2. Mesir Kuno Adalah suatu peradaban kuno di bagian timur
laut Afrika. Peradaban ini terpusat di sepanjang hilir sungai Nil.
Peradaban ini dimulai dengan unifikasi Mesir Hulu dan Hilir sekitar 3150
SM, dan selanjutnya berkembang selama kurang lebih tiga milenium.
Sejarahnya mengalir melalui periode kerajaan-kerajaan yang
stabil, masing-masing diantarai oleh periode ketidakstabilan yang dikenal
sebagai Periode Menengah. Mesir Kuno mencapai puncak kejayaannya
pada masa Kerajaan Baru.
3. Dataran banjir Nil yang subur memberikan kesempatan bagi manusia
untuk mengembangkan pertanian dan masyarakat yang terpusat dan
mutakhir, yang menjadi landasan bagi sejarah peradaban manusia.
Pada akhir masa Paleolitik, iklim Afrika Utara menjadi semakin panas dan
kering.
Akibatnya, penduduk di wilayah tersebut terpaksa berpusat di sepanjang sungai
Nil. Sebelumnya, semenjak manusia pemburu-pengumpul mulai tinggal di
wilayah tersebut pada akhir Pleistosen Tengah (sekitar 120 ribu tahun
lalu), sungai Nil telah menjadi urat nadi kehidupan Mesir.
5. Periode Menengah Kedua dan Hyksos
Kerajaan Baru
Periode Menengah Ketiga
Periode Akhir
Dinasti Ptolemeus & Dominasi
Romawi
6. 1. Administrasi dan Perdagangan
Yang bertanggung jawab terhadap masalah
administrasi adalah orang kedua di
kerjaan, sang wazir, yang juga berperan sebagai
perwakilan raja yang mengkordinir survey tanah, kas
negara, proyek pembangunan, sistem hukum, dan
arsip-arsip kerajaan.
Di level regional, kerajaan dibagi menjadi 42 wilayah
administratif yang disebut nome, yang masing-
masing dipimpin oleh seorang nomark, yang
bertanggung jawab kepada wazir.
Kuil menjadi tulang punggung utama perekonomian yang berperan tidak
hanya sebagai pusat pemujaan, namun juga berperan mengumpulkan dan
menyimpan kekayaan negara dalam sebuah sistem lumbung dan
perbendaharaan dengan meredistribusi biji-bijian dan barang-barang
lainnya
7. 2. Status sosial
Masyarakat Mesir Kuno ketika itu sangat terstratifikasi dan status
sosialyang dimiliki seseorang ditampilkan secara terang-terangan.
PEJABAT
JURU TULIS
PETANI
BUDAK
8. 3. Sistem hukum
Konsep Hukum masyarakat Mesir Kuno adalah Ma'at.
Ma'at
• konsep
kebenaran
• Keseimbangan
• Ketertiban
• Hukum
• Moralitas
• Keadilan
Maat adalah
seorang dewi dan
juga personifikasi
kebenaran dan
keadilan. Sayap
burung untanya
melambangkan
kebenaran.
9. 4. Pertanian
Pertanian di Mesir sangat
bergantung kepada siklus sungai
Nil. Bangsa Mesir mengenal tiga
musim.
Kondisi geografi yang mendukung dan tanah di
tepi sungai Nil yang subur membuat bangsa
Mesir mampu memproduksi banyak
makanan, dan menghabiskan lebih banyak waktu
dan sumber daya dalam pencapaian
budaya, teknologi, dan artistik.
Peret
(tanam)
Shemu
(panen)
Akhet
(banjir)
10. 1. Perkembangan historis
Bahasa Mesir adalah bahasa Afro-Asiatik yang berhubungan dekat
dengan bahasa Berber dan Semit
Bahasa ini memiliki
sejarah bahasa
terpanjang kedua
(setelah Sumeria).
Bahasa Mesir telah
ditulis sejak 3200 SM
dan sudah dituturkan
sejak waktu yang
lebih lama.
Peta persebaran bahasa-bahasa Afro-Asia
11. 2. Tulisan
Tulisan hieroglif terdiri dari sekitar 500
simbol. Sebuah hieroglif dapat mewakili
kata atau suara.
Hieroglif adalah aksara
resmi, digunakan pada monumen batu
dan kuburan. Pada penulisan sehari
hari, juru tulis membuat tulisan
kursif, yang disebut keramat.
