Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Kecambah"
1. Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap
Pertumbuhan Kecambah
Oleh :
Fitroh Nur Hidayah
14
XII IPA 2
SMA NEGERI 1
GONDANG
2. TAHUN AJARAN 2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul Penelitian :
Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Kecambah
B. Latar Belakang :
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Pertumbuhan
dan perkembangan berjalan seiring. Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume
yang irreversible (tidak dapat dibalik) karena adanya pembelahan mitosis dan
pembesaran sel. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif. Perkembangan adalah
terspesialisasinya sel sel menuju ke struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak
dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dinyatakan dengan perubahan bentuk dan
tingkat kedewasaan. Pertumbuhan pada kecambah tergantung pada kelembaban
tanahnya.
Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman
baru. Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Proses
perkecambahan ini memerlukan suhu yang cocok, banyaknya air yang memadai,
persediaan oksigen yang cukup, kelembapan, dan cahaya. Struktur biji yang berbeda
antara tumbuhan monokotil dan dikotil akan menghasilkan struktur kecambah yang
berbeda pula. Pengaruh kelembaban udara berbeda beda pada setiap tumbuhan.
Tanah dan udara yang lembap berpengaruh baik bagi pertumbuhan kecambah. Kondisi
lembap menyebabkan banyak air yang diserap kecambah dan lebih sedikit diuapkan.
Kondisi tersebut mendukung aktifitas pemanjangan sel-sel dan kecepatan pertumbuhan
pada kecambah.
C. Rumusan Masalah :
a. Bagaimana kelembaban tanah mempengaruhi kecepatan pertumbuhan kecambah?
b. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan perbedaan kelembaban tanah dapat
mempengaruhi cepat lambatnya pertumbuhan kecambah?
D. Tujuan Penelitian :
1. Mengidentifikasi perbedaan kelembaban tanah terhadap pertumbuhan kecambah.
2. Mengetahui bagaimana kelembaban tanah dapat mempengaruhi kecepatan
pertumbuhan kecambah.
3. Mengetahui faktor-faktor apakah yang menyebabkan perbedaan kelembaban tanah
dapat mempengaruhi kecepatan pertumbuhan kecambah.
E. Manfaat Penelitian :
a. Menambah pengetahuan bagi siswa tentang pertumbuhan kecambah.
b. Memberikan kontribusi bagi masyarakat.
F. Batasan Masalah :
Penelitian dilakukan selama 6 hari. Mulai tanggal 10 September 2013 sampai
tanggal 15 September 2013.
3. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau
volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk
semula.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari
persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, dinamakan kecambah (plantula).
Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi
adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan
yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan dengan masuknya
air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imbibisi
terjadi karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang
kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit
pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang
menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai
mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan
nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga
tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar
lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga
(kaulikulus).
Faktor-faktor yang mempengaruhi:
1) Faktor Dalam ( Internal )
Adapun faktor internal yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan di bagi menjadi dua yaitu faktor intraseluler dan
faktor interseluler.
- Faktor intraseluler
Merupakan faktor yang berasal dari dalam sel, contohnya pada gen.
- Factor interseluler
Faktor interseluler berupa hormon. Hormon pada tumbuhan disebut
fithohormon. Macam fithohormone antaralain: Auksin, Giberelin, Sitokinin, Gas
Etilen, Asam absisat, Asam traumalin, Kalin.
2) Faktor luar ( Eksternal )
Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup berasal dari faktor lingkungan. Antara lain sebagai berikut:
a. Nutrisi
Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation,
sebagian lagi diambil dari udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah
4. yang banyak disebut unsur makro meliputi C, H, N, O, P, K, S, Ca, Fe, dan Mg.
Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur micro,
meliputi B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl. Kekurangan salah satu unsur-unsur tersebut
akan mengakibatkan defisiensi yang dapat menghambat pertumbuhan.
b. Air
Air merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat
dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan
hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh.
Tanpa air, reaksi kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga
dapat mengakibatkan kematian.
c. Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun
keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena
cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang. Bila
kamu menyimpan kecambah di tempat gelap selama beberapa hari,
kecambah itu akan tumbuh lebih cepat (lebih tinggi) dari seharusnya, namun
tampak lemah dan pucat/kekuning-kuningan karena kekurangan klorofil.
d. Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang
pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya
suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37°C. Pada suhu optimum,
semua makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Hewan dan
manusia memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dalam kisaran
suhu lingkungan tertentu. Tumbuhan menunjukkan pengaruh yang lebih nyata
terhadap suhu.
e. Kelembaban
Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah.
