SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  29
Télécharger pour lire hors ligne
FUNGSI DAN CARA KERJA COMMAN REIL 
MAKALAH 
Untuk memenuhi tugas matakuliah 
Teknologi Motor Diesel 
yang dibina oleh Bapak Drs. H. Sutijono, M.M. 
Oleh 
Gogik Ibnu Sartono 110513428020 
Nut Candra Aruka 110513428018 
UNIVERSITAS NEGERI MALANG 
FAKULTAS TEKNIK 
JURUSAN TEKNIK MESIN 
April 2013
SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL 
COMMON RAIL 
A. URAIAN 
1. PENGERTIAN DAN FUNGSI 
Common Rail adalah jenis sistem bahan bakar modern yang penyaluran 
bahan bakarnya menggunakan pipa rel (rail) dan pengaturan timing injeksi bahan 
bakar serta jumlah bahan bakar yang diinjeksikan menggunakan sistem elektrik 
terpadu. 
Sistem bahan bakar common rail biasa disebut dengan CRFIS (Common 
Rail Fuel Injection System) atau CRICS (Common Rail Injection Control 
System).
Fungsi common rail adalah : 
· Menyediakan bahan bakar terhadap engine 
· Membangkitkan tekanan tinggi bahan bakar yang diperlukan serta 
mendistribusikannya ke masing-masing silinder 
· Menginjeksikan bahan bakar dengan jumlah dan waktu injeksi yang tepat / 
presisi 
2. KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM COMMON RAIL 
Komponen-komponen utama dari sistem common rail adalah : 
o Pre-supply pump 
o High-pressure pump 
o High-pressure accumulator 
(rail) 
o Pressure-control valve 
o Rail-pressure sensor 
o Injectors 
o ECU with sensors 
o Pressure-limitter valve 
o Flow limiter 
a. Pre Supply Pump (Pompa pengalir) 
Fungsi : 
1) Menyalurkan bahan bakar dari tangki ke pompa tekanan tinggi 
Letaknya berada didalam tangki bahan bakar
Pre Suply Pump ada dua jenis, yaitu : 
1. Tipe mekanik 
o Menggunakan putaran engine umtuk memutar drive gear 
o Pengiriman jumlah bahan bakar proporsional sesuai putaran engine 
o Terdapat shut off elektromagnetis untuk menutup saluran 
Suction 
2. Tipe elektrik 
Discharge
Elecric motor 
Terdiri dari : 
o Roller cell pump 
Roller cell digerakkan oleh elecrik motor 
o Electric motor 
o Non-return valve 
b. High Pressure Pump 
Non-return 
valve
Cara kerja : 
Inlet valve 
o Ketika plunyer bergerak ke bawah, katup inlet terbuka sehingga 
bahan bakar masuk ke ruangan pompa. 
o Pada posisi titik mati bawah dan plunyer mulai bergerak naik, 
katup tertutup karena katup ini jenis katup satu arah, dan bahan
bakar terkompresi akibat plunyer yang bergerak naik, sehingga 
bahan bakar terdorong keluar. 
o Terdapat electromagnetic switch off yang berfungsi untuk 
menghentikan aliran bahan bakar saat engine stop. 
c. High-Pressure Accumulator (Pipa Rel) 
Fungsi : 
o Menyimpan bahan bakar 
o Mencegah terjadinya fluktuasi tekanan bahan bakar 
Kontruksi : 
o Rail dibuat dari pipa baja tempa 
o Diameter dalam kira-kira 10 mm 
o Panjang rail antara 280-600 mm 
o Volume bias dibuat sekecil mungkin dan sebesar yang diperlukan 
d. Pressure Control Valve
Fungsi : 
o Menjaga tekanan didalam pipa rail agar selalu pada keadaan 
konstan 
Pada Pressure Control Valve dalam kerjanya dilengkapi dengan 
sebuah sensor tekanan rail (Rail-Pressure Sensor) yang fungsinya adalah : 
o Memeriksa/mengukur tekanan di dalam pipa rel 
o Memberikan data input yang selanjutnya dikirimkan ke ECU 
(Control system) 
Data dari ECU nanti yang akan menentukan kerja dari Pressure 
Control Valve sebagai pengatur/penjaga tekanan didalam pipa rel. 
Pembagian Tekanan pada Common Rail tiap-tiap generasi : 
1) Generasi Pertama (I) (1997) 
Tekanan injeksi : 1,350 bar 
Aplikasi : Kendaraan penumpang 
Digunakan kali pertama : Alfa Romeo dan Mercedez Benz 
2) Generasi Kedua (II) (1999) 
Tekanan injeksi : 1,400 bar
Aplikasi : Truck 
Digunakan kali pertama : Renault (RVI). 
3) Generasi Kedua (II) (2001) 
Tekanan injeksi : 1,600 bar 
Aplikasi : Kendaraan penumpang 
Digunakan kali pertama : Volvo and BMW 
4) Generasi Kedua (II) (2002) 
Tekanan injeksi : 1,600 bar 
Aplikasi : Truck 
Digunakan kali pertama : MAN 
5) Generasi Ketiga (III) (2003) 
Tekanan injeksi : 1,600 bar 
Aplikasi : Kendaraan penumpang 
Digunakan kali pertama : Audi 
e. Injector 
Fungsi : 
o Untuk menginjeksikan bahan bakar dengan jumlah yang tepat 
kedalam ruang bakar pada waktu (timing injection) yang tepat.
Pada injector terdapat beberapa komponen utama, yaitu : 
o 2/2 electromagnetic servo valve 
o Nozzle 
o Valve control chamber 
o Return line 
Gaya-gaya yang diperlukan untuk perbaikan fungsi dari injector adalah : 
o Gaya pegas nozzle 
o Gaya pegas katup 
o Gaya elektromagnet 
o Gaya yang diperlukan untuk menghasilkan tekanan pada valve 
control chamber
o Gaya yang diperlukan untuk menghasilkan tekanan pada jarum 
nozzle 
Contoh penampang injektor dan bagian-bagiannya : 
f. ECU (Electronic Control Unit) dan Sensor 
· Common rail adalah system injeksi yang dikontrol oleh EDC 
(Electronic Driver Control) 
· ECU mengontrol dan memonitor system injeksi secara menyeluruh 
· Sensor berfungsi untuk membaca data yang terukur didalam proses 
yang nantinya akan dikirim ke ECU dengan akurasi yang tepat dan 
secepat mungkin
 Rail-Pressure Sensor 
Cara kerja Rail-Pressure Sensor adalah : 
o Ketika bahan bakar memasuki pipa rail dan melewati Rail-Pressure 
Sensor, tekanan tersebut akan menekan diafragma sensor sebesar 
tekanan yang ada. 
o Elemen sensor (semikonduktor device) akan merubah pembacaan 
dari diafragma sensor tadi menjadi sinyal elektrik yang selanjutnya 
dikirimkan ke ECU untuk diproses. 
o Perubahan tekanan untuk pergerakan diafragma sebesar 1 mm kira-kira 
adalah 1500 bar. 
o Pada skala pengukuran utama, akurasi pengukurannya kira-kira 
adalah 2% dari skala penuh. 
 Sensor-sensor lain yang diperlukan adalah :
o Crankshaft-speed sensor 
o Camshaft sensor 
o Accelerator-pedal 
traveler sensor 
o Boost – pressure sensor 
