu, dan sudah mendapat imunisasi TT 2 kali di
puskesmas. Data objektif, yaitu pembesaran perut ibu sesuai
dengan umur krhamilan leopold I : TFU 3 jaribpx (36 cm), leopold II:
punggung kiri, leopold III : kepala, leopold IV : bergerak dalam
panggul
2. Diagnosa/masalah aktual pada ibu dari data subjectif dan objectif
dapat disimpulkan assessment/diagnosa GII PI A0, gestasi 38
minggu 6 hari, situs memanjang, punggung kanan, kepala, BDP,
intrauterine, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik.
3. Menyusun rencana tindakan asuhan kebidanan yang menyeluruh
menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu, memberikan HE,
67
istirahat yang cukup, gizi seimabang selama hamil serta
mendiskusikan persiapan persalinan.
4. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan secara efisien dan
menjamin rasa aman klien sesuai dengan intervensi / rencana
tindakan.
5. Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan yang dilakukan selama
1 kali kunjungan klinik dan 2 kali kunjungan rumah. Dengan hasil
keadaanibu dan janin baik, Ibu mengerti pentingnya gizi ibu hamil,
istirahat yang cukup, perrsonal hygine, dan tanda-tanda bahaya
kehamilan,
Ibu sudah merasa optimis dalam kehamilannya dan berserah diri
pada tuhan Yang Maha Esa.
6. Mendokumentasikan semua temuan-temuan dan tindakan asuhan
kebidanan dengan menggunakan metode SOAP.
B. Saran - Saran
1. Untuk Bidan
Sebagai seorang petugas kesehatan khususnya bidan diharapkan
dapat mengetahui tanda dan gejala pada kehamilan dengan
sehingga dapat mendeteksi lebih awal apabila menemukan suatu
kelainan dan dapat segera mengambil keputusan klinik dalam
penanganan selanjutnya yaitu dengan konsultasi, kolaborasi atau
rujukan ke tempat pelayanan kesehatan yang lebih memadai.
68
Bidan harus melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan
setiap melakukan pemeriksaan ibu hamil sebagai bukti
pertanggungjawaban atas pelayanan yang diberikan kepada klien.
2. Untuk Klien
Diharapkan klien (ibu hamil) dapat segera memeriksakan dirinya
apabila menemukan kelainan pada dirinya dan kehamilannya agar
dapat mendeteksi sedini mungkin dan diharapkan ibu hamil rajin
memeriksakan diri selama hamil dan bersedia melaksanakan
nasehat serta anjuran yang diberikan oleh petugas kesehatan.
3. Untuk Institusi
Diharapkan setiap institusi pendidikan dapat meningkatkan dan
mengembangkan metode pelaksanaan asuhan kebidanan dalam
memecahkan masalah. Mengingat metode tersebut sangat
bermanfaat dan membina petugas kesehatan khususnya bidan
guna menciptakan Sumber Daya Manusia yang berpotensi dan
professional.

Contenu connexe

Tendances

Placenta manual
Placenta  manualPlacenta  manual
Placenta manualisnaidi
 
Perawatan Payudara Ibu Nifas
Perawatan Payudara Ibu NifasPerawatan Payudara Ibu Nifas
Perawatan Payudara Ibu Nifasindahfedri
 
Manajemen Kebidanan
Manajemen KebidananManajemen Kebidanan
Manajemen Kebidananpjj_kemenkes
 
76808834 judul-skripsi-jurusan-kesehatan-baru
76808834 judul-skripsi-jurusan-kesehatan-baru76808834 judul-skripsi-jurusan-kesehatan-baru
76808834 judul-skripsi-jurusan-kesehatan-baruSeptian Muna Barakati
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibueka f
 
Kebijakan Pemerintah Masa Nifas
Kebijakan Pemerintah Masa NifasKebijakan Pemerintah Masa Nifas
Kebijakan Pemerintah Masa Nifaspjj_kemenkes
 
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0Operator Warnet Vast Raha
 
Menentukan Diagnosa Kebidanan
Menentukan Diagnosa KebidananMenentukan Diagnosa Kebidanan
Menentukan Diagnosa Kebidananpjj_kemenkes
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidananSiti Maimun
 
Power Point Asuhan Neonatus Kelainan Kongenital
Power Point Asuhan Neonatus Kelainan KongenitalPower Point Asuhan Neonatus Kelainan Kongenital
Power Point Asuhan Neonatus Kelainan KongenitalZahraazmalunnisaramadan
 
Anamnesa pada Ibu Bersalin
Anamnesa pada Ibu Bersalin Anamnesa pada Ibu Bersalin
Anamnesa pada Ibu Bersalin pjj_kemenkes
 
Paparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final editPaparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final editDokter Tekno
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIpjj_kemenkes
 
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan MudaKegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Mudapjj_kemenkes
 
Pemeriksaan penunjang nifas
Pemeriksaan penunjang nifasPemeriksaan penunjang nifas
Pemeriksaan penunjang nifasNilaHayati3
 
Faktor faktor yang mempengaruhi persalinan
Faktor faktor yang mempengaruhi persalinanFaktor faktor yang mempengaruhi persalinan
Faktor faktor yang mempengaruhi persalinancahyatoshi
 
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan GenderKB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Genderpjj_kemenkes
 
02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatalJoni Iswanto
 
Gizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalinGizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalinTriana Septianti
 

Tendances (20)

Placenta manual
Placenta  manualPlacenta  manual
Placenta manual
 
Perawatan Payudara Ibu Nifas
Perawatan Payudara Ibu NifasPerawatan Payudara Ibu Nifas
Perawatan Payudara Ibu Nifas
 
Manajemen Kebidanan
Manajemen KebidananManajemen Kebidanan
Manajemen Kebidanan
 
76808834 judul-skripsi-jurusan-kesehatan-baru
76808834 judul-skripsi-jurusan-kesehatan-baru76808834 judul-skripsi-jurusan-kesehatan-baru
76808834 judul-skripsi-jurusan-kesehatan-baru
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu
 
Kebijakan Pemerintah Masa Nifas
Kebijakan Pemerintah Masa NifasKebijakan Pemerintah Masa Nifas
Kebijakan Pemerintah Masa Nifas
 
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0
 
Menentukan Diagnosa Kebidanan
Menentukan Diagnosa KebidananMenentukan Diagnosa Kebidanan
Menentukan Diagnosa Kebidanan
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan
 
Power Point Asuhan Neonatus Kelainan Kongenital
Power Point Asuhan Neonatus Kelainan KongenitalPower Point Asuhan Neonatus Kelainan Kongenital
Power Point Asuhan Neonatus Kelainan Kongenital
 
Anamnesa pada Ibu Bersalin
Anamnesa pada Ibu Bersalin Anamnesa pada Ibu Bersalin
Anamnesa pada Ibu Bersalin
 
Paparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final editPaparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final edit
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
 
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan MudaKegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Muda
 
Pemeriksaan penunjang nifas
Pemeriksaan penunjang nifasPemeriksaan penunjang nifas
Pemeriksaan penunjang nifas
 
Faktor faktor yang mempengaruhi persalinan
Faktor faktor yang mempengaruhi persalinanFaktor faktor yang mempengaruhi persalinan
Faktor faktor yang mempengaruhi persalinan
 
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan GenderKB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender
 
02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal
 
Gizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalinGizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalin
 
Dokumentasi kebidanan.2
Dokumentasi kebidanan.2Dokumentasi kebidanan.2
Dokumentasi kebidanan.2
 

Similaire à kti asuhan kebidanan antenatal pada ny.“s”

manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupat...
manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupat...manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupat...
manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupat...Warnet Raha
 
c. Merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Bayi Ny “N” dengan BBLR di Ruan...
c.	Merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Bayi Ny “N” dengan BBLR di Ruan...c.	Merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Bayi Ny “N” dengan BBLR di Ruan...
c. Merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Bayi Ny “N” dengan BBLR di Ruan...Warnet Raha
 
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...Warnet Raha
 
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...Warnet Raha
 
Askeb bbl dg asfiksia
Askeb bbl dg asfiksiaAskeb bbl dg asfiksia
Askeb bbl dg asfiksiaChiyapuri
 
Contoh proposal penelitian hub
Contoh proposal penelitian hubContoh proposal penelitian hub
Contoh proposal penelitian hubbarondna09
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod letak...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  letak...Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  letak...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod letak...Operator Warnet Vast Raha
 

Similaire à kti asuhan kebidanan antenatal pada ny.“s” (20)

manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupat...
manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupat...manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupat...
manajemen kebidanan pada Ny “S” dengan Letak Sungangdi BPS bunda amud Kabupat...
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
 
Kta
KtaKta
Kta
 
Proposal saban AKBID PARAMATA RAHA
Proposal saban AKBID PARAMATA RAHA Proposal saban AKBID PARAMATA RAHA
Proposal saban AKBID PARAMATA RAHA
 
Studi kasus bendungan asi
Studi kasus bendungan asiStudi kasus bendungan asi
Studi kasus bendungan asi
 
Kti akbid raha
Kti akbid rahaKti akbid raha
Kti akbid raha
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
c. Merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Bayi Ny “N” dengan BBLR di Ruan...
c.	Merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Bayi Ny “N” dengan BBLR di Ruan...c.	Merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Bayi Ny “N” dengan BBLR di Ruan...
c. Merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Bayi Ny “N” dengan BBLR di Ruan...
 
Kti akbid paramata 3
Kti akbid paramata 3Kti akbid paramata 3
Kti akbid paramata 3
 
Kti akbid paramata 2
Kti akbid paramata 2Kti akbid paramata 2
Kti akbid paramata 2
 
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...
 
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0
 
Askeb bbl dg asfiksia
Askeb bbl dg asfiksiaAskeb bbl dg asfiksia
Askeb bbl dg asfiksia
 
INC FISOL SHANTI.doc
INC FISOL SHANTI.docINC FISOL SHANTI.doc
INC FISOL SHANTI.doc
 
Anc lp
Anc lpAnc lp
Anc lp
 
Contoh proposal penelitian hub
Contoh proposal penelitian hubContoh proposal penelitian hub
Contoh proposal penelitian hub
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod letak...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  letak...Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  letak...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod letak...
 
