SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  14
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perilaku Organisasi
Ada tiga bidang ilmu yang bahasan/kajiannya hampir sama dengan kajian yang ada
pada perilaku organisasi (organizational behavior), yaitu :
1. Teori organisasi/Organizational Theory (OT),
2. Pengembangan organisasi/Organizational Development (OD), dan
3. Manajemen sumber daya manusia (personnel/human resources).
Sebelum membahas lebih mendalam mengenai bidang ilmu perilaku organisasi, perlu
dikemukan bahwa ada beberapa bidang ilmu lainnya yang hampir sama dengan bidang
ilmu perilaku organisasi. Oleh karena itu bahasan perilaku organisasi seringkali tumpang
tindih dengan bahasan bidang ilmu lain yang mirip itu. Pada dasarnya ada tiga bidang
ilmu yang hampir sama, yaitu : teori organisasi (organizational theory), pengembangan
organisasi (organizational development), dan manajemen sumber daya manusia
(personnel/human resources).
Untuk melihat hubungan ke empat disiplin ilmu tersebut, Fred Luthans menggambarkan
hubungan tersebut sebagai berikut :
Bidang ilmu OB (Organizational Behavior), kajiannya bersifat teoritis sedangkan
ruang lingkup bahasannya bersifat mikro.
Bidang ilmu OT (Orgaizational Theory), kajiannya bersifat teoritis sedangkan ruang
lingkup bahasannya bersifat makro.
Bidang ilmu P/HR (Personnel/Human Resources), kajiannya bersifat aplikasi/terapan
sedangkan ruang lingkup bahasannya bersifat mikro.
Bidang ilmu OD (Organizational Development), kajiannya bersifat aplikasi/terapan,
sedangkan ruang lingkup bahasannya bersifat makro.
4
Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana seharusnya
perilaku tingkat individu, tingkat kelompok, serta dampaknya terhadap kinerja (baik
kinerja individual, kelompok, maupun organisasi).
Perilaku organisasi juga dikenal sebagai Studi tentang organisasi. Studi ini adalah
sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan
memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan
psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang Sumber
daya manusia dan psikologi industri serta perilaku organisasi.
Beberapa definisi dikemukakan oleh para ahli mengenai PO, diantaranya :
Stephen P. Robbins, menyatakan :
Perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang menyelidiki dampak perseorangan,
kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan
pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi.
Gibson, Ivancevich, Donnelly, menyatakan :
Perilaku organisasi merupakan bidang studi yang mencakup teori, metode, dan prinsip-
prinsip dari berbagai disiplin ilmu guna mempelajari persepsi individu, nilai-nilai,
kapasitas pembelajar individu, dan tindakan-tindakan saat bekerja dalam kelompok dan
didalam organisasi secara keseluruhan ; menganalisis akibat lingkungan eksternal
terhadap organisasi dan sumber dayanya, misi, sasaran dan strategi.
Joe Kelly, menyatakan :
Perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari sifat-sifat organisasi,
termasuk bagaimana organisasi di bentuk, tumbuh, dan berkembang.
Adam Indrawijaya, menyatakan :
Perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari aspek yang berkaitan
dengan tindakan manusia, baik aspek pengaruh anggota terhadap organisasi maupun
pengaruh organisasi terhadap anggota.
5
Drs. Sutrisna Hari, menyatakan :
Perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari dinamika organisasi
sebagai hasil interaksi dari sifat khusus (karakteristik) anggota dan pengaruh lingkungan.
Organisasi menurut Stephen P. Robbins adalah unit sosial yang dengan sengaja diatur
terdiri atas dua orang atau lebih, yang berfungsi secara relatif terus menerus untuk
mencapai sasaran atau serangakaian sasaran bersama.
Perilaku adalah sikap dan tindakan (behavior; way of thinking or behaving).
Perilaku Organisasi menurut Stephen P. Robbins adalah bidang studi yang mempelajari
dampak perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan
tujuan mengaplikasikan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki efektivitas
organisasi.
Robbins menjelaskan bahwa perilaku organisasi adalah studi yang mengambil
pandangan mikro – memberi tekanan pada individu-individu dan kelompok-kelompok
kecil. Perilaku organisasi memfokuskan diri kepada perilaku di dalam organisasi dan
seperangkat prestasi dan variabel mengenai sikap yang sempit dari para pegawai, dan
kepuasan kerja adalah yang banyak diperhatikan. Topik-topik mengenai perilaku individu,
yang secara khas dipelajari dalam perilaku organisasi adalah persepsi, nilai-nilai,
pengetahuan, motivasi, serta kepribadian. Termasuk di dalam topik mengenai kelompok
adalah peran, status kepemimpinan, komunikasi, dan konflik. Perilaku organisasi
memandang masalah organisasi adalah masalah manusia. Dengan demikian inti dan
determinan studi perilaku organisasi adalah tentang manusia.
Studi perilaku organisasi kemudian menghampiri persoalan individu-individu dan
kelompok seperti yang dijelaskan Robbins diatas dengan berbagai disiplin ilmu antara
lain psikologi, sosiologi, antropologi dan ilmu politik. Multidisiplin ilmu yang dipakai
dalam studi perilaku organisasi intinya dimanfaatkan agar menolong kita lebih paham
tentang hakekat sistem dan nilai-nilai kemanusian atau masalah manusia. Dengan asumsi
setelah memahaminya kemudian kinerja sebuah organisasi dapat ditingkatkan oleh actor
organisasi. Perilaku Organisasi mendorong kita untuk menganalisa secara sistematik dan
6
meninggalkan intuisi. Studi sistematik melihat pada hubungan dan berupaya menentukan
sebab dan akibat, serta menarik kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah. Sementara intuisi
adalah perasaan yang tidak selalu didukung penelitian.
Dari gambaran diatas menurut Rino A. Nugroho dapat dijabarkan dalam poin-poin
definisi sebagai berikut:
1. Perilaku organisasi menjelaskan perilaku dari orang-orang yang beroperasi di
level individu, kelompok, atau organisasi.
2. Perilaku organisasi merupakan pendekatan multidisiplin yang menggunakan
prinsip dari berbagai ilmu.
3. Berorientasi pada manusia. Perilaku, persepsi, kemampuan, perasaan adalah
penting bagi organisasi.
4. Berorientasi kinerja. Tentang bagaimana kinerja ditingkatkan.
5. Lingkungan luar organisasi berpengaruh ke dalam organisasi.
6. Metode ilmiah penting untuk mengenali perilaku organisasi secara sistematis.
7. Perilaku organisasi orientasi aplikasi yang berbeda. Perhatiannya adalah pada
menyediakan jawaban tentang permasalahan organisasi.
Pengertian perilaku organisasi menurut beberapa ahli
Prof.Joe.Kelly , perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari
sifat-sifat organisasi, termasuk bagaimana organisasi di bentuk, tumbuh dan
berkembang.
Drs. Adam Indrawijaya, perilakuorganisasi adalah suatu bidang studi yang
mempelajari semua aspek yang berkaitan dengan tindakan manusia, baik aspek
pengaruh anggota terhadap organisasi maupun pengaruh organisasi terhadap
anggota
Drs. Sutrisna Hari, MM, perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang
mempelajari dinamika organisasi sebagai hasil interaksi dari sifat khusus
(karakteristik) anggota dan sifat khusus (karakteristik) para anggotannya dan
pengaruh lingkungan
7
Perilaku Organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki dampak perorangan,
kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud
menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi.
(Stephen P. Robbins, Perilaku organisasi Jilid 1:7).
Menurut Larry L Cummings bahwa perilaku organisasi adalah suatu cara berpikir,
suatu cara untuk memahami persoalan-persoalan dan menjelaskan secara nyata
hasil-hasil penemuan berikut tindakan-tindakan pemecahan.
2.2 Pendekatan Perilaku Organisasi
Dengan adanya interaksi atau hubungan antar individu dalam organisasi, maka
penelaahan terhadap perilaku organisasi haruslah dilakukan melalui pendekatan-
pendekatan sumber daya manusia (supportif), pendekatan kontingensi, pendekatan
produktivitas dan pendekatan sistem.
Pendekatan sumber daya manusia dimaksudkan untuk membantu pegawai agar
berprestasi lebih baik, menjadi orang yang lebih bertanggung jawab, dan kemudian
berusaha menciptakan suasana dimana mereka dapat menyumbang sampai pada batas
kemampuan yang mereka miliki, sehingga mengarah kepada peningkatan keefektifan
pelaksanaan tugas. Pendekatan ini berarti juga bahwa orang yang lebih baik akan
mencapai hasil yang lebih baik pula, sehingga pendekatan ini disebut pula dengan
pendekatan suportif.
Sementara itu, pendekatan kontingensi mengandung pengertian bahwa adanya
lingkungan yang berbeda menghendaki praktek perilaku yang berbeda pula untuk
mencapai keefektifan. Disini pandangan lama yang mengatakan bahwa prinsip-prinsip
