SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  37
Télécharger pour lire hors ligne
LAPORAN KEUANGAN PROFORMA 
PT. SEPATU BATA TBK. 
Periode 2008-2012 
Putri Permatasari Husa, SE, M.Buss. 
Disusun oleh: 
Kelompok 5 
CAHYA PAMBARAP F3312033 
GARNIS NURHIDAYAH F3312064 
REBECA ARLINDA PI F3312105 
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI 
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS 
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 
2014 
1
BAB I 
Gambaran Umum Perusahaan 
2 
A. Profil Perusahaan 
Pada saat ini, industri manufaktur sudah berkembang pesat di Indonesia. 
Banyak perusahaan bermunculan dan melakukan suatu kegiatan manufaktur dan 
proses produksi. Perusahaan-perusahaan tersebut setiap waktu berusaha untuk 
meningkatkan kualitas hasil produksi. Perusahaan bersaing untuk mendapat pasar 
yang lebih banyak dan berupaya mendapat perhatian dari para konsumen. 
Setiap industri dituntut untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil 
produksi perusahaan untuk mengahdapi persaingan yang ada saat ini. Karena dengan 
hal ini, perusahanan manufaktur tersebut akan terus mendapat kepercayaan dari 
konsumen. Disini perusahaan bidang industri manufaktur harus menjaga proses 
produsksi agar berjalan dalam kondisi operasi yang optimal. Optimal disini berarti 
dapat memenuhi permintaan konsumen dengan tepat waktu dan berkualitas. Untuk 
mencapai hal tersebut, banyak faktor yang harus diperhatikan. 
PT. Sepatu Bata Tbk. merupakan perusahaan industri manufaktur yang 
menghasilkan produk sepatu dan sandal, baik sepatu resmi dan santai untuk pria 
maupun wanita. PT. Sepatu Bata Tbk. ini melakukan proses produksi secara terus-menerus 
dan dituntut untuk menghasilkan produk dengan baik dan tepat waktu. Karena 
produk sepatu yang dihasilkan ini merupakan salah-satu produk yang diminat i 
konsumen di Indonesia dari kalangan menengah kebawah sampai kalangan menengah 
ke atas. 
Struktur organisasi PT Sepatu Bata Tbk kami sajikan di dalam lampira n. 
Berikut ini adalah profil perusahaan secara singkat.
3 
1. Dewan Komisaris: 
 Marcello Pace 
 Jorge Domingo Carbajal Gutierrez 
 Michael Graham Voisey Middleton 
 Hanafiah Djajawinata 
 Farid Harianto 
2. Dewan Direksi: 
 Alberto Errico 
 Fabio Bellini 
 Ricardo Lumalessil 
 Solaiappan Mariappan 
3. Sekretaris Perusahaan: 
 Is Sugiyono 
4. Kantor: 
 Kantor Pusat 
Graha Bata 
Jl. R.A Kartini kav. 28 
Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430 
Telp. +62 21 750 5353, Fax. +62 21 750 5354 
 Pabrik Purwakarta 
Jl. Raya Cibening 
Kecamatan Campaka 
Purwakarta 41181 
Telp. +62 264 203 870, 203 871, Fax. +62 264 203 860 
5. Akuntan Publik: 
 Kantor Akuntan Purwanto, Suherman & Surja. 
 Ernst & Young 
6. Penasehat Hukum:
4 
 Kartini Muljadi & Rekan 
Jalan Gunawarman No. 18, Kebayoran Baru, Jakarta 12110. 
7. Bank: 
 Bank Negara Indonesia Tbk, Cabang Tebet 
 The Hongkong Shanghai Banking Co. Ltd (HSBC) 
8. Kantor Penunjang Pasar Modal: 
 PT. Blue Chip Mulia 
Gedung Bina Mulia I Lt.4, 
Jl. HR. Rasuna Said kav. 10 
Kuningan Jakarta 12950 
B. Sejarah Singkat Perusahaan 
Bata atau T.&A. Bata Shoe Company terdaftar di Zlin, Ceko (Dulu 
Cekoslovakia) oleh dua bersaudara Tomáš, Anna dan Antonín Bata (1894). 
Perusahaan sepatu raksasa keluarga ini mengoperasikan empat unit bisnis 
internasional: Bata Eropa, Bata Asia-Pasifika, Afrika, Bata Amerika Latin dan 
Bata Amerika Utara. Produk perusahaan ini hadir di lebih dari 50 negara dan 
memiliki fasilitas produksi di 26 negara. Sepanjang sejarahnya, perusahaan ini 
telah menjual sebanyak 14 milyar pasang sepatu. 
Di Indonesia pengoperasian penjualan sepatu Bata dijalankan oleh PT. Sepatu 
Bata, Tbk. Pabrik perusahaan ini pertama kali berdiri pada tahun 1939, sejauh ini 
telah menghasilkan capaian 7 juta pasang alas kaki setahun, dan terdiri dari 400 
model sepatu, sepatu sandal dan sandal, dari kulit, karet dan plastik. Sebelum 
tahun 1978, status Bata di Indonesia adalah PMA, sehingga dilarang menjual 
langsung ke pasar. Bata menjual melalui para penyalur khusus (depot) dengan 
sistem konsinyasi. Status para penyalur tersebut diubah dan pada 1 Januari 1978,
yaitu saat izin dagang Bata "dipindahkan" kepada mereka dan PT. Sepatu Bata, 
Tbk menjadi perusahaan PMDM. 
Merek berlisensi Perusahaan, selain merek Bata utama, termasuk North Star, 
Power, Bubblegummers, Marie-Claire dan Weinbrenner. Perusahaan ini juga 
tetap sebagai anggota dari Organisasi Sepatu Bata internasional. Yang berlokasi 
di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, 12750. Yang didirikan di 
Indonesia pada tanggal 15 Oktober 1931 dengan akte notaris Adrian Hendrick 
Van Ophuisjen No. 64, dengan nama Nederlandsch-Indische Schoenhande l 
Maatschappij Bata, kemudian tanggal 29 Desembar 1931 berubah namanya 
menjadi PT Sepatu Bata. Perusahaan ini berkantor pusat dulunya di Jalan TMP 
Kalibata, tetapi sekarang berpindah di daerah jalan T.B Simatupang karena 
proyek Kalibata City. Pada tahun 1995 pabrik baru di buka di Purwakarta Jawa 
Barat. Sampai saat ini perusahaan ini adalah pelopor perusahaan alas kaki di 
Indonesia. Agar tetap dapat bersaing di pasar global, maka semua upaya 
dilakukan seperti perbaikan teknologi dan efisiensi produksi agar tetap dapat 
bersaing. Salah satu yang tetap harus dipertahankan adalah kinerja keuangan 
perusahaan. Kondisi keuangan harus selalu berada dalam standar yang telah 
ditetapkan oleh perusahaan PT Sepatu Bata adalah perusahaan yang bergerak di 
bidang industri alas kaki dan juga mengacu kepada standar industri sejenis. 
Corporate initiatives, Menjadikan Bata sebagai lembaga internasional yang 
memiliki gagasan dan kreativitas yang tinggi serta menciptakan kondisi yang 
merangsang untuk berfikir secara internasional. 
Bata Culture menciptakan kesempatan yang sama bagi semua karyawan untuk 
mendapatkan promosi atau pelatihan dan pendidikan. Dengan mendapatkan 
training tersebut, diharapkan karyawan memperoleh keahlian yang pada akhirnya 
bisa mendapatkan promosi untuk level internasional. 
5
Culture, Perusahaan Bata Memiliki tradisi untuk menjadi perusahaan yang 
berkontribusi untuk kesejahteraan masyarakat disekitar kegiatan usaha 
perusahaan. 
Bata Bekerja keras untuk membangun hubungan jangka panjang dengan suplier 
dan distributornya. kegiatan Usaha Bata di seluruh dunia, dipastikan 
dilaksanakan secara etis. 
Perkembangan PT. Sepatu Bata Tbk. Di Indonesia dari tahun ke-tahun: 
 Tahun 1931, didirikan di Indonesia sebagai importir sepatu. 
 Tahun 1940, produksi dimulai di pabrik Kalibata di Jakarta Selatan. 
 Tahun 1982, tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 24 Maret. 
 Tahun 1994, menyelesaikan pembangunan pabrik Purwakarta. 
 Tahun 2004, memperoleh Lisensi Import dan Distribusi Umum. 
 Tahun 2008, pabrik tanah Kalibata dijual dan produksi dipindahkan ke 
6 
Purwakarta. 
 Tahun 2008, administrasi dan kantor pemasaran dipindahkan ke Graha 
Bata, Cilandak Barat, Jakarta. 
 Tahun 2009, pembukaan toko Bata terbesar dan menjadi unggulan di 
Mall Artha Gading Jakarta, Indonesia. 
 Tahun 2010, membuka konsep kios baru dengan merek PataPata. 
Jabatan-jabatan : 
 Presiden Direktur 
Jabatan ini memiliki fungsi yang menentukan jalannya perusahaan yang ditinja u 
dari egala aspek, baik itu menentukan jalannya produksi, pemasaran dan 
manajemen perusahaan perusahaan secara keseluruhan. Dalam hal ini, Presiden 
Direktur lain dari departemen-departemen yang ada dalam perusahaan tersebut. 
 Production
Bagian produksi merupakan bagian yang merealisasikan seluruh planning dan 
konsep yang ingin di hasilkan menjadi suatu produkjadi yan akan dikeluarkan ke 
pasaran. Bagian ini bertanggungjawab atas jalannya proses produksi yang 
dihasilkan dengan memenuhi estimasinya. 
7 
 Purchasing 
Bagian ini berfungsi dimana melakukan pembelian dan pemesanan. Pembelia n 
dan pemesana dilakukan bagian purchasing antara lain dalam hal pembelia n 
material. Bagian purchasing yang melakukan pemesanan material yang 
dibutuhkan untuk keperluan produksi. Dan tentunya pembelian dan pemesanan 
yang dilakukan sesuai dengan yang dibutuhkan. 
 Product Development Support 
Product Development Support sebagai bagian yang berfungsi untuk merancang 
dan mengembangkan produk yang udah ada, agar produk tersebut dapat 
mengikuti perkembangan tren mode terkini. 
Dimulai dengan membuat konsep hingga menjadi sebuat prototype produk yang 
dikembangkan. Setelah itu produk diajukan untuk menjadi produk yang akan 
dibut masal dan dipasarkan. 
 Marketing 
Marketing merupakan bagian yang menjalankan tugas pemasaran produ yang 
telah dihasilkan terhadap konsumen. Bagian marketing juga membuat suatu 
Production Estimate yang diberikan ke bagian produksi.dimana ddalamnya 
berisi mengenai berap banyakn jumlah produk yang diestimasikan dalam 
produksi. 
 Financial 
Departemen financial memiliki fungsi sebagai accounting perusahaan ini. 
Kmudian bagian finansial berfungsi sebagai pemegang pengendalian data, baik 
hal penjualan maupun pembelia.
8 
 Human Resources 
Bagian ini merupakan divisi yang berkaitan dengan segala hal mengenai sumber 
daya manusia didalam pabrik. Baik itu hal perekrutan pegawai, kesejahteraan 
pegawai sampai denga pemberhentisn masa kerja pegawai. 
 Merchandising 
Bagian merchandising memiliki tugas untuk menyerap tren pasar untuk 
diterapkan kedalam produksi. Bagiann ini juga bertugas untuk membuat Sales 
Report, dimana laporan ini digunakan sebagai dasar pembuatan planning 
kedepan serta dipakai untuk penyeleki produk-produk yang akan dijual untuk 
waktu yang akan datang. 
 Costing 
Bagian costing berfungsi untuk merincikan jumlah pengeluaran biaya yang 
dikeluarkan untuk keperluan dalam menghasilkan produk, sebagai contoh biaya-biaya 
material yang harus dikeluarkan dan hal itu semuanya tentuang didalam 
costing ticket.
BAB II 
Latar Belakang Analisis 
Analisis sangat bergantung pada informasi laporan keuangan perusahaan dan 
merupakan salah satu sumber informasi yang penting disamping informasi mengenai 
kondisi industri, seperti bunga pasar perusahaan, kondisi perekonomian, kualitas 
menajemen dan hal yang lainnya sebagai asumsi lain yang mempengaruhi hasil 
analisis. Untuk dapat menganalisa kinerja perusahaan dalam kemampuannya 
memperoleh laba dan kegiatan operasionalnya kita dapat mengukur lewat bergai 
macam rasio yang dibandingkan dengan perusahaan lain dalam satu industri yang 
sama. 
Dewasa ini banyak kita jumpai industri besar salah satunya pada industr i 
produksi sepatu. Di Indonesia kita banyak menjumpai merk sepatu yang sudah tidak 
asing lagi di kalangan masyarakat mulaidari merk local dan internas ional, seperti Ando, 
Bata, Nevada, New Era, Buccheri dan lain sebagainya. Hari ini banyak sekali merk 
sepatu lokal yang namanya mulai meredup. Pada makalah kali ini kami ingin 
menganalisis salah satu produk local yaitu sepatu Bata yang pada tahun 2000-an 
namanya cukup dikenal. PT sepatu Bata yang berdiri pada tahun 1931 dengan nama 
NederlandschIndische Schoenhandel Maatschappij Bata ini diperkirakan akan 
mempunyai pangsa pasar yang potensial di masa yang akan datang. Akan tetapi dari 
tahun ke tahun terutama pada tahun 2000 ke atas banyak dijumpai merk luar negeri 
yang merajah pangsa pasar Indonesia , dari makalah ini kami ingin mengetahui 
seberapa besar pengaruhnya hal tersebut terhadap tren Sepatu Bata ini. Dengan 
memanfaatkan laporan keuangan yang berupa Laporan Laba/Rugi dan Neraca yang 
dipublikasikan pada tahun 2008-2012 sebagai modal untuk menghitung rasio yang 
digunakan untuk menganalisa kondisi keuangan perusahaan, serta untuk 
memproyeksikan kelangsungan hidup perusahaan 4 tahun kedepan. 
9
BAB III 
Analisis Laporan Keuangan Proforma 
10 
A. Analisis Rasio 
1. Rasio Likuiditas 
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan 
dalam memenuhi kewajian finansial jangka pendek yang berupa hutang – hutang 
jangka pendek (short time debt) 
1.1. Rasio Lancar 
Merupakan rasio yang menunjukkan besarnya kas yang dimiliki perusahaan 
ditambah dengan aset-aset yang bisa berubah menjadi kas dalam waktu satu 
tahun, relatif terhadap besarnya hutang-hutang yang jatuh tempo dalam waktu 
dekat (tidak lebih dari satu tahun) atau rasio yang digunakan untuk mengukur 
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan 
menggunakan aktiva lancar yang dimiliki 
Dapat dihitung dengan formula: 
Aktiva Lancar 
Kewajiban Lancar 
TAHUN AKTIVA 
LANCAR* 
KEWAJIBAN 
LANCAR* 
RASIO 
LANCAR 
2008 240302947 110428767 2,18 
2009 242294757 103018589 2,35
2010 295496348 141757440 2,08 
2011 316645577 148822766 2,10 