BAHAN AJAR.docx
BAHAN AJAR.docxBAHAN AJAR.docx
BAHAN AJAR.docx
 

kti asuhan kebidanan antenatal pada ny.“s”

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan juga di sebut sebagai periode penting dalam siklus kehidupan wanita. Sebagai bagian siklus hidup seorang wanita, kehamilan merupakan proses normal, alami dan sehat, bukan suatu penyakit atau kelainan. Meskipun kadang-kadang perubahan tubuh ibu hamil menimbulkan reaksi tidak nyaman, tetapi hal tersebut bukanlah suatu penyakit yang perlu di tangani secara medis, kecuali oleh karena faktor tertentu keadaan semakin memburuk (terjadi komplikasi). (Bartini, 2012) Dalam masa kehamilan terjadi beberapa perubahan dalam sistem tubuh ibu. Ini menyebabkan timbulnya beberapa respon yang seringkali menimbulkan ketidak nyamanan bagi ibu hamil. Selain perubahan dari faktor fisik, faktor psikologis juga mengalami perubahan yang dapat menimbulkan reaksi ketidak nyamanan. Banyak faktor Yang mempengaruhi kesehatan wanita pada masa hamil seperti ; faktor fisik, psikologis keluarga, lingkungan, bahkan kebijakan pemerintah. (Bartini, 2012) Menurut Organisasi Kesehatan dunia yaitu World Health Organization ( WHO ) tahun 2012 sebanyak 37 juta kelahiran terjadi di kawasan Asia Tenggara setiap tahun, sementara total kematian ibu dan bayi di diperkirakan berturut-turut 170 ribu dan
  • 2. 2 1,3 juta per tahun. sebanyak 98 persen dari kematian ibu dan anak terjadi di India, Bangladesh, Indonesia dan Myanmar (WHO 2012, di akses 12 Maret 2014). Program kesehatan yang dibuat pemerintah untuk berupaya keras menurunkan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia sebesar 228/100.000 kelahiran hidup (survei demografi kesehatan indonesia/SDKI 2007). Angka kematian ibu (AKI) pada tahun 2011 masih tinggi di bandingkan negara ASEAN lainnya yaitu sebesar 228/100.000 kehaliran hidup. pada tahun 2012 sebesar 228/100.000 kelahiran hidup di banding pada tahun 2013 menjadi 359. Namun angka tersebut masih jauh dari target nasional yang harus di capai pada tahun 2015, yaitu 102/100.000 kelahiran hidup, (Mahesa Bismo di akses 22 April 2014) Data dinas kesehatan Sulawesi selatan tahun 2012, jumlah angka kematian ibu adalah 160 orang atau 110,26 per 100.000 kelahiran hidup, terdiri dari kematian ibu hamil 45 orang (28,1%), kematian ibu bersalin 60 orang (40%), kematian ibu nifas 55 orang (30%), adapun kematian menurut umur yaitu < 20 tahun sebanyak 12 orang, umur 20- 34 tahun sebanyak 102 orang dan ≥35 tahun sebanyak 46 orang (Depkes, 2012). Brdasarkan data yang di peroleh dari dinas kesehatan kabupaten Gowa pada tahun 2011 angka kematian ibu sebanyak 5 orang dari
  • 3. 3 12984 ibu hamil di sebabkan karena umur kurang dari 20 tahun 1 orang 20-34 tahun Berdasarkan data yang di peroleh dari puskesmas parangloe Gowa tahun 2013 jumlah ibu hamil 289 , dan tidak ada kematian pada ibu hamil Angka kematian ibu (AKI) di Kota Makassar pada tahun 2012 yaitu sebesar 8,32 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini didapatkan dari hasil formulasi data yang dilaporkan serta hasil pencatatan unit-unit pelayanan kesehatan yang direkap dan dilaporkan oleh Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Kota Makassar dimana tercatat 2 kasus kematian ibu maternal dari 24.034 kelahiran hidup yang disebabkan perdarahan yaitu perdarahan karena plasenta previa dan perdarahan karena atonia uteri (Dinas Kesehatan Kota Makassar, 2012 ). Tingginya AKI di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa hal yang lebih dikenal dengan istilah 4 terlalu dan 3 terlambat yakni telalau muda, terlalu tua, terlalu sering melahirkan, terlalu banyak, terlambat dalam mencapai fasilitas kesehatan, terlambat mendapat pertolongan, serta terlambat mengenali tanda bahaya kehamilan dan persalian (Anita, 2014). Program kesehatan yang dibuat pemerintah untuk berupaya keras menurunkan angka kematian ibu, contohnya adalah dengan upaya Gerakan Sayang Ibu (GSI) dan penempatan bidan di berbagai desa.
  • 4. 4 Pelaksanaan berbagai program kesehatan tersebut sangat membutuhkan sumber daya manusia yang kompoten agar dapat mencapai tujuannya, terutama bidan. Bidan berperan penting sebagai ujung tombak atau orang yang berada digaris terdepan karena merupakan tenaga kesehatan yang berhubungan langsung dengan wanita sebagai sasaran program. Oleh sebab itu, bidan perlu senantiasa meningkatkan kompetensinya, salah satunya dengan meningkatkan pemahaman mengenai asuhan kebidanan mulai dari wanita hamil hingga nifas serta asuhan kebidanan untuk kesehatan bayi (Anita, 2014) Menjalani kehamilan bagi seorang perempuan seharusnya sebuah peristiwa yang menyenagkan. Akan tetapi, banyak kejadian kalau kehamilan menjadi peristiwa yang mendebarkan dan bahkan menakutkan bagi seorang ibu. Banyak ketakutan dan kekhawatiran yang muncul yang seharusnya itu semua dapat di selesaikan dan di tangani dengan mudah ( Poppy Indrawati, 2010). Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasiluaran meternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan (Sarwono, 2010) Dari data tersebut maka penulis tertarik untuk membahas lanjut dan memaparkan dalam karya tulis ilmiah dengan judul Asuhan kebidanan pada Ny”S” gestasi 38 minggu 6 hari di puskesmas parangloe Sebagi
  • 5. 5 wujud perhatian dan tanggung jawab dalam memberikan konstribusi pemikiran pada berbagai pihak yang berkompeten dengan masalah tersebut, guna mencari solusi terbaik atas permasalahan di atas B. Ruang lingkup penulisan Adapun ruang lingkup penulisan karya tulis ilmiah mencakup asuhan kebidanan antenatal pada Ny” S” dengan gestasi 38 minggu 6 hari di Puskesmas Parangloe C. Tujuan penulisan 1. Tujuan Umum Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny”S” gestasi 38 minggu 6 hari di Puskesmas Parangloe tanggal 09 s.d 13 Mei 2014 dengan menggunakan pendekatan asuhan kebidanan sesuai dengan wewenang bidan. 2. Tujuan Khusus a. Melaksanakan pengkajian dan analisis pada Ny”S” gestasi 38 minggu 6 hari di Puskesmas Parangloe tanggal 09 s.d 13 Mei 2014 b. Merumuskan diagnosa/masalah aktual pada Ny”S” gestasi 38 minggu 6 hari di Puskesmas Parangloe tanggal 09 s.d 13 Mei 2014 c. Merumuskan masalah diagnosa/masalah potensial pada Ny”S” gestasi 38 minggu 6 hari di Puskesmas Parangloe tanggal 09 s.d 13 Mei 2014
  • 6. 6 d. Mengidentifikasi perlunya tindakan segera dan kalaborasi pada Ny”S” gestasi 38 minggu 6 hari di Puskesmas Parangloe tanggal 09 s.d 13 Mei 2014 e. Menetapkan rencana tindakan asuhan kebidanan yang telah di susun pada Ny”S” gestasi 38 minggu 6 hari di Puskesmas Parangloe tanggal 09 s.d 13 Mei 2014 f. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan yang telah di susun pada Ny”S” gestasi 38 minggu 6 hari di Puskesmas Parangloe tanggal 09 s.d 13 Mei 2014 g. Mengevaluasi hasil tindakan yng telah di laksanakan pada Ny”S” gestasi 38 minggu 6 hari di Puskesmas Parangloe tanggal 09 s.d 13 Mei 2014 h. Mendokumentasikan semua temuan dan tindakan yang telah di berikan pada Ny”S” gestasi 38 minggu 6 hari di Puskesmas Parangloe tanggal 09 s.d 13 Mei 2014 D. Manfaat penelitian Adapun manfaat penulisan kasus di atas tersebut adalah : 1. Manfaat praktis Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta tambahan pengalaman yang sangat berharga dalam penerapan asuhan kebidanan antenatal
  • 7. 7 2. Manfaat institusi Hasil penulisan dapat di harapkan dapat memberikan informasi dan kepala instansi terkait dalam meningkatkan kualitas pelayanan khususnya departemen kesehatan 3. Manfaat institusi (ilmiah) Penelitian ini di harapkan dapat menambah pengetahuan keterampilan dan menjadi salah satu acuan bagi para mahasiswa dan peneliti selanjutnya khususnya mahasiswa akademi kebidanan makassar 4. Manfaat bagi penulis Dapat memperluas wawasan keilmuan dan menjadi sarana pengembangan diri melalui penulisan karya tulis ilmiah dan merupakan pengalaman berharga bagi penulisan E. Metode penulisan Dalam penyusunan karya tulis ini metode yang di gunakan adalah : 1. Studi kepustakaan Dengan membeca dan mempelajari buku-buku, literatur, internet, profil kesehatan dan hasil penelitian yang ada kaitannya dengan karya tulis 2. Studi kasus Dengan menggunakan metode pendekatan masalah dalam asuha kebidanan yang meliputi : pengkajian dan analisis data, menetapkan diagnosa/masalah aktual dan potensial,
  • 8. 8 identifikasitindakan dan evaluasi asuhan kebidanan pada ibu hamil serta mendokumentasikan. Untuk menghimpun data/informasi dan pengkajian menggunakan teknik : a. Anamnese/wawancara Penulisan melakukan tanya jawab dengan klien dan keluarganya guna mendapatkan data yang di perlukan untuk memberikan asuhan kebidanan pada klien tersebut b. Pemeriksaan fisik Melakukan pemeriksaan fisik secera sistematis pada klien dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi dan pemeriksaan penunjang (laboratorium), serta pemeriksaan diagnostik lainnya dengan menggunakan format pengkajian. c. Pengkajian emosional, ekonomi dan spritual Pengkajian psikososial meliputi status ekonomi, respon terhadap kondisi yang di alami serta pola interaksi klien terhadap keluarga, petugas kesehatan dan lingkungannya serta pengetahuan tentang nilai kesehatan. 3. Studi dokumentasi Dengan membeca dan mempelajari status kesehatan klien yang bersumber dari catatan dokter, bidan, perawat maupun sumber lain yang menunjang yaitu hasil pemeriksaan yang berhubungan dengan keadaan klien
