Workshop membuat wine DIY membahas proses fermentasi alkohol dari gula menjadi etanol dan karbon dioksida oleh ragi, serta pengenalan peralatan brewing seperti hydrometer, pH meter, dan airlock. Peserta diajak bereksperimen menggunakan tiga jenis ragi dan membuat minuman dari buah nanas, madu, dan pisang.
2. • Membuat Do-It-Yourself Wine dengan peralatan dan bahan sederhana.
• Mengetahui proses fermentasi alkohol
• Pengenalan Peralatan yang umum digunakan dalam home brewing
• Ber eksperimen dengan Ragi dan Bahan untuk fermentasi.
DIY WINEMAKING
3. DIY WINEMAKING#1 TENTANG WINE
Apa itu Wine?
Wine adalah minimal beralkohol hasil fermentasi buah anggur ( latin: Vinum / Vino :
Anggur ). Idealnya anggur difermentasi tanpa menggunakan gula, pengatur keasaman,
air, maupun nutrisi yang lain - sumber: wikipedia. Yeast alami / Wild yeast akan tumbuh
dari buah anggur itu sendiri yang kemudian mengkonversi gula fruktosa yang
terkandung dal am buah menjadi ethyl alcohol dan karbon dioksida. Proses fermentasi
alami ini dapat berlangsung selama bertahun – tahun.
4. DIY WINEMAKING#1 SEJARAH WINE
Sejak kapan orang mengenal Wine?
Menurut Cornell University archeologist, Sejarah Pembuatan wine mengacu pada 6000-8000
BC di Mesopotamia dan daratan di tepi laut Caspia. Pada mulanya Wine hanya dikonsumsi
oleh kaum bangsawan, anggota kerajaan, dan pendeta, sementara rakyat meminum Ale,
mead atau Bir.
Bukti arkeologis menunjukkan penemuan wine jar berusia 8000 tahun di Georgia. Penemuan
serupa di Iran wine jar berusia 7000 tahun, dan di armenia adalah winery yang pertama kali
dikenal berusia 6100 tahun. Wine masuk ke semenanjung Balkan dan dikonsumsi untuk
berbagai perayaan di Yunani, Thrace dan Romawi kuno.
5. DIY WINEMAKING#1 JENIS WINE
Jenis wine dan kandungan alkohol didalamnya
Kadar alkohol dalam wine bervariasi antara 5.5%–15.5%, atau Alcohol By Volume (ABV.) yaitu
kadar ethanol murni per 100 mililiter cairan.
Dengan variasi spesies anggur dan yeast, produk wine yang dihasilkan pun akan berbeda
dan umumnya dibuat dari satu atau lebih campuran spesies anggur. Anda mungkin pernah
mendengar Chardonnay, Pinot Grigio, Pinot Noir, Cabernet Sauvignon, Merlot, dll.
6. DIY WINEMAKING#1 VARIASI WINE
1. White wine, dibuat dari tipe anggur yang kuning, keemasan, hijau, atau juga beberapa
tipe anggur merah. Jika menggunakan anggur merah, kulitnya tidak digunakan, hanya
sarinya yang tidak berwarna yang digunakan.
2. Rosé wine / pink wine adalah variasi jenis wine yang menggunakan tipe anggur merah,
tetapi secukupnya saja sampai warnanya merah muda.
3. Champagne adalah minuman sparkling white wine / white wine bersoda. Untuk bisa
diberi nama Champagne, minuman ini harus diproduksi di daerah Champagne di
Perancis
4. Port wine / Porto / Vinho do Porto, minuman ini harus diproduksi di area Douro Valley /
Lembah Douro di area agak dekat dengan Porto, Portugal, seperti aturan Champagne.
5. Sweet Wine adalah wine yang masih banyak mengandung gula sisa hasil fermentasi
(residual sugar) sehingga membuat rasanya menjadi manis.
6. Fortified Wine adalah wine yang mengandung alkohol lebih tinggi dibandingkan dengan
wine biasa (antara 15% hingga 20.5%). Kadar alkohol yang tinggi ini adalah hasil dari
penambahan spirit pada proses pembuatannya.