2012 357373694 168267966 2,12 
Rasio Lancar 
2008 2009 2010 2011 2012 
11 
*dalam ribuan rupiah 
Tabel 1.1 Rasio lancar 
2.35 
2.08 
Grafik 1.1 Grafik rasio lancar 
2.18 
2.13 2.12 
Berdasarkan grafik di atas , rasio lancar PT Sepatu Bata Tbk. selama 5 tahun 
2.40 
2.35 
2.30 
2.25 
2.20 
2.15 
2.10 
2.05 
2.00 
1.95 
mulai dari tahun 2008 hingga tahun 2012 menunjukkan jumlah yang cenderung 
stabil di atas angka 2. Perubahan yang terjadi juga tidak signifikan meskipun 
perusahaan sempat mengalami kenaikan dan penurunan, rasio masing-mas ing 
yaitu 2,18 (2008), 2,35 (2009), 2,08 (2010), 2,13 (2011), dan 2,12( 2012). Pada 
tahun 2008 rasio lancar menunjukkan angka 2,18 berarti setiap Rp 2,18 dari kas 
dapat menjamin Rp 1 dari hutang lancar. Sehingga masih ada sisa kas bebas Rp 
1,18 yang dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan 
dan kegiatan lainnya. Pada tahun 2009 rasionya naik 17% menjadi 2,35. Hal
tersebut diakibatkan adanya kenaikan aktiva lancar perusahaan yang diikuti dengan 
penurunan kewajiban lancarnya. Sempat mengalami penurunan pada tahun 2010 
sebesar 27%, nyatanya perusahaan berhasil menaikkan rasionya pada tahun 2011 
sebesar 5% menjadi 2,13. Akan tetapi perusahaan harus kembali mengalami 
penurunan pada tahun 2012 meskipun jumlahnya sangat kecil yaitu 1%. Secara 
umum, salah satu hal penting yang berpengaruh terhadap rasio lancar perusahaan 
yaitu aktiva lancar selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun akan tetapi hal 
tersebut tidak seimbang dengan kenaikan kewajiban lancarnya sehingga pada tahun 
2010 dan 2012 rasio lancar perusahaan harus mengalami penurunan. 
12 
1.2. Rasio Cepat 
Merupakan angka perbandingan antara jumlah uang kas bank, piutang dagang, dan 
sekuritas yang mudah dijual terhadap jumlah utang lancar. Rasio ini di pakai sebagai 
ukuran kemampuan perusahaan untuk membayar dengan segera utang lancamya. 
Persediaan tidak termasuk di dalamnya karena persediaan dianggap memerlukan waktu 
yang cukup lama untuk dapat direalisasikan menjadi kas. 
Dapat dihitung dengan formula: 
Aktiva lancar – persediaan 
Kewajiban lancar 
TAHUN Aktiva 
Lancar* 
Persediaan* Kewajiban 
Lancar* 
RASIO 
CEPAT 
2008 240302947 151761143 110428767 0,80 
2009 242294757 164290195 103018589 0,76
2010 295496348 191217901 141757440 0,74 
2011 316645577 193997433 148822766 0.82 
2012 357373694 221854075 168267966 0.81 
Rasio Cepat 
13 
*dalam ribuan rupiah 
Tabel 1.2 Rasio cepat 
0.76 
0.74 
Grafik 1.2 Rasio cepat 
0.80 
0.82 
0.84 
0.82 
0.80 
0.78 
0.76 
0.74 
0.72 
0.70 
Berdasarkan grafik di atas, terungkap bahwa terjadi penurunan rasio cepat 
perusahaan dari 0,80 (2008) menjadi 0,76 (2009). Penyebab penurunan rasio 
tersebut karena adanya kenaikan persediaan barang yang dimiliki perusahaan 
sebesar 8,25% yang melebihi kenaikan aktiva lancarnya. Penurunan juga masih 
terjadi di tahun 2010, di mana pada tahun ini seluruh komponen yang 
mempengaruhi rasio cepat perusahaan mengalami kenaikan. Akan tetapi besarnya 
kenaikan aktiva lancar yang hanya 21% tidak bisa mengimbangi kenaikan 
persediaan sebesar 16% dan kewajiban lancar sebesar 37%. Sehingga pada tahun 
0.81 
0.68 
2008 2009 2010 2011 2012
ini, rasio cepat perusahaan menurun 4%. Namun perusahaan masih bisa 
mempertahankan eksistensinya, hal ini terbukti pada tahun 2011 rasio cepatnya 
meningkat cukup signifikan dari 0,74 (2010) menjadi 0,82 (2011). Pada tahun 
2012, rasio cepat perusahaan mengalami sedikit penurunan sebesar 1% yang 
disebabkan adanya kenaikan sebesar 13% pada kewajiban lancarnya. 
14 
1.3. Rasio Kas 
Menunjukkan aktiva lancar yang paling likuid (mudah dicairkan/diuangkan) dan dapat 
digunakan segera untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 
Dapat dihitung dengan formula: 
Aktiva lancar – persediaan – piutang usaha 
Kewajiban lancar 
TAHUN AKTIVA 
LANCAR* 
PERSEDIAAN* PIUTANG 
USAHA* 
KEWAJIBAN 
LANCAR* 
RASIO 
KAS 
2008 240302947 151761143 14722762 
110428767 0,67 
2009 242294757 164290195 13732316 103018589 0,62 
2010 295496348 191217901 20460201 141757440 0,59 
2011 316645577 193997433 27259760 148822766 0,64 
2012 357373694 221854075 31449167 168267966 0,62 
*dalam ribuan rupiah 
Tabel 1.3 Rasio kas
Rasio Kas 
Grafik 1.3 Grafik Rasio Kas 
0.68 
0.66 
0.64 
0.62 
0.60 
0.58 
0.56 
Berdasarkan analisa laporan keuangan dapat diketahui pada tahun 2008, rasio 
kas perusahaan menunjukkan angka 0,67. Hal tersebut berarti setiap Rp 1,00 
kewajiban lancar perusahaan dijamin dengan Rp 0,67 aktiva lancar setelah 
dikurang persediaan dan piutang usaha. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa 
perusahaan belum cukup likuid dalam membiayai kewajiban lancarnya karena aset 
yang dimiliki belum mampu menutup kewajiban lancarnya. Jika perusahaan 
dihadapkan pada kondisi dimana ia harus melunasi piutang lancarnya pada saat 
yang bersamaan tahun itu juga perusahaan harus menjual atau mengubah aset lain 
menjadi kas atau dengan penukaran. Pada tahun 2009 dan 2010 terjadi penurunan 
rasio kas perusahaan masing- masing sebesar 5% dan 3%. Hal tersebut diakibatkan 
adanya kenaikan persediaan yang dimiliki perusahaan sebesar 8% di tahun 2009 
dan pada tahun 2010 kenaikan aktiva lancar perusahaan tidak mampu mengimbangi 
kenaikan persediaan, piutang usaha, dan kewajiban lancarnya. Meskipun sempat 
mengalami kenaikan sebesar 5% pada tahun 2011 namun tidak demikian dengan 
tahun berikutnya karena pada tahun 2012 rasio kas perusahaan menurun sebesar 
2%. 
15 
0.67 
0.62 
0.59 
0.64 
0.62 
0.54 
2008 2009 2010 2011 2012
16 
2. Rasio Aktivitas 
Rasio ini mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan melihat 
tingkat efektivitas aset. Rasio ini melihat pada beberapa aset kemudian tingkat 
aktivitas aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu. 
2.1. Rasio Perputaran Piutang 
Rasio ini memberikan analisa mengenai frekuensi piutang dapat berubah menjadi 
bentuk uang tuai kemudian berubah kembali menjdi bentuk piutang. 
Dapat dihitung dengan formula: 
Perputaran piutang = Penjualan 
Piutang 
Rata-rata umur piutang = 365 
Perputaran piutang 
TAHUN PENJUALAN* PIUTANG * PERPUTARAN 
PIUTANG 
RATA-RATA 
UMUR 
PIUTANG 
2008 539762355 14722762 
37 10 
2009 598466433 
13732316 44 8 
2010 644189190 20460201 31 12 
2011 678591535 27259760 25 15
2012 751449338 
31449167 24 15 
Rasio Perputaran Piutang 
2008 2009 2010 2011 2012 
17 
*dalam ribuan rupiah 
Tabel 2.1 Rasio perputaran piutang 
43.58 
11.59 
31.48 
14.66 
15.28 
24.89 23.89 
8.38 
18.00 
16.00 
14.00 
12.00 
10.00 
8.00 
6.00 
4.00 
2.00 
0.00 
Grafik 2.1 Grafik Rasio perputaran piutang 
36.66 
9.96 
Perputaran Piutang 
Rata-rata umur piutang 
Berdasarkan grafik di atas, dapat diketahui bahwa rasio perputaran perusahaan 
50.00 
45.00 
40.00 
35.00 
30.00 
25.00 
20.00 
15.00 
10.00 
5.00 
0.00 
pada tahun 2008 sebesar 37 kali atau piutang rata-rata baru dapat tertagih setelah 10 
hari. Rasio ini mengalami peningkatan pada tahun 2009 menjadi 44 kali atau piutang 
rata-rata dapat tertagih hanya dalam waktu 8 hari saja. Namun perolehan ini tidak bisa 
dipertahankan oleh perusahaan karena pada tahun 2010 hingga 2012 rasio perputaran 
piutangnya justru terus mengalami penurunan yang mengakibatkan semakin lamanya 
piutang perusahaan baru dapat tertagih. Semakin rendah tingkat perputaran piutang 
perusahaan menunjukkan terlalu besarnya modal kerja yang ditanamkan dalam bentuk
piutang. Perusahaan sebaiknya dapat menekan penjualan kreditnya agar rasio 
perputaran piutangnya dapat membaik. Hal ini dapat dicapai melalui peningkata n 
motivasi SDM bagian penagihan, dengan cara memberikan reward atau bonus bagi 
SDM penagihan yang kinerjanya baik (mampu melakukan penagihan piutang dengan 
cepat). 
2.2. Rasio Perputaran Persediaan 
Rasio ini menunjukkan berapa kali persediaan barang berputar selama satu periode 
tertentu 
18 
Dapat dihitung dengan formula: 
Perputaran persediaan = Harga Pokok Penjualan 
Persediaan 
Rata-rata umur persediaan = 365 
Perputaran persediaan 
TAHUN HARGA 
POKOK 
PENJUALAN* 
PERSEDIAAN* PERPUTARAN 
PERSEDIAAN 
RATA-RATA 
UMUR 
PERSEDIAAN 
2008 301240031 
151761143 1,98 184 
2009 322782390 
164290195 1,96 186 
2010 337998532 191217901 1,77 206
2011 369611149 
193997433 1.91 192 
2012 400963064 
221854075 1,81 202 
Rasio Perputaran Persediaan 
184 186 
206 
192 
202 
1.98 1.96 1.77 1.91 1.81 
2008 2009 2010 2011 
19 
*Dalam ribuan rupiah 
Tabel 2.2 Rasio Perputaran persediaan 
Grafik 2.2 Rasio perputaran persediaan 
250.00 
200.00 
150.00 
100.00 
50.00 
Rata-rata umur persediaan 
Perputaran Persediaan 
Berdasarkan grafik di atas, dapat diketahui bahwa tingkat perputaran 
0.00 
persediaan pada tahun 2008 sebesar 1,98 kali atau barang dagangan rata-rata baru dapat 
terjual setelah tersimpan di dalam gudang selama 184 hari.Rasio ini mengalami 
penurunan selama 4 tahun berturut-turut mulai tahun 2009 hingga tahun 2012. 
Penurunan ini disebabkan karena kenaikan jumlah persediaan yang dimiliki perusahaan
tidak seimbang dengan kenaikan harga pokok penjualannya. Rasio Perputara 
Persediaan yang rendah dapat terjadi karena perusahaan melalukan over investment 
dalam persediaannya, hal ini mengindikasikan pengendalian persediaan yang dimiliki 
perusahaan kurang efektif sehingga persediaan harus menunggu dalam waktu yang 
cukup lama baru dapat terjual. Hal lain yang mempengaruhi perputaran persediaan ini 
dimungkinkan produk sepatu ini bukan merupakan fast moving product atau produk 
yang cepat terjual, umumnya konsumen membeli sepatu sesuai kebutuhannya. Jadi 
angka 184 masih tergolong wajar. 
2.3. Rasio Perputaran Aktiva Tetap 
Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjuala n 
berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan, 
20 
Dapat dihitung dengan formula: 
Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan 
Aktiva Tetap 
TAHUN PENJUALAN* AKTIVA 
TETAP* 
RASIO 
PERPUTARAN 
AKTIVA TETAP 
2008 539762355 161597632 3,34 
2009 598466433 
174384380 3,43
2010 644189190 295496348 3,41 
2011 678591535 
316645577 3,39 
2012 751449338 
357373694 3,47 
Rasio Perputaran Aktiva Tetap 
2008 2009 2010 2011 2012 
21 
*Dalam ribuan rupiah 
Tabel 2.3 Rasio Perputaran Aktiva Tetap 
3.43 
3.41 
3.39 
3.47 
Grafik 2.3 Rasio Perputaran Aktiva Tetap 
3.34 
Rasio Perputaran Aktiva Tetap 
Rasio perputaran aktiva tetap perusahaan pada tahun 2008 sebesar 3,34. Hal ini 
3.48 
3.46 
3.44 
3.42 
3.40 
3.38 
3.36 
3.34 
3.32 
3.30 
3.28 
3.26 
berarti setiap Rp 1,00 aktiva tetap mampu menghasilkan Rp 3,34 penjualan netto.Pada 
tahun 2009 rasio perputaran aktiva tetapnya meningkat menjadi 3,43. Hal itu 
disebabkan danya peningkatan penjualan yang melebihi peningkatan aktiva tetap 
perusahaan. Namun rasio ini harus mengalami penurunan selama 2 tahun mulai tahun
2010 hingga 2011 karena aktiva tetap yang dimiliki perusahaan terus meningka t 
meskipun jumlahnya tidak signifikan. Pada tahun 2012 perusahaan berhasil menaikka n 
penjualannya sebesar 10% sehingga rasio perputaran aktiva tetap perusahaan ikut 
meningkat menjadi 3,47. Perusahaan diharapkan mampu mengurangi aktiva tetapnya 
yng sudah tidak produktif lagi agar penggunaan aktiva tetapnya dapat lebih efektif 
lagi. 
2.4. Rasio Perputaran Total Aktiva 
Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjuala n 
berdasarkan total aktiva yang dimiliki perusahaan, 
22 
Dapat dihitung dengan formula: 
Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan 
Total Aktiva 
TAHUN PENJUALAN* TOTAL 
AKTIVA* 
RASIO 
PERPUTARAN 
TOTAL AKTIVA 
2008 539762355 401900579 1,34 
2009 598466433 
416679137 1,44 
2010 644189190 484261555 1,33 
2011 678591535 
516651305 1,31
2012 751449338 
574107994 1,31 
Rasio Perputaran Total Aktiva 
2008 2009 2010 2011 
23 
*dalam ribuan rupiah 
Tabel 2.4 Rasio Perputaran Total Aktiva 
1.44 
1.33 
1.31 1.31 
Grafik 2.4 Rasio perputaran total aktiva 
1.34 
Rasio Perputaran Total Aktiva 
Dari hasil analisis, dapat diketahui bahwa perputaran total aktiva pada tahun 
1.45 
1.40 
1.35 
1.30 
1.25 
1.20 
2008 sebesar 1,34 kali. Artinya setiap Rp 1,00 aktiva dapat menghasilkan Rp 1,34 
penjualan . Kondisi perusahaan dapat dikatakan membaik karena terjadi peningkata n 
rasio dari tahun 2008 ke 2009 sebesar 0,11 hal ini terjadi karena adanyta penjuala n 
aktiva yang cukup banyak. Namun perusahaan kembali mengalami penurunan rasio 
pada tahun 2010 hingga 2011 yang disebabkan adanya kenaikan pada total aktiva . 
Pada tahun 2012 rasionya stabil pada angka 1,31. Perusahaan diharapkan mampu 
meningkatkan lagi penjualannya atau mengurangi sebagian aktiva yang kurang 