12. 1. Kehidupan Sehari-hari
Sebagian besar masyarakat Mesir Kuno
bekerja sebagai petani.
Kediaman mereka terbuat
dari tanah liat yang
didesain untuk menjaga
udara tetap dingin di
siang hari.
Setiap rumah
memiliki dapur
dengan atap terbuka.
Di dapur itu biasanya
terdapat batu giling
untuk menggiling
tepung dan oven kecil
untuk membuat roti
14. a. Piramida Agung Giza
Piramida tertua dan terbesar
dari tiga piramida yang ada di
Nekropolis Giza dan
merupakan satu-satunya
bangunan yang masih
menjadi bagian dari Tujuh
Keajaiban Dunia
Dipercaya bahwa piramida ini dibangun sebagai makam untuk firaun
dinasti keempat Mesir, Khufu dan dibangun selama lebih dari 20 tahun
dan diperkirakan berlangsung pada sekitar tahun 2560 SM
15. b. Sphinx
Sphinx adalah patung
berbadan singa berkepala
manusia. Panjang badannya
57 meter, adapun tingginya
hanya 20 meter.
Sphinx merupakan simbol patung penjaga tiga Piramida. Adapula
yang menyebutkan, Sphinx merupakan tempat disemayamkannya
jenazah para raja sebelum dimumikan di Piramida.
16. b. Kompleks
Kuil Karnak
Komplek Bangunan yang meliputi reruntuhan
kuil, tiang dan bangunan-bangunan
lainnya, terutama Kuil Agung Amen dan
bangunan besar yang dibangun
oleh Firaun Ramesses II (~ 1391–
1351 SM), yang terletak di
dekat Luxor, sekitar 500 km sebelah
selatan Kairo, Mesir.
17. b. Obelisk
Obelisk adalah monumen
tinggi, ramping bersisi empat yang
dimahkotai kemuncak
berbentuk piramida.
Obelisk purbakala biasanya terbuat
dari monolit atau batu
tunggal, sedangkan obelisk modern
dibangun dari batu dan memiliki
ruangan di dalamnya.
18. 3. Seni
Bangsa Mesir Kuno memproduksi seni
untuk berbagai tujuan. Selama 3500
tahun
Seniman Mesir Kuno dapat
menggunakan batu dan kayu sebagai
bahan dasar untuk memahat.
Cat didapatkan dari mineral seperti bijih
besi (merah dan kuning), bijih perunggu
(biru dan hijau), jelaga atau arang
(hitam), dan batu kapur (putih).
Patung dada
Nefertiti, karyaThutmose, adalah salah
satu mahakarya terkenal bangsa Mesir
Kuno.
19. 4. Agama dan Kepercayaan
Kepercayaan terhadap kekuatan gaib dan adanya kehidupan setelah kematian
dipegang secara turun temurun.
Masyarakat mesir percaya bahwa setiap manusia terdiri dari bagian fisik dan spiritual.
Selain badan, manusia juga memiliki šwt (bayangan),
ba (kepribadian atau jiwa), ka (nyawa), dan nama.
Buku Kematian adalah panduan perjalanan untuk kehidupan setelah kematian.
20. Dewa-dewa yang memiliki kekuatan supernatural dan menjadi tempat
untuk meminta perlindungan, namun dewa-dewa tidak selalu dilihat
sebagai sosok yang baik. orang mesir percaya dewa-dewa perlu diberi
sesajen agar tidak mengeluarkan amarah
Dewa – Dewi Mesir Kuno
Ra
(Re atau
Amun-Ra)
Sobek Anubis Horus Osiris
21. Dewa – Dewi Mesir Kuno
Ra (Re atau Amun-Ra)
adalah dewa Matahari Mesir Kuno.
Ra juga dianggap sebagai dewa
tertinggi dalam kebudayaan Mesir
Kuno.
22. Dewa – Dewi Mesir Kuno
Sobek
(juga disebut Sebek, Sochet, Sobk, Sobki, Soknopais),
dan dalam mitologi Yunani disebut Suchos (Σοῦχος)
adalah perwujudan dewa buaya pejaga sungai Nil
dalam mitologi Mesir.