  • 9. 9 4. Diskusiadakan diskusi atau tanya jawab dengan tenaga kesehatan, yaitu bidan atau dokter yang menangani langsung klien tersebut setra diskusi dengan dosen pembimbing karya tulis ilmiah F. Sistematika penulisan Untuk memudahkan pemahaman dalam penulisan dan penyusunan karya tulis ilmiah, penulis menyusun dan menulis dalam bab sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus D. Manfaat penulisan E. Metode penulisan F. Sistematika penulisan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan tentang Kehamilan 1. Tinjauan kehamilan 2. Diagnosa Kehamilan 3. Perubahan Fisiologi yang terjadi dalam Kehamilan 4. Perubahan Fisikologi Wanita Hamil
  • 10. 10 B. Tinjauan antenatal care 1. Pengertian antenatal care 2. Manfaat antenatal care 3. Informasi penting untuk setiap kali kunjungan antenatal care 4. Asuhan kebidanan kunjungan ulang atau setiap kunjungan C. Proses asuhan kebidanan 1. Pengertian asuhan kebidanan 2. Tahapan asuhan kebidanan D. pendokumentasian BAB IIIKERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep B. Defenisi Operasional Dan Kriteria Objektif BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Waktu Dan Lokasi Penelitian C. Populasi Dan Sampel D. Cara Pengumpulan Data E. Pengelolahan Dan Penyajian Data BAB VHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteriktis Responden B. Hasil Penelitian
  • 11. 11 C. Pembahasan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
  • 12. 12 BAB II TUJUAN PUSTAKA A. Tujuan Umum Tentang Kehamilan 1. Tinjauan kehamilan Menurut federasi obstetri ginekologi internasional,kehamilan di definisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan di lanjutkan dengan nidasi atau implantasi.Bila di hitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan luar atau 9 bulan menurut kalender internasional.Kehamilan terbagi dalam 3 trimester,di mana trimester ke satu berlangsung dalam 12 minggu,trimester ke dua 15 minggu (minggu ke- 13 hingga ke- 27), dan trimester ke- 13 minngu (minggu ke- 28 hingga ke-40). (Sarwono, 2012) 2. Diagnosa kehamilan a. Tanda dugaan kehamilan Berikut ini tanda-tanda dugaan adanya kehamilan 1) Amenorea (terlambat datang bulan). Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de Graaf dan ovulasi, dengan mengetahui hari pertama haid terakhir dengan hitungan rumus Naegle, dapat di tentukan perkiraan persalinan
  • 13. 13 2) Mual muntah (emesis). Pengaruh ekstrogen dan progestron yang menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan. 3) Ngidam, wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian tersebut di sebut ngidam 4) Singkop atau pingsan 5) Payudara tegang 6) Sering miksin, desakan rahim ke depan yang menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuhdan sering miksi 7) Konstipasi atau obstipasi, pengaruh ekstrogen yang menyebabkan kesulitan untuk buang air besar 8) Pigmentasi kulit 9) Epulis, hipertrifi gusi yang di sebut epulis, dapat terjadi bila hamil 10)Varises atau penampakan pembuluh darah vena b. Tanda tidak pasti kehamilan 1) Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hami 2) Pada pemeriksaan dalam, di jumpai tanda hegar, chadwicks, piscaseck, kontraksi Braxton Hicks, dan teraba ballotement 3) Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif. Tetapi sebagian kemungkinan positif palsu c. Tanda pasti hamil 1) Gerakan janin dalam rahim
  • 14. 14 2) Terlihat atau teraba bagian janin 3) Denyut jantung janin terdengar dengan stetoskop, atau alat doppler, dilihat dengan alat ultrasonografi. (Manuaba, 2013) 3. Perubahan fisiologi yang terjadi dalam kehamilan a. Uterus Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, plasenta amnion) sampai persalinan. Uterus mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk bertambah besar dengan cepat selama kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula dalam beberaapa minggu setelah persalinan. Pada perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70 g dan kapasitas 10 ml atau kurang. Selama kehamilan, uterus akan berubah menjadi suatu organ yang mampu menampung janin, plasenta, dan cairan amnion rata-rata pada akhir kehamilan volume totalnya mencapai 51 bahkan dapat mencapai 20 atau lebih dengan berat rata-rata 1100 g. Pembesaran uterus meliputi peregangan dan penebalan sel- sel otot, sementara produksi miosit yang baru sangat terbatas. Bersamaan dengan hal itu terjadi akumulasi jaringan ikat dan elastis, terutama pada lapisan otot luar. Kerja sama tersebut akan meningkatkan kekuatan dinding uterus. Daerah korpus
  • 15. 15 pada bulan-bulan pertama akan menebal tetapi seiring dengan bertambahnya usia kehamilan akan menipis pada akhir kehamilannya hanya berkisar 1,5 cm bahkan kurang. Gambar 2.1 : Perubahan uterus Sumber : EGC, 2013 b. Serviks Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan kebiruan. Perubahan ini akan terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan terjadinya edema pada seluruh serviks, bersamaan dengan terjadinya hipertrofi dan hiperplasia pada kelenjar-kelenjar serviks .Berbeda kontras dengan korpus, serviks hanya memiliki 10-15 % otot polos. Jaringan ikat ekstraselular serviks terutama kolagen tipe 1 dan 3 dan sedikit tipe 4 pada membrana basalis. Diantara moleku-molekul kolagen itu, berkatalasi glikosaminoglikan dan proteoglika, terutama dermatan sulfat, asam hialuronat, dan heparin sulfat. Juga di temukan fibronektin dan elastin di antara selabut kolagen. Rasio tertinggi elastin terhadap kolagen terdapat
  • 16. 16 ostium interna. Baik elastin maupun otot polos semakin menurun jumlahnya mulai dari ostium interna ke ostium eksterna. c. Ovarium Proses ovulasi selama kehamilan aakan berhenti dan pematangan folikel baru juga di tunda. Hanya satu corpus luteum yang dapat di temukan di ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasilan progesteron dalam jumlah yang relatif minimal. d. Vagina dan perineum Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia terlihat jelas pada kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat dengan tanda Chadwick perubahan ini meliputi penipisan mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi dari sel-sel otot polos. Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu persalinana dengan meningkatnya ketebalan mukosa, mengendornya jaringan ikat, dan hifertopi sel otot polos. Perubahan ini mengakibatkan bertambah panjangnya dinding vagina. Apabila mukosa juga mengalami hipertrofi dengan gambaran seperti paku sepatu.
  • 17. 17 e. Kulit Pada kulit didnding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam, dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha. Perubahan ini di kenal dengan nama striae gravidarum. Pada multipara selain striae kemerahan itu sering kali di temukan garis berwarna perak berkilau yang merupakan sikatrik dari striae sebelumnya. Pada banyak perempuan kulit di garis pertengahan perutnya(linea alba)akan muncul menjadi hitam kecoklatan yang di sebut dengan linea nigra. Kadang-kadang akan muncul dalam ukuran yang bervariasi pada wajah dan leher yang disebut dengan cloasma atau melasma gravidarum. Selain itu pada areola dan daerah genital juga akan terlihat pigmentasi yang berlebihan. Pigmentasi yang berlebihan itu biasanya akan hilang atau sangat jauh berkurang setelah persalinan. Kontrasepsi oral juga bisa menyebabkan terjadinya hiperpigmentasi yang sama. f. Payudara Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya menjadi lebih lunak. Setelah bulan ke dua payudara akan bertambah ukurannya dan vena-vena di bawah kulit akan lebih terlihat. Puting payudara akan lebih besar , kehitaman, dan tegak setelah bulan pertama suatu cairan berwarna kekuningan yang di sebut colostrum dapat keluar.
  • 18. 18 Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi meskipun dapat di keluarkan, air susu belum dapat di produksi karena hormon prolaktin di tekan oleh prolaktin hibitin hormon. Setelah persalinan kadar progesteron dan ekstrogen akan menurung sehingga pengaruh inhibisi progesteron terhadap laktalbulmin akan hilang. Peningkatan prolaktin kan merangsang sintesis laktose dan pada akhir akan meningkatkan produksi air susu. Pada bulan yang sama aerola akan membesar dan cenderung untuk menonjol keluar. Jika payudara makin memebesar, striae seperti yang terlihat pada perut akan muncul. Ukuran payudara sebelum kehamilan tidak mempunyai hubungan dengan banyaknya air susu yang akan dihasilkan. g. Perubahan metabolik Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal dari uterus dan hasilnya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan ekstraseluler .Di perkirakan selama kehamilan berat badanakan bertambah 12,5 kg. Peningkatan jumlah cairan selama kehamilan adalah suatu hal yang fisiologis. Hal ini di sebabkan oleh turunnya osmolaritas dari 10 mOsm/kg yang diinduksi oleh makin merendahnya ambang rasa haus dan sekresi vasopresin. Fenomena ini mulai terjadi pada awal kehamilan. Pada saat
