SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  18
Kota Tua itu Bernama Jeddah
Sumber Laporan
Wartawan Republika.co.id, Fitriyan
Zamzami dari Jeddah, Arab Saudi.
IHRAM.CO.ID
Suasana Kota Tua Jeddah di kawasan Al Balad
IHRAM.CO.ID, Jika sekali waktu main ke Jeddah,
tengok-tengoklah kota tua daerah tersebut. Oleh warga
tempatan, ia disebut juga Al Balad, tak jauh dari kantor-
kantor pemerintahan di Jeddah. Mengunjungi lokasi itu,
bukan hanya perjalanan melintasi ruang tapi juga mundur
dalam waktu, jauh kembali pada masa saat Khalifah
Utsman bin Affan mendirikan wilayah tersebut pada abad
ke-7.
Bangunan-bangunannya dibiarkan belum terpugar
sudah ratusan tahun usianya. Pintu-pintunya masih
menyimpan keindahan ukiran-ukiran Arabesque masa
lampau. Masing-masing merupakan stempel dari
berbagai kerajaan yang pernah menguasainya.
Dahulu ia dikelilingi tembok perlindungan yang
mulai diruntuhkan pada 1940-an. Kini tinggal gerbang-
gerbang raksasa yang tersisa.
Berjalan-jalan di dalam kompleks tersebut, mudah
membayangkan tiba-tiba muncul tokoh-tokoh yang
diceritakan Ratu Syahrazad dalam Kisah 1001 Malam.
Para lanun dan pangeran, jin dan burung-burung mistis.
Suasana Kota Tua Jeddah di kawasan Al Balad.
Tapi ia juga tempat yang tak kalah penting dalam sejarah
perjalanan haji masyarakat Tanah Air. Setidaknya itu
dugaan saya saat mengunjungi lokasi tersebut pada Sabtu
(4/8) siang lalu.
Seperti dihimpun Catia Antunes dan Jos Gommans
dalam Exploring the Dutch Empire, 1600-2000 (2014),
Kerajaan Belanda sedianya ingin mendirikan konsulat di
Makkah untuk mengawasi jamaah haji dari Hindia Belanda
pada pertengahan abad ke-19. Kendati demikian, karena
wilayah itu terlarang untuk non-Muslim, mereka akhirnya
mendirikan konsulat di Jeddah pada 1872.
Menurut catatan Konsul W Hanegraaf dalam
laporannya pada 1873 yang dimuat di buku tersebut, konsul
itu harus didatangi jamaah haji dari Tanah Air begitu tiba di
Jeddah. Di konsulat itu, jamaah kemudian menyerahkan surat
izin perjalanan yang dikeluarkan otoritas Belanda di masing-
masing daerah di Tanah Air untuk kemudian diregistrasi.
Begitu juga nanti, saat mereka pulang berhaji dan hendak
kembali ke kampung halaman. Mereka harus mengambil surat
izin perjalanan yang disita pada kedatangan. “Jadi, jika ada
yang meragukan keaslian perjalanan haji seseorang mereka
tinggal menyurati konsul di Jeddah yang bisa langsung
mengetahui daftar jamaah dari Pattie atau Soerabaja,
misalnya,” tulis Hanegraaf dalam laporan tersebut.
Pada masa-masa itu, seturut dibukanya Terusan Suez,
memang terjadi peningkatan jamaah haj Indonesia yang ke
Tanah Suci menggunakan kapal uap. Menurut catatan-catatan
Belanda, jamaah yang mulanya berkisar 2.000 orang pada
1860-an melonjak hingga mencapai 7.000 orang pada 1880-
an. Bahkan sempat nyaris menyentuh angka 12 ribu
menjelang pergantian abad.
Pada saat itu, otoritas kolonial Belanda juga kerap
menginterogasi para jamaah soal perkembangan isu-isu perlawanan
terhadap kolonialisme di Makkah. Hal tersebut secara tak langsung
menunjukkan di mana kira-kira lokasi konsulat Belanda di Jeddah pada
masa itu. “Buat kami, yang hidup seperti tahanan di dalam dinding
Kota Jeddah, Makkah sebagai pusat Dunia Islam sama sekali tertutup,”
tulis Konsul J A de Vicq yang menjabat dari 1885 hingga 1889 dalam
laporannya.
Artinya, lokasi konsul Belanda saat itu tak mungkin di luar
batas wilayah Kota Historis Jeddah. Hal ini dikuatkan dengan penelitian
Ferry de Goey, profesor dari Universitas Erasmus, Rotterdam, yang
kemudian dibukukan menjadi Consuls and the Institutions of Global
Capitalism, 1783-1914 (2015). Dalam buku itu, De Goey menuliskan
bahwa kekuatan ekstrateritorial konsulat Belanda dan konsulat negara-
negara barat lainnya dibatasi oleh tembok-tembok dan gerbang-
gerbang Kota Tua Jeddah.
Dari era awal berdirinya konsulat tersebut, salah satu potret