Tanah yang lembab berpengaruh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi
yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit
penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel.
Kelembapan juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.
B. Hipotesis
Kelembaban tanah akan mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau, semakin tinggi
kelembaban tanahnya maka pertumbuhan juga semakin cepat.
5. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Variabel dan Definisi Operasional Variabel
1. Variable bebas : kelembaban tanah
Operasional variabel : kelembaban tanah dibedakan dengan perbedaan
penyiraman kacang hijau.
2. Variabel terikat : tinggi batang kacang hijau
Operasional variabel : kecepatan perkecambahan biji kacang hijau dalam
jam, dengan interval pengamatan tiap 24 jam.
B. Rancangan Penelitian
Gelas A : perlakuan dengan kelembaban tanah yang tinggi dan banyaknya air
dalam penyiraman.
Gelas B : perlakuan dengan kelembaban tanah yang rendah dan banyaknya air
dalam penyiraman.
C. Sasaran Penelitian
Populasi: Biji Kacang Hijau (Phaseolus radiatus).
Sampel: 4x2 biji kacang hijau.
D. Instrumen Penelitian
ALAT DAN BAHAN
- Tanah
- Air
- Biji kacang hijau
- Wadah
- Penggaris
E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan,
2. Menyiapkan wadah A dan wadah B,
3. Memasukkan tanah dengan kelembaban tinggi ke wadah A dan tanah dengan
kelembaban rendah ke wadah B,
4. Memasukkan 4 biji kacang hijau ke dalam masing-masing wadah,
5. Meletakkan kedua wadah tersebut ditempat yang sama, dengan intensitas
cahaya yang sama pula,
6. Menyiram dengan takaran air yang berbeda,
7. Mengamati perubahan yang terjadi setiap harinya,
8. Mencatat hasil pengamatan pada tabel data pengamatan.
6. F. Jadwal Penelitian
No. Nama kegiatan
Minggu 1
1234567
Minggu 2
1234567
Minggu 3
1234567
Minggu 4
1234567
1 Menyusun proposal xxx xx
2
Menyiapkan alat dan
bahan
x
3 Melakukan penelitian xxxxx x
4 Analisis data xx
5
Menulis laporan
penelitian
xxxx
7. BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
A. DATA PENGAMATAN
Hari, tanggal pelaksanaan praktikum : Selasa, 10 September 2013.
Wadah A ( Kelembaban Tinggi )
No. Tanggal
Biji Kacang Hijau Rata-
Rata
Keterangan
I II III IV
1.
11-09-
2013
1,7
cm
1,5
cm
1,3
cm 1 cm 1,4 cm
Tumbuh akar
2.
12-09-
2013 1 cm
0,8
cm
0,6
cm
0,5
cm 0,7 cm
Kotiledon
terangkat &
tumbuh batang
3.
13-09-
2013
7,3
cm 7 cm
6,8
cm
6,5
cm 6,9 cm
Tumbuh batang &
daun
4.
14-09-
2013
15,2
cm
15
cm
14,8
cm
14
cm
14,8
cm
Daun mulai
membuka
5.
15-09-
2013
19,6
cm
19,5
cm
19
cm
18
cm 19 cm
Daun melebar
Wadah B ( Kelembaban Rendah )
No. Tanggal
Biji Kacang Hijau Rata-
Rata
Keterangan
I II III IV
1.
11-09-
2013 1 cm
0,8
cm
0,7
cm
0,5
cm 0,7 cm
Tumbuh akar
2.
12-09-
2013
0,7
cm
0,5
cm
0,5
cm
0,4
cm 0,5 cm
Kotiledon
terangkat &
tumbuh batang
3.
13-09-
2013 2 cm
1,8
cm
1,7
cm
1,5
cm 1,7 cm
Tumbuh batang &
sedikit daun
4.
14-09-
2013
10,5
cm
10
cm
9,8
cm 9 cm 9,8 cm
Daun masih
melipat
5.
15-09-
2013
15,5
cm
14
cm
14
cm
13,5
cm 14 cm
Daun melebar
8. B. UJI KELEMBABAN
Kelembaban mempengaruhi pertumbuhan kecambah, semakin tinggi kelembaban
tanahnya, maka semakin cepat pertumbuhannya. Namun apabila kelembaban
tanahnya rendah, pertumbuhannya akan lambat.
C. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan di atas dapat kita lihat perbedaan dari kecambah yang
diletakkan pada media tanah dengan kelembaban tinggi dan kecambah yang diletakkan
pada media tanah dengan kelembaban rendah.
Pada hari pertama pertumbuhan kecambah dengan kelembaban tinggi sangat
cepat, terlihat dari mulai tumbuhnya akar kecambah dengan panjang rata-rata 1,4 cm.
Sedangkan kecambah pada kelembaban rendah, panjang akarnya rata-rata 0,7 cm.
Pada hari kedua mulai tumbuhnya batang kecambah disertai dengan terangkatnya
kotiledon dengan tinggi batang kecambah rata-rata 0,7 cm. Sedangkan kecambah pada
kelembaban rendah, rata-rata tinggi batang 0,5 cm.
Pada hari ketiga biji kacang hijau dengan ukuran tinggi batang kecambah pada
kelembaban tinggi rata-rata mencapai 6,9 cm dan sudah mulai muncul daun.
Sedangkan tinggi batang kecambah pada kelembaban rendah rata-rata mencapai 1,7
cm dan juga muncul sedikit daun.
Pada hari keempat biji kacang hijau dengan ukuran tinggi batang kecambah pada
kelembaban tinggi mencapai rata-rata 14,8 cm dan daun mulai melebar. Sedangkan
tinggi batang kecambah pada kelembaban rendah mencapai 9,8 cm dan daun masih
menguncup.
Pada hari kelima biji kacang hijau dengan ukuran tinggi batang kecambah pada
kelembaban tinggi mencapai rata-rata 19 cm dan daun melebar. Sedangkan tinggi
batang kecambah pada kelembaban rendah mencapai 14 cm dan daun mulai melebar.
Kecepatan pertumbuhan pada kecambah, dipengaruhi oleh lama perendaman biji
kacang hijau. Kacang hijau yang kami gunakan telah di rendam selama ± 1 jam.
Sehingga pertumbuhan menjadi lebih cepat daripada biji yang tidak direndam
sebelumnya. Biji kacang hijau dengan kadar air yang tinggi, lebih cepat
pertumbuhannya karena biji mulai terjadi imbibisi atau penyerapan air hingga
ukurannya bertambah dan menjadi lunak. Saat air masuk kedalam biji, enzim-enzim
mulai aktif sehingga mempercepat perkecambahan. Biji kacang hijau dengan kadar air
yang rendah, lambat pertumbuhannya karena air yang terserap dalam biji
sedikit,sehingga biji tidak terlalu lunak. Hal ini menyebabkan enzim-enzim tidak segera
aktif dan meperlambat proses perkecambahan.
9. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari pengamatan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa kelembaban tanah
dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, contohnya
pada kacang hijau dalam proses perkecambahan.
Tanah yang lembab berpengaruh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi
yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit
penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel.
Kelembapan juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.
B. SARAN
1) Sebelum biji kacang hijau direndam, pilihlah biji kacang hijau yang baik dan
dengan ukuran yang sama. Jika ukuran sampel yang pertama besar maka
sampel yang lain menyesuaikan dengan menggunakan biji kacang hijau yang
ukurannya besar.
2) Saat memberi media tanah, pastikan tanah pada saat itu tidak terlalu banyak air
juga tidak terlalu kering. Jika tanah terlalu banyak air, biji kacang hijau akan
membusuk karena banyak air yang diserap dan jika tanah terlalu kering maka biji
kacang hijau sulit untuk tumbuh atau mungkin tidak tumbuh karena kekurangan
air.
3) Jangan terlalu dekat menanam biji kacang hijau, karena pertumbuhan biji kacang
hijau dapat terhambat karena terlalu dekat dalam menanam biji kacang hijau
tersebut.
4) Agar pertumbuhan biji kacang hijau cepat saat perkecambahan usahakan
perendaman biji lebih lama.
5) Selalu memantau pertumbuhan biji kacang hijau setiap harinya.
10. BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
http://sekolahdi.blogspot.com/2011/05/factor-luar-eksternal-yangmempengaruhi.html
Kusumawati,Rohana. 2012. PR Biologi. Klaten: Intan Pariwara.
------------. 2013. Biologi SMA/MA KelasXII. Surakarta: Grahadi.
http://oriwokis20.blogspot.com/2012/07/pengaruh-kelembaban-terhadap.html