manajemen bersifat universal dan perilaku dapat berlaku dalam situasi apapun, tidak
dapat diterima sepenuhnya.
Disisi lain, pendekatan produktivitas dimaksudkan sebagai ukuran seberapa
efisien suatu organisasi dapat menghasilkan keluaran yang diinginkan. Jadi, produktivitas
yang lebih baik merupakan ukuran yang bernilai tentang seberapa baik penggunaan
sumber daya dalam masyarakat. Dalam hal ini perlu diingat bahwa konsep produktivitas
tidak hanya diukur dalam kaitannya dengan masukan dan keluaran ekonomis, tetapi
8
masukan manusia dan sosial juga merupakan hal yang penting. Dengan demikian, apabila
perilaku organisasi yang lebih baik dapat mempertinggi kepuasan kerja, maka akan
dihasilkan keluaran manusia yang baik pula, dan pada akhirnya akan menghasilkan
produktivitas pada derajat yang diinginkan.
Adapun pendekatan sistem terutama diterapkan dalam sistem sosial, dimana di
dalamnya terdapat seperangkat hubungan manusia yang rumit yang berinteraksi dalam
banyak cara. Ini berarti, dalam mengambil keputusan para manaer harus mengkaji hal-hal
diluar situasi langsung untuk menentukan dampaknya terhadap
Secara garis besar ada tiga jenis pendekatan yang dilakukan oleh para ahli perilaku
organisasi antara lain:
1. Pendekatan cognitif: Edward Tolman, berdasarkan pemahaman seseorang
terhadap informasi.
2. Pendekatan behavioristic: I.P. Pavlov dan J.B. Watson, berdasarkan Response
yang muncul apabila diberi stimulus tertentu.
3. Pendekatan social learning: A. Bandura, berdasarkan penggabungan pendekatan
Cognitif dan behavioristic
Tujuan kajian perilaku organisasi pada dasarnya ada tiga, yaitu menjelaskan,
meramalkan, dan mengendalikan perilaku manusia Robbins (2002). Menjelaskan berarti
kajian perilaku organisasi berupaya mengetahui faktor-faktor penyebab perilaku
seseorang atau kelompok. Penjelasan terhadap suatu fenomena dalam manajemen
merupakan hal penting karena membantu para manajer atau pemimpin tim dalam
melakukan sasaran lain yaitu mengendalikan situasi penyebab perilaku individu atau
kelompok kerja tersebut.
Sasaran kedua, yaitu meramalkan berarti perilaku organisasi membantu
memprediksi kejadian organisasi di masa mendatang. Pengetahuan terhadap faktor-faktor
penyebab munculnya perilaku individu atau kelompok membantu manajer meramalkan
9
akibat-akibat dari suatu program atau kebijakan organisasi. Hal ini membantu melakukan
pengendalian preventif terhadap perilaku individu dan kelompok dalam organisasi.
Sasaran ketiga yaitu mengendalikan mengandung arti bahwa perilaku organisasi
menawarkan berbagai strategi dalam mengarahkan perilaku individu atau kelompok.
Berbagai strategi kepemimpinan, motivasi, dan pengembangan tim kerja yang efektif
merupakan contoh-contoh dalam mengarahkan perilaku individu dan kelompok.
Secara umum, perilaku organisasi memiliki dua fokus perhatian. Pertama,
perilaku organisasi merupakan suatu bidang studi yang mempelajari dampak perorangan,
kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan
pengetahuan tentang hal-hal tersebut demi peningkatan keefektifan organisasi (Robbins,
2003). Perilaku organisasi mempelajari tiga determinan perilaku dalam organisasi, yaitu
individu, kelompok, dan struktur atau organisasi. Singkatnya, perilaku organisasi
merupakan kajian terhadap apa yang dilakukan orang dalam organisasi dan bagaimana
perilaku tersebut mempengaruhi kinerja organisasi tersebut.
Tyson dan Jackson (1992) mengemukakan bahwa kajian perilaku organisasi
didasarkan pada pentingnya memahami apa yang terjadi pada individu-individu dalam
organisasi dan apa penyebab perilaku mereka. Dengan kata lain, perilaku organisasi
berkaitan dengan ketergantungan: kinerja organisasi tergantung bagaimana kinerja
kelompok kerja, sedangkan kinerja kelompok kerja tergantung pada kinerja individu.
Fokus kedua adalah perilaku organisasi sebagai kajian antardisiplin ilmu yang
diarahkan untuk mempelajari sikap, perilaku, dan kinerja individu dalam organisasi (Daft,
2000). Sebagai suatu kajian antardisiplin, perilaku organisasi menggunakan konsep dan
teori dari disiplin ilmu seperti psikologi, sosiologi, antropologi, ekonomi, pendidikan dan
juga manajemen serta disiplin ilmu lainnya. Pemahaman terhadap perilaku manusia
penting untuk menerapkan pendekatan yang tepat dalam memberdayakan manusia bagi
keefektifan organisasi.
10
2.3 Keterkaitan Perilaku Organisasi dengan Ilmu Lain
1. Psikologi
Robbins (2003) mengemukakan bahwa perilaku organisasi merupakan
ilmu terapan yang dibangun dengan dukungan sejumlah disiplin ilmu, seperti
psikologi, sosiologi, psikologi sosial, antropologi, dan ilmu politik. Psikologi
merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur, menjelaskan, dan
mengubah perilaku manusia. Sumbangan terpenting dari ilmu psikologi terhadap
perilaku organisasi adalah kajian tentang pembelajaran, motivasi, kepribadian,
persepsi, pelatihan, keefektifan kepemimpinan, kepuasan kerja, pengambilan
keputusan individu, penilaian kinerja, pengukuran sikap, seleksi karyawan, disain
kerja, dan stres kerja.
Sumbangan terpenting psikologi terhadap perilaku organisasi terutama
berkaitan dengan tiga hal: motivasi, keefektifan kepemimpinan, dan stres kerja.
Motivasi berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan yang menggerakkan individu.
Dalam bidang pendidikan, motivasi menjadi kajian yang lebih kompleks lagi
karena berkaitan dengan beragamnya status manusia di dalamnya seperti guru,
siswa, kepala sekolah, dan personil lainnya. Karena itu kajian motivasi juga
memunculkan dua aspek kajian yaitu motivasi belajar dan motivasi kerja. Kajian
antardisiplin telah melahirkan sumbangan yang berarti dalam memahami motivasi
manusia dalam organisasi. Perkembangan teori motivasi tersebut berawal dari
pendekatan tradisional, pendekatan ekonomi, pendekatan sumber daya manusia
hingga ke pendekatan kontemporer (Daft, 2000). Pandangan tradisional
mengemukakan bahwa cara memotivasi seseorang diibaratkan dengan bagaimana
keledai digerakkan. Menurut pendekatan ini, cara terbaik untuk memacu keledai
adalah dengan mengikat wortel pada ujung cemeti dan menggoyang-
goyangkannya di luar jangkauan keledai itu. Pemikian Frederick W. Taylor yang
merupakan tokoh manajemen ilmiah menjadi landasan pendekatan ini. Taylor
mengembangkan pola yang didasarkan atas prinsip-prinsip ilmiah untuk mencapai
efisiensi organisasi. Berdasarkan hal tersebut, sistem penghargaan yang bersifat
11
finansial diberikan bagi karyawan yang memiliki kinerja yang tinggi dan
sebaliknya, hukuman diberikan kepada karyawan yang memiliki kinerja rendah.
Pendekatan ini pada gilirannya menjadi dasar bagi pengembangan sistem
penggajian yang membayar gaji karyawan secara ketat berdasarkan kuantitas dan
kualitas hasil kerja mereka.
Pendekatan ekonomi tidak cukup untuk menjelaskan motivasi karyawan.
Penelitian Hawthorne oleh Elton Mayo mengungkapkan bahwa faktor-faktor
nonekonomi seperti kerja sama, hubungan pribadi, dan kepaduan kelompok kerja
jauh lebih penting daripada uang sebagai motivator perilaku kerja. Berdasarkan
hal itu pendekatan ini memandang penting penciptaan kondisi-kondisi sosial yang
mendukung di tempat kerja sebagai salah satu motivator karyawan.
Pada perkembangan selanjutnya, pendekatan sumber daya manusia lahir
untuk menggabungkan pendekatan ekonomi dan pendekatan hubungan manusia
dalam upaya menjelaskan perilaku karyawan sebagai pribadi yang utuh.
Pendekatan ini menganggap bahwa pendekatan sebelumnya cenderung
memanipulasi karyawan melalui penghargaan ekonomi atau hubungan sosial.
Menurut pendekatan sumber daya manusia, manusia merupakan pribadi yang
kompleks dan karena itu dimotivasi oleh berbagai faktor. Manusia pada dasarnya
suka bekerja tidak peduli ada tidaknya motivator.
Perkembangan terakhir dari kajian motivasi kerja adalah pendekatan kontemporer.
Pendekatan ini dipengaruhi oleh tiga tipe teori. Pertama, teori isi, yang
menekankan pada analisis yang mendasari kebutuhan manusia. Teori isi
memberikan pemahaman akan kebutuhan manusia dalam organisasi dan
membantu manajer memahami bagaimana kebutuhan tersebut dapat dipuaskan di
tempat kerja. Kedua, teori proses, yang memusatkan perhatian terhadap proses
yang memengaruhi perilaku karyawan. Tipe teori ini memfokuskan perhatian
pada bagaimana karyawan berupaya mendapatkan kepuasan di tempat kerja.
Ketiga, teori penguatan, memfokuskan pada hasil perilaku karyawan
12
sebagaimana diharapkan atau bagaimana perilaku yang ditunjukkan dapat
menghasilkan kinerja yang lebih baik.
2. Sosiologi
Disiplin ilmu lain yang berkontribusi terhadap kajian perilaku organisasi
adalah sosiologi. Sosiologi mempelajari hubungan manusia dengan sesamanya,
termasuk sistem sosial di mana individu-individu mengisi peran-peran mereka.