o Coolant-temperature 
sensor 
o Air temperature sensor 
o Air – mass meter 
g. Pressure-Limitter Valve (komponen tambahan) 
Fungsi dan cara kerja : 
o Untuk membatasi tekanan yang ada dalam pipa rel agar tidak 
berlebihan . 
o Cara kerjanya adalah sama dengan cara kerja dari overpressure 
valve, yaitu Pressure limiter valve dipasang pada ujung pipa rel dan 
dihubungkan dengan saluran pengembali bahan bakar.
o Apabila terdapat tekanan yang berlebih pada pipa rel, Pressure 
limiter valve akan membatasi tekanan dengan cara membuka 
saluran pengembali bahan bakar. 
o Tekanan yang dijinkan dari Pressure limiter valve adalah 
maksimum sekitar 1500 (untuk kendaraan baru dapat mencapai 
1800 bar). 
h. Flow Limiter (komponen tambahan) 
Fungsi : 
o Untuk mencegah terjadinya injeksi yang berlanjut ketika terjadi 
ganguan salah satu injector membuka terus. 
o Cara kerjanya adalah Flow limiter akan menutup saluran ke 
injector segera setelah bahan bakar keluar dari pipa rel apabila 
terjadi ganguan tersebut. 
3. CARA KERJA 
Pada dasarnya, pembagian kerja common rail dibagi tiga skema, yaitu : 
Sub functions of a CR FI system 
C O M M O N R A IL F U E L IN J E C T IO N S Y S T E M 
L o w p re s s u re c irc u it H ig h p re s s u re c irc u it E C U w ith s e n s o rs 
a. Low-Pressure Circuit 
Low-pressure circuit bertujuan untuk mengalirkan bahan bakar menuju 
High-pressure circuit. Aliran bahan bakar pada low-pressure circuit adalah : 
Fuel tank Pre-supply pump Fuel filter Saluran pengembali 
bahan bakar
o Bahan bakar dialirkan dari tangki bahan bakar oleh pre-supply pump 
menuju ke pompa tekanan tinggi melewati saringan bahan bakar. 
b. High-Pressure Circuit 
High-pressure circuit berfungsi untuk membangkitkan tekanan 
tinggi yang konstan didalam pipa rel (Rail), dan juga untuk 
menginjeksikan bahan bakar ke ruang bakar melewati injector. Aliran 
bahan bakarnya pada high-pressure circuit adalah : 
High – pressure 
pump 
Pressure-control Rail (pipa rel) 
valve 
Rail –pressure 
Injectors Saluran tekanan sensor 
tinggi
o Bahan bakar dari sirkuit tekanan rendah masuk ke pompa tekanan 
tinggi. 
o Didalam pompa tekanan tinggi ini, tekanan bahan bakar 
dibangkitkan/dinaikkan menjadi tekanan tinggi. 
o Bahan bakar bertekanan tinggi tadi akan melewati pressure control 
valve yang berfungsi untuk mengontrol/mengatur tekanan bahan bakar 
sesuai dengan kondisi yang ada (berdasarkan ECU). 
o Selanjutnya, bahan bakar bertekanan tinggi masuk ke pipa rel (High 
accumulator rail). Tekanan dalam pipa rel bisa mencapai maksimal 
1350 atau 1500 bar (untuk kendaraan baru bisa mencapai 1800 bar). 
o Pada pipa rel dilengkapi dengan rail-pressure sensor untuk mendeteksi 
tekanan yang ada didalam pipa rel tersebut dan kemudian dikirimkan 
ke ECU dalam bentuk sinyal elektrik (impuls). 
o Diujung pipa rel juga terdapat Pressure-limitter valve (katup pembatas 
tekanan). Apabila tekanan didalam pipa rel berlebihan, tekanan bahan 
bakar tadi mampu membuka katup yang berhubungan dengan saluran 
pengembali, sehingga bahan bakar akan mengalir ke saluran 
pengembali bahan bakar. 
o Tekanan yang didijinkan oleh Pressure-limitter valve didalam pipa rel 
adalah maksimal 1350, 1500 atau 1800 bar tergantung jenis kendaraan. 
o Bahan bakar bertekanan tinggi selanjutnya mengalir ke injektor untuk 
diinjeksikan kedalam ruang bakar. Penginjeksian bahan bakar pada 
injektor tergantung ECU sesuai urutan saat penyemprotan. 
o Pada injektor juga terdapat saluran pengembali bahan bakar untuk 
mengembalikan sisa bahan bakar yang tidak diinjeksikan. 
c. ECU dan Sensor-Sensor 
· Common rail adalah system injeksi yang dikontrol oleh EDC 
(Electronic Driver Control) 
· ECU mengontrol dan memonitor sistem injeksi secara menyeluruh
· Sensor berfungsi untuk membaca data yang terukur didalam proses 
yang nantinya akan dikirim ke ECU dengan akurasi yang tepat dan 
secepat mungkin. 
Seperti yang diketahui diatas, sensor-sensor yang digunakan pada 
sistem common rail diantaranya : 
o Crankshaft-speed sensor 
o Camshaft sensor 
o Accelerator-pedal 
traveler sensor 
o Boost – pressure sensor 
o Coolant-temperature 
sensor 
o Air temperature sensor 
o Air – mass meter 
ECU dan EDC 
Rail-pressure 
sensor
a. Crankshaft-speed sensor 
Berfungsi untuk mendeteksi seberapa kecepatan yang dihasilkan dari poros 
engkol. 
b. Camshaft sensor 
Berfungsi untuk mendeteksi posisi dari camshaft. 
c. Accelerator-pedal traveler sensor 
Berfungsi untuk mendeteksi seberapa sudut yang dihasilkan dari 
penekanan pedal gas (pedal akselerasi). 
d. Boost – pressure sensor 
Berfungsi untuk mendeteksi tekanan udara dalm intake manifold. 
e. Coolant-temperature sensor 
Berfungsi untuk mendeteksi seberapa suhu/temperature dari air pendingin 
untuk menegetahui suhu engine. 
f. Air temperature sensor 
Berfungsi untuk mendeteksi suhu/temperature dari udara masuk. 
g. Air – mass meter 
Berfungsi untuk mendeteksi massa udara yang masuk. 
Berdasarkan data-data dari sensor-sensor tersebut, ECU kemudian 
menghitung dan mengolah data-data seperti banyaknya bahan bakar yang telah 
diinjeksikan, awal waktu injeksi, waktu/durasi injeksi, dan sebagainya, sehingga 
akan menghasilkan komposisi sistem injeksi yang sangat akurat.
Contoh dari sistem control elektronik : 
Caterpillar Common Rail Control Device 
Caterpillar Common Rail Technologi 
Contoh perhitungan sensor pada poros engkol : 
Contoh mikrokontroler yang digunakan pada ECU :
Contoh bentuk-bentuk sinyal elektronik (impuls)
4. TEKNOLOGI COMMON RAIL PADA KENDARAAN AUDI 4.2 I V8 
TDI
Teknologi common rail yang diterapkan pada kendaraan AUDI 4.2 I V8 
TDI adalah sistem common rail generasi yang diterapkan pada kendaraan 
penumpang. Penerapan sistem generasi ketiga ini pada AUDI dimulai pada tahun 
