SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  66
Télécharger pour lire hors ligne
PRODI ADMINISTRASI NEGARA
FISIP UNTIRTA
Oleh:
DR. DIRLANUDIN, M.Si
RIWAYAT HIDUP
Nama : DR. DIRLANUDIN, M.Si
NIP : 131 672 142
Pangkat/Gol : Pembina/IVa
Pekerjaan : 1) Dosen FISIP dan Pascasarjana MAP Untirta
2) Dosen STIA Banten
3) Dosen STIAMI/IISMI Jakarta
3) Ketua Yayasan SMK Medika Insan Kreatif (Program
Analis Kesehatan dan Keperawatan Medik)
Jab. Fungsional: Lektor Kepala
Jab Struktural : Wakil Ketua Bidang Akademik STIA Banten
Status : Sertifikasi Dosen TH 2009
Alamat : Komplek Permata Serang
Jl. Mutiara I Blok Q 15 RT 06/17
Kelurahan Sumurpecung Serang Banten – 42118
HP : 08174814712
Email : dirlan_w2oke@yahoo.com
Pendidikan : S1 Administrasi Negara UNPAS Bandung
S2 Administrasi Bisnis Universitas Indonesia Jakarta
S3 Ilmu Penyuluhan Pembangunan IPB Bogor
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
1. Pengertian Teori, Organisasi dan Hakekat Organisasi
2. Pendekatan terhadap Organisasi, Organisasi sebagai Sistem dan Dimensi
Organisasi
3. Prinsip-Prinsip Organisasi dan Bentuk/Tipe Organisasi
4. Restrukturisasi Organisasi
5. Organisasi sebagai Sistem Terbuka
6. Lingkungan Eksternal Organisasi dan Hubungan antar Organisasi
7. Ketergantungan struktur organisasi terhadap lingkungan
8. Berbagai Pendekatan dalam Pengukuran Efektivitas Organisasi
9. Konsep Perubahan Organisasi
10. Transformasi Organisasi
11. Analisis Persaingan Organisasi
12. Organisasi Berbasis Pengetahuan
13. Konsep Re-Engineering dalam Organisasi Bisnis
14. Virtual Organization
1) George R. Terry
2) Leonard D. White
3) James D. Money
4) John Pfiffner
Dapat disimpulkan bahwa fungsi-fungsi organisasi meliputi:
1. Fungsi lini
2. Fungsi staf:
a. Auxiliary staff
b. Supervisory staff
c. Advisory staff
d. Informatif staff
PENDEKATAN TERHADAP
ORGANISASI
1. Pendekatan Klasik
2. Pendekatan Neo-Klasik
3. Pendekatan Modern
Add 1. Konsep yang dikemukakan oleh Frederick
W. Taylor pada tahun 1919, yang ia rumuskan
berdasarkan pengalamannya bekerja pada
sebuah perusahaan baja, Bethlehem Steel, di
Amerika.
Walaupun konsep-konsep Taylor ini tidak
secara langsung menyangkut permasalahan
organisasi, tetapi pengembangannya akhirnya
melahirkan pandangan Klasik yang terutama
berbicara mengenai anatomi organisasi.
Add 2. Pendekatan Neo-Klasik muncul dari
serangkaian percobaan yang dilakukan oleh
Elton Mayo antara tahun 1927 hingga 1932
pada pabrik Hawthorne, milik perusahaan
elektronika Western Elektric Company di
Amerika.
Prinsip tersebut memperlihatkan bahwa
perhatian pendekatan Neo-Klasik ini terpusat
pada aspek hubungan antar manusia dalam
organisasi dan kurang memperhatikan struktur
pembagian tugas, wewenang dan tanggung
jawab, ataupun anatomi organisasi. Hal yang
terakhir ini seringkali dianggap sebagai
kelemahan utama dan pendekatan Neo-Klasik.
 Add 3. Pendekatan ini munculnya diawali oleh suatu
penelitian yang dilakukan oleh Joan Woodward pada akhir
tahun 1950-an, terhadap 100 buah perusahaan industri di
South Essex - Inggris.
 penelitian ini memperlihatkan bahwa jenis teknologi
berpengaruh terhadap bentuk organisasi perusahaan, yang
berarti bahwa untuk setiap jenis teknologi terdapat suatu
jenis organisasi tertentu yang sesuai.
 Selain teknologi terdapat juga aspek-aspek lain yang
berpengaruh terhadap karakteristik organisasi, yaitu faktor-
faldor lain yang terdapat dalam lingkungan organisasi. Hal
ini berarti bahwa organisasi dipengaruhi oleh keadaan
lingkungannya, dan hanya organisasi yang bisa
beradaptasi secara tepat terhadap tuntutan lingkungan
yang akan dapat mencapai keberhasilan.
 Ketergantungan ini menyebabkan pendekatan Modern ini
sering juga disebut sebagai pendekatan “ketergantungan”
(contingency).
3.Pendekatan Modern memandang
organisasi sebagai suatu sistem terbuka
Keterbukaan dan ketergantungan organisasi
terhadap lingkungannya menyebabkan bentuk
organisasi harus disesuaikan dengan lingkungan
dimana organisasi itu berada. Keterbukaan dan
ketergantungan organisasi terhadap
lingkungannya menyebabkan bentuk organisasi
harus disesuaikan dengan lingkungan dimana
organisasi itu berada.
Keterbukaan dan ketergantungan organisasi
terhadap lingkungannya menyebabkan bentuk
organisasi harus disesuaikan dengan lingkungan
dimana organisasi itu berada.
LINGKUNGAN
INPUT TRANSFORMASI OUTPUT
ORGANISASI SEBAGAI
SISTEM
Lingkungan eksternal
1. Dimensi Struktural :
Menggambarkan karakteristik internal suatu organisasi, dan terdiri dan dimensi-dimensi berikut :
– Formalisasi : Menunjukkan tingkat penggunaan dokumen tertulis dalam organisasi,
yang menggambarkan perilaku serta kegiatan organisasi.
– Spesialisasi : Menunjukkan derajat pembagian pekerjaan dalam organisasi.
– Standardisasi : Menggambarkan derajat kesamaan dalam pelaksanaan kerja.
– Sentralisasi : Menunjukkan pembagian kekuasaan menunit tingkatan (hirarki) dalam
organisasi, antara lain ditunjukkan dengan jenis dan jumlah
keputusan yang boleh ditetapkan pada setiap tingkatan.
– Hirarki kekuasaan: Menggambarkan pola pembagian kekuasaan serta rentang kendali
secara umum.
– Kompleksitas : Menunjukkan banyaknya kegiatan (subsistem) dalam organisasi, dan
terdiri dari :
Kompleksitas vertikal : Menunjukkan jumlah tingkatan yang ada dalam
organisasi.
Kompleksitas Horisontal : Menunjukkan pembagian kegiatan secara
horisontal, yaitu menjadi bagian-bagian yang secara vertikal berada
pada tingkatan yang sama.
– Profesionalisme: Menunjukkan tingkat pendidikan formal ataupun tidak formal rata-rata
yang dimiliki oleh anggota organisasi.
– Konfigurasi : Menunjukkan bentuk pembagian anggota organisasi ke dalam bagian-
bagian, baik secara vertikal maupun horisontal.
2. Dimensi Kontekstual :
 Menggambarkan karakteristik keseluruhan suatu organisasi, yang
mencakup lingkungannya, dan terdiri dari :
 Ukuran organisasi : Menunjukkan jumlah anggota
(personil) organisasi.
 Teknologi organisasi : Menunjukkan jenis dan tingkat
teknologi dari sistem produksi
suatu organisasi.
 Lingkungan : Menggambarkan keadaan
semua elemen lingkungan
yang terdapat di luar batas-
batas organisasi, terutama
elemen-elemen lingkungan
yang berpengaruh terhadap
organisasi.
PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI DAN BENTUK/
TIPE ORGANISASI
1. Prinsip Perumusan Tujuan yang Jelas;
2. Prinsip Departementasi;
3. Prinsip Pembagian Kerja;
4. Prinsip Keselrasan/Koordinasi;
5. Prinsip Pelimpahan Wewenang
6. Prinsip Rentang Kendali;
7. Prinsip Jenjang Organisasi/Khirarkhi;
8. Prinsip Kesatuan Perintah;
9. Prinsip Fleksibilitas;
10. Prinsip Berkelangsungan;
11. Prinsip Keseimbangan.
 Add 4) Asas keselarasan ini
sebenarnya dapat dikatakan
intisari dari koordinasi.
 Kesatuan tindakan, kesatuan usaha, penyesuaian
antar bagian, keseimbangan antar bagian maupun
sinkronisasi semuanya bersasaran keselarasan.
 Kurangnya keselarasan/koordinasi dalam
organisasi akan terlihat gejala-gejala :
1. Terjadinya kekembaran dalam pelaksanaan
suatu pekerjaan;
2. Kemungkinan timbulnya saling
melemparkan tanggung jawab;
3. Petugas akan serba ragu dan mungkin serba
salah.
 Add 5) Pelimpahan Wewenang
Wewenang adalah hak seorang pejabat untuk mengambil tindakan
yang diperlukan agar tugas serta tanggung jawabnya dapat dilaksanakan
dengan baik.
Pelimpahan wewenang adalah penyerahan sebagian hak untuk
megambil tindakan yang diperlukan agar tugas dan tanggung jawabnya
dapat dilaksanakan dengan baik, dari pejabat yang satu kepada pejabat
yang lain (Drs. Sutarto, Dasar-dasr Organisasi).
Pelimpahan wewenang dapat dilakukan oleh pejabat yang mempunyai
kedudukan yang lebih tinggi kepada pejabat yang ada dibawahnya
(pelimpahan wewenang menegak), juga dapat dilakukan diantara pejabat
yang kedudukan pada jenjang yang sama (pelimpahan wewenang
mendatar).
Tanggung jawab adalah kewajiban/keharusan pada sorang pejabat
untuk melaksanakan dengan selayaknya segala tugas yang telah
dibebankan kepadanya. (Drs. Sutarto, Dasar-dasar Organisasi). Hal ini
dapat dilakukan apabila pejabat tersebut mempunyai wewenang tertentu.
Tidak ada kekuasaan, tanggung jawab tidak dapat dilaksanakan dengan
sepantasnya.
Add 6) Rentang kendali merupakan
terjemahan istilah bahasa Inggris Span
of control/Span of Authority/Span of
Management/Span of Supervision.
 Asas rentang kendali adalah jumlah
terbanyak/batasan jumlah bawahan
langsung yang dapat dipimpin dengan
baik oleh seorang atasan tertentu.
 Ada 2 faktor yang mempengaruhi luas sempitnya rentang kendali
yaitu :
 a) Faktor subjektif : faktor yang melekat pada pejabatnya.
 Contoh :
 Kepandaian;
 Pengalaman;
 Kesehatan;
 Umur;
 Kejujuran;
 Keahlian;
 Kecakapan dll.
 b) Faktor objektif yaitu faktor yang berada di luar pejabatnya.
 Contoh :
Corak pekerjaan;
Jarak/letak antara pejabat dan bawahan;
Stabil/labilnya organisasi;
Jumlah tugas pejabat;
Waktu penyelesaian pekerjaan.
Sebagai angka pedoman untuk rentang
kendali :
Untuk satuan organiasai utama jumlah
pejabat bawahan langsung berkisar : 3
– 10 orang.
Untuk satuan organisasi lanjutan
jumlah pejabat bawahan langsung
berkisar : 10 – 20 orang.
Add 7) Jenjang organisasi
 Ini terjemahan dari istilah bahasa Inggris,
Hierarchy, level of management, scalar
priciple.
 Jenjang organisasi adalah tingkat-tingkat
satuan organiasai yang didalamnya terdapat
pejabat, tugas serta wewenang tertentu
menurut kedudukannya dari atas ke bawah
dalam fungsi tertentu.
 Jumlah jenjang organisasi yang benar adalah
sependek mungkin, sebab jenjang organisasi
yang terlalu panjang akan membawa akibat
hambatan dan dan penghamburan.
Add 8) Kesatuan perintah.
 Istilah ini merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “Unity of
Command”, ‘One Master’.
 Kesatuan perintah adalah tiap-tiap pejabat dalam organisas
hendaknya hanya dapat diperintah dan bertanggung jawab kepada
seorang pejabat atasan tertentu.
 Adanya kesatuan perintah tidak menghalangi adanya para kepala