Sumbangan terpenting ilmu sosiologi terhadap perilaku organisasi adalah kajian
tentang dinamika kelompok, tim kerja, komunikasi, kekuasaan, konflik, dan
perilaku antarkelompok.
Dari kajian tentang dinamika kelompok ditemukan sejumlah dalil yang
membantu memahami perilaku manusia dalam organisasi. Dalil-dalil tersebut
dikemukakan oleh Shaw (1976) dalam beberapa domain kajian dinamika
kelompok. Dalam kaitan antara individu dan kelompok, terdapat beberapa dalil
penting antara lain: (1) kelompok biasanya menghasilkan pemecahan masalah
lebih banyak dan lebih baik dibanding individu, dan (2) kelompok belajar lebih
cepat dibandingkan individu. Dalil yang berkaitan dengan lingkungan fisik
kelompok antara lain: (1) aspek-aspek fisik lingkungan berkaitan dengan sikap
dan keyakinan yang mempengaruhi proses kelompok, dan (2) pola-pola
komunikasi dalam kelompok ditentukan oleh posisi tempat duduk dalam
kelompok. Dalil yang berkaitan dengan lingkungan personal kelompok antara lain
sebagai berikut: (1) semakin besar kelompok semakin kecil patisipasi individu; (2)
wanita lebih sering menggunakan kontak mata sebagai bentuk komunikasi
daripada pria; (3) wanita kurang memiliki asertif diri dan kurang kompetitif dalam
kelompok dibanding pria, (4) anggota kelompok yang lebih cerdas cenderung
lebih aktif dibandingkan dengan anggota yang kurang cerdas, dan (5) anggota
kelompok yang lebih cerdas biasanya lebih populer dibandingkan dengan anggota
yang kurang cerdas.
13
Tim kerja didefinisikan sebagai kelompok formal yang terdiri dari
individu-individu yang saling bekerja sama dan memiliki saling ketergantungan
satu sama lain untuk mencapai tujuan. Kerja sama dan saling ketergantungan
menyiratkan bahwa individu-individu dalam tim boleh memiliki keahlian dan
kemampuan secara individu, tetapi pada akhirnya kemampuan dan keahlian itu
memberi sumbangan kepada hasil kelompok. Melalui kerjasama dapat dilakukan
saling berbagi pengetahuan serta ketrampilan dan dengan itu sebuah tim mampu
menyelesaikan tugas secara efektif, ketimbang dilakukan oleh seorang individu.
Daft (2000) merumuskan pengertian tim melalui tiga komponen analisis. Pertama,
tim terdiri atas dua orang atau lebih. Tim bisa saja memiliki anggota yang cukup
banyak namun kebanyakan kurang dari 15 orang. Kedua, individu dalam tim
terlibat interaksi reguler. Interaksi itu digambarkan dalam keterlibatan mereka
dalam berkomunikasi dan bekerja sama. Ketiga, individu dalam tim berbagi
tanggung jawab dalam mencapai tujuan organisasi. Intinya adalah bahwa tim
kerja menggambarkan tanggung jawab bersama semua anggota dalam mencapai
tujuan organisasi.
3. Psikologi Sosial
Psikologi sosial adalah suatu bidang dalam psikologi yang memadukan
konsep-konsep psikologi dan sosiologi. Psikologi sosial memfokuskan pada
pengaruh seseorang terhadap orang lain. Kontribusi psikologi sosial terhadap
perilaku organisasi meliputi kajian tentang perubahan perilaku, perubahan sikap,
komunikasi, proses kelompok, dan pengambilan keputusan kelompok. Di antara
semua fokus kajian, pengambilan keputusan kelompok merupakan salah satu yang
terpenting dalam oraganisasi pendidikan. Hal ini disebabkan karena organisasi
pendidikan dicirikan oleh kesejawatan yang tinggi yang karenanya relevan
menggunakan proses pengambilan keputusan kelompok.
Salah satu bentuk pengambilan keputusan kelompok adalah dengan
melibatkan anggota dalam pengambilan keputusan. Partisipasi bertujuan untuk
14
melibatkan mental dan emosional individu dalam suatu situasi kelompok yang
mendorong individu berkontribusi kepada tujuan-tujuan kelompok dan berbagi
tanggung jawab dengan anggota lainnya (Owens, 1991).
Partisipasi dalam pembuatan keputusan mencerminkan penyebaran pengaruh
dalam proses keputusan. Hal ini berkaitan dengan seberapa jauh seseorang atasan
membolehkan bawahan mereka mempengaruhi keputusan yang berhubungan
dengan pekerjaan mereka (Brown dan Moberg, 1980).
Banyak keuntungan yang diperoleh dari partisipasi staf dalam pembuatan
keputusan, seperti kualitas keputusan dapat ditingkatkan melalui penilaian secara
cermat alternatif dan konsekuensinya (Campbell dan Gregg, 1957). Keuntungan
lain partisipasi adalah membantu anggota kelompok untuk mengidentifikasikan
dirinya dengan tujuan-tujuan dan program-program lembaga (Sutisna, 1987). Di
sampng itu, partisipasi juga mendorong pertumbuhan dan perkembangan
partisipasi organisasi (Owens, 1991). Keterlibatan ego, dalam arti ”kepemilikan”
(ownership) dalam hal partisipasi, memotivasi partisipan, membuat partisipan
dapat menyalurkan tenaga, kreativitas, dan inisiatifnya. Keterlibatan yang
demikian juga mendorong orang menerima tanggung jawab yang lebih besar bagi
keefektifan organisasi.
4. Antropologi
Disiplin ilmu lain yang mempengaruhi perilaku organisasi adalah
antropologi. Antropologi adalah studi tentang masyarakat untuk mempelajari
manusia dan kegiatan mereka. Karya antropolog tentang budaya dan lingkungan
telah membantu kita memahami perbedaan nilai-nilai fundamental, sikap, dan
perilaku di antara orang-orang pada organisasi dan negara yang berbeda.
Sumbangan terpenting antropologi terhadap perilaku organisasi adalah kajian
tentang nilai komparatif, sikap komparatif, analisis lintas-budaya, budaya
organisasi, dan lingkungan organisasi.
15
Budaya organisasi merupakan topik kajian terpenting terutama sejak 1980-
an yang cukup mendominasi dalam kajian perilaku organisasi. Ouchi (1981) telah
melakukan serangkaian penelitian untuk menjelaskan mengapa perusahaan AS
tidak memiliki kinerja sebaik dengan perusahaan di negara lain, khususnya di
Jepang. Temuannya menunjukkan bahwa: (1) budaya masyarakat mempengaruhi
organisasi melalui orang-orang di dalamnya, (2) terdapat beberapa nilai-nilai
dasar masyarakat Jepang seperti semangat tim, relasi informal, dan loyalitas
seumur hidup yang dipegang teguh oleh karyawan perusahaan, dan (3) adanya
budaya mutu yang direfleksikan dalam pengendalian proses daripada produk.
Perkembangan penelitian berikutnya yang dilakukan oleh Kotter dan Heskett
(2006) memperkuat karya Ouchi yang menunjukkan bahwa budaya
mempengaruhi kinerja organisasi melalui tiga hal. Pertama adalah penyelarasan
gagasan. Dalam perusahaan yang berbudaya kuat, karyawan cenderung mengikuti
pimpinan yang sama. Kedua, budaya yang kuat mampu mememicu motivasi yang
tinggi di kalangan karyawan. Komitmen dan loyalitas yang dirasakan oleh
karyawan mendorong mereka bekerja lebih keras. Ketiga, budaya yang kuat
mendorong kinerja karena menyediakan struktur dan kontrol tanpa perlu
bergantung pada birokrasi formal yang bisa menghambat motivasi dan inovasi.
5. Ilmu Politik
Perilaku organisasi juga dikembangkan dari disiplin ilmu politik. Ilmu
politik mempelajari perilaku individu dan kelompok dalam lingkungan politik.
Kajian terpenting yang berkaitan dengan perilaku organisasi adalah konflik,
politik intraorganisasi, dan kekuasaan, termasuk bagaimana orang memanipulasi
kekuasaan untuk kepentingan individu.
Berbagai tipologi kekuasaan telah membantu dalam menganalisis
pendekatan-pendekatan perilaku organisasi. Salah satu tipologi kekuasaan yang
sering digunakan dalam organisasi adalah yang dikembangkan oleh Hersey dan
Blanchard (1982). Menurut mereka, terdapat tujuh basis kekuasaan, yaitu
16
kekuasaan paksaan, kekuasaan koneksi, kekuasaan penghargaan, kekuasaan
legitimasi, kekuasaan personal (referent), kekuasaan informasi, dan kekuasaan
keahlian. Kekuasaan paksaan cenderung didasarkan atas usaha mempengaruhi
dengan hukuman, tidak peduli diterima atau tidak oleh anggota. Kekuasaan
koneksi didasarkan atas hubungan dengan dengan orang-orang penting tertentu di
luar dan di dalam organisasi. Kekuasaan penghargaan didasarkan atas
kemampuan pemimpin memberikan ganjaran bagi anggota yang menyelesaikan
pekerjaan yang diperintahkan. Kekuasaan legitimasi didasarkan atas kedudukan
resmi pemimpin. Kekuasaan personal didasarkan atas sifat-sifat kepribadian yang
dimiliki oleh pemimpin. Kekuasaan informasi didasarkan atas kepemilikan akses
informasi dari pemimpin yang dipandang bermanfaat bagi anggota. Kekuasaan
keahlian didasarkan atas kepemilikan pengetahuan, keterampilan yang
mempengaruhi orang lain.
Menurut Harsey dan Blanchard, penggunaan basis kekuasaan tersebut
sangat tergantung dengan tingkat kematangan anggota. Menurut keduanya,
tingkat kematangan anggota dibedakan atas tiga tingkatan: rendah, sedang, dan
tinggi. Anggota yang memiliki tingkat kematangan rendah lebih tepat
memperoleh kekuasaan paksaan. Anggota yang memiliki tingkat kematangan
sedang lebih cocok mendapatkan kekuasaan penghargaan dan kekuasaan personal.
Anggota yang memiliki kematangan tinggi lebih tepat menggunakan kekuasaan
keahlian.

