SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  7
Télécharger pour lire hors ligne
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN BETON PRECAST PADA GEDUNG
(KASUS : KANTOR PELAYANAN PAJAK TEBET JAKARTA)
Julistyana Tistogondo, ST, MT 1
ALTERNATIVE DESAIN JEMBATAN BETON PRATEGANG (KASUS:
JEMBATAN MERR II-C (MIDDLE EAST RING ROAD) SURABAYA)
Ronny DS, ST 16
PERUBAHAN KAPASITAS DAN PERKERASAN JALAN DARI 2 JALUR
MENJADI 4 JALUR (KASUS : RUAS JALAN GRESIK – DEKET)
Arifin, Ir, MMT, MT 34
EFEKTIFITAS PERSIMPANGAN JALAN PERKOTAAN (KASUS : SIMPANG
JEMURSARI & SIMPANG A. YANI KOTA SURABAYA)
Sapto Budi Wasono, ST, MT 48
KONTROL MUTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI BETON BERBASIS ISO
9000 (KASUS: SURABAYA CONSTRUCTION AIRPORT PROJECT)
M. Ikhsan Setiawan, ST, MT 62
STUDY REKAYASA NILAI PELAKSANAAN FONDASI MESIN DI PLTMG,
TARAKAN – KALIMANTAN TIMUR
Helmy Darjanto, Ir, MT 69
NEUTRON
Volume 3 Nomor 2
Hal.
Surabaya
Agustus 2003
ISSN : 1412 - 0860
Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Narotama Surabaya
www.narotama.ac.id
Kontrol Mutu Pelaksanaan Konstruksi Beton Berbasis ISO 9000
Kasus : Surabaya Construction Airport Project (SCAP)
M. Ikhsan Setiawan
Ikhsan.setiawan@narotama.ac.id
ABSTRAK
Salah satu sukses agar dapat bersaing di pasar global adalah kemampuan
untuk memenuhi standar-standar yang berlaku dalam sistem Regional dan
Internasional. ISO 9000 mempunyai dua puluh (20) elemen standar mutu yang
harus di ikuti. Dua dari ke dua puluh elemen tersebut yang di jadikan
pembahasan dalam penelitian ini, yaitu elemen inspection and Testing (Inspeksi
dan pengujian), serta elemen Statistical Techniques (Teknik Statistik). Penelitian
dilaksanakan pada Surabaya Construction Airport Project (SCAP) yang telah
mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000, sampelnya adalah data mutu beton
pada pekerjaan Building Work dan Tiang Pancang dengan analisis statistik
menggunakan analisa regresi dan korelasi via program SPSS. Berdasarkan
hasil analisis, implementasian ISO 9001:2000 dalam bidang konstruksi pada
Surabaya Construction Airport Project (SCAP) sesuai dengan mutu yang
distandarkan.
Kata Kunci : ISO 9001:2000, Mutu Beton, Analisis Statistik
PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem perekonomian
global membawa dampak yang langsung maupun tidak langsung bagi sistem
perekonomian Indonesia. Pemerintah serta dunia usaha di Indonesia dituntut untuk
semakin mempertajam reaksinya dalam berbagai sektor terkait. Kebutuhan akan
adanya standar pemastian mutu diantisipasi dengan baik oleh International
Organization for Standardization (ISO), dengan diterbitkannya Quality Management
Sistem Standart ISO 9000, termasuk industri konstruksi menjadi bagian didalamnya.
Di dalam realisasinya, perlu diketahui bahwa penerapan sistem manajeman mutu ISO
9000 akan memberikan 2 (dua) keuntungan yaitu:
1. Mencapai tujuan untuk memastikan mutu kerja.
2. Mendapatkan sertifikat dari badan sertifikasi, baik yang memberikan nilai tambah
bagi perusahaan dalam menghadapi persaingan dengan para pesaingnya karena
pemilik proyek (owner) akan lebih percaya kepada kontraktor yang dapat
diandalkan mutu kerjanya.
Kendati demikian, ada juga kontraktor yang cukup memiliki keuntungan pertama
dengan cara menerapkan secara langsung filosofi manajemen mutu tersebut dalam
rangka pencapaian tujuan memastikan mutu hasil kerja. Sementara kontraktor yang
ingin mendapatkan keuntungan ganda akan memilih mendapatkan sertifikat sistem
manajemen mutu standar ISO 9000 dari badan registrasi. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh badan di Inggris yang khusus memonitor perkembangan
penerapan sistem manajemen mutu standar ISO 9000, kebanyakan perusahaan
memilih jalur sertifikasi karena adanya persyaratan dari pengguna jasa untuk
memiliki sertifikat ISO 9000. Penerapan Inspection and testing dilaksanakan
berdasarkan prosedur umum inspeksi dan pengetesan. Tujuannya adalah memastikan
bahwa inspeksi dan pengetesan selalu dilakukan sejak barang datang, dalam
rangkaian kegiatan pelaksanaan, sampai menghasilkan produk, agar persyaratan
terpenuhi. Hasil inspeksi dan pengetesan direcord dapat berupa shop drawing yang
ditandai atau checklist/lembar periksa. Seperti pada pekerjaan tiang pancang beton
dan pekerjaan beton, dari dua pekerjaan ini dapat dievaluasi mutu konstruksi
betonnya berdasarkan ISO 9000. Penelitian dibatasi pada evaluasi ISO-9000 terhadap
elemen Inspection and Testing dan elemen Statistical Techniques dan ISO 9000 data
mutu beton pada pekerjaan building work dan tiang pancang.
Tinjauan Pustaka. ISO adalah singkatan dari International Organization for
Standardization, suatu Organisasi Internasional para dewan standardisasi Nasional
(DSN). Dalam perkembangan, setelah ISO 9000 versi 1987 diterapkan oleh berbagai
perusahaan dan Instasi di seluruh dunia, dirasakan perlunya perubahan pada
beberapa ketentuan dalam standar yang ada. Pada tahun 1994 revisi tersebut
ditetapkan, dan sejak itu yang berlaku adalah ISO 9000 versi 1994, tapi pada akhir
tahun 2000 ada revisi lagi tentang ISO 9000:2000
Standar ISO 9000:2000 ini telah dikembangkan untuk membantu organisasi, dari
semua jenis dan ukuran, untuk menerapkan dan mengoperasikan sistem mana jemen
mutu yang efektif.
 ISO 9000:2000 sistem manajemen mutu dan merincikan istilah bagi sistem
manajemen mutu.
 ISO 9001:2000 persyaratan dalam sistem manajemen mutu,
 ISO 9004:2000 panduan yang mempertimbangkan baik keefektifan maupun
efisiensi sistim manajemen organisasi perlu menunjukkan kemampuannya dalam
menyediakan produk yang memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang
berlaku serta meningkatkan kepuasan pelanggan.mutu. Sasaran standar ini adalah
perbaikan kinerja organisasi dan kepuasan pelanggan dan pihak berkepentingan
lainnya.
 ISO 19011 panduan tentang pengauditan sistem manajemen mutu dan lingkungan.
Dalam bidang jasa konstruksi nasional maupun internasional, parameter mutu hasil
kerja kontraktor ditentukan oleh :
1. Biaya pelaksanaan (bermutu bila biaya sesuai / di bawah)
2. Waktu pelaksanaan (bermutu bila pelaksanaan sesuai / dibawah rencana)
3. Karakteristik produk (bermutu bila sesuai gambar dan spesifikasi
4. Keselamatan dan kesehatan kerja (bermutu bila tidak ada kecelakaan dan penyakit
akibat kerja).
5. Semangat kerja (bermutu bila hubungan kerja ketiga unsur SDM dalam proyek,
tetap terjalin dengan baik).
Pengelolaan organisasi mencakup manajemen mutu diantara disiplin manajemen
yang lainnya. Manajemen mutu yang dapat dipakai oleh pimpinan puncak untuk
memimpin organisasi kearah perbaikan kinerja.
 Fokus pada pelanggan.
Organisasi bergantung pada ppelanggannya dan karenanya, hendaknya
memahami kebutuhan kini dan mendatang dari pelanggannya, hendaknya
memenuhi dan berusaha melebihi harapan pelanggan.
 Kepemimpinan
Pemimpin menetapkan kesatuan tujuan dan arah organisasi. Mereka hendaknya
menciptakandan memelihara lingkungan internal tempat orang dapat melibatkan
dirinya secara penuh dalam pencapaian sasaran organisasi.
 Pelibatan orang
Orang pada semua tingkatan adalah inti sebuah organisasi dan pelibatan penuh
mereka memungkinkan kemampuannya dipakai untuk manfaat organisasi.
 Pendekatan proses
Hasil yang dikehendaki tercapai lebih efisien bila kegiatan dan sumber daya
terkait dikelola sebagai suatu proses.
 Pendekatan sistem pada manajemen
Mengidentifikasi, memahami dan mengelola proses yang saling terkaitsebagai
sistem memberi sumbangan untuk keefektifan dan efisiensi organisasi
dalammencapai sasarannya.
 Perbaikan berkesinambungan (kontinual)
Perbaikan berkesinambungan organisasi secara menyeluruh hendaknya dijadikan
sasaran tetap dari organisasi.
 Pendekatan fakta pada pengambilan keputusan.
Keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data dan informasi.
 Hubungan yang saling menguntungkan dengan pemasok.
Sebuah organisasi dan pemasok yang saling bergantung dan suatu hubungan
yang saling menguntungkan meningkatkan kemampuan keduanya untuk
menciptakan nilai.
ISO 9001:2000 (Elemen Inspection and Testing) di PT. Waskita Karya.
Jenis bahan/produk : beton pratekan
 Kuat mampat beton pratekan minimum 500 kg/cm2
 Kapasitas bearing tentang benda uji adalah 450 ton, untuk benda uji yang
berukuran 450x450 mm dan 360 ton untuk benda uji yang berukuran 400x400
mm.
 Benda uji tidak akan dipindahkan sampai tes memenuhi kuat mampat 80%
untuk desain kuat mampat 28 hari dan mereka tidak akan diangkut sampai
tekan kuat mampat mencapai 28 hari.
 Benda uji tidak akan dipindahkan sampai mereka sudah menetapkan untuk
sedikitnya 14 hari, setelah tuangan dengan temperatur minimum 16C atau 21