produktif agar rasionya dapat terus meningkat. Kenaikan rasio ini terjadi karena
adanya kombinasi dari hal berikut: kenaikan kas yang sebagian besar merupakan 
simpanan dalam deposito berjangka, kenaikan piutang dagang terutama karena 
kenaikan tagihan ke franchise, kenaikan persediaan menggambarkan pengaruh dari 
kenaikan penjualan sejalan dengan bunyi hukum permintaan dan penawaran dimana 
penawaran akan meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan, kenaikan dalam 
aktiva lancar lain-lain umumnya merupakn bagian dari kenaikan dari sewa yang 
dibayar dimuka untuk masa jangka panjang. 
24 
3. Rasio Profitabilitas 
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam 
menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset, modal saham tertentu 
3.1. Profit Margin 
Rasio ini digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan menghasilkan laba 
bersih pada tingkat penjualan tertentu 
Dapat dihitung dengan formula: 
Laba bersih 
Penjualan 
TAHUN LABA BERSIH* Penjualan* PROFIT 
MARGIN 
2008 157562668 539762355 0,29 
2009 52980646 598466433 
0,09 
2010 60975070 644189190 0,09
2011 56615123 678591535 
0,08 
2012 69343398 751449338 
0,09 
Profit Margin 
0.09 0.09 
2008 2009 2010 2011 2012 
25 
*dalam ribuan rupiah 
Tabel 3.1 Profit Margin 
Grafik 3.1 Profit Margin 
0.29 
0.08 0.09 
Profit Margin 
Berdasarkan analisa pada grafik di atas, dapat diketahui bahwa profit margin 
0.35 
0.30 
0.25 
0.20 
0.15 
0.10 
0.05 
0.00 
perusahaan cenderung tinggi di tahun 2008 dan stabil di tahun 2009 hingga 2012. Pada 
tahun2008 profit margin perusahaan berada pada angka 0,29 yang berarti setiap Rp 
1,00 penjulan bersih perusahaan mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 
0,29.Namun di tahun 2009, profit margin perusahaan menurun hingga 20%, ini sekali 
lagi disebabkan karena adanya penjualan aktiva yang cukup banyak sehingga dapat 
menghasilkan laba diluar usaha yang cukup banyak pula. Meskipun begitu, rasio ini
stabil hingga tahun 2010. Pada tahun 2011 profit margin perusahaan menurun 1% 
menjadi 0,08. Hal ini disebabkan oleh penurunan laba perusahaan dari 
Rp60.975.070.000,00 menjadi Rp 56.615.123.000, 00. Namun pada tahun 2012 profit 
margin perusahaan kembali naik 1% menjadi 0,09. 
3.2. Return on Total Asset (ROA) 
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan 
tingkat aset tertentu. 
26 
Dapat dihitung dengan formula: 
Laba bersih 
Total Aset 
TAHUN LABA BERSIH* TOTAL ASET* RETURN ON 
TOTAL 
ASSET(ROA) 
2008 157562668 401900579 0,39 
2009 52980646 416679137 0.13 
2010 60975070 484261555 0,13 
2011 56615123 516651305 0,11 
2012 69343398 574107994 0,12 
*dalam ribuan rupiah 
Tabel 3.2 Return On Total Asset (ROA)
ROA 
Grafik 3.2 Return On Total Asset 
Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa perusahaan memiliki ROA yang 
0.45 
0.40 
0.35 
0.30 
0.25 
0.20 
0.15 
0.10 
0.05 
tinggi pada tahun 2008 dan cenderung stabil pada tahun 2009 hingga 2012 meskupun 
jumlahnya sering mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2008 ROA 
perusahaan menunjukkan angka 0,39 yang berarti setiap Rp 1,00 total aktiva bersih 
yang dimiliki perusahaan mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,39. Pada 
tahun 2009 ROA perusahaan menurun drastis dari 0,39 menjadi 0,13. Hal ini 
disebabkan karena laba yang dimiliki perusahaan menurun 66%. Penurunan laba 
perusahaan terjadi karena naiknya beban usaha yang harus ditanggung perusahaan. 
Namun angka ini stabil hingga tahun 2010 . Pada tahun ROA perusahaan menurun 2% 
dikarenakan ada penurunan laba bersih perusahaan yang diikuti dengan kenaikan total 
asetnya. ROA perusahaan kembali naik pada tahun 2012 meskipun hanya 1% menjadi 
0,12. 
3.3. Return on Total Equity (ROE) 
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan 
modal saham yang dimiliki 
27 
0.39 
0.13 0.13 
0.11 0.12 
0.00 
2008 2009 2010 2011 2012 
ROA
28 
Dapat dihitung dengan formula: 
Laba bersih 
Modal saham 
TAHUN LABA BERSIH* MODAL 
SAHAM* 
RETURN ON 
TATAL 
EQUITY(ROE) 
2008 157562668 13000000 12,12 
2009 52980646 13000000 4,08 
2010 60975070 13000000 4,69 
2011 56615123 13000000 4,36 
2012 69343398 13000000 5,33 
*dalam ribuan rupiah 
Tabel 3.3 Return On Equity (ROE)
ROE 
Grafik 3.3 Return On Equity (ROE) 
Berdasarkan grafik di atas, ROE perusahaan pada tahun 2008 sebesar 12,12 
14.00 
12.00 
10.00 
8.00 
6.00 
4.00 
2.00 
yang berarti setiap Rp 1,00 saham mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 12,12. 
Hal ini disebabkan karena perusahaan berhasil memperoleh laba yang tinggi pada tahun 
tersebut. Sayangnya, perusahaan tidak mampu mempertahankan perolehan labanya 
sehingga pada tahun 2009 ROE nya menurun drastis hingga 65% menjadi 4,08. ROE 
perusahaan sempat mengalami kenaikan pada tahun 2010 dari 4,08 menjadi 4,69 yang 
disebabkan adanya peningkatan laba perusahaan. Meskipun begitu, pada tahun 2011 
ROE perusahaan harus kembali mengalami penurunan meskipun jumlahnya tidak 
signifikan. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan ROE sebesar 22% yang disebabkan 
laba perusahaan naik dari Rp 56.615.123.000,00 menjadi Rp 
69.343.398.000,00. 
29 
12.12 
4.08 
4.69 4.36 
5.33 
0.00 
2008 2009 2010 2011 2012 
ROE
30 
4. Rasio Solvabilitas. 
Rasio yang mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemliknya dengan dana 
yang disediakan oleh guru,dipinjam dari kreditur 
4.1. Rasio Total Hutang terjadap Total Aset 
Rasio ini menghitung seberapa jauh dana disediakan oleh kreditur 
Dapat dihitung dengan formula: 
Total Hutang 
Total Aset 
TAHUN TOTAL 
HUTANG* 
TOTAL ASET* RASIO TOTAL 
HUTANG 
terhadap TOTAL 
ASET 
2008 128782339 401900579 0,32 
2009 115335252 416679137 028 
2010 152752590 484261555 0,32 
2011 162171217 516651305 0,31 
2012 186619508 574107994 0,33 
*dalam ribuan rupiah 
Tabel 4.1 Rasio total hutang terhadap total aset
Rasio Total Hutang terhadap Total Aset 
Grafik 4.1 Rasio total hutang terhadap total aset 
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa rasio total hutang terhadap 
0.33 
0.32 
0.31 
0.30 
0.29 
0.28 
0.27 
0.26 
total aset perusahaan selama tahun 2008 hingga 2012 cukup stabil kendati selalu 
mengalami kenaikan dan penurunan .Pada tahun 2008, rasionya berada pada angka 
0,32 yang berarti setiap Rp 0,32 hutang perusahaan dijamin oleh Rp 1,00 aset. Pada 
tahun 2009, rasionya menurun 4% menjadi 0,28 dikarenakan perusahaan mampu 
meningkatkan jumlah aset dan menurunkan jumlah kewajibannya. Pada tahun 2010, 
rasio total hutang terhadap total aset perusahaan kembali naik di angka 0,32 yang 
disebabkan peningkatan total kewajibannya menjadi 32% sementara total asetnya 
hanya meningkat sebesar 16%. Di tahun 2011 rasio perusahaan sempat kembali 
menurun meskipun jmlahnya tidak terlalu signifikan yaitu sebesar 1%. Perusahaan 
kembali mengalami peningkatan rasio pada tahun 2012 sebesar 2% karena adanya 
peningkatan total aset perusahaan. 
4.2. Rasio TIE (Time Interest Earned Ratio) 
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan membayar hutang dengan laba sebelum 
bunga pajak 
31 
0.32 
0.28 
0.32 0.31 
0.33 
0.25 
2008 2009 2010 2011 2012 
Rasio Total Hutang terhadap 
Total Aset
Rasio TIE 
32 
Dapat dihitung dengan formula: 
Laba sebelum bunga dan pajak 
Bunga 
TAHUN LABA SEBELUM 
BUNGA dan PAJAK* 
BUNGA* RASIO TIE 
2008 229967590 1213804 189,46 
2009 76658249 4980268 15,39 
2010 88957670 4390307 20,26 
2011 81127717 2554959 31,87 
2012 100163879 0 0 
*dalam ribuan rupiah 
Tabel 4.2 Rasio TIE 
Grafik 4.2 Rasio TIE 
189.46 
15.39 20.26 
31.78 
200.00 
150.00 
100.00 
50.00 
0.00 0.00 
2008 2009 2010 2011 2012 
Rasio TIE
Berdasarkan grafik di atas, dapat diketahui bahwa rasio TIE perusahaan pada 
tahun 2008 adalah 189,46 yang berarti setiap Rp 1,00 beban sebelum bunga dan pajak 
dijamin dengan 189,46 laba sebelum bunga dan pajak. Hal tersebut menunjukka n 
bahwa laba yang dimiliki perusahaan sebelum bunga dan pajak sangat mencukupi 
untuk menutup beban operasional dan hutangnya dikarenakan pada tahun tersebut laba 
yang dimiliki cukup tinggi. Namun, pada tahun 2009 rasionya mengalami penurunan 
drastis hingga 91%. Hal tersebut disebabkan karena ada kenaikan harga pokok 
penjualan serta beban usaha perusahaan yang melebihi kenaikan penjualannya. Pada 
tahun 2010 hingga tahun 2011, rasio TIE perusahaan mengalami kenaikan yang 
disebabkan kenaikan laba sebelum bunga dan pajak yang diikuti dengan penurunan 
beban bunganya. Pada tahun 2012 bunga menunjukkan angka nol dikarenakan terjadi 
pelunasan hutang bunga di tahun 2011 sehingga pada tahun ini beban bunga perusahaan 
nol. 
33 
4.3. Fixed Charge Coverage 
Rasio ini menghitung kemampuan perusahaan membayar beban tetap total 
termasuk biaya sewa. Rasio ini memperhitungka sewa, karena meskipun sewa bukan 
hutang tetapi sewa merupakan beban tetap dan mengurangi kemampuan hutang 
perusahaan. Beban tetap tersebut mempunyai efek yang sama dengan beban bunga 
푓푖푥푒푑 푐ℎ푎푟푔푒 푐표푣푒푟푎푔푒 = 
퐸퐵퐼푇 
퐵푢푛푔푎
TAHUN EBIT BUNGA 
fixed charge coverage 
31.78 
200.00 
180.00 
160.00 
140.00 
120.00 
100.00 
80.00 
60.00 
40.00 
20.00 
0.00 0.00 
2008 2009 2010 2011 2012 
34 
FIXED 
CHARGE 
COVERAGE 
2008 229967590 1213804 189,4602 
2009 76658249 4980268 15,39239 
2010 88957670 4390307 20,26229 
2011 81185836 2554959 31,77579 
2012 99147385 0 0 
*dalam ribuan rupiah 
Tabel 4.3 Fixed Charge Coverage 
189.46 
15.39 20.26 
fixed charge coverage 
Grafik 4.3 Fixed Charge Coverage 
Berdasarkan grafik di atas, dapat diketahui bahwa rasio Fixed Charge 
Coverage, pada tahun 2008 menunjukkan angka 189,46 ini berarti setiap Rp 1 laba 
sebelum pajak dan bunga dapat menjamin Rp 189,46 beban tetap. Tapi angka ini 
menurun drastis pada tahun 2009 mencapai 15,39 karena ternyata pada tahun 2008 PT. 
Sepatu Bata . Tbk.menjual sebagian besar aset tetapnya, sehingga terdapat kenaikan 
laba yang cukup besar. Seterusnya pada tahun 2009 hingga tahun 2011 relatif stabil.
Akan tetapi tahun 2012 rasio menunjukkan angka nol “0” , dikarenakan tidak ada pajak 
bunga yang ditanggung oleh perusahaan sebab pada tahun 2011 perusahaan dapat 
melunasi hutang sehingga beban bunga dapat ditekan dan perbaikan sistem komunikas i 
on line dengan bank yang telah memperbaiki proses cashflow management. 
35 
B. Analisis Keuangan Proforma 
Penjualan rata-rata PT Sepatu Bata dari tahun 2008 hingga 2012 meningkat 9%, 
maka diproyeksikan kedepan perusahaan akan mengalami peningkatan yang sama 
dengan tahun sebelumnya. Peningkatan penjualan ini diiringi dengan peningkatan 
HPP 7% dan biaya usaha 8% beban lain-lain mencapai angka 509% sehingga laba 
turun tiap tahunnya 9% dari laba tahun lalu. Tapi jika dilihat secara nominal dalam 
proyeksi 5 tahun kedepan laba perusahaan masih cukup konstan hampir menyentuh 
angka 70 Milyar. Dari sini perusahaan diharapkan dapat mempertahankan atau 
menaikan penjualannya dan mempertahankan atau menurunkan biaya 
operasionalnya agar laba yang dicapai dapat stabil dan akan lebih baik lagi jika 
perusahaan dapat menaikkan labanya.
BAB IV 
KESIMPULAN 
Berdasarkan analisis rasio dan proforma diatas, dapat disimpulkan bahwa PT 
Sepatu Bata Tbk ini mempunyai beberapa kelemahan diantaranya perusahaan ini 
mempunyai jumlah aktiva tetap yang terlalu tinggi sehingga penggunaannya 
kurang efektif. Dilihat dari rasio likuiditas maka perusahaan dapat dikatakan cukup 
likuid meskipun dari jumlah rasio lancar jika dibanding dengan rasio cepat maka 
persediaan turut andil kisaran 65%nya. Jika dilihat dari rasio aktivitas, perusahaan 
kurang dapat memaksimalkan penggunaan aktiva tetap yang dimilikinya dan rasio 
yang dimilikinya masih berada di bawah rata-rata rasio industri. Pada rasio 
profitabilitas margin laba , ROA, ROE cenderung stabil dari tahun ke tahun, 
pengecualian pada tahun 2008 dimana terdapat penjualan asset yang 
mengakibatkan kenaikan laba yang signifikan. Pada rasio solvabilitas perusahaan 
dikatakan solvable hal ini dibuktikan dengan terlunasinya utang jangka panjang 
yang dimiliki, bahkan pada tahun 2011 PT Sepatu Bata Tbk mampu melunas i 
Biaya bunga yang menjadi kewajibannya. 
36
BAB V 
SARAN 
Dari kelemahan yang dimiliki oleh PT. Sepatu Bata Tbk diatas, sebaiknya 
perusahaan tersebut mengurangi penggunaan aktiva tetap, sehingga ROA dapat 
meningkat. Selanjutnya perusahaan diharapkan lebih berinovasi lagi dalam hal 
desain produk, agar lebih dapat meiningkatkan daya beli konsumen. Selain itu 
strategi pemasaran perusahaan dipandang kurang efektif dan efisien, kurang 
memanfaatkan media elektronik, rasio yang dimiliki PT. Sepatu Bata Tbk masih 
berada di bawah rata-rata rasio industrinya. 
37