Contenu connexe

Tendances

Quiz si & pi minggu 4 55026 (dosen hapzi, prof. dr. mm)
Quiz si & pi minggu 4   55026 (dosen hapzi, prof. dr. mm)Quiz si & pi minggu 4   55026 (dosen hapzi, prof. dr. mm)
Quiz si & pi minggu 4 55026 (dosen hapzi, prof. dr. mm)ADE NURZEN
 
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANIMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANHeru Fernandez
 
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKE
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKEPENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKE
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKEUniversitas Negeri Gorontalo
 
Aliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiAliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiSiti Sahati
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMReza Aprianti
 
PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"
PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"
PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"navyndl29
 
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKPertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKnurul khaiva
 
Tugas makalah good corporate governance
Tugas makalah good corporate governanceTugas makalah good corporate governance
Tugas makalah good corporate governanceMhd. Abdullah Hamid
 
M11 kekuasaan dan politik
M11 kekuasaan dan politikM11 kekuasaan dan politik
M11 kekuasaan dan politikJosua Sitorus
 
Pengembangan organisasi
Pengembangan organisasiPengembangan organisasi
Pengembangan organisasiNaeya Hasbi
 
Manajemen Indonesia
Manajemen IndonesiaManajemen Indonesia
Manajemen IndonesiaHuda Ardiana
 
Kelompok Kerja dan Komunikasi Dalam Organisasi
Kelompok Kerja dan Komunikasi Dalam OrganisasiKelompok Kerja dan Komunikasi Dalam Organisasi
Kelompok Kerja dan Komunikasi Dalam OrganisasiSatya Pranata
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikSiti Sahati
 
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUALPERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL9elevenStarUnila
 
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorDadang Solihin
 

Tendances (20)

Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
 
Quiz si & pi minggu 4 55026 (dosen hapzi, prof. dr. mm)
Quiz si & pi minggu 4   55026 (dosen hapzi, prof. dr. mm)Quiz si & pi minggu 4   55026 (dosen hapzi, prof. dr. mm)
Quiz si & pi minggu 4 55026 (dosen hapzi, prof. dr. mm)
 
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAANIMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
IMPLEMENTASI STRATEGIK PERUSAHAAN
 
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKE
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKEPENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKE
PENGORGANISASIAN DENGAN CONTOH KASUS PERUSAHAAN NIKE
 
Aliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiAliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori Organisasi
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDM
 
PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"
PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"
PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"
 
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIKPertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Pertemuan 3 (analisis lingkungan eksternal) MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
 
Manajemen SDM - Kepemimpinan
Manajemen SDM - KepemimpinanManajemen SDM - Kepemimpinan
Manajemen SDM - Kepemimpinan
 
Analisis Jabatan
Analisis JabatanAnalisis Jabatan
Analisis Jabatan
 
Tugas makalah good corporate governance
Tugas makalah good corporate governanceTugas makalah good corporate governance
Tugas makalah good corporate governance
 
M11 kekuasaan dan politik
M11 kekuasaan dan politikM11 kekuasaan dan politik
M11 kekuasaan dan politik
 
Pengembangan organisasi
Pengembangan organisasiPengembangan organisasi
Pengembangan organisasi
 
Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
 
Manajemen Indonesia
Manajemen IndonesiaManajemen Indonesia
Manajemen Indonesia
 
Peramalan sdm
Peramalan sdmPeramalan sdm
Peramalan sdm
 
Kelompok Kerja dan Komunikasi Dalam Organisasi
Kelompok Kerja dan Komunikasi Dalam OrganisasiKelompok Kerja dan Komunikasi Dalam Organisasi
Kelompok Kerja dan Komunikasi Dalam Organisasi
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi Publik
 
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUALPERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
 
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
 

En vedette

Perilaku organisasi
Perilaku  organisasiPerilaku  organisasi
Perilaku organisasiWirausaha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasiALI FIKRI
 
Makalah Prilaku Organisasi
Makalah Prilaku OrganisasiMakalah Prilaku Organisasi
Makalah Prilaku OrganisasiRidha Sari HR
 
Prilaku organisasi
Prilaku organisasiPrilaku organisasi
Prilaku organisasigiri saputra
 
tugas perilaku organisasi
tugas perilaku organisasitugas perilaku organisasi
tugas perilaku organisasiDianKurniawatii
 
Makalah perilaku organisasi
Makalah perilaku organisasiMakalah perilaku organisasi
Makalah perilaku organisasimirakomalsari
 
Bab 3 perilaku organisasi
Bab 3 perilaku organisasiBab 3 perilaku organisasi
Bab 3 perilaku organisasianna arifah
 
BMP EKMA4158 Perilaku Organisasi
BMP EKMA4158 Perilaku OrganisasiBMP EKMA4158 Perilaku Organisasi
BMP EKMA4158 Perilaku OrganisasiMang Engkus
 
Perilaku Dalam Organisasi
Perilaku Dalam OrganisasiPerilaku Dalam Organisasi
Perilaku Dalam OrganisasiLuthfi Nk
 
Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"
Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"
Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"Yuni Firwinda
 
Dasar teori; keberagaman, sikap & kepuasan, konsep motivasi, persepsi dan pen...
Dasar teori; keberagaman, sikap & kepuasan, konsep motivasi, persepsi dan pen...Dasar teori; keberagaman, sikap & kepuasan, konsep motivasi, persepsi dan pen...
Dasar teori; keberagaman, sikap & kepuasan, konsep motivasi, persepsi dan pen...baskoroadisucahyo
 
Perilaku Organisasi
Perilaku OrganisasiPerilaku Organisasi
Perilaku OrganisasiPT Lion Air
 
Perilaku organisasi(makalah)
Perilaku organisasi(makalah)Perilaku organisasi(makalah)
Perilaku organisasi(makalah)RAMASYAFARADI
 
Dasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuDasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuRiama Desy Sibuea
 
Perilaku individu-dalam-organisasi
Perilaku individu-dalam-organisasiPerilaku individu-dalam-organisasi
Perilaku individu-dalam-organisasiKaris Yogya
 
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)Audria
 

En vedette (20)

Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Perilaku organisasi
Perilaku  organisasiPerilaku  organisasi
Perilaku organisasi
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah Prilaku Organisasi
Makalah Prilaku OrganisasiMakalah Prilaku Organisasi
Makalah Prilaku Organisasi
 
Prilaku organisasi
Prilaku organisasiPrilaku organisasi
Prilaku organisasi
 
tugas perilaku organisasi
tugas perilaku organisasitugas perilaku organisasi
tugas perilaku organisasi
 
Makalah perilaku organisasi
Makalah perilaku organisasiMakalah perilaku organisasi
Makalah perilaku organisasi
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Bab 3 perilaku organisasi
Bab 3 perilaku organisasiBab 3 perilaku organisasi
Bab 3 perilaku organisasi
 
BMP EKMA4158 Perilaku Organisasi
BMP EKMA4158 Perilaku OrganisasiBMP EKMA4158 Perilaku Organisasi
BMP EKMA4158 Perilaku Organisasi
 
Perilaku Dalam Organisasi
Perilaku Dalam OrganisasiPerilaku Dalam Organisasi
Perilaku Dalam Organisasi
 
Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"
Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"
Prilaku Kelompok "Prilaku Organisasi"
 
Dasar teori; keberagaman, sikap & kepuasan, konsep motivasi, persepsi dan pen...
Dasar teori; keberagaman, sikap & kepuasan, konsep motivasi, persepsi dan pen...Dasar teori; keberagaman, sikap & kepuasan, konsep motivasi, persepsi dan pen...
Dasar teori; keberagaman, sikap & kepuasan, konsep motivasi, persepsi dan pen...
 
Emosi dan Suasana Hati
Emosi dan Suasana HatiEmosi dan Suasana Hati
Emosi dan Suasana Hati
 
Perilaku Organisasi
Perilaku OrganisasiPerilaku Organisasi
Perilaku Organisasi
 
Perilaku organisasi(makalah)
Perilaku organisasi(makalah)Perilaku organisasi(makalah)
Perilaku organisasi(makalah)
 
Dasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuDasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individu
 
Perilaku individu-dalam-organisasi
Perilaku individu-dalam-organisasiPerilaku individu-dalam-organisasi
Perilaku individu-dalam-organisasi
 
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
 

Similaire à perilaku organisasi

perilaku ke organisasian
perilaku ke organisasianperilaku ke organisasian
perilaku ke organisasianPT.KK JAGERS
 
tugas 2 te nani.pptx
tugas 2 te nani.pptxtugas 2 te nani.pptx
tugas 2 te nani.pptxRegaLila
 
Bab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur Muspita
Bab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur MuspitaBab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur Muspita
Bab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur MuspitaUniversitas Islam Balitar
 
Perilaku dlm organisasi 2, Novi Catur Muspita
Perilaku dlm organisasi 2, Novi Catur MuspitaPerilaku dlm organisasi 2, Novi Catur Muspita
Perilaku dlm organisasi 2, Novi Catur MuspitaUniversitas Islam Balitar
 
Kuliah 1 Pengertian dan Fungsi Studi PO
Kuliah 1 Pengertian dan Fungsi Studi POKuliah 1 Pengertian dan Fungsi Studi PO
Kuliah 1 Pengertian dan Fungsi Studi POMukhrizal Effendi
 
Pertemuan ke-5 SPO-Ganjil 2022-2023-PERILAKU ORGANISASI.pptx
Pertemuan ke-5 SPO-Ganjil 2022-2023-PERILAKU ORGANISASI.pptxPertemuan ke-5 SPO-Ganjil 2022-2023-PERILAKU ORGANISASI.pptx
Pertemuan ke-5 SPO-Ganjil 2022-2023-PERILAKU ORGANISASI.pptxMaryamMartawiguna
 
2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx
2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx
2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptxYayasanBinaAdministr
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasiSiti Sahati
 
