Dokumen tersebut membahas pentingnya pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia bagi organisasi dan individu. Pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan tentang pekerjaan, moral, tujuan organisasi, dan produktivitas. Secara individu, pelatihan dapat meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan, motivasi, rasa percaya diri, dan mengurangi rasa takut akan perubahan. Langkah-langkah pelaksanaan pelatihan meliputi pen
2. Mengapa pelatihan dan
pengembangan diperlukan?
• Program orientasi belum cukup bagi
penyelesaian tugas-tugas, meskipun
program orientasi dilakukan secara
lengkap.
• Adanya perubahan-perubahan dalam
teknik penyelesaian tugas.
• Adanya jabatan-jabatan baru yang
memerlukan keterampilan-keterampilan.
• Keterampilan pegawai kurang memadai
untuk menyelesaikan tugas.
• Penyegaran kembali.
3. Manfaat Program Pelatihan
dan Pengembangan
Bagi organisasi
1. Memperbaiki pengetahuan tentang jabatan dan
keterampilan
2. Memperbaiki moral kerja
3. Mengenali tujuan organisasi
4. Membuat citra terhadap organisasi lebih baik lagi
5. Memperbaiki hubungan antara atasan dan bawahan
6. Membantu pegawai untuk bisa menyesuaikan diri
dengan perubahan-perubahan
7. Membantu menangani konflik sehingga mencegah
stres dan tensi tinggi
8. Membantu meningkatkan produktivitas dan kulaitas
kerja.
4. Manfaat Program Pelatihan
dan Pengembangan
Bagi individu:
1. Membantu individu untuk dapat membuat
keputusan dan pemecahan masalah secara lebih
baik lagi
2. Internalisasi dan operasionalisasi motivasi kerja,
prestasi, tumbuh, tanggung jawab dan kemajuan
3. Mempertinggi rasa percaya diri dan
pengembangan diri
4. Membantu untuk mengurangi rasa takut dalam
menghadapi tugas-tugas baru
5. Menurut “Peter Principle”, makin tinggi rasa
ketidakmampuan pada diri seseorang, orang
tersebut cenderung menjadi takut. Oleh karena itu
perlu diadakan latihan dan pengembangan.
5. Manfaat Program Pelatihan
dan Pengembangan
Bagi bagian kepegawaian:
a. Memperbaiki komunikasi antar kelompok
dengan individu;
b. Dimengertinya kebijakan organisasi,
aturan-aturan, dan sebagainya;
c. Membangun rasa keterdekatan dalam
kelompok (group cohesiveness);
d. Menciptakan organisasi sebagai tempat
yang baik untuk bekerja dan hidup di
dalamnya.
6. Langkah-Langkah Penyelenggaraan
Program Pelatihan dan Pengembangan
1. Penilaian kebutuhan (need assessment)
2. Penetapan tujuan latihan dan
pengembangan
3. Penentuan isi program dan prinsip belajar
4. Pelaksanaan program aktual
5. Ketahui keterampilan, pengetahuan, dan
kemampuan para pegawai
6. Evaluasi
Wether dan Davis (1996)
7. Pendekatan, Metode, Teknik Pelatihan
dan Pengembangan
1. On The Job Training
Job Instruction Training (JIT)
Job Rotation
Apprenticeships (Magang)
Coaching
2. Off The Job Training
Lecture/Kuliah Mimbar
Vestibule Training
Role Playing
Behavior Modeling
Case Study
Simulation
Self Study
Programmed Learning
Laboratory Training (Latihan dalam Laboratorium)
8. 1. Employee Obselescence (Keusangan
Pegawai)
Gejala-gejala keusangan adalah:
• Sikap tidak pantas
• Unjuk kerja yang rendah
• Sering melakukan kesalahan
• Prosedur kerja yang dipakai sudah
kuno
Pengembangan Sumber
Daya Manusia
9. Untuk menghindarkan keusangan, perusahaan
hendaknya:
• Secara peroidik menilai kebutuhan
• Membuat program untuk mengembangkan
kemampuan baru, dan
• Melakukan tindakan proactive situasi di mana
pegawai dalam posisi untuk tidak bisa
dipromosikan lagi, tetapi juga tidak dapat
didemosi atau ditransfer (career plateau).
Dalam situasi ini keusangan makin menjadi
Pengembangan Sumber
Daya Manusia
10. 2. Sociotechnical Changes (Perubahan-perubahan
Sosial dan Teknik)
Perubahan sosial dan teknologi juga merupakan
tantangan bagi kepegawaian. Misalnya,
kebudayaan menyebabkan banyak perusahaan
merancang kembali program pengembangan bagi
pekerja wanita agar ada equal employment.
Demikian pula, perubahan teknologi yang cepat
mengharuskan perusahaan melakukan program
pengembangan secara kontinu.
1) Affirmative action
2) Employee turnover
Pengembangan Sumber
Daya Manusia
11. Penilaian Pelatihan dan
Pengembangan
• Reaction: menilai reaksi pegawai yang
dilatih terhadap program yang
dilaksanakan
• Learning: pelatih dapat menguji trainee
untuk menentukan apakah mereka telah
benar-benar mempelajari prinsip,
keterampilan, dan fakta-fakta yang harus
dipelajari
• Behavior: diperhatikan apakah perilaku
trainee berubah dengan mnegikuti
program latihan
• Result: jika hasil produksi meningkat setelah
diadakan latihan, berarti program
pelatihan berhasil