yang ada dalam organisasi untul saling berhubungan atau
menggunakan bawahan dari kepala yang lain, asal jalan yang
ditempuh benar, yaitu kepala yang akan menggunakan tenaga
pejabat bawahan dari satuan lain hendaknya melewati kepala
satuan yang memiliki tenaga tadi.
 Namun mengenai materi yang diperintahkan mungkin hasil putusan
sendiri, tetapi mungkin pula hasil perundingan dengan pejabat
lain/kepala yang lain.
 Add 9) Flekxibilitas
 Struktur organisasi hendaknya mudah dirubah untuk disesuaikan
dengan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa mengurangi
kelancaran aktivitas yang sedang berjalan.
 Perubahan-perubahan yang mungkin dihadapi oleh organisasi,
misalnya :
○ Penambahan tujuan;
○ Perluasan daerha aktivitas
○ Volume kerja;
○ Peralatan baru;
○ Tuntutan masyarakat lingkungan, misalnya perubahan selera,
produknya atau modenya.
Dalam melaksanakan asas flekxibilitasi ini hendaknya
jangan dilupakan bahwa pada waktu melakukan perubahan
jangan sampai menghambat kelancaran aktivitas yang sedang
berjalan. Bila dilakukan perubahan tetapi menghambat
kelancaran aktivitas yang sedang berjalan namanya bukan
fleksibel tetapi kaku (regid).
Sedangkan organisasi fleksibel menurut Pasmore (1994) memerlukan :
1. Flexible People
Membantu orang-orang agar mau bertanggung jawab terhadap
perubahan.
2. Flexible Technology
Mendesain organisasi agar menjadi unggul dalam teknologi baru.
3. Flexible Work
Berusaha mencapai tujuan melalui tiamwork dan kolaborasi. Dalam
kondisi seperti ini setiap karyawan harus mampu ditempatkan di unit kerja
manapun.
4. Flexible Thinking
Setiap anggota organisasi harus mampu berfikir fleksibel, sehingga
diharapkan dapat menciptakan suatu bentuk organisasi baru yang lebih
kompetitif dan maju.
5. Flexible Managers
Para manajer harus bersikap fleksibel, baik dalam pengambilan
keputusan, implementasi, evaluasi terhadap setiap fenomena yang
berkembang di internal maupun eksternal organisasi.
Add 10) Keberlangsungan.
 Suatu organisasi yang dibentuk oleh para pembentuknya, tentu
diharapkan dapat berjalan terus makin lama makin maju dan
makin berkembang.
 Agar organisasi terus hidup dan maju, maka harus disertai
dengan sarana-sarana tertentu misalnya:
○ Selalu meningkatkan mutu kecakapan para pegawai;
○ Mendatangkan peralatan baru yang lebih modern;
○ Mencari berbagai sumber baru;
○ Menyesuaikan dengan keinginan masyarakat;
○ Menyesuaikan dengan keinginan kebutuhan pembangunan.
Add 11) Asas Kesimbangan.
Yaitu satuan-satuan organisasi hendaknya ditempatkan pada
struktur organisasi sesuai dengan peranannya.
○ Beberapa satuan organisasi yang memiliki peranan sama
penting harus ditempatkan pada jenjang organisasi yang
setingkat.
○ Satuan yang berperanan penting hendaknya dijadikan satuan
utama, jangan dijadikan satuan lanjutan. Apabila satuan yang
berperanan penting ditempatkan sebagai satuan lanjutan yang
berkedudukan pada jenjang di bawah maka tidak akan dapat
berperan sesuai dengan harapannya.
○ Satuan organisasi yang memiliki peranan menyeluruh, jangan
ditempatkan di bawah satuan lain secara ridak tepat.
 Contoh: dibawah seksi produksi ditempatkan urusan personalia.
Penempatan ini tidak tepat, sebab yang memerlukan pengurusan
kepegawaian ini tidak hanya para pejabat dalam lingkungan seksi
produksi saja, tetapi segenap pegawai pabrik tersebut.
Bentuk/Tipe Organisasi
 Tipe/bentuk organisasi dalam uraian ini dimaksudkan adanya
macam-macam orgaisasi didasarkan atas tinjauan dari segi
wewenang, tanggung jawab dan hubungan kerja dalam
organisasi yang bersangkutan. Dari segi-segi tersebut pada
dewasa ini lazim dikenal adanya empat bentuk/tipe organisasi
yaitu :
 1) Organisasi garis (line organization);
 2) Organisasi garis dan staf (line and staff organization);
 3) Organisasi fungsional (functional organization);
 4) Organisasi panitia (committee organization).
Add. 1) Organisasi garis adalah tipe
organisasi yang tertua dan paling
sederhana. Dalam organisasi garis
tugas-tugas perencanaan,
pengendalian dan pegawasan berada di
satu tangan dan garis kewenangan (line
authority) langsung dari pimpinan
kepada bawahan.
Ciri-ciri organisasi garis adalah :
Contoh Bentuk/Tipe Organisasi
Garis
PIMPINAN
SUPERVISORSUPERVISOR
PEKERJA PEKERJA
Gambar Organisasi Garis &
Staf
MANAJER
DLLPENGAWASANPERENCANAANDLLPERSONALIAKEUANGAN
UNIT IIUNIT I UNIT III
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL PERUSAHAAN
Terlebih dulu kita harus memahami apa
saja elemen-elemen lingkungan eksternal
perusahaan tersebut :
1. Kebijakan pemerintah;
2. Perkembangan teknologi;
3. Modal;
4. Tenaga kerja;
5. Energi;
6. Pengetahuan & metode baru;
7. Perubahan selera konsumen;
8. Pesaing;
9. Pemasok;
LINGKUNGAN EKSTERNAL DAPAT DIANALISIS DARI DUA
DIMENSI:
1. Dimensi komplesitas;
Dimensi ini menggambarkan banyaknya elemen-
elemen lingkungan eksternal yang mengelilingi suatu
organisasi (perusahaan) sekaligus dapat mempengaruhi
keberadaan organisasi tersebut.
2. Dimensi stabilitas.
Dimensi ini menggambarkan stabil tidaknya elemen-
elemen lingkungan eksternal tersebut, yang secara
langsung atau tidak langsung dapat menentukan
keberadaan suatu organisasi atau perusahaan.
KAITAN ANTAR KOMPLEKSIITAS DAN STABILITAS ELEMEN EKSTERNAL
UNTUK MEMETAKAN KEBERADAAN ORGANISASI
Vertikal: menggambarkan stabilitas (makin ke bawah, makin stabil)
Horizontal: mengambarkan komplesitas (makin ke kiri, makin tdk
komplek)
Elemen lingkungan kurang
kompleks, tapi tidak stabil elemen-
elemen lingkungan tersebut
(K 3)
Elemen lingkungan jumlahnya
banyak (kompleks) dan
keberadannya tidak stabil
(K 4)
Elemen lingkungan kurang
kompleks dan stabilitas elemen
lingkunngan relatif stabil (K 1)
Elemen lingkungan kompleks, tapi
keberadaannya relatif stabil
(K 2)
Broad
Target
Narrow
Target
C
O
M
P
E
T
I
T
I
V
E
S
C
O
P
E
1. Cost Leadership 2. Differentiation
3a. Cost Focus 3b. Differentiation
Focus
Lower Cost Differentiation
COMPETITIVE ADVANTAGE
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN KONDISI
INTERNAL BAGI STRATEGI BERSAING.
Company
Strenght
and
Weaknesses
Industry
Opportunities
and Threats
(Economic and
Technical)
Broader
Societal
Expectations
Peronal
Values
of the Key
Implementers
Copetitive
Strategy
Factors External
To the company
Factors Internal
To the company
Sumber : Porter, (1980)
KEKUATAN-KEKUATAN YANG MEMPENGARUHI
PERSAINGAN
POTENSIAL
ENTRANTS
INDUSTRY
COMPETITORS
Rivalry Among
Existing Firms
Threat of
new entrants
BUYERSSUPPLIERS
Bargaining power of
buyers
Bargaining power of
suppliers
Threat of
Substitute
Products or
service
SUBSTITUTES
Sumber : Porter, 1980 : 4
POSITIONS OF
ADVANTAGE
•Superior customer
value
*Lower relative costs
PERFORMANCE
OUTCOMES
-Satisfaction
-Loyalty
-Market share
-Profitability
SOURCES OF
ADVANTAGE
-Superior Skills
-SuperiorResources
-Superior Controls
Ivesting to Sustain
Advantage
Objectives
for growth
and profit
Key success
Factors
= high leverage
sources
ELEMEN-ELEMEN KEUNGGULAN BERSAING
Sumber : Day (1990 : 124 – 192)
ORGANISASI BERBASIS PENGATAHUAN
Oleh :
Ikujiro Nonaka
Bukunya The Knowledge Creating Company.
ORGANISASI BERBASIS PENGATAHUAN
Sebagai salah satu kajian dalam manajemen
perubahan.
Perusahaan tidak hanya sebagai proses
pengetahuan atau sebagai tempat untuk
mengimplementasikan pengetahuan semata, tetapi
perusahaan juga sebagai pencipta pengetahuan. Hal ini
terjadi di perusahaan-perusahaan Jepang.
Organizational knowledge creation berarti
kemampuan perusahaan secara keseluruhan
menciptakan pengetahun baru, produk, service dan
sistem yang baru pula.
Inovasi yang terus-menerus, maka timbul perubahan
yang pada gilirannya menciptakan keunggulan bersaing, seperti
terlihat di bawah ini.
KNOWLEDGE CREATION
CONTINUOUS INNOVATION
COMPETITIVE ADVANTAGE
Jadi pengetahuan dapat dijelaskan/dikristalisasikan pada
level kelompok melalui dialog, diskusi, berbagi pengalaman dan
pemantauan. Bukan satu departemen/kelompok ekspert yang
secara eksklusif telah menciptakan pengetahuan baru.
Jadi pengetahuan baru diciptakan para karyawan
pelaksana teknis, para middle manajer dan para
manajer senior, semuanya merupakan pelaku-pelaku
dalam menciptakan pengetahuan baru tersebut,
walaupun mereka mempunyai peran yang berbeda.
Dengan demikian kenyataannya/faktanya kreasi
pengetahuan baru adalah hasil dari suatu interaksi yang
dinamik di antara mereka.
VIRTUAL ORGANIZATION KARENA
KETIDAKPUASAN STRUKTUR ORGANISASI
TRADISIONAL
Bentuk organisasi virtual berkembang
setahap demi setahap, yang dilahirkan dari
ketidakpuasan struktur organisasi tradisional
yang ada.
Sebagai upaya meningkatkan kinerja bisnis
dan daya saing yang semuanya berfokus pada
dinamika organisasi dan konsep yang mulai
memasyarakat yaitu virtual organization.
Kata virtual sendiri merupakan methapora
dari pengertian “nyata ada tapi tidak benar-benar
nyata”.
Kata “Virtual Organization” pertama kali
digunakan awal tahun sembilan puluhan oleh
Jan Hopland dari Digital Equipment Corporation
yang menjelaskan bahwa perusahaan akan
mempunyai daya dorong, kemampuan kinerja
yang lebih baik, serta sumber daya yang lebih
besar dibandingkan dengan sumber daya
sebenarnya.
Kemampuan yang dimilikinya digabungkan
dengan kerjasama dan kolaborasi sumber daya
dari dalam dan luar perusahaan untuk misi atau
proyek yang spesifik.
Kata virtual organization digunakan untuk
menjelaskan konsep implementasi telekomuting
ke restrukturisasi total dalam bisnis.
Bentuk virtual organization bukan akuisis
ataupun marger, sifatnya mirip dengan polling
para pakar (kumpulan keahlian)
Perusahaan berbagai pengalaman keahlian,
berbagi kemampuan dan menanggung biaya
untuk suatu proyek khusus, orientasinya jelas
kepuasan pelanggan.
Perusahaan-perusahaan besar sudah melirik
keampuhan dari virtual organization seperti
AT&T, MCI ataupun Motorola.
KOMPONEN-KOMPONEN PENDUKUNG
TERCIPTANYA VIRTUAL ORGANIZATION
1. Teknologi informasi, jaringan informasi membantu perusahaan dan
entrepreneur saling berhubungan dan kemitraan akan berbasis pada