Contenu connexe

Tendances

Tugas 3 metode harga perolehan
Tugas 3 metode harga perolehanTugas 3 metode harga perolehan
Tugas 3 metode harga perolehanfadhly arsani
 
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...Ilham Akbar
 
Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111Tobagus Makmun
 
Persediaan akuntansi perpajakan
Persediaan akuntansi perpajakanPersediaan akuntansi perpajakan
Persediaan akuntansi perpajakansulkhi
 
Akuntansi untuk operasi cabang
Akuntansi untuk operasi cabangAkuntansi untuk operasi cabang
Akuntansi untuk operasi cabangcikaaarisandi
 
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariahAkad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariahEdwin Irwanto
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangFadhil Rahmat
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Manik Ryad
 
PPN Saat & Tempat Terutang
PPN   Saat & Tempat TerutangPPN   Saat & Tempat Terutang
PPN Saat & Tempat Terutangkaromah95
 
2. Akuntansi Persediaan.ppt
2. Akuntansi Persediaan.ppt2. Akuntansi Persediaan.ppt
2. Akuntansi Persediaan.pptpadlah1984
 
11 jurnal khusus perusahaan dagang
11   jurnal khusus perusahaan dagang11   jurnal khusus perusahaan dagang
11 jurnal khusus perusahaan dagangMainatul Ilmi
 
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab auditIlham Sousuke
 

Tendances (20)

Tugas 3 metode harga perolehan
Tugas 3 metode harga perolehanTugas 3 metode harga perolehan
Tugas 3 metode harga perolehan
 
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
 
Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111Contoh ngisi spt ppn 1111
Contoh ngisi spt ppn 1111
 
Persediaan akuntansi perpajakan
Persediaan akuntansi perpajakanPersediaan akuntansi perpajakan
Persediaan akuntansi perpajakan
 
Akuntansi untuk operasi cabang
Akuntansi untuk operasi cabangAkuntansi untuk operasi cabang
Akuntansi untuk operasi cabang
 
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariahAkad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabang
 
Akuntansi investasi23
Akuntansi investasi23Akuntansi investasi23
Akuntansi investasi23
 
Materi kuliah Saham
Materi kuliah SahamMateri kuliah Saham
Materi kuliah Saham
 
Bab 15 intangiable asset
Bab 15 intangiable assetBab 15 intangiable asset
Bab 15 intangiable asset
 
Laporan keuangan konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasiLaporan keuangan konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi
 
Aspek keuangan
Aspek keuanganAspek keuangan
Aspek keuangan
 
Sistem informasi akuntansi rumah makan ayam lepas
Sistem informasi akuntansi rumah makan ayam lepasSistem informasi akuntansi rumah makan ayam lepas
Sistem informasi akuntansi rumah makan ayam lepas
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
 
METODA HARGA POKOK PESANAN
METODA HARGA POKOK PESANANMETODA HARGA POKOK PESANAN
METODA HARGA POKOK PESANAN
 
PPN Saat & Tempat Terutang
PPN   Saat & Tempat TerutangPPN   Saat & Tempat Terutang
PPN Saat & Tempat Terutang
 
Buku besar
Buku besarBuku besar
Buku besar
 
2. Akuntansi Persediaan.ppt
2. Akuntansi Persediaan.ppt2. Akuntansi Persediaan.ppt
2. Akuntansi Persediaan.ppt
 
11 jurnal khusus perusahaan dagang
11   jurnal khusus perusahaan dagang11   jurnal khusus perusahaan dagang
11 jurnal khusus perusahaan dagang
 
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
 

Similaire à LAPORAN KEUANGAN PT SEPATU BATA

Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi al, cma, analisis swot pada pt ultrajay...
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi al, cma, analisis swot pada pt ultrajay...Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi al, cma, analisis swot pada pt ultrajay...
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi al, cma, analisis swot pada pt ultrajay...maya indrawati
 
Laporan kuliah lapang manajemen strategi rendy
Laporan kuliah lapang manajemen strategi rendyLaporan kuliah lapang manajemen strategi rendy
Laporan kuliah lapang manajemen strategi rendybillyapriadi
 
Resume Buku Technopreneurship : Strategi dan Inovasi
Resume Buku Technopreneurship : Strategi dan InovasiResume Buku Technopreneurship : Strategi dan Inovasi
Resume Buku Technopreneurship : Strategi dan InovasiAulianithaSalsabella
 