  • 19. 19 aterm ± 3,5. Cairan berasal dari janin, plasenta dan cairan amnion, sedangkan 3 liter lainnya berasal dari janin, plasenta, dan cairan amnion, sedangkan 3 liter lainnya berasal dari akumulasi peningkatan volume darah ibu, uterus, dan payudara sehingga minimal tambahan cairan selama kehamilan adalah 6,5. Penambahan tekanan vena kava yang bermanifestasi pada adanya puttiing edema di kaki dan tungkai terutama pada akhir kehamilan. Hasil konsepsi, uterus, dan darah ibu secara relatif mempunyai kadar protein yang lebih tinggi di bandingkan lemak dan karbohidrat. WHO menganjurkan asupan protein per hari pada ibu hamil 51 kg. h. Sistem kardiovaskular Pada minggu ke-5 kardiac output akan meningkat dan perubahan ini terjadi untuk mengurangi resistensi vaskular sistemik. Selain itu, juga terjadi peningkatan denyut jantung. Antara minggu ke-10 dan 20 terjadi peningkatan volume plasma sehingga juga terjadi peningkatan preload . Pepfrma ventrikel selama kehamilan di pengaruhi oleh penurunan resistensi vaskular sistemik dan perubahan pada aliran pulsasi arterial.peningkatan ekstrogen dan progesteron juga akan menyebabkan vasodilatasi dan penurunan resistensi vaskular perifer.
  • 20. 20 Vartikel kiri akan mengalami hipertrofi dilatasi untuk memfasiliitasi perubahan cardiac output, tetapi kontraktilitasnya tidak berubah. Volume darah akan meningkat secara progesif mulai minggu ke 6-8 kehamilan dan mencapai puncaknya pada minggu ke 32-34 dengan perubahan kecil setelah minggu tersebut. i. Traktus digestivus Seiring dengan makin besarnya uterus, lambung dan usus akan tergeser. Demikian juga dengan yang lainnyaseperti ependiks yang akan bergeser ke arah atas dan lateral. Perubahan yang nyata akan terjadi pada penurunan motilitas otot polos pada traktus digestivus dan penurunan sekresi asam hidroklorid dan peptin di lambung sehingga akan menimbulkan gejala berupa pyrosis (heartburn)yang di sebabkan oleh refluks asam lambung ke esofagus bawah sebagai akibat perubahan posisi lambung dan menurunnya tonus spingter esofagus bagian bawah. Mual terjadi akibat penurunan asam hidroklorid dan penurunan motilitas, serta konstipasi sebagai akibat penurunan motilitas usus besar. j. Traktus urinaris Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering berkemih. Keadaan ini maki hilang dengan
  • 21. 21 makin tuanya kehamilan bagi urerus keluar dari rongga panggul.pada akhir krhamilan, jika kepala janin sudah mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan ini akan timbul kembali. Pada ureter akan terjadi dilatasi di mana sisi kanan akan lebih membesar di bandingkan ureter kiri. k. Sistem endokrin Selama kehamilan normal kelenjar hipofisis akan membesar ± 135 %. Akan tetapi, kelenjar ini tidak begitu mempunyai arti penting dalam kehamilan. Pada perempuan yang mengalami hipofisektomi persalinan dapat berjalan lancar. Hormon prolaktin akan meningkat 10x lipat pada saat kehamilan aterm. Sebaliknya, setelah persalinan konsentrasinya pada plasma akan menurun. Hal ini juga di temukan pada ibu-ibu yang menyusui. Kelenjar adrenal pada kehamilan normal akan mengecil, sedangkann hormon androstenedion, testosteron, dioksikortikosteron, aldosteron, dan kortisol akan meningkat. Sementara itu, dihidroepiandrosteron sulfat akan menurung. l. Sistem muskuloskeletan Lordosis yang progresif akan menjadi bentuk yang uumum pada kehamilan. Akibat kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi anterior, lordosis menggeser pusat daya berat ke belakang ke arah dua tungkai. Sendi sakroiliaka, sakrokoksigis
  • 22. 22 dan pubisakan meningkat mobilitasnya, yang di perkirakan karena pengaruh hormonal. Mobilitas tersebut dapat mengakibatkan perubahan sikap ibu dan pada akhirnya menyebabkan perasaan tidak enak pada bagian bawah punggung terutama pada akhir kehamilan. (Sarwono, 2011 ) 4. Perubahan fisikologi pada wanita hamil a. Pada kehamilan trimester I Kehamilan terimester pertama merupakan priode adaptasi. Respond yang muncul pada periode ini adalah sebagai berikut : 1) Ketidak yakinan atau ketidak pastian Awal minggu kehamilan, wanita akan merasa tidak yakin dengan kehamilannya tersebut. 2) Ambivalen Ambivalend definisikan sebagai komplik perasaan yang simultan, seperti cinta dan benci terhadap seseorang, sesuatu atau keadaan. Setiap wanita hamil memiliki rasa ambivalen dalam dirinya selama masa kehamilan. Beberapa wanita merasa tidak nyata dan bukanlah saat yang tepat untuk hamil, walaupun ini telah di rencanakan. 3) Fokus pada diri sendiri Awal kehamilan, pusat fikiran ibu terfokus pada dirinya sendiri, bukan pada janin. Ibu ,merasa bahwa jain merupakan bagian tidak terpisahkan bagi diri ibu, calon ibu
  • 23. 23 juga mulai berkeinginan untuk menghentikan rutinitasnya yang penuh tuntutan sosial dan tekanan agar dapat menikmati waktu kosong tanpa beban. 4) Perubahan seksual Selam trimester I, sering kali keinginan seksual wanita menurun. Ketakutan akan keguguran menjadi penyebab pasangan menghindari aktivitas seksual. Perubahan psikologis kehamilan trimester I adalah a) Merasa tidak sehat dan benci kehamilannya b) Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi dalam tubuhnya c) Mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya sedang hamil d) Mengalami girah seks yang lehih tinggi tapi libido turung e) Khawatir kehilangan bentuk tubuh f) Membutuhkan penerimaan kehamilannya dengan keluarga g) Ketidak stabilan emosi dan suasana hati b. Pada kehamilan trimester II Kehamilan trimester II ,merupakan priode kesehatan yang baik perubahan psikologis yang terjadi pada trimester ke II adalah sebagai berikut : 1) Tanda-tanda kehamilan secara fisik
  • 24. 24 Kehamilan trimester II, terlihat tanda-tanda perubahan fisik yang jelas, sehingga di rasakan keberadaan janin. Tanda- tandanya tersebut di antaranya uterus yang membesar dengan cepat dan dapat di rasakan jika di palpasi di daerah abdomen, naiknya berat badan, payudara yang mulai membesar. 2) Janin sebagai fokus utama Pada tahap ini, janin sudah menjadi fokus utama dari ibu. Ibu mulai memperhatikan kesehatan dari janin. Ibu menjadi tertarik akan informasi tentang diet dan perkembangan fetal. 3) Narsisme dan intrivert Tahap ini beberapa wanita akan menjadi lebih narsis dan introvert terhadap dirinya sendiri, sadar akan kemampuannya untuk melindungi dan menyediakan kebutuhan untuk janin. 4) Citra tubuh Pada trimester ke II, perubahan bentuk tubuh terjadi begitu cepat dan terlihat jelas. Perubahan yang terjadi meliputi perbesaran abdomen, penebalan pinggang, dan pembesaran payudara. 5) Perubahan seksual Ketertarikan dan aktivitas seksual selama masa kehamilan bersifat individual dan sulit di tebak. Bersifat individual,
  • 25. 25 karena ada pasangan yang puas ada yang tidak. Perubahan psikologis pada trimester ke II adalah a) Ibu sudah mulai merasa sehat b) Mulai bisa menerima kehamilannya c) Merasa gerakan bayi dan merasakan kehadiran bayi sebagai seseorang di luar dirinya d) Merasa terlepas dari ketidak nyamanan dan kekhawatiran e) Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum di rasa beban f) Libido dan gairah seks meningkat g) Merasa bayi sebgai individu yang merupakan bagian dirinya h) Hubungan sosial meningkat dengan orang lain i) Ketertarikan dan aktivitas terfokus pada kehamilan, kelahiran dan persiapan peran barunya c. Pada kehamilan trimester ke III Pada trimester ke III, calon ibu semakin peka perasaannya. Tingkat kecemasan ibu semakin meningkat. Calon ibu akan lebih sering mengelus-elus perutnya untuk menunjukkan perlindungannya kepada janin,senang berbicara kepada janin terutama ketika janin berubah posisi. Perubahan psikologis pada trimester ke III adalah :
  • 26. 26 1) Rasa tidak nyaman kembali timbul 2) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi lahir tepat waktu 3) Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya 4) Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dalam kondisi yang tidak normal 5) Semakin ingin menyudahi kehamilannya 6) Merasa sedih karena terpisah oleh bayinya 7) Merasa kehilangan perhatian 8) Bermimpi dan berkhayal tentang batinya 9) Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya 10) Libido menurun (Hutari Pujin Astuti, 2012) B . Tinjauan tentang antenatal Care 1. Pengertian Antenatal Care Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasikan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba 2010) Antenatal care adalah pelayanan yang di berikan oleh ibu hamil secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya. Pelayanan antenatal ini meliputi pemeriksaan kehamilan, upaya
  • 27. 27 koreksi terhadap penyimpangan dan intervensi dasar yang di lakukan (Dep.Kes. RI, 2012) 2. Manfaat antenatal Antenatal dapat memberikan manfaat mengenai kesehatan umum ibu, menegakkan secara dini komplikasi kehamilan dan menetapkan resiko kehamilan (resiko tinggi, resiko meragukan, resiko rendah). Asuhan antenatal juga untuk menyiapkan persalinan, mempersiapkan perawatan bayi dan laktasi serta memulihkan kesehatan ibu yang optimalsaat akhiri kala nifas. Setiap ibu hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya, baik untuk dirinya maupun janinnya oleh karena itu setiap wanita hamil memerlukan sebanyak 4 kali kunjungan selama periode antenatal. a. Satu kali kunjungan pada trimester I (usia kehamilan 0-13 minggu) b. Satu kali pada kunjungan pada trimester ke II (usia kehamilan 14-28 minggu) c. Dua kali kunjungan selama trimester ke III (usia kehamilan 28- 40 minggu) (Sulistiyawati, 2009) Tujuan utama ANC adalah menurunkan atau mencegah kesakitan kematian maternal dan prinatal. Adapun tujuan khususnya :
