SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  49
Télécharger pour lire hors ligne
Epidemiologi
Penyakit Gingiva dan
Periodontal

drg. Citra Lestari, MDSc., Sp. Perio
EPIDEMIOLOGI
distribusi status kesehatan serta faktor – faktor
yang mempengaruhinya (determinan) pada
populasi tertentu

Tujuan
1. Menentukan jumlah dan distribusi penyakit
pada suatu populasi
2. Mengungkapkan penyebab penyakit
3. Menggunankan pengetahuan tersebut
guna mengontrol penyakit
PREVALENSI
jumlah orang yang
terkena oleh suatu
penyakit dalam waktu
tertentu

INSIDENS
I
kecepatan terjadinya
penyakit baru di dalam
masyarakat tertentu dalam
waktu tertentu.

Jumlah orang yang menderita penyakit

jumlah kasus baru

Jumlah orang pada populasi

jumlah orang yang berersiko
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
PREVALENSI
150 pasien obesitas di screening
untuk melihat apakah terdapat
INSIDENS
penyakit periodontal, dari hasil : 30
I
pasien terdeteksi penyakit
120 pasien obesitas yang tidak
periodontal.
menderita penyakit periodontal
di lihat dalam jangka waktu 2
tahun. Pada periode waktu ini
ternyata 45 orang terkena
penyakit periodontal.


Meningkatkan
 Imigrasi

kasus sakit
 Emigrasi orang sehat
 Durasi makin panjang
karena pengobatan/
penyembuhan
 Peningkatan insidensi



Menurunkan
 Imigrasi

orang sehat
 Emigrasi kasus sakit
 Perbaikan angka
penyembuhan
(penurunan durasi)
 Peningkatan angka
kematian
 Penurunan insidensi


Meningkatkan
 Peningkatan

risiko
(jumlah orang
terpapar bertambah)
 Kegagalan program
pencegahan penyakit



Menurunkan
 Perubahan

dalam
riwayat alamiah
penyakit
(misalnya perubahan
patogenesitas)
 Keberhasilan
program pencegahan
penyakit
 Jumlah orang
terpapar berkurang)
1.

Epidemi : terjadinya suatu jenis penyakit yang
menular dan dapat menyebar ke tempat lain.

2.

Endemi : suatu penyakit yang terus menerus
terdapat dalam suatu kawasan geografi
tertentu.

3.

Pandemik : suatu epidemi yang terjadi secara
meluas dan meliputi beberapa negara sekaligus
di seluruh dunia.
DESAIN PENELITIAN EPIDEMIOLOGIS
DESAIN PENELITIAN EPIDEMIOLOGIS

cross sectional

case control
cohort

Ada atau tidak adanya penyakit dan karakteristik
dihitung pada suatu waktu terentu.

Guna penelitian :
1.Mengetahui prevalensi penyakit
2.Memperbandingkan karakteristik orang yang terkena
penyakit dengan orang yang tidak terkena penyakit
3.Membangun hipotesa mengenai etiologi penyakit
KELEMAHAN
Ekspose

Disease

Hanya dapat mengidentifikasi prevalensi
penyakit, tanpa mengamati lebih lanjut
populasi yang beresiko
mudah dilakukan dan murah
cohort
Studi penelitian ini didasarkan pada pengamatan
sekelompok penduduk tertentu dalam satu jangka
waktu tertentu.
semua subjek harus bebas dari penyakit yang
hendak diamati. kelompok terpapar dan kelompok
tidak terpapar

"apa yang akan terjadi?"
Kelemahan :
1. membutuhkan waktu penelitian yang lama dan
2. Bila penyakit yang diamati langka sedangkan
kebutuhan sampel >
case control

studi analitik

menentukan penyakit
(outcome)

2

mengidentifikasi penyebab
(faktor risiko)

1
case control

register medis
wawancara

Kelebihan

Kelemahan

waktu penelitian relative singkat, murah
dan cocok untuk meneliti penyakit langka
dan memiliki periode laten yang panjang.

retrospective
CONTOH KASUS
Suatu penelitian ingin mengetahui beberapa faktor
yang mempengaruhi terjadinya penyakit periodontal
pada laki – laki dewasa. Faktor yang diduga sebagai
faktor risiko terjadinya penyakit periodontal adalah
merokok. Jelaskan bagaimana penelitian tersebut
akan dilakukan dengan desain penelitian yang
berbeda;
1. Cross sectional
2. Cohort
3. Case Control
E

exposure

E+ : merokok
E- : tidak merokok

D

disease

D+ : Penyakit periodontal
D- : Tidak ada penyakit
periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
KS
DE
IN
Pengukuran suatu prevalensi penyakit
Alat ukur yang objektif terhadap gambaran spesifik
suatu penyakit dari sekelompok orang atau individu
yang diperbandingkan dengan sekelompok orang
atau individu yang lain.
T U J U A N
Mengukur derajat inflamasi gingiva
Mengukur derajat desktruksi periodontal
Mengukur jumlah penumpukan plak
Mengukur jumlah penumpukan kalkulus
Menilai kebutuhan akan perawatan
A. Mengukur derajat inflamasi gingiva

Indeks Gingiva ( Gingival Index )
Loe dan Silness  menilai derajat keparahan inflamasi
Pengukuran pada gingiva di 4 sisi gigi geligi yg diperiksa:
 Papila distovestibular
 Tepi gingiva vestibular
 Papila mesiovestibular
 Tepi gingiva oral
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Skor Indeks Gingiva