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Tri Widodo W. UTOMO
 
(CAHPTER 1) PERILAKU ORGANISASI (organizatin behavior).pdf
(CAHPTER 1) PERILAKU ORGANISASI (organizatin behavior).pdf(CAHPTER 1) PERILAKU ORGANISASI (organizatin behavior).pdf
(CAHPTER 1) PERILAKU ORGANISASI (organizatin behavior).pdfJullpaar
 
makalah karakateristik dalam perilaku organisasi
makalah karakateristik dalam perilaku organisasimakalah karakateristik dalam perilaku organisasi
makalah karakateristik dalam perilaku organisasiRAMASYAFARADI
 
PERT.2 PERILAKU ORGANISASI
PERT.2 PERILAKU ORGANISASIPERT.2 PERILAKU ORGANISASI
PERT.2 PERILAKU ORGANISASIMira Veranita
 

Similaire à perilaku organisasi (20)

perilaku ke organisasian
perilaku ke organisasianperilaku ke organisasian
perilaku ke organisasian
 
KONSEP DASAR.pptx
KONSEP DASAR.pptxKONSEP DASAR.pptx
KONSEP DASAR.pptx
 
tugas 2 te nani.pptx
tugas 2 te nani.pptxtugas 2 te nani.pptx
tugas 2 te nani.pptx
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
Bab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur Muspita
Bab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur MuspitaBab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur Muspita
Bab 3 perilaku individu dalam kelompok_Novi catur Muspita
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNAManajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNAManajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
Manajemen kep chachang AKPER PEMKAB MUNA
 
Perilaku dlm organisasi 2, Novi Catur Muspita
Perilaku dlm organisasi 2, Novi Catur MuspitaPerilaku dlm organisasi 2, Novi Catur Muspita
Perilaku dlm organisasi 2, Novi Catur Muspita
 
Peror sap 1
Peror sap 1Peror sap 1
Peror sap 1
 
Kuliah 1 Pengertian dan Fungsi Studi PO
Kuliah 1 Pengertian dan Fungsi Studi POKuliah 1 Pengertian dan Fungsi Studi PO
Kuliah 1 Pengertian dan Fungsi Studi PO
 
Psikologi Industri
Psikologi IndustriPsikologi Industri
Psikologi Industri
 
Pertemuan ke-5 SPO-Ganjil 2022-2023-PERILAKU ORGANISASI.pptx
Pertemuan ke-5 SPO-Ganjil 2022-2023-PERILAKU ORGANISASI.pptxPertemuan ke-5 SPO-Ganjil 2022-2023-PERILAKU ORGANISASI.pptx
Pertemuan ke-5 SPO-Ganjil 2022-2023-PERILAKU ORGANISASI.pptx
 
2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx
2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx
2023 Perilaku Organisasi - PERTEMUAN 1.pptx
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
 
(CAHPTER 1) PERILAKU ORGANISASI (organizatin behavior).pdf
(CAHPTER 1) PERILAKU ORGANISASI (organizatin behavior).pdf(CAHPTER 1) PERILAKU ORGANISASI (organizatin behavior).pdf
(CAHPTER 1) PERILAKU ORGANISASI (organizatin behavior).pdf
 
makalah karakateristik dalam perilaku organisasi
makalah karakateristik dalam perilaku organisasimakalah karakateristik dalam perilaku organisasi
makalah karakateristik dalam perilaku organisasi
 
PERT.2 PERILAKU ORGANISASI
PERT.2 PERILAKU ORGANISASIPERT.2 PERILAKU ORGANISASI
PERT.2 PERILAKU ORGANISASI
 
M5 kb3 perilaku organisasi
M5 kb3 perilaku organisasiM5 kb3 perilaku organisasi
M5 kb3 perilaku organisasi
 

Plus de Somewhere

Global supply chain
Global supply chainGlobal supply chain
Global supply chainSomewhere
 
Krisis moneter asia 1997
Krisis moneter asia 1997Krisis moneter asia 1997
Krisis moneter asia 1997Somewhere
 
Globalisasi dan bisnis internasional
Globalisasi dan bisnis internasionalGlobalisasi dan bisnis internasional
Globalisasi dan bisnis internasionalSomewhere
 
Kerjasama promosi dua produk
Kerjasama promosi dua produkKerjasama promosi dua produk
Kerjasama promosi dua produkSomewhere
 
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJAKESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJASomewhere
 
Communication cross culture
Communication cross cultureCommunication cross culture
Communication cross cultureSomewhere
 
Blue Ocean Strategy I
Blue Ocean Strategy IBlue Ocean Strategy I
Blue Ocean Strategy ISomewhere
 
Peraturan perundang slide
Peraturan perundang slidePeraturan perundang slide
Peraturan perundang slideSomewhere
 
Teori portofolio dua aset dan sekuritas
Teori portofolio dua aset dan sekuritasTeori portofolio dua aset dan sekuritas
Teori portofolio dua aset dan sekuritasSomewhere
 
PRODUK DAN JASA DALAM LINGKUP PEMASARAN INTERNASIONAL
PRODUK DAN JASA DALAM LINGKUP PEMASARAN INTERNASIONALPRODUK DAN JASA DALAM LINGKUP PEMASARAN INTERNASIONAL
PRODUK DAN JASA DALAM LINGKUP PEMASARAN INTERNASIONALSomewhere
 
Masyarakat ekonomi asean02015 dan mata uang tunggal asean
Masyarakat ekonomi asean02015 dan mata uang tunggal aseanMasyarakat ekonomi asean02015 dan mata uang tunggal asean
Masyarakat ekonomi asean02015 dan mata uang tunggal aseanSomewhere
 
Pengertian Konsep penelitian_dan_variabel_penelitian
Pengertian Konsep  penelitian_dan_variabel_penelitianPengertian Konsep  penelitian_dan_variabel_penelitian
Pengertian Konsep penelitian_dan_variabel_penelitianSomewhere
 
Pengertian Kajian kepustakaan
 Pengertian Kajian kepustakaan Pengertian Kajian kepustakaan
Pengertian Kajian kepustakaanSomewhere
 
pengertian hipotesis
pengertian hipotesispengertian hipotesis
pengertian hipotesisSomewhere
 
administrasi ekspor dan impor
administrasi ekspor dan imporadministrasi ekspor dan impor
administrasi ekspor dan imporSomewhere
 
Analysis of determinants_of_green_practice_adoption[1]
Analysis of determinants_of_green_practice_adoption[1]Analysis of determinants_of_green_practice_adoption[1]
Analysis of determinants_of_green_practice_adoption[1]Somewhere
 
Studi kawasan amerika tengah
Studi kawasan amerika tengahStudi kawasan amerika tengah
Studi kawasan amerika tengahSomewhere
 
Ekonomi politik internasional
Ekonomi    politik    internasionalEkonomi    politik    internasional
Ekonomi politik internasionalSomewhere
 
Bantuan luar negeri dan bentuk bentuk bantuan luar negeri
Bantuan luar negeri dan bentuk bentuk bantuan luar negeriBantuan luar negeri dan bentuk bentuk bantuan luar negeri
Bantuan luar negeri dan bentuk bentuk bantuan luar negeriSomewhere
 

Plus de Somewhere (20)

Global supply chain
Global supply chainGlobal supply chain
Global supply chain
 
Krisis moneter asia 1997
Krisis moneter asia 1997Krisis moneter asia 1997
Krisis moneter asia 1997
 
Repatriasi
RepatriasiRepatriasi
Repatriasi
 
Globalisasi dan bisnis internasional
Globalisasi dan bisnis internasionalGlobalisasi dan bisnis internasional
Globalisasi dan bisnis internasional
 
Kerjasama promosi dua produk
Kerjasama promosi dua produkKerjasama promosi dua produk
Kerjasama promosi dua produk
 
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJAKESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
 
Communication cross culture
Communication cross cultureCommunication cross culture
Communication cross culture
 
Blue Ocean Strategy I
Blue Ocean Strategy IBlue Ocean Strategy I
Blue Ocean Strategy I
 
Peraturan perundang slide
Peraturan perundang slidePeraturan perundang slide
Peraturan perundang slide
 
Teori portofolio dua aset dan sekuritas
Teori portofolio dua aset dan sekuritasTeori portofolio dua aset dan sekuritas
Teori portofolio dua aset dan sekuritas
 
PRODUK DAN JASA DALAM LINGKUP PEMASARAN INTERNASIONAL
PRODUK DAN JASA DALAM LINGKUP PEMASARAN INTERNASIONALPRODUK DAN JASA DALAM LINGKUP PEMASARAN INTERNASIONAL
PRODUK DAN JASA DALAM LINGKUP PEMASARAN INTERNASIONAL
 
Masyarakat ekonomi asean02015 dan mata uang tunggal asean
Masyarakat ekonomi asean02015 dan mata uang tunggal aseanMasyarakat ekonomi asean02015 dan mata uang tunggal asean
Masyarakat ekonomi asean02015 dan mata uang tunggal asean
 
Pengertian Konsep penelitian_dan_variabel_penelitian
Pengertian Konsep  penelitian_dan_variabel_penelitianPengertian Konsep  penelitian_dan_variabel_penelitian
Pengertian Konsep penelitian_dan_variabel_penelitian
 
Pengertian Kajian kepustakaan
 Pengertian Kajian kepustakaan Pengertian Kajian kepustakaan
Pengertian Kajian kepustakaan
 
pengertian hipotesis
pengertian hipotesispengertian hipotesis
pengertian hipotesis
 
administrasi ekspor dan impor
administrasi ekspor dan imporadministrasi ekspor dan impor
administrasi ekspor dan impor
 
Analysis of determinants_of_green_practice_adoption[1]
Analysis of determinants_of_green_practice_adoption[1]Analysis of determinants_of_green_practice_adoption[1]
Analysis of determinants_of_green_practice_adoption[1]
 
Studi kawasan amerika tengah
Studi kawasan amerika tengahStudi kawasan amerika tengah
Studi kawasan amerika tengah
 
Ekonomi politik internasional
Ekonomi    politik    internasionalEkonomi    politik    internasional
Ekonomi politik internasional
 