hari pada temperatur minimum 45C. Mereka tidak akan diangkut sampai
mereka sudah menetapkan sedikitnya 21 hari pada temperatur minimum 16C
atau 28 hari pada suatu temperatur minimum 45C.
 Mereka tidak akan diangkut sampai mereka sudah menetapkan sedikitnya 21,
akan mempunyai kuat mampat 500 kg/cm2 (silinder).
 Jika kekuatan tinggi awal semen digunakan, benda uji mungkin diangkut
sebelum 7 hari setelah tuangan, tapi setelah mendapat persetujuan.
 Semua benda uji akan dikemudikan oleh palu diesel (akan dioperasikan
dengan tingkat pemadam terbuka lebar-lebar)
 Benda uji disusun berderet dan memposisikan dengan antaran yang sedang
dikemudikan.
Jenis bahan/produk : Kerja beton
 Dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan PBI NI-2, 1971 dan JASS5 semen akan
menyesuaikan diri dengan kebutuhan AASHTO M-85, jenis air yang
digunakan adalah air yang bebas minyak, cuka, garam, masalah organik atau
penggangu.
 Analisa ayakan dari kumpulan bagus dan kumpulan kasar akan dilaksanakan
sesuai dengan AASHTO T-27, kemurnian organik yang terdapat dikumpulan
yang bagus akan diuji sesuai kebutuhan AASHTO T-27.
 Angka kerugian tidak akan lebih dari 12% didalam tes kesehatan sesuai
AASHTO T-104, kumpulan yang kasar terdiri dari batu dihancurkan dan akan
awet, tahan lama, dan bebas dari kotoran, masalah organik atau unsur
pengganggu lain.
 Jumlah yang dikurangi karena lecet atau pengausan tidak akan lebih dari 40%
saat lecet atau pengausan sesuai AASHTO T-96.
 Isi dari campuran pada perbandingan jarak dan panjangnya lebih dari 5, salah
satu tidak akan lebih dari 8% beratnya (rata-rata).
 Material sambungan biasanya sesuai kebutuhan AASHTO M-153.
 Semua beton akan ditempatkan selama hari terang, beton akan ditempatkan
secepatnya setelah pencampuran dan tidak boleh ditambahkan air setelah satu
jam pencampuran.
 Tidak diijinkan menjatuhkan beton dari ketinggian 1,5 m atau menyimpan
dalam jumlah besar.
 Sebelum menyimpan beton baru, permukaan beton dikeraskan dan
dibersihkan dengan menggunakan berat dan kasar, untuk spesi semen atau
pasta semen setelah dibasahi, ditutup dengan mantel yang rapi.
 Untuk perawatan akan dijaga sedikitnya selama 3 hari.
 Setelah 7 hari beton ditempatkan, tidak akan diijinkan lalu lintas pada
permukaan atas beton.
Rancangan Campuran Beton
Pada konstruksi beton mutu tinggi, dituntut untuk dapat merancang komposisi
campuran beton yang tepat. Pembuatan beton dengan menggunakan perbandingan
volume yang biasa dipakai 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil untuk beton biasa dan
campuran 1 semen : 1 ½ pasir : 2 ½ kerikil untuk beton kedap air rupanya sudah
kurang memuaskan lagi karena dapat menghasilkan kuat desak beton yang sangat
beragam (bervariasi) dalam konsep pedoman beton tahun 1989, perbandingan
campuran seperti itu hany boleh dilakukan untuk beton dengan mutu kurang dari 10
Mpa, dan dengan slump yang tidak lebih dari 100 ml. Perencanaan aduk beton
dimaksudkan untuk mendapatkan beton yang sebaik-baiknya, yang antara lain untuk
mendapatkan :
 Kuat desak yang tinggi sesuai perencanaan
 Mudah dikerjakan
 Tahan lama
 Murah
 Tahan arus.
DATA DAN METODE. Metode yang digunakan dalam penulisan penelitian ini,
metode statistik Deskriptif dan Inferens. Teknik dan metode pengumpulan data yang
dilakukan , adalah dengan cara :
1. Metode dokumentasi atau studi kepustakaan.
Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh teori-teori, konsep-konsep serta
variabel-variabel penelitian. Hal tersebut bersumber dari catatan, buku, jurnal
ilmiah, dan sebagainya guna mendukung dan memperkuat penelitian yang
dilakukan.
2. Metode analisis mutu beton.
Analisis mutu beton dilakukan dari data tes inspeksi “Rincian kriteria
kebertrimaan bahan/produk” pada proyek pembangunan bandara Surabaya.
3. Metode analisis statistik
Analisis statistik dilakukan untuk dapat menarik kesimpulan statistik
(deskriptif dan inferensi) mengenai mutu konstruksi beton.
Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari sumber PT. Waskita Karya
yang bergerak dibidang jasa konstruksi. Alamat PT ini di Jalan Biru Laut X No 10,
Jakarta 13340. Perusahaan ini bersertifikat ISO 9001:2000 yang berkompeten dibidang
pondasi, bangunan dan pekerjaan sipil, konstruksi jalan raya, jembatan, proyek
keairan, bangunan service. Dalam penulisan penelitian ini, data yang diambil adalah
data mutu beton pada pekerjaan “Building Work” dan “Tiang Pancang” di PT. Waskita
Karya Surabaya, dengan menggunakan Analisa Statistik Regresi dan Statistik Korelasi.
Di dalam penelitian ini untuk analisa data dengan menggunakan program SPSS
ver.10
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Deskriptif (Evaluasi Mutu Beton)
a. Untuk Building Work dengan jumlah sample (N) 84 buah, didapatkan kuat
tekan rata-rata sebasar 302,453 kg/cm2, dengan nilai slump rata-rata 12,411
cm.
b. Untuk Tiang Pancang dengan jumlah sample (N) 24 buah, di dapatkan
kuat tekan rata-rata 1398,33 kg/cm2, dengan nilai slump rata-rata 5,750 cm.
c. Berdasarkan kontrol mutu beton, didapatkan hasil sebagai berikut :
BUILDING WORK
DATA DESAIN (STANDART) REALISASI
SLUMP
KUAT TEKAN
Maksimum = 12,5 cm
Minimum = 5 cm
65  S  85 (cukup)
n = 12,41
Std. dev = 88,2
TIANG PANCANG
DATA DESAIN (STANDART) REALISASI
SLUMP
KUAT TEKAN
Maksimum = 9,0
Minimum = 2,5
25  S 35 (Baik sekali)
n = 5,750
Std. dev = 25,92
2. Analisis Prediksi (Umur Beton)
a. Building Work
Analisa mutu beton pada pekerjaan Building Work, dengan Analisa Statistik
Regresi dan Statistik Korelasi. Diperoleh persamaan regresi antar umur dengan
slump dan kuat tekan, adalah sebagai berikut :
Umur = -30,078 + 1,484 Slump + 0,09618 Kuat Tekan
Dengan slump satu-satuan akan mempengaruhi umur sebesar 1,484, dan dengan satu-
satuan kuat tekan akan mempengaruhi umur sebesar 0,09618. Untuk korelasi parsial
antara umur dengan slump adalah 27,1%, korelasi parsial antara umur dengan kuat
tekan adalah 72,1%, sedangkan derajat determinasi atau keeratan hubungan antara
slump dan kuat tekan terhadap umur adalah 54,3 %. Jadi pengaruh antara slump dan
kuat tekan terhadap umur hanya sebesar 54,3%.
b. Tiang pancang
Analisa mutu beton pada pekerjaan Tiang Pancang, diperoleh persamaan regresi
antara umur dengan slump dan kuat tekan, adalah sebagai berikut :
Umur = -79,462 + 3,793 Slump + 0,05416 Kuat Tekan
Dengan slump satu-satuan akan mempengaruhi umur sebesar 3,793, dan dan dengan
satu-satuan kuat tekan akan mempengaruhi umur sebesar 0,05416.
Untuk korelasi parsial antara umur dengan slump adalah 25,2%, korelasi parsial
antara umur dengan kuat tekan adalah 86,8%, sedangkan derajat determinasi atau
keeratan hubungan antara slump dan kuat tekan terhadap umur adalah 77,1%.. Jadi
pengaruh antara slump dan kuat tekan terhadapumur sebesar 77,1%.
KESIMPULAN
a. Evaluasi Mutu Beton
PEKERJAAN DESAIN REALISASI
Building Work
- Kuat Tekan
- Slump
Tiang Pancang
- Kuat Tekan
- Slump
225 kg/cm2
12 cm
600 kg/cm2
5,5
302,453 kg/cm2
12,411 cm
1398,33 kg/cm2
5,750 cm
Sehingga hasil pelaksanaan di lapangan lebih baik dari hasil rencana.
b. Evaluasi Pelaksanaan
PEKERJAAN DESAIN REALISASI
1. Building Work
2. Tiang Pancang
45  S  55 (baik sekali)
25 < S  35 (baik sekali)
65  S 85 (cukup)
25  S  35 (baik sekali)
Untuk Building Work hasil di lapangan belum memenuhi rencana, sedangkan untuk
tiang pancang hasil di lapangan sesuai dengan rencana.
c. Analisa korelasi
Untuk korelasi parsial pada pekerjaan building work, antara umur dengan slump
adalah 27,1%, korelasi parsial antara umur dengan kuat tekan adalah
72,1%,sedangkan derajat determinasi atau keratan hubungan antara slump dan kuat
tekan terhadap umur adalah 54,3%. Jadi pengaruh antara slump dan kuat tekan
terhadap umur sebesar 54,3%.
Untuk korelasi parsial pada pekerjaan tiang pancang, antara umur dengan slump
adalah 25,2%, korelasi parsial antara umur dengan kuat tekan adalah 86,8%,
sedangkan derajat determinasi atau keeratan hubungan antara slump dan kuat tekan
terhadap umur adalah 77,1%. Jadi pengaruh antara slump dan kuat tekan terhadap
umur sebesar 77,1%.
REFERENSI
Nasution S, Prof, Dr. MA ( 1993 ), Metode Research (Penelitian Umum), Cetakan Penerbit
Bumi Aksara, Jakarta.
Murdock, L,J. and Brook, K.M. Terjemahan Stephanus Hindarko, Ir. Bahan Dan Praktek
Beton, Edisi ke 4 Penerbit Erlangga, Jakarta.
Wiratman Wangsadinata, Ir ( 1979 ). Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971. NI-2
Cetakan ke 7 Bandung. Departemen Pekerjaan Umum.
Sutrisno Hadi, Prof. DRS. MA ( 1982 ). Statistik, Penerbit Andi Ofset, Jakarta
Santoso, Singgih (2001) SPSS Versi 10: Mengelola Data Statistik Secara Profesional.
Cetakan Pertama. Penerbit ANDI, Jogjakarta.