0

1

2

3

0 : Gingiva normal
1 : Inflamasi ringan, sedikit perubahan pada warna
dan sedikit udem. Tidak ada bleeding on
probing.
2 : Inflamasi sedang, kemerahan, udem, dan
mengkilat. Adanya BOP.
3 : Inflamasi berat, kemerahan, udem, ulserasi dan
pendarahan spontan.
GI = jumlah nilai keseluruhan / 4
Jumlah gigi yg diperiksa

Skor indeks gingiva
0,1 – 1,0
1,1 – 2,0
2,1 – 3,0

Kondisi gingiva
Inflamasi ringan
Inflamasi sedang
Inflamasi berat
Modified Gingival Index

0 : Tidak ada inflamasi
1 : Inflamasi ringan, sedikit perubahan warna,
sedikit perubahan pada tekstur tapi tidak
melibatkan gingiva margin dan papilla gingiva.
2 : Inflamasi ringan, sedikit perubahan warna,
sedikit perubahan pada tekstur dan melibatkan
keseluruhan gingiva margin dan papilla gingiva.
3 : Inflamasi sedang, mengkilat kemerahan, udem
dan/atau hipertrofi pada gingiva margin dan
papilla gingiva.
4 : Inflamasi berat, kemerahan, udem, dan/atau
pada gingiva margin dan papilla gingiva,
perdarahan spontan, atau ulserasi
MGI = jumlah nilai keseluruhan / 4
Jumlah gigi yg diperiksa

Skor indeks gingiva
0,1 – 1,0
1,1 – 2,0
2,1 – 3,0

Kondisi gingiva
Inflamasi ringan
Inflamasi sedang
Inflamasi berat
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
Bleeding On Probing by Lenox and Kopczy
Bleeding +
Bleeding -

Kalkulasi
BOP = Jumlah perdarahan
x 100
Jumlah sisi yang diperiksa
Contoh : 71/124 x 100% = 57 %
Keempat permukaan gigi dinilai dengan probing
>100 sisi  individual
Papillary Bleeding Index by Muhlemann

PBI
Skor
Deskripsi perdarahan setelah probing
0
Tidak ada perdarahan
1
Perdarahan berupa titik
2
Perdarahan berupa garis
3
Daerah interdental terisi darah berupa segi tiga (triangle)
4
Perdarahan yang mengenang
B. Mengukur derajat destruksi periodontal
a. Indeks Periodontal (Periodontal Index) by Russel
 untuk mengukur keparahan inflamasi gingiva maupun
destruksi periodontal. Skor dihitung dengan
menjumlahkan skor dari setiap gigi yang diperiksa lalu
dibagi dengan jumlah gigi yang diperiksa.


Kelemahan indeks periodontal :
Hasil pengukurannya bisa lebih rendah dari keadaan
sebenarnya berhubung peralatan yang digunakan
hanyalah kaca mulut tanpa menggunakan prob. Apalagi
bila tidak memungkinkan pemeriksaan radiografi.


Kriteria Indeks Periodontal :
0 : Gingiva normal
1 : Terlihat daerah inflamasi pada daerah gingiva bebas
2
4
6
8

tetapi perluasannya tidak sampai mengelilingi gigi.
: Inflamasi telah meluas mengenai gigi.
: Gunakan rontgen foto bila ada resorbsi krista tulang
alveolar
: Telah terjadi pembentukan saku.
: Destruksi disertai kehilangan fungsi pengunyahan.
Gigi goyah dan terkadang terjadi drifting.

Nilai PI indeks per orang = jumlah nilai individual
Jumlah gigi yang diperiksa
Kondisi klinis
Normal
Gingivitis ringan
Mulai ada penyakit
periodontal
Sudah ada penyakit
periodontal
Penyakit periodontal
terminal

Nilai rentangan
skor PI

Tingkat penyakit

0 – 0,2
0,3 – 0,9
0,7 – 1,9

Reversible

1,6 – 5,0

Irreversible

3,8 – 8,0
4. Periodontal Disease Index (PDI) Ramfjord
Gigi yang diperiksa = 16,21,24,36,41,44 atau gigi lain
yg dianggap perlu.


Kriteria gingiva :
0 : Tidak ada inflamasi.
1 : Inflamasi ringan pada gingiva belum seluruhnya
terkena.
2 : Inflamasi sedang sekitar gigi telah terkena.
3 : Gingivitis parah ; merah, udem, cenderung ada
pendarahan, ulcerasi.

Index PI ini kemudian dimodifikasi oleh SHICK & ASH.
Yaitu terdiri dari 4 komponen. Komponen gingivitis,
sulkus gingiva, plak dan kalkulus.


Kriteria plak
0 : Tidak ada plak
1 : Adanya plak pada daerah interproksimal yang
menutupi 1/3 dari separuh gingival permukaan gigi.
2 : Adanya plak menutupi lebih dari 1/3 tapi kurang dari
2/3 separuh gingival permukaan gigi.
3 : Adanya plak menutupi 2/3 atau lebih separuh
gingival permukaan gigi.



Kriteria kalkulus
0 : Tidak ada kalkulus.
1 : Adanya kalkulus supra gingival yang meluas sedikit
(-1 mm) apikal dari tepi gingiva bebas.
2 : Adanya kalkulus supra gingiva dan subgingiva dalam
jumlah sedang.
3 : Adanya kalkulus supra gingiva dan subgingiva dalam
jumlah banyak.
Dari Ramfjord, untuk menentukan kedalaman sulkus dengan
probe periodontal.