  • 28. 28 1) Memonitor kemajuan kehamilan guna memastikan kesehatan ibu dan perkembangan bayi yang normal 2) Mengenali secara dini penyimpangan dari normal dan memberikan penatalaksanaan yang di perlukan Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam rangka mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik, emosional, dan logis untuk menghadapi kelahiran serta kemungkinan adanya komplikasi (Ika Pantikawati, 2012) 3. Informasi Penting Untuk Setiap Kunjungan Antenatal Care a. Trimester I (sebelum minggu ke-14) 1) Menjalin hubungan saling percaya 2) Deteksi masalah 3) Mencegah masalah (TT dan anemia 4) Persiapan persalinan dan komplikasi 5) Perilaku sehat (gizi, latihan/senam, kebersihan, istirahat) b. Trimester kedua (sebelum minggu ke-28) Setelah bidan menyampulkan bahwa pasien sudah cukup paham dengan informasi yang harus di ketahui pada trimester I, maka pada trimester ke II ini bidan memberikaninformasi yang berkaitan dengan pre-eklamsia ringan. c. Trimester ketiga (setelah 36 minggu) 1) Gemeli (28-36 minggu)
  • 29. 29 Pada usia kehamilan ini informasi yang perlu di sampaikan adalah hasil pemeriksaan kesejahteraanjanin dalam kandungan,salah satunya adalahjanin tunggal atau ganda. 2) Letak janin (>36 minggu) Gambaran persalinan yang akan di lalui merupakan salah satu halyang di khawatirkan oleh ibu dan keluarga pada akhir masa kehamilan (Sulistyawati, 2009) 4. Asuhan kebidanan kunjungan ulang atau setiap kunjungan Untuk kunjungan ANC harus melakukan “14 T” : a. Timbang berat badan ibu b. Memerika tekanan darah c. Mengukur tinggi fundus uteri d. Memberika imunisasi TT sesuai jadwal e. Memberikan tablet Fe f. Test untuk PMS (penyakit menular seksual) g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan h. Terapi kebugaran i. Test VDRL j. Test reduksi urine k. Test protein urine l. Test HB m. Merapi lodium
  • 30. 30 n. Terapi malaria (Bartini, 2012) C. Proses asuhan kebidanan 1. Pengertian Asuhan kebidanan Asuhan kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang di gunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikirandan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan keterampilan dalam rangkaian/tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien (Verney,2012). Asuhan kebidanan terdiri dari tujuh langkah yang berurutan, yang di mulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Tujuh langkah tersebut membentuk kerangka yang lengkap dan bisa di aplikasikan dalam suatu situasi 2. Tahapan dalam asuhan kebidanan Proses asuhan berhubungan, berkeseimbangan dan berulang kembali. Untuk bisa mengevaluasi efektifitas dari rencana asuhan, di perlukan proses dalam pengumpulan data, mengevaluasi dan membuat rencana. Tahapan dalam proses asuhan kebidanan ada 7 langkah, yaitu : a. Langkah I : Identifikasi dan analisa data dasar yang meneyeluruh untuk menilai klien, yang meliputi pengkajian riwayat kesehatan klien, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
  • 31. 31 panggul atas indikasi atau catatan riwayat kesehatan yang lalu dan sekarang, pemeriksaan laboratorium. Semua informasi saling berhubungan dari semua sumber yaitu menyangkut dengan kondisi pasien. b. Langkah II : Identifikasi masalah aktual mengidentifikasi data secera spesifik ke dalam rumusan diagnosa kebidanan dan masalah. Kata diagnosa dan masalah di gunakan kedua- duanya dan mempunyai pengertian yang berbeda-beda. Problem tidak dapat didefenisikan sebagai suatu diagnosa tetapi memerlukan suatu pengembangan rencana keperawatan secara menyeluruh pada klien. Masalah lebih sering berhubungan dengan bagaimana klien menguraikan keadaan yang ia rasakan, sedangkan diagnosa lebih sering didefenisikan oleh bidan yang difokuskan pada apa yang dialami klien. c. Langkah III : Identifikasi adanya masalah potensial dari kumpulan masalah dan diagnosa,identifikasi faktor-faktor potesial yang memerlukan antisipasi segera,tindakan pemecahan bila memungkinkan atau waspada penuh dan persipan terhadap keadaan yang mungkin muncul dan sambil menunggu dan mempersiapkan pelayanan untuk segala sesuatu yang mungkin terjadi. Langkah ini sangat penting dlam memberikan perawatan kesehatan yang aman.
  • 32. 32 d. Langkah IV : Perlunya tindakan segera dan kolaborasi proses asuhan kebidanan di lakukan secara terus menerus selama klien dalam perawatan bidan. Proses terus menerus ini menghasulkan data baru yang juga segera dinilai . data yang muncul dapat menggambarkan suatu keadaan darurat di mana bidan harus segera bertindak untuk menyelamatkan klien. e. Langkah V : Rencana tindakan Mengembangkan rencana secera komprehensif di tentukan pada langkah sebelumnya, juga antisipasi diagnosa masalah yang di dasari atas rasional tindakan yang relevan yang di akui kebenarannya . Sesuai dengan kondisi situasi dan asumsi yang seharusnya di kerjakan atau tidak oleh bidan. Untuk efektifnya rencana harus ada persetujuan oleh bidan dan pasien, oleh sebab itu sebelumnya harus terlebih dahulu didiskusikan dengan klien. f. Langkah IV : Implementasi Implementasi dapat di kerjakan keseluruhan oleh bidan ataupun kerja sama dengan tim kesehatan lain. Bidan harus bertanggung jawab terhadap tindakan langsung ataupun terhadap tindakan konsultasi dan kalaborasi. Implementasi yang ifisien akan mengurangi waktu perawatan dan biaya
  • 33. 33 perawatan serta akan meningkatkan kualitas pelayanan pada klien. g. Langkah IV : Evaluasi Langkah akhir dari asuhan kebidanan adalah evaluasi ini di lakukan pada setiap langkah asuhan kebidanan. Pada tahap ini, bidan harus mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan kebidanan yang di berikan kepada klien berdasarkan tujuan yang di rencanakan. D. Pendokumentasian proses asuhan kebidanan Metode pendokumentasian SOAP merupakan intisari dari proses fikir dlam asuhan kebidanan yang menggambarkan catatan perkembangan klien dan merupakan suatu sistem pencatatan dan pelaporan informasi tentang kondisi dan perkembangan kesehatan reproduksi dan semua kegiatan yang di lakukan oleh bidan dan memberikan asuhan kebidanan terdapat dalam rekam medikdengan pengertian 1. Subjektif (S) Menggambarkan pendokumentasian hasil asuhan pengumpulan data klien melalui anamnesis sebagai langkah 1 varney 2. Objektif (O) Adalah yang di temukan baik melalui inspeksi, palpasi auskultasi dan perkusi oleh pemeriksaan dan hasil pemeriksaan
  • 34. 34 laboratorium dan pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan diagnostik lainnya sebagai langkah 1 varney 3. Assesment (A) Adalah kesimpulan pemeriksaan berdasarkan data dari data dan data objektif dalam suatu identifikasi sebagai langkah 2,3, dan 4 varney 4. Planning (P) Menggambarkan pendokumentasian dan perencanaan, tindakan implementasi dan evaluasi berdasarkan sebagai langkah 5,6, dan 7 varney (verney 2010)
  • 35. 35 Bagan 2.1 rencana pendukomentasian asuhan kebidanan. Alur Pikir Bidan Pencatatan Asuhan Kebidanan Proses Asuhan Kebidanan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan 7 Langkah Varney 5 Langkah (Kompetensi Bidan) SOAP Data Data Subjektif Objektif Diagnosis/Masalah Assessment/ Diagnosis Analisis Dan Interprestasi 1. Diagnosis 2. Antisipasi Diagnosis/ Masalah Potensial 3. Tindakan Segera Antisipasi Diagnosis/ Masalah Potensial Kebutuhan Segera Untuk Konsultasi, Kolaborasi Planning: 1 Konsul 2 Tes Dignostik/ Laboratorium 3 Rujukan 4 Pendidikan/Konseling 5 Follow Up Planning Planning (Dokumentasi Implementasi) 1. Asuhan Mandiri 2. Kolaborasi 3. Tes Diagnostic/ Lab 4. Konseling 5. Follow Up Implementasi Implementasi Evaluasi Evaluasi (sumber varney ; di kutip oleh betty, 2012)
  • 36. 36 BAB III STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY”S” DENGAN GESTASI 38 MINGGU 6 HARI DI PUKESMAS PARANGLOE TANGGAL 09 MEI 2014 No. Register : 47.10.2013 Tanggal kunjungan : 09 Mei 2014, jam 10.00 wita Tanggal pengkajian : 09 Mei 2014, jam 10.30 wita Nama pengkaji : Anita Langkah I Identifikasi Data Dasar A. Identitas istri suami Nama : Ny”S” / Tn”A” Umur : 26 tahun / 30 tahun Nikah lamanya : 2x ±1 tahun Suku : makassar / makassar Agama : Islam / Islam Pendidikan : S1 / S1 Pekerjaan : Guru / guru Alamat : Jl. Borisallo B. Data biologis / fisiologi 1. Keluhan utama
  • 37. 37 a. Ibu datang untuk memeriksa kehamilannya 2. Riwayat keluhan a. Kehamilan yang ke dua dan tidak pernah keguguran b. HPHT tanggal 10 agustus 2013 c. HTP tanggal 17 mei 2014-05-2014 d. Umur kehamilan 38 minggu 2 hari e. Pergerakan janin pada umur 5 bulan sampai sekarang di bagian kiri bawah perut ibu f. Imunisasi TT sebanyak 2 kali 1) TT1 29 November 2013 2) TT2 15 Februari 2014 g. Tidak pernah mengalami nyeri dan pelepasan darah pervaginam selama kehamilannya C. Riwayat kehamilan sekarang 1. Ibu tidak pernah di rawat di rumah sakit 2. Ibu tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, penyakit Dm serta tidak ada riwayat alergi makanan D. Riwayat persalinan nifas lalu No Tahun Umur kehamilan Persalianan Penolong JK Nifas Jenis Tempat 1 2010 38 minggu Spontan RS.Syeh yusuf Dokter ♂ T.A.K 2 2014 Kehamilan sekarang