Contenu connexe

Tendances

modernisasi, industrialisasi dan pembangunan
modernisasi, industrialisasi dan pembangunanmodernisasi, industrialisasi dan pembangunan
modernisasi, industrialisasi dan pembangunanSomewhere
 
Penetapan Tujuan dan Sasaran Pembangunan
Penetapan Tujuan dan Sasaran PembangunanPenetapan Tujuan dan Sasaran Pembangunan
Penetapan Tujuan dan Sasaran Pembangunaninfosanitasi
 
Peraturan Daerah Khusus Ibukota No 5 Tahun 2014
Peraturan Daerah Khusus Ibukota No 5 Tahun 2014Peraturan Daerah Khusus Ibukota No 5 Tahun 2014
Peraturan Daerah Khusus Ibukota No 5 Tahun 2014Muhammad Sirajuddin
 
Makalah permukiman antang dan bukit baruga makassar
Makalah permukiman antang dan bukit baruga makassarMakalah permukiman antang dan bukit baruga makassar
Makalah permukiman antang dan bukit baruga makassarTedi Eka
 
Memori Jabatan Dr. Dadang Solihin, SE, MA
Memori Jabatan Dr. Dadang Solihin, SE, MAMemori Jabatan Dr. Dadang Solihin, SE, MA
Memori Jabatan Dr. Dadang Solihin, SE, MADadang Solihin
 
Penguatan pengawasan internal
Penguatan pengawasan internalPenguatan pengawasan internal
Penguatan pengawasan internalSujatmiko Wibowo
 
Laporan Struktur Rumah Tinggal
Laporan Struktur Rumah TinggalLaporan Struktur Rumah Tinggal
Laporan Struktur Rumah TinggalAli Hasan
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraSujatmiko Wibowo
 
Mewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan Akuntabel
Mewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan AkuntabelMewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan Akuntabel
Mewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan AkuntabelDadang Solihin
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganOswar Mungkasa
 
Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...
Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...
Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...Rusdianto
 
Permen 04 Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi
Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa KonstruksiPermen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi
Permen 04 Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa KonstruksiHerry Hermawan
 
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017noldy HP
 
Faktor – Faktor Penyebab Badan Usaha Milik Daerah (Bumd)/Perusahaan Daerah (P...
Faktor – Faktor Penyebab Badan Usaha Milik Daerah (Bumd)/Perusahaan Daerah (P...Faktor – Faktor Penyebab Badan Usaha Milik Daerah (Bumd)/Perusahaan Daerah (P...
Faktor – Faktor Penyebab Badan Usaha Milik Daerah (Bumd)/Perusahaan Daerah (P...candra romanda
 
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publikAktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publikSiti Sahati
 
Hasil sensus penduduk 2020 bps
Hasil sensus penduduk 2020 bpsHasil sensus penduduk 2020 bps
Hasil sensus penduduk 2020 bpsAvida Virya
 

Tendances (20)

modernisasi, industrialisasi dan pembangunan
modernisasi, industrialisasi dan pembangunanmodernisasi, industrialisasi dan pembangunan
modernisasi, industrialisasi dan pembangunan
 
Penetapan Tujuan dan Sasaran Pembangunan
Penetapan Tujuan dan Sasaran PembangunanPenetapan Tujuan dan Sasaran Pembangunan
Penetapan Tujuan dan Sasaran Pembangunan
 