A

{

}B

CEJ – Margin gingiva = B
Margin gingiva – dasar sulkus / pocket = A
Kedalaman sulkus = A-B  loss of
attachment
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal


Kriterianya :
4 : Pada 2 sisi sulkus gingivanya sudah berada lebih
dari 3 mm apikal dari batas CEJ.
5 : Pada 2 sulkus gingiva berada 3 – 6 mm apikal dari
batas CEJ.
6 : Sulkus gingiva pada salah satu sisi telah berada
lebih dari 6 mm apikal dari batas CEJ.

Penempatan probe pada posisi standar
B

M

L

D
c. Indeks untuk mengukur Akumulasi Plak
1. Indeks Higiene Oral (Oral Hygiene Index)
 Green & Vermillion
Tujuan :
Studi epidemiologi peny. Periodontal & kalkulus
Untuk menilai hsl guna dari penyikatan gigi
Evaluasi praktek kes. gigi masyarakat
Untuk melihat jangka pendek / pjg dr program kes.
masyarakat
Oral Hygiene Index terdiri atas 2 komponen : Debris
Index (DI) dan Calculus Index (CI).
Gigi geligi yang diperiksa hanya keenam gigi indeks
saja (gigi geligi 16, 11, 26, 31, 36 & 46)
DI-S

0

1

2

3

0 : tdk ada debris
1 : debris menutupi <1/3 gigi
2 : debris menutupi >1/3 gigi
< 2/3 gigi
3 : debris menutupi > 2/3 gigi
CI-S

0
1
2
3
0 : tdk ada kalkulus
1: supragingiva kalkulus menutupi <1/3 gigi
2 : supragingiva kalkulus >2/3 gigi atau ada flek
subgingiva kalkulus
3 : supragingiva kalkulus >2/3 gigi atau ada subgingiva
di sekeliling gigi
Nilai DI-S = Nilai CI-S =
Jumlah total nilai setiap gigi
Jumlah permukaan yang diperiksa.
Nilai OHI-S = DI-S + CI-S.


Derajat kebersihan mulut
Baik/good = 0,0 – 1,2.
Sedang/fair = 1,3 – 3,0.
Buruk/poor = 3,1 – 6,0.
4. Indeks Plak (Plaque Index)
Dari Silness & Loe
 Alat : kaca mulut, explorer/sonde, blower.
 Pengukurannya di dasarkan pada ketebalan
penumpukkannya.
 Kriteria skor :
0 : Tidak ada plak
1 : Ada lapisa tipis plak menumpuk ke tepi gingiva bebas
dan permukaan gigi yang berdekatan.
2 : Penumpukkan plak yang sedang didalam saku & dapat
terlihat oleh mata telanjang.
3 : Permukaan gigi tertutup oleh plak yang tebal.
Indeks plak :
Total nilai plak

0

1

2

3

Jumlah permukaan yang diperiksa
6. Rekor kontrol plak (Plaque Control Record) oleh
O’leary dkk.
 Untuk memantau pelaksanaan kontrol plak oleh pasien
yang di rawat.
 Cara ; diwarnai dengan disclosing solution, dilihat ada
atau tidaknya deposit yang terwarnai.

Jumlah permukaan gigi dengan plak
Jumlah seluruh permukaan gigi

X 100 %
Community periodontal Index of Treatment Needs
(CPITN), indeks periodontal komunitas untuk
kebutuhan perawatan
dikembangkan Ainamo dkk

Indikator :
1. ada atau tidaknya pendarahan gusi.
2. kalkulus supra atau subgingiva.
3. saku periodontal : dangkal (4-5mm), dalam (6mm).

Alat : probe khusus dengan ujung bulat berdiameter
0,5 mm

Pemeriksaan pada pasien usia 20 tahun atau lebih.
Yang diperiksa 10 gigi indeks. (17, 16, 11, 26, 27, 31,
36, 37, 46, 47) yang di ambil gigi terparah setiap
sektan

Pada pasien usia kurang dari 20 tahun yang diperiksa
6 gigi indeks. (16, 11, 26, 31, 36, 46)
Status Periodontal

Kebutuhan Perawatan

0

periodonsium sehat

Tidak membutuhkan

1

terlihat pendarahan setelah
probing

Memerlukan perbaikan
OH

2

sewaktu probing terasa adanya Perbaikan OH + skeling
kalkulus.

3

saku dengan kedalaman 4 atau Perbaikan OH + skeling
5 mm

4

saku dengan kedalaman 6 mm

Perbaikan OH + skeling
+ perawatan
komprehensif
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Usia
Seks
Ras
Pendidikan
Penghasilan
Tempat tinggal
Letak geografis
1.
2.
3.
4.

Higiene oral
Nutrisi
Kebiasaan Buruk
Asuhan dental profesional
Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal
TUGAS

Buatlah suatu peneli
beserta desain peneli
secara cross section
cohort dan case con

Contenu connexe

Tendances

endodontic 2
endodontic 2endodontic 2
endodontic 2RSIGM
 
Lesi rongga mulut
Lesi rongga mulutLesi rongga mulut
Lesi rongga mulutpremaysari
 
gigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapgigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapikaa388
 
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityPemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityVina Widya Putri
 
Acute Necrotizing Ulceration Ginggivitis
Acute Necrotizing Ulceration GinggivitisAcute Necrotizing Ulceration Ginggivitis
Acute Necrotizing Ulceration GinggivitisCaninus Unlam
 
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Vina Widya Putri
 
10. morfologi gigi permanent rahang bawah
10. morfologi gigi permanent rahang bawah10. morfologi gigi permanent rahang bawah
10. morfologi gigi permanent rahang bawahhasril hasanuddin
 
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-Lisna K. Rezky
 
Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2Indri Yanti
 
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiLaporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiVina Widya Putri
 
Pulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibelPulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibelDedy Purnama
 
Endodontic 8
Endodontic 8Endodontic 8
Endodontic 8RSIGM
 
Taxonomi dan Nomenklatur Gigi
Taxonomi dan Nomenklatur GigiTaxonomi dan Nomenklatur Gigi
Taxonomi dan Nomenklatur GigiPSPDG-UNUD
 
Alat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrikAlat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrikERA MULIANA SADARI
 

Tendances (20)

endodontic 2
endodontic 2endodontic 2
endodontic 2
 
7. anomali gigi
7. anomali gigi7. anomali gigi
7. anomali gigi
 
Lesi rongga mulut
Lesi rongga mulutLesi rongga mulut
Lesi rongga mulut
 
gigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapgigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkap
 
prinsip preparasi
prinsip preparasiprinsip preparasi
prinsip preparasi
 
Tugas laporan tutorial
Tugas laporan tutorialTugas laporan tutorial
Tugas laporan tutorial
 
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityPemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
 
Acute Necrotizing Ulceration Ginggivitis
Acute Necrotizing Ulceration GinggivitisAcute Necrotizing Ulceration Ginggivitis
Acute Necrotizing Ulceration Ginggivitis
 
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
 
10. morfologi gigi permanent rahang bawah
10. morfologi gigi permanent rahang bawah10. morfologi gigi permanent rahang bawah
10. morfologi gigi permanent rahang bawah
 
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
 
inlay
inlayinlay
inlay
 
Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2
 
Lesi Pigmentasi
Lesi PigmentasiLesi Pigmentasi
Lesi Pigmentasi
 
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiLaporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
 
Pulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibelPulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibel
 
Endodontic 8
Endodontic 8Endodontic 8
Endodontic 8
 
Taxonomi dan Nomenklatur Gigi
Taxonomi dan Nomenklatur GigiTaxonomi dan Nomenklatur Gigi
Taxonomi dan Nomenklatur Gigi
 
Alat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrikAlat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrik
 
Gic
Gic Gic
Gic
 

En vedette

Survai kesehatan gigi dan mulut
Survai kesehatan gigi dan mulut Survai kesehatan gigi dan mulut
Survai kesehatan gigi dan mulut KacHuk EmPty
 
Keterangan plak dan disclosing solution
Keterangan plak dan disclosing solutionKeterangan plak dan disclosing solution
Keterangan plak dan disclosing solution07051994
 
Indices used in periodontal destruction
Indices used in periodontal destructionIndices used in periodontal destruction
Indices used in periodontal destructionAlka Singh
 
Kti prostodonsia irma unhas
Kti prostodonsia irma unhasKti prostodonsia irma unhas
Kti prostodonsia irma unhasIrma Ariany Syam
 
Jaringan Penyangga Gigi
Jaringan Penyangga GigiJaringan Penyangga Gigi
Jaringan Penyangga GigiPSPDG-UNUD
 
Evaluasi pencatatan & pelaporan dalam menunjang
Evaluasi pencatatan & pelaporan dalam menunjangEvaluasi pencatatan & pelaporan dalam menunjang
Evaluasi pencatatan & pelaporan dalam menunjangDikiana Pranata
 
Pedoman penulisan skripsi fekon unikarta
Pedoman penulisan skripsi fekon unikartaPedoman penulisan skripsi fekon unikarta
Pedoman penulisan skripsi fekon unikartaBang Udin
 
INDICES IN PERIODONTOLOGY
 INDICES IN PERIODONTOLOGY INDICES IN PERIODONTOLOGY
INDICES IN PERIODONTOLOGYdrishtii
 
Contoh judul karya tulis kedokteran gigi
Contoh judul karya tulis kedokteran gigiContoh judul karya tulis kedokteran gigi
Contoh judul karya tulis kedokteran gigiIrma Ariany Syam
 
Mechanical plaque control
Mechanical plaque control Mechanical plaque control
Mechanical plaque control drkeeru
 
Russell’s Periodontal Index & CPITN Probe
Russell’s Periodontal Index & CPITN ProbeRussell’s Periodontal Index & CPITN Probe
Russell’s Periodontal Index & CPITN ProbePriyanka Vadhera
 
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18SiLvi Fata
 
BLEEDING ON PROBING - PERIODONTICS
BLEEDING ON PROBING - PERIODONTICSBLEEDING ON PROBING - PERIODONTICS
BLEEDING ON PROBING - PERIODONTICSDr. Vishal Gohil
 

En vedette (20)

Survai kesehatan gigi dan mulut
Survai kesehatan gigi dan mulut Survai kesehatan gigi dan mulut
Survai kesehatan gigi dan mulut
 
Penilaian Indeks DMFT
Penilaian Indeks DMFTPenilaian Indeks DMFT
Penilaian Indeks DMFT
 
Keterangan plak dan disclosing solution
Keterangan plak dan disclosing solutionKeterangan plak dan disclosing solution
Keterangan plak dan disclosing solution
 
Bahan 1
Bahan 1Bahan 1
Bahan 1
 
Anomali Gigi
Anomali GigiAnomali Gigi
Anomali Gigi
 
Indices used in periodontal destruction
Indices used in periodontal destructionIndices used in periodontal destruction
Indices used in periodontal destruction
 
biomekanika pergerakan gigi
biomekanika pergerakan gigibiomekanika pergerakan gigi
biomekanika pergerakan gigi
 
Kti prostodonsia irma unhas
Kti prostodonsia irma unhasKti prostodonsia irma unhas
Kti prostodonsia irma unhas
 