kontrak online elektronik, sehingga mempercepat proses kemitraan
bersama.
2. Kinerja prima, karena setiap rekanan usaha sudah terseleksi core
competence-nya sehingga selalu memberikan keunggulan kinerja
terutama menciptakan suatu tim yang kompak dan “best of everything”
organization.
3. Kesempatan yang lebih baik. Karena rekanan usaha tidak permanen,
sedikit formal dan lebih mampu memanfaatkan kesempatan yang baik.
Perusahaan akan dapat bersama-saama untuk menentukan pasar
spesifik, konsentrasi penuh dalam proyek tersebut.
4. Kepercayaan, hubungan antar perusahaan menjadikan mereka saling
terbuka, karena keberhasilan proyek mereka tergantung pada
keterbukaan, kesetiaan, dan sikap percaya di antara mereka.
5. Tanpa batasan, setiap perusahaan mendefinisikan kembali batas-batas
perusahaan. Kerjasama di antara pesaing, supplier dan pelanggan,
membuat mereka lebih menekankan di mana suatu perusahaan berakhir
dan yang lainnya dimulai.
Sentralisasi
Desentralisas
i
Borderles
Organization
Alliance
Network
Virtual
Organization
Next ?
DIMENSI KEMAYAAN, MARKETSPACE &
SIKAP SALING PERCAYA
1. Dimensi kemayaan
Ketika informasi menjadi materi dalam bekerja,
informasi tidak pernah mengharuskan orang-orang
untuk bekerja dalam satu tempat, dan waktu yang
bersamaan.
Contoh: Orang-orang terdepan di divisi
penjualan bekerja di antara kekompakan
kelompok, pada tempat yang berbeda, penuh
harapan di luar sapaan.
Keinginan organisasi menjadi maya harus
benar-benar datang dari kebutuhan apa yang ingin
kita capai, apa yang ingin kita lakukan dan bukan
ke mana kita akan pergi.
2. Marketspace
Perubahan yang terjadi begitu cepat dan
tanpa belas kasihan telah merombak secara
structural realita pasar dari market place
menjadi marketspace.
Dalam industri perbankan misalnya,
pelayanan yang diberikan oleh sebuah bank
secara serempak hadir pada kedua bentuk
pasar tersebut.
Pelayanan bank diwujudkan dalam bentuk
branch office (market place) dan juga online
service (market space).
3. Sikap saling percaya
Banyak orang yang menyangsikan bahwa
sulit sekali mencapai trust dalam bisnis, tetapi banyak
pula bukti bahwa bentuk saling ketergantungan akan
saling mendorong satu sama lain, tatkala diperlukan
satu kondisi bagi kesuksesan bersama.
Charles Handy dalam “trust and the virtual
organization”, mengungkapkan bahwa dalam
organisasi dinamis seperti virtual organization
diperlukan sikap mempercayai (trust). Sikap
mempercayai dalam ketransparanan organisasi,
mempunyai dampak manajerial dan pribadi untuk
memikirkan ulang mengenai kontrol organisasi.
DARI PARADIGMA MASS-PRODUCTION BASED KE MASS
CUTOMIZATION BASED.
Kenyataan menunjukkan bahwa respon
terhadap konsumen individu menjadi cara
untuk menciptakan suatu keunggulan
bersaing. Sehingga telah terjadi
pergeseran dari paradigma mass-
production based ke mass cutomization
based.
ADA 6 ALASAN MENGADOPSI KONSEP
VIRTUAL ORGANIZATION
Pengamatan Goldman, ada 6 alasan strategic
bagi perusahaan untuk mengadopsi konsep virtual
organization.
1) Sharing infrastruktur, R & D, resiko dan biaya.
2) Mengkaitkan core competencies yang saling
melengkapi.
3) Mengurangi “concept to cash flow time”,
4) Meningkatkan fasilitas maupun kemampuan,
5) Mudah untuk masuk ke pasar,
6) Bergerak dari selling ke selling solution.
PERTEMUAN TANPA KONTAK LANGSUNG
DAN BEKERJA DGN SUMBER YG TIDAK
TERLIHAT
Diawali dengan orang-orang lebih banyak
menggunakan waktu dalam ruang maya, tak
terjamah. Kemudian akan berada pada koridor
untuk pertemuan rapat tak terduga dan
pemeriksaan perkembangan bisnis.
Orang-orang akan terbiasa bekerja dengan
manajemen di antara sumber yang tidak terlihat,
kecuali waktu yang disepakati dan kejadian
tertentu.
DIMELA MANAJEMEN
Tetapi manajemen dihadapkan pada
dilema bagaimana memanaj pribadi-pribadi
yang tidak kita lihat? Lagi-lagi jawabannya
adalah berusaha mewujudkan sikap saling
mempercayai di antara pihak-pihak yang
bekepentingan dalam kerjasama tersebut.
Tetapi kenyataan kita sering kali
dikacaukan dengan tradisi manajemen
yang meyakini efisiensi dan kontrol
melekat yang saling terkait serta tidak
mudah melepaskan kontrol satu dengan
yang lain.
KESIMPULAN
1. Kerangka kerja dan kinerja dari suatu struktur organisasi
berkaitan erat dengan sumber daya manusia, sistem dan budaya
organisasi. Model organisasi virtual berkembang setahap demi
setahap, yang dilahirkan dari ketidakpuasan struktur organisasi
tradisional yang ada.
2. Kata virtual sendiri merupakan methapora dari pengertian “nyata
ada tetapi tidak benar-benar nyata”. Lebih lanjut kata virtual
organization (virtual corporate) idenya sendiri berasal dari “virtual
memory” pada komputer yaitu kemampuan komputer yang
memiliki jumlah memori lebih banyak dari jumlah memori fisik
yang ada.
3. Virtual organization adalah model organisasi yang mampu
meminimalisir waktu pengembangan produk, biaya dan resiko,
sekaligus memungkinkan terciptanya suatu pola hubungan
interaktif yang menguntungkan bagi pihak-pihak yang terlibat.
4. Dalam meningkatkan kualitas dan kinerja virtual
organization terdapat tiga besaran huruf I yang
berperan yaitu informasi, ide dan intelligence.
5. Bentuk kerjasama dalam model virtual
organization adalah meningkatkan derajat dan
intensitas kooperatif dalam bentuk yang flexible
dan opportunistic based. Artinya bahwa konsep
partner dalam pola virtual memungkinkan satu
perusahaan ikut serta dalam beberapa virtual
organization pada waktu yang bersamaan
dalam suatu pola organizational Web dan
merupakan open ended membership di mana
perusahaan bergabung dan keluar dari virtual
organization atas dasar peluang.
KONSEP REENGINEERING
Konsep Reengineering adalah suatu model
manajemen perubahan yang menekankan
bagaimana melakukan perubahan secara
mendasar, sehingga perubahan tersebut sangat
boleh jadi merupakan pergantian yang benar-benar
besifat kebaruan. Oleh karena itu tidak jarang
implementasi reengineering sering mengalami
resistensi dari orang-orang yang ada di dalamnya.
Untuk dalam proses reengineering
memerlukan kemauan kuat dan komitmen dari
pimpinan puncak.
Mengapa reenginering (rekayasan ulang terhadap
proses bisnis suatu perusahaan), ini dilakukan ?
Karena:
1) Persaingan semakin ketat;
2) Perubahan tuntutan dan selera konsumen;
3) Munculnya pendatang baru dan produk
pengganti;
4) Ada proses bisnis dlm perusahaan yang tidak
relevan lagi;
5) Adanya kreativitas dan inovasi yang dilakukan
oleh orang-orang yang ada di perusahaan
tersebut.
MATRIK NILAI BARU
Organisasi bisnis yang terkemuka di dunia
telah mendorong untuk memilkirkan ulang usaha
mereka dan mengorientasikannya pada proses.
Untuk melakukan hal ini memeksa mereka
untuk mengkuantifikasi usaha-usaha bisnis
berdasarkan EMPAT MATRIK NILAI BARU, yaitu:
meningkatkan mutu produk/jasa, meengurangi
waktu siklus, mengurangi biaya bagi pelanggan,
sambil pada waktu yang bersamaan meningkatkan
inovasi dan pengembangan produk baru.
MATRIK NILAI BARU SECARA LEBIH RINCI
MUTU
- Memenuhi kebutuhan dan
kesesuaian dgn pelanggan
- Peniadaan pemborosan
- Penyempurnaan secara
berkelanjutan
LAYANAN
- Fleksibilitas dalam
memenuhi permintaan dan
perubahan pasar
- Dukungan layanan dan
dukungan produk.
BIAYA
- Desain dan rekayasa
- Konversi produk/jasa
- Ketersediaan
- Material
- Distribusi
Semua ini dilakukan dgn biaya
efisien.
WAKTU SIKLUS
- Waktu tengang: penyerahan,
konversi, desain, rekayasa
- Reaksi kekuatan pasar
- Saat proses kegiatan
pemasaran: penanganan
pemesanan dan pengiriman.
MUTU x LAYANAN
NILAI = --------------------------------------------
BIAYA x WAKTU SIKLUS
Henry J. Johansson, Rekayasa Ulang Proses Bisnis,
Strategi Terobosan untuk Dominasi Pasar, Alih
Bahasa Agus Maulana, 1995: 4
TUJUAN YANG MENGARAHKAN REKAYASA
ULANG PROSES BISNIS
1. Perbaikan proses yang fokusnya pada
penekanan biaya.
2. Mencapai yang terbaik di kelasnya (fokus
pada persaingan)
3. Mencapai titik penentu (Break Point)
LANGKAH-LANGKAH REENGINEERING
Menurut Irianto Santoso, General Manajer ASTRA
dalam makalah berjudul: Business Process Re-
Engineering, bahwa tahapan langkah yang biasa
dilakukan:
1. Membuat diagram aliran aktivitas dalam
perusahaan;
2. Menemukenali sumber-sumber nilai tambah
customer dalam setiap aktivitasnya;
3. Menemukenali penyebab timbulnya delay
(keterlambatan), kelebihan dan hal-hal yang tidak
diperlukan dalam semua proses.
4. Telusuri dan menghilangkan aktivitas yang tidak
memberikan nilai tambah (non-edded value activity)
PERUSAHAAN YANG PALING MUNGKIN BERHASIL
DALAM MENERAPKAN KONSEP RE-ENGINEERING
Diperlukan perpaduan antara sumberdaya
manusian dengan gaya kepemimpinan/manajemen
merupakan intisasri dari kultur perusahaan.
Perusahaan yg mungkin berhasil dalam
menerapkan re-engineering adalah yg sudah memiliki
kadar tinggi aspek-aspek berikut:
1. Kepemimpinan yang dapat menciptakan visi,
nilai-nilai yang jelas dan menciptakan iklim yang
membuat para eksekutif, manajer dan pejabat lini
dapat tumbuh dan mempunyai arti dalam setiap
cara suatu pekerjaan dilakukan.
2. Adanya nilai-nilai bersama;
3. Terciptanya kerjsama tim di semua
tingkatan;
4. Adanya hubungan yang erat, khususnya
dengan pemegang saham, pelanggan dan
pemasok;
5. Perubahan dan keinginan untuk
mendominasi pasar.
(Henry J. Johansson el al, Rekayasan Ulang proses
Bisnis, Strategi Terobosan untuk Dominasi Pasar,
Alih Bahasa Agus Maulana, 1995: 27)
KESIMPULAN
Konsep re-engineering akan berhasil
diterapkan pada perusahaan yang sedang
tumbuh, dan akan menemui kesulitan bila
diterapkan pada perusahaan yang kurang
berkembang.
Di samping itu penerapan konsep re-
engineering perlu dukungan dan komitmen
kuat dari unsur pimpinan puncak dan
semua elemen yang ada dalam organisasi
tersebut.
Komitmen dan kesiapan, terutama
menyangkut segala kemungkinan yang
harus dihadapi serta diterima dengan
lapang dada sehubungan adanya
perubahan yang sangat mendasar di
lingkungan kerjanya (perusahaannya).