  • 38. 38 E. Riwayat reproduksi 1. Riwayat haid a. Manarche : 14 tahun b. Siklus haid : 20-30 hari c. Lama haid : 6-7 hari 2. Riwayat ginekologi Tidak pernah menderita riwayat penyakit yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi 3. Riwayat KB Ibu pernah menjadi akseptor KB suntik depoprogestin ± 1 tahun F. Riwayat sosial ekonomi 1. Pengambilan keputusan umum ibu baik a. Ibu tampak sehat dan bahagia b. BB ibu sebelum hamil : 41 kg c. BB ibu sebelum selama hamil : 57 kg 2. Tanda-tanda vital TD : 100 /70 mmHg N : 80 x/ menit S : 36,5 °c P : 22 x/ menit
  • 39. 39 3. Pemeriksaan fisik (inspeksi,palpasi,perkusi) a. Kepala 1) Inspeksi Kulit kepala bersih, rambut berwarna hitam, tidak rontok, dan tidak ada ketombe 2) Palpasi Tidak ada benjolan dan nyeri tekan b. Wajah 1) Inspeksi Tidak ada oedema, tidak ada cloasma gravidarum, wajah simetris kiri dan kanan 2) Palpasi Tidak ada nyeri tekan c. Mata 1) Inspeksi Konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak ada secret dan polip d. Hidung 1) Inspeksi Simetris kiri dan kanan, tidak ada secret dan polip 2) Palpasi Tidak ada nyeri tekan
  • 40. 40 e. Mulut 1) Inspeksi Mulut bersih, bibir lembab dan tidak pecah-pecah, tidak ada gigi tanggal dan caries f. Telinga 1) Inspeksi Tidak ada polip, bersih, simetris kiri dan kanan 2) Palpasi Tidak ada nyeri tekan g. Leher 1) Inspeksi Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan vena jugularis h. Payudara 1) Inspeksi Simetris kiri dan kanan hyperpegmentasi pada areola mamae dan puting terbentuk 2) Palpasi Tidak ada benjolan, colostrum ada bila di pencet dan tidak ada nyeri tekan
  • 41. 41 i. Abdomen 1) Inspeksi Tampak lineanigra, striae alba, pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan 2) Palpasi Leopold I : 3 jrbpx, 36 cm Leopold II : Punggung kiri Leopold III : kepala Leopold IV : BDP 4. Auskultasi DJJ terdengar 137x / menit terdengar jelas dan kuat 5. Ekstremitas atas dan bawah a. Tidak ada oedema b. Tidak ada varises c. Refleks patella (+) kiri dan kanan Langkah II Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual GII PI A0 umur kehamilan 38 minggu 6 hari, letak memamanjang punggung kiri, presentase belakang kepala, bergerak dalam panggul, tunggal hidup keadaan ibu dan janin baik 1. GII PI A0 a. Ds : Kehamilan yang ke dua dan tidak pernah keguguran b. Do : Tampak line nigra, striae alba, dan tonus otot kendor
  • 42. 42 Analisa dan interpretasi data Tonus otot kendor menandakan ibu sudah mengalami peregangan sebelumnya. Kehamilan yang ke dua, hal ini di tinjau dari pemeriksaan fisik di temukan striae alba, albican dan striae gravidarum di daerah abdomen. (Sarwono, 2010) 2. Umur kehamilan 38 minggu 6 hari a. Ds : 1) Ibu umur kehamilannya ± 9 bulan 2) HPHT 10 Agustus 2013 b. Do : 1) TFU 3 jrbpx 2) Tanggl pengkajian 09 Mei 2014 3) Perut membesar sesuai dengan umur kehamilan 4) HTP tanggal 17 Mei 2014 Analisa dan interpretasi data Rumus neagle memperhitungkan umur kehamilan berlangsung selama 2888 hari (±40 minggu). Rimus ini menghitung umur kehamilan berdasarkan hari pertama haid terakhir hingga tanggal anamneses di lakukan HPHT tanggal 10 Agustus 2013 tanggal kunjungan 09 Mei 2014 gestasi 38 minggu 6 hari (Bartini. 2012)
  • 43. 43 3. Punggung kiri a. Ds : 1) Pergerakan janin kuat terutama di sebelah kiri atas b. Do : 1) Palpasi leopold II, punggung kiri 2) Auskultasi DJJ terdengar jelas kuat dan teratur sebelah kiri perut ibu frekuensi 137x / menit Analisa dan interpretasi data Untuk mengetahui punggung janin dengan cara menilai bagian apa yang teraba di sisi kanan atau kiri perut ibu, bagian janin yang panjang lurus dan keras di sebelah kiri dan bagian kecil- kecil teraba di perut sebelah kanan maka letak janin punggung kiri (Bartini, 2012) 4. Persentasi kepala a. Ds : - b. Do : Leopold III kepala Analisa dan interpretasi Pada palpasi leopol III, presentasi kepala apabila di bagian terendah janin teraba bulat keras dan melenting. Presentasi bokong apabila teraba bagian lunak, dan tidak melenting (Bartini, 2012)
  • 44. 44 5. Bergerak dalam panggul a. Ds : - b. Do : BDP Analisa dan interpretasi data Pada palpasi leopold IV untuk menegetahui sejauh mana bagian terendah janin masuk ke dalam ruang panggul, bagian terendah belum masuk panggul apabila ke dua ujung jari tangan pemeriksa saling menyentuh (konvergen) sedangkan jika ke dua ujung jari tangan pemeriksa tidak saling bertemu (divergen) berarti bagian terendah janin sudah masuk panggul (Bartini, 2012) 6. Intra uterin a. Ds : - b. Do : 1) Tidk ada nyeri tekan 2) Bagian-bagian janin teraba secara leopold Analisa dan interpretasi data Pada intra utern ibu tidak merasakan nyeri jika ada pergerakan janin tidak begitu mudah di raba, dan kontraksi uterus bertambh seiring dengan berjalannya waktu persalinan sehingga penurunan kepala janin bertambah (sulistyawati, 2009) 7. tunggal a. Ds : Pergerakan janin hanya pada satu sisi saja b. Do :
  • 45. 45 1) Leopold II : Punggung kiri 2) Leopold III: Kepala Analisa dan interpretasi data Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan, palpasi teraba 2 bagian besar (kepala, bokong) dan teraba bagian-bagian kecil hanya di satu pihak (kanan atau kiri) denyut jantung janin (DJJ) terdengar hanya di satu sisi saja rontgen hanya tampak satu kerangka saja (Sulistyawati, 2009) 8. Hidup a. Ds : 1) ibu merasakan pergerakan janinnya pada bagian bawah perut kuadran kiri b. Do : 1) Auskultasi DJJ terdengar jelas, kuat teratur pada kuadran kiri ibu dan frekuensi 137x/ menit Analisa dan interpretasi data Auskultasi janin membantu memastikan apakah janin hidup dan apakah sirkulasi janin baik akan tetapi auskultasi janin tidak mengindikasikan secara akurat kemungkinan hasil akhir bayi. Meskipun demikian banyak ibu merasa tenang setelah mendengar denyut jantung janin (Debbie dkk, 2012) Dalam keadaan normal frekuensi dasar denyut jantung janin berkisar antara 120-160 dpm (detik/menit) (sarwono, 2010).
  • 46. 46 9. Keadaan umum ibu baik Ds : Pergerakan janin baik Do : 1) Penampilan ibu tampak sehat dan bahagia 2) Penampilan fisik dan emosi stabil 3) TTV TD : 110/70 mmHg N : 80 x/ menit S : 24 x/ menit P : 36,5°c 4) Auskultasi DJJ terdengar jelas pada kuadran kiri ibu frekuensi 137x/ menit Analisa dan interpretasi data Keadaan umum ibu baik di tandai dengan tanda-tanda vital di dalam batas normal. Hal ini menandakan bahwa keadaan umum ibu sehat. Tekanan darah normal antara 90/60 hingga 140/90 mmHg dan tidak meningkat banyak selama kehamilan (Hani, 2010) Langkah III Antisipasi Diagnosa / Masalah Potensial Tidak ada data yang menunjang Langkah IV Tindakan Segera / Kalaborasi Tidak ada data yang menunjang perlunya tindakan segera
  • 47. 47 LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN Diagnosa : GII PI A0 umur kehamilan 38 minggu 6 hari letak memanjang punggung kiri, presentase kepala bergerak dalam panggul, tunggal, hidup keadaan umum ibu dan janin baik 1. Tujuan : a. Agar kehamilan berlangsung normal sampai aterm b. Keadaan umum ibu dan janin baik 2. Kriteria : a. Pembesaran uterus sesuai dengan usia kehamilan b. TTV dalam batas normal TD : 110/ 70 mmHg N : 80 x/ menit S : 36,5 °c P : 24 x/ menit c. Janin dalam keadaan baik (DJJ 120-160 x/ menit) Intervensi Tanggal 09 Mei 2014 1. Beri informasi kepada ibu tentang hasil pemeriksaan Rasional : Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu sangat penting, agar ibu mengetahui kondisi janin dan kehamilan serta membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan
  • 48. 48 2. Beri HE tentang a. Gizi seimbang Rasional : Kebutuhan gizi ibu hamil bertambah 300 gram / hari dari biasanya untuk pertumbuhan janin dan pembentukan organ-organ tubuh janin serta persiapan laktasi b. Istirahat yang cukup dengan posisi miring Rasional : Istirahat yang cukup dapat mengurangi beban kerja jantung mengalami peningkatan 30%-50% pada kehamilan dan merupakan respon tubuh untuk kebutuhan oksigen pada masa kehamilan dengan posisi miring kiri akan melancarkan peredaran darah ke jantung c. Personal hygine Rasional : Sangat beruntung ibu hamil, mencegah terjadinya infeksi pada masa kehamilan dan juga memberikan rasa nyaman pada ibu 3. Jelaskan pada ibu tentang tanda bahaya dalam kehamilan Rasional : Dengan menjelaskan pada ibu tentang bahaya kehamilan maka ibu dapat mengerti dan berusaha menghadirinya dan melaksanakan anjuran yang di berikan oleh petugas kesehatan
  • 49. 49 4. Diskusikan persiapan dan kelahiran Rasional : Agar keluarga mempersiapkan biaya untuk persalinan dan kelahiran bayi 5. Penatalaksanaan pemberian obat tablet Fe dan vitamin C Rasional : Agar setelah kelahiran, kehamilan, ibu tidak mengalami gangguan penyakit yang mengganggu kehamilannya dan tablet Fe untuk mencegah terjadinya keguguran Fe mengandung zat besi 6. Anjurkan ibu untuk follow Up 1 minggu kemudian Rasional : Di harapkan dengan penjelasan pada ibu kapan harus kembali maka ibu akan melakukan kesempatan pada bidan sehingga tujuan dan usaha dapat di capai. Langkah VI. Implementasi Tanggal 09 Mei 2014 1. Jam 10.40 wita Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan a. Kehamilan ibu berlangsung normal b. Keadaan janin baik