Borang standard 4 pdpc-sekolah
Borang standard 4 pdpc-sekolahBorang standard 4 pdpc-sekolah
Borang standard 4 pdpc-sekolah
 
Jaringan Penyangga Gigi
Jaringan Penyangga GigiJaringan Penyangga Gigi
Jaringan Penyangga Gigi
 
Kti stikes rita rintaka
Kti stikes rita rintakaKti stikes rita rintaka
Kti stikes rita rintaka
 
Evaluasi pencatatan & pelaporan dalam menunjang
Evaluasi pencatatan & pelaporan dalam menunjangEvaluasi pencatatan & pelaporan dalam menunjang
Evaluasi pencatatan & pelaporan dalam menunjang
 
Tugas makalah ibu halimah
Tugas makalah ibu halimahTugas makalah ibu halimah
Tugas makalah ibu halimah
 
Pedoman penulisan skripsi fekon unikarta
Pedoman penulisan skripsi fekon unikartaPedoman penulisan skripsi fekon unikarta
Pedoman penulisan skripsi fekon unikarta
 
INDICES IN PERIODONTOLOGY
 INDICES IN PERIODONTOLOGY INDICES IN PERIODONTOLOGY
INDICES IN PERIODONTOLOGY
 
Contoh judul karya tulis kedokteran gigi
Contoh judul karya tulis kedokteran gigiContoh judul karya tulis kedokteran gigi
Contoh judul karya tulis kedokteran gigi
 
Mechanical plaque control
Mechanical plaque control Mechanical plaque control
Mechanical plaque control
 
Russell’s Periodontal Index & CPITN Probe
Russell’s Periodontal Index & CPITN ProbeRussell’s Periodontal Index & CPITN Probe
Russell’s Periodontal Index & CPITN Probe
 
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
 
BLEEDING ON PROBING - PERIODONTICS
BLEEDING ON PROBING - PERIODONTICSBLEEDING ON PROBING - PERIODONTICS
BLEEDING ON PROBING - PERIODONTICS
 

Similaire à Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal

BUKU PETUNJUK SKILAB blok 13 FINAL.pdf
BUKU PETUNJUK SKILAB  blok 13 FINAL.pdfBUKU PETUNJUK SKILAB  blok 13 FINAL.pdf
BUKU PETUNJUK SKILAB blok 13 FINAL.pdfssusere15b7a
 
Resume gingivitis dwi rama
Resume gingivitis dwi ramaResume gingivitis dwi rama
Resume gingivitis dwi ramaAfiz Zullah
 
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptx
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptxPREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptx
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptxMuhammadAsyrafi2
 
3408-6831-1-SM.pdf
3408-6831-1-SM.pdf3408-6831-1-SM.pdf
3408-6831-1-SM.pdfAGUSHARO
 
Anamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptx
Anamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptxAnamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptx
Anamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptxtohahakim
 
Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Vincent Tannius
 
Menuju gigi dan mulut sehat pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1
Menuju gigi dan mulut sehat  pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1Menuju gigi dan mulut sehat  pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1
Menuju gigi dan mulut sehat pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1Ztelah Charisma Karinda
 
4646 laporan skill lab periodonsia
4646 laporan skill lab periodonsia4646 laporan skill lab periodonsia
4646 laporan skill lab periodonsiastraw roulette
 
Seminar Penelitian Pengetahuan dan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan M...
Seminar Penelitian Pengetahuan dan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan M...Seminar Penelitian Pengetahuan dan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan M...
Seminar Penelitian Pengetahuan dan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan M...Universitas Sumatera Utara
 
Personal higiene
Personal higienePersonal higiene
Personal higieneValny Majid
 
Penyakit parotitis, hipersaliva dan kanker rongga mulut
Penyakit parotitis, hipersaliva dan kanker rongga mulutPenyakit parotitis, hipersaliva dan kanker rongga mulut
Penyakit parotitis, hipersaliva dan kanker rongga mulutOperator Warnet Vast Raha
 
166279038 diagnosis-karies (1)
166279038 diagnosis-karies (1)166279038 diagnosis-karies (1)
166279038 diagnosis-karies (1)rasya_wirayudha
 

Similaire à Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal (20)

BUKU PETUNJUK SKILAB blok 13 FINAL.pdf
BUKU PETUNJUK SKILAB  blok 13 FINAL.pdfBUKU PETUNJUK SKILAB  blok 13 FINAL.pdf
BUKU PETUNJUK SKILAB blok 13 FINAL.pdf
 
Resume gingivitis dwi rama
Resume gingivitis dwi ramaResume gingivitis dwi rama
Resume gingivitis dwi rama
 
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptx
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptxPREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptx
PREVENTIVE_PERIODONTICS.pptx_new.pptx
 
Periodontitis kronis
Periodontitis kronisPeriodontitis kronis
Periodontitis kronis
 
jurnal paedo
jurnal paedojurnal paedo
jurnal paedo
 
3408-6831-1-SM.pdf
3408-6831-1-SM.pdf3408-6831-1-SM.pdf
3408-6831-1-SM.pdf
 
Anamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptx
Anamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptxAnamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptx
Anamnesis dan Tindakan pada Kasus.pptx
 
PPT soca .pptx
PPT soca .pptxPPT soca .pptx
PPT soca .pptx
 
kasus gigi
kasus gigikasus gigi
kasus gigi
 
Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2Laporan hasil diskusi pemicu 2
Laporan hasil diskusi pemicu 2
 
Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016
Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016
Jurnal Ditjen P2P Tahun 2016
 
Menuju gigi dan mulut sehat pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1
Menuju gigi dan mulut sehat  pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1Menuju gigi dan mulut sehat  pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1
Menuju gigi dan mulut sehat pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1
 
4646 laporan skill lab periodonsia
4646 laporan skill lab periodonsia4646 laporan skill lab periodonsia
4646 laporan skill lab periodonsia
 
Seminar Penelitian Pengetahuan dan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan M...
Seminar Penelitian Pengetahuan dan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan M...Seminar Penelitian Pengetahuan dan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan M...
Seminar Penelitian Pengetahuan dan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan M...
 