Contenu connexe

Tendances

Aliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiAliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiSiti Sahati
 
Evolusi Teori Organisasi dan Administrasi
Evolusi Teori Organisasi dan AdministrasiEvolusi Teori Organisasi dan Administrasi
Evolusi Teori Organisasi dan AdministrasiNurmansyah Arif W
 
Tipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakanTipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakanNuzulul Putri
 
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Ian Setiawan
 
PPT Pengantar Manajemen
PPT Pengantar ManajemenPPT Pengantar Manajemen
PPT Pengantar ManajemenMarlinda
 
Konsep Dasar Teori Organisasi
Konsep Dasar Teori OrganisasiKonsep Dasar Teori Organisasi
Konsep Dasar Teori OrganisasiSiti Sahati
 
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah DaerahKonsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah DaerahSiti Sahati
 
Birokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikBirokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikMuh Firyal Akbar
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]Siti Sahati
 
Makalah administrasi negara
Makalah administrasi negaraMakalah administrasi negara
Makalah administrasi negaraHarles Janang
 
Perkembangan teori organisasi mia Unkris
Perkembangan teori organisasi  mia UnkrisPerkembangan teori organisasi  mia Unkris
Perkembangan teori organisasi mia UnkrisFrans Dione
 
Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'
Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'
Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'Sintya M
 
Efektivitas Organisasi & Kinerja Organisasi
Efektivitas Organisasi & Kinerja OrganisasiEfektivitas Organisasi & Kinerja Organisasi
Efektivitas Organisasi & Kinerja OrganisasiSiti Sahati
 
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik Dadang Solihin
 

Tendances (20)

Ppt teori organisasi
Ppt teori organisasiPpt teori organisasi
Ppt teori organisasi
 
Aliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiAliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori Organisasi
 
Evolusi Teori Organisasi dan Administrasi
Evolusi Teori Organisasi dan AdministrasiEvolusi Teori Organisasi dan Administrasi
Evolusi Teori Organisasi dan Administrasi
 
Tipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakanTipe tipe model kebijakan
Tipe tipe model kebijakan
 
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
 
PPT Pengantar Manajemen
PPT Pengantar ManajemenPPT Pengantar Manajemen
PPT Pengantar Manajemen
 
Materi Kebijakan publik
Materi Kebijakan publikMateri Kebijakan publik
Materi Kebijakan publik
 
Konsep Dasar Teori Organisasi
Konsep Dasar Teori OrganisasiKonsep Dasar Teori Organisasi
Konsep Dasar Teori Organisasi
 
Ppt birokrasi
Ppt birokrasiPpt birokrasi
Ppt birokrasi
 
Organisasi Pemerintahan
Organisasi PemerintahanOrganisasi Pemerintahan
Organisasi Pemerintahan
 
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah DaerahKonsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
Konsep Dasar Administrasi Pemerintah Daerah
 
Birokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikBirokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian Politik
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
 
Makalah administrasi negara
Makalah administrasi negaraMakalah administrasi negara
Makalah administrasi negara
 
Perkembangan teori organisasi mia Unkris
Perkembangan teori organisasi  mia UnkrisPerkembangan teori organisasi  mia Unkris
Perkembangan teori organisasi mia Unkris
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'
Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'
Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'
 
Efektivitas Organisasi & Kinerja Organisasi
Efektivitas Organisasi & Kinerja OrganisasiEfektivitas Organisasi & Kinerja Organisasi
Efektivitas Organisasi & Kinerja Organisasi
 
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
 

Similaire à Organisasi FISIP

1-2 Teori Organisasi.pptx
1-2 Teori Organisasi.pptx1-2 Teori Organisasi.pptx
1-2 Teori Organisasi.pptxAASagungRatu
 
Presentation1 desain dan perilaku organisasi
Presentation1 desain dan perilaku organisasi Presentation1 desain dan perilaku organisasi
Presentation1 desain dan perilaku organisasi Habibullah Srg
 
Desain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasiDesain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasimahardika20
 
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanTri Widodo W. UTOMO
 
Pertemuan 9&10
Pertemuan 9&10Pertemuan 9&10
Pertemuan 9&10ikhwalrio
 
Iklim dan Budaya Organisasi
Iklim dan Budaya Organisasi Iklim dan Budaya Organisasi
Iklim dan Budaya Organisasi pjj_kemenkes
 
Iklim dan Budaya Organisasi
Iklim dan Budaya Organisasi Iklim dan Budaya Organisasi
Iklim dan Budaya Organisasi pjj_kemenkes
 
Efektivitas organisasi dan manajemen
Efektivitas organisasi dan manajemenEfektivitas organisasi dan manajemen
Efektivitas organisasi dan manajemenEly Goro Leba
 
Pertemuan 9 & 10 | Desain dan Struktur Organisasi
Pertemuan 9 & 10 | Desain dan Struktur OrganisasiPertemuan 9 & 10 | Desain dan Struktur Organisasi
Pertemuan 9 & 10 | Desain dan Struktur OrganisasiSiti Siregar
 
Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiRossi Agisti
 
Struktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain OrganisasiStruktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain Organisasijighai
 
Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur Organisasimasaadepan
 
TEORI ORGANISASI UMUM 2
TEORI ORGANISASI UMUM 2TEORI ORGANISASI UMUM 2
TEORI ORGANISASI UMUM 2danifadillah13
 
Desain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasiDesain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasiSurya Pratama
 
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan adm
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan admM1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan adm
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan admPPGHybrid1
 

Similaire à Organisasi FISIP (20)

1-2 Teori Organisasi.pptx
1-2 Teori Organisasi.pptx1-2 Teori Organisasi.pptx
1-2 Teori Organisasi.pptx
 
Desain Organisasi.ppt
Desain Organisasi.pptDesain Organisasi.ppt
Desain Organisasi.ppt
 
Presentation1 desain dan perilaku organisasi
Presentation1 desain dan perilaku organisasi Presentation1 desain dan perilaku organisasi
Presentation1 desain dan perilaku organisasi
 
Desain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasiDesain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasi
 