Bisnis internasional,6,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, ke...
Bisnis internasional,6,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, ke...Bisnis internasional,6,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, ke...
Bisnis internasional,6,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, ke...shindydiana1
 
Company profile pt mitra adiperkasa tbk
Company profile pt mitra adiperkasa tbkCompany profile pt mitra adiperkasa tbk
Company profile pt mitra adiperkasa tbkjgbds
 
Sm, nadiatur rakhma prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,internal en...
Sm, nadiatur rakhma  prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,internal en...Sm, nadiatur rakhma  prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,internal en...
Sm, nadiatur rakhma prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,internal en...Nadiatur Rakhma
 
Pembenahan aktiva teta pcoca cola
Pembenahan aktiva teta pcoca colaPembenahan aktiva teta pcoca cola
Pembenahan aktiva teta pcoca colaAgustinus Zuliyanto
 
Proposal PKM Bannice
Proposal PKM BanniceProposal PKM Bannice
Proposal PKM BanniceNovi Ariani
 
LAPORAN PKL TRANSMART HENDRA HARTONO.docx
LAPORAN PKL TRANSMART HENDRA HARTONO.docxLAPORAN PKL TRANSMART HENDRA HARTONO.docx
LAPORAN PKL TRANSMART HENDRA HARTONO.docxHarryRistyadi
 
Tujuan Perusahaan dan Penerapan Etiak Bisnis 4.pptx
Tujuan Perusahaan dan Penerapan Etiak Bisnis 4.pptxTujuan Perusahaan dan Penerapan Etiak Bisnis 4.pptx
Tujuan Perusahaan dan Penerapan Etiak Bisnis 4.pptxmatys1395
 
Sim, elsy juliani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. indofood...
Sim, elsy juliani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. indofood...Sim, elsy juliani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. indofood...
Sim, elsy juliani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. indofood...Elsy Juliani
 
Vitofauzan(115060307111028)cp
Vitofauzan(115060307111028)cpVitofauzan(115060307111028)cp
Vitofauzan(115060307111028)cpMuhammad Daniyal
 
PT Uni-Charm Indonesia
PT Uni-Charm IndonesiaPT Uni-Charm Indonesia
PT Uni-Charm IndonesiaSella Simamora
 
3. hbl,clara monalisa,hapzi ali, tugas artikel perusahaan perseroan, universi...
3. hbl,clara monalisa,hapzi ali, tugas artikel perusahaan perseroan, universi...3. hbl,clara monalisa,hapzi ali, tugas artikel perusahaan perseroan, universi...
3. hbl,clara monalisa,hapzi ali, tugas artikel perusahaan perseroan, universi...claramonalisa09
 
(Resi novia sari, julia diana putri, lilis mirianti, witri andri yani) , susr...
(Resi novia sari, julia diana putri, lilis mirianti, witri andri yani) , susr...(Resi novia sari, julia diana putri, lilis mirianti, witri andri yani) , susr...
(Resi novia sari, julia diana putri, lilis mirianti, witri andri yani) , susr...resinoviasari1
 

Similaire à LAPORAN KEUANGAN PT SEPATU BATA (20)

Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi al, cma, analisis swot pada pt ultrajay...
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi al, cma, analisis swot pada pt ultrajay...Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi al, cma, analisis swot pada pt ultrajay...
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi al, cma, analisis swot pada pt ultrajay...
 
Laporan kuliah lapang manajemen strategi rendy
Laporan kuliah lapang manajemen strategi rendyLaporan kuliah lapang manajemen strategi rendy
Laporan kuliah lapang manajemen strategi rendy
 
Resume Buku Technopreneurship : Strategi dan Inovasi
Resume Buku Technopreneurship : Strategi dan InovasiResume Buku Technopreneurship : Strategi dan Inovasi
Resume Buku Technopreneurship : Strategi dan Inovasi
 
Bisnis internasional,6,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, ke...
Bisnis internasional,6,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, ke...Bisnis internasional,6,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, ke...
Bisnis internasional,6,shindy diana f,prof.dr.hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, ke...
 
Company profile pt mitra adiperkasa tbk
Company profile pt mitra adiperkasa tbkCompany profile pt mitra adiperkasa tbk
Company profile pt mitra adiperkasa tbk
 
Laporan survei kwu
Laporan survei kwuLaporan survei kwu
Laporan survei kwu
 
Sm, nadiatur rakhma prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,internal en...
Sm, nadiatur rakhma  prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,internal en...Sm, nadiatur rakhma  prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,internal en...
Sm, nadiatur rakhma prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,internal en...
 
Pembenahan aktiva teta pcoca cola
Pembenahan aktiva teta pcoca colaPembenahan aktiva teta pcoca cola
Pembenahan aktiva teta pcoca cola
 
Lap
Lap Lap
Lap
 
Ppt1 kwu
Ppt1 kwuPpt1 kwu
Ppt1 kwu
 
Praktik akuntansi fixxxxxxx
Praktik akuntansi fixxxxxxxPraktik akuntansi fixxxxxxx
Praktik akuntansi fixxxxxxx
 
Proposal PKM Bannice
Proposal PKM BanniceProposal PKM Bannice
Proposal PKM Bannice
 
LAPORAN PKL TRANSMART HENDRA HARTONO.docx
LAPORAN PKL TRANSMART HENDRA HARTONO.docxLAPORAN PKL TRANSMART HENDRA HARTONO.docx
LAPORAN PKL TRANSMART HENDRA HARTONO.docx
 
Tujuan Perusahaan dan Penerapan Etiak Bisnis 4.pptx
Tujuan Perusahaan dan Penerapan Etiak Bisnis 4.pptxTujuan Perusahaan dan Penerapan Etiak Bisnis 4.pptx
Tujuan Perusahaan dan Penerapan Etiak Bisnis 4.pptx
 
Sim, elsy juliani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. indofood...
Sim, elsy juliani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. indofood...Sim, elsy juliani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. indofood...
Sim, elsy juliani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. indofood...
 
Kunjungan wirausaha
Kunjungan wirausahaKunjungan wirausaha
Kunjungan wirausaha
 
Vitofauzan(115060307111028)cp
Vitofauzan(115060307111028)cpVitofauzan(115060307111028)cp
Vitofauzan(115060307111028)cp
 
PT Uni-Charm Indonesia
PT Uni-Charm IndonesiaPT Uni-Charm Indonesia
PT Uni-Charm Indonesia
 
3. hbl,clara monalisa,hapzi ali, tugas artikel perusahaan perseroan, universi...
3. hbl,clara monalisa,hapzi ali, tugas artikel perusahaan perseroan, universi...3. hbl,clara monalisa,hapzi ali, tugas artikel perusahaan perseroan, universi...
3. hbl,clara monalisa,hapzi ali, tugas artikel perusahaan perseroan, universi...
 
(Resi novia sari, julia diana putri, lilis mirianti, witri andri yani) , susr...
(Resi novia sari, julia diana putri, lilis mirianti, witri andri yani) , susr...(Resi novia sari, julia diana putri, lilis mirianti, witri andri yani) , susr...
(Resi novia sari, julia diana putri, lilis mirianti, witri andri yani) , susr...
 

Dernier

bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptxbahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptxvincentptk17
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxpolianariama40
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptxHalomoanHutajulu3
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf
 
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKSANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKArifinAmin1
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
Rubrik Praktik Observasi Kelas dan RPP Hasil
Rubrik Praktik Observasi Kelas dan RPP HasilRubrik Praktik Observasi Kelas dan RPP Hasil
Rubrik Praktik Observasi Kelas dan RPP HasilSDN3Sukamukti
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxMateri Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxc9fhbm7gzj
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 

Dernier (20)

bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptxbahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
 
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKSANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
Rubrik Praktik Observasi Kelas dan RPP Hasil
Rubrik Praktik Observasi Kelas dan RPP HasilRubrik Praktik Observasi Kelas dan RPP Hasil
Rubrik Praktik Observasi Kelas dan RPP Hasil
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptxMateri Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
Materi Kuliah Ramadhan WARISAN SYAWAL 1444.pptx
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 