Personal higiene
Personal higienePersonal higiene
Personal higiene
 
39165-167315-1-PB (1).pdf
39165-167315-1-PB (1).pdf39165-167315-1-PB (1).pdf
39165-167315-1-PB (1).pdf
 
jurnal.pptx
jurnal.pptxjurnal.pptx
jurnal.pptx
 
Gingival index.pptx
Gingival index.pptxGingival index.pptx
Gingival index.pptx
 
Penyakit parotitis, hipersaliva dan kanker rongga mulut
Penyakit parotitis, hipersaliva dan kanker rongga mulutPenyakit parotitis, hipersaliva dan kanker rongga mulut
Penyakit parotitis, hipersaliva dan kanker rongga mulut
 
166279038 diagnosis-karies (1)
166279038 diagnosis-karies (1)166279038 diagnosis-karies (1)
166279038 diagnosis-karies (1)
 

Epidemiologi penyakit gingiva dan periodontal

  • 1. Epidemiologi Penyakit Gingiva dan Periodontal drg. Citra Lestari, MDSc., Sp. Perio
  • 2. EPIDEMIOLOGI distribusi status kesehatan serta faktor – faktor yang mempengaruhinya (determinan) pada populasi tertentu Tujuan 1. Menentukan jumlah dan distribusi penyakit pada suatu populasi 2. Mengungkapkan penyebab penyakit 3. Menggunankan pengetahuan tersebut guna mengontrol penyakit
  • 3. PREVALENSI jumlah orang yang terkena oleh suatu penyakit dalam waktu tertentu INSIDENS I kecepatan terjadinya penyakit baru di dalam masyarakat tertentu dalam waktu tertentu. Jumlah orang yang menderita penyakit jumlah kasus baru Jumlah orang pada populasi jumlah orang yang berersiko
  • 5. PREVALENSI 150 pasien obesitas di screening untuk melihat apakah terdapat INSIDENS penyakit periodontal, dari hasil : 30 I pasien terdeteksi penyakit 120 pasien obesitas yang tidak periodontal. menderita penyakit periodontal di lihat dalam jangka waktu 2 tahun. Pada periode waktu ini ternyata 45 orang terkena penyakit periodontal.
  • 6.  Meningkatkan  Imigrasi kasus sakit  Emigrasi orang sehat  Durasi makin panjang karena pengobatan/ penyembuhan  Peningkatan insidensi  Menurunkan  Imigrasi orang sehat  Emigrasi kasus sakit  Perbaikan angka penyembuhan (penurunan durasi)  Peningkatan angka kematian  Penurunan insidensi
  • 7.  Meningkatkan  Peningkatan risiko (jumlah orang terpapar bertambah)  Kegagalan program pencegahan penyakit  Menurunkan  Perubahan dalam riwayat alamiah penyakit (misalnya perubahan patogenesitas)  Keberhasilan program pencegahan penyakit  Jumlah orang terpapar berkurang)
  • 8. 1. Epidemi : terjadinya suatu jenis penyakit yang menular dan dapat menyebar ke tempat lain. 2. Endemi : suatu penyakit yang terus menerus terdapat dalam suatu kawasan geografi tertentu. 3. Pandemik : suatu epidemi yang terjadi secara meluas dan meliputi beberapa negara sekaligus di seluruh dunia.
  • 10. DESAIN PENELITIAN EPIDEMIOLOGIS cross sectional case control cohort Ada atau tidak adanya penyakit dan karakteristik dihitung pada suatu waktu terentu. Guna penelitian : 1.Mengetahui prevalensi penyakit 2.Memperbandingkan karakteristik orang yang terkena penyakit dengan orang yang tidak terkena penyakit 3.Membangun hipotesa mengenai etiologi penyakit
  • 11. KELEMAHAN Ekspose Disease Hanya dapat mengidentifikasi prevalensi penyakit, tanpa mengamati lebih lanjut populasi yang beresiko mudah dilakukan dan murah
  • 12. cohort Studi penelitian ini didasarkan pada pengamatan sekelompok penduduk tertentu dalam satu jangka waktu tertentu. semua subjek harus bebas dari penyakit yang hendak diamati. kelompok terpapar dan kelompok tidak terpapar "apa yang akan terjadi?" Kelemahan : 1. membutuhkan waktu penelitian yang lama dan 2. Bila penyakit yang diamati langka sedangkan kebutuhan sampel >
  • 13. case control studi analitik menentukan penyakit (outcome) 2 mengidentifikasi penyebab (faktor risiko) 1
  • 14. case control register medis wawancara Kelebihan Kelemahan waktu penelitian relative singkat, murah dan cocok untuk meneliti penyakit langka dan memiliki periode laten yang panjang. retrospective
  • 15. CONTOH KASUS Suatu penelitian ingin mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit periodontal pada laki – laki dewasa. Faktor yang diduga sebagai faktor risiko terjadinya penyakit periodontal adalah merokok. Jelaskan bagaimana penelitian tersebut akan dilakukan dengan desain penelitian yang berbeda; 1. Cross sectional 2. Cohort 3. Case Control