yang paling kerap beredar adalah yang diambil orientalis Belanda,
Snouck Hurgronje. Gambar itu menunjukkan sekelompok jamaah haji
dari Mandailing, Sumatra, berjongkok di sebuah bangunan yang tak
jelas bentuk keseluruhannya. Sejauh ini pihak Kerajaan Belanda
maupun Kerajaan Arab Saudi tak melansir lokasi-lokasi persis konsulat
bersejarah itu.
Sementara gambar-gambar lama konsulat tersebut dari 1921
hingga 1945 kerap tak konsisten bentuk bangunannya. Di antaranya
yang dilansir Museum Maritim Rotterdam yang menggambarkan
konsulat Belanda di Jeddah pada 1924 dan tangkapan rekaman dari
film dokumenter Kruger Filmbedrijf pada 1928. Satu-satunya petunjuk
dari gambar-gambar pada masa itu adalah ia terletak di sebelah
selatan Gerbang Madinah.
Saat ini, gerbang tersebut masih berdiri di
seberang jalan Masjid Qishas di wilayah Al Balad, Jeddah.
Saat saya ke sana, gerbang itu dijaga oleh dua Abdullah
yang sama-sama warga Saudi keturunan Afrika.
Muhammad, seorang pekerja konstruksi asal
Somalia di Kota Tua Jeddah menguatkan dugaan ini. Ia
ditemui hanya sekitar 100 meter dari Gerbang Madinah
menuju pusat kota historis. “Di sini bukan tempat Muslim.
Di sini dulunya tempat orang-orang kafir,” kata dia
sembari membuat gerakan melingkar di atas kepala
dengan telunjuknya. Ia mengatakan, mendengar hal itu
sudah lama sekali dari orang-orang tua yang sempat
tinggal di wilayah historis tersebut.
Syarif, seorang lanjut usia yang juga berasal dari
Mogadishu, mengiyakan hal tersebut. Menjelang siang
tersebut, ia nampak tengah bersantai-santai dengan para
pekerja dari Somalia. Ia sudah mulai berkeliaran di Kota
Tua Jeddah sejak lebih 30 tahun lalu.
Jauh sebelum wilayah itu mulai ditinggalkan
penduduknya pada 2007 seturut rencana ajuan
penetapan sebagai cagar budaya oleh UNESCO yang
akhirnya dikukuhkan 2014 lalu. “Jamaah haji dari zaman
dulu sekali katanya di sini tempatnya,” kata pria berusia
75 tahun tersebut.
Setidaknya untuk hari itu, saya pulang tanpa bisa
mengetahui secara persis di mana gedung-gedung tempat
jamaah haji lawas dari Tanah Air mengantre dan mengurus
beleid menuju Tanah Suci. Tapi bisa dipastikan, mereka pernah di
kota tua ini.
Turun di pelabuhan lama di Kota Tua Jeddah sebelum
nantinya digeser jauh ke selatan. Mereka barangkali menelusuri
juga labirin-labirin kompleks di sana dan seperti jamaah saat ini,
tersesat sekali waktu. Mereka juga menginjak jalan-jalan kuno
berkonblok yang saya langkahi hari itu.
Di antara mereka, sepanjang 1906 hingga 1911, ada
seorang pemuda yang nantinya punya peran penting dalam
pembentukan sebuah negara bernama Indonesia. Tapi seperti
kata Syahrazad untuk menunda eksekusinya, “Itu kisah untuk lain
waktu, Tuanku”.
Hanatour
Biro Umroh Jakarta Selatan |
Biro Umroh Bogor |
Biro Umroh Jakarta |
Biro Umroh Jakarta Barat |
Biro Umroh Jakarta Timur |
Biro Umroh Jakarta Pusat |
Biro Umroh Cibubur |
Biro Umroh Depok |
Biro Umroh Bekasi |
Biro Umroh Cianjur |
Biro Umroh Gorontalo |
Biro Umroh Bengkulu |
Biro Umroh Madura |
Biro Umroh Pontianak |
Tur Wisata Muslim |
Saibah
Biro Umroh Semarang|
Umroh Semarang |
Umroh Murah Semarang |
Biro Umroh Kendal |
Biro Umroh Kabupaten Semarang |
Biro Umroh Kudus |
Biro Umroh Demak |
Biro Umroh Jepara |
Biro Umroh Rembang |
Biro Umroh Pati |
Biro Umroh Lasem |
Biro Umroh Solo |
Biro Umroh Yogyakarta |
Biro Umroh Boyolali |
Biro Umroh Sragen |
Biro Umroh Pekalongan |
Biro Umroh Batang |
Biro Umroh Tegal |
Biro Umroh Wonosobo |
Hiratour
Biro Umroh Jakarta Selatan |
Biro Umroh Makassar |
Biro Umroh Jakarta |
Biro Umroh Jakarta Barat |
Biro Umroh Jakarta Timur |
Biro Umroh Jakarta Pusat |
Biro Umroh Bone |
Biro Umroh Sinjai |
Biro Umroh Mataram |
Biro Umroh Denpasar |
Biro Umroh Bali |
Biro Umroh Sulawesi Selatan |
Biro Umroh Kalimantan Selatan |
Biro Umroh Nunukan |
Biro Umroh Lampung |
Biro Haji Plus |
Biro Umroh Bekasi