Bantuan luar negeri dan bentuk bentuk bantuan luar negeri
Bantuan luar negeri dan bentuk bentuk bantuan luar negeriBantuan luar negeri dan bentuk bentuk bantuan luar negeri
Bantuan luar negeri dan bentuk bentuk bantuan luar negeri
 

Dernier

10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptxerlyndakasim2
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptxAndiAzhar9
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptxerlyndakasim2
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaNovaRuwanti
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024DarmiePootwo
 
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docx
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docxCONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docx
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docxKartikaFebrianti1
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.pptIjlalMaulana1
 
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Baratsenapananginterbaik2
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxerlyndakasim2
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.pptMANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.pptnugrohoaditya12334
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangRadhialKautsar
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxvickrygaluh59
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
Presentasi Root Cause Diagram bandung ppt
Presentasi Root Cause Diagram bandung pptPresentasi Root Cause Diagram bandung ppt
Presentasi Root Cause Diagram bandung pptAkuatSupriyanto1
 
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)DenniPratama2
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaHaseebBashir5
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfPritaRatuliu
 

Dernier (20)

10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docx
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docxCONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docx
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docx
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
 
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.pptMANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
Presentasi Root Cause Diagram bandung ppt
Presentasi Root Cause Diagram bandung pptPresentasi Root Cause Diagram bandung ppt
Presentasi Root Cause Diagram bandung ppt
 