Peraturan Daerah Khusus Ibukota No 5 Tahun 2014
Peraturan Daerah Khusus Ibukota No 5 Tahun 2014Peraturan Daerah Khusus Ibukota No 5 Tahun 2014
Peraturan Daerah Khusus Ibukota No 5 Tahun 2014
 
Makalah permukiman antang dan bukit baruga makassar
Makalah permukiman antang dan bukit baruga makassarMakalah permukiman antang dan bukit baruga makassar
Makalah permukiman antang dan bukit baruga makassar
 
KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
 
Memori Jabatan Dr. Dadang Solihin, SE, MA
Memori Jabatan Dr. Dadang Solihin, SE, MAMemori Jabatan Dr. Dadang Solihin, SE, MA
Memori Jabatan Dr. Dadang Solihin, SE, MA
 
Penguatan pengawasan internal
Penguatan pengawasan internalPenguatan pengawasan internal
Penguatan pengawasan internal
 
Buku ajar-analisa-struktur-i
Buku ajar-analisa-struktur-iBuku ajar-analisa-struktur-i
Buku ajar-analisa-struktur-i
 
Perencanaan Kolom
Perencanaan KolomPerencanaan Kolom
Perencanaan Kolom
 
Bab 4 dampak korupsi
Bab 4 dampak korupsiBab 4 dampak korupsi
Bab 4 dampak korupsi
 
Laporan Struktur Rumah Tinggal
Laporan Struktur Rumah TinggalLaporan Struktur Rumah Tinggal
Laporan Struktur Rumah Tinggal
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan Negara
 
Mewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan Akuntabel
Mewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan AkuntabelMewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan Akuntabel
Mewujudkan Keuangan Negara yang Transparan, Partisipatif, dan Akuntabel
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
 
Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...
Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...
Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...
 
Permen 04 Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi
Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa KonstruksiPermen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi
Permen 04 Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi
 
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
 
Faktor – Faktor Penyebab Badan Usaha Milik Daerah (Bumd)/Perusahaan Daerah (P...
Faktor – Faktor Penyebab Badan Usaha Milik Daerah (Bumd)/Perusahaan Daerah (P...Faktor – Faktor Penyebab Badan Usaha Milik Daerah (Bumd)/Perusahaan Daerah (P...
Faktor – Faktor Penyebab Badan Usaha Milik Daerah (Bumd)/Perusahaan Daerah (P...
 
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publikAktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
Aktor, institusi, dan instrumen kebijakan publik
 
Hasil sensus penduduk 2020 bps
Hasil sensus penduduk 2020 bpsHasil sensus penduduk 2020 bps
Hasil sensus penduduk 2020 bps
 

En vedette

SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...Mira Pemayun
 
Sni pengujian beton
Sni pengujian betonSni pengujian beton
Sni pengujian betongede sancita
 
Lembar praktek kursi beton pracetak 1
Lembar praktek kursi beton pracetak 1Lembar praktek kursi beton pracetak 1
Lembar praktek kursi beton pracetak 1gede sancita
 
Struktur beton prategang dan pracetak
Struktur beton prategang dan pracetakStruktur beton prategang dan pracetak
Struktur beton prategang dan pracetakفهرودين سفي
 
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDU...
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDU...ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDU...
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDU...Mira Pemayun
 
Sni 1972-2008 cara-uji_slump_beton
Sni 1972-2008 cara-uji_slump_betonSni 1972-2008 cara-uji_slump_beton
Sni 1972-2008 cara-uji_slump_betonFeryanto Berutu
 
K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89
K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89
K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89Al Marson
 

En vedette (7)

SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
SNI beton 7833-2012 Tata cara perancangan beton pracetak dan beton prategang ...
 
Sni pengujian beton
Sni pengujian betonSni pengujian beton
Sni pengujian beton
 
Lembar praktek kursi beton pracetak 1
Lembar praktek kursi beton pracetak 1Lembar praktek kursi beton pracetak 1
Lembar praktek kursi beton pracetak 1
 
Struktur beton prategang dan pracetak
Struktur beton prategang dan pracetakStruktur beton prategang dan pracetak
Struktur beton prategang dan pracetak
 
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDU...
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDU...ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDU...
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJALANAN SDN 5 PEDU...
 
Sni 1972-2008 cara-uji_slump_beton
Sni 1972-2008 cara-uji_slump_betonSni 1972-2008 cara-uji_slump_beton
Sni 1972-2008 cara-uji_slump_beton
 
K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89
K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89
K3 sistem proteksi bahaya petir per.02.89
 

Similaire à ISO 9000

MANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptx
MANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptxMANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptx
MANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptxzein92
 
Pelatihan KKM Satlak.pptx
Pelatihan KKM Satlak.pptxPelatihan KKM Satlak.pptx
Pelatihan KKM Satlak.pptxGustinaLusiani1
 
27 55-1-sm (1)
27 55-1-sm (1)27 55-1-sm (1)
27 55-1-sm (1)darwanloei
 
1. Pengantar Standarisasi akreditasi.pptx
1. Pengantar Standarisasi akreditasi.pptx1. Pengantar Standarisasi akreditasi.pptx
1. Pengantar Standarisasi akreditasi.pptxdafidriaN
 
003_20190401_Awareness ISO 9001 2015 training material rev.2.pdf
003_20190401_Awareness ISO 9001 2015 training material rev.2.pdf003_20190401_Awareness ISO 9001 2015 training material rev.2.pdf
003_20190401_Awareness ISO 9001 2015 training material rev.2.pdfGallaRezkiPerdana1
 
Analisis Implementasi Manajemen Mutu dan Dampaknya pada Kualitas Produk atau ...
Analisis Implementasi Manajemen Mutu dan Dampaknya pada Kualitas Produk atau ...Analisis Implementasi Manajemen Mutu dan Dampaknya pada Kualitas Produk atau ...
Analisis Implementasi Manajemen Mutu dan Dampaknya pada Kualitas Produk atau ...giatamaistian1
 
Kelompok 10 mpb analisis implementasi manajemen mutu dan dampaknya pada kual...
Kelompok 10 mpb  analisis implementasi manajemen mutu dan dampaknya pada kual...Kelompok 10 mpb  analisis implementasi manajemen mutu dan dampaknya pada kual...
Kelompok 10 mpb analisis implementasi manajemen mutu dan dampaknya pada kual...DindaSeptiahArini
 
Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan API Spec Q1 di PT. Pipa Mas Puti...
Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan API Spec Q1 di PT. Pipa Mas Puti...Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan API Spec Q1 di PT. Pipa Mas Puti...
Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan API Spec Q1 di PT. Pipa Mas Puti...Universitas Putera Batam
 
MATERI QHSE BATCH 25 MAKIN AHLI 2023.pdf
MATERI QHSE BATCH 25 MAKIN AHLI 2023.pdfMATERI QHSE BATCH 25 MAKIN AHLI 2023.pdf
MATERI QHSE BATCH 25 MAKIN AHLI 2023.pdfadeekurniawan
 
MODUL PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN JALAN
MODUL PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN JALANMODUL PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN JALAN
MODUL PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN JALANfrenkytanzil5
 
01_Awareness ISO 9001_Introduction
01_Awareness ISO 9001_Introduction01_Awareness ISO 9001_Introduction
01_Awareness ISO 9001_IntroductionRobby Wahyudi
 
Pengantar standardisasi-edisi-2-tahun-2014-28-mb (1)
Pengantar standardisasi-edisi-2-tahun-2014-28-mb (1)Pengantar standardisasi-edisi-2-tahun-2014-28-mb (1)
Pengantar standardisasi-edisi-2-tahun-2014-28-mb (1)Clara Veranita
 

Similaire à ISO 9000 (20)

AWARENESS ISO 9001.ppt
AWARENESS ISO 9001.pptAWARENESS ISO 9001.ppt
AWARENESS ISO 9001.ppt
 
MANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptx
MANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptxMANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptx
MANAJEMEN MUTU KABAN H. JULIA NOOR, S.IP.pptx
 