Contenu connexe

Plus de Fori Suwargono

Transformasi akhir zaman
Transformasi akhir zamanTransformasi akhir zaman
Transformasi akhir zamanFori Suwargono
 
Penerapan model bisnis canvas untuk membedah bisnis kita
Penerapan model bisnis canvas untuk membedah bisnis kitaPenerapan model bisnis canvas untuk membedah bisnis kita
Penerapan model bisnis canvas untuk membedah bisnis kitaFori Suwargono
 
Uthb for teachers angk. 1
Uthb for teachers angk. 1Uthb for teachers angk. 1
Uthb for teachers angk. 1Fori Suwargono
 
Halaqoh atau mastermind
Halaqoh atau mastermindHalaqoh atau mastermind
Halaqoh atau mastermindFori Suwargono
 
Materi pak jumala mencapai target
Materi pak jumala   mencapai targetMateri pak jumala   mencapai target
Materi pak jumala mencapai targetFori Suwargono
 
Keagungan ibadah umroh
Keagungan ibadah umrohKeagungan ibadah umroh
Keagungan ibadah umrohFori Suwargono
 
Umroh transformatif smg 2014
Umroh transformatif smg 2014Umroh transformatif smg 2014
Umroh transformatif smg 2014Fori Suwargono
 
Pribadi rasulullah saw di bidang politik
Pribadi rasulullah saw di bidang politikPribadi rasulullah saw di bidang politik
Pribadi rasulullah saw di bidang politikFori Suwargono
 
Perjalanan dakwah rasulullah saw
Perjalanan dakwah rasulullah sawPerjalanan dakwah rasulullah saw
Perjalanan dakwah rasulullah sawFori Suwargono
 
Kepribadian rasulullah saw dari sisi pergaulan sosial
Kepribadian rasulullah saw dari sisi pergaulan sosialKepribadian rasulullah saw dari sisi pergaulan sosial
Kepribadian rasulullah saw dari sisi pergaulan sosialFori Suwargono
 
Beberapa kaedah pendidikan
Beberapa kaedah pendidikanBeberapa kaedah pendidikan
Beberapa kaedah pendidikanFori Suwargono
 
Ringkasan biografi-nabi
Ringkasan biografi-nabiRingkasan biografi-nabi
Ringkasan biografi-nabiFori Suwargono
 
Personal excellence’ the power of muhammad
Personal excellence’ the power of muhammadPersonal excellence’ the power of muhammad
Personal excellence’ the power of muhammadFori Suwargono
 
2014 bisnis islam + business plan
2014   bisnis islam + business plan 2014   bisnis islam + business plan
2014 bisnis islam + business plan Fori Suwargono
 
Seger 2014 selling by giving
Seger 2014   selling by givingSeger 2014   selling by giving
Seger 2014 selling by givingFori Suwargono
 
Presentasi pand's collection
Presentasi pand's collectionPresentasi pand's collection
Presentasi pand's collectionFori Suwargono
 