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
 

perilaku organisasi

  • 1. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Perilaku Organisasi Ada tiga bidang ilmu yang bahasan/kajiannya hampir sama dengan kajian yang ada pada perilaku organisasi (organizational behavior), yaitu : 1. Teori organisasi/Organizational Theory (OT), 2. Pengembangan organisasi/Organizational Development (OD), dan 3. Manajemen sumber daya manusia (personnel/human resources). Sebelum membahas lebih mendalam mengenai bidang ilmu perilaku organisasi, perlu dikemukan bahwa ada beberapa bidang ilmu lainnya yang hampir sama dengan bidang ilmu perilaku organisasi. Oleh karena itu bahasan perilaku organisasi seringkali tumpang tindih dengan bahasan bidang ilmu lain yang mirip itu. Pada dasarnya ada tiga bidang ilmu yang hampir sama, yaitu : teori organisasi (organizational theory), pengembangan organisasi (organizational development), dan manajemen sumber daya manusia (personnel/human resources). Untuk melihat hubungan ke empat disiplin ilmu tersebut, Fred Luthans menggambarkan hubungan tersebut sebagai berikut : Bidang ilmu OB (Organizational Behavior), kajiannya bersifat teoritis sedangkan ruang lingkup bahasannya bersifat mikro. Bidang ilmu OT (Orgaizational Theory), kajiannya bersifat teoritis sedangkan ruang lingkup bahasannya bersifat makro. Bidang ilmu P/HR (Personnel/Human Resources), kajiannya bersifat aplikasi/terapan sedangkan ruang lingkup bahasannya bersifat mikro. Bidang ilmu OD (Organizational Development), kajiannya bersifat aplikasi/terapan, sedangkan ruang lingkup bahasannya bersifat makro.
  • 2. 4 Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu, tingkat kelompok, serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi). Perilaku organisasi juga dikenal sebagai Studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang Sumber daya manusia dan psikologi industri serta perilaku organisasi. Beberapa definisi dikemukakan oleh para ahli mengenai PO, diantaranya : Stephen P. Robbins, menyatakan : Perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang menyelidiki dampak perseorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi. Gibson, Ivancevich, Donnelly, menyatakan : Perilaku organisasi merupakan bidang studi yang mencakup teori, metode, dan prinsip- prinsip dari berbagai disiplin ilmu guna mempelajari persepsi individu, nilai-nilai, kapasitas pembelajar individu, dan tindakan-tindakan saat bekerja dalam kelompok dan didalam organisasi secara keseluruhan ; menganalisis akibat lingkungan eksternal terhadap organisasi dan sumber dayanya, misi, sasaran dan strategi. Joe Kelly, menyatakan : Perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari sifat-sifat organisasi, termasuk bagaimana organisasi di bentuk, tumbuh, dan berkembang. Adam Indrawijaya, menyatakan : Perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari aspek yang berkaitan dengan tindakan manusia, baik aspek pengaruh anggota terhadap organisasi maupun pengaruh organisasi terhadap anggota.
  • 3. 5 Drs. Sutrisna Hari, menyatakan : Perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari dinamika organisasi sebagai hasil interaksi dari sifat khusus (karakteristik) anggota dan pengaruh lingkungan. Organisasi menurut Stephen P. Robbins adalah unit sosial yang dengan sengaja diatur terdiri atas dua orang atau lebih, yang berfungsi secara relatif terus menerus untuk mencapai sasaran atau serangakaian sasaran bersama. Perilaku adalah sikap dan tindakan (behavior; way of thinking or behaving). Perilaku Organisasi menurut Stephen P. Robbins adalah bidang studi yang mempelajari dampak perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan tujuan mengaplikasikan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki efektivitas organisasi. Robbins menjelaskan bahwa perilaku organisasi adalah studi yang mengambil pandangan mikro – memberi tekanan pada individu-individu dan kelompok-kelompok kecil. Perilaku organisasi memfokuskan diri kepada perilaku di dalam organisasi dan seperangkat prestasi dan variabel mengenai sikap yang sempit dari para pegawai, dan kepuasan kerja adalah yang banyak diperhatikan. Topik-topik mengenai perilaku individu, yang secara khas dipelajari dalam perilaku organisasi adalah persepsi, nilai-nilai, pengetahuan, motivasi, serta kepribadian. Termasuk di dalam topik mengenai kelompok adalah peran, status kepemimpinan, komunikasi, dan konflik. Perilaku organisasi memandang masalah organisasi adalah masalah manusia. Dengan demikian inti dan determinan studi perilaku organisasi adalah tentang manusia. Studi perilaku organisasi kemudian menghampiri persoalan individu-individu dan kelompok seperti yang dijelaskan Robbins diatas dengan berbagai disiplin ilmu antara lain psikologi, sosiologi, antropologi dan ilmu politik. Multidisiplin ilmu yang dipakai dalam studi perilaku organisasi intinya dimanfaatkan agar menolong kita lebih paham tentang hakekat sistem dan nilai-nilai kemanusian atau masalah manusia. Dengan asumsi setelah memahaminya kemudian kinerja sebuah organisasi dapat ditingkatkan oleh actor organisasi. Perilaku Organisasi mendorong kita untuk menganalisa secara sistematik dan
  • 4. 6 meninggalkan intuisi. Studi sistematik melihat pada hubungan dan berupaya menentukan sebab dan akibat, serta menarik kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah. Sementara intuisi adalah perasaan yang tidak selalu didukung penelitian. Dari gambaran diatas menurut Rino A. Nugroho dapat dijabarkan dalam poin-poin definisi sebagai berikut: 1. Perilaku organisasi menjelaskan perilaku dari orang-orang yang beroperasi di level individu, kelompok, atau organisasi. 2. Perilaku organisasi merupakan pendekatan multidisiplin yang menggunakan prinsip dari berbagai ilmu. 3. Berorientasi pada manusia. Perilaku, persepsi, kemampuan, perasaan adalah penting bagi organisasi. 4. Berorientasi kinerja. Tentang bagaimana kinerja ditingkatkan. 5. Lingkungan luar organisasi berpengaruh ke dalam organisasi. 6. Metode ilmiah penting untuk mengenali perilaku organisasi secara sistematis. 7. Perilaku organisasi orientasi aplikasi yang berbeda. Perhatiannya adalah pada menyediakan jawaban tentang permasalahan organisasi. Pengertian perilaku organisasi menurut beberapa ahli Prof.Joe.Kelly , perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari sifat-sifat organisasi, termasuk bagaimana organisasi di bentuk, tumbuh dan berkembang. Drs. Adam Indrawijaya, perilakuorganisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari semua aspek yang berkaitan dengan tindakan manusia, baik aspek pengaruh anggota terhadap organisasi maupun pengaruh organisasi terhadap anggota Drs. Sutrisna Hari, MM, perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari dinamika organisasi sebagai hasil interaksi dari sifat khusus (karakteristik) anggota dan sifat khusus (karakteristik) para anggotannya dan pengaruh lingkungan
  • 5. 7 Perilaku Organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki dampak perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi. (Stephen P. Robbins, Perilaku organisasi Jilid 1:7). Menurut Larry L Cummings bahwa perilaku organisasi adalah suatu cara berpikir, suatu cara untuk memahami persoalan-persoalan dan menjelaskan secara nyata hasil-hasil penemuan berikut tindakan-tindakan pemecahan. 2.2 Pendekatan Perilaku Organisasi Dengan adanya interaksi atau hubungan antar individu dalam organisasi, maka penelaahan terhadap perilaku organisasi haruslah dilakukan melalui pendekatan- pendekatan sumber daya manusia (supportif), pendekatan kontingensi, pendekatan produktivitas dan pendekatan sistem. Pendekatan sumber daya manusia dimaksudkan untuk membantu pegawai agar berprestasi lebih baik, menjadi orang yang lebih bertanggung jawab, dan kemudian berusaha menciptakan suasana dimana mereka dapat menyumbang sampai pada batas kemampuan yang mereka miliki, sehingga mengarah kepada peningkatan keefektifan pelaksanaan tugas. Pendekatan ini berarti juga bahwa orang yang lebih baik akan mencapai hasil yang lebih baik pula, sehingga pendekatan ini disebut pula dengan pendekatan suportif. Sementara itu, pendekatan kontingensi mengandung pengertian bahwa adanya lingkungan yang berbeda menghendaki praktek perilaku yang berbeda pula untuk mencapai keefektifan. Disini pandangan lama yang mengatakan bahwa prinsip-prinsip manajemen bersifat universal dan perilaku dapat berlaku dalam situasi apapun, tidak dapat diterima sepenuhnya. Disisi lain, pendekatan produktivitas dimaksudkan sebagai ukuran seberapa efisien suatu organisasi dapat menghasilkan keluaran yang diinginkan. Jadi, produktivitas yang lebih baik merupakan ukuran yang bernilai tentang seberapa baik penggunaan sumber daya dalam masyarakat. Dalam hal ini perlu diingat bahwa konsep produktivitas tidak hanya diukur dalam kaitannya dengan masukan dan keluaran ekonomis, tetapi
  • 6. 8 masukan manusia dan sosial juga merupakan hal yang penting. Dengan demikian, apabila perilaku organisasi yang lebih baik dapat mempertinggi kepuasan kerja, maka akan dihasilkan keluaran manusia yang baik pula, dan pada akhirnya akan menghasilkan produktivitas pada derajat yang diinginkan. Adapun pendekatan sistem terutama diterapkan dalam sistem sosial, dimana di dalamnya terdapat seperangkat hubungan manusia yang rumit yang berinteraksi dalam banyak cara. Ini berarti, dalam mengambil keputusan para manaer harus mengkaji hal-hal diluar situasi langsung untuk menentukan dampaknya terhadap Secara garis besar ada tiga jenis pendekatan yang dilakukan oleh para ahli perilaku organisasi antara lain: 1. Pendekatan cognitif: Edward Tolman, berdasarkan pemahaman seseorang terhadap informasi. 2. Pendekatan behavioristic: I.P. Pavlov dan J.B. Watson, berdasarkan Response yang muncul apabila diberi stimulus tertentu. 3. Pendekatan social learning: A. Bandura, berdasarkan penggabungan pendekatan Cognitif dan behavioristic Tujuan kajian perilaku organisasi pada dasarnya ada tiga, yaitu menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan perilaku manusia Robbins (2002). Menjelaskan berarti kajian perilaku organisasi berupaya mengetahui faktor-faktor penyebab perilaku seseorang atau kelompok. Penjelasan terhadap suatu fenomena dalam manajemen merupakan hal penting karena membantu para manajer atau pemimpin tim dalam melakukan sasaran lain yaitu mengendalikan situasi penyebab perilaku individu atau kelompok kerja tersebut. Sasaran kedua, yaitu meramalkan berarti perilaku organisasi membantu memprediksi kejadian organisasi di masa mendatang. Pengetahuan terhadap faktor-faktor penyebab munculnya perilaku individu atau kelompok membantu manajer meramalkan
  • 7. 9 akibat-akibat dari suatu program atau kebijakan organisasi. Hal ini membantu melakukan pengendalian preventif terhadap perilaku individu dan kelompok dalam organisasi. Sasaran ketiga yaitu mengendalikan mengandung arti bahwa perilaku organisasi menawarkan berbagai strategi dalam mengarahkan perilaku individu atau kelompok. Berbagai strategi kepemimpinan, motivasi, dan pengembangan tim kerja yang efektif merupakan contoh-contoh dalam mengarahkan perilaku individu dan kelompok. Secara umum, perilaku organisasi memiliki dua fokus perhatian. Pertama, perilaku organisasi merupakan suatu bidang studi yang mempelajari dampak perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan tentang hal-hal tersebut demi peningkatan keefektifan organisasi (Robbins, 2003). Perilaku organisasi mempelajari tiga determinan perilaku dalam organisasi, yaitu individu, kelompok, dan struktur atau organisasi. Singkatnya, perilaku organisasi merupakan kajian terhadap apa yang dilakukan orang dalam organisasi dan bagaimana perilaku tersebut mempengaruhi kinerja organisasi tersebut. Tyson dan Jackson (1992) mengemukakan bahwa kajian perilaku organisasi didasarkan pada pentingnya memahami apa yang terjadi pada individu-individu dalam organisasi dan apa penyebab perilaku mereka. Dengan kata lain, perilaku organisasi berkaitan dengan ketergantungan: kinerja organisasi tergantung bagaimana kinerja kelompok kerja, sedangkan kinerja kelompok kerja tergantung pada kinerja individu. Fokus kedua adalah perilaku organisasi sebagai kajian antardisiplin ilmu yang diarahkan untuk mempelajari sikap, perilaku, dan kinerja individu dalam organisasi (Daft, 2000). Sebagai suatu kajian antardisiplin, perilaku organisasi menggunakan konsep dan teori dari disiplin ilmu seperti psikologi, sosiologi, antropologi, ekonomi, pendidikan dan juga manajemen serta disiplin ilmu lainnya. Pemahaman terhadap perilaku manusia penting untuk menerapkan pendekatan yang tepat dalam memberdayakan manusia bagi keefektifan organisasi.