SNI Lab BSN.pdf
SNI Lab BSN.pdfSNI Lab BSN.pdf
SNI Lab BSN.pdf
 
Pelatihan KKM Satlak.pptx
Pelatihan KKM Satlak.pptxPelatihan KKM Satlak.pptx
Pelatihan KKM Satlak.pptx
 
27 55-1-sm (1)
27 55-1-sm (1)27 55-1-sm (1)
27 55-1-sm (1)
 
1. Pengantar Standarisasi akreditasi.pptx
1. Pengantar Standarisasi akreditasi.pptx1. Pengantar Standarisasi akreditasi.pptx
1. Pengantar Standarisasi akreditasi.pptx
 
003_20190401_Awareness ISO 9001 2015 training material rev.2.pdf
003_20190401_Awareness ISO 9001 2015 training material rev.2.pdf003_20190401_Awareness ISO 9001 2015 training material rev.2.pdf
003_20190401_Awareness ISO 9001 2015 training material rev.2.pdf
 
Analisis Implementasi Manajemen Mutu dan Dampaknya pada Kualitas Produk atau ...
Analisis Implementasi Manajemen Mutu dan Dampaknya pada Kualitas Produk atau ...Analisis Implementasi Manajemen Mutu dan Dampaknya pada Kualitas Produk atau ...
Analisis Implementasi Manajemen Mutu dan Dampaknya pada Kualitas Produk atau ...
 
Kelompok 10 mpb analisis implementasi manajemen mutu dan dampaknya pada kual...
Kelompok 10 mpb  analisis implementasi manajemen mutu dan dampaknya pada kual...Kelompok 10 mpb  analisis implementasi manajemen mutu dan dampaknya pada kual...
Kelompok 10 mpb analisis implementasi manajemen mutu dan dampaknya pada kual...
 
Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan API Spec Q1 di PT. Pipa Mas Puti...
Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan API Spec Q1 di PT. Pipa Mas Puti...Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan API Spec Q1 di PT. Pipa Mas Puti...
Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan API Spec Q1 di PT. Pipa Mas Puti...
 
1 sistem-manajemen-mutu
1 sistem-manajemen-mutu1 sistem-manajemen-mutu
1 sistem-manajemen-mutu
 
Manj mutu iso
Manj mutu isoManj mutu iso
Manj mutu iso
 
Jaminan mutu
Jaminan mutuJaminan mutu
Jaminan mutu
 
ISO 9001
ISO 9001ISO 9001
ISO 9001
 
MATERI QHSE BATCH 25 MAKIN AHLI 2023.pdf
MATERI QHSE BATCH 25 MAKIN AHLI 2023.pdfMATERI QHSE BATCH 25 MAKIN AHLI 2023.pdf
MATERI QHSE BATCH 25 MAKIN AHLI 2023.pdf
 
MODUL PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN JALAN
MODUL PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN JALANMODUL PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN JALAN
MODUL PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN JALAN
 
01_Awareness ISO 9001_Introduction
01_Awareness ISO 9001_Introduction01_Awareness ISO 9001_Introduction
01_Awareness ISO 9001_Introduction
 
Pengantar standardisasi-edisi-2-tahun-2014-28-mb (1)
Pengantar standardisasi-edisi-2-tahun-2014-28-mb (1)Pengantar standardisasi-edisi-2-tahun-2014-28-mb (1)
Pengantar standardisasi-edisi-2-tahun-2014-28-mb (1)
 
Perkenalan iso
Perkenalan isoPerkenalan iso
Perkenalan iso
 
Skkni 2017 232 octg
Skkni 2017 232 octgSkkni 2017 232 octg
Skkni 2017 232 octg
 

Plus de ikhsan setiawan

Sistem pengelolaan jalan tol wilayah suramadu
Sistem pengelolaan jalan tol wilayah suramaduSistem pengelolaan jalan tol wilayah suramadu
Sistem pengelolaan jalan tol wilayah suramaduikhsan setiawan
 
LINIER TREND ANALYSIS DAMPAK PENINGKATAN INVESTASI DI DAERAH TERHADAP PENGEMB...
LINIER TREND ANALYSIS DAMPAK PENINGKATAN INVESTASI DI DAERAH TERHADAP PENGEMB...LINIER TREND ANALYSIS DAMPAK PENINGKATAN INVESTASI DI DAERAH TERHADAP PENGEMB...
LINIER TREND ANALYSIS DAMPAK PENINGKATAN INVESTASI DI DAERAH TERHADAP PENGEMB...ikhsan setiawan
 
ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI KOTA SURABAYA MENGGUNAK...
ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI  KOTA SURABAYA MENGGUNAK...ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI  KOTA SURABAYA MENGGUNAK...
ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI KOTA SURABAYA MENGGUNAK...ikhsan setiawan
 
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...ikhsan setiawan
 
Study Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih PDAM Kota Surabaya Tahun Proyeksi (2015)
Study Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih PDAM Kota Surabaya Tahun Proyeksi (2015) Study Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih PDAM Kota Surabaya Tahun Proyeksi (2015)
Study Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih PDAM Kota Surabaya Tahun Proyeksi (2015) ikhsan setiawan
 
PENGEMBANGAN SENTRA PERTANIAN PERKOTAAN (URBAN FARMING) MENGGUNAKAN STRUKTUR ...
PENGEMBANGAN SENTRA PERTANIAN PERKOTAAN (URBAN FARMING) MENGGUNAKAN STRUKTUR ...PENGEMBANGAN SENTRA PERTANIAN PERKOTAAN (URBAN FARMING) MENGGUNAKAN STRUKTUR ...
PENGEMBANGAN SENTRA PERTANIAN PERKOTAAN (URBAN FARMING) MENGGUNAKAN STRUKTUR ...ikhsan setiawan
 
POROS MARITIM DUNIA DAN BENCANA TSUNAMI : PENGEMBANGAN AIR INFLATED STRUCTURE...
POROS MARITIM DUNIA DAN BENCANA TSUNAMI : PENGEMBANGAN AIR INFLATED STRUCTURE...POROS MARITIM DUNIA DAN BENCANA TSUNAMI : PENGEMBANGAN AIR INFLATED STRUCTURE...
POROS MARITIM DUNIA DAN BENCANA TSUNAMI : PENGEMBANGAN AIR INFLATED STRUCTURE...ikhsan setiawan
 
PENGEMBANGAN BANGUNAN AIR INFLATED STRUCTURE SEBAGAI FASILITAS TANGGAP BENCANA
PENGEMBANGAN BANGUNAN AIR INFLATED STRUCTURE SEBAGAI FASILITAS TANGGAP BENCANAPENGEMBANGAN BANGUNAN AIR INFLATED STRUCTURE SEBAGAI FASILITAS TANGGAP BENCANA
PENGEMBANGAN BANGUNAN AIR INFLATED STRUCTURE SEBAGAI FASILITAS TANGGAP BENCANAikhsan setiawan
 
CFD simulation for predicting the wind effect on the high rise building: NET ...
CFD simulation for predicting the wind effect on the high rise building: NET ...CFD simulation for predicting the wind effect on the high rise building: NET ...
CFD simulation for predicting the wind effect on the high rise building: NET ...ikhsan setiawan
 
Air Inflated Greenhouse as urban farming facilities: Architectural Overview
Air Inflated Greenhouse as urban farming facilities: Architectural OverviewAir Inflated Greenhouse as urban farming facilities: Architectural Overview
Air Inflated Greenhouse as urban farming facilities: Architectural Overviewikhsan setiawan
 
Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...
Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...
Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...ikhsan setiawan
 
Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...
Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...
Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...ikhsan setiawan
 
Entrepreneurship Education in Islamic Community: Its Application in Human Res...
Entrepreneurship Education in Islamic Community: Its Application in Human Res...Entrepreneurship Education in Islamic Community: Its Application in Human Res...
Entrepreneurship Education in Islamic Community: Its Application in Human Res...ikhsan setiawan
 

Plus de ikhsan setiawan (13)

Sistem pengelolaan jalan tol wilayah suramadu
Sistem pengelolaan jalan tol wilayah suramaduSistem pengelolaan jalan tol wilayah suramadu
Sistem pengelolaan jalan tol wilayah suramadu
 
LINIER TREND ANALYSIS DAMPAK PENINGKATAN INVESTASI DI DAERAH TERHADAP PENGEMB...
LINIER TREND ANALYSIS DAMPAK PENINGKATAN INVESTASI DI DAERAH TERHADAP PENGEMB...LINIER TREND ANALYSIS DAMPAK PENINGKATAN INVESTASI DI DAERAH TERHADAP PENGEMB...
LINIER TREND ANALYSIS DAMPAK PENINGKATAN INVESTASI DI DAERAH TERHADAP PENGEMB...
 
ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI KOTA SURABAYA MENGGUNAK...
ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI  KOTA SURABAYA MENGGUNAK...ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI  KOTA SURABAYA MENGGUNAK...
ALTERNATIVE PENGGUNAAN PERKERASAN JALAN PEMUKIMAN DI KOTA SURABAYA MENGGUNAK...
 
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...
 
Study Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih PDAM Kota Surabaya Tahun Proyeksi (2015)
Study Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih PDAM Kota Surabaya Tahun Proyeksi (2015) Study Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih PDAM Kota Surabaya Tahun Proyeksi (2015)
Study Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih PDAM Kota Surabaya Tahun Proyeksi (2015)
 
PENGEMBANGAN SENTRA PERTANIAN PERKOTAAN (URBAN FARMING) MENGGUNAKAN STRUKTUR ...
PENGEMBANGAN SENTRA PERTANIAN PERKOTAAN (URBAN FARMING) MENGGUNAKAN STRUKTUR ...PENGEMBANGAN SENTRA PERTANIAN PERKOTAAN (URBAN FARMING) MENGGUNAKAN STRUKTUR ...
PENGEMBANGAN SENTRA PERTANIAN PERKOTAAN (URBAN FARMING) MENGGUNAKAN STRUKTUR ...
 
POROS MARITIM DUNIA DAN BENCANA TSUNAMI : PENGEMBANGAN AIR INFLATED STRUCTURE...
POROS MARITIM DUNIA DAN BENCANA TSUNAMI : PENGEMBANGAN AIR INFLATED STRUCTURE...POROS MARITIM DUNIA DAN BENCANA TSUNAMI : PENGEMBANGAN AIR INFLATED STRUCTURE...
POROS MARITIM DUNIA DAN BENCANA TSUNAMI : PENGEMBANGAN AIR INFLATED STRUCTURE...
 
PENGEMBANGAN BANGUNAN AIR INFLATED STRUCTURE SEBAGAI FASILITAS TANGGAP BENCANA
PENGEMBANGAN BANGUNAN AIR INFLATED STRUCTURE SEBAGAI FASILITAS TANGGAP BENCANAPENGEMBANGAN BANGUNAN AIR INFLATED STRUCTURE SEBAGAI FASILITAS TANGGAP BENCANA
PENGEMBANGAN BANGUNAN AIR INFLATED STRUCTURE SEBAGAI FASILITAS TANGGAP BENCANA
 
CFD simulation for predicting the wind effect on the high rise building: NET ...
CFD simulation for predicting the wind effect on the high rise building: NET ...CFD simulation for predicting the wind effect on the high rise building: NET ...
CFD simulation for predicting the wind effect on the high rise building: NET ...
 
Air Inflated Greenhouse as urban farming facilities: Architectural Overview
Air Inflated Greenhouse as urban farming facilities: Architectural OverviewAir Inflated Greenhouse as urban farming facilities: Architectural Overview
Air Inflated Greenhouse as urban farming facilities: Architectural Overview
 
Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...
Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...
Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...
 
Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...
Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...
Entrepreneurship-Based Course Design: A Case Study of Its Application in Huma...
 
Entrepreneurship Education in Islamic Community: Its Application in Human Res...
Entrepreneurship Education in Islamic Community: Its Application in Human Res...Entrepreneurship Education in Islamic Community: Its Application in Human Res...
Entrepreneurship Education in Islamic Community: Its Application in Human Res...
 