Hypnoselling with undenied speaking
Hypnoselling with undenied speakingHypnoselling with undenied speaking
Hypnoselling with undenied speakingFori Suwargono
 

Plus de Fori Suwargono (20)

Fikih dulu
Fikih duluFikih dulu
Fikih dulu
 
Transformasi akhir zaman
Transformasi akhir zamanTransformasi akhir zaman
Transformasi akhir zaman
 
Tabayyun
TabayyunTabayyun
Tabayyun
 
Lailatulqadr
LailatulqadrLailatulqadr
Lailatulqadr
 
Penerapan model bisnis canvas untuk membedah bisnis kita
Penerapan model bisnis canvas untuk membedah bisnis kitaPenerapan model bisnis canvas untuk membedah bisnis kita
Penerapan model bisnis canvas untuk membedah bisnis kita
 
Uthb for teachers angk. 1
Uthb for teachers angk. 1Uthb for teachers angk. 1
Uthb for teachers angk. 1
 
Halaqoh atau mastermind
Halaqoh atau mastermindHalaqoh atau mastermind
Halaqoh atau mastermind
 
Materi pak jumala mencapai target
Materi pak jumala   mencapai targetMateri pak jumala   mencapai target
Materi pak jumala mencapai target
 
Keagungan ibadah umroh
Keagungan ibadah umrohKeagungan ibadah umroh
Keagungan ibadah umroh
 
Umroh transformatif smg 2014
Umroh transformatif smg 2014Umroh transformatif smg 2014
Umroh transformatif smg 2014
 
Pribadi rasulullah saw di bidang politik
Pribadi rasulullah saw di bidang politikPribadi rasulullah saw di bidang politik
Pribadi rasulullah saw di bidang politik
 
Perjalanan dakwah rasulullah saw
Perjalanan dakwah rasulullah sawPerjalanan dakwah rasulullah saw
Perjalanan dakwah rasulullah saw
 
Kepribadian rasulullah saw dari sisi pergaulan sosial
Kepribadian rasulullah saw dari sisi pergaulan sosialKepribadian rasulullah saw dari sisi pergaulan sosial
Kepribadian rasulullah saw dari sisi pergaulan sosial
 
Beberapa kaedah pendidikan
Beberapa kaedah pendidikanBeberapa kaedah pendidikan
Beberapa kaedah pendidikan
 
Ringkasan biografi-nabi
Ringkasan biografi-nabiRingkasan biografi-nabi
Ringkasan biografi-nabi
 
Personal excellence’ the power of muhammad
Personal excellence’ the power of muhammadPersonal excellence’ the power of muhammad
Personal excellence’ the power of muhammad
 
2014 bisnis islam + business plan
2014   bisnis islam + business plan 2014   bisnis islam + business plan
2014 bisnis islam + business plan
 
Seger 2014 selling by giving
Seger 2014   selling by givingSeger 2014   selling by giving
Seger 2014 selling by giving
 
Presentasi pand's collection
Presentasi pand's collectionPresentasi pand's collection
Presentasi pand's collection
 
Hypnoselling with undenied speaking
Hypnoselling with undenied speakingHypnoselling with undenied speaking
Hypnoselling with undenied speaking
 