2003 yaitu pertama kalinya sistem jenis ketiga digunakan. 
Spesifikasi kendaraan : 
· Engine code : BVN 
· Type of engine : V8 diesel engine 90° vee angle
· Displacement in cm3 : 4134 
· Max. power output in kW (bhp) : 240 (326) 
· Max. torque in Nm : 650 at 1600 to 3500 RPM 
· Bore in mm : 83 
· Stroke in mm : 95.5 
· Compression ratio : 16,4 : 1 
· Cylinder spacing in mm : 90 
· Firing order : 1–5–4–8–6–3–7–2 
· Engine weight in kg : 255 
· Engine management : Bosch EDC-16CP+ common rail 
injection system up to 1600 bar with 8-port piezoelectric injectors 
· Exhaust gas recirculation system : Water-cooled EGR 
· Exhaust emission control : Two oxidising catalytic converters, 
Two maintenance-free diesel particulate filters 
· Exhaust emission standard : EU IV 
8 
2 
5 
4 
3 
7 
10 
1 
9 
6
High-pressure 200-1600 bar 
Return pressure from injector 10 -11 bar 
Supply pressure max. 1.8 bar 
Return pressure max. 1.8 bar 
Keterangan : 
1. Fuel tank module with suction jet pump, non-return valve and prefilter fuel 
pump (pre-supply pump) 
2. Fuel filter with water separator 
3. High-pressure pump 
4. Fuel temperature sender 
5. Rail element, cylinder bank I 
6. Rail element, cylinder bank II 
7. Injectors 
8. Retention valve 
9. Temperature-dependent switchover 
10. Fuel cooler (air) on vehicle underbody 
a. Tangki bahan bakar menggunakan double tangki yang dilengkapi dengan 
pre- supply pump 
Pre-supply pump mengalirkan bahan bakar ke pompa tekanan tinggi 
dengan tekanan 0,8-1,8 bar. 
b. High-pressure pump unit
2 
3 
Unit : 
1. High-pressure pump 
2. Fuel metering valve 
(fuel metering unit fuel metering unit) 
3. Mechanical fuel pump 4.5-6.2 bar 
High pressure pump berfungsi untuk membangkitkan tekanan 
1 
tinggi dari supply tekanan rendah sampai pada injektor. Awalnya, pompa 
mekanik (mechanical fuel pump) mengalirkan bahan bakar ke sisi pompa 
tekanan tinggi dengan tekanan antara 4,5 – 6,2 bar. 
Pompa tekanan tinggi menggunakan tiga piston yang terletak di 
dalam inner chamber dan digerakkan oleh puli intake camshaft yang 
tersambung dengan sabuk bergigi, mengalirkan bahan bakar ke pipa rel 
hingga ke injektor dengan tekanan tinggi (maksimal 1600 bar). 
c. Fuel pressure regulating valve (katup pengatur tekanan bahan bakar) 
Pada pipa rel dilengkapi dengan katup pengatur tekanan bahan 
bakar yang berfungsi untuk mengatur/mengontrol tekanan tinggi didalam 
pipa rel yang kerjanya tergantung dari output sinyal elektrik dari ECU. 
Tekanan yang dijinkan didalam pipa rel adalah maksimal 1600 bar. 
Iron plate
Valve seat ball 
d. Rail (Pipa rel) 
Rail 1 
Compression spring 
Rail 2 
Injektor 
Armature 
Pipa rel yang digunakan adalah dua buah pipa rel yang masing-masing 
melayani empat injektor (Rail 1 untuk injektor 1-4 dan rail 2 untuk injektor 5-8). 
Pipa rel berfungsi untuk menampung bahan bakar dengan tekanan tinggi yang 
konstan sebelum dialirkan ke injektor. Tekanan maksimal yang diijinkan adalah 
1600 bar, dengan saluran kembali bahan bakar yang mengurangi tekanan bahan 
bakar apabila terjadi tekanan berlebih.
e. Injektor 
High pressure line 
Cap nut 
Restrictor 
Rail 
Injektor yang digunakan pada sistem common rail yang diterapkan pada 
AUDI adalah tipe piezoelectric injector model multi hole (7-8 hole). 
Keunggulan injektor jenis ini adalah : 
· Membutuhkan waktu yang sangat singkat untuk mengawali tiap siklus 
kerja injeksi. 
· Mampu menerima tekanan yang sangat tinggi dari tekanan bahan bakar.
· Langkah siklus sangat presisi (memiliki akurasi yang sangat tinggi). 
Piezoelectric injector membutuhkan tegangan pembangkit sebesar 110-148 
V melalui sebuah kapasitor yang ada pada control unit. 
5. KESIMPULAN 
a. Sistem injeksi common rail adalah sistem injeksi bahan bakar diesel 
modern yang penyaluran bahan bakarnya menggunakan pipa rel (rail) dan 
pengaturan timing injeksi bahan bakar serta jumlah bahan bakar yang 
diinjeksikan menggunakan sistem elektrik terpadu. 
b. Fungsi common rail adalah : 
· Menyediakan bahan bakar terhadap engine 
· Membangkitkan tekanan tinggi bahan bakar yang diperlukan serta 
mendistribusikannya ke masing-masing silinder 
· Menginjeksikan bahan bakar dengan jumlah dan waktu injeksi 
yang tepat / presisi 
c. Komponen utama dari sistem common rail adalah : 
· Pre-supply pump 
· High-pressure pump 
· High-pressure 
accumulator (rail) 
· Pressure-control valve 
· Rail-pressure sensor 
· Injectors 
· ECU with sensor 
d. Cara kerja sistem common rail pada dasarnya dibagi tiga skema, yaitu : 
· Low-pressure sirkuit yang bertujuan untuk mengalirkan bahan 
bakar dari tangki ke high-pressure sirkuit. 
· High-pressure sirkuit yang bertujuan untuk membangkitkan 
tekanan tinggi yang konstan didalam pipa rel (Rail), dan juga untuk 
menginjeksikan bahan bakar ke ruang bakar melewati injector. 
Tekanan yang dibangkitkan maksimal yang diperbolehkan adalah 
1350 atau 1500 atau bahkan 1800 bar.
· ECU dan Sensor untuk mengontrol dan memonitor kerja sistem 
injeksi secara keseluruhan. 
e. Tekanan bahan bakar didalam pipa rel sangat tinggi dan dijaga agar selalu 
konstan dengan sebuah katup pengatur tekanan yang terintegrasi dengan 
control unit (ECU). 
f. Kendaraan AUDI 4.2 L V8 TDI menggunakan sistem injeksi common rail 
generasi ketiga yang dipakai pada kendaraan penumpang. 
g. Sistem injeksi common rail AUDI 4.2 L V8 TDI ini menggunakan : 
 Tekanan sistem injeksi mencapai 1600 bar. 
 Injektor yang digunakan adalah jenis piezoelectric injector multi 
hole dengan lubang 8 port, dan memiliki keunggulan : 
o Membutuhkan waktu yang sangat singkat untuk mengawali 
tiap siklus kerja injeksi. 
o Mampu menerima tekanan yang sangat tinggi dari tekanan 
bahan bakar. 
o Langkah siklus sangat presisi (memiliki akurasi yang sangat 
tinggi).