Karena buaya adalah hewan yang ditakuti oleh
negara yang sangat bergantung kepada Sungai
Nil, orang Mesir kuno yang berlayar di sungai Nil
berharap bahwa jika mereka berdoa kepada
Sobek, maka buaya atau dewa sungai Nil akan
melindungi mereka dari ancaman serangan
binatang buas termasuk buaya.
23. Dewa – Dewi Mesir Kuno
Anubis dalam kepercayaan Mesir
Kuno dianggap sebagai dewa
kematian dengan wujud
kepala anjing dan badan manusia.
Anubis adalah nama
Mesir untuk dewa berkepala anjing yang
berhubungan dengan mumi dan
kehidupan setelah kematian
pada mitologi Mesir.
24. Dewa – Dewi Mesir Kuno
Horusadalah putra Isis dan Osiris.
Horus dipuja sebagai dewa langit, dewa
perang, dan dewa pelindung.
25. Dewa – Dewi Mesir Kuno
Osirisialah dewa maut Mesir Kuno, dalam
beberapa literatur mesir kuno, ia disebut juga
dengan: Asar, Asari, Aser, Ausar, Ausir, Wesir, U
sir,Usire or Ausare.
Kerajaannya terdapat di barat, ia
menghakimi jiwa manusia menurut
pahala yang mereka kumpulkan Secara
tradisional ia ditampilkan berkulit hijau
dengan mengenakan janggut
firaun, sebagian tubuhnya dibalut
seperti mumi, mengenakan mahkota
yang unik dengan dua bulu burung unta
di kedua sisinya, memegang atribut kait
dan cambuk.
26. 5. Adat Pemakaman
Berbagai kegiatan dalam adat ini
adalah : proses mengawetkan tubuh
melalui mumifikasi, upacara
pemakaman, dan penguburan mayat
bersama barang-barang yang akan
digunakan oleh almarhum di akhirat.
Orang Mesir Kuno
mempertahankan seperangkat adat
pemakaman yang diyakini sebagai
kebutuhan untuk menjamin
keabadian setelah kematian.
27. 6. Militer
Angkatan perang Mesir kuno
bertanggung jawab untuk melindungi
Mesir dari serangan asing, dan menjaga
kekuasaan Mesir
Peralatan militer yang digunakan pada
masa itu adalah panah, tombak, dan
perisai berbahan dasar kerangka kayu
dan kulit binatang.
Senjata dan baju zirah terus
berkembang setelah penggunaan
perunggu: perisai dibuat dari kayu
padat dengan gesper perunggu, ujung
tombak dibuat dari perunggu.
28. 1. Teknologi
Mesir kuno telah mampu mengembangkan
sebuah material kilap yang dikenal
sebagai tembikar glasir bening, yang dianggap
sebagai bahan artifisial yang cukup berharga.
.
Tembikar glasir bening adalah keramik
yang terbuat
dari silika, sedikit kapur dan soda, serta
bahan pewarna, biasanya tembaga
29. 2. Pengobatan
Luka-luka dirawat dengan cara membungkusnya
dengan daging mentah, linen
putih, jahitan, jaring, blok, dan kain yang dilumuri
madu untuk mencegah infeksi.
Mereka juga menggunakan opium untuk
mengurangi rasa sakit.
Bawang putih maupun merah dikonsumsi secara rutin untuk menjaga
kesehatan dan dipercaya dapat mengurangi gejala asma.
Ahli bedah mesir mampu menjahit
luka, memperbaiki tulang yang patah, dan
melakukan amputasi.
30. 3. Pembuatan Kapal
Bangsa Mesir kuno telah tahu
bagaimana merakit papan kayu menjadi
lambung kapal sejak tahun 3000 SM.
kapal Abydos
Kapal-kapal yang ditemukan
di Abydos ini dibuat dari papan kayu
yang "dijahit" menggunakan tali
pengikat.
31. 4. Matematika
Bangsa Mesir ketika itu telah
mengembangkan sistem bilangan.
Notasi matematika Mesir Kuno bersifat
desimal (berbasis 10) dan didasarkan pada
simbol-simbol hieroglif untuk tiap nilai
perpangkatan 10
(1, 10, 100, 1000, 10000, 100000, 1000000)
sampai dengan sejuta.
Beberapa pecahan ditulis menggunakan glif khusus;
nilai yang setara dengan 2/3 ditunjukkan oleh gambar
di samping.