LAPORAN KEUANGAN PT SEPATU BATA

  • 1. LAPORAN KEUANGAN PROFORMA PT. SEPATU BATA TBK. Periode 2008-2012 Putri Permatasari Husa, SE, M.Buss. Disusun oleh: Kelompok 5 CAHYA PAMBARAP F3312033 GARNIS NURHIDAYAH F3312064 REBECA ARLINDA PI F3312105 PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 1
  • 2. BAB I Gambaran Umum Perusahaan 2 A. Profil Perusahaan Pada saat ini, industri manufaktur sudah berkembang pesat di Indonesia. Banyak perusahaan bermunculan dan melakukan suatu kegiatan manufaktur dan proses produksi. Perusahaan-perusahaan tersebut setiap waktu berusaha untuk meningkatkan kualitas hasil produksi. Perusahaan bersaing untuk mendapat pasar yang lebih banyak dan berupaya mendapat perhatian dari para konsumen. Setiap industri dituntut untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi perusahaan untuk mengahdapi persaingan yang ada saat ini. Karena dengan hal ini, perusahanan manufaktur tersebut akan terus mendapat kepercayaan dari konsumen. Disini perusahaan bidang industri manufaktur harus menjaga proses produsksi agar berjalan dalam kondisi operasi yang optimal. Optimal disini berarti dapat memenuhi permintaan konsumen dengan tepat waktu dan berkualitas. Untuk mencapai hal tersebut, banyak faktor yang harus diperhatikan. PT. Sepatu Bata Tbk. merupakan perusahaan industri manufaktur yang menghasilkan produk sepatu dan sandal, baik sepatu resmi dan santai untuk pria maupun wanita. PT. Sepatu Bata Tbk. ini melakukan proses produksi secara terus-menerus dan dituntut untuk menghasilkan produk dengan baik dan tepat waktu. Karena produk sepatu yang dihasilkan ini merupakan salah-satu produk yang diminat i konsumen di Indonesia dari kalangan menengah kebawah sampai kalangan menengah ke atas. Struktur organisasi PT Sepatu Bata Tbk kami sajikan di dalam lampira n. Berikut ini adalah profil perusahaan secara singkat.
  • 3. 3 1. Dewan Komisaris:  Marcello Pace  Jorge Domingo Carbajal Gutierrez  Michael Graham Voisey Middleton  Hanafiah Djajawinata  Farid Harianto 2. Dewan Direksi:  Alberto Errico  Fabio Bellini  Ricardo Lumalessil  Solaiappan Mariappan 3. Sekretaris Perusahaan:  Is Sugiyono 4. Kantor:  Kantor Pusat Graha Bata Jl. R.A Kartini kav. 28 Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430 Telp. +62 21 750 5353, Fax. +62 21 750 5354  Pabrik Purwakarta Jl. Raya Cibening Kecamatan Campaka Purwakarta 41181 Telp. +62 264 203 870, 203 871, Fax. +62 264 203 860 5. Akuntan Publik:  Kantor Akuntan Purwanto, Suherman & Surja.  Ernst & Young 6. Penasehat Hukum:
  • 4. 4  Kartini Muljadi & Rekan Jalan Gunawarman No. 18, Kebayoran Baru, Jakarta 12110. 7. Bank:  Bank Negara Indonesia Tbk, Cabang Tebet  The Hongkong Shanghai Banking Co. Ltd (HSBC) 8. Kantor Penunjang Pasar Modal:  PT. Blue Chip Mulia Gedung Bina Mulia I Lt.4, Jl. HR. Rasuna Said kav. 10 Kuningan Jakarta 12950 B. Sejarah Singkat Perusahaan Bata atau T.&A. Bata Shoe Company terdaftar di Zlin, Ceko (Dulu Cekoslovakia) oleh dua bersaudara Tomáš, Anna dan Antonín Bata (1894). Perusahaan sepatu raksasa keluarga ini mengoperasikan empat unit bisnis internasional: Bata Eropa, Bata Asia-Pasifika, Afrika, Bata Amerika Latin dan Bata Amerika Utara. Produk perusahaan ini hadir di lebih dari 50 negara dan memiliki fasilitas produksi di 26 negara. Sepanjang sejarahnya, perusahaan ini telah menjual sebanyak 14 milyar pasang sepatu. Di Indonesia pengoperasian penjualan sepatu Bata dijalankan oleh PT. Sepatu Bata, Tbk. Pabrik perusahaan ini pertama kali berdiri pada tahun 1939, sejauh ini telah menghasilkan capaian 7 juta pasang alas kaki setahun, dan terdiri dari 400 model sepatu, sepatu sandal dan sandal, dari kulit, karet dan plastik. Sebelum tahun 1978, status Bata di Indonesia adalah PMA, sehingga dilarang menjual langsung ke pasar. Bata menjual melalui para penyalur khusus (depot) dengan sistem konsinyasi. Status para penyalur tersebut diubah dan pada 1 Januari 1978,
  • 5. yaitu saat izin dagang Bata "dipindahkan" kepada mereka dan PT. Sepatu Bata, Tbk menjadi perusahaan PMDM. Merek berlisensi Perusahaan, selain merek Bata utama, termasuk North Star, Power, Bubblegummers, Marie-Claire dan Weinbrenner. Perusahaan ini juga tetap sebagai anggota dari Organisasi Sepatu Bata internasional. Yang berlokasi di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, 12750. Yang didirikan di Indonesia pada tanggal 15 Oktober 1931 dengan akte notaris Adrian Hendrick Van Ophuisjen No. 64, dengan nama Nederlandsch-Indische Schoenhande l Maatschappij Bata, kemudian tanggal 29 Desembar 1931 berubah namanya menjadi PT Sepatu Bata. Perusahaan ini berkantor pusat dulunya di Jalan TMP Kalibata, tetapi sekarang berpindah di daerah jalan T.B Simatupang karena proyek Kalibata City. Pada tahun 1995 pabrik baru di buka di Purwakarta Jawa Barat. Sampai saat ini perusahaan ini adalah pelopor perusahaan alas kaki di Indonesia. Agar tetap dapat bersaing di pasar global, maka semua upaya dilakukan seperti perbaikan teknologi dan efisiensi produksi agar tetap dapat bersaing. Salah satu yang tetap harus dipertahankan adalah kinerja keuangan perusahaan. Kondisi keuangan harus selalu berada dalam standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan PT Sepatu Bata adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri alas kaki dan juga mengacu kepada standar industri sejenis. Corporate initiatives, Menjadikan Bata sebagai lembaga internasional yang memiliki gagasan dan kreativitas yang tinggi serta menciptakan kondisi yang merangsang untuk berfikir secara internasional. Bata Culture menciptakan kesempatan yang sama bagi semua karyawan untuk mendapatkan promosi atau pelatihan dan pendidikan. Dengan mendapatkan training tersebut, diharapkan karyawan memperoleh keahlian yang pada akhirnya bisa mendapatkan promosi untuk level internasional. 5
  • 6. Culture, Perusahaan Bata Memiliki tradisi untuk menjadi perusahaan yang berkontribusi untuk kesejahteraan masyarakat disekitar kegiatan usaha perusahaan. Bata Bekerja keras untuk membangun hubungan jangka panjang dengan suplier dan distributornya. kegiatan Usaha Bata di seluruh dunia, dipastikan dilaksanakan secara etis. Perkembangan PT. Sepatu Bata Tbk. Di Indonesia dari tahun ke-tahun:  Tahun 1931, didirikan di Indonesia sebagai importir sepatu.  Tahun 1940, produksi dimulai di pabrik Kalibata di Jakarta Selatan.  Tahun 1982, tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 24 Maret.  Tahun 1994, menyelesaikan pembangunan pabrik Purwakarta.  Tahun 2004, memperoleh Lisensi Import dan Distribusi Umum.  Tahun 2008, pabrik tanah Kalibata dijual dan produksi dipindahkan ke 6 Purwakarta.  Tahun 2008, administrasi dan kantor pemasaran dipindahkan ke Graha Bata, Cilandak Barat, Jakarta.  Tahun 2009, pembukaan toko Bata terbesar dan menjadi unggulan di Mall Artha Gading Jakarta, Indonesia.  Tahun 2010, membuka konsep kios baru dengan merek PataPata. Jabatan-jabatan :  Presiden Direktur Jabatan ini memiliki fungsi yang menentukan jalannya perusahaan yang ditinja u dari egala aspek, baik itu menentukan jalannya produksi, pemasaran dan manajemen perusahaan perusahaan secara keseluruhan. Dalam hal ini, Presiden Direktur lain dari departemen-departemen yang ada dalam perusahaan tersebut.  Production
  • 7. Bagian produksi merupakan bagian yang merealisasikan seluruh planning dan konsep yang ingin di hasilkan menjadi suatu produkjadi yan akan dikeluarkan ke pasaran. Bagian ini bertanggungjawab atas jalannya proses produksi yang dihasilkan dengan memenuhi estimasinya. 7  Purchasing Bagian ini berfungsi dimana melakukan pembelian dan pemesanan. Pembelia n dan pemesana dilakukan bagian purchasing antara lain dalam hal pembelia n material. Bagian purchasing yang melakukan pemesanan material yang dibutuhkan untuk keperluan produksi. Dan tentunya pembelian dan pemesanan yang dilakukan sesuai dengan yang dibutuhkan.  Product Development Support Product Development Support sebagai bagian yang berfungsi untuk merancang dan mengembangkan produk yang udah ada, agar produk tersebut dapat mengikuti perkembangan tren mode terkini. Dimulai dengan membuat konsep hingga menjadi sebuat prototype produk yang dikembangkan. Setelah itu produk diajukan untuk menjadi produk yang akan dibut masal dan dipasarkan.  Marketing Marketing merupakan bagian yang menjalankan tugas pemasaran produ yang telah dihasilkan terhadap konsumen. Bagian marketing juga membuat suatu Production Estimate yang diberikan ke bagian produksi.dimana ddalamnya berisi mengenai berap banyakn jumlah produk yang diestimasikan dalam produksi.  Financial Departemen financial memiliki fungsi sebagai accounting perusahaan ini. Kmudian bagian finansial berfungsi sebagai pemegang pengendalian data, baik hal penjualan maupun pembelia.
  • 8. 8  Human Resources Bagian ini merupakan divisi yang berkaitan dengan segala hal mengenai sumber daya manusia didalam pabrik. Baik itu hal perekrutan pegawai, kesejahteraan pegawai sampai denga pemberhentisn masa kerja pegawai.  Merchandising Bagian merchandising memiliki tugas untuk menyerap tren pasar untuk diterapkan kedalam produksi. Bagiann ini juga bertugas untuk membuat Sales Report, dimana laporan ini digunakan sebagai dasar pembuatan planning kedepan serta dipakai untuk penyeleki produk-produk yang akan dijual untuk waktu yang akan datang.  Costing Bagian costing berfungsi untuk merincikan jumlah pengeluaran biaya yang dikeluarkan untuk keperluan dalam menghasilkan produk, sebagai contoh biaya-biaya material yang harus dikeluarkan dan hal itu semuanya tentuang didalam costing ticket.
  • 9. BAB II Latar Belakang Analisis Analisis sangat bergantung pada informasi laporan keuangan perusahaan dan merupakan salah satu sumber informasi yang penting disamping informasi mengenai kondisi industri, seperti bunga pasar perusahaan, kondisi perekonomian, kualitas menajemen dan hal yang lainnya sebagai asumsi lain yang mempengaruhi hasil analisis. Untuk dapat menganalisa kinerja perusahaan dalam kemampuannya memperoleh laba dan kegiatan operasionalnya kita dapat mengukur lewat bergai macam rasio yang dibandingkan dengan perusahaan lain dalam satu industri yang sama. Dewasa ini banyak kita jumpai industri besar salah satunya pada industr i produksi sepatu. Di Indonesia kita banyak menjumpai merk sepatu yang sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat mulaidari merk local dan internas ional, seperti Ando, Bata, Nevada, New Era, Buccheri dan lain sebagainya. Hari ini banyak sekali merk sepatu lokal yang namanya mulai meredup. Pada makalah kali ini kami ingin menganalisis salah satu produk local yaitu sepatu Bata yang pada tahun 2000-an namanya cukup dikenal. PT sepatu Bata yang berdiri pada tahun 1931 dengan nama NederlandschIndische Schoenhandel Maatschappij Bata ini diperkirakan akan mempunyai pangsa pasar yang potensial di masa yang akan datang. Akan tetapi dari tahun ke tahun terutama pada tahun 2000 ke atas banyak dijumpai merk luar negeri yang merajah pangsa pasar Indonesia , dari makalah ini kami ingin mengetahui seberapa besar pengaruhnya hal tersebut terhadap tren Sepatu Bata ini. Dengan memanfaatkan laporan keuangan yang berupa Laporan Laba/Rugi dan Neraca yang dipublikasikan pada tahun 2008-2012 sebagai modal untuk menghitung rasio yang digunakan untuk menganalisa kondisi keuangan perusahaan, serta untuk memproyeksikan kelangsungan hidup perusahaan 4 tahun kedepan. 9
  • 10. BAB III Analisis Laporan Keuangan Proforma 10 A. Analisis Rasio 1. Rasio Likuiditas Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajian finansial jangka pendek yang berupa hutang – hutang jangka pendek (short time debt) 1.1. Rasio Lancar Merupakan rasio yang menunjukkan besarnya kas yang dimiliki perusahaan ditambah dengan aset-aset yang bisa berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun, relatif terhadap besarnya hutang-hutang yang jatuh tempo dalam waktu dekat (tidak lebih dari satu tahun) atau rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki Dapat dihitung dengan formula: Aktiva Lancar Kewajiban Lancar TAHUN AKTIVA LANCAR* KEWAJIBAN LANCAR* RASIO LANCAR 2008 240302947 110428767 2,18 2009 242294757 103018589 2,35