Contenu connexe

Tendances (20)

Merombak gearbox manual
Merombak gearbox manual Merombak gearbox manual
Merombak gearbox manual
 
15. starter motor
15. starter motor15. starter motor
15. starter motor
 
SISTEM EKZOS KENDERAAN
SISTEM EKZOS KENDERAANSISTEM EKZOS KENDERAAN
SISTEM EKZOS KENDERAAN
 
Sistem gantungan
Sistem gantunganSistem gantungan
Sistem gantungan
 
4. relay
4. relay4. relay
4. relay
 
Sistem Penyejukan
Sistem PenyejukanSistem Penyejukan
Sistem Penyejukan
 
13. power window
13. power window13. power window
13. power window
 
Pengenalan sistem brek
Pengenalan sistem brekPengenalan sistem brek
Pengenalan sistem brek
 
Jenis – jenis sistem gantungan hadapan
Jenis – jenis sistem gantungan hadapanJenis – jenis sistem gantungan hadapan
Jenis – jenis sistem gantungan hadapan
 
Pemeriksaan Visual Sistem kenderaaan
Pemeriksaan Visual Sistem kenderaaanPemeriksaan Visual Sistem kenderaaan
Pemeriksaan Visual Sistem kenderaaan
 
Menyelenggara gearbox automatik
Menyelenggara gearbox automatik Menyelenggara gearbox automatik
Menyelenggara gearbox automatik
 
Sistem bahan api
Sistem bahan apiSistem bahan api
Sistem bahan api
 
6. menguji kebocoran(penghawa dingin)
6. menguji kebocoran(penghawa dingin)6. menguji kebocoran(penghawa dingin)
6. menguji kebocoran(penghawa dingin)
 
Sistem elektronik kenderaan
Sistem elektronik kenderaanSistem elektronik kenderaan
Sistem elektronik kenderaan
 
9. fuse
9. fuse9. fuse
9. fuse
 
Basic enjin
Basic enjinBasic enjin
Basic enjin
 
Pengenalan kepada steering manual
Pengenalan kepada steering manualPengenalan kepada steering manual
Pengenalan kepada steering manual
 
Asas kendalian enjin
Asas kendalian enjinAsas kendalian enjin
Asas kendalian enjin
 
Clutch system (Malay)
Clutch system (Malay)Clutch system (Malay)
Clutch system (Malay)
 
Diagnosis kenderaan
Diagnosis kenderaanDiagnosis kenderaan
Diagnosis kenderaan
 

En vedette

Common rail diesel fuel systems
Common rail diesel fuel systemsCommon rail diesel fuel systems
Common rail diesel fuel systemsamged radhi
 
Introduction to common rail ( Bosch; Denso; Delphi; Vdo)
Introduction to common rail ( Bosch; Denso; Delphi; Vdo)Introduction to common rail ( Bosch; Denso; Delphi; Vdo)
Introduction to common rail ( Bosch; Denso; Delphi; Vdo)Luca Nurchi
 
Diesel common rail basic
Diesel common rail basicDiesel common rail basic
Diesel common rail basicMas Tress
 
MANUAL ENGINE 1/2KD-FTV TOYOTA SISTEMA COMNON RAIL
MANUAL ENGINE 1/2KD-FTV TOYOTA SISTEMA COMNON RAILMANUAL ENGINE 1/2KD-FTV TOYOTA SISTEMA COMNON RAIL
MANUAL ENGINE 1/2KD-FTV TOYOTA SISTEMA COMNON RAILInês Krug
 
Denso hp-3 servis manual
Denso hp-3 servis manualDenso hp-3 servis manual
Denso hp-3 servis manualViktor
 
Toyota 1KD-FTV Common Rail Diesel Injector Installation Manual
Toyota 1KD-FTV Common Rail Diesel Injector Installation Manual Toyota 1KD-FTV Common Rail Diesel Injector Installation Manual
Toyota 1KD-FTV Common Rail Diesel Injector Installation Manual BaileysDieselGroup
 
Land cruiser (engine_[1_vd-ftv]) (2)
Land cruiser (engine_[1_vd-ftv]) (2)Land cruiser (engine_[1_vd-ftv]) (2)
Land cruiser (engine_[1_vd-ftv]) (2)roikhan roikhan
 
Common Rail Injectors Bosch
Common Rail Injectors BoschCommon Rail Injectors Bosch
Common Rail Injectors BoschLuca Nurchi
 
Sistem eps
Sistem epsSistem eps
Sistem epsotonik
 
Common Rail injector Delphi and VDO
Common Rail injector Delphi and VDO Common Rail injector Delphi and VDO
Common Rail injector Delphi and VDO Luca Nurchi
 
Macam-Macam dan Fungsi dari Valve
Macam-Macam dan Fungsi dari ValveMacam-Macam dan Fungsi dari Valve
Macam-Macam dan Fungsi dari ValveRisnadi Syarif
 
Automotive Systems course (Module 04) - Fuel Systems in Compression Ignition ...
Automotive Systems course (Module 04) - Fuel Systems in Compression Ignition ...Automotive Systems course (Module 04) - Fuel Systems in Compression Ignition ...
Automotive Systems course (Module 04) - Fuel Systems in Compression Ignition ...Mário Alves
 
Mesin Diesel Toyota tipe 2 KD FTV 14
Mesin Diesel Toyota tipe  2 KD FTV 14Mesin Diesel Toyota tipe  2 KD FTV 14
Mesin Diesel Toyota tipe 2 KD FTV 14Eko Kiswanto
 
Tecnología que parece ficción
Tecnología que parece ficciónTecnología que parece ficción
Tecnología que parece ficciónMajed Khalil
 
Wasserstrahlschneiden bei KMT
Wasserstrahlschneiden bei KMTWasserstrahlschneiden bei KMT
Wasserstrahlschneiden bei KMTKMT-Waterjet
 

En vedette (20)

Common rail diesel fuel systems
Common rail diesel fuel systemsCommon rail diesel fuel systems
Common rail diesel fuel systems
 
Denso hp4 1
Denso hp4 1Denso hp4 1
Denso hp4 1
 
Introduction to common rail ( Bosch; Denso; Delphi; Vdo)
Introduction to common rail ( Bosch; Denso; Delphi; Vdo)Introduction to common rail ( Bosch; Denso; Delphi; Vdo)
Introduction to common rail ( Bosch; Denso; Delphi; Vdo)
 
Diesel common rail basic
Diesel common rail basicDiesel common rail basic
Diesel common rail basic
 