7. DIY WINEMAKING#1 NON GRAPE WINE
Apakah selain wine dengan bahan baku anggur dapat disebut sebagai wine?
Wine non-anggur biasa dikenal sebagai “Country Wine”, "Fruit wine” yang terbuat dari
buah-buahan selain anggur, dan “Rice Wine” atau Sake yang terbuat dari fermentasi beras.
Di Henan, salah satu provinsi di china, dikenal satu jenis resep “brew” tertua sekitar 9000
tahun silam, terbuat dari mix antara beras, madu dan buah.
8. DIY WINEMAKING#1 PENYIMPANAN WINE
Bagaimana menyimpan Wine dengan benar?
Semakin lama disimpan, Wine akan mencapai puncak rasa dan aroma yang terbaik (Aging)
sedikitnya 1 tahun. Walaupun kurang dari 1 bulan wine) sudah bisa dikonsumsi, wine seperti ini
disebut Wine muda dan biasanya harganya lebih murah.
Hal yang terpenting untuk diperhatikan adalah:
1. Temperatur ruangan yang stabil ( sejuk ) Idealnya 13-17 °C. Pastikan suhu ruangan konsisten
tidak berubah – ubah.
2. Hindarkan dari Cahaya Matahari secara langsung, simpanlah dalam tempat yang gelap hal ini
sekaligus untuk menjaga warna nya.
3. Terbebas dari Goncangan. Hal ini terutama untuk sparkling wine.
4. Tidak ter-oksidasi. Ketika Cork/tutupbotol dibuka, Oksigen akan masuk dan terjadi proses
oksidasi sehingga wine sebaiknya segera di konsumsi dalam jangka waktu 3-5 hari agar rasa
tetap baik.
9. DIY WINEMAKING#1 MENGKONSUMSI WINE
Berapa banyak seseorang dapat meminum wine?
Salah satu alasan seseorang mengkonsumsi wine adalah untuk mendapatkan efek Intoxicated
(mabuk) dan efeknya pun akan berbeda pada tiap individu. Berdasarkan pengalaman seseorang
pria dengan berat 72 kg berusia diatas 21 th, 1 gelas membuatnya rileks, 2 gelas - 1/2 botol tipsy,
dan setelah mengkonsumsi 2 botol wine membuatnya sangat mabuk namun tetap bisa beraktifitas
dan bekerja secara normal keesokan harinya.
Sumber : Yahoo Answer - Best answer .
Dengan mengkonsumsi 147 ml atau sajian 1
gelas wine ( 1 gelas wine = 236 ml ) per hari,
Wine dekenal memiliki berbagai manfaat
termasuk anti aging dan baik untuk kesehatan
Sumber ; http://www.medicalnewstoday.com/articles/
265635.php.
10. DIY WINEMAKING#2 PROSES FERMENTASI
Pada prinsipnya proses fermentasi adalah proses metabolisme ragi mengubah gula/
glukosa menjadi alkohol.
Fermentasi dapat digolongkan menjadi 3 yaitu :
1. Fermentasi aerob (Dengan udara). Fermentasi dengan melibatkan Oksigen. dalam
kondisi ini microorganisme (Ragi) memproduksi sedikit alkohol dan asam asetat.
2. Fermentasi anaerob (Tanpa udara). Tidak melibatkan Oksigen. Ragi memproduksi
alkohol Co2 dan sedikit asam asetat.
3. Fermentasi anaerob-fakultatif. Melibatkan Oksigen untuk perkembangbiakan
microorganisme, kemudian fermentasi dilanjutkan tanpa Oksigen.