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
 
Pertemuan 9&10
Pertemuan 9&10Pertemuan 9&10
Pertemuan 9&10
 
Tugas 5
Tugas 5Tugas 5
Tugas 5
 
Iklim dan Budaya Organisasi
Iklim dan Budaya Organisasi Iklim dan Budaya Organisasi
Iklim dan Budaya Organisasi
 
Iklim dan Budaya Organisasi
Iklim dan Budaya Organisasi Iklim dan Budaya Organisasi
Iklim dan Budaya Organisasi
 
Efektivitas organisasi dan manajemen
Efektivitas organisasi dan manajemenEfektivitas organisasi dan manajemen
Efektivitas organisasi dan manajemen
 
Iklim dan kesehatan organisasi
Iklim dan kesehatan organisasiIklim dan kesehatan organisasi
Iklim dan kesehatan organisasi
 
Pertemuan 9 & 10 | Desain dan Struktur Organisasi
Pertemuan 9 & 10 | Desain dan Struktur OrganisasiPertemuan 9 & 10 | Desain dan Struktur Organisasi
Pertemuan 9 & 10 | Desain dan Struktur Organisasi
 
Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur Organisasi
 
Struktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain OrganisasiStruktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain Organisasi
 
Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur Organisasi
 
TEORI ORGANISASI UMUM 2
TEORI ORGANISASI UMUM 2TEORI ORGANISASI UMUM 2
TEORI ORGANISASI UMUM 2
 
Desain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasiDesain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasi
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan adm
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan admM1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan adm
M1 kb2 jabatan, tugas, dan uraian pekerjaan adm
 
Perilaku Organisasi.pdf
Perilaku Organisasi.pdfPerilaku Organisasi.pdf
Perilaku Organisasi.pdf
 

Plus de Siti Sahati

Mobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukSiti Sahati
 
Konsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen MutuKonsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen MutuSiti Sahati
 
Gugus Kendali Mutu
Gugus Kendali MutuGugus Kendali Mutu
Gugus Kendali MutuSiti Sahati
 
Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)Siti Sahati
 
Blue Ocean Strategy
Blue Ocean StrategyBlue Ocean Strategy
Blue Ocean StrategySiti Sahati
 
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)Siti Sahati
 
Sistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSiti Sahati
 
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSiti Sahati
 
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)Siti Sahati
 
Upaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa ProduktifUpaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa ProduktifSiti Sahati
 
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi PublikTantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi PublikSiti Sahati
 
Analisis Kependudukan
Analisis KependudukanAnalisis Kependudukan
Analisis KependudukanSiti Sahati
 
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di IndonesiaProspek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di IndonesiaSiti Sahati
 
Measuring Human Development
Measuring Human DevelopmentMeasuring Human Development
Measuring Human DevelopmentSiti Sahati
 
Analisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang LokasiAnalisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang LokasiSiti Sahati
 
Analisis Transek
Analisis TransekAnalisis Transek
Analisis TransekSiti Sahati
 

Plus de Siti Sahati (20)

Mobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk
Mobilitas Penduduk
 
Migrasi
MigrasiMigrasi
Migrasi
 
Konsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen MutuKonsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen Mutu
 
Gugus Kendali Mutu
Gugus Kendali MutuGugus Kendali Mutu
Gugus Kendali Mutu
 
Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)
 
Blue Ocean Strategy
Blue Ocean StrategyBlue Ocean Strategy
Blue Ocean Strategy
 
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
 
Sistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen Mutu
 
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
 
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
 
Upaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa ProduktifUpaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa Produktif
 
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi PublikTantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
 
Stress Kerja
Stress KerjaStress Kerja
Stress Kerja
 
Analisis Kependudukan
Analisis KependudukanAnalisis Kependudukan
Analisis Kependudukan
 
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di IndonesiaProspek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
 
Measuring Human Development
Measuring Human DevelopmentMeasuring Human Development
Measuring Human Development
 
Analisis SWOT
Analisis SWOTAnalisis SWOT
Analisis SWOT
 
Analisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang LokasiAnalisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
 
Analisis Transek
Analisis TransekAnalisis Transek
Analisis Transek
 
Photo Mapping
Photo MappingPhoto Mapping
Photo Mapping
 

Dernier

Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWPOKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWKafe Buku Pak Aw
 
Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...
Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...
Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...Kanaidi ken
 
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxMateri Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxc9fhbm7gzj
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
The Wolf, The Buffalo and The Shepherd ~ A Kids' Story with Life Lessons (En...
The Wolf, The Buffalo and The Shepherd ~ A Kids' Story  with Life Lessons (En...The Wolf, The Buffalo and The Shepherd ~ A Kids' Story  with Life Lessons (En...
The Wolf, The Buffalo and The Shepherd ~ A Kids' Story with Life Lessons (En...OH TEIK BIN
 
Perbedaan CARA PANDANG _Training "Effective MARKETING and PERSONAL SELLING".
Perbedaan CARA PANDANG _Training "Effective MARKETING and PERSONAL SELLING".Perbedaan CARA PANDANG _Training "Effective MARKETING and PERSONAL SELLING".
Perbedaan CARA PANDANG _Training "Effective MARKETING and PERSONAL SELLING".Kanaidi ken
 
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3SatriaPamungkas18
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Kanaidi ken
 
Estetika Humanisme Ringkasan Pertemuan 1.pdf
Estetika Humanisme Ringkasan Pertemuan 1.pdfEstetika Humanisme Ringkasan Pertemuan 1.pdf
Estetika Humanisme Ringkasan Pertemuan 1.pdfHendroGunawan8
 
02.17. Menentukan Temperatre Wind-Chill Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
02.17. Menentukan Temperatre Wind-Chill Menggunakan Bahasa Pemrograman C++02.17. Menentukan Temperatre Wind-Chill Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
02.17. Menentukan Temperatre Wind-Chill Menggunakan Bahasa Pemrograman C++BayuYudhaSaputra
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf
 
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxMATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxwulandaritirsa
 

Dernier (20)

Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWPOKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
 
Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...
Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...
Ringkasan Isi & Pokok Bahasan_ Buku_ "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN da...
 
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxMateri Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
The Wolf, The Buffalo and The Shepherd ~ A Kids' Story with Life Lessons (En...
The Wolf, The Buffalo and The Shepherd ~ A Kids' Story  with Life Lessons (En...The Wolf, The Buffalo and The Shepherd ~ A Kids' Story  with Life Lessons (En...
The Wolf, The Buffalo and The Shepherd ~ A Kids' Story with Life Lessons (En...
 
Perbedaan CARA PANDANG _Training "Effective MARKETING and PERSONAL SELLING".
Perbedaan CARA PANDANG _Training "Effective MARKETING and PERSONAL SELLING".Perbedaan CARA PANDANG _Training "Effective MARKETING and PERSONAL SELLING".
Perbedaan CARA PANDANG _Training "Effective MARKETING and PERSONAL SELLING".
 
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
 
Estetika Humanisme Ringkasan Pertemuan 1.pdf
Estetika Humanisme Ringkasan Pertemuan 1.pdfEstetika Humanisme Ringkasan Pertemuan 1.pdf
Estetika Humanisme Ringkasan Pertemuan 1.pdf
 
02.17. Menentukan Temperatre Wind-Chill Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
02.17. Menentukan Temperatre Wind-Chill Menggunakan Bahasa Pemrograman C++02.17. Menentukan Temperatre Wind-Chill Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
02.17. Menentukan Temperatre Wind-Chill Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
 
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxMATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
 