  • 50. 50 2. Jam 10.50 wita Memberi HE tentang a. Gizi seimbang Gizi seimbang selama hamil dengan menganjurkan ibu memenuhi kebutuhan kalori sebanyak 300 kalori / hari dengan mengomsumsi makanan yang mengandung protein seperti, telur, ikan, tempe, kacang-kacangan, biji-bijian serta mengandung karbohidrat lemak dan sebagainya, serta minum susu dan makan buah-buahan b. Istirahat Istirahat yang cukup minimal ±7-8 jam per hari c. Personal hygine Personal hygine sangat penting terutama kebersihan seluruh tubuh untuk mencegah infeksi serta menganjurkan ibu untuk mengganti pakaian setelah mandi 3. Jam 11.00 wita Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan antaranya a. Sakit kepala menetap b. Perubahan penglihatan c. Bengkak pada wajah dan tungkai d. Kejang e. Demam tinggi f. Penurunan gerak janin g. Perdarahan jalan lahir sebelum waktunya h. Muntah terus menerus
  • 51. 51 i. KPD (ketuban pecah dini) 4. Jam 11.10 wita Penatalaksanaan obat a. Fe : 1x1 b. Vitamin C : 2x1 c. Kalak : 3x1 d. Ibu minum obat yang di berikan 5. Jam 11.15 wita Menganjurkan ibu untuk follow Up 1 minggu kemudian dan jika ada tanda-tanda persalinan, dan ibu bersedia melakukannya Langkah VII. Evaluasi Tanggal 09 Mei 2014, jam 11.20 wita a. Kehamilan berlangsung normal di tandai dengan 1) pembesaran uterus sesuai dengan usia kehamilan (TFU 36 cm) 2) Tidak terjadi komplikasi selama kehamilan b. Keadaan umum ibu dan janin baik di tandai dengan 1. TTV dalam batas normal TD : 110/70 mmHg N : 80x / menit S : 36,5°c P : 24 x/ menit 2. DJJ 137x/ menit, pergerakan aktif 3. Ibu mengerti dan mau melaksanakan semua anjuran yang di abaikan
  • 52. 52 PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY”S” DENGAN GESTASI 38 MINGGU 6 HARI DI PUSKESMAS PARANGLOE TANGGAL 09 MEI 2014 No. Register : 47.10.2013 Tanggal kunjungan : 09 Mei 2014, jam 10.00 wita Tanggal pengkaji : 09 Mei 2014, jam 11.00 wita Nama pengkaji : Anita Identitas Istri / Suami Nama : Ny”S” / Tn”A” Umur : 26 tahun / 30 tahun Nikah lamanya : 2x ± 1 tahun Suku : makassar / makassar Agama : Islam / Islam Pendidikan : S1 / S1 Pekerjaan : Guru / guru Alamat : Jl. Borisallo Data Subjektif (S) 1. Ini adalah kelamilan yang ke 2 dan tidak pernah keguguran GII PI A0 2. HPHT tanggal 10 Agustus 2013 3. HTP tanggal 17 mei 2014 4. Umur kehamilan ± 9 bulan 5. Janin bergerak kuat
  • 53. 53 6. Pergerakan di rasakan di satu sisi yang lebih banyak di rasakandi sebelah kiri 7. Tidak perlu mengalami nyeri perut yang hebat selama kehamilannya Data Objektif (O) 1. Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan 9 bulan 2. Pemeriksaan abdomen a. Leopold I : TFU 3 jrbpx b. Leopold II : Punggung kiri c. Leopold III : Kepala d. Leopold IV : BDP 3. Berat badan a. Sebelum hamil : 41 kg b. Selama hamil : 57 kg 4. Auskultasi DJJ terdengar jelas pada kuadran kiri ibu dengan frekuensi 137x/ menit kuat dan teratur 5. Tidak ada nyeri tekan Assesment (A) GII PI A0 umur kehamilan 38 minggu 6 hari, situs memanjang punggung kiri presentasi kepala, BDP, tunggal, hidup,keadaan ibu dan janin baik.
  • 54. 54 planning (P) tanggal 09 Mei 2014 1. Jam 10.45 wita,Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaan ibu dan janin baik, ibu mengerti 2. Jam 10.50 wita,Memberi HE tentang gizi, istirahat yang cukup dan personal hygine selam hamil 3. Jam 11.00 wita,Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan a. Perdarahan jalan lahir sebelum waktunya b. Penurunan gerakan janin c. Sakit kepala menetap d. Bengkak pda wajah dan kaki e. Perubahan penglihatan f. Kejang g. Demam tinggi h. Muntah terus menerus Ibu mengerti tanda bahaya kehamilan dan mau melaksanakan apa yang akan di anjurkan 4. Jam 11.10 wita,Menganjurkan ibu untuk mengomsumsi obat yang sudah di berikan, ibu minum obat yang sudah di berikan sesuai penjelasan tentang pentingnya obat tersebut 5. Jam 11.15 wita, Menganjurkan ibu untuk follow Up 1 minggu kemudian dan jika ada tanda-tanda persalinan, dan ibu bersedia melakukannya
  • 55. 55 PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA NY”S” KUNJUNGAN RUMAH I DENGAN GESTASI 39 MINGGU 1 HARI TANGGAL 11 MEI 2014 Data Subjektif (S) 1. Umur kehamilan ± 9 bulan 2. Ibu tidak ada kelainan selama kehamilannya 3. Ibu kadang merasakan nyeri pada pinggang Data Objektif (O) 1. Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan 9 bulan 2. Pemeriksaan abdomen a. Leopold I : TFU 3 jrbpx 36 cm b. Leopold II : Punggung kiri c. Leopold III : Kepala d. Leopold IV : BDP 3. Auskultasi DJJ terdengar jelas pada kuadran kiri ibu dengan frekuensi 138x/ menit kuat dan teratur 4. Berat badan tetap 57 kg 5. Tidak ada nyeri tekan
  • 56. 56 Assesment (A) GII PI A0 umur kehamilan 39 minggu 1 hari, situs memanjang punggung kiri, presentasi kepala, bergerak dalam panggul, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik. PLANNING (P) Tanggal 11 mei 2014, jam 10.00 wita 1. Jam 10.03 wita, menanyakan keadaan ibu, ibu dalam keadaan sehat 2. Jam 10.10 wita, melakukan pemeriksaan abdomen a. Leopold I : 36 cm 3jrbpx b. Leopold II : Kepala c. Leopold II : Punggung kiri d. Lopold IV : BDP Ibu mengerti dan mengetahui perkembangan janinnya 3. Jam 10.25, wita Menganjurkan ibu ANC secara teratur dan teliti serta menganjurkan ibu untuk segera datang ke sarana kesehatan jika ada tanda-tanda persalinan, ibu mengerti dengan penjelasan yang di berikan 4. Jam 10.30 wita, Tetap Memberi HE tentang gizi, istirahat yang cukup dan personal hygine selama hamil 5. Jam 10.35 wita, Menganjurkan ibu untuk mengomsumsi obat yang sudah di berikan, ibu minum obat yang sudah di berikan sesuai penjelasan tentang pentingnya obat tersebut
  • 57. 57 PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA NY”S” KUNJUNGAN RUMAH II DENGAN GESTASI 39 MINGGU 5 HARI TANGGAL 13 MEI 2014 Data Subjektif (S) 1. Ini kehamilan yang ke 2 2. HPHT tanggal 10 Agustus 2013 3. HTP tanggal 17 mei 2014 4. Umur kehamilan ± 9 bulan 5. Janin bergerak kuat 6. Pergerakan di rasakan di satu sisi yang lebih banyak di rasakandi sebelah kiri 7. Tidak perlu mengalami nyeri perut yang hebat selama kehamilannya Data Objektif (O) 1. Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan ±9 bulan 2. Pemeriksaan abdomen a. Leopold I : TFU 3 jrbpx 36 cm b. Leopold II : PU-KI c. Leopold III : Kepala d. Leopold IV : BDP 3. Berat badan a. Sebelum hamil : 41 kg b. Selama hamil : 57 kg
  • 58. 58 4. Auskultasi DJJ terdengar jelas pada kuadran kiri ibu dengan frekuensi 137x/ menit kuat dan teratur 5. Tidak ada nyeri tekan ASSESMENT (A) GII PI A0 umur kehamilan 39 minggu 3 hari, situs memanjang punggung kiri, presentasi kepala, bergerak dalam panggul, intra uterin, tunggal, hidup,keadaan ibu dan janin baik. PLANNING (P) Tanggal 13 mei 2014 1. Jam 09.43 wita Memberikan dukungan psikologis dan spritual pada ibu dalam menghadapi persalinannya 2. Jam 09.50 wita, Mendiskusikan dengan ibu tertang persiapan kelahiran dan persalinana bayiinya pemilihan tempat persalinan, penentuan penolong persalinan,biaya persalinan dengan mengingatkan SURGAKU(serahkan semua urusan rumah tangga kepada keluarga) dan BERDOA (bersama donor ongkos angkutan), 3. Jam 10.00 wita Menganjurkan ibu untuk melahirkan di rumah sakit agar komplikasi dapat timbul saat persalinan segera mendapatkan penanganan tepat 4. Jam 10.05 wita Menganjurkan ibu berjalan kaki setiap pagi minimal 15 menit, ibu bersedia dan mau melakukannya
  • 59. 59 BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas perbandingan antara tinjauan pustaka dan kasus berdasarkan hasil pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ny “S“ dengan Gestasi 38 minggu 6 hari di Puskesmas Parangloe Tanggal 09 Mei 2014. Asuhan kebidanan dilaksanakan berdasarkan langkah-langkah manajemen kebidanan yang selanjutnya didokumentasikan dalam bentuk SOAP selama 3 kali kunjungan. Pembahasan pada bab ini diawali dengan hasil tinjauan kasus dibandingkan dengan tinjauan pustaka, selanjutnya akan diuraikan kesenjangan yang ditemukan antara tinjauan pustaka dibanding tinjauan kasus serta upaya untuk mengurangi kesenjangan yang ada berdasarkan lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang bidan. A. Hasil asuhan kebidanan Antenatal I, tanggal 09 Mei 2014 Diawali dengan menyampaikan tujuan pengumpulan data lengkap. Pengumpulan data dilakukan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik termasuk pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas laboratorium untuk mengetahui kondisi kesehatan klien dimasa lalu dan kemungkinan adanya riwayat kesehatan yang dapat mempengaruhi kehamilan ibu saat ini.
  • 60. 60 Anamneses pada kunjungan awal meliputi : Identitas klien/suami, riwayat kehamilan sekarang, riwayat kesehatan/penyakit lalu dan sekarang, riwayat reproduksi, riwayat sosial ekonomi, serta riwayat kebutuhan dasar. Hasil anamnesis yang sifatnya subjektif dilanjutkan dengan data yang lebih objektif melalui pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh petugas laboratorium untuk memudahkan dalam menetukan diagnosis, masalah dan kebutuhan klien. Pada tahap ini penulis tidak menemukan hambatan yang berarti karena baik klien maupun keluarganya terbuka untuk memberikan informasi yang dibutuhkan sehingga memudahkan penulis. Hasil asuhan pada kunjungan awal ini menunjukkan bahwa Ny.”S” hamil trimester III (masa gestasi 38 minggu 6 hari/HPHT :10 Agustus 2013) dengan keadaan janin baik. Kesimpulan ini berdasarkan hasil pemeriksaan yang dikemukakan pada Ny.”S” berupa hasil pemeriksaan fisik berupa Keadaan umum ibu baik Kesadaran composmentis, Penampilan: ibu nampak sehat dan bersih, Keadaan emosional: stabil, BB(sebelum hamil): 41 kg, BB (setelah hamil) :57 kg, Lila: 26 cm, TTV:TD:110 / 70 mmHg, N : 80 x/I, S : 36,5ºC, P: 24 x/i Rambut, bersih tidak berketombe, tidak ada benjolan dan nyeri tekan pada kepala., wajah simetris dan tidak ada oedema, mata konjungtiva merah muda dan sklera putih, hidung tidak ada sekret, tidak ada nyeri tekan, telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada karies, tidak ada gigi