  • 11. 2010 295496348 141757440 2,08 2011 316645577 148822766 2,10 2012 357373694 168267966 2,12 Rasio Lancar 2008 2009 2010 2011 2012 11 *dalam ribuan rupiah Tabel 1.1 Rasio lancar 2.35 2.08 Grafik 1.1 Grafik rasio lancar 2.18 2.13 2.12 Berdasarkan grafik di atas , rasio lancar PT Sepatu Bata Tbk. selama 5 tahun 2.40 2.35 2.30 2.25 2.20 2.15 2.10 2.05 2.00 1.95 mulai dari tahun 2008 hingga tahun 2012 menunjukkan jumlah yang cenderung stabil di atas angka 2. Perubahan yang terjadi juga tidak signifikan meskipun perusahaan sempat mengalami kenaikan dan penurunan, rasio masing-mas ing yaitu 2,18 (2008), 2,35 (2009), 2,08 (2010), 2,13 (2011), dan 2,12( 2012). Pada tahun 2008 rasio lancar menunjukkan angka 2,18 berarti setiap Rp 2,18 dari kas dapat menjamin Rp 1 dari hutang lancar. Sehingga masih ada sisa kas bebas Rp 1,18 yang dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan dan kegiatan lainnya. Pada tahun 2009 rasionya naik 17% menjadi 2,35. Hal
  • 12. tersebut diakibatkan adanya kenaikan aktiva lancar perusahaan yang diikuti dengan penurunan kewajiban lancarnya. Sempat mengalami penurunan pada tahun 2010 sebesar 27%, nyatanya perusahaan berhasil menaikkan rasionya pada tahun 2011 sebesar 5% menjadi 2,13. Akan tetapi perusahaan harus kembali mengalami penurunan pada tahun 2012 meskipun jumlahnya sangat kecil yaitu 1%. Secara umum, salah satu hal penting yang berpengaruh terhadap rasio lancar perusahaan yaitu aktiva lancar selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun akan tetapi hal tersebut tidak seimbang dengan kenaikan kewajiban lancarnya sehingga pada tahun 2010 dan 2012 rasio lancar perusahaan harus mengalami penurunan. 12 1.2. Rasio Cepat Merupakan angka perbandingan antara jumlah uang kas bank, piutang dagang, dan sekuritas yang mudah dijual terhadap jumlah utang lancar. Rasio ini di pakai sebagai ukuran kemampuan perusahaan untuk membayar dengan segera utang lancamya. Persediaan tidak termasuk di dalamnya karena persediaan dianggap memerlukan waktu yang cukup lama untuk dapat direalisasikan menjadi kas. Dapat dihitung dengan formula: Aktiva lancar – persediaan Kewajiban lancar TAHUN Aktiva Lancar* Persediaan* Kewajiban Lancar* RASIO CEPAT 2008 240302947 151761143 110428767 0,80 2009 242294757 164290195 103018589 0,76
  • 13. 2010 295496348 191217901 141757440 0,74 2011 316645577 193997433 148822766 0.82 2012 357373694 221854075 168267966 0.81 Rasio Cepat 13 *dalam ribuan rupiah Tabel 1.2 Rasio cepat 0.76 0.74 Grafik 1.2 Rasio cepat 0.80 0.82 0.84 0.82 0.80 0.78 0.76 0.74 0.72 0.70 Berdasarkan grafik di atas, terungkap bahwa terjadi penurunan rasio cepat perusahaan dari 0,80 (2008) menjadi 0,76 (2009). Penyebab penurunan rasio tersebut karena adanya kenaikan persediaan barang yang dimiliki perusahaan sebesar 8,25% yang melebihi kenaikan aktiva lancarnya. Penurunan juga masih terjadi di tahun 2010, di mana pada tahun ini seluruh komponen yang mempengaruhi rasio cepat perusahaan mengalami kenaikan. Akan tetapi besarnya kenaikan aktiva lancar yang hanya 21% tidak bisa mengimbangi kenaikan persediaan sebesar 16% dan kewajiban lancar sebesar 37%. Sehingga pada tahun 0.81 0.68 2008 2009 2010 2011 2012
  • 14. ini, rasio cepat perusahaan menurun 4%. Namun perusahaan masih bisa mempertahankan eksistensinya, hal ini terbukti pada tahun 2011 rasio cepatnya meningkat cukup signifikan dari 0,74 (2010) menjadi 0,82 (2011). Pada tahun 2012, rasio cepat perusahaan mengalami sedikit penurunan sebesar 1% yang disebabkan adanya kenaikan sebesar 13% pada kewajiban lancarnya. 14 1.3. Rasio Kas Menunjukkan aktiva lancar yang paling likuid (mudah dicairkan/diuangkan) dan dapat digunakan segera untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dapat dihitung dengan formula: Aktiva lancar – persediaan – piutang usaha Kewajiban lancar TAHUN AKTIVA LANCAR* PERSEDIAAN* PIUTANG USAHA* KEWAJIBAN LANCAR* RASIO KAS 2008 240302947 151761143 14722762 110428767 0,67 2009 242294757 164290195 13732316 103018589 0,62 2010 295496348 191217901 20460201 141757440 0,59 2011 316645577 193997433 27259760 148822766 0,64 2012 357373694 221854075 31449167 168267966 0,62 *dalam ribuan rupiah Tabel 1.3 Rasio kas
  • 15. Rasio Kas Grafik 1.3 Grafik Rasio Kas 0.68 0.66 0.64 0.62 0.60 0.58 0.56 Berdasarkan analisa laporan keuangan dapat diketahui pada tahun 2008, rasio kas perusahaan menunjukkan angka 0,67. Hal tersebut berarti setiap Rp 1,00 kewajiban lancar perusahaan dijamin dengan Rp 0,67 aktiva lancar setelah dikurang persediaan dan piutang usaha. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa perusahaan belum cukup likuid dalam membiayai kewajiban lancarnya karena aset yang dimiliki belum mampu menutup kewajiban lancarnya. Jika perusahaan dihadapkan pada kondisi dimana ia harus melunasi piutang lancarnya pada saat yang bersamaan tahun itu juga perusahaan harus menjual atau mengubah aset lain menjadi kas atau dengan penukaran. Pada tahun 2009 dan 2010 terjadi penurunan rasio kas perusahaan masing- masing sebesar 5% dan 3%. Hal tersebut diakibatkan adanya kenaikan persediaan yang dimiliki perusahaan sebesar 8% di tahun 2009 dan pada tahun 2010 kenaikan aktiva lancar perusahaan tidak mampu mengimbangi kenaikan persediaan, piutang usaha, dan kewajiban lancarnya. Meskipun sempat mengalami kenaikan sebesar 5% pada tahun 2011 namun tidak demikian dengan tahun berikutnya karena pada tahun 2012 rasio kas perusahaan menurun sebesar 2%. 15 0.67 0.62 0.59 0.64 0.62 0.54 2008 2009 2010 2011 2012
  • 16. 16 2. Rasio Aktivitas Rasio ini mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan melihat tingkat efektivitas aset. Rasio ini melihat pada beberapa aset kemudian tingkat aktivitas aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu. 2.1. Rasio Perputaran Piutang Rasio ini memberikan analisa mengenai frekuensi piutang dapat berubah menjadi bentuk uang tuai kemudian berubah kembali menjdi bentuk piutang. Dapat dihitung dengan formula: Perputaran piutang = Penjualan Piutang Rata-rata umur piutang = 365 Perputaran piutang TAHUN PENJUALAN* PIUTANG * PERPUTARAN PIUTANG RATA-RATA UMUR PIUTANG 2008 539762355 14722762 37 10 2009 598466433 13732316 44 8 2010 644189190 20460201 31 12 2011 678591535 27259760 25 15
  • 17. 2012 751449338 31449167 24 15 Rasio Perputaran Piutang 2008 2009 2010 2011 2012 17 *dalam ribuan rupiah Tabel 2.1 Rasio perputaran piutang 43.58 11.59 31.48 14.66 15.28 24.89 23.89 8.38 18.00 16.00 14.00 12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 0.00 Grafik 2.1 Grafik Rasio perputaran piutang 36.66 9.96 Perputaran Piutang Rata-rata umur piutang Berdasarkan grafik di atas, dapat diketahui bahwa rasio perputaran perusahaan 50.00 45.00 40.00 35.00 30.00 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 0.00 pada tahun 2008 sebesar 37 kali atau piutang rata-rata baru dapat tertagih setelah 10 hari. Rasio ini mengalami peningkatan pada tahun 2009 menjadi 44 kali atau piutang rata-rata dapat tertagih hanya dalam waktu 8 hari saja. Namun perolehan ini tidak bisa dipertahankan oleh perusahaan karena pada tahun 2010 hingga 2012 rasio perputaran piutangnya justru terus mengalami penurunan yang mengakibatkan semakin lamanya piutang perusahaan baru dapat tertagih. Semakin rendah tingkat perputaran piutang perusahaan menunjukkan terlalu besarnya modal kerja yang ditanamkan dalam bentuk
  • 18. piutang. Perusahaan sebaiknya dapat menekan penjualan kreditnya agar rasio perputaran piutangnya dapat membaik. Hal ini dapat dicapai melalui peningkata n motivasi SDM bagian penagihan, dengan cara memberikan reward atau bonus bagi SDM penagihan yang kinerjanya baik (mampu melakukan penagihan piutang dengan cepat). 2.2. Rasio Perputaran Persediaan Rasio ini menunjukkan berapa kali persediaan barang berputar selama satu periode tertentu 18 Dapat dihitung dengan formula: Perputaran persediaan = Harga Pokok Penjualan Persediaan Rata-rata umur persediaan = 365 Perputaran persediaan TAHUN HARGA POKOK PENJUALAN* PERSEDIAAN* PERPUTARAN PERSEDIAAN RATA-RATA UMUR PERSEDIAAN 2008 301240031 151761143 1,98 184 2009 322782390 164290195 1,96 186 2010 337998532 191217901 1,77 206
  • 19. 2011 369611149 193997433 1.91 192 2012 400963064 221854075 1,81 202 Rasio Perputaran Persediaan 184 186 206 192 202 1.98 1.96 1.77 1.91 1.81 2008 2009 2010 2011 19 *Dalam ribuan rupiah Tabel 2.2 Rasio Perputaran persediaan Grafik 2.2 Rasio perputaran persediaan 250.00 200.00 150.00 100.00 50.00 Rata-rata umur persediaan Perputaran Persediaan Berdasarkan grafik di atas, dapat diketahui bahwa tingkat perputaran 0.00 persediaan pada tahun 2008 sebesar 1,98 kali atau barang dagangan rata-rata baru dapat terjual setelah tersimpan di dalam gudang selama 184 hari.Rasio ini mengalami penurunan selama 4 tahun berturut-turut mulai tahun 2009 hingga tahun 2012. Penurunan ini disebabkan karena kenaikan jumlah persediaan yang dimiliki perusahaan
  • 20. tidak seimbang dengan kenaikan harga pokok penjualannya. Rasio Perputara Persediaan yang rendah dapat terjadi karena perusahaan melalukan over investment dalam persediaannya, hal ini mengindikasikan pengendalian persediaan yang dimiliki perusahaan kurang efektif sehingga persediaan harus menunggu dalam waktu yang cukup lama baru dapat terjual. Hal lain yang mempengaruhi perputaran persediaan ini dimungkinkan produk sepatu ini bukan merupakan fast moving product atau produk yang cepat terjual, umumnya konsumen membeli sepatu sesuai kebutuhannya. Jadi angka 184 masih tergolong wajar. 2.3. Rasio Perputaran Aktiva Tetap Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjuala n berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan, 20 Dapat dihitung dengan formula: Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan Aktiva Tetap TAHUN PENJUALAN* AKTIVA TETAP* RASIO PERPUTARAN AKTIVA TETAP 2008 539762355 161597632 3,34 2009 598466433 174384380 3,43
  • 21. 2010 644189190 295496348 3,41 2011 678591535 316645577 3,39 2012 751449338 357373694 3,47 Rasio Perputaran Aktiva Tetap 2008 2009 2010 2011 2012 21 *Dalam ribuan rupiah Tabel 2.3 Rasio Perputaran Aktiva Tetap 3.43 3.41 3.39 3.47 Grafik 2.3 Rasio Perputaran Aktiva Tetap 3.34 Rasio Perputaran Aktiva Tetap Rasio perputaran aktiva tetap perusahaan pada tahun 2008 sebesar 3,34. Hal ini 3.48 3.46 3.44 3.42 3.40 3.38 3.36 3.34 3.32 3.30 3.28 3.26 berarti setiap Rp 1,00 aktiva tetap mampu menghasilkan Rp 3,34 penjualan netto.Pada tahun 2009 rasio perputaran aktiva tetapnya meningkat menjadi 3,43. Hal itu disebabkan danya peningkatan penjualan yang melebihi peningkatan aktiva tetap perusahaan. Namun rasio ini harus mengalami penurunan selama 2 tahun mulai tahun
  • 22. 2010 hingga 2011 karena aktiva tetap yang dimiliki perusahaan terus meningka t meskipun jumlahnya tidak signifikan. Pada tahun 2012 perusahaan berhasil menaikka n penjualannya sebesar 10% sehingga rasio perputaran aktiva tetap perusahaan ikut meningkat menjadi 3,47. Perusahaan diharapkan mampu mengurangi aktiva tetapnya yng sudah tidak produktif lagi agar penggunaan aktiva tetapnya dapat lebih efektif lagi. 2.4. Rasio Perputaran Total Aktiva Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjuala n berdasarkan total aktiva yang dimiliki perusahaan, 22 Dapat dihitung dengan formula: Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan Total Aktiva TAHUN PENJUALAN* TOTAL AKTIVA* RASIO PERPUTARAN TOTAL AKTIVA 2008 539762355 401900579 1,34 2009 598466433 416679137 1,44 2010 644189190 484261555 1,33 2011 678591535 516651305 1,31
  • 23. 2012 751449338 574107994 1,31 Rasio Perputaran Total Aktiva 2008 2009 2010 2011 23 *dalam ribuan rupiah Tabel 2.4 Rasio Perputaran Total Aktiva 1.44 1.33 1.31 1.31 Grafik 2.4 Rasio perputaran total aktiva 1.34 Rasio Perputaran Total Aktiva Dari hasil analisis, dapat diketahui bahwa perputaran total aktiva pada tahun 1.45 1.40 1.35 1.30 1.25 1.20 2008 sebesar 1,34 kali. Artinya setiap Rp 1,00 aktiva dapat menghasilkan Rp 1,34 penjualan . Kondisi perusahaan dapat dikatakan membaik karena terjadi peningkata n rasio dari tahun 2008 ke 2009 sebesar 0,11 hal ini terjadi karena adanyta penjuala n aktiva yang cukup banyak. Namun perusahaan kembali mengalami penurunan rasio pada tahun 2010 hingga 2011 yang disebabkan adanya kenaikan pada total aktiva . Pada tahun 2012 rasionya stabil pada angka 1,31. Perusahaan diharapkan mampu meningkatkan lagi penjualannya atau mengurangi sebagian aktiva yang kurang produktif agar rasionya dapat terus meningkat. Kenaikan rasio ini terjadi karena