ISO 9000

  • 1. EFEKTIFITAS PENGGUNAAN BETON PRECAST PADA GEDUNG (KASUS : KANTOR PELAYANAN PAJAK TEBET JAKARTA) Julistyana Tistogondo, ST, MT 1 ALTERNATIVE DESAIN JEMBATAN BETON PRATEGANG (KASUS: JEMBATAN MERR II-C (MIDDLE EAST RING ROAD) SURABAYA) Ronny DS, ST 16 PERUBAHAN KAPASITAS DAN PERKERASAN JALAN DARI 2 JALUR MENJADI 4 JALUR (KASUS : RUAS JALAN GRESIK – DEKET) Arifin, Ir, MMT, MT 34 EFEKTIFITAS PERSIMPANGAN JALAN PERKOTAAN (KASUS : SIMPANG JEMURSARI & SIMPANG A. YANI KOTA SURABAYA) Sapto Budi Wasono, ST, MT 48 KONTROL MUTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI BETON BERBASIS ISO 9000 (KASUS: SURABAYA CONSTRUCTION AIRPORT PROJECT) M. Ikhsan Setiawan, ST, MT 62 STUDY REKAYASA NILAI PELAKSANAAN FONDASI MESIN DI PLTMG, TARAKAN – KALIMANTAN TIMUR Helmy Darjanto, Ir, MT 69 NEUTRON Volume 3 Nomor 2 Hal. Surabaya Agustus 2003 ISSN : 1412 - 0860 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil Universitas Narotama Surabaya www.narotama.ac.id
  • 2. Kontrol Mutu Pelaksanaan Konstruksi Beton Berbasis ISO 9000 Kasus : Surabaya Construction Airport Project (SCAP) M. Ikhsan Setiawan Ikhsan.setiawan@narotama.ac.id ABSTRAK Salah satu sukses agar dapat bersaing di pasar global adalah kemampuan untuk memenuhi standar-standar yang berlaku dalam sistem Regional dan Internasional. ISO 9000 mempunyai dua puluh (20) elemen standar mutu yang harus di ikuti. Dua dari ke dua puluh elemen tersebut yang di jadikan pembahasan dalam penelitian ini, yaitu elemen inspection and Testing (Inspeksi dan pengujian), serta elemen Statistical Techniques (Teknik Statistik). Penelitian dilaksanakan pada Surabaya Construction Airport Project (SCAP) yang telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000, sampelnya adalah data mutu beton pada pekerjaan Building Work dan Tiang Pancang dengan analisis statistik menggunakan analisa regresi dan korelasi via program SPSS. Berdasarkan hasil analisis, implementasian ISO 9001:2000 dalam bidang konstruksi pada Surabaya Construction Airport Project (SCAP) sesuai dengan mutu yang distandarkan. Kata Kunci : ISO 9001:2000, Mutu Beton, Analisis Statistik PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem perekonomian global membawa dampak yang langsung maupun tidak langsung bagi sistem perekonomian Indonesia. Pemerintah serta dunia usaha di Indonesia dituntut untuk semakin mempertajam reaksinya dalam berbagai sektor terkait. Kebutuhan akan adanya standar pemastian mutu diantisipasi dengan baik oleh International Organization for Standardization (ISO), dengan diterbitkannya Quality Management Sistem Standart ISO 9000, termasuk industri konstruksi menjadi bagian didalamnya. Di dalam realisasinya, perlu diketahui bahwa penerapan sistem manajeman mutu ISO 9000 akan memberikan 2 (dua) keuntungan yaitu: 1. Mencapai tujuan untuk memastikan mutu kerja. 2. Mendapatkan sertifikat dari badan sertifikasi, baik yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan dalam menghadapi persaingan dengan para pesaingnya karena pemilik proyek (owner) akan lebih percaya kepada kontraktor yang dapat diandalkan mutu kerjanya. Kendati demikian, ada juga kontraktor yang cukup memiliki keuntungan pertama dengan cara menerapkan secara langsung filosofi manajemen mutu tersebut dalam rangka pencapaian tujuan memastikan mutu hasil kerja. Sementara kontraktor yang ingin mendapatkan keuntungan ganda akan memilih mendapatkan sertifikat sistem manajemen mutu standar ISO 9000 dari badan registrasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh badan di Inggris yang khusus memonitor perkembangan penerapan sistem manajemen mutu standar ISO 9000, kebanyakan perusahaan memilih jalur sertifikasi karena adanya persyaratan dari pengguna jasa untuk memiliki sertifikat ISO 9000. Penerapan Inspection and testing dilaksanakan berdasarkan prosedur umum inspeksi dan pengetesan. Tujuannya adalah memastikan bahwa inspeksi dan pengetesan selalu dilakukan sejak barang datang, dalam rangkaian kegiatan pelaksanaan, sampai menghasilkan produk, agar persyaratan terpenuhi. Hasil inspeksi dan pengetesan direcord dapat berupa shop drawing yang ditandai atau checklist/lembar periksa. Seperti pada pekerjaan tiang pancang beton
  • 3. dan pekerjaan beton, dari dua pekerjaan ini dapat dievaluasi mutu konstruksi betonnya berdasarkan ISO 9000. Penelitian dibatasi pada evaluasi ISO-9000 terhadap elemen Inspection and Testing dan elemen Statistical Techniques dan ISO 9000 data mutu beton pada pekerjaan building work dan tiang pancang. Tinjauan Pustaka. ISO adalah singkatan dari International Organization for Standardization, suatu Organisasi Internasional para dewan standardisasi Nasional (DSN). Dalam perkembangan, setelah ISO 9000 versi 1987 diterapkan oleh berbagai perusahaan dan Instasi di seluruh dunia, dirasakan perlunya perubahan pada beberapa ketentuan dalam standar yang ada. Pada tahun 1994 revisi tersebut ditetapkan, dan sejak itu yang berlaku adalah ISO 9000 versi 1994, tapi pada akhir tahun 2000 ada revisi lagi tentang ISO 9000:2000 Standar ISO 9000:2000 ini telah dikembangkan untuk membantu organisasi, dari semua jenis dan ukuran, untuk menerapkan dan mengoperasikan sistem mana jemen mutu yang efektif.  ISO 9000:2000 sistem manajemen mutu dan merincikan istilah bagi sistem manajemen mutu.  ISO 9001:2000 persyaratan dalam sistem manajemen mutu,  ISO 9004:2000 panduan yang mempertimbangkan baik keefektifan maupun efisiensi sistim manajemen organisasi perlu menunjukkan kemampuannya dalam menyediakan produk yang memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku serta meningkatkan kepuasan pelanggan.mutu. Sasaran standar ini adalah perbaikan kinerja organisasi dan kepuasan pelanggan dan pihak berkepentingan lainnya.  ISO 19011 panduan tentang pengauditan sistem manajemen mutu dan lingkungan. Dalam bidang jasa konstruksi nasional maupun internasional, parameter mutu hasil kerja kontraktor ditentukan oleh : 1. Biaya pelaksanaan (bermutu bila biaya sesuai / di bawah) 2. Waktu pelaksanaan (bermutu bila pelaksanaan sesuai / dibawah rencana) 3. Karakteristik produk (bermutu bila sesuai gambar dan spesifikasi 4. Keselamatan dan kesehatan kerja (bermutu bila tidak ada kecelakaan dan penyakit akibat kerja). 5. Semangat kerja (bermutu bila hubungan kerja ketiga unsur SDM dalam proyek, tetap terjalin dengan baik). Pengelolaan organisasi mencakup manajemen mutu diantara disiplin manajemen yang lainnya. Manajemen mutu yang dapat dipakai oleh pimpinan puncak untuk memimpin organisasi kearah perbaikan kinerja.  Fokus pada pelanggan. Organisasi bergantung pada ppelanggannya dan karenanya, hendaknya memahami kebutuhan kini dan mendatang dari pelanggannya, hendaknya memenuhi dan berusaha melebihi harapan pelanggan.  Kepemimpinan Pemimpin menetapkan kesatuan tujuan dan arah organisasi. Mereka hendaknya menciptakandan memelihara lingkungan internal tempat orang dapat melibatkan dirinya secara penuh dalam pencapaian sasaran organisasi.  Pelibatan orang Orang pada semua tingkatan adalah inti sebuah organisasi dan pelibatan penuh mereka memungkinkan kemampuannya dipakai untuk manfaat organisasi.  Pendekatan proses Hasil yang dikehendaki tercapai lebih efisien bila kegiatan dan sumber daya terkait dikelola sebagai suatu proses.  Pendekatan sistem pada manajemen
  • 4. Mengidentifikasi, memahami dan mengelola proses yang saling terkaitsebagai sistem memberi sumbangan untuk keefektifan dan efisiensi organisasi dalammencapai sasarannya.  Perbaikan berkesinambungan (kontinual) Perbaikan berkesinambungan organisasi secara menyeluruh hendaknya dijadikan sasaran tetap dari organisasi.  Pendekatan fakta pada pengambilan keputusan. Keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data dan informasi.  Hubungan yang saling menguntungkan dengan pemasok. Sebuah organisasi dan pemasok yang saling bergantung dan suatu hubungan yang saling menguntungkan meningkatkan kemampuan keduanya untuk menciptakan nilai. ISO 9001:2000 (Elemen Inspection and Testing) di PT. Waskita Karya. Jenis bahan/produk : beton pratekan  Kuat mampat beton pratekan minimum 500 kg/cm2  Kapasitas bearing tentang benda uji adalah 450 ton, untuk benda uji yang berukuran 450x450 mm dan 360 ton untuk benda uji yang berukuran 400x400 mm.  Benda uji tidak akan dipindahkan sampai tes memenuhi kuat mampat 80% untuk desain kuat mampat 28 hari dan mereka tidak akan diangkut sampai tekan kuat mampat mencapai 28 hari.  Benda uji tidak akan dipindahkan sampai mereka sudah menetapkan untuk sedikitnya 14 hari, setelah tuangan dengan temperatur minimum 16C atau 21 hari pada temperatur minimum 45C. Mereka tidak akan diangkut sampai mereka sudah menetapkan sedikitnya 21 hari pada temperatur minimum 16C atau 28 hari pada suatu temperatur minimum 45C.  