MANUAL ENGINE 1/2KD-FTV TOYOTA SISTEMA COMNON RAIL
MANUAL ENGINE 1/2KD-FTV TOYOTA SISTEMA COMNON RAILMANUAL ENGINE 1/2KD-FTV TOYOTA SISTEMA COMNON RAIL
MANUAL ENGINE 1/2KD-FTV TOYOTA SISTEMA COMNON RAIL
 
Denso hp-3 servis manual
Denso hp-3 servis manualDenso hp-3 servis manual
Denso hp-3 servis manual
 
Crdi ppt
Crdi pptCrdi ppt
Crdi ppt
 
Toyota 1KD-FTV Common Rail Diesel Injector Installation Manual
Toyota 1KD-FTV Common Rail Diesel Injector Installation Manual Toyota 1KD-FTV Common Rail Diesel Injector Installation Manual
Toyota 1KD-FTV Common Rail Diesel Injector Installation Manual
 
Land cruiser (engine_[1_vd-ftv]) (2)
Land cruiser (engine_[1_vd-ftv]) (2)Land cruiser (engine_[1_vd-ftv]) (2)
Land cruiser (engine_[1_vd-ftv]) (2)
 
Crdi
CrdiCrdi
Crdi
 
Common Rail Injectors Bosch
Common Rail Injectors BoschCommon Rail Injectors Bosch
Common Rail Injectors Bosch
 
Diesel engine
Diesel engineDiesel engine
Diesel engine
 
Sistem eps
Sistem epsSistem eps
Sistem eps
 
Common Rail injector Delphi and VDO
Common Rail injector Delphi and VDO Common Rail injector Delphi and VDO
Common Rail injector Delphi and VDO
 
Macam-Macam dan Fungsi dari Valve
Macam-Macam dan Fungsi dari ValveMacam-Macam dan Fungsi dari Valve
Macam-Macam dan Fungsi dari Valve
 
Automotive Systems course (Module 04) - Fuel Systems in Compression Ignition ...
Automotive Systems course (Module 04) - Fuel Systems in Compression Ignition ...Automotive Systems course (Module 04) - Fuel Systems in Compression Ignition ...
Automotive Systems course (Module 04) - Fuel Systems in Compression Ignition ...
 
Mesin Diesel Toyota tipe 2 KD FTV 14
Mesin Diesel Toyota tipe  2 KD FTV 14Mesin Diesel Toyota tipe  2 KD FTV 14
Mesin Diesel Toyota tipe 2 KD FTV 14
 
Tecnología que parece ficción
Tecnología que parece ficciónTecnología que parece ficción
Tecnología que parece ficción
 
Wasserstrahlschneiden bei KMT
Wasserstrahlschneiden bei KMTWasserstrahlschneiden bei KMT
Wasserstrahlschneiden bei KMT
 
Bahan api
Bahan apiBahan api
Bahan api
 

Similaire à fungsi-dan-cara-kerja-common rail.

KELOMPOK 3 SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL COMMON RAIL.pptx
KELOMPOK 3 SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL COMMON RAIL.pptxKELOMPOK 3 SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL COMMON RAIL.pptx
KELOMPOK 3 SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL COMMON RAIL.pptxJayHarunSetiawan
 
20509334033_Rizki Rido Utomo.pptx
20509334033_Rizki Rido Utomo.pptx20509334033_Rizki Rido Utomo.pptx
20509334033_Rizki Rido Utomo.pptxRizkiRidoUtomo
 
Sistem Injeksi Sepeda Motor (Komponen Sistem Aliran BB).pptx
Sistem Injeksi Sepeda Motor (Komponen Sistem Aliran BB).pptxSistem Injeksi Sepeda Motor (Komponen Sistem Aliran BB).pptx
Sistem Injeksi Sepeda Motor (Komponen Sistem Aliran BB).pptxIWANSETIAWAN262597
 
Efi By Astra Internasional
Efi By Astra InternasionalEfi By Astra Internasional
Efi By Astra InternasionalYusuf AL-Rosyadi
 
Diesel Common Rail.ppsx
Diesel Common Rail.ppsxDiesel Common Rail.ppsx
Diesel Common Rail.ppsxRIDWANPENAWALI
 
PPT LAPORAN KP IMAM AJI.pptx
PPT LAPORAN KP IMAM AJI.pptxPPT LAPORAN KP IMAM AJI.pptx
PPT LAPORAN KP IMAM AJI.pptxBukanOrang6
 
HEUI, Injector Nozzle, Pre-Heating systems _ Vacuum Pump.pptx
HEUI, Injector Nozzle, Pre-Heating systems _ Vacuum Pump.pptxHEUI, Injector Nozzle, Pre-Heating systems _ Vacuum Pump.pptx
HEUI, Injector Nozzle, Pre-Heating systems _ Vacuum Pump.pptxdondon94
 
Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin diesel
Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin dieselSeperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin diesel
Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin dieselFaizal Alif
 
Bab 11-sistem-injeksi-121001221458-phpapp01
Bab 11-sistem-injeksi-121001221458-phpapp01Bab 11-sistem-injeksi-121001221458-phpapp01
Bab 11-sistem-injeksi-121001221458-phpapp01Andri Prasetyo
 

Similaire à fungsi-dan-cara-kerja-common rail. (20)

KELOMPOK 3 SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL COMMON RAIL.pptx
KELOMPOK 3 SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL COMMON RAIL.pptxKELOMPOK 3 SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL COMMON RAIL.pptx
KELOMPOK 3 SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL COMMON RAIL.pptx
 
Part 1
Part 1Part 1
Part 1
 
20509334033_Rizki Rido Utomo.pptx
20509334033_Rizki Rido Utomo.pptx20509334033_Rizki Rido Utomo.pptx
20509334033_Rizki Rido Utomo.pptx
 
Sistem Injeksi Sepeda Motor (Komponen Sistem Aliran BB).pptx
Sistem Injeksi Sepeda Motor (Komponen Sistem Aliran BB).pptxSistem Injeksi Sepeda Motor (Komponen Sistem Aliran BB).pptx
Sistem Injeksi Sepeda Motor (Komponen Sistem Aliran BB).pptx
 
Efi
EfiEfi
Efi
 
Efi By Astra Internasional
Efi By Astra InternasionalEfi By Astra Internasional
Efi By Astra Internasional
 
Diesel Common Rail.ppsx
Diesel Common Rail.ppsxDiesel Common Rail.ppsx
Diesel Common Rail.ppsx
 
Efi 2
Efi 2Efi 2
Efi 2
 
EFI.ppt
EFI.pptEFI.ppt
EFI.ppt
 
PPT LAPORAN KP IMAM AJI.pptx
PPT LAPORAN KP IMAM AJI.pptxPPT LAPORAN KP IMAM AJI.pptx
PPT LAPORAN KP IMAM AJI.pptx
 
EFI- BASIC.ppt
EFI- BASIC.pptEFI- BASIC.ppt
EFI- BASIC.ppt
 
TURBIN GAS
TURBIN GASTURBIN GAS
TURBIN GAS
 
TURBIN GAS
TURBIN GASTURBIN GAS
TURBIN GAS
 
3.2 e olss pump
3.2 e olss pump3.2 e olss pump
3.2 e olss pump
 
HEUI, Injector Nozzle, Pre-Heating systems _ Vacuum Pump.pptx
HEUI, Injector Nozzle, Pre-Heating systems _ Vacuum Pump.pptxHEUI, Injector Nozzle, Pre-Heating systems _ Vacuum Pump.pptx
HEUI, Injector Nozzle, Pre-Heating systems _ Vacuum Pump.pptx
 
Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin diesel
Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin dieselSeperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin diesel
Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu tentang mesin diesel
 
motor-bakar-3.pptx
motor-bakar-3.pptxmotor-bakar-3.pptx
motor-bakar-3.pptx
 
Laporan
LaporanLaporan
Laporan
 
Bab 11-sistem-injeksi-121001221458-phpapp01
Bab 11-sistem-injeksi-121001221458-phpapp01Bab 11-sistem-injeksi-121001221458-phpapp01
Bab 11-sistem-injeksi-121001221458-phpapp01
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 

fungsi-dan-cara-kerja-common rail.

  • 1. FUNGSI DAN CARA KERJA COMMAN REIL MAKALAH Untuk memenuhi tugas matakuliah Teknologi Motor Diesel yang dibina oleh Bapak Drs. H. Sutijono, M.M. Oleh Gogik Ibnu Sartono 110513428020 Nut Candra Aruka 110513428018 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN April 2013
  • 2. SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL COMMON RAIL A. URAIAN 1. PENGERTIAN DAN FUNGSI Common Rail adalah jenis sistem bahan bakar modern yang penyaluran bahan bakarnya menggunakan pipa rel (rail) dan pengaturan timing injeksi bahan bakar serta jumlah bahan bakar yang diinjeksikan menggunakan sistem elektrik terpadu. Sistem bahan bakar common rail biasa disebut dengan CRFIS (Common Rail Fuel Injection System) atau CRICS (Common Rail Injection Control System).
  • 3. Fungsi common rail adalah : · Menyediakan bahan bakar terhadap engine · Membangkitkan tekanan tinggi bahan bakar yang diperlukan serta mendistribusikannya ke masing-masing silinder · Menginjeksikan bahan bakar dengan jumlah dan waktu injeksi yang tepat / presisi 2. KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM COMMON RAIL Komponen-komponen utama dari sistem common rail adalah : o Pre-supply pump o High-pressure pump o High-pressure accumulator (rail) o Pressure-control valve o Rail-pressure sensor o Injectors o ECU with sensors o Pressure-limitter valve o Flow limiter a. Pre Supply Pump (Pompa pengalir) Fungsi : 1) Menyalurkan bahan bakar dari tangki ke pompa tekanan tinggi Letaknya berada didalam tangki bahan bakar
  • 4. Pre Suply Pump ada dua jenis, yaitu : 1. Tipe mekanik o Menggunakan putaran engine umtuk memutar drive gear o Pengiriman jumlah bahan bakar proporsional sesuai putaran engine o Terdapat shut off elektromagnetis untuk menutup saluran Suction 2. Tipe elektrik Discharge
  • 5. Elecric motor Terdiri dari : o Roller cell pump Roller cell digerakkan oleh elecrik motor o Electric motor o Non-return valve b. High Pressure Pump Non-return valve
  • 6. Cara kerja : Inlet valve o Ketika plunyer bergerak ke bawah, katup inlet terbuka sehingga bahan bakar masuk ke ruangan pompa. o Pada posisi titik mati bawah dan plunyer mulai bergerak naik, katup tertutup karena katup ini jenis katup satu arah, dan bahan
  • 7. bakar terkompresi akibat plunyer yang bergerak naik, sehingga bahan bakar terdorong keluar. o Terdapat electromagnetic switch off yang berfungsi untuk menghentikan aliran bahan bakar saat engine stop. c. High-Pressure Accumulator (Pipa Rel) Fungsi : o Menyimpan bahan bakar o Mencegah terjadinya fluktuasi tekanan bahan bakar Kontruksi : o Rail dibuat dari pipa baja tempa o Diameter dalam kira-kira 10 mm o Panjang rail antara 280-600 mm o Volume bias dibuat sekecil mungkin dan sebesar yang diperlukan d. Pressure Control Valve
  • 8. Fungsi : o Menjaga tekanan didalam pipa rail agar selalu pada keadaan konstan Pada Pressure Control Valve dalam kerjanya dilengkapi dengan sebuah sensor tekanan rail (Rail-Pressure Sensor) yang fungsinya adalah : o Memeriksa/mengukur tekanan di dalam pipa rel o Memberikan data input yang selanjutnya dikirimkan ke ECU (Control system) Data dari ECU nanti yang akan menentukan kerja dari Pressure Control Valve sebagai pengatur/penjaga tekanan didalam pipa rel. Pembagian Tekanan pada Common Rail tiap-tiap generasi : 1) Generasi Pertama (I) (1997) Tekanan injeksi : 1,350 bar Aplikasi : Kendaraan penumpang Digunakan kali pertama : Alfa Romeo dan Mercedez Benz 2) Generasi Kedua (II) (1999) Tekanan injeksi : 1,400 bar
  • 9. Aplikasi : Truck Digunakan kali pertama : Renault (RVI). 3) Generasi Kedua (II) (2001) Tekanan injeksi : 1,600 bar Aplikasi : Kendaraan penumpang Digunakan kali pertama : Volvo and BMW 4) Generasi Kedua (II) (2002) Tekanan injeksi : 1,600 bar Aplikasi : Truck Digunakan kali pertama : MAN 5) Generasi Ketiga (III) (2003) Tekanan injeksi : 1,600 bar Aplikasi : Kendaraan penumpang Digunakan kali pertama : Audi e. Injector Fungsi : o Untuk menginjeksikan bahan bakar dengan jumlah yang tepat kedalam ruang bakar pada waktu (timing injection) yang tepat.
  • 10. Pada injector terdapat beberapa komponen utama, yaitu : o 2/2 electromagnetic servo valve o Nozzle o Valve control chamber o Return line Gaya-gaya yang diperlukan untuk perbaikan fungsi dari injector adalah : o Gaya pegas nozzle o Gaya pegas katup o Gaya elektromagnet o Gaya yang diperlukan untuk menghasilkan tekanan pada valve control chamber
  • 11. o Gaya yang diperlukan untuk menghasilkan tekanan pada jarum nozzle Contoh penampang injektor dan bagian-bagiannya : f. ECU (Electronic Control Unit) dan Sensor · Common rail adalah system injeksi yang dikontrol oleh EDC (Electronic Driver Control) · ECU mengontrol dan memonitor system injeksi secara menyeluruh · Sensor berfungsi untuk membaca data yang terukur didalam proses yang nantinya akan dikirim ke ECU dengan akurasi yang tepat dan secepat mungkin
  • 12.  Rail-Pressure Sensor Cara kerja Rail-Pressure Sensor adalah : o Ketika bahan bakar memasuki pipa rail dan melewati Rail-Pressure Sensor, tekanan tersebut akan menekan diafragma sensor sebesar tekanan yang ada. o Elemen sensor (semikonduktor device) akan merubah pembacaan dari diafragma sensor tadi menjadi sinyal elektrik yang selanjutnya dikirimkan ke ECU untuk diproses. o Perubahan tekanan untuk pergerakan diafragma sebesar 1 mm kira-kira adalah 1500 bar. o Pada skala pengukuran utama, akurasi pengukurannya kira-kira adalah 2% dari skala penuh.  Sensor-sensor lain yang diperlukan adalah :