Organisasi FISIP

  • 1. PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNTIRTA Oleh: DR. DIRLANUDIN, M.Si
  • 2. RIWAYAT HIDUP Nama : DR. DIRLANUDIN, M.Si NIP : 131 672 142 Pangkat/Gol : Pembina/IVa Pekerjaan : 1) Dosen FISIP dan Pascasarjana MAP Untirta 2) Dosen STIA Banten 3) Dosen STIAMI/IISMI Jakarta 3) Ketua Yayasan SMK Medika Insan Kreatif (Program Analis Kesehatan dan Keperawatan Medik) Jab. Fungsional: Lektor Kepala Jab Struktural : Wakil Ketua Bidang Akademik STIA Banten Status : Sertifikasi Dosen TH 2009 Alamat : Komplek Permata Serang Jl. Mutiara I Blok Q 15 RT 06/17 Kelurahan Sumurpecung Serang Banten – 42118 HP : 08174814712 Email : dirlan_w2oke@yahoo.com Pendidikan : S1 Administrasi Negara UNPAS Bandung S2 Administrasi Bisnis Universitas Indonesia Jakarta S3 Ilmu Penyuluhan Pembangunan IPB Bogor
  • 3. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER 1. Pengertian Teori, Organisasi dan Hakekat Organisasi 2. Pendekatan terhadap Organisasi, Organisasi sebagai Sistem dan Dimensi Organisasi 3. Prinsip-Prinsip Organisasi dan Bentuk/Tipe Organisasi 4. Restrukturisasi Organisasi 5. Organisasi sebagai Sistem Terbuka 6. Lingkungan Eksternal Organisasi dan Hubungan antar Organisasi 7. Ketergantungan struktur organisasi terhadap lingkungan 8. Berbagai Pendekatan dalam Pengukuran Efektivitas Organisasi 9. Konsep Perubahan Organisasi 10. Transformasi Organisasi 11. Analisis Persaingan Organisasi 12. Organisasi Berbasis Pengetahuan 13. Konsep Re-Engineering dalam Organisasi Bisnis 14. Virtual Organization
  • 4. 1) George R. Terry 2) Leonard D. White 3) James D. Money 4) John Pfiffner Dapat disimpulkan bahwa fungsi-fungsi organisasi meliputi: 1. Fungsi lini 2. Fungsi staf: a. Auxiliary staff b. Supervisory staff c. Advisory staff d. Informatif staff
  • 5. PENDEKATAN TERHADAP ORGANISASI 1. Pendekatan Klasik 2. Pendekatan Neo-Klasik 3. Pendekatan Modern
  • 6. Add 1. Konsep yang dikemukakan oleh Frederick W. Taylor pada tahun 1919, yang ia rumuskan berdasarkan pengalamannya bekerja pada sebuah perusahaan baja, Bethlehem Steel, di Amerika. Walaupun konsep-konsep Taylor ini tidak secara langsung menyangkut permasalahan organisasi, tetapi pengembangannya akhirnya melahirkan pandangan Klasik yang terutama berbicara mengenai anatomi organisasi.
  • 7. Add 2. Pendekatan Neo-Klasik muncul dari serangkaian percobaan yang dilakukan oleh Elton Mayo antara tahun 1927 hingga 1932 pada pabrik Hawthorne, milik perusahaan elektronika Western Elektric Company di Amerika. Prinsip tersebut memperlihatkan bahwa perhatian pendekatan Neo-Klasik ini terpusat pada aspek hubungan antar manusia dalam organisasi dan kurang memperhatikan struktur pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab, ataupun anatomi organisasi. Hal yang terakhir ini seringkali dianggap sebagai kelemahan utama dan pendekatan Neo-Klasik.
  • 8.  Add 3. Pendekatan ini munculnya diawali oleh suatu penelitian yang dilakukan oleh Joan Woodward pada akhir tahun 1950-an, terhadap 100 buah perusahaan industri di South Essex - Inggris.  penelitian ini memperlihatkan bahwa jenis teknologi berpengaruh terhadap bentuk organisasi perusahaan, yang berarti bahwa untuk setiap jenis teknologi terdapat suatu jenis organisasi tertentu yang sesuai.  Selain teknologi terdapat juga aspek-aspek lain yang berpengaruh terhadap karakteristik organisasi, yaitu faktor- faldor lain yang terdapat dalam lingkungan organisasi. Hal ini berarti bahwa organisasi dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya, dan hanya organisasi yang bisa beradaptasi secara tepat terhadap tuntutan lingkungan yang akan dapat mencapai keberhasilan.  Ketergantungan ini menyebabkan pendekatan Modern ini sering juga disebut sebagai pendekatan “ketergantungan” (contingency).
  • 9. 3.Pendekatan Modern memandang organisasi sebagai suatu sistem terbuka Keterbukaan dan ketergantungan organisasi terhadap lingkungannya menyebabkan bentuk organisasi harus disesuaikan dengan lingkungan dimana organisasi itu berada. Keterbukaan dan ketergantungan organisasi terhadap lingkungannya menyebabkan bentuk organisasi harus disesuaikan dengan lingkungan dimana organisasi itu berada. Keterbukaan dan ketergantungan organisasi terhadap lingkungannya menyebabkan bentuk organisasi harus disesuaikan dengan lingkungan dimana organisasi itu berada.
  • 10. LINGKUNGAN INPUT TRANSFORMASI OUTPUT ORGANISASI SEBAGAI SISTEM Lingkungan eksternal
  • 11. 1. Dimensi Struktural : Menggambarkan karakteristik internal suatu organisasi, dan terdiri dan dimensi-dimensi berikut : – Formalisasi : Menunjukkan tingkat penggunaan dokumen tertulis dalam organisasi, yang menggambarkan perilaku serta kegiatan organisasi. – Spesialisasi : Menunjukkan derajat pembagian pekerjaan dalam organisasi. – Standardisasi : Menggambarkan derajat kesamaan dalam pelaksanaan kerja. – Sentralisasi : Menunjukkan pembagian kekuasaan menunit tingkatan (hirarki) dalam organisasi, antara lain ditunjukkan dengan jenis dan jumlah keputusan yang boleh ditetapkan pada setiap tingkatan. – Hirarki kekuasaan: Menggambarkan pola pembagian kekuasaan serta rentang kendali secara umum. – Kompleksitas : Menunjukkan banyaknya kegiatan (subsistem) dalam organisasi, dan terdiri dari : Kompleksitas vertikal : Menunjukkan jumlah tingkatan yang ada dalam organisasi. Kompleksitas Horisontal : Menunjukkan pembagian kegiatan secara horisontal, yaitu menjadi bagian-bagian yang secara vertikal berada pada tingkatan yang sama. – Profesionalisme: Menunjukkan tingkat pendidikan formal ataupun tidak formal rata-rata yang dimiliki oleh anggota organisasi. – Konfigurasi : Menunjukkan bentuk pembagian anggota organisasi ke dalam bagian- bagian, baik secara vertikal maupun horisontal.
  • 12. 2. Dimensi Kontekstual :  Menggambarkan karakteristik keseluruhan suatu organisasi, yang mencakup lingkungannya, dan terdiri dari :  Ukuran organisasi : Menunjukkan jumlah anggota (personil) organisasi.  Teknologi organisasi : Menunjukkan jenis dan tingkat teknologi dari sistem produksi suatu organisasi.  Lingkungan : Menggambarkan keadaan semua elemen lingkungan yang terdapat di luar batas- batas organisasi, terutama elemen-elemen lingkungan yang berpengaruh terhadap organisasi.
  • 13. PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI DAN BENTUK/ TIPE ORGANISASI 1. Prinsip Perumusan Tujuan yang Jelas; 2. Prinsip Departementasi; 3. Prinsip Pembagian Kerja; 4. Prinsip Keselrasan/Koordinasi; 5. Prinsip Pelimpahan Wewenang 6. Prinsip Rentang Kendali; 7. Prinsip Jenjang Organisasi/Khirarkhi; 8. Prinsip Kesatuan Perintah; 9. Prinsip Fleksibilitas; 10. Prinsip Berkelangsungan; 11. Prinsip Keseimbangan.
  • 14.  Add 4) Asas keselarasan ini sebenarnya dapat dikatakan intisari dari koordinasi.  Kesatuan tindakan, kesatuan usaha, penyesuaian antar bagian, keseimbangan antar bagian maupun sinkronisasi semuanya bersasaran keselarasan.  Kurangnya keselarasan/koordinasi dalam organisasi akan terlihat gejala-gejala : 1. Terjadinya kekembaran dalam pelaksanaan suatu pekerjaan; 2. Kemungkinan timbulnya saling melemparkan tanggung jawab; 3. Petugas akan serba ragu dan mungkin serba salah.
  • 15.  Add 5) Pelimpahan Wewenang Wewenang adalah hak seorang pejabat untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas serta tanggung jawabnya dapat dilaksanakan dengan baik. Pelimpahan wewenang adalah penyerahan sebagian hak untuk megambil tindakan yang diperlukan agar tugas dan tanggung jawabnya dapat dilaksanakan dengan baik, dari pejabat yang satu kepada pejabat yang lain (Drs. Sutarto, Dasar-dasr Organisasi). Pelimpahan wewenang dapat dilakukan oleh pejabat yang mempunyai kedudukan yang lebih tinggi kepada pejabat yang ada dibawahnya (pelimpahan wewenang menegak), juga dapat dilakukan diantara pejabat yang kedudukan pada jenjang yang sama (pelimpahan wewenang mendatar). Tanggung jawab adalah kewajiban/keharusan pada sorang pejabat untuk melaksanakan dengan selayaknya segala tugas yang telah dibebankan kepadanya. (Drs. Sutarto, Dasar-dasar Organisasi). Hal ini dapat dilakukan apabila pejabat tersebut mempunyai wewenang tertentu. Tidak ada kekuasaan, tanggung jawab tidak dapat dilaksanakan dengan sepantasnya.
  • 16. Add 6) Rentang kendali merupakan terjemahan istilah bahasa Inggris Span of control/Span of Authority/Span of Management/Span of Supervision.  Asas rentang kendali adalah jumlah terbanyak/batasan jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dengan baik oleh seorang atasan tertentu.
  • 17.  Ada 2 faktor yang mempengaruhi luas sempitnya rentang kendali yaitu :  a) Faktor subjektif : faktor yang melekat pada pejabatnya.  Contoh :  Kepandaian;  Pengalaman;  Kesehatan;  Umur;  Kejujuran;  Keahlian;  Kecakapan dll.  b) Faktor objektif yaitu faktor yang berada di luar pejabatnya.  Contoh : Corak pekerjaan; Jarak/letak antara pejabat dan bawahan; Stabil/labilnya organisasi; Jumlah tugas pejabat; Waktu penyelesaian pekerjaan.
  • 18. Sebagai angka pedoman untuk rentang kendali : Untuk satuan organiasai utama jumlah pejabat bawahan langsung berkisar : 3 – 10 orang. Untuk satuan organisasi lanjutan jumlah pejabat bawahan langsung berkisar : 10 – 20 orang.
  • 19. Add 7) Jenjang organisasi  Ini terjemahan dari istilah bahasa Inggris, Hierarchy, level of management, scalar priciple.  Jenjang organisasi adalah tingkat-tingkat satuan organiasai yang didalamnya terdapat pejabat, tugas serta wewenang tertentu menurut kedudukannya dari atas ke bawah dalam fungsi tertentu.  Jumlah jenjang organisasi yang benar adalah sependek mungkin, sebab jenjang organisasi yang terlalu panjang akan membawa akibat hambatan dan dan penghamburan.