  • 24. adanya kombinasi dari hal berikut: kenaikan kas yang sebagian besar merupakan simpanan dalam deposito berjangka, kenaikan piutang dagang terutama karena kenaikan tagihan ke franchise, kenaikan persediaan menggambarkan pengaruh dari kenaikan penjualan sejalan dengan bunyi hukum permintaan dan penawaran dimana penawaran akan meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan, kenaikan dalam aktiva lancar lain-lain umumnya merupakn bagian dari kenaikan dari sewa yang dibayar dimuka untuk masa jangka panjang. 24 3. Rasio Profitabilitas Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset, modal saham tertentu 3.1. Profit Margin Rasio ini digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu Dapat dihitung dengan formula: Laba bersih Penjualan TAHUN LABA BERSIH* Penjualan* PROFIT MARGIN 2008 157562668 539762355 0,29 2009 52980646 598466433 0,09 2010 60975070 644189190 0,09
  • 25. 2011 56615123 678591535 0,08 2012 69343398 751449338 0,09 Profit Margin 0.09 0.09 2008 2009 2010 2011 2012 25 *dalam ribuan rupiah Tabel 3.1 Profit Margin Grafik 3.1 Profit Margin 0.29 0.08 0.09 Profit Margin Berdasarkan analisa pada grafik di atas, dapat diketahui bahwa profit margin 0.35 0.30 0.25 0.20 0.15 0.10 0.05 0.00 perusahaan cenderung tinggi di tahun 2008 dan stabil di tahun 2009 hingga 2012. Pada tahun2008 profit margin perusahaan berada pada angka 0,29 yang berarti setiap Rp 1,00 penjulan bersih perusahaan mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,29.Namun di tahun 2009, profit margin perusahaan menurun hingga 20%, ini sekali lagi disebabkan karena adanya penjualan aktiva yang cukup banyak sehingga dapat menghasilkan laba diluar usaha yang cukup banyak pula. Meskipun begitu, rasio ini
  • 26. stabil hingga tahun 2010. Pada tahun 2011 profit margin perusahaan menurun 1% menjadi 0,08. Hal ini disebabkan oleh penurunan laba perusahaan dari Rp60.975.070.000,00 menjadi Rp 56.615.123.000, 00. Namun pada tahun 2012 profit margin perusahaan kembali naik 1% menjadi 0,09. 3.2. Return on Total Asset (ROA) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. 26 Dapat dihitung dengan formula: Laba bersih Total Aset TAHUN LABA BERSIH* TOTAL ASET* RETURN ON TOTAL ASSET(ROA) 2008 157562668 401900579 0,39 2009 52980646 416679137 0.13 2010 60975070 484261555 0,13 2011 56615123 516651305 0,11 2012 69343398 574107994 0,12 *dalam ribuan rupiah Tabel 3.2 Return On Total Asset (ROA)
  • 27. ROA Grafik 3.2 Return On Total Asset Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa perusahaan memiliki ROA yang 0.45 0.40 0.35 0.30 0.25 0.20 0.15 0.10 0.05 tinggi pada tahun 2008 dan cenderung stabil pada tahun 2009 hingga 2012 meskupun jumlahnya sering mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2008 ROA perusahaan menunjukkan angka 0,39 yang berarti setiap Rp 1,00 total aktiva bersih yang dimiliki perusahaan mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,39. Pada tahun 2009 ROA perusahaan menurun drastis dari 0,39 menjadi 0,13. Hal ini disebabkan karena laba yang dimiliki perusahaan menurun 66%. Penurunan laba perusahaan terjadi karena naiknya beban usaha yang harus ditanggung perusahaan. Namun angka ini stabil hingga tahun 2010 . Pada tahun ROA perusahaan menurun 2% dikarenakan ada penurunan laba bersih perusahaan yang diikuti dengan kenaikan total asetnya. ROA perusahaan kembali naik pada tahun 2012 meskipun hanya 1% menjadi 0,12. 3.3. Return on Total Equity (ROE) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan modal saham yang dimiliki 27 0.39 0.13 0.13 0.11 0.12 0.00 2008 2009 2010 2011 2012 ROA
  • 28. 28 Dapat dihitung dengan formula: Laba bersih Modal saham TAHUN LABA BERSIH* MODAL SAHAM* RETURN ON TATAL EQUITY(ROE) 2008 157562668 13000000 12,12 2009 52980646 13000000 4,08 2010 60975070 13000000 4,69 2011 56615123 13000000 4,36 2012 69343398 13000000 5,33 *dalam ribuan rupiah Tabel 3.3 Return On Equity (ROE)
  • 29. ROE Grafik 3.3 Return On Equity (ROE) Berdasarkan grafik di atas, ROE perusahaan pada tahun 2008 sebesar 12,12 14.00 12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 yang berarti setiap Rp 1,00 saham mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 12,12. Hal ini disebabkan karena perusahaan berhasil memperoleh laba yang tinggi pada tahun tersebut. Sayangnya, perusahaan tidak mampu mempertahankan perolehan labanya sehingga pada tahun 2009 ROE nya menurun drastis hingga 65% menjadi 4,08. ROE perusahaan sempat mengalami kenaikan pada tahun 2010 dari 4,08 menjadi 4,69 yang disebabkan adanya peningkatan laba perusahaan. Meskipun begitu, pada tahun 2011 ROE perusahaan harus kembali mengalami penurunan meskipun jumlahnya tidak signifikan. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan ROE sebesar 22% yang disebabkan laba perusahaan naik dari Rp 56.615.123.000,00 menjadi Rp 69.343.398.000,00. 29 12.12 4.08 4.69 4.36 5.33 0.00 2008 2009 2010 2011 2012 ROE
  • 30. 30 4. Rasio Solvabilitas. Rasio yang mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemliknya dengan dana yang disediakan oleh guru,dipinjam dari kreditur 4.1. Rasio Total Hutang terjadap Total Aset Rasio ini menghitung seberapa jauh dana disediakan oleh kreditur Dapat dihitung dengan formula: Total Hutang Total Aset TAHUN TOTAL HUTANG* TOTAL ASET* RASIO TOTAL HUTANG terhadap TOTAL ASET 2008 128782339 401900579 0,32 2009 115335252 416679137 028 2010 152752590 484261555 0,32 2011 162171217 516651305 0,31 2012 186619508 574107994 0,33 *dalam ribuan rupiah Tabel 4.1 Rasio total hutang terhadap total aset
  • 31. Rasio Total Hutang terhadap Total Aset Grafik 4.1 Rasio total hutang terhadap total aset Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa rasio total hutang terhadap 0.33 0.32 0.31 0.30 0.29 0.28 0.27 0.26 total aset perusahaan selama tahun 2008 hingga 2012 cukup stabil kendati selalu mengalami kenaikan dan penurunan .Pada tahun 2008, rasionya berada pada angka 0,32 yang berarti setiap Rp 0,32 hutang perusahaan dijamin oleh Rp 1,00 aset. Pada tahun 2009, rasionya menurun 4% menjadi 0,28 dikarenakan perusahaan mampu meningkatkan jumlah aset dan menurunkan jumlah kewajibannya. Pada tahun 2010, rasio total hutang terhadap total aset perusahaan kembali naik di angka 0,32 yang disebabkan peningkatan total kewajibannya menjadi 32% sementara total asetnya hanya meningkat sebesar 16%. Di tahun 2011 rasio perusahaan sempat kembali menurun meskipun jmlahnya tidak terlalu signifikan yaitu sebesar 1%. Perusahaan kembali mengalami peningkatan rasio pada tahun 2012 sebesar 2% karena adanya peningkatan total aset perusahaan. 4.2. Rasio TIE (Time Interest Earned Ratio) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan membayar hutang dengan laba sebelum bunga pajak 31 0.32 0.28 0.32 0.31 0.33 0.25 2008 2009 2010 2011 2012 Rasio Total Hutang terhadap Total Aset
  • 32. Rasio TIE 32 Dapat dihitung dengan formula: Laba sebelum bunga dan pajak Bunga TAHUN LABA SEBELUM BUNGA dan PAJAK* BUNGA* RASIO TIE 2008 229967590 1213804 189,46 2009 76658249 4980268 15,39 2010 88957670 4390307 20,26 2011 81127717 2554959 31,87 2012 100163879 0 0 *dalam ribuan rupiah Tabel 4.2 Rasio TIE Grafik 4.2 Rasio TIE 189.46 15.39 20.26 31.78 200.00 150.00 100.00 50.00 0.00 0.00 2008 2009 2010 2011 2012 Rasio TIE
  • 33. Berdasarkan grafik di atas, dapat diketahui bahwa rasio TIE perusahaan pada tahun 2008 adalah 189,46 yang berarti setiap Rp 1,00 beban sebelum bunga dan pajak dijamin dengan 189,46 laba sebelum bunga dan pajak. Hal tersebut menunjukka n bahwa laba yang dimiliki perusahaan sebelum bunga dan pajak sangat mencukupi untuk menutup beban operasional dan hutangnya dikarenakan pada tahun tersebut laba yang dimiliki cukup tinggi. Namun, pada tahun 2009 rasionya mengalami penurunan drastis hingga 91%. Hal tersebut disebabkan karena ada kenaikan harga pokok penjualan serta beban usaha perusahaan yang melebihi kenaikan penjualannya. Pada tahun 2010 hingga tahun 2011, rasio TIE perusahaan mengalami kenaikan yang disebabkan kenaikan laba sebelum bunga dan pajak yang diikuti dengan penurunan beban bunganya. Pada tahun 2012 bunga menunjukkan angka nol dikarenakan terjadi pelunasan hutang bunga di tahun 2011 sehingga pada tahun ini beban bunga perusahaan nol. 33 4.3. Fixed Charge Coverage Rasio ini menghitung kemampuan perusahaan membayar beban tetap total termasuk biaya sewa. Rasio ini memperhitungka sewa, karena meskipun sewa bukan hutang tetapi sewa merupakan beban tetap dan mengurangi kemampuan hutang perusahaan. Beban tetap tersebut mempunyai efek yang sama dengan beban bunga 푓푖푥푒푑 푐ℎ푎푟푔푒 푐표푣푒푟푎푔푒 = 퐸퐵퐼푇 퐵푢푛푔푎
  • 34. TAHUN EBIT BUNGA fixed charge coverage 31.78 200.00 180.00 160.00 140.00 120.00 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 0.00 0.00 2008 2009 2010 2011 2012 34 FIXED CHARGE COVERAGE 2008 229967590 1213804 189,4602 2009 76658249 4980268 15,39239 2010 88957670 4390307 20,26229 2011 81185836 2554959 31,77579 2012 99147385 0 0 *dalam ribuan rupiah Tabel 4.3 Fixed Charge Coverage 189.46 15.39 20.26 fixed charge coverage Grafik 4.3 Fixed Charge Coverage Berdasarkan grafik di atas, dapat diketahui bahwa rasio Fixed Charge Coverage, pada tahun 2008 menunjukkan angka 189,46 ini berarti setiap Rp 1 laba sebelum pajak dan bunga dapat menjamin Rp 189,46 beban tetap. Tapi angka ini menurun drastis pada tahun 2009 mencapai 15,39 karena ternyata pada tahun 2008 PT. Sepatu Bata . Tbk.menjual sebagian besar aset tetapnya, sehingga terdapat kenaikan laba yang cukup besar. Seterusnya pada tahun 2009 hingga tahun 2011 relatif stabil.
  • 35. Akan tetapi tahun 2012 rasio menunjukkan angka nol “0” , dikarenakan tidak ada pajak bunga yang ditanggung oleh perusahaan sebab pada tahun 2011 perusahaan dapat melunasi hutang sehingga beban bunga dapat ditekan dan perbaikan sistem komunikas i on line dengan bank yang telah memperbaiki proses cashflow management. 35 B. Analisis Keuangan Proforma Penjualan rata-rata PT Sepatu Bata dari tahun 2008 hingga 2012 meningkat 9%, maka diproyeksikan kedepan perusahaan akan mengalami peningkatan yang sama dengan tahun sebelumnya. Peningkatan penjualan ini diiringi dengan peningkatan HPP 7% dan biaya usaha 8% beban lain-lain mencapai angka 509% sehingga laba turun tiap tahunnya 9% dari laba tahun lalu. Tapi jika dilihat secara nominal dalam proyeksi 5 tahun kedepan laba perusahaan masih cukup konstan hampir menyentuh angka 70 Milyar. Dari sini perusahaan diharapkan dapat mempertahankan atau menaikan penjualannya dan mempertahankan atau menurunkan biaya operasionalnya agar laba yang dicapai dapat stabil dan akan lebih baik lagi jika perusahaan dapat menaikkan labanya.
  • 36. BAB IV KESIMPULAN Berdasarkan analisis rasio dan proforma diatas, dapat disimpulkan bahwa PT Sepatu Bata Tbk ini mempunyai beberapa kelemahan diantaranya perusahaan ini mempunyai jumlah aktiva tetap yang terlalu tinggi sehingga penggunaannya kurang efektif. Dilihat dari rasio likuiditas maka perusahaan dapat dikatakan cukup likuid meskipun dari jumlah rasio lancar jika dibanding dengan rasio cepat maka persediaan turut andil kisaran 65%nya. Jika dilihat dari rasio aktivitas, perusahaan kurang dapat memaksimalkan penggunaan aktiva tetap yang dimilikinya dan rasio yang dimilikinya masih berada di bawah rata-rata rasio industri. Pada rasio profitabilitas margin laba , ROA, ROE cenderung stabil dari tahun ke tahun, pengecualian pada tahun 2008 dimana terdapat penjualan asset yang mengakibatkan kenaikan laba yang signifikan. Pada rasio solvabilitas perusahaan dikatakan solvable hal ini dibuktikan dengan terlunasinya utang jangka panjang yang dimiliki, bahkan pada tahun 2011 PT Sepatu Bata Tbk mampu melunas i Biaya bunga yang menjadi kewajibannya. 36
  • 37. BAB V SARAN Dari kelemahan yang dimiliki oleh PT. Sepatu Bata Tbk diatas, sebaiknya perusahaan tersebut mengurangi penggunaan aktiva tetap, sehingga ROA dapat meningkat. Selanjutnya perusahaan diharapkan lebih berinovasi lagi dalam hal desain produk, agar lebih dapat meiningkatkan daya beli konsumen. Selain itu strategi pemasaran perusahaan dipandang kurang efektif dan efisien, kurang memanfaatkan media elektronik, rasio yang dimiliki PT. Sepatu Bata Tbk masih berada di bawah rata-rata rasio industrinya. 37