  • 13. o Crankshaft-speed sensor o Camshaft sensor o Accelerator-pedal traveler sensor o Boost – pressure sensor o Coolant-temperature sensor o Air temperature sensor o Air – mass meter g. Pressure-Limitter Valve (komponen tambahan) Fungsi dan cara kerja : o Untuk membatasi tekanan yang ada dalam pipa rel agar tidak berlebihan . o Cara kerjanya adalah sama dengan cara kerja dari overpressure valve, yaitu Pressure limiter valve dipasang pada ujung pipa rel dan dihubungkan dengan saluran pengembali bahan bakar.
  • 14. o Apabila terdapat tekanan yang berlebih pada pipa rel, Pressure limiter valve akan membatasi tekanan dengan cara membuka saluran pengembali bahan bakar. o Tekanan yang dijinkan dari Pressure limiter valve adalah maksimum sekitar 1500 (untuk kendaraan baru dapat mencapai 1800 bar). h. Flow Limiter (komponen tambahan) Fungsi : o Untuk mencegah terjadinya injeksi yang berlanjut ketika terjadi ganguan salah satu injector membuka terus. o Cara kerjanya adalah Flow limiter akan menutup saluran ke injector segera setelah bahan bakar keluar dari pipa rel apabila terjadi ganguan tersebut. 3. CARA KERJA Pada dasarnya, pembagian kerja common rail dibagi tiga skema, yaitu : Sub functions of a CR FI system C O M M O N R A IL F U E L IN J E C T IO N S Y S T E M L o w p re s s u re c irc u it H ig h p re s s u re c irc u it E C U w ith s e n s o rs a. Low-Pressure Circuit Low-pressure circuit bertujuan untuk mengalirkan bahan bakar menuju High-pressure circuit. Aliran bahan bakar pada low-pressure circuit adalah : Fuel tank Pre-supply pump Fuel filter Saluran pengembali bahan bakar
  • 15. o Bahan bakar dialirkan dari tangki bahan bakar oleh pre-supply pump menuju ke pompa tekanan tinggi melewati saringan bahan bakar. b. High-Pressure Circuit High-pressure circuit berfungsi untuk membangkitkan tekanan tinggi yang konstan didalam pipa rel (Rail), dan juga untuk menginjeksikan bahan bakar ke ruang bakar melewati injector. Aliran bahan bakarnya pada high-pressure circuit adalah : High – pressure pump Pressure-control Rail (pipa rel) valve Rail –pressure Injectors Saluran tekanan sensor tinggi
  • 16. o Bahan bakar dari sirkuit tekanan rendah masuk ke pompa tekanan tinggi. o Didalam pompa tekanan tinggi ini, tekanan bahan bakar dibangkitkan/dinaikkan menjadi tekanan tinggi. o Bahan bakar bertekanan tinggi tadi akan melewati pressure control valve yang berfungsi untuk mengontrol/mengatur tekanan bahan bakar sesuai dengan kondisi yang ada (berdasarkan ECU). o Selanjutnya, bahan bakar bertekanan tinggi masuk ke pipa rel (High accumulator rail). Tekanan dalam pipa rel bisa mencapai maksimal 1350 atau 1500 bar (untuk kendaraan baru bisa mencapai 1800 bar). o Pada pipa rel dilengkapi dengan rail-pressure sensor untuk mendeteksi tekanan yang ada didalam pipa rel tersebut dan kemudian dikirimkan ke ECU dalam bentuk sinyal elektrik (impuls). o Diujung pipa rel juga terdapat Pressure-limitter valve (katup pembatas tekanan). Apabila tekanan didalam pipa rel berlebihan, tekanan bahan bakar tadi mampu membuka katup yang berhubungan dengan saluran pengembali, sehingga bahan bakar akan mengalir ke saluran pengembali bahan bakar. o Tekanan yang didijinkan oleh Pressure-limitter valve didalam pipa rel adalah maksimal 1350, 1500 atau 1800 bar tergantung jenis kendaraan. o Bahan bakar bertekanan tinggi selanjutnya mengalir ke injektor untuk diinjeksikan kedalam ruang bakar. Penginjeksian bahan bakar pada injektor tergantung ECU sesuai urutan saat penyemprotan. o Pada injektor juga terdapat saluran pengembali bahan bakar untuk mengembalikan sisa bahan bakar yang tidak diinjeksikan. c. ECU dan Sensor-Sensor · Common rail adalah system injeksi yang dikontrol oleh EDC (Electronic Driver Control) · ECU mengontrol dan memonitor sistem injeksi secara menyeluruh
  • 17. · Sensor berfungsi untuk membaca data yang terukur didalam proses yang nantinya akan dikirim ke ECU dengan akurasi yang tepat dan secepat mungkin. Seperti yang diketahui diatas, sensor-sensor yang digunakan pada sistem common rail diantaranya : o Crankshaft-speed sensor o Camshaft sensor o Accelerator-pedal traveler sensor o Boost – pressure sensor o Coolant-temperature sensor o Air temperature sensor o Air – mass meter ECU dan EDC Rail-pressure sensor
  • 18. a. Crankshaft-speed sensor Berfungsi untuk mendeteksi seberapa kecepatan yang dihasilkan dari poros engkol. b. Camshaft sensor Berfungsi untuk mendeteksi posisi dari camshaft. c. Accelerator-pedal traveler sensor Berfungsi untuk mendeteksi seberapa sudut yang dihasilkan dari penekanan pedal gas (pedal akselerasi). d. Boost – pressure sensor Berfungsi untuk mendeteksi tekanan udara dalm intake manifold. e. Coolant-temperature sensor Berfungsi untuk mendeteksi seberapa suhu/temperature dari air pendingin untuk menegetahui suhu engine. f. Air temperature sensor Berfungsi untuk mendeteksi suhu/temperature dari udara masuk. g. Air – mass meter Berfungsi untuk mendeteksi massa udara yang masuk. Berdasarkan data-data dari sensor-sensor tersebut, ECU kemudian menghitung dan mengolah data-data seperti banyaknya bahan bakar yang telah diinjeksikan, awal waktu injeksi, waktu/durasi injeksi, dan sebagainya, sehingga akan menghasilkan komposisi sistem injeksi yang sangat akurat.
  • 19. Contoh dari sistem control elektronik : Caterpillar Common Rail Control Device Caterpillar Common Rail Technologi Contoh perhitungan sensor pada poros engkol : Contoh mikrokontroler yang digunakan pada ECU :
  • 20. Contoh bentuk-bentuk sinyal elektronik (impuls)
  • 21. 4. TEKNOLOGI COMMON RAIL PADA KENDARAAN AUDI 4.2 I V8 TDI