  • 8. 10 2.3 Keterkaitan Perilaku Organisasi dengan Ilmu Lain 1. Psikologi Robbins (2003) mengemukakan bahwa perilaku organisasi merupakan ilmu terapan yang dibangun dengan dukungan sejumlah disiplin ilmu, seperti psikologi, sosiologi, psikologi sosial, antropologi, dan ilmu politik. Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur, menjelaskan, dan mengubah perilaku manusia. Sumbangan terpenting dari ilmu psikologi terhadap perilaku organisasi adalah kajian tentang pembelajaran, motivasi, kepribadian, persepsi, pelatihan, keefektifan kepemimpinan, kepuasan kerja, pengambilan keputusan individu, penilaian kinerja, pengukuran sikap, seleksi karyawan, disain kerja, dan stres kerja. Sumbangan terpenting psikologi terhadap perilaku organisasi terutama berkaitan dengan tiga hal: motivasi, keefektifan kepemimpinan, dan stres kerja. Motivasi berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan yang menggerakkan individu. Dalam bidang pendidikan, motivasi menjadi kajian yang lebih kompleks lagi karena berkaitan dengan beragamnya status manusia di dalamnya seperti guru, siswa, kepala sekolah, dan personil lainnya. Karena itu kajian motivasi juga memunculkan dua aspek kajian yaitu motivasi belajar dan motivasi kerja. Kajian antardisiplin telah melahirkan sumbangan yang berarti dalam memahami motivasi manusia dalam organisasi. Perkembangan teori motivasi tersebut berawal dari pendekatan tradisional, pendekatan ekonomi, pendekatan sumber daya manusia hingga ke pendekatan kontemporer (Daft, 2000). Pandangan tradisional mengemukakan bahwa cara memotivasi seseorang diibaratkan dengan bagaimana keledai digerakkan. Menurut pendekatan ini, cara terbaik untuk memacu keledai adalah dengan mengikat wortel pada ujung cemeti dan menggoyang- goyangkannya di luar jangkauan keledai itu. Pemikian Frederick W. Taylor yang merupakan tokoh manajemen ilmiah menjadi landasan pendekatan ini. Taylor mengembangkan pola yang didasarkan atas prinsip-prinsip ilmiah untuk mencapai efisiensi organisasi. Berdasarkan hal tersebut, sistem penghargaan yang bersifat
  • 9. 11 finansial diberikan bagi karyawan yang memiliki kinerja yang tinggi dan sebaliknya, hukuman diberikan kepada karyawan yang memiliki kinerja rendah. Pendekatan ini pada gilirannya menjadi dasar bagi pengembangan sistem penggajian yang membayar gaji karyawan secara ketat berdasarkan kuantitas dan kualitas hasil kerja mereka. Pendekatan ekonomi tidak cukup untuk menjelaskan motivasi karyawan. Penelitian Hawthorne oleh Elton Mayo mengungkapkan bahwa faktor-faktor nonekonomi seperti kerja sama, hubungan pribadi, dan kepaduan kelompok kerja jauh lebih penting daripada uang sebagai motivator perilaku kerja. Berdasarkan hal itu pendekatan ini memandang penting penciptaan kondisi-kondisi sosial yang mendukung di tempat kerja sebagai salah satu motivator karyawan. Pada perkembangan selanjutnya, pendekatan sumber daya manusia lahir untuk menggabungkan pendekatan ekonomi dan pendekatan hubungan manusia dalam upaya menjelaskan perilaku karyawan sebagai pribadi yang utuh. Pendekatan ini menganggap bahwa pendekatan sebelumnya cenderung memanipulasi karyawan melalui penghargaan ekonomi atau hubungan sosial. Menurut pendekatan sumber daya manusia, manusia merupakan pribadi yang kompleks dan karena itu dimotivasi oleh berbagai faktor. Manusia pada dasarnya suka bekerja tidak peduli ada tidaknya motivator. Perkembangan terakhir dari kajian motivasi kerja adalah pendekatan kontemporer. Pendekatan ini dipengaruhi oleh tiga tipe teori. Pertama, teori isi, yang menekankan pada analisis yang mendasari kebutuhan manusia. Teori isi memberikan pemahaman akan kebutuhan manusia dalam organisasi dan membantu manajer memahami bagaimana kebutuhan tersebut dapat dipuaskan di tempat kerja. Kedua, teori proses, yang memusatkan perhatian terhadap proses yang memengaruhi perilaku karyawan. Tipe teori ini memfokuskan perhatian pada bagaimana karyawan berupaya mendapatkan kepuasan di tempat kerja. Ketiga, teori penguatan, memfokuskan pada hasil perilaku karyawan
  • 10. 12 sebagaimana diharapkan atau bagaimana perilaku yang ditunjukkan dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik. 2. Sosiologi Disiplin ilmu lain yang berkontribusi terhadap kajian perilaku organisasi adalah sosiologi. Sosiologi mempelajari hubungan manusia dengan sesamanya, termasuk sistem sosial di mana individu-individu mengisi peran-peran mereka. Sumbangan terpenting ilmu sosiologi terhadap perilaku organisasi adalah kajian tentang dinamika kelompok, tim kerja, komunikasi, kekuasaan, konflik, dan perilaku antarkelompok. Dari kajian tentang dinamika kelompok ditemukan sejumlah dalil yang membantu memahami perilaku manusia dalam organisasi. Dalil-dalil tersebut dikemukakan oleh Shaw (1976) dalam beberapa domain kajian dinamika kelompok. Dalam kaitan antara individu dan kelompok, terdapat beberapa dalil penting antara lain: (1) kelompok biasanya menghasilkan pemecahan masalah lebih banyak dan lebih baik dibanding individu, dan (2) kelompok belajar lebih cepat dibandingkan individu. Dalil yang berkaitan dengan lingkungan fisik kelompok antara lain: (1) aspek-aspek fisik lingkungan berkaitan dengan sikap dan keyakinan yang mempengaruhi proses kelompok, dan (2) pola-pola komunikasi dalam kelompok ditentukan oleh posisi tempat duduk dalam kelompok. Dalil yang berkaitan dengan lingkungan personal kelompok antara lain sebagai berikut: (1) semakin besar kelompok semakin kecil patisipasi individu; (2) wanita lebih sering menggunakan kontak mata sebagai bentuk komunikasi daripada pria; (3) wanita kurang memiliki asertif diri dan kurang kompetitif dalam kelompok dibanding pria, (4) anggota kelompok yang lebih cerdas cenderung lebih aktif dibandingkan dengan anggota yang kurang cerdas, dan (5) anggota kelompok yang lebih cerdas biasanya lebih populer dibandingkan dengan anggota yang kurang cerdas.
  • 11. 13 Tim kerja didefinisikan sebagai kelompok formal yang terdiri dari individu-individu yang saling bekerja sama dan memiliki saling ketergantungan satu sama lain untuk mencapai tujuan. Kerja sama dan saling ketergantungan menyiratkan bahwa individu-individu dalam tim boleh memiliki keahlian dan kemampuan secara individu, tetapi pada akhirnya kemampuan dan keahlian itu memberi sumbangan kepada hasil kelompok. Melalui kerjasama dapat dilakukan saling berbagi pengetahuan serta ketrampilan dan dengan itu sebuah tim mampu menyelesaikan tugas secara efektif, ketimbang dilakukan oleh seorang individu. Daft (2000) merumuskan pengertian tim melalui tiga komponen analisis. Pertama, tim terdiri atas dua orang atau lebih. Tim bisa saja memiliki anggota yang cukup banyak namun kebanyakan kurang dari 15 orang. Kedua, individu dalam tim terlibat interaksi reguler. Interaksi itu digambarkan dalam keterlibatan mereka dalam berkomunikasi dan bekerja sama. Ketiga, individu dalam tim berbagi tanggung jawab dalam mencapai tujuan organisasi. Intinya adalah bahwa tim kerja menggambarkan tanggung jawab bersama semua anggota dalam mencapai tujuan organisasi. 3. Psikologi Sosial Psikologi sosial adalah suatu bidang dalam psikologi yang memadukan konsep-konsep psikologi dan sosiologi. Psikologi sosial memfokuskan pada pengaruh seseorang terhadap orang lain. Kontribusi psikologi sosial terhadap perilaku organisasi meliputi kajian tentang perubahan perilaku, perubahan sikap, komunikasi, proses kelompok, dan pengambilan keputusan kelompok. Di antara semua fokus kajian, pengambilan keputusan kelompok merupakan salah satu yang terpenting dalam oraganisasi pendidikan. Hal ini disebabkan karena organisasi pendidikan dicirikan oleh kesejawatan yang tinggi yang karenanya relevan menggunakan proses pengambilan keputusan kelompok. Salah satu bentuk pengambilan keputusan kelompok adalah dengan melibatkan anggota dalam pengambilan keputusan. Partisipasi bertujuan untuk
  • 12. 14 melibatkan mental dan emosional individu dalam suatu situasi kelompok yang mendorong individu berkontribusi kepada tujuan-tujuan kelompok dan berbagi tanggung jawab dengan anggota lainnya (Owens, 1991). Partisipasi dalam pembuatan keputusan mencerminkan penyebaran pengaruh dalam proses keputusan. Hal ini berkaitan dengan seberapa jauh seseorang atasan membolehkan bawahan mereka mempengaruhi keputusan yang berhubungan dengan pekerjaan mereka (Brown dan Moberg, 1980). Banyak keuntungan yang diperoleh dari partisipasi staf dalam pembuatan keputusan, seperti kualitas keputusan dapat ditingkatkan melalui penilaian secara cermat alternatif dan konsekuensinya (Campbell dan Gregg, 1957). Keuntungan lain partisipasi adalah membantu anggota kelompok untuk mengidentifikasikan dirinya dengan tujuan-tujuan dan program-program lembaga (Sutisna, 1987). Di sampng itu, partisipasi juga mendorong pertumbuhan dan perkembangan partisipasi organisasi (Owens, 1991). Keterlibatan ego, dalam arti ”kepemilikan” (ownership) dalam hal partisipasi, memotivasi partisipan, membuat partisipan dapat menyalurkan tenaga, kreativitas, dan inisiatifnya. Keterlibatan yang demikian juga mendorong orang menerima tanggung jawab yang lebih besar bagi keefektifan organisasi. 4. Antropologi Disiplin ilmu lain yang mempengaruhi perilaku organisasi adalah antropologi. Antropologi adalah studi tentang masyarakat untuk mempelajari manusia dan kegiatan mereka. Karya antropolog tentang budaya dan lingkungan telah membantu kita memahami perbedaan nilai-nilai fundamental, sikap, dan perilaku di antara orang-orang pada organisasi dan negara yang berbeda. Sumbangan terpenting antropologi terhadap perilaku organisasi adalah kajian tentang nilai komparatif, sikap komparatif, analisis lintas-budaya, budaya organisasi, dan lingkungan organisasi.
  • 13. 15 Budaya organisasi merupakan topik kajian terpenting terutama sejak 1980- an yang cukup mendominasi dalam kajian perilaku organisasi. Ouchi (1981) telah melakukan serangkaian penelitian untuk menjelaskan mengapa perusahaan AS tidak memiliki kinerja sebaik dengan perusahaan di negara lain, khususnya di Jepang. Temuannya menunjukkan bahwa: (1) budaya masyarakat mempengaruhi organisasi melalui orang-orang di dalamnya, (2) terdapat beberapa nilai-nilai dasar masyarakat Jepang seperti semangat tim, relasi informal, dan loyalitas seumur hidup yang dipegang teguh oleh karyawan perusahaan, dan (3) adanya budaya mutu yang direfleksikan dalam pengendalian proses daripada produk. Perkembangan penelitian berikutnya yang dilakukan oleh Kotter dan Heskett (2006) memperkuat karya Ouchi yang menunjukkan bahwa budaya mempengaruhi kinerja organisasi melalui tiga hal. Pertama adalah penyelarasan gagasan. Dalam perusahaan yang berbudaya kuat, karyawan cenderung mengikuti pimpinan yang sama. Kedua, budaya yang kuat mampu mememicu motivasi yang tinggi di kalangan karyawan. Komitmen dan loyalitas yang dirasakan oleh karyawan mendorong mereka bekerja lebih keras. Ketiga, budaya yang kuat mendorong kinerja karena menyediakan struktur dan kontrol tanpa perlu bergantung pada birokrasi formal yang bisa menghambat motivasi dan inovasi. 5. Ilmu Politik Perilaku organisasi juga dikembangkan dari disiplin ilmu politik. Ilmu politik mempelajari perilaku individu dan kelompok dalam lingkungan politik. Kajian terpenting yang berkaitan dengan perilaku organisasi adalah konflik, politik intraorganisasi, dan kekuasaan, termasuk bagaimana orang memanipulasi kekuasaan untuk kepentingan individu. Berbagai tipologi kekuasaan telah membantu dalam menganalisis pendekatan-pendekatan perilaku organisasi. Salah satu tipologi kekuasaan yang sering digunakan dalam organisasi adalah yang dikembangkan oleh Hersey dan Blanchard (1982). Menurut mereka, terdapat tujuh basis kekuasaan, yaitu
  • 14. 16 kekuasaan paksaan, kekuasaan koneksi, kekuasaan penghargaan, kekuasaan legitimasi, kekuasaan personal (referent), kekuasaan informasi, dan kekuasaan keahlian. Kekuasaan paksaan cenderung didasarkan atas usaha mempengaruhi dengan hukuman, tidak peduli diterima atau tidak oleh anggota. Kekuasaan koneksi didasarkan atas hubungan dengan dengan orang-orang penting tertentu di luar dan di dalam organisasi. Kekuasaan penghargaan didasarkan atas kemampuan pemimpin memberikan ganjaran bagi anggota yang menyelesaikan pekerjaan yang diperintahkan. Kekuasaan legitimasi didasarkan atas kedudukan resmi pemimpin. Kekuasaan personal didasarkan atas sifat-sifat kepribadian yang dimiliki oleh pemimpin. Kekuasaan informasi didasarkan atas kepemilikan akses informasi dari pemimpin yang dipandang bermanfaat bagi anggota. Kekuasaan keahlian didasarkan atas kepemilikan pengetahuan, keterampilan yang mempengaruhi orang lain. Menurut Harsey dan Blanchard, penggunaan basis kekuasaan tersebut sangat tergantung dengan tingkat kematangan anggota. Menurut keduanya, tingkat kematangan anggota dibedakan atas tiga tingkatan: rendah, sedang, dan tinggi. Anggota yang memiliki tingkat kematangan rendah lebih tepat memperoleh kekuasaan paksaan. Anggota yang memiliki tingkat kematangan sedang lebih cocok mendapatkan kekuasaan penghargaan dan kekuasaan personal. Anggota yang memiliki kematangan tinggi lebih tepat menggunakan kekuasaan keahlian.