17. DIY WINEMAKING#2 WORKSHOP
Ber Eksperimen dengan 3 Jenis Ragi yaitu:
1. Ragi Fermipan
2. Ragi Wine Lalvin
3. Alcotec Turbo Yeast
Ber-eksperimen dengan bahan:
1. Membuat Minuman Probiotik dari Buah Nanas. Bahan : Buah Nanas, Gula, Air, Lemon.
2. Membuat Mead ( Fermentasi Madu ) – untuk 3 liter. Bahan : Madu, Air, Ragi.
3. Membuat Fermentasi Buah Pisang. Untuk 15 liter. Bahan : Buah pisang, Gula, Ragi.
Mengenal Home Brewing equipment:
1. Alcohol meter
2. Vinometer
3. Airlock
4. PH Meter
18. DIY WINEMAKING#3 BER-EKSPERIMEN DENGAN RAGI
Kita dapat menggunakan ragi yang khusus digunakan untuk wine, dengan potensi kadar
alkohol yang dihasilkan sampai dengan 14% Kita gunakan merk Lalvin, Ragi fermipan dapat
pula digunakan dengan potensi alkohol yang lebih rendah, Selain itu akan kita coba Turbo
Yeast yang dapat menghasilkan alkohol hingga 20%!.
Turbo Yeast dapat menghasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh
penambahan nutrisi sehingga yeast memiliki toleransi alkohol yang lebih baik sekaligus bekerja
lebih cepat. Berikut adalah tabel potensi alkohol yang dapat dihasilkan dengan turbo yeast.
Banyaknya Gula Air Banyaknya Ragi Kadar alkohol
8 kg 25 liter 11-15 gr 20%
6 kg 25 liter 11-15 gr 14%
4 kg 25 liter 11-15 gr 8%
19. DIY WINEMAKING#3 PENGENALAN HOMEBREWING EQUIPMENT
Hydrometer / aerometer/ alkohol meter.
Adalah alat untuk mengukur berat jenis benda cair. Cara kerjanya adalah membandingkan
larutan wine sebelum ditambahkan ragi dan sesudah fermentasi selesai.
Sebelum digunakan terlebih dahulu di kalibrasi menggunakan aquades ( distilled water) untuk
memastikan berat jenisnya sesuai yaitu: 1,000 -1.040 g/cm3. Hasil kalibrasi ini adalah Original
Gravity (FG).
Masukkan hydrometer kedalam gelas ukur yg berisi larutan wine sebelum diberi ragi. biarkan
hydrometer mengapung bebas. kita ukur berapa banyak kandungan gula dalam air. kandungan
gula ini membuat larutan lebih kental, (hydrometer tidak akan tenggelam sedalam air tanpa
kandungan gula). Ragi akan mengkonversi gula menjadi alkohol, hal ini membuat larutan lebih
encer, dan hasil ukur gravity lebih rendah.
Coba beberapa kali pengukuran proses fermentasi, ( untuk memastikan fermentasi berjalan
lancar). Semakin hari hasil ukur haruslah lebih rendah. contoh hasil hari pertama pengukuran
adalah 1.065 , dan hasil selanjutnya berkisar 1.030 hingga hasil akhir pengukuran Final Gravity
(FG). ketika fermentasi selesai dihitung dengan rumus untuk menentukan Alcohol By
Volume ABV= (OG-FG) x 131.25
Contoh: Hasil pengukuran OG 1.075 dan FG 1.020 ABV= (1.075-1.020) x 131.25
ABV= 0.055 x131.25
ABV= 7.22 %
20. DIY WINEMAKING#3 PENGENALAN HOMEBREWING EQUIPMENT
PH Meter.
Adalah alat ukur elektronik yang digunakan untuk mengukur kadar pH (keasaman atau
alkalinitas) dari sebuah cairan.
Vinometer.
Adalah alat untuk mengukur kadar alkohol dalam Wine.
21. DIY WINEMAKING#3 PENGENALAN HOMEBREWING EQUIPMENT
Airlock
Adalah Perlengkapan yang digunakan dalam fermentasi untuk melepaskan Karbon dioksida
selama proses fermentasi sekaligus mengunci Oksigen agar tidak masuk kedalam kontainer/
fermentor untuk mencegah terjadinya oksidasi.
Ada 3 tipe Airlock yang umum digunakan yaitu:
1. S-Type Airlock
2. 3-Pieces Airlock
3. DIY Airlock ( menggunakan selang dan wadah air)