  • 22. Teknologi common rail yang diterapkan pada kendaraan AUDI 4.2 I V8 TDI adalah sistem common rail generasi yang diterapkan pada kendaraan penumpang. Penerapan sistem generasi ketiga ini pada AUDI dimulai pada tahun 2003 yaitu pertama kalinya sistem jenis ketiga digunakan. Spesifikasi kendaraan : · Engine code : BVN · Type of engine : V8 diesel engine 90° vee angle
  • 23. · Displacement in cm3 : 4134 · Max. power output in kW (bhp) : 240 (326) · Max. torque in Nm : 650 at 1600 to 3500 RPM · Bore in mm : 83 · Stroke in mm : 95.5 · Compression ratio : 16,4 : 1 · Cylinder spacing in mm : 90 · Firing order : 1–5–4–8–6–3–7–2 · Engine weight in kg : 255 · Engine management : Bosch EDC-16CP+ common rail injection system up to 1600 bar with 8-port piezoelectric injectors · Exhaust gas recirculation system : Water-cooled EGR · Exhaust emission control : Two oxidising catalytic converters, Two maintenance-free diesel particulate filters · Exhaust emission standard : EU IV 8 2 5 4 3 7 10 1 9 6
  • 24. High-pressure 200-1600 bar Return pressure from injector 10 -11 bar Supply pressure max. 1.8 bar Return pressure max. 1.8 bar Keterangan : 1. Fuel tank module with suction jet pump, non-return valve and prefilter fuel pump (pre-supply pump) 2. Fuel filter with water separator 3. High-pressure pump 4. Fuel temperature sender 5. Rail element, cylinder bank I 6. Rail element, cylinder bank II 7. Injectors 8. Retention valve 9. Temperature-dependent switchover 10. Fuel cooler (air) on vehicle underbody a. Tangki bahan bakar menggunakan double tangki yang dilengkapi dengan pre- supply pump Pre-supply pump mengalirkan bahan bakar ke pompa tekanan tinggi dengan tekanan 0,8-1,8 bar. b. High-pressure pump unit
  • 25. 2 3 Unit : 1. High-pressure pump 2. Fuel metering valve (fuel metering unit fuel metering unit) 3. Mechanical fuel pump 4.5-6.2 bar High pressure pump berfungsi untuk membangkitkan tekanan 1 tinggi dari supply tekanan rendah sampai pada injektor. Awalnya, pompa mekanik (mechanical fuel pump) mengalirkan bahan bakar ke sisi pompa tekanan tinggi dengan tekanan antara 4,5 – 6,2 bar. Pompa tekanan tinggi menggunakan tiga piston yang terletak di dalam inner chamber dan digerakkan oleh puli intake camshaft yang tersambung dengan sabuk bergigi, mengalirkan bahan bakar ke pipa rel hingga ke injektor dengan tekanan tinggi (maksimal 1600 bar). c. Fuel pressure regulating valve (katup pengatur tekanan bahan bakar) Pada pipa rel dilengkapi dengan katup pengatur tekanan bahan bakar yang berfungsi untuk mengatur/mengontrol tekanan tinggi didalam pipa rel yang kerjanya tergantung dari output sinyal elektrik dari ECU. Tekanan yang dijinkan didalam pipa rel adalah maksimal 1600 bar. Iron plate
  • 26. Valve seat ball d. Rail (Pipa rel) Rail 1 Compression spring Rail 2 Injektor Armature Pipa rel yang digunakan adalah dua buah pipa rel yang masing-masing melayani empat injektor (Rail 1 untuk injektor 1-4 dan rail 2 untuk injektor 5-8). Pipa rel berfungsi untuk menampung bahan bakar dengan tekanan tinggi yang konstan sebelum dialirkan ke injektor. Tekanan maksimal yang diijinkan adalah 1600 bar, dengan saluran kembali bahan bakar yang mengurangi tekanan bahan bakar apabila terjadi tekanan berlebih.
  • 27. e. Injektor High pressure line Cap nut Restrictor Rail Injektor yang digunakan pada sistem common rail yang diterapkan pada AUDI adalah tipe piezoelectric injector model multi hole (7-8 hole). Keunggulan injektor jenis ini adalah : · Membutuhkan waktu yang sangat singkat untuk mengawali tiap siklus kerja injeksi. · Mampu menerima tekanan yang sangat tinggi dari tekanan bahan bakar.
  • 28. · Langkah siklus sangat presisi (memiliki akurasi yang sangat tinggi). Piezoelectric injector membutuhkan tegangan pembangkit sebesar 110-148 V melalui sebuah kapasitor yang ada pada control unit. 5. KESIMPULAN a. Sistem injeksi common rail adalah sistem injeksi bahan bakar diesel modern yang penyaluran bahan bakarnya menggunakan pipa rel (rail) dan pengaturan timing injeksi bahan bakar serta jumlah bahan bakar yang diinjeksikan menggunakan sistem elektrik terpadu. b. Fungsi common rail adalah : · Menyediakan bahan bakar terhadap engine · Membangkitkan tekanan tinggi bahan bakar yang diperlukan serta mendistribusikannya ke masing-masing silinder · Menginjeksikan bahan bakar dengan jumlah dan waktu injeksi yang tepat / presisi c. Komponen utama dari sistem common rail adalah : · Pre-supply pump · High-pressure pump · High-pressure accumulator (rail) · Pressure-control valve · Rail-pressure sensor · Injectors · ECU with sensor d. Cara kerja sistem common rail pada dasarnya dibagi tiga skema, yaitu : · Low-pressure sirkuit yang bertujuan untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki ke high-pressure sirkuit. · High-pressure sirkuit yang bertujuan untuk membangkitkan tekanan tinggi yang konstan didalam pipa rel (Rail), dan juga untuk menginjeksikan bahan bakar ke ruang bakar melewati injector. Tekanan yang dibangkitkan maksimal yang diperbolehkan adalah 1350 atau 1500 atau bahkan 1800 bar.
  • 29. · ECU dan Sensor untuk mengontrol dan memonitor kerja sistem injeksi secara keseluruhan. e. Tekanan bahan bakar didalam pipa rel sangat tinggi dan dijaga agar selalu konstan dengan sebuah katup pengatur tekanan yang terintegrasi dengan control unit (ECU). f. Kendaraan AUDI 4.2 L V8 TDI menggunakan sistem injeksi common rail generasi ketiga yang dipakai pada kendaraan penumpang. g. Sistem injeksi common rail AUDI 4.2 L V8 TDI ini menggunakan :  Tekanan sistem injeksi mencapai 1600 bar.  Injektor yang digunakan adalah jenis piezoelectric injector multi hole dengan lubang 8 port, dan memiliki keunggulan : o Membutuhkan waktu yang sangat singkat untuk mengawali tiap siklus kerja injeksi. o Mampu menerima tekanan yang sangat tinggi dari tekanan bahan bakar. o Langkah siklus sangat presisi (memiliki akurasi yang sangat tinggi).