  • 16. E exposure E+ : merokok E- : tidak merokok D disease D+ : Penyakit periodontal D- : Tidak ada penyakit periodontal
  • 20. KS DE IN Pengukuran suatu prevalensi penyakit Alat ukur yang objektif terhadap gambaran spesifik suatu penyakit dari sekelompok orang atau individu yang diperbandingkan dengan sekelompok orang atau individu yang lain. T U J U A N Mengukur derajat inflamasi gingiva Mengukur derajat desktruksi periodontal Mengukur jumlah penumpukan plak Mengukur jumlah penumpukan kalkulus Menilai kebutuhan akan perawatan
  • 21. A. Mengukur derajat inflamasi gingiva Indeks Gingiva ( Gingival Index ) Loe dan Silness  menilai derajat keparahan inflamasi Pengukuran pada gingiva di 4 sisi gigi geligi yg diperiksa:  Papila distovestibular  Tepi gingiva vestibular  Papila mesiovestibular  Tepi gingiva oral
  • 23. Skor Indeks Gingiva 0 1 2 3 0 : Gingiva normal 1 : Inflamasi ringan, sedikit perubahan pada warna dan sedikit udem. Tidak ada bleeding on probing. 2 : Inflamasi sedang, kemerahan, udem, dan mengkilat. Adanya BOP. 3 : Inflamasi berat, kemerahan, udem, ulserasi dan pendarahan spontan.
  • 24. GI = jumlah nilai keseluruhan / 4 Jumlah gigi yg diperiksa Skor indeks gingiva 0,1 – 1,0 1,1 – 2,0 2,1 – 3,0 Kondisi gingiva Inflamasi ringan Inflamasi sedang Inflamasi berat
  • 25. Modified Gingival Index 0 : Tidak ada inflamasi 1 : Inflamasi ringan, sedikit perubahan warna, sedikit perubahan pada tekstur tapi tidak melibatkan gingiva margin dan papilla gingiva. 2 : Inflamasi ringan, sedikit perubahan warna, sedikit perubahan pada tekstur dan melibatkan keseluruhan gingiva margin dan papilla gingiva. 3 : Inflamasi sedang, mengkilat kemerahan, udem dan/atau hipertrofi pada gingiva margin dan papilla gingiva. 4 : Inflamasi berat, kemerahan, udem, dan/atau pada gingiva margin dan papilla gingiva, perdarahan spontan, atau ulserasi
  • 26. MGI = jumlah nilai keseluruhan / 4 Jumlah gigi yg diperiksa Skor indeks gingiva 0,1 – 1,0 1,1 – 2,0 2,1 – 3,0 Kondisi gingiva Inflamasi ringan Inflamasi sedang Inflamasi berat
  • 28. Bleeding On Probing by Lenox and Kopczy Bleeding + Bleeding - Kalkulasi BOP = Jumlah perdarahan x 100 Jumlah sisi yang diperiksa Contoh : 71/124 x 100% = 57 % Keempat permukaan gigi dinilai dengan probing >100 sisi  individual
  • 29. Papillary Bleeding Index by Muhlemann PBI
  • 30. Skor Deskripsi perdarahan setelah probing 0 Tidak ada perdarahan 1 Perdarahan berupa titik 2 Perdarahan berupa garis 3 Daerah interdental terisi darah berupa segi tiga (triangle) 4 Perdarahan yang mengenang
  • 31. B. Mengukur derajat destruksi periodontal a. Indeks Periodontal (Periodontal Index) by Russel  untuk mengukur keparahan inflamasi gingiva maupun destruksi periodontal. Skor dihitung dengan menjumlahkan skor dari setiap gigi yang diperiksa lalu dibagi dengan jumlah gigi yang diperiksa.  Kelemahan indeks periodontal : Hasil pengukurannya bisa lebih rendah dari keadaan sebenarnya berhubung peralatan yang digunakan hanyalah kaca mulut tanpa menggunakan prob. Apalagi bila tidak memungkinkan pemeriksaan radiografi.
  • 32.  Kriteria Indeks Periodontal : 0 : Gingiva normal 1 : Terlihat daerah inflamasi pada daerah gingiva bebas 2 4 6 8 tetapi perluasannya tidak sampai mengelilingi gigi. : Inflamasi telah meluas mengenai gigi. : Gunakan rontgen foto bila ada resorbsi krista tulang alveolar : Telah terjadi pembentukan saku. : Destruksi disertai kehilangan fungsi pengunyahan. Gigi goyah dan terkadang terjadi drifting. Nilai PI indeks per orang = jumlah nilai individual Jumlah gigi yang diperiksa
  • 33. Kondisi klinis Normal Gingivitis ringan Mulai ada penyakit periodontal Sudah ada penyakit periodontal Penyakit periodontal terminal Nilai rentangan skor PI Tingkat penyakit 0 – 0,2 0,3 – 0,9 0,7 – 1,9 Reversible 1,6 – 5,0 Irreversible 3,8 – 8,0
  • 34. 4. Periodontal Disease Index (PDI) Ramfjord Gigi yang diperiksa = 16,21,24,36,41,44 atau gigi lain yg dianggap perlu.  Kriteria gingiva : 0 : Tidak ada inflamasi. 1 : Inflamasi ringan pada gingiva belum seluruhnya terkena. 2 : Inflamasi sedang sekitar gigi telah terkena. 3 : Gingivitis parah ; merah, udem, cenderung ada pendarahan, ulcerasi. Index PI ini kemudian dimodifikasi oleh SHICK & ASH. Yaitu terdiri dari 4 komponen. Komponen gingivitis, sulkus gingiva, plak dan kalkulus.