  • 61. 61 tanggal, gusi berwarna merah muda dan bibir lembab, leher tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan venajugularis, payudara simetris kiri dan kanan, puting susu terbentuk, hiperpigmentasi, pada areola mammae, tidak teraba adanya massa, Tonus otot perut tampak tegang, tampak linea nigra dan striae alba, tidak ada luka, bekas operasi, Leopold I : 3 jbpx (36 cm), LP: 94 cm, TBJ: 3384 gram, Leopold II: punggung kiri (PUKI), Leopold III: kepala, Leopold IV: bergerak dalam panggul (BDP), Denyut jantung janin terdengar 140 x/ menit, jelas, kuat dan beraturan pada kuadran kanan bawah perut ibu, reflex patella kiri dan kanan baik, tidak ada oedema dan varices pada tungkai. Dari data subjektif dan objektif diperoleh assesmen/diagnosa yaitu GII PI A0, gestasi 38 minggu 6 hari, situs memanjang, punggung kanan, kepala, BDP, intrauterine, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik. Kehamilan merupakan proses yang alamiah dan normal. Perubahan yang terjadi pada wanita hamil bersifat fisiologis, bukan patologis. Asuhan yang di berikan mengandung konsep asuhan sayang ibu sehingga mengacu pada penggunaan cara sederhana dan menghindari segala bentuk prosedur serta intervensi yang tidak di butuhkan. Dalam memberikan asuhan kehamilan, hendaknya bidan tidak hanya melibatkan ibu hamil, tetapi juga melibatkan keluarga. Terutama untuk
  • 62. 62 hal-hal yang berhubungan dengan pemantauan kesehatan ibu hamil. Hal ini penting untuk di lakukan karena keluarga adalah bagian yang tidak dapat di pisahkan dan ibu hamil. Dengan melibatkan keluarga, keluarga akan merasa bertanggung jawab terhadap kesehatan ibu hamil serta bayi yang di kandungnya sehingga jika terjadi gangguan dan di butuhkan suatu tindakan, pasien dan keluarga dapat berperang aktif dalam pengambilan keputusan. (Anita, 2014) Penatalaksanaan asuhan yang diberikan berdasakan hasil assesment, yaitu Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga, memberikan HE tentangmenganjurkan istirahat yang cukup, Gizi seimbang selama hamil, personal hygiene, memberikan dukungan mental dan spiritual pada ibu, mendiskusikan persiapan kelahiran, pemilihan tempat persalinan, pemantauan penolong persalinan, biaya persalinan dengan mengingat “SURGAKU” (Serahkan Urusan Rumah Tangga pada Keluarga) dan “BERDOA” (Bersama Donor Ongkos Angkutan),menganjurkan pada ibu kunjungan ANC secara teratur 1 minggu kemudian atau untuk segera ke puskesmas jika terdapat tanda-tanda persalinan, Pelepasan lendir dan darah, Nyeri perut tembus belakang. Berdasarkan uraian dalam tinjauan pustaka dan tinjauan kasus pada Ny“S” tidak ditemukan adanya kesenjangan.
  • 63. 63 B. Hasil asuhan kebidanan Antenatal ke II, tanggal 11 Mei 2014 Diawali dengan menyapa ibu dan keluarga kemudian menanyakan tentang keadaannya. Dari hasil anamnesis, ibu merasakan pergerakan janinnya kuat di sebelah kiri perut ibu, ibu tidak mempunyai keluhan apapun. Dari hasil pemeriksaan secara objektif :Keadaan ibu baik, kesadaran komposmentis, berat badan sekarang : 57 kg, tanda-tanda vital, TD: 110/70 mmHg, N : 80 x/menit, P: 22 x/menit, S: 36,70 C, Berdasarkan data subjektif dan objektif diperoleh assesmen/diagnosa yaitu GII PI A0, gestasi 39 minggu 1 hari, situs memanjang, punggung kanan, kepala, BAP, intrauterine, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik. Penatalaksanaan yang di berikan berdasarkan hasil assesment yaitu menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga, memberikan HE tentangmenganjurkan istirahat yang cukup, Gizi seimbang selama hamil, personal hygiene, memberikan dukungan mental dan spiritual pada ibu, mendiskusikan persiapan kelahiran, menganjurkan ibu untuk banyak jalan, Menganjurkan ibu untuk segera ke puskesmas jika terdapat tanda-tanda persalinan, pelepasan lendir dan darah, nyeri perut tembus belakang.
  • 64. 64 C. Hasil suhan kebidanan Antenatal ke III, tanggal 13 Mei 2014 Diawali dengan menanyakan tentang keadaannya. Dari hasil anamnesis, ibu merasakan pergerakan janinnya kuat di sebelah kiri perut ibu, ibu tidak mempunyai keluhan apapun. Dari hasil pemeriksaan secara objektif :Keadaan ibu baik, kesadaran komposmentis, berat badan sekarang : 58 kg, tanda-tanda vital, TD: 110/80 mmHg, N : 80 x/menit, P: 22 x/menit, S: 36,50 C, Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga, memberikan HE tentangmenganjurkan istirahat yang cukup, Gizi seimbang selama hamil, personal hygiene, memberikan dukungan mental dan spiritual pada ibu, mendiskusikan persiapan kelahiran, menganjurkan ibu untuk banyak jalan, Menganjurkan ibu untuk segera ke puskesmas jika terdapat tanda-tanda persalinan, pelepasan lendir dan darah, nyeri perut tembus belakang. Berdasarkan data subjektif dan objektif diperoleh assesmen/diagnosa yaitu GII PI A0, gestasi 39 minggu 3 hari, situs memanjang, punggung kiri, kepala, BDP, intrauterine, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik. Penatalaksanaan yang di berikan berdasarkan hasil assesment yaitu menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga, memberikan HE tentangmenganjurkan istirahat yang cukup, Gizi seimbang selama hamil, personal hygiene,memberikan dukungan mental dan spiritual pada ibu, mendiskusikan persiapan kelahiran,
  • 65. 65 menganjurkan ibu untuk banyak jalan, Menganjurkan ibu untuk segera ke rumah sakit jika terdapat tanda-tanda persalinan, pelepasan lendir dan darah, nyeri perut tembus belakang.
  • 66. 66 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah menguraikan dan mempelajari Asuahan Kebidanan Antenatal Fisiologi Pada Ny “S” Dengan Gestasi 38 Minggu 6 hari di Puskesmas Parangloe,maka dalam bab ini penulis menarik kesimpulan dan saran yaitu : A. Kesimpulan 1. Dari hasil anamneses didapatkan data subjektif yaitu ibu mengatakan ini kehamilannya yang pertama dan tidak pernah mengalami keguguran, usia kehamilan 38 minggu 6 hari, tafsiran persalinan 17 Mei 2014, Ibu merasakan pergerakan janinnya kuat disebelah kiri perut Ibu, dan sudah mendapat imunisasi TT 2 kali di puskesmas. Data objektif, yaitu pembesaran perut ibu sesuai dengan umur krhamilan leopold I : TFU 3 jaribpx (36 cm), leopold II: punggung kiri, leopold III : kepala, leopold IV : bergerak dalam panggul 2. Diagnosa/masalah aktual pada ibu dari data subjectif dan objectif dapat disimpulkan assessment/diagnosa GII PI A0, gestasi 38 minggu 6 hari, situs memanjang, punggung kanan, kepala, BDP, intrauterine, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik. 3. Menyusun rencana tindakan asuhan kebidanan yang menyeluruh menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu, memberikan HE,
  • 67. 67 istirahat yang cukup, gizi seimabang selama hamil serta mendiskusikan persiapan persalinan. 4. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan secara efisien dan menjamin rasa aman klien sesuai dengan intervensi / rencana tindakan. 5. Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan yang dilakukan selama 1 kali kunjungan klinik dan 2 kali kunjungan rumah. Dengan hasil keadaanibu dan janin baik, Ibu mengerti pentingnya gizi ibu hamil, istirahat yang cukup, perrsonal hygine, dan tanda-tanda bahaya kehamilan, Ibu sudah merasa optimis dalam kehamilannya dan berserah diri pada tuhan Yang Maha Esa. 6. Mendokumentasikan semua temuan-temuan dan tindakan asuhan kebidanan dengan menggunakan metode SOAP. B. Saran - Saran 1. Untuk Bidan Sebagai seorang petugas kesehatan khususnya bidan diharapkan dapat mengetahui tanda dan gejala pada kehamilan dengan sehingga dapat mendeteksi lebih awal apabila menemukan suatu kelainan dan dapat segera mengambil keputusan klinik dalam penanganan selanjutnya yaitu dengan konsultasi, kolaborasi atau rujukan ke tempat pelayanan kesehatan yang lebih memadai.
  • 68. 68 Bidan harus melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan setiap melakukan pemeriksaan ibu hamil sebagai bukti pertanggungjawaban atas pelayanan yang diberikan kepada klien. 2. Untuk Klien Diharapkan klien (ibu hamil) dapat segera memeriksakan dirinya apabila menemukan kelainan pada dirinya dan kehamilannya agar dapat mendeteksi sedini mungkin dan diharapkan ibu hamil rajin memeriksakan diri selama hamil dan bersedia melaksanakan nasehat serta anjuran yang diberikan oleh petugas kesehatan. 3. Untuk Institusi Diharapkan setiap institusi pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan metode pelaksanaan asuhan kebidanan dalam memecahkan masalah. Mengingat metode tersebut sangat bermanfaat dan membina petugas kesehatan khususnya bidan guna menciptakan Sumber Daya Manusia yang berpotensi dan professional.