KotaTuaJeddah

  • 1. Kota Tua itu Bernama Jeddah Sumber Laporan Wartawan Republika.co.id, Fitriyan Zamzami dari Jeddah, Arab Saudi. IHRAM.CO.ID
  • 2. Suasana Kota Tua Jeddah di kawasan Al Balad
  • 3. IHRAM.CO.ID, Jika sekali waktu main ke Jeddah, tengok-tengoklah kota tua daerah tersebut. Oleh warga tempatan, ia disebut juga Al Balad, tak jauh dari kantor- kantor pemerintahan di Jeddah. Mengunjungi lokasi itu, bukan hanya perjalanan melintasi ruang tapi juga mundur dalam waktu, jauh kembali pada masa saat Khalifah Utsman bin Affan mendirikan wilayah tersebut pada abad ke-7. Bangunan-bangunannya dibiarkan belum terpugar sudah ratusan tahun usianya. Pintu-pintunya masih menyimpan keindahan ukiran-ukiran Arabesque masa lampau. Masing-masing merupakan stempel dari berbagai kerajaan yang pernah menguasainya.
  • 4. Dahulu ia dikelilingi tembok perlindungan yang mulai diruntuhkan pada 1940-an. Kini tinggal gerbang- gerbang raksasa yang tersisa. Berjalan-jalan di dalam kompleks tersebut, mudah membayangkan tiba-tiba muncul tokoh-tokoh yang diceritakan Ratu Syahrazad dalam Kisah 1001 Malam. Para lanun dan pangeran, jin dan burung-burung mistis. Suasana Kota Tua Jeddah di kawasan Al Balad. Tapi ia juga tempat yang tak kalah penting dalam sejarah perjalanan haji masyarakat Tanah Air. Setidaknya itu dugaan saya saat mengunjungi lokasi tersebut pada Sabtu (4/8) siang lalu.
  • 5.
  • 6. Seperti dihimpun Catia Antunes dan Jos Gommans dalam Exploring the Dutch Empire, 1600-2000 (2014), Kerajaan Belanda sedianya ingin mendirikan konsulat di Makkah untuk mengawasi jamaah haji dari Hindia Belanda pada pertengahan abad ke-19. Kendati demikian, karena wilayah itu terlarang untuk non-Muslim, mereka akhirnya mendirikan konsulat di Jeddah pada 1872. Menurut catatan Konsul W Hanegraaf dalam laporannya pada 1873 yang dimuat di buku tersebut, konsul itu harus didatangi jamaah haji dari Tanah Air begitu tiba di Jeddah. Di konsulat itu, jamaah kemudian menyerahkan surat izin perjalanan yang dikeluarkan otoritas Belanda di masing- masing daerah di Tanah Air untuk kemudian diregistrasi.
  • 7. Begitu juga nanti, saat mereka pulang berhaji dan hendak kembali ke kampung halaman. Mereka harus mengambil surat izin perjalanan yang disita pada kedatangan. “Jadi, jika ada yang meragukan keaslian perjalanan haji seseorang mereka tinggal menyurati konsul di Jeddah yang bisa langsung mengetahui daftar jamaah dari Pattie atau Soerabaja, misalnya,” tulis Hanegraaf dalam laporan tersebut. Pada masa-masa itu, seturut dibukanya Terusan Suez, memang terjadi peningkatan jamaah haj Indonesia yang ke Tanah Suci menggunakan kapal uap. Menurut catatan-catatan Belanda, jamaah yang mulanya berkisar 2.000 orang pada 1860-an melonjak hingga mencapai 7.000 orang pada 1880- an. Bahkan sempat nyaris menyentuh angka 12 ribu menjelang pergantian abad.
  • 8.
  • 9. Pada saat itu, otoritas kolonial Belanda juga kerap menginterogasi para jamaah soal perkembangan isu-isu perlawanan terhadap kolonialisme di Makkah. Hal tersebut secara tak langsung menunjukkan di mana kira-kira lokasi konsulat Belanda di Jeddah pada masa itu. “Buat kami, yang hidup seperti tahanan di dalam dinding Kota Jeddah, Makkah sebagai pusat Dunia Islam sama sekali tertutup,” tulis Konsul J A de Vicq yang menjabat dari 1885 hingga 1889 dalam laporannya. Artinya, lokasi konsul Belanda saat itu tak mungkin di luar batas wilayah Kota Historis Jeddah. Hal ini dikuatkan dengan penelitian Ferry de Goey, profesor dari Universitas Erasmus, Rotterdam, yang kemudian dibukukan menjadi Consuls and the Institutions of Global Capitalism, 1783-1914 (2015). Dalam buku itu, De Goey menuliskan bahwa kekuatan ekstrateritorial konsulat Belanda dan konsulat negara- negara barat lainnya dibatasi oleh tembok-tembok dan gerbang- gerbang Kota Tua Jeddah.
