Sistem saraf merupakan sistem koordinasi yang menyampaikan sinyal dari reseptor ke tubuh untuk dideteksi dan direspons. Terdiri atas reseptor, penghantar impuls, dan efektor. Terdapat neuron sensorik, motorik, dan interneuron. Impuls saraf terjadi melalui depolarisasi, repolarisasi, dan periode refraktori.
3. Sistem Saraf
Sistem saraf merupkan salah satu sistem koordinasi yang
bertugas untuk menyampaikan ransangan dari reseptor
untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Untuk dapat
menanggapi suatu rangsangan, ada tiga komponen yang
harus dimiliki oleh sistem saraf, diantarnya yaitu:
Resptor
Penganatar Impuls
Efektor
3
5. Badan sel merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf.badan
sel berfungsi untuk menerima ransangan dari dendrit dan
meneruskannya ke akson.
Dendrit merupakan serabut sel saraf yeng pendek dan
bercabang. Dendrit berfungsi untuk menerima dan
mengantarkan rangsangan ke badan sel.
Akson disebut juga dengan neurit yang merupakan serabut sel
saraf yang panjang yang merupakan perjuluran dari sitiplasma
badan sel. Di dalam neurit (akson) terdapat selaput myelin, sel
sachwan, nodus renvier.
Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson)
di sel saraf satu dan ujung dendrit di sel saraf lainnya.
5
6. Klasifikasi Sel Saraf
Berdasarkan Fungsi
1. Neuron Sensorik
(Aferen)
2. Neuron Motorik
3. Neuron Interneuron
Berdasarkan Struktur
1. Neuron Multipolar
2. Neuron Bipolar
3. Neuron Unipolar
(Pseudounipolar)
6
8. Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi
menerima rangsang yang datang kepada tubuh atau panca indra,
dirubah menjadi impuls (rangsangan) saraf, dan meneruskannya
ke otak.
Sistem neuron motorik adalah sel saraf yang
mempunyai fungsi untuk membawa impuls saraf
dari pusat saraf (otak) dan sumsum tulang
belakang menuju otot.
8
10. Neuron Interneuron
Sistem neuron interneuron
banyak ditemukan di otak
dan sumsum tulang belakang.
Neuron ini menghubungkan
neuron sensorik dan neuron
motorik atau menyampaikan
informasi ke seluruh
interneuron lain.
10
11. Neuron multipolar yaitu sel saraf yang memiliki badan sel
dengan banyak juluran dendrit dan satu juluran akson.
11
12. Neuron bipolar yaitu sel saraf yang badan selnya memiliki
dua juluran dendrite dan akson.
12
13. Neuron unipolar yaitu sel saraf yang hanya memiliki satu
juluran badan sel yang bercabang menjadi dendrit dan
akson.
13
14. Saraf Otonom
Sistem saraf tak sadar disebut juga saraf otonom
adalah sistem saraf yang bekerja tanpa diperintah oleh
sistem saraf pusat dan terletak khusus pada sumsum
tulang belakang. Berdasarkan sifat kerjanya, sistem
saraf otonom dibedakan menjadi dua yaitu saraf
simpatik dan saraf parasimpatik.
14
15. Impuls Saraf
Polarisasi adalah keadaan dimana saraf sedang istirahat atau keadaan dimana saraf
tidak sedang menjalankan rangsang. Pada keadaan ini muatan yang lebih negatif
berada di sisi dalam membran sedangkan muatan yang lebih positif berada di sisi
luar membran.
Repolarisasi disebut juga sebagai periode penyembuhan setelah saraf mengalami
depolarisasi. Repolarisasi merupakan tahapan yang paling penting bagi sel. Diantara
depolarisasi dan repolarisasi terdapat satu periode yang disebut sebagai periode
refrakter, yaitu periode waktu tertentu saat sel saraf tidak dapat menanggapi
rangsang yang diberikan untuk kedua kalinya.
Depolarisasi adalah keadaan dimana saraf sedang
menjalankan rangsang. Pada keadaan ini muatan yang lebih
negatif berada di sisi luar membran sedangkan muatan yang
lebih positif berada di sisi dalam membran.
15
16. Daftar Pustaka
Diah Aryulina,dkk., Biologi Jilid 2, Jakarta: Erlangga, 2006.
Ethel Sloane., Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula, Jakarta: EGC,
2004.
Jasin, M., Zoologi Vertebrata, Surabaya: Sinar Wijaya, 1987.
Paul D. Anderson., Anatomi Fisiolgi Tubuh Manusia, Jakarta:EGC,
1996.
16