  • 20. Add 8) Kesatuan perintah.  Istilah ini merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “Unity of Command”, ‘One Master’.  Kesatuan perintah adalah tiap-tiap pejabat dalam organisas hendaknya hanya dapat diperintah dan bertanggung jawab kepada seorang pejabat atasan tertentu.  Adanya kesatuan perintah tidak menghalangi adanya para kepala yang ada dalam organisasi untul saling berhubungan atau menggunakan bawahan dari kepala yang lain, asal jalan yang ditempuh benar, yaitu kepala yang akan menggunakan tenaga pejabat bawahan dari satuan lain hendaknya melewati kepala satuan yang memiliki tenaga tadi.  Namun mengenai materi yang diperintahkan mungkin hasil putusan sendiri, tetapi mungkin pula hasil perundingan dengan pejabat lain/kepala yang lain.
  • 21.  Add 9) Flekxibilitas  Struktur organisasi hendaknya mudah dirubah untuk disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa mengurangi kelancaran aktivitas yang sedang berjalan.  Perubahan-perubahan yang mungkin dihadapi oleh organisasi, misalnya : ○ Penambahan tujuan; ○ Perluasan daerha aktivitas ○ Volume kerja; ○ Peralatan baru; ○ Tuntutan masyarakat lingkungan, misalnya perubahan selera, produknya atau modenya. Dalam melaksanakan asas flekxibilitasi ini hendaknya jangan dilupakan bahwa pada waktu melakukan perubahan jangan sampai menghambat kelancaran aktivitas yang sedang berjalan. Bila dilakukan perubahan tetapi menghambat kelancaran aktivitas yang sedang berjalan namanya bukan fleksibel tetapi kaku (regid).
  • 22. Sedangkan organisasi fleksibel menurut Pasmore (1994) memerlukan : 1. Flexible People Membantu orang-orang agar mau bertanggung jawab terhadap perubahan. 2. Flexible Technology Mendesain organisasi agar menjadi unggul dalam teknologi baru. 3. Flexible Work Berusaha mencapai tujuan melalui tiamwork dan kolaborasi. Dalam kondisi seperti ini setiap karyawan harus mampu ditempatkan di unit kerja manapun. 4. Flexible Thinking Setiap anggota organisasi harus mampu berfikir fleksibel, sehingga diharapkan dapat menciptakan suatu bentuk organisasi baru yang lebih kompetitif dan maju. 5. Flexible Managers Para manajer harus bersikap fleksibel, baik dalam pengambilan keputusan, implementasi, evaluasi terhadap setiap fenomena yang berkembang di internal maupun eksternal organisasi.
  • 23. Add 10) Keberlangsungan.  Suatu organisasi yang dibentuk oleh para pembentuknya, tentu diharapkan dapat berjalan terus makin lama makin maju dan makin berkembang.  Agar organisasi terus hidup dan maju, maka harus disertai dengan sarana-sarana tertentu misalnya: ○ Selalu meningkatkan mutu kecakapan para pegawai; ○ Mendatangkan peralatan baru yang lebih modern; ○ Mencari berbagai sumber baru; ○ Menyesuaikan dengan keinginan masyarakat; ○ Menyesuaikan dengan keinginan kebutuhan pembangunan.
  • 24. Add 11) Asas Kesimbangan. Yaitu satuan-satuan organisasi hendaknya ditempatkan pada struktur organisasi sesuai dengan peranannya. ○ Beberapa satuan organisasi yang memiliki peranan sama penting harus ditempatkan pada jenjang organisasi yang setingkat. ○ Satuan yang berperanan penting hendaknya dijadikan satuan utama, jangan dijadikan satuan lanjutan. Apabila satuan yang berperanan penting ditempatkan sebagai satuan lanjutan yang berkedudukan pada jenjang di bawah maka tidak akan dapat berperan sesuai dengan harapannya. ○ Satuan organisasi yang memiliki peranan menyeluruh, jangan ditempatkan di bawah satuan lain secara ridak tepat.  Contoh: dibawah seksi produksi ditempatkan urusan personalia. Penempatan ini tidak tepat, sebab yang memerlukan pengurusan kepegawaian ini tidak hanya para pejabat dalam lingkungan seksi produksi saja, tetapi segenap pegawai pabrik tersebut.
  • 25. Bentuk/Tipe Organisasi  Tipe/bentuk organisasi dalam uraian ini dimaksudkan adanya macam-macam orgaisasi didasarkan atas tinjauan dari segi wewenang, tanggung jawab dan hubungan kerja dalam organisasi yang bersangkutan. Dari segi-segi tersebut pada dewasa ini lazim dikenal adanya empat bentuk/tipe organisasi yaitu :  1) Organisasi garis (line organization);  2) Organisasi garis dan staf (line and staff organization);  3) Organisasi fungsional (functional organization);  4) Organisasi panitia (committee organization).
  • 26. Add. 1) Organisasi garis adalah tipe organisasi yang tertua dan paling sederhana. Dalam organisasi garis tugas-tugas perencanaan, pengendalian dan pegawasan berada di satu tangan dan garis kewenangan (line authority) langsung dari pimpinan kepada bawahan.
  • 29.
  • 30. Gambar Organisasi Garis & Staf MANAJER DLLPENGAWASANPERENCANAANDLLPERSONALIAKEUANGAN UNIT IIUNIT I UNIT III
  • 31. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL PERUSAHAAN Terlebih dulu kita harus memahami apa saja elemen-elemen lingkungan eksternal perusahaan tersebut : 1. Kebijakan pemerintah; 2. Perkembangan teknologi; 3. Modal; 4. Tenaga kerja; 5. Energi; 6. Pengetahuan & metode baru; 7. Perubahan selera konsumen; 8. Pesaing; 9. Pemasok;
  • 32. LINGKUNGAN EKSTERNAL DAPAT DIANALISIS DARI DUA DIMENSI: 1. Dimensi komplesitas; Dimensi ini menggambarkan banyaknya elemen- elemen lingkungan eksternal yang mengelilingi suatu organisasi (perusahaan) sekaligus dapat mempengaruhi keberadaan organisasi tersebut. 2. Dimensi stabilitas. Dimensi ini menggambarkan stabil tidaknya elemen- elemen lingkungan eksternal tersebut, yang secara langsung atau tidak langsung dapat menentukan keberadaan suatu organisasi atau perusahaan.
  • 33. KAITAN ANTAR KOMPLEKSIITAS DAN STABILITAS ELEMEN EKSTERNAL UNTUK MEMETAKAN KEBERADAAN ORGANISASI Vertikal: menggambarkan stabilitas (makin ke bawah, makin stabil) Horizontal: mengambarkan komplesitas (makin ke kiri, makin tdk komplek) Elemen lingkungan kurang kompleks, tapi tidak stabil elemen- elemen lingkungan tersebut (K 3) Elemen lingkungan jumlahnya banyak (kompleks) dan keberadannya tidak stabil (K 4) Elemen lingkungan kurang kompleks dan stabilitas elemen lingkunngan relatif stabil (K 1) Elemen lingkungan kompleks, tapi keberadaannya relatif stabil (K 2)
  • 34. Broad Target Narrow Target C O M P E T I T I V E S C O P E 1. Cost Leadership 2. Differentiation 3a. Cost Focus 3b. Differentiation Focus Lower Cost Differentiation COMPETITIVE ADVANTAGE
  • 35. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN KONDISI INTERNAL BAGI STRATEGI BERSAING. Company Strenght and Weaknesses Industry Opportunities and Threats (Economic and Technical) Broader Societal Expectations Peronal Values of the Key Implementers Copetitive Strategy Factors External To the company Factors Internal To the company Sumber : Porter, (1980)
  • 36. KEKUATAN-KEKUATAN YANG MEMPENGARUHI PERSAINGAN POTENSIAL ENTRANTS INDUSTRY COMPETITORS Rivalry Among Existing Firms Threat of new entrants BUYERSSUPPLIERS Bargaining power of buyers Bargaining power of suppliers Threat of Substitute Products or service SUBSTITUTES Sumber : Porter, 1980 : 4
  • 37. POSITIONS OF ADVANTAGE •Superior customer value *Lower relative costs PERFORMANCE OUTCOMES -Satisfaction -Loyalty -Market share -Profitability SOURCES OF ADVANTAGE -Superior Skills -SuperiorResources -Superior Controls Ivesting to Sustain Advantage Objectives for growth and profit Key success Factors = high leverage sources ELEMEN-ELEMEN KEUNGGULAN BERSAING Sumber : Day (1990 : 124 – 192)
  • 38. ORGANISASI BERBASIS PENGATAHUAN Oleh : Ikujiro Nonaka Bukunya The Knowledge Creating Company.
  • 39. ORGANISASI BERBASIS PENGATAHUAN Sebagai salah satu kajian dalam manajemen perubahan. Perusahaan tidak hanya sebagai proses pengetahuan atau sebagai tempat untuk mengimplementasikan pengetahuan semata, tetapi perusahaan juga sebagai pencipta pengetahuan. Hal ini terjadi di perusahaan-perusahaan Jepang. Organizational knowledge creation berarti kemampuan perusahaan secara keseluruhan menciptakan pengetahun baru, produk, service dan sistem yang baru pula.
  • 40. Inovasi yang terus-menerus, maka timbul perubahan yang pada gilirannya menciptakan keunggulan bersaing, seperti terlihat di bawah ini. KNOWLEDGE CREATION CONTINUOUS INNOVATION COMPETITIVE ADVANTAGE Jadi pengetahuan dapat dijelaskan/dikristalisasikan pada level kelompok melalui dialog, diskusi, berbagi pengalaman dan pemantauan. Bukan satu departemen/kelompok ekspert yang secara eksklusif telah menciptakan pengetahuan baru.
  • 41. Jadi pengetahuan baru diciptakan para karyawan pelaksana teknis, para middle manajer dan para manajer senior, semuanya merupakan pelaku-pelaku dalam menciptakan pengetahuan baru tersebut, walaupun mereka mempunyai peran yang berbeda. Dengan demikian kenyataannya/faktanya kreasi pengetahuan baru adalah hasil dari suatu interaksi yang dinamik di antara mereka.
  • 42. VIRTUAL ORGANIZATION KARENA KETIDAKPUASAN STRUKTUR ORGANISASI TRADISIONAL Bentuk organisasi virtual berkembang setahap demi setahap, yang dilahirkan dari ketidakpuasan struktur organisasi tradisional yang ada. Sebagai upaya meningkatkan kinerja bisnis dan daya saing yang semuanya berfokus pada dinamika organisasi dan konsep yang mulai memasyarakat yaitu virtual organization. Kata virtual sendiri merupakan methapora dari pengertian “nyata ada tapi tidak benar-benar nyata”.
  • 43. Kata “Virtual Organization” pertama kali digunakan awal tahun sembilan puluhan oleh Jan Hopland dari Digital Equipment Corporation yang menjelaskan bahwa perusahaan akan mempunyai daya dorong, kemampuan kinerja yang lebih baik, serta sumber daya yang lebih besar dibandingkan dengan sumber daya sebenarnya. Kemampuan yang dimilikinya digabungkan dengan kerjasama dan kolaborasi sumber daya dari dalam dan luar perusahaan untuk misi atau proyek yang spesifik.
  • 44. Kata virtual organization digunakan untuk menjelaskan konsep implementasi telekomuting ke restrukturisasi total dalam bisnis. Bentuk virtual organization bukan akuisis ataupun marger, sifatnya mirip dengan polling para pakar (kumpulan keahlian) Perusahaan berbagai pengalaman keahlian, berbagi kemampuan dan menanggung biaya untuk suatu proyek khusus, orientasinya jelas kepuasan pelanggan. Perusahaan-perusahaan besar sudah melirik keampuhan dari virtual organization seperti AT&T, MCI ataupun Motorola.