  • 35.  Kriteria plak 0 : Tidak ada plak 1 : Adanya plak pada daerah interproksimal yang menutupi 1/3 dari separuh gingival permukaan gigi. 2 : Adanya plak menutupi lebih dari 1/3 tapi kurang dari 2/3 separuh gingival permukaan gigi. 3 : Adanya plak menutupi 2/3 atau lebih separuh gingival permukaan gigi.  Kriteria kalkulus 0 : Tidak ada kalkulus. 1 : Adanya kalkulus supra gingival yang meluas sedikit (-1 mm) apikal dari tepi gingiva bebas. 2 : Adanya kalkulus supra gingiva dan subgingiva dalam jumlah sedang. 3 : Adanya kalkulus supra gingiva dan subgingiva dalam jumlah banyak.
  • 36. Dari Ramfjord, untuk menentukan kedalaman sulkus dengan probe periodontal. A { }B CEJ – Margin gingiva = B Margin gingiva – dasar sulkus / pocket = A Kedalaman sulkus = A-B  loss of attachment
  • 38.  Kriterianya : 4 : Pada 2 sisi sulkus gingivanya sudah berada lebih dari 3 mm apikal dari batas CEJ. 5 : Pada 2 sulkus gingiva berada 3 – 6 mm apikal dari batas CEJ. 6 : Sulkus gingiva pada salah satu sisi telah berada lebih dari 6 mm apikal dari batas CEJ. Penempatan probe pada posisi standar B M L D
  • 39. c. Indeks untuk mengukur Akumulasi Plak 1. Indeks Higiene Oral (Oral Hygiene Index)  Green & Vermillion Tujuan : Studi epidemiologi peny. Periodontal & kalkulus Untuk menilai hsl guna dari penyikatan gigi Evaluasi praktek kes. gigi masyarakat Untuk melihat jangka pendek / pjg dr program kes. masyarakat Oral Hygiene Index terdiri atas 2 komponen : Debris Index (DI) dan Calculus Index (CI). Gigi geligi yang diperiksa hanya keenam gigi indeks saja (gigi geligi 16, 11, 26, 31, 36 & 46)
  • 40. DI-S 0 1 2 3 0 : tdk ada debris 1 : debris menutupi <1/3 gigi 2 : debris menutupi >1/3 gigi < 2/3 gigi 3 : debris menutupi > 2/3 gigi CI-S 0 1 2 3 0 : tdk ada kalkulus 1: supragingiva kalkulus menutupi <1/3 gigi 2 : supragingiva kalkulus >2/3 gigi atau ada flek subgingiva kalkulus 3 : supragingiva kalkulus >2/3 gigi atau ada subgingiva di sekeliling gigi
  • 41. Nilai DI-S = Nilai CI-S = Jumlah total nilai setiap gigi Jumlah permukaan yang diperiksa. Nilai OHI-S = DI-S + CI-S.  Derajat kebersihan mulut Baik/good = 0,0 – 1,2. Sedang/fair = 1,3 – 3,0. Buruk/poor = 3,1 – 6,0.
  • 42. 4. Indeks Plak (Plaque Index) Dari Silness & Loe  Alat : kaca mulut, explorer/sonde, blower.  Pengukurannya di dasarkan pada ketebalan penumpukkannya.  Kriteria skor : 0 : Tidak ada plak 1 : Ada lapisa tipis plak menumpuk ke tepi gingiva bebas dan permukaan gigi yang berdekatan. 2 : Penumpukkan plak yang sedang didalam saku & dapat terlihat oleh mata telanjang. 3 : Permukaan gigi tertutup oleh plak yang tebal. Indeks plak : Total nilai plak 0 1 2 3 Jumlah permukaan yang diperiksa
  • 43. 6. Rekor kontrol plak (Plaque Control Record) oleh O’leary dkk.  Untuk memantau pelaksanaan kontrol plak oleh pasien yang di rawat.  Cara ; diwarnai dengan disclosing solution, dilihat ada atau tidaknya deposit yang terwarnai. Jumlah permukaan gigi dengan plak Jumlah seluruh permukaan gigi X 100 %
  • 44. Community periodontal Index of Treatment Needs (CPITN), indeks periodontal komunitas untuk kebutuhan perawatan dikembangkan Ainamo dkk  Indikator : 1. ada atau tidaknya pendarahan gusi. 2. kalkulus supra atau subgingiva. 3. saku periodontal : dangkal (4-5mm), dalam (6mm).  Alat : probe khusus dengan ujung bulat berdiameter 0,5 mm  Pemeriksaan pada pasien usia 20 tahun atau lebih. Yang diperiksa 10 gigi indeks. (17, 16, 11, 26, 27, 31, 36, 37, 46, 47) yang di ambil gigi terparah setiap sektan  Pada pasien usia kurang dari 20 tahun yang diperiksa 6 gigi indeks. (16, 11, 26, 31, 36, 46)
  • 45. Status Periodontal Kebutuhan Perawatan 0 periodonsium sehat Tidak membutuhkan 1 terlihat pendarahan setelah probing Memerlukan perbaikan OH 2 sewaktu probing terasa adanya Perbaikan OH + skeling kalkulus. 3 saku dengan kedalaman 4 atau Perbaikan OH + skeling 5 mm 4 saku dengan kedalaman 6 mm Perbaikan OH + skeling + perawatan komprehensif
  • 49. TUGAS Buatlah suatu peneli beserta desain peneli secara cross section cohort dan case con