  • 10. Dari era awal berdirinya konsulat tersebut, salah satu potret yang paling kerap beredar adalah yang diambil orientalis Belanda, Snouck Hurgronje. Gambar itu menunjukkan sekelompok jamaah haji dari Mandailing, Sumatra, berjongkok di sebuah bangunan yang tak jelas bentuk keseluruhannya. Sejauh ini pihak Kerajaan Belanda maupun Kerajaan Arab Saudi tak melansir lokasi-lokasi persis konsulat bersejarah itu. Sementara gambar-gambar lama konsulat tersebut dari 1921 hingga 1945 kerap tak konsisten bentuk bangunannya. Di antaranya yang dilansir Museum Maritim Rotterdam yang menggambarkan konsulat Belanda di Jeddah pada 1924 dan tangkapan rekaman dari film dokumenter Kruger Filmbedrijf pada 1928. Satu-satunya petunjuk dari gambar-gambar pada masa itu adalah ia terletak di sebelah selatan Gerbang Madinah.
  • 11. Saat ini, gerbang tersebut masih berdiri di seberang jalan Masjid Qishas di wilayah Al Balad, Jeddah. Saat saya ke sana, gerbang itu dijaga oleh dua Abdullah yang sama-sama warga Saudi keturunan Afrika. Muhammad, seorang pekerja konstruksi asal Somalia di Kota Tua Jeddah menguatkan dugaan ini. Ia ditemui hanya sekitar 100 meter dari Gerbang Madinah menuju pusat kota historis. “Di sini bukan tempat Muslim. Di sini dulunya tempat orang-orang kafir,” kata dia sembari membuat gerakan melingkar di atas kepala dengan telunjuknya. Ia mengatakan, mendengar hal itu sudah lama sekali dari orang-orang tua yang sempat tinggal di wilayah historis tersebut.
  • 12.
  • 13. Syarif, seorang lanjut usia yang juga berasal dari Mogadishu, mengiyakan hal tersebut. Menjelang siang tersebut, ia nampak tengah bersantai-santai dengan para pekerja dari Somalia. Ia sudah mulai berkeliaran di Kota Tua Jeddah sejak lebih 30 tahun lalu. Jauh sebelum wilayah itu mulai ditinggalkan penduduknya pada 2007 seturut rencana ajuan penetapan sebagai cagar budaya oleh UNESCO yang akhirnya dikukuhkan 2014 lalu. “Jamaah haji dari zaman dulu sekali katanya di sini tempatnya,” kata pria berusia 75 tahun tersebut.
  • 14.
  • 15. Setidaknya untuk hari itu, saya pulang tanpa bisa mengetahui secara persis di mana gedung-gedung tempat jamaah haji lawas dari Tanah Air mengantre dan mengurus beleid menuju Tanah Suci. Tapi bisa dipastikan, mereka pernah di kota tua ini. Turun di pelabuhan lama di Kota Tua Jeddah sebelum nantinya digeser jauh ke selatan. Mereka barangkali menelusuri juga labirin-labirin kompleks di sana dan seperti jamaah saat ini, tersesat sekali waktu. Mereka juga menginjak jalan-jalan kuno berkonblok yang saya langkahi hari itu. Di antara mereka, sepanjang 1906 hingga 1911, ada seorang pemuda yang nantinya punya peran penting dalam pembentukan sebuah negara bernama Indonesia. Tapi seperti kata Syahrazad untuk menunda eksekusinya, “Itu kisah untuk lain waktu, Tuanku”.
  • 16. Hanatour Biro Umroh Jakarta Selatan | Biro Umroh Bogor | Biro Umroh Jakarta | Biro Umroh Jakarta Barat | Biro Umroh Jakarta Timur | Biro Umroh Jakarta Pusat | Biro Umroh Cibubur | Biro Umroh Depok | Biro Umroh Bekasi | Biro Umroh Cianjur | Biro Umroh Gorontalo | Biro Umroh Bengkulu | Biro Umroh Madura | Biro Umroh Pontianak | Tur Wisata Muslim |
  • 17. Saibah Biro Umroh Semarang| Umroh Semarang | Umroh Murah Semarang | Biro Umroh Kendal | Biro Umroh Kabupaten Semarang | Biro Umroh Kudus | Biro Umroh Demak | Biro Umroh Jepara | Biro Umroh Rembang | Biro Umroh Pati | Biro Umroh Lasem | Biro Umroh Solo | Biro Umroh Yogyakarta | Biro Umroh Boyolali | Biro Umroh Sragen | Biro Umroh Pekalongan | Biro Umroh Batang | Biro Umroh Tegal | Biro Umroh Wonosobo |
  • 18. Hiratour Biro Umroh Jakarta Selatan | Biro Umroh Makassar | Biro Umroh Jakarta | Biro Umroh Jakarta Barat | Biro Umroh Jakarta Timur | Biro Umroh Jakarta Pusat | Biro Umroh Bone | Biro Umroh Sinjai | Biro Umroh Mataram | Biro Umroh Denpasar | Biro Umroh Bali | Biro Umroh Sulawesi Selatan | Biro Umroh Kalimantan Selatan | Biro Umroh Nunukan | Biro Umroh Lampung | Biro Haji Plus | Biro Umroh Bekasi