  • 45. KOMPONEN-KOMPONEN PENDUKUNG TERCIPTANYA VIRTUAL ORGANIZATION 1. Teknologi informasi, jaringan informasi membantu perusahaan dan entrepreneur saling berhubungan dan kemitraan akan berbasis pada kontrak online elektronik, sehingga mempercepat proses kemitraan bersama. 2. Kinerja prima, karena setiap rekanan usaha sudah terseleksi core competence-nya sehingga selalu memberikan keunggulan kinerja terutama menciptakan suatu tim yang kompak dan “best of everything” organization. 3. Kesempatan yang lebih baik. Karena rekanan usaha tidak permanen, sedikit formal dan lebih mampu memanfaatkan kesempatan yang baik. Perusahaan akan dapat bersama-saama untuk menentukan pasar spesifik, konsentrasi penuh dalam proyek tersebut. 4. Kepercayaan, hubungan antar perusahaan menjadikan mereka saling terbuka, karena keberhasilan proyek mereka tergantung pada keterbukaan, kesetiaan, dan sikap percaya di antara mereka. 5. Tanpa batasan, setiap perusahaan mendefinisikan kembali batas-batas perusahaan. Kerjasama di antara pesaing, supplier dan pelanggan, membuat mereka lebih menekankan di mana suatu perusahaan berakhir dan yang lainnya dimulai.
  • 47. DIMENSI KEMAYAAN, MARKETSPACE & SIKAP SALING PERCAYA 1. Dimensi kemayaan Ketika informasi menjadi materi dalam bekerja, informasi tidak pernah mengharuskan orang-orang untuk bekerja dalam satu tempat, dan waktu yang bersamaan. Contoh: Orang-orang terdepan di divisi penjualan bekerja di antara kekompakan kelompok, pada tempat yang berbeda, penuh harapan di luar sapaan. Keinginan organisasi menjadi maya harus benar-benar datang dari kebutuhan apa yang ingin kita capai, apa yang ingin kita lakukan dan bukan ke mana kita akan pergi.
  • 48. 2. Marketspace Perubahan yang terjadi begitu cepat dan tanpa belas kasihan telah merombak secara structural realita pasar dari market place menjadi marketspace. Dalam industri perbankan misalnya, pelayanan yang diberikan oleh sebuah bank secara serempak hadir pada kedua bentuk pasar tersebut. Pelayanan bank diwujudkan dalam bentuk branch office (market place) dan juga online service (market space).
  • 49. 3. Sikap saling percaya Banyak orang yang menyangsikan bahwa sulit sekali mencapai trust dalam bisnis, tetapi banyak pula bukti bahwa bentuk saling ketergantungan akan saling mendorong satu sama lain, tatkala diperlukan satu kondisi bagi kesuksesan bersama. Charles Handy dalam “trust and the virtual organization”, mengungkapkan bahwa dalam organisasi dinamis seperti virtual organization diperlukan sikap mempercayai (trust). Sikap mempercayai dalam ketransparanan organisasi, mempunyai dampak manajerial dan pribadi untuk memikirkan ulang mengenai kontrol organisasi.
  • 50. DARI PARADIGMA MASS-PRODUCTION BASED KE MASS CUTOMIZATION BASED. Kenyataan menunjukkan bahwa respon terhadap konsumen individu menjadi cara untuk menciptakan suatu keunggulan bersaing. Sehingga telah terjadi pergeseran dari paradigma mass- production based ke mass cutomization based.
  • 51. ADA 6 ALASAN MENGADOPSI KONSEP VIRTUAL ORGANIZATION Pengamatan Goldman, ada 6 alasan strategic bagi perusahaan untuk mengadopsi konsep virtual organization. 1) Sharing infrastruktur, R & D, resiko dan biaya. 2) Mengkaitkan core competencies yang saling melengkapi. 3) Mengurangi “concept to cash flow time”, 4) Meningkatkan fasilitas maupun kemampuan, 5) Mudah untuk masuk ke pasar, 6) Bergerak dari selling ke selling solution.
  • 52. PERTEMUAN TANPA KONTAK LANGSUNG DAN BEKERJA DGN SUMBER YG TIDAK TERLIHAT Diawali dengan orang-orang lebih banyak menggunakan waktu dalam ruang maya, tak terjamah. Kemudian akan berada pada koridor untuk pertemuan rapat tak terduga dan pemeriksaan perkembangan bisnis. Orang-orang akan terbiasa bekerja dengan manajemen di antara sumber yang tidak terlihat, kecuali waktu yang disepakati dan kejadian tertentu.
  • 53. DIMELA MANAJEMEN Tetapi manajemen dihadapkan pada dilema bagaimana memanaj pribadi-pribadi yang tidak kita lihat? Lagi-lagi jawabannya adalah berusaha mewujudkan sikap saling mempercayai di antara pihak-pihak yang bekepentingan dalam kerjasama tersebut. Tetapi kenyataan kita sering kali dikacaukan dengan tradisi manajemen yang meyakini efisiensi dan kontrol melekat yang saling terkait serta tidak mudah melepaskan kontrol satu dengan yang lain.
  • 54. KESIMPULAN 1. Kerangka kerja dan kinerja dari suatu struktur organisasi berkaitan erat dengan sumber daya manusia, sistem dan budaya organisasi. Model organisasi virtual berkembang setahap demi setahap, yang dilahirkan dari ketidakpuasan struktur organisasi tradisional yang ada. 2. Kata virtual sendiri merupakan methapora dari pengertian “nyata ada tetapi tidak benar-benar nyata”. Lebih lanjut kata virtual organization (virtual corporate) idenya sendiri berasal dari “virtual memory” pada komputer yaitu kemampuan komputer yang memiliki jumlah memori lebih banyak dari jumlah memori fisik yang ada. 3. Virtual organization adalah model organisasi yang mampu meminimalisir waktu pengembangan produk, biaya dan resiko, sekaligus memungkinkan terciptanya suatu pola hubungan interaktif yang menguntungkan bagi pihak-pihak yang terlibat.
  • 55. 4. Dalam meningkatkan kualitas dan kinerja virtual organization terdapat tiga besaran huruf I yang berperan yaitu informasi, ide dan intelligence. 5. Bentuk kerjasama dalam model virtual organization adalah meningkatkan derajat dan intensitas kooperatif dalam bentuk yang flexible dan opportunistic based. Artinya bahwa konsep partner dalam pola virtual memungkinkan satu perusahaan ikut serta dalam beberapa virtual organization pada waktu yang bersamaan dalam suatu pola organizational Web dan merupakan open ended membership di mana perusahaan bergabung dan keluar dari virtual organization atas dasar peluang.
  • 56. KONSEP REENGINEERING Konsep Reengineering adalah suatu model manajemen perubahan yang menekankan bagaimana melakukan perubahan secara mendasar, sehingga perubahan tersebut sangat boleh jadi merupakan pergantian yang benar-benar besifat kebaruan. Oleh karena itu tidak jarang implementasi reengineering sering mengalami resistensi dari orang-orang yang ada di dalamnya. Untuk dalam proses reengineering memerlukan kemauan kuat dan komitmen dari pimpinan puncak.
  • 57. Mengapa reenginering (rekayasan ulang terhadap proses bisnis suatu perusahaan), ini dilakukan ? Karena: 1) Persaingan semakin ketat; 2) Perubahan tuntutan dan selera konsumen; 3) Munculnya pendatang baru dan produk pengganti; 4) Ada proses bisnis dlm perusahaan yang tidak relevan lagi; 5) Adanya kreativitas dan inovasi yang dilakukan oleh orang-orang yang ada di perusahaan tersebut.
  • 58. MATRIK NILAI BARU Organisasi bisnis yang terkemuka di dunia telah mendorong untuk memilkirkan ulang usaha mereka dan mengorientasikannya pada proses. Untuk melakukan hal ini memeksa mereka untuk mengkuantifikasi usaha-usaha bisnis berdasarkan EMPAT MATRIK NILAI BARU, yaitu: meningkatkan mutu produk/jasa, meengurangi waktu siklus, mengurangi biaya bagi pelanggan, sambil pada waktu yang bersamaan meningkatkan inovasi dan pengembangan produk baru.
  • 59. MATRIK NILAI BARU SECARA LEBIH RINCI MUTU - Memenuhi kebutuhan dan kesesuaian dgn pelanggan - Peniadaan pemborosan - Penyempurnaan secara berkelanjutan LAYANAN - Fleksibilitas dalam memenuhi permintaan dan perubahan pasar - Dukungan layanan dan dukungan produk. BIAYA - Desain dan rekayasa - Konversi produk/jasa - Ketersediaan - Material - Distribusi Semua ini dilakukan dgn biaya efisien. WAKTU SIKLUS - Waktu tengang: penyerahan, konversi, desain, rekayasa - Reaksi kekuatan pasar - Saat proses kegiatan pemasaran: penanganan pemesanan dan pengiriman.
  • 60. MUTU x LAYANAN NILAI = -------------------------------------------- BIAYA x WAKTU SIKLUS Henry J. Johansson, Rekayasa Ulang Proses Bisnis, Strategi Terobosan untuk Dominasi Pasar, Alih Bahasa Agus Maulana, 1995: 4
  • 61. TUJUAN YANG MENGARAHKAN REKAYASA ULANG PROSES BISNIS 1. Perbaikan proses yang fokusnya pada penekanan biaya. 2. Mencapai yang terbaik di kelasnya (fokus pada persaingan) 3. Mencapai titik penentu (Break Point)
  • 62. LANGKAH-LANGKAH REENGINEERING Menurut Irianto Santoso, General Manajer ASTRA dalam makalah berjudul: Business Process Re- Engineering, bahwa tahapan langkah yang biasa dilakukan: 1. Membuat diagram aliran aktivitas dalam perusahaan; 2. Menemukenali sumber-sumber nilai tambah customer dalam setiap aktivitasnya; 3. Menemukenali penyebab timbulnya delay (keterlambatan), kelebihan dan hal-hal yang tidak diperlukan dalam semua proses. 4. Telusuri dan menghilangkan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah (non-edded value activity)
  • 63. PERUSAHAAN YANG PALING MUNGKIN BERHASIL DALAM MENERAPKAN KONSEP RE-ENGINEERING Diperlukan perpaduan antara sumberdaya manusian dengan gaya kepemimpinan/manajemen merupakan intisasri dari kultur perusahaan. Perusahaan yg mungkin berhasil dalam menerapkan re-engineering adalah yg sudah memiliki kadar tinggi aspek-aspek berikut: 1. Kepemimpinan yang dapat menciptakan visi, nilai-nilai yang jelas dan menciptakan iklim yang membuat para eksekutif, manajer dan pejabat lini dapat tumbuh dan mempunyai arti dalam setiap cara suatu pekerjaan dilakukan.
  • 64. 2. Adanya nilai-nilai bersama; 3. Terciptanya kerjsama tim di semua tingkatan; 4. Adanya hubungan yang erat, khususnya dengan pemegang saham, pelanggan dan pemasok; 5. Perubahan dan keinginan untuk mendominasi pasar. (Henry J. Johansson el al, Rekayasan Ulang proses Bisnis, Strategi Terobosan untuk Dominasi Pasar, Alih Bahasa Agus Maulana, 1995: 27)
  • 65. KESIMPULAN Konsep re-engineering akan berhasil diterapkan pada perusahaan yang sedang tumbuh, dan akan menemui kesulitan bila diterapkan pada perusahaan yang kurang berkembang. Di samping itu penerapan konsep re- engineering perlu dukungan dan komitmen kuat dari unsur pimpinan puncak dan semua elemen yang ada dalam organisasi tersebut.
  • 66. Komitmen dan kesiapan, terutama menyangkut segala kemungkinan yang harus dihadapi serta diterima dengan lapang dada sehubungan adanya perubahan yang sangat mendasar di lingkungan kerjanya (perusahaannya).