Mereka tidak akan diangkut sampai mereka sudah menetapkan sedikitnya 21, akan mempunyai kuat mampat 500 kg/cm2 (silinder).  Jika kekuatan tinggi awal semen digunakan, benda uji mungkin diangkut sebelum 7 hari setelah tuangan, tapi setelah mendapat persetujuan.  Semua benda uji akan dikemudikan oleh palu diesel (akan dioperasikan dengan tingkat pemadam terbuka lebar-lebar)  Benda uji disusun berderet dan memposisikan dengan antaran yang sedang dikemudikan. Jenis bahan/produk : Kerja beton  Dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan PBI NI-2, 1971 dan JASS5 semen akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan AASHTO M-85, jenis air yang digunakan adalah air yang bebas minyak, cuka, garam, masalah organik atau penggangu.  Analisa ayakan dari kumpulan bagus dan kumpulan kasar akan dilaksanakan sesuai dengan AASHTO T-27, kemurnian organik yang terdapat dikumpulan yang bagus akan diuji sesuai kebutuhan AASHTO T-27.  Angka kerugian tidak akan lebih dari 12% didalam tes kesehatan sesuai AASHTO T-104, kumpulan yang kasar terdiri dari batu dihancurkan dan akan awet, tahan lama, dan bebas dari kotoran, masalah organik atau unsur pengganggu lain.  Jumlah yang dikurangi karena lecet atau pengausan tidak akan lebih dari 40% saat lecet atau pengausan sesuai AASHTO T-96.  Isi dari campuran pada perbandingan jarak dan panjangnya lebih dari 5, salah satu tidak akan lebih dari 8% beratnya (rata-rata).  Material sambungan biasanya sesuai kebutuhan AASHTO M-153.
  • 5.  Semua beton akan ditempatkan selama hari terang, beton akan ditempatkan secepatnya setelah pencampuran dan tidak boleh ditambahkan air setelah satu jam pencampuran.  Tidak diijinkan menjatuhkan beton dari ketinggian 1,5 m atau menyimpan dalam jumlah besar.  Sebelum menyimpan beton baru, permukaan beton dikeraskan dan dibersihkan dengan menggunakan berat dan kasar, untuk spesi semen atau pasta semen setelah dibasahi, ditutup dengan mantel yang rapi.  Untuk perawatan akan dijaga sedikitnya selama 3 hari.  Setelah 7 hari beton ditempatkan, tidak akan diijinkan lalu lintas pada permukaan atas beton. Rancangan Campuran Beton Pada konstruksi beton mutu tinggi, dituntut untuk dapat merancang komposisi campuran beton yang tepat. Pembuatan beton dengan menggunakan perbandingan volume yang biasa dipakai 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil untuk beton biasa dan campuran 1 semen : 1 ½ pasir : 2 ½ kerikil untuk beton kedap air rupanya sudah kurang memuaskan lagi karena dapat menghasilkan kuat desak beton yang sangat beragam (bervariasi) dalam konsep pedoman beton tahun 1989, perbandingan campuran seperti itu hany boleh dilakukan untuk beton dengan mutu kurang dari 10 Mpa, dan dengan slump yang tidak lebih dari 100 ml. Perencanaan aduk beton dimaksudkan untuk mendapatkan beton yang sebaik-baiknya, yang antara lain untuk mendapatkan :  Kuat desak yang tinggi sesuai perencanaan  Mudah dikerjakan  Tahan lama  Murah  Tahan arus. DATA DAN METODE. Metode yang digunakan dalam penulisan penelitian ini, metode statistik Deskriptif dan Inferens. Teknik dan metode pengumpulan data yang dilakukan , adalah dengan cara : 1. Metode dokumentasi atau studi kepustakaan. Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh teori-teori, konsep-konsep serta variabel-variabel penelitian. Hal tersebut bersumber dari catatan, buku, jurnal ilmiah, dan sebagainya guna mendukung dan memperkuat penelitian yang dilakukan. 2. Metode analisis mutu beton. Analisis mutu beton dilakukan dari data tes inspeksi “Rincian kriteria kebertrimaan bahan/produk” pada proyek pembangunan bandara Surabaya. 3. Metode analisis statistik Analisis statistik dilakukan untuk dapat menarik kesimpulan statistik (deskriptif dan inferensi) mengenai mutu konstruksi beton. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari sumber PT. Waskita Karya yang bergerak dibidang jasa konstruksi. Alamat PT ini di Jalan Biru Laut X No 10, Jakarta 13340. Perusahaan ini bersertifikat ISO 9001:2000 yang berkompeten dibidang pondasi, bangunan dan pekerjaan sipil, konstruksi jalan raya, jembatan, proyek keairan, bangunan service. Dalam penulisan penelitian ini, data yang diambil adalah data mutu beton pada pekerjaan “Building Work” dan “Tiang Pancang” di PT. Waskita Karya Surabaya, dengan menggunakan Analisa Statistik Regresi dan Statistik Korelasi.
  • 6. Di dalam penelitian ini untuk analisa data dengan menggunakan program SPSS ver.10 HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Deskriptif (Evaluasi Mutu Beton) a. Untuk Building Work dengan jumlah sample (N) 84 buah, didapatkan kuat tekan rata-rata sebasar 302,453 kg/cm2, dengan nilai slump rata-rata 12,411 cm. b. Untuk Tiang Pancang dengan jumlah sample (N) 24 buah, di dapatkan kuat tekan rata-rata 1398,33 kg/cm2, dengan nilai slump rata-rata 5,750 cm. c. Berdasarkan kontrol mutu beton, didapatkan hasil sebagai berikut : BUILDING WORK DATA DESAIN (STANDART) REALISASI SLUMP KUAT TEKAN Maksimum = 12,5 cm Minimum = 5 cm 65  S  85 (cukup) n = 12,41 Std. dev = 88,2 TIANG PANCANG DATA DESAIN (STANDART) REALISASI SLUMP KUAT TEKAN Maksimum = 9,0 Minimum = 2,5 25  S 35 (Baik sekali) n = 5,750 Std. dev = 25,92 2. Analisis Prediksi (Umur Beton) a. Building Work Analisa mutu beton pada pekerjaan Building Work, dengan Analisa Statistik Regresi dan Statistik Korelasi. Diperoleh persamaan regresi antar umur dengan slump dan kuat tekan, adalah sebagai berikut : Umur = -30,078 + 1,484 Slump + 0,09618 Kuat Tekan Dengan slump satu-satuan akan mempengaruhi umur sebesar 1,484, dan dengan satu- satuan kuat tekan akan mempengaruhi umur sebesar 0,09618. Untuk korelasi parsial antara umur dengan slump adalah 27,1%, korelasi parsial antara umur dengan kuat tekan adalah 72,1%, sedangkan derajat determinasi atau keeratan hubungan antara slump dan kuat tekan terhadap umur adalah 54,3 %. Jadi pengaruh antara slump dan kuat tekan terhadap umur hanya sebesar 54,3%. b. Tiang pancang Analisa mutu beton pada pekerjaan Tiang Pancang, diperoleh persamaan regresi antara umur dengan slump dan kuat tekan, adalah sebagai berikut : Umur = -79,462 + 3,793 Slump + 0,05416 Kuat Tekan Dengan slump satu-satuan akan mempengaruhi umur sebesar 3,793, dan dan dengan satu-satuan kuat tekan akan mempengaruhi umur sebesar 0,05416. Untuk korelasi parsial antara umur dengan slump adalah 25,2%, korelasi parsial antara umur dengan kuat tekan adalah 86,8%, sedangkan derajat determinasi atau
  • 7. keeratan hubungan antara slump dan kuat tekan terhadap umur adalah 77,1%.. Jadi pengaruh antara slump dan kuat tekan terhadapumur sebesar 77,1%. KESIMPULAN a. Evaluasi Mutu Beton PEKERJAAN DESAIN REALISASI Building Work - Kuat Tekan - Slump Tiang Pancang - Kuat Tekan - Slump 225 kg/cm2 12 cm 600 kg/cm2 5,5 302,453 kg/cm2 12,411 cm 1398,33 kg/cm2 5,750 cm Sehingga hasil pelaksanaan di lapangan lebih baik dari hasil rencana. b. Evaluasi Pelaksanaan PEKERJAAN DESAIN REALISASI 1. Building Work 2. Tiang Pancang 45  S  55 (baik sekali) 25 < S  35 (baik sekali) 65  S 85 (cukup) 25  S  35 (baik sekali) Untuk Building Work hasil di lapangan belum memenuhi rencana, sedangkan untuk tiang pancang hasil di lapangan sesuai dengan rencana. c. Analisa korelasi Untuk korelasi parsial pada pekerjaan building work, antara umur dengan slump adalah 27,1%, korelasi parsial antara umur dengan kuat tekan adalah 72,1%,sedangkan derajat determinasi atau keratan hubungan antara slump dan kuat tekan terhadap umur adalah 54,3%. Jadi pengaruh antara slump dan kuat tekan terhadap umur sebesar 54,3%. Untuk korelasi parsial pada pekerjaan tiang pancang, antara umur dengan slump adalah 25,2%, korelasi parsial antara umur dengan kuat tekan adalah 86,8%, sedangkan derajat determinasi atau keeratan hubungan antara slump dan kuat tekan terhadap umur adalah 77,1%. Jadi pengaruh antara slump dan kuat tekan terhadap umur sebesar 77,1%. REFERENSI Nasution S, Prof, Dr. MA ( 1993 ), Metode Research (Penelitian Umum), Cetakan Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Murdock, L,J. and Brook, K.M. Terjemahan Stephanus Hindarko, Ir. Bahan Dan Praktek Beton, Edisi ke 4 Penerbit Erlangga, Jakarta. Wiratman Wangsadinata, Ir ( 1979 ). Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971. NI-2 Cetakan ke 7 Bandung. Departemen Pekerjaan Umum. Sutrisno Hadi, Prof. DRS. MA ( 1982 ). Statistik, Penerbit Andi Ofset, Jakarta Santoso, Singgih (2001) SPSS Versi 10: Mengelola Data Statistik Secara Profesional. Cetakan Pertama. Penerbit